skripsi - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/kkc kk fkp.n.189-18 har p...

128
SKRIPSI PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMPIS BANGKALAN PENELITIAN QUASY-EKSPERIMENTAL Oleh: USWATUN HASANAH NIM. 131311133100 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2017 IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAH SKRIPSI

Upload: dobao

Post on 26-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

i

SKRIPSI

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP TINGKAT

KEPATUHAN PENGOBATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMPIS BANGKALAN

PENELITIAN QUASY-EKSPERIMENTAL

Oleh:

USWATUN HASANAH

NIM. 131311133100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2017

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 2: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

SKRIPSI

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP TINGKAT

KEPATUHAN PENGOBATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMPIS BANGKALAN

PENELITIAN QUASY-EKSPERIMENTAL

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

dalam Program Studi Pendidikan Ners

pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR

Oleh:

USWATUN HASANAH

NIM. 131311133100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2017

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 3: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

iii

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 4: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

iv

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 5: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

v

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 6: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

vi

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 7: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

vii

MOTTO

“DEKATILAH DAN KENALILAH ALLAH, SENANTIASA ALLAH AKAN

SELALU BERSAMAMU. BISMILLAHIRROHMANIRRAHIM”

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 8: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah

dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “PENGARUH

PEER GROUP SUPPORT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN

PENGOBATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS

KLAMPIS BANGKALAN” ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya sampaikan

terimakasih banyak kepada dosen pembimbing saya yaitu Bapak Dr.Makhfudli,

S.Kep., Ns., M.ked Trop. dan ibu Lailatun Ni’mah, S.Kep. Ns., M.Kep. atas

kesempatan waktu yang diluangkan untuk membimbing, memotivasi dan

memberi saran yang sangat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep)

pada Program studi Pendidikan Ners (PSPN) Fakultas Keperawatan Universitas

Airlangga. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan pada baginda

Rasulullah SAW dengan suri tauladannya saya mampu memotivasi diri untuk

tetap bersemangat dan giat dalam mencari ilmu.

Tidak ada balasan yang bisa saya berikan kecuali doa terbaik dan ucapan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Nursalam M. Nurs (Hons) selaku Dekan Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya yang memberikan kesempatan

dan kemudahan bagi saya untuk menimba ilmu dan menyelesaikan pendidikan

Program Studi Pendidikan Ners (PSPN).

2. Bapak Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. selaku wakil Dekan I Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya yang telah membantu kelancaran

pengerjaan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Nursalam M. Nurs (Hons) . selaku dosen wali yang tiada lelah

menyemangati dan memberi saran dan solusi atas setiap kesulitan yang saya

hadapi.

4. Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes. selaku penguji proposal dan skripsi yang

dengan sabar memberikan bimbingan serta saran dalam perbaikan penyusunan

skripsi.

5. Bapak Andri Setiya Wahyudi S.Kep.,Ns., M. Kep. selaku penguji proposal

penelitian atas kesabaran dalam memberikan bimbingan serta saran dalam

perbaikan penyusunan skripsi.

6. Puskesmas Klampis bangkalan yang telah memberikan ijin dalam pengambilan

data awal dan ijin melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Klampis.

7. Ibu Emi Purnama S.Kep., Ns., M.Kep. selaku koordinator pelayanan

keperawatan P2 TB di Puskesmas Klampis yang telah membantu dalam

pengambilan data dan memberikan informasi data serta menemani dalam

kunjungan rumah ke beberapa rumah responden penelitian.

8. Kedua orang tua saya dan kakak saya yang tiada henti memeotivasi saya

untuk segera menyelesaikan skripsi serta bantuan dana sehingga pengerjaan

skripsi ini berjalan dengan lancar.

9. Adik sepupu saya Ana Ghurrotul Munawarah yang selalu setia menemani

saya ketika melakukan penelitian dan membantu dalam prosesi penelitian saya.

10. Teman-teman satu program studi : spesial untuk Eva, desi, lia,raoef, Frida,

eva yang banyak membantu dalam setiap kesulitan yang saya hadapi.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 9: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

ix

11. Teman satu bimbingan yaitu Nia yang selalu ada dan membantu ketika saya

merasa kebingungan dalam menyelesaikan proposal hingga skripsi.

12. Mas agung yang berkenan dan ikhlas meluangkan waktu mengajari saya

statistika dan cara mengoperasikan apliaksi SPSS

13. Rekan-rekan mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Airlangga,

khususnya angkatan 2013, terimakasih atas dukungan dan bantuan

14. Staf Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yaitu Pak Hendi, Bu Nur,

Pak Udin, dan Bu Anik yang telah banyak membantu memfasilitasi

terselesaikannya skripsi ini.

Saya menyadari bahwa dalam skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh

karena itu, kriik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak.

Aamiin

Surabaya, 25 Juli 2017

Penulis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 10: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

x

ABSTRACT

THE EFFECT OFF PEER GROUP SUPPORT ON THE LEVEL OF

TREATMENT TO LUNG TUBERKULOSIS KLIEN PUSKESMAS

KLAMPIS BANGKALAN WORK AREA

QUASY EXPERIMENT

BY: USWATUN HASANAH

Introduction: Lung tuberculosis is the most concern disease in the world now. In

2014, about 1,2 million people died by tuberculosis. Klampis district on January

until March 2017 had 41 klien of lung tuberculosis, and I person has recurrence.

The data presents that some of klien had disobedient in treatment. The purpose of

this study was to increase the obedience of lung tuberculosis treatment in Klampis

district Bangkalan.

Method: Design for this study was Quasy Experiment with pre test and post test

group. The sample of this study was 36 people with purposive sampling techncs.

The independent variable of this study was peer group support, and the dependent

variable of this study was the obedience of lung tuberculosis treatment. The data

in this study collection analyzed with chi square statistical test and Mc Nemas

test.

Resulth: The result of this study with chi square statistical showed that the

obedient of lung tuberculosis treatmen t had significant association (p=0,005) and

the result of Mc Nemar test showed that the obedience of taking tb drug no mush

significant change to the order obedience variable (p=0,004)

Discusion: The result make a proof that peer group support effect to the

obedience of taking tuberculosis drug and there is no significant result to other

obedience variables. It can be conclude that peer group support can be used as an

optional intervention to increase the obedience of lung tuberculosis treatment in

klien.

Key word: peer group support, the obedience of treatment, lung tuberculosis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 11: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xi

DAFTAR ISI

Halaman judul ....................................................................................................... i

Halaman persyaratan gelar .................................................................................. .ii

Surat Pernyataan.................................................................................................. iii

Lembar pernyataan persetujuan publikasi ........................................................... iv

Halaman Pengesahan ........................................................................................... v

Halaman Penetapan Panitia Penguji ................................................................... vi

Motto .................................................................................................................. vii

Ucapan Terimakasih.......................................................................................... viii

Abstract ................................................................................................................ x

Daftar isi .............................................................................................................. xi

Daftar tabel ........................................................................................................ xiv

Daftar gambar………………………………………………………………….xv

Daftar lampiran……………………………………………………………..... xvi

Daftar lambang, singkatan dan istilah………………………………………...xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan umum ....................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan khusus ...................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

1.4.1 Manfaat teoritis .................................................................................... 5

1.4.2 Manfaat praktis ..................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar TB Paru .................................................................................. 7

2.1.1 Definisi ................................................................................................. 7

2.1.3 Etiologi ................................................................................................. 7

2.1.4 Gejala .................................................................................................... 8

2.1.5 Klasifikasi dan tipe penyakit ................................................................. 9

2.1.6 Faktor resiko ....................................................................................... 11

2.1.7 Epidemologi dan prevalensi ................................................................ 12

2.1.8 Kasus TB paru di Indonesia ................................................................ 12

2.1.9 Diagnosis TB paru .............................................................................. 13

2.1.10 Cara Penularan TB Paru .................................................................... 14

2.1.11 Pengobatan TB paru .......................................................................... 16

2.1.12 Efek samping Pengobatan ................................................................. 20

2.1.13 Upaya pencegahan ............................................................................ 20

2. 1.14 Komplikasi ...................................................................................... 22

2.2 Konsep Kepatuhan ...................................................................................... 22

2.2.1 Pengertian kepatuhan .......................................................................... 22

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi kepatuhan ............................................... 24

2.2.3 Upaya untuk meningkatkan kepatuhan ............................................... 26

2.3 Konsep Peer Group Support (Dukungan Kelompok Sebaya) ..................... 26

2.3.1 Definisi kelompok ............................................................................... 26

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 12: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xii

2.3.2 Ciri kelompok ..................................................................................... 27

2.3.3 Jenis kelompok .................................................................................... 28

2.3.4 Jenis dukungan sosial .......................................................................... 29

2.3.5 Dukungan kelompok sebaya (Peer group support) ............................ 30

2.3.6 Latar belakang terbentuknya peer group support ............................... 30

2.3.7 Fungsi peer group support .................................................................. 31

2.3.8 Ciri-ciri peer group support ................................................................ 32

2.3.9 Jenis peer group support ..................................................................... 32

2.3.10 Kegiatan peer group support ............................................................ 33

2.3.11 Manfaat peer group support ............................................................. 34

2.4 Konsep perilaku ........................................................................................... 36

2.4.1 Pengertian perilaku.............................................................................. 36

2.4.2 Faktor terbentuknya perilaku .............................................................. 36

2.4.3 Teori Precede-Proceed ........................................................................ 37

2.5 Theoritical Mapping .................................................................................... 41

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................... 44

3.2 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 45

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 46

4.2 Populasi Sampel dan Teknik Sampling ....................................................... 47

4.2.1 Populasi ............................................................................................... 47

4.2.2 Sampel ................................................................................................. 47

4.2.3 Sampling ................................................................................................

...................................................................................................................... 48

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Varibel ................................. 48

4.3.1 Variabel Independen ........................................................................... 48

4.3.2 Variabel Dependen .............................................................................. 48

4.3.3 Definisi Operasional........................................................................... 49

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 50

4.5 Instrumen Peneltian ...................................................................................... 50

4.6 Lokasi dan waktu Peneltian ......................................................................... 51

4.7 Prosedur Pengambian atau pengumpulan data ............................................. 51

4.8 Cara analisi data ........................................................................................... 53

4.9 Kerangka operasional kerja .......................................................................... 55

4.10 Masalah Etik............................................................................................... 56

4.10 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 58

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

5.1 Hasil penelitian............................................................................................. 60

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian...................................................... 60

5.1.2 Data umum respoden.......................................................................... 61

5.1.3 Data khusus ......................................................................................... 63

5.2 Pembahasan .................................................................................................. 66

5.2.1 Tingkat Kepatuhan Pengobatan Klien Tuberkulosis paru .................. 66

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 13: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xiii

5.2.2 Pengaruh Peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan

(cara, waktu, dosis, pengambilan obat) pada klien tuberculosis paru..68

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan ...................................................................................................... 71

6.2 Saran ............................................................................................................. 71

Daftar pustaka .................................................................................................... 73

Lampiran ............................................................................................................ 75

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 14: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dosis paduan OAT-KDT Kategori 1:2………………………………..18

Tabel 2.2 Dosis paduan OAT-KDT kategori 2:2……………………………….. 18

Tabel 2.3 Dosis paduan OAT-KDT kategori 1:2…………………………...…....19

Tabel 2.4 Dosis paduan OAT-KDT kategori 2:2…………………...…………....29

Tabel 2.5 Efek samping ringan dari OAT.............................................................20

Tabel 2.6 Efek samping Berat dari OAT…………………………………….......20

Tabel 2.7 Theoritical mapping……………………..…………………………….41

Tabel 4.1 Definisi Operasional peer group support terhadap tingkat kepatuhan

pengobatan klien tuberculosis paru d iwilayah kerja puskesmas klampis

Bangkalan pada bulan juni – juli 2017………………………………..49

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi data demografi klien tuberculosis paru di

puskesmas klampis bangkalan……………………...............................62

Tabel 5.2Analisis satistik chi square pre test kontrol dan pre test perlakuan di

wiliyahah kerja puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni – Juli

2017…………………………………………………………………. 63

Tabel 5.3 Analisis statistic chi square post test kontrol dan post test perlakuan di

wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni – Juli

2017……………………………………………………………….......64

Tabel 5.4 Analisis statistik Mc Nemar pada kelompok perlakuan sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan di wilayah Kerja Puskesmas Klampis

Bangkalan pada bulan Juni – Juli 2017…………………………….....65

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 15: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur diagnosis Tuberkulosis………………………………………..14

Gambar 2.2 Precede- Proceed model……………………………………………38

Gambar 2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan (Green Lawrence.

& Kreuter MW. 1991)……………………………………………….40

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual……………………………………………….44

Gambar 4.1 Rancangan penelitian ………………………………………………46

Gambar4.2 Kerangka Operasional penelitian pengaruh peer group support

terhadap tingkat kepatuhan pengobatan klien tuberculosis paru di

wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni – Juli

2017…………………………………...……………………………55

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 16: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat ijin survey penelitian dari fakultas…………………………....77

Lampiran 2 Surat ijin survey dari Badan Kesatuan Bangsa dan politik……........78

Lampiran 3 Surat ijin survey penelitian dari Dinkes…………………………….79

Lampiran 4 Surat ijin penelitian dari fakultas……………………………………80

Lampiran 5 Surat Ijin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik……...81

Lampiran 6 Surat Balasan dari Puskesmas Klampis……………………………..82

Lampiran 7 Surat kelulusan etik…………………………………………………83

Lampiran 8 Lembar penjelasan penelitian……………………………………….84

Lampiran 9 Informed consent……………………………………………………87

Lampiran 10 Kuesioner penelitian……………………………………………….88

Lampiran 11 Panduan dan peraturan peer group support………………………..93

Lampiran 12 Satuan acara kegiatan……………………………………………...94

Lampiran 13 Hasil uji statistik…………………………………………………...99

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 17: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xvii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

ARTI : Animal Risk of Tuberkulosis Infection

BTA : Bakteri Tahan Asam

Depkes : Departemen Kesehatan

HIV-AIDS : Human Immunodeficiency Virus

Infeksi : Kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing tegrhadap

organisme inang dan dapat mebahayakan inang

KDT : Kombinasi obat tetap

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

MDR TB : Multi drug resistan tuberculosis

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

PMO : Pengawas Menelan Obat

SPS : Sewaktu Pagi Sewaktu

Suspek TB : Seseorang dengan tanda gejala tuberkulosis

TB : Tuberkulosis

UPK : Unit Pelayanan Kesehatan

+ : Positif

- : Negatif

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 18: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

xviii

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 19: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberkulosis. Mycobacterium tuberculosis ditularkan melalui

percikan dahak (dorplet) dari penderita tuberkulosis kepada individu yang rentan.

Sebagian besar kuman Mycobacterium tuberculosis menyerang paru, namun dapat

juga menyerang organ lain seperti pleura, selaput otak, kulit, kelenjar limfe,

tulang, sendi, usus, sistem urogenital, dan lain-lain (Kemenkes RI 2013).

Tuberkulois paru merupakan penyakit yang menjadi perhatian global saat ini.

Berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat

tuberkulosis telah menurun, namun jumlah penderita dan jumlah kematian masih

banyak diperkirakan 1,2 juta pada tahun 2014 meninggal dunia akibat

tuberkulosis (WHO 2015). Hal tersebut salah satunya diakibatkan oleh

ketidakpatuhan pengobatan yang dapat menyebabkan kuman tuberkulosis menjadi

kebal terhadap obat anti tuberkulosis (OAT).

Kepatuhan klien tuberkulosis dalam menjalani pengobatan merupakan hal

utama dalam keberhasilan pengobatan. Kepatuhan dalam meminum obat pada

penderita tuberkulosis paru dapat meningkatkan hasil yang baik dalam proses

pengobatan, selain itu juga dapat mencegah terjadinya resisten obat (Nugroho

2013). Kendala kegagalan pengobatan yang dialami saat ini yaitu kebosanan

minum obat yang terlalu lama dan jumlah obat yang efektif cukup banyak, merasa

sudah sehat dan adanya efek samping obat sehingga penderita menghentikan

pengobatannya (Depkes 2008).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 20: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

2

Kasus tuberkulosis terbaru pada tahun 2015 diperkirakan 10,4 juta kasus

baru. Kemajuan global tergantung dari kemajuan dalam pencegahan dan

pengobatan dari tuberkulosis (WHO 2016). Indonesia menduduki peringkat kedua

dunia pada tahun 2014, dengan jumlah tuberkulosis terbanyak setelah india

(WHO 2015). Tahun 2015 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak

330.910 kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang

ditemukan pada tahun 2014 yang sebesar 324.539 kasus, dengan angka

keberhasilan pengobatan sebesar 85% (data per juni 2016) dan terjadi penurunan

dibandingkan 7 tahun sebelumnya, tingkat keberhasilan pengobatan klien

tuberkulosis paru sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pengobatan yang dilakukan.

Kasus tuberkulosis di Indonesia setiap tahun masih tetap tinggi karena tingkat

kepatuhan pengobatan klien yang cenderung rendah. Hal tersebut dapat

mengakibatkan waktu pengobatan semakin lama dan mengakibatkan resistensi

terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT).

Di tingkat Nasional, Provinsi Jawa timur merupakan salah satu daerah

penyumbang kasus tuberculosis terbesar. Provinsi Jawa timur menempati

peringkat kedua terbanyak kasus tuberkulosis setelah propinsi Jawa Barat. Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2016), melaporkan adanya kasus tuberkulosis

seluruh kasus sepanjang tahun 2015 mencapai 44.077 orang dimana 2.173

penderita diantaranya adalah anak-anak (0-14 tahun).

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan di tahun 2015 jumlah

seluruh penderita tuberkulosis sebanyak 900 penderita, ditahun 2016 terjadi

peningkatan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 1.248 penderita dengan

penemuan kasus baru (Bakteri Tahan Asam ) BTA (+) sebanyak 615 penderita ,

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 21: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

3

kasus tuberkulosis anak 0-14 tahun sebanyak 53 penderita yang tersebar di 9

puskesmas dan paling banyak terdapat di Puskesmas Galis sebanyak 6 orang dan

di Klampis sebanyak 3 orang.

Dari 12 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Bangkalan Kecamatan

Klampis ada di urutan ke 4 kasus tuberkulosis terbanyak. Hasil wawancara yang

dilakukan pada bulan april 2017 di Puskesmas Klampis didapatkan jumlah

penderita tuberkulosis paru pada tahun 2016 sebanyak 151 orang dan jumlah

kekambuhan sebanyak 4 orang. Di tahun 2017 dari bulan Januari hingga Maret

ditemukan ada 41 penderita TB paru, dan 1 orang mengalami kekambuhan. Staf

dari Puskesmas Klampis menyatakan bahwa sebagian besar klien tuberkulosis

paru kurang tanggap dan perhatian terhadap penyakit yang dideritanya serta

dukungan dari keluarga serta kerabat kurang baik. Salah satu faktor yang

mengakibatkan pengobatan pasien menjadi lama yaitu disebabkan oleh

ketidakpatuhan dalam berobat. Pasien yang berobat ke Puskesmas Klampis

terdapat pasien yang kurang patuh dalam berobat meskipun dari pihak puskesmas

telah melakukan penyuluhan secara perorangan maupun kelompok.

Kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan perlu mendapatkan

dukungan baik dari kelurga atau teman sesama penderita, yang setiap saat dapat

saling mengingatkan untuk minum obat (Hiswani 2004). Dukungan sosial dari

keluarga dan teman-teman kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu

kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan (Friedman 2010). Ketika

mendapatkan dukungan sesorang akan merasa dicintai, dihargai, dan diakui serta

membuat dirinya lebih berarti (Smeltzer dan Bare 2002).

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 22: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

4

Bentuk dukungan yang dapat diberikan kepada klien penderita

tuberkulosis paru adalah dalam bentuk peer group support yang dapat berupa

dukungan positif pada setiap kegiatan yang dilakukan. Al-Mighwar (2006)

berpendapat bahwa pengaruh teman sebaya terhadap sikap, minat dan tingkah

laku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Milgram (dalam Wade dan Tavris

2007) menjelaskan bahwa, ketika subjek bekerja dengan teman-teman dekatnya

atau berada dalam lingkungan yang sama dengan peer group, maka subjek akan

melakukan apa yang dilakukan pula oleh teman-temannya, baik itu sikap patuh

maupun tidak. Peer group support telah dilakukan pada penelitian sebelumnya

dan berdampak positif terhadap kemajuan kesehatan klien. Peer group support

berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan minum obat pada klien TB paru (Alfid

2016).

Berdasarkan teori Lawrence Green, perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor

yaitu faktor pendukung (predisposing factors), faktor pemungkin (enabling

factors), dan faktor pendorong (reinforcing factors) (Notoadmojdo 2012). Pada

faktor pendorong melibatkan teman sebaya atau peer group support pada sesama

penderita tuberkulosis paru. Peer group support sangat menunjang terhadap

keberhasilan pengobatan klien tuberculosis paru dengan memberikan dukungan

emosional seperti saling mengingatkan untuk selalu rutin minum obat. Dengan ini

peer group support dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan klien tuberkulosis

paru serta menurunkan angka kekambuhan dan terjadinya resisten obat

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana peer group support dapat meningkatkan kepatuhan pengobatan pada

klien TB Paru di wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan ?

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 23: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisis pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan

pengobatan klien Tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas Klampis

Bangkalan

1.3.2 Tujuan khusus

1. Menjelaskan tingkat kepatuhan pengobatan klien Tuberculosis paru di

wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan

2. Menjelaskan pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan

pengobatan klien Tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas

Klampis Bangkalan

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat menambah dan memperdalam wawasan mengenai tuberkulosis paru

serta dapat menambah khazanah keilmuan bidang keperawatan komunitas

terkait keterlibatan teman sebaya terhadap peningkatan kepatuhan

pengobatan pasien tuberkulosis paru.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Klien

Dapat meningkatkan perilaku dalam memberikan dukungan pada klien sesame

tuberkulosis paru

2. Wilayah kerja puskesmas Klampis

Sebagai upaya meningkatkan peran klien sebagai sesama penderita dalam

mengawasi kepatuhan minum obat tuberkulosis paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 24: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

6

3. Perawat

Bagi perawat dalam menambah alternatif tindakan untuk meningkatkan peran

serta sesama penderita dalam mengawasi kepatuhan pengobatan pasien TB

paru.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 25: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar TB Paru

2.1.1 Definisi

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan dari pasien TB BTA

(bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB

dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan penyakit TB meskipun

dengan tingkat penularan yang kecil (Kemenkes RI 2015).

Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai

organ tubuh lainnya, namun yang paling sering terkena adalah organ paru (90%)

(Suarni 2009). Bila menyerang organ lain selain paru (kelenjar limfe, kulit, otak,

tulang, usus ginjal) disebut ektra paru (Depkes 2002). Penyakit tuberkulosis ini

merupakan penyakit menahun bahkan bisa seumur hidup (Wibisono dkk 2010).

Mycobacterieum tuberkulosis jika menyerang orang yang sehat seringkali tidak

menunjukkan gejala, dikarenakan sistem imun atau sistem tubuh manusia bereaksi

sebagai perisai dari bakteri TB (WHO 2010).

2.1.2 Etiologi

Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberkulosis. Kuman

Mycobacterium tuberculosis adalah kuman berbentuk batang aerobic tahan asam

yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet

(Stanhope 2010). Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk

batang berukuran panjang 1 sampai 4 mm dengan tebal 0,3 sampai 0,6 mm.

Sebagian besar komponen Mycobacterium tuberculosis adalah berupa lemak/lipid

7

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 26: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

8

sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat

kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai

daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, Mycobacterium tuberculosis senang

tinggal di daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi. Daerah

tersebut menjadi tempat yang kondusif untuk penyakit tuberculosis (Somantri

2007).

2.1.3 Gejala

Beberapa gejala TB paru hampir sama dengan penyakit paru lainnya

seperti bronkiestasis, bronkhitis kronik, asma, kanker paru, dan lain-lain.

Mengingat prevalensi TB paru di Indonesia masih sangat tinggi, maka setiap klien

yang berkunjung ke UPK (Unit Pelayanan Kesehatan) dengan gejala yang sama

pada penyakit paru di atas, maka dianggap sebagai suspek TB paru klien dengan

suspek TB paru selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan dahak mikroskopik

secara langsung. Pemeriksaan dahak ini bertujuan untuk menegakkan diagnosis,

menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. (Depkes RI

2014) menyatakan bahwa gejala TB paru meliputi:

1. Gejala utama

Terdapat tanda dan gejala utama berupa batuk berdahak selama 2 minggu atau

lebih. Gejala ini timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering

dikeluhkan oleh klien. Gejala tersebut awalnya bersifat non produktif kemudian

menjadi berdahak bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

2. Gejala tambahan

1) Batuk berdahak (hemoptisis)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 27: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

9

Gejala ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah sehingga darah dikeluarkan

bersama dengan dahak. Kondisi ini bisa bervariasi, mungkin tampak berupa

bercak-bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat

banyak. Berat ringan tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang

pecah.

2) Sesak napas disertai dengan nyeri dada

Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena

beberapa hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothoraks, anemia dan

lain-lain. Nyeri dada seperti nyeri pleuritik ringan juga dapat dirasakan klien TB

paru apabila sistem persarafan di pleura terkena.

3) Gejala sistemik lain

Munculnya gejala sistemik lain seperti demam lebih dari satu bulan, keringat

dingin pada malam hari tanpa aktivitas, anoreksia, penurunan berat badan serta

malaise. Hal ini juga terkadang menunjukkan beberapa gejala yang menyerupai

gejala pneumonia (Kemenkes RI 2011).

2.1.4 Klasifikasi dan Tipe Penyakit

Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita tuberkulosis memerlukan suatu

definisi kasus yang meliputi 4 hal yaitu

1. Lokasi dan organ tubuh yang sakit paru atau ekstra paru

2. Bakteriologi (hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopi): BTA positif atau

BTA negatif

3. Riwayat pengobatan sebelumnya: pasien baru atau sudah pernah diobati

4. Status HIV pasien

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 28: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

10

Penentuan klasifikasi penyakit (Kemenkes RI 2011), akan dijabarkan sebagai

berikut:

1) Klasifikasi penyakit

Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TB paru dibagi dalam:

(1) Tuberkulosis paru BTA positif

1. Sekurang-kurang 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif.

2. Satu spesimen dahak SPS dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto

rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.

3. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biaakan kuman TB

positif

4. Satu atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen

dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasil BTA negatif dan tidak

ada perbaikan setelah pemberian anitibiotik non OAT.

(2) Tuberculosis paru BTA negatif

Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif. Kriteria

diagnostik TB paru BTA negatif harus meliputi:

1. Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif

2. Foto toraks abnormal sesuai dengan gambaran tuberkulosis

3. Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT, bagi

pasien dengan HIV negatif

4. Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan

2) Tipe penderita

Tipe penderita ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya ada

beberapa tipe penderita yaitu:

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 29: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

11

(1) Kasus baru

Adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah

pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). Pemeriksaan

BTA dapat positif atau negatif.

(2) Kasus pengobatan ulang

1. Kambuh

Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan

TB dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, diagnosis

kembali dengan BTA positif (apusan atau kultur).

2. Loss of follow up

Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih

dengan BTA positif

3. Kasus setelah gagal

Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali

menjadi positif pada bulan ke lima atau lebih selama pengobatan

(3) Pindahan

Adalah pasien yang dipindahkan ke register lain untuk melanjutkan

pengobatannya (Kemenkes RI 2011)

2.1.5 Faktor Resiko

Hiswani dalam Sahat (2010) mengungkapkan bahwa keterpaparan

penyakit TB pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:

1. Faktor sosial ekonomi. Terkait dengan keadaan rumah, kepadatan hunian,

lingkungan perumahan, lingkungan dan sanitasi tempat kerja yang buruk dapat

memudahkan penularan kuman TB. Pendapatan keluarga yang kecil juga

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 30: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

12

terkait dengan penularan TB karena tidak mampu memenuhi syarat-syarat

kesehatan.

2. Status gizi. Keadaan malnutrisi mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang

sehingga rentan terhadap penyakit termasuk TB paru.

3. Umur. Penyakit TB paling sering ditemukan pada usia muda atau usia

produktif 15-50 tahun.

4. Jenis kelamin. Pasien TB cenderung lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan

perempuan. Prevalensi TB pada laki-laki tinggi disebabkan kebiasaan

merokok tembakau dan minum alkohol sehingga dapat menurunkan sistem

pertahanan tubuh sehingga mudah terpapar dengan agent penyebab TB paru.

2.1.6 Epidemologi dan Prevalensi

Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.

Berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat

tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkiran masih menyerang 9,6

juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. (WHO 2015)

Angka prevalensi TB pada tahun 2014 menjadi sebesar 647/100.000

penduduk meningkat dari 272/100.000 penduduk pada tahun sebelumnya, angka

insidensi tahun 2014 sebesar 399/100.000 penduduk dari sebelumnya sebesar

183/100.000 penduduk pada tahun 2013, demikian juga dengan angka mortalitas

pada tahun 2014 sebesar 41/100.000 penduduk, dari 25/10.000 penduduk pada

tahun 2013 (WHO 2015).

2.1.7 Kasus TB Paru di Indonesia

Tahun 2015 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 330.910

kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 31: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

13

pada tahun 2014 yang sebesar 34.539 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang

dilaporkan terdapat di propinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa

Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kasus tuberkulosis di tiga propinsi tersebut

sebesar 38% dari jumlah seuruh kasus baru di Indonesia (Kemenkes RI 2015)

Jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan yanitu 1,5

kali dibandingkan pada perempuan. Masing-masing propinsi di seluruh Indonesia

kasus lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan (Kemenkes RI

2015).

Kasus tuberkulosis pada tahun 2015 paling banyak ditemukan pada

kelompok umur 25-34 tahun yaitu sebesar 18,65% diikuti kelompok umur 45-54

tahun sebesar 17,33% dan pada kelompok umur 35-44 tahun sebesar 17,18%

(Kemenkes RI 2015).

2.1.8 Diagnosis TB paru

Diagnosis Tuberkulosis paru pada orang dewasa ditegakkan dengan

pemeriksaan bakteriologis dengan pemeriksaan mikroskopis langsung. Semua

suspek Tuberkulosis diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari dengan SPS

(Sewaktu Pagi Sewaktu). Apabila pemeriksaan bakteriologis hasilnya negatif,

maka penegakkan diagnosis TB dapat dilakukan secara klisis menggunakan

pemeriksaan foto toraks. Hasil pemeriksaan positif apabila sedikitnya dua hari

dari 3 spesimen SPS hasil BTA positif. Bila hanya satu spesimen perlu dilakukan

pemeriksaan foto thorak atau pemeriksaan dahak SPS diulang. Tidak dibenarkan

jika hanya mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto thoraks, karena

foto thoraks tidak selalu memberikan gambaran khas klien TB paru. Hal ini sering

menyebabkan overdiagnosis ataupun underdiagnosis (Kemenkes RI 2014)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 32: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

14

Gambar 2 .1 Alur Diagnosis TB paru pada orang Dewasa (Kemenkes RI 2014)

2.1.9 Cara Penularan

Cara penularan TB paru melalui percikan dahak (droplet). Sumber

penularan adalah penderita TB paru BTA positif, pada saat penderita TB paru

batuk atau bersin. Droplet yang mengandung kuman TB paru dapat bertahan di

udara pada suhu kamar selama beberapa jam, sekali batuk dapat menghasilkan

sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana

Suspek TB

Pemeriksaan dahak sewaktu pagi sewaktu (SPS)

Tidak

Hasil BTA Suspek TB Suspek TB

Beri antibiotik non OAT

Foto rontgen dada dan

pertimbangan dokter Membaik

Penderita TB BTA (+) Hasil BTA

+ + +

+ + -

+ - -

Periksa dahak

SPS diulang

Hasil Mendukung Hasil BTA

- - -

--- Hasil tidak mendukung

Foto rontgen dada Hasil mendukung

Hasil tidak mendukung

Penyakit lain bukan

TB

Penderita TB BTA (-)

Rontgen (+)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 33: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

15

percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi

jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman,

percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan

lembab. Orang dapat terinfeksi, jika droplet tersebut terhirup ke dalam saluran

pernafasan. Setelah kuman TB paru masuk kedalam tubuh melalui pernafasan,

kuman TB paru tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya

melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas atau

penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya (Kemenkes 2011).

Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya

kuman yang dikeluarkan dari parunya. Semakin tinggi derajat positif hasil

pemeriksaan dahaknya maka penderita tersebut semakin menularkan. Bila hasil

pemerikaan dahaknya negatif maka penderita tersebut dianggap tidak menular.

Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB paru ditentukan oleh

konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut

(Kemenkes 2011).

Resiko penularan setiap tahun Animal Risk of Tuberkulosis Infection

(ARTI) di Indonesia cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3%. Daerah dengan

ARTI sebesar 1% berarti setiap tahun di antara 1000 penduduk, 10 orang akan

terinfeksi, kemudian sebagian besar dari orang yang terinfeki tidak akan

terinfeksi, kemudian sebagian besar dari orang yang terinfeksi tidak akan menjadi

penderita TB paru, hanya sekitar 10% dari yang terinfeksi yang akan menjadi

penderita tuberkulosis. Berdasarkan keterangan tersebut, dapat diperkirakan

bahwa pada daerah dengan ARTI 1%, maka di antara 100.000 penuduk rata-rata

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 34: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

16

terjadi 100 penderita setiap tahun, dimana 50 penderita adalah BTA positif

(Kemenkes 2011).

2.1.10 Pengobatan

Tujuan pengobatan antara lain menyembuhkan pasien dan memperbaiki

produktivitas serta kualitas hidup, mencegah kematian oleh karena TB atau

dampak buruk yang akan timbul, mencegah kekambuhan TB, menurunkan

penularan TB, serta mencegah penularan TB dan resisten obat.

Pengobatan TB adalah salah satu upaya paling efisien untuk mencegah

penyebaran lebih lanjut dai kuman TB. Pengobatan yang adekuat harus memenuhi

prinsip (Kemenkes RI 2014):

1. Pengobatan diberikan dalam bentuk panduan OAT yang tepat mengandung

minimal 4 macam obat untuk mencegah resistensi,

2. Diberikan dalam dosis yang tepat,

3. Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas

Menelan Obat) sampai selesai pengobatan,

4. Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap

awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.

Tahapan pengobatan TB (Depkes RI 2008):

1. Tahap awal (intensif)

Tahap ini pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung

untuk mencegah resistensi obat. Bila pengobatan tahap intensif tersebut

diberikan secara tepat, biasanya penderita menular menjadi tidak menular

dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi

BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 35: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

17

2. Tahap lanjutan

Pada tahap ini, pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka

waktu yang lebih lama yaitu empat bulan. Tahap lanjutan penting untuk

membunuh kuman persisten sehingga mencegah kekambuhan.

Standar yang digunakan untuk pengobatan TB aktif membutuhkan waktu

selama 6 atau 9 bulan ( Gough 2011) dengan beberapa macam farmakoterapi.

Berikut 4 obat yang umum digunakan untuk pengobatan TB:

1. Isoniazid (H). Dikenal dengan INH, bersifat bakterisid, dapat membunuh

kuman 90% populasi kuman dalam beberapa hari pertama pengobatan.

2. Rifampisin (R). Bersifat bakterisid dapat membunuh kuman semi-dormant

(persister) yang tidak dapat dibunuh oleh isoniazid..

3. Pirasinamid (Z). Bersifat bakterisid, yang dapat membunuh kuman yang

berada dalam sel dengan suasana asam.

4. Streptomisin (S). Bersifat bakterisid.

5. Etambutol (E). Bersifat sebagai bakteriostatik.

Panduan OAT yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian TB di

Indonesia adalah:

Kategori 1 : 2(HRZE)/4(HR)3

Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Kategori anak : 2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZA(S)/4-10HR

Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resisten obat di Indonesia

terdiri dari OAT lini ke-2 yaitu Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin,

Etionamide, Sikloserin, Moksifloksasin dan PAS, serta OAT lini-1, yaitu

pirazinamid dan etambutol.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 36: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

18

Kemenkes RI (2014), paduan obat dan peruntukan:

1. Paduan OAT kategori-1 dan kategori-2.

Disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT).

Tablet OAT-KDT ini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu

tablet. Dosis disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas

dalam satu paket untuk satu pasien.

2. Panduan OAT-KDT lini pertama

1) Kategori-1: 2(HRZE)/4(HR)3

Paduan ini diberikan untuk pasien TB paru BTA positif, TB paru BTA

negatif foto toraks positif, dan TB ekstra paru.

Tabel 2.1 Dosis paduan OAT-KDT Kategori-1:2(HRZE)/4(HR)3

Berat Badan Tahap Intensif

Tiap hari selama 56 hari

RHZE (150/75/400/275)

Tahap Lanjutan

3 kali seminggu selama 16

minggu RH (150/150)

30-37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT

38-54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT

55-70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT

≥ 71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT

2) Kategori-2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Paduan OAT ini diberikan untuk pasien kambuh, pasien gagal dan pasien

dengan pengobatan setelah putus berobat (default).

Tabel 2.2 Dosis paduan OAT-KDT kategori 2:2(HRZE)S(HRZE)/5(HR)3E3

Berat

Badan

Tahap Intensif

tiap hari RHZE (150/75/400/275)+S

Tahap Lanjutan

3 kali seminggu RH

(150/150) + E(400)

Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu

30-37 kg 2 tablet 4 KDT +

500mg streptomisin

inj

2 tab 4 KDT 2 tablet 2 KDT + 2 tab

etambutol

38-54 kg 3 tablet 4 KDT +

750mg streptomisin

3 tab 4 KDT 3 tablet 2 KDT + 3 tab

etambutol

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 37: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

19

inj

55-70 kg 4 tablet 4 KDT +

1000mg streptomisin

inj

4 tab 4 KDT 4 tablet 2 KDT + 4 tab

etambutol

≥ 71 kg 5 tablet 4 KDT

+1000mg

streptomisin inj

5 tab 4 KDT (>

do maks)

5 tablet 2 KDT + 5 tab

etambutol

3. Paket kombipak

Adalah paket obat lepas yang terdiri isoniazid, rifampisin, piraziamid dan

etambutol yang dikemas dalam bentuk blister. Paduan OAT ini disediakan

program untuk digunakan dalam pengobatan pasien yang terbukti mengalami

efek samping pada pengobatan dengan OAT KDT sebelum ini.

Tabel 2.3 Dosis paduan OAT kombipak kategori 1 2 (HRZE)/(HR)3

Tahap

Pengobatan

Lama

Pengobatan

Dosis per hari/ kali Jumlah

hari/kali

menelan

obat

Tablet

Isoniazid

@300mgr

Kaplet

Rifampisin

@450mgr

Tablet

Pirazinamid

@500mgr

Tablet

Etambutol

@250mgr

Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56

Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 48

Tabel 2.4 Dosis paduan OAT kombipak kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Tahap

Pengobatan

Lama

Pengob

atan

Tablet

INH

@300

mgr

Kaplet R

@450mg

r

Tablet Z

@500m

gr

Tablet E S

injeksi

Jumlah

hari/kali

menelan

obat

@250

mgr

@400

mgr

Intensif

(dosis harian)

2 bulan

1 bulan

1

1

1

1

3

3

3

3

-

-

0,75

gr

-

56

28

Lanjutan

(dosis 3x

seminggu)

5 bulan 2 1 - - 60

4. Paduan OAT kategori anak

Disediakan dalam bentuk paket obat kombinasi dosis tetap (OAT-KDT).

Tablet OAT KDT ini terdiri dari kombinasi 3 jenis obat dalam satu tablet.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 38: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

20

Dosis disesuaikan dengan berat badan pasien. Paduan ini dikemas satu paket

untuk satu pasien.

2.1.11 Efek samping pengobatan TB paru

Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek

samping, namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping. Oleh karena itu

pemantauan efek samping diperlukan selama pengobatan dengan cara:

1. Menjelaskan kepada pasien tanda-tanda efek samping obat,

2. Menanyakan efek samping pada waktu pasien mengambil obat.

Tabel 2.5 Efek samping ringan dari OAT

Obat Efek Samping Penanganan

Rifampisin Tidak nafsu makan, mual, sakit

perut, warna kemerahan pada air

seni (urine)

Perlu penjelasan kepada pasien

lebih baik obat diminum

malam sebelum tidur

Pirasinamid Nyeri sendi Beri aspirin

INH Kesemutan sampai dengan rasa

terbakar di kaki

Beri vitamin B6 (piridoxin)

100mg per hari

Tabel 2.6 Efek samping berat dari OAT

Obat Efek Samping Penanganan

Streptomisin Tuli, gangguan keseimbangan Streptomisin dihentikan, ganti

etambutol

Etambutol Gangguan penglihatan Hentikan etambutol

Rifampisin Purpura dan renjatan (syok) Hentikan rifampisin

Semua jenis

OAT

Gatal dan kemerahan pada kulit Diberi antihistamin

Hampir semua

OAT

Ikterus tanpa penyebab lain,

bingung dan muntah-muntah

Hentikan semua OAT sampai

ikterus menghilang dan segera

lakukan tes fungsi hati

2.1.12 Upaya pencegahan

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kata-kata itu selalu menjadi acuan

dalam penanggulangan penyakit TB paru di masyarakat. Buku Kementrian

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 39: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

21

Kesehatan RI (2010) menjelaskan upaya pencegahan yang harus dilakukan

adalah:

1. Minum OAT secara lengkap dan teratur sampai tuntas (sembuh)

2. Klien TB paru harus menutup mulutnya pada saat bersin dan batuk karena

ribuan hingga jutaan kuman TB keluar melalui percikan dahak saat

1). Bicara : 0-200 kuman

2). Batuk : 0-3500 kuman; dan

3). Bersin : 4500-1.000.000 kuman.

3. Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat

khusus dan tertutup, misalnya dengan menggunakan wadah atau kaleng

tertutup, misalnya dengan menggunakan wadah kaleng tertutup yang sudah

diberi karbol atau aseptik atau pasir. Kemudian timbunilah ke dalam tanah.

4. Menjalankan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain

1) Menjemur peralatan tidur pada sinar matahari langsung sehingga

mematikan kuman

2) Membuka jendela dan pintu setiap pagi agar aliran udara (ventilasi) dapat

mengurangi jumlah kuman TB serta sinar matahari dapat masuk karena

kuman TB dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan gelap dan

lembab.

3) Menjaga nutrisi tubuh dengan makanan yang bergizi.

4) Tidak merokok dan minum beralkohol.

5) Lakukan aktfitas fisik atau olahraga secara teratur.

6) Mencuci peralatan makan dan minum dengan air bersih mengalir dan

memakai sabun hingga bersih

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 40: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

22

7) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan memakai sabun.Tanpa

pengobatan setelah lima tahun, 50% dari penderita TB paru akan

meninggal, akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dan

25% ditetapkan sebagai kasus kronik yang tetap menular (Pedoman

Nasional Penanggulangan Tuberkulosis 2011)

2.1.13 Komplikasi

Komplikasi penyakit TB paru jika tidak ditangani dengan benar maka akan

menimbulkan komplikasi seperti: pleuritis, efusi pleura, empyema, laringitis, TB

usus.

Depkes RI (2014) komplikasi yang sering terjadi pada penderita TB paru

stadium lanjut:

1. Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat

mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau obstruksi jalan nafas.

2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.

3. Bronkiektasis dan fibrosispara.

4. Pneumotoraks spontan, kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.

5. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan

sebagaianya.

6. Insufisiensi kardio pulmoner.

2.2 Konsep kepatuhan

2.2.1 Pengertian kepatuhan

Kepatuhan pasien merupakan perilaku pasien dengan ketentuan yang

diberikan oleh professional kesehatan (sackett, 1976 dalam Niven 2002). Brunner

& Suddarth (2002) bahwa kepatuhan diartikan sebagai upaya aktif, kolaboratif,

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 41: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

23

sukarela antara pasien dan penyedia perawatan kesehatan. Pasien yang patuh

berobat adalah pasien yang menyelesaikan pengobatan 6 sampai 8 bulan secara

terus menerus (teratur) dengan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dan dilakukan

dengan tuntas sampai sembuh (Depkes 2006).

Salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah terapi terutama untuk

penyakit kronis adalah kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatan. Pasien

setiap saat bisa saja menjadi tidak patuh berobat selama masa terapi, tetapi

kecenderungan untuk tidak patuh terjadi pada awal-awal terapi. Hal tersebut

karena efek samping obat atau rasa tidak percaya diri pasien kalau mereka

menderita penyakit.

Tidak patuh, tidak hanya diartikan sebagai tidak minum obat, namun bisa

memuntahkan obat atau mengkonsumsi obat dengan dosis yang salah sehingga

menimbulkan Multi Drug Resistance (MDR). Ketidakpatuhan disebabkan karena

faktor kesengajaan maupun tidak disengaja. Ketidakpatuhan yang tidak disengaja

terlihat pada pasien yang gagal mengingat, atau dalam beberapa kasus yang

membutuhkan pengaturan fisik, untuk meminum obat yang sudah diresepkan.

Ketidakpatuhan yang disengaja berhubungan dengan keyakinan tentang

pengobatan, antara manfaat dan efek samping yang dihasilkan. Gough (2011),

katidakpatuhan juga akan meningkatkan kejadian drug resistance dimana bakteri

basil tidak akan sensitif terhadap antibiotik tertentu. Jika hal ini terjadi pada

beberapa obat maka terjadi MDR yang membuat pengobatan lebih sulit.

Kepatuhan dalam pengobatan akan meningkat ketika pasien mendapatkan

bantuan dari keluarga (Ramirez dalam Glick et al. 2011). Pasien yang tidak

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 42: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

24

memiliki keluarga akan mempengaruhi terminasi pengobatan lebih awal dan hasil

yang tidak memuaskan (Glick et al. 2011).

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Permatasari dalam Sahat (2010) mengemukakan faktor yang mempengaruhi

kepatuhan berobat:

1. Faktor sarana: ketersediaan obat yang cukup dan kontinue, dedikasi petugas

kesehatan yang baik, pemberian regiment OAT yang adekuat,

2. Faktor pasien: pengetahuan pasien yang cukup mengenai penyakit TB paru,

dampak berobat tidak adekuat, cara menjaga kondisi tubuh yang baik dengan

makanan bergizi, cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan tidak

membuang dahak sembarang, bila batuk menutup mulut dengan saputangan,

jendela rumah cukup besar untuk mendapatkan lebih banyak sinar matahari,

sikap tidak perlu menjaga harga diri atau karena hinaan pada pasien TB paru

adalah penyakit infeksi biasa dan dapat disembuhkan bila berobat dengan

benar, serta kesadaran dan keinginan pasien untuk sembuh. Suparyanto

(2010) tingkat pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang

bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif yang diperoleh

secara mandiri, lewat tahapan-tahapan tertentu.

3. Faktor keluarga dan masyarakat lingkungan. Dukungan keluarga sangat

menunjang keberhasilan pengobatan seseorang dengan cara selalu

mengingatkan pasien agar minum obat, pengertian yang dalam terhadap

pasien yang sedang sakit dan memberi semangat agar tetap rajin berobat.

4. Kesakitan dan pengobatan. Perilaku kepatuhan lebih rendah untuk penyakit

kronis (karena tidak ada akibat buruk yang segera dirasakan atau risiko yang

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 43: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

25

jelas), saran mengenai gaya hidup dan kebiasaan lama, pengobatan yang

kompleks, pengobatan dengan efek samping, perilaku yang tidak pantas

(Suparyanto 2010).

5. Perubahan model terapi. Membuat program pengobatan sesederhana mungkin

dan mengikutsertakan klien dalam pembuatan program pengobatan akan

memperingat model terapi yang sesuai dengan keinginan pasien (Suparyanto

2010).

6. Usia. Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan

berulangtahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada

orang-orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini pengaruh dari

pengalaman dan kematangan jiwa (Suparyanto 2010).

7. Kualitas interaksi. Kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan klien

merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan, dari

hasil penelitian dikemukakan ada kaitan yang erat antara kepuasan konsultan

dengan kepatuhan.

8. Komunikasi. Tingkat pengawasan rendah, kurang penjelasan yang eksplisit,

tepat, jelas, jumlah memadai dan termasuk menerima tanggapan. Selain itu

kurang informasi yang seimbang tentang risiko dan efek samping, strategi

yang dilakukan profesional kesehatan untuk mengubah sikap dan

kepercayaan pasien kurang, kepuasan pasien dalam berinteraksi dengan

profesional kesehatan rendah, profesional kesehatan dianggap tidak ramah

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 44: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

26

dan kurang perhatian serta tidak melibatkan pasien dalam membuat keputusan

(Rantucci, J. M. 2007).

9. Hambatan ketaatan. Regimen pengobatan yang kompleks, durasi terapi yang

panjang, efek merugikan atau efek samping, tidak dapat membaca,

kemampuan kognitif rendah, hambatan bahasa dan fisik serta finansial untuk

mendapatkan obat (Rantucci, J. M. 2007).

10. Pengawasan. Pengawasan juga dapat dilakukan untuk meningkatkan

kepatuhan, yaitu dengan memperhatikan dan melihat bagaimana suatu

peraturan yang berlaku tersebut dijalankan atau tidak. Pengawasan tersebut

dapat berupa peringatan atau anjuran untuk selalu mematuhi waktu dan dosis

yang telah dianjurkan untuk meminum obat tersebut.

2.2. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan

Strategi meningkatkan kepatuhan seperti meningkatkan keterampilan

komunikasi perawat, memberikan informasi yang jelas pada pasien mengenai

penyakit yang diderita serta cara pengobatan, keterlibatan lingkungan sosial, dan

pendekatan perilaku (Prayogi 2014).

2.3 Konsep Peer Group Support (Dukungan Kelompok Sebaya)

2.3.1 Definisi kelompok

Kelompok adalah sekumpulan individu yang berinteraksi dan saling

mempengaruhi (Walgito 2003). Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan orang

yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Pola

interaksi yang dilakukan dapat terorganisasi secara rapi dan berkesinambungan,

dapat pula tidak. Tidak semua manusia yang berkumpul secara fisik didefinisikan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 45: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

27

sebagai kelompok. Kelompok juga bukan sejumlah orang dengan persamaan ciri

dan disebut sebagai kategori (Horton dan Hunt, 1993 dalam Yunita 2007).

2.3.2 Ciri kelompok

Tidak semua kumpulan individu dianggap sebagai kelompok. (Walgito

2003) memaparkan ciri-ciri umum kelompok menjadi 4, yaitu:

1. Interaksi

Interaksi adalah saling mempengaruhi individu satu dengan yang lain (mutual

influences). Interaksi dapat berlangsung secara fisik, non verbal, emosional,

dan sebagainya.

Interaksi dalam kelompok juga dipengaruhi oleh kepribadian anggota

kelompok. Ada 2 tipe kepribadian yaitu introvert dan extrovert. Introvert

adalah kepribadian seseorang dimana ia kurang menyenangi bersama orang

lain. Extrovert adalah kebalikan dari introvert, yaitu seseorang yang lebih

senang dengan orang lain. Kedua tipe tersebut memiliki ciri yang tersendiri

pada tiap kelompok yang menerapkannya.

2. Tujuan (goals)

Individu yang tergabung dalam kelompok mempunyai beberapa tujuan atau

alasan. Tujuan dapat bersifat intrinsik, misalnya apabila tergabung dalam

kelompok akan merasa senang. Tujuan juga dapat bersifat ekstrinsik, yaitu

untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri melainkan secara

bersama-sama, atau disebut common goals yang merupakan faktor pemersatu

paling kuat dalam kelompok.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 46: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

28

3. Struktur

Sebuah kelompok memiliki struktur yaitu peran (roles), norma dan hubungan

antar anggota. Peran dari masing-masing anggota kelompok bergantung pada

posisi atau kemampuan individu. Norma merupakan aturan yang mengatur

perilaku anggota kelompok. Hubungan antar anggota berdasarkan banyak

faktor misalnya otoritas dan attraction.

4. Groupness

Kelompok merupakan satu kesatuan (entity) dengan merupakan obyek yang

disatukan, oleh karena itu dalam menganalisis kelompok, yang dianalisis

adalah perilaku kelompok, bukan tiap individu dari kelompok.

2.3.3 Jenis kelompok

Rahmat (2005) menyatakan bahwa kelompok memiliki beberapa bentuk

antara lain:

1. Kelompok primer dan kelompok sekunder

Kelompok primer adalah kelompok yang memiliki hubungan akrab, lebih

personal, dan lebih dekat. Kualitas komunikasi kelompok primer bersifat

dalam, menulis, personal dan lebih ditekankan pada aspek hubungan daripada

aspek isi. Contoh dari kelompok primer yaitu kawan sepermainan, tetangga

dekat, dan keluarga. Walgito (2003) kelompok primer adalah kelompok yang

memiliki interaksi sosial yang cukup intensif, cukup akrab, hubungan antara

anggota satu dengan anggota yang lain cukup baik.

Kelompok sekunder adalah lawan dari kelompok primer. Hubungan dalam

kelompok ini tidak akrab, tidak personal, dan tidak terlalu dekat. Kualitas

komuniksi bersifat dangkal dan terbatas. Contoh dari kelompok sekunder yaitu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 47: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

29

organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya. Kelompok sekunder

menurut Walgito (2003) adalah kelompok yang mempunyai interaksi kurang

mendalam bila dibandingkan dengan kelompok primer. Hubungan antara

anggota kelompok satu dengan yang lain kurang mendalam. Hubungan pada

kelompok sekunder lebih bersifat formal, obyektif, atas dasar rasional, dan

kurang bersifat kekeluargaan.

2.3.4 Jenis dukungan sosial

House dalam Smet (1994) membedakan empat jenis atau dimensi

dukungan sosial, yaitu:

1. Dukungan emosional

Dukungan emosi menjadi dukungan yang paling penting di antara dukungan

yang lain. Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan

perhatian terhadap orang yang bersangkutan (misalnya: umpan balik dan

penegasan). Diharapkan setelah mendapat dukungan emosional ini, individu

akan menjadi lebih tenang.

2. Dukungan penghargaan

Dukungan ini dilakukan dengan ungkapan hormat (penghargaan) untuk orang

lain, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu,

dan perbandingan positif orang dengan orang lain, misalnya dengan

membandingkan orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk

keadaannya (menambah penghargaan diri).

3. Dukungan instrumental

Mencakup bantuan langsung, seperti memberi pinjaman materi pada orang

lain atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stress.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 48: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

30

4. Dukungan informatif

Dukungan informatif berupa pemberian nasehat, petunjuk, maupun saran yang

diberikan agar seseorang lepas dari stress atau kesedihan yang berlarut.

2.3.5 Dukungan kelompok sebaya (peer group support)

Peer group support adalah sekelompok orang yang terdiri tidak lebih dari

8 orang yang datang dengan berbagai keluhan, bertemu secara regular pada waktu

yang telah disetujui, saling mendengarkan satu sama lain dan berbagai kesulitan

serta mencari solusi bersama-sama, sehingga konsekwensi, anggota dapat

merasakan dukungan satu sama lain dan akan mencoba mengungkapkan setiap

permasalahan yang ada untuk diselesaikan secara bersama-sama (Training in

Human Right and Citizenship Cowell of Europe 1997)

2.3.6 Latar belakang terbentuknya peer group support

Santoso (2004) menjelaskan latar belakang munculnya peer group support yaitu:

1. Adanya perkembangan proses sosialisasi. Individu dapat saling berinteraksi

satu sama lain, berusaha mengerti dan memahami satu sama lain agar dapat

diterima dalam kelompok.

2. Kebutuhan untuk menerima penghargaan, individu membutuhkan

penghargaan dari orag lain agar mendapatkan kepuasan dari apa yang telah

dicapainya secara psikologis, oleh karena itu individu bergabung dalam teman

sebayanya yang mempunyai kebutuhan psikologis yang sama yaitu ingin

dihargai. Individu merasakan adanya kebersamaan atau kekompakan dalam

kelompok teman sebayanya.

Perlu diperhatikan dari orang lain. Individu memerlukan perhatian dari

orang lain terutama yang merasa senasib dengan dirinya.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 49: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

31

2.3.7 Fungsi peer group support

Sebagaimana kelompok sosial yang lain, maka peer group juga mempunyai

fungsi. Fungsi peer group menurut Santrock (2003) adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan berbagai informasi mengenai dunia di luar keluarga. Dari

teman atau kelompoknya, individu belajar apakah yang mereka lakukan

lebih baik, sama atau bahkan lebih buruk dari apa yang dilakukan individu

lainnnya.

2. Mengajarkan kebudayaan. Dalam peer group ini diajarkan kebudayaan yang

berada di tempat itu.

3. Mengajarkan perkembangan sosial. Individu yang berada dalam peer group

belajar untuk membentuk jejaring social dan menempatkan di tengah teman

sebayanya.

4. Mengajarkan prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan dengan cara mengatasi

ketidaksetujuan dengan teman sebaya.

5. Mengajarkan cara membangun hubungan akrab dengan orang lain. Individu

yang memiliki kemampuan dan sensitif terhadap hubungan akrab akan

membantu menciptakan landasan bagi hubungan dalam kencan dan

pernikahan.

Fungsi dalam peer group adalah memberikan bimbingan dan mengatasi

masalah kehidupan yang mengganggu yang terkait dengan diagnosa dan

pengobatan. Peer group ini berfungsi sebagai kelompok pengobatan sejawat (peer

therapy/peergroup support).

2.3.8 Ciri-ciri peer group support

Ciri-ciri peer group support (Walgito 2003) adalah sebagai berikut:

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 50: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

32

1. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas, maksudnya kelompok

teman sebaya terbentuk secara spontan. Di antara anggota kelompok

mempunyai kedudukan yang sama, tetapi ada satu di antara anggota

kelompok yang dianggap sebagai pemimpin oleh semua anggota, karena

memang pantas dijadikan pemimpin.

2. Bersifat sementara, karena tidak ada struktur organisasi yang jelas,

kelompok ini tidak bisa bertahan lama.

3. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas, misalnya

teman sebaya disekolah, mereka umumnya terdiri dari individu yang

berbeda-beda lingkungannya, yang mempunyai aturan atau kebiasaan yang

berbeda. Lalu dimasukkan dalam kelompok sebaya sehingga mereka saling

belajar secara tidak langsung kebiasaan yang dipilih sesuai dengan

kelompok kemudian dijadikan kebiasaan kelompok.

4. Anggota adalah individu yang sebaya, individu yang terbentuk mempunyai

umur yang realtif sama dan mempunyai tujuan yang sama.

2.3.9 Jenis peer group support

Jenis peer group support dapat bermacam-macam tergantung berapa lama

waktu pertemuan, fokus pembicaraan, dan pihak yang bertanggungjawab terhadap

jalannya kelompok. Sebagian kelompok pendukung dapat difasilitasi oleh tenaga

professional atau kelompok tertentu (Randall 2003)

1. Peer Listening

Merupakan jenis dukungan yang paling banyak digunakan dan biasa diterapkan

di lingkungan sekolah. Kelompok bertindak sebagai pendengar yang aktif. Di

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 51: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

33

sekolah, biasanya kelompok dikumpulkan pada saat jam istirahat atau makan

siang.

2. Peer Mediation

Model ini digunakan untuk menanggulangi korban tindak kekerasan dengan cara

mempertemukan korban dan pelaku di bawah pengawasan seorang teman sebaya

yang mereka kenal dan bertanggungjawab sebagai penengah, selain itu, dapat

juga digunakan dalam terapi pengobatan seperti pada penderita TB paru yang

membutuhkan keteraturan minum obatt

3. Peer Support in Mental Health

Anggota program kesehatan berkumpul bersama untuk membuat organisasi atau

perkumpulan yang tidak bertujuan mencari keuntungan (profitable) tetapi

bertujuan untuk mempertinggi kesehatan mental para angggota yang lain.

2.3.10 Kegiatan peer group support

Training in Human Right and Citizenship Council of Europe (1997), kegiatan

yang dilakukan oleh peer group support adalah:

1. Checking in

Aktivitas ini dilakukan anggota untuk menyatakan bahwa dirinya akan

mengikuti kelompok ini. Pada tahap ini anggota berhak berpendapat

mengenai model peer group support yang akan digunakan.

2. Presentasi masalah

Sesi ini anggota berhak mengutarakan masalah yang dialami dan masalah

yang disampaikan dapat dijadikan bahan sebagai materi pertemuan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 52: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

34

3. Klarifikasi masalah

Masalah yang telah disampaikan oleh anggota pada sesi sebelumnya dibahas

bersama-sama untuk dicari jalan keluarnya. Pada sesi ini anggota

mengeluarkan pertanyaan terbuka tentang apa yang dibutuhkan dan perasaan

saat ini.

4. Berbagi usulan

Anggota lain yang memiliki masalah yang sama dan telah dapat

menyelesaikan dapat berbagi pengalaman dan berbagi cara penyelesaian yang

baik

5. Perencanaan tindakan

Sesi ini anggota merencanakan suatu strategi tindakan yang akan dilakukan

untuk membantu anggota kelompok.

6. Checking out

Sesi ini kelompok melakukan peninjauan ulang atas apa yang telah dibahas

dan kelompok menentukan tema yang akan dibahas pada pertemuan

berikutnya.

2.3.11 Manfaat peer group suppoort

Weiss (1974) dalam Peplau (1992), individu yang bergabung dalam suatu

kelompok berkesempatan untuk mendapatkan hal-hal penting sebagai berikut:

1. Kasih sayang

Kasih sayang merupakan rasa aman yang diberikan oleh hubungan yang

sangat erat

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 53: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

35

2. Interaksi sosial

Hubungan sosial dalam kelompok memberikan kesempatan bagi individu

untuk menikmati berbagai kebersamaan. Kebersamaan dalam berbagai

kegiatan, minat, dan sikap yang sering diberikan oleh hubungan dalam

kelompok. Inilah yang sering berkembang menjadi rasa persahabatan serta

rasa memiliki dan dimiliki oleh kelompok (sense of belongingness).

3. Harga diri

Individu menjumpai ancaman-ancaman terhadap harga dirinya, misalnya

keraguan terhadap kemampuannya, daya tarik fisiknya, atau kepercayaan

dirinya. Kelompok bisa berfungsi sebagai media katarsis, tempat anggota

kelompok menyediakan dirinya sebagai pendengar yang baik. Pengungkapan

masalah ini seringkali disertai dengan pengungkapan aspek individu,

sehingga dengan demikian individu diasumsikan akan memilih orang yang

akan benar-benar dianggap dekat, misalnya pasangan, anggota keluarga, atau

sahabat. Peningkatan harga diri dengan dukungan kelompok ini belum bisa

dipahami sepenuhnya oleh para ahli, namun diyakini bahwa dengan

kesediaan mendengarkan, kelompok memberikan dukungan psikologis

kepada anggota-anggotanya sebagai orang yang berkemampuan dan layak

untuk dihargai.

4. Rasa kebersamaan yang dapat diandalkan

Anggota kelompok paham bahwa dia bersama dengan orang-orang yang

dapat diandalkan bantuannya pada saat dia membutuhkan. Keandalan ini

meliputi dukungan emosional, perhatian, atau jasa.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 54: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

36

5. Bimbingan

Tidak semua masalah bisa dipecahkan sendiri oleh individu. Begitu idividu

menyadari keterbatasan kemampuannya, maka dia cenderung untuk berusaha

mencari informasi mengenai karakteristik pemecahannya dan solusi yang

tersedia baginya. Dukungan ini diberikan oleh anggota kelompok yang

diangggap lebih kompeten atau ahli dalam memberikan bantuan yang

diharapkan oleh anggota kelompok.

6. Kesempatan untuk mengasuh

Individu diberi kesempatan untuk membantu anggota kelompok yang lain,

hal ini dapat memberikan perasaan dibutuhkan dan perasaan penting bagi

individu

2.4 Konsep Perilaku

2.4.1 Pengertian Perilaku

Dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan aktifitas organisme atau

makhluk hidup yang bersangkutan, oleh sebab itu dari segi biologis, semua

mahluk hidup dimulai dari binatang sampai dengan manusia, mempunyai aktifitas

masing-masing. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup mempunyai

bentengan kegiatan yang sangat luas (Notoatmodjo 2003)

2.4.2 Faktor terbentuknya perilaku

Faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya perilaku, antara lain (Pieter

& Lubis 2010):

1. Emosi

Emosi dapat mempengaruhi individu dalam memahami objek atau perubahan

yang disadari untuk mengubah sikap dan perilaku

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 55: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

37

2. Persepsi

Persepsi individu mampu mengetahui atau mengenal objek melalui alat

penginderaan.

3. Motivasi

Motivasi akan mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,

psikologis dan sosial sehingga hasilnya dapat diwujudkan dalam perilaku

4. Belajar

Belajar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman individu sehingga

dengan adanya belajar dapat mengubah perilaku dan menampilkan

kemampuan bedasarkan kebutuhan.

5. Intelegensi

Merupakan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri terhadap situasi

baru secara cepat dan efektif serta memahami interkonektif dan belajar secara

efektif dalam menggunakan konsep yang bersifat abstrak.

2.4.3 Teori Precede-Proceed

Green mencoba menganalisis perilaku manusia berasal dari tingkat

kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor

pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor luar lingkungan

(nonbehaviour causes). Untuk mewujudkan suatu perilaku kesehatan, diperlukan

pengelolaan manajemen program melalui tahap pengkajian, perencanaan,

intervensi sampai dengan penilaian dan evaluasi (Nursalam 2015). Proses

pelaksanaannya Green menggambarkan dalam bagan berikut ini.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 56: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

38

Selanjutnya dalam program promosi kesehatan dikenal adanya model

pengkajian penindaklanjutan (Precede-Proceed model) yang diadaptasi dari

konsep Green. Model ini mengkaji masalah perilaku manusia dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya, serta cara menindaklanjutinya dengan berusaha

mengubah, memelihara, atau meningkatkan perilaku tersebut kearah yang lebih

positif. Proses pengkajian atau pada tahap precede dan proses penindak lanjutan

pada tahap proceed. Dengan demikian suatu program untuk memperbaiki perilaku

kesehatan adalah penerapan keempat proses pada umunya ke dalam model

pengkajian dan penindaklanjutan.

1. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang

pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat sejahtera.

Semakin sejahtera maka kualitas hidup semakin tinggi. Kualitas hidup ini

Phase 6

Implementation Phase 7

Process

evaluation

Phase 9

Outcome

evaluation

HEALTH

PROMOTION

Policy

Regulation

Organization

Health

Education

Predisposing

factors

Reinforcing

factors

Enabling

factors

Behavior and

lifestyle

Enviroment

Health Quality

of life

Phase 8

Impact

evaluation

Gambar 2.2 Precede-Proceed model (Green LW. & Kreuter MW 1991) dalam

(Nursalam 2015)

Phase 5

Administrative

and policy

diagnosis

Phase 4

Educational and

organizational

diagnosis

Phase 3

Behavioral and

enviromental

diagnosis

Phase 2

Epidemologi

cal diagnosis

Phase 1

Social

diagnosis

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 57: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

39

salah satunya dipengaruhi oleh derajat kesehatan. Semakin tinggi derajat

kesehatan seseorang maka kualitas hidup juga semakin tinggi.

2. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang

kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah

kesehatan yang sedang dihadapi. Pengaruh yang paling besar terhadap

derajat kesehatan seseorang adalah faktor perilaku dan faktor lingkungan.

3. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis, dan sosial budaya yang

lngsung/tidak memngaruhi derajat kesehatan.

4. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena

adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya.

Faktor perilaku akan terjadi apabila rangsangan, sedangkan gaya hidup

merupakan pola kebiasaan seseorang atau kelompok orang yang dilakukan

karena jenis pekerjaannya mengikuti tren yang berlaku dalam kelompok

sebaya, ataupun hanya untuk meniru dari tokoh idolanya.

Dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau

perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari

tiga faktor.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 58: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

40

Gambar 2. 3 Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan (Green Lawrence. &

Kreuter MW.1991) dalam Nursalam (2015).

1. Faktor predisposisi, merupakan faktor internal yang ada pada diri individu,

keluarga, kelompok, atau masyarakat yang mempermudah individu untuk

berperilaku yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keykinan, nilai-nili, dan sebagainya.

2. Faktor pendukung, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau

tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan.

3. Faktor pendorong, merupakan faktor yang mnguatkan perilaku, yang

terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, teman sebaya, orang

tua, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Reinforcing factors:

1. Family

2. Peers

3. Teachers

4. Employers

5. Health provider

6. Community leader

7. Decision makers

Predisposing factors: 1. Knowledge

2. Beliefs

3. Values

4. Attitudes

5. Confidence

Enabling factors: 1. Availibity of health resources

2. Accessibility of health

3. Community/government laws,

proitity, and commitment to health

4. Health-related skill

Environment

(conditionts of living)

Health

Specific behavior by

individuals or by

organizations

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 59: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

41

2.5 Theoritical mapping

Tabel 2.7 Theoritical maping

No. Judul; Penulis; Tahun Metode

(Desain, Sampel,

Variabel, Instrumen,

Analisis

Hasil

1. Pengaruh Perr Group

Support Terhadap

Peningkatan

Pengetahuan, Sikap,

Kepatuhan Minum Obat

Dan Kualitas Hidup klien

Tuberkulosis Paru (Alfid,

2016)

D: Quasy Experiment

S: Penderita TB paru

yang berada di Jember

dan Melakukan

pengobatan di

Puskesmas di Jember

yang berjumlah 20

orang.

VI: peer group support

VD: Pengetahuan dan

sikap, perilaku

kepatuhan minum obat

pada klien TB paru, dan

kualitas hidup

I: Kuesioner

A: Paired T Test,

Independent T test,

Mann Whitney U test,

Chi square test dan Mc

Nemar test.

Hasil dalam penelitian ini.

Pada pengetahuan di

dapatkan nilai p < 0,0001,

sikap p < 0,0001 dan

kualitas hidup p < 0,0001

yang berarti α < 0,05, dari

hasil tersebut berarti

terdapat pengaruh yang

signifikan dari peer group

support terdapat

pengetahuan sikap dan

kualitas hidup klien TB

paru. Pada kepatuhan

minum obat didapatkan

niali P=0, ni berarti tidak

terdapat 375 yang berarti α

> 0,05, i pengaruh yang

signifikan antara peer

group support terhadap

kepatuhan minum obat.

2. Peer Group Support

terhadap Perubahan

Kepatuhan Pengelolaan

Penyakit Diabetes

Mellitus Tipe 2 (Yuyun

dkk, 2012)

D: Quasy Experiment

S: 22 orang

VI: Peer Group Support

VD: Kepatuhan

Pengelolaan penyakit

Diabetes tipe 2

I: Kuesinoner

A: Wilcoxon Signed

Rank Test, Mann

Whitney U test

Peer group support

dengan media informasi

booklet tidak berpengaruh

terhadap peningkatan

kepatuhan dalam

menjalankan diet pada

penderita Diabetes

Mellitus tipe 2 , tetapi

berpengaruh terhadap

peningkatan kepatuhan

exercise dan komsumsi

obat pada penderita

Diabetes Mellitus tipe

3. Hubugan Dukungan

Sebaya terhadap

Respon Psikologis

Depresi Pada Ibu

dengan HIV di

Kelompok Dukungan

D: Deskriptif Analitik

S: 20 orag

VI: Dukungan sebaya

VD: Respon

psikologis depresi

Pada analisis kolerasi

didapatkan ada

hubungan antara

dukungan sebaya,

emosional, informasi

dan jaringan social

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 60: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

42

Sebaya Netral Plus

Kota Malang

(Pradittya, 2015)

I: Kuesioner

A: Spearman’s rho

dengan respon

psikologis (depresi)

pada ibu dengan HIV.

Semakin baik dukungan

sebaya maka semakin

ringan respon psikologis

(depresi) pada ibu

dengan HIVdi

kelompok dukungan

sebaya Netral plus Kota

Malang

4. Peran kelompok

dukunga sebaya (KDS)

dan kepatuhan minum

obat pada ODHA (Tri

Johan Agus dkk, 2014)

D: Korelasi

Experiment

S: 30 orang KDS dan

30 orang ODHA

VI: Peran kelompok

dukungan sebaya

VD: Kepatuhan

minum obat pada

ODHA

I: Kuesioner

A: Crosstab Uji

Spearnmans

Hasil analisis didapkan

hasil p=0.000(<0.05)

dan nilai r =0.772,

berarti ada hubungan

yang signifikan antara

peran kelompok

dukungan sebaya

dengan kepatuhan

minum obat

5. Hubungan Peran

Kelompok Dukungan

Sebaya dengan

Kepatuhan ODHA

dalam mengkonsumsi

ARV di Klinik VCT

RSUD Ambarawa

(Maria dkk, 2016)

D: Cross Sectional

S: 62 ODHA

VI: peran kelompok

dukungan sebaya

VD: kepatuhan

ODHA dalam

mengkonsumsi ARV

I: kuesioner

A: Univariat, Bivariat

Berdasarkan hasil

penelitian diketahui bahwa

41 responden yang

menyatakan peran KDS

baik, sebagian kecil yaitu

6 orang (12,8) tidak patuh

dalam mengkonsumsi

ARV. Dan 15 responden

yang menyatakan peran

KDS kurang baik,

sebagian kecil yaitu 8

orang responden (53,3%)

tidak patuh dalam

mengkonsumsi ARV

6. Pengembangan Model

Peningkatan Kepatuhan

Berbasis Teori Sistem

Interaksi King dan

Pengaruhny terhadap

Kepatuhan Pasien

Tuberkulosis Paru

(Tintin Sukartini, 2015)

D: Deskriptif

eksploratif dan Quasy

eksperimen

S: 100 orang

VI: Model

peningkatan

kepatuhan berbasis

teori sistem interaksi

King

VD: Pengetahuan, self

efficacy, motivasi,

Model peningkatan

kepatuhan berbasis teori

King terbukti efektif

meningkatkan

pengetahuan, self efficacy,

motivasi, pencegahan

penularan, kpatuhan

nutrisi, dan berpengaruh

terhadap cara dan waktu

minum obat.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 61: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

43

pencegahan

penularan, kepatuhan

nutrisi dan

kepatuhann

pengobatan

I: wawancara, catatan

lapangan, tape

recorder, kuesioner,

form TB 01 dan form

02

A: Univariat, Bivariat,

Multivariat

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 62: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

44

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan

: Diteliti :Tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual pengaruh peer group support terhadap tingkat

Kepatuhan pengobatan pada klien Tuberkulosis Paru di Puskesmas

Klampis Bangkalan (Green dalam Nursalam 2015).

Faktor Predisposisi

1. Pengetahuan

2. Kepercayaan

3. Nilai

4. Sikap

5. keyakinan

Faktor Pendukung

1. Adanya sarana kesehatan

2. Terjangkaunya sarana

kesehatan

3. Masyarakat / pemerintah

hukum

4. keterampilan terkait

kesehatan

Faktor Pendorong

1. Keluarga

2. Guru

3. pengusaha

4. Petugas kesehatan

5. Tokoh masyarakat

6. Pengambilan keputusan

Kepatuhan pengobatan klien

TB paru

7. Teman Sebaya

1). Checking in (pernyataan

mengikuti kegiatan )

2). Presentasi masalah

3). Klarifikasi masalah

4). Berbagi usulan

5). Perencanaan tindakan

6). Checking out

(peninjauan ulang apa yang

sudah dibahas)

Klien kurang tanggap terhadap penyakit yang diderita

serta dukungan dari teman sesama penderita kurang

PERILAKU

1. Jadwal minum obat

2. Dosis obat

3. Tanggal pengambilan obat

4. Cara minum obat

Peningkatan kepatuhan pengobatan

44

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 63: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

45

Tori Green (1980) menyampaikan ada 3 faktor yang mempengaruhi

perilaku kesehatan. Perilaku kepatuhan minum obat pada pasien TB paru

berdasarkan teori Green dipengaruhi oleh 3 faktor, antara lain: 1) Faktor

predisposisi (presisposing fctors) yaitu: pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap,

keyakinan. 2) Faktor pendukung (Enabling factors) yaitu: adanya sarana

kesehatan, terjangkunya akses kesehatan, masyarakat atau pemerintah hukum dan

keterampilan terkait kesehatan. 3) Faktor pendorong (reinforcing factors) yaitu

keluarga, teman sebaya, guru, pengusaha, petugas kesehatan, tokoh masyarakat,

dan pengambilan keputusan. Faktor pendorong merupakan faktor yang paling

dominan untuk berperan dalam kepatuhan pengobatan pada klien TB paru.

Faktor pendorong pada penelitian ini merupakan faktor yang berperan

penting dalam proses pemantauan kepatuhan pengobatan pada klien TB paru.

Faktor pendorong dalam penelitian ini yaitu teman sebaya (peer group). Metode

peer group support pada teman sebaya yang sama-sama menderita TB paru akan

memaksimalkan proses pengobatan karena lebih memahami kebutuhan untuk

berobat demi kesembuhan bersama. Di dalam peer group support ini terdapat 6

fase yaitu, cheking in, presentasi masalah, klarifikasi masalah, berbagi usulan,

perencanaan tindakan, dan checking out. Di dalam peer group support penderita

akan saling memberikan dukungan antar sesama terhadap program pengobatan

klien dengan TB paru dan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan klien

menjalani pengobatan.

3.2 Hipotesis Penelitian

HI: Ada pengaruh peer group support terhadap kepatuhan pengobatan klien TB paru

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 64: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

46

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses

penelitian yang diuraikan secara rinci seperti variabel penelitian, rancangan

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, cara penafsiran, dan

penyimpulan hasil penelitian (Hidayat 2009).

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasy experiment (experiment semu)

dengan desain pre test post test group design dengan kelompok kontrol. Desain

penelitian ini berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok eksperimental (Nursalam

2008).

Metode ini diharapkan dapat diketahui pengaruh peer group support

terhadap tingkat kepatuhan pengobatan klien TB paru di wilayah kerja puskesmas

Klampis Bangkalan. Adapun desain penelitian ini digambarkan dalam skema

sebagai berikut:

Pre test Post test

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Keterangan:

X1 : Pengukuran kepatuhan minum obat klien pada kelompok Perlakuan

sebelum diberikan intervensi (pre test)

X2 : Pengukuran kepatuhan minum obat klien pada kelompok control (pre

test)

Kelompok A

Kelompok B

X1

X2

Y X3

X4

46

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 65: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

47

X3 : Pengukuran kepatuhan minum obat pada kelompok perlakuan sesudah

diberikan intervensi (post test)

X4 : Pengukuran kepatuhan minum obat klien pada kelompok control (post

test)

Y : Intervensi peer group support

4.2 Populasi Sampel dan Teknik Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah Klien TB paru

yang berobat di Puskesmas Klampis Bangkalan

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

dapat mewakili seluruh objek penelitian (Nursalam 2014).

Kriteria Inklusi

1. Klien TB paru yang menjalani pengobatan pada tahap lanjutan (3-6 bulan)

2. Usia Klien 21-60 tahun

3. Klien bisa membaca dan menulis

Kriteria ekslusi

1. Klien dengan kondisi khusus seperti kehamilan

2. Klien TB paru dengan komplikasi hemoptysis, bronkiestasis, kolaps,

insufiensi kardio pulmoner, dan pneumotoraks spontan

Penentuan besar sampel dapat dilakukan dengan rumus Federer

(t – 1) (n – 1) ≥ 15

(2 – 1) (n – 1) ≥ 15

(n – 1) ≥ 15

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 66: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

48

n ≥ 15

n ≥ 16

Keterangan :

t : Jumlah kelompok

n : jumlah sampel / responden tiap kelompok

Dari perhitungan diatas, dibutuhkan jumlah sampel sebanyak 16

responden pada setiap kelompok. Untuk mengantisipasi terjadinya dropout

ditambahkan 10% sehingga menjadi 18 responden dan maka total sampel yang

dibutuhkan adalah sebanyak 36 responden

4.2.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Cara pengambilan sampel yang digunakan peneliti

adalah purposive sampling agar mendapatkan populasi sesuai yang dikehendaki

dan sampel mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

4.3 Variabel penelitian dan Definisi Operasional variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Nursalam 2014).

4.3.1 Variabel Independen (VI)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel

lain (Nursalam 2014). Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah peer

group support

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 67: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

49

4.3.2 Variabel Dependen (VD)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditetukan oleh variabel

lain (Nursalam 2014). Sebagai variabel terkait dalam penelitian ini adalah tingkat

kepatuhan pengobatan klien TB paru

4.3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan semua variabel dan istilah yang

digunakan dalam penelitian secara operasioanl, sehingga mempermudah pembaca

atau penguji dalam mengartikan penelitian (Nursalam 2013).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Peer Group Support terhadap Tingkat Kepatuhan

Pengobatan Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas

Klampis Bangkalan pada bulan Juni-Juli 2017

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Alat ukur Skala Skor

Independen

Peer Group

Support

(kelompok

teman

sebaya

Sekelompok

orang yang

terdiri tidak

lebih dari 8

orang yang

datang dengan

Tuberkulosis

paru, bertemu

secara regular

pada waktu

yang telah

disetujui,

saling

mendengarkan

satu sama lain

dan berbagi

kesulitan serta

mencari solusi

bersama-sama

- Checking in

- Presentasi

masalah

-Klarifikasi

masalah

- Berbagi ususlan

-Perencanaan

tindakan

- Checking out

Dilaksanakan 4

kali pertemuan

selama 2 minggu

dengan durasi tiap

pertemuan 30-45

menit

SAK - -

Dependen

Kepatuhan

pengobatan

Ketepatan

pasien minum

obat,sesuai

dosis, cara

minum, waktu,

pengambilan

obat

1. Dosis obat

2. Cara minum

Pemantauan

Form TB 01

dan 02

Kuesioner

Nominal

Nominal

1. Sesuai

BB

2. Tidak

sesuai

BB

1. Satu kali

satu

waktu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 68: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

50

3. Waktu

4. Pengambilan

obat

Kuesioner

Obsevasi form

TB 01 dan 02

Nominal

Nominal

2. Beberapa

waktu

1. 1 jam

Sebelum

makan

2. Sesudah

makan

1. Sesuai

jadwal

2. Tidak

sesuai

jadwal

4.4 Alat dan Bahan penelitian

Alat dan bahan pada penelitian ini yaitu kuesioner lembar form TB 01,

form TB 02, bolpen, map, handphone, dan kamera

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan lebih baik, lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto 2006). Instrumen

kepatuhan pengobatan pasien TB paru menggunakan kuesioner dan lembar

observasi form TB 01 dan form TB 02. Ketepatan dosis obat diobservasi dari

Form TB 01 apakah dosisnya sesuai dengan berat badan penderita atau tidak, pada

tahap lanjutan pasien akan minum obat sesuai dengan berat badan yaitu 2 tablet, 3

tablet, 4 tablet dan 5 teblat. Form ini diisi oleh petugas puskesmas. Untuk cara

minum obat menggunakan kuesioner yang diberikan pertanyanan apakah obat

diminum sekali satu waktu atau beberapa waktu, dan untuk waktu minum obat

diberikan kuesioner yang diberikan pertanyaan apakah obat diminum sebelum

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 69: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

51

makan atau setelah makan, dan ketepatan pasien dalam pengambilan obat

diobservasi dari lembar form TB 01 dan 02, di lembar form TB 02, yang akan

dicatat kapan pasien mengambil obat dan kapan dia harus kembali untuk

mengambil obat. Pasien dikatakan patuh jika dalam minum obat tepat dosis, cara,

waktu dan tepat dalam pengambilan obat. Sedangkan pasien tidak dikatakan patuh

jika dalam minum obat tidak tepat dosis, cara, waktu dan tidak tepat dalam

pengambilan obat.

4.6 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Klampis

Bangkalan pada bulan Juni – Juli 2017

4.7 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam 2013).

Peneliti telah melakukan berbagai prosedur untuk pengumpulan data yaitu

1. Mengurus perizinan pengambilan data awal ke bagian akademik Fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga

2. Mengurus surat rekomendasi ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(Bakesbangpol) Kabupaten Bangkalan kemudian menyerahkan surat

rekomendasi kepada Dinas Kesahatan Kabupaten Bangkalan.

3. Permohonan izin mengambil data awal dan studi pendahuluan di Puskesmas

Klampis Bangkalan berupa wawancara terstruktur dengan pemegang program

TB.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 70: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

52

4. Setelah diketahui populasi, peneliti selanjutnya meminta bantuan berupa data

klien yang menjadi calon responden penelitian kepada pemegang program TB

di Puskesmas Klampis Bangkalan.

5. Selanjutnya mempersiapkan instrumen penelitian

6. Mengurus perizinan penelitian ke bagian akademik Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga, Bakesbangpol Kabupaten Bangkalan, Dinas kesehatan

Kabupaten Bangkalan, dan kepala Puskesmas Klampis Bangkalan

7. Berkolaborasi dengan pemegang TB paru di puskesmas Klampis Bangkalan

untuk mendapatkan data klien TB paru untuk mengetahui jadwal pasien yang

seharusnya melakukan pengambilan obat

8. Ketika pasien datang untuk pengambilan obat peneliti mengidentifikasi apakah

pasien memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, selanjutnya peneliti menjelaskan

tujuan dari penelitian yang dilakukan dan menyerahkan informed consent

untuk meminta persetujuan menjadi responden dalam penelitian.

9. Selanjutnya mengidentifikasi tingkat kepatuhan klien sebelum dilakukan peer

group support dengan cara menanyakan ke pemegang TB di puskesmas

Klampis Bangkalan serta mengobservasi form TB 01 dan 02.

10. Selanjutnya peneliti memilah antara responden kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan yang nantinya diberikan intervensi peer group support

11. Peer group support dilakukan selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan

dan setiap pertemuan berdurasi 30-45 menit. Pertemuan pertama dimulai

dengan pembagian kuesioner kepatuhan dan data demografi pasien, setelah itu

peneliti juga membacakan aturan dan tata tertib peer group support, serta

langsung memberikan topik tentang pengetahun TB paru. Pertemuan kedua,

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 71: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

53

peneliti memberikan topik tentang kepatuhan pengobatan yang nanti dibahas

bersama-sama. Pertemuan ketiga, peneliti memberikan topik tentang manfaat

patuh berobat. Minggu terakhir, peneliti memberikan topik untuk ringkasan

keseluruhan pertemuan serta memberikan sedikit pertanyaan kepada penderita.

12. Form TB 01 dan form TB 02 diobservasi kembali setelah 20 hari

dilakukan intervensi peer group support untuk melihat perubahan kepatuhan

pengobatan pasien.

4.8 Cara analisis data

Analisis data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data

menjadi informasi. Statistik, informasi yang diperoleh digunakan untuk proses

pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis (Hidayat 2009).

Proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,

diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir

Kuesioner yang diperoleh dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code

book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari

suatu variabel.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 72: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

54

3. Entry data

Data Entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel kontingensi.

4. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah di

entry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada saat

meng-entry data ke komputer.

1) Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis tiap variabel yang dinyatakan

dengan menggambarkan dan meringkas data dengan cara ilmiah dalam

bentuk tabel atau grafik (Setiadi 2007). Variabel pada penelitian ini

meliputi variabel independen yaitu peer group support dan variabel

dependennya adalah motivasi dan kepatuhan pengobatan pasien TB paru.

2) Analisis bivariat

Pada Analisis data yang dilakukan untuk uji normalitas semua data yang

diberikan kepada klien TB dengan menggunakan uji chi square

digunakan untuk melihat perbedaan proporsi kepatuhan dalam

pengobatan tuberkulosis paru. Uji Mac Nemar untuk mengetahui

perbedaan sebelum dan sesudah diberikan intervensi.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 73: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

55

4.9 Kerangka operasional/kerja

Gambar 4.2 Kerangka Operasional Penelitian Pengaruh peer Group Support

Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengobatan Klien TB paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni-Juli 2017

Klien TB paru yang berobat di

Puskesmas Klampis

Mengidentifikasi Klien TB paru yang

akan menjadi responden penelitian

Kelompok perlakuan diberikan metode peer

group support selama 2 minggu dengan 4 kali

pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari 6

fase yang berdurasi 45 menit yaitu terdiri dari

fase Cheking in, presentasi masalah, klarifikasi

masalah, berbagi usulan, perencanaan

tindakan,dan Checking out akan diberikan

topik oleh peneliti untuk didiskusikan

Kelompok kontrol melakukan

kegiatan sesuai SOP puskesmas

dengan tanpa diberikan

intervensi yang sama dengan

kelompok perlakuan.

Pengumpulan data dengan mengobservasi form TB 01 dan 02

yang sudah diberikan intervensi selama 2 minggu

Data dianalisis menggunakan Chi square dan Mc Nemar test

Pengumpulan data dengan mengobservasi form TB 01 dan 02 serta

membagi sampel menjadi 2 kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Sampel yang memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi

Hasil

Peer Group

Support

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 74: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

56

4.10 Masalah Etik (Ethical Clearance)

Penelitian ini telah lulus kajian Etik dengan nomor 400-KEPK. Penelitian

ini berpedoman pada prinsip etika penelitian milik Nursalam (2016), yaitu untuk

melindungi hak-hak responden. Etik penelitian harus dipikirkan dengan sungguh-

sungguh karena subjek yang digunakan adalah manusia. Peneliti harus

mengajukan surat permohonan untuk mendapatkan rekomendasi dari fakultas

Keperawatan Universitas Airlangga, dan permintaan izin kepada Kepala

Puskesmas Klampis Bangkalan. Setelah peneliti mendapatkan persetujuan

kemudian peneliti melakukan penelitian dengan memperhatikan poin-poin

berikut:

1. Sikap Menghormati Orang (Respect to Human)

Respect to Human diartikan ners harus memenuhi hak-hak klien. Hak-hak

klien terpenuhi dengan adanya:

1) Lembar persetujuan (Lembar Informed Consent)

Cara persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan (informed consent). Informed consent

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah

agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya, jika subjek bersedia maka mereka harus mendatangani lembar

persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak responden.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 75: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

57

2) Tanpa nama (Anonimity)

Merupakan masalah etika dalam penelitian kerahasiaan dengan cara tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data.

3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

4) Asas menepati janji (fidelity)

Ners dan klien memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap

kesepakatan yang telah disepakati.

5) Otonomi (autonomy)

Kebebasan dalam memilih atau menerima suatu tanggung jawab terhadap

pilihannya sendiri, prinsip otonomi menegaskan bahwa seseorang

mempunyai kebebasan untuk menentukan keputusan dirinya menurut

pilihannya sendiri.

6) Bebas (freedom)

Perilaku tanpa tekanan dari luar, memutuskan sesuatu tanpa tekanan atau

paksaan pihak lain. Siapapun bebas menentukan pilihan yang menurut

pandangannya sesuatu yang terbaik. Klien mempunyai hak untuk

menerima atau menolak asuhan kenersan yang diberikan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 76: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

58

2. Berbuat Baik dan Tidak merugikan (Beneficience and Non Maleficiene)

1) Tidak merugikan (non maleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis

pada klien.

2) Berbuat baik (beneficience)

Berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan suatu

pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau

kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain dan secara

aktif berkontribusi bagi kesahatan dan kesejahteraan klien.

3) Keadilan (justice)

Keterlibatan subjek penelitian berdasarkan undian yang dilkukan peneliti

dan semua subjek diperlukan sama dan adil. Keadilan dalam penelitian ini,

diterapkan dengan memnuhi hak subjek untuk mendapatkan penanganan

yang sama dan adil, dengan memberikan kesempatan yang sama dan

menghormati persetujuan dalam informed consent yang telah disepakati.

4.11 Keterbatasan Penelitian

Dalam aspek keterbatasan ini dijelaskan mengenai hambatan atau

keterbatasan penelitian, antara lain:

1. Peneliti kesulitan untuk mengumpulkan responden untuk melaksanakan

peer group support karena rumah penderita satu dan yang lain berjauhan.

2. Peneliti kesulitan mengatur jadwal pelaksanaan peer group karena

mayoritas responden bekerja dan harus menyesuaikan jadwal semua

responden.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 77: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

59

3. Peneliti harus berpindah-pindah tempat dalam pelaksanaan peer group

karena peer group tidak dilaksanakan dipuskesmas melainkan dirumah

responden.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 78: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

60

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasan pengaruh

peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada klien

tuberculosis paru di wilayah kerja puskesmas klampis bangkalan. Data yang

diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian meliputi

gambaran umum lokasi penelitian, data umum responden, dan data khusus yang

membahas tentang pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan

pengobatan pada klien tuberculosis paru dalam menjalani pengobatan.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Puskesmas Klampis terletak didaerah utara Bangkalan. Puskesmas ini

terletak di jalan raya Klampis Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan.

Pelayanan dibuka dari senin sampai sabtu dengan jadwal hari senin sampai kamis

buka dari jam 08.00-13.00 WIB, hari jumaat buka dari jam 08.00-10.30 WIB, dan

hari sabtu buka dari jam 08.00-12.00 WIB. Jumlah pegawai/staf Puskesmas

terdapat 134 0rang yang terdiri dari kepala Puskesmas, Kepala subag tata usaha,

dokter umum, dokter gigi, bidan (bidan penyelian, bidan kontrak, bidan desa,

bidan PTT), perawat (perawat penyelian, perawat kontrak, perawat PTT),

kesehatan masyarakat, analis medis, apoteker, staf bendahara, staf loket, supir

ambulan, staf jubun.

Puskesmas Klampis memiliki 6 poli yaitu poli umum, poli P2M, poli gizi,

KIA dan KB, poli mata, poli gigi. Terdapat juga pelayanan rawat inap dan rawat

jalan.

60

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 79: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

61

Pelaksanaan penanggulangan TB paru di Puskesmas Klampis telah

berjalan dengan baik. Puskesmas tidak hanya menerima pasien TB paru di

wilayah kecamatan Klampis, tetapi juga menjadi rujukan pengobatan pasien TB

paru dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Alur pelayanan

diatur dengan cara pasien baru yang terindikasi TB paru mendaftar terlebih dahulu

di loket dilanjutkan pemeriksaan di poli umum kemudian uji laboratorium. Jika

positif TB paru maka pasien mendapatkan pengobatan di poli p2 TB, sedangkan

untuk pasien rujukan juga terlebih dahulu mendaftar di loket lalu menuju poli

umum dan selanjutnya mendapat pengobatan di poli p2 TB. Pengambilan obat ke

Puskesmas dilakukan ketika obat pasien sudah mau habis. Pengambilan obat

pertama kali harus dihadiri oleh pasien dan anggota keluarga, untuk selanjutnya

obat dapat diambil oleh anggota keluarga dan pasien ataupun cukup oleh anggota

keluarga saja.

5.1.2 Data umum responden (pasien TB paru)

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Juni sampai 11 Juli 2017 di

Wilayah kerja Puskesmas Klampis Bangkalan. Untuk pelaksaan peer group

dilakukan dirumah warga yang rumahnya berdekatan. Besar sampel yaitu 36

responden yang dibagi menjadi 2 kelompok.

Karakteristik responden di bawah ini adalah karakteristik sampel

penelitian berdasarkan, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 80: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

62

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi krakteristik responden penelitian berdasarkan data

demografi responden di Puskesmas Klampis Bangkalan pada Bulan

Juni-Juli 2017

No. Demografi Kontrol

Perlakuan

F % F %

1. Jenis Kelamin

Laki-laki 11 61 8 44

Perempuan 7 39 10 56

Ʃ 18 100 18 100

2. Usia

< 18 tahun

18 – 35 tahun 7 39 5 28

36 – 50 tahun 6 33 7 40

> 50 tahun 5 28 6 33

Ʃ 18 100 18 100

3. Pendidikan

Tidak tamat SD

Tamat SD 4 22 10 56

Tamat SLTP 13 72 6 33

Tamat SLTA 1 5 2 11

Perguruan Tinggi

Ʃ 18 100 18 100

4. Pekerjaan

Tidak bekerja 6 33 5 28

Buruh

Pelajar/Mahasiswa

Wiraswasta 4 22 1 6

Pegawai

Negri/TNI/POLRI

Lain-lain 8 44 12 67

Ʃ 18 100 18 100

5. Penghasilan

< Rp.1.000.000,- 3 17 4 22

Rp.1.000.000,- s/d

Rp.2.000.000,- 11 61 13

72

> Rp.2000.000,- 4 22 1 6

Ʃ 18 100 18 100

6.

Jumlah anggota keluarga

serumah

1 -2 anggota keluarga

2- 4 anggota keluarga 16 89 12 67

> 5 anggota keluarga 2 11 6 33

Ʃ 18 100 18 100

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 81: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

63

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari responden kelompok kontrol mayoritas

bejenis kelamin laki-laki yaitu 11 responden (61%), dengan rentang usia

terbanyak yaitu 18-35 tahun dengan jumlah 7 responden (39%), mayoritas

berpendidikan SLTP yaitu 14 responden (72%), mayoritas pekerjaan paling

banyak yaitu lain-lain (kuli bangunan dan petani) sebanyak 8 responden (44%),

dan penghasilan mayoritas Rp.1000.000 – 2.000.000 sebanyak 11 responden

(61%), jumlah anggota yang tinggal serumah mayoritas tinggal dengan jumlah

anggota keluarga 2 -4 orang yaitu 16 responden (89%).

Dari kelompok perlakuan mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu 10

responden (56%), dengan rentang usia terbanyak 36 – 50 tahun (40%), mayoritas

pendidikan tamat SD yaitu 10 responden (56%), mayoritas pekerjaan lain-lain

(kuli bangunan dan petani) yaitu 12 responden (67%), dengan mayoritas

penghasilan Rp.1000.000 – 2000.000 yaitu 13 responden (72%), jumlah anggota

yang tinggal serumah mayoritas 2 - 4 anggota keluarga yaitu 12 reponden (67%).

5.1.3 Data Khusus

Bagian ini menguraikan tentang hasil penelitian pengaruh peer group

support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada klien uberkulosis paru

Tabel 5.2 Analisa statistik chi square pretest kontrol dan pre test perlakuan di

wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni - Juli

No. Variabel Pre test kontrol Pre test perlakuan P

Pre % F %

1. Cara minum obat

Satu kali satu waktu 18 100 17 94 0,000

Beberapa waktu 1 6

2. Waktu minum obat

1 jam sebelum makan 11 61 6 33 0,157

Sesudah makan 7 39 12 67

3. Dosis obat

Sesuai BB 18 100 18 100 1

Tidak sesuai BB

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 82: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

64

4. Pengambilan obat

Sesuai jadwal 18 100 18 100 1

Tidak sesuai jadwal

Tabel 5.2 menunjukkan kepatuhan pasien kelompok kontrol pre test dan

kelompok perlakuan pre test didapatkan hasil, pada cara minum kelompok kontrol

semua pasien minum obat dengan satu kali satu waktu tetapi pada kelompok

perlakuan didaptakan 1 pasien (6%) minum obat dengan beberapa waktu. pada

uji chi square didapatkan nilai p=0,0000 artinya ada perbedaan yang signifikan

cara minum obat antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada waktu

minum kelompok kontrol 11 orang (61%) minum obat pada 1 jam sebelum makan

dan 7 orang( 39%) minum obat sesudah makan, sedangkan pada kelompok

perlakuan 6 orang (33%) minum obat 1 jam sebelum makan dan 12 orang (67%)

minum obat sesudah makan, pada uji chi square didapatkan nilai p=0,157 artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada dosis semua pasien baik kelompok

kontrol maupun kelompok perlakuan mendapatkan dosis yang sesuai dikarenakan

obat sudah disesuaikan dengan berat badan masing-masing oleh puskesmas. Dan

juga pada pengambilan obat semua pasien tepat waktu dalam pengambilannya.

Tabel 5.3 Analisis statistik chi square post test kontrol dan post test perlakuan di

wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan pada bulan Juni - Juli

2017

Variabel Post test kontrol Post test perlakuan P

F % F %

Cara minum obat

Satu kali satu waktu 18 100 18 100 1

Beberapa waktu

Waktu minum obat

1 jam sebelum makan 11 39 15 83 0,005

Sesudah makan 17 61 3 17

Dosis obat

Sesuai BB 18 100 18 100 1

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 83: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

65

Tidak sesuai BB

Pengambilan obat

Sesuai jadwal 18 100 18 100 1

Tidak sesuai jadwal

Tabel 5.3 menunjukkan hasil kepatuhan pengobatan post test antara kelompok dan

kelompok perlakuan, pada cara minum obat semua responden minum obat satu

kali satu waktu hal ini terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan. Pada waktu

minum obat kelompok kontrol 11 orang (39%) minum obat 1 jam sebelum makan

dan 7 orang minum obat sesudah makan, sedangkan pada kelompok perlakuan 15

orang (83%) minum obat 1 jam sebelum makan dan 3 orang (17%) minum obat

sesudah makan, uji chi square didapatkan nilai p=0,005 terjadi perubahan yang

signifikan setelah diberikan intervensi.

Tabel 5.4 Analisis statistik Mc Nemar pada kelompok perlakuan sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan di wilayah kerja Puskesmas Klampis

Bangkalan pada bulan Juni – Juli 2017

Variabel Pre test Post test P

F % F %

Cara minum obat

Satu kali satu waktu 17 94 18 100 1

Beberapa waktu 1 6

Waktu minum obat

1 jam sebelum makan 6 61 15 83 0,004

Sesudah makan 12 39 3 17

Dosis obat

Sesuai BB 18 100 18 100 1

Tidak sesuai BB 0 0 0 0

Pengambilan obat

Sesuai jadwal 18 100 18 100 1

Tidak sesuai 0 0 0 0

Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji statistik Mc Nemar ada perubahan yang

signifikan antara sebelum dan setelah diberikan peer group support pada waktu

minum obat didapatkan nilai p:0,004. Untuk cara minum obat tidak didapatkan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 84: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

66

hasil yang signifikan tetapi ada perubahan yang terjadi pada 1 responden pada

cara minum obatnya setelah diberikan intervensi.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tingkat Kepatuhan Pengobatan (cara, waktu, dosis, ketepatan

pengambilan obat) klien tuberkulosis paru

Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan kepatuhan pada cara

minum dan waktu minum obat pada pasien tuberculosis paru dalam menjalani

pengobatan. Sebagian besar pasien sebelum diberikan intervensi peer group

support memiliki tingkat kepatuhan yang cukup baik, Hal ini dimungkinkan

disebabkan oleh karena pasien telah menerima informasi yang cukup dari petugas

medis di puskesmas. Kepatuhan disini dapat diukur dari cara minum obat, waktu

minum obat, dosis obat, dan ketepatan pasien dalam mengambil obat. Kepatuhan

ini dilihat dari kuesioner kepatuhan dan form TB 01 dan TB 02 serta catatan

petugas medis di puskesmas. Pada responden yang berobat rata-rata sudah

mengetahui tentang cara minum obat namun masih ada yang kurang paham untuk

waktu minum obat. Walaupun pada statistik tidak mengalami perubahan yang

signifikan, tetapi ada perubahan yang terjadi pada cara minum obat dan waktu

minum obat pada kelompok perlakuan terdapat data bahwa 1 responden yang

mengalami peningkatan kepatuhannya dalam hal cara minum obat yang

semulanya minum obat beberapa waktu berubah menjadi satu kali satu waktu

setelah diberikan peer group support selama 4 kali pertemuan. Kepatuhan

merupakan suatu perubahan perilaku individu dari perilaku yang tidak mentaati

peraturan menuju perilaku patuh. Menurut Rantucci, J. M (2007) kepatuhan

didefinisikan sebagai seberapa jauh perilaku seseorang (dalam hal menggunakan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 85: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

67

obat, mengikuti diet, atau mengubah gaya hidup) sesuai nasihat medis atau saran

kesehatan.

Tingkat kepatuhan pengobatan merupakan sebuah fenomena kompleks

yang dinamis dengan berbagai faktor yang berdampak pada perilaku klien dalam

pengobatan. Pelayanan kesehatan yang tidak menyeluruh, pemahaman dan

kepatuhan pengobatan yang kurang baik menjadi kendala yang besar untuk

menemukan solusi yang ekektif. Indicator kepatuhan pengobatan tuberculosis

paru dilihat dari keteraturan klien dalam berobat selama 6 bulan dengan 2 fase

pengobatan secara rutin. Pemahaman faktor-faktror penting juga dipertimbangkan

pada klien, perawat, dan penyedia pelayanan kesehatan karena dapat menjadi

kontribusi terhadap kepatuhan pengguna OAT (Munro et. all, 2007).

Tingkat kepatuhan seseorang dapat dipengaruhi oleh penerimaan diri dari

individu terkait suatu hal yang merasa di butuhkan (Oedes et all 2012). Kepatuhan

seseorang juga dipengaruhi lamanya dari masa pengobatan. Hal ini diperkuat oleh

penelitian yang dilakukan oleh Erawatyningsih, dkk (2009) yang menyatakan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lama pengobatan terhadap

ketidakpatuhan berobat pada penderita TB paru. Pasien dalam pengobatan fase

lanjutan cenderung memiliki derajat ketidakpatuhan lebih tinggi dari pada pasien

pada pengobatan fase intensif. Karena pasien akan merasa sembuh dan gejala-

gejala sudah mulai berkurang dan tubuh sudah mulai membaik. Sehingga pada

penelitian ini dilaksanakan pada pasien tuberculosis yang sedang menjalani

pengobatan pada fase lanjutan.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 86: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

68

5.2.2 Pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan (cara,

waktu, dosis, ketepatan pengambilan obat) pada klien tuberculosis paru

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil uji statistik Mc Nemar ada

perubahan yang signifikan pada kelompok perlakuan setelah diberikan peer group

support yaitu pada waktu minum obat dan terjadi peningkatan terhadap cara

minum obat. Hal ini sejalan dengan penelitian Alfid (2016) bahwa peer group

support berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap pada klien tuberculosis paru

dan berdampak positif terhadap kepatuhan minum obat pada pasien yang sedang

menjalani pengobatan. Al-Mighwar (2006) juga berpendapat bahwa pengaruh

teman sebaya terhadap sikap, minat dan tingkah laku lebih besar dari pada

pengaruh keluarga. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas

dan dukungan kelompok, Notoatmodjo (2010).

Suatu perilaku dapat terbentuk jika proses berlangsung dari penerimaan

stimulus sampai tindakan, pada proses penerimaan yang dalam hal ini pada

perilaku patuh dalam pengobatan juga memerlukan stimulus dari luar atau dalam

(Vu van et all, 2012). Stimulus dari luar dapat berupa pembelajaran tentang

tuberculosis, hal ini senada dengan hasil penelitian Pramonodjati (2010), meneliti

pengaruh pembelajaran tuberkulosis terhadap kepatuhan berobat dan tingkat

kesembuhan penderita tuberkuloisis didapatkan hasil bahwa pembelajaran

tuberkulosis pada pasien memberikan kontribusi sebesar 13% terhadap kepatuhan

berobat dan tingkat kesembuhan pasien tuberkulosis paru. Hal ini juga senada

dengan penelitian Noor (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 87: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

69

pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kesehatan dan sikap klien penderita

TB paru di Sragen.

Tintin (2015) meneliti pengembangan model peningkatan kepatuhan

berbasis teori sistem interaksi King dan pengaruhnya terhadap kepatuhan pasien

tuberculosis paru didapatkan hasil bahwa pengembangan teori ini berpengaruh

terhadap kepatuhan pengobatan pasien tuberculosis paru yang sedang menjalani

pengobatan. Kepatuhan terhadap pengobatan jangka panjang seperti pada penyakit

tuberculosis merupakan kunci keberhasilan penyembuhan penyakit tuberculosis

(Cayla et. Al, 2009). Perlunya kesadaran dari seseorang guna meningkatkan

perilaku yang lebih positif supaya tercapai suatu tujuan yang lebih baik. Pada

penelitian ini terdapat responden yang kurang patuh serta rendahnya dukungan

serta semangat dari keluarga dan kerabat.

Peran keluarga yang baik juga merupakan motivasi atau dukungan yang

ampuh dalam mendorong klien untuk berobat secara teratur sesuai anjuran dokter.

Adanya dukungnyang optimal dari keluarga dapat mempengaruhi perilaku

kepatuhan klien TB paru dalam menjalani pengobatan. Hal ini senada dengan

penelitian Pare dan Amelda (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan

bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan klien dalam minum obat.

Hal ini juga diperkuat dengan penelitian M.Nain (2016) yang menyatakan bahwa

ada hubungan antara dukungan kelurga dengan tingkat kepatuhan klien

tuberculosis paru dalam menjalani pengobatan di puskesmas Pegirian Surabaya.

Kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan perlu dukungan baik

dari keluarga atau teman sesama penderita, yang setiap saat dapat saling

mengingatkan untuk minum obat (Hiswani 2004). Pada intervensi penelitian ini

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 88: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

70

responden belajar bersama bagaimana cara minum obat yang baik serta waktu

minum obat yang tepat. Hasil penelitian peer group support ini berdampak positif

terhadap resonden dimana terjadi peningkatan kepatuhan pada pengobatan, hal ini

senada dengan dengan penelitian Milgram (2007) menjelaskan bahwa, ketika

subjek bekerja dengan teman-teman dekatnya atau berada dalam lingkungan yang

sama, maka subjek akan melakukan apa yang dilakukan pula oleh oleh teman-

temannya.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 89: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

71

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang

pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada klien

tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas Klampis Bangkalan.

6.1 Kesimpulan

Kepatuhan pengobatan terjadi perubahan dan peningkatan setelah diberikan

intervensi dengan peer group support, hal ini dikarenakan pada peer group

support ketika subjek bekerja dengan teman-teman dekatnya, maka subjek akan

melakukan apa yang dilakukan pula oleh teman-temannya yaitu berperilaku sama

seperti apa yang dilakukan oleh temannya, selain itu pada peer group support

seseorang akan saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain

sehingga seseorang merasa bahwa dirinya dicintai, dihargai dan membuat dirinya

lebih berarti, sehingga membuat dirinya lebih patuh dalam menjalani pengobatan.

6.2 Saran

1. Petugas perawat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi perawat untuk

memberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan kepada pasien serta

masyarakat yang masih kurang faham mengenai tata cara pengobatan

tuberculosis.

2. Responden

Responden diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan

kepatuhannya dalam menjalani pengobatan, serta rajin kontrol ke unit UPK.

71

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 90: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

72

3. Peneliti selanjutnya

Melakukan penelitian peer group support untuk mengukur variabel lain

secara utuh sesuai dengan teori Lawrence Green

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 91: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

73

DAFTAR PUSTAKA

Alfid, 2016, Pengaruh Peer Group Support Terhadap pengetahuan, Sikap,

kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Klien Tuberkulosis paru,

Tesis Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Al-Mighwar, M, 2006, Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka setia

Arikunto, S 2006, Manajemen penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Brunner & Suddart, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ,penerjamah;

Kuncara HY et all, Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan, RI 2008, Pedoman nasional penanggulangan

tuberculosis, Edisi 2, Jakarta: Depkes RI

Departemen Kesehatan, RI 2014, TBC Masalah Kesehatan Dunia, Bakti

Husada, Jakarta 2016

Dinkes, 2016, Analisa Situasi TB Jatim Tahun 2015 Seksi p2 TB Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tahun

Glic, I.D, Anya, H Tekoll & Spencer, Hays 2011, „The role of the family and

improvenment in treatment maintenance, adherence, and outcome for

schizophrenia‟, Journal of Clinical Psychopharmacology, Vol.31, No.1,

Februari 2011

Gough, A & Kaufman, Garri 2011, „Pilmonary tuberculosis: clinical features and

patient management‟, Nursing Standard, Vol.25, No.47, July 2011

Hidayat, A.A.A 2009, Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah, Jakarta:

Salemba Medika

Hiswani, 2004, Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi YangMasih Menjadi

Masalah Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehata Masyarakat

Universitas Sumatera. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-

hiswani12.pdf, diakses tanggal 05 april jam 15:00 WIB

Kemenkes RI 2011, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyakit

lingkungan, Pedoman Nasional Penendalian Tuberkulosis, Kementerian

Kesehatan RI, Jakarta

Kemenkes RI 2011, Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014,

Jakarta: Direktorat Jendral pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan

73

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 92: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

74

Kemenkes R1 Ditjen. PP&PL, 2014, Pedoman nasional pengendalian TB,

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kemenkes RI 2015, Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh Info

datin,pp.2-3, http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodat

in_tb.pdf

Menru, SA, Lewis, SA, Smith, HJ, Engel, ME, Freithem, M, & Volmink, J 2007 Patient

Adherence to Tuberculosis treatment: A Symtematic Review of Qualitative

Reseacrh, Plos Med, 4 (7)

Niven, N, 2002, Psikologi Kesehatan Ed.2, Jakarta, EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, M, A, 2013, Perbedaan Kepatuhan Minum Obat Penderita

Tuberkulosis Antara Yang Menggunakan Layanan Pesan Singkat Dengan

Pengawas Minum Obat di Puskesmas Dinoyo Malang

Nursalam 2008, Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan,

Ed.2, Salemba Medika

Nursalam 2013 , Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba

Medika.

Nursalam 2014, Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Oades, et all 1992, Peer support in a mental health service context, Manual of

Psychosocial Rehabilitation, http//www.e-resources.perpusnas.go.id

diakses tanggal 1 agustus 2017 jam 21.30 WIB

Peplau,et all 1992, Social Psychology seventhedision, New Jersey, Prentice Hall

Pramonodjati 2010. Pengaruh pembelajaran tuberculosis terhadap kepatuhan

berobat dan tingkat kesembuhan penderita tuberculosis. Tesis Universitas

Sebelas Mare

t

Prayogi, B 2014, Psyhoeducative Family Therapy Untuk Meningktkan Dukungan

Keluarga, Kepatuhan Minum Obat dan Kualitas Hidup Pasien TB Paru,

Tesis FKP-UNAIR

Rakhmat, J 2005, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 93: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

75

Randall, MC 2003, Support Group: What They Are and What They Do,

www.genetichelath.com, diakses tanggal 15 April Jam 14:30 WIB

Rantucci, J. M 2007, Komunikasi apoteker-pasien. Panduan konseling pasien,

Edisi 2, Jakarta: EGC

Sahat, P Manalu 2010, „Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian TB paru dan

upaya penanggulangan‟, Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol.9, No4, Desember

2010

Santoso, S 2004, Dinamika Kelompok, Jakarta, Bumi Aksara

Santrock, J. (2011), Life -Span Development 13th

Edition. New York : McGraw-

Hill

Somantri, I. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. 2007

Smeet. B, 1994, Psikologi Kesehatan, Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia

Stanhope, Marcia, Ruth N. Knollmuelles.2010. Praktik Keperawatan Komunitas

edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Suarni,Helda.2009.Faktor Lingkungan yang Berhubungan dengan Krjadian

Penyakit TB BTA Positif di kecamatan Pancoran Mas Kota Depo Bulan

Oktober Thaun 2008-April Tahun 2009. Universitas Indonesia

Suparyanto, 2010, Konsep Kepatuhan, diakses 10 April 2017 Jam 15:00 WIB,

http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2010/07/konsep-kepatuhan.html

Sukartini, 2015, Pengembangan Model Peningkatan Kepatuhan Berbasis Teori

Sistem Interaksi King dan Pengaruh Kepatuhannya Terhadap Kepatuhan

Pasien Tuberkulosis Paru, Disertasi Universitas Indonesia.

Training in Human Right and Citzenship education Council of Europe, 1997,

Peer Group Support, http://www.dadalos.org diakses tanggal 15 April Jam

14:00 WIB

Vu van, et all 2012, Peer support and improved quality of life among persons

living with HIV on antiretroviral treatment: A randomized controlled trial

form nort-eastern Vietnam.

Walgito, B 2003, Psikologi social (Suatu Pengantar), Cet. Keempat, Yogyakarta,

CV Andi Offset

Wade, C., dan Tarvis, C, 2007, Psikologi, Edisi 9. Terjemahan Benedictine

Widyasinta dan Darma Juwono, Jakarta Erlangga.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 94: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

76

WHO 2012, Global Tuberculosis Report,

http://apps.who.int/iris/bitsream/10665/75938/1/9789241564502_eng.pdf.

Diakses tanggal 02 April 2017

WHO 2015, Global Tuberkulosis Report 20th

edition, diakses 02 April 2017, http://extranet.who.int/sree/Reports

Wibisono, MJ, Winarni, Slamet H (ed). 2010. Buku ajar Ilmu Penyakit Paru.

Surabaya Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair-RSUD dr. Soetomo.

Yunianti, RN 2012, Hubungan Dukungan Sosial dengan Kulaitas Hidup pada

Penderita Tuberkulosis Paru (TB Paru) di Balai pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4) Yogyakarta Unit Minggiran, Jurnal Tuberkulosis Indonesia,

8(2),7-11

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 95: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

77

Lampiran 1

Surat Ijin Survey Penelitian dari Fakultas

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 96: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

78

Lampiran 2

Surat Ijin Survey dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Bangkalan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 97: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

79

Lampiran 3

Surat Ijin Survey Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan

kepada Puskesmas Klampis Bangkalan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 98: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

80

Lampiran 4

Surat Ijin Penelitian Dari Faklutas Keperawatan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 99: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

81

Lampiran 5

Surat Ijin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Bangkalan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 100: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

82

Lampiran 6

Surat Balasan dari Puskesmas Klampis Bangkalan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 101: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

83

Lampiran 7

Surat Kelulusan Etik

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 102: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

84

Lampiran 8

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

BAGI RESPONDEN (WAWANCARA KUESIONER)

Judul penelitian: Pengaruh Peer Group Support terhadap Tingkat Kepatuhan

Pengobatan pada Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis

Bangkalan

Tujuan

Tujuan Umum

Menganalisis Pengaruh Peer Group Support terhadap Tingkat Kepatuhan Pengobatan

Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis Bangkalan

Tujuan khusus

1. Menjelaskan Tingkat Kepatuhan Pengobatan klien Tuberkulosis Paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Klampis Bangkalan

2. Menjelaskan Pengaruh Peer Group Support terhadap Tingkat Kepatuhan

Pengobatan Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Klampis

Bangkalan

Perlakuan yang diterapkan pada subyek

Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental dengan pre-test post-test

control design sehingga responden terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan metode peer group support selama

2 minggu sedangkan kelompok kontrol melakukan SOP puskesmas dengan tanpa

diberikan intervensi yang sama dengan kelompok perlakun. Tetapi setelah penelitian

selesai pada kelompok kontrol akan diberikan juga peer group support untuk menjaga

keadilan. Responden akan diberikan kuesioner sebelum dan sesudah dilakukan peer

group support. Kuesioner ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan pengobatan klien

tuberculosis paru dalam menjalani pengobatan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

alat yaitu kamera untuk mengambil gambar yang dilakukan selama penelitian

berlangsung.

Manfaat

Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan menambah dan memperdalam

wawasan mengenai tuberculosis paru dalam meningkatkan kepatuhan dalam menjalani

pengobatan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 103: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

85

Bahaya potensial

Tidak ada bahaya petensial yang diakibatkan dari keterlibatan responden dalam penelitian

ini, karena peneliti akan memberikan metode peer group support untuk meningkatkan

kepatuhan pengobatan klien tuberkulosis paru dalam menjalani pengobatan.

Hak untuk undur diri

Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak untuk

mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

Jaminan Kerahasiaan Data

Semua data dan informasi identitas responden penelitian dan dijaga kerahsiaanya yaitu

tidak mencantumkan identitas responden secara jelas pada laporan penelitian nama

responden akan dirubah dalam bentuk kode.

Adanya insetif untuk subyek

Peserta diskusi kelompok terarah akan memperoleh penghargaan berupa souvenir

Informasi tambahan

Nama : Uswatun Hasanah

Telp : 082233348185

Email : [email protected]

Instansi : Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Alamat : Kampus C Mulyorejo

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 104: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

86

Prosedur penelitian

Lampiran 2

Penyusunan proposal penelitian

Penyusunan instrument

penelitian (kuesioner kepatuhan)

Pengajuan ethical

clearance perijinan

Listing calon responden

Pembuatan kerangka sampling dan pemilhan responden

berdasarkan kriteria inklusi dn eksklusi dari daftar

sampel dengan metode purposive sampling

Mengagendakan pertemuan

dengan responden terpilih

Pemberian informed consent,

pengisian formulir identitas dan

pengisian kuesioner pre test

Kelompok perlakuan diberikan metode peer

group support selama 2 minggu dengan 4

kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri

dari 6 fase yang berdurasi 45 menit

Kelompok kontrol melakukan SOP

puskesmas dengan tanpa diberikan

intervensi yang sama dengan

kelompok perlakuan

Pemantauan form TB 01 dan form TB 02

Entry dan analisis data menggunakan chi square dan Mc Nemar test

Pelaporan hasil penelitian

Peer Group

Support

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 105: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

87

Lampiran 9

INFORMED CONSENT

(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertandatangan di bawah ini, Saya:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai:

1. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Peer Group Support terhadap Tingkat

Kepatuhan Pengobatan pada Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja

Puskesmas Klampis Bangkalan”

2. Perlakuan yang akan diterapkan pada responden

3. Manfaat ikut sebagai subjek penelitian

4. Bahaya potensial yang akan timbul

5. Hak untuk mengundurkan diri

6. Jaminan kerahasiaan data

7. Adanya intensif untuk responden

Setelah mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya bersedia/tidak bersedia*)

secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa

keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

Klampis,...................2017

Peneliti, Responden,

(Uswatun Hasanah ) (……………………………….)

Saksi,

(……………………………)

Lampiran 3

*) Coret salah satu

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 106: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

88

Lampiran 10

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN

PENGOBATAN PADA KLIENTUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS KLAMPIS BANGKALAN

No. Responden :

Tanggal pengisian :

Petunjuk pengisian jawaban

1. Pilihlah jawaban yang menurut Anda sesuai dengan memberikan tanda cek atau

centang (√) pada salah satu jawaban yang telah disediakan.

2. Silahkan bertanya pada peneliti apabila ada pertanyaan yang kurang jelas.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama responden :

2. Alamat responden :

3. Jenis kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

4. Umur responden :

a. < 18 tahun

b. 18-35 tahun

c. 36-50 tahun

d. > 50 tahun

5. Pendidikan terakhir :

a. Tidak tamat sekolah atau tidak tamat SD

b. Tamat SD

c. Tamat SLTP

d. Tamat SLTA

e. Perguruan tinggi

6. Pekerjaan responden :

a. Tidak bekerja

b. Buruh

c. Pelajar/Mahasiswa

d. Wiraswasta

e. Pegawai negeri/TNI/POLRI

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 107: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

89

f. Lain-lain

1. Pelayaran

2. Petani

7. Status Pernikahan :

a. Nikah

b. Belum

8. Penghasilan keluarga

a. < Rp. 1.000.0000,-

b. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-

c. > Rp. 2.000.000,-

9. Jumlah keluarga yang tinggal serumah……….anggota keluarga

10. Siapa pengawas minum obat anda ?

a. Nama :

b. Hubungan :

11. Sudah berapa lama menjalani pengobatan ?

12. Apakah bapak/ibu/saudara teratur dalam menjalani pengobatan TB?

13. Siapakah yang mengantarkan ibu jika ingin mengambil obat ke puskesmas ?

14. Apakah bapak/ibu/saudara teratur dalam pengambilan obat ?

TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN

1. Cara minum obat

1). Satu kali satu waktu

2). Beberapa waktu

2. Waktu

1.) 1 jam Sebelum makan

2.) Sesudah makan

3. Lembar observasi

Formulir TB 01 dan Formulir TB 02

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 108: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

90

Formulir TB 01

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 109: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

91

Formulir TB 02

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 110: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

92

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 111: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

93

Lampiran 11

PANDUAN DAN PERATURAN PEER GROUP SUPPORT

Diadopsi dari Fata (2009)

Peraturan Peer Group Support berungsi untuk menjaga kelancaran pelaksanaan Peer

Group Support dan melindungi peserta dari hal-hal yang tidak diinginkan. Peraturan

dibuat untuk kepentingan kelompok sehingga diharapkan tidak ada yang merasa

dirugikan. Perubahan peraturan bisa terjadi apabila ada kesepakatan dari seluruh anggota

Peer Group Support.

Peraturan yang perlu diterapkan dalam Peer Group Support antara lain:

1. Kelompok beranggotakan tidak lebih dari 8 orang

2. Peserta diharapkan datang 5 menit sebelum kegiatan dilaksanakan

3. Waktu dan tempat pelaksaan peer group support dilaksanakan dirumah penderita

4. Pemilihan ketua kelompok berdasarkan kesepakatan dari anggota peer group

support.

5. Pemilihan topik dan tema ditentukan oleh peneliti

6. Peserta perlu bicara jujur dan apa adanya semaksimal mungkin

7. Peserta jika mengajukan pertanyaan atau sanggahan, diharapkan mengangkat

tangan dan menunggu dipersilahkan untuk berbicara

8. Jika ada yang menangis atau bertengkar, peneliti menghentikan proses diskusi

sampai situasi dan kondisi memungkinkan untuk diteruskan.

9. Peserta lain memperhatikan dan tidak ramai ketika yang lain sedang berbicara

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 112: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

94

Lampiran 12

SATUAN ACARA KEGIATAN

Topik : Peer Group Support

Sasaran : Klien TB paru yang berobat di puskesmas

Waktu : 30-45 menit

Tempat : Rumah Penderita

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Peer group support dapat meningkatkan kepatuhan minum obat

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Peer group support meningkatkan kepatuhan minum obat klien TB paru

B. Materi

Materi yang akan dibahas yaitu tentang kepatuhan minum obat

C. Metode

Ceramah dan diskusi

D. Fasilitator

Fasilitator dan tim

E. Alat dan Bahan

Kuesioner dan bolpen

F. Langkah Kegiatan

1. Pertemuan pertama

No. Fase Aktifitas Waktu

1. Check in - Fase ini peserta memperkenalkan diri, karena

merupakanpertemuan pertama

- Peneliti memberikan penjelasan tentang tata cara model peer

group support yang akan dilaksanakan oleh Klien

- Peneliti menyampaikan tata cara beserta aturan dalam

pelaksanan kegiatan

- Peneliti menyampaikan tujuan dan topic peer group support

pada pertemuan ini, topiknya tentang penyakit TB paru

5 menit

2. Presentasi

Masalah

-Fase ini, peserta sudah dibentuk kelompok dan menyampaikan

permasalahan yang berkaitan dengan dengan topik penyakit TB

paru

- Permasalahn yang sudah disampaikan setiap peserta

5 menit

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 113: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

95

ditampung terlebih dahulu

3. Klarifikasi

masalah

-Fase ini, peserta membahas masalah yang telah disampaikan

pada fase sebelumnya

- Setiap permasalahn dicari jalan keluarnya bersama-sama,

anggota dapat memberikan pertanyaan terkait permasalahan

yang telah disampaikan

20

menit

4. Berbagi

usulan

-Fase ini, peserta berbagi pengalaman dan permasalahn yang

pernah dialami agar dapat menjadi pertimbangan dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi oleh setiap peserta.

5 menit

5. Perencanaan

tindakan

-Fase ini setelah menampung usulan-usulan pada sesi

sebelumnya, peserta merencanakn strategi untuk melakukan

tindakan yang akan membantu permasalah pada anggotanya

5 menit

6. Checking

out

-Fase ini, perwakilan anggota kelompok menyimpulkan topic

yang telah dibahas

-setelah itu peneliti menutup peer group support pada

pertemuan pertama dan melakukan kontrak untuk pertemuan

selanjutnya.

5 menit

2. Pertemuan kedua

No. Fase Aktifitas Waktu

1. Check in - Peneliti menyapa semua anggota dan mereview pertemuan

sebelumnya

- peneliti menyampaikan topik peer group support yang akan

dilaksanakn pada pertemuan kali ini, topiknya tentang

pengobatan TB

5 menit

2. Presentasi

Masalah

-Fase ini, peserta yang sudah pada kelompok menyampaikan

permasalahan yang berkaitan dengan topik pengobatan TB

-permasalahan yang sudah disampaikan setiap peserta

ditampung terlebih dahulu

5 menit

3. Klarifikasi

masalah

-Fase ini, peserta membahas masalah yang telah disampaikan

pada fase sebelumnya

-Setiap permasalahan dicari jalan keluarnya bersama-sama,

anggota dapat memberikan pertanyaan terkait permasalahan

yang telah disampaikan

20

menit

4. Berbagi

usulan

-Fase ini, peserta berbagi pengalaman dan permasalahan yang

pernah dialami agar menjadi pertimbangan dalam penyelesaian

masalah yang dihadapi oleh setiap peserta

5 menit

5. Perencanaan

tindakan

-Fase ini setelah menampung usulan-usulan pada sesi

sebelumnya, peserta merencanakan strategi untuk melakukan

tindakan yang akan membantu anggota lain untuk

menyelesaikan permasalahannya.

5 menit

6. Checking

out

-Fase ini, perwakilan angggota kelompok menyimpulkan

tentang topik yang telah dibahas

-Setelah itu, peneliti menutup pertemuan peer group support

kali ini dan membacakan kontrak waktu untuk peertemuan

selanjutnya

5 menit

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 114: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

96

3. Pertemuan ketiga

No. Fase Aktifitas Waktu

1. Check in -Peneliti menyapa dan menanyakan kabar serta mereview

tentang pertemuan sebelumnya

-Peneliti menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini, topiknya tentang manfaat patuh berobat

5 menit

2. Presentasi

Masalah

-Fase ini, peserta yang sudah berkelompok menyampaikan

permasalah yang berkaitan dengan topik manfaat patuh berobat

-Permasalahan yang sudah disampaikan setiap peserta

ditampung terlebih dahulu

5 menit

3. Klarifikasi

masalah

-Fase ini, peserta membahas masalah yang telah disampaikan

pada fase sebelumnya

-setiap permasalahan dicari jalan keluarnya bersama-sama,

anggota dapat memberikan pertanyaan terkait permasalahn

yang telah disampaikan

20

menit

4. Berbagi

usulan

-Fase ini, peserta berbagi pengalaman dan permasalahan yang

pernah dialami agar dapat menjadi pertimbangan dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi oleh setiap peserta

5 menit

5. Perencanaan

tindakan

-Fase ini setelah menampung usulan-usulan pada sesi

sebelumnya, peserta merencanakan strategi untuk melakukan

tindakan yang akan membantu angggota lain untuk

menyelesaikan permasalahannya.

5 menit

6. Checking

out

-Fase ini, perwakilan anggota kelompok menyimpulkan tentang

topik yang telah dibahas

-Setelah itu, peneliti menutup pertemuan peer group support

pada pertemuan ini dan melakukan kontrak waktu untuk

pertemuan selanjutnya.

20

menit

4. Pertemuan keempat

No. Fase Aktifitas Waktu

1. Check in -Peneliti menyapa dan menanyakan kabar serta mereview

tentang pertemuan sebelumnya.

-Peneliti menyampaikan topik peer group support pada

pertemuan ini yaitu review kegiatan yang telah dilakukan

sebelumnya.

5 menit

2. Presentasi

Masalah

-Fase ini, peserta yang sudah membentuk kelompok

menyampaikan permasalahn yang berkaitan dengan hal-hal

yang telah dilakukan selama mengikuti kegiatan peer group

support

-Permasalahan yang sudah disampaikan setiap peserta

ditampung terlebih dahulu

5 menit

3. Klarifikasi

masalah

-Fase ini, peserta membahas masalah yang telah disampaikan

pada fase sebelumnya

- Setiap permasalah dicari jalan keluarnya bersama-sama,

20

menit

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 115: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

97

anggota dapat memberikan pertanyaan terkait permasalahan

yang telah disampaikan.

4. Berbagi

usulan

-Fase ini, peserta berbagi pengalaman dan permasalahan yang

pernah dialami agar dapat menjadi pertimbangan dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi oleh setiap peserta.

5 menit

5. Perencanaan

tindakan

-Fase ini setelah menampung usulan-usulan pada sesi

sebelumnya, peserta merencanakan strategi untk melakukan

tindakan yang akan membantu anggota lain untuk

menyelesaikan permasalahannya.

5 menit

6. Checking

out

-Fase ini, perwakilan anggota kelompok menyimpulkan

anggota tentang topik yang telah dibahas

- Setelah itu, peneliti menutup peer group support pada

pertemuan ini dan menutup kegiatan secara keseluruhan karena

merupakan pertemuan terakhir

5 menit

G. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama setelah klien berkenalan dilanjutkan dengan

memberikan pemahaman tentang proses peer group support yang

dilakukan oleh peneliti. Klien lanjut dengan memberikan klarifikasi

masalah yang dirasakan oleh setiap individu, setelah itu klien berbagi

usulan terkait penyelesaian permasalahan yang diutarakan.

Selanjutnya,usulan yang masuk ditampung dan diambil bebrapa yang

sesuai untuk dilaksanakan. Pertemuan pertama ditutup dengan

menyimpulkan topik dan usulan yang akan dilaksanakan.

2. Pertemuan kedua, klien mendiskusikan terkait pertemuan sebelumnya bisa

berupa kendala ataupun masalah yang dihadapi. Setelah itu, peneliti

memberikan topik kedua untuk didiskusikan. Klien berbagi usulan dan

pendapat terkait proses pengobatan TB paru. Beberapa usulan yang masuk

ditampung dan didiskusikan serta diambil yang sesuai untuk klien.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 116: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

98

Pertemuan kedua ditutup dengan menyimpulkan topik dan usulan yang

akan dilaksanakan.

3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ketiga klien setelah menyampaikan evaluasi dari pertemuan

kedua, peneliti memberikan topik berupa manfaat patuh dalam berobat.

Klien langsung mendiskusikan terkait manfaat dan kerugian semisal tidak

patuh dalam proses pengobatan. Setelah proses diskusi dilaksanakan,

beberapa usulan terkait manfaat patuh berobat telah ditampung dan dipilih

untuk dilaksanakan. Pertemuan ketiga ditutup dengan menyimpulkan topik

dan usulan yang akan dilaksanakan.

4. Pertemuan keempat

Pertemuan keempat klien menyampaikan evaluasi dari pertemuan ketiga,

setelah itu peneliti memberikan topik terakhir yaitu mengulang topik dari

awal pertemuan. Klien menyampaikanterkait permasalahan yang dihadapi,

lalu klien berbagi usulan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Usulan-

usulan yang masuk dipilih dan diambil yang sesuai oleh klien untuk tetap

dilaksanakan. Pertemuan keempat ini diakhiri dengan menyimpulkan topik

dan usulan dari pertemuan pertama sampai keempat. Setelah itu, ditutup

serangkaian fase dalam peer group support dengan harapan klien tetap

melaksanakannya.

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 117: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

99

Lampiran 13

Hasil Uji Statistik

1. Frekuensi kepatuhan kelompok kontrol pre test

caraminum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid satu kali satu waktu 18 100.0 100.0 100.0

waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 jam sebelum makan 11 61.1 61.1 61.1

sesuda makan 7 38.9 38.9 100.0

Total 18 100.0 100.0

dosisobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai obat 18 100.0 100.0 100.0

pengambilanobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai jadwwal 18 100.0 100.0 100.0

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 118: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

100

2. Frekuensi kepatuhan kelompok kontrol post test

caraminum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid satu kali satu waktu 18 100.0 100.0 100.0

waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 jam sebelum makan 11 61.1 61.1 61.1

sesuda makan 7 38.9 38.9 100.0

Total 18 100.0 100.0

dosisobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai obat 18 100.0 100.0 100.0

pengambilanobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai jadwwal 18 100.0 100.0 100.0

3. Frekuensi kepatuhan kelompok perlakuan pre test

Caraminum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid satu kali satu waktu 17 94.4 94.4 94.4

bebrapa waktu 1 5.6 5.6 100.0

Total 18 100.0 100.0

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 119: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

101

Waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 jam sebelum makan 6 33.3 33.3 33.3

sesudah makan 12 66.7 66.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

dosisobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai BB 18 100.0 100.0 100.0

pengambilanobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai jadwal 18 100.0 100.0 100.0

4. Frekuensi kepatuhan kelompok perlakuan post test

caraminum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid satu kali satu waktu 18 100.0 100.0 100.0

waktu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 jam sebelum makan 15 83.3 83.3 83.3

sesudah makan 3 16.7 16.7 100.0

Total 18 100.0 100.0

dosisobat

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 120: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

102

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai BB 18 100.0 100.0 100.0

Pengambilanobat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sesuai jadwal 18 100.0 100.0 100.0

5. Uji Chi square pre tetst antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

6. Carakontrol

Observed N Expected N Residual

satu kali satu waktu 35 18.0 17.0

beberapa waktu 1 18.0 -17.0

Total 36

Caraperlakuan

Observed N Expected N Residual

satu kali satu waktu 17 9.0 8.0

beberapa waktu 1 9.0 -8.0

Total 18

Test Statistics

carakontrol Caraperlakuan

Chi-Square 32.111a 14.222b

df 1 1

Asymp. Sig. .000 .000

a. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 18.0.

b. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 9.0.

Waktukontrol

Observed N Expected N Residual

1 jam sebelum makan 17 18.0 -1.0

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 121: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

103

sesudah makan 19 18.0 1.0

Total 36

Waktuperlakuan

Observed N Expected N Residual

1 jam sebelum makan 6 9.0 -3.0

sesudah makan 12 9.0 3.0

Total 18

Test Statistics

waktukontrol waktuperlakuan

Chi-Square .111a 2.000b

df 1 1

Asymp. Sig. .739 .157

a. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 18.0.

b. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 9.0.

Dosiskontrol

Observed N Expected N Residual

sesuai BB 36 36.0 .0

Total 36a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be

performed.

Dosisperlakuan

Observed N Expected N Residual

sesuai BB 18 18.0 .0

Total 18a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be

performed.

Pengambilankontrol

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 122: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

104

Observed N Expected N Residual

Sesuaijadwal 36 36.0 .0

Total 36a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

Pengambilanperlakuan

Observed N Expected N Residual

sesuaijadwal 18 18.0 .0

Total 18a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

7. Uji Chi square post test kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

Carakontrol

Observed N Expected N Residual

satu kali satu waktu 36 36.0 .0

Total 36a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

Caraperlakuan

Observed N Expected N Residual

satu kali satu waktu 18 18.0 .0

Total 18a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

Waktukontrol

Observed N Expected N Residual

1 jam sebelum makan 26 18.0 8.0

sesudah makan 10 18.0 -8.0

Total 36

waktuperlakuan

Observed N Expected N Residual

1 jam sebelum makan 15 9.0 6.0

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 123: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

105

sesudah makan 3 9.0 -6.0

Total 18

Test Statistics

waktukontrol waktuperlakuan

Chi-Square 7.111a 8.000b

Df 1 1

Asymp. Sig. .008 .005

a. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 18.0.

b. 0 cells (0.0%) have expected frequencies less than

5. The minimum expected cell frequency is 9.0.

dosiskontrol

Observed N Expected N Residual

seuai BB 36 36.0 .0

Total 36a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be

performed.

dosisperlakuan

Observed N Expected N Residual

seuai BB 18 18.0 .0

Total 18a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be

performed.

pengambilankontrol

Observed N Expected N Residual

sesuai jadwal 36 36.0 .0

Total 36a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

pengambilanperlakuan

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 124: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

106

Observed N Expected N Residual

sesuai jadwal 18 18.0 .0

Total 18a

a. This variable is constant. Chi-Square Test cannot be performed.

k1 1 1 1 1 1 p1 1 1 1 1

k2 1 1 1 1 1 p2 1 1 1 1

k3 1 1 1 1 1 p3 1 1 1 1

k4 1 2 1 1 1 p4 1 2 1 1

k5 1 2 1 1 1 p5 1 1 1 1

k6 1 2 1 1 1 p6 1 1 1 1

k7 1 1 1 1 1 p7 1 1 1 1

k8 1 1 1 1 1 p8 1 1 1 1

k9 1 1 1 1 1 p9 1 2 1 1

k10 1 2 1 1 1 p10 1 1 1 1

k11 1 1 1 1 1 p11 1 1 1 1

k12 1 1 1 1 p12 1 1 1 1

k13 1 1 1 1 1 p13 1 2 1 1

k14 1 2 1 1 1 p14 1 1 1 1

k15 1 1 1 1 1 p15 1 1 1 1

k16 1 1 1 1 1 p16 1 1 1 1

k17 1 2 1 1 1 p17 1 1 1 1

k18 1 2 1 1 1 p18 1 1 1 1

8. Uji kepatuhan Mc Nemar Kelompok perlakuan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

carapre * carapost 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

carapre * carapost Crosstabulation

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 125: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

107

Count

carapost

Total

satu kali satu

waktu

carapre satu kali satu waktu 17 17

bebrapa waktu 1 1

Total 18 18

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

McNemar-Bowker Test . . .a

N of Valid Cases 18

a. Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

waktupre * waktupost 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

waktupre * waktupost Crosstabulation

Count

waktupost

Total

1 jam sebelum

makan sesudah makan

waktupre 1 jam sebelum makan 6 0 6

sesudah makan 9 3 12

Total 15 3 18

Chi-Square Tests

Value

Exact Sig. (2-

sided)

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 126: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

108

McNemar Test .004a

N of Valid Cases 18

a. Binomial distribution used.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

dosispre * dosispost 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

McNemar-Bowker Test . . .a

N of Valid Cases 18

a. Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengambilanpre *

pengambilanpost 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

pengambilanpre * pengambilanpost Crosstabulation

Count

pengambilanpost

Total tepat waktu

Pengambilanpre tepat waktu 18 18

Total 18 18

Chi-Square Tests

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 127: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

109

Value Df

Asymptotic

Significance (2-

sided)

McNemar-Bowker Test . . .a

N of Valid Cases 18

a. Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.

p1 1 2 1 1 p1 1 1 1 1

p2 1 2 1 1 p2 1 1 1 1

p3 1 2 1 1 p3 1 1 1 1

p4 1 2 1 1 p4 1 2 1 1

p5 1 1 1 1 p5 1 1 1 1

p6 1 1 1 1 p6 1 1 1 1

p7 1 1 1 1 p7 1 1 1 1

p8 1 1 1 1 p8 1 1 1 1

p9 1 2 1 1 p9 1 2 1 1

p10 1 2 1 1 p10 1 1 1 1

p11 1 2 1 1 p11 1 1 1 1

p12 1 2 1 1 p12 1 1 1 1

p13 1 2 1 1 p13 1 2 1 1

p14 1 1 1 1 p14 1 1 1 1

p15 1 2 1 1 p15 1 1 1 1

p16 1 1 1 1 p16 1 1 1 1

p17 2 2 1 1 p17 1 1 1 1

p18 1 2 1 1 p18 1 1 1 1

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI

Page 128: SKRIPSI - repository.unair.ac.idrepository.unair.ac.id/76519/2/KKC KK FKP.N.189-18 Har p SKRIPSI.pdf · skripsi pengaruh peer group support terhadap tingkat kepatuhan pengobatan pada

61

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGARUH PEER GROUP SUPPORT .... USWATUN HASANAHSKRIPSI