skripsi - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/impression management...

127
IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI DRAG QUEEN DI MOONLIGHT DISCOTHEQUE SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh: NUR AENI NIM 6662111871 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2018

Upload: tranhanh

Post on 08-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI DRAG QUEEN

DI MOONLIGHT DISCOTHEQUE

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

NUR AENI

NIM 6662111871

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2018

Page 2: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

ii

Page 3: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

iii

Page 4: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

iv

Page 5: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

v

TERIMAKASIH

ATAS PERTOLONGANMU YAA ALLAH

TERIMAKASIH ATAS IZIN MENYANDANG GELAR SARJANANYA

“hari ini adalah hasil dari

usaha-usaha dan doa-doa

di hari kemarin”

SKRIPSI INI KUPERRSEMBAHKAN UNTUK MAMA, PAPA,

YAYANG, SUAMIKU, NOL SEMBILAN, MAK-MAK JULID,

BURICAK BURINONG, TERIMAKASIH UNTUK SEGALA

DUKUNGAN DAN KASIH SAYANGNYA

Page 6: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

vi

ABSTRAK

Nur Aeni, NIM 6662111871. Skripsi. Impression Management Profesi

Dragqueen di Moonlight Discotheque. Pembimbing I Prof. Dr. H. A.

Sihabudin, M.Si dan Pembimbing II Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom

Dragqueen adalah sebuah istilah untuk sebuah pertunjukan dimana seorang laki-

laki berpenampilan seperti seorang perempuan lalu menirukan sosok penyanyi

terkenal dan dipentaskan secara lipsync. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Impression Management Profesi Dragqueen di Moonlight

Discotheque. Dimana pelakonnya memerankan dua sisi kehidupan. Fokus

wawancara pada penelitian ini yaitu pengelolaan kesan panggung depan (front

stage) dan panggung belakang (back stage) dari seseorang yang berprofesi

sebagai dragqueen di Moonlight Discotheque. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan studi dramaturgi. Pemilihan informan menggunakan

teknik purposive sampling, informan penelitian ini berjumlah tiga orang.

Perolehan data diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi, penulusuran

data online dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa panggung

depan dan panggung belakang seorang dragqueen berbeda-beda. Ada yang

menutupi identitasnya dan ada yang membuka identitasnya pada saat dipanggung

depan. Ada yang berperilaku layaknya laki-laki normal pada umumnya dan ada

yang memakai topeng agar dapat diterima dipanggung belakangnya.

Kata Kunci : Dragqueen, Dramaturgi, Pengelolaan Kesan.

Page 7: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

vii

ABSTRACT

Nur Aeni, NIM 6662111871. Thesis. The Impression Management of

Dragqueen Profession in Moonlight Discotheque Area. Preceptor I: Prof. Dr.

H. A. Sihabudin, M.Si and Preceptor II: Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom

Dragqueen is the definition of a showing where a man who has apperance looks

like a woman afterwards they are acting like famous singer and doing the lipsync

performances. This research aim to knowing The Impression Management of

Dragqueen Profession in Moonlight Discotheque Area. Where the actress figures

two sides of life. On interview focus of this research is manage the impression of

front stage and back stage from someone who as a dragqueen in Moonlight

Discotheque. This research use purposive sampling technique for the election of

three informants. The acquisition of this research data derived from observation,

documentation, surfing the online or website, studies library. The final result of

this research showed that the front stage dan back stage of this dragqueen is

different each other. Some dragqueen prefered to cover their identity when they

are performing. In the other side, there are some dragqueen who act like their

normal life be a real man, it purposed to accepted by their back stage area.

Keywords: Dragqueen, Dramaturgi, Manage The Impression.

Page 8: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat, ridho dan pertolongannya yang tidak terhingga sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Impression Managemen Profesi

Dragqueen di Moonlight Discotheque”. Tak lupa shalawat serta salam kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk meraih kesarjanaan strata

satu (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Humas, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.

Dalam penyusunannya, penulis banyak menemukan kendala dan kesulitan, namun

berkat pertolongan Allah, niat, usaha serta doa-doa dari orang tersayang akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dengan segala kemampuan, penulis

menyadari segala keterbatasan dalam melaksanakan penyusunan, skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Namun demikian penulis berusaha menyajikannya

dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sedalam-dalamnya atas segala doa, dukungan, motivasi, bimbingan dan bantuan

yang tak terhingga dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Pimpinan Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos,. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 9: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

ix

3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih.,M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Darwis Sagita, S.Ikom. selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Burhanudin, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Bapak Prof. Dr. H. A. Sihabudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing I,

terimakasih atas waktu, kesempatan, kesabaran, bimbingan dan arahannya

yang sangat berarti bagi penulis

7. Ibu Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II,

terimakasih atas waktu, kesempatan, kesabaran, bimbingan dan arahannya

yang sangat berarti bagi penulis

8. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos, M.Ikom selaku Dosen Penguji I Sidang

Skripsi

9. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom selaku Dosen Penguji II Sidang

Skripsi

10. Seluruh Dosen Fisip Untirta yang telah memberikan ilmu dan

pengalamannya kepada penulis. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat

menjadi ilmu yang bermanfaat.

11. Seluruh staff karyawan FISIP Untirta yang melayani kepentingan penulis

dalam berbagai hal untuk memperlancar jalannya perkuliahan dan

penyusunan skripsi.

12. Almarhumah Mamah tersayang Iis Haerani yang selalu memberikan doa

tanpa henti, dukungan dan kasih sayang yang membuat penulis selalu

yakin dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

x

13. Papahku Asep Soleh terimakasih atas segala doa, dukungan dan pelajaran

tentang kehidupannya.

14. Almarhumah Mama dan Almarhum Abah mertuaku terimakasih atas kasih

sayangnya selama ini

15. Adikku Ria Kuraesin terimakasih atas segala dukungan, doa serta kasih

sayangnya.

16. Suamiku Khimatullah terimakasih selalu menemani hari-hariku

mengerjakan skripsi ini, terimakasih untuk segala dukungan, doa dan

bantuannya.

17. Sahabat-sahabat yang tak henti memberi dukungan yakni Fajariah

Oktawiani, M. Hafidz Hermawan, Tb. Faudzul adzim, Ridwan, Toni

Fransiska terimakasih selalu menjadi penyemangat, penghibur dan

pendengar setia selama ini.

18. Teman seperjuangan Febri Nurunnisa, Triana. Anindita PS, Siti Roifatul

Roihah, Friska Riama WT, Fahmi Ilhamullah, Teguh Nugraha, Alzasya

Asdrie Rivaldie, serta teman-teman seperjuangan lainnya.

19. Teman-teman mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Untirta terimakasih

untuk hari-hari penuh kenangannya.

20. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

baik itu berupa saran, do'a, maupun dukungan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Tak ada balasan yang lebih baik kecuali datang dari Allah SWT, Dengan ketulusan

dan kerendahan hati, penulis doakan semoga Allah SWT membalas kebaikan dan

pengorbanannya. Semoga apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat bagi semua,

Page 11: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xi

khususnya bagi penulis dan pihak yang berkepentingan. Masukan dan saran sangat

penulis harapkan demi kemajuan penulis di masa mendatang.

Serang, 2018

Nur Aeni

Page 12: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... ..... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 7

1.3 Identifikasi Masalah ................................................................. 7

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

1.5 Manfaat Teoritis ....................................................................... 8

1.6 Manfaat Praktis ......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan konsep ......................................................................... 10

2.1.1 Komunikasi ..................................................................... 10

Page 13: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xiii

2.1.2 Proses Komunikasi ......................................................... 11

2.1.3 Tujuan Komunikasi ........................................................ 13

2.1.4 Fungsi Komunikasi ......................................................... 14

2.2 Tinjauan Teoritis ...................................................................... 15

2.2.1 Interaksi Simbolik Sebagai Pencetus Teori Dramaturgi.. 15

2.2.2 Dramaturgi ...................................................................... 18

2.2.3 Dragqueen ....................................................................... 20

2.2.4 Moonlight Discotheque .................................................. 21

2.2.5 Presentasi Diri ................................................................ 23

2.2.6 Wilayah Pertunjukan ...................................................... 24

2.3 Kerangka Berfikir ..................................................................... 27

2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................ 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian ............................................................... 32

3.2 Paradigma Penelitian ................................................................ 33

3.3 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ............................................. 34

3.4 Lokasi Penelitian ...................................................................... 35

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 35

3.5.1 Sumber Data ................................................................... 35

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 36

3.6 Informan Penelitian .................................................................. 37

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 39

Page 14: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xiv

3.8 Uji Validitas Data ..................................................................... 41

3.9 Jadwal Penelitian ...................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 43

4.2 Deskriptif Data ......................................................................... 45

4.3 Profil Informan ......................................................................... 47

4.3.1 Profil Informan Kunci ........................................................... 47

4.3.2 Profil Informan Pendukung .......................................... ......... 48

4.4 Pembahasan .............................................................................. 50

4.4.1 Panggung Depan Profesi Dragqueeen ................................... 52

4.4.2 Panggung Belakang Profesi Dragqueen ................................ 57

4.4.3 Aktifitas Diluar Profesi Dragqueen ....................................... 62

4.4.5 Dramaturgi Dragqueen .......................................................... 63

4.4.6 Kesan yang berhasil dibangun oleh seorang drag queen. ..... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 67

5.2 Saran ......................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................... 71

Page 15: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ....................................................................... 25

Gambar 3.2 Miles dan Huberman komonen-komponen analisis data ............. 41

Page 16: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 30

Tabel 3.1 Informan Kunci ............................................................................... 38

Tabel 3.2 Informan Penukung ......................................................................... 39

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ............................................................................. 42

Page 17: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan seni

budayanya. Dalam kehidupan manusia, seni adalah media ekspresi yang salah

satu jenisnya adalah seni pertunjukan. Seni pertunjukan adalah karya seni

yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu.

(Wilson,1991) dalam The Theater Experience menyebutkan bahwa seni

pertunjukan memberikan pengalaman dan emosi bukan dalam sebuah objek

melainkan dalam peristiwa yang bergerak seiring berjalannya waktu.

Penyampaian dalam seni pertunjukan harus di dukung oleh suasana

ruang yang sesuai, sehingga maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dapat

diterima dan penontonpun ikut masuk kedalam dunia yang diciptakan tersebut.

Misalnya pertunjukan komedi, akan tidak lucu jika dekorasinya suram, gelap

ataupun sebaliknnya. Dalam seni pertujukan tentu terdapat sutradara yang

mengatur jalannya sebuah pentas, begitu juga dengan panggung kehidupan

yang kita jalani sehari-hari. Mari kita sedikit bernostalgia dengan salah satu

lirik lagu lawas yang diciptakan oleh Taufik Ismail dan Ian Antono.

Dunia ini panggung sandiwara

Ceritanya mudah berubah

Kisah mahabrata atau tragedi dari yunani

Setiap kita dapat satu peranan

Yang harus kita mainkan

Ada peran wajar ada peran berpura-pura

Mengapa kita bersandiwara

Mengapa kita bersandiwara

(Dinyanyikan oleh : Ahmad Albar)

Page 18: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

2

Lagu dengan lirik sederhana namun kaya akan makna ini merupakan

gambaran dari kehidupan manusia. Ada yang berperan wajar seperti layaknya

manusia pada umumnya, adapula yang perannya berpura-pura untuk menjadi

apa yang diinginkan.

Berbicara mengenai sandiwara atau panggung pertunjukan, tentu tidak

akan jauh dengan dunia pertelevisian. Pada tahun 2010, pertelevisian di

Indonesia ramai dengan ajang pencarian bakatnya. Secara tidak langsung, hal

ini menghidupkan beberapa profesi yang belum banyak diketahui oleh

masyarakat. Indonesia‟s Got Talent (IGT) menjadi salah satu ajang pencarian

bakat bergengsi, yang berhasil memperkenalkan “Drag queen” kepada

masyarakat Indonesia pada musim keduanya pada ditahun 2014. Bakat yang

di pentaskan oleh Richard Affandi dan Dark Angels ini, mendapatkan respon

positif dari para juri kala itu, karena penampilannya cukup menghibur.

Drag Queen adalah sebuah istilah dalam dunia performing act/show.

Drag queen artinya laki-laki yang memerankan karakter wanita dalam sebuah

pertunjukkan. Profesi drag queen sebenarnya sudah dikenal sejak abad ke-19

hingga abad ke-20 sebagai peniru sosok wanita (chauncey 1994: schacht,

dalam Saphiro). Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang

profesi ini, karena kelompok ini sedikit tertutup dari pihak luar. Beberapa

peneliti bahkan mengkonsepkan drag queen sebagai lelaki gagal yang

mengasosiasikan mereka sebagai kaum homoseksual (Newton 1979:

Tawksbury dalam Berkowitz).

Page 19: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

3

Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk mengenal lebih jauh

tentang profesi drag queen, dimana seorang pria bisa mempunyai dua peran

berbeda dalam hidupnya. Yang pertama sebagai laki-laki normal pada

umumnya, yang kedua sebagai wanita karena profesinya. Di Indonesia sangat

jarang sekali yang berprofesi sebagai drag queen, profesi ini hanya tersebar di

kota-kota besar yang mempunyai cerita dikehidupan malamnya.

Jakarta, Ibukota Indonesia yang menjadi pusat perhatian karena gaya

hidup hedonis yang menjadi sorotan bagi masyarakat Indonesia. Bahkan di

beberapa kalangan, gaya hidup masyarakat Jakarta menjadi acuan dalam

menjalani kehidupan. Di kota yang padat akan lalu lintas ini tak pernah sepi

dari segala aktifitas penduduknya. Tak heran jika banyak tempat wisata, mall,

diskotik yang berdiri di tengah ramainya kota ini. Di Jakarta, bukan hanya

siang hari segala aktifitas dilakukan. Ketika malam tiba pun kota ini akan

semakin ramai dengan segala hiburan dunia malamnya. Pada saat malam hari

lah para drag queen melangsungkan aksinya. Moonlight discotheque menjadi

salah satu tempat yang menyajikan pertunjukan drag queen didalamnya.

Banyak yang menganggap bahwa drag queen sama seperti pengamen

yang berpenampilan perempuan yang mengamen di pinggir jalan. Namun

pada kenyataannya tentu berbeda. Pengamen yang berdandan seperti wanita

lalu mengamen di pinggir jalan berdandan seperti itu untuk mencari rezeki

yang salah satu caranya adalah dengan mengamen. Sedangkan drag queen

berpenampilan seperti itu untuk melakukan pertunjukan di club-club malam

Page 20: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

4

seperti di Moonlight Discotheque atau menjadi bintang tamu di sebuah acara

dimana segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan matang.

Persiapan yang dilakukan oleh seorang drag quuen tentu tidak asal-

asalan, karena sebagai seorang penghibur lypsync yang menirukan sosok

penyanyi, tentu harus mempunyai konsep disetiap penampilannya. Seperti

tema yang akan ditampilkannya, make-up nya bagaimana, menirukan sosok

penyanyi siapa, apa saja aksesoris yang digunakan, body language-nya seperti

apa, tarikan nafasnya bagaimana, dan lain sebagainya. Tentu hal ini membuat

para drag queen harus memperlajari segalanya sebelum pertunjukan dimulai,

agar pada saat pertunjukan nanti dapat berhasil menirukan sosok tersebut.

Tidak sedikit para profesi drag queen yang mencoba untuk

menampilkan aksinya secara live (tidak lypsync). Tentu saja hal ini

membutuhkan keahlian yang cukup dengan cara latihan yang sangat ekstra,

karena untuk pertunjukan secara live para drag queen harus menirukan suara

wanita, bagaimanapun juga para drag queen ini adalah seorang laki-laki. Di

luar dari pada itu, para drag queen yang mempunyai bakat alami akan sangat

mudah untuk menirukan suara wanita, sehingga ia bebas memilih ingin tampil

live atau lipsync. Namun di Indonesia sedikit sekali yang bisa menampilkan

aksinya secara live.

Setiap manusia mempunyai alasan sendiri, mengapa mereka memilih

atau melakukaan sesuatu. Sama halnya seperti menjadi seorang drag queen.

Ada yang menjadikan drag queen sebagai lahan untuk mencari nafkah dan ada

juga yang menjadikan profesi ini sebagai hobi atau kesenangan semata.

Page 21: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

5

Seperti yang sudah diketahui, profesi ini lebih banyak dipandang sebelah mata

oleh masyarakat. Tentu saja hal ini membuat para pelakonnya harus siap untuk

menerima segala kritikan pedas dari masyarakat. Maka tak jarang, beberapa

diantara mereka harus sembunyi-sembunyi melakukan aksinya agar tetap

diterima dimasyarakat.

Profesi drag queen mengingatkan pada teori dramaturgi yang

dicetuskan oleh Erving Goffman salah satu pakar sosiologi yang terkenal pada

abad ke-20. Menurut Goffman, wilayah depan ibarat panggung sandiwara

bagian depan (front stage) yang ditonton khalayak penonton, sedangkan

wilayah belakang ibarat panggung sandiwara bagian belakang (back stage)

atau kamar rias tempat pemain sandiwara bersantai, mempersiapkan diri, atau

berlatih untuk memainkan perannya di panggung depan. 1

Erving Goffman menyatakan bahwa kehidupan sosial seseorang

merupakan serangkaian penampilan dramatik seperti halnya orang orang yang

melakukan pertunjukan di panggung teater, dimana seseorang berusaha

membentuk kesan yang mereka inginkan untuk dilihat orang lain.

Hal senada juga dikemukakan oleh Mulyana bahwa Goffman

mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin

menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Ia menyebut

upaya itu sebagai “pengelolaan kesan” (impression management), yaitu

1 Deddy Mulyana, metodologi penelitian kualitatif.PT Roemaja Rosdakarya, Bandung. hlm

114

Page 22: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

6

teknik-teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu

dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.2

Pengelolaan kesan (Impression Management) ditemukan dan

dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1959, dan telah

dipaparkan dalam bukunya yang berjudul “The Presentation of Self in

Everyday Life”. Pengelolaan kesan juga secara umum dapat didefinisikan

sebagai sebuah teknik presentasi diri yang didasarkan pada tindakan

mengontrol persepsi orang lain dengan cepat, dengan mengungkapkan aspek

yang dapat menguntungkan diri sendiri atau tim. 3

Presentasi Diri ini dilakukan ketika seseorang berinteraksi dengan

orang lain dan mengelola kesan yang ia harapkan tumbuh pada orang lain

terhadapnya, melalui sebuah pertunjukan diri yang mengalami setting di

hadapan khalayak. Dalam sebuah pertunjukan ini kebanyakan menggunakan

atribut, busana, make-up, pernak-pernik, dan alat dramatik lainnya.4

Goffman menyebut pertunjukan (performance) merupakan

aktivitas untuk mempengaruhi orang lain. Sebuah pertunjukan yang

ditampilkan seseorang berdasarkan atas perhitungan untuk memperoleh

respon dari orang lain. Penampilan serta perilaku seseorang dalam sebuah

interaksi merupakan suatu proses interpretif, yang dimana tujuannya agar

2 Ibid. Hlm 112

3 Deddy Mulyana, metodologi penelitian kualitatif.PT Roemaja Rosdakarya, Bandung. Hlm

112 4 Ibid. Hlm 110

Page 23: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

7

terbentuknya sebuah persepsi yang merupakan hasil dari suatu interpretasi

yang dilakukan orang lain.5

Goffman memandang ini dengan perspektif Dramaturgi. Berdasarkan

hasrat dasar manusia, secara ilmiah manusia memiliki kekuatan yang dapat

menguasai sikap dan tindakannya. Manusia mempunyai kebutuhan untuk

berhubungan dengan sesamanya. Untuk itu dia menempuh jalan bertemu

dengan orang lain yang melakukan pertunjukan dan memproyeksikan

diri dengan peranan-peranan yang melakonkan hidup dan kehidupan di atas

pentas secara khayali.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan di

atas, maka peneliti menentukan judul penelitian yaitu “Impression

Management Profesi Drag Queen di Moonlight Discotheque”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

sekiranya perlu dilakukan penelitian lebih dalam tentang penelitian ini, maka

dari itu peneliti merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Panggung Depan

dan Panggung Belakang Pelaku Drag Queen di Moonlight Discotheque

sebagai upaya pengelolaan kesan (Impression Management)”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Rumusan masalah diatas, maka identifikasi masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 Ibid. Hlm 110

Page 24: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

8

1. Bagaimana Panggung Depan Pelaku Drag Queen di Moonlight

Discotheque sebagai upaya pengelolaan kesan (Impression Management)?

2. Bagaimana Panggung Belakang pelaku Drag Queen di Moonlight

Dischoteque sebagai upaya pengelolaan kesan? (Impression

Management)?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka tujuan

diadakannya penelitian ini adalah untuk,

1. Mengetahui Panggung Depan Pelaku Drag Queen di Moonlight

Discotheque sebagai upaya pengelolaan kesan (Impression Management)

2. Mengetahui Panggung Belakang Pelaku Drag Queen di Moonlight

Discotheque sebagai upaya pengelolaan kesan (Impression Management)

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dalam hal

teoritis maupun praktis.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memperkaya khasanah serta

menambah wawasan bagi pembaca, terutama dalam Prodi Ilmu Komunikasi

khususnya konsentrasi humas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

bagaimana panggung depan dan panggung belakang seseorang yang berprofesi

sebagai Drag Queen (Dramaturgi).

Page 25: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

9

1.5.2 Manfaat Praktis

Peneliti berharap penelitian ini memiliki kegunaan untuk segala pihak.

Manfaat praktis yang telah peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk peneliti diharapkan dapan menambah wawasan serta membantu

menjelaskan profesi Drag queen yang dipaparkan melalui kajian

teoritis. Diharapkan pula dapat lebih tajam melihat situasi apapun yang

terjadi di sekeliling.

b. Untuk akademisi penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

mahasiswa program Studi Ilmu Komunikasi terutama konsentrasi

humas untuk dijadikan referensi bagi yang mengusung tema sejenis.

Page 26: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Konsep

2.1.1 Komunikasi

Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication,

atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).

Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata

Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran,

suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.6

Carl L. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang

lain (komunikate). Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi adalah

proses di mana suatu ide dilahirkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.7

Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of

Communication in Society, cara yang baik menjelaskan komunikasi ialah

6 Sudikin Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan

Cendikia. Hal. 62. 7 Deddy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya. Hal.

62

10

Page 27: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

11

menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima

unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:

1. Siapa yang mengatakan (Komunikator)

2. Kepada siapa disampaikan (Komunikan)

3. Apa yang dikatakan (Pesan)

4. Media apa yang digunakan (Media)

5. Akibata apa yang terjadi (Efek)

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2000). Jadi dalam berkomunikasi bukan

sekedar memberitahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar seseorang atau

sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh

komunikator, akan tetapi hal itu bisa terjadi apabila komunikasi yang

disampaikannya bersifat komunikatif yaitu komunikator dalam menyampaikan

pesan-pesan harus benar-benar dimengerti dan dipahami oleh komunikan untuk

mencapai tujuan komunikasi yang efektif.

2.1.2 Proses Komunikasi

Menurut Onong Uchayana Effendy proses komunikasi terbagi menjadi

dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder sebagai berikut :8

8 Onong Uchjana Effendy,Ilmu Komunikasi Dan Praktek.PT Remaja Rosdakarya, 2001, hal

12

Page 28: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

12

1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer

adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sabagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, isyarat, gambar,warna, dan lain sebagainya yang secara

langsung mampu “menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator

kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan

dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu

“menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah

berbentuk informasi atau opini; baik mengenai hal yang kongkret

maupun yang abstrak; bukan hanya tentang hal atau peristiwa yang

terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan

masa yang akan datang.

2. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat

yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar,

majalah, radio, televisi, film, dan masih banyak lagi adalah media kedua

yang sering digunakan dalam komunikasi. Pada umumnya apabila kita

berbicara dikalangan masyarakat, yang dinamakan media komunikasi itu

adalah media kedua sebagaimana diterangkan diatas. Jarang sekali orang

Page 29: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

13

menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh

bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi (content) yakni pikiran atau

perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message) yang tidak daat

dipisahkan.

2.1.3 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari

komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan berkomunikasi adalah

mengharapkan adanya umpan yang diberikan oleh lawan bicara kita serta

semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan

adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut.

Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi, yaitu:9

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan

yang persuasif bukan memaksakan kehendak.

b. Mengubah Opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan harus

mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya,

jangan mereka inginkan arah kebarat tapi kita memberikan jalur

ketimur.

9 Effendi, onong 1994.Ilmu komunikasi: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung.

hlm. 55

Page 30: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

14

c. Mengubah perilaku (to change the behavior)

Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakan

sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang

dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun

yang penting harus di ingat adalah bagaimana cara yang terbaik

melakukannya.

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti. Sebagai pejabat atau

komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima)

atau bawahan dengan sebaik baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat

mengikuti apa yang kita maksudkan. Jadi secara singkat dapat

dikatakan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan pengertian,

dukungan, gagasan dan tindakan. Serta tujuan yang sama adalah agar

semua pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh

komunikan

2.1.4 Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki beberapa fungsi. Menurut Onong Uchjana Effendy

ada empat fungsi utama dari kegiatan komunikasi, yaitu:10

1. Menginformasikan (to inform)

Menginformasikan yaitu memberikan informasi kepada masyarakat,

memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi,

10

Effendi, onong 2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti,Bandung,

hal. 55

Page 31: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

15

ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang

disampaikan orang lain.

2. Mendidik (to educate)

Mendidik yaitu komunikasi merupakan sarana pendidikan, dengan

komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada

orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu

pengetahuan

3. Menghibur (to entertain)

Adalah komunikasi selain berguna, untuk menyampaikan komunikasi,

pendidikan, mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan

hiburan atau menghibur orang lain. Penyanyi dangdut merupakan salah

satu penghibur. Dalam hasil pengamatan penulis para penyanyi

dangdut dapat menghibur orang banyak dan menghibur diri sendiri

apabila sedang merasa sedih.

4. Mempengaruhi (to influence)

Adalah fungsi mempengaruhi setup individu yang berkomunikasi,

tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikan dan

lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan

sesuai dengan apa yang diharapkan.

2.2 Tinjuan Teoritis

2.2.1 Interaksi Simbolik Sebagai Pencetus Teori Dramaturgi

Perspektif dramaturgi dari Erving Goffman, sebenarnya merupakan

salah satu model pendekatan interaksi simbolik selain teori penjulukan

Page 32: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

16

dan etnometodologi.11

Pengertian Interaksionisme Simbolik adalah Teori yang

menyatakan bahwa orang-orang memberikan makna terhadap simbol-simbol,

dan pemaknaan tersebut berfungsi untuk mengontrol mereka.12

Interaksi simbolik berakar dan berfokus pada hakekat manusia yang

adalah mahluk relasional. Setiap individu pasti terlibat relasi dengan

sesamanya. Tidaklah mengherankan apabila kemudian teori interaksi simbolik

segera mengedepan apabila dibandingkan dengan teori lainnya. Alasannya

ialah diri manusia muncul dalam dan melalui interaksi dengan yang diluar

dirinya. Interaksi itu sendiri membutuhkan simbol-simbol tertentu. Simbol itu

biasanya disepakati dalam skala kecil maupun skala besar.

Goffman begitu terilhami oleh teori interaksi simbolik dari Mead.

Mead melihat pikiran (mind) dan dirinya (self) menjadi bagian dari perilaku

manusia yaitu bagian interaksinya dengan orang lain. Bahkan menurut Mead:

“sebelum seseorang bertindak, ia membayangkan dirinya dalam posisi orang

lain dengan harapan-harapan orang lain dan mencoba memahami apa yang

diharapkan orang itu”.

Menurut Littlejohn, interaksi simbolik mengandung inti dasar premis

tentang komunikasi dan masyarakat (core of common premises about

communicationand society) perspektif interaksi simbolik memandang bahwa

individu bersifat aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan perilaku

11

Deddy Mulyana dan Solatun,Metode Penelitian Komunikasi: PT. Remaja Rosdakarya,

2007.Hal 37 12

Baran, J. Stenley & Davis, K. Dennis, Teori Komunikasi Massa, Edisi 5. Dasar,

Perg.olakan, dan Masa Depan, 2010, Jakarta : Salemba Humanika, hal. 374

Page 33: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

17

yang rumit dan sulit diramalkan.13

Goffman sering dianggap sebagai salah satu

penafsir „teori diri‟ dari Mead dengan menekankan sifat simbolik dari

manusia. Goffman menganggap individu (bukan struktur yang lebih besar)

sebagai satuan analisis. Untuk menjelaskan tindakan manusia, Goffman

memakai analogi drama dan teater. Hal itulah yang menjadikannya

sebagai seorang dramaturgis.

Perspektif interaksionisme simbolik memulainya dengan konsep diri (self),

diri dalam hubungannya dengan orang lain dan diri sendiri dan orang lain itu

dalam konteks yang lebih luas. Dalam konteks sosial inilah nantinya akan

dapat dipahami beragam macam anggapan dari masyarakat. Interaksi simbolik

ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dalam

membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia (mind), mengenai diri

(self), dan hubungan di tengah interaksi sosial (society), dan tujuan bertujuan

akhir untuk memediasi, serta menginterprestasi makna individu tersebut

menetap. Seperti yang di catat oleh Douglas (1970) makna itu berasal dari

interaksi, dan tidak ada cara lain untuk memberi makna, selain dengan

membangun hubungan dengan individu lain melalui interaksi.14

Definisi singkat dari ke tiga dasar dari interaksi simbolik, antara lain :

1. Pikiran (mind) adalah kemampuan untuk menggunakan simbol yang

mempunyai makna sosial yang sama, dimana tiap individu harus

mengembanggkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain,

13

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories Of Human Communication. 5th Edition. Belmont

California: wadsworth, publishing Company, hlm. 159

14

Elvinaro Ardianto. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung : Simbosa

Rekatama Media, hlm. 136

Page 34: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

18

2. Diri (self) adalah kemampuan untuk mereflesikan diri tiap individu dari

penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain, teori interaksionisme

simbolis adalah salah satu cabang teori sosiologi yang mengemukakan

tentang diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya, dan

3. Masyarakat (society) adalah jejaring hubungan sosial yang di ciptakan, di

bangun, dan di kontruksikan oleh tiap individu di tengah masyarakat, dan

tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif

dan sukarela yang pada akhirnya mengantar manusia dalam proses

pengambilan peran di tengah masyarakatnya. (Mead.1934).15

2.2.2 Dramaturgi

Istilah dramaturgi dipopulerkan oleh Erving Goffman, salah

seorang sosiolog yang paling berpengaruh pada abad 20. Dalam bukunya

yang berjudul The Presentation of Self in Everyday Life yang diterbitkan

pada tahun 1959, Goffman memperkenalkan konsep dramaturgi yang

bersifat penampilan teateris. Yakni memusatkan perhatian atas

kehidupan sosial sebagai serangkaian pertunjukan drama yang mirip

dengan pertunjukan drama di panggung. Secara ringkas dapat dikatakan

bahwa Goffman melihat banyak kesamaan antara pementasan teater dan

berbagai jenis peran yang kita mainkan dalam interaksi dan tindakan

sehari-hari.16

15

West Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan

Aplikasi. Buku 1 edis ke-3 Terjemahan Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta: Salemba

Humanika, hlm. 96 16

George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Hal.93

Page 35: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

19

Goffman cenderung melihat pada interaksi tatap muka atau kehadiran

bersama (Co-presence). Interaksi tatap muka dibatasinya sebagai “individu-

individu yang saling mempengaruhi tindakan-tindakan mereka satu sama lain

ketika masing-masing berhadapa secara fisik.17

Biasanya terdapat suatu arena

kegiatan yang terdiri dari serangkaian tindakan individu itu. Dalam suatu

situasi sosial, seluruh kegiatan dari partisipan tertentu disebut sebagai suatu

penampilan (performance), pertunjukan adalah aktivitas untuk mempengaruhi

orang lain.

Dalam konsep dramaturgi, Goffman mengawalinya dengan

penafsiran “konsep-diri”, di mana Goffman menggambarkan pengertian diri

yang lebih luas daripada Mead (menurut Mead, konsep-diri seorang

individu bersifat stabil dan sinambung selagi membentuk dan dibentuk

masyarakat berdasarkan basis jangka panjang). Sedangkan menurut Goffman,

konsep-diri lebih bersifat temporer, dalam arti bahwa diri bersifat jangka

pendek, bermain peran, karena selalu dituntut oleh peran-peran sosial

yang berlainan, contohnya pada saat seseorang yang berprofesi sebagai

dragqueen berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, mereka tidak hanya

berinterkasi dengan lingkungan keluarganya saja, akan tetapi dengan

lingkungan sosial lainnya dengan situasi dan identitas sosial yang mungkin

berbeda sehingga memungkinkan untuk memainkan peran-peran sosial yang

berlainan. Berkaitan dengan interaksi, definisi situasi bagi konsep-diri

individu tertentu dinamakan Goffman sebagai presentasi diri.

17

Erving Goffman, The Presentation of Sel f in Everyday Life, Garden City, N.Y.,

Doubledy Anchor, 1959, halaman 15

Page 36: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

20

2.2.3 Dragqueen

Drag Queen adalah sebuah istilah dalam dunia performing act/show. Drag

queen artinya laki-laki yang memerankan karakter wanita dalam sebuah

pertunjukkan. Profesi drag queen sebenarnya sudah dikenal sejak abad ke-19

hingga abad ke-20 sebagai peniru sosok wanita (chauncey 1994: schacht,

dalam Saphiro). Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang

profesi ini, karena kelompok ini sedikit tertutup dari pihak luar. Beberapa

peneliti bahkan mengkonsepkan drag queen sebagai lelaki gagal yang

mengasosiasikan mereka sebagai kaum homoseksual (Newton 1979:

Tawksbury dalam Berkowitz).

Drag queen adalah seorang laki-laki yang berpenampilan seperti

perempuan lalu menirukan sosok penyanyi terkenal dan dipentaskan secara

lipsing. Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk mengenal lebih jauh

tentang profesi drag queen, dimana seorang pria bisa mempunyai dua peran

berbeda dalam hidupnya. Yang pertama sebagai laki-laki normal pada

umumnya, yang kedua sebagai wanita karena profesinya. Di Indonesia sangat

jarang sekali yang berprofesi sebagai drag queen, profesi ini hanya tersebar di

kota-kota besar yang mempunyai cerita dikehidupan malamnya.

Persiapan yang dilakukan oleh seorang drag queen tentu tidak asal-asalan,

karena sebagai seorang penghibur lypsync yang menirukan sosok penyanyi,

tentu harus mempunyai konsep disetiap penampilannya. Seperti tema yang

akan ditampilkannya, make-up nya bagaimana, menirukan sosok penyanyi

siapa, apa saja aksesoris yang digunakan, body language-nya seperti apa,

Page 37: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

21

tarikan nafasnya bagaimana, dan lain sebagainya. Tentu hal ini membuat para

drag queen harus memperlajari segalanya sebelum pertunjukan dimulai, agar

pada saat pertunjukan nanti dapat berhasil menirukan sosok tersebut.

Tidak sedikit para profesi drag queen yang mencoba untuk

menampilkan aksinya secara live (tidak lipsync). Tentu saja hal ini

membutuhkan keahlian yang cukup dengan cara latihan yang sangat ekstra,

karena untuk pertunjukan secara live para drag queen harus menirukan suara

wanita, bagaimanapun juga para drag queen ini adalah seorang laki-laki. Di

luar dari pada itu, para drag queen yang mempunyai bakat alami akan sangat

mudah untuk menirukan suara wanita, sehingga ia bebas memilih ingin tampil

live atau lipsync. Namun di Indonesia sedikit sekali yang bisa menampilkan

aksinya secara live.

2.2.4 Moonlight Discotheque

Diskotik menjadi salah satu lokasi pembaratan masyarakat lokal yang

diawali dengan proses perkenalan kata-kata atau ucapan bahasa asing, serta

musik dan lagu-lagu Barat. Adapun diskotik (discotheque - dalam bahasa

Perancis) sebenarnya berasal dari kata disco (disko), yang berarti gedung

tempat menyimpan koleksi piringan hitam; lembaga yang menyimpan koleksi

piringan hitam untuk tujuan ilmiah; suatu tempat atau gedung yang dipakai

untuk mendengarkan musik disko yang diiringi tarian atau dansa oleh para

pengunjungnya. Sedangkan musik disko berasal dari irama Soul, serta

perpaduan antara irama Romawi, Rhythm and Blues, yang kemudian dalam

Page 38: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

22

perkembangannya, disko berubah menjadi musik bergaya meriah, yang

merangsang penggemarnya untuk melakukan gerakan-gerakan tari tertentu dan

ajojing (dansa) adalah istilah baru lagi untuk gengsot atau istilah kunonya

melantai.

Makna diskotik sebenarnya lebih luas dari hanya sekedar musik dan

berdansa. Diskotik tidak hanya sebagai gedung untuk berdansa, tetapi juga

ruang sosial yang memiliki beberapa fungsi. Fungsi catharsis, menempatkan

diskotik sebagai ruang pembebasan atau pelepasan ketegangan dan kecemasan

dengan jalan mengalami kembali dan mencurahkan ke luar kejadian-kejadian

traumatis di masa lalu yang semula dilakukan dengan cara menekankan

emosiemosi ke dalam “ketidaksadaran”. Sementara itu, fungsi ekspresi diri

bermakna bahwa diskotik merupakan sarana dari para pengunjungnya untuk

bebas mengungkapkan perasaan.

Selain itu, diskotik juga berfungsi sebagai sarana mengidentifikasi diri

dengan cara mencari jati diri dengan mencari pergaulan baru di dalam diskotik.

Akhirnya, fungsi yang terakhir adalah asosiasi. Dalam fungsi ini, setiap

pengunjung datang ke diskotik untuk bergaul dan memperluas pertemanan

dengan berinteraksi dengan tamu-tamu lain yang datang ke diskotik. Penulis

memilih salah satu diskotik di Jakarta yaitu Moonlight Discotheque yang

berada di sekitar Hayam Wuruk. Moonlight menjadi salah satu diskotik yang

menyediakan tempat untuk pertunjukan dragqueen. jadwal pertunjukan

rutinnya yaitu hari rabu malam kamis, namun tidak menutup kemungkinan

dimalam-malam lain juga menampilkan pertunjukan dragqueen.

Page 39: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

23

2.2.5 Presentasi Diri

Menurut Goffman, presentasi diri merupakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh individu tertentu untuk memproduksi definisi situasi dan

identitas sosial bagi para aktor dan definisi situasi tersebut mempengaruhi

ragam interaksi yang layak dan tidak layak bagi para aktor dalam situasi yang

ada. Lebih jauh presentasi diri merupakan upaya individu untuk

menumbuhkan kesan tertentu di depan orang lain dengan cara menata

perilaku agar orang lain memaknai identitas dirinya sesuai dengan apa yang ia

inginkan. Dalam proses produksi identitas tersebut, ada suatu

pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan mengenai atribut simbol yang

hendak digunakan sesuai dan mampu mendukung identitas yang

ditampilkan secara menyeluruh.18

Manusia adalah aktor yang berusaha menggabungkan karakteristik

personal dan tujuan kepada orang lain melalui “pertunjukan dramanya sendiri”.

Dalam mencapai tujuannya tersebut, manusia akan mengembangkan perilaku-

perilaku yang mendukung perannya tersebut. Selayaknya pertunjukan drama,

seorang aktor dalam drama kehidupan juga harus mempersiapkan kelengkapan

pertunjukan. Kemudian ketika perangkat simbol dan pemaknaaan identitas

yang hendak disampaikan itu telah siap, maka individu tersebut akan

melakukan suatu gambaran-diri yang akan diterima oleh orang lain. Upaya itu

disebut Goffman sebagai “pengelolaan kesan” (impression management), yaitu

18

Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Hal. 112

Page 40: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

24

teknik-teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu

dalam situasi-situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.19

Goffman menyatakan bahwa hidup adalah teater, individunya sebagai

aktor dan masyarakat adalah penontonnya. Jadi kehidupan dapat juga

diartikan sebagai panggung pertunjukkan, ketika individu dihadapkan pada

panggung, ia akan menggunakan simbol-simbol yang relevan untuk

memperkuat identitas karakternya, namun ketika individu tersebut telah

habis masa pementasannya, maka di belakang panggung akan terlihat

tampilan seutuhnya dari individu tersebut.

2.2.6 Wilyah Pertunjukan

Dalam perspektif dramaturgis, kehidupan ini ibarat teater, interaksi

sosial yang mirip dengan pertunjukkan diatas panggung yang menampilkan

peran-peran yang dimainkan para aktor.20

Menurut Goffman, kehidupan

sosial itu dapat dibagi menjadi dua yaitu panggung depan (front stage) dan

panggung belakang (back stage). Goffman melihat ada perbedaan akting yang

besar saat aktor berada di atas panggung depan (front stage) dan

panggung belakang (back stage) drama kehidupan. Kondisi akting di

panggung depan adalah adanya penonton (yang melihat kita) dan kita

sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha

memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan

19

Dedy Mulyana, M.A. Ph.D. (2003). Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. PT. Remaja

Rosdakarya : Bandung. Hal. 115. 20

Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya. Hal. 114.

Page 41: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

25

dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh konsep-konsep drama yang

bertujuan membuat drama yang berhasil. Sedangkan di panggung belakang

adalah keadaan di mana kita berada di belakang panggung dengan kondisi

tidak ada penonton, sehingga kita dapat berperilaku bebas tanpa

memperdulikan plot perilaku bagaimana yang harus kita bawakan.

1. Panggung Depan (Front Stage)

Panggung depan merupakan suatu panggung yang terdiri dari

bagian pertunjukkan (appearance) atas penampilan dan gaya (manner).

Di panggung inilah aktor akan membangun dan menunjukkan sosok

ideal dari identitas yang akan ditonjolkan dalam interaksi sosialnya.

Pengelolaan kesan yang ditampilkan merupakan gambaran aktor

mengenai konsep ideal dirinya yang sekiranya bisa diterima

penonton. Aktor akan menyembunyikan hal-hal tertentu dalam

pertunjukkan mereka.21

Goffman membagi panggung depan ini menjadi dua bagian yaitu

front pribadi dan setting yakni situasi fisik yang harus ada ketika aktor

harus melakukan pertunjukkan. Tanpa setting, aktor biasanya tidak dapat

melakukan pertunjukkan.22

Seperti seorang drag queen yang memerlukan

panggung atau tempat untuk pentas. Wilayah pribadi terdiri dari alat-

alat yang dapat dianggap khalayak sebagai perlengkapan aktor yang

21

Sudikin Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan

Cendikia. Hal. 49-51. 22

Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.Hal. 114.

Page 42: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

26

dibawa ke dalam setting. Seperti pakaian, make up dan aksesoris

lainnya.

2. Panggung Belakang (Back Stage)

Merupakan panggung penampilan individu di mana ia

dapat menyesuaikan diri dengan situasi penontonnya. Di panggung

inilah segala persiapan aktor disesuaikan dengan apa yang akan

dihadapi di lapangan, untuk menutupi identitas aslinya. panggung ini

disebut juga panggung pribadi, yang tidak boleh diketahui oleh

orang lain. Dalam arena ini individu memiliki peran yang berbeda

dari front stage, ada alasan-alasan tertentu di mana individu

menutupi atau tidak menonjolkan peran yang sama dengan

panggung depan. Di panggung inilah individu akan tampil “seutuhnya”

dalam arti identitas aslinya. Aktor boleh bertindak dengan cara yang

berbeda dibandingkan ketika berada di hadapan penonton, jauh dari

peran publik. Di sini bisa terlihat perbandingan antara penampilan

“palsu” dengan keseluruhan kenyataan diri seorang aktor.

Panggung belakang biasanya berbatasan dengan panggung

depan, tetapi tersembunyi dari pandangan khalayak. Ini dimaksudkan

untuk melindungi rahasia pertunjukkan, dan oleh karena itu,

khalayak biasanya tidak diizinkan memasuki panggung belakang,

kecuali dalam keadaan darurat. Suatu pertunjukkan akan sulit

dilakukan bila aktor membiarkan khalayak berada di panggung

belakang.23

23

Dedy Mulyana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.Hal. 114.

Page 43: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

27

2.3 Kerangka Berfikir

Penulis ingin mencoba menjelaskan tentang pengelolaan kesan profesi Drag

queen dilihat dari panggung depan dan panggung belakangnya dan dikaji melalui

konsep dramaturgi. Goffman menjelaskan realitas sosial tentang kehidupan

sesungguhnya bagaikan panggung sandiwara yang terbagi dua wilayah panggung

depan dan panggung belakang dan pengelolaan kesan yang dijelaskan Erving

Goffman menyimpulkan bahwasanya individu sebagai aktor dalam realita yang

dihadapinya.

Dalam kerangka berfikir ini yang menjadi penelitian adalah diri seseorang

yang berprofesi sebagai dragqueen sebagai aktor panggung. Bagaimana aktor ini

membangun komunikasi terhadap penonton tetapi bersikap seperti bukan diri

yang sesungguhnya. Realita yang berlangsung dalam panggung tersebut menuntut

aktor bersikap profesional sampai pertunjukan usai nantinya. Sikap yang

ditunjukan oleh aktor menutupi sikap yang sesungguhnya, yang bebas dilakukan

pada panggung belakang. Namun terkadang panggung depan dan panggung

belakang sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui

bagaimana perbedaan antara kedua ruang, yakni panggung depan dan panggung

belakang sehingga seorang aktor nyaman menjadi seorang drag queen. Dengan

begitu fokus pertanyaan dapat dijawab, mengenai bagaimana seorang drag queen

memaknai panggung dilingkungannya.

Kerangka yang ditampilkan yaitu dari tahap awal objek penelitian yaitu

seseorang yang berprofesi sebagai drag queen diteliti menggunakan konsep

dramaturgi yaitu panggung depan dan panggung belakang. Bagaimana seorang

Page 44: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

28

drag queen memaknai panggung depan ketika diatas panggung dan panggung

belakang ketika diluar panggung, kemudian kerangka berfikir ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

Kerangka Berfikir

Impression Management Profesi Dragqueen di Moonlight Discotheque

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

DRAG QUEEN

Pengelolaan Kesan

Impression Management Profesi Drag Queen

di Moonlight Discotheque

Penerapan Teori Dramaturgi

Panggung Depan Panggung Belakakang

Page 45: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

29

2.4 Penelitian Terdahulu

Sebagai referensi tambahan dalam penyusunan sebuah penelitian yang

juga dapat digunakan sebagai pembanding antara penelitian terbaru yang

dilakukan oleh peneliti dengan penelitian terdahulu. Oleh karena itu, peneliti

mencari beberapa penelitian yang dirasa memiliki beberapa kesamaan.

Penelitian tersebut diperoleh dari berbagai universitas, diantaranya adalah :

1. Skripsi yang disusun oleh Elfrida Grace Manullang dengan judul ”Ayam

Kampus Kota Medan Dengan Analisis Teori Dramaturgi (Studi kasus pada

mahasiswi ayam kampus di Kota Medan)” disusun pada tahun 2008.

Skripsi yang disusun oleh salah satu mahasiswi Universitas Sumatera Itara

ini menggunakan metode kualitatif, dengan hasil penelitiannya adalah 11

ayam kampus dari 5 perguruan tinggi, menunjukan bahwa mahasiswi yang

menjadi ayam kampus mempunyai faktor-faktor yang berbeda-beda.

Tampak dari faktor yang ada, beberapa diantara hasil penelitian ialah

banyak kepada faktor ekonomi, faktor kecewa terhadap laki-laki, faktor

kepuasan diri terhadap hubungan seksual dan faktor gaya hidup.

2. Skripsi yang disusun oleh Angga Sumantono dengan judul “Perilaku

Komunikasi Pengguna Ganja (Studi Dramaturgi perilaku komunikasi

pengguna ganja dalam kehidupannya di Kota Bandung)” disusun pada

tahun 2013. Skripsi yang disusun oleh salah satu mahasiswa Universitas

Komputer Indonesia ini menggunakan metode kualitatif dengan hasil

penelitiannya adalah hampir semua pengguna ganja memerankan

Page 46: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

30

panggung depan sesuai dengan peran mereka dimasyarakat. Pada

panggung belakang, pengguna ganja memainkan sebuah peran yang utuh,

sehingga perilaku pada saat di panggung depan ataupun panggung

belakang sangat berbeda.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No ITEM

Peneliti

Terdahulu

Elfrida Grace

Manullang

Peneliti

Terdahulu

Angga

Sumantono

Peneliti

NurAeni

1 Judul Ayam Kampus

Kota Medan

Dengan Analisis

Teori Dramaturgi

(Studi kasus pada

mahasiswi ayam

kampus di Kota

Medan)

Perilaku

Komunikasi

Pengguna Ganja

(Studi

Dramaturgi

perilaku

komunikasi

pengguna ganja

dalam

kehidupannya di

Kota Bandung)

Impression

Management

Profesi Dragqueen

di Moonlight

Discotheque

2 Tahun 2008 2013 2018

3 Teori Teori Dramaturgi Teori

dramaturgi

Teori Dramaturgi

4 Metode

Penelitian

Kualitatif Kualitatif Kualitatif Deskriptif

5 Hasil

Penelitian

Dari hasil

penelitian

terhadap 11 ayam

kampus dari 5

perguruan tinggi,

menunjukan

bahwa mahasiswi

yang menjadi

ayam kampus

mempunyai

faktor-faktor yang

Dari hasil

penelitian

hampir semua

pengguna ganja

memerankan

panggung depan

sesuai dengan

peran mereka

dimasyarakat.

Pada panggung

belakang,

Dari hasil penelitian

setiap drag queen

memaknai

panggung depan

dan panggung

belakangnya

berbeda-beda. Ada

yang menjadikan

panggung depan

saat sedang

pertunjukan dan ada

Page 47: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

31

No ITEM

Peneliti

Terdahulu

Elfrida Grace

Manullang

Peneliti

Terdahulu

Angga

Sumantono

Peneliti

NurAeni

berbeda-beda.

Faktor-faktor

tersebut antara

lain: permasalahn

ekonomi, faktor

kecewa terhadap

laki-laki, faktor

kepuasan diri

terhadap

hubungan seksual

dan faktor gaya

hidup.

pengguna ganja

memainkan

sebuah peran

yang utuh,

sehingga

perilaku pada

saat di

panggung depan

ataupun

panggung

belakang sangat

berbeda.

yang penjadikan

panggung depan

saat dilingkungan

keluarga dan

dilingkungan kerja.

Begitupun

dipanggung

belakang, ada yang

menjadikan

panggung belakang

saat sedang berada

dilingkungan rumah

dan keluarga

adapula yang

menjadikan

panggung belakang

saat sedang

pertunjukan drag

queen.

6 Persamaan Penelitian ini

menggunakan

Teori Dramaturgi

Penelitian ini

menggunakan

Teori

dramaturgi

Peneliti

menggunakan teori

Dramaturgi

7 Perbedaan Mengetahui

penyebab seorang

mahasiswi

menjadi ayam

kampus

fokus

penelitiannya

lebih kepada

perilaku

pengguna ganja

pada proses

kehidupannya di

Kota Bandung

Mendeskripsikan

panggung depan

dan panggung

belakang seorang

Drag Queen di

Moonlight

Discotheque

sebagai upaya

pengelolaan kesan

(Impression

Management)

menggunakan teori

Dramaturgi

8 Sumber Universitas

Sumatera Utara

Universitas

Komputer

Indonesia

Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Page 48: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk

mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodologi

adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.24

Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif dengan pendekatan

studi dramaturgi. Pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang

menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati.25

Secara harfiah penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dimaksud untuk membuat panca indra (deskripsi). Menggambarkan mengenai

situasi-situasi atau kejadian-kejadian sebagaimana adanya pada saat

penelitian dilakukan yang diakumulasikan data kasar dalam cara deskriptif

semata-mata tidak untuk mencari atau mendapatkan makna dan implikasi dan

data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.26

Dalam buku Metode penelitian untuk Public Relation Goffman

mengungkapkan dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan

manusia. Gofftman menyebut ada dua peran dalam teori ini, yaitu bagian

24

Dedy Mulyanana. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja

Rosdakarya. Hal 115. 25

Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Hal. 3. 26

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta: Bumi Aksara.

Hal. 26.

32

Page 49: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

33

depan (front) dan bagian belakang (back). Front mencakup, setting,

personal front (penampilan diri), expressive equipment (peralatan untuk

mengekpresikan diri). Sedangkan bagian belakang adalah self, yaitu

semua bagian yang tersembunyi untuk melengkapi keberhasilan akting

atau penampilan diri yang ada pada front.

3.2 Paradigma Penelitian

Dedi Mulyana (2003) mendefinisikan paradigma adalah suatu cara

pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma yang

digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontruktivis karena sesuai

dengan sifat dan karakter permasalahan data yang diangkat dalam penelitian

ini. Paradigma konstruktivistis menempatkan ilmu komunikasi sebagai

analisis sistematis terhadap socially meaningful action atau pengamatan

langsung yang dilakukan secara alamiah. Paradigma ini bersifat ilmiah,

yakni menempatkan peneliti pada posisi objek yang ditelitinya atau dengan

kata lain peneliti berusaha memahami cara berfikir objek yang

ditelitinya.27

Penulis menggunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui

bagaimanakah pengelolaan kesan profesi Drag queen di Moonlight

Dischoteque. Dengan paradigma konstruktivis ini penulis bisa mendapatkan

informasi yang lebih mendalam dari individu yang diteliti.

27

Dedy N. Hidayat. 2003. Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik.

Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Hal. 3

Page 50: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

34

3.3 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian

Penentuan fokus penelitian menjadi hal yang penting bagi penelitian

kualitatif, dimulai dengan penemuan masalah yang kemudian dianalisis oleh

teori yang ada didalam Ilmu Komunikasi. Dalam penelitian ini, penulis akan

membatasi kajian yang diteliti sehingga nantinya tidak akan ada

kesalahpahaman. Selain itu, penulis juga ingin memudah para pembaca dalam

memahami penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pertama, penulis ingin mengetahui bagaimana panggung depan seseorang

yang berprofesi sebagai drag queen di Moonlight Discotheque. Seperti

yang sudah diketahui, bahwa panggung depan adalah tempat dimana

pelaku dragqueen melangsungkan aksinya diatas panggung dan ditonton

oleh khalayak.

2. Kedua, penulis ingin mengetahui bagaimana panggung belakang

seseorang yang berprofesi sebagai drag queen di Moonlight Discotheque.

Panggung belakang memang sangat bertolak belakang dengan panggung

depan, karena dipanggung ini para pelaku drag queen menjalani

kehidupan yang sebenar-benarnya.

3. Ketiga, penulis ingin mengetahui bagaimana pengelolaan kesan

panggung depan dan panggung belakang seseorang yang berprofesi

sebagai drag queen di Moonlight Discotheque.

Page 51: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

35

3.4 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian disalah satu discotheque yang berada di

Jakarta yaitu Moonlight Discotheque yang bertempat di Jl. Hayam Wuruk

Taman Sari No.120, RT.3/RW.6, Maphar, Tamansari, Kota Jakarta Barat,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11180

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Sumber Data

1. Data Primer (Primary Data)

Data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui

media perantara). Data primer berupa opini subjek (orang)

secara individual atau personal, hasil observasi terhadap suatu

benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data primer

bisa didapatkan dari kegiatan wawancara dan observasi

yang sudah dipaparkan pada baris sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada bisa dimiliki

peneliti dari catatan penelitian sebelumnya, bukti yang

dikumpulkan dari beberapa pra-observasi. Pada penelitian ini

peneliti memiliki cara dengan membaca artikel tulisan yang

memuat tentang subjek penelitian, mengetahui dari catatan

serta bukti teman-teman yang memahami dan sesuai dengan

Page 52: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

36

penelitian. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Bentuk data yang sudah ada dalam

pengambilan data dengan cara sekunder yaitu studi

kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data melalui teks

yang tertulis maupun soft-copy edition (buku,ebook atau artikel

dalam majalah, surat kabar, jurnal serta media lainnya). Dalam

hal ini peneliti memperoleh beberapa informasi atau data yang

diperoleh dari buku, literatur lain dari internet dan artikel

yang bisa di akses.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap

penelitian. Karna tanpa pengumpulan data, penelitian tidak akan sesuai

dengan apa yang kita inginkan. Bukan hanya pengetahuan saja yang harus

dimiliki dalam melakukan penelitian, informasi dalam bentuk data juga harus

dimiliki untuk dianalisis nantinya. Adapun teknik pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak

terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

Page 53: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

37

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.28

Selain

wawancara tidak terstruktur, peneliti juga melakukan wawancara

secara terstruktur yaitu dengan menyusun dan mempersiapkan

pertanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara merupakan

suatu teknik pengumpulan data dalam metode survey melalui data

pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden atau

subjek.29

2. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

peneliti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa

dengan penyaksian langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai

partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu

objek peristiwa yang sedang ditelitinya.

3.6 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah sampel. Sampel pada

penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber,

partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.30

Informan penelitian

merupakan subjek yang memahami informasi sebagai pelaku ataupun orang

lain yang mengetahui tentang penelitian yang dilakukan.31

28

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif dan R&D,Alfabeta, Bandung 2012, Hlm.233 29

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja

GrafindoPersada, 2006, Hlm.221 30

() Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya. Hal. 216 31

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik

danIlmu Sosialnya. Jakarta : Kencana.

Page 54: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

38

Penulis menggunakan teknik Sampling Purposive (Purposive

Sampling). Menurut Krisyanto teknik ini mencakup orang orang yang

diseleksi berdasarkan kriteria kriteria tertentu yang dibuat periset

berdasarkan tujuan riset. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

informan seorang laki laki yang mempunyai 2 profesi, dimana salah satu

profesinya adalah seorang drag queen. Penyeleksian ini ditujuan sebagai

bahan untuk mengetahui, memahami dan mengamati hal yang diteliti

sehingga mengetahui panggung depan, panggung belakang dan pengelolaan

kesan seseorang yang berprofesi sebagai drag queen.

Pada penelitian ini penulis menggunakan informan penelitian atau

narasumber untuk mendapatkan data. Penulis membagi informan

menjadi dua, informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci

dalam penelitian ini adalah seorang Drag queen yang sering melakukan

pertunjukan di Moonlight Discotheque yang dipilih berdasarkan perbedaan

latar belakang pendidikan, usia dan pekerjaan informan tersebut. Sedangkan

informan pendukung merupakan teman dekat informan kunci atau seseorang

yang ikut terlibat atau sering menyaksikan saat sedang pertunjukan. Data

informan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Informan Kunci

NO Nama Pekerjaan Umur Keterangan

1. Anggita Zepora

(nama samaran)

Penjaga loket

tiket PT. KAI

26

Tahun

Drag queen

2. Aditya Caesar

Hermawan

Make Up

Artist

24

Tahun

Drag queen

Page 55: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

39

3. Iin Kirana

(nama samaran)

Make Up LC 22

Tahun

Dragqueen

Tabel 3.2

Informan Pendukung

No Nama Keterangan

1. Kak Dita Manager Drag queen

di Moonlight Discotheque

2. Baim Sahabat Anggita

3. Iqlima Sahabat Aditya

4. Riko Sahabat Iin

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Milles

& Hiberman. Menurut model ini aktifitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas dan digunakan untuk data selama dilapangan.32

Dalam

penelitian ini, teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah menajamkan analisis, menggolongkan kedalam

setiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang

32

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung; Alfabeta, 2009, hal. 72

Page 56: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

40

yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Adapun data yang direduksi antara lain seluruh data mengenai

permasalahan penelitian dan kemudian dilakukan penggolongan ke

dalam beberapa bagian. Kemudian dari masing-masing bagian

tersebut dikelompokkan lagi berdasarkan sistematisasinya. Adapun

perolehan data mengenai hal-hal yang tidak relevan dengan

penelitian, sebaiknya tidak dimasukkan dalam penyajian hasil,

namun tetap disimpan untuk masa yang akan datang jika diperlukan.

2. Pengumpulan Data

Data yang dikelompokan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-

narasi, sehingga berbentuk rangkaian informasi yang bermakna

sesuai dengan masalah penelitian.

3. Penyajian Data

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun

yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam

bentuk teks naratif. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian naratif, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart),

dan lain sejenisnya.

4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap

terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas kemudian

Page 57: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

41

akan meningkat menjadi lebih rinci dan kokoh (Glaser dan Strauss

dalam Moleong, 1992 : 19). Kesimpulan–kesimpulan ini nantinya

diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk menguji

kebenarannya, kekokohan, kecocokannya, yang merupakan

validitasnya.

Miles dan Huberman menggambarkan keterkaitan komponen-

komponen analisis data pada gambar berikut :

Gambar 3.2

Miles dan Huberman komonen-komponen analisis data

3.8 Uji Validitas Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi.

Triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber, yaitu

menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang telah

Pengumpulan Data

kesimpulan

Penyajian data Reduksi Data

Page 58: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

42

diperoleh melalui beberapa sumber.33

Peneliti akan mewawancarai

berbagai sumber yang berbeda berdasarkan informan peneliti. Alasan

peneliti menggunakan triangulasi sumber karena semakin banyak

narasumber, maka data yang dikumpulkan akan semakin banyak sehingga

akan memudahkan peneliti untuk membandingkan dan menganalisi data

tersebut.

3.9 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan jadwal yang penulis susun

sebagai berikut :

Tabel 3.9

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Pra-Riset dan

Penyusunan Bab 1-3 2 Revisi bab 1-3 3 Sidang outline 4 Penyusunan Bab 4-5 5 Sidang skripsi

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Alfabeta

Bandung,2009

Page 59: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian kali ini berfokus pada seseorang yang

berprofesi sebagai drag queen di Moonlight Discotheque, sekaligus berkamuflase

dalam dua sisi kehidupan yang berbeda. Profesi Dragqueen masih jarang

diketahui masyarakat karena keberadaannya masih menjadi pro-kontra, namun

sebenarnya untuk menjadi seorang dragqueen tidaklah mudah karena ada berbagai

macam persiapan yang harus dilakukan, seperti mempersiapkan lagu yang ingin

dipentaskan, menghafalkan lirik sekaligus mengerti arti dari lirik tersebut,

mencari kostum dan atribut yang sesuai dengan artis yang ingin ditirunya dan

masih banyak lagi. Maka dari itu, untuk memperoleh data yang aktual, penulis

terjun langsung ke lapangan.

Drag Queen adalah sebuah istilah dalam dunia performing act/show. Drag

queen artinya laki-laki yang memerankan karakter wanita dalam sebuah

pertunjukkan. Profesi drag queen sebenarnya sudah dikenal sejak abad ke-19

hingga abad ke-20 sebagai peniru sosok wanita (chauncey 1994: schacht, dalam

Saphiro). Namun, tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang profesi ini,

karena kelompok ini sedikit tertutup dari pihak luar. Beberapa peneliti bahkan

mengkonsepkan drag queen sebagai lelaki gagal yang mengasosiasikan mereka

sebagai kaum homoseksual (Newton 1979: Tawksbury dalam Berkowitz).

Page 60: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

44

Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk mengenal lebih jauh

tentang profesi drag queen, dimana seorang pria bisa mempunyai dua peran

berbeda dalam hidupnya. Yang pertama sebagai laki-laki normal pada umumnya,

yang kedua sebagai wanita karena profesinya. Di Indonesia sangat jarang sekali

yang berprofesi sebagai drag queen, profesi ini hanya tersebar di kota-kota besar

yang mempunyai cerita dikehidupan malamnya.

Menjadi seseorang yang berprofesi sebagai dragqueen ternyata tidak

segampang yang dibayangkan, karena banyak persiapan yag harus dilakukan,

mulai dari persiapan, show sampai setelahnya. Jika seorang dragqueen ingin

melaksanakan pertunjukan, ia harus memilih akan menirukan sosok penyanyi

siapa, lalu menghafalkan dan mengerti arti dari lirik yang akan dibawakan, setelah

itu seorang drag queen harus mempelajari bagaimana body language dan tarikan

nafasnya. Jika tahapan itu selesai barulah para drag queen mencari busana yang

hampir mirip dengan yang dipakai oleh penyanyi tersebut dan mempersiapkan

rambut palsu, sepatu, make up serta pernak pernik lainnya.

Penelitian ini menggunakan konsep dramaturgi yang dicetuskan oleh

Erving Goffman. Penulis ingin memperoleh pengelolaan kesan yang dibentuk

oleh seorang drag queen dipanggung depan dan panggung belakang dengan cara

turut serta dalam sebagian kegiatan Informan. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu kehidupan dramaturgi. Penelitian

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang atau perilaku yang

diamatinya. Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh penulis adalah membuat

Page 61: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

45

daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang

dilakukan sendiri oleh penulis.

4.2 Deskriptif Data

Pada pembahasan ini peneliti akan memaparkan mengenai berbagai hal

yang terjadi dilapangan berdasarkan dengan hasil sebenarnya yang ditemui dan

dirasakan oleh peneliti saat berada dilapangan. Berbagai data yang peneliti

peroleh dilapangan berkaitan dengan realita dramaturgi profesi drag queen,

disusun dan dialokasikan sebagai suatu hasil dari penelitian dengan

mengkombinasikan berbagai temuan tersebut dengan data-data tambahan lainnya.

Pemaparan proses penelitian ini dirasakan penting sebagai jawaban yang

ingin disampaikan peneliti dalam upaya menentukan arah penelitian dengan

memberikan berbagai temuan dilapangan. Setelah melakukan pencarian key

informan, akhirnya peneliti mendapatkan dan memutuskan untuk melakukan

penelitian pada seseorang yang berprofesi sebagai drag queen yang sesuai dengan

kriteria penelitian. Penelitian melakukan pendekatan terlebih dahulu pada key

informan. Selain itu, peneliti melakukan wawancara secara langsung pada key

informan untuk melengkapi data penelitian. Wawancara dilakukan dengan

bertemu langsung dengan key informan di Moonlight discotheque.

Sebelum melakukan wawancara mendalam, peneliti terlebih dahulu dan

melakukan pendekatan kepada key informan melalui media sosial seperti

whatsapp dan instagram. Untuk informan tambahan peneliti mewawancarai

Page 62: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

46

orang-orang terdekat dengan key informan yang bertemu hampir setiap hari

seperti teman dekatnya.

Penulis mengambil tempat penelitian di Moonlight Discotheque, karna

ditempat ini menjadi salah satu wadah untuk pertunjukan dragqueen. Pertunjukan

diadakan rutin setiap hari rabu malam kamis, dihari pertunjukan ini para

dragqueen baik yang tergabung dalam IPOOS (Ikatan Persaudaraan Orang-Orang

Sehati) maupun tidak bebas mengekspresikan diri dipanggung pertunjukan.

Terkadang banyak para dragqueen yang telah memiliki karya seperti mempunyai

lagu sendiri ikut mempromosikan karyanya dengan tampil dalam pertunjukan

tersebut.

Penulis menemukan temuan ketika sedang melakukan wawancara di

Moonlight Doscotheque, yaitu management IPOOS yang diketuai oleh Dita atau

biasa disapa Kak Dita. IPOOS adalah salah satu management yang mewadahi para

drag queen untuk pertunjukan. IPOOS (ikatan persaudaraan orang-orang sehati)

terbentuk sejak tahun 1992. Anggota IPOOS jika di jumlahkan dari angkatan

pertama akan melebihi 100 orang, namun sekarang hanya puluhan saja, karena

banyak anggota yang telah sukses terlebih dahulu dan meninggalkan management

ini. Sejak pertama kali terbentuk IPOOS, pertunjukan utamanya adalah di

Moonlight Discotheque. Semua informan yang penulis teliti merupakan anggota

dari IPOOS namun berbeda angkatan.

Page 63: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

47

4.3 Profil Informan

4.3.1 Profil Informan Kunci

Berikut adalah informan-informan penelitian yang di wawancarai oleh

penulis guna mendapatkan data untuk dianalisis mengenai pengelolaan kesan

Dramaturgi profesi dragqueen di Moonlight Discotheque.

1. Nama : Anggita Zepora (nama samaran)

Umur : 26 tahun

Status : Single

Pekerjaan : Karyawan PT.KAI

Anggita Zepora adalah nama panggung dari salah satu informan

kunci. Anak pertama dari tiga bersaudara ini lahir di Bekasi 30

September 1992. Pekerjaan sehari-harinya adalah seorang karyawan di

PT.KAI namun Anggita memiliki pekerjaan sampingan yang 3 tahun

ini ia tekuni yaitu menjadi seorang Dragqueen. Berawal dari menjadi

seorang lipsinger cowok, lalu mengikuti beberapa perlombaan lipsing

sampai akhirnya menjadi drag queen.

2. Nama : Aditya Caesar Himawan

Nama Panggung : Evelyn CH grande

Status : Single

Pekerjaan : Make Up Artist

Evelyn CH Hermawan anak ketiga dari 4 bersaudara ini merupakan

salah satu Informan yang menjadikan drag queen sebagai passionnya.

Page 64: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

48

Pria yang lahir tahun 1993 ini mengawali karirnya dari anggota dancer

lalu menjadi seorang Make Up Artist hingga akhirnya menekuni profesi

Dragqueen dari 7 tahun lalu sampai sekarang. CH begitu memegang erat

pesan dari almarhum ayahnya yaitu “lakukan selagi itu tidak merugikan

orang lain”

3. Nama : Iin Kirana (nama samaran)

Status : Single

Pekerjaan : Make Up LC

Iin kirana, seorang pria kelahiran subang yang menetap dijakarta

ini merupakan salah seorang drag queen yang bisa terbilang muda.

Umurnya sekarang masih 22 tahun, anak terakhir dari 5 bersaudara ini

menjadi drag queen sekitar satu sampai dua tahun yang lalu. Tidak ada

keterpaksaan menjadi seorang dragqueen, namun ia harus menutupinya

dari keluarga.

4.3.2 Profil Informan Pendukung

1. Nama : Dita

Umur : 43 Tahun

Status : Single

Sejak tahun 1992 bergabung dalam IPOOS (ikatan

Persaudaraan Orang-Orang Sehati), kak Dita selaku ketua

management ini mengaku sudah ada 100 lebih anggota yang

bergabung dalam management ini, namun banyak yang sudah

Page 65: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

49

sukses dan meninggalkan mangementnya. Kini anggotanya hanya

berjumlah puluhan orang saja.

2. Nama : Baim (Sahabat Anggita)

Umur : 25 tahun

Status : Single

Sahabat Anggita yang bernama Baim ini adalah teman

sekantornya di PT.KAI. Ia mulai mengetahui bahwa anggita adalah

seorang drag queen sejak setahun lalu. Saat itu sedang bermain di

kosan Anggita dan diajak untuk melihat pertunjukan drag queen di

Moonlight Discotheque.

3. Nama : Iqlima (Sahabat Aditya)

Umur : 28 tahun

Status : Menikah

Sahabat Aditya yang menjadi informan dalam penulisan ini

sama-sama berkecimpung didunia make up. Ia sudah mengetahui

sejak lama bahwa Aditya adalah seorang dragqueen.

4. Nama : Riko (Sahabat Iin)

Umur : 20 tahun

Status : Single

Riko menjadi salah satu sahabat Iin yang terpilih menjadi

informan pendukung dalam penelitian kali ini. Riko mengenal Iin

sejak masih dibangku sekolah, ia mengetahui bahwa Iin dalam

setahun belakangan ini berkecimpung didunia drag queen.

Page 66: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

50

4.4 Pembahasan

Peneliti akan memaparkan mengenai berbagai hal yang terjadi saat

melakukan observasi berdasarkan dengan hasil yang sebenar-benarnya yang

ditemui, dilihat, didengar dan dirasakan peneliti yang berkaitan dengan judul

penelitian yaitu Impression Management Profesi drag queen di Moonlight

Discotheque yang disusun sebagai suatu hasil penelitian dengan

mengkombinasikan berbagai temuan dilapangan. Setelah melakukan pencarian

key informan berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh penulis, akhirnya penulis

melakukan penelitian dengan seseorang yang berprofesi sebagai drag queen,

tetapi profesi dragqueen tidak dijadikan pekerjaan utamanya melainkan pekerjaan

sampingannya. Sehingga ada panggung depan dan panggung belakang yang bisa

penulis bahas. Tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan informan, karna

penulis sejak SMA sudah berkecimpung dalam dunia dancer yang salah satu

anggota dancernya ada yang menjadi seorang dragqueen di Bali. Namun, karena

keterbatasan jarak dan waktu peneliti akhirnya memutuskan untuk meneliti drag

queen di Jakarta dengan bantuan temen dancer yang menjadi dragqueen di Bali.

Pendekatan yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara komunikasi

melalui media sosial seperti instagram dan whatsApp. Penulis melakukan

wawancara secara langsung dengan key informan dan dengan informan

pendukung. Wawancara dilakukan menggunakan alat bantu Handphone dan

kamera untuk membantu peneliti mengolah data. Wawancara dengan key

informan dilakukan ditempat informan yang berprofesi sebagai drag queen

melakukan pertunjukan yaitu di Moonlight Discotheque.

Page 67: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

51

Penelitian ini membahas tentang pengelolaan kesan profesi drag queen

yang dianalisis oleh teori dramaturgi yang dicetuskan oleh Erving Goffman. Teori

ini menggambarkan bahwa kehidupan seperti drama, ada panggung depan dan

panggung belakang. Teori ini menggambarkan proses pengelolaan kesan yang

dilakukan seorang drag queen untuk menumbuhkan kesan tertentu didepan orang

lain. dalam teori dramaturgi terdapat pembagian wilayah yaitu panggung depan

dan panggung belakang. Peneliti akan membahas bagaimana pengelolaan kesan

yang dilakukan oleh seorang drag queen dipanggung depan dan dipanggung

belakang serta mengetahui bagian kehidupan mana yang dijadikan drag queen

sebagai panggung sandiwara dan kehidupan aslinya.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana panggung

depan, panggung belakang dan pengelolaan kesan yang dibentuk oleh profesi

Dragqueen di Moonlight Discotheque. Penelitian ini menggunakan konsep

dramaturgi dan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara

mendalam dan observasi. Wawancara mendalam dengan informan dilakukan

sebagai bentuk pencarian data atau informasi yang diperlukan. Pada penelitian

kualitatif ini menggunakan purposive sample. Teknik ini mencakup orang-orang

yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan

tujuan riset. Pada wawancara mendalam, peneliti menyiapkan sejumlah

pertanyaan. Merekam jawaban atau informasi yang didapakatkan dari informan

dan menulis hal-hal penting. Adapun daftar pertanyaan dan jawaban dari

narasumber dapat dilihat di lembar lampiran. Hasil wawancara langsung yang

peneliti lakukan dengan informan merupakan data primer dan sumber pokok

Page 68: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

52

dalam penelitian, sedangkan hasil observasi selama peneliti pelakukan penelitian

merupakan data sekunder. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara

langsung kepada informan dan hasil observasi dikategorisasikan sesuai dengan

identifikasi masalah.

Panggung depan, panggung belakang dan pengelolan kesan dijabarkan

secara jelas dan terbuka sehingga dengan demikian dapat disimpulkan hasil dari

penelitian ini. Setelah pengumpulan dan proses penyusunan data yang diperlukan,

penelitian menguraikan hasIl penelitian mengenai bagaimana panggung depan dan

panggung belakang profesi dragqueen ketika ia sedang pertunjukan maupun di

lingkungan hidupnya

4.4.1 Panggung Depan Profesi Dragqueen

Dalam penelitian ini, panggung depan adalah bagian dari pertunjukan

dimana setiap individu akan tampil dengan konsep diri yang sebelumnya telah

dipikirkan dan dirancang dipanggung belakang. Dipanggung inilah para

pelakonnya akan memakai segala macam atribut untuk pertunjukan

dipanggung depannya. Pengelolaan kesan yang ditampilkan merupakan

gambaran pelakon mengenai konsep dirinya yang sekiranya bisa diterima

dengan penonton. Seperti halnya seseorang yang berprofesi sebagai drag

queen, mereka memiliki panggung depan yang berbeda-beda.

Ketiga informan yang berprofesi sebagai drag queen memaknai

panggung depan dengan berbeda-beda. Berbeda disini dimaksudkan ada yang

menjadikan panggung depan adalah saat pertunjukan drag queen, ada juga

Page 69: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

53

yang menjadikan panggung depan adalah kehidupan aslinya dilingkungan

keluarga dan lingkungan kerja agar dapat diterima di masyarakat. Seperti salah

satu informan yang bernama Evelyn, baginya panggung depan adalah

kehidupan saat berada dilingkungan keluarga dimana menjadi drag queen

bukan sesuatu hal yang harus ditutup-tutupi atau disembunyikan.

Engga, aku orangnya gak mau nutupin jati diri aku siapa atau gimana,

aku gak pernah malu nunjukin diri aku siapa (Informan 2, wawancara hal 86)

Informan 2 tidak menutupi identitasnya saat sengang menjadi seorang

drag queen, namun penampilannya tetap berubah menjadi sosok perempuan

yang memakai segala perlengkapan pentasnya. Namun ini berbeda dengan key

informan pertama dan ketiga, mereka tidak sependapat dengan key informan

kedua yang tidak menutupi jati dirinya saat sedang pertunjukan sebagai drag

queen.

Sebenernya saat diatas panggung aku nutupin identitas karna malu, takut ada

tamu yang kenal sama aku. Tapi lama kelamaan sebenernya identitas aku

bocor juga sih diatas panggung karna kan suka di godain sama MC nya. Tapi

yaa gitu paling yang tau cuma temen temenku sesama dragqueen aja, yang

lagi main disana. (Informan 1, wawancara hal 82)

Informan 1 tentu harus menutupi identitasnya saat sedang pertunjukan

drag queen atau sedang berada dipanggung depan, karna keluarga dari

informan 1 belum mengetahui bahwa informan 1 adalah seorang drag queen.

Sama halnya seperti informan 3 yang menyatakan seperti berikut

Aku pasti menutupi identitas diri aku yang sebenarnya, aku gak mau penonton

tau identitas aku yang sebenarnya. (Informan 3, wawancara hal 88)

Page 70: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

54

Informan 3 jelas menutup identitasnya saat sedang pertunjukan karna ia

sendiri tidak ingin diketahui para penonton bahwa dirinya adalah seorang

dragqueen. pada saat wawancara terlihat sekali bahwa informan 3 ini malu

malu untuk bercerita mengenai dirinya kepada penulis, bisa jadi karena jam

terbangnya yang masih sedikit.

Pada saat dipanggung depan inilah para drag queen memanipulasi

penampilannya, dengan kostum dan segala perlengkapannya. Kondisi akting

di panggung depan adalah adanya penonton (yang melihat kita) dan kita

sedang berada dalam bagian pertunjukan. Saat itu kita berusaha

memainkan peran kita sebaik-baiknya agar penonton memahami tujuan

dari perilaku kita. Perilaku kita dibatasi oleh konsep-konsep drama yang

bertujuan membuat drama yang berhasil.

Ada banyak sekali persiapan yang harus dilakukan oleh seorang

dragqueen, dari mulai mencari penyanyi yang sesuai dengan postur tubuh,

mencari lagu, gerakan, kostum, atribut dan lain hal. Tentu hal ini akan menjadi

sedikit hambatan bagi drag queen yang sebenarnya adalah seorang laki-laki.

Karna harus mempersiapkan itu semua, bahkan untuk segala persiapannya pun

modal sendiri tanpa di sponsori.

Paling persiapan sebelum tampilnya yaaa, kaya harus ngapalin lagu, nyari

kostum, perlengkapannya apa aja, koreonya. Kalo udah diatas panggung mah

ngalir aja. Karna kan tau sendiri kita kalo mau manggung pasti ada

konsepnya, kaya misalnya aku mau niruin Krisdayanti, itu dari ujung rambut

sampe ujung kaki setidaknya harus mirip mirip dikitlaah hehehe gimana

tatanan rambutnya, bajunya modelnya gimana, make upnya gimana, terus cara

dia bernyannyi gimana. Latiannya juga gak lama sebenernya cuma 1-2 hari

Page 71: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

55

aja kalo cuma buat show biasa, kecuali buat lomba baru tuh latiannya harus

bener-bener sampe seminggu. (Informan 1, wawancara hal 83)

Pernyataan ini pun disepakati oleh kedua informan lainnya. Berikut

penuturannya.

Hambatan kesulitan awalnya emang ada, awalnya kan aku nari aja yang cuma

ngpalin koreo, sekarang aku lipsing juga jadi kan ngapalinnya harus dua, yaa

koreo yaa lagu yaa kostum yaa ini itu dan itu aku anggap sebagai sebuah

tantangan harus biasa keduanya. (Informan 2, wawancara hal 86)

Apalagi untuk pemula yang masih belajar, biaya untuk membeli

perlengkapan dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak sesuai dengan

penghasilannya saat sedang pentas.

Aku ada kesulitan sih, di persiapan aja karna kan harus modal sendiri kan

(Informan 3, wawancara hal 88)

Hidup adalah pilihan, setiap orang bebas untuk memilih ingin menjadi

apa dan bagaimana. Dalam hal ini para dragqueen yang memilih pekerjaan

sampingannya adalah sebagai dragqueen tentu mempunyai proses yang

berbeda-beda.

Berawal dari ikutan lomba lipsinger cowo, terus suka ikutan lomba-lomba

lipsing gitu kan, kalo lagi manggung suka bawain lagu-lagu dangdut dan

emang kebanyakan cewe kan kalo didunia lipsing itu, terus aku nyoba deh

untuk jadi lipsinger lagu cewe, pasti harus berpenampilan seperti perempuan

kan eh sampe sekarang keterusan. (informan 1, wawancara hal 82)

Informan 1 mengawali proses menjadi seorang drag queen dengan

mengikuti lomba-lomba lipsing, memang terlihat saat penulis mewaancarai

informan 1, ia senang bernyanyi dan banyak hafal lagu-lagu baik pop maupun

dangdut. Informan 1 inipun saat sedang melihat rekannya yang sesama drag

queen sedang show, ia ikut memeriahkan pertunjukannya dengan

Page 72: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

56

memvideokan sambil bernyanyi-nyanyi. Jika informan 1 mengawali prosesnya

dari seorang lipsinger, maka informan 2 mengawali prosesnya sebagai berikut

Aku basic nya seorang dancer, dari kecil sampe sekolah aku suka dunia tari,

dunia nyanyi segala macem, tapi pas aku nyoba didunia dragqueen ini aku

nemuin Passion aku. Aku ngerasa nyaman didunia dragqueen ini, daripada

cuma nari nari kan ngapalin koreo mulu, nyobalah didragqueen. Awalnya

sekali dua kali, terus ngerasa lebih seru yaa, gak cuma gerakan aja ada

ngapalin lagu dan segala macem. Walaupun pas awal-awal aku jadi

dragqueen bayarannya masih kecil kan tapi aku coba tekunin, aku cari

karakter aku sendiri yang aku mampu yang aku banget allhamdulillah

penghasilan aku sekarang lumayan daripada dunia dancer yaa hahaha aku

sekarang sekali perform yang durasinya paling 5 menit bisa menghasilkan

300-500 ribu (Informan 2, wawancara hal 85)

Dancer menjadi batu loncatan untuk menjadi seorang drag queen,

informan 2 memang sejak sekolah sudah menjadi anggota dancer, bahkan

sejak masih kecil ia sudah senang bernyanyi sambil menari. Tak heran jika

melihat perform informan 2 ini sangat memukau karena tingkat kepercayaan

dirinya yang luar biasa. Jam terbang menjadi seorang drag queen rupanya

mempengaruhi performnya diatas panggung. Kurang lebih 7 tahun menjadi

seorang drag queen, informan 2 ini sudah mengisi hiburan dimana-mana salah

satunya mengisi hiburan di PRJ 2018. Saat sedang di wawancarai dengan

penulis, keramahtamahan sangat terasa, jawaban yang tegas, percaya diri,

membuktikan bahwa memang ia tak pernah malu mengakui siapa jati dirinya.

Namun hal ini berbanding terbalik ketika penulis mewawancarai informan

ketiga

Berawal dari coba coba aja, terus keterusan ampe sekarang (informan 3,

wawancara hal 88)

Jawabannya sangat singkat, raut mukanya malu malu sambil menutupi

matanya dengan rambut palsunya. Terlihat gemetaran saat ditanya oleh penulis,

Page 73: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

57

jawabannya pun lemah lembut dan sedikit terbata-bata. Mungkin faktor jam

terbang yang baru menginjak satu tahun yang membuatnya belum percaya diri.

Ditambah lagi dengan menutupi identitasnya ketika sedang menjadi drag

queen.

Ketiga informan ini memiliki jawaban yang berbeda-beda saat

diwawancara oleh penulis. Prosesnya berbeda, tahun bergabung dengan

management IPOOS juga berbeda, latar belakang kehidupannya juga berbeda,

ada yang menutupi jati dirinya saat sedang pertunjukan karna tidak ingin ada

yang mengetahui identitasnya dan ada juga yang menunjukan siapa dirinya saat

sedang pentas karena ia tidak ingin menyembunyikan identitasnya. Yang

menyamakan hanya hambatan atau kesulitan saat sedang persiapan untuk

show, karna harus mempersiapkan lagu, kostum, atribut, perlengkapan dr ujung

rambut hingga ujung kaki, menghafalkan lirik, mengerti arti lirik, mempelajari

tarikan nafasnya bahkan kostum yang dikenakan saat pentaspun harus modal

sendiri.

4.4.2 Panggung Belakang Dragqueen

Di panggung inilah individu akan tampil “seutuhnya” dalam arti identitas

aslinya. Aktor boleh bertindak dengan cara yang berbeda dibandingkan

ketika berada di hadapan penonton, jauh dari peran publik. Di sini bisa

terlihat perbandingan antara penampilan “palsu” dengan keseluruhan

kenyataan diri seorang aktor. Panggung belakang biasanya berbatasan

dengan panggung depan, tetapi tersembunyi dari pandangan khalayak. Ini

Page 74: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

58

dimaksudkan untuk melindungi rahasia pertunjukkan, dan oleh karena itu,

khalayak biasanya tidak diizinkan memasuki panggung belakang, kecuali

dalam keadaan darurat. Suatu pertunjukkan akan sulit dilakukan bila aktor

membiarkan khalayak berada di panggung belakang.

Panggung belakang seseorang yang berprofesi sebagai drag queen yang

penulis teliti memiliki hasil yang berbeda-beda, ada yang panggung

belakangnya saat sedang di lingkungan keluarga atau dilingkungan kerja dan

ada pula yang menjadi panggung belakang yaitu saat sedang pertunjukan

menjadi drag queen. informan 2 yang menjadi satu-satunya informan yang

menjadikan pertunjukan drag queen adalah panggung belakangnya.

Perilaku aku dirumah sewajarnya aku laki laki, walaupun keluarga aku udah

tau kalo aku dragqueen. Awalnya aku minta ijin dulu “mah pah aku mau jadi

dragqueen” aku jelasin ke mereka dragqueen itu apa, sempet gak direstuin

tapi aku tunjukin ini ada penghasilannya gak cuma 100 atau 200ribu, makanya

lambat laun mengerti. Sampe akhirnya ada pesen sebelum papah meninggal

kaya gini “lakukan yang terbaik buat kamu, lakukan apa yang kamu mau

selagi itu bisa membuat kamu bahagia dan jangan pernah denger omongan

orang tentang kamu seperti apa yang penting kamu bekerja halal dan tidak

mangkal dipinggir jalan”. (informan 2, wawancara hal 86)

Informan 2 menganggap bahwa profesi drag queen adalah passionnya

yang tidak harus ditutup-tutupi. Ungkapan ini diperkuat dengan pesan dari

almarhum ayahnya yang memang mendukung keputusannya. Makanya hingga

saat ini informan 2 dalam setiap harinya lebih sering mengenakan pakaian

wanita atau kostum untuk pentas, karna jam terbang sudah tinggi yang

mengharuskan informan 2 pergi kesana kemari untuk mengisi acara. Berbeda

Page 75: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

59

dengan informan 1 yang memang dipanggung belakang inilah ia bebas

melepaskan segala perlengkapan pertunjukan dan menjadi dirinya sendiri.

aku gak gimana gimana, layaknya laki-laki biasa aja. Jalan dan cara ngomong

aku juga biasa aja. Laki-laki gitu.(informan 1, wawancara hal 83)

Informan 1 saat sedang didalam lingkungan rumahnya berperilaku sepeti

lelaki normal pada umumnya. Tidak ada make up, kostum, rambut paslu dan

sepatu heels. Ia menjadi dirinya sendiri, berperilaku wajar, berpakaian laki-

laki, cara bicaranya pun seperti laki-laki pada umumnya. Penulis sempat

beberapa kali bertemu ketika sedang berada dipanggung belakang, mugkin jika

yag baru bertemu sekali tidak akan mengira bahwa informan 1 ini memiliki

pekerjaan sampingan yaitu menjadi seorang drag queen. cara berbicara dan

perilakunya laki-laki banget. Tidak hanya didalam lingkungan rumah, pada

saat dilingkungan kantorpun perilakunya seperti laki-laki pada umumnya,

berikut penuturannya.

Aku gak pernah nunjukin kalo aku seorang dragqueen, aku mah biasa aja kalo

lagi kerja yaa. Tapi manager aku tau kalo aku tuh drag queen, tapi selagi aku

dikantor gak gimana gimana yaa gapapa. Malahan ya temen temen lingkungan

kerja aku pada gak tau, tapi manager aku malahan yang duluan tau hahaha

ada sih yang tau paling 5 orang doang, itu genk aku. Pasti aku cerita kan ke

mereka. (informan 1, wawancara hal 84)

Karena dikantor sudah disediakan seragam, tentu tidak mungkin jika

informan 1 ini akan datang ke kantor memakai atribut saat menjadi drag queen.

informan 1 ini bekerja di PT.KAI di bagian loket, hari kerjanya sudah dijadwal

sehingga jika ingin pentas menjadi dragqueen ia harus menyesuaikan jadwal

kerjanya. Seperti yang diketahui bahwa dragqueen adalah pekerjaan sampingan

dan pekerjaan utamanya adalah serang karyawan. Perilaku dikantor yang biasa-

Page 76: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

60

biasa saja seperti lelaki normal ini pun diperkuat oleh informan pendukung

yang merupakat sahabat dekatnya yaitu Baim. Berikut pernyataannya

Kalo dilingkungan kerja mah biasa aja kaya laki-laki. Cuma kan emang

bokong dia kalo jalan suka gutak-gitek bikin gempa bumi hahaha pakaiannya

juga kan dapet seragam dari kantor, kalo lagi ngomong juga biasa aja.

Pokonya beda, saya aja kaget. (Informan pendukung 2, sahabat Anggita,

wawancara hal 94)

Pernyataan yang dibuat oleh informan pendukung ini menguatkan

bahwa perilaku informan pertama memang seperti lelaki normal pada

umumnya. Bagian badan (bokong) memang tidak bisa dirubah, namun itu

terkadang menjadi lelucon untuk candaan dikantor. Informan 1 memaknai

pnggung belakang sama seperti informan 3, panggung belakang adalah wilayah

dimana ia bisa menjadi lelaki seutuhnya.

Aku seperti manusia biasa, seperti laki laki biasa (informan 3,

wawancara hal 88)

Jawaban yang singkat tanpa basa basi sepertinya sudah menjadi

karakter yang kuat dalam diri informan kedua ini, perilaku saat berada

dilingkungan keluarga yang tanpa dibuat-buat semakin menunjukan bahwa

informan 3 ini memang pendiam dan malu-malu. Tidak hanya dilingkungan

keluarga, dilingkungan kerja pun informan 3 ini berperilaku seperti lelalki

normal pada umumnya, tidak menggunakan make up dan atribut saat seperti

ingin pentas. Jeans dan kaos sepertinya menjadi pakaian favoritenya saat

sedang melakukan pekerjaannya menjadi Make Up LC. Hal ini pun diperkuat

oleh pernyataan dari salah satu sahabatnya, berikut penuturannya

Page 77: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

61

Kalo Iin lagi kerja gua gak pernah ikut, dia kan make up in orang kadang

tempatnya jauh-jauh paling kalo lagi main ditempat dia pas dia lagi make up

in orang baru gua liat. yaa setau gua mah itu anak kalo lagi diluar ya kaya

laki-laki aja cuma agak centil dikit kalo sama yang udah tau dia gimana.

(Informan pendukung, sahabat Iin, wawancara hal 95)

Sahabat informan 3 ini memang sudah mengetahui bahwa informan 3 ini

adalah seorang drag queen, tidak sering namun pernah beberapa kali melihat

perilakunya saat sedang make up in LC. Agak sedikit centil kalau sedang

bersama orang-orang yang mengtahui ia adalah seorang drag queen. namun

jika sedang bersama keluarga atau orang yang baru dikenalnya akan menjadi

pribadi yang pendiam dan malu-malu.

Berbeda dengan informan 1 dan informan 3, informan 2 memaknai

panggung belakang adalah saat ia sedang menajadi drag queen dengan segala

perlengkapannya. Baginya profesi drag queen adalah passionnya. Memang

pekerjaan utamanya adalah seorang Make Up Artist. Ini terlihat saat penulis

sedang mewawancara Informan 1 saaat itu ia sedang memakai makeup dan

segala atribut untuk pertunjukan. Penulis sempat bertanya “yang makeupin

siapa ka ?” dan dijawab oleh Informan 2 “aku sendiri hehehe”. Make upnya

memang sangat terlihat profesional dengan alis simetris dan rapih sekali.

Engga, aku orangnya gak mau nutupin jati diri aku siapa atau gimana,

aku gak pernah malu nunjukin diri aku siapa (informan 2, wawancara hal 77)

Terbukti saat sedang make up in cliennya, informan 2 tidak pernah lupa

untuk mempromosikan bahwa dirinya adalah seorang drag queen, baginya ini

adalah salah satu ajang promosi yang bisa mendatangkan rezeki.

Page 78: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

62

4.4.3 Aktifitas diluar profesi Dragqueen

Dalam penelitian ini, penulis mencari informan yang tidak menjadikan

dragqueen sebagai mata pencaharian pertamanya, tetapi sebagai pekerjaan

sampingan. Adapun aktifitas atau pekerjaan diluar profesi drag queen, berikut

penuturan dari informan 1

“aku kerja di PT.KAI dibagian loket, jadi aku kalo mau perform

dragqueen harus menyesuaikan jadwal kerja aku” (informan 1, wawancara

spontan)

Dari hasil pengamatan, informan 1 ini hanya menjadikan drag queen

sebagai pekerjaan sampingan, karna pekerjaan utamanya adalah seorang

karyawan dimana sudah ada jadwal kerja yang telah disediakan. Berbeda

dengan informan kedua, pekerjaan utamanya adalah seorang Make Up Artist.

Berikut pengakuannya

“pekerjaan aku Make Up Artist, biasanya aku kalo make up sekalian

promoin kalo aku dragqueen, siapa tau kan aku bisa dipanggil buat jadi

hiburan di acara Wedding, Birthday party, gathering dll”(Informan 2,

wawancara spontan)

Dari pemaparan diatas informan 2 ini pekerjaan utamanya adalah seorang

Make Up Artist dan menggunakan kesempatan itu untuk mempromosikan

pekerjaan sampingannya yaitu menjadi seorang drag queen. Pada tahun 2018

ini informan kedua sempat tampil di PRJ (Pekan Raya Jakarta), profesionalitas

terlihat dari dalam dirinya, karna ketekunannya untuk mengulik drag queen

seperti mecari karakter yang pas untuk dirinya. Jam terbang yang cukup tinggi,

membuat informan 2 ini show diberbagai tempat, misalnya pesta, gathering,

ulang tahun, pernikahan, atau sekedar menjadi bintang tamu diacara-acara

Page 79: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

63

teretentu. Tak jauh dengan informan 2, informan 3 juga sama sama menjadi

seorang Make Up, namun kak Iin menjadi Make Up LC (pemandu lagu di

karaoke) berikut hasil wawancaranya

“aku sehari-hari pekerjaannya sebagai make up LC hehe” (nforman 3,

wawancara spontan)

Dari hasil wawancara bersama informan 3, pekerjaan utamanya adalah

seorang make Up LC (Pemandu Lagu), namun disini penulis melihat informan

3 seperti malu-malu untuk mengungkapkan pekerjaan utamanya yaitu seorang

Make Up pemandu lagu. Namun tidak hanya saat wawancara saja informan 3

malu-malu untuk menjawab, ketika sedang perform pun masih malu-malu

sambil memainkan rambutnya, mungkin karna jam terbang yang masih sedikit.

4.4.5 Dramaturgi Dragqueen

Hasil penelitian yang sudah penulis uraikan diatas mengenai Impression

Management profesi drag queen di Moonlight Discotheque membuktikan

bahwa memang setiap orang yang berprofesi menjadi seorang drag queen

mempunyai panggung depan dan panggung belakang. Setelah mewawancarai,

mengobservasi, dan mendekatkan diri dengan ketiga informan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa setiap dragqueen memaknai panggung depan dan panggung

belakang berbeda-beda. Ada yang menjadikan panggung depan saat sedang

pertunjukan, adapula yang menjadikan panggung depan saat sedang berada

dilingkungan keluarga atau lingkungan kerja. Ada yang menjadikan panggung

belakang saat sedang berada dalam lingkngan masyarakat ataupun lingkungan

Page 80: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

64

kerja dan adapula yang menjadikan panggung belakang saat sedang

pertunjukan karna itu adalah passionnya.

Seorang drag queen yang bisa juga disebut pekerja seni yang menghibur

tentu harus dapat membaca situasi panggung dan penonton, karena itu akan

menjadi pondasi awal untuk keberlangsungan pementasan. Terlepas dari

banyaknya permasalah pribadi atau ekonomi, seorang drag queen yang pentas

harus tampil total baik dari segi penampilan, penghafalan lagu, koreo dan lain-

lain. Profesionalitas harus diutamakan, karena sebagai pekerja seni yang

menghibur harus dapat menjiwai setiap karakter yang diperankan.

Pengelolaan kesan seorang drag queen meliputi, make up, pakaian,

aksesoris, body language, sepatu dan perilaku saat sedang menjalankan

profesinya. Seperti yang diketahui bahwa drag queen adalah seorang laki-laki

yang menirukan penyanyi wanita dan dipentaskan secara lipsync. Hal ini yang

membuat para dragqueen harus pintar memaknai pengelolaan kesan agar setiap

karakter atau pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

penonton. Selain itu pengelolaan kesan dipanggung belakang juga meliputi

pakaian, aksesoris dan lain sebagainya, ini diperlukan untuk menunjang saat

sedang mengolah pesan yang ingin disampaikan.

Bahasa yang dipergunakan saat sedang menjadi dragqueen tentu berbeda

dengan bahasa sehari-harinnya. Ada istlah seperti “Cong, apose, indang,

gedong dst) ketika sedang mengobrol dengan sesama drag queen. tapi hal ini

tidak ditunjukan saat sedang berada di lingkungan keluarga atau dilingkungan

Page 81: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

65

rumah. Mempunyai dua sisi kehidupan terlihat gampang-gampang susah,

seorang dragqueen harus bisa memposisikan dirinya sedang berada dimana dan

berhadapan dengan siapa, tadi disinilah letak keunikannya, dimana seorang

laki-laki dalam kehidupnnya memiliki 2 peran yang bertolak belakang dalam

menjalani hidup.

4.4.6 Kesan yang berhasil di bangun oleh seorang drag queen

Pemaknaan panggung depan dan panggung belakang seorang dragqueen

di Moonlight discotheque berbeda-beda, tentu saja hal ini juga membuat kesan

yang dibangun oleh para dragqueen berbeda. Informan 1 dan informan 3

dipanggung depannya membangun kesan yang telah dipersiapkan, seperti saat

sedang pertunjukkan informan 1 dan informan 3 menutup identitas dirinya, tetapi

memunculkan identitas baru saat sedang menirukan sosok penyanyi terkenal.

Namun ketika berada dipanggung belakang kesan yang berhasil dibangun adalah

seorang laki-laki pada umumnya yang tidak menggunakkan atribut makeup, dress,

dsb. Ketika dipanggung belakang informan 1 dan informan 3 tidak menutupi

identitasnya, sehingga mereka dapat melakukan aktifitas tanpa perlu menutupinya

dan bisa menjadi diri mereka yang seutuhnya. Hal ini berbanding terbalik dengan

informan 2, ketika sedang berada dipanggung depan kesan yang berhasil dibangun

adalah sebagai lelaki normal pada umumnya, karena pemaknaan panggung depan

informan 2 adalah saat berada dilingkungan keluarga dan lingkungan kerja yang

mengharuskan informan 2 berpenampilan seperti lelaki normal pada umumnya.

Lain halnya ketika berada dipanggung belakang, informan 2 berhasil membangun

kesan bahwa menjadi seorang dragqueen adalah passion yang berhasil ia tekuni.

Page 82: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

66

Tidak ada yang ia tutupi ketika pertunjukkan, bahkan identitas dirinyapun dengan

percaya diri ia sebutkan. Informan 2 percaya bahwa segala sesuatu yang dilakukan

dengan tulus dan kerja keras akan mendapatkan hasil yang baik. Pembentukan

kesan profesionalitas yang informan 2 bentuk sangat terlihat ketika peneliti

sedang mewawancarai informan 2 di Moonlight Discotheque. Sangat percaya diri

menjawab segala pertanyaan dan memang ada penekaan saat sedang

membicarakan identitas bahwa informan tidak pernah malu mengakui siapa

dirinya yang sebenarnya.

Page 83: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya maka, peneliti dapat

mengemukakan kesan yang berhasil di bangun oleh para drag queen di panggung

depan dan di panggung belakangnya berbeda-beda.

1. Kesan yang di bangun di panggung depan

Pemaknaan panggung depan bagi setiap informan berbeda-

beda. Informan 1 dan informan 3 memaknai panggung depan sebagai

tempat untuk pertunjukan dimana menggunakan segala atribut yang

telah disiapkan. Dipanggung ini informan 1 dan informan 3

menyembunyikan identitasnya karena pada saat pertunjukan informan

1 dan informan 3 sedang berpenampilan seperti perempuan. Berbeda

dengan informan 2 yang memaknai panggung depan adalah

kehidupannya saat sedang berada didalam lingkungan keluarga dan

dilingkungan kerja. Dipanggung depan ini informan 2 memakai

pakaian laki-laki normal pada umumnya. Tidak ada make up dan

atribut lainnya dalam pemaknaan panggung depan bagi informan 2.

2. Kesan yang di bagun di panggung belakang

Pemaknaan panggung belkang bagi setiap informan pun berbeda-

beda. Informan 1 dan informan 3 memaknai panggung belakang

sebgai tempat dimana ia bisa menjadi lelaki seutuhnya, tak ada

Page 84: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

68

yang ditutup-tutupi dalam panggung belakang dan tak ada make up

atau atribut lainnya pada panggung ini. Di panggung ini informan 1

dan informan 3 dapat menjalani aktifitas sehari-hari tanpa harus

menutupi identitas, tanpa harus mengenakan topeng dan tanpa

harus bersembunyi-sembunyi. Namun hal ini sangat bertolak

belakang dengan informan 2 yang menjadikan panggung

belakangnya justru saat menjadi seorang dragqueen lengkap

dengan segala atributnya. Bagi informan 2 menjadi seseorang yang

berprofesi sebagai dragqueen adalah passionnya, sehingga tidak

ada yang harus ditutup-tutupi karena ia melakukannya dengan

setulus hati.

5.2 Saran

Dari pembahasan secara menyeluruh terhadap impression management

profesi dragqueen di Moonlight Discotheque, maka penulis bermaksud

memberikan suatu masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak yang berkaitan dengan peneliti ini. Adapun saran-saran

yang peneliti berikan setelah permasalahan ini adalah:

1. Saran Teoritis

Dalam penelitian yang penulis buat ini, belum dapat membahas

secara mendalam terkait dengan bahasan tentang perilaku di masyarakat

seseorang yang berprofesi sebagai dragqueen di Monlight Discotheque,

maka dari itu untuk penelitian berikutnya agar dapat melengkapi

Page 85: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

69

kekurangan dalam penelitian ini, sehingga bisa lebih detail lagi dalam

pembahasannya.

2. Saran Praktis

Dalam menjalankan profesinya seorang dragqueen memberikan

suguhan pertunjukan seni yang lebih dapat diterima oleh masyarakat

sehingga pekerjaan sebagai dragqueen bisa memiliki nilai untuk

dipandang sebagai salah satu bentuk hiburan.

Page 86: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

70

DAFTAR PUSTAKA

Baran, J. Stenley & Davis, K. Dennis, Teori Komunikasi Massa, Edisi 5. Dasar,

Perg.olakan, dan Masa Depan, 2010, Jakarta : Salemba Humanika

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik danIlmu Sosialnya. Jakarta : Kencana.

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif.PT Roemaja Rosdakarya,

Bandung.

Deddy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda

Karya.

Deddy Mulyana dan Solatun,2007. Metode Penelitian Komunikasi: PT. Remaja

Rosdakarya

Effendi, onong 2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya

Bakti,Bandung

Elvinaro Ardianto. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung : Simbosa

Rekatama Media

Erving Goffman, The Presentation of Sel f in Everyday Life, Garden City, N.Y.

,Doubledy Anchor, 1959

George Ritzer & Douglas J. Goodman. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana

Lexy J. Moleong. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories Of Human Communication. 5th Edition.

Belmont California: wadsworth, publishing Company

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta: Bumi

Aksara

Onong Uchjana Effendy, 2001.Ilmu Komunikasi Dan Praktek.PT Remaja

Rosdakarya, Bandung

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:

Raja GrafindoPersada, 2006

Sudikin Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya:

Insan Cendikia.

West Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis

Dan Aplikasi. Buku 1 edis ke-3 Terjemahan Maria Natalia Damayanti Maer.

Jakarta: Salemba Humanika

Page 87: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

71

LAMPIRAN 1 PEDOMAN OBSERVASI

Page 88: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

72

Pedoman Observasi

No Kegiatan Tempat

1. Peneliti mengamati panggung depan informan 1 ketika

sedang show

Moonlight

Discotheque

2. Peneliti mengamati panggung depan informan 2 ketika

sedang berada dilingkungan keluarga

Apartmen

3. Peneliti mengamati panggung depan informan 2 ketika

sedang berada dilingkungan kerja

Apartmen

4. Peneliti mengamati panggung depan informan 3 ketika

sedang show

Moonlight

Discotheque

5. Peneliti mengamati panggung belakang informan 1

ketika sedang berada di lingkungan keluarga

Rumah Susun

6. Peneliti mengamati panggung belakang informan 2

ketika sedang show

Moonlight

Discotheque

7. Peneliti mengamati panggung belakang informan 3

ketika sedang dilingkungan keluarga

Kosan

8. Peneliti mengamati panggung belakang informan 1

ketika sedang dilingkungan kerja

PT.KAI

9. Peneliti mengamati panggung belakang informan 3

ketika sedang dilingkungan kerja

Kosan

10. Peneliti mengamati kesan apa yang dibangun oleh ketiga

informan ketika berada di panggung depan dan panggung

belakang

Keseluruhan

Page 89: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

73

LAMPIRAN 2 HASIL OBSERVASI

Page 90: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

74

No Unit Analisis Pertunjukan

Dragqueen

Lingkungan

Keluarga

Lingkungan

Kerja

1. Cara Berbicara Ketika sedang

menjadi seorang

dragqueen,

ketiga informan

cara

berbicaranya

seperti halnya

seorang

perempuan yang

lemah lembut

dan kemayu.

Ketiga

informan ini

jika berada

dilingkungan

keluarga

berbicara

seperti lelaki

normal pada

umumnya.

Dengan suara

ngebas yang

tegas.

Ketika

dilingkungan

kerja, para

informan cara

berbicaranya

seperti laki-laki

pada umumnya.

Tidak dibuat-

buat.

Bahasa yang

digunakan

Bahasa yang

digunakan untuk

berkomunikasi

dengan sesama

dragqueen

menggunakan

bahasa “cong,

apose, gedong,

rumpita, jengong

Bahasa

Indonesia pada

umumnya.

Informan 1

menggunakan

bahasa

Indonesia,

karena ditempat

ia bekerja tidak

diperbolehkan

menggunakan

bahasa yang

Page 91: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

75

dll” aneh-aneh.

Sedangkan

informan 2 dan

3 terkadang

terselip bahasa

“cong, apose

dsb” mengingat

pekerjaan

utamanya

adalah seorang

make up yang

tidak ada

aturan.

Cara berjalan Ketiga informan

ketika sedang

menjadi seorang

dragqueen, cara

berjalannya

berlenggak-

lenggok seperti

seorang

perempuan atau

selayaknya

Jalannya biasa

saja seperti

laki-laki pada

umumnya dan

tidak dibuat-

buat.

Jalannya biasa

saja seperti laki-

laki pada

umumnya dan

tidak dibuat-

buat.

Page 92: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

76

model

Bahasa Tubuh Saat sedang

diwawancara

oleh penulis

ketika sedang

menjadi

dragqueen, para

informan

biasanya sambil

memainkan

rambutnya,

ketika duduk

menyilangkan

kakinya, saat

berdiri berpose

dengan tangan

berada di

pinggang

Saat berada

dilingkungan

keluarga

bahasa tubuh

mereka

layaknya lelaki

normal pada

umumnya,

tidak

menceriminkan

seorang

perempuan.

Informan satu

tentu harus

bersikap seperti

laki-laki pada

umumnya yang

tidak gemulai,

tetapi tidak

dengan

informan 2 dan

3 yang

terkadang

ketika sendang

make-up

kelingkingnya

masih lentik.

Suara Menggunakan

suara perut agar

terdengar lebih

merdu dan halus

seperti

Suara laki-laki

atau suara

aslinya

Suara laki-laki

atau suara

aslinya

Page 93: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

77

perempuan

Pakaian Menggunakan

segala atribut

yang telah

dikonsepkan.

Dari rambut

palsu, dress,

sepatu hak,

kalung, anting,

dan

perlengkapan

lainnya

Berpakaian

kaos dan

celana jeans.

Kadang celana

jeans pendek

selutut dan

kadang jeans

panjang

Informan 1

menggunakanan

seragam yang

telah disediakan

oleh kantor.

Informan 2 dan

informan 3

menggunakan

baju sehari-hari

seperti kaos dan

celana tanpa

ada tuntutan

seragam.

Make up Full make up

dari foundation,

bedak, alis,

blush on, lipstick

hingga softlens

Tidak

menggunakan

make up sama

sekali

Informan 1 jika

sedang berada

dilingkungan

kerja dituntut

harus selalu

rapih, hal yang

sering ia

gunakan adalah

gel untuk

Page 94: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

78

merapihkan

rambut.

Sedangkan

informan 2 dan

informan 3

tidak

menggunakan

make up

Aksesoris Banyak

aksesoris yang

digunakan untuk

melengkapi

pertunjukannya

seperti anting,

kalung dsb

Kacamata dan

topi yang

biasanya

digunakan oleh

ketiga

informan

Informan 1

tidak

menggunakan

aksesoris jika

berada

dilingkungan

kerja. Informan

2 dan 3

mengggunakan

topi dan kaca

mata untuk

mendukung

penampilannya

saat bekerja.

Page 95: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

79

LAMPIRAN 3 PEDOMAN WAWANCARA KEY INFORMAN

Page 96: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

80

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Skripsi : Impression Management profesi Dragqueen di Moonligh

Discotheque

Fokus Wawancara : Front stage (Panggung Depan) & Back stage (Panggung

Belakang)

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Front Stage (Panggung Depan)

1. Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai Dragqueen?

2. Apa yang melatarbelakangi anda menjadi seorang Dragqueen?

3. Bagaimana proses anda menjadi seorag Dragqueen?

4. Adakah yang disembunyikan ketika anda sedang berada diatas panggung?

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dialami saat berada diatas

panggung?

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Back Stage (Panggung Belakang)

1. Bagaimana perilaku anda ketika berada didalam rumah?

2. Karakter seperti apa yang anda tunjukan ketika berada dilingkungan

rumah?

3. Apakah keluarga anda mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

4. Bagaimana perilaku anda ketika berada dilingkungan kerja?

5. Karakter seperti apa yang anda bangun dilingkungan pekerjaan?

6. Apakah lingkungan kantor mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

Page 97: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

81

LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA KEY INFORMAN

Page 98: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

82

Anggita

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Front Stage (Panggung Depan)

1. Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai Dragqueen?

- Kurang lebih dua sampai tiga tahunan

2. Apa yang melatarbelakangi anda menjadi seorang Dragqueen?

- aku tuh iseng coba-coba ikutan, awalnya ikutan lomba-lomba lipsing

cowo, lomba bintang dangdut, eh wakti itu aku bawain lagu Lesty-

kejora terus aku dapet juara akhirnya aku keterusan deh.

3. Bagaimana proses anda menjadi seorag Dragqueen?

- Berawal dari ikutan lomba lipsinger cowo, terus suka ikutan lomba-

lomba lipsing gitu kan, kalo lagi manggung suka bawain lagu-lagu

dangdut dan emang kebanyakan cewe kan kalo didunia lipsing itu,

terus aku nyoba deh untuk jadi lipsinger lagu cewe, pasti harus

berpenampilan seperti perempuan kan eh sampe sekarang keterusan.

4. Adakah yang disembunyikan ketika anda sedang berada diatas panggung?

- Sebenernya saat diatas panggung aku nutupin identitas karna malu,

takut ada tamu yang kenal sama aku. Tapi lama kelamaan sebenernya

identitas aku bocor juga sih diatas panggung karna kan suka di godain

sama MC nya. Tapi yaa gitu paling yang tau cuma temen temenku

sesama dragqueen aja, yang lagi main disana.

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dialami saat berada diatas

panggung?

Page 99: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

83

- Paling persiapan sebelum tampilnya yaaa, kaya harus ngapalin lagu,

nyari kostum, perlengkapannya apa aja, koreonya. Kalo udah diatas

panggung mah ngalir aja. Karna kan tau sendiri kita kalo mau

manggung pasti ada konsepnya, kaya misalnya aku mau niruin

Krisdayanti, itu dari ujung rambut sampe ujung kaki setidaknya harus

mirip mirip dikitlaah hehehe gimana tatanan rambutnya, bajunya

modelnya gimana, make upnya gimana, terus cara dia bernyannyi

gimana. Latiannya juga gak lama sebenernya cuma 1-2 hari aja kalo

cuma buat show biasa, kecuali buat lomba baru tuh latiannya harus

bener-bener sampe seminggu.

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Back Stage (Panggung Belakang)

1. Bagaimana perilaku anda ketika berada didalam rumah?

- aku gak gimana gimana, layaknya laki-laki biasa aja. Jalan dan cara

ngomong aku juga biasa aja. Laki-laki gitu.

2. Karakter seperti apa yang anda tunjukan ketika berada dilingkungan

rumah?

- Pokonya nih yaa aku kalo dirumah kaya laki-laki normal pada

umumnya hahaha

3. Apakah keluarga anda mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

- Engga, keluarga aku gak tau. Dan aku pun gak mau keluarga aku tau.

Aku benar benar menjaga jgn sampe keluarga aku ada yang tau.

Walaupun sebenernya ada satu keluarga aku yang tau, itu om aku. Dia

Page 100: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

84

pernah ngeliat aku pas aku lagi show dimoonlight eh ternyata dia lagi

nemenin temennya yang show disini juga. Aku sih Cuma bisa senyum-

senyum aja karna keluarga aku kan sebenernya gak ada yang suka

main ke diskotik, Cuma aku dan om aku aja. Jadi Cuma cukup tau aja

gitu.

4. Bagaimana perilaku anda ketika berada dilingkungan kerja?

- Aku gak pernah nunjukin kalo aku seorang dragqueen, aku mah biasa

aja kalo lagi kerja yaa. Tapi manager aku tau kalo aku tuh drag queen,

tapi selagi aku dikantor gak gimana gimana yaa gapapa. Malahan ya

temen temen lingkungan kerja aku pada gak tau, tapi manager aku

malahan yang duluan tau hahaha ada sih yang tau paling 5 orang

doang, itu genk aku. Pasti aku cerita kan ke mereka.

5. Karakter seperti apa yang anda bangun dilingkungan pekerjaan?

- Gak ada karakter gimana gimana, kaya agung seorang laki laki biasa

aja gitu. Gak ada yang dibuat-buat.

6. Apakah lingkungan kantor mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

- Cuma geng aku yang tau ada 5 orang dan Manager aku hehehe yang

lain gak tau dan jangan sampai tau kali yaaaa hahaha

Page 101: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

85

Evelyn CH Grande

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Front Stage (Panggung Depan)

1. Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai Dragqueen?

- Aku jadi dragqueen dari tahun 2011, sekarang udah 2018 yaa jadi

sudah sekitar 7 tahunan hehe

2. Apa yang melatarbelakangi anda menjadi seorang Dragqueen?

- Aku basic nya seorang dancer, dari kecil sampe sekolah aku suka

dunia tari, dunia nyanyi segala macem, tapi pas aku nyoba didunia

dragqueen ini aku nemuin Passion aku. Aku ngerasa nyaman didunia

dragqueen ini, daripada cuma nari nari kan ngapalin koreo mulu,

nyobalah didragqueen. Awalnya sekali dua kali, terus ngerasa lebih

seru yaa, gak cuma gerakan aja ada ngapalin lagu dan segala macem.

Walaupun pas awal-awal aku jadi dragqueen bayarannya masih kecil

kan tapi aku coba tekunin, aku cari karakter aku sendiri yang aku

mampu yang aku banget allhamdulillah penghasilan aku sekarang

lumayan daripada dunia dancer yaa hahaha aku sekarang sekali

perform yang durasinya paling 5 menit bisa menghasilkan 300-500

ribu.

3. Bagaimana proses anda menjadi seorag Dragqueen?

- Dari dunia dancer aku jadi tau kalo ada profesi yang namanya

dragqueen. sebenernya awalnya nyoba-nyoba aja, sekali dua kali.

Terus ngerasa lebih ada tantangan, soalnya kalo dragqueen gak kaya

dancer yang cuma ngapalin gerakan, ada banyak persiapan yang harus

Page 102: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

86

dilakuin, kaya latian koreo, ngapalin lagu, mengartikan lirik lagu,

mempelajari tarikan nafasnya, nyari kostum, nyari assesories, pokonya

banyak dan itu buat aku adalah tantangan. Gimana enggak coba ? kalo

setiap tampil kan harus menirukan sosok penyanyi terkenal, kalo

semingu tapi setiap malam tampil ? berarti seminggu niruin 7 penyanyi

berbeda. Hahaha tapi menurut aku seru banget, itu tantangan banget

buat aku, aku belajar terus, menggali terus kemampuan aku, aku

mencari terus sososk penyanyi siapa yang pas sama aku, akhirnya aku

nemuin kalo dragqueen itu passion aku.

4. Adakah yang disembunyikan ketika anda sedang berada diatas panggung?

- Engga, aku orangnya gak mau nutupin jati diri aku siapa atau gimana,

aku gak pernah malu nunjukin diri aku siapa.

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dialami saat berada diatas

panggung?

- Hambatan kesulitan awalnya emang ada, awalnya kan aku nari aja

yang cuma ngpalin koreo, sekarang aku lipsing juga jadi kan

ngapalinnya harus dua, yaa koreo yaa lagu yaa kostum yaa ini itu dan

itu aku anggap sebagai sebuah tantangan harus biasa keduanya.

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Back Stage (Panggung Belakang)

1. Bagaimana perilaku anda ketika berada didalam rumah?

- Perilaku aku dirumah sewajarnya aku laki laki, walaupun keluarga aku

udah tau kalo aku dragqueen. Awalnya aku minta ijin dulu “mah pah

aku mau jadi dragqueen” aku jelasin ke mereka dragqueen itu apa,

Page 103: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

87

sempet gak direstuin tapi aku tunjukin ini ada penghasilannya gak

cuma 100 atau 200ribu, makanya lambat laun mengerti. Sampe

akhirnya ada pesen sebelum papah meninggal kaya gini “lakukan yang

terbaik buat kamu, lakukan apa yang kamu mau selagi itu bisa

membuat kamu bahagia dan jangan pernah denger omongan orang

tntang kamu seperti apa yang penting kamu bekerja halal dan tidak

mangkal dipinggir jalan”.

2. Karakter seperti apa yang anda tunjukan ketika berada dilingkungan

rumah?

- Aku seperti laki laki aja biasa aja, pakaianpun pakaian laki laki kalo

dirumah

3. Apakah keluarga anda mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

- Awalnya keluarga aku gak tau, tapi aku akhirnya tau karna aku minta

ijin ke mamah sama papah. Aku ngomong jujur sama mereka.

4. Bagaimana perilaku anda ketika berada dilingkungan kerja?

- Aku mah biasa aja, namanya juga tukang rias kan, tapi kadang kalo

lagi ada yang pengen liat aku make up yaa aku tunjukin sekalian aku

promosiin kalo aku tuh dragqueen sambil becanda bisa lah aku

diundang gituu

5. Karakter seperti apa yang anda bangun dilingkungan pekerjaan?

- Gak ada karakter gimana gimana aku biasa aja

Page 104: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

88

6. Apakah lingkungan kantor mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

- Tau kan aku suka promosiin siapa tau dapt job kan hahahaha

Iin Kirana

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Front Stage (Panggung Depan)

1. Sudah berapa lama anda berprofesi sebagai Dragqueen?

- Aku baru satu atau dua tahun. Belum lama

2. Apa yang melatarbelakangi anda menjadi seorang Dragqueen?

- Mungkin karna kerjaan aku di make up, terus aku coba-coba.

3. Bagaimana proses anda menjadi seorag Dragqueen?

- Berawal dari coba coba aja, terus keterusan ampe sekarang

4. Adakah yang disembunyikan ketika anda sedang berada diatas panggung?

- Aku pasti menutupi identitas diri aku yang sebenarnya, aku gak mau

penonton tau identitas aku yang sebenarnya.

5. Adakah kesulitan atau hambatan yang dialami saat berada diatas panggung?

- Aku ada kesulitan sih, di persiapan aja karna kan harus modal sendiri

kan

Pertanyaan untuk fokus wawancara : Back Stage (Panggung Belakang)

1. Bagaimana perilaku anda ketika berada didalam rumah?

- Aku seperti manusia biasa, seperti laki laki biasa.

2. Karakter seperti apa yang anda tunjukan ketika berada dilingkungan rumah?

Page 105: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

89

- Pokonya aku kaya laki laki aja gitu

3. Apakah keluarga anda mengetahui tentang profesi anda sebagai dragqueen?

- Engga, mereka pasti malu kalo tau. Pakaian dan bahasa yang aku pake

juga biasa aja. Gak kaya disini, panggilannya “cong” atau pake bahasa

aneh aneh kan.

4. Bagaimana perilaku anda ketika berada dilingkungan kerja?

- Karna aku make up in LC kan jadi biasa aja kaya tukang make up gt

gak ada perilaku gimana gimana

5. Karakter seperti apa yang anda bangun dilingkungan pekerjaan?

- Gak ada karakter gimana gimana aku biasa aja

6. Apakah lingkungan kantor mengetahui tentang profesi anda sebagai

dragqueen?

- Aku kan freelance gitu, jadi paling beberapa doang yang tau dan temen

aku yang tau aku dragqueen mereka seneng dan dukung aku.

Page 106: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

90

LAMPIRAN 5 PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN PENDUKUNG

Page 107: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

91

Pedoman Wawancara Informan Pendukung

Judul Skripsi : Impression Management profesi Dragqueen di Moonlight

Discotheque

1. Sejak kapan mengetahui bahwa informan kunci adalah seorang

dragqueen?

2. Bagaimana perilakunya saat sedang berada dilingkungan kerja?

3. Bagaimana pendapat anda tentang dragqueen?

Page 108: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

92

LAMPIRAN 6 HASIL WAWANCARA INFORMAN PENDUKUNG

Page 109: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

93

Kak Dita Selaku Ketua Management IPOOS

1. Sejak kapan mengetahui bahwa informan kunci adalah seorang

dragqueen?

- Aku menjadi seorang dragqueen dari taun 1992, aku tau dari awal

banget perjalanan Anggita, Evelyn dan Iin ini. Yang pertama gabung

itu evelyn, udah jago dia dipake dimana-mana karna jam terbang juga

udah 7 tahunan didunia dragqueen, jadi udah dapet penguasaan

panggungnya. Yang kedua Anggita baru dua tahunan gitu, dia

shownya harus nyesuain jadwal kerjanya, dia kan emang karyawan di

PT.KAI yaa, darg queen engga dijadiin pekerjaan utamanya. Yang

terakhir si Iin dia masih pemalu, baru taun kemaren gabung.

2. Bagaimana perilakunya saat sedang berada dilingkungan kerja?

- Kalo si Anggita pasti laki banget dia kalo ditempat kerja hahaha

kalo orang-orang kantor tau dia dragqueen kayanya bisa dipecat dr

kerjaannya. Beda nih sama evelyn sama Iin mereka didunia make up

yaa, se laki-laki nya tukang make up pasti lentik kelingkingnya

hahahahaha

3. Bagaimana pendapat anda tentang dragqueen?

- Bagi aku dragqueen itu sebuah hiburan, sebenernya kita dandan,

niruin penyanyi terkenal buat menghibur para penonton. Apalagi

jaman dalu awal tahun 2000an peminatnya banyak banget, cuma

sekarang udah berkurang ada yang udah sukses, ada yang udah berenti

dan ada yang udah meninggal

Page 110: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

94

Baim (sahabat Anggita)

1. Sejak kapan mengetahui bahwa informan kunci adalah seorang

dragqueen?

- Saya tau pas tahun lalu, waktu itu lagi main dikosan Anggita terus

ditunjukin foto fotonya kalo dia dragqueen suka pentas, terus saya

diajakin kesana buat liat dia show.

2. Bagaimana perilakunya saat sedang berada dilingkungan kerja?

- Kalo dilingkungan kerja mah biasa aja kaya laki-laki. Cuma kan

emang bokong dia kalo jalan suka gutak-gitek bikin gempa bumi

hahaha pakaiannya juga kan dapet seragam dari kantor, kalo lagi

ngomong juga biasa aja. Pokonya beda, saya aja kaget.

3. Bagaimana pendapat anda tentang dragqueen?

- Gimana yaa, saya sih sebenernya kurang setuju, buat apasih kaya gitu.

Udah pernah dinasehatin juga sama saya, tapi yaudah hidup-hidup dia

yang penting saya udah nasehatin dan saya engga kaya gitu.

Putri (Sahabat Evelyn)

1. Sejak kapan mengetahui bahwa informan kunci adalah seorang

dragqueen?

- Udah dari lama banget, temenan dari pas dancer dulu.

2. Bagaimana perilakunya saat sedang berada dilingkungan kerja?

Page 111: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

95

- si CH mah blak-blakan gak ada yang ditutup-tutupin dia. Kadang

sambil make up in orang sambil latian atau sambil promoin siapa tau

dapet job hahaha

3. Bagaimana pendapat anda tentang dragqueen?

- Pekerja seni kali ya, tapi tergantung juga sih ada yang bilang

dragqueen sama kaya banci-banci pinggir jalan, tapi sebenerya engga

mangkal kalo dragqueen, dandanan begitu buat pentas dipanggung.

Riko (Sahabat Iin)

1. Sejak kapan mengetahui bahwa informan kunci adalah seorang dragqueen?

- Si Iin baru cerita beberapa bulan lalu ke gua. Tapi emang setau gua dia

gak ngasih tau ini kekeluarganya karna takut malu. Kayanya temen-

temennya yang tau juga cuma beberapa doang deh

2. Bagaimana perilakunya saat sedang berada dilingkungan kerja?

- Kalo Iin lagi kerja gua gak pernah ikut, dia kan make up in orang

kadang tempatnya jauh-jauh paling kalo lagi main ditempat dia pas dia

lagi make up orang baru gua liat yaa setau gua mah itu anak kalo lagi

diluar ya kaya laki-laki aja cuma agak centil dikit kalo sama yang udah

tau dia gimana.

3. Bagaimana pendapat anda tentang dragqueen?

- Kaya bencong hahaha tapi agak kelas aja karena dapet duit banyak

terus aksinya diatas panggung.

Page 112: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

96

LAMPIRAN 7 DOKUMENTASI

Page 113: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

97

Dokumentasi

1. Nama : Anggita Zepora (nama samaran)

Umur : 26 tahun

Status : Single

Pekerjaan : Karyawan PT.KAI

(penulis berfoto dengan informan 1)

Page 114: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

98

(Informan 1 setelah selesai makeup)

Page 115: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

99

Page 116: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

100

(Informan 1 sedang bersiap untuk pementasan menirukan Lesty)

2. Nama : Aditya Caesar Himawan

Nama Panggung : Evelyn CH grande

Status : Single

Pekerjaan : Make Up Artist

(

I

n

f

o

r

m

a

n

2

s

a

a

t

t

i

d

a

k

m

e

n

g

g

unakan makeup)

Page 117: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

101

(Informan 2 sedang bersiap untuk pementasan menirukan Celine Dion)

Page 118: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

102

(peneliti berfoto dengan informan 2)

Page 119: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

103

3. Nama : Iin Kirana (nama samaran)

Status : Single

Pekerjaan : Make Up LC

Page 120: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

104

(Informan 2 saat tidak menggunakan makeup)

Page 121: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

105

(informan 3 telah siap untuk pertunjukan sedang menirukan Rossa)

(penulis sedang berfoto dengan informan 3)

Page 122: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

106

(Moonlight Discotheque)

Page 123: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

107

Page 124: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

108

Page 125: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

109

Page 126: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

110

RIWAYAT HIDUP

DATA

DIRI

Nama Lengkap Nur Aeni

Nama Panggilan Hanie

Umur 24 Tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Tempat/TanggalLahir Serang, 30 Mei 1994

Status Pernikahan Menikah

Alamat Kav. Citra Pelamunan Indah Jl. Yudhistira 3 Rt.05/01

Kec. Kramatwatu Serang-Banten

Email [email protected]

Motto Tersenyumlah, karena senyum adalah sedekah paling murah

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN 1 Kramatwatu 1999

SMPN 1 Kramatwatu 2005

SMAN 3 Kota Serang 2008

Page 127: SKRIPSI - repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1133/1/IMPRESSION MANAGEMENT PROFESI... · Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ... usaha-usaha

111

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

2011

RIWAYAT ORGANISASI

Pramuka 2008

Paskibra 2009

PPI (Purna Paskibraka Indonesia) 2011

PENGALAMAN KERJA

Tour Leader Travel 2012 – sekarang

MC Event 2016 – sekarang

PRESTASI

Juara 3 Lomba Dancer Event Pond‟s Se-Jabodetabek tingkat SMA

(group)

2010