skripsi makna mantra santet dalam buku the...

105
SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE SECRET OF SANTET ANALISIS PERSPEKTIF FILSAFAT BAHASA LANGUAGE GAMES LUDWIG WITTGEINSTEIN Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Agama (S. Ag.) Oleh Zein Muchamad Masykur 53050150007 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

89 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

SKRIPSI

MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE SECRET OF

SANTET ANALISIS PERSPEKTIF FILSAFAT BAHASA

LANGUAGE GAMES LUDWIG WITTGEINSTEIN

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)

Oleh

Zein Muchamad Masykur

53050150007

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020

Page 2: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

i

Page 3: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

ii

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 4: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

iii

Page 5: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

iv

MOTTO

Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

(QS. Ar-Rahman: 13)

Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.

(QS. Saba’: 13)

Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

(QS. Al-Ma’idah: 13)

Dan Dia menundukkan apa yang di langit dan apa yang ada di bumi untukmu

semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.

(QS. Al-Jasiyah: 13)

Dan bertaqwalah kepada Allah, Allah yang memberikan pengajaran kepadamu, dan

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. Al-Baqarah: 282)

Adakah guru yang lebih hebat daripada Yang Maha Mengetahui?

(Zein Muchamad Masykur)

Page 6: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

v

PERSEMBAHAN

1. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya.

2. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

dan kepada nabi-nabi sebelumnya yang telah menjadi suri tauladan.

3. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Muhammad Khanan Ismail dan Ibu Dewi

Khoiriyah yang selalu mendoakanku dan membesarkanku dengan penuh kasih.

4. Kakakku tercinta, Dina Rif’atu Nafa, M. Pd.I., yang selalu memotivasi dan

memberikan semangat untuk sukses.

5. Keluarga besar Bani Abdul Basit Brayo, Bani Muhammad Dahlan Gunung Pring,

Bani Taslim Candi, Bani Sofwan, yang selalu mendoakanku untuk meraih cita-

cita.

6. Keluarga besar Seni Musik Club IAIN Salatiga yang telah mengajarkanku arti

persaudaraan dan kekeluargaan.

7. Keluarga besar Lingkar Mahasiswa Filsafat Indonesia yang telah memberikanku

wawasan yang baru.

8. Keluarga besar Sobat Muda, Percik, yang yang telah mengajarkanku banyak hal.

9. Keluarga besar Aqidah dan Filsafat Islam, terkhusus angkatan 2015 yang dari

awal perkuliahan sampai detik ini telah berjuang bersama.

10. Keluarga KKN Purworejo Posko 171 yang telah mengajarkanku banyak hal.

11. Teman-teman Bakura Band yang sudah saya anggap keluarga sendiri, terkhusus

untuk bapak Vanis dan ibu Pipit selaku pelatih.

Page 7: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

vi

12. Teman-teman Anak Bulan yang selalu menjadi tempat saya belajar, berdiskusi,

dan berkarya.

13. Seluruh sivitas akademika IAIN Salatiga yang selama ini telah dengan sabar

menghadapi kenakalan dan keegoisanku. Juga para pemilik warteg, burjo,

angkringan, potokopian, dan semua orang yang pernah berjasa dalam hidupku.

Page 8: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memnuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga. Judul dari skripsi ini adalah “Makna Mantra Santet dalam Buku The Secret

of Santet Analisis Perspektif Filsafat Bahasa Language Games Ludwig

Wittgeinstein”.

Dalam penulisan skripsi ini tidak dapat dilepaskan dari do’a, bimbingan, serta

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan

segenap rasa syukur menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin, M. Ag., selaku rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Adab

dan Humaniora IAIN Salatiga beserta Wadek I, II, dan III beserta para staf.

3. Bapak Yedi Efriadi, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Akidah dan Filsafat Islam

beserta jajarannya.

4. Bapak Dr. Agus Ahmad Suaidi, Lc., M.A., selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan

Page 9: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

viii

waktunya, memberikan arahan, bimbingan, serta memotivasi saya untuk

menjadi lebih baik.

5. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag., yang banyak memberikan motivasi

untuk semangat dan bekerja keras.

6. Bapak Ibu dosen pengajar di Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam.

7. Bapak Ibu dosen, staf, dan karyawan di Fakultas Ushuluddin Adab dan

Humaniora.

8. Seluruh pihak yang tidak bisa saya sebut satu persatu, termasuk penulis buku,

artikel, yang telah berjasa memberikan inspirasi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan memberikan balasan

yang berlipat ganda atas jasa-jasa semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan

kritik akan penulis terima dengan senang hati. Akhitnya, hanya kepada Allah SWT

penulis serahkan segala-galanya. Semoga dapat memberikan manfaat untuk

semuanya.

Salatiga, 22 Juni 2020

Penulis

Zein Muchamad Masykur

Page 10: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

ix

ABSTRAK

Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku

karya Masruri yang berjudul The Secret of Santet dan menganalisisnya dengan

menggunakan teori Language Games dari Ludwig Wittgeinstein. Fokus utama

penelitian ini adalah mantra-mantra santet yang pernah digunakan dalam ritual santet.

Penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan

mengumpulkan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data primer

pada penelitian ini diperoleh dari buku The Secret of Santet, sedangkan data sekunder

diperoleh dari buku, jurnal, internet, dan data pendukung lain yang berkaitan dengan

pembahasan dalam penelitian ini. Adapun teknik analisis data menggunakan metode

deskriptif-analitis.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa santet mempunyai aturan-aturan

tersendiri dalam permainan bahasanya yang tidak dapat dicampuradukkan dengan

aturan permainan yang lain, bahkan antara santet jenis yang satu dengan jenis yang

lain memiliki aturan permainannya masing-masing. Sebagaimana konsep Meaning in

Use, teori ini memberikan pemahaman bahwa makna mantra bergantung pada tujuan

dari mantra tersebut dipergunakan. Suatu mantra dapat dimaknai sebagai mantra

santet jika mantra tersebut dipergunakan dalam ritual santet, dan suatu mantra tidak

dapat dimaknai sebagai mantra santet jika digunakan untuk tujuan yang lain.

Keyword: Santet, Filsafat Bahasa, Language Games

Page 11: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

x

ABSTRACT

This study examines the meaning of santet’s spells contained in Masruri’s

book The Secret of Santet and analyzes them using the Language Games theory from

Ludwig Wittgeinstein. The main focus of this research are the spells that have been

used in santet rituals. This research is a library research using descriptive qualitative

research methods. Data collection technique is to collect writings related to research.

The primary data source of this research was obtained from the book The Secret of

Santet, and secondary data was obtained from books, journals, internet, and other

supporting data related to the study. Data analysis techniques using descriptive-

analytical methods.

The results of this study conclude that santet has its own rules in its language

game, which cannot be confused with other game rules, even between santet types

with one another have their own game rules. As the concept of Meaning in Use, this

theory provides an understanding that the meaning of spell depends on the purpose of

the spell used. A spell can be interpreted as a santet spell if the spell is used in santet

rituals, and a spell cannot be interpreted as a santet spell if used for other purposes.

Keyword: Santet, Philoshopy of Language, Language Games

Page 12: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xi

Page 13: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………...………………………………………………… i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………………………….ii

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………..iii

PENGESAHAN

KELULUSAN……………………………………………………iiiv

MOTTO……………………………………………………………………………...iv

PERSEMBAHAN……………………………………………………………………v

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...vii

ABSTRAK…………………………………………………………………………..ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ...................................................... 5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................................... 5

D. Kajian Pustaka ................................................................................................. 6

E. Kerangka Teori ................................................................................................ 8

F. Metode, Fokus, Objek, Lokasi, dan Sumber Data Penelitian .................... 11

Page 14: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xiii

1. Metode Penelitian ......................................................................................... 11

2. Fokus dan Objek Penelitian .......................................................................... 12

3. Sumber Data ................................................................................................. 12

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 12

H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 12

I. Sistematika Penulisan .................................................................................... 13

BAB II BIOGRAFI DAN KARYA MASRURI ........................................................................ 14

A. Biografi Masruri............................................................................................. 15

B. Karya-karya Masruri .................................................................................... 15

BAB III BIOGRAFI, KARYA, DAN KONSEP FILSAFAT BAHASA

LANGUAGE GAMES LUDWIG WITTGEINSTEIN ............................................................. 20

A. Biografi Ludwig Wittgeinstein ...................................................................... 20

B. Karya Ludwig Wittgeinstein ......................................................................... 22

1. Tractatus Logico-Philosophicus: Wittgenstein I ....................................... 22

2. Philosophical Investigations: Wittgenstein II ........................................... 23

C. Konsep Filsafat Bahasa Language Games Ludwig Wittgeinstein ............. 24

1. Makna dalam Penggunaan (Meaning in Use) .......................................... 24

2. Permainan Bahasa (Language Games) ..................................................... 25

Page 15: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xiv

BAB IV BUKU THE SECRET OF SANTET ............................................................................ 27

A. Ringkasan Buku The Secret of Santet ........................................................... 27

1. Bab 1: Santet: Apakah Itu? ....................................................................... 28

2. Bab 2: Misteri yang Belum Terjawab ...................................................... 31

3. Jenis Santet di Indonesia ........................................................................... 33

4. Bab 4: Faktor Penentu Kekuatan Santet ................................................. 36

5. Bab 5: Pengalaman Para Korban Santet ................................................. 38

6. Ringkasan Bab 6: Antara Putih dan Hitam ............................................. 39

7. Ringkasan Bab 7: Hizib-Hizib “Keras”: Penangkal dan Penghancur

Ilmu Hitam ......................................................................................................... 41

8. Bab 8: Jin dan Khadam ............................................................................. 49

9. Bab 9: Memetika Santet ............................................................................. 49

10. Bab 10: Tanda-Tanda Serangan Santet ............................................... 51

11. Bab 11: Menangkal Santet ..................................................................... 52

12. Bab 12: Mengobati Korban Santet........................................................ 61

13. Bab 13: Santet dan Hipnoterapi ............................................................ 62

14. Ringkasan Bab 14: Balada Mbok Sasmi .............................................. 62

Page 16: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xv

15. Ringkasan Bab 15: Santet Menjadi Komoditas Bisnis ........................ 63

16. Ringkasan Bab 16: Santet dan Sihir dalam Pandangan Agama dan

Budaya ................................................................................................................ 63

17. Ringkasan Bab 17: Populasi yang Semakin Punah ............................. 64

18. Ringkasan Bab 18: Santet dalam Pandangan Para Tokoh ................. 64

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................................. 65

A. Mantra-Mantra yang Dianalisis ................................................................... 65

B. Makna Mantra Santet Analisis Perspektif Filsafat Bahasa Language

Games Ludwig Wittgeinstein ................................................................................ 67

1. Analisis Mantra Pertama .............................................................................. 67

2. Analisis Mantra Kedua ................................................................................. 70

3. Analisis Mantra Ketiga ................................................................................. 73

4. Analisis Mantra Keempat ............................................................................. 75

5. Analisis Mantra Kelima ................................................................................ 77

BAB VI PENUTUP ..................................................................................................................... 83

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 83

B. Saran ............................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 85

Page 17: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

xvi

Page 18: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena santet atau semacamnya hadir hampir di setiap

bangsa/masyarakat, utamanya pada masyarakat tradisional di Asia. Banyak

fenomena, hal mistis, dan kejadian di luar nalar manusia yang mengalir di

berbagai cerita yang tersebar di seantero masyarakat Asia. Bahkan cerita-

cerita tersebut menjelma menjadi legenda, mitos, cerita rakyat, sejarah nenek

moyang, keyakinan, praktek pengkultusan, dan lain sebagainya.

Cerita-cerita tersebut selalu mengandung unsur mistis, magis,

metafisis, ghaib, ajaib, di luar nalar, dan hal-hal luar biasa lainnya. Manusia

lalu berusaha mencari tahu apa yang bisa menyebabkan orang-orang di dalam

cerita-cerita tersebut begitu sakti, ampuh, luar biasa, dan digdaya. Dari usaha

pencarian itu lalu muncul benda-benda pusaka, mantra, jimat/azimat, ilmu

sihir, dan hal-hal lain yang notabenenya dapat membuat atau menjadikan

seseorang memiliki ‘kekuatan’ atau ‘digdaya’ melebihi manusia normal pada

umumnya.

Benda pusaka, mantra, jimat/azimat, dan sebagainya tersebut

seringkali dihubungkan dengan dimensi ghaib, kehidupan para jin, kekuatan

dari dunia lain, dan sebagainya. Jika penulis membahas kesemua hal tersebut

di atas, maka akan terlalu banyak pembahasan. Oleh karena itu peneliti hanya

Page 19: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

2

akan memberi fokus pada mantra. Peneliti melihat bahwa dalam cerita-cerita

tersebut seringkali digambarkan bahwa sebelum si tokoh mampu

mengeluarkan kekuatannya, maka si tokoh akan terlebih dahulu mengucapkan

atau melafalkan beberapa patah kata atau kalimat yang biasanya terdengar

asing dan memakai bahasa yang kurang familiar bagi manusia pada

umumnya.

Ada banyak macam jenis mantra, ada mantra pengasihan, mantra

kekebalan, mantra perlindungan, mantra pengobatan, mantra pengusir jin dan

lain-lain. Mantra pengusir jin adalah salah satu mantra yang mudah ditemui.

Bahkan beberapa waktu lalu ada program reality show di salah satu stasiun

telivisi swasta yang menayangkan program pengusiran jin.

Banyak fenomena yang terjadi dari mulai di sekitar kita bahkan

sampai skala nasional yang tidak terlepas dari persinggungannya dengan

dimensi ghaib. Dari mulai dunia perekonomian, perpolitikan, sosial, agama,

keluarga, bahkan kehidupan sehari-hari yang tampak biasa saja.

Cerita-cerita yang bersinggungan dengan alam ghaib yang justru kita

alami secara langsung seringkali menjadi aneh dan ‘menakutkan’ untuk

dibicarakan di ruang akademis. Padahal fenomena-fenomena itu ada bahkan

setiap orang pasti pernah mengalami, terlepas percaya atau tidak.

Dalam berita-berita entertainment misalnya, seringkali aktor/aktris

yang baru saja berperan di film horor, entah berperan sebagai hantunya atau

sebagai aktor utama atau yang lainnya mengalami hal-hal aneh setelahnya.

Page 20: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

3

Akan tetapi jika diwawancarai lebih lanjut maka si aktor/aktris tersebut

cenderung tidak ingin menceritakannya.

Pengalaman yang pernah peneliti alami adalah ketika melihat secara

langsung prosesi pengusiran jin dari orang kesurupan, bapak yang mengusir

akan terlebih dahulu melafalkan mantra sebelum akhirnya berhasil mengusir

jin dari orang yang kesurupan tersebut.

Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa mantra-mantra tersebut adalah

semacam password atau kata kunci atau keyword dan sebagainya, yang

mungkin saja memiliki daya magis sebagai bahasa yang mampu

mengantarkan maksud dari si pelafal menuju apa yang diharapkan oleh si

pelafal, lalu menjadi kenyataan.

Selain menarik, hal ini juga penting dan perlu untuk diteliti mengingat

bahwa kita sebagai manusia yang sehari-hari berkehidupan sosial, bergaul

dengan banyak orang, menemui orang baru, tempat baru dan hal baru tentu

kita pernah mendengar atau bahkan melihat secara langsung bagaimana

‘menderita’nya orang yang kesurupan. Akan tetapi kita tidak bisa menolong

sama sekali walaupun kita hafal ayat-ayat suci. Apakah karena tidak tahu cara

pelafalannya atau cara membacanya atau ada hal lain? Sebenarnya bagaimana

makna mantra tersebut itu? Ada kebenaran seperti apa di balik itu?

Dalam Pengantar Filsafat-nya, Louis O. Kattsoff menjelaskan bahwa

tugas mendasar kefilsafatan tidak bisa dianggap selesai sebelum

mengemukakan dan berusaha menjawab dua pertanyaan: Apakah peryataan-

Page 21: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

4

pernyataan itu mengandung makna? Apakah pernyataan-pernyataan itu

benar?1 Dalam rangka mengemukakan dan berusaha memperoleh jawaban

dari tugas mendasar tersebut, peneliti berkeinginan untuk menggali lebih

dalam serta menganalisis bagaimana makna mantra khususnya dalam

fenomena yang disebut santet itu.

Setelah peneliti mencari beberapa referensi, peneliti menemukan salah

satu buku yang menarik yang mengupas dengan baik santet tersebut. Buku itu

berjudul The Secret of Santet yang ditulis oleh Masruri. Penulis bisa

mengatakan bahwa dari beberapa referensi yang ada, buku inilah yang paling

sistematis dan lengkap yang menjelaskan dan memaparkan tentang santet.

Selain itu, penulis dari buku ini juga merupakan tokoh yang cukup terkenal di

bidang tersebut. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk menjadikan buku

The Secret of Santet ini sebagai referensi utama dalam penelitian yang akan

peneliti lakukan.

Untuk mencapai hasil penelitian yang mumpuni, diperlukan pula alat

analisis yang tajam namun juga fleksibel, relevan dengan ruang lingkup

program studi, serta cukup kuat dan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh

karena itu dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk menggunakan

analisis perspektif filsafat bahasa dengan teori language games dari Ludwig

Wittgeinstein yang merupakan hasil revisi atas pemikirannya yang pertama,

1 Pengantar Filsafat. Louis O. Kattsoff

Page 22: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

5

sehingga peneliti cukup yakin bahwa teori ini merupakan teori yang kuat serta

dapat membantu peneliti menjelaskan tentang objek penelitian.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

objek penelitian bagi program studi, serta wawasan tentang teori tersebut

dalam pengaplikasiannya menganalisis objek penelitian.

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Untuk mencegah keluarnya pembahasan dari objek formal dan material, maka

penelitian ini dibatasi pada pencarian makna mantra santet.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: Apa makna

mantra santet dalam buku The Secret of Santet?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh uraian

yang lebih mendalam mengenai makna mantra santet dalam buku The Secret

of Santet.

Penelitian ini juga diharapkan mempunyai manfaat-manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan kajian

dalam studi aqidah dan filsafat Islam serta dapat memberikan sudut

Page 23: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

6

pandang yang baru dalam berbagai aspek. Selain itu, penelitian ini juga

diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan, serta sebagai

referensi bagi para peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan

tema kajian maupun metode yang sama.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membekali keterampilan

kepada pembaca apabila suatu saat dihadapkan pada kasus-kasus seperti

santet, kesurupan, gangguan jin, dan lain sebagainya.

D. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dengan mengambil tema

atau kajian yang hampir menyerupai dengan tema kajian yang peneliti ambil

adalah antara lain sebagai berikut;

Struktur dan Fungsi Mantra Pengobatan di Desa Kuala Lagan

Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi

oleh Rizky Novia C.W., Maizar Karim, dan Eddy Pahar Harahap dari

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Jambi.

Penelitian ini membahas tentang struktur dan fungsi mantra pengobatan yang

bertujuan untuk mendeskripsikan struktur: komposisi, diksi, dan rima dalam

mantra serta fungsi mantra pengobatan di lokasi yang disebutkan. Penelitian

ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan

pendekatan objektif yang memfokuskan pada karya sastra itu sendiri.

Page 24: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

7

Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menyimpulkan bahwa struktu mantra

pengobatan berupa komposisi, diksi, dan rima. Bahasa mantra yang digunakan

adalah campuran bahasa Bugis, Makassar, dan bahasa Arab. Diksi yang

ditemukan yaitu denotasi, konotasi, dan kata asing. Rima yang ditemukan

yaitu asonansi, aliterasi, rima sempurna, rima tak sempurna, rima awal, rima

tengah, rima akhir, rima horizontal, dan rima vertikal. Fungsi mantra

pengobatan mantra yaitu sesuai dengan kegunaan mantra.

Skripsi berjudul Respon Masyarakat terhadap Fenomena Santet (Studi

di Kampung Nambahdadi Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung

Tengah) oleh Briyan Eko Fitriyanto dari Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penelitian ini mengkaji tentang

bagaimana masyarakat merespon fenomena santet yang terjadi selama ini

serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon masyarakat terhadap

fenomena santet. Penelitian ini menggunkan metode wawancara dan observasi

untuk memperoleh infoemasi yang diperlukan. Dalam penelitian ini, objek

penelitiannya adalah masyarakat Kampung Nambahdadi, berkenaan dengan

fenomena santet yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

masyarakat merespon fenomena santet yang terjadi secara negatif. Respon

tersebut dilatar belakangi oleh tingginya kepercayaan masyarakat terhadap hal

gaib.

Di atas merupakan beberapa penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya dengan pembahasan yang sedikit banyak mempunyai keterkaitan

Page 25: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

8

dengan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Yang

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian

ini fokus pada pencarian makna mantra Santet yang terdapat dalam buku The

Secret of Santet yang ditulis oleh Masruri. Selain itu, teori yang digunakan

dalam penelitian ini juga berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu dengan

menggunakan teori language games yang merupakan teori dari tokoh filsafat

bahasa Ludwig Wittgeinstein.

E. Kerangka Teori

“Makna sebuah kata tergantung pada penggunaannya dalam suatu

kalimat, adapun makna kalimat tergantung pada penggunaannya dalam

bahasa. Sedangkan makna bahasa adalah tergantung pada penggunaannya

dalam hidup”, demikian kata Wittgeinstein dalam Philosophical

Investigations.2

Language games (permainan bahasa) merupakan pemikiran paling

populer dari Wittgenstein dalam karya keduanya Philosophical Investigations,

yang biasa ditafsirkan dan dipahami sebagai sebuah penjelasan tentang

keunikan bahasa. Ide awal pemikiran dari language games bersumber dari

hasil pengamatannya terhadap permainan catur, dimana dari permainan ini ia

menemukan keunikan peran dan fungsi masing-masing bidak catur.

Selanjutnya, dari hasil pengamatannya itu ia berkesimpulan bahwa setiap

2 Kaelan, M.S. Pembahasan Filsafat Bahasa (Yogyakarta: Paradigma, 2013), h. 145.

Page 26: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

9

bidak catur diperankan dan difungsikan sesuai dengan kebutuhan atau

kepentingan si pemain dalam mengekspresikan maksud-maksud tertentu.3

Dalam kehidupan sehari-hari, di mana bahasa menjadi sarana

komunikasi utama manusia, penggunaan istilah juga sangat tergantung pada

maksud dan tujuan dari si pengguna istilah. Seseorang bisa saja menggunakan

suatu istilah dengan maksud dan tujuan tertentu, walaupun istilah yang

digunakannya itu merupakan istilah yang umum digunakan dalam komunikasi

keseharian.4

Lebih lanjut Wittgenstein memahamkan betapa penggunaan angka,

hitungan atau ukuran serta istilah-istilah tertentu dalam permainan melahirkan

suatu pola yang unik untuk diamati, bahkan indah untuk dinikmati. Perhatikan

saja keunikan sekaligus keindahan permainan catur, dari papan tempat

bermainnya saja telah menunjukkan pola khusus yang unik, indah dan

menarik. Demikian pula dengan arah gerak dari bidak-bidaknya yang

membentuk pola serta mengandung maksud dan tujuan tertentu. Pola

dimaksud terbentuk dengan sendirinya tatkala para pemain yang terlibat

melakonkan peran permainannya masing-masing dengan berpegang pada

aturan yang telah ditetapkan. Menurut Wittgenstein, aturan-aturan yang

diterapkan dalam permainan memiliki kemiripan dengan aturan-aturan dalam

3 Firdaus Achmad, “Language Games: Membidani Makna dari Rahim Permainan, Serpihan Pemikiran Analitis Ludwig Wittgeinstein” (Pontianak, tanpa tahun), h. 3., yang merujuk pada buku Analytical Philosophy and History karya Arthur C. Dante terbitan tahun 1965 4 Ibid., h. 4., yang merujuk pada buku Philosophical Investigations karya Ludwig Wittgeinstein terbitan tahun 1983

Page 27: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

10

bahasa. Dengan demikian, language games merupakan analogi total dari

hampir semua bentuk permainan.5

Pola-pola yang terbentuk dari sebuah permainan mengandung makna

dan maksud tertentu yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang memahami

permainan dimaksud, atau oleh mereka yang memiliki ketertarikan terhadap

permainan tersebut. Pemahaman akan pola dari sebuah permainan

memungkinkan seseorang menikmati permainan itu, baik terlibat secara

langsung sebagai pemain, atau hanya sekedar menyaksikan sebagai pengamat.

Bagi mereka, dari pola-pola itu muncul dan tertangkap nilai-nilai tertentu,

seperti keserasian dan keindahan. Sudah barang tentu, kenikmatan dan nilai

keindahan yang terlahir dari sebuah permainan akan berbeda dengan

kenikmatan dan nilai keindahan dari permainan lainnya. Hal ini disebabkan

karena pola yang berbeda-beda dari masing-masing permainan melahirkan

makna dan kandungan nilai yang berbeda pula bagi setiap tangkapan orang

yang memainkan atau mengamatinya.6

Perbedaan rasa dan makna juga ditemukan ketika seseorang

mempergunakan dan memahami simbol-simbol tertentu, apakah itu benda

tertentu atau warna tertentu. Bunga mawar merah bagi seorang pemuda

menjadi alat untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada seorang

perempuan. Berbeda dengan seorang ibu rumah tangga yang menjadikan

5 Ibid., h. 5., yang merujuk pada buku A Modern Book of Esthetics, an Antology karya Melvin Rader terbitan tahun 1973 6 Ibid., h. 5-6.

Page 28: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

11

bunga mawar merah hanya sebagai hiasan meja tamu di rumah nya. Demikian

pula dengan warna yang oleh kelompok tertentu mungkin dijadikan sebagai

lambang kebesaran kelompoknya, namun bagi kelompok lain warna itu

dianggap hal yang biasa saja.7

F. Metode, Fokus, Objek, Lokasi, dan Sumber Data Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan hal terpenting yang diperlukan

dalam sebuah penelitian. Metode merupakan suatu cara yang digunakan

peneliti untuk mengkaji objek penelitiannya. Metode penelitian berfungsi

untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan agar sesuai dengan tujuan

yang diinginkan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif kualitatif.

Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti suatu objek

dengan membuat gambaran secara sistematis dan objektif mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat, ciri-ciri, serta hubungan di antara unsur-unsur yang ada.8

Metode kualitatif digunakan karena ketika meneliti data yang

berupa kalimat-kalimat bukan angka-angka. Juga untuk mendapatkan

data-data keterangan yang jelas dan faktual mengenai seluk beluk dan

makna mantra dalam santet.

7 Ibid., h. 6. 8 Kaelan, M.S. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 58.

Page 29: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

12

2. Fokus dan Objek Penelitian

Fokus dan objek penelitian ini adalah mantra-mantra santet yang

terdapat dalam buku The Secret of Santet.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari Buku The Secret of

Santet.

b. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari buku, jurnal, berita,

blog, dan data pendukung lain yang berkaitan dengan data primer

seperti; buku Pembahasan Filsafat Bahasa, buku Metode Penelitian

Kualitatif Bidang Filsafat, makalah berjudul Qawl Jadid

Wittgeinstein: Sebuah Presentasi atas Language Games, dan data-data

pendukung yang lain.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

mengumpulkan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan penelitian baik itu dari

literatur, buku, majalah, artikel, surat kabar dan lain sebagainya, kemudian

diletakkan dalam teori language games Wittgeinstein dan kemudian

dianalisis.

H. Teknik Analisis Data

Page 30: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

13

Dalam penelitian ini metode pengolahan yang dipakai adalah metode

deskriptif-analitis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

suatu objek, baik berupa nilai-nilai budaya manusia, sistem pemikiran filsafat,

nilai-nilai etika, nilai karya seni atau objek lainnya.9 Penulis menuliskan

mantra-mantra yang ada dalam buku The Secret of Santet untuk kemudian

dianalisis lebih lanjut dengan teori language games.

I. Sistematika Penulisan

Bab I adalah Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustka, kerangka teori,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II adalah Biografi dan Karya Masruri yang berisi biografi dari

Masruri dan karya-karya Masruri.

Bab III adalah Biografi, Karya, dan Konsep Filsafat Bahasa Language

Games Ludwig Wittgeinstein yang berisi biografi dari Ludwig Wittgeisntein,

karya-karya Ludwig Wittgeinstein, serta konsep Filsafat Bahasa Language

Games Ludwig Wittgeinstein.

Bab IV adalah Buku The Secret of Santet yang berisi ringkasan buku

The Secret of Santet.

9 Kaelan, M.S. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 139

Page 31: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

14

Bab V adalah Pembahasan yang berisi makna mantra santet dalam

buku The Secret of Santet analisis perspektif filsafat bahasa Language games

Ludwig Wittgeinstein.

Bab VI adalah Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II

BIOGRAFI DAN KARYA MASRURI

Page 32: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

15

A. Biografi Masruri

Masruri lahir di Sirahan, Cluwak, Pati, pada tanggal 18 September

1962. Dikenal sebagai penulis, instruktur bela diri, dan hipnosis. Sebelum

menekuni profesi sebagai penulis, ia lebih banyak aktif di perguruan Silat dan

Tenaga Dalam, Silat SH Tradisional, Satya, Budi Suci, dan Merpati Putih.

Pada tahun 1981 – 1992 tinggal di Jakarta untuk menekuni seni lukis

dan grafis. Tahun 1992 kembali ke kampung halaman, lalu menulis secara

freelance di berbagai penerbitan. Tahun 1993 – 1996 mengasuh rubrik “Liku-

Liku Tenaga Dalam” di Harian Suara Merdeka, Semarang.

Kemudian pada tahun 1995 – 2000 sempat menulis 82 judul buku yang

terdiri dari berbagai macam pembahasan seperti; bela diri, ilusi, metafisika,

dan anekdot metafisika. Bukunya yang sempat best seller adalah Anekdot

Metafisika “Serial Kastubi” yang diberikan pengantar oleh KH. Mustofa Bisri

(Gus Mus) dan Prie GS, serta buku Dialog Sembilan Guru Hikmah & Tenaga

Dalam. Buku-buku yang ditulisnya ini banyak memberikan inspirasi bagi

pelaku mistik di dalam dan luar negeri.10

B. Karya-karya Masruri

1. The Secret of Santet (Jakarta: Visimedia, 2010)

10 Masruri, The Secret of Santet (Jakarta: Visimedia, 2010), h. 189.

Page 33: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

16

Buku ini menjelaskan fenomena santet secara lengkap. Mulai dari

operandinya, instrumen-instrumennya, mantra-mantranya, cara

menangkalnya, dan lain sebagainya. Selain itu, buku ini juga mengupas

santet dari berbagai sudut pandang tokoh. Penulis mengatakan bahwa

melalui buku ini beliau berusaha mengungkapkan santet secara imbang.11

Buku ini menjadi semakin berkualitas dikarenakan di dalamnya

dipaparkan hasil dari wawancara banyak narasumber baik itu berasal dari

dalam negeri maupun luar negeri.

2. Penipuan Berkedok Spiritual: Waspadai Trik & Sihir (Solo: CV. Aneka,

2002)

Buku ini sebenarnya ditulis oleh Teguh Pranajaya, orang ini

sengaja disusupkan oleh penerbit CV. Aneka Solo untuk mewawancarai

narasumber (Masruri). Melalui rekaman rahasia, penulis menyamar

sebagai tamu yang menginap 2 (dua) hari di kediaman narasumber.

Meskipun buku ini ditulis oleh orang lain, isinya adalah buah pemikiran

dari narasumbernya. Buku ini membahasa tentang trik-trik yang

digunakan oleh paranormal-paranormal palsu seperti; trik berlagak wali,

ilmu menghilang, menarik uang secara gaib, menebak rahasia pribadi

11 Ibid., h. iv.

Page 34: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

17

tamu, dan semua yang dianggap rahasia dibuka secara vulgar dalam buku

ini.12

3. Waspadai Trik-Trik Perdukunan (Solo: CV. Aneka, 1997)

Buku ini memotret fenomena perdukunan di Indonesia, mulai dari

masalah azimat, pelipatgandaan uang, harta karun “Bung Karno”,

pesugihan, santet, menarik benda pusaka, manusia listrik, jual-beli jin,

hingga rahasia ilmu kebal. Selain itu, buku ini juga berisi pengakuan

orang-orang yang menjadi korban penipuan dukun palsu. Melalui buku ini

Masruri juga menjelaskan tentang bagaimana cara membedakan orang

sakti asli dan orang sakti palsu.13

4. Memburu Ilmu Kesaktian: Rahasia Daya Linuwih Etnis Melayu (Solo:

CV. Aneka, 1999)

Buku ini menulis perjalanan penulis dan timnya dalam memburu

berbagai ilmu kesaktian di Indonesia. Mencari jawaban dari sebuah

misteri dengan pendekatan ilmiah ataupun medis serta melakukan

berbagai uji coba. Misalnya, bagaimana proses besi (gotri: besi berbentuk

bulat kecil -pen) saat ditelan, benarkah itu larut saat di dalam perut atau

keluar bersama kotoran. Semua dilakukan dengan foto ronsen. Ada juga

12 Saktyambara, “Buku-Buku Mistik Penguak Misteri Karya Pak Masruri Pati”, diakses dari https://bukumistik.blogspot.com/p/menguak-misteri.html?m=1, pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 14.49 WIB 13 Ibid., diakses pada tanggal dan waktu yang sama

Page 35: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

18

yang menceritakan bagaimana “dukun-dukun” Indonesia saat bermain judi

di luar negeri dengan kekuatan indera batinnya.14

5. Misteri Pesugihan Tuyul: dari Transaksi, Perawatan & Resikonya

(Solo: CV. Aneka, 1998)

Buku ini ditulis berdasarkan hasil investigasi langsung dengan para

pawang tuyul, pemelihara, penangkap tuyul, dan lain sebagainya. Buku ini

mengupas cara transaksi tuyul, cara merawat, mengenal benda-benda yang

disukai dan tidak disukai tuyul, cara mengetahui keberadaan tuyul, cara

agar uang tidak dicuri tuyul, cara menjebak dan mengusirnya jika

keberadaanya meresahkan masyarakat, juga cara mendeteksi tanda-tanda

orang yang memelihara tuyul agar masyarakat tidak terburu-buru dan

tidak mudah menuduh seseorang sebagai pemelihara tuyul.15

6. Karya-Karya Fiksi

a. Kastubi Memburu Nabi: Kumpulan Humor Metafisika (Solo: CV.

Aneka, 1996).

b. Kastubi Ketiban Keramat Wali: Kumpulan Humor Metafisika (Solo:

CV. Aneka, 1996).

c. Kastubi Disabda Kiai: Kumpulan Humor Metafisika (Solo: CV.

Aneka, 1996).

14 Ibid., diakses pada tanggal dan waktu yang sama 15 Ibid., diakses pada tanggal dan waktu yang sama

Page 36: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

19

d. Senyum Nabi, Canda Kiai, Tawa Santri (Semarang: Dahara Prize,

1998).

e. Kandidat Ratu Adil (Solo: CV. Aneka, 1995).

f. Orang-Orang yang Kualat (Solo: CV. Aneka, 1998).16

16 Saktyambara, “Buku-Buku Fiksi Karya Pak Masruri Pati”, diakses dari https://bukumistik.blogspot.com/p/fiksi.html?m=0, pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 14.51 WIB

Page 37: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

20

BAB III

BIOGRAFI, KARYA, DAN KONSEP FILSAFAT BAHASA LANGUAGE

GAMES LUDWIG WITTGEINSTEIN

A. Biografi Ludwig Wittgeinstein

Ludwig Josef Johann Wittgeinstein17 atau lebih dikenal dengan

Ludwig Wittgeinstein lahir pada tanggal 26 April 1889 di Wina, Austria dan

meninggal pada tanggal 29 April 1951 di Cambridge, Inggris. Ayahnya

berasal dari keluarga Yahudi yang telah memeluk agama Kristen Protestan

dan ibunya beragama Katolik. Ayahnya adalah seorang insinyur yang dalam

jangka waktu sepuluh tahun sudah menjadi pimpinan suatu industri baja yang

besar.18

Pada tahun 1906 Wittgenstein mulai belajar di Sekolah Tinggi Teknik

di Berlin. Pada tahun 1908 ia melanjutkan studi teknik di Manchester, Inggris.

Di sana ia mengadakan riset dalam bidang pesawat terbang, khususnya mesin

jet dan baling-baling. Karena untuk teknik baling-baling perlu banyak

pengetahuan tentang matematika, ia menjadi semakin tertarik dengan

matematika dan filsafat matematika.19

17 Anonymous, “Ludwig Wittgeinstein”, diakses dari https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ludwig_Wittgeinstein, yang merujuk kepada “Wittgeinstein” Random House Webster’s Unabridged Dictionary pada tanggal 19 Maret 2020 pukul 6.30 WIB, laman asli berbahasa Inggris yang kemudian dialih bahasakan oleh penulis. 18 K. Bertens, Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1990), h. 39. 19 Ibid., h. 41.

Page 38: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

21

Pada tahun 1912 ia pergi ke Cambridge untuk belajar pada Russell

tentang filsafat ilmu pasti dan logika. Pada permulaan perang tahun 1914 ia

menjadi tentara Austria, akan tetapi selama perang itu ia sempat

menyelesaikan bukunya yang berjudul Tractatus Logico-Pholosophicus yang

diselesaikan pada tahun 1918.20 Pada tahun yang sama ia dijadikan tahanan

perang oleh tentara Italia, naskah bukunya terdapat dalam ranselnya. Ketika

masih dalam tahanan ia dapat mengirimkan sebuah kopian naskah ke Russell

dan Greget. Kemudian dengan perantara Russell ia dibebaskan pada tahun

1918.21

Sejak tahun 1920 ia menjadi guru di Austria sampai tahun 1926, lalu

menjadi arsitek selama dua tahun. Pada tahun 1929 ia kembali ke Cambridge

dan menjadi pengajar di Universitas Cambridge.22 Berdasarkan bukunya

Tractatus ia digelari doktor filsafat.23 Setelah itu ia tidak menerbitkan buku

lagi kecuali untuk keperluan perkuliahan. Tahun 1947-1951 ia hidup di

Irlandia, dalam suasana agak depresi. Beberapa karyanya diterbitkan oleh

pengikut-pengikutnya sesudah dia meninggal.24

20 Anton Bakker, Metode-Metode Filsafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), h. 121. 21 K. Bertens, op.cit., h. 41 22 Anton Bakker, op.cit., h. 121. 23 K. Bertens, op.cit., h. 41. 24 Nuchelmans dalam Anton Bakker, op.cit., h. 122.

Page 39: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

22

B. Karya Ludwig Wittgeinstein

1. Tractatus Logico-Philosophicus: Wittgenstein I

Dalam bukunya Tractatus atau lebih dikenal sebagai Wittgenstein I

membahas tentang konsep atomisme logis, bahasa logika, teori gambar,

konsep nyata dan konsep formal, serta batas filsafat. Buku ini merupakan

sebuah karya filsafat yang dirumuskan secara padat, dan disusun

berdasarkan berbagai dalil. Ada tujuh dalil utama yang masing-masing

dibagi dalam pecahan desimal, kecuali dalil ketujuh sebagai penutup.25

Dalam pengantar Tractatus, Wittgenstein menyoroti persoalan besar

kekacauan bahasa sebagai penyebab sulitnya memahami persoalan-

persoalan yang disajikan filsafat. Kekacauan bahasa itu disebabkan oleh

kesalah pahaman dalam penggunaan bahasa logika, yang mengakibatkan

tidak adanya “tolok ukur” yang dapat menentukan apakah suatu ungkapan

filsafat itu bermakna dan kosong belaka.26 Oleh karena itu agar terhindar

dari persoalan semacam itu, maka sangat perlu disusun suatu kerangka

ideal bagi filsafat. Munculnya pemikiran seperti ini, adalah sebagai akibat

dari ketidak percayaan Wittgenstein terhadap penggunaan bahasa sehari-

25 Rizal Mustansyir, Filsafat Analitik, (Jakarta Utara: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h. 51. 26 Muhammad Khoyin, Filsafat Bahasa, (Jawa Barat: CV Pustaka Setia, 2013), h. 79.

Page 40: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

23

hari bagi filsafat.27 Disini Wittgenstein menganggap bahwa bahasa filsafat

adalah bahasa logika bukan bahasa sehari-hari.28

2. Philosophical Investigations: Wittgenstein II

Buku ini diterbitkan untuk pertama kali pada 1953 (dua tahun

setelah kematiannya) dalam teks bahasa Inggris disamping teks aslinya

bahasa Jerman, Philosophical Untersuchung. Berbeda dari karyanya yang

pertama (yang disuguhkan dalam bentuk dalil yang ketat dan rumit)

Philosophical Investigations ini disusun dalam bentuk section yang terdiri

dari banyak contoh yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Ada kesan tersendiri yang tampak dalam Philosophical Investigations ini

yaitu, upaya menghindari penggunaan bahasa logika dalam merumuskan

konsepsi filsafatnya.29

Dalam karyanya yang kedua ada perbedaan yang bisa dikatakan

sebagai bentuk penolakan dari pemikiran yang tertuang dalam buku

pertamanya. Penolakan itu diarahkan kepada tiga hal berikut: 1) bahwa

bahasa dipakai hanya untuk satu tujuan saja, yakni menetapkan state of

affairs (keadaan faktual), 2) bahwa kalimat mendapat maknanya dengan

satu cara saja, yakni menggambarkan satu kejadian faktual, dan 3) bahwa

27 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Tanda, dan Makna, (Bandung: PT Remaja Rossa Karya Offset, 2009), h. 54. 28 Ryan Putra Langgeng Asmoro dari IAIN Surakarta, dalam makalah berjudul Ludwig Wittgeinstein (pdf) tanpa tahun 29 Rizal Mustansyir, op.cit., h. 81.

Page 41: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

24

setiap jenis bahasa dapat dirumuskan dalam bahasa logika yang sempurna,

biarpun pada pandangan pertama barangkali sukar untuk dilihat.30

C. Konsep Filsafat Bahasa Language Games Ludwig Wittgeinstein

1. Makna dalam Penggunaan (Meaning in Use)

Menurut Wittgenstein, masalah bahasa pertama-tama adalah masalah

penggunaan beberapa bunyi tertentu. Dengan itu, kemudian menurutnya,

bahwa di luar penggunaan dalam kenyataannya, sebuah tanda menjadi

mati. Sebuah tanda menjadi hidup, menjadi bermakna, justru dalam

penggunaan. Penggunaan sebuah tanda merupakan nafas kehidupan tanda

yang bersangkutan.31

Peralihan dari persoalan makna kepada makna dalam penggunaan

didasarkan pada pengertian umum bahwa makna sebuah kata terdapat

pada objek yang dilambangkannya. Kata, di satu pihak menunjukkan

sesuatu yang dapat diinderai keberadaannya. Misalnya, semut, kambing,

domba, pohon, kursi. Kata-kata ini dapat bermakna karena menamakan

sesuatu. Tetapi di lain pihak terdapat kata yang tidak menunjukkan benda,

misalnya, sudah, boleh, maka, dan. Karena itu jangan ditanyakan apa arti

sebuah kata, tetapi bagaimana sebuah kata digunakan.3233

30 Bertens dalam Rizal Mustansyir, op.cit., h. 82. 31 Sutrisno dan Hardiman, Para Filsuf Penentu Gerak Zaman (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 96. 32 Ibid., h. 96.

Page 42: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

25

Misalnya, terdapat ungkapan-ungkapan bahasa dalam berbagai

segmen; (1) “da’i sejuta umat” untuk K.H. Zainuddin MZ, dalam dunia

dakwah; (2) “si burung camar” untuk penyanyi Vina Panduwinata dan “si

raja dangdut” untuk Rhoma Irama, dalam dunia “tarik suara”; (3) “si

burung merak” untuk W.S. Rendra dan “celurit emas” untuk Zawawi

Imran, dalam dunia sastra; (4) “begawan politik” untuk Gus Dur, dalam

percaturan politik di Indonesia. Penggunaan masing-masing ungkapan

tersebut terkait dengan keabsahan aturan main bahasa masing-masing

segmennya. Di sinilah makna ungkapan bahasa memperoleh

individualitasnya, tanpa campur tangan segmen lainnya.34

2. Permainan Bahasa (Language Games)

Konsep makna bahasa yang mendasari teori permainan bahasa

Wittgenstein adalah, bahwa arti suatu pernyataan bergantung pada jenis

penggunaan bahasa yang semuanya memiliki logika dan kebenaran

tersendiri. Dalam Philisophical Investigations, ia menjelaskan bahwa

permainan bahasa adalah suatu proses pemakaian kata, termasuk pula

pemakaian bahasa yang sederhana. Setiap bentuk permainan bahasa

memiliki ketentuan dan aturan sendiri yang tidak boleh dicampuradukkan,

33 Dalam sebuah artikel berjudul Bahasa dan Makna: Sebuah Konsep Pemikiran yang ditulis oleh Dra. Christina Purwanti, M. Pd., dimuat dalam nttsatu.com yang diakses pada tanggal 6 Juni 2020 pukul 06.18 kalimat tersebut berbunyi “Karena itu jangan ditanyakan apa arti sebuah kata tetapi bagaimana sebuah kata digunakan secara baik dan benar”. 34 Sokhi Huda dalam makalahnya berjudul Qawl Jadid Wittgeinstein: Sebuah Presentasi atas Language Games, yang dipresentasikan dalam program pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1999

Page 43: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

26

agar tidak menimbulkan kekacauan. Dengan demikian, jelas terlihat

bahwa tidak mungkin ada ketentuan dan peraturan umum yang dapat

mengatur bentuk permaian bahasa. Ini berarti bahwa arti sebuah kata

tergantung pada pemakaiannya dalam kalimat, dan arti kalimat tergantung

pada pemakaiannya dalam bahasa.35 Dalam ungkapan singkat, teori

permainan bahasa menyatakan bahwa bahasa terlalu kaya hanya untuk

dirujuk kepada fakta saja.36

Wittgenstein menyatakan bahwa bahasa bukanlah sebuah fenomena

sederhana melainkan sebuah fenomena yang sangat kompleks. Di

dalamnya terdapat jumlah permainan bahasa yang tak terhitung. Dengan

bahasa yang sama kita dapat memaparkan sesuatu, memberi perintah,

menanyakan, berterimakasih, berdoa, bernyanyi, dan sebagainya. Bahasa

bagaikan alat-alat pertukangan dalam tas seorang tukang. Dalam bahasa,

tidak ada penggunaan yang pasti dan ketat bagi setiap kata, sebagaimana

tidak adanya satu penggunaan pasti dan sangat terbatas pada suatu alat.

Kata-kata bagaikan buah catur yang dapat dimainkan ke segala macam

arah.37

Ada tiga hal pokok dalam permainan bahasa, yaitu; (1) ada banyak

permainan bahasa, tetapi tidak ada hakikat yang sama di antara

permainan-permainan itu. Esensi setiap permainan berbeda. Setiap

35 Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 1996), h. 87. 36 Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 121. 37 Sutrisno dan Hardiman, op.cit., h. 97.

Page 44: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

27

permainan menyatakan satu pernyataan tertentu. Antara permainan-

permainan ini hanya dikenal satu kesamaan keluarga (property). (2)

Dalam aneka permainan bahasa terdapat kesamaan keluarga. Dengan itu,

tidak mungkin ditemukan dengan persis batas-batas pemahaman mengenai

permainan. Yang mungkin dilakukan adalah melacak batas-batas untuk

mengetahui apakah hal itu dapat disebut suatu permainan atau tidak.

Batas-batas permainan itu sendiri kabur dan sulit dipahami. (3) Meskipun

orang tidak tahu persis sebuah permainan, tetapi ia tahu apa yang dapat

dibuat dengan sebuah permainan. Permainan memang merupakan sebuah

konsep yang sangat halus dan sulit diidentifikasikan. Kita tidak dapat

menjelaskan dengan tuntas konsep permainan. Kita hanya menyampaikan

contoh-contoh permainan yang berbeda-beda.38

BAB IV

BUKU THE SECRET OF SANTET

A. Ringkasan Buku The Secret of Santet

38 Ibid.

Page 45: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

28

Buku The Secret of Santet adalah sebuah buku yang ditulis oleh

Masruri yang di dalamnya memuat berbagai macam pembahasan terkait

santet. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Visimedia Jakarta Selatan yang

cetakan pertamanya pada tahun 2010. Buku ini terdiri dari 190 halaman dan

terbagi atas 17 bab pembahasan, adapun ringkasan masing-masing babnya

adalah sebagai berikut:

1. Bab 1: Santet: Apakah Itu?

Bab 1 buku ini terbagi menjadi 5 subbab, yaitu; (1) Pengertian

Santet, (2) Kisah Calon Arang, (3) Santet dalam Sejarah dan Tradisi, (4)

Benarkah Santet itu Ilmu Hitam, dan (5) Mirip Voodoo, yang selanjutnya

akan dibahas lebih lanjut masing-masing subbabnya.

a. Pengertian Santet

Pada subbab pertama ini, buku ini membahas tentang pengertian

Santet. Santet berasal dari istilah jawa “santhet” yang merupakan

kepanjangan dari “mesisan benthet” atau “mesisan kanthet” yang

berarti “sekalian retak” akibat benturan keras, sedangkan mesisan

kanthet adalah “sekalian lengket”.39 Selain pengertian Santet, juga

dibahas dalam bab ini tentang gambaran umum santet yang selama ini

dikonotasikan sebagai ilmu hitam, yang kemudian pendapat tersebut

dibantah dengan pernyataan bahwa ilmu santet sebenarnya dibagi

menjadi empat warna yang disebut magie, yaitu; kuning, merah,

39 Masruri, The Secret of Santet (Jakarta: Visimedia, 2010), h. 1.

Page 46: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

29

hitam, dan putih.40 Pada bagian ini juga dibahas tentang bagaimana

penyebutan istilah santet di daerah lain (santet menurut buku ini

merupakan bahasa Jawa Timuran)41 dengan aktivitas yang sama.

Seperti teluh, ganggoang, dan sogna di Jawa Barat dan Banten, tenung

di Jawa Tengah, desti, teluh, atau tenang jana di Bali, biring atau

tinggam di Sumatera Barat, begu ganjang di Sumatera Utara, suangi di

Papua, pandot di Minahasa, dan masih banyak lagi.42

b. Kisah Calon Arang

Pada subbab kedua yaitu Kisah Calon Arang, diceritakan sejarah

Calon Arang yang merupakan seorang janda sakti yang pernah

menggegerkan Kerajaan Kediri di bawah kekuasaan Raja Erlangga.

Calon Arang dituding sebagai pelaku santet yang berusaha

disingkirkan oleh Raja Erlangga di mana pada akhirnya muncul

seorang tokoh rohaniawan bernama Mpu Bharadah yang berhasil

membunuh Calon Arang. Kisah Calon Arang ini menjadikan stigma

bahwa pelaku santet selalu berhadapan dengan rohaniawan. Artinya,

“aliran putih” (kebenaran) berhadapan dengan “aliran hitam”

(kebatilan).43

c. Santet dalam Sejarah dan Tradisi

40 Ibid., h. 2. 41 Ibid., h. 2. 42 Ibid., h. 2. 43 Ibid., h. 3-5.

Page 47: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

30

Pada subbab ketiga, dijelaskan bahwa fenomena santet bukan

hanya tradisi dalam masyarakat pada masa Kerajaan Kediri. Akan

tetapi fenomena santet ini dimiliki oleh hampir semua bangsa dari

berbagai belahan dunia, tanpa melihat asal-muasal suku dan

kepercayaan atau agama yang dianutnya.44 Selanjutnya, dibahas juga

tentang pandangan ahli sejarah dan cerita-cerita tentang fenomena

santet dan praktik sejenis dari daerah-daerah lain seperti Eropa,

Amerika, dan lain sebagainya.

d. Benarkah Santet Ilmu Hitam?

Pada bagian ini dituliskan tentang bagaimana pendapat pengikut

aliran santet menyikapi tudingan bahwa santet adalah ilmu hitam.

Menurut mereka, sebutan santet sebagai ilmu hitam hanya persepsi

dari “orang luar” yang keliru dalam mengambil sikap. Yaitu dengan

memukul rata atau sikap gebyah uyah karena kebanyakan orang yang

berbicara santet adalah mereka yang tidak terlibat langsung dengan

dunia persantetan, atau mereka yang mengenal santet dari sumber

yang tidak jelas.45

e. Mirip Voodoo?

Pada bagian ini, menjelaskan bagaimana fenomena Voodoo yang

terkenal mendunia, seperti halnya santet, oleh “orang luar”

44 Ibid., h. 5. 45 Ibid., h. 7.

Page 48: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

31

diidentikkan dengan ilmu hitam. jika santet memiliki empat warna,

maka Voodoo terbagi dalam dua aliran, yaitu Voodoo Black dan

Voodoo White. Pada bagian ini dijelaskan pula tentang bagaimana

praktik Voodoo yang memiliki banyak kesamaan dengan metode yang

ada pada mistik Jawa, hal tersebut dinyatakan oleh Wendell J. Payton

yang merupakan putra dari Ketua Asosiasi Voodoo Sedunia.46

2. Bab 2: Misteri yang Belum Terjawab

Bab 2 buku ini terbagi menjadi 3 subbab, yaitu; (1) Alat Kelamin

Laki-Laki “Menari” di Atas Meja, (2) Munculnya Fenomena Irasional,

dan (3) Manusia Kawat dari Samarinda, yang selanjutnya akan dibahas

lebih lanjut masing-masing subbabnya.

a. Alat Kelamin Laki-Laki “Menari” di Atas Meja

Pada bagian ini, dibahas tentang suatu cerita yang diceritakan

oleh seorang psikolog sekaligus trainer hipnosis dan NLP di Jakarta

yang dianggap sulit diterima akal sehat. Cerita tersebut bermula dari

sebuah meeting bersama beberapa manajer dan karyawan sebuah

perusahaan multinasional di wilayah Cilegon, Banten, tiba-tiba peserta

meeting terperanjat oleh hadirnya sosok benda yang sangat tidak

lazim. Saat meeting berlangsung, tiba-tiba di atas meja muncul alat

kelamin laki-laki yang bergerak menggelinding ke sana kemari dan

sesaat kemudian menghilang, hal itu berulang sampai tiga kali. Ketika

46 Ibid., h. 10.

Page 49: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

32

alat vital itu “menari” di atas meja, salah satu peserta meeting

merasakan dan mendapati kemaluannya tidak menempel lagi di tempat

semestinya. Ternyata karyawan tersebut sedang mempunyai masalah

dengan seorang gadis asal Kalimantan yang kepadanya dia pernah

berjanji akan dinikahi, akan tetapi setelah kembali ke Jawa, janji itu

dilupakannya. Menurut psikolog tersebut, hal itu bukanlah halusinasi,

karena halusinasi hanya mempengaruhi seorang, sedangkan yang

terjadi saat itu, semua yang hadir menyaksikannya.47

b. Munculnya Fenomena Irasional

Pada bagian ini diceritakan sebuah fenomena santet yang terjadi

dari berbagai wilayah seperti kasus ditemukannya silet, paku, kaca,

jarum, duri sawit, dan gulungan rambut dari rahim seorang perempuan

asal Padang Lawas Utara. Kemudian fenomena santet dari

Banyuwangi yatu dengan ditemukannya 30 mata kail berukuran besar

yang biasa dipakai memancing ikan di laut di dalam lambung seekor

sapi. Selain itu, bagian ini juga membahas tentang peraturan santet

yang ada ketika masa Kerajaan Majapahit yang berbunyi “Barang

siapa menggunakan boneka atau sejenis dengan tujuan menenung

orang lain, dia diancam hukuman mati”. Sedangkan untuk orang yang

menuduh ada undang-undang Gajah Mada yang berbunyi “Barang

47 Ibid., h. 14.

Page 50: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

33

siapa menuduh seseorang sebagai tukang santet tanpa bukti, dia

diancam hukuman mati”.48

c. Manusia Kawat dari Samarinda

Dalam bagian ini, diceritakan suatu kisah yang terjadi pada tahun

2009 di mana ada suatu kejadian aneh yang menimpa seorang

perempuan di Samarinda. Kejadian itu adalah tumbuhnya kawat dari

dalam perut perempuan tersebut. Beberapa pihak tidak menyebut itu

sebagai santet, akan tetapi penyakit. Namun pihak lain berpendapat

sebaliknya. Hal itu berkaitan dengan sisi emosional wanita tersebut

yang sehari-hari bekerja sebagai guru TK. Sehari-hari perempuan

tersebut masih ceria seperti tidak terjadi apa-apa. Banyak kejanggalan

yang terjadi dari perempuan tersebut.49

3. Jenis Santet di Indonesia

Bab ini terbagi menjadi 3 subbab, yaitu; (1) Santet Raga: Keajaiban

Olah Raga, (2) Santet Jiwa: Keajaiban Olah Rasa, dan (3) Santet Roh:

Keajaiban Supranatural, yang selanjutnya akan dibahas lebih lanjut.

a. Santet Raga: Keajaiban Olah Raga

48 Ibid., h. 16. 49 Ibid., h. 17.

Page 51: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

34

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa teknik santet jenis ini adalah

prasantet atau tahap pemanasan sebelum santet yang sesunggunya.

Namun, belakangan teknik pelengkap ini justru berdiri sendiri sebagai

“santet” yang seringkali dianggap lebih berbahaya dibandingkan

dengan santet yang sesungguhnya. Santet jenis ini kemudian menjadi

“santet gaya baru” dan tidak terikat lagi dengan pakem konvensional.

Selain itu, pada bagian ini juga dibahas tentang Santet Modern yang

dilakukan melalui cara-cara riil seperti yang dilakukan oleh Bal’am

bin Baura, seorang ulama dari bangsa Yahudi pada zaman Fir’aun

yang berseberangan dengan nabi Musa as.50

b. Santet Jiwa: Keajaiban Olah Rasa

Pada bagian ini, dijelaskan bahwa selain santet yang murni logika,

dikenal juga teknik santet dengan kekuatan autosugesti. Hal ini

disebabkan pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi untuk

melakukan hal-hal yang tampak sebagai kekuatan supranatural.

Manusia yang terdiri dari raga/jasad dan pikiran, menggunakan

kekuatan niat (intention) dan keyakinan (belief system) yang ada dalam

subconscious mind sebagai kekuatan yang dahsyat. Energi yang

dihasilkan dari kekuatan niat dan keyakinan itu bisa berubah mejadi

energi yang powerful dan bisa mengubah sesuai dengan keinginannya,

layaknya Sabda Pandita Ratu. Hal itu yang akhirnya disebut sebagai

50 Ibid., h. 20-21.

Page 52: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

35

Santet tanpa Mantra. Santet tanpa mantra ini banyak dikenal dan

dilakukan orang dari berbagai suku bangsa dengan lebih

mengutamakan kemampuan konsentrasi dan visualisasi.51

c. Santet Roh: Keajaiban Supranatural

Pada bagian ini dijelaskan bahwa santet jenis ini adalah santet yang

melibatkan unsur keseimbangan diri dengan alam metafisika. Santet

ini tidak didapatkan melalui rekayasa berpikir manusia modern,

melainkan disiplin ilmu yang memiliki pakem baku warisan peradaban

tempo dulu. Santet ini memiliki lima tingkatan yaitu:

1) Santet Kanoman, adalah kategori santet terendah di mana dalam

praktiknya cukup dengan membaca mantra-mantra tertentu tanpa

menggunakan media seperti paku, rambut, boneka tepung, patung,

dan peralatan lainnya.

2) Santet Sandungan, adalah santet yang dominan berkembang di

Indonesia. Santet ini dilakukan dengan teknik analogi atau magie

imitative dengan memanfaatkan simbol-simbol sebagai media

memperkuat visualisasi pelakunya. Media itu bisa berupa benda

mati seperti tanah kuburan, rambut, paku, silet, jarum, dan benda-

benda lain.

3) Santet Gelangan, adalah santet yang dilakukan dengan cara

menyiksa makhluk hidup untuk mengekspresikan program sakit

51 Ibid., h. 23-25.

Page 53: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

36

pada objek atau korban yang disantet. Biasanya, hewan yang

dijadikan sarana ini adalah ayam, kelinci, kambing, atau sapi untuk

korban yang badannya berat.

4) Santet Median, adalah santet yang memadukan ketiga santet

sebelumnya (Santet Kanoman, Santet Sandungan, dan Santet

Gelangan), tetapi lebih menekankan pada pembacaan mantra yang

lebih intens. Santet Median ini bertumpu pada mantra magie

merah, seperti Jaran Goyang dan Puter Giling yang

dikombinasikan. Penerapan dosis yang berlebihan dari dua mantra

tersebut menyebabkan korban secara bertahap mengalami

gangguan jiwa. Para Balian (dukun di Bali) menyatakan bahwa

santet jenis ini termasuk santet yang paling ganas.

5) Santet Gunungan, adalah dianggap santet yang paling berbahaya

dikarenakan korbannya bukan hanya satu orang, melainkan hingga

tujuh turunan. Santet ini di Jawa Tengah dikenal dengan “Santet

Pring Sedapur”. Di Banten disebut dengan “Santet Tujuh Jajar”,

dan di Jawa bagian selatan disebut dengan “Santet Rungkut

Kimpul”. Selain itu, santet ini dianggap paling berbahaya juga

dikarenakan bukan hanya berbahaya bagi korban, akan tetapi juga

sangat beresiko bagi pelakunya.52

4. Bab 4: Faktor Penentu Kekuatan Santet

52 Ibid., h. 27-35.

Page 54: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

37

Dalam bab ini dibagi menjadi 3 subbab yang menjelaskan tentang faktor-

faktor penentu kekuatan santet yang terdiri dari tiga hal, yaitu umur

silsilah, genetika atau keturunan, dan yang terakhir laku batin atau tirakat.

a. Umur Silsilah

Pada bagian ini dijelaskan bahwa para pengikut aliran santet

memiliki silsilah kelimuan sebagaimana tradisi pada aliran tarekat

dalam tradisi Islam. Tentang silsilah keilmuan, ini dianggap penting

karena kualitas keilmuan dipengaruhi oleh “faktor umur” dalam

silsilah tersebut. Misalnya, seseorang yang belajar ilmu santet kepada

guru generasi kedua, santetnya diyakini lebih kuat dibandingkan

dengan mereka yang belajar kepada guru dari generasi keempat atau

keenam. Pengikut aliran santet meyakini bahwa kekuatan batin orang

yang hidup pada zaman dahulu lebih kuat dibandingkan orang zaman

sesudahnya atau sekarang.

b. Genetika atau Keturunan

Pada bagian ini dijelaskan bahwa para pengikut aliran santet

meyakini bahwa kualitas keilmuan juga dipengaruhi oleh faktor

genetik. Mereka yang memiliki trah “darah biru” dari seorang tokoh

sakti yang disegani di kalangan pengikut aliran santet diyakini lebih

berbakat di bidang ilmu tersebut. Faktor genetika ini bisa dalam artian

anak secara biologis atau anak secara idiologis. Dua unsur biologis

dan idiologis ini diyakini sebagai pribadi yang super.

Page 55: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

38

c. Laku Batin atau Tirakat

Pada bagian ini dijelaskan bahwa kualitas ilmu santet ditentukan

faktor berat-ringannya sebuah laku batin atau tirakat. Artinya, mereka

yang paling berat dalam melakukan “penyiksaan” diri saat tirakat,

kualitas ilmunya juga semakin kuat. Misal, orang yang menjalani

tirakat ilmu santet, misal puasa tiga tahun, dia mampu mengalahkan

orang yang menguasai ilmu santet yang puasanya dalam hitungan

bulan.53

5. Bab 5: Pengalaman Para Korban Santet

Bab ini dibagi menjadi 7 subbab, yaitu (1) Berawal dari Mimpi

Digigit Ular, (2) Berguru kepada Orang yang Menyantet Ayahnya, (3)

Wartawan Rawan Disantet, (4) Berhasil “Menangkap” Pelaku Santet, (5)

Kiai Kok Diserang Santet, (6) Menerima Keadaan dengan Berbaik Sangka,

dan (7) Dokter Pun Jadi Korban Santet.

Bab ini menceritakan bagaimana pengalaman-pengalaman nyata

para korban santet secara lengkap yang berasal dari berbagai wilayah di

Indonesia. Cerita tersebut berkisah dari mulai awal mula, kemudian

modus operandinya, gejala-gejala yang dialami, sampai pada akhir cerita

bagaimana para korban santet bisa lepas atau sembuh dari santet yang

menimpanya.54

53 Ibid., h. 37-42. 54 Cerita diringkas secara umum dari halaman 43-64 dalam buku The Secret of Santet.

Page 56: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

39

6. Ringkasan Bab 6: Antara Putih dan Hitam

Bab ini terbagi menjadi 3 subbab, yaitu; (1) Sekilas Sihir, (2)

Sepintas Ilmu Putih, dan (3) Sabda Melebihi Santet. Pada subbab pertama,

membahas tentang kisah Harut dan Marut yang mengutip dari tafsir Al

Ashar yang ditulis oleh Buya Hamka. Dalam tafsir Al Ashar halaman 261,

Buya Hamka menulis, “…macam-macam ilmu yang mereka ajarkan. Ada

yang meminta diajarkan sihir, maka Harut dan Marut pun tahu ilmu itu,

tetapi siapa yang hendak belajar padanya diberi nasehat terlebih dahulu

agar tidak dipergunakan kepada yang buruk, dan yang belajar itu berjanji

di hadapan keduanya tidak akan mempergunakan untuk hal yang buruk.

Tetapi setelah mereka keluar dari tempat gurunya, mereka pergunakanlah

untuk yang buruk.”55 Selain dari tafsir Buya Hamka, ada juga beberapa

tokoh tafsir yang disebut dalam bagian ini, seperti Ibnu Katsir dan Al-

Qurthubi.

Kemudian pada subbab kedua, dijelaskan tentang bagaimana ilmu-

ilmu yang berkembang di kalangan pesantren seperti wirid, asma’, hizib,

dan sebagainya. Ada juga pembahasan tentang pembagian energi

metafisika dari mulai yang tertinggi sampai terendah yang pembagiannya

adalah sebagai berikut:

a. Mukjizat, peristiwa atau kemampuan supranatural yang dialami Nabi

dan para Rasul.

55 Ibid., h. 68.

Page 57: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

40

b. Irhash, peristiwa supranatural yang dialami kandidat Nabi dan Rasul

c. Karomah, yang kemudian berubah menjadi keramat atau kramat,

adalah peristiwa supranatural yang dialami para wali Tuhan.

d. Maunah, peristiwa supranatural yang dialami orang biasa, bukan nabi

dan bukan wali, tetapi memiliki “keajaiban” disebabkan oleh

timbangan amal baiknya lebih banyak dibandingkan dengan amal

buruknya.

e. Sihir, peristiwa supranatural bagi orang yang buruk akhlaknya atau

sekurang-kurangnya orang yang dianggap seperti itu. Sihir bisa

disebut dengan istidraj.56

Selanjutnya pembahasan pada subbab ketiga, membahas tentang

ngelmu sabda, yang konon membuat ucapan seseorang memiliki tuah.

Untuk mendapatkan ngelmu tersebut seseorang tidak perlu melakukan

laku batin seperti puasa dan jenis laku batin lainnya. Laku yang

dibutuhkan adalah menjaga hati untuk tetap ikhlas, seta menghindari

penyakit rohani seperti tamak, takabur, dan riya’ (berbuat sesuatu karena

ingin dipuji sesama). Pembahasan tentang ngelmu tersebut diceritakan

dengan kisah dari dua orang sepuh yaitu Mbah Joyo dan Mbah Mad.57

56 Ibid., h. 72. 57 Ibid., h. 74-77.

Page 58: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

41

7. Ringkasan Bab 7: Hizib-Hizib58 “Keras”: Penangkal dan Penghancur

Ilmu Hitam

Bab ini terdiri dari 2 subbab yaitu, (1) Perang Ilmu, dan (2)

Perkembangan Selanjutnya. Pada subbab pertama, dijelaskan tentang

cerita perang ilmu yang sering terjadi, yaitu antara kelompok hitam dan

putih. Selain itu juga disebutkan beberapa kisah lain yang serupa, yang

pada muaranya adalah pembahasan tentang fungsi dan metode tirakat dari

hizib-hizib. Tidak semua hizib berfungsi untuk menyerang lawan. Ada

juga hizib yang lebih lembut untuk keperluan lain, seperti pengobatan,

ketentraman hati, keharmonisan keluarga, karisma, rezeki, ilmu,

penunjang ibadah, atau kekuatan yang lebih defensif, seperti selamat dari

kejahatan fisik dan supranatural.59 Pada subbab pertama dan subbab

kedua, keduanya masih membahas hal yang sama, yaitu tentang hizib.

Dari sekitar 70 lebih jenis hizib, ada jenis hizib yang karakternya

terkait dengan pembahasan dalam buku ini, yaitu santet, dari bagaimana

menangkal, mengobati, hingga memukul balik pelaku santet. Berikut

adalah daftarnya:

a. Hizib Abu Bakar Sakron

58 Hizib adalah kumpulan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, doa dan shalawat yang disusun dengan tidak menggunakan hawa nafsu yang jelek/buruk untuk diamalkan. Hizib dalam tradisi Arab merujuk pada sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Kata Hizib juga digunakan untuk menyebut “mendung yang berarak” atau “mendung yang tersisa”. Sedangkan Hizib dalam tradisi tarekat adalah untuk “menandai” sebuah bacaan-bacaan tertentu. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hizib pada tanggal 26 Maret 2020 pukul 22.04 WIB. 59 Masruri, op.cit., h. 83.

Page 59: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

42

Hizib ini berfungsi untuk obat dan menangkal sihir dan kejahatan

manusia. Selain itu, juga untuk pagar gaib rumah, kantor, atau lahan

pertanian/perkebunan. Metode tirakatnya adalah puasa tujuh hari,

tanpa makanan yang mengandung nyawa atau yang terbuat darinya.

b. Hizib Al Barri

Hizib ini menjadi amalan Tarekat Asy-Syadziliyah60 yang

berfungsi untuk mendapatkan keistimewaan yang diperoleh

perangkumnya, Imam Asy-Syadzily dan untuk keselamatan dari segala

marabahaya. Metode tirakatnya, dalam tradisi Tarekat Asy-

Syadziliyah dibaca sekali setelah shalat subuh.

c. Hizib ‘Aly

Hizib ini berfungsi untuk keselamatan, kesaktian, keberanian,

melumpuhkan lawan, dan menangkal berbagai serangan sihir. Metode

tirakatnya adalah dibaca tiga atau tujuh kali ketika ada hal yang sangat

penting.

d. Hizib Andarun

60 Tarekat Asy-Syadziliyah adalah tarekat Islam yang dipelopori oleh Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili (571-656) H/ (1197-1258) M yang berkembang di Indonesia. Silsilah beliau adalah Abul Hasan Asy-Syadzily al-Hasani bin Abdullah Abdul Jabbar bin Tamim bin Hurmuz bin Hatim bin Qushay bin Yusuf bin Yusya’ bin Ward bin Baththal bin Ahmad bin Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Abu Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Tarekat ini banyak dipengaruhi oleh Imam Al Ghazali dan Abu Talib al-Makki. Intisari dari tarekat ini adalah tauhid, taqwa kepada Allah SWT, konsisten mengikuti sunnah rasul, berpaling hatinya dari makhluk, ridho kepada Allah SWT, kembali kepada Allah SWT. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tarekat_Syadziliyah pada tanggal 26 Maret 2020 pukul 21.57 WIB dengan editan seperlunya.

Page 60: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

43

Hizib ini berfungsi untuk keselamatan. Jika sedang berperang

(dan berada di pihak yang benar), lawan tidak akan mampu bergerak,

melihat, mendengar, dan berbicara. Metode tirakatnya adalah berpuasa

selama tujuh hari. Selama berpuasa, dibaca setelah shalat lima waktu

minimal selama tiga hari.

e. Hizib Autad

Hizib ini berfungsi untuk memudahkan terkabulnya cita-cita,

menambah karisma dan wibawa, serta memudahkan rezeki dan terjaga

dari segala bahaya yang nyata maupun halus. Metode tirakatnya cukup

dibaca saat sedang ada kepentingan, lalu berdoa kepada Tuhan.

f. Hizib Badawi Rifa’i

Hizib ini berfungsi untuk keselamatan dari jin, setan, dan

manusia; ketabahan mental; serta menjadikan lawan lemah dan

gemetar. Metode tirakatnya adalah puasa satu hari. Setelah berpuasa,

dibaca satu kali selesai shalat maghrib dan subuh.

g. Hizib Bahri

Hizib ini berfungsi untuk meningkatkan wibawa, karisma,

membuat musuh minta maaf, kebal senjata, menundukkan jin dan

setan, serta keberuntungan usaha dan selamat dari bencana dan sihir.

Metode tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari dimulai pada hari

Jumat.

h. Hizib Barqi

Page 61: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

44

Hizib ini berfungsi untuk melemahkan mental lawan, menutup

pendengaran dan pandangan lawan, menghancurkan benda keras, serta

disegani lawan dan kawan. Selain itu juga untuk meningkatkan

karisma dan agar selamat dari segala bahaya. Hizib ini sering

digunakan untuk memukul balik serangan para pelaku sihir/santet.

Metode tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari, saat bebuka dan

sahur tidak mengonsumsi makanan yang mengandung ruh/nyawa.

Pada hari terakhir melaksanakan pati geni/tidak makan, minum, dan

tidak tidur.

i. Hizib Bayyumi

Hizib ini berfungsi untuk meramaikan majelis (banyak murid),

serta agar selamat dari kejahatan manusia. Selain itu agar aman dari

segala bentuk sihir, serta untuk meningkatkan derajat dan cita-cita.

Metode tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari dengan tidak makan

makanan yang bernyawa.

j. Hizib Bukhori

Hizib ini berfungsi agar istiqomah dalam ibadah, selamat dari

fitnah, membingungkan orang zalim agar tipu dayanya gagal, serta

menangkal dan mengembalikan guna-guna dan sihir. Kadang-kadang

juga dimaksudkan agar rumah musuh disambar petir. Metode

tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari, tidak makan makanan yang

bernyawa.

Page 62: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

45

k. Hizib Difa’

Hizib ini berfungsi jika dibacakan 41 kali di suatu lokasi, bisa

membuat jin dan setan kabur dari lokasi tersebut. Metode tirakatnya

adalah puasa selama tiga hari, dibaca tiga kali setelah shalat maghrib

dan subuh.

l. Hizib Ikhfa

Hizib ini merupakan rangkuman dari Imam Abi Hasan Asy-

Syadily ini untuk menjaga dari ancaman fisik, meningkatkan

keberanian, dan “merusak” orang yang zalim. Metode tirakatnya

adalah puasa selama tiga hari, hizib dibaca pada waktu pagi dan sore

hari.

m. Hizib Ja’far Shadiq

Hizib ini berfungsi untuk menjaga dari kejahatan orang lain,

terutama pengamanan lokasi (rumah, kantor, pabrik, kebun), baik

secara lahir maupun batin. Metode tirakatnya adalah puasa selama tiga

hari dimulai pada hari Selasa. Pada hari terakhir tidak boleh tidur.

n. Hizib Jabalakah

Hizib ini berfungsi untuk menanggulangi musuh, kuat jasmani,

mengamankan lokasi, serta selamat dari senjata tajam dan untuk

melumpuhkan musuh. Metode tirakatnya adalah puasa selama tiga

hari. Setelah selesai puasa, dicaba satu kali dalam sehari semalam.

Page 63: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

46

o. Hizib Jailani

Hizib ini berfungsi untuk kesaktian dan menaikkan derajat, sehat

jasmani dan ketentraman keluarga. Untuk persahabatan agar damai

dan bersatu, dicintai masyarakat, terpelihara dari kefakiran, serta

dijauhkan dari sihir dan hal-hal yang bersifat samar (halus).

Dimudahkan cita-cita dan usaha diberkati. Metode tirakatnya adalah

puasa selama tiga hari mulai hari selasa. Malam Jumat tidak boleh

tidur.

p. Hizib Jalalah

Hizib ini berfungsi agar seorang hamba selalu dikasihi Tuhan

dan sesama manusia. Selain itu agar ucapannya manjur, diberi/dijaga

kewibawaan, serta gar selamt dari senjaata tajam. Metode tirakatnya

adalah puasa selama tiga hari, mulai Selasa hingga Jumat. Tidak boleh

makan minum. Pada waktu Maghrib boleh minum secukupnya.

q. Hizib Kasri

Hizib ini karakternya keras dan memiliki sembilan fungsi, yaitu

merusak orang jahat agara kejahatannya berhenti, membuat persatuan

musuh porak-poranda, mengemabalikan serangan lawan hingga

menghantam dirinya sendiri, menagkis senjata musuh, mendatangkan

ajal bagi pihak yang memusuhi, mengirim suara yang dapat

menggetarkan lawan, serta merusak rumah tangga musuh. Metode

tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari, dimulai hari Jumat sampai

Page 64: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

47

Kamis. Setelah puasa, hizib dibaca satu kali setelah shalat Maghrib

dan Subuh.

r. Hizib Lathif

Hizib ini berfungsi jika seseorang yang dizalimi lalu membca

hizib ini 41 kali pada sore hari, maka orang yang dzalim justru

dihantam niat jahatnya sendiri hingga jiwanya tergoncang. Semua

terjadi atas keadilan Tuhan sesuai kadar kedzaliman yang

dilakukannya. Metode tirakatnya adalah puasa sembilan hari, setelah

selesai puasa, hizib dibaca satu kali setelah shalat Maghrib dan Subuh.

s. Hizib Lidaf’I Silah

Hizib ini berfungsi untuk membangkitkan kesaktian, tenaga

dalam, menolak serangan lawan, menutup pendengaran, penglihatan,

dan mulut lawan, serta mengamankan pekarangan dan menambah

keuatan lahir-batin. Metode tirakatnya adalah puasa selama 11 hari,

berbuka dan sahur hanya makan jagung rebus.

t. Hizib Mighnatis

Hizib ini berfungsi untuk ketabahan mental, kesaktian jasmani,

dan selamat dari niat jahat. Jika dibaca sekali di hadapan musuh,

musuh bisa mengalami kelumpuhan. Metode tirakatnya adalah puasa

mutih selama tujuh hari. Selama puasa, hizib dibaca tujuh kali setelah

selesai shalat lima waktu.

u. Hizib Nashor

Page 65: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

48

Hizib ini berfungsi untuk menjaga dari fitnah dan segala bentuk

kezaliman, serta agar kebal pukulan dan senjata tajam. Bisa pula untuk

menyembuhkan sakit jiwa (kemasukan jin) dan ayan, serta

menetralkan lokasi angker. Metode tirakatnya adalah puasa tujuh hari

dan tidak boleh makan telur. Puasanya dimulai pada tanggal 1 atau 15

berdasarkan kalender Qomariyah.

v. Hizib Nawawy

Hizib ini setara dengan Hizib Nashor. Fungsinya untuk selamat

dari sihir, penganiayaan fisik, pencurian/perampokan, kebakaran, serta

selamat dalam berlalu lintas dan melemahkan kesaktian orang zalim.

Metode tirakatnya adalah puasa selama tujuh hari, tidak makan

makanan bernyawa. Setiap malam dari jam 24.00 hizib dibaca 41 kali

dalam keadaan suci.

w. Hizib Silah

Hizib ini berfungsi jika dibaca dalam jumlah tertentu di tepi

sungai, lalu ditujukan kepada orang yang zalim, keinginan terhadap

orang zalim tersebut bisa terjadi. Metode tirakatnya adalah puasa

selama tiga hari. Selama puasa, dibaca satu kali setelah shalat lima

waktu.

x. Hizib Yamani

Hizib ini berfungsi untuk menangkal berbagai jenis sihir dan

bahaya yang bersifat fisik. Metode tirakatnya adalah puasa mutih

Page 66: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

49

selama tiga hari. Selama puasa, dibaca 14 kali selesai shalat. Jika

sedang memiliki keinginan atau cita-cita dibaca tiga kali.61

8. Bab 8: Jin dan Khadam

Bab ini terdiri dari dua subbab, yaitu (1) Jin dan Tugasnya, dan (2)

Rahasia Khadam. Pada subbab pertama dijelaskan mengenai tingkatan jin

yang terdiri dari; iblis, setan, maraddah, ifrit, a’wan, ghawwashun,

thayyarun, tawabi’, qarna’, ammar, dan beserta dengan tugas dari

masing-masing tingkatannya. Pada subbab kedua dijelaskan bahwasanya

menurut kalangan santri yang kental dengan tradisi mistik, suatu amalan

rangkuman doa-doa seperti hizib memiliki khadam atau pendamping.

Seseorang yang sudah intens dengan suatu amalan, akan didampingi

makhluk gaib yang disebut dengan khadam, baik dari kalangan malaikat,

jin muslim, maupun jin kafir.62

9. Bab 9: Memetika63 Santet

Bab ini terdiri dari 5 subbab yaitu, (1) Sakit karena Terlalu Takut

dan Terlalu Percaya, (2) Sembuh karena Logika, (3) Tersugesti Sang

Guru, (4) Sakit Akibat Perubahan Persepsi, dan (5) Santet Problem

61 Masruri, op.cit., h. 83-89. 62 Ibid., h. 91-98 63 Dalam buku ini, Masruri menjelaskan bahwa memetika berasal dari kata “memet” dalam bahasa Yunani yang berarti ide atau pemikiran. Memetika dipahami sebagai ide ayng sudah terlanjur hidup di dalam pikiran yang kemudian dikembangkan secara liar hingga membangun sebuah keadaan. Memetika berkaitan erat dengan fenomena mistik di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang benar-benar sangat dominan.

Page 67: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

50

Budaya. Pada subbab pertama membahas tentang dua cerita yang

memberikan suatu kesimpulan bahwa antara pikiran dan badan adalah satu

kesatuan yang saling terkait. Manakala pikiran sakit, badan pun ikut sakit.

Kemudian pada subbab kedua dituliskan suatu cerita yang

memberikan pengajaran bagi yang merasa terkena santet bahwasanya

untuk kembali kepada pola pikir yang sehat, menjauhkan dari analisis

mistis, lalu berupaya mencari penyembuhan secara ilmiah dan alamiah.

Melalui cara ini ketakutan terhadap dugaan santet dapat dipatahkan.

Pada subbab ketiga menceritakan tentang bagaimana seorang guru

yang sedang menguji murid-muridnya tentang kekuatan sebuah sugesti.

Cerita ini memberikan pemahaman terhadap ucapan dari seseorang yang

dipercaya serta bagaimana cara menyikapi hal tersebut.

Pada subbab keempat diceritakan seorang yang dulunya tidak

mempercayai santet lalu berubah menjadi percaya dengan keberadaan

santet. Hal tersebut justru membuatnya sering jatuh sakit lalu kemudian

meninggal dunia. Cerita ini memberikan pemahaman tentang seberapa

jauh kekuatan dari sebuah persepsi.

Pada subbab kelima berisi tentang wawancara penulis dengan Drs.

H. Maryanto, pendiri Perguruan Satria Nusantara asal Yogyakarta.

Menurutnya, pola pikir seseorang lebih menentukan kesehatannya. Dalam

hal santet, dia membuat analogi dua orang bertetangga, tetapi dari bangsa

Page 68: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

51

yang berbeda. Ketika keduanya mengalami peristiwa yang sama, persepsi

dan dampaknya menjadi berbeda.64

10. Bab 10: Tanda-Tanda Serangan Santet

Pada bab ini dijelaskan tentang bagaimana gejala-gejala seseorang

ketika terkena santet. Santet adalah teknik mengirim energi negatif, yang

reaksi dan gejala awalnya secara umum mirip dengan gejala stres. Di

antaranya, merasa lelah saat bangun tidur pada pagi hari, jantung

berdebar-debar, otot-otot punggung dan tengkuk tegang, tidak bisa santai,

mengalami gangguan pada usus, otot dan perasaan lebih tegang, gangguan

tidur, serta intensitas mimpi buruk yang semakin meningkat.

Kondisi tersebut kemudian memunculkan sifat pemarah, pelupa,

gugup, tidak mampu konsentrasi, takut tanpa sebab, tidak betah tinggal di

rumah, dan berhalusinasi seperti sering mendengar ketukan pintu, suara

langkah kaki, suara orang memanggil yang setelah diteliti ternyata tidak

ada.

Sementara itu, secara fisik, datangnya santet sering ditandai dengan

gejala-gejala telapak kaki terasa panas dan berat, banyak mengeluarkan

keringat dingin, pusing, nyeri pada ulu hati, serta rasa pegal berpindah-

pindah.

Tanda-tanda tersebut sering muncul pada masa pergantian waktu

berikut.

64 Ibid., h. 99-108.

Page 69: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

52

1) Antara fajar dan pagi (sekitar pukul 05.35 atau setelah subuh).

2) Pergantian antara petang dan malam (sekitar pukul 17.35 atau

menjelang Maghrib).

3) Menjelang tengah malam dan lepas tengah malam (sekitar pukul

24.00).

4) Siang hari setelah waktu Dzuhur (sekitar pukul 12.00).

Selain tanda-tanda di atas, tanda datangnya santet sering kali melalui

mimpi yang menyeramkan. Pada bab ini juga diterangkan tentang

bagaimana kepercayaan tentang perbedaan waktu antara dunia manusia

dengan dunia lain, serta hewan-hewan yang peka terhadap datangnya

santet seperti, anjing, burung perkutut, dan gagak.65

11. Bab 11: Menangkal Santet

Pada bab ini dijelaskan bahwasanya, orang percaya bahwa santet itu

ada dan bisa diarahkan kepada siapa pun, tetapi soal manjur dan tidaknya

itu soal nanti, karena menurut kepercayaan Kejawen, ada orang-orang

tertentu yang secara alami sulit diterjang santet, yaitu mereka orang yang

memiliki ludira pamungkas.66

65 Ibid., h. 109-111. 66 Dalam buku The Secret of Santet hal. 113, Masruri menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ludira pamungkas adalah darah yang mengalir pada tubuh seseorang karena faktor trah (keturunan/titisan) orang sakti, atau wahyu langsung dati Tuhan. Orang seperti ini diyakini tidak mempan disantet maupun digendam.

Page 70: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

53

Selanjutnya pada bab ini membahas tentang dua subbab tentang cara

menangkal santet yaitu, (1) Secara Fisik dan Perilaku, dan (2) Secara

Spiritual dan Supranatural. Adapun pembahasannya adalah sebagai

berikut.

a. Secara Fisik dan Perilaku

1) Tidur di Lantai

Disebutkan bahwa santet adalah energi dan bisa dijelaskan

melalui proses materialisasi energi. Santet dan makhluk metafisika

(jin, setan) memilki muatan negatif (-), begitu pula dengan bumi

yang bermuatan sejenis akan saling tolak-menolak. Sedangkan

muatan tidak sejenis akan mengalami tarik-menarik. Karena itu,

untuk menghindari santet orang memilih tidur di lantai dengan

tetap menggunakan alas tikar atau kasur. Teknik ini oleh sebagian

kalangan dianggap tidak lagi praktis karena justru dianggap

memicu datangnya penyakit lain.

2) Tersenyum dan Tertawa

Kalangan pelaku santet meyakini santet tidak mudah

ditanggulangi dengan teori-teori yang selama ini didengungkan

pihak luar yang tidak terlibat langsung dengan urusan persantetan.

Mereka mengatakan bahwa proses kerja santet itu seperti tenaga

dalam “pukulan jarak jauh”. Dalam konteks tenaga dalam adalah

orang yang dalam kondisi menyerang atau “amarah”. Sedangkan

Page 71: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

54

orang yang tenang, tersenyum, atau tertawa tidak dapat

dipengaruhinya. Oleh karena itu ada anekdot bahwa pelawak

menyebabkan sulit disantet.

3) Menanam Tanaman Penangkal Santet

Ada beberapa jenis tanaman yang tanda fisiknya

mengandung banyak air dan akarnya tidak kuat menancap di tanah,

seperti kelor, pepaya, kenanga, talas hitam, dan tebu hitam.

tanaman-tanaman tersebut diyakini banyak kalangan mampu

menangkal, menolak, menyerap, bahkan membelokkan laju santet

yang semestinya menuju ke dalam rumah korban. Tandanya adalah

jika pohon tersebut tiba-tiba layu mendadak, bisa jadi itu pertanda

bahwa orang yang punya rumah tersebut baru saja dikirim santet,

tetapi selamat karena santetnya berbelok menuju pohon penangkal.

Sebaiknya tanaman tersebut ditanam di depan rumah dan jika

memungkinkan ditanam di empat sudut rumah.

4) Memakai Aksesori dari Kayu Antiular

Menangkal santet bisa juga dilakukan menggunakan jenis

kayu yang memiliki karakter ditakuti ular. Ular dalam agama

diidentikkan dengan setan. Karena itu, kayu yang tidak disukai

ular dapat digunakan untuk menangkal santet dan jenis kiriman

dalam bentuk energi-energi negatif lainnya. Para spiritualis sering

menggunakan tasbih khusus dari bahan kayu setigi, minging, dan

Page 72: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

55

nagasari sebagai penangkal sekaligus obat dari pengaruh santet.

Ketiga jenis kayu tersebut memiliki kemampuan menyerap energi

dari mantra atau doa yang diamalkan.

5) Memelihara Kucing

Dalam buku ini dijelaskan bahwa jika yang punya rumah

sedang tidur dan sementara itu terdapat kucing di dalam rumah,

serangan santet bisa berbelok menghantam kucing. Dengan

demikian, jika kucing tiba-tiba mati tanpa sebab, bisa jadi karena

terkena santet.

6) Merang Ketan Hitam

Menurut Mbah Roso, paranormal dari Pati, Jawa Tengah,

menangkal santet bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu

menyimpan merang ketan hitam di dalam dompet dan benda lain

yang selalu menempel di badan. Menurut aliran Kejawen, orang

yang sudah “menyatu” dengan benda tersebut sulit dipengaruhi

jenis ilmu gaib apa pun, termasuk santet. Merang ketan hitam ada

yang dimasukkan ke dalam gelang yang dilapisi plastik tebal.

7) Tidur Setelah Tengah Malam

Pemahaman mayoritas meyakini untuk menghindari santet

sseorang harus tidur menempel di tanah. Namun, konsep ini

dibantah oleh Absin, seorang kyai muda dari Probolinggo. Dia

meyakini santet seperti setrum. Orang yang menempel di tanah

Page 73: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

56

justru mudah dihajar. Absin meyakini mencegah santet yang utama

adalah mencegah tidur sebelum tengah malam, karena santet

dikerjakan sebelum waktu tersebut.

b. Secara Spiritual dan Supranatural

1) Mantra Pawenang

Teknik ini disebut lebih humanis, menurut mereka yang

mengikuti aliran santet, santet dilakukan dengan teknik mirroring,

yaitu bergerak atau menirukan subjek yang berada di depannya

dengan tujuan seolah-olah menyatukan diri dengan objek itu.

Sementara itu channeling adalah menautkan jiwa karena dengan

membaca Mantra Pawenang, orang yang mengamalkan mantra ini

oleh alam sudah dianggap sebagai keluarga besar santet sehingga

berhak dilindungi.

Mantra Pawenang itu berbunyi, “Nur weka nur weki, Nur

gawe nur pawenang. Wenang saka kakek wenang saka ninek. Ya

hu, ya hu, ya hu. Wenang wening wenang saka kuasa ingsun”.

Artinya adalah kurang lebih, “Cahaya Tunggal cahaya diri, cahaya

gerak cahaya kekuatan. Kekuatan dari kakek, kekuatan dari nenek.

Ya hu, ya hu, ya hu. Kuat tenang, kuat dari kehendak diriku).

2) Membaca Doa Keselamatan

Tindakan prevnetif sebagai usaha menjauhkan diri dari

bahaya sihir atau santet dapat dilakukan dengan banyak berzikir

Page 74: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

57

dan berdoa. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW disebutkan,

“Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan:

‘A’uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min syarri maa khalaq’,

tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai dia pergi

dari tempat itu.”67

Untuk keselamatan bisa juga mengamalkan doa,

“Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihii syai’un fil ardhi walaa

fissamaa-I wa huwas samii’ul ‘aliim.” (Dengan menyebut nama

Allah yang tidak membahayakan sesuatu bersama nama Allah di

bumi dan di langit. Allah adalah Zat yang Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui). Doa tersebut paling sedikit dibaca tiga kali

pada pagi dan menjelang malam.

3) Membaca Ayat Kursi

Ayat Kursi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 255. Suatu

saat ketika Rasulullah SAW ditanya oleh salah seorang sahabatnya

mengenai ayat yang paling agung dari Al-quran, beliau menjawab,

“Ayat Kursi”, kemudian Rasulullah membaca ayat ini. (HR.

Ahmad dan Nasa’i).

67 Doa ini juga dimuat dalam artikel berjudul Doa Singgah di Suatu Daerah dalam laman almanhaj.or.id, dalam laman tersebut menulis dalam hadits riwayat Sahabahiyyah Khaulah binti Hakim ra., Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya bahwa orang yang singgah di suatu tempat lalu membaca doa ini, maka tak ada sesuatu pun yang membahayakannya hingga ia beranjak dari tempat tersebut. (HR. Muslim), diakses pada tanggal 27 Maret 2020 pukul 13.41 WIB.

Page 75: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

58

Hampir semua praktisi yang beragama Islam menempatkan Ayat

Kursi sebagai amalan paling favorit. Ayat ini berbunyi, “Allahu

laa ilaaha illa huwal-hayyul-qayyum, laa ta’khudzuhu sinatuw wa

laa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ard. Man dzal

ladzii yasy fa’u ‘indahuu illa bi idznih. Ya’lamu maa baina

aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhithuuna bi syai-immin

‘ilmihii illa bimaa syaa’. Wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ard.

Wa laa ya’uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘aziim.”

Artinya, “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus

(makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya

apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at

di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di

hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak

mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang

dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah

tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi

lagi Maha Besar.”

Sebagai doa perlindungan, Ayat Kursi dapat diamalkan

dengan berbagai cara. Misalnya, dibaca sekali atau tiga kali setelah

shalat lima waktu atau dibaca dalam jumlah bilangan yang sama

pada pagi hari, petang hari, atau menjelang tidur malam.

Page 76: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

59

4) Mengamalkan Rajah Kalacakra

Rajah ini berfungsi sebagai perlindungan dan perisai. Berikut

adalah Rajah Kalacakra.

a) Yamaraja, Jaramaya: siapa yang menyerang berbalik menjadi

belas kasihan.

b) Yamarani, Niramaya: siapa yang datang dengan niat buruk

malah akan menjauhi.

c) Yasilapa, Palasiya: siapa yang membuat lapar berbalik

memberi makan.

d) Yamidora, Radomiya: siapa yang membuat miskin menjadi

memberi kecukupan.

e) Yamidosa, Sadomiya: siapa yang berbuat doa menjadi hilang

kekuatan.

f) Yadayuda, Dayudaya: siapa yang memerangi akan hilang

dayanya.

g) Yasiyaca, Cayasiya: siapa yang membuat celaka berbalik

membuat sehat dan sejahtera.

h) Yasihama, Mahasiya: siapa yang merusak berbalik

membangun dan sayang.

Rajah Kalacakra dapat diamalkan dengan berbagai cara.

Untuk sekadar perlindungan dari kejahatan manusia atau kejahatan

Page 77: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

60

yang metafisika (santet), cukup dibaca pada pagi dan petang. Agar

energi dari Rajah Kalacakra ini lebih maksimal, biasanya disertai

dengan laku batin dalam bentuk puasa atau pati geni di bawah

bimbingan guru secara langsung.

5) Mengonsumsi Kurma Ajwa

Di kalangan santri, menangkal santet dapat dilakukan

dengan mengonsumsi atau makan buah kurma jenis Ajwa.

Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa

yang setiap hari sarapan dengan beberapa buah kurma Ajwa,

tidak akan terkena bahaya racun dan sihir pada hari itu dan

malam.”68

6) Ritual Tolak Sarik

Menurut Ki Poleng Sudamala dari Yogyakarta, untuk

penangkal pengaruh santet dan jenis magis lainnya, dia melakukan

ritual Kejawen “Tolak Sarik” dengan sarana nasi tumpeng dan

kembang liman atau bunga lima jenis. Mantra ayng dibacanya

adalah, “Panyuwon ulun maring Gusti hawiyo atilar ngagesang

ulon ing bumi mulyo klawan bumi kang santoso, Sinuwun Gusti

engkang karso maringi sakalir dummating ulun djeng anak

68 Pembahasan tentang kurma Ajwa juga dibahas dalam artikel berjudul Makan Tujuh Butir Kurma Ajwah dapat Menangkal Racun dan Sihir yang dimuat dalam almanhaj.or.id, dalam Shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan hadits dari Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau pernah bersabda, yang artinya, “Barangsiapa mengonsumsi tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”.

Page 78: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

61

(…….)69 tebih saking gudo sambikolo.” Artinya, “Pengharapan

dan permohonanku kepada Tuhan Yang Maha Esa semoga hidup

di dunia dan di kehidupan selanjutnya anak (…….) ini dijauhkan

dari godaan, kutukan dan perbuatan keji lainnya.70

12. Bab 12: Mengobati Korban Santet

Dalam bab ini dijelaskan tentang cara mengobati korban santet yang

terdiri dari dua subbab yaitu, (1) Doa Nurbuat, dan (2) Menyikapi Sakit

dengan Ikhlas. Pada subbab pertama ini diceritakan metode yang

digunakan oleh Ustadz Dedika Abu Farhan dari Banyuwangi dan H.

Abdullah dari Banten dengan menggunakan doa tersebut.

Kemudian pada subbab kedua dijelaskan bahwa penulis banyak

belajar dari orang yang menyikapi datangnyapenyakit ebagai bagian dari

kehidupan dan itu wajar terjadi pada siapapun. Sebaliknya, ada sebagian

orang yang menerima penyakit dengan mental yang rapuh, sehingga

penyakit yang mestinya “kecil” berubah menjadi sesuatu yang

menghebohkan. Masalah kesengsaraan hanya ada dalam persepsi.

Kenyataan adalah persepsi kita. Jika kita ingin mengubah kenyataan

hidup, mulailah dengan mengubah persepsi itu. Sikap seseorang menerima

sakit banyak ditentukan dari kesiapan mentalnya. Dalam falsafah tinju,

seorang petinju yang mentalnya kecil, pukulan seberat 50 kg terasa 100

69 Dalam tradisi penggunaan mantra, banyak ditemui tanda “(……)” yang digunakan untuk menandai penyebutan nama dari orang yang dituju oleh mantra tesebut. 70 Masruri, op.cit., h. 113-127.

Page 79: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

62

kg, sebaliknya petinju yang mentalnya besar, pukulan yang aslinya 100 kg

hanya dirasakan 50 kg.71

13. Bab 13: Santet dan Hipnoterapi

Pada bab ini diterangkan bahwa santet menurut pemahaman kita

identik dengan ilmu klasik, sedangkan hipnoterapi adalah ilmu yang

sesungguhnya ada sejak abad ke-18, tapi di Indonesia baru menjadi trend

dan banyak dipelajari pada era 2000-an. Pembahasan dalam bab ini adalah

pada bagaimana seorang praktisi hipnoterapi menangani pasien yang

mengalami gangguan santet dengan menceritakan beberapa pengalaman.

Seperti, seorang pengasuh Pondok Pesantren Hypnoterapi Ciputat yang

menuturkan pengalamanya ketika suatu menangani “pasien” yang

(merasa) terkena santet. Kemudian ada juga cerita dari seorang praktisi

hipnosis asal Gresik, dan seorang terapis muda asal Jakarta.72

14. Ringkasan Bab 14: Balada Mbok Sasmi

Bab ini menceritakan tentang seseorang bernama Mbok Sasmi yang

berasal dari sebuah desa di daerah Pati. Mbok Sasmi dituduh memiliki

ilmu santet dan menggunakannya untuk membunuh orang lain. Setelah

diinterogasi oleh warga, Mbok Sasmi mengaku telah membunuh sebanyak

enam orang dan akhirnya didenda 15 juta. Akan tetapi setelah penulis

(Masrusri) mendatangi Mbok Sasmi dan membentuk Tim Pencari Fakta,

71 Ibid., h. 129-135. 72 Ibid., h. 137-143.

Page 80: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

63

ternyata hal tersebut tidak benar. Yang terjadi adalah konspirasi dari

preman kampung dan dukun palsu yang mencari dana denda. Ternyata

yang dimiliki oleh Mbok Sasmi adalah ilmu suwuk untuk pertanian,

pengobatan, dan keselamatan.73

15. Ringkasan Bab 15: Santet Menjadi Komoditas Bisnis

Pada bab ini dijelaskan bahwa pada dekade 1990-an, santet

dieksploitasi sebagai lahan bisnis dengan melibatkan media massa, dari

iklan jasa menangkal santet hingga jasa menyantet. Kemudian, pada tahun

2000-an akhir, jasa pelayanan santet mulai merambah dunia maya, dari

website hingga jejaring sosial seperti Facebook. Maraknya isu santet tidak

terlepas dari orang-orang yang yang ingin memanfaatkan situasi

kebodohan dan ketakutan. Salah satu modus operandinya adalah dengan

terus menciptakan dan mengembangkan isu,74

16. Ringkasan Bab 16: Santet dan Sihir dalam Pandangan Agama dan

Budaya

Pada bab ini dijelaskan bahwa sihir adalah kelebihan atau daya

linuwih yang dimiliki oleh orang kafir. Sihir berasal dari kata dalam

bahasa Arab “ainun sahirah” yang artinya “yang menyilaukan mata”.

Sihir juga dapat dipahami sebagai tipuan khayal yang tidak memiliki

hakikat, sesuatu yang halus (tersembunyi) dan hasil dari bantuan setan

73 Ibid., h. 145-158. 74 Ibid., h. 167-172.

Page 81: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

64

dengan menyuguhkan sesaji. Selain menjelaskan hal tersebut, bab ini juga

menerangkan santet dan sihir dalam pandangan Islam serta dalam budaya

masyarakat Indonesia.

17. Ringkasan Bab 17: Populasi yang Semakin Punah

Pada bab ini dijelaskan bahwa menurut para pelaku supranatural,

saat ini populasi profesi dukun santet sudah mulai langka bahkan boleh

dikatakan sudah hampir punah. Ketika penulis (A. Masruri) membuat

persentase antara isu santet itu dan santet yang asli adalah 95:5. Bahkan

menurut salah seorang spiritualis asal Banten, berpendapat bahwa

kepunahan populasi profesi dukun santet “hanya soal waktu”.75

18. Ringkasan Bab 18: Santet dalam Pandangan Para Tokoh

Bab ini mengemukakan santet dalam pandangan para tokoh dari

berbagai bidang. Misalnya seperti Yan Nurendra, seorang praktisi hiptonis

asal Jakarta. Ia berkata “Santet, suatu fenomena di mana saya berusaha

“menemukan” dan mempelajarinya selama bertahun-tahun, tetapi sampai

saat ini keberadaanya tetap antara ada dan tiada, dan nyaris inkonsisten.

Bisa begini tetapi tidak begitu, bisa di sini tetapi tidak di sana, dan

seterusnya. Untuk saya pribadi, Fenomena keberadaan santet ini masih

75 Ibid., h. 173-178.

Page 82: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

65

saya masukkan dulu dalam temporary directory otak saya, alias “belum

dimengerti”, tetapi “dibuang sayang”.

Menurut Buanergis Muryono, seorang budayawan asal Jakarta,

santet adalah salah satu kekuatan gaib yang dilakukan seseorang untuk

tujuan mencelakai. Rahasia dari santet itu dimiliki mereka yang sudah

mengetahui rahasia tubuh jasmani dan tubuh rohaninya. Selain itu, pada

bab ini terdapat juga pandangan dari tokoh-tokoh lain seperti Ki Poleng

Sudamala, Daday Rahmat Hidayat, Mbah Roso dan tokoh lainnya.76

BAB V

PEMBAHASAN

A. Mantra-Mantra yang Dianalisis

Dari sekian banyak mantra rapalan dan bacaan yang terdapat dalam

buku The Secret of Santet, penulis memilih lima mantra yang akan dianalisis

dengan pertimbangan sebagai berikut; (1) mantranya pendek, sehingga dapat

mempermudah analisis, (2) bahasa yang digunakan dalam mantra tersebut

dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak terdengar asing,

dan (3) kelengkapan teks mantra.

Dari aspek-aspek tersebut, berikut adalah lima mantra santet yang akan

dianalisis disertai dengan terjemahnya:

76 Ibid., h. 179-185.

Page 83: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

66

1. “Alif Laam Miim. Dzaalikal kek tabuk…”

Terjemah: “Alif Laam Miim.77 Demikian/itu, ‘kek tabuk’ dalam bahasa

Madura berarti sakit perut.

2. “Bismillahirrahmanirrohimm. Bayat ingsun amuji pujiku dipa murap.

Rina wengi tan kena ing sirep. Sapa kira neja ala maring ingsun. Kundura

kuwanine. Ilanga kebakitan. Lebur jabang bayi kan neja ala maring

ingsun…”

Terjemah: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. Aku berniat memuji pujiku dipa murap. Siang dan malam

jangan tertidur. Siapa orang yang berniat jahat kepadaku, mengecillah

keberaniannya, hilanglah kesaktiannya. Hancur orang yang berniat jahat

kepadaku…”

3. “Aku tidak berniat menyumbat bambu ini, melainkan menyumbat kubul

dan dubur…”

4. “Sun matek ajiku santet, aja jin, aja gendruwo, setan kilat nyembah

marang aku, jalma manungsa ora nyembah marang aku, jalma tinurun

aking swarga kayangane, kamarupa kamabang bethara kembangane

jagad. Heeee setan bekasakan, sira sun kongkon…”

77 Dalam jurnal berjudul Tafsir Alif Lam Mim Kyai Shalih Darat yang ditulis oleh Heru Setiawan dari IAI Tribakti yang dimuat dalam Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin terbitan tahun 2018, Alif Laam Mim merupakan fawatih As-suwar berupa al-ahruf al-muqatta’ah yang diperdebatkan oleh para mufasir. Mayoritas mufasir tidak menafsirkan lafadz tersebut kecuali dengan kata waallahu ‘alam (hanya Allah yang mengetahui).

Page 84: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

67

Terjemah: “Diriku yang sejati merapalkan mantra santet, jangankan jin

atau genderuwo, setan dan iblis pun menyembah kepadaku, manusia tidak

menyembah kepadaku, makhluk yang turun dari surga para dewa,

makhluk tanpa rupa dan berwajah merah, dewata mengharumkan

kekuasan. Heeee setan bekasaa, kamu kusuruh…”

5. “Terbanglah engkau bersama kegelisahanmu…”

B. Makna Mantra Santet Analisis Perspektif Filsafat Bahasa Language

Games Ludwig Wittgeinstein

1. Mantra Pertama

a. Teks: “Alif Laam Miim. Dzalikal kek tabuk…”

b. Bahasa asli: bahasa Arab dan bahasa Madura

c. Terjemah: “Alif Laam Miim. Demikian/itu sakit perut…”

d. Aturan Permainan: Santet autosugesti, santet ini menggunakan

kekuatan pikiran dalam bentuk niat dan keyakinan. Santet jenis ini

mengutamakan kemampuan konsentrasi dan visualisasi.

e. Meaning in Use: Digunakan dengan tujuan untuk membuat orang lain

sakit perut

f. Tata cara penggunaan: Dibaca sebanyak seribu kali, saat membaca

kalimat ini, di depannya disediakan sebotol air. Kemudian ditiupkan

Page 85: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

68

ke air dalam botol lalu mulut botol disumbat dengan plastik disertai

visualisasi menyumbat anus orang yang dimaksud.

g. Analisis:

Kalimat dengan teks yang mirip mantra tersebut ditemukan

dalam kitab Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 1 dan 2 yang berbunyi

“Alif Laam Miim. Dzaalikal kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-

muttaqiin”, yang artinya “Alif Laam Miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak

ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”78

Sebagian mufassir79 berupaya untuk mentakwilkan80 “Alif Laam

Miim”, seperti Ar-Raziy, Ibnu ‘Arabi, dan Kyai Shalih Darat.

Dalam tafsirnya yang berjudul Faid Al-rohman fi Tarjamah al-

Kalam al-Malik Al-Daiyyan, Kyai Sholih Darat menafsirkan ayat

tersebut dalam dua versi. Pertama, alif mengisyaratkan wujud pertama

(al-wujud al-awwual) yaitu Allah, Laam mengisyaratkan wujud tengah

(al-wujud al-mutawassit) yaitu Jibril, sedangkan Miim mengisyaratkan

wujud terakhir, yaitu Muhammad. Versi kedua, Alif mengisyaratkan

78 Litequran.net/al-baqarah diakses pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 06.37 WIB 79 Menurut KBBI, Mufassir adalah orang yang menerangkan makna (maksud) ayat Al-Qur’an. Mufassir disebut juga ahli tafsir. Dalam kajian ilmu tafsir, ada syarat-syarat tertentu untuk menjadi Mufassir, diantaranya seperti; aqidah yang benar, bersih dari hawa nafsu, berpengetahuan dalam bahasa Arab, dan lain-lain. Diakses pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 11.24 WIB. 80 Dalam almuflihun.com, takwil secara etimologi adalah kembali. Maksudnya adalah sesuatu yang dikembalikan kepadanya. Sedangkan takwil secara terminologi adalah membawa makna lafazh kepada makna lain yang tidak sama dengan makna zhahirnya, namun demikian ada kemungkinan lafazh tersebut mempunyai makna secara zhahir. Diakses pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 11.24 WIB.

Page 86: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

69

ilmu syari’at, Laam mengisyaratkan ilmu thariqah, dan Miim

mengisyaratkan ilmu hakikat.81

Dalam mantra santet ini ayat tersebut dipotong di bagian awal

ayat kedua dan diganti dengan kalimat “kek tabuk” sehingga menjadi

berbunyi “Alif Laam Miim. Dzaalikal kek tabuk” yang dalam hal ini

digunakan sebagai autosugesti untuk menyantet orang lain dengan

bantuan visualisasi berupa sebotol air yang disumbat dengan plastik

setelah dibacakan mantra tersebut sebanyak seribu kali. Visualisasi ini

bertujuan mempersepsikan bahwa mulut botol yang disumbat adalah

anus yang disumbat dari orang yang dimaksud agar benar-benar

menjadi “kek tabuk” (sakit perut).

Dalam perspektif language games Wittgeisntein, setiap bentuk

permainan bahasa memiliki ketentuan dan aturan sendiri yang tidak

boleh dicampuradukkan, agar tidak menimbulkan kekacauan. Oleh

karena itu, kalimat “Alif Laam Miim. Dzaalikal…” di dalam mantra ini

tidak dimaknai dalam penggunaannya ketika dimaksudkan membaca

ayat suci Al-Qur’an karena berada dalam ‘permainan’ yang berbeda.

Yang satu dimaksudkan untuk digunakan sebagai mantra santet, dan

yang satu dimaksudkan untuk membaca ayat suci Al-Qur’an.

81 Jurnal berjudul Tafsir Alif Laam Miim Kyai Shalih Darat oleh Heru Setiawan pada majalah jurnal Kontemplasi, Vol. 06, No. 01, Agustus 2018.

Page 87: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

70

Kemudian, istilah “kek tabuk” juga tidak dapat dimaknai

sebagai “sakit perut” sebagaimana penyakit diare atau sakit perut yang

lain karena dalam aturan permainan ini, kalimat “kek tabuk”

digunakan sebagai kalimat yang ditujukan untuk menyantet orang lain

agar orang yang dimaksud menjadi sakit perut dalam arti gejala santet.

Oleh karena itu, kalimat “Alif Laam Miim. Dzaalikal kek tabuk…”

dapat dimaknai sebagai mantra santet yang berupa kalimat sugesti

yang mengantarkan keinginan seseorang untuk mengirim sakit perut

kepada orang yang dimaksud.

2. Analisis Mantra Kedua

a. Teks: “Bismillahirrahmanirrohimm. Bayat ingsun amuji pujiku dipa

murap. Rina wengi tan kena ing sirep. Sapa kira neja ala maring

ingsun. Kundura kuwanine. Ilanga kebakitan. Lebur jabang bayi kan

neja ala maring ingsun…”

b. Bahasa asli: bahasa Arab dan bahasa Jawa

c. Terjemah: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Aku berniat memuji pujiku dipa murap. Siang dan

malam jangan tertidur. Siapa orang yang berniat jahat kepadaku,

mengecillah keberaniannya, hilanglah kesaktiannya. Hancur orang

yang berniat jahat kepadaku…”

Page 88: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

71

d. Aturan permainan: Santet Kanoman, adalah santet dengan tingkatan

terendah yang dilakukan cukup dengan membaca mantra-mantra

tertentu tanpa menggunakan media tertentu seperti paku, rambut,

boneka, tepung, patung, dan peralatan lainnya.

e. Meaning in Use: Digunakan untuk me-lebur orang lain.

f. Tata cara penggunaan: Menyediakan ayam jantan putih mulus, kain

putih tiga meter, bunga tujuh rupa, (welat) kulit bambu, dan puasa

mutih tujuh hari, lalu membaca mantra.

g. Analisis:

Menurut Masruri, mantra ini sama persis dengan Aji Dipo

Murup,82 akan tetapi dari narasumber (Mbah Kliwon), mantra ini

diberi nama Aji Brabat Pati. Mbah Kliwon menjelaskan bahwa yang

membuat ajian berbeda nama dan fungsi karena ada perubahan atau

pembelokan pada bagian teks mantranya. Dari yang aslinya sebagai

penangkal santet berubah menjadi ilmu santet.

Menurut Mbah Kliwon, Aji Brabat Pati sesungguhnya bukan

ilmu santet dan itu dapat dilihat dari teks mantranya, “sapa wong kang

82 Dikarenakan keterbatasan sumber informasi, peneliti tidak dapat menemukan teks lengkap dari mantra Aji Dipo Murup.

Page 89: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

72

neja ala marang aku, kundura kewaninane, ilango kesaktiane” (siapa

yang berniat jahat kepadaku, mengecillah keberaniannya, hilanglah

kesaktiannya). Bait tersebut arahnya untuk kepentingan keselamatan

atau bela diri dan bersifat defensif. Akan tetapi ketika diubah dengan

kalimat “lebur jabang bayi” dan dijadikan password untuk visualisasi

me-lebur jabang bayi (manusia), sehingga yang muncul adalah energi

semacam santet.

Dalam perspektif language games, sampai pada sebelum

mantra tersebut diubah menjadi mantra untuk menyantet orang lain,

maka mantra ini dapat dimaknai sebagai mantra pertahanan diri. Akan

tetapi setelah mantra ini diubah untuk menyantet orang lain, maka

mantra ini dapat dimaknai sebagai mantra santet sebagaimana konsep

meaning in use.

Termasuk kalimat “Bismillahirrohmaanirrohiim”, pada

umumnya kalimat ini digunakan ketika orang Islam akan memulai

sesuatu yang baik seperti membaca Al-Qur’an, memulai belajar, dan

aktivitas lain sehingga kalimat ini bermakna baik dan transenden.

Seperti dalam tulisan berjudul Tafsir Basmalah yang ditulis oleh

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, menurutnya ada dua

fungsi ketika kata kerja tersembunyi diletakkan di belakang.83

83 Dalam kalimat “Bismillahirrahmaanirrohim” terdapat jar majrur (bi ismi) di awal ayat yang berkaitan dengan kata kerja tersembunyi setelahnya sesuai dengan jenis aktivitas yang sedang

Page 90: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

73

Pertama, tabarruk yang artinya mengharap berkah dari Allah. Kedua,

pembatasan maksud karena ‘amil di belakang berfungsi membatasi

makna.84

Akan tetapi ketika kalimat “Bismillahirrohmaanirrohiim”

digunakan dalam pembuka mantra santet tersebut, kalimat ini tidak

dapat dimaknai sebagai “Bismillahirrohmaanirrohim” yang pada

umumnya penggunaan kalimat ini. Akan tetapi justru dapat dimaknai

kebalikannya sebagaimana konsep meaning in use.

3. Analisis Mantra Ketiga

a. Teks: “Aku tidak berniat menyumbat bambu ini, melainkan

menyumbat kubul dan dubur…”

b. Bahasa asli: bahasa Indonesia

c. Terjemah: -

d. Aturan permainan: Santet Sandungan, adalah santet yang dilakukan

dengan teknik analogi atau magie imitative dengan memanfaatkan

simbol-simbol sebagai media memperkuat visualisasi. Media dapat

dikerjakan. Jar majrur dalam kaidah bahasa Arab harus memiliki kaitan dengan kata yang tersembunyi setelahnya, karena keduanya adalah ma’mul. Sedang setiap ma’mul harus memiliki ‘amil. 84 Almanhaj.or.id diakses pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 11.49 WIB.

Page 91: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

74

berupa benda mati seperti tanah kuburan, rambut, paku, silet, jarum,

dan benda-benda lain.

e. Meaning in use: Digunakan untuk membuat orang lain tidak bisa

buang air besar maupun kecil.

f. Tata cara penggunaan: Menyediakan media berupa bambu apus yang

berisi air. Selanjutnya memusatkan konsentrasi dan membacakan

mantra tersebut.

g. Analisis:

Santet jenis ini adalah santet yang banyak berkembang di

Indonesia. Medianya dapat bermacam-macam dan tentu memiliki

mantra yang bermacam-macam pula. Ada yang memakai media kayu

delima putih. Sambil membaca mantra dan menyebut nama orang

yang hendak dituju, kayu tersebut dipukul-pukul. Dengan teknik ini

orang yang dituju dapat mengalami kelumpuhan.

Menurut perspektif language games, kalimat “aku tidak

berniat menyumbat bambu ini,” dapat kita maknai bahwa pelaku tidak

bermaksud menyumbat bambu tersebut meskipun secara harfiah

pelaku melakukannya. Akan tetapi pelaku bermaksud menjadikan

media (bambu) tersebut sebagai simbol (aturan permainan Santet

Sandungan) untuk memperkuat visualisasi dari makna sebenarnya

hendak pelaku tuju, yaitu “…melainkan menyumbat kubul dan

dubur…” dari orang yang hendak disantetnya.

Page 92: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

75

Misal media yang digunakan adalah kayu delima putih atau

uleg (alat untuk melumat bumbu dapur),85 tentu tata cara dan teks

mantranya pun akan lebih variatif tergantung pada media yang

digunakan dan santet dengan efek seperti apa yang hendak pelaku tuju

(meaning in use).

4. Analisis Mantra Keempat

a. Teks: “Sun matek ajiku santet, aja jin, aja gendruwo, setan kilat

nyembah marang aku, jalma manungsa ora nyembah marang aku,

jalma tinurun aking swarga kayangane, kamarupa kamabang bethara

kembangane jagad. Heeee setan bekasakan, sira sun kongkon…”

b. Bahasa asli: bahasa Jawa

c. Terjemah: “Diriku yang sejati merapalkan mantra santet, jangankan jin

atau genderuwo, setan dan iblis pun menyembah kepadaku, manusia

tidak menyembah kepadaku, makhluk yang turun dari surga para

85 Penggunaan santet dengan media ini adalah dengan cara membungkus media tesebut dengan kain putih hingga menyerupai pocongan mayat, lalu dikubur di dalam tanah tepat di depan mulut pawon (tempat memasak dalam dapur tradisional). Pocongan uleg tersebut dibacakan talkin atau bacaan yang biasa dibaca petugas kubur saat prosesi pemakaman jenazah dalam tradisi Islam di Jawa. Orang yang diserang santet jenis ini akan mengalami panas di pagi hari, terutama saat dapur sedang digunakan untuk memasak. Santet jenis ini semakin punah seiring tidak digunakannya lagi dapur tradisional dan diganti dengan dapur modern atau kompor gas.

Page 93: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

76

dewa, makhluk tanpa rupa dan berwajah merah, dewata

mengharumkan kekuasan. Heeee setan bekasaan, kamu kusuruh…”

d. Aturan permainan: Santet Gelangan, adalah santet yang dilakukan

dengan cara menyiksa makhluk hidup untuk mengekspresikan

program sakit pada objek atau korban yang disantet.

e. Meaning in use: Digunakan untuk mengirim penyakit, rasa sakit, dan

rasa panas kepada orang lain.

f. Tata cara penggunaan: Menyediakan ayam jantan yang disembelih

dengan welat (kulit bambu) pada malam Jumat sambil membaca

mantra tersebut. Lalu ayam jantan sesajen tersebut dicabuti bulunya.

Saat mencabut bulu-bulu ayam tersebut, sambil memvisualisasikan

sedang menyiksa dan “mengirim” penyakit kepada korban.

Selanjutnya ayam lalu disiram air mendidih, juga dengan visualisasi

mengirim rasa panas kepada orang yang dituju. Setelah bulu-bulunya

habis, ayam tersebut dipanggang (dalam dunia persantetan disebut

dengan istilah bekakak). Bekakak tersebut bagian kepalanya ditusuk

dengan beberapa jarum. Dipercaya, semakin banyak jarum yang

ditusukkan, semakin keras reaksi santet yang dikirimnya.

g. Analisis:

Dalam perspektif language games, kalimat “sun matek ajiku

santet, aja jin, aja gendruwo, setan kilat nyembah marang aku,” dapat

dimaknai bahwa pelaku sedang bermaksud untuk mengagungkan

Page 94: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

77

dirinya sendiri (“nyembah marang aku”). Hal ini tentunya bertujuan

agar dapat memberikan perintah (meaning in use) kepada “setan86

bekasaan”.

Pada mulanya, antara mantra dan tata cara santet yang

dilakukan seakan-akan tidak ada hubungannya sama sekali. Dari mulai

awal kalimat “Sun matek ajiku santet,” sampai pada kalimat

“…bethara kembangane jagad.” Hubungan antara mantra dan

meaning in use-nya justru terletak di akhir mantra, yaitu kalimat “Heee

setan bekasakan, sira sun kongkon…” yang dapat dimaknai bahwa

pelaku di akhir mantranya memberikan perintah kepada yang

dipanggil sebagai “setan bekasaan” untuk “mengirim” rasa sakit yang

dilakukannya pada ayam tersebut kepada orang yang dimaksud.

5. Analisis Mantra Kelima

a. Teks: “Terbanglah engkau bersama kegelisahanmu…”

b. Bahasa asli: bahasa Indonesia

c. Terjemah: -

86 Dalam wikipedia.org yang diakses pada tanggal 1 Juni 2020 pukul 12.13 WIB., setan dalam agama-agama Samawi adalah makhluk yang menggoda manusia untuk berbuat jahat. Pada awalnya, istilah “setan” digunakan sebagai julukan untuk berbagai entitas yang menentang kepercayaan iman manusia di dalam Alkitab Ibrani. Sejak saat itu, agama-agama Samawi menggunakan istilah “Satan” sebagai nama untuk iblis. Di dalam bahasa Indonesia, istilah Satan berbeda maknanya dengan “setan”. Akan tetapi makna “setan bekasaan” dalam mantra santet ini peneliti tidak memiliki informasi yang cukup untuk menjelaskan maknanya.

Page 95: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

78

d. Aturan permainan: Santet Median, santet tingkat keempat ini

dinyatakan oleh para Balian (dukun di Bali) termasuk sebagai santet

yang paling ganas. Selain bisa membuat gila dan tidak dapat

disembuhkan secara medis, bukan hanya korban yang menanggung

beban, tetapi seluruh keluarga besarnya juga menanggung aib. Santet

ini dilakukan dengan memadukan tingkat santet di bawahnya

(kanoman, sandungan, dan gelangan), tetapi lebih menekankan pada

pembacaan mantra yang lebih intens.

e. Meaning in use: Digunakan untuk mempermalukan korban dan

membunuh korban pelan-pelan yang disertai dengan gangguan

kejiwaan.

f. Tata cara penggunaan: Pelaku santet median sering menggunakan

media dari jenis hewan yang hidup di alam bebas. Misalnya, burung

yang dibuat mati secara pelan-pelan. Sebelum dilepas, paruhnya

direkat menggunakan getah pohon yang semakin kering semakin kuat

daya rekatnya sehingga burung tersebut tidak bisa makan dan mati

pelan-pelan. Selanjutnya burung tersebut dilepaskan sembari membaca

mantra.

g. Analisis:

Sekilas mantra tersebut justru nampak seperti puisi ketimbang

mantra santet. Kalimat “terbanglah engkau (burung) bersama

kegelisahanmu” secara sederhana dapat diartikan bahwa pelaku

Page 96: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

79

memberikan kebebasan terhadap burung tersebut setelah diberinya

perekat di paruhnya (kegelisahanmu). Dalam perspektif language

games (santet median), mantra tersebut dapat dimaknai sebagai bentuk

eksplorasi dari pelaku santet terhadap kegelisahan yang dialami

burung yang dijadikannya media. Eksplorasi tersebut kemudian

dialihkan kepada jiwa yang disantet (meaning in use).

Jika dikaji secara lebih mendalam tentang santet dan mantra-mantra di

atas dengan teori ini, sebenarnya memberikan pandangan yang berbeda

tentang santet dari pandangan yang selama ini hidup di masyarakat, yang

beranggapan bahwa santet adalah ilmu hitam. Hal ini senada dengan apa yang

dikatakan oleh para pengikut aliran santet yang dikemukakan dalam buku The

Secret of Santet, bahwa menurut para pengikut aliran santet, sebutan santet

sebagai ilmu hitam hanya persepsi dari “orang luar”.

Santet menurut para pengikut aliran santet adalah tradisi turun-temurun

yang hingga kini masih dilestarikan oleh sebagian orang sebagai sebuah

ngelmu sekaligus ageman (pegangan) untuk mempermudah berbagai

problema dalam hidup. Karenanya tidak mengherankan jika hingga saat ini

santet masih dipelajari secara sembunyi-sembunyi oleh sebagian pengikutnya.

Dalam melihat hal ini, peneliti mengaitkannya dengan peristiwa

Pembantaian Banyuwangi 1998 yang menewaskan 114 korban yang sampai

saat ini tidak diketahui motif pasti dari peristiwa tersebut. Menurut saya

peristiwa ini adalah upaya stigmatisasi terhadap para pengikut aliran santet

Page 97: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

80

agar ilmu ini tidak lagi dipelajari oleh masyarakat dan terhapus keberadaanya,

serta agar tidak lagi dianggap sebagai salah satu tradisi atau bagian dari

budaya masyarakat Indonesia. Padahal para pengikut aliran santet sangat

meyakini bahwa santet adalah ilmu bebas nilai dan tidak berada pada wilayah

hitam atau putih. Jika kemudian santet itu digunakan untuk tindakan di luar

kebenaran, berarti menjadi tanggung jawab pribadi pelakunya.

Santet sebagaimana yang dikatakan oleh penggiat budaya asal

Banyuwangi, Hasan Ali, dan dikutip oleh Sukidin dalam disertasinya di

Universitas Airlangga yang berjudul Pembunuhan Dukun Santet Banyuwangi:

Studi Kekerasan Kolektif dalam Perspektif Konstruktivistik menjelaskan

bahwa santet bagi masyarakat Banyuwangi adalah realitas. Ada dan

keberadaanya sangat diyakini. Dia mengatakan “mayoritas mereka

mempercayai dan sudah menjadi bagian yang menyatu dalam keseharian

masyarakat Osing.87 Santet menjadi kosa kata harian masyarakat Osing.

Bagaimana tidak, segala hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari yang

dianggap penting, selalu saja kebanyakan masyarakat Osing akan mendatangi

orang pintar hanya sekedar untuk berkonsultasi”. Hasan Ali menambahkan

bahwa masyarakat Osing akan mendatangi dukun untuk selametan pindah

87 Dalam wikipedia.id diakses pada 21 Juni 2020 dengan judul Suku Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi atau juga disebut sebagai Laros (akronim dari Lare Osing). Orang Osing menggunakan bahasa Osing yang merupakan pengaruh dari bahasa Bali dan turunan langsung dari bahasa Jawa Kuno, sebagai bahasa sehari-hari mereka.

Page 98: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

81

rumah, dan di hampir setiap aktivitas sehari-hari seperti membangun rumah,

menyongsong panen, hajatan khitan, pernikahan, dan lain-lain.88

Dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan Jawa, Koentjaraningrat

menyebutkan bahwa ilmu tenung, ilmu hitam, dan terutama ilmu gaib

percintaan, tidak hanya ada dalam tradisi lisan saja dalam sistem kebudayaan

Jawa, tetapi juga dalam kesusasteraannya. Walaupun demikian tidak ada

buku-buku khusus mengenai ilmu hitam; catatan-catatan mengenai ilmu hitam

hanya terdapat di antara ketrangan-keterangan mengenai ngelmi pethak dalam

buku-buku umum mengenai ilmu gaib, seperti dalam buku Panengen

Pangiwo.89 Dalam buku ini Koentjaraningrat menggunakan istilah ilmu gaib

destruktif untuk membedakan antara ilmu santet yang digunakan untuk

perlindungan, pengobatan, dan sebagainya dengan ilmu santet yang digunakan

untuk menyakiti orang lain.

Dari pemaparan tentang santet yang dipaparkan oleh Hasan Ali dan oleh

Koentjaraningrat, peneliti berpendapat bahwa baik itu Hasan Ali dan

Koentjaraningrat ingin mengatakan bahwa santet adalah ilmu yang netral,

tidak berada dalam wilayah hitam atau putih, ilmu yang bebas nilai, yang juga

88 Dalam tirto.id diakses pada 21 Juni 2020 dengan judul Pembantaian Dukun Santet, Operasi Naga Hijau dan Teror Kepada NU yang ditulis oleh Irfan Teguh. Dalam artikel ini dijelaskan lebih lanjut tentang terjadinya pembantaian dukun santet di Banyuwangi yang sempat menjadi berita internasional dengan judul Indonesia’s New Wave of Terror, Macabre Murders Sweep Java, dan Indonesia’s Ninja War. Peristiwa ini juga menarik perhatian para peneliti dari luar negeri. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh peneliti luar negeri adalah Jason Brown, penelitian ini kemudian terbit dengan judul Paranormal dan Peristiwa Pembantaian (Terror Maut di Banyuwangi, 1998). 89 Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka. Hal. 420.

Page 99: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

82

merupakan salah satu bagian dari kebudayaan yang hidup dalam masyarakat

Jawa.

Dalam hubungannya dengan Islam, peneliti melihat bahwasanya santet

adalah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang dikatakan

oleh Mohammad Kosim dalam jurnal berjudul Ilmu Pengetahuan dalam Islam

(Perspektif Filosofis-Historis) bahwa ilmu pengetahuan dalam Islam memiliki

karakteristik khas yang berbeda secara fundamental dengan ilmu-ilmu yang

dikembangkan di Barat, baik landasan, sumber, sarana, dan metodologinya.

Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh melalui Al-

Qur’an dan Sunnah; bersumber dari alam fisik dan alam metafisik; diperoleh

melalui indra, akal, dan hati/intuitif. Cakupan ilmunya sangat luas, tidak

hanya menyangkut persoalan-persoalan duniawi, namun juga terkait dengan

permasalahan ukhrawi.

Hal tersebut berkaitan dengan hizib-hizib yang hingga kini masih

menjadi tradisi dalam masyarakat Islam di Indonesia sebagai sarana yang

mirip santet. Seperti yang dijelaskan Masruri dalam bab ketujuh tentang hizib-

hizib “keras” penangkal dan penghancur ilmu hitam. Tentu keduanya berasal

dari sumber yang berbeda, akan tetapi peneliti berpendapat bahwa keduanya

memiliki beberapa peraturan permainan yang sama. Seperti laku batin,

amalan-amalan puasa, perulangan bacaannya, dan lain-lain. Keduanya tidak

lepas dari proses mengasah batin dari orang yang ingin mengamalkan ilmu

tersebut. Selain itu, keduanya juga tidak lepas dari proses pemberian ilmu dari

Page 100: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

83

guru ke murid dan mempunyai runtutan guru atau sanad. Dalam bahasa Islam

mekanisme ini disebut ijazah. Sebagaimana yang dijelaskan Masruri, bahwa

salah satu faktor penentu kekuatan santet adalah umur silsilah dari suatu ilmu

santet. Sedangkan dalam hizib, masih belum diketahui apakah umur silsilah

dari hizib tersebut berpengaruh terhadap kekuatannya.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa makna mantra

santet analisis perspekstif filsafat bahasa language games Ludwig

Wittgeinstein adalah:

Bahwa santet mempunyai aturan-aturan tersendiri dalam permainan

bahasanya yang tidak dapat dicampuradukkan dengan aturan permainan yang

Page 101: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

84

lain. Sebagaimana konsep meaning in use, teori ini juga memberikan

pemahaman bahwa makna mantra santet bergantung pada tujuan dari mantra

tersebut dipergunakan. Mantra santet dapat dimaknai sebagai mantra santet

jika mantra tersebut dipergunakan sebagai sarana untuk menyantet atau

menyakiti orang lain, dan mantra santet tidak dapat dimaknai sebagai mantra

santet jika dipergunakan untuk tujuan yang lain.

Semisal mantra-mantra santet yang dipergunakan sebagai teks sastra

atau teks puisi sebagaimana dipergunakan oleh Sapardi Djoko Damono dalam

bukunya yang berjudul Mantra Orang Jawa. Dalam buku tersebut banyak

mantra-mantra yang dipergunakan sebagai teks puisi. Hal ini dapat dimaknai

sebagai upayanya dalam menjaga salah satu bentuk tradisi kuno bangsa

Indonesia, khususnya tradisi lisan orang Jawa, dan karena bukan

dipergunakan sebagai sarana untuk menyantet atau menyakiti orang lain,

maka tidak dapat dimaknai sebagai mantra santet.

Pada akhirnya, pemaknaan pada mantra santet didasarkan pada tujuan

daripada mantra tersebut dipergunakan. Dapat digunakan sebagai sarana

pertahanan diri, dapat juga dipergunakan untuk menyakiti orang lain, dapat

juga digunakan sebagai sarana lainnya.

B. Saran

Mengakhiri tulisan ini ada beberapa hal yang perlu penulis

kemukakan. Pertama, dalam hal ini penulis berharap adanya penelitian

Page 102: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

85

lanjutan tentang “Makna Mantra Santet dalam Buku The Secret of Santet

Perspektif Analisis Filsafat Bahasa Language Games Ludwig Wittgeinstein”

ke depan karena penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, serta

dalam rangka memperkaya keilmuan aqidah dan filsafat Islam khususnya di

kalangan akademisi. Kedua, adanya penelitian ini bukan dimaksudkan agar

pembaca belajar menyantet atau menyakiti orang lain. Justru sebaliknya, yaitu

agar kita dapat terhindar dari santet dan dapat belajar cara menanggulanginya.

Akhirnya, penulis berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca secara umum, dan khususnya kepada mahasiswa dalam rangka

memperkaya wawasan intelektual pemikiran, sehingga mampu menjadi para

pemikir yang terus berusaha untuk membangun peradaban yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Firdaus. Tanpa Tahun. Language Games: Membidani Makna dari Rahim

Permainan, Serpihan Pemikiran Analitis Ludwig Wittgeinstein. Dalam

https://www.academia.edu/22903317/Language_Games_Membidani_Makn

a_dari_Rahim_Permainan diakses pada tanggal 16 Maret 2020.

Al Manhaj. Tanpa Tahun. Artikel. Doa Singgah di Suatu Daerah. Dalam

https://almanhaj.or.id/6932-doa-singgah-di-suatu-daerah.html diakses pada

tanggal 27 Maret 2020.

Page 103: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

86

Asmoro, Ryan Putra Langgeng. Tanpa Tahun. Makalah. Ludwig Wittgeinstein.

Dalam https://id.scribd.com/document/398761205/LUDWIG-

WITTGEINSTEIN-docx diakses pada tanggal 17 Maret 2020.

Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Baker, Anton. 1984. Metode-Metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bertens, K. 1990. Filsafat Barat Kontemporer Inggris-Jerman. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Hidayat, Asep Ahmad. 2009. Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakikat Bahasa, Tanda,

dan Makna. Bandung: PT Remaja Rossa Karya Offset.

Huda, Sokhi. 1999. Makalah. Qawl Jadid Wittgeinstein: Sebuah Presentasi atas

Language Games. Dalam

https://www.researchgate.net/publication/321126191_Qawl_Jadid_Wittgein

stein_Sebuah_Presentasi_atas_Language_Games diakses pada tanggal 16

Maret 2020.

Kaelan, M.S. 2013. Pembahasan Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan, M.S. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma.

Kattsoff, Louis O. 1995. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Khoyin, Muhammad. 2013. Filsafat Bahasa. Jawa Barat: CV Pustaka Setia.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Kontibutor Wikipedia. 2020. Suku Osing. Dalam

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Osing diakses pada tanggal 22 Juni

2020

Page 104: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

87

Kontributor Wikipedia. 2020. Setan. Dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Setan

diakses pada tanggal 1 Juni 2020.

Kontributor Wikipedia. 2020. Ludwig Wittgeinstein. Dalam

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ludwig_Wittgeinstein diakses pada tanggal

19 Maret 2020.

Kontibutor Wikipedia. 2020. Hizib. Dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hizib

diakses pada tanggal 26 Maret 2020.

Kontributor Wikipedia. 2020. Tarekat Syadziliyah. Dalam

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tarekat_Syadziliyah diakses pada tanggal

26 Maret 2020.

Lite Quran. Tanpa Tahun. Surat Al Baqarah. Dalam litequran.net/al-baqarah diakses

pada tanggal 1 Juni 2020.

Masruri, A. 2010. The Secret of Santet. Jakarta: Visimedia.

Mustansyir, Rizal. 1995. Filsafat Analitik. Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada.

Purwanti, Christina. 2019. Artikel. Bahasa dan Makna: Sebuah Konsep Pemikiran.

Dalam https://www.nttsatu.com/bahasa-dan-makna-sebuah-konsep-

pemikiran/ diakses pada tanggal 6 Juni 2020.

Rakhmawan, Abu Kayyisa Zaki. Tanpa Tahun. Artikel. Makan Tujuh Butir Kurma

Ajwah dapat Menangkal Racun dan Sihir. Dalam

https://almanhaj.or.id/2229-makan-tujuh-butir-kurma-ajwah-dapat-

menangkal-racun-dan-sihir.html diakses pada tanggal 27 Maret 2020.

Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Saktyambara. Tanpa Tahun. Artikel. Buku-Buku Mistik Penguak Misteri Karya Pak

Masruri Pati. Dalam https://bukumistik.blogspot.com/p/menguak-

misteri.html?m=1 diakses pada tanggal 18 Maret 2020.

Page 105: SKRIPSI MAKNA MANTRA SANTET DALAM BUKU THE …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8834/1/Zein...Skripsi ini mengkaji makna mantra-mantra santet yang terdapat dalam buku ... berbagai

88

Saktyambara. Tanpa Tahun. Artikel. Buku-Buku Fiksi Karya Pak Masruri Pati.

Dalam https://bukumistik.blogspot.com/p/fiksi.html?m=0 diakses pada

tanggal 18 Maret 2020.

Setiawan, Heru. 2018. Tafsir Alif Lam Mim Kyai Shalih Darat. Kontemplasi, Vol.

06, No. 01, Agustus. Dalam http://ejournal.iain-

tulungagung.ac.id/index.php/kon/article/view/2161 diakses pada tanggal 1

Juni 2020.

Sutrisno dan Hardiman. 1992. Para Filsuf Penentu Gerak Zaman. Yogyakarta:

Kanisius.

Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Mufasir. Dalam https://kbbi.web.id/mufasir.html diakses

pada tanggal 1 Juni 2020.

Teguh, Irfan. 2018. Artikel. Pembantaian Dukun Santet, Operasi Naga Hijau dan

Teror kepada NU. Dalam

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/pembantaian-duku-santet-

operasi-naga-hijau-teror-kepada-nu-cE5V diakses pada tanggal 22 Juni 2020

Wahyudi. 2015. Artikel. Definisi Takwil. Dalam http://almuflihun.com/definisi-

takwil/ diakses pada tanggal 1 Juni 2020.