skripsi jumanto - digilib.uns.ac.id/penerapan...pendidikan program pendidikan teknik bangunan...

88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK) SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: JUMANTO K 1507004 Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: ngokhue

Post on 20-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN

DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK)

SMK NEGERI 2 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

JUMANTO K 1507004

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN

DI KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (TKK)

SMK NEGERI 2 SURAKARTA

Oleh:

JUMANTO K 1507004

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan

Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Jumanto. Penerapan Model Pembelajaran Ability Grouping Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. 2011. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran 2010/2011. (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran 2010/2011. Ability Grouping adalah suatu sistim pembelajaran yang memiliki aktivitas peserta didik secara berkelompok dan lebih menekankan diskusi antara peserta didik dalam berkelompok sehingga sistem pembelajaran ini lebih menekankan bagaimana peserta didik mencerna dan mengemukakan sebuah hasil pembahasan materi pelajaran. Ability Grouping merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Diterapkannya model pembelajaran ini untuk memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberi pendapat (sharing ideas). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada didalam kelas, perencanaan berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Ability Grouping, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan reflekasi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010 / 2011. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotor siswa, wawancara, tes kognitif siklus I dan tes kognitif siklus II. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta.

Melihat pengaruh hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping, maka disarankan para guru hendaknya mulai beralih dengan menerapkan model Ability Grouping. Sedangkan pada siswa hendaknya lebih meningkatkan pola pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya.

Page 6: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Jumanto. The Implementation of Ability Grouping Learning Model As the attempt to Improve Learning Results At the Construction Drawing Technical Subject In Class XI Wood Construction Engineering SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. 2011. Surakarta : Faculty of Teaching Training and Education, Sebelas Maret University.

The purpose of this research is (1) Knowing the improvement of quallearning process of Construction Drawing Technical for student In class XI Wood Construction Engineering of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Ability Grouping learning model. (2) Knowing the improvement of Learning Results At the Construction Drawing Technical Subject In Class XI Wood Construction Engineering SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Ability Grouping learning model. Ability grouping is a system of learning with grouping student activity with a purpose to telling a result solution of Iesson. Ability grouping is a strategy of lesson with some student as member of small group with different skill and intelegence. To complete their duty, they must have cooperate skill with the other to comprehend the Iesson. With this lesson strategy student getting motivation to tell their opinion, esteeming opinion of their friend, and reciprocate opinion ( ideas sharing).

This research is class action research with executed in two seasons. The first season beginning with identification of problem inside of class, planning as arrange of lesson steps, observation, evaluation, analisis and reflection for action in second season. The subject of this research is XI wood construction engineering SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year. data getted by observation in afektif and psikomotor of student, interview, kognitif tes in first season and kognitif tes in second lesson. The data analisis is analisis interaktif method. The result from this research is ability grouping model can be increase the quality lesson and the result of student grades in XI wood construction engeneering SMK negeri 2 surakarta.

Evaluated of student study result with applying ability grouping methode, so we suggest to teacher must be changes to applying ability grouping methode. And for student must be increased study methode before.

Page 7: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Page 8: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, Puji syukur Alhamdullilah atas segala

limpahan nikmat dan karunia-Nya.

Karya ini dipersambahkan kepada Buat orang-orang yang kucintai, kusayangi,

kuhormati dan kubanggakan :

1. Orang Tuaku Inspirasiku, Ngadi Harjo dan Susmiyati, Terimakasih atas dan jerih

payah serta didikanmu. Dukungan moril dan materil yang diberikan sangat berarti

bagiku Semoga doa Bapak dan Mamak selalu menyertaiku Untuk meraih kemenangan

baru.

2. Mas, Mbak, adek Tersayang Atas

3. Saudara-saudaraku di tanoh sang bumi

ruwai jurai.

4. Almamaterku UNS.

Page 9: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

embelajaran Ability Grouping Sebagai Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2

Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik

dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta.

2. Bapak Drs. H. Sutrisno, M.Pd., M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng, selaku Ketua Program Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Abdul Haris Setyawan S.Pd, selaku Koordinator Skripsi Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. AG Thamrin, M.Pd., M.Si selaku Pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

6. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.SA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

7. Bapak Drs. Susanto, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta

yang telah memberikan ijin untuk penelitian di SMK tersebut.

8. Ibu Kartini Sedyaningsih, S.Pd selaku guru pada mata pelajaran Menggambar

Teknik Bangunan pada Program Keahlian Bangunan.

9. Kedua orangtua penulis, yang telah memberikan doa, dorongan dan

perjuagannya.

Page 10: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Keluarga besar Kengasty, yang telah memberikan doa, inspirasi dan

dukungan.

11. Sahabatku Dayat, Rosi, Terimakasih kekompakan, kebersamaan, bantuan dan

Tumpangannya. Kalian banyak membantuku.

12. Teman teman seperjuangan PTB angkatan 2007, dan semua pihak yang

telah mendukung terlaksana dan selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna kesempurnaan dalam skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita semua. Amin.

Surakarta, Oktokber 2011

Penulis

Page 11: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah........................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ............................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7

A. Kajian Pustaka .................................................................................... 7

B. Penelitian Relevan .............................................................................. 20

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 21

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 25

B. Subyek Penelitian ............................................................................... 26

C. Data dan Sumber Data ........................................................................ 26

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 27

E. Validitas Data ..................................................................................... 28

Halaman

Page 12: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

F. Indikator Pencapaian .......................................................................... 30

G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 31

H. Analisis Data ...................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 39

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................... 39

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ...................... 43

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................................... 45

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .................................................... 55

E. Pembahasan Antar Siklus ................................................................... 65

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ............................................ 71

A. Simpulan ............................................................................................. 71

B. Implikasi ............................................................................................. 72

C. Saran ................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74

Page 13: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Konstruksi Bangunan ................. 20

Tabel 2. Jadwal Penelitian................................................................................... 25

Tabel 3.Tabel Indikator Penilaian ...................................................................... 30

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas XI TKK SMK N 2 Surakarta ............................... 42

Tabel 5. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pra Siklus ...................... 44

Tabel 6. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...................................................... 46

Tabel 7. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I .......................... 49

Tabel 8. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ..................................................... 56

Tabel 9. Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II ......................... 59

Page 14: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir ................................................................ 23

Gambar 2. Skema Triangulasi Data ................................................................... 29

Gambar 3. Skema Siklus Penelitian .................................................................. 37

Gambar 4. Model Analisis Interaktif ................................................................. 38

Gambar 5. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta ........................................... 42

Gambar 6. Siswa Melakukan Diskusi dan Menyampaikan Hasil Diskusi ......... 48

Gambar 7. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus I ............................................ 51

Gambar 8. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus I .............................................. 52

Gambar 9. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus I........................................ 53

Gambar 10. Siswa Bermain Handphone dan Tertidur Saat Pelajaran ............... 55 Gambar 11. Siswa Berdiskusi Bersama ............................................................. 58 Gambar 12. Siswa Menyampaikan Hasil Diskusi .............................................. 58 Gambar 13. Siswa Mengerjakan Soal Tes ......................................................... 59

Gambar 14. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus II ......................................... 61

Gambar 15. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus II ........................................... 62

Gambar 16. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus II .................................... 63

Gambar 17. Grafik Tingkat Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Pada Siklus I & II ............................................................................ 67

Gambar 18. Grafik Ketuntasan Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I & II ........ 68

Gambar 19. Grafik Ketuntasan Aspek Afektif Siswa Pada Siklus I & II .......... 69 Gambar 20. Grafik Ketuntasan Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I & II ... 70

Page 15: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas XI TKK ............................................... 76

Lampiran 2. Daftar Nama Kelompok Siklus I ................................................... 77

Lampiran 3. RPP Siklus I ................................................................................... 78

Lampiran 4. Lembar Tugas Siswa Siklus I ........................................................ 81

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tugas Siswa Siklus I ............................................ 86

Lampiran 6. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I .................................................... 90

Lampiran 7. Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................. 93

Lampiran 8. Indikator Penilaian Siswa Ranah Afektif ..................................... 95

Lampiran 9. Indikator Penilaian Siswa Ranah Psikomotor .............................. 97

Lampiran 10. Daftar Nama Kelompok Siklus II ................................................ 99

Lampiran 11. RPP Siklus II ............................................................................... 100

Lampiran 12. Lembar Tugas Siswa Siklus II ..................................................... 103

Lampiran 13. Kunci Jawaban Tugas SiswaSiklus II ......................................... 107

Lampiran 14. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ................................................. 111

Lampiran 15. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I...................... 114

Lampiran 16. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II .................... 115

Lampiran 17. Daftar Nilai Tugas Kelompok Siswa Siklus I ............................ 116

Lampiran 18. Daftar Nilai Tugas Kelompok Siswa Siklus II ........................... 117

Lampiran 19. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I........................ 118

Lampiran 20. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ...................... 119

Lampiran 21. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I ................. 120

Lampiran 22. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II ............... 121

Lampiran 23. Pedoman Wawancara Guru Terhadap Pembelajaran ................... 122

Lampiran 24. Pedoman Wawancara Respon Siswa Terhadap Pembelajaran .... 125

Lampiran 25. Dokumentasi Pengamatan ............................................................ 127

Page 16: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan amat strategis untuk mempersiapkan

generasi muda yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan menguasai skill

baik. Pendidikan merupakan upaya sadar diarahkan untuk pembentukan

kepribadian, sikap dan tingkah laku serta nilai budaya yang menjunjung tinggi

harkat manusia. Untuk itu sangat diperlukan pembangunan yang mampu

mengembangkan dan memajukan pendidikan nasional.

Tuntutan terhadap guru antara lain adalah adanya interaksi antara guru

dan anak didik dalam proses belajar mengajar yang dapat mengantarkan peserta

didik menjadi lebih kompeten. Interaksi yang diharapkan terjadi antara guru dan

peserta didik adalah interaksi yang dapat mendorong aktivitas belajar siswa. Oleh

karena itu untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran guru harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik, agar peserta

didik mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali

potensi. Dalam interaksi demikian guru, berfungsi sebagai fasilitator dan mitra

belajar bagi peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2011: 9), tugas guru sebagai

fasilitator adalah: memberikan kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik,

agar mereka dapat belajar dalam suasana menyenangkan, gembira, penuh

semangat, tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

Untuk dapat membuat iklim belajar yang menyenangkan tersebut secara

tidak langsung guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam pelaksanaan

pembelajaran, guna meningkatkan mutu peserta didik. Dalam situasi pengajaran,

gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang

dilakukan.

Sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan, guru hendaknya mampu

merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan sebaik-

baiknya.

Page 17: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Guru dituntut untuk terampil memanfaatkan dan mengorganisasikan semua

fasilitas yang tersedia secara optimal demi tercapainya hasil belajar siswa yang

lebih baik dan untuk menciptakan suatu pola interaksi kegiatan belajar mengajar,

yang dapat meningkatkan aktivitas, kreasi dan inovasi siswa secara optimal.

Kelemahan selama ini dalam pembelajaran yaitu penyampaian materi

oleh pendidik dalam kelas masih menggunakan metode konvensional yang

didominasi oleh guru. Oemar Hamalik (2011: 138) berpendapat bahwa dalam

rangka meningkatkan hasil belajar, usaha yang dapat dilakukan oleh pendidik

adalah mengoptimalkan potensi siswa. Dimana metode belajar harus dititik

beratkan pada kegiatan siswa pada proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran di SMK N 2 Surakarta, khususnya kelas XI

Teknik Konstruksi Kayu (TKK) tingkat keaktifan siswa untuk menyerap dan

mengembangkan materi pembelajaran belum terjadi. Selain itu, Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan di kelas, siswa banyak merasa bosan terhadap

pelajaran Menggambar Teknik Bangunan, karena saat pembelajaran berlangsung

siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Pola interaksi antara

peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan pendidik sangat

minim sekali. Kejadian itu menyebabkan situasi belajar menjadi monoton dan

memupuk siswa untuk semakin tidak aktif serta hanya bermalas-malasan dan

mengikuti pelajaran semaunya saja tanpa mempunyai tujuan yang pasti. Hal ini

terlihat pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak bersemangat belajar, acuh

tak acuh, ribut, mengantuk bahkan tertidur, dan meninggalkan kelas saat proses

belajar mengajar berlangsung. Aktivitas siswa tersebut berdampak terhadap

aktivitas belajar sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Tujuan

pembelajaran yang tidak tercapai mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Dari data menunjukan bahwa mata pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan siswa yang nilainya kurang dari batas minimal 75 sebanyak 63,64 %,

Sedangkan Siswa yang lebih dari batas minimal sebanyak 36,36 %. Batas nilai

kelulusan mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan untuk pekerjaan teori

adalah 75.

Page 18: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Menyikapi permasalahan tersebut perlu dilakukan penerapan model baru

sebagai upaya dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran Ability

Grouping belum pernah diterapkan di kelas XI SMK N 2 Surakarta. Dalam Model

ini guru dituntut mampu merangsang peserta didik untuk menjadikan siswa lebih

aktif dan mampu menarik (menyimpulkan) keputusan sendiri dari proses

pembelajararan.

Zamroni (Murniati, 2007) memberikan sebuah gagasan untuk

menerapkan model belajar yang lebih mengaktifkan potensi siswa dalam

pembelajaran yaitu Model ini memiliki aktivitas siswa

berkelompok tanpa memperhatikan ras, agama, dan latar belakang ekonomi.

Kegiatan peserta didik diarahkan oleh pendidik untuk mencapai tujuan bersama

(pembelajaran) yang merupakan konsensus diantara mereka. Di samping itu,

dalam proses pembelajaran dapat diarahkan untuk mengembangkan kemampuan

kerjasama diantara para peserta didik.

Pada proses pembelajaran Ability Grouping, pendidik tidak hanya

memberikan tugas-tugas secara individu, tetapi tugas secara kelompok. Sistem

penilaian yang dapat diterapkan bukan hanya berdasarkan kemampuan individu,

tetapi juga akan dilihat berdasarkan hasil prestasi kelompok. Untuk penerapan

model ini, seorang pengajar harus dapat merangsang pemikiran siswa untuk

berdiskusi dan menarik keputusan sendiri dengan mengoptimalkan semua alat

indra, seperti mata, telinga, pikiran dalam mengerjakan sesuatu. Belajar lebih

bermakna dan bermanfaat bila siswa menggunakan semua alat indra untuk

mengelola informasi dan ditambah mengerjakan sesuatu.

Berdasarkan penjelasan di atas yang begitu komplek pemasalahan

tentang proses pembelajaran, maka penulis merasa tertarik untuk melaksanakan

penelitian tentang penerapan model pembelajaran Ability Grouping pada mata

pelajaran Menggambar Teknik Bangunan dengan standar kompetensi membuat

daftar komponen pekerjaan konstruksi kayu, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Ability

Grouping Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Page 19: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pelajaran Menggambar Teknik Bangunan Di Kelas XI Teknik Konstruksi

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Penerapan strategi pembelajaran dan metode yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar pada mata pelajaran menggambar teknik bangunan kurang

bervariasi.

2. Pola pembelajaran di kelas hanya bersifat satu arah, artinya guru sebagai

orang yang mendominasi dalam menyampaikan materi tetapi peserta didik

hanya menerima informasi tanpa mempunyai kreaktifitas untuk

menyampaikan pendapatnya.

3. Hasil belajar siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta yang belum

mencapai ketuntasan, ada kemungkinan disebabkan penggunaan model

pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa.

4. Model pembelajaran Ability Grouping sebagai salah satu pembelajaran

cooperative learning diduga dapat meningkatkan proses dan meningkatkan

hasil belajar siswa dengan maksimal di kelas XI TKK pada mata pelajaran

Menggambar Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa hal

sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas XI TKK SMK Negeri 2

surakarta dengan menggunakan model pembelajaran Ability Grouping.

2. Hasil belajar siswa di kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta, setelah

diterapkan model pembelajaran Ability Grouping.

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk mata pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan. Materi pokok yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan

Page 20: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kompetensi dasar yang dipelajari siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka

dirumuskan masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Ability Grouping dapat

meningkatkan kualitas proses belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar

Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta?

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Ability Grouping dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah yang ada,

maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran Menggambar Teknik

Bangunan siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta dengan menerapkan

model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran 2010/2011.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Menggambar Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta

dengan menerapkan model pembelajaran Ability Grouping tahun pelajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan bagi pembaca tentang model pembelajaran

Ability Grouping dalam dunia pendidikan.

b. Sebagai bahan masukan bagi penelitian yang sejenis.

Page 21: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan.

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai sumbangan wacana baru bagi pendidik dalam mencari alternatif

model pembelajaran yang lebih dapat meningkatkan kreativitas peserta

didik.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengajar dalam penyampaian materi

yang dapat merangsang peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran

Menggambar Teknik Bangunan.

c. Model pembelajaran ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pembelajaran

yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materinya.

Page 22: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kajian tentang Pembelajaran Ability Grouping

a. Pengertian Ability Grouping

Ability Grouping termasuk pembelajaaran Cooperative Learning.

Cooperative Learning menurut Jhonson dan Jhonson (Isjoni, 2010 : 17)

Cooperative learning adalah mengelompokan siswa di dalam kelas ke dalam

suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan

maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok

tersebut.

Dalam kamus Bahasa Inggris karya Syamsul Arifin dan Bambang

Marhiyanto (Kamus Lengkap 135.000.000, 1999) Ability artinya kepandaian,

kecakapan sedangkan Grouping artinya kelompok.

Sedangkan Ability Grouping menurut Simanjuntak (Murniati, 2007)

adalah pola pembelajaran kelompok untuk mendapatkan kecakapan dalam proses

pembelajaran. Ability Grouping menurut Zamroni (Murniati, 2007) adalah suatu

sistim pembelajaran yang memiliki aktivitas peserta didik secara berkelompok

dan lebih menekankan diskusi antara peserta didik dalam berkelompok sehingga

sistem pembelajaran ini lebih menekankan bagaimana peserta didik mencerna

dan mengemukakan sebuah hasil pembahasan materi pelajaran.

Ability Grouping merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran. Diterapkannya model pembelajaran

ini untuk memotivasi siswa agar berani mengemukakan pendapatnhya,

menghargai pendapat teman, dan saling memberi pendapat (sharing ideas). Selain

itu, dalam model belajar ini siswa dihadapkan pada soal-soal atau pemecahan

masalah.

Page 23: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Oleh sebab itu, Ability Grouping sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa

dapat bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang

dihadapinya.

b. Keunggulan Penerapan Ability Grouping

Penerapan pembelajaran Ability Grouping mempunyai beberapa

keuntungan diantaranya adalah penggabungan antara beberapa metode mengajar

dan metode belajar. Dalam penerapannya akan menerapkan metode kerja

kelompok, penerapan metode tanya jawab, metode diskusi antara kelompok dan

metode antar kelompok yang difasilitasi oleh guru sebagai pengajar. Metode

latihan dalam menjelaskan pendapat dari siswa baik secara berkelompok maupun

berpendapat secara umum, dan metode pemberian tugas. Dalam upaya

memberikan tugas peserta didik akan lebih kreatif dalam menggunakan daya

analisa antara otak kiri dan otak kanan. Dalam menganalisa tugas peserta didik

akan menggunakan kemampuan untuk berfikir acak sebagai ekspresi otak kanan

dan berfikir teratur yang tersusun sebagai ekspresi penggunaan otak kiri.

Selain itu menurut Anita Lie (2010 : 39) dalam menerapkan model

Ability Grouping mempunyai beberapa keuntungan antara lain:

1) Saling ketergantungan positif antar anggota kelompok

2) Tanggung jawab perorangan karena harus mengeluarkan pendapat dan

mengerjakan tugas rumah

3) Tatap muka antara sesama anggota kelompok dan anggota kelas dalam

melakukan diskusi bersama

4) Komunikasi antar anggota kelompok dan anggota kelas semakin erat

5) Mempermudah evaluasi antara kelompok dan antar anggota kelompok.

c. Penerapan Pembelajaran Ability Grouping

Pembelajaran Ability Grouping adalah pola pembelajaran yang dilakukan

oleh pendidik dan peserta didik. Dimana pola pembelajaran ini menekankan dan

memberikan konteks pembelajaran, memiliki kesepakatan dan tujuan akhir sebuah

pembelajaran sama antara peserta didik dan pendidik.

Page 24: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pendidik pada hakekatnya adalah pembelajar senior dan peserta didik adalah

pembelajar junior. Dengan demikian pembelajar senior akan selalu menuntun dan

mengarahkan juniornya. Guru dalam proses pembelajaran akan merangsang

sistem belajar dan siswa akan belajar mengenai strategi belajar yang dimilikinya.

Adapun fase-fase pembelajaran yang seharusnya diterapkan dalam

pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan adalah:

1). Mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok

2). Guru menjelaskan sekelumit materi yang akan dipelajari siswa sekilas tapi

secara keseluruhan

3). Dalam diskusi guru hanya sebagai pemantau keaktifan kelompok

4). Guru mewajibkan pada setiap kelompok mengumpulkan bahan hasil diskusi

5). Mendiskusikan materi yang telah didiskusikan oleh peserta didik bersama

Guru

6). Guru merangsang pertanyaan peserta didik bersama guru.

7). Guru menjelaskan materi pelajaran secara lebih mendalam sebagai kelanjutan

penjelasan dipertemuan awal.

8). Peserta didik diwajibkan membuat kesimpulan pada pokok materi yang telah

dipelajari.

9). Mengumpulkan kesimpulan.

2. Kajian tentang Proses Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

Oemar Hamalik (2011 : 37) Belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkunganya. Selain itu,

disampaikan pula pengertian belajar dari para ahli :

1) Morgan (1978) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

2) Gage (1984) belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisma

berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan mengenai

pengertian belajar y adalah suatu proses perubahan perilaku individu

Page 25: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

melalui interaksi dengan aktif, merespon terhadap semua situasi yang ada di

sekitar, melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari serta berbuat

melalui berbagai pengalaman yang diara

b. Proses belajar

Proses dalam

menurut Chaplin (Muhibbin Syah, 2005 : 113) Proses adalah suatu perubahan

yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Menurut Reber (Muhibbin Syah,

2005 : 113), proses berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya

beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu Jadi proses

belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan

psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

Menurut Jerome S. Bruner (Muhibbin Syah, 2005 : 113) dalam proses

pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain:

1. Fase informasi (tahap penerimaan materi)

2. Fase transformasi (tahap pengubahan materi)

3. Fase evaluasi (tahap penilaian materi)

Menurut Wittig (Muhibbin Syah, 2005 : 114 ) dalam bukunya psychology

of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain :

1. Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)

2. Storage (tahap penyimpanan informasi)

3. Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)

Beberapa fase proses belajar yang dikemukakan Joesafira (2010), antara lain: 1. Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sesekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa atau diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan. 2. Memandang adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di kelas, seorang pelajar memandang papan tulis yang berisikan tulisan yang baru saja di guru tulis, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan selamnjutnya tersimpan dalam otak.

Page 26: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mengecap Adalah indra manusia yang dapat di jadikan sebagai alat untuk kepentingan belajr, artinya aktivitas meraba, membau. Dan mencecap dapat memberikan kesempatan bagi orang untuik belajar. Tentu saja aktivitasnya harus di sadari oleh suatu tujuan. 4. Menulis atau mencatat Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidahanya bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan. 5. Membaca Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di lakukan selama belajar di sekolah. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan ini berarti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus di lakukan kecuali memperbanyak membaca. Kalau begitu membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan mengabaikan berarti kebodohan. 6. Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi 7. Mengamati table-table, diagram- diagram dan bagan-bagan 8. Menyusun paper atau kertas kerja 9. Mengingat 10. Berfikir 11. Latihan atau praktek (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/pengertian-contoh-dan macam proses belajar. html).

Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku

kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa melalui beberapa

fase atau tahapan yaitu penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan penilaian

informasi tersebut. Dalam penelitian ini, proses belajar diamati melalui lembar

observasi diambilkan dari prosentase keaktifan siswa melalui ranah afektif dan

psikomotor.

Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai proses belajar siswa

berdasarkan pendapat Bloom pada kawasan afektif, psikomotor melalui pendapat

beberapa ahli pendidikan. Tiap aspek akan diperinci melalui indikator masing-

masing aspek pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas.

1) Kejenuhan Belajar

Kejenuhan belajar merupakan suatu bentuk kesulitan belajar yang tak

selalu mudah diatasi. Gejala-gejala yang sering dialami adalah timbulnya rasa

Page 27: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar, padahal individu yang

bersangkutan masih memiliki kemauan untuk belajar.

Kata kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi

memuat apapun. Oleh Reber (1988) dalam Psycologi Education (Muhibbin Syah,

2005 : 165) dijelaskan bahwa kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang

digunakan untuk belajar tetapi tidak mendatangkan hasil. Kejenuhan pada

umumnya disebabkan suatu proses yang berlangsung secara monoton (tidak

bervariasi) dan telah berlangsung sejak lama. Kejenuhan belajar dapat dimaknai

pula sebagai suatu kondisi mental seseorang, saat mengalami rasa bosan dan lelah

yang amat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, dan tidak

bersemangat atau tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain yaitu :

1) Cara atau metode belajar tidak bervariasi

2) Belajar hanya di tempat tertentu,

3) Suasana belajar tidak berubah,

4) Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan,

5) Siswa yang telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu

tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat

keterampilan berikutnya,

6) Proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya

karena bosan (borring) dan keletihan (fatigue).

Menurut Cross dalam Psycology Education (Muhibbin Syah, 2005 : 166),

keletihan siswa dapat diketegorikan menjadi tiga, yaitu:

1) Keletihan indera siswa

2) Keletihan fisik siswa

3) Keletihan mental siswa

Page 28: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Keletihan indra dan fisik siswa dapat dihilangkan dengan mudah dengan

beristirahat dengan cukup. Kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang

menyebabkan kejenuhan belajar (Muhibbin Syah, 2005 : 166), antara lain sebagai

berikut :

1) Melakukan istirahat dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi

dengan takaran yang cuku.

2) Pengubahan atau penjadwalan kembal jam-jam dari hari-hari belajar yang

dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.

3) Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa

4) Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk

belajar lebih giat daripada sebelumnya.

5) Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara

mencoba belajar dan belajar lagi.

Dapat diambil kesimpulan bahwa Kejenuhan Belajar adalah suatu

kondisi mental seseorang yang mengalami rasa enggan, bosan, lelah, dan tidak

bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar, yang ditimbulkan akibat adanya

suatu proses yang berlangsung secara monoton dalam rentang waktu yang cukup

lama sehingga tidak mendatangkan hasil. Pada penelitian ini, untuk mengukur

kualitas proses pembelajaran dengan aspek kejenuhan belajar (aktivitas negatif)

menggunakan empat indikator yaitu bermain handphone, berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran, acuh tak acuh, siswa ramai sendiri.

2) Minat

Wawan Junaidi (2009) menyebutkan pengertian minat dari para ahli adalah sebagai berikut : a) Hurlock (1993) Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang

untuk melakukan apa yang dilakukan ketika bebas memilih. b) Crow dan Crow (1984) minat dapat menunjukan kemampuan untuk

memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau kegiatan atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah dislimuti oleh kegiatan itu sendiri.

c) Tampubolon (1993) mengemukakan bahwa minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Page 29: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d) Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut. (http://wawanjunaidi.blogspot.com/2009/10/pengertian minat.html.)

Sesuai dengan pengertian diatas maka dapat kesimpulan bahwa minat adalah

fungsi kejiwaan atau sambutan yang sadar untuk tertarik terhadap suatu obyek

baik berupa benda atau yang lain. Selain itu minat dapat timbul karena ada gaya

tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap suatu

hal merupakan modal yang besar untuk mencapai tujuan yang diminati dalam hal

ini minat mengikuti proses pembelajaran. Pada penelitian ini, untuk mengukur

kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat (aktivitas positif) menggunakan

tiga indikator yaitu kehadiran di kelas tepat waktu, memberikan sumbang saran

dan keaktifan mengerjakan tugas. Indikator-indikator ini pengembangan dari hasil

belajar ranah afektif.

3) Sikap

Djamarah (2000) berpendapat bahwa sesuatu yang belum diketahui dapat mendorong siswa untuk belajar untuk mencari tahu. Siswa pun mengambil sikap seiring dengan minatnya terhadap suatu objek. Siswa mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukannya. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah perbuatan belajar. Jadi, sikap siswa dapat dipengaruhi oleh motivasi sehingga ia dapat menentukan sikap belajar.munculnya sikap seorang siswa diiringi oleh minatnya terhadap suatu objek. Kemudian diyakini bahwa objek yang menarik minat siswa tersebut misalnya terhadap proses pembelajaran di kelas akan menjadi dasar motivasi siswa sehingga akan menentukan sikap siswa itu untuk belajar. (http://tarmizi.wordpress.com/2009/03/Komponen Pembentukan Sikap Belajar Siswa.html)

Sesuai dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang

merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif yang saling bereaksi

didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Pada

penelitian ini, untuk mengukur kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat

(aktivitas positif) menggunakan tiga indikator yaitu mencatat hasil diskusi tidak

Page 30: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ngobrol dengan teman dan mengerjakan tugas dengan teliti. . Indikator-indikator

ini pengembangan dari hasil belajar ranah psikomotor.

4) Motivasi

Mc Donald (Oemar Hamalik, 2011 : 106) merumuskan bahwa motivasi

adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya

perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Fungsi motivasi (Oemar Hamalik, 2011 : 108) adalah : (a).

Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul

suatu perbuatan misalnya belajar. (b). Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya

mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (c). Motivasi

berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakan tingkah laku seseorang. Besar

kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. Pada

penelitian ini, untuk mengukur kualitas proses pembelajaran dengan aspek minat

(aktivitas positif) menggunakan tiga indikator yaitu menunjukan antusias,

bertanya dan menyimpulkan hasil diskusi. Indikator-indikator ini pengembangan

dari hasil belajar ranah afektif.

c. Hasil Belajar

Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang hasil belajar dalam

bukunya Nana Sudjana (1991 : 22) yaitu : Horward Kingsley membagi tiga

macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan

pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi

dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. Sedangkan Gagne membagi lima

kategori hasil belajar, yakni : (a). Informasi verbal; (b). Ketrampilan intelektual;

(c). Strategi kognitif; (d). Sikap; (e). Ketrampilan motoris. Tidak jauh berbeda

dengan pendapat di atas, Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

Dari pendapat Horward Kingsley, Gagne dan Bloom di atas, dapat

disimpulkan mengenai pengertian hasil belajar, yaitu kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang membentuk perubahan

Page 31: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

perilaku individu baik berupa penguasaan informasi verbal, kecakapan kognitif,

afektif atau sikap serta psikomotor atau keterampilan.

Hasil belajar seorang peserta didik biasanya dinyatakan dengan angka,

untuk mendapatkan nilai tersebut dilakukan penilaian.

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang

telah ditetapkan itu tercapai, dengan kata lain tujuan itu adalah sebagai alat untuk

mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi antara pendidik dan

peserta didik. Penilaian kegiatan belajar dan nilai hasil dapat dilakukan dengan

suatu alat evaluasi yang berupa tes. Penilaian bukan hanya berfungsi sebagai alat

untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan, tetapi juga sebagai bahan dalam

melakukan perbaikan program.

Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai hasil belajar siswa

berdasarkan pendapat Benyamin Bloom. Pada tahun 1950-an Benyamin Bloom

memimpin suatu tim yang terdiri atas para ahli psikologi dalam menganalisis

perilaku belajar akademik. Hasil pekerjaan tim ini dikenal dengan Taksonomi

Bloom (Ella Yulaelawati, 2004 : 59) menggolongkan tiga kategori perilaku

belajar yang berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor.

1) Ranah Kognitif

Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari

pengetahuan sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan

yang paling rendah ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak

sebagai tingkatan yang paling tinggi. Keenam tingkatan tersebut yaitu :

a) Pengetahuan

Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi

kemampuan mengetahui sekaligus menyampaikan ingatannya apabila diperlukan.

Hal ini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala, dan teori. Hasil

belajar dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.

Page 32: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b) Pemahaman

Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami

materi/bahan. Proses pemahaman terjadi karena adanya kemampuan menjabarkan

suatu materi/bahan ke materi/bahan lain. Pemahaman juga dapat ditunjukan

dengan kemampuan memperkirakan kecenderungan, kemampuan meramalkan

akibat-akibat dari berbagai penyebab suatu gejala. Hasil belajar dari pemahaman

lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan, atau pengetahuan tingkat rendah.

c) Penerapan

Merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

dan dipahami ke dalam situasi konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini

mencankup penggunaan pengetahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip, hukum, dan

teori. Hasil belajar untuk kemampuan menerapkan ini tingkatannya lebih tinggi

dari pemahaman.

d) Analisis

Merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke bagian-bagian atau

komponen-komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti.kemampuan

menganalisis termasuk mengidentifikasi bagian-bagian, menganalisis kaitan antar

bagian, serta mengenali atau mengemukakan organisasi dan hubungan antar

bagian tersebut. Hasil belajar analisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih

tinggi dari kemampuan memahami dan menerapkan, karena untuk memiliki

kemampuan menganalisis, mampu memahami isi/substansi sekaligus struktur

organisasinya.

e) Sintesis

Merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian menjadi

suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh. Kemampuan ini meliputi memproduksi

bentuk komunikasi yang unik dari segi tema dan cara mengkomunikasikannya,

mengajukan proposal penelitian, membuat model atau pola yang mencerminkan

struktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertian atau informasi

abstrak. Hasil belajar sintesis menekankan pada perilaku kreatif dengan

mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan unik.

Page 33: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f) Penilaian

Merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu

materi untuk tujuan tertentu. Penilaian didasari dengan kriteria yang

terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup kriteria internal dan kriteria

eksternal. Peserta didik dapat menentukan kriteria sendiri atau dari nara sumber.

Hasil belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling tinggi sebab berisi

unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadarn untuk melakukan pengujian

yang sarat nilai dan kejelasan kriteria.

Pada penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa hanya digunakan

tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan

penerapan. Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis pada tiap

siklus.

2) Ranah Afektif

Aspek afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang

menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi

(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tujuan pengajaran yang

diarahkan pada kawasan afektif ini berorientasi pada faktor-faktor emosional,

seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya.

Kratwohl (Ella Yulaelawati, 2004 : 61) memberikan batasan orientasi dan

penggolongan aspek afektif sebagai berikut :

a) Penerimaan

Merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai keinginan untuk

menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala.

Hasil belajar penerimaan merupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan

dan menerima perbedaan.

b) Penanggapan

merupakan kemampuan memberikan tanggapan atau respon terhadap

suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan

merupakan suatu komitmen untuk berperan serta berdasarkan penerimaan.

Page 34: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c) Perhitungan atau penilaian

Merupakan kemampuan memberi penilaian atau perhitungan terhadap

gagasan, bahan, benda, atau gejala. Hasil belajar perhitungan atau penilaian

merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan, dan dinilai orang lain.

d) Pengaturan atau pengelolaan

Merupakan kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan

tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki.

Hasil belajarnya merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu secara

harmonisdan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi yang dihayati.

e) Bermuatan nilai

Merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang

secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya

secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis, dan

bertanggung jawab dengan standar nilai yang tinggi.

3) Ranah Psikomotor

Menurut W. S. Winkel (1999 : 249) membagi 7 klasifikasi yaitu :

a) Persepsi

Mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua

perangsang atau lebih,berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri yang khas pada

masing-masing rangsangan. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu

reaksi yang menunjukan kesadaran akan hadirnya rangssngan (stimulasi) dan

perbedaan-perbedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada.

b) Kesiapan

Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai

suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk

kesiapan jasmani dan mental.

c) Gerakan terbimbing

Merupakan kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai

dengan contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dengan menggerakan

anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan.

Page 35: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d) Gerakan yang terbiasa

Mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan

lancar, kerana sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang

diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota

tubuh, sesuai dengan prosedur yang tepat.

e) Gerakan kompleks

Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas

beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien.

Suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub

ketrampilanmenjadi suatu ketrampilan gerak-gerik yang teratur.

f) Penyesuaian pola gerakan

Kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik

dengan kondisi setempat atau dengan menunjukan suatu taraf ketrampilan yang

telah mencapai kemahiran.

g) Kreativitas

Kemampuan untuk melakukan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas

dasar prakarsa dan inisiatif diri sendiri.

3. Kajian tentang Materi Pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan

Menggambar teknik bangunan merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan pada siswa kelas XI TKK Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2

Surakarta.

Pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa harus mampu

menggambar dan memahami perencanaan kebutuhan bahan pekerjaan kayu pada

desain gambar maupun perhitungannya. Guru dituntut mampu menyampaikan

materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan

minat dan hasil yang baik bagi siswa.

Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang ingin dicapai pada proses

pembelajaran guru dituntut dapat memberikan model pembelajaran yang tepat

salah satu alternatif adalah dengan menggunakan model pembelajaran Ability

Page 36: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Grouping. Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata

pelajaran Menggambar Teknik Bangunan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Konstruksi Kayu

SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011

MATA PELAJARAN

STÁNDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Menggambar Teknik

Bangunan

Membuat daftar komponen pekerjaan konstruksi kayu

1. Merencanakan rumah tinggal dengan

atap pelana. 2. Merencanakan rumah tinggal dengan atap perisai.

B. Penelitian Relevan

Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

A. Penelitian yang dilakukan Z. Amril Widana, 2006, berkesimpulan bahwa

penerapan Model Pembelajaran Ability Grouping meningkatkan hasil belajar

Siswa Kelas I SMP Negeri 31 Padang, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode belajar Ability Grouping dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik, dimana hasil belajar pertama siswa

sebelum perlakuan adalah 5,61 pada postest siklus ke I hasil belajar siswa

6,20 dan postest pada siklus ke II adalah 7,8 dengan demikian terjadi

peningkatan 1,6 poin.

B. Penelitian yang serupa dilaksanakan oleh Murniati M, 2007, hasil penelitian

tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IB SMK

PGRI Padang, Adanya perbaikan pada proses pembelajaran tersebut

didapatkan peningkatan hasil belajar dari 6,16 mejadi 7,625 yang berarti

terjadi peningkatan sebesar 1,465. Sementara pada aktivitas individu juga

terjadi peningkatan, dimana sebelumnya jumlah siswa diam adalah 19 orang

kini menyusut menjadi 9 orang dan tingkat keaktifan siswa pada mencatat

hasil diskusi dan menangapi pertanyaan dari teman mengalami peningkatan

dimana masing-masingnya adalah dari 15 orang menjadi 20 dan 17 orang.

Page 37: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Kerangka Berpikir

Pada proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan pada satu kelas

penelitian, satu kelas tersebut akan diterapkan proses pembelajaran Ability

Grouping dalam bentuk siklus (tindakan) pembelajaran, dari siklus tersebut akan

diketahui peningkatan proses dan hasil pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan masih menggunakan

model konvensional. Model ini lebih menitikberatkan pada peran guru sebagai

sumber belajar. Proses pembelajaran yang didominasi oleh Guru sedangkan murid

hanya mendengarkan atau mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Dengan keadaan seperti ini akan membentuk kepribadian siswa yang kurang baik

dan membentuk sikap siswa yang pasif. Selain itu, Pada saat pembelajaran

berlangsung siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Sehingga

saat pembelajaran berlangsung siswa tidak bersemangat untuk belajar,

tidak memperhatikan pelajaran, mengantuk, ribut sendiri, dan meninggalkan kelas

saat proses belajar mengajar berlangsung.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran

yang berlangsung. Jika proses belajarnya baik dan berkualitas, tentunya hasil

belajar siswa yang diperoleh juga memuaskan.

Hal ini juga berlaku sebaliknya. Maka dari itu, jika terjadi permasalahan pada

hasil belajar siswa yang belum tuntas, maka perlu dikaji terlebih dahulu pada

proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini

Model pembelajaran Ability Grouping merupakan salah satu model

pembelajaran gotong royong, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerjasama dengan sesama siswa dalam pembelajaran kelompok. Bentuk

pembelajaran Ability Grouping memberikan kesempatan kepada siswa untuk

aktif dan memperluas interaksi siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan yang lebih penting siswa dapat

saling tukar pendapat dan bekerja sama untuk memecahkan atau menyelesaikan

soal yang diberikan oleh guru. Dengan model belajar seperti ini akan

memudahkan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang telah dipelajarinya.

Page 38: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya dengan

model pembelajaran bentuk Ability Grouping dapat memperluas interaksi siswa di

dalam berdiskusi dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Peningkatan

aktivitas siswa di dalam belajar akan berujung terhadap peningkatan proses dan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan kerangka berpikir dalam

bentuk bagan berikut :

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

1. Proses belajar tidak maksimal 2. Hasil belajar dibawah standar minimal

Model pembelajaran Ability grouping

1. Proses belajar meningkat 2. Hasil belajar meningkat

Tindakan

Masalah

Hasil

Model konvensional

Page 39: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hal-hal yang dibahas dalam kajian teori di atas maka penulis

merumuskan hipotesis yaitu :

1. Dengan penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

2. Dengan penerapan model pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan siswa

kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Page 40: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta,

Subyek penelitian ini adalah kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) yang

beralamat di JL.LU.Adi Sucipto No.33, Telp. (0271) 714901, Surakarta, Kode Pos

57143.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-juni 2011. Adapun

rinciannya sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Penelitian

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni

Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan

judul

Pembuatan

proposal

Seminar

proposal

Perijinan

penelitian

Pelaksanaan

penelitian

Penulisan

laporan

penelitian

Page 41: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Surakarta

tahun pelajaran 2010 / 2011. Sampel yang diambil adalah siswa kelas XI TKK

SMK N 2 Surakarta yang berjumlah 22 siswa. Alasan penulis memilih sampel

kelas XI TKK karena penulis pernah mengajar dalam kegiatan Program

Pengalaman lapangan (PPL) dikelas terseebut selama ± 4 bulan sehingga hal

tersebut dapat mendukung jalannya penelitian.

C. Data dan Sumber Data

1. Data penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi,wawancara dan

tes yang dilakukan terhadap siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK

Negeri 2 Surakarta yang berkaitan dengan pembelajaran Menggambar Teknik

Bangunan setelah diterapkan pembelajaran Ability Grouping.

2. Tempat dan Peristiwa

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta pada kelas XI

Teknik Konstruksi Kayu (TKK) Tahun pelajaran 2010/2011, Saat pelajaran

Menggambar Teknik Bangunan.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini informan yang direncanakan yaitu:

a. Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMK Negeri 2 Surakarta.

b. Guru mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK

Negeri 2 Surakarta.

c. Siswa kelas XI TKK Tahun pelajaran 2010/2011.

4. Instrumen Penelitian

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh

kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa, mulai

dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Tujuan tindakan observasi

adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil

perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran (lembar observasi

terlampir).

Page 42: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai oleh peneliti

adalah guru dan siswa.

Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau

konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam

memahami pelajaran Menggambar Teknik Bangunan. (lembar wawancara

terlampir).

c. Tes

Tes adalah serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam memahami Menggambar Teknik Bangunan. Tes yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk

mengetahui peningkatan pemahaman siswa berupa soal-soal yang harus dijawab.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,

maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010 : 166) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan. diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono (2010 : 157) Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti akan ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan apabila peneliti ingin

Page 43: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Jadi wawancara merupakan pertemuan antara dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

seperti sistem kegiatan belajar mengajar.

3. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis,

gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang

diteliti.

4. Tes

Tes adalah serentatan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam memahami Menggambar Teknik Bangunan. Tes yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk

mengetahui peningkatan pemahaman siswa berupa soal-soal yang harus dijawab.

E. Validasi Data

Validitas data pada pendapat Lather dalam Suharsimi Arikunto, dkk (2008: 128)

adalah sebagai berikut:

1. Face Validity (validitas muka), setiap anggota kelompok peneliti tindakan

saling mengecek/menilai/memutuskan validitas suatu instrumen dan data

dalam proses kolaborasi dalam penelitiab tindakan.

2. Triangulation (triangulasi), menggunakan berbagai sumber data untuk

meningkatkan kualitas penilaian.

3. Critical Reflection (refleksi kritis), setiap tahap siklus penelitian tindakan

dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman.

4. Catalytic validity (validitas pengetahuan), validitas data yang dilakukan oleh

peneliti sendiri yang bergantung pada kemampuannya.

Page 44: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Berdasarkan validasi-validasi diatas, validitas yang akan digunakan

peneliti untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul

adalah validitas trianggulasi. Teknik triangulasi data digunakan untuk menjaga

validitas data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi sumber data.

Triangulasi sumber data adalah mencari data dari berbagai sumber yang

berbeda untuk mencari informasi yang sama. Triangulasi sumber data

pada penelitian yakni triangulasi dalam penelitian tindakan kelas yang mengacu

pada tiga sudut pandang, yaitu: sudut pandang guru, sudut pandang siswa,

dan sudut pandang yang melakukan pengamatan. Triangulasi data Menggunakan

berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi

atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memeiliki

sudut pandang yang berbeda. Data dari berbagai sumber ini kemudian diuji

validitasnya, dengan trianggulasi data (sumber). Dalam melakukan triangulasi

data setelah observasi dan wawancara terhadap kinerja guru dan aktifitas siswa

maka peneliti akan membandingkan serta mendiskusikan hasil observasi tersebut

dengan guru kelas XI Teknik Konstruksi Kayu SMK N 2 Surakarta pada saat

pembelajaran.

Data penelitian diambil dari beberapa sumber yaitu informasi guru dan

siswa, dokumen sekolah dan hasil tes. Proses triangulasi data dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 2.

Skema Triangulasi Data (Sumber: H.B Sutopo, 2006: 94)

Aktifitas Observasi

Data

Wawancara Informan

Content Analysis

Dokumen/ Arsip

Kegiatan di kelas

guru, siswa

Data sekolah, data siswa, catatan,dll.

Page 45: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

F. Indikator Pencapaian

Untuk mengukur keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dapat ditunjukan

indikator sebagai berikut :

Tabel 3.Indikator Pencapaian

Variabel Aspek yang dinilai Indikator Target

1. Kejenuhan Belajar (Aktivitas Negatif)

Bermain handphone, berbicara tanpa memperhatikan pelajaran, acuh tak acuh, ramai sendiri.

Menurun 25 %

2. Minat (Aktivitas Positif)

Kehadiran di kelas tepat waktu, Memberikan sumbang saran, Keaktifan mengerjakan tugas

70 %

Proses belajar 3. Sikap (Aktivitas Positif)

Mengerjakan tugas dengan teliti, Tidak ngobrol dengan teman, Mencatat hasil diskusi

70 %

4. Motivasi (Aktivitas Positif)

Menunjukan antusias, Bertanya, Menyimpulkan hasil diskusi

70 %

1. Ranah Kognitif Capaian ketuntasan hasil belajar

Minimal 70 % siswa mendapat nilai > 75

Hasil belajar 2. Ranah Afektif Sikap saat pembelajaran

Minimal 70 % siswa mendapat nilai > 75

3. Ranah

Psikomotor

Dapat dilihat dari kegiatan

yang di lakukan siswa.

Minimal 70

% siswa

mendapat

nilai > 75

Page 46: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

G. Prosedur Penelitian

Penelitian didahului dengan menganalisis segala permasalahan yang

berkaitan dengan proses pembelajaran pada ruang kelas. Selanjutnya

permasalahan yang terdeteksi akan dilakukan perumusan masalah, rencana

tindakan yang akan diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam memecahkan

masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Rencana penelitian direncanakan adalah seperti model penelitian yang

dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 66)

dengan empat komponen pokok yang dapat menunjang langkah-langkah

penelitian yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan; (3) pengamatan; (4) refleksi.

Dalam satu putaran (siklus) direncanakan oleh peneliti terdiri dari

perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Lama peneliti dalam melakukan

penelitian direcanakan sampai terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa dengan

beberapa kali pertemuan. Lama pertemuan antara siswa dengan peneliti

disesuaikan dengan lamanya jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan oleh

sekolah. Penerapan pembelajaran yang digunakan adalah Ability Grouping dengan

masing masing siswa akan dikelompokkan dalam beberapa kelompok sesuai

dengan jumlah siswa dalam satu kelas pembelajaran. Selama penelitian, peneliti

didampingi oleh guru mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran Menggambar

Teknik Bangunan tersebut.

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap ini meliputi perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi

masalah, pembuatan dan penyiapan instrumen yang diperlukan serta

merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetepkan. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai

berikut :

a. Perijinan kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran Menggambar

Teknik Bangunan kelas XI TKK SMK N 2 Surakarta.

Page 47: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Observasi pra tindakan terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas XI

TKK SMK N 2 Surakarta.

c. Mengidentifikasi masalah

d. Menganalisis dan merumuskan masalah

e. Merancang model pembelajaran ability grouping

f. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran ability grouping

g. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Kriteria Penilaian, Alat,

Evaluasi)

h. Menyusun kelompok belajar siswa

i. Merencanakan tugas kelompok

2. Tindakan (Pelaksanaan)

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan

secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tindakan yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang telah direncanakan dalam

perancanaan. Tindakan yang akan dilakukan adalah:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan pada

peserta didik dan memotivasi peserta didik dengan menetapkan kompetensi

dasar sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan siswa

tetang kompetensi yang akan dipelajari).

c. Memberikan test awal pada siswa tentang kompetensi yang akan diajarkan.

d. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dalam kelas

e. Pada tahap awal (siklus pertama) pengelompokkan siswa dilakukan dengan

menganjurkan pada siswa untuk memilih kelompok sesuai dengan keinginan

masing-masing siswa. Kemudian pada siklus kedua siswa dikelompokkan

yang pelaksanaannya diatur oleh guru.

Dari pelaksanaan pengelompokan ini dapat diperhatikan bagaimana tingkat

keberhasilan siswa pada siklus pertama dan kemudian akan direfleksikan

sebagai rekomendasi untuk tindakan pada siklus kedua.

f. Membagikan modul pada siswa

Page 48: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

g. Menjelaskan materi pelajaran

Menjelaskan materi pelajaran direncanakan tidak mengunakan media pembelajaran,

tindakan ini kemudian direfleksikan sebagai hasil pada siklus pertama dan akan

diperbaiki dengan menerapkan siklus kedua dengan menjelaskan meteri pelajaran pada

siswa dengan menggunakan media pembelajaran.

h. Menganjurkan siswa untuk berdiskusi tetang materi sub kompetensi yang

telah dijelaskan.

Pada tahap awal pembelajaran diskusi kelompok ini hanya dilakukan

dengan membahas materi pelajaran yang telah didiskusikan bersama kelompok,

guru akan memberikan pertanyaan pada siswa dalam satu kelompok dan siswa

dalam kelompok lain dianjurkan untuk memberikan masukan atau sanggahan.

Hasil dari tindakan ini akan diobservasi dan direfleksikan dan akan dijadikan

tolak ukur untuk memperaiki tindakan pada siklus selajutnya apakah pada diklus

kedua perlu penambahan diskusi dengan disertai persentasi kelompok dan

kemudian siswa-siswa yang tidak persentasi untuk memberikan pertanyaan atau

masukan pada kelompok siswa yang presentasi.

i. Mengumpulkan hasil diskusi kelompok

j. Mendiskusikan hasil diskusi kelompok dan hasil presentasi dengan guru

k. Dianjurkan pada peserta didik untuk menarik kesimpulan setelah diskusi

dengan kelompok dan guru yang telah dilakukan sebelumnya

Kegiatan akhir

a. Memberikan tes akhir setelah pembelajaran

b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran

selanjutnya.

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang

berkaitan. Pemantauan dilakukan oleh peneliti dengan mencatat segala sesuatu

yang terjadi pada lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya,

pemantauan dilakukan ketika jam pembelajaran sedang berlangsung (dilakukan

dari awal sampai akhir).

Page 49: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Hal-hal yang dilakukan pengamatan meliputi:

Aspek Siswa

a. Keadaan siswa dalam kelas ketika terjadi interaksi pembelajaran yang

dilakukan

b. Keadaan siswa ketika diskusi seperti diam, menangapi dan bertanya, acuh tak

acuh, izin keluar serta mencatat hasil diskusi

c. Keaktifan siswa dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan pada siswa lain

d. Prilaku siswa dalam pembelajaran

e. Kerjasama kelompok dalam menyelesaikan pokok bahasan dalam diskusi

Aspek Pembelajaran

a. Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang direncanakan.

b. Kondisi kelas saat pembelajaran

c. Pelaksanaan evaluasi

4. Refleksi

Refleksi adalah mendapatkan data hasil pengamatan yang telah dilakukan

dan kemudian dijadikan dasar dalam menentukan tindakan selanjutnya.

Sedangkan menurut Madya (Murniati, 2007) refleksi adalah mengingat dan

merenungkan kembali suatu tidakan yang persis seperti yang telah dicatat dalam

observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah dan persoalan serta

tindakan dalam melaksanakan strategi pembelajaran.

Refleksi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan

data secara kuantitatif (nilai-nilai siswa pada tes awal dan tes akhir) dan data

secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-catatan pada lembar

observasi. Dengan adanya kegiatan ini akan didapatkan sebuah hasil yang dapat

disesuaikan dengan hipotesis serta titik tolak bagi pelaksanaan atau siklus

selanjutnya.

Page 50: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Siklus II

1. Perencanaan

Rencana penelitian tindakan merupakan tidakan yang tersusun, teratur

yang akan diterapkan dalam penelitian, dan pandangan kedepan dalam sebuah

tindakan. Dalam penelitian ini, rencana penelitian yang akan diaplikasikan dalam

penelitian adalah:

1. Peneliti mempelajari silabus mata pelajaran yang akan diajarkan pada

peserta didik.

2. Mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya dibutuhkan dalam kegiatan

observasi seperti belanko observasi dan media pembelajaran,

3. Membuat modul bahan ajar tentang sub kompetensi yang akan diajarkan

2. Tindakan

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya yang dilakukan

secara sadar dengan perencanaan yang matang. Tindakan yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah aplikasi dari perencanaan yang telah direncanakan dalam

perancanaan. Tindakan yang akan dilakukan adalah:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan pada

peserta didik dan memotivasi peserta didik dengan menetapkan kompetensi

dasar sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan pada siswa (seberapa dalam pengetahuan siswa

tetang kompetensi yang akan dipelajari).

c. Memberikan test awal pada siswa tentang kompetensi yang akan diajarkan.

d. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok dalam kelas

e. Pada tahap awal (siklus pertama) pengelompokkan siswa dilakukan dengan

menganjurkan pada siswa untuk memilih kelompok sesuai dengan keinginan

masing-masing siswa. Kemudian pada siklus kedua siswa dikelompokkan

yang pelaksanaannya diatur oleh guru. Dari pelaksanaan pengelompokan ini

dapat diperhatikan bagaimana tingkat keberhasilan siswa pada siklus pertama

dan kemudian akan direfleksikan sebagai rekomendasi untuk tindakan pada

siklus kedua.

Page 51: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

f. Membagikan modul pada siswa

g. Menjelaskan materi pelajaran

Menjelaskan materi pelajaran direncanakan tidak mengunakan media

pembelajaran, tindakan ini kemudian direfleksikan sebagai hasil pada siklus pertama

dan akan diperbaiki dengan menerapkan siklus kedua dengan menjelaskan meteri

pelajaran pada siswa dengan menggunakan media pembelajaran.

h. Menganjurkan siswa untuk berdiskusi tetang materi sub kompetensi yang

telah dijelaskan.

Pada tahap awal pembelajaran diskusi kelompok ini hanya dilakukan

dengan membahas materi pelajaran yang telah didiskusikan bersama kelompok,

guru akan memberikan pertanyaan pada siswa dalam satu kelompok dan siswa

dalam kelompok lain dianjurkan untuk memberikan masukan atau sanggahan.

Hasil dari tindakan ini akan diobservasi dan direfleksikan dan akan dijadikan

tolak ukur untuk memperaiki tindakan pada siklus selajutnya apakah pada diklus

kedua perlu penambahan diskusi dengan disertai persentasi kelompok dan

kemudian siswa-siswa yang tidak persentasi untuk memberikan pertanyaan atau

masukan pada kelompok siswa yang presentasi.

i. Mengumpulkan hasil diskusi kelompok

j. Mendiskusikan hasil diskusi kelompok dan hasil presentasi dengan guru

k. Dianjurkan pada peserta didik untuk menarik kesimpulan setelah diskusi

dengan kelompok dan guru yang telah dilakukan sebelumnya

Kegiatan akhir

a. Memberikan tes akhir setelah pembelajaran

b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran

selanjutnya.

3. Pengamatan (Observasi)

a. Peneliti melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran

ability grouping

b. Mencatat perubahan yang terjadi

Page 52: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Refleksi

a. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data

yang terkumpul

b. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II

c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus selanjutnya jika belum diperlukan.

Siklus III (bila diperlukan)

siklus III dilakukan jika pada siklus II belum ada peningkatan proses dan hasil

pembelajaran. Langkah-langkah yang digunakan sama dengan siklus I dan siklus

II.

Siklus I

Perencanaan 1. Menyiapkan materi 2. Menyiapkan lembar observasi 3. Menyusun lks 4. Menyiapkan sumber belajar 5. Menyiapkan mareti pelajaran 6. Engan metode ceramah 7. Memberikan tugas membaca dan

membuat ringkasan untuk pertemuan selanjutnya

8. Mengumpulkan tugasPelaksanaan/tindakan

Pengamatan/observasi

Refleksi 1. Evaluasi tindakan 2. Pertemuan membahas hasil

evaluasi 3. Memperbaiki pelaksanaan

tindakan

Siklus II

Perencanaa 1. pernyataan no. 1-7 dengan siklus I 2. mengunakan metode belajar ability

grouping dengan tekni berpasangan bebas dan terikat

Tindakan/pelaksanaan

Pengamatan/observasi

Refleksi

Gambar 3. Skema Siklus Penelitian

Page 53: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

H. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian

berdasarkan dari informan, dokumen/arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat

kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang

digunakan adalah diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan

dengan analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara

komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus. Analisis ini

membandingkan dari hasil siklus 1 sampai 2 dan seterusnya.

Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus

selama penelitian berlangsung.

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh

derajat kepercayaan yang tinggi.

Menurut (H.B Sutopo, 2006: 94) model analisis interaktif dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 4. Model Analisis Interaktif

(Sumber H.B Sutopo , 2006: 120)

PENARIKAN KESIMPULAN

PENYAJIAN DATA REDUKSI DATA

PENGUMPULAN DATA

Page 54: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

1. Sejarah SMK Negeri 2 Surakarta

Pada tanggal 1 juli 1952 berdirilah sekolah yang diberi nama STM Solo

berlokasi di gendengan solo. Lokasi yang sejak tahun 1998 menjadi SMP 24 dan

SMP 25 Surakarta para pendiri STM Solo antara lain :

a. Bp. Ir. Frederick Louis Van Olden

b. Bp. Prof.Ir. Soediro

c. Bp.R.T. Djojo Soeparno ( Sri Samporna )

d. Bp. R. Soemardi Djati Sworo.

e. Bp. LetdanSoejono, BA.

Jurusan yang dibuka saat itu antara lain :

a. Bangunan

b. Mesin

c. Listrik

Pada tanggal 23 Juli 1952 terbitlah surat keputusan menteri pengajaran

dan kebudayaan Republik Indonesia No 3095/ B, STM Solo resmi menjadi STM

Negeri Solo dengan pimpinan sekolah Ir. Frederick Louis Van Olden yang

menjadi kepala sekolah pertama STM Negeri Solo.

Kemudian pada tahun 1956 STM Negeri Solo memperoleh tanah seluas

23.150 m2 dari pemerintah daerah yang berlokasi di jalan Adi Sucipto no. 33

Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota madya Surakarta dengan kepala sekolah

Bp. Soedirman. Dari mulai berdirinya tahun 1952 hingga tahun 1998 Pejabat

Kepala sekolah berjumlah 12 orang dengan 4 periode peningkatan.

Page 55: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Berdasarkan surat keputusan dari Direktur Pendidikan Menengah

Kejuruan Nomor : 0096/C5.3/kep/ku/2005 tanggal 20 September 2005 SMK

Negeri 2 Surakarta diputuskan memperoleh subsidi pengembangan program SMK

besar melalui pembinaan pengelolaan sekolah kejuruan tahun anggaran 2005.

Kemudian tanggal 9 Mei 2006, SMK Negeri 2 Surakarta dinyatakan lulus

seleksi dan sertifikasi untuk dikembangkan sebagai Sekolah Nasional bertaraf

Internasional ditandai dengan terbit surat Keputusan Direktur Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan Nomor : 0004/C5.2/kep/MN/2006 tentang penetapan

Sekolah Nasional bertaraf Internasional (SNBI) tahun 2006.

Dengan kemauan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya

masyarakat, maka seluruh civitas SMK N 2 Surakarta bersama-sama industri yang

menjadi institusi pasangan dari lulusannya dengan mengikuti Audit Sertifikasi

ISO 9001 : 2000 sebagai pedoman untuk mengembangkan potensi SMK N 2

Surakarta dan sebagai wahana persiapan agar terbiasa dengan ISO yang akan

dihadapi setelah bekerja di DU/DI.

2. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta

Nomor Statistik Sekolah : 321036E+11

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Laweyan

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos

57143

No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003

Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.

NIP. 19600808 198803 1 006

Status Sekolah : Negeri

Page 56: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri

Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1958

Tahun Perubahan : 1999

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 23.150 m2

Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net

Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan

2. Teknik Mesin

3. Teknik Elektronika

4. Teknik Informatika

3. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta

a. Visi

Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya

manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang

mampu menghadapi era global.

b. Misi

1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu

mengembangkan diri,

2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,

3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan

industri,

4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.

Page 57: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta

Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33, Kelurahan

Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk berada di salah

satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan. Hal ini

ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut, antara lain :

SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta, SMK N 7

Surakarta, SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah

lainnya.

5. Data Siswa

Kelas yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian adalah kelas XI

TKK (Teknik Konstruksi Kayu). Jumlah siswa kelas XI TKK sebanyak 22 siswa

yang semuanya laki-laki. Adapun wali kelas XI TKK adalah Bapak Bambang S

S.Pd Untuk Struktur Kepengurusan Kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut :

a. Ketua Kelas : Sugianto

b. Wakil ketua : Faisal Ridho S

c. Sekretaris I : Muhamat Sugeng Riyadi

d. Sekretaris II : Adhitya Tedi Hernowo

Jl. LU.Adi Sucipto

SMK N 6 Surakarta

Gedung

Warastratama

Poltabes Surakarta

TK Inti

SMK N 2 Surakarta

SMA N 4 Surakarta

Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta

Page 58: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

e. Bendahara : Muhammad Afrul Roqib

Adapun daftar siswa kelas XI TKK adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Daftar Siswa Kelas XI TKK SMK N 2 Surakarta Tahun 2010/2011

NO NIS NAMA SISWA JENIS KELAMIN

1. 09.000714 Adhitya Tedi Hernowo Laki-laki

2. 09.000715 Agita Tri Nurcahya Laki-laki

3. 09.000716 Aji S Mahendra Laki-laki

4. 09.000717 Akhir Mulyono Laki-laki

5. 09.000718 Anang Bagus Pradana Laki-laki

6. 09.000721 Dwi Anggoro Laki-laki

7. 09.000722 Faisal Ridho S Laki-laki

8. 09.000724 Faqih Wahyu Shidiq Laki-laki

9. 09.000725 Fauzan Nur Hisyam Laki-laki

10. 09.000726 Feisal Sulastyanto Laki-laki

11. 09.000727 Joko Murtopo Laki-laki

12. 09.000728 Muhamat Sugeng Riyadi Laki-laki

13. 09.000729 Muhammad Afrul Roqib Laki-laki

14. 09.000730 Okta Adi Putranto Laki-laki

15. 09.000731 Rahayon E. S Laki-laki

16. 09.000733 Rudi Renaldi Laki-laki

17. 09.000734 Sugianto Laki-laki

18. 09.000735 Taufik Tri Kuncoro Laki-laki

19. 09.000736 Thorikhul Anam Laki-laki

20. 09.000737 Tri Joko Budi Mulyanto Laki-laki

21. 09.000738 Wahana Aditya Tama Laki-laki

22. 09.000739 Wahyu Suryo W. Laki-laki

Page 59: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas

Kegiatan penelitian dimulai dari pelaksanaan observasi awal untuk

mengetahui gambaran umum mengenai kondisi sekolah penelitian dan keadaan

awal kelas XI TKK yang berkaitan dengan pembelajaran Menggambar Teknik

Bangunan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pra siklus dilaksanakan bertujuan

untuk mengetahui proses pembelajaran yang biasa disampaikan oleh guru selama

ini dan mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran tersebut.

Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI TKK 2010/2011 SMK

Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan, peneliti

memberikan pre-nilai yang juga dilaksanakan sebelum penelitian. Situasi kegiatan

belajar mengajar berjalan kurang mendapat antusias dari siswa. Metode yang

digunakan guru dominan adalah ceramah dengan model pembelajaran

konvensional.

Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan antara

lain adalah tingkat keaktifan siswa untuk menyerap dan mengembangkan materi

pembelajaran belum terjadi. Selain itu, Siswa banyak yang merasa bosan dengan

pelajaran Menggambar Teknik Bangunan, karena saat pembelajaran berlangsung

siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Pola interaksi antara

peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan pendidik sangat

minim sekali. Kejadian itu menyebabkan situasi belajar menjadi monoton dan

memupuk siswa untuk semakin tidak aktif serta hanya bermalas-malasan dan

mengikuti pelajaran semaunya saja tanpa mempunyai tujuan yang pasti. Hal ini

terlihat pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak bersemangat untuk

belajar, acuh tak acuh, ribut, mengantuk bahkan tertidur, dan meninggalkan kelas

saat proses belajar mengajar berlangsung. Aktivitas siswa tersebut berdampak

terhadap hasil belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Tujuan

pembelajaran yang tidak tercapai mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Page 60: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

Menggambar Teknik Bangunan melalui lembar observasi ( indikator diambilkan

dari ranah afektif dan psikomotor), diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 5. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pra Siklus

No. Aspek Yang Diamati Indikator Persen

(%)

1. Kejenuhan

(Aktivitas Negatif)

Bermain handphone 40,90 %

Berbicara tanpa memperhatikan pelajaran

40,90 %

Acuh tak acuh 27,27 %

Siswa ramai sendiri 27.27 %

2. Minat

(Aktivitas Positif ) Kehadiran di kelas tepat waktu

68,18 %

Memberikan sumbang saran

18,18 %

Keaktifan mengerjakan tugas

59,09 %)

3. Sikap (Aktivitas Positif )

Mengerjakan tugas dengan teliti

36,36 %

Tidak ngobrol dengan teman

59,09 %)

Mencatat materi

36,36 %

4. Motivasi (Aktivitas Positif )

Menunjukan antusias

54,55 %

Bertanya 45,45 %

Menyimpulkan hasil pembelajaran

18,18 %

Jumlah

Aktivitas Negatif Aktivitas Positif

136,34 % 395,44 %

Rata-rata

Aktivitas Negatif Aktivitas Positif

34,09 % 43,94 %

Page 61: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Adapun hasil penilaian Menggambar Teknik Bangunan kelas XI TKK

2010/2011 sebelum tindakan terhadap 22 siswa, diperoleh data sebagai

berikut :

1. S 5 sebanyak 56 %

2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 44 %.

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1

1. Perencanaan

Perencanaan jadwal pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari Senin

pukul 11.45.WIB 12.35 WIB. Rencana penelitian siklus I dimulai tanggal 09

Mei 2011 untuk pertemuan pertama dan tanggal 16 Mei 2011 untuk pertemuan

kedua. Mata pelajaran yang dibahas dan merupakan mata pelajaran pada

penelitian adalah menggambar teknik bangunan. Sub bahasan yang dipelajari

adalah merencanakan rumah tinggal sederhana.

Adapun tahap dalam perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Observasi tindakan terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas XI

TKK SMK N 2 Surakarta.

b. Mengidentifikasi masalah

c. Menganalisis dan merumuskan masalah

d. Merancang model pembelajaran ability grouping

e. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran ability grouping

f. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Kriteria Penilaian, Alat,

Evaluasi)

g. Menyusun kelompok belajar siswa

h. Merencanakan tugas kelompok

Page 62: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 6. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran Kegiatan guru Kegiatan siswa

Mengelompokkan

siswa

Memilih dan menata

kelompok

Berkelompok

Materi Menjelaskan materi pada

siswa

Mendengarkan dan mencatat,

bertanya bila diberi

kesempatan

Diskusi Mengamati dan mencatat

reaksi dari siswa

Berdiskusi

Mengumpulkan hasil

diskusi

Menerima hasil diskusi Menulis ke papan tulis dan

menyerahkan pada guru

Berdiskusi bersama Menerangkan materi

secara lebih rinci

Mendengarkan, bertanya,

dan menyampaikan feedback

Tugas membuat

kesimpulan

Membimbing siswa Menyimpulkan hasil diskusi

Memberikan tes akhir Memberikan tes dan

mengawasinya

Mengerjakan tes secara

individu

Proses pembelajaran yang diterapkan adalah proses pembelajaran

berkelompok yang terdiri dari peserta didik yang kemampuannya bervariasi

dengan memperhatikan nilai dan dalam penentuan kelompok dalam kelas

berdiskusi dengan guru mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan. Model

pembelajaran yang digunakan adalah konvensional. Pada pembelajaran ini

penjelasan yang dilakukan disertai dengan modul pembelajaran dan masing-

masing kelompok mempunyai satu modul pembelajaran.

Kegiatan awal dalam perencanaan, peneliti memberikan penjelasan dan

tujuan pembelajaran selama 10 menit. Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan

anggota masing-masing 4-5 orang yang telah disusun oleh peneliti, setiap

kelompok diberi nama-nama bank.

Page 63: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembagian kelompok ini

selama kurang lebih 10 menit.

Selanjutnya, peneliti menjelaskan teknik pembelajaran Ability Grouping

dan hal-hal yang perlu diikuti oleh siswa selama kegiatan Ability Grouping

berlangsung, untuk kegiatan ini alokasi waktu selama kurang lebih 5 menit.

Proses diskusi dalam satu kelompok akan dipimpin oleh satu orang ketua dan satu

orang natulen, dalam satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pengaturan tempat

duduk direncanakan dilaksanakan pada sudut-sudut kelas sehingga masing-

masing siswa tidak berdekatan dan menjaga jarak agar suasana kelas tetap

kondusif.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk siklus I selama dua kali

pertemuan. Pelaksanaan siklus I dimulai pada minggu ke dua dan ke tiga bulan

Mei 2011, selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 45 menit. Berikut

diuraikan pelaksanaan proses pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan pada

pertemuan pertama siklus I.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 09 Mei 2011.

Pelajaran Menggambar Teknik Bangunan di kelas XI Teknik Konstruksi Kayu

(TKK) dimulai pada jam ke 7-10, yaitu pukul 11.45-14.15 WIB. Guru bidang

studi memperkenalkan peneliti. Selanjutnya, Guru mengambil absen siswa

sekaligus membagikan kokarde kepada siswa, dan ternyata jumlah siswa kelas XI

TKK tidak hadir seluruhnya yaitu hanya 20 dari 22 siswa. Peneliti memulai

pembelajaran dengan memberikan apersepsi dan menyampaikan indikator yang

harus dikuasai oleh siswa pada materi, waktu yang digunakan dalam kegiatan ini

adalah selama kurang lebih 10 menit sesuai dengan rencana. Kegiatan selanjutnya,

peneliti membagi siswa ke dalam kelompok yang telah disusun sebelumnya dan

memberi nama kelompok dengan nama bank. Kegiatan ini berlangsung selama

kurang lebih 10 menit sesuai dengan perencanaan.

Page 64: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tahap selanjutnya guru menjelaskan materi pada siswa dan dilanjutkan

diskusi. Setelah diskusi siswa agar mampu mengumpulkan hasil diskusi dan

menuliskan ke papan tulis kemudian dilakukan diskusi bersama agar terjadi proses

belajar yang lebih aktif yaitu antara guru dan siswa, agar siswa dapat

mengemukakan pendapatnya dan membuat kesimpulan setelah dilakukan diskusi.

Pada pertemuan kedua ini hal yang dilaksanakan adalah melaksanakant tes

sebagai hasil penelitian pada siklus I.

Gambar 6. Siswa Melakukan Diskusi dan Menyampaikan (Mempresentasikan)

Hasil Diskusi

3. Observasi

Data penelitian siklus I dikumpulkan melalui pengamatan dan tes.

Pengamatan dilakukan oleh observer terhadap aktivitas siswa saat pembelajaran

dimulai sampai akhir pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I, kemudian

tes dilakukan pada akhir siklus I. Berikut hasil penelitian pada siklus I:

a) Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Pengamatan dilakukan dari awal dimulainya proses pembelajaran sampai

selesai dilakukannya diskusi.

Tujuan dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran untuk mengetahui

bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sampai proses diskusi itu

sendiri.

Page 65: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran pada siklus 1, diperoleh

data yaitu : Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dalam aspek

Minat, Sikap dan Motivasi yang masing-masing terdiri dari beberapa indikator

yaitu Kehadiran di kelas tepat waktu 80 %, Memberikan sumbang saran 60 %,

Keaktifan mengerjakan tugas 65 %, Mengerjakan tugas dengan teliti 40 %, Tidak

ngobrol dengan teman 60 %, Mencatat hasil diskusi 95 %, Menunjukan antusias

60 %, Bertanya 45 %, Menyimpulkan hasil diskusi 55 %.

Tabel 7. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Yang Diamati Indikator Persen (%)

1. Kejenuhan

(Aktivitas Negatif)

Bermain handphone 35 %

Berbicara tanpa memperhatikan

pelajaran

30 %

Acuh tak acuh 20 %

Siswa ramai sendiri 35 %

2. Minat

(Aktivitas Positif )

Kehadiran di kelas tepat waktu

80 %

Memberikan sumbang saran

60 %

Keaktifan mengerjakan tugas

65 %

3. Sikap (Aktivitas Positif )

Mengerjakan tugas dengan teliti

40 %

Tidak ngobrol dengan teman

60 %

Mencatat hasil diskusi

95 %

4. Motivasi (Aktivitas Positif )

Menunjukan antusias

60 %

Bertanya 45 %

Page 66: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Menyimpulkan hasil diskusi 55 %

Jumlah

Aktivitas Negatif

Aktivitas Positif

120 %

580 %

Rata-rata

Aktivitas Negatif

Aktivitas Positif

30 %

64,44 %

b) Hasil Observasi Aspek Kognitif

Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

penerimaan siswa terhadap materi merencanakan kebutuhan bahan pekerjaan

konstruksi kayu. Selain itu juga, dilakukan penilaian terhadap hasil tugas

kelompok atau diskusi.

Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 20 siswa, diperoleh sebagai berikut :

1. Siswa yang tuntas 5 ( skor target

keberhasilan ) sebanyak 13 siswa.

2. Siswa yang belum tuntas pada tes kognitif dengan nilai < 75 ( skor target

keberhasilan ) sebanyak 7 siswa.

Gambar 7. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus I( Ketuntasan Kelas )

Tidak Tuntas 35 %

Tuntas 65 %

Page 67: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada

aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Dari hasil observasi tes kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan

peningkatan dari sebelum diadakannya tindakan.

Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 65 %, adapun

ketidaktuntasan belajar sebesar 35 %. Ini berarti terdapat 13 siswa dari 20 siswa

yang tuntas mencapai skor batas minmal yang telah ditetapkan untuk mata

pelajaran Menggambar Teknik Bangunan. Untuk siklus I ini belum mencapai

target keberhasilan ketuntasan kelas.

c) Hasil Observasi Aspek Afektif

Hasil observasi afektif siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang 5 ( skor target keberhasilan ranah afektif )

sebanyak 12 siswa.

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 ( skor target keberhasilan ranah afektif )

sebanyak 8 siswa.

Gambar 8. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus I( Ketuntasan Kelas

Tidak Tuntas 40% Tuntas 60%

Page 68: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis oleh peneliti

bahwa hasil penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat 12 siswa atau sebesar 60

% yang mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan

sebanyak 8 siswa atau sebesar 40 % belum mencapai skor 75.

Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Tiap aspek diperinci melalui

indikator kata kerja operasionalnya masing-masing.

Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target

ketuntasan kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini

belum mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif.

d) Hasil Observasi Aspek Psikomotor

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang memperoleh 5 ( skor target keberhasilan ranah

psikomotor ) sebanyak 13 siswa.

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 ( skor target keberhasilan ranah

psikomotor ) sebanyak 7 siswa.

Gambar 9. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)

Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus I( Ketuntasan Kelas )

Tuntas 65 %

Tidak Tuntas 35 %

Page 69: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil

penilaian ranah psikomotor pada siklus I terdapat 13 siswa yang mencapai target

keberhasilan untuk ranah psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 7 siswa

belum mencapai skor 75. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk

ranah psikomotor ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh

skor 75 untuk ranah psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 14 siswa. Sehingga

untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.

Hasil penilaian pada ranah psikomotor melalui lembar observasi ranah

psikomotor yang mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan,

kreatifitas. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya

masing-masing.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan siklus I, peneliti dapat

memberikan analisis bahwa, dilihat dari hasil penelitian pada siklus I ternyata

hasil penelitian belum dinyatakan berhasil karena hasil penelitian tidak sesuai

dengan indikator yang telah ditentukan. Beberapa alasan tidak tercapainya

indikator :

a. Ditinjau dari Guru dalam siklus 1

1) Guru dalam penjelasan materi terlalu cepat sehingga siswa masih banyak

yang belum mengerti.

2) Guru dalam menjelaskan penerapan model pembelajaran ability grouping

masih kurang, sehingga siswa masih banyak yang belum paham dan

ditambah model pembelajaran ini masih baru bagi para peserta didik.

3) Guru masih kurang dalam pengelolaan kelas khususnya dalam proses

diskusi

berlangsung.

b. Ditinjau dari Siswa dalam siklus 1

1) Siswa masih banyak yang kurang konsentrasi dalam mengikuti

pembelajaran, saat pemberian tugas beberapa dari siswa ramai sendiri.

Page 70: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2) Saat kerja kelompok beberapa siswa mengabaikan tugas dalam

kelompoknya, terutama Rudi renaldi, Faqig Wahyu Shidiq, Joko Murtopo,

Agita Tri Nurcahya, Wahyu Suryo W, Rahayon E. S, Aji S Mahendra.

3) Banyak siswa yang tidak membawa alat hitung (kalkulator) sehingga

menghambat kelancaran pelajaran, padahal sebelumnya guru telah

menginstruksikan untuk selalu membawa pada pelajaran Menggambar

Teknik Bangunan.

4) Suasana kelas yang kurang terkendali atau gangguan kelas cukup besar,

masih terdapat sebagian siswa yang mengantuk atau tertidur, asyik

bermain sendiri, bermain handphone, mengobrol dengan teman lain dan

tidak memperhatikan disaat guru mengajar menyampaikan materi dan saat

kegiatan belajar berlangsung.

G GA MN A Gambar 10. Siswa Bermain Handphone dan Tertidur Saat Pelajaran

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan analisis

yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

terhadap anak, sehingga setiap anak yang mengalami kesulitan akan

mudah teratasi.

Page 71: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif, sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dan siswa

tidak cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran.

3) Guru harus menjelaskan prosedur model pembelajaran ability grouping

lebih dalam lagi agar peserta didik lebih jelas dan paham dalam jalanya

diskusi.

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2

1. Perencanaan

Melihat belum optimalnya hasil yang didapatkan pada siklus I dengan

melihat rencana pembelajaran yang telah dilaksanakan sebagai titik untuk

mengembangkan pola pembelajaran. Melihat hasil yang dicapai dan observasi

yang dilakukan pada siklus I, maka direncakanan siklus ke II yang dilaksanakan

dengan rencana pembelajaran yang lebih komplek dan tetap mengunakan model

belajar Ability Grouping. Hanya pola pembelajaran dalam kelas yang

mendapatkan perbaikan sebagai upaya memperbaiki pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I.

Adapun tahap dalam perencanaan adalah sebagai berikut:

a. Observasi tindakan terhadap kegiatan-kegiatan pembelajaran di kelas XI

TKK

SMK N 2 Surakarta.

b. Mengidentifikasi masalah

c. Menganalisis dan merumuskan masalah

d. Merancang model pembelajaran ability grouping

e. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran ability grouping

f. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Kriteria Penilaian, Alat,

Evaluasi)

g. Menyusun kelompok belajar siswa

h. Merencanakan tugas kelompok

Page 72: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Adapun rencana pembelajaran yang akan diterapkan adalah :

Tabel 8. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran Kegiatan guru Kegiatan siswa

Mengelompokkan siswa Memilih dan menata

kelompok

Berkelompok

Materi Menjelakan materi

pada siswa

Mendengarkan dan

mencatat, bertanya

bila diberi

kesempatan

Diskusi Mengamati dan

mencarat reaksi dari

siswa

Berdiskusi

Mengumpulkan hasil

diskusi

Menerima hasil

diskusi

Menyerahkan pada

guru

Persentase kelompok Mengamati dan

memberikan

komentar, lembar

observasi

Persentase

kelompok

Berdikusi bersama Menerangkan materi

secara lebih rinci

Mendengarkan,

bertanya, dan

menyampaikan

feedback

Tugas membuat

kesimpulan

Menjelaskan tugas Mendengarkan dan

bertanya bila

kurang jelas.

Materi pembelajaran yang dibahas pada siklus II adalah menghitung

kebutuhan bahan pekerjaan kayu, Sedangkan kriteria penilaian masih sama

dengan penilaian pada siklus I.

Page 73: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pengelompokan siswa direncanakan berbeda pada kelompok sebelumnya, Tujuan

dari pergantian anggota kelompok agar siswa tidak merasa monoton dan bosan

dengan anggota kelompok yang baru.

2. Pelaksanaan

Peneliti pada siklus II melaksanakan pembelajaran pada pokok bahasan

melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi menghitung kebutuhan

bahan pekerjaan kayu. Siklus II terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan ke satu

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011, sedangkan pertemuan ke dua

pada hari Senin tanggal 30 Mei 2011 pada jam 7 10 yaitu pada pukul 11.45-14.15

WIB. Dan dilanjutkan dengan evaluasi siklus II.

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok anggota yang baru dan meminta

siswa

agar segera membentuk kelompoknya masing-masing.

b. Guru menjelaskan materi dan tugas yang akan dijadikan bahan diskusi.

c. Siswa berdiskusi dan bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas yang telah

diberikan oleh Guru.

Gambar 11. Siswa Berdiskusi Bersama

d. Guru mengaktifkan diskusi antar kelompok dan berkeliling memantau kerja

masing-masing kelompok serta membantu kelompok yang mengalami

kesulitan.

e. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya berupa hasil

Page 74: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

perhitungan ke depan kelas dan menuliskannya di papan tulis.

Gambar 12. Siswa Menyampaikan (Mempresentasikan) Hasil Diskusi

f. Guru dan siswa melakukan diskusi bersama.

g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil

diskusi.

h. Siklus dua berakhir pada pertemuan kedua tanggal 20 Januari 2011, Pada

pertemuan kedua dilakukan tes sebagai penilaian pada siklus II.

Gambar 13. Siswa Mengerjakan Soal Tes

Page 75: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

3. Observasi

a) Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Hasil pengamatan dalam proses pembelajaran pada siklus II, diperoleh

data yaitu : Pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dalam aspek

Minat, Sikap dan Motivasi yang masing-masing terdiri dari beberapa indikator

yaitu Kehadiran di kelas tepat waktu 57,89 %, Memberikan sumbang saran 63,16

%, Keaktifan mengerjakan tugas 89,47 %, Mengerjakan tugas dengan teliti 94,74

%, Tidak ngobrol dengan teman 84,21 %, Mencatat hasil diskusi 100 %,

Menunjukan antusias 84,21 %, Bertanya 68,42 %, Menyimpulkan hasil diskusi

63,16 %.

Tabel 9. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II

No. Aspek Yang

Diamati

Indikator Persen (%)

1. Kejenuhan

(Aktivitas Negatif)

Bermain handphone 21 %

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

21 %

Acuh tak acuh 15,79 %

Siswa ramai sendiri 21 %

2. Minat

(Aktivitas Positif)

Kehadiran di kelas tepat waktu

57 %

Memberikan sumbang saran 63,16 %

Keaktifan mengerjakan tugas 89,47 %

3. Sikap

(Aktivitas Positif)

Mengerjakan tugas dengan

teliti

94,74 %

Tidak ngobrol dengan teman 84,21 %

Mencatat hasil diskusi 100 %

4. Motivasi

(Aktivitas Positif)

Menunjukan antusias

84,21 %

Page 76: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Bertanya 68,42 %

Menyimpulkan hasil diskusi 63,16 %

Aktivitas Negatif

Aktivitas Positif

78,79 %

704,34 %

Aktivitas Negatif

Aktivitas Positif

19,69 %

78,26 %

b) Hasil Observasi Aspek Kognitif

Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh

penerimaan siswa terhadap materi merencanakan kebutuhan bahan pekerjaan

konstruksi kayu.

Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap 19 siswa, diperoleh sebagai berikut :

a) Siswa yang tuntas pad 5 ( skor target

keberhasilan ) sebanyak 16 siswa.

b) Siswa yang belum tuntas pada tes kognitif dengan nilai < 75 ( skor target

keberhasilan ) sebanyak 3 siswa.

Gambar 14. Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus II( Ketuntasan Kelas )

Tidak Tuntas 15,79 %

Tuntas 84,21 %

Page 77: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada

aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Dari hasil observasi tes kognitif pada siklus II ini sudah menunjukkan

peningkatan dari sebelum diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes

kognitif mencapai 84,21 %, adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 15,79 %. Ini

berarti terdapat 16 siswa dari 19 siswa yang tuntas mencapai skor batas minmal

yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan.

Untuk siklus II ini sudah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas.

c) Hasil Observasi Aspek Afektif

Hasil observasi afektif siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :

1. Siswa yang 5 ( skor target keberhasilan ranah afektif )

sebanyak 14 siswa.

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 ( skor target keberhasilan ranah afektif )

sebanyak 5 siswa.

Gambar 15. Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis oleh peneliti

bahwa hasil penilaian ranah afektif pada siklus II terdapat 14 siswa atau sebesar

73,68 % yang mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor 75,

sedangkan sebanyak 5 siswa atau sebesar 26,32 % belum mencapai skor 75.

Diagram Nilai Afektif Siswa Siklus II( Ketuntasan Kelas )

Tidak Tuntas 26,32 %

Tuntas 73,68 %

Page 78: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif

yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Tiap aspek diperinci melalui

indikator kata kerja operasionalnya masing-masing.

Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target

ketuntasan kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus II ini

sudah mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif.

d) Hasil Observasi Aspek Psikomotor

Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. 5 ( skor target keberhasilan ranah

psikomotor ) sebanyak 15 siswa.

2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 ( skor target keberhasilan ranah

psikomotor ) sebanyak 4 siswa.

Gambar 16. Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)

Diagram Nilai Psikomotor Siswa Siklus II( Ketuntasan Kelas )

Tidak Tuntas 21,05 % Tuntas

78,95 %

Page 79: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil

penilaian ranah psikomotor pada siklus II terdapat 15 siswa yang mencapai target

keberhasilan untuk ranah psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 4 siswa

belum mencapai skor 75. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk

ranah psikomotor ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh

skor 75 untuk ranah psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 14 siswa. Sehingga

untuk siklus II ini sudah mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.

Hasil penilaian pada ranah psikomotor melalui lembar observasi ranah

psikomotor yang mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan

terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan,

kreatifitas. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya

masing-masing.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan siklus II, peneliti dapat

memberikan analisis bahwa, dilihat dari hasil penelitian pada siklus II ternyata

hasil penelitian sudah memenuhi indikator yang telah ditentukan dan mengalami

peningkatan hasil dari siklus I ke siklus II, sehingga penelitian pada siklus II ini

dinyatakan berhasil. Meskipun demikian, masih ada beberapa kelemahan atau pun

kekurangan siswa pada siklus II ini yang perlu ditindak lanjuti, antara lain :

a. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada umumnya semakin

baik bila dibandingkan dengan siklus I.

b. Kurangnya perhatian dari beberapa siswa terhadap pembelajaran.

c. Masih ada beberapa siswa yang bermain handphone, tidak memperhatikan

pelajaran, acuh taka acuh, ramai sendiri dalam pelajaran.

d. Dalam kehadiran tepat waktu mengalami penurunan dibandingkan dengan

siklus 1

yaitu hanya 11 siswa dari 19 siswa.

e. Dari segi hasil belajar sudah ada peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 65

% menjadi 84,21 %.

Page 80: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan yang telah

dilakukan adalah :

a. Guru agar memperbaiki gaya mengajar yang dapat membuat siswa tertarik dan

berminat dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak lagi

mengabaikan pelajaran.

b. Aktivitas selama berlangsungnya proses pembelajaran sudah baik, tetapi

keberanian siswa untuk menyatakan pendapat masih cukup. Pada pertemuan 2

hal ini dapat diperbaiki.

c. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II pada umumnya baik, karena

semua aspek hasil belajar telah mencapai tolak ukur keberhasilan sehingga

tidak dibutuhkan lagi siklus III pada penelitian ini.

E. Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan antar siklus ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran

dan hasil belajar siswa meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor.

Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran, hasil belajar pada siklus

II mengalami peningkatan dari siklus I dan dapat mencapai target keberhasilan

yang ditetapkan. Maka dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Ability

Grouping dapat meningkatkan proses dan hasil belajar pada mata pelajaran

Menggambar Teknik Bangunan di kelas XI TKK SMKN 2 Surakarta.

Perbandingan proses dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II dapat

disajikan dalam data berikut ini:

1. Peningkatan Kualitas Proses

Pada siklus II siswa rasa tanggung jawab, keaktifan, dan kerja sama

meningkat hal ini mengakibatkan siswa lebih aktif dalam mengerjakan tugas

kelompok. Dalam tugas kelompok menuntut siswa untuk saling berkerja sama,

rasa tanggung jawab dan lebih aktif untuk mengemukakan pendapatnya. Selain itu

juga karna guru melakukan pendekatan-pendekatan yang menuntun agar peserta

didik lebih aktif dalam proses pembelajaran maupun dalam diskusi kelompok.

Page 81: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Pada aspek kejenuhan mengalami penurunan, aktivitas ini disebut

aktivitas negatif. Pada pra siklus bermain handphone 40,90 %, siswa berbicara

tanpa memperhatikan pelajaran 40,90 %, acuh tak acuh 27,27 %, dan siswa ramai

sendiri 27,27 %. Pada siklus I Aspek ini terdiri dari siswa bermain handphone 35

%, siswa berbicara tanpa memperhatikan pelajaran 20 %, acuh tak acuh 20 %, dan

siswa ramai sendiri 35 %. Sedangkan pada siklus II, siswa bermain handphone 21

%, siswa berbicara tanpa memperhatikan pelajaran 21 %, acuh tak acuh 15,79 %,

dan siswa ramai sendiri 21 %.

Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran yang mencangkup

aspek minat, sikap dan motivasi dan terdiri beberpa indikator yaitu Kehadiran di

kelas tepat waktu, Memberikan sumbang saran, Keaktifan mengerjakan tugas,

Mengerjakan tugas dengan teliti, Mencatat hasil diskusi, Menunjukan antusias,

Bertanya, dan Menyimpulkan hasil diskusi. Menunjukkan kenaikan pada pra

siklus aspek minat 63,64 %, sikap 47,73 %, dan motivasi 50 %. Pada siklus 1

aspek minat 68,33 %, sikap 65 %, dan motivasi 53,33 %, Sedangkan pada siklus

II minat 70,17 %, sikap 92,98 %, dan motivasi 71,93 %.

Peningkatan semua aspek itu disebabkan guru melakukan pendekatan-

pendektan yang meneuntun siswa agar aktif, bertanggung jawab akan tugasnya

masing-masing dalam kelompok, dan tidak lupa memotivasi peserta didik agar

semangat dalam mengerjakan diskusi kelompok.

Motivasi perlu dilakukan untuk mendorong kegiatan belajar siswa,

dengan cara menciptakan kondisi-kondisi yang relevan. Kondisi-kondisi kelas ini

dapat meningkatkan motivasi di dalam kelas yaitu suasana lingkungan kelas,

keterlibatan siswa secara langsung, mendorong keberhasilan siswa.

Page 82: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Data hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk

capaian ketuntasan tiap siklus dapat divisualisasikan pada grafik berikut ini:

Gambar 17. Grafik Tingkat Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada

Siklus I & II

2. Hasil Belajar Kognitif Siswa

Pada tindakan siklus I hasil belajar ranah kognitif sebesar 65 %,

selanjutnya pada tindakan siklus II hasil belajar ranah kognitif meningkat menjadi

84,21 %. Materi pada tindakan siklus I adalah menghitung kebutuhan bahan pintu

dan jendela gendong terdapat 5 siswa yang tidak tuntas. Materi pada tindakan

siklus II adalah menghitung kebutuhan bahan rumah tinggal sederhana dengan

atap pelana dan siswa mencapai ketuntasan atau 84,21 %. Dengan adanya

pendekatan guru dan suasana yang lebih kondusif, penyampaian materi yang

menyenangkan, model belajar diskusi sehinnga memudahkan siswa untuk saling

bekerja sama dan bertukar pikiran dalam mengerjakan tugas kelompo sehingga

hasil belajar ranah kognitif dapat meningkat.

Tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran Menggambar Teknik Bangunan yang telah dipelajari disetiap

tindakan diketahui dari tes kognitif.

34.09

48.48 43.9439.39

30

68.33 65

53.33

19.69

70.17

92.98

71.93

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kejenuhan Minat Sikap Mo,v asi

Pers

en (

%)

Pra Sikus

Siklus 1

Siklus 2

Page 83: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Data hasil observasi penilaian aspek kognitif untuk capaian ketuntasan tiap

siklus dapat divisualisasikan pada grafik berikut ini:

Gambar 18. Grafik Ketuntasan Aspek Kognitif Siswa Pada Siklus I & II

Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa model pembelajaran

Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, terbukti adanya

peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif siswa prasiklus 36,33 % menjadi 65

% di siklus I lalu menjadi 84,21 % di siklus II. Besar peningkatan dari prasiklus

ke siklus I sebesar 28,67 % dan siklus I ke siklus II sebesar 19,21 %.

3. Hasil Belajar Afektif Siswa

Sikap siswa yang terbentuk selama kegiatan belajar berlangsung semakin

membaik dan sudah memenuhi tolak ukur keberhasilan yang di tetapkan yaitu

70%, dengan nilai standar kelulusan dari tiap siklus.

Data hasil observasi penilaian afektif siswa untuk capaian ketuntasan tiap

siklus dapat divisualisasikan pada grafik berikut ini:

36.33

65

84.21

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Pers

en (

%)

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Page 84: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 19. Grafik Ketuntasan Aspek Afektif Siswa Pada Siklus I & II

Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar

ranah afektif pada siklus I dan siklus II diatas disimpulkan bahwa model

pembelajaran Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif,

terbukti adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa prasiklus 57,14 %

menjadi 60 % di siklus I lalu menjadi 73,68 % di siklus II. Besar peningkatan dari

prasiklus ke siklus I sebesar 2,86 % dan siklus I ke siklus II sebesar 13,68 %.

4. Hasil Belajar Psikomotor Siswa

Secara umum untuk hasil belajar ranah psikomotor pada siswa kelas XI

TKK SMK Negeri 2 Surakarta sudah baik. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa

ditinjau dari pengamatan langsng guru terhadap perilaku yang dilakukan siswa

saat pembelajaran berlangsung. Siswa harus mampu menyusun dan melaporkan

secara sistematis dan menyampaikan perolehannya, baik proses maupun hasil

belajarnya kepada siswa lain dan peminat lainnya.

Pers

en (

%)

Page 85: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Data hasil observasi penilaian aspek psikomotor siswa untuk capaian

ketuntasan tiap siklus dapat divisualisasikan pada grafik berikut ini:

Gambar 20. Grafik Ketuntasan Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I & II

Dari diagram batang diatas disimpulkan bahwa model pembelajaran

Ability Grouping dapat meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik, terbukti

adanya peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik siswa prasiklus 52,38 %

menjadi 65 % di siklus I lalu menjadi 78,94 % di siklus II. Besar peningkatan

hasil belajar siswa ranah psikomotorik dari prasiklus ke siklus I sebesar 12,62 %

dan siklus I ke siklus II sebesar 13,94 %.

52.38

65

78.94

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Pers

en (

%)

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Page 86: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran Ability Grouping pada mata pelajaran Mengambar

Teknik Bangunan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas XI

Teknik Konstruksi Kayu (TKK) SMK Negeri 2 Surakarta, baik hasil belajar ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Kualitas proses belajar dan hasil belajar siswa

pada setiap aspek dari tiap siklus semakin meningkat seiring dengan pergantian

siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kualitas proses pembelajaran mengalami peningkatan dengan diterapkannya

model pembelajaran Ability Grouping. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari

proses pembelajaran sebelum dan sesudah dilakukan penelitian tindakan

kelas. kejenuhan belajar (aktivitas negatif) pada pra siklus 34,09 % menjadi

30 % di siklus I lalu menjadi 19,69 %. Peningkatan yang lain dari aspek

minat (aktivitas positif) pada pra siklus 48,48 % menjadi 68,33 % di siklus I

dan menjadi 70,17 % di siklus II. Aspek sikap (aktivitas positif) pada pra

siklus 43,94 % menjadi 65 % di siklus I dan menjadi 92,98 % di siklus II.

Sedangkan pada aspek motivasi (aktivitas positif) pada pra siklus 39,39 %

menjadi 53,33 % di siklus I dan menjadi 71,93 % di siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran Ability Grouping, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI TKK SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

pada mata pelajaran Menggambar Teknik Bangunan. Terbukti adanya

peningkatan ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pra siklus 36,33 %

menjadi 65 % di siklus I lalu menjadi 84,21 % di siklus II. Besar peningkatan

dari pra siklus ke siklus I sebesar 28,67 % dan siklus I ke siklus II sebesar

19,21 %. Hasil belajar ranah afektif, terbukti adanya peningkatan hasil belajar

ranah afektif siswa prasiklus 57,14 % menjadi 60 % di siklus I lalu menjadi

73,68 % di siklus II.

Page 87: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Besar peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 2,86 % dan siklus I ke

siklus II sebesar 13,68 %. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa pra siklus

52,38 % menjadi 65 % di siklus I lalu menjadi 78,94 % di siklus II. Besar

peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotorik dari prasiklus ke siklus I

sebesar 12,62 % dan siklus I ke siklus II sebesar 13,94 %.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas, maka implikasi dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Implikasi Praktis

Implikasi hasil penelitian secara praktis yaitu dapat meningkatkan proses

dan hasil belajar siswa XI TKK pada mata pelajaran Menggambar Teknik

Bangunan, dan juga sebagai pedoman inovatif bagi guru SMK Negeri 2 Surakarta

untuk inovasi pembelajaran kelas. Selain itu, implikasi praktis hasil penelitian

adalah sebagai sumbangan pustaka di program studi Pendidikan Teknik

Bangunan.

2. Implikasi Teoritis

Implikasi hasil penelitian ini secara teoritis dapat digunakan sebagai

bahan pustaka dan relevansi terhadap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi calon

observan atau pembaca.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya mampu menerapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga partisipasi siswa

akan meningkat dalam pembelajaran.

2. Guru hendaknya dapat meningkatkan kemampuan dalam mengajar dan

mengelola kelas sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 88: SKRIPSI JUMANTO - digilib.uns.ac.id/Penerapan...Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3. Guru dapat menerapkan model pembelajaran Ability Grouping sebagai variasi

dalam pembelajaran.

4. Siswa hendaknya bisa lebih mempersiapkan diri sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung sehingga ketika mengikuti pelajaran dengan model

pembelajaran Ability Grouping dapat berjalan dengan baik, lancer dan

interaktif.

5. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dan tidak malu dalam menyampaikan

ide atau pendapat pada kegiatan belajar sehingga pelaksanaan pembelajaran

dapat berjalan dengan baik, lancar dan interaktif sehingga mendapat hasil

belajar yang optimal.