skripsi mini

95
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan, dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain, guru sebagai subyek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Studi yang dilakukan Heyneman & Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa di antara berbagai masukan (input) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa) sepertiganya ditentukan oleh guru. Peranan guru makin penting lagi di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagaimana dialami oleh negara-negara sedang berkembang. Lengkapnya hasil studi itu adalah : di 16 negara sedang

Upload: hasim-cah-blora

Post on 02-Aug-2015

52 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Mini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pendidikan, antara lain : guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan

pendidikan, dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam kegiatan

proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting dan

tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain, guru sebagai subyek pendidikan

sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri. Studi yang dilakukan

Heyneman & Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa di antara

berbagai masukan (input) yang menentukan mutu pendidikan (yang ditunjukkan

oleh prestasi belajar siswa) sepertiganya ditentukan oleh guru. Peranan guru

makin penting lagi di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagaimana

dialami oleh negara-negara sedang berkembang. Lengkapnya hasil studi itu adalah

: di 16 negara sedang berkembang, guru memberi kontribusi terhadap prestasi

belajar sebesar 34%, sedangkan manajemen 22%, waktu belajar 18% dan sarana

fisik 26%. Di 13 negara industri, kontribusi guru adalah 36%, manajemen 23%,

waktu belajar 22% dan sarana fisik 19% (Dedi Supriadi, 1999: 178). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Nana Sudjana (2002: 42) menunjukkan bahwa

76,6% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru, dengan rincian :

kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan materi

pelajaran memberikan sumbangan 32,38% dan sikap guru terhadap mata

pelajaran memberikan sumbangan 8,60%.

Page 2: Skripsi Mini

Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses

pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila

tidak di tunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan

menimbulkan proses pembelajaran yang maksimal. Guru sebagai pelaksana

pendidikan nasional merupakan faktor kunci.

Peningkatan belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses

pembelajaran dikelas. Oleh karena itu meningkatkan prestasi belajar siswa, proses

pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru

yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang tinggi. Karena guru merupakan

ujung tombak dan pelaksana terdepan pendidikan anak-anak disekolah dan

sebagai pengembang kurikulum. Guru mempunyai kinerja yang baik akan mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa lebih baik, yang pada

akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan

peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap

positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian

dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses

dalam belajar.

Kinerja dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam

transformasi orientasi peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari

ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil manjadi terampil, dengan

metode-metode pembelajaran bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif,

melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan

Page 3: Skripsi Mini

menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya, menggali,

menciptakan dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah

yang berkaitan dengan kehidupannya.

Melihat adanya pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa,

maka penulis tertarik mengambil judul makalah yaitu “Pengaruh Kinerja Guru

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMK Negeri 2 Kota Gorontalo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah dalam penelitian ini

dapat di identifikasikan yaitu kinerja guru yang sangat mempengaruhi tingkat

motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar disekolah.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah yakni pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa Di SMK

Negeri 2 Gorontalo.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan penulisan

makalah yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap

motivasi belajar siswa Di SMK Negeri 2 Gorontalo.

Page 4: Skripsi Mini

1.5 Manfaat

Pada hakekatnya suatu penelitian yang dilaksanakan oleh seseorang

diharapkan akan berguna bagi orang lain terutama bagi dirinya sendiri. Manfaat

yang diharapkan yakni :

1. Dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan

2. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti yang lain yang ingin

mengembangkan dunia dan ilmu pengetahuan

3. Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara

efektif, sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan

Page 5: Skripsi Mini

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian kinerja

Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu.

Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223) kinerja merupakan

kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil

kerjanya.

Menurut Veizal Rivai (2004:309) mengemukakan kinerja merupakan

perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang

dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa kinerja merupakan hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi maupun

perusahaan atas tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sehingga dapat

menghasilkan suatu prestasi kerja.

Page 6: Skripsi Mini

2.1.2 Karakterisik kinerja

Kinerja menunjukan suatu penampilan kerja seseorang dalam

menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lingkungan tertentu termasuk

dalam organisasi. Dalam kenyataannya, banyak faktor yang mempengaruhi

prilaku seseorang, bila diterapkan pada pekerja, maka bagimana dia bekerja akan

dapat menjadi dasar untuk menganalisis latar belakang yang mempengaruhinya.

Menurut Sutermeister (1976:45) produktivitas ditentukan oleh kinerja pegawai

dan teknologi, sedangkan kinerja pegawai itu sendiri tergantung pada dua hal

yaitu kemampuan dan motivasi. Bila digambarkan akan nampak sebagai berikut :

(1)Technology; (2)Ability; (3)Motivation; (4)Productivity; (5)Employee;

(6)Performance.

Sementara itu Gibson (1995:56), memberikan gambaran lebih rinci dan

komprehensif tentang faktor–faktor yang berpengaruh terhadap

performance/kinerja, yaitu :

Variabel Individu meliputi kemampuan, keterampilan, mental fisik, latar

belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur, asal-

usul, jenis kelamin).

Variabel Organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan,

struktur desain pekerjaan.

Variabel Psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan

motivasi.

Pendapat tersebut menggambarkan tentang hal-hal yang dapat

membentuk atau mempengaruhi kinerja seseorang, faktor individu dengan

Page 7: Skripsi Mini

karakteristik psikologisnya yang khas serta faktor organisasi berinteraksi dalam

suatu proses yang dapat mewujudkan suatu kualitas kinerja yang dilakukan oleh

seseorang dalam melaksanakan peran dan tugasnya dalam organisasi.

Kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Oleh karena itu bila ingin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,

maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

tersebut. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan (Ability) dan faktor motivasi (Motivation). Hal ini sesuai dengan

pendapat Keith Davis (1994:484) yang dikutip oleh A. Anwar Prabu

Mangkunegara (2001:67) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah :

1. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi

kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah

untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang

mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motivasi

tinggi.

2. Faktor Kemampuan

Secara psikologis kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + Skill). Artinya pegawai yang

memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai

Page 8: Skripsi Mini

untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia

akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai

perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Sementara itu Zane K. Quible (2005:214) berkaitan dengan faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja manyatakan: “basic human traits affect employees’

job related behaviour and performance. These human traits include ability,

aptitude, perception, values, interest, emotions, needs and personality”. Ability

atau kemampuan akan menentukan bagaimana seseorang dapat melakukan

pekerjaan, bakat akan berperan dalam membantu melaksanakan pekerjaan jika ada

kesesuaian dengan jenis pekerjaannya, demikian juga halnya dengan persepsi,

konsep diri, nilai-nilai, minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian. Semua itu akan

berpengaruh terhadap dorongan (motivasi) seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya.

Formulasi kinerja menunjukkan bahwa kinerja merupakan hasil interaksi

antara kemampuan, motivasi dan kesempatan seseorang dalam menyelesaikan

suatu pekerjaan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan tertentu maka

seseorang harus memiliki tingkat kesediaan dan kemampuan yang mendukung

penyelesaian perkerjaan tersebut. Kesediaan seseorang untuk mengerjakan sesuatu

tidaklah efektif tanpa didukung oleh pemahaman yang jelas tentang apa yang akan

dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Dengan demikian, aspek kemampuan

dan kesediaan seseorang secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap

kinerjanya.

2.1.3 Kinerja guru dalam Pembelajaran

Page 9: Skripsi Mini

Brown dalam Sardiman (2000: 142) menjelaskan tugas dan peranan guru,

antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan

mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan

belajar siswa.

Syafaruddin dan Nasution (2003:97), menjelaskan guru profesional yang

bertugas mengajar disekolah memerlukan keahlian khusus. Sebagai kegiatan yang

berkaitan dengan pembinaan potensi anak yang sedang mengalami perkembangan,

maka guru harus benar-benar ahli dalam tugasnya.

Menurut Sanjaya (2005:13-14), kinerja guru berkaitan dengan tugas

perencanaan, pengelolalan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa.

Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu

menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar

dengan balk, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Sedangkan Nurdin (2005:22), menjelaskan seorang guru profesional

harus memahami apa yang diajarkannya dan menguasai bagaimana

mengajarkannya.

Uraian teoretis di atas memberikan arahan bahwa tugas guru dalam

pembelajaran menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan

penguasaan tentang bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan.

Pemilihan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam

Page 10: Skripsi Mini

pembelajaran oleh guru tentunya disesuaikan dengan karakteristik siswa yang

akan belajar dan kurikulum yang berlaku.

Kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang

dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Komitmen menjalankan tugas

dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur

kinerja dalam hal ini adalah kinerja guru. Agar guru dapat menunjukkan

kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan

terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya, agar

pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.

Kompetensi guru adalah suatu performansi (kemampuan) yang dimiliki

seorang guru, yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, proses berpikir,

penyesuaian diri, sikap dan nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi

sebagai guru.

Kemampuan yang terkait dengan tugas guru adalah pengusaan terhadap

bahan ajar yang akan diajarkan dan kemampuan mengelola proses pembelajaran.

Dengan demikian kinerja lebih mengarah pada sejauhmana seseorang melakukan

aktifitas baik yang berkenaan dengan tugas dan kewajiban yang sesuai dengan

tingkat kompetensi yang dikuasainya atau dengan kata lain kinerja sebagai

perilaku lebih banyak dimotori dan koordinasikan oleh sejumlah pengetahuan

maupun informasi yang dikuasai seseorang dalam melaksanakan kegiatan sesuai

dengan tuntutan tugasnya.

Page 11: Skripsi Mini

Agar guru dapat mengajar dengan baik, maka syarat pertama yang harus

dimiliki adalah menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak

diajarkan. Seorang guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak mungkin dapat

mengajar dengan baik kepada para siswanya. Hal penting dalam pembelajaran

setelah guru menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam mengelola

pembelajaran.

Pengelolaan pembelajaran menjadi hal penting karena berkaitan langsung

dengan aktivitas belajar siswa. Upaya guru untuk menguasai bahan ajar yang akan

diajarkan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan

optimal dapat terwujud jika dalam diri guru tersebut ada dorongan dan tekad yang

kuat (komitmen) untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian motivasi

Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status

internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang

mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai

suatu tujuan.

Secara etimologis, Winardi (2002:1) menjelaskan istilah motivasi

(motivation) berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti

menggerakkan. Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti

pemberian motif, Penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau

keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi (2002:33)

Page 12: Skripsi Mini

mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya.

Berdasarkan hal tersebut diskusi mengenai motivasi tidak bisa lepas dari konsep

motif. Pada intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya

tindakan.

2.2.2 Jenis-jenis motivasi

Menurut Sardiman (2005:89-91), motivasi dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu : Motivasi intrinsik adalah motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif

atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap

individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Motivasi

Ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk melakukan

sesuatu yang bersumber pada suatu kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.

Namun dorongan tersebut datang dari luar individu yang bersangkutan. Jadi orang

itu dirangsang dari luar.

Motivasi seperti ini perlu diterapkan oleh sekolah karena dalam interaksi

belajar mengajar siswa kadang sering tidak menaruh minat dan perhatian terhadap

suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Oleh sebab itu di dalam kegiatan

interaksi belajar, guru dalam hal ini memegang peranan sangat penting dalam

upaya menumbuhkan serta meningkatkan motivasi ekstrinsik siswa secara

menyeluruh. Dengan demikian siswa akan lebih aktif berperan serta berpartisipasi

positif di dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Mengingat

motivasi ekstrinsik ini terjadi karena rangsangan dan pengaruh dari luar diri siswa.

Page 13: Skripsi Mini

Maka guru selayaknya untuk selalu memanfaatkan media dan model pembelajaran

yang bervariasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian jelas siswa akan lebih tumbuh serta berkembang

dalam upayanya mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa dibarengi usaha guru yang

keras, maka kegiatan belajar mengajar hanya berlangsung jika guru selalu tatap

muka, selebihnya siswa akan selalu bersikap pasif. Motivasi belajar siswa

memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap keberhasilan proses maupun hasil

belajar siswa. Salah satunya indicator kualitas pembelajaran adalah adanya

semangat maupun motivasi belajar dari para siswa.

2.3 Belajar mengajar

2.3.1 Pengertian belajar

Belajar merupakan suatu proses dari seseorang individu yang berupaya

untuk pencapaian tujuan tertentu. Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman daninteraksi

dengan lingkunan yang melibatkan proses kognitif, Gredler(dalam Suryo Subroto,

2002:21).

Dengan demikian belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah

laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan indvidu dan

individu dengan lingkungannya.

2.3.2 Proses belajar mengajar

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar

Page 14: Skripsi Mini

mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan konsep. Oleh karena itu

perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce

Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang

dikelompokkan kedalam 4 hal yaitu: (1)proses informasi; (2)perkembangan

pribadi; (3)interaksi sosial; dan (4)modifikasi tingkah laku, Joyce dan Weil

(dalam hassibuan, 1992:13).

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi

antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses

belajar mengajar.

2.4 Motivasi Belajar

2.4.1 Pengertian motivasi belajar

Menurut Donald (dalam Sardiman, 2003:73), motivasi adalah perubahan

energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di

dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha menyediakan kondisi-

kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia

tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan

tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi

adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

Page 15: Skripsi Mini

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar

dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

2.4.2 Faktor-faktor motivasi belajar

Sumanto (1990:108-115) menggolongkan faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor-faktor stimulasi belajar

Yang dimaksud faktor stimulasi belajar adalah segala hal di luar individu

itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam penelitian ini

mencakup materiil serta suasana lingkungan yang ada di sekitar siswa.

2) Faktor metode belajar

Metode yang dipakai guru sangat mempengaruhi belajar siswa. Metode

yang menarik dapat menimbulkan rangsangan dari siswa untuk meniru dan

mengaplikasikannya dalam cara belajarnya.

3) Faktor-faktor individual

Faktor ini menyangkut hal-hal berikut: kematangan, faktor usia, jenis

kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan fisik dan psikis, rohani

serta motivasi.

Faktor-faktor motivasi belajar (Muhidin Syah,1995:108-115) yakni :

Page 16: Skripsi Mini

1) Faktor internal adalah faktor ynag ada dalam diri manusia itu sendiri

yang berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman dan cita-cita.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia itu

sendiri yang terdiri dari :

Lingkungan sosial, yang meliputi lingkungan masyarakat, tetangga,

teman, orangtua/keluarga dan teman sekolah.

Lingkungan non sosial meliputi keadaan gedung sekolah, letak

sekolah, jarak tempat tinggal dengan sekolah, alat-alat belajar,

kondisi ekonomi orangtua dan lain-lain.

2.3 Kerangka pikir

Variabel X Variabel Y

Dalam kerangka pikir diatas bisa dilihat bahwa adanya pengaruh kinerja

guru terhadap motivasi belajar siswa

Kinerja guru berkaitan dengan tugas :

perencanaan

pengelolalan pembelajaran

penilaian hasil belajar siswa.

Menurut Sanjaya (2005:13-14)

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar :

Faktor stimulasi belajar

Faktor metode belajar

Faktor individual

Menurut Sumanto (1990:108-115)

Page 17: Skripsi Mini

2.4 Hipotesis penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir diatas maka penulis dapat

merumuskan hipotesis penelitian yakni bahwa kinerja guru mempunyai pengaruh

terhadap motivasi belajar siswa.

Page 18: Skripsi Mini

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama kurang lebih 4 bulan, mulai dari

pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian, yaitu sejak bulan

maret sampai juni tahun 2011.

3.1.2 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi pada SMK Negeri

2 Kota Gorontalo. Adapun dasar penetapan objek penelitian ini didasarkan atas

pertimbangan bahwa lokasi tersebut mudah dijangkau baik dari segi waktu,

tenaga, serta biaya.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang merupakan rumusan

masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel

mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih, Sugiyono (2011:35). Jadi dalam

penelitian ini peneliti memberikan gambaran tentang pengaruh kinerja guru

terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kota Gorontalo dengan desain

sebagai berikut :

X Y

Page 19: Skripsi Mini

Keterangan :

X : Kinerja guru

Y : Motivasi belajar siswa

3.3 Definisi Operasional Variabel

3.3.1 Variabel X

Variabel X dalam penelitian ini adalah kinerja guru, dengan

menggunakan indikator-indikator yang ada. Adapun indikator tentang kinerja

guru berkaitan dengan tugas : (1)perencanaan; (2)pengelolalan pembelajaran; dan

(3)penilaian hasil belajar siswa, menurut Sanjaya (2005:13-14).

3.3.2 Variabel Y

Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, dengan

menggunakan indikator-indikator yang ada. Adapun indikator tentang motivasi

belajar adalah : (1)faktor stimulasi belajar; (2)faktor metode belajar; dan (3)faktor

individual, menurut Sumanto (1990:108-115).

3.4 Populasi Dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2005:55), “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakterisik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Page 20: Skripsi Mini

Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Kota Gorontalo dengan jumlah

siswa sebanyak 653 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari sejumlah dari karakterisik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, (Sugiono, 2005:56). Dengan melihat penelitian ini adalah

seluruh siswa SMK Negeri 2 Kota Gorontalo dengan karakterisik dianggap

homogen baik siswa yang menerima materi, guru yang mengajar dan lamanya

menerima materi, maka tehnik penarikan sampel pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan tehnik simple random sampling, yaitu dengan pengambilan

anggota sampel yang dilakukan secara acak. Oleh karena itu, sampel pada

penelitian ini adalah berjumlah 20 siswa, yang tersebar dalam 3 (tiga) tingkatan

kelas.

3.5 Tehnik Penelitian

3.5.1 Tehnik pengumpulan data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa :

1) Observasi

Untuk memperoleh data akurat dalam suatu penelitian, maka sebagai

langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi

dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi

penelitian serta dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran dikelas.

Page 21: Skripsi Mini

2) Wawancara

Dalam memperoleh informasi dalam penelitian ini selain observasi,

peneliti juga menggunakan tehnik pengumpulan data dengan wawancara, dengan

wawancara peneliti dapat memperoleh informasi atau data yang tertulis maupun

tidak tertulis sehingga informasi informasi yang dipeoleh dapat dipertanggung

jawabkan.

3) Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

menjaring kinerja guru dan motivasi belajar siswa. Setiap item pada angket

memiliki lima alternative pilihan dengan penskoran didasarkan pada skala likert.

Skala likert memberikan suatu nilai skala untuk tiap alternative jawaban dimana :

a. Variabel X terdiri dari 5 soal dengan menggunakan 5 option

b. Variabel Y tetdiri dari 5 soal dengan menggunakan 5 option

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen angket sebagai alat

untuk mengumpulkan data. Setelah jawaban terkumpul dari responden kemudian

diperiksa dengan memberikan skor 5, 4, 3, 2, dan 1 dari masing-masing soal.

Perbaikan skor dapat dilakukan sebagai berikut : apabila responden memberikan

jawaban (a) akan memperoleh skor 5, jawaban (b) akan memperoleh skor 4,

jawaban (c) akan memperoleh skor 3, jawaban (d) akan memperoleh skor 2, dan

jawaban (e) akan memperoleh skor 1.

Page 22: Skripsi Mini

3.5.2 Tehnik analisis data

Dalam pengujian hipotesis yang dikemukakan diatas, maka sebagai

langkah pertama adalah pengujian normalitas terhadap data hasil penelitian,

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

X2 = ∑i=1

k ( 01−E i)2

Ei (Sudjana, 1996 :273)

Di mana :

0i = Frekuensi Pengamatan

Ei = Frekuensi Teoritik.

Kriteri pengujian : terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika :

X2 ≤ X2 (1-) (k – 3) dengan taraf nyata = 0,05 dan sangat nyata = 0,01.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian normalitas

data adalah sebagai berikut :

a. Menentukan rentang yaitu data yang terbesar dikurangi dengan data

terkecil.

b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan menggunakan aturan

sturges :

K = 1 + 3,3 Log n

c. Menentukan panjang kelas (P), dengan rumus :

P =

Re n tan gBanyaknyaKelas

d. Membuat daftar distribusi frekuensi.

e. Mencari nilai rata-rata (X−

) dengan menggunakan rumus :

Page 23: Skripsi Mini

X−

=

∑ f i xi

∑ f i

Mencari simpangan baku melalui varians (S2 ), dengan rumus :

S2 =

n∑ f i x i2 − (∑ f i x i )

n( n−1 )

f. Mencari harga Z batas kelas dengan rumus :

Z =

xi − x−

S

Selanjutnya, dalam rangka pengujian hipotesis digunakan analisis

statistik secara regresi dan korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari persamaan regresi

Dalam perhitungan persamaan regresi, digunakan suatu persamaan

umum sebagai berikut:

Ŷ = a + bx

Untuk mencari a dan b digunakan rumus :

a =

(∑Υ i ) (∑ Χ i2) − (∑ Χ i) (∑ Χ i Υ i )

n ∑ Χ i2 − (∑ Χ i)

2

b =

n∑ Χ i Υ i − (∑ Χ i ) (∑ Υ i)

n ∑ Χ i2 −(∑ Χ i)

2

dimana :

a = konstanta

b = koefisien regresi

∑ Χ = jumlah nilai X

Page 24: Skripsi Mini

∑Υ = jumlah nilai Y

∑ Χ2= jumlah kuadrat nilai dari X

∑ ΧΥ = jumlah produk antara nilai X dan Y

2. Uji linieritas dan keberartian persamaan regresi

Dalam pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi, digunakan

rumus sebagai berikut :

F =

S2reg

S2res dan

S2TC

S2E

Dimana :

S2reg = JK (b/a) S2

TC =

JK (TC )K−2

S2 res =

JK (res)n−2 S2

E =

JK ( E)n−K

Kriteria pengujian :

a. Uji linieritas

Terima hipotesis persamaan regresi linier, jika : F≤ F(1-( (k-2,n-k) pada taraf

kepercayaan = 0,01 dan = 0,05.

b. Uji Keberartian

Terima hipotesis persamaan regresi linier, jika : F≤ F (1-( (k-2,n-k)

Untuk keperluan pengujian ini, maka terlebih dahulu perlu dihitung

jumlah kuadrat (JK) dari berbagai sumber varians sebagai berikut :

JK ( T) = ∑Υ 2

Page 25: Skripsi Mini

JK ( a) =

(∑Υ i )2

n

JK (b/a) = b {∑ Χ i Υ i −

(∑ Χ i ) (∑ Υ i )n }

JK (Res) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

JK (E) = ∑ ¿

x¿{∑ Χ i Υ i −

(∑ Χ i ) (∑ Υ i )n }

JK (TC) = JK (Res) – JK (E)

Hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya disusun dalam daftar

Analisa Varians (ANAVA).

3. Menghitung koefisien korelasi

Dalam perhitungan koefisien korelasi, digunakan rumus sebagai berikut:

r =

n ∑ Χ i Υ i − (∑ΧΥi )

√n {∑ Χ i2− (∑ Χ i )

2} {n∑Υ i2− (∑ Υ i )

2}

di mana :

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

∑ Χ = jumlah nilai X

∑Υ = jumlah nilai Y

∑ Χ2= jumlah kuadrat nilai dari X

∑ ΧΥ = jumlah produk antara nilai X dan Y

Page 26: Skripsi Mini

4. Uji keberartian koefisien korelasi

Pengujian ini dilakukan melalui pasangan hipotesis sebagai berikut :

HO : = 0

HA : ≠ 0

Kriteria pengujian :

- Terima HO, jika t (1-1/2) t hitung t (1-1/2) dengan taraf kepercayaan = 0,01

dan = 0,05 serta dk = n-2. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

t =

r √n−2

√1−r2(Sudjana, 1996 :380 )

3.5.3 Hipotesis Statistik

Pasangan hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini meliputi :

H0 : ρ = 0 Artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X (kinerja guru)

dan variabel Y (motivasi belajar siswa).

H1 : ρ ≠ 0 Artinya terdapat hubungan antara variabel X (kinerja guru) dan

variabel Y (motivasi belajar siswa).

Page 27: Skripsi Mini

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil SMK Negeri 2 Gorontalo

4.1.1.1 Selayang Pandang SMK Negeri 2 Gorontalo

SMK Negeri 2 Gorontalo adalah salah satu sekolah menengah kejuruan

yang terdapat di Provinsi Gorontalo, tepatnya di ibukota Provinsi Kota Gorontalo.

Secara geografis, letak sekolah ini sangat strategis karena disamping berada di

pusat Provinsi Gorontalao juga terletak di tengah-tengah Kota Gorontalo.

Sebelum berubah nama menjadi SMK Negeri 2 Gorontalo, sekolah ini

telah mengalami beberapa kali perubahan nama, yaitu dari SKKA, SMKK dan

SMK.

PERIODE SKKA

SKKA Negeri Gorontalo berdiri 1 Januari 1968, sebelumnya

merupakan SKKA Swasta yang di pimpin oleh Kepala Sekolah Neng

Podungge Niode sejak 19 Oktober 1964. SKKA Negeri Gorontalo

dipimpin oleh Marie Monoarfa Nento (1968-1978), saat itu gedung

SKKA berada di jalan Jakarta No. SK/17 Kodya Gorontalo sekarang

adalah jalan Kartini. Sebelum ditempati oleh SKKA, gedung sekolah

tersebut adalah milik SD/SMP Tionghoa. Pada awalnya SKKA hanya

Page 28: Skripsi Mini

memiliki siswa 68 orang , 7 Guru tetap, 9 Guru GTT dan 2 orang Tata

Usaha. Jurusan yang dibuka pertama kali adalah Jurusan Memasak dan

Menjahit. SKKA Negeri diperkuat oleh Surat Keputusan No.

87/UKK3/68, 7 Maret 1968 Atas nama Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI

PERIODE SMKK

Perubahan SKKA Gorontalo menjadi SMKK Negeri terjadi Pada

Tahun 1976 dengan SK.NO.0280/0/1976, tanggal 9 Desember 1976

Kepala sekolah masih dijabat oleh Ibu Marie Monoarfa Nento hingga

tahun 1987, setelah masa jabatan Ibu Marie Monoarfa Nento selesai,

SKKA dipimpin oleh pejabat sementara Dra. Ny Hj Bakari Lahay

melalui SK No. 766/C.SP/1987 Tanggal 18 Agustus 1987 dan kembali

menjadi kepala sekolah defenitif pada Tahun 1989 melalui SK No.

43625/A2.I/C/1989, tanggal 10 Januari 1989. Seiring dengan perubahan

nama dari SKKA menjadi SMKK, Nama Jurusan juga berubah. Jurusan

Memasak menjadi Tata Boga, Jurusan Menjahit menjadi Tata Busana.

PERIODE SMK

SMKK Negeri Gorontalo berubah nama menjadi SMK Negeri 2

Gorontalo berdasarkan SK Mendikbud No. 036/0/1997 dan seluruh

SMKTA berubah menjadi SMK. Pada periode ini Kepala Sekolah tetap

dijabat oleh Dra. Ny Ha Bakari Lahay hingga tahun 1999. Pada tahun

1997 SMK Negeri 2 Gorontalo menambah jurusan baru yaitu Tata

Kecantikan yang dalam perkembangannya dipecah menjadi 2 jurusan

Page 29: Skripsi Mini

yaitu Tata Kecantikan Rambut dan Tata Kecantikan Kulit. Pada tahun

1999, SMK Negeri 2 Gorontalo dipimpin oleh Kepala Sekolah baru Dra.

Ny Hano L Nasaru melalui SK No. 63265/A1.I.2/KP/1999 tanggal 5

Oktober 1999. Tahun 2000 SMK Negeri 2 Gorontalo menambah satu lagi

Program Keahlian baru (nama baru dari jurusan) yaitu Akomodasi

Perhotelan. Hingga tahun 2000, SMK Negeri 2 Gorontalo adalah satu-

satunya SMK kelomok Pariwisata di Provinsi Gorontalo dan empat tahun

kemudian tepatnya tahun 2004, SMK Negeri 2 Gorontalo tidak murni

lagi sebagai kelompok Pariwisata dengan dibukanya Program Keahlian

Agroindustri Pangan (Teknologi Hasil Pertanian). Pembukaan Program

Keahlian THP dilatar belakangi oleh adanya kebijakan baru pemerintah,

bahawa setiap SMK dapat membuka program keahlian yang dibutuhkan

masyarakat dan tentunya didukung oleh fasilitas dan SDM. Maka kepala

sekolah (saat itu Dra. Hano L. Nasaru) bersama-sama dengan guru yang

memiliki latar belakang pertanian antara lain Jamaluddin Hamid, SP

(Lulusan Pertanian Untad), Diana Elita dan Haryani Biga (Lulusan Gizi

dan Pangan IPB) bertekad merintis program tersebut

Pada masa peralihan kepala sekolah, baik setelah Ibu Dra Ny. Ha

Bakari Lahay maupun setelah Dra Hano L. Nasaru ada beberapa nama

yang pernah menjadi pejabat kepala sekolah sementara maupun

pelaksana tugas harian, yaitu Bapak Mongune, Bapak Drs. Sumarwoto

dan Ibu Gamar P. Melangi.

Page 30: Skripsi Mini

Pada tahun 1999 Ibu Hano L Nasaru berakhir masa tugasnya, untuk

pertama kalinya SMK Negeri 2 Gorontalo sejak berdirinya dipimpin oleh

Kepala Sekolah defenitif laki-laki yaitu Bapak Drs. Saiful Amuda

melalui SK No. 821.2/BKD-Diklat/26 tanggal 6 Januari 2005. Pada

Tahun 2006 SMK Negeri 2 Gorontalo kembali membuka Program

Keahlian baru yaitu Patiseri. Namun dipihak lain untuk pertimbangan

efisiensi, penerimaan siswa baru mulai tahun Pelajaran 2007/2008 tata

kecantikan ditiadakan dan cukup menjadi muatan lokal Akomodasi

Perhotelan dan pada akhir tahun 2007 telah ditetapkan menjadi Sekolah

Berstandar Internasional (SBI) dengan mulai menata dan mendorong

semua program keahlian menjadi program unggulan.

Bertambahnya program keahlian yang dikelola ternyata semakin

memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap SMK Negeri 2 Gorontalo

di daerah Gorontalo dan sekitarnya. Sehingga berimbas pada

meningkatnya animo siswa untuk masuk ke SMK Negeri 2 Gorontalo,

khususnya pada beberapa program keahlian. Untuk mengatasi hal itu,

SMK Negeri 2 Gorontalo Membuka kelas Jauh Program tata Busana

pada tahun pelajaran 2004/2005 di Kelurahan Leato Selatan Kecamatan

Kota Gorontalo.

Saat ini, Gedung Kampus I yang terletak di Jl. Kartini sementara

dalam tahap Renovasi dan pembangunan Edotel (Hotel Training) yang

direncanakan dilengkapi hingga 18 kamar standar Internasional,

musholla, laundry, meeting room, dan bisnis center. Sejak tahun 2007

Page 31: Skripsi Mini

semua pembelajaran teori dipusatkan kampus II jalan Raden Saleh Kota

Gorontalo.

4.1.2 Visi

Terwujudnya SMK Negeri 2 Gorontalo sebagai Pusat Pendidikan dan

Pelatihan yang berstandar Nasional dan Internasional.

4.1.3 Misi

Adapun MISI dari SMK Negeri 2 Gorontalo adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan sistim pembelajaran yang fleksibel dan profesional

2. Mengembangkan iklim belajar yang berwawasan global dengan

berlandaskan nilai-nilai budaya

3. Meningkatkan penguasaan bahasa asing

4. Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha Industri untuk pembalajaran di

dalam dan luar negeri

5. Menciptakn tamatan yang siap memasuki lapangan kerja dan mandiri

4.1.4 Tujuan SMK Negeri 2 Gorontalo

Adapun Tujuan dari SMK Negeri 2 Gorontalo adalah sebagai berikut :

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif. Mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai

Page 32: Skripsi Mini

tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program

keahlian pilihannya.

2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri

maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4.1.2 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian

Gambaran Umum SMK Negeri 2 Gorontalo

a. Lokasi dan luas area

Lokasi : Jl. Raden Saleh

Kelurahan : Limba U2

Kecamatan : Kota Selatan

Kota : Gorontalo

Provinsi : Gorontalo

Luas : 12080 M2

b. Bangunan

Status bangunan : sertifikat No. 49/1980

Luas bangunan : 5100 M2

Jalan Lingkungan : 260 M2

Lapangan Upacara : 895 M2

Taman/Halaman : 285 M2

Lain-lain : 5700 M2

Page 33: Skripsi Mini

Ruang menurut jenis

Ruang Kepala Sekolah : 1 ruang

RuangTtata Tsaha : 1 ruang

Ruang Guru : 1 ruang

Ruang belajar teori : 8 ruang

Ruang Praktik : 21 ruang

- Akomodasi Perhotelan : 5 ruang

- Restoran : 4 ruang

- Patiseri : 1 ruang

- Tata Kecantikan : 4 ruang

- Tata Busana : 5 ruang

- PHP Pangan : 2 ruang

- Ruang Osis : 1 ruang

- Lab Bahasa : 1 ruang

- Ruang Bimbingan Khusus : 1 ruang

- Ruang Gudang : 2 ruang

- Mushalla : 1 ruang

c. Kompetensi Keahlian

1. Akomodasi Perhotelan

2. Tata Boga

3. Patiseri

Page 34: Skripsi Mini

4. Kecantikan Kulit

5. Kecantikan Rambut

6. Busana Butik

7. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

d. Jumlah Guru dan Pegawai Tata Usaha

1. Jumlah guru defenitif seluruhnya : 71 orang

Dengan rincian sebagai berikut :

Guru Normatif : 17 orang

Guru Adaptif : 24 orang

Guru Produktif : 26 orang

terdiri dari :

- Akom. Perhotelan : 2 orang

- Restoran : 5 orang

- Patiseri : 2 orang

- Tata Kecantikan : 2 orang

- Tata Busana : 12 orang

- PHP Pangan : 3 orang

Guru BP/BK : 5 orang

2. Tenaga Guru Honorer : 6 orang

3. Tenaga Administrasi/Pegawai TU : 7 orang

Page 35: Skripsi Mini

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur

berupa angket tentang kinerja guru dan motivasi belajar siswa SMK Negeri 2

Kota Gorontalo.

Data penelitian diolah berdasarkan hipotesis penelitian, dengan

menggunakan tehnik pengujian yang relevan yaitu uji normalitas data, analisis

regresi dan korelasi linier sederhana. Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh

nilai numerik tentang pengaruh kinerja dan motivasi belajar siswa.

4.2.1 Deskripsi tentang Kinerja Guru

Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden yang

berada di SMK Negeri 2 Gorontalo, menunjukkan nilai tertinggi 41 dan terendah

27 sehingga rentan nilainya sebesar 14, jumlah interval kelas 5, dan panjang kelas

3, untuk harga median 36,59 dan modus 42,9, rata-rata (x) 35,95, serta simpangan

baku (s) 96,19 (perhitungan terlampir). Dan diperoleh harga X2hitung 838,4 ,

untuk dk 5-1 = 4, dan taraf nyata ∝ = 0,01 diperoleh X2 daftar = 13,3, karena

X2hitung < X2 daftar, maka data untuk variabel X berdistribusi normal.

4.2.1 Deskripsi tentang Motivasi Belajar

Dari data kepuasan konsumen nilai yang tertinggi 41 dan terendah 24

sehingga rentang nilainya sebesar 17, jumlah interval kelas 6, dan panjang kelas

Page 36: Skripsi Mini

3, untuk rata-rata hitung (x) sebesar 33,85, median (Me) 30,5, modus (Mo) 36,25,

dan simpangan baku (s) 65,19 (perhitungan terlampir). Dan diperoleh perhitungan

X2hitung 116,6, untuk dk 6 – 1 = 5, dan taraf nyata ∝ = 0,01 diperoleh X2daftar

15,1, karena X2hitung > X2daftar, maka data untuk variabel Y berdistribusi

normal.

Page 37: Skripsi Mini

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas, penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh yang positif , yakni kinerja guru terhadap

motivasi belajar siswa.

Jadi, guru berperan sangat penting dalam proses pembelajaran, hal

ini berpengaruh terhadap motivasi belajar. Guru yang merupakan

mediator dalam proses pembelajaran haruslah mampu membangun

motivasi dari siswa untuk belajar.

5.2 Saran

Saran :

1) Perlu adanya peningkatan kinerja guru mengingat guru berperan

penting dalam proses pembelajaran

2) Selalu melakukan evaluasi baik dalam pembelajaran maupun dalam

tingkat kinerja guru

Page 38: Skripsi Mini

DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

perusahaan. PT.Gramedia : Jakarta

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian (cetakan kedelapan).

Alfabeta : bandung

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

(cetakan kesebelas). Alfabeta : Bandung

Nazir Ph.d, Mohamad. 2005. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia : Bogor

Jumrah, Siti. 2007. Pedoman penulisan skripsi dan makalah serta

prosedur pelaksanaanya. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo

Page 39: Skripsi Mini

Lampiran 1

ANGKET

Variabel X : Kinerja Guru

1. Menurut pengamatan anda, apakah guru sepenuhnya menguasai materi

pelajaran yang diajarkan?

a. Sangat menguasai

b. menguasai

c. Cukup menguasai

d. Kurang menguasai

e. Tidak menguasai

2. Bagaimana usaha guru dalam meningkatkan materi yang disajikan

dengan materi sebelumnya?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

e. Tidak baik

3. Bagaimanakah motivasi guru kepada anda guna untuk

membangkitkan minat belajar anda?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

e. Tidak baik

4. Ketika siswa mengalami kesulitan sehubungan dengan materi

pelajaran, apakah guru membantu mencari jalan keluar?

a. Sangat membantu b. Membantu

Page 40: Skripsi Mini

c. Cukup membantu

d. Kurang membantu

e. Tidak membantu

5. Dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran, bagaimana usaha

guru dalam melibatkan siswa dalam proses pembelajaran?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

e. Tidak baik

6. Apakah pembelajaran yang disajikan oleh guru sesuai dengan pokok

materi yang dipelajari pada proses pembelajaran berlangsung?

a. Sangat sesuai

b. Sesuai

c. Cukup sesuai

d. Kurang sesuai

e. Tidak sesuai

7. Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, apakah guru

menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Kurang

e. Tidak pernah

8. Sehubungan dengan penilaian hasil belajar siswa, apakah guru sering

mengadakan evaluasi pada materi yang diajarkan terhadap siswa?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Kurang

e. Tidak pernah

Page 41: Skripsi Mini

9. Apakah guru selalu memberikan tugas setelah menjelaskan materi

kepada siswa?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Kurang

e. Tidak pernah

Variabel Y : Motivasi Belajar Siswa

1. Apakah anda selalu memperhatikan materi pembelajaran yang disajikan oleh

guru?

a. Sangat

memperhatikan

b. Memperhatikan

c. Cukup

memperhatikan

d. Kurang

memperhatikan

e. Tidak

memperhatikan

2. Apakah anda selalu mempelajari kembali materi yang telah diberikan

oleh guru?

a. Sangat mempelajari

b. Mempelajari

c. Cukup mempelajari

d. Kurang

mempelajari

e. Tidak mempelajari

3. Pada saat guru sedang menjelaskan pokok bahasan, kemudian anda

mengalami kesulitan, apakah anda berusaha menanyakannya?

a. Sangat berusaha

b. Berusaha

c. Cukup berusaha

d. Kurang berusaha

Page 42: Skripsi Mini

e. Tidak berusaha

4. Apakah kondisi kelas pada saat kegiatan pembelajaran selalu dalam

keadaan baik?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Kurang

e. Tidak pernah

5. Menurut pengamatan anda, apakah fasilitas yang disediakan

disekolah dapat menunjang kegiatan belajar mengajar?

a. Sangat menunjang

b. Menunjang

c. Cukup menunjang

d. Kurang menunjang

e. Tidak menunjang

6. Ketika anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas/pr yang

diberikan oleh guru, apakah teman anda ikut membantu untuk

menyelesaikannya?

a. Sangat membantu

b. Membantu

c. Cukup membantu

d. Kurang membantu

e. Tidak membantu

7. Menurut anda, apakah faktor pengalaman seorang guru dapat

mempengaruhi proses belajar mengajar didalam kelas?

a. Sangat

mempengaruhi

b. Mempengaruhi

c. Cukup

mempengaruhi

d. Kurang

mempengaruhi

Page 43: Skripsi Mini

e. Tidak

mempengaruhi

8. Apakah anda selalu dalam keadaan siap, saat proses belajar mengajar

berlangsung?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Kurang

e. Tidak pernah

9. Dalam kegiatan pembelajaran, apakah evaluasi belajar itu penting

bagi siswa?

a. Sangat penting

b. Penting

c. Cukup penting

d. Kurang penting

e. Tidak penting

Page 44: Skripsi Mini

Lampiran 2

DATA HASIL PENYEBARAN ANGKET

VARIABEL X

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH

1 4 4 4 4 4 5 3 3 4 35

2 5 3 5 4 3 5 5 3 5 38

3 5 4 5 4 3 4 4 4 5 38

4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36

5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 41

6 4 4 5 3 5 4 4 4 5 38

7 5 5 5 4 4 4 4 5 5 41

8 5 2 5 4 5 4 5 3 5 38

9 5 4 4 4 2 4 4 4 3 34

10 5 4 4 3 4 4 5 4 4 37

11 5 4 4 3 4 4 5 4 5 38

12 3 4 4 4 3 4 4 5 4 35

13 3 4 4 5 4 4 4 5 3 36

14 5 5 3 5 4 5 5 4 3 39

15 5 4 3 4 5 5 3 4 3 36

16 5 4 3 5 4 5 4 3 5 38

17 3 4 3 4 5 4 3 3 4 33

18 3 4 3 5 2 4 3 2 2 28

19 4 4 3 4 4 4 4 4 5 36

20 4 4 3 4 4 4 3 4 5 35

Page 45: Skripsi Mini

Lampiran 3

DATA HASIL PENYEBARAN ANGKET

VARIABEL Y

 

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JUMLAH

1 4 3 3 2 4 3 4 3 5 31

2 5 3 4 3 5 2 3 5 5 35

3 4 3 5 4 4 4 5 5 5 39

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37

5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 41

6 5 4 4 4 4 4 4 4 2 35

7 5 4 5 5 4 4 4 5 5 41

8 5 1 5 5 1 4 5 5 5 36

9 4 3 4 4 3 3 4 5 4 34

10 3 2 4 2 3 3 1 5 5 28

11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37

12 4 4 4 5 4 4 5 5 5 40

13 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33

14 5 4 4 5 4 5 5 5 5 42

15 3 2 1 4 5 1 4 4 1 25

16 3 4 5 5 4 4 4 4 4 37

17 2 2 2 2 4 4 2 2 3 23

18 3 2 3 1 2 4 4 4 4 27

19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34

Page 46: Skripsi Mini

20 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33

Lampiran 4

DATA HASIL PENELITIAN

NO. X Y X2 Y2 X.Y

1 27 31 729 961 837

2 38 35 1444 1225 1330

3 38 39 1444 1521 1482

4 36 37 1298 1369 1332

5 41 41 1681 1681 1681

6 38 35 1444 1225 1330

7 41 41 1681 1681 1681

8 38 36 1444 1298 1368

9 34 34 1156 1156 1156

10 37 28 1369 784 1036

11 38 37 1444 1369 1406

12 35 40 1225 1600 1400

13 36 33 1298 1089 1188

14 39 41 1521 1681 1599

Page 47: Skripsi Mini

15 36 26 1298 676 936

16 38 28 1444 784 1064

17 33 24 1089 576 792

18 28 25 784 625 700

19 36 34 1298 1156 1224

20 33 33 1089 1089 1089

∑720 ∑678 ∑26.180 ∑23.546 ∑24.631

Lampiran 5

Perhitungan Distribusi, Frekuensi, Median, Modus, Rata-Rata dan Simpangan

baku (S) Untuk Skor Variabel X

Distribusi Frekuensi ( Variabel X)

1. Menentukan Rentang (R) = Data Terbesar - Data Terkecil

= 41 – 27

= 14

2. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 20

= 1 + 3.3 (1,301)

Page 48: Skripsi Mini

= 5,293

= 5 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas (P) = P =

Re n tan gBanyaknyaKelas

= 145

= 2,8

= 3 (dibulatkan)

Tabel

Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel X

No Interval Kelas Frekuensi

1

2

3

4

5

27 - 29

30 - 32

32 - 35

36 - 38

39 - 41

2

0

4

11

3

Jumlah 20

4. Median

Page 49: Skripsi Mini

Me = b + p (1

2 n−F

f)

= 35,5 + 3 (1

2.20−6

11¿

= 20,5 + 3 (10−6

11¿

= 35,5 + 3 ¿)

= 35,5 + 1,09

Me = 36,59

5. Modus

Mo = b + p (b 1

b1+b 2)

= 35,5 +3 (7

7+8)

= 35,5 + 3 (7

15)

= 35,5 + (2115

)

= 35,5 + 7,4

Mo = 42,9

Page 50: Skripsi Mini

6. Menghitung Rata-Rata (x ) dan Standar Deviasi (δ 2)

Tabel

No Interval Kelas Fi Xi Xi2 Fi Xi FiXi2

1

2

3

4

5

27 - 29

30 - 32

32 - 35

36 - 38

39 - 41

2

0

4

11

3

28

31

34

37

40

784

961

1156

1369

1600

56

31

136

407

120

1568

961

4624

15059

4800

Jumlah 20 170 5.870 719 201681

Dari table diatas dapat di hitung harga nilai rata-rata sebagai berikut :

1. Mencari Nilai Rata-Rata (x )

X = ∑ FiXi

∑ Fi

= 71920

= 35,95

2. Simpangan Baku (s) yaitu :

S2 = n∑ FiXi2−¿¿¿

= 20 (201681 ) – (719 )2

20(20−1)

= 4033620−516961

20(19)

Page 51: Skripsi Mini

= 3516659

380

S2 = 9254,3

=√9254,3

= 96,19

Uji Normalitas data (Variabel X )

Z = xi−x

s

Di mana :

Xi = Batas Kelas

x = Mean

S = Simpangan baku

Tabel

Perhitungan Frekuensi Teoritik (Ei) dan Frekuensi Pengamatan (Oi)

Batas

Kelas

Z

Batas Kelas

Z

Daftar

Luas

Kelas

Interval

Ei Oi

23,5

26,5

-0,09

-0,06

0,0359

0,0239

0,012

0,0119

0,24

0,238

2

0

Page 52: Skripsi Mini

29,5

32,5

35,5

41,5

-0,03

-0,00

0.02

0,05

0,0120

0,0000

0,0080

0,0199

0,012

0,008

0,0119

0,24

0,16

0,238

4

11

3

Mencari zhitung = Z = xi−x

s

Z = 26,5−35,95

96,19 =

−9,4596,19

= -0,09

Berdasarkan table diatas, dapat dihitung harga X2, sebagai berikut :

Xz hit = (2−0,24)

0,242 +

(0−0,238)0,238

2 + (4−0,24)

0,242 +

(11−0,16)0,16

2 + (3−0,238)

0,2382

X z= 12,90 + 0,238 + 58,90 + 734,41 + 32,05

X z hit= 838,498 dibulatkan 838,4

X z daftar = X z ( 1 - ∝ ) (k - 1 )

K = 5

∝=¿ 0,01 1 %

∝2 daftar = ∝2 ( 1 – 0,01 ) ( 5 – 1 )

¿ ∝2 ( 0,99 ) ( 4 )

Page 53: Skripsi Mini

¿ 13,3

∝ = 0,05 5 %

∝ = ( 1 – 0,05 ) (4 )

= ( 0,95 ) ( 4 )

= 9,49

Untuk menentukan data variabel x berdistribusi normal atau tidak,

digunakan criteria sebagai berikut : x2 ≤ x2 (1 - ∝ ) ( k – 3 ). Dari perhitungan

diperoleh Xz hitung = 838,4 dan Xz daftar di peroleh sebagai berikut :

X2 ≤ X2 (1 - ∝ ) (K – 3 )

X2 (1 – 0,01) (5 – 3)

X2 (0,99) (2)

X2daftar = 9,21

Dengan demikian, maka diperoleh : X2 (hitung) (838,4) ≥ X2 (daftar) (13,3)

sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel x berdistribusi normal.

Kriteria pengambilan keputusan Hipotesis

Tolak Ho Jika X2hit ≥ X2 daftar

Ket : ∝1 = 0,01 838,4 ≤ 13,3 { Di Tolak}

X2daftar = 13,3 13,3 ≥ 838,4

Page 54: Skripsi Mini

Lampiran 8

Perhitungan Distribusi, Frekuensi, Median, Modus, Rata-Rata dan Simpangan

baku (S) Untuk Skor Variabel Y

Distribusi Frekuensi Kepuasan Konsumen ( Variabel Y)

1. Menentukan Rentang (R) = Data Terbesar - Data Terkecil

Page 55: Skripsi Mini

= 41 - 24

= 17

2. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 20

= 1 + 3.3 (1,301)

= 5,293

= 6 (dibulatkan)

3. Panjang Kelas (P) = P =

Re n tan gBanyaknyaKelas

= 176

= 3,4

= 3 (dibulatkan)

Tabel

Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel Y

No Interval Kelas Frekuensi

1

2

24 – 26

27 – 29 3

Page 56: Skripsi Mini

3

4

5

6

30 – 32

33 – 35

36 – 38

39 – 41

2

1

6

3

5

Jumlah 20

4. Median

Me = b + p (12

n−fi

F)

= 32,5 + 6 (1

2.20−12

6¿

= 32,5 + 6 (10−12

6¿

= 32,5 + 6 ¿)

= 32,5 + (−12

6)

= 32,5 + (-2)

= 30.5

5. Modus

Mo = b + p (b 1

b 1+b 2)

= 32,5 +6 (5

5+3)

Page 57: Skripsi Mini

= 32,5 + 6 (58)

= 32,5 + (308

)

= 32,5 + 3,75

= 36,25

6. Menghitung Rata-Rata (x ) dan Standar Deviasi (S2)

No Interval Kelas Fi Yi Yi2 Fi Yi FiYi2

1

2

3

4

5

6

24 – 26

27 – 29

30 – 32

33 – 35

36 – 38

39 – 41

3

2

1

6

3

5

25

28

31

34

37

40

625

784

961

1156

1369

1600

75

56

31

204

111

200

5625

3136

961

41616

12321

40000

Jumlah 20 195 6485 677 103659

Dari table diatas dapat di hitung harga nilai rata-rata sebagai berikut :

1. Mencari Nilai Rata-Rata (x )

X = ∑ FiYi

∑ Fi

= 67720

= 33,85

Page 58: Skripsi Mini

2. Simpangan Baku (s) yaitu :

S2 = n∑ fixi2−¿¿¿

= 20 (103659 )−(677 )2

20(20−1)

= 1614851

380

S2 = 4249,6

=√4249,6

S = 65,19

Uji Normalitas data ( Variabel Y )

Z = Xi−x

S

di mana :

Xi = Batas Kelas

x = Mean

S = Simpangan baku

Tabel

Page 59: Skripsi Mini

Perhitungan Frekuensi Teoritik (Ei) dan Frekuensi Pengamatan (Oi)

Batas Z Z Luas

Ei Oi

Kelas

Batas

Kelas Daftar Kelas

      Interval

23,5 -0,15 0,0596 0,0158 0,316 3

26,5 -0,11 0,0438 0,0199 0,398 2

29,5 -0,06 0,0239 0,0159 0,318 1

32,5 -0,02 0,008 0 0 6

35,5 0,02 0,008 0,0199 0,398 3

28,5 0,07 0,0279 0,0159 0,318 5

41,5 0,11 0,0438    

Berdasarkan table diatas, dapat dihitung harga Y2, sebagai berikut :

Y2 hit = (3−0,316 )

0,3162 +

(2−0,398 )0,398

2 + (1−0,318 )

0,3182 +

(3−0,398 )0.398

2 + (5−0,318 )

0,3182

∝2= 22,79 + 6,45 + 1,46 + 17,01 + 68,93

∝2 = 116,64

∝2 = 116,6

K = 6

Page 60: Skripsi Mini

∝=¿ 0,01 1 %

∝2 daftar = ∝2 ( 1 – 0,01 ) ( 6 – 1 )

¿ ∝2 ( 0,99 ) ( 5 )

¿ 15,1

∝ = 0,05 5 %

∝ = ( 1 – 0,05 ) ( 6-1)

= ( 0,95 ) ( 5 )

= 11,1

Untuk menentukan data variabel Y berdistribusi normal atau tidak,

digunakan criteria sebagai berikut : Y2 ≤ Y2 (1 - ∝ ) ( k – 3 ). Dari perhitungan

diperoleh Y2hitung = dan Y2daftar di peroleh sebagai berikut :

Y2 ≤ Y2 (1 - ∝ ) (K – 3 )

Y2 (1 – 0,01) (6 – 3)

Y2 (0,99) (3)

Y2daftar = 11,3

Page 61: Skripsi Mini

Dengan demikian, maka diperoleh : Y2 (hitung) (116,6) ≤ Y2 (daftar) (15,1)

sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel berdistribusi normal.

Kriteria pengambilan keputusan Hipotesis

Tolak Ho Jika X2hit ≥ X2 daftar

Ket : ∝1 = 0,01 116,6 ≥ 15,1 { Di Tolak }

X2daftar = 11,3 15,1 ≤ 116,6

Lampiran 9

PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 62: Skripsi Mini

Mencari Persamaan Regresi

Dalam perhitungan persamaan regresi, digunakan suatu persamaan umum

sebagai berikut :

Ŷ = a + bx

Untuk mencari harga a dan b digunakan rumus :

a =

(∑Υ i ) (∑ Χ i2) − (∑ Χ i) (∑ Χ i Υ i )

n ∑ Χ i2 − (∑ Χ i)

2

b =

n∑ Χ i Υ i − (∑ Χ i ) (∑ Υ i)

n ∑ Χ i2 −(∑ Χ i)

2

dimana :

a = konstanta

b = koefisien regresi

∑ Χ = jumlah nilai X

∑Υ = jumlah nilai Y

∑ Χ2= jumlah kuadrat nilai dari X

∑ ΧΥ = jumlah produk antara nilai X dan Y

Page 63: Skripsi Mini

Berarti ;

Ŷ = a + bx

a = (678 ) (25552 )−(710 )(24961)

20 (25552 )− (710 )2

= 17324256 – 17722310

511040−504100

= −15989885

6940

= - 2304,01

b = 20 (24961 )−(710)(678)

20 (25552 )−(710)2

= 499220−481380511040−504100

= 178406940

= 2,57

Dengan demikian, persamaan regresi linier Y atas X untuk soal di atas adalah :

Ŷ = a + bx

Ŷ = - 2304,01 + 2,57 x

Ŷ = - 2304,01 + 2,57 (20)

Page 64: Skripsi Mini

Ŷ = - 118426,144

Variabel tak bebas Y dalam regresi telah dinyatakan oleh symbol Ŷ untuk

menyatakan bahwa kita berhadapan dengan Y yang di dapat dari regresi dan untuk

membedakannya dengan Y dari hasil pengamatan.

Uji linieritas dan keberartian persamaan regresi

Dalam pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi, digunakan

rumus sebagai berikut :

F =

S2reg

S2res dan

S2TC

S2E

Dimana :

S2reg = JK (b/a) S2

TC =

JK (TC )K−2

S2 res =

JK (res)n−2 S2

E =

JK ( E)n−K

Kriteria pengujian :

c. Uji linieritas

Terima hipotesis persamaan regresi linier, jika : F≤ F(1-( (k-2,n-k) pada taraf

kepercayaan = 0,01 dan = 0,05.

d. Uji Keberartian

Page 65: Skripsi Mini

Terima hipotesis persamaan regresi linier, jika : F≤ F (1-( (k-2,n-k)

Untuk keperluan pengujian ini, maka terlebih dahulu perlu dihitung jumlah

kuadrat (JK) dari berbagai sumber varians sebagai berikut :

JK ( T)= ∑Υ 2

JK ( a) =

(∑Υ i )2

n

JK (b/a) = b {∑ Χ i Υ i −

(∑ Χ i ) (∑ Υ i )n }

JK (Res) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)

JK (E) = ∑ x ¿¿

JK (TC) = JK (Res) – JK (E)

Hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya disusun dalam daftar

Analisa Varians (ANAVA).

Berarti :

JK ( T) = 23544

JK ( a) = (23544 ) 2

20

= 27715996,8

Page 66: Skripsi Mini

JK (b/a) = 2,57 {(24961 )−(710 )(678)

20 }= 2,57 (892)

= 2292,44

JK (Res) = 23544 – 27715996,8 – 2292,44

= - 27694745,24

JK (E) = (312 – (31 )2

1 ) + (352 –

(35 ) 21

) + ( 392 +372 – (39+37)2

2) +

(412 – (41 ) 2

1) + (352 –

(35 ) 21

) +

(412 +362 +342 + 282 – (41+36+34+28 ) 2

4) + (372 –

(37 ) 21

) +

(402 +332 +412 + 262 +282+242 – (40+33+41+26+28+24 ) 2

6) +

(252 – (25 ) 2

1) + ( 342 +332 –

(34+33)22

)

= 0 + 0 + 10 + 0 + 0 + 86,8 + 0 + 262 + 0 + 0,5

= 459,3

Page 67: Skripsi Mini

Lampiran 10

Kerangka Data Y Berdasarkan data X

X Y KELOMPOK

27 31 1

28 35 2

33 39 3

33 37

34 41 4

35 35 5

36 41 6

36 36

36 34

36 28

37 37 7

38 40 8

38 33

38 41

38 26

Page 68: Skripsi Mini

38 28

38 34

39 25 9

41 34 10

41 33

Lampiran 11

DAFTAR ANAVA UNTUK REGRESI LINEAR

Ŷ = - 2304,01 + 2,57 x

Sumber Variasi dk JK KT F

Total 20 23544

Koefisien (a) 1 27715996,8

Regresi 1 2292,44 2292,44 -0,00148

sisa 18 -27694746,24 -1538596,957

Tuna Cocok 8 27697146,34 3462143,292 75378,691

Galat 10 459,3 45,93

Uji Keberartian

Ho = Koefisien arah regresi tidak berarti ( b = 0 )

Ha = Koefisien itu berati ( b ≠ 0 )

Pengujian hipotesis nol, di pakai statisik :

Page 69: Skripsi Mini

F hit = S 2 regS 2 sis

= 2292,44

−1538596,967 = - 0,00148

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (1,18) = 4,41

Untuk taraf kesalahan 1%, F tabel (1,18) = 8,28

F hitung ≥ F tabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%.

Kesimpulan koefisien itu berarti ( b ≠ 0 )

Uji Linearitas

Ho = regresi linear

Ha = regresi non linear

Statistik :

F = S 2 tcS2 g

= 3462143,292

45,93 = 75378,691

Untuk taraf kesalahan 5%, F tabel (8,10) = 3,07

Untuk taraf kesalahan 1%, F tabel (8,10) = 5,06

F hitung > F tabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%.

Kesimpulannya, merupakan regresi non linier

Uji Hipotesis Hubungan Antara Dua Variabel

Ho : Tidak ada hubungan antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen.

Page 70: Skripsi Mini

Ha : Ada hubungan antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen.

Antara nilai kinerja dengan motivasi belajar dapat dihitung korelasinya.

Korelasi dapat dihitung dengan rumus yang telah diberikan rumus sebagai berikut.

r =

n ∑ Χ i Υ i − (∑ΧΥ i )

√n {∑ Χ i2− (∑ Χ i )

2} {n∑Υ i2− (∑ Υ i )

2}

Harga-harga yang telah ditemukan dalam table dapat dimasukkan dalam

rumus sebagai berikut :

r=20 (24961 )− (710 )(678)

√20 (25552 )−(710 )2¿(20 (23544 )−(678 )2)¿

= 2.02

Harga r table untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 20 diperoleh r tabel = 0,444

dan untuk 1% diperoleh r = 0,561. Karena harga r hitung lebih besar dari r table

baik untuk kesalahan 5% maupun 1% ( 2,02 > 0,561 > 0,444 ), maka dapat

disimpulkan terdapat hubungan yang positif sebesar 2,02 antara kinerja guru pada

motivasi belajar siswa, Koefisien determinasinya r2 = 2,022 = 4.08. Hal ini bernilai

rata-rata kepuasan konsumen tiap bulan 4,08% ditentukan oleh nilai kinerja guru,

Page 71: Skripsi Mini

melalui persamaan regresi Ŷ = - 2304,01 + 2,57 x , Sisanya ditentukan oleh faktor

lain.