skripsi new 2010 - pius

Download Skripsi New 2010 - Pius

If you can't read please download the document

Upload: a12ig4to

Post on 25-Jun-2015

250 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan oleh penyelenggara negara yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperbaiki keterbelakangan dan ketertinggalan dalam semua bidang kehidupan menuju suatu keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sebelumnya. Tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik material maupun spiritual. Pencapaian tujuan nasional di atas dilakukan dengan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah menuju terwujudkan masyarakat adil dan makmur. Keberhasilan pembangunan nasional tidak lepas dari peran dan fungsi organisasi pemerintah yang mengemban tugas-tugas pemerintah karena keberhasilan organisasi pemerintah dalam mencapai tujuan sangat mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka pencapaian tujuan nasional dan tujuan pembangunan1

nasional tersebut diperlukan peran serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang tugasnya adalah untuk melaksanakan pemerintahan dan tugas pembangunan. Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, pada Bab II, Pasal 3 ayat 1 ditegaskan bahwa : Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan. Dengan demikian output dari pelaksanaan tugas adalah berupa jasa pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan dikatakan efektif apabila aparat berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain keberhasilan tugas pemerintah dalam pembangunan nasional banyak tergantung pada kerja dan kemampuan pegawai negeri. Dari penjelasan tersebut kita dapat melihat bahwa kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sangat penting dan menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Pegawai Negeri Sipil dituntut untuk dapat menjadi motor penggerak pembangunan karena Pegawai Negeri Sipil bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga akan lebih memahami keadaan dan kondisi masyarakat. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian dinyatakan bahwa kelancaran menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional, terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara, dan kesempurnaan aparatur negara tergantung dari kesempurnaan Pegawai Negeri Sipil. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa kesempurnaan birokrasi tergantung dari kesempurnaan aparatur negara sehingga kualitas birokrasi kita tercermin dari kualitas aparatur negara.

Untuk dapat membentuk sosok Pegawai Negeri Sipil seperti tersebut diatas perlu dilakukan suatu pembinaan yang sifatnya berkelanjutan terhadap Pegawai Negeri Sipil yakni dari sejak pertama diangkat sebagai Calon PNS sampai menjelang pensiun. Salah satu bentuk pembinaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil adalah melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pegawai Negeri Sipil. Yang dimaksud dengan Diklat Pegawai Negeri Sipil adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Diklat yang diberikan kepada pegawai negeri sipil ini bertujuan untuk :1 a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. Menciptakan aparatur negara yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa; c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat; d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sedangkan sasaran daripada Diklat adalah terwujudnya Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pegawai Negeri Sipil ini terbagi kedalam beberapa jenis, yaitu:21 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. 2 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

3

a. Diklat Prajabatan, yang terdiri dari : Diklat Prajabatan Golongan I merupakan syarat pengangkatan CPNS untuk menjadi PNS Golongan I; Diklat Prajabatan Golongan II merupakan syarat pengangkatan CPNS untuk menjadi PNS Golongan II; Diklat PNS Golongan III merupakan syarat pengangkatan CPNS untuk menjadi PNS Golongan III. b. Diklat Dalam Jabatan, yang terdiri dari : Diklat Kepemimpinan, terdiri dari :

Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon IV; Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon III; Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon II; Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk jabatan struktural Eselon I. Diklat Fungsional; Diklat Teknis.

Dalam penulisan tugas akhir atau skripsi ini penulis lebih terfokus pada Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan I dan II. Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan dan Pendidikan (Diklat) Prajabatan adalah diklat untuk membentuk wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS serta memberikanPegawai Negeri Sipil.

pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan tentang bidang tugas serta budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas jabatan PNS. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil, Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II ini bertujuan : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat perstuan dan kesatuan bangsa; c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sedangkan sasaran Diklat Prajabatan ini adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi PNS Golongan II. Diklat Prajabatan CPNS Golongan II ini merupakan bagian dari persyaratan pengangkatan Calon PNS menjadi Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan bersifat wajib untuk diikuti oleh setiap CPNS, dan peserta diharuskan lulus Diklat Prajabatan Golongan II untuk dapat diangkat menjadi PNS Golongan II. Peserta Diklat Prajabatan ini adalah semua CPNS yang selambat-lambatnya dua tahun telah diangkat sebagai CPNS.3 Menurut hasil wawancara penulis dengan peserta pelatihan pasca pelatihan terdapat indikasi ketidakpuasan peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II terhadap Program3 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

5

Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, yaitu pengajar/widyaiswara dalam menyampaikan materi pelatihan di kelas kurang menarik minat peserta, pengajar/widyaiswara dalam memberikan contoh-contoh terkadang kurang relevan dengan materi yang sedang diberikan, sarana yang disediakan seperti ATK kurang memadai, dan modul sering terlambat diterima oleh peserta pada saat pelaksanaan Diklat Prajabatan, waktu perkuliahan di kelas yang dirasakan terlalu lama oleh peserta, fasilitas-fasilitas diklat seperti perpustakaan dan internet yang waktu penggunaannya terbatas, waktu istirahat yang terbatas, serta menu makanan yang kurang variatif. Sedangkan menurut Bernardin Russell4 bahwa peserta pelatihan harus menunjukkan kepuasan terhadap program pelatihan sehingga dalam mengevaluasi pelatihan perlu diperhatikan yaitu : Reaksi, menyangkut pendapat peserta pelatihan terhadap tingkat sejauh mana mereka merasa puas dengan terhadap pelatih, masalah dalam materi dan isinya, bahan bahan ( buku, pamflet, selebaran ), dan lingkungan ( ruangan, istirahat, makanan, temparatur). Berdasarkan uraian yang disampaikan pada latar belakang sebelumnya, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Kepuasan Peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Pemerintah Propinsi Jawa-Barat Angkatan V dan VI Tahun 2009 Terhadap Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan I dan II Pemerintah Propinsi Jawa-Barat Angkatan V dan VI Tahun 2009

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu4 H.John Bernardin Russel and Joyce E.A.Russell,Human Resource Management : An experimental approach 2nd edition ( The McGraw-Hill Companies,Inc ).pg.192

perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana tingkat kepuasan peserta tentang pemahaman materi yang diberikan dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II sehingga mereka memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai PNS Golongan I dan II ? Bagaimana tingkat kepuasaan peserta terhadap sarana dan prasarana pelatihan sehingga mereka mencapai tujuan pelatihan ?

1.3. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta tentang pemahaman materi yang diberikan dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II sehingga mereka memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai PNS Golongan I dan II ? Untuk mengetahui tingkat kepuasaan peserta terhadap sarana dan prasarana pelatihan sehingga mereka mencapai tujuan pelatihan ?

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh wawasan pengetahuan yang lebih mendalam tentang Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II sehingga dapat memberikan7

sumbangan bagi pengembangan teori ilmu-ilmu sosial khususnya Ilmu Administrasi Publik.

1.4.2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa Barat dalam meningkatkan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II.

BAB II KERANGKA TEORI

2.1.

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Pelatihan adalah alat untuk membantu para pegawai agar menjadi lebih cakap, lebih berguna, dan lebih bernilai dengan menggunakan bakat dan kemampuan yang sudah dimilikinya semaksimal mungkin. Pelatihan dilaksanakan bagi pegawai baru maupun pegawai lama. Diungkapkan oleh De Cenzo-Robins, pelatihan adalah sebagai berikut : Training is learning experience in that it seeks a relatively permanent change in an individual that will improve the ability to perform on the job. Employee training is present oriented training, focusing on individuals current job.5 Definisi diatas menjelaskan bahwa pelatihan adalah pengalaman pembelajaran yang bertujuan untuk melakukan perubahan yang relatif permanen pada individu yang dapat meningkatkan kemampuan untuk melakukan pekerjaan.

2.2.

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil adalah proses belajar mengajar guna

meningkatkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil.6

2.3.

Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pegawai Negeri Sipil adalah Diklat untuk

membentuk wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS serta memberikan pengetahuan5 David A.De Cenzo and Stephen P Robbins, Human Resouces Management,5th edition, (Singapore : John Willey and Sons Inc.,1996).hal.237 6 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

9

dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan tentang bidang tugas serta budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas jabatan Pegawai Negeri Sipil.7

2.4.

Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Adapun tujuan diselenggarakannya Diklat Prajabatan PNS, adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat perstuan dan kesatuan bangsa; c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat; d. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik.

2.5.

Evaluasi Pelatihan Dalam penelitian ini peneliti ingin mengukur kepuasan peserta Diklat Prajabatan CPNS

Golongan I dan II, khususnya melihat pada kepuasan peserta Diklat terhadap program Diklat7 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Prajabatan CPNS Golongan I dan II. William B. Werther dan Keith Davis, menyatakan bahwa terdapat salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta Diklat terhadap program Diklat dari 4 kriteria evaluasi keefektifan program suatu pelatihan, yaitu8 : The reaction by trainees to the training content and process

Bernardin Russell9,mengungkapkan 1 kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan peserta diklat terhadap program diklat dari 4 kriteria evaluasi keefektifan suatu program pelatihan, yaitu : Reaksi ( Reaction ), pengukuran reaksi didesain untuk mengetahui pendapat peserta pelatihan mengenai program pelatihan. Dengan menggunakan kuesioner, pada akhir pelatihan peserta pelatihan diminta untuk mengindikasikan derajat sejauh mana mereka puas terhadap pelatih, masalah dalam materi dan isinya, bahan bahan ( buku, pamflet, selebaran ), dan lingkungan ( ruangan, istirahat, makanan, temparatur). Tanggapan yang positif terhadap program pelatihan tidak menjamin bahwa pelajaran yang telah berlangsung ataupun perilaku akan sesuai, sehingga dapat diterapkan. Bagaimanapun sangat penting mengumpulkan data reaksi, untuk

beberapa alasan : (1) Untuk mengetahui bagaimana kepuasan peserta pelatihan terhadap program pelatihan, (2) Untuk membuat revisi yang dibutuhkan dalam program pelatihan, (3) Untuk memastikan bahwa peserta pelatihan yang lain mau menghadiri program pelatihan tersebut. Peserta pelatihan seharusnya diberi waktu pada bagian akhir, untuk memberikan tanggapannya terhadap program pelatihan tersebut. Manajemen sumber daya manusia yang professional perlu menilai reaksi peserta pelatihan beberapa bulan setelah program pelatihan untuk menentukan8 William B.Werther and Keith Davis,op.cit.,hal.322 9 H.John Bernardin and Joyce E.A Russell, Human Resource Management:An experimental approach 2nd edition ( The McGraw-Hill Companies,Inc).pg.192

11

bagaimana relevansi peserta pelatihan terhadap pekerjaan mereka.

2.6.

Materi Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II terhadap Program Diklat

Prajabatan CPNS Golongan I dan II. Reaksi peserta terhadap program pelatihan, yang meliputi kepuasan terhadap pelatih, bahan bahan pelatihan ( buku, pamflet, selebaran ) dan materi pelatihan. Adapun materi yang diberikan dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II adalah : a. Dinamika Kelompok Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Mengidentifikasi diri sebagai PNS; Menunjukkan disiplin diri sebagai PNS; Menunjukkan integritas moral sebagai PNS; Menunjukkan etos kerja sebagai PNS.

b. Pola Pikir (Mind Setting) PNS Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Memiliki pola piker dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat dan pembentukan birokrasi pemerintah yang kuat. c. Membangun Kerjasama Tim (Team Building) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Mendemonstrasikan strategi kerjasama dalam kelompok; Menerapkan kerjasama dalam membangun kerjasama tim; Saling percaya antar anggota dalam tim; Saling menghargai antar anggota dalam tim; Mampu menyelesaikan masalah berdasarkan prinsip win-win solution.

d. Sistem Penyelenggaraan Pemerintah NKRI Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan asas-asas penyelenggaraan Negara RI; Menjelaskan peran dan fungsi organisasi pemerintah RI. Menjelaskan penyelenggaraan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; Menjelaskan peran dan fungsi organisasi Pemerintah RI; Menjelaskan hubungan-hubungan antar lembaga-lembaga RI.

e. Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian dan konsep Negara dan Bangsa; Menjelaskan pengertian Wawasan Kebangsaan dalam

kerangka NKRI; Menjelaskan pengertian dan konsep Integritas Nasional; Menerapkan nilai-nilai kejuangan dan saling Nasional. Menjelaskan pengertian Character Building dan hal-hal yang melemahkan ketahanan bangsa; Menjelaskan nasional; Menganalisis masalah Wawasan Kebangasaan dalam Wawasan Kebangsaan sebagai kekuatan

kerangka NKRI. f. Kepemerintahan yang Baik Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menerapkan pekerjaannya. prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dalam

13

g. Manajemen Perkantoran Modern Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian perkantoran modern; Teknik-teknik korespondensi; Teknik mengarsip surat; Tata cara kerjasama; Tata cara pembuatan laporan; Teknologi informasi untuk perkantoran.

h. Percepatan Pemberantasan Korupsi Mata diklat ini diarahkan pada konsep, peraturan, strategi dan implementasi percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia, serta penyebab dan permasalahanpermasalahan seputar korupsi. i. Manajemen Kepegawaian Negara Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Memahami ketentuan-ketentuan kepegawaian berkaitan dengan tugas, fungsi, hak dan kewajiban PNS; Menjelaskan pengertian PNS; Menguraikan kedudukan, tugas dan fungsi PNS; Menerangkan system perekrutan dan penempatan PNS; Menguraikan system penggajian dan penghargaan PNS; Menjelaskan system karir dan Diklat PNS; Menjelaskan system pemberhentian PNS.

j. Budaya Kerja Organisasi Setelah mengiktui pembelajaran ini peserta diharapkan mampu :

Menjelaskan pengertian kerja dan budaya kerja; Menjelaskan tujuan dan manfaat budaya kerja; Menjelaskan budaya kerja dalam organisasi; Menjelaskan prinsip-prinsip kerja; Menjelaskan cara kerja yang berkualitas; Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan budaya kerja organisasi pemerintah.

k. Etika organisasi Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian etika dan moralitas; Menjelaskan dimensi etika organisasi; Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan etika organisasi pemerintah; Menerapkan pemerintah. l. Komunikasi Efektif Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian komunikasi; Menjelaskan hambatan-hambatan komunikasi; Menjelaskan prinsip-prinsip komunikasi. cara-cara meningkatkan standar etika organisasi

m. Pelayanan Prima Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan pengertian pelayanan prima; Menjelaskan prinsip-prinsip pelayanan prima;15

Merumuskan mutu pelayanan prima dan indikatornya; Mengidentifikasi karakteristik pihak yang dilayani; Menjelaskan konsep masyarakat sebagai pelanggan; Menerapkan analisis masalah pelayanan prima di instansi masingmasing.

n. Program Ko-Kurikuler Latihan Kesegaran Jasmani; Baris-berbaris; Tata upacara sipil; Pengarahan program; Ceramah umum / Muatan teknis substantive lembaga; Ceramah tentang kesehatan mental.

2.7.

Model Penelitian

Kepuasan Peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II terhadap Program Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Pemerintah Propinsi Jawa-Barat Angkatan V dan VI Tahun 2009.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membandingkan kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan.10 Salah satu jenis dalam penelitian evaluasi yaitu evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dikaitkan dengan pemberian informasi untuk menjalankan keputusan-keputusan atau membantu membuat penilaian mengenai penggunaan, kelanjutan, dan pengembangan dari sebuah program. Evaluasi sumatif memberikan penilaian tentang sebuah program, Scriven (1991a) mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai : Evaluasi yang dilakukan untuk, atau oleh, setiap peninjau-peninjau atau pembuat keputusan (sebagai pembanding terhadap pembuat kebijakan) yang memerlukan10 Sedarmayanti dan Syaifudin Hidayat. (2002). Metode Pnelitian. Bandung: Penerbit Mandar Madju, hlm. 31

17

kesimpulan-kesimpulan pengembangan.11

valuatif

sebagai

bahan

pertimbangan

daripada

Menurut William N. Dunn, evaluasi sumatif meliputi usaha untuk memantau pencapaian tujuan dan target formal setelah suatu kebijakan atau program diterapkan untuk jangka waktu tertentu. Evaluasi sumatif diciptakan untuk menilai produk-produk kebijakan dan program publik yang stabil dan mantap.12 Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah penyelenggaraan diklat prajabatan CPNS golongan I dan II, Pemerintah Propinsi Jawa-Barat, Angkatan V dan VI, Tahun 2009 telah mencapai tujuan diklat seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan.

3.2.Pengukuran Variabel 3.2.1. Identifikasi Variabel Dalam sebuah diagram hubungan antar-variabel, variabel sebab berposisi pada sebelah kiri dan variabel akibat berposisi di sebelah kanan. Variabel yang berposisi disebelah kiri disebut sebagai Variabel Independen (bebas), sedangkan variabel yang berposisi disebelah kanan sesudah variabel independen disebut variabel Dependen. Variabel independen dalam hubungan kausal merupakan variabel sebab (cause variable) atau sesuatu yang mengkondisikan terjadinya perubahan dalam variabel lain. Variabel dependen merupakan variabel merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel endependen. Oleh karena itu, variabel dependen atau terikat bergantung pada variabel independen atau bebas. Variabel dependen adalah variabel yang merespon perubahan dalam11 Fitzpatrick, Jody L., James R. Sanders, Blaine R. Worthen. (2004). Program Evaluation: Alternative Approach and Practical Guidelines. Boston: Pearson Education Inc., hlm.17. 12 Dunn, William N. (2000). Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Edisi Kedua). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hlm. 608

variabel independen.13 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tujuan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II. Sementara yang merupakan variabel independen dalam penelitian ini adalah 4 kriteria pelatihan efektif yang di kemukakan oleh Kirkpatrick yaitu Reaksi, Pembelajaran, Perubahan perilaku dan Hasil. Semua variabel independen tersebut diukur dalam penilaian efektivitas diklat tersebut.

3.2.2. Operasional Variabel Operasionalisasi variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasionalisasi variabel adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur suatu variabel.14 Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang dijadikan objek penelitian yaitu efektivitas diklat. Definisi operasional efektivitas diklat yaitu tercapainya tujuan khusus Diklat Prajabatan CPNS Golongan II. Untuk memperjelas dan mengarahkan pembahasan maka peneliti mengemukakan definisi operasional sebagai berikut: 1. Reaksi Definisi Teoritis : Tingkat kepuasan peserta terhadap program pelatihan

yang meliputi fasilitas, pelatih, dan materi pelatihan. Definisi operasional : Tingkat kepuasan peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan II terhadap fasilitas diklat, pengajar, dan materi pelatihan. Indikator : Tingkat kepuasan.

13 Silalahi, Ulber.(2006). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press, hlm. 122 14 Masri Singarimbun dan Sofian Effemdi. (1995). Metode Penelitian Survai, Penerbit LP3ES, hlm.46

19

3.3.

Skala Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran ordinal. Skala pengukuran

ordinal adalah pengukuran yang mengurutkan kategori respon dari tingkat tertentu, mulai dari yang terendah ke tingkat yang tertinggi menurut suatu urutan atau orde tertentu.15 Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan pedoman pengukuran berdasarkan skala likert, yaitu pengukuran sikap, pendapat atau persepsi seseorang tentang dirinya, kelompoknya, atau sekelompok orang yang berhubungan dengan sesuatu hal.16 Skala tersebut ditetapkan untuk menunjukkan tingkat efektivitas Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Angkatan V dan VI, Pemerintah Propinsi Jawa-barat, Tahun 2009 yang dilaksanakan. Urutan skor jawaban untuk penilaian yang berhubungan dengan reaksi peserta terhadap materi pelatihan, metode pelatihan, sarana dan prasarana, kemampuan

pengajar/widyaiswara, kinerja penyelenggara adalah sebagai berikut : 1. Skor 1 untuk menunjukkan sangat puas. 2. Skor 2 untuk menunjukkan puas. 3. Skor 3 untuk menunjukkan ragu-ragu. 4. Skor 4 untuk menunjukkan tidak puas. 5. Skor 5 untuk menunjukkan sangat tidak puas.15 Silalahi, Ulber. (1999). Metode dan Metodologi Penelitian. Bandung: Bina Budhaya, hlm. 161 16 Ibid, hlm. 171

3.4.Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah total dari keseluruhan elemen yang dianalisis atau dipelajari.17 Sampel adalah merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi.18 Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi dari keseluruhan elemen yang akan dianalisis adalah seluruh peserta diklat prjabatan CPNS Golongan I dan II, Pemerintah Propinsi Jawa-Barat, Angkatan V dan VI Tahun 2009, sebanyak 100 orang.

3.5.Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah :.1.

Kuisioner, yaitu satu mekanisme prngumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara jelas apa yang disyaratkan dan bagaiman mengukur variabel yang di minati. Satu kuisioner atau angket adalah satu set tulisan tentang pertanyaan yang diformulasikan supaya responden mencatat jawabannya, biasanya secara terbuka alternatif jawaban ditentukan.19 Dalam sebuah penelitian, jika pelaksana penelitian hanya seorang sementara jumlah responden banyak maka penggunaan instrumen kuisioner adalah tepat.20

17 Ulber Silalahi. op cit. hlm. 233 18 Ibid, hlm. 234 19 Ibid, h.272 20 Made Wirartha. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta: CV. Andi Offset, h.36.

21

2.

Wawancara, yaitu satu metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam metode penelitian survei dengan melakukan percakapan yang berlangsung secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai pewawancara dengan sejumlah orang sebagai responden atau yang diwawancara untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.21 Sehingga untuk menggali kemungkinan yang terjadi digunakan, peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh kelengkapan data.

3.6.Pengujian Alat Pengumpulan Data 3.6.1. Pengujian Validitas Pengujian validitas penelitian ini bersifat construct validity, yaitu menguji sebaik apa hasil yang diperoleh dari penggunaan alat ukur yang sesuai dengan teori yang telah ada.22 Dalam mengukur validitas digunakan rumus koefisien korelasi pearson (Product Moment), rumus yang digunakan :

rxy =

n

iYi (i)(Yi)

{ni (i)}{nYi (Y)}dimana : n = banyak responden yang akan diuji21 Silalahi, Ulber. (1999). Metode dan Metodologi Penelitian. Bandung, Bina Budhaya, hlm. 287 22 Uma Sekaran. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach, Fourth Edition, Singapore: John Wiley & Sons, Inc., p.207.

X = jawaban responden dari pertanyaan yang akan diuji Y = total jawaban responden dari seluruh pertanyaan dalam dimensi yang diuji r hitung > dari r table yaitu 0,361 (n=30, =5%) dan bernilai positif maka dikatakan valid. 3.6.2. Pengujian Reliabilitas Realibilitas atau keandalan suatu pengukuran bisa dilihat jika alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama setelah melakukan pengukuran secara berulang-ulang pada suatu objek. Keandalan adalah ketepatan atau akurasi instrumen pengukur.23 Untuk menguji realiabel atau tidaknya alat ukur, peneliti menggunakan metode splithalf. Metode korelasi belah dua disebut metode korelasi sub sampel atau koefisien konsistensi internal digunakan untuk menguji konsistensi keandalan alat pengukur dengan menggunakan satu alat pengukur untuk mengukur objek yang sama pada waktu yang sama. Agar memperoleh reabilitas yang baik, indikator-indikator alat pengukur yang mengukur aspek yang sama harus disusun sebanyak mungkin sebab makin banyak jumlah item yang digunakan untuk mengukur suatu aspek, semakin dapat diperoleh reliabilitas dari suatu alat ukur yang digunakan.24 Dengan rumus Spearman-Brown :25

rn =

n rn1 + (n-1) rn

23Silalahi, Ulber. (1999). Metode dan Metodologi Penelitian. Bandung, Bina Budhaya, hlm. 161 24 Ibid, h.223 25 Ibid, h.224

23

Dimana n adalah rasio dari length of the desire test to the length of the present test (length didefinisikan sebagai jumlah item-item uji), dan rn adalah the already obtained reliability

3.7.Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan dan penyajian data dengan

mengelompokkannya dalam suatu bentuk yang berarti agar mudah dibaca dan di interpretasikan.26 Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, data penelitian yang telah dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan teknik analisa data kuantitatif. Analisis kuantitatif mampu memperlihatkan hasil-hasil pengukuran yang cermat karena perhitungan dan analisis matematis, bagaimanapun, adalah aktivitas yang dituntun secara sadar oleh disiplin kecermatan dan ketelitian.27 Analisa data kuantitaif dengan menggunakan bantuan Tabel Induk dan SPSS. Analisa data dilakukan melalui Statistik Deskriptif, yaitu alat untuk menggambarkan efektivitas pelatihan. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data kuantitatif dengan menggunakan : 1. Tabel Distribusi Frekwensi dan Kecenderungan Pusat dengan alat ukur median untuk mengetahui kecenderungan peserta mengenai materi, metode, sarana dan prasarana, kemampuan pengajar/widyaiswara, kinerja penyelenggara, hasil ujian peserta, perubahan perilaku, dan hasil kerja26 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, (1995). Metode Penelitian Survai. Penerbit LP3ES, hlm. 263 27 Ulber Silalahi. (2006). Metode Penelitian Sosial, Bandung: Unpar Press, hlm.305

peerta pelatihan. 2. Uji Beda Rata-rata dengan npaired wilcoxon melalui program SPSS untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemahaman antara peserta yang berasal dari golongan I dengan peserta yang berasal dari golongan II.

BAB IV BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH PROPINSI JAWA - BARAT

4.1.

Gambaran Umum Organisasi

4.2.

Visi dan Misi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat

4.2.1. Visi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat Visi dari Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat adalah : Badan Diklat unggul dan professional di dibdang pelayanan diklat Tahun 2013. 4.2.2. Misi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat Untuk merealisasikan visi tersebut, maka ditetapkan Misi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat, sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi aparatur Bandiklatda;25

2. Meningkatkan profesionalitas manajemen kediklatan; 3. Meningkatkan kualitas kegiatan belajar dan mengajar; 4. Meningkatkan kepuasan pelanggan; 5. Meningkatkan pembinaan, fasilitasi dan jejaring kerja dalam bidang kediklatan.

4.3.

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat

4.3.1. Tugas Pokok Menyelenggarakan pengkajian dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang pendidikan dan pelatihan daerah. 4.3.2. Fungsi a. Penyelenggaraan pengkajian dan penetapan kebijakan teknis bidang Pendidikan dan

Pelatihan daerah; b. Penyelenggaraan pemberian dukungan atas

penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang aparatur daerah meliputi kesekretariatan Badan, pengembangan diklat, diklat kepemimpinan dan fungsional serta diklat teknis; c. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan

pembinaan UPTB; d. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.4.

Tujuan Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil, Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II ini bertujuan : a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian,

keterampilan dan sikap untuk melaksanakan dapat tugas

secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi; b. Menciptakan yang mampu aparatur berperan

sebagai pembaharu dan perekat perstuan dan

kesatuan bangsa; c. Memantapkan sikap dan27

semangat yang

pengabdian

berorientasi pada

pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan

masyarakat; d. Menciptakan kesamaan

visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan

umum dan pembangunan demi terwujudnya yang

kepemerintahan baik. 4.5.

Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Pemerintah Propinsi Jawa-Barat, Angkatan V dan VI, Tahun 2009

4.5.1. Persyaratan Peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Pemerintah Propinsi Jawa-Barat, Angkatan V dan VI, Tahun 2009 Peserta Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Pemerintah Propinsi Jawa Barat Angkatan V dan VI Tahun 2009 adalah CPNS Golongan I dan II yang berasal dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Propinsi Jawa-Barat. 4.5.2. Materi Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Pemerintah Propinsi JawaBarat, Angkatan V dan VI, Tahun 2009 1. Dinamika Kelompok;

2. Membangun Kerjasama Tim (Team Building); 3. Pola Pikir (Mind Setting) Pegawai Negeri Sipil; 4. Good Governance; 5. Pemberantasan Korupsi; 6. Sistem Penyelenggaraan Pemerintah NKRI; 7. Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI; 8. Etika Organisasi Pemerintahan; 9. Budaya Kerja Organisasi; 10. Komunikasi Yang Efektif; 11. Pelayanan Prima; 12. Manajemen Perkantoran Modern; 13. Manajemen Kepegawaian Negara; 14. Program Ko-Kurikuler : a. Baris-Berbaris; b. Tata Upacara Sipil; c. Pengarahan Program; d. Ceramah Kesehatan Mental; e. Jam Pimpinan; f. Ujian Komprehensif;29

g. Evaluasi; h. Kesjastal.

4.5.3. Lokasi Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II, Pemerintah Propinsi JawaBarat, Angkatan V dan VI, Tahun 2009 Penyelenggaran Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan II Pemerintah Propinsi Jawa-Barat Angkatan V dan VI Tahun 2009 bertempat di Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa-Barat, Jl. Windu No. 26 Bandung.