program studi pendidikan teknik mesin fakultas … · program studi pendidikan teknik mesin...

159
HUBUNGAN KEMA TEORI PEMESINAN SISWA G PROGR UN AMPUAN MATEMATIS, MEMBACA GAMBA N TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PR A KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINA SMK NEGERI 2 KLATEN TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Sahrul NIM11503241014 RAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MES FAKULTAS TEKNIK NIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 AR TEKNIKDAN ROGRAM CNC AN SIN

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATISTEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

SISWA

G

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

EMAMPUAN MATEMATIS, MEMBACA GAMBAR TEKNIKTEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINANSMK NEGERI 2 KLATEN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Sahrul

NIM11503241014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

MEMBACA GAMBAR TEKNIKDAN TEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sahrul

NIM : 11503241014

Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin

Judul TAS : Hubungan Kemampuan Matematis, Membaca Gambar Teknik, Teori Pemesinan Terhadap Kemampuan Membuat Program CNC Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang

pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

.

Yogyakarta, 14 September 2015

Yang Menyatakan,

Sahrul NIM. 11503241014

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

v

MOTTO

”Lakukan yang TERBAIK, kemudian BERDOA. Maka ALLAH yang akan

mengurus sisanya.”

Sahrul

”..... Sesungguhnya ALLAH tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri .... (QS. Ar-Ra’d

[13]: 11)

”Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan KETEKUNAN

dan KEGIGIHAN ”

Samuel Jhonson

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring rasa syukur kepada Allah SWT, laporan Tugas Akhir Skripsi ini saya

persembahkan kepada:

� Bapak (Sukardi) dan ibu (Sunatri) tercinta yang telah melimpahkan curahan

kasih sayang, segala bentuk dukungan serta doanya yang diberikan selama

kuliah. Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa besar pengorbanan

dan perjuangan yang kalian lakukan untukku. Hanya ucapan ”terima kasih”

yang tak akan dapat membalas segalanya.

� Kakak-kakakku (Sri Handayani, Sri Prihatin & Ambarsari) tercinta atas kasih

sayang yang diberikan dan turut serta memberikan dukungan, semangat dan

motivasi kepada saya.

� Koriyah Patmawati tercinta, yang selalu mendoakan, menemani dan

menyemangati. Trima kasih juga karena selama ini sudah menjadi tempat

berbagi keluh kesah, suka duka dan juga tempat mencurahkan unek-unek.

� Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

vii

HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATIS, MEMBACA GAMBAR TEKNIK DAN TEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 KLATEN

Oleh:

Sahrul

NIM 11503241014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan matematis, membaca gambar teknik, teori pemesinan dan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten; (2) hubungan kemampuan matematis terhadap kemampuan membuat program CNC; (3) hubungan kemampuan membaca gambar teknik terhadap kemampuan membuat program CNC; (4) hubungan kemampuan teori pemesinan terhadap kemampuan membuat program CNC; dan (5) hubungan kemampuan matematis, membaca gambar teknik dan teori pemesinan secara bersama-sama terhadap kemampuan membuat program CNC.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dokumen yang diambil yaitu berupa dokumen-dokumen transkip nilai terkait semua variabel penelitian. Subyek/obyek penelitian, yaitu seluruh siswa kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten sebanyak 62 siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment, korelasi ganda dan regresi ganda. Uji persyaratan analisis adalah normalitas, linieritas dan multikolinieritas.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Nilai kemampuan matematis pada kategori tinggi, membaca gambar teknik pada kategori sedang, teori pemesinan pada kategori sedang dan membuat program CNC pada kategori sedang; (2) terdapat hubungan yang positif antara kemampuan matematis dengan kemampuan membuat program CNC, (rx1y = 0,327); (3) terdapat hubungan yang positif antara kemampuan membaca gambar teknik dengan kemampuan membuat program CNC, (rx1y = 0,271); (4) terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC, (rx3y = 0,275); (5) terdapat hubungan yang positif antara kemampuan matematis, membaca gambar teknik dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC, (Rx123y = 0,434) dan besarnya koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,189, hal ini menunjukan bahwa ketiga variabel bebas (prediktor) tersebut menentukan terhadap variabel terikat (kriterium) sebesar 18,9% sedangkan sisanya berasal dari faktor lain di luar penelitian. Sedangkan dari uji regresi linier berganda didapat persamaan regresi � = −32,273 + 4,518 � +

4,034 � + 0,423 �. Kata kunci: matematis, gambar teknik, teori pemesinan, memprogram CNC

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini dalam

rangka untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana

pendidikan dengan judul “HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATIS,

MEMBACA GAMBAR TEKNIK DAN TEORI PEMESINAN TERHADAP

KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC SISWA KELAS XII JURUS AN

TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 KLATEN“ dapat disusun dengan lancar

dan sesuai harapan.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,

walaupun sekecil apapun. Oleh sebab itu, dengan tersusunnya Tugas Akhir

Skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Orang tua dan keluarga tercinta atas segala perhatian, doa dan dukungan

yang diberikan.

2. Drs. Bambang Setiyo Hari P., M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir Skripsi yang senantiasa memberikan semangat, dorongan, masukan

dan bimbingannya selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.

3. Dr. Moch Bruri Triyono, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta.

4. Dr. Wagiran, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Ketua

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta.

5. Drs. Bambang Eko Priyono; Drs. Anton Usmanto; Budi Rahardjo, S.Pd; Dra.

Sri Hartini & Kristiana Widayati, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran

terkait di Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten yang senantiasa

memberikan masukan dan bimbingannya selama penulis melakukan

observasi dan penelitian di SMK Negeri 2 Klaten.

6. Para guru dan staf SMK Negeri 2 Klaten yang telah membantu

memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir

Skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2011 khususnya kelas A yang turut

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

ix

memberi motivasi, masukan dan telah berjuang bersama-sama selama

kurang lebih 4 tahun ini.

8. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat

disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas

Akhir Skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak di atas menjadi

amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT dan Tugas Akhir

Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang

membutuhkannya.

Yogyakarta, 14 September 2015 Penulis,

Sahrul NIM. 11503241014

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii SURAT PERNYATAAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ............................................................................. viii DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................ 7 C. Batasan Masalah ................................................................. 8 D. Rumusan Masalah ............................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ................................................................. 10 F. Manfaat Penelitian ............................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 13

A. Kajian Teori ......................................................................... 13 1. Hakikat Belajar .............................................................. 13 2. Hakikat Mesin CNC ....................................................... 21 3. Hakikat Matematis ......................................................... 29 4. Hakikat Gambar Teknik ................................................. 35 5. Hakikat Pemesinan ........................................................ 41

B. Kerangka Berpikir ................................................................. 54 C. Pengajuan Hipotesis ............................................................ 56

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 58

A. Desain Penelitian ................................................................ 58 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 59 C. Variabel Penelitian ............................................................... 59 D. Definisi Operasional Variabel .............................................. 60 E. Populasi Penelitian .............................................................. 62 F. Metode Pengumpulan Data ................................................. 63 G. Analisis Soal Kemampuan Membuat Program CNC ............ 64 H. Teknik Analisis Data ............................................................ 65

1. Analisis Data Deskriptif .................................................. 65 2. Uji Persyaratan Analisis ................................................. 65 3. Uji Hipotesis ................................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 71 A. Deskripsi Data .................................................................... 71 B. Pengujian Persyaratan Analisis ........................................... 79 C. Pengujian Hipotesis ............................................................ 83

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

xi

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 91 A. Kesimpulan ......................................................................... 91 B. Implikasi Hasil Penelitian .................................................... 92 C. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 93 D. Saran .................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 95

LAMPIRAN ........................................................................................... 97

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pengetahuan Awal/Pendukung Kompetensi Pemrograman CNC 5

Gambar 2. Susunan Sumbu Ruang ......................................................... 26

Gambar 3. Pengukuran Sistem Inkrimental ............................................. 28

Gambar 4. Pengukuran Sistem Absolut ................................................... 29

Gambar 5. Ketiga Cara Proyeksi .............................................................. 39

Gambar 6. Proyeksi Ortogonal ................................................................ 39

Gambar 7. Lambang Konfigurasi Permukaan .......................................... 40

Gambar 8. Pencantuman Simbol-Simbol Pengerjaan Secara Lengkap ... 41

Gambar 9. Konstruksi Mesin Bubut dan Bagian-Bagiannya ..................... 43

Gambar 10. Pemakaian Berbagai Pahat Bubut ....................................... 44

Gambar 11. Senter Mati/Tetap dan Senter Hidup/Putar ........................... 45

Gambar 12. Pencekam Benda Kerja ....................................................... 46

Gambar 13. Pembawa ............................................................................. 46

Gambar 14. Penyangga Tetap dan Penyangga Jalan .............................. 47

Gambar 15. Bagian Utama Mesin Frais ................................................... 49

Gambar 16. Salah Satu Bentuk Arbor ...................................................... 50

Gambar 17. Collets ................................................................................. 51

Gambar 18. Ragum Busur ....................................................................... 51

Gambar 19. Kepala Lepas ....................................................................... 51

Gambar 20. Kepala Pembagi ................................................................... 52

Gambar 21. Meja Putar ........................................................................... 52

Gambar 22. Paradigma Penelitian ........................................................... 60

Gambar 23. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Matematis ...... 72

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

xiii

Gambar 24. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Gambar Teknik .................................................................... 74

Gambar 25. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Teori Pemesinan 76

Gambar 26. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Program CNC ...................................................................... 78

Gambar 27. Grafik Uji Normalitas ............................................................ 81

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Kemampuan Membuat Program CNC ............... 64

Tabel 2. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi ................................................................... 68

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kemampuan Matematis .......................... 72

Tabel 4. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Matematis ................. 73

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Gambar Teknik . 74

Tabel 6. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Membaca Gambar Teknik .................................................................................... 75

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Teori Pemesinan ............... 76

Tabel 8. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Teori Pemesinan ...... 77

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Program CNC .... 78

Tabel 10. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Membuat Program CNC ........................................................................................ 79

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 80

Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Normalitas .............................................. 81

Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Linieritas ................................................. 82

Tabel 14. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 83

Tabel 15. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Matematis dengan Kemampuan Membuat Program CNC .................................... 83

Tabel 16. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Membaca Gambar Teknik dengan Kemampuan Membuat Program CNC ............ 84

Tabel 17. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC ....................... 85

Tabel 18. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Matematis, Gambar Teknik dan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC ......................................................................... 86

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rekapitulasi Skor Data Penelitian ........................................ 98

Lampiran 2. Hasil Dokumentasi Variabel Terikat ..................................... 101

Lampiran 3. Hasil Analisis Deskriptif Data ............................................... 108

Lampiran 3. Uji Persyaratan Analisis ....................................................... 120

Lampiran 4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 127

Lampiran 5. Surat-Surat Keterangan dan Perijinan .................................. 133

Lampiran 6. Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi ................................... 142

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era

globalisasi, semua negara di dunia dituntut bisa menyesuaikan dirinya

dengan perubahan yang terjadi. Tidak dipungkiri indonesia sebagai negara

berkembang turut terkena imbasnya. Globalisasi membawa pengaruh besar

dalam segala bidang, salah satunya adalah pendidikan di indonesia. Pada

era globalisasi, pendidikan mempunyai peranan penting yaitu menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam proses pendidikan

diperlukan suatu sistem untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai

dengan bidangnya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus benar–benar dapat

memberikan bekal kepada generasi muda untuk mengahadapi tuntutan dari

perkambangan zaman yang semakin komplek. Dalam pendididkan formal,

disamping kemampuan guru dan kualitas interaksi antara guru dan siswa

sebagai unsur penting yang tidak boleh diabaikan demi majunya kualitas

pendidikan di Indonesia sekarang ini. Selain hal tersebut diatas bagi

sekolah-sekolah kejuruan, salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah

sarana pembelajaran yang memadai adalah salah satu faktor penting yang

dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas lembaga pendidikan tersebut.

Hal ini penting guna memberikan kemampuan bagi siswanya sebagai bekal

untuk memasuki dunia industri setelah lulus dari sekolah tersebut. Karena

apabila lulusan mempunyai kemampuan seperti yang dibutuhkan oleh

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

2

industri maka lulusan sekolah kejuruan tersebut akan mudah untuk terserap

ke dunia industri.

Sudjana (1998: 39) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh

siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu

sendiri, misalnya kemampuan yang dimilikinya dan faktor lain berupa

motivasi, sikap dan lain sebagainya. Sedangkan faktor yang datang dari luar

diri siswa yakni lingkungan belajar. Salah satu lingkungan belajar yang

paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah adalah kualitas

pembelajaran.

Salah satu faktor dari dalam diri siswa (internal) yang paling

berpengaruh dalam kemajuan atau perkembangan siswa yaitu kesiapan dan

semangat dari dalam diri siswa itu sendiri yang akan mendorong keinginan

siswa untuk bisa menerima materi pembelajaran yang sedang diajarkan.

Selain itu kemampuan siswa dalam memahami materi ajar juga tergantung

dari kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran lainnya. Hal ini

dikemukakan oleh Hawadi (2001: 91), bahwa terdapat beberapa faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satu faktor

internal adalah menghubungkan materi yang baru dengan yang telah

dipelajari dikarenakan materi-materi belajar jarang berdiri sendiri, untuk itu

siswa perlu untuk mengulang sebentar materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Siswa perlu melihat adanya kaitan antara materi yang lama

dengan materi yang baru.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat dua

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa dan

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

3

faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Kemampuan

siswa dalam menguasai suatu materi juga tergantung dari kemampuan

siswa dalam menguasai materi lain, hal ini dikarenakan sering terdapat

keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini

mengakibatkan siswa harus menguasai suatu materi lainnya jika ingin

menguasai suatu materi pembelajaran tertentu.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan

dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia

kerja. SMK merupakan pendidikan kejuruan tingkat menengah di Indonesia

yang dalam penyelengaraannya dimaksudkan untuk mempersiapkan

peserta didik guna memasuki dunia kerja sesuai dengan keahlian yang

dimiliki, yaitu bidang tertentu yang dipelajari ketika proses pendidikan dan

pelatihan di SMK.

SMK Negeri 2 Klaten adalah salah satu SMK Negeri yang ada di

kabupaten Klaten. SMK Negeri 2 Klaten memiliki 8 program keahlian, yaitu :

1. Teknik Komputer dan Jaringan, 2. Teknik Kendaraan Ringan, 3. Teknik

Pemesinan, 4. Teknik Audio Video, 5. Teknik Pengecoran Logam, 6.Teknik

Konstruksi Bangunan, 7. Teknik Instalasi Tenaga Listrik, 8. Teknik Gambar

Bangunan.

Kompetensi memprogram mesin NC/CNC merupakan salah satu

kompetensi kejuruan yang ada dalam jurusan teknik Permesinan di SMK

Negeri 2 Klaten. Kompetensi ini menuntut hasil yang baik, karena

kompetensi memprogram mesin NC/CNC merupakan kompetensi yang

wajib dikuasai oleh siswa SMK kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.

Dengan memahami kompetensi ini siswa diharapkan dapat membuat

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

4

program NC yang kemudian dapat diterapkan untuk mengoperasikan mesin

CNC dalam pengerjaan benda kerja sederhana dalam kompetensi

mengoperasika mesin CNC.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dengan melakukan

pengamatan selama kegiatan PPL di lokasi tersebut dan setelah melakukan

sharing dengan guru pengampu kompetensi memprogram dan

mengoperasikan mesin NC/CNC kelas XII di SMK Negeri 2 Klaten, diperoleh

gambaran bahwa kompetensi memprogram mesin NC/CNC pada mata

pelajaran kompetensi kejuruan teknik permesinan, kemampuan pelajar

dalam memahami materi yang diajarkan yaitu tentang pemrograman mesin

CNC terbilang kurang. Efektifitas pelajar dalam menyerap materi

pembelajaran belum optimal, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi

pembelajaran dari sebagian besar siswa masih di bawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Menurut pengakuan beberapa siswa, siswa cenderung

kesulitan untuk memahami materi terkait pemrograman mesin CNC.

Untuk dapat membuat program mesin CNC terdapat beberapa sub

kompetensi (kemampuan awal) yang perlu dimiliki oleh siswa. Seperti

diketahui bahwa di dalam program NC terdapat sejumlah data, yaitu: bentuk

dan elemen geometri yang ditunjukkan dengan gambar kerja, data kondisi

pemotongan (cutting condition) dan urutan langkah pemesinan (lihat Gambar

1). Kemampuan membaca gambar teknik ini perlu dikuasai oleh siswa

dikarenakan gambar teknik merupakan alat yang digunakan oleh seorang

perancang untuk menyampaikan informasi atau idenya kepada orang terkait

dalam proses produksi. Tanpa pengetahuan yang cukup mengenai gambar

teknik siswa akan kesulitan dalam memahami benda kerja seperti apa yang

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

5

hendak dikerjakan. Seperti diketahui dalam gambar kerja memuat bentuk

dan elemen geometri dari benda kerja yang akan dikerjakan, sehingga tanpa

memahami gambar kerja siswa akan kesulitan dalam menentukan titik-titik

yang dilalui pahat dalam proses pemesinannya, kemudian siswa akan

kesulitan untuk membuat program NC-nya.

Gambar 1. Pengetahuan Awal/Pendukung Kompetensi Pemrograman CNC

Kemampuan selanjutnya yang perlu dikuasai siswa adalah kemampuan

matematis dan geometri. Menurut Gibbs & Crandell (1991: 9-2),

Kemampuan matematika seorang teknisi merupakan bidang keahlian ketiga

yang harus dipertimbangkan. Dalam pemrograman part, kemampuan

matematika sangat dibutuhkan dalam perhitungan yang berkaitan dengan

kecepatan dan pemakanan, perhitungan juga dibutuhkan pada penentuan

titik-titik interseksi profil, pusat busur dan lain sebagainya. Hal ini

dikarenakan dalam metode kerjanya, mesin CNC ini pergerakannya dikontrol

menggunakan komputer dengan menggunakan bahasa numerik. Dalam

setiap gerakannya, mesin CNC ini digambarkan sebagai suatu koordinat

untuk suatu titik yang akan dituju dalam setiap gerakannya. Dimana titik-titik

koordinat tersebut menggunakan metode koordinat kartesian sehingga siswa

juga diharuskan menguasai kemampuan membaca geometri. Tanpa

menguasai kemampuan membaca koordinat kartesian ini siswa akan

Program NC/CNC

Cutting Condition dan Langkah Pemesinan (Teori Pemesinan)

Titik-titik Koordinat Cutting Tool

(Geometri & Matematis)

Bentuk dan Elemen Geometri

(Membaca Gambar Teknik)

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

6

kesulitan untuk membuat program mesin CNC. Kemampuan ini akan sangat

membantu siswa dalam memahami letak dari titik-titik pergerakan mesin

CNC. Sedangkan kemampuan matematis siswa akan sangat membantu

siswa dalam perhitungan geometri benda kerja atau titik-titik pergerakan

mesin CNC yang tidak ditampilkan dalam gambar kerja.

Selanjutnya, siswa juga perlu menguasai materi teori pemesinan. Pada

pembuatan program mesin CNC ini teori pemesinan sangat berhubungan

dengan penentuan besarnya pemakanan (feeding), kecepatan potong

(cutting speed) dan kecepatan putar spindel utama pada program mesin

CNC tersebut dan juga metode kerja dari mesin CNC tersebut. Hal ini perlu

dikuasai siswa agar siswa dapat menentukan besarnya feeding dan

kecepatan putaran mesin yang aman untuk digunakan. Dengan menguasai

teori pemesinan akan sangat membantu siswa dalam pemrograman mesin

CNC, salah satu contoh adalah siswa akan dapat menentukan dengan baik

bagaimana langkah pengerjaan dari proses pengerjaan benda kerja

sehingga proses pengerjaan dapat berjalan lancar dan lebih efisien. Variabel

kemampuan teori pemesinan dalam laporan ini diukur dengan hasil ujian dari

teori kejuruan teknik pemesinan yang didalamnya terdapat materi-materi

tentang teori pemesinan dan pengetahuan dasar tentang mesin-mesin

perkakas termasuk mesin bubut dan frais. Sehingga dengan menguasai

materi ini, akan memungkinkan siswa untuk dapat berpikir logis tentang

langkah-langkah pengerjaan suatu benda kerja dengan mesin NC/CNC, baik

untuk mesin CNC 2A maupun CNC 3A.

Robbins (2008: 57) mengungkapkan bahwa kemampuan (ability) berarti

kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

7

pekerjaan, dan setiap kemampuan dari masing-masing individu berbeda-

beda. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan siswa dalam berbagai bidang tersebut pastinya berbeda-beda

sehingga akan sangat berpengaruh juga pada kemampuan siswa untuk

melakukan suatu pekerjaan tertentu. Perbedaan kemampuan siswa dalam

berbagai kompetensi tersebut dapat dipengaruhi atau dibentuk dengan

proses belajar, sedangkan keberhasilan proses belajar siswa dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya kemampuan awal siswa, potensi siswa

terkait kecerdasan dan gaya pembelajaran yang digunakan, motivasi siswa,

lingkungan belajar siswa dan lain sebagainya. Pada masing-masing siswa

pastinya mendapatkan pengaruh yang berbeda terkait faktor-faktor tersebut

sehingga menyebabkan perbedaan hasil belajar pada tiap-tiap siswa.

Berdasarkan permasalahan maka peneliti akan melakukan penelitian

yang berjudul “HUBUNGAN KEMAMPUAN MATEMATIS, MEMBACA

GAMBAR TEKNIK DAN TEORI PEMESINAN TERHADAP KEMAMPUA N

MEMBUAT PROGRAM CNC SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK

PEMESINAN SMK NEGERI 2 KLATEN”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dalam kompetensi memprogram mesin CNC belum

sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kemampuan awal siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang

dicapai siswa.

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

8

3. Potensi diri siswa terkait kecerdasan dan gaya belajar siswa yang

berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.

4. Kurangnya motivasi dan semangat siswa untuk belajar dapat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

5. Terdapat faktor lingkungan atau faktor dari luar diri siswa termasuk guru,

teman dan sarana belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar

yang dicapai siswa.

6. Kemampuan siswa dalam menghubungkan materi pelajaran yang lama

dengan yang baru atau yang sedang dipelajari dapat mempengaruhi

hasil belajar siswa.

7. Kurangnya kemampuan siswa memahami materi lainnya sehingga

berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami tentang

pemrograman mesin CNC.

8. Kurangnya kemampuan matematis siswa sehingga siswa kesulitan

dalam membuat program mesin CNC.

9. Kurangnya kemampuan membaca gambar teknik siswa sehingga siswa

kesulitan dalam membuat program CNC.

10. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami teori pemesinan

sehingga siswa kesulitan dalam menentukan feeding dan kecepatan

putar mesin dalam pembuatan program CNC.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini bertujuan untuk

memperjelas masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus mengingat

banyaknya masalah yang ditemukan. Penelitian ini akan menitik beratkan

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

9

pada tiga faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam

membuat program mesin CNC yaitu kemampuan matematis siswa,

kemampuan membaca gambar teknik dan kemampuan siswa dalam teori

pemesinan. Faktor-faktor tersebut diprediksi mempunyai kontribusi besar

yang berpengaruh pada kemampuan siswa kelas XII jurusan Teknik

Pemesinan SMK N 2 Klaten dalam membuat program CNC.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan maslah penelitian di atas, maka rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan matematis, membaca gambar teknik, teori

pemesinan dan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII

program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

2. Adakah hubungan kemampuan matematis terhadap kemampuan

membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

3. Adakah hubungan kemampuan membaca gambar teknik terhadap

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

4. Adakah hubungan kemampuan teori pemesinan terhadap kemampuan

membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

5. Adakah hubungan kemampuan matematis, membaca gambar teknik

dan teori pemesinan terhadap kemampuan membuat program CNC

siswa kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2

Klaten?

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

10

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana kemampuan matematis, membaca gambar

teknik, teori pemesinan dan kemampuan membuat program CNC siswa

kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

2. Mengetahui adakah hubungan kemampuan matematis terhadap

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

3. Mengetahui adakah hubungan kemampuan membaca gambar teknik

terhadap kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program

keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

4. Mengetahui adakah hubungan kemampuan teori pemesinan terhadap

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten?

5. Mengetahui adakah hubungan kemampuan matematis, membaca

gambar teknik dan teori pemesinan terhadap kemampuan membuat

program CNC siswa kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan

SMK Negeri 2 Klaten?

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga

dapat digunakan sebagai salah satu langkah memajukan dunia pendidikan.

Adapun manfaat secara teoritis maupun praktis dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

11

1. Secara teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan dalam hal pemrograman mesin CNC, kemampuan

matematis, teori pemesinan dan membaca gambar teknik.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian

sejenis pada masa depan dan sebagai informasi bagi penelitian

selanjutnya.

2. Secara praktis

a. Bagi peneliti

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta dan dapat

menambah pengetahuan terkait dengan tugas kependidikan.

b. Bagi SMK Negeri 2 Klaten

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan guna

meningkatkan kemampuan membuat program CNC dengan

memperhatikan berbagai faktor yang dapat berpengaruh, sebagai

gambaran untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata diklat

kompetensi kejuruan teknik pemesinan dan sebagai acuan guna

meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat program CNC

yang benar.

c. Bagi guru/tenaga pengajar

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk lebih

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam pemrograman mesin CNC

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

12

serta dapat menanamkan atau memacu faktor tersebut sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

Menambah koleksi perpustakaan yang diharapkan dapat

bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa ataupun pihak

lain yang berkepentingan.

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Tim Pengembang MKDP (2012), menyimpulkan bahwa

belajar adalah aktifitas yang disengaja dan dilakukan oleh individu

agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang

tadinya tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan

sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil.

Sejalan dengan pengertian di atas Arif Sadiman dalam Tim

Pengembang MKDP (2012: 125), menyatakan belajar adalah suatu

proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan

berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat.

Sedangkan Hakim (2005: 1), menyatakan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan

tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,

sikap, kebisaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan

kemampuan lain. Sehingga jika di dalam suatu proses belajar

seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan

kuantitas kemampuan, dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya

belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami

kegagalan di dalam proses belajar.

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

14

Belajar menurut Gagne (1984) dalam Tim Pengembang MKDP

(2012: 125), adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah

prilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian tersebut

terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu:

(1) proses, yaitu belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. (2) perubahan prilaku, yaitu merupakan hasil belajar akan tampak pada perubahan prilaku individu yang belajar. (3) pengalaman, belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

Sunaryo (2004: 164) menjelaskan tentang kegiatan belajar, bahwa

dalam kegiatan belajar melibatkan aspek fisiologis atau struktur yaitu

otak dan aspek psikologis atau fungsi (berpikir). Dampak dari setiap

perubahan belajar adalah terjadi perubahan dalam aspek fisiologis

dan psikologis. Perubahan dalam aspek fisiologis misalnya dapat

berjalan, berlari, dan mengendarai kendaraan, sedangkan dalam

aspek psikologis berupa diperolehnya pemahaman, pengertian

tentang apa yang dipelajari, seperti pemahaman dan pengertian

tentang ilmu pengetahuan, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Mayer (2009: 18-21), menyatakan bahwa terdapat dua pandangan

yang kontras terkait belajar, yang pertama adalah belajar sebagai

akuisisi informasi, pembelajaran itu melibatkan penambahan informasi

pada memori seseorang. Pembelajaran itu didasarkan pada informasi

yaitu suatu item objektif yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat

lainnya (ke otak manusia). Sedangkan yang kedua adalah belajar

sebagai konstruksi pengetahuan, bahwa belajar adalah aktivitas

sense-making atau penalaran masuk akal yaitu berusaha

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

15

membangun representasi mental yang koheren dari materi yang

disajikan. Menurut pandangan ini, pengetahuan selalu terkonstruksi

secara personal oleh masing-masing orang dan tidak bisa dikirim

dalam bentuk tertentu/pasti dari satu otak ke otak lain, maka masing-

masing orang bisa mendapatkan hasil pembelajaran yang berbeda.

Murid adalah pihak aktif yang mencari pemahaman; yang mengindra

presentasi multimedia dan mencoba menata lalu memadukan materi-

materi yang disajikan itu kedalam representasi mental yang koheren

dengan bimbingan dari guru dalam proses

pemahaman/penalarannya. Tujuan dari pembelajaran ini tidak hanya

untuk menyajikan informasi tetapi juga memberikan bimbingan

bagaimana memproses informasi yang disajikan. Yakni, menentukan

apa yang harus diberi perhatian, bagaimana secara mental

mengenalinya, dan bagaimana menghubungkannya dengan

pengetahuan-pengetahuan terdahulu.

Mayer (2009: 77), menambahkan bahwa terdapat tiga tiga proses

kognitif yang dilibatkan dalam pembelajaran aktif yaitu: memilih materi

yang relevan terjadi saat murid memberikan perhatian pada kata-kata

dan gambar yang memadai pada materi tersaji. Selanjutnya, menata

materi yang telah terpilih dengan cara membangun hubungan

struktural diantara unsur-unsur. Kemudian memadukan materi terpilih

dengan pengetahuan yang sudah ada bisa meliputi: membangun

hubungan antara materi yang masuk itu dengan bagian yang relevan

dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

16

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan oleh individu

yang dilakukan secara sengaja dimana dalam pembelajaran tersebut

tidak hanya bertujuan untuk menyajikan informasi tetapi juga

memberikan bimbingan bagaimana memproses informasi yang

disajikan, diantaranya menentukan apa yang harus diberi perhatian,

bagaimana secara mental mengenalinya, dan bagaimana

menghubungkannya dengan pengetahuan-pengetahuan terdahulu.

Kemudian setelah serangkaian kegiatan tersebut akan

mengakibatkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen pada

individu seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

pemahaman, keterampilan dan lain sebagainya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Slameto (2013: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, akan tetapi dapat dibagi

menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor

intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, sedangkan

faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

1) Faktor intern

Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah,

faktor psikologis dan faktor kelelahan.

a) Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis

Menurut Slameto (2013: 55) terdapat tujuh faktor yang

tergolong ke dalam faktor psikologis, yaitu:

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

17

(1) Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke

dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan

cepat (Slameto, 2013:56).

(2) Perhatian

Menurut Ghazali dalam Slameto (2013:56), perhatian

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-

mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau

sekumpulan objek.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan

(Slameto, 2013: 57).

(4) Bakat

Slameto (2013: 57) menyatakan bahwa bakat adalah

kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar

atau berlatih.

(5) Motif

Motif erat sekali hubunganya dengan tujuan yang akan

dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari

atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

18

berbuat, sedangkan yang menyebabkan berbuat adalah

motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya

(Slameto, 2013: 58).

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/frase dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tumbuhnya

sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru (Slameto,

2013: 58).

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang

dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melakukan kecakapan.

c) Faktor kelelahan

Slameto (2013) menyatakan bahwa kelelahan dibedakan

menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan

rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat

dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga

minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor ekstern

Slameto (2013: 60) mengelompokan faktor faktor eksternal yang

berpengaruh terhadap belajar menjadi 3 faktor, yaitu: faktor

keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

19

Menurut Sukmadinata (2005: 162-165), faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar itu terdiri dari dua faktor yaitu:

1) Faktor-faktor dari dalam individu

a) Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani

seperti kelengkapan dan kesehatan indera penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan.

b) Aspek psikis atau rohani yaitu mencakup kesehatan psikis,

kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta

kondisi efektif dan kognitif dari individu.

2) Faktor-faktor dari luar individu

a) Lingkungan keluarga mencakup keadaan rumah dan ruangan

tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada,

suasana dalam rumah dan suasana di lingkungan sekitar

rumah, keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan

hubungan anggota keluarga.

b) Lingkungan sekolah mencakup sarana dan prasarana belajar,

sumber-sumber belajar, media belajar, suasana sekolah dan

pelaksanaan belajar mengajar, hubungan siswa dengan

teman-temannya, guru-gurunya serta staf sekolah yang lain.

c) Lingkungan masyarakat mencakup dimana siswa atau individu

berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas

belajarnya.

c. Faktor Kesiapan

Menurut Slameto (2013: 113), Kesiapan adalah keseluruhan

kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberi respon atau

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

20

jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian

kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan

untuk memberi respon. Salah satu kondisi tersebut adalah

keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah

dipelajari.

Slameto (2013: 115), mengungkapkan bahwa ada beberapa

prinsip dan aspek kesiapan. Prinsip-prinsip kesiapan antara lain:

1) Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling mempengaruhi). 2) Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh

manfaat dari pengalaman. 3) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif

terhadap kesiapan. 4) Kesiapan dasar untuk membentuk dan terbentuknya dalam

periode tertentu selama masa pembentukan dan perkembangan.

Ada beberapa aspek kesiapan diantaranya (Slameto, 2013: 115-

116):

1) Kematangan (maturation) Kematangan adalah proses yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.

2) Kecerdasan Menurut J. Piaget dalam Slameto, perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut:

a) Sensor motor period (0-2 tahun) b) Preoperasional period (2-7 tahun) c) Concreate operation (7-11 tahun) d) Formal operational (lebih dari 11 tahun)

Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek yang konkret serta: (1) Dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada

melalui pemikiran. (2) Dapat mengoordinasikan situasi atau masalah. (3) Dapat berfikir dengan logis, mengenai hubungan sebab-

akibat, memecahkan masalah, dan berfikir secara ilmiah.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

21

2. Hakikat Mesin CNC

a. Pengertian Mesin CNC

NC adalah singkatan dari Numerically Controlled, sedangkan CNC

adalah singkatan dari Computer Numerically Controlled. Mesin

NC/CNC adalah suatu mesin atau perangkat mesin yang dikendalikan

oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik. Bahasa

numerik adalah perintah-perintah dalam bentuk kode huruf dan angka

yang telah distandardisasikan (Emrizal, 2007: 3).

Sedangkan pengertian mesin CNC menurut Yogaswara (1999:

48), adalah suatu mesin perkakas (bubut atau frais) dengan teknik

pengoperasian secara otomatis melalui instruksi-instruksi numerical

yang dinyatakan dalam suatu bentuk kode/pemrograman.

Darmanto (2007: 7) menyebutkan beberapa definisi tentang mesin

CNC diantaranya sebagai berikut:

1) Masukan data (Data Input) Suatu mesin untuk memasukkan angka dan huruf.

2) Pemrosesan Data (Data Processing) Suatu mesin yang memahami data, memroses, dan menghitungnya.

3) Keluaran Data/Pelaksanaan (Execution) Suatu mesin untuk meneruskan data dan mengolahnya menjadi harga terhitung, dan mengubahnya dalam bentuk perintah-perintah.

4) Suatu mesin yang mengikuti instruksi. (Darmanto, 2007: 7).

Sedangkan perbedaan antara kontrol numerik (NC) dengan

Computerized numerical (CNC) dijelaskan oleh Gibbs & Crandell

(1993: bab 1-1), bahwa kontrol numerik atau pengaturan numerik

(numerical control : NC) adalah istilah yang digunakan untuk

menjelaskan kontrol gerak mesin dan berbagai fungsi lainnya yang

menggunakan instruksi yang dinyatakan dalam satu seri bilangan dan

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

22

dikendalikan oleh sistem kontrol elektronika. Istilah Computerized

numerical (CNC) digunakan bila sistem kontrol memakai kontrol

internal. Komputer internal memungkinkan penyimpanan program

tambahan, penyuntingan program, penjalanan program dari memori,

diagnostik kontrol dan pemeriksaan mesin, pekerjaan rutin-rutin atau

khusus, dan kemampuan perubahan skala inci/metrik/absolute.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

mesin CNC (Computerized Numerical Control) adalah mesin yang

dikendalikan atau dikontrol oleh program NC (numerical control) yang

berupa kode atau bahasa numerik yang ditampilkan pada layar

komputer. Kode numerik ini merupakan kode yang sudah ditetapkan

dan dipahami oleh mesin, sehingga ketika kita memasukkan perintah

dengan kode-kode tersebut ke dalam komputer maka selanjutnya

mesin akan membaca kode-kode numerik tersebut dan kemudian

mesin tersebut akan mengaplikasikan kode-kode numerik tersebut

menjadi gerak mesin diantaranya: pengendalian gerak poros utama,

pemilihan pahat, menggerakkan pahat, mengontrol masukan

pendingin dan sebagainya.

Menurut Emrizal (2007: 4), mesin bubut CNC terdiri atas 3 bagian

dan ini juga berlaku pada mesin frais CNC. Bagian-bagian tersebut

adalah:

1) Bagian Mekanik Bagian mekanik yaitu merupakan bagian yang dikendalikan dengan gerakan secara mekanik.

2) Bagian Kontrol/pengendali Bagian kontrol yaitu berupa boks/panel pengendali mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar yang dapat mengontrol jalannya pergerakan mesin.

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

23

3) Bagian Tampilan Program Tampilan program berfungsi untuk menyajikan data program pengoperasian CNC, baik secara manual maupun terprogram (CNC).

b. Program Mesin CNC

Hollebrandse (1993: Bab 6-1) menjelaskan tentang pemrograman

mesin CNC, bahwa pemrograman mesin CNC merupakan bagian

persiapan pekerjaan dan meliputi lebih dari pada pengetahuan

bahasa mesinnya sendiri.

Memprogram adalah menetapkan dalam kode dari posisi perkakas itu terhadap benda kerjanya, dimana diperhitungkan dengan aspek-aspek teknologi dari hasil pekerjaan dan kemungkinan-kemungkinannya dari mesin perkakas dan benda kerja itu (Hollebranse, 1993: Bab 6-1).

Sedangkan Gibbs & Crandell (1993: Bab 8-1), menjelaskan

pemrograman CNC dengan istilah program part, yaitu bahwa program

part digunakan untuk menjelaskan suatu set instruksi yang bila

dimasukkan ke dalam unit kontrol mesin, akan menyebabkan mesin

berfungsi dengan cara yang diperlukan untuk menghasilkan

komponen atau part tertentu.

Hal yang harus disertakan dalam program part adalah data

dimensi yang diperlukan yang berkaitan dengan bentuk komponen itu

sendiri, bersama dengan data kontrol yang membuat mesin

melakukan gerak geser yang diperlukan untuk menghasilkan

komponen. Data ini akan dilengkapi dengan data instruksi yang akan

mengaktifkan dan mengontrol fungsi-fungsi dukungan yang sesuai

(Gibbs & Crandell, 1993: Bab 8-1).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa

pemrograman mesin CNC adalah merupakan bagian dari persiapan

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

24

pekerjaan dengan mesin CNC, yaitu berupa penyusunan suatu set

instruksi yang berupa kode-kode dari posisi perkakas itu terhadap

benda kerja yang apabila dimasukkan ke dalam unit kontrol mesin

akan menyebabkan mesin berfungsi yang kemudian akan

menghasilkan suatu komponen atau part tertentu.

Sedangkan dalam penulisan/penyusunan program NC untuk

suatu benda kerja akan berhubungan dengan petunjuk-petunjuk

benda kerja yang bersangkutan yang ditetapkan dalam gambar kerja,

metode-metode pengerjaan yang berhubungan dengan mesin dan

peralatan/perlengkapan mesin dan juga perencanaan dan harga-

pokok produksi. Sehingga seorang programer harus mempunyai

pengetahuan yang mendasar dan pengertian yang berhubungan

dengan:

1) Gambar-gambar kerja 2) Urutan-urutan pengerjaan 3) Pengertian teknologi berbagai metode-metode produksi, seperti

membubut, mengefrais, mengelap, melubang dan sebagainya 4) Teknik pemasangan/pemuatan benda kerja dan piranti

(Hollebrandse, 1993: bab 6-1).

Terdapat beberapa hal penting terkait dengan program mesin

CNC, yaitu diantaranya sebagai berikut:

1) Perintah Pendahuluan

Gibbs & Crandell (1993: Bab 6-1), menjelaskan tentang

perintah pendahuluan dengan fungsi persiapan (preparatory),

yaitu digunakan untuk menginformasikan unit kontrol mesin akan

fasilitas yang diperlukan untuk pengerjaan dengan mesin yang

dilaksanakan. Sebagai contoh, unit kontrol perlu tahu apakah

gerakan sumbu yang dinyatakan secara dimensional di dalam

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

25

program dibuat dalam unit inci atau metrik, dan apakah batang-

putar berputar menurut arah atau berlawanan arah jarum jam.

Setiap fungsi yang diidentifikasi oleh alamat huruf G diikuti dengan

dua digit. Sehingga fungsi-fungsi persiapan umumnya disebut

dengan “G codes”.

2) Data Geometri Benda Kerja

Menurut Darmanto (2007: 15), prinsip kerja mesin CNC milling

menggunakan sisitem persumbuan dengan dasar sistem

koordinat kartesius. Hal ini juga berlaku untuk semua pekerjaan

pada mesin CNC.

Suatu susunan sumbu-sumbu tegaklurus (kartesians) adalah

sebuah susunan sumbu-sumbu dimana sumbu-sumbu satu sama

lain tegak lurus. Dengan susunan sumbu-sumbu tegak lurus itu

kita dapat pula menetapkan posisi tersebut dalam ruangan secara

ilmu-pasti. Kita batasi terlebih dahulu sampai bidang datar dengan

dua buah sumbu yang satu sama lain tegak lurus X dan Y.

sumbu-sumbu X dan Y itu saling memotong pada titik

berangkatnya atau titik nol. Kedua sumbu bidang X dan Y

membagi bidang itu dalam empat buah sektor, disebut kuadran

(Hollebrands, 1993: Bab 3-1).

Untuk menentuan lokasi di dalam ruangan kita menggunakan

sumbu ketiga, yakni sumbu Z, yang titik awalnya juga tegak lurus

pada bidang XY-nya. Sekarang kita mempunyai susunan tiga

buah bidang, yakni bidang XY, XZ dan YZ (Hollebrands, 1993:

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

26

Bab 3-2). Koordinat-koordinat X,Y dan Z pada gambar di bawah

adalah (40, -30, 50).

Gambar 2. Susunan Sumbu Ruang (Hollebrands, 1993: bab 3-3)

3) Data Parameter Pemesinan

Menurut Gibbs & Crandell (1993: 7-1), dalam menentukan

operasi pemotongan metal, cukup sulit untuk menentukan data

secara akurat. Namun disini seorang programer dituntut untuk

membuat entri program yang baik agar mesin CNC dapat

berfungsi dengan baik. Terdapat faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam penentuan besarnya kecepatan putar

mesin dan pemakanan yang sesuai, diantaranya kondisi mesin,

daya yang tersedia, pemegangan benda kerja (work-holding),

volume metal yang dipotong, pengerjaan akhir permukaan yang

diperlukan dan jenis pendingin yang digunakan.

Terdapat beberapa parameter pemesinan yang perlu

ditentukan oleh seorang programer dalam pembuatan program

mesin CNC, diantaranya sebagai berikut:

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

27

a) Kecepatan pemotongan (cuttung speed)

b) Kecepatan putaran mesin

c) Kecepatan pemakanan (feeding)

4) Data Tools

Menurut Gibbs & Crandell (1993: 3-31), menyatakan bahwa

dasar dari kontrol komputer secara numerik adalah gerak geser

mesin dalam jarak tertentu yang berhubungan dengan datum (titik

referensi) yang ditentukan sebelumnya. Akan tetapi dalam

sebagian besar operasi mesin menggunakan lebih dari satu piranti

(tool) yang memiliki panjang dan diameter yang bervariasi. Ini

berarti apabila sisi pemotong dari salah satu piranti diset ke titik

referensi yang ada hubungannya dengan gerak geser, piranti

yang memiliki dimensi yang berbeda dengan piranti set tidak akan

memulai pergerakannya dari datum yang sama, maka diperlukan

adanya kompensasi dalam gerak geser untuk menyesuaikan

dengan variasi dimensi piranti. Kompensasi ini disebut sebagai

penyeimbangan piranti (tool offset), dan fasilitas offset. Sekali

penyeimbangan dibuat, gerak geser secara otomatis disesuaikan

keperluan selama program dijalankan.

Dengan adanya penyeimbangan panjang piranti (tool length

offset) pada mesin, pemrograman untuk berbagai panjang piranti

dapat diabaikan dan pada penulisan program diasumsikan bahwa

gerakan untuk semua piranti dimulai dari datum nol sumbu Z

(Gibbs & Crandell, 1993: 3-33).

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

28

c. Sistem Pemrograman CNC

1) Pemrograman Sistem Inkrimental

Menurut Purwoko (2015), pemrograman sistem inkrimental

adalah sistem pemrograman yang dalam menentukan data posisi

setiap elemen geometri diukur dari titik referensi yang berpindah-

pindah. Data posisi elemen geometri ditentukan dari kedudukan

atau posisi terakhir gerakan relatif pahat. Titik terakhir gerakan

lintasan adalah sebagai titik referensi (titik nol) untuk lintasan

berikutnya.

X Z -3 0 0 -2,5 1 0 0 -1,5 2 -2

Gambar 3. Pengukuran Sistem Inkrimental (Purwoko, 2015)

2) Pemrograman Sistem Absolut

Menurut Purwoko (2015), Pemrograman sistem absolut adalah

sistem pemrograman yang dalam menentukan data-data posisi

elemen geometri dalam gambar kerja didasarkan pada satu titik

referensi. Semua elemen geometri dalam ruang atau bidang

sistem koordinat yang terpilih, didefinisikan letaknya dari satu titik

referensi (titik nol) yang tetap.

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

29

X Z -3 0 -3 -2,5 -2 -2,5 -2 -4 0 -6

Gambar 4. Pengukuran Sistem Absolut (Purwoko, 2015)

3. Hakikat Matematis

a. Pengertian Matematika

Menurut Masykur & Fathani (2009: 42-43) dalam buku

Mathematical Inteligence, istilah matematika berasal dari kata Yunani

“mathein” atau “manthenein”, yang artinya “mempelajari”. Mungkin

kata tersebut juga erat hubungannya dengan kata sansekerta

“medha” atau “widya” yang artinya “kepandaian”, “ketahuan”, atau

“intelligensi”. Dalam buku Landasan Matematika, Andi Hakim

Nasution tidak menggunakan istilah “ilmu pasti” dalam menyebutkan

istilah ini. Kata “ilmu pasti” merupakan terjemahan dari bahasa

Belanda “wiskunde”. Penggunaan kata “ilmu pasti” atau “wiskunde”

untuk “mathematics” seolah-olah membenarkan pendapat bahwa di

dalam matematika semua hal sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi.

Padahal, kenyataan sebenarnya tidak demikian, sebab dalam

matematika banyak terdapat pokok bahasan yang tidak pasti. Dengan

demikian, istilah “matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu

pasti”. Karena dengan menguasai matematika orang akan dapat

belajar untuk mengatur jalan pemikirannya dan sekaligus belajar

menambah kepandaiannya. Dengan kata lain, belajar matematika

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

30

sama halnya dengan belajar logika, karena kedudukan matematika

dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai ilmu dasar atau ilmu alat.

Sehingga untuk dapat berkecimpung di dunia sains, teknologi atau

disiplin ilmu lainnya, langkah awal yang harus ditempuh adalah

menguasai alat atau ilmu dasarnya, yakni menguasai matematika

secara benar.

Menurut Johnson dan Myklebust (1967) dalam Abdurrahman

(2003: 252), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi

praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif

dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk

memudahkan berpikir. Sejalan dengan pengertian tersebut Lerner

(1988) dalam Abdurrahman (2003: 252), mengemukakan bahwa

matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan

bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,

mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan

kuantitas.

Sedangkan Kline (1981) dalam Abdurrahman (2003: 252),

mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan

ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga

tidak melupakan cara bernalar induktif.

Sedangkan menurut Paling (1982) dalam Abdurrahman (2003:

252), menyatakan bahwa ide manusia tentang matematika berbeda-

beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-

masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan

yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi; tetapi ada pula yang

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

31

melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.

Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala

sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Selanjutnya, Paling

mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk

menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia;

suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan

tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang

menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri

manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-

hubungan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah sebuah ilmu yang tidak hanya mempelajari pola

bilangan saja, melainkan sebuah ilmu yang mempelajari tentang pola-

pola dan hubungan-hubungan dalam dunia ini yang dapat

meningkatkan keterampilan kognitif dan berpikir logis seorang

individu, sehingga matematika merupakan ilmu dasar untuk

mempelajari disiplin ilmu lainnya seperti sains, teknologi dan lain-lain.

b. Geometri

Lynch & Parr (2000: 53), menyatakan bahwa “geometry is the

study of shapes and the relationships between points, lines and

planes”, meksudnya bahwa geometri adalah studi tentang berbagai

bentuk bidang datar dan hubungan antara titik-titik, garis-garis dan

bidang-bidang. Hal yang sama dikemukakan oleh Waridah & Suzana

(2014: 184), geometri adalah cabang matematika yang mempelajari

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

32

sifat-sifat garis, sudut, bidang, dan ruang atau juga dapat diartikan

sebagai ilmu ukur.

Selanjutnya terkait matematika Greenberg (1993: 293),

menyatakan bahwa “geometry is not about light rays, but the path of

light ray is one possible physical interpretation of the undefined

geometry term “line”. Maknanya bahwa geometri bukan tentang sinar

cahaya, tetapi jalan sinar cahaya merupakan suatu interpretasi fisik

yang dalam geometri yang tidak terdefinisi dikenal dengan istilah

“garis”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa geometri merupakan

studi yang mempelajari tentang bentuk-bentuk bidang datar dan

pengukurannya. Dalam geometri terdapat pembahasan tentang titik,

garis dan bidang yang tidak terdefinisi, namun istilah-istilah tersebut

dapat digantikan dengan istilah lain yang tidak mengubah

makna/maksudnya.

c. Trigonometri

Menurut Encyclopædia Britannica (2002: 3), bahwa “trigonometry,

a branch of mathematics, uses methods to slove problems related to

triangles. In other words, if the required number of sides and angles of

triangle are known, the triangle can be sloved by trigonometric

methods that compute the value of the unknown sides and angles”.

Maksudnya bahwa, trigonometri adalah merupakan cabang dari

matematika, metode yang digunakan untuk memecahkan masalah

terkait segitiga, dengan kata lain segitiga dapat dipecahkan dengan

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

33

menggunakan metode trigonometri untuk memperhitungkan nilai dari

sisi dan sudut yang tidak diketahui.

Khattar (2007: 3) menyatakan bahwa “the word ‘trigonometry is

derived from two greek words ‘trigon’ and ‘metron’ which means

measuring the sides of triangel”. Maknanya bahwa trigonometri

adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran sisi-sisi segitiga.

Hal yang sama dikemukakan oleh Moyer (2013: 1), bahwa

“trigonometry is the branch of mathematics concerded with the

measurement of the parts, sides and angles of triangle”, maknanya

trigonometri adalah cabang matematika yang terkait pengukuran

bagian-bagian, sisi-sisi dan sudut-sudut pada segitiga.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas,

2002: 1211), Trigonometri diartikan sebagai bagian dari matematika

yang mempelajari tentang ilmu ukur sudut dan batasan-batasan

dalam segitiga. Jadi dapat disimpulkan bahwa trigonometri adalah

bagian dari ilmu matematika yang mempelajari tentang hubungan

antara sisi dan sudut suatu segitiga serta fungsi dasar yang muncul

dari hubungan tersebut.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari

tentang hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut pada suatu segitiga

serta metode yang digunakan untuk memecahkan masalah terkait

segitiga, yaitu metode untuk memperhitungkan nilai dari sisi-sisi dan

sudut-sudut pada segitiga.

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

34

d. Matematika SMK

Berdasarkan silabus matematika di SMK Negeri 2 Klaten terdapat

materi-materi pokok bahasan sebagai berikut:

1) Materi Pokok di Kelas X a) Eksponen dan Logaritma b) Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak c) Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Dua Variabel,

dan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel d) Matriks e) Relasi dan Fungsi f) Barisan dan Deret g) Persamaan dan Fungsi Kuadrat h) Geometri (12 jam pelajaran)

Kompetensi dasar: (1) Mendiskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik, garis

dan bidang melalui demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya.

(2) Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik, garis dan bidang.

i) Trigonometri (12 jam pelajaran) Kompetensi dasar: (1) Mendieskripsikan konsep perbandingan trigonometri pada

segitiga siku-siku melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku-siku sebangun.

(2) Menentukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku.

(3) Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika.

(4) Mendeskripsikan konsep fungsi trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya serta menentukan hubungan nilai fungsi trigonometri dari sudut-sudut istimewa.

(5) Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.

(6) Menyajikan grafik fungsi trigonometri. j) Limit Fungsi Aljabar k) Statistika l) Peluang

2) Materi Pokok di Kelas XI a) Program Linier b) Matriks c) Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers d) Barisan dan Deret Tak Hingga e) Hubungan Antar Garis

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

35

f) Rumus-rumus Segitiga g) Statistika h) Aturan Pencacahan i) Persamaan Lingkaran j) Transformasi Geometri (8 jam pelajaran)

Kompetensi dasar: (1) Menganalisis sifat-sifat transformasi geometri (translasi,

refleksi, dilatasi, dan rotasi) dengan pendekatan koordinat dan menerapkannya dalam menyelesaikan masalah.

(2) Menyajikan objek kontekstual, menganalisis informasi terkait sifat-sifat objek dan menerapkan aturan transformasi geometri (translasi, refleksi dilatasi, dan rotasi) dalam memecahkan masalah.

k) Turunan l) Integral

3) Materi Pokok di Kelas XII a) Matriks b) Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan c) Induksi Matematika d) Diagonal Ruang, Diagonal Bidang, Bidang Diagonal e) Integral

4. Hakikat Gambar Teknik

a. Deskripsi Gambar Teknik

1) Pengertian Gambar Teknik

Hartoro & Pardjono (2002: 2) menjelaskan tentang gambar

teknik, bahwa dalam gambar teknik pembuat gambar

menuangkan ide perencanaan dari suatu benda atau bangunan

yang akan dibuat atau dibangun. Sedangkan menurut Sato &

Hartanto (2005: 1), Gambar merupakan sebuah alat untuk

menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu

gambar sering disebut sebagai “bahasa teknik” atau “bahasa

untuk sarjana teknik”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh beberapa ahli tentang

pengertian gambar teknik. Menurut Harsokoesoemo (2004: 2),

gambar teknik adalah alat penghubung atau alat komunikasi

antara perancang dan pembuat produk, dan antara semua orang

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

36

yang terlibat dalam kegiatan perancangan dan pembuatan,

bahkan gambar teknik adalah bahasa universal yang dipakai

dalam kegiatan dan komunikasi antara orang-orang teknik.

Kemudian menurut Emrizal (2009: 1), bahwa dalam bidang

keteknikan, gambar merupakan suatu alat untuk menyatakan

maksud, pokok-pokok pikiran, atau gagasan dari seorang

perencana teknik (juru gambar) kepada operator pemesinan atau

konsumen yang memerlukan informasi teknik. Karena gambar

teknik merupakan alat untuk menyatakan maksud atau gagasan,

dapat dikatakan gambar sebagai alat komunikasi atau bahasanya

orang-orang teknik, atau orang-orang yang berhubungan dalam

bidang keteknikan.

Selanjutnya Giesecke dkk (2000), menjelaskan pengertian

tentang gambar teknik dengan gambar kerja. Yaitu bahwa gambar

kerja yang secara normal mencakupkan rakitan dan rincian,

merupakan spesifikasi untuk pembuatan dari suatu desain. Bahwa

gambar produksi atau gambar kerja adalah merupakan tahapan

terakhir dari suatu proses desain. Giesecke dkk, mengungkapkan

bahwa proses desain yang mengarah ke pembuatan, perakitan,

pemasaran, pelayanan dan banyak kegiatan yang diperlukan

untuk suatu produk yang berhasil tersusun atas beberapa fase

yang dikenal dengan mudah. Walaupun banyak kelompok industri

dapat mengidentifikasi fase dengan cara mereka sendiri, prosedur

yang memudahkan untuk desain produk baru atau produk yang

ditingkatkan ialah dalam lima tahapan berikut:

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

37

1. Identifikasi masalah, kebutuhan, atau “pelanggan.” 2. Konsep atau gagasan. 3. Kompromi terhadap penyelesaian. 4. Model dan/atau prototipe. 5. Gambar produksi dan/atau gambar kerja.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

gambar teknik merupakan hasil penuangan ide-ide atau gagasan

dari seorang pembuat gambar, yang kemudian dapat digunakan

sebagai alat penghubung atau alat komunikasi antara perancang

dan pembuat produk, dan antara semua orang yang terlibat dalam

bidang keteknikan, atau gambar teknik dapat juga disebut sebagai

bahasa universal bagi orang-orang teknik.

2) Fungsi Gambar Teknik

Menurut Sato & Hartanto (2005:1) fungsi gambar teknik

digolongkan menjadi 3, yaitu:

1) Penyampaian informasi

Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari

perancang dengan tepat kepada orang-orang yang

bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan,

pemeriksaan, perakitan dan lain sebagainya (Sato & Hartanto,

2005: 2).

2) Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan

Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana

teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan.

Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan atau mensuplai

bagian-bagian produk untuk perbaikan (reparasi) atau untuk

diperbaiki, tetapi gambar-gambar diperlukan juga untuk

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

38

disimpan dan dipergunakan di kemudian hari (Sato &

Hartanto, 2005: 2).

3) Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi

Gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga

sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana. Oleh karena

itu sarjana teknik tanpa kemampuan menggambar,

kekurangan cara penyampaian keinginan, maupun

kekurangan cara menerangkan yang sangant penting (Sato &

Hartanto, 2005: 3).

b. Meteri Pembelajaran Gambar Teknik

1) Gambar Proyeksi

Gambar proyeksi adalah gambar dari suatu benda yang

diproyeksikan secara tegak lurus pada bidang dua dimensi/kertas

gambar sesuai dengan ketentuan dari jenis proyeksi yang

digunakan (Emrizal, 2009: 11).

Menurut Emrizal (2009: 11), gambar proyeksi yang digunakan

dalam bidang teknik ada dua macam, yaitu:

a) Gambar Proyeksi Piktorial

Gambar proyeksi piktorial adalah gambar benda dengan

bentuk yang sebenarnya (gambar tiga dimensi) pada bidang

dua dimensi. Pada gambar teknik mesin umumnya gambar

piktorial disajikan dengan cara proyeksi isometri, proyeksi

dimetris, atau proyeksi miring 45o (Emrizal, 2009: 11).

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

39

Gambar 5. Ketiga Cara Proyeksi (A) Isometris (B) Dimetris dan (C) Miring (Emrizal, 2009: 12)

b) Gambar Proyeksi Ortogonal

Gambar proyeksi ortogonal adalah gambar pandangan

dari suatu benda tiga dimensi yang diperoleh dari hasil

proyeksi tegak lurus bagian benda yang dipandang pada

bidang proyeksi/bidang dua dimensi (Emrizal, 2009: 14).

Gambar 6. Proyeksi Ortogonal (Sato & Hartanto, 1983: 62).

2) Gambar Potongan

Menurut Emrizal MZ (2009: 43), fungsi gambar potongan

adalah untuk menjelaskan pada gambar agar tidak terjadi

kesalahan dalam membaca dan memahami bentuk rongga dari

komponen-komponen mesin. Penyajian gambar potongan seolah-

olah benda dipotong/diiris pada bagian memanjang atau melintang

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

40

sumbu benda sesuai dengan bagian penampang yang perlu

dijelaskan.

Macam-macam gambar potongan menurut Emrizal (2009: 45-47),

adalah sebagia berikut:

a) Gambar Potongan Penuh/seluruh

b) Gambar potongan separuh/setengah

c) Gambar potongan setempat/sobekan/sebagian

d) Gambar potongan meloncat/bercabang

e) Gambar potongan menyudut

f) Gambar potongan diputar ditempat/potongan dipindah

3) Tanda Pengerjaan pada Gambar Teknik

a) Lambang yang digunakan untuk menunjukan konfigurasi

permukaan

Sato & Hartanto (2005: 185), menyatakan pengertian tentang

lambang dasar, yaitu terdiri dari dua kaki yang tidak sama

panjangnya, dan membuat sudut kira-kira 60o dengan puncak

menuju ke permukaan yang diperhatikan.

Gambar 7. Lambang Konfigurasi Permukaan (Sato & Hartanto,

2005: 185)

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

41

b) Pencantuman Simbol Pengerjaan Secara Lengkap

Pada gambar-gambar komponen, pencantuman harga

kekasaran, arah bekas pengerjaan, kelonggaran permesinan,

dan cara produksi khusus pada bagian permukaan dapat

secara lengkap atau tidak lengkap (Emrizal, 2009: 79).

Gambar 8. Pencantuman Simbol-Simbol Pengerjaan Secara Lengkap (Emrizal, 2009: 79)

5. Hakikat Pemesinan

a. Pengertian Pemesinan

Menurut Rochim (2007: 1), Proses pemesinan adalah proses

pembentukan geram (chips) akibat perkakas (tools), yang

dipasangkan pada mesin perkakas (machine tools), bergerak relatif

terhadap benda kerja (work piece) yang dicekam pada daerah kerja

mesin perkakas.

b. Klasifikasi Proses Pemesinan

Menurut Rochim (2007), gerak relatif pahat terhadap benda kerja

dapat dipisahkan menjadi dua macam komponan gerakan yaitu gerak

potong (cutting movement) dan gerak makan (feeding movement).

Sehingga menurut jenis kombinasi gerak potong dan gerak makan

maka proses pemesinan dikelompokan menjadi tujuh macam proses

yaitu:

1) Proses bubut (turning) 2) Proses gurdi (drilling)

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

42

3) Proses frais (milling) 4) Proses gerinda rata (surface grinding) 5) Proses gerinda silindris (cylinrical grinding) 6) Proses sekrap (shaping, planing), dan 7) Proses gergaji atau parut (sawing, broaching) (Taufiq Rochim,

2007: 2).

Sedangkan menurut Gerling (1982) proses pemesinan dibagi

menjadi dua yaitu proses pemesinan tanpa pemotongan (non-cutting)

dan proses pemesinan dengan metode pemotongan (cutting). Proses

pemesinan non-cutting sendiri yaitu proses pemesinan yang dalam

pengerjaannya tidak mengakibatkan pengurangan volume pada

benda kerja yang dikerjakan, biasanya benda kerja hanya mengalami

proses perubahan bentuk menjadi bentuk yang diinginkan. Contoh

proses pemesinan tanpa pemotongan yaitu: proses cor (casting), rol

(rolling), pembentukan (drawing), tempa (forging). Sedangkan proses

pemesinan dengan proses pemotongan akan mengakibatkan

pengurangan volume pada benda kerja, yaitu dengan cara

penyayatan dengan alat potong. Contoh proses pemesinan dengan

melalui proses pemotongan diantaranya: Proses gergaji (sawing),

pengeboran (drilling), pembubutan (turning), penyekrapan (planing)

dan pengefraisan (milling).

Hollebrandse (1988: Bab 1-1), mengklasifikasikan mesin menurut

cara mengemudikannya menjadi dua yaitu mesin konvensional dan

mesin CNC. Pada mesin konvensional, maka informasi diberikan

dengan memutar roda-tangan atau mengubah sakelar, sedangkan

pada mesin CNC, kode-kode dilakukan dengan cara kendali terpadu

dan perintah-perintah diterjemahkan secara jelas bagi mesin tersebut.

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

43

c. Proses Bubut (Turning)

1) Cara Kerja Mesin Bubut

Yogaswara (2005: 35), mendeskripsikan tentang mesin bubut

yaitu mesin yang memiliki sumbu dengan gerak utama berputar.

Pada sumbu utama dipasang cekam sebagai alat untuk menjepit

benda kerja, sedangkan pahat bubut digunakan sebagai alat

potong yang dapat digerakan oleh eretan kearah melintang dan

arah horisontal disepanjang bed mesin. Pada proses pembubutan

berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada

benda kerja sehingga terjadi goresan dan penyayatan.

Penyayatan dapat dilaksanakan ke arah kiri-kanan (melintang),

depan-belakang (horisontal) dan ke arah miring yaitu dengan cara

memutar eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja yang

berbentuk konis/tirus.

2) Komponen Utama Mesin Bubut

Konstruksi dan bagian utama mesin bubut menurut

Yogaswara (2005: 39), adalah sebagai berikut:

Gambar 9. Konstruksi Mesin Bubut dan Bagian-Bagiannya

(Yogaswara, 2005: 39)

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

44

Keterangan:

1. Bed mesin 2. Kepala tetap dengan sumbu putar 3. Eretan 4. Kepala lepas 5. Batang ulir transmisi dan batang putar 6. Kotak atau lemari transmisi 7. Motor penggerak 8. Kaki mesin

3) Alat Perlengkapan mesin bubut

Menurut Darmanto (2007: 23), Terdapat beberapa alat

perlengkapan mesin adalah sebagai berikut:

a) Pahat bubut

Menurut Darmanto (2007: 23), pahat bubut merupakan

pisau penyayat yang digunakan untuk menyayat benda kerja

yang akan dibubut. Macam pahat bubut ditinjau dari segi

bahannya adalah HSS, baja keras, baja karbon dan baja

widea.

Menurut (Darmanto, 2007: 23), terdapat berbagai macam

pahat bubut menurut pemakaiannya adalah sebagai berikut:

Gambar 10. Pemakaian Berbagai Pahat Bubut (Darmanto,

2007: 23).

Keterangan (Darmanto, 2007: 23):

(a) Pahat pinggul kiri (b) Pahat potong (c) Pahat bubut kasar (d) Pahat papak

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

45

(e) Pahat bentuk bulat (f) Pahat alur (g) Pahat bubut kasar (h) Pahat pinggul kanan (i) Pahat rata muka

b) Senter

Senter berfungsi untuk memegang titik sumbu dari kedua

ujung benda kerja, tempat kedua ujung benda kerja dibor

runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut.

Senter dipasang pada kepala tetap dan kepala lepas

(Darmanto, 2007: 29).

Gambar 11. (a) Senter Mati/Tetap dan (B) Senter Hidup/Putar (Darmanto, 2007: 29-30).

Macam-macam senter, yaitu sebagai berikut (Darmanto,

2007: 29):

(1) Senter mati (tetap)

Senter mati adalah senter yang tidak dapat berputar.

Jadi, antara batang dan ujung merupakan satu bagian

yang tidak terpisah (Darmanto, 2007: 29).

(2) Senter hidup (putar)

Senter hidup adalah senter yang ujungnya dapat

berputar sehingga jika dipakai di antara benda kerja dan

senter tidak terjadi gesekan (Darmanto, 2007: 30).

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

46

c) Alat pencekaman benda kerja

Menurut Darmanto (Darmanto, 2007: 30), alat

pencekaman benda kerja ada beberapa macam diantaranya

sebagai berikut:

(1) Pencekam tiga rahang (otomatis), digunakan untuk mencekam benda-benda segi tiga dan kelipatannya serta benda bulat.

(2) Pencekam empat rahang (manual), digunakan untuk mencekam benda-benda segi empat dan kelipatannya serta benda bulat.

Gambar 12. Pencekam Benda Kerja (Darmanto, 2007: 30).

d) Pembawa

Alat ini dipasang bersama-sama pelat pembawa dengan

maksud untuk membawa serta benda kerja supaya ikut

berputar seirama dengan sumbu mesin (Darmanto, 2007: 36).

Gambar 13. Pembawa (Darmanto, 2007: 36).

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

47

e) Penyangga/Kacamata

Digunakan dalam pengerjaan batang bulat yang panjang,

untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung

kebawah sehingga tetap lurus segaris sumbu (Darmanto,

2007: 37). Menurut Darmanto (2007: 37), ada dua macam

jenis penyangga yaitu sebagai berikut:

(1) Penyangga tetap Penyangga tetap digunakan untuk menyangga benda kerja pada waktu membubut pada ujung lepas. Penyangga ini dipasang pada bed mesin.

(2) Penyangga jalan Penyangga jalan digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang dengan diameter kecil agar tidak melentur pada waktu membubut. Penyangga ini dipasang pada supor melintang.

Gambar 14. (a) Penyangga Tetap, Dan (B) Penyangga Jalan

(Darmanto, 2007: 37)

f) Kartel

Digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja

dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan

tangan (Darmanto, 2007: 37).

4) Parameter Proses Pembubutan

Menurut Rochim (2007: 12-13), elemen dasar pada proses

bubut dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus sebagai

berikut:

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

48

Benda kerja; d� = diameter mula ; mm, d� = diameter akhir ; mm, l� = panjang pemesinan ; mm,

Pahat; K� = sudut potong utama ; º, γ� = sudut geram ; º,

Mesin bubut a = kedalaman pemotongan ; mm,

= ( � − �)/2 ; mm, .................................. (1) f = gerak makan ; mm/(r), n = sudut geram ; (r)/min,

a) Kecepatan potong

� =�. . �

1000; m/min, ................................. (2)

Dimana, d = diameter rata-rata, yaitu:

= ( � + �)/2; m/min, ................................. (3)

b) Kecepatan makan

�" = #. �; mm/min, ................................. (4)

c) Waktu pemotongan

$% = &'/�"; min, ................................. (5)

d) Kecepatan penghasil geram : Z = A . v Di mana, penampang geram sebelum dipotong:

( = # ∙ ; mm*, ................................. (6)

Jadi,

+ = # ∙ ∙ �; mm*, ................................. (7)

d. Proses Frais (Milling)

1) Cara Kerja Mesin Frais

Yogaswara (2005: 63), mendeskripsikan tentang mesin frais

konvensional yaitu merupakan salah satu mesin perkakas untuk

mengerjakan benda kerja dengan cara menyayat bahan selapis

demi selapis. Penyayatan dilakukan oleh pisau frais yang berputar

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

49

pada poros utama dengan sumbu mendatar, tegak atau miring,

dan berputar searah atau berlawanan arah putaran jarum jam.

Benda kerja dijepit dengan alat bantu pencekaman yang

terpasang pada meja mesin. Meja frais yang dipasang pada sadel

mesin, dapat bergerak ke arah memanjang dengan kecepatan

tertentu di atas lutut mesin (knee) yang dapat bergerak ke arah

melintang. Adapun knee sendiri dapat bergerak ke arah tegak,

naik, atau turun dengan ketinggian tertentu.

Mesin frais konvensional sendiri menurut Yogaswara (2005:

63), dapat digunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang

mempunyai bentuk:

a) Bidang rata; b) Alur-alur (spie, alur ekor burung); c) Bidang miring; d) Roda gigi; e) Bentuk-bentuk khusus lainnya.

2) Komponen Utama Mesin Frais

Menurut Yogaswara (2005: 66), bagian-bagian utama mesin

frais dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 15. Bagian Utama Mesin Frais (Yogaswara, 2005: 66).

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

50

3) Alat Perlengkapan Mesin Frais

a) Pisau frais

Menurut Umaryadi (2007: 36-41), terdapat berbagai

macam jenis pisau frais berdasarkan bentuknya yaitu:

(1) Pisau frais lurus (Plain mill cutter) (2) Pisau sisi (Side mill cutter) (3) Pisau potong/gergaji (Metal slitting saw) (4) Pisau sudut (Angular milling cutter) (5) Pisau jari (End mill cutter) (6) Pisau muka (Face mill cutter) (7) T-slot milling cutter (8) Keyseat cutter (9) Fly cutter

b) Arbor

Menurut Umaryadi (2007: 41), arbor adalah tempat

memasang pisau frais pada mesin frais. Di sepanjang arbor

terdapat alur pasak yang sama ukurannya dengan alur pasak

yang terdapat pada ring penjepit pisau yang sesuai dengan

alur pasak yang terdapat pada pisau frais.

Gambar 16. Salah Satu Bentuk Arbor (Umaryadi, 2007: 41).

c) Collets

Collets berfungsi untuk mencekam mata potong

khususnya proses pembuatan lubang taper (Umaryadi, 2007:

41).

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

51

Gambar 17. Collets (Umaryadi, 2007: 41).

d) Ragum

Ragum merupakan alat bantu yang digunakan untuk

mencekam benda kerja agar posisinya tidak berubah sewaktu

difrais (Umaryadi, 2007: 42).

Gambar 18. Ragum Busur (Umaryadi, 2007: 42).

e) Kepala lepas

Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang

dikerjakan dengan dividing head/kepala pembagi (Umaryadi,

2007: 42).

Gambar 19. Kepala Lepas (Umaryadi, 2007: 42).

f) Kepala pembagi

Menurut Umaryadi (2007: 49), kepala pembagi merupakan alat

yang digunakan untuk membagi lingkaran atau keliling benda

kerja menjadi bagian yang sama. Kepala pembagi biasanya

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

52

digunakan dalam pembuatan roda gigi ataupun pembuatan

segi banyak beraturan.

Gambar 20. Kepala Pembagi (Umaryadi, 2007: 42).

g) Meja putar

Untuk mengefrais benda kerja dengan bentuk bervariasi dan

melingkar, pengefraisan dapat dilakukan pada meja putar.

Dengan alat ini pengefraisan dapat dilakukan secara

melingkar (Umaryadi, 2007: 43).

Gambar 21. Meja Putar (Umaryadi, 2007: 43).

4) Parameter Proses Pengefraisan

Menurut Rochim (2007: 19), elemen dasar pada proses frais

adalah sebagai berikut:

Benda kerja: Pahat frais: w = lebar pemotongan, d = diameter luar, &,= panjang pemotongan, z = jumlah gigi

(mata potong), a = kedalaman pemotongan, -.= sudut potong utama, = 90º untuk pahat frais selubung Mesin frais: n = putaran spindel/poros

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

53

utama, /"= kecepatan makan,

a) Kecepatan potong

� =�. . �

1000; m/min, ................................. (8)

b) Gerak makan per gigi

#0 = �"/(1�); mm/gigi, ................................. (9)

c) Waktu pemotongan

$% = &'/�"; min, ............................... (10)

d) Kecepatan penghasil geram

+ =�"3

1000; cm5/min, ............................... (11)

e. Teori Kejuruan Teknik Pemesinan

Yang dimaksud dengan teori dan praktek kejuruan teknik

pemesinan adalah semua kompetensi dasar yang berkaitan dengan

kejuruan teknik pemesinan, termasuk materi tentang teori pemesinan.

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sendiri teori-teori

dasar pemesinan dan teori-teori tentang mesin perkakas hanya

diberikan sebagai pengantar sebelum siswa-siswa melakukan

pembelajaran praktek.

Variabel kemampuan teori pemesinan siswa kelas XII program

keahlian teknik pemesinan dalam laporan ini diukur dengan nilai ujian

pada teori kejuruan teknik pemesinan. Adapun menurut silabus

kompetensi kejuruan teknik pemesinan di SMK Negeri 2 Klaten,

beberapa mata pelajaran yang termasuk dalam teori kejuruan teknik

pemesinan adalah sebagai berikut:

1) Pada Kelas X a) Menangani Material Secara Manual b) Menggunakan Peralatan Pembanding dan / Alat Ukur Dasar c) Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi d) Menggunakan Perkakas Tangan e) Menggunakan Perkakas Bertenaga atau Operasi Digenggam

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

54

f) Menginterprestasikan Sketsa g) Membaca Gambar Teknik h) Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar

Kompetensi dasar: (1) Menjelaskan cara mengeset mesin (2) Menjelaskan cara mengoperasikan mesin

2) Pada Kelas XI a) Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut

Kompetensi dasar: (1) Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut (2) Mengoperasikan mesin bubut (3) Memproses bentuk pendakian (4) Memeriksa komponen untuk dengan spesifikasi

b) Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais Kompetensi dasar: (1) Menjelaskan cara pengoperasian mesin frais (2) Mengoperasikan mesini frais (3) Mengecek komponen untuk penyesuaian dengan rincinya

c) Mengeset Mesin dan Program Mesin NC/CNC (dasar) 3) Pada Kelas XII

a) Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Gerinda b) Mempergunakan Mesin Bubut (Komplek)

Kompetensi dasar: (1) Melakukan persiapan kerja secara tepat (2) Mengikuti sisipan identifikasi dari Organisasi Standar

Internasional atau Standar lain yang sesuai (3) Melakukan berbagai macam pembubutan

c) Memfrais (Komplek) Kompetensi dasar: (1) Memasang benda kerja (2) Mengenali Insert menurut ISO (3) Melakukan pengefraisan benda rumit

d) Menggerinda Pahat dan Alat Potong e) Memprogram Mesin NC/CNC f) Mengoperasikan Mesin NC/CNC

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Kemampuan Matematis dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Kemampuan matematis siswa sangat berpengaruh terhadap

kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Hal ini dikarenakan

dalam metode kerjanya mesin CNC ini dikontrol dengan menggunakan

komputer dengan menggunakan bahasa numerik. Dalam setiap

gerakannya, mesin CNC ini digambarkan sebagai suatu koordinat untuk

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

55

suatu titik yang akan dituju, yang mana koordinat-koordinat ini

menggunakan metode seperti pada koordinat kartesian. Sehingga dalam

penentuan koordinatnya menuntut seorang programer untuk melakukan

perhitungan-perhitungan matematika untuk mendapatkan nilai koordinat

yang belum tercantum pada gambar kerja yaitu sebagai garis bantu

sebagai lintasan pahat dalam proses pengerjaannya. Selain itu dalam

menentukan besaran feeding dan kecepatan putar mesin juga menuntut

seorang programer untuk melakukan perhitungan matematis untuk

menentukan besaran yang aman untuk diterapkan dalam proses

pengerjaan.

2. Hubungan Antara Kemampuan Membaca Gambar Teknik dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Kemampuan membaca gambar teknik sangat penting kaitannya

dengan kemampuan membuat program CNC siswa. Hal ini sesuai

dengan salah satu fungsi gambar teknik yang dijelaskan oleh Sato &

Hartanto (1983: 2), bahwa gambar teknik berfungsi sebagai peneruskan

maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang

bersangkutan, kepada perencana proses, pembuat, pemeriksa, perakitan

dan lain sebagainya. Maka dengan memiliki kemampuan tentang

membaca gambar teknik ataupun gambar kerja, seorang pembuat

program dapat mengetahui maksud dari perancang tentang produk yang

akan dibuat, sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat

programnya. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca gambar teknik

sangat berhubungan dengan penentuan titik-titik koordinat pada gambar

kerja yang kemudian akan diaplikasikan menjadi lintasan pahat pada

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

56

benda kerja yang akan dikerjakan pada proses pengrjaan dengan mesin

CNC.

3. Hubungan Kemampuan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Kemampuan pemahaman teori pemesinan sangat menentukan

kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Dalam pengerjaan

dengan menggunakan mesin CNC sangat berkaitan dengan besaran

feeding, kecepatan putar spindel utama dan juga metode kerja dari mesin

CNC tersebut. Hal ini perlu dikuasai agar siswa dapat menentukan

besarnya feeding dan kecepatan putar mesin yang aman untuk

digunakan. Selain itu dengan menguasai teori pemesinan, akan sangat

membantu siswa dalam menentukan langkah pengerjaan agar dalam

proses pengerjaannya lebih aman dan efisien.

4. Hubungan Kemampuan Matematis, Membaca Gambar Teknik dan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Kemampuan matematis, kemampuan membaca gambar teknik dan

teori pemesinan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap

kemampuan siswa dalam membuat program CNC. Ketiga hal tersebut

memiliki hubungan yang positif terhadap kemampuan membuat program

CNC. Semakin tinggi nilai dari ketiga hal tersebut maka semakin tinggi

pula kompetensi yang dicapai. Hal tersebut dapat ditandai dengan hasil

pembuatan program CNC yang benar dengan langkah pengerjaan yang

lebih efektif dan efisien.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan pada kajian pustaka dan uraian kerangka berfikir di atas,

maka dapat diberikan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

57

1. Terdapat hubungan positif antara kemampuan matematis dengan

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian

teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten.

2. Terdapat hubungan positif antara kemampuan membaca gambar teknik

dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program

keahlian teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten.

3. Terdapat hubungan positif antara kemampuan teori pemesinan dengan

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII Program keahlian

teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten.

4. Terdapat hubungan positif antara kemampuan matematis, membaca

gambar teknik dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat

program CNC siswa kelas XII Program keahlian teknik Pemesinan SMK

Negeri 2 Klaten.

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasional dan ex-

post facto. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 3), penelitian deskriptif adalah

penelitian yang hanya memaparkan atau menggambarkan suatu hal,

misalnya keadaan, kondisi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain, yang hasilnya

dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini tergolong

penelitian korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk mencari

seberapa besar tingkat hubungan antara variabel satu terhadap variabel

lainnya. “Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian

yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi

terhadap data yang memang sudah ada” (Suharsimi Arikunto, 2013: 4).

Penelitian ini juga disebut penelitian ex-post facto karena penelitian ini

mengungkapkan data atau kejadian yang ada maupun telah ada tanpa

mengubah atau memanipulasi variabel maupun sempel yang diteliti.

Penelitian ex-post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti

sesuatu yang sudah terjadi kemudian merunut ke belakang guna mengetahui

faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Menurut

Suharsimi Arikunto (2013: 17), istilah ex post facto terdiri dari tiga kata, ex

diartikan dengan observasi, post artinya sesudah, dan facto ada fakta atau

kejadian. Jadi ex post facto dapat diartikan pengamatan dilakukan setelah

kejadian lewat.

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

59

Pendekatan yang digunakan dalam analisis data penelitian ini adalah

analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 6), data kuantitatif adalah

data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/scoring. Hal

ini dikarenakan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini diukur dalam

bentuk angka-angka sebelum dilakukan analisis untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara variabel-variabel tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Klaten yang berlokasi di Senden,

Ngawen, Klaten. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2015 dan

dilakukan secara bertahap. Peneliti mengadakan survei terlebih dahulu di

SMK Negeri 2 Klaten pada bulan April 2015 sebelum dilakukan penelitian

sebagai studi pendahuluan.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 63). Pada

penelitian ini terdapat empat variabel yang berkaitan dengan permasalahan

yang ada, keempat variable tersebut adalah:

1. Variabel bebas: Kemampuan matematis (X�), Kemampuan membaca

gambar teknik (X�) dan Kemampuan teori pemesinan (X�). 2. Variabel terikat: Kemampuan membuat program CNC (Y). Sehingga paradigma hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

60

Gambar 22. Paradigma Penelitian

Keterangan:

X� = Kemampuan matematis (variabel bebas 1) X� = Kemampuan membaca gambar teknik (variabel bebas 2) X� = Kemampuan teori pemesinan (variabel bebas 3) Y = Kemampuan membuat program CNC rx�y = Korelasi antara X� dengan Y rx�y = Korelasi antara X� dengan Y rx�y = Korelasi antara X� dengan Y Rx�,�,�y = Korelasi antara X�, X�, X� dengan Y

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

definisi operasional masing-masing variabel penelitian ini adalah:

1. Kemampuan Matematis

Kemampuan matematis yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah kesanggupan atau kecakapan siswa untuk memecahkan masalah-

masalah matematika, khususnya pada materi-materi tentang geometri

dan trigonometri. Data mengenai kemampuan matematis siswa kelas XII

jurusan teknik pemesinan ini diperoleh dari daftar nilai ujian yang

diadakan oleh pihak sekolah terkait mata diklat matematika.

���

���

���

��

��

��

Y

���,�,��

Page 76: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

61

2. Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Kemampuan membaca gambar teknik dalam penelitian ini diartikan

sebagai kesanggupan atau kecakapan siswa dalam membaca dan

memahami gambar teknik. Dimana dalam gambar teknik tersebut

terdapat materi-materi tentang gambar proyeksi, gambar potongan,

lambang pengerjaan dan lain sebagainya guna menunjang kemampuan

siswa dalam memahami gambar kerja. Kemampuan membaca gambar

teknik tersebut diukur berdasarkan hasil dari nilai ulangan harian siswa

yang diberikan oleh guru mata pelajaran membaca gambar teknik yang

berupa daftar penilaian peserta didik.

3. Kemampuan Teori Pemesinan

Kemampuan teori pemesinan yang dimaksud dalam penelitian ini

yaitu kesanggupan atau kecakapan siswa dalam memahami materi-

materi yang terkait dengan teori-teori tentang mesin perkakas diantaranya

sistem kerja, alat perlengkapan mesin beserta kegunaannya, dan

parameter-parameter proses pengerjaan benda kerja. Kemampuan teori

pemesinan ini diukur dari nilai hasil evaluasi siswa terkait kompetensi

kejuruan teknik pemesinan, yang didalamnya mencakup semua teori-teori

dasar tentang teknik pemesinan termasuk teori pemesinan sendiri. Data

mengenai kemampuan teori kejuruan siswa kelas XII jurusan teknik

pemesinan ini diperoleh dari daftar nilai ujian yang diadakan oleh pihak

sekolah terkait mata diklat Teori Kejuruan.

4. Kemampuan Membuat Program CNC

Yang dimaksud dalam kemampuan membuat program mesin CNC

yaitu kemampuan siswa dalam pembuatan dan penyusunan program

Page 77: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

62

mesin CNC 3A yaitu berupa pemilihan program, penentuan titik referensi,

besarnya parameter pemesinan dan menentukan koordinat yang sesuai

dengan benda kerja yang akan dibuat. Data kemampuan membuat

program CNC siswa kelas XII jurusan teknik pemesinan ini diperoleh dari

hasil tes yang dilakukan oleh guru terkait hasil belajar siswa pada mata

diklat Memprogram Mesin NC/CNC.

E. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2013: 119).

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa populasi adalah obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang berada pada

wilayah tertentu terkait dengan masalah yang akan diteliti, maka populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten jurusan

Teknik Pemesinan tahun ajaran 2014/2015. Dasar pertimbangan dipilihnya

kelas XII Teknik Pemesinan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa kelas XII Teknik Pemesinan merupakan siswa yang telah

menerima seluruh materi pada Mata Diklat Matematika dari kelas X-XII

sehingga memungkinkan bagi siswa kelas XII telah menerima materi-

materi Mata Diklat matematika yang dapat menunjang dalam perhitungan-

perhitungan yang akan ditemui pada pembuatan program CNC.

2. Siswa kelas XII Teknik Pemesinan telah menempuh Mata Diklat Gambar

Teknik yang didalamnya terdapat kemampuan membaca gambar teknik.

Page 78: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

63

3. Siswa kelas XII Teknik Pemesinan telah banyak mendapatkan materi-

materi teori kejuruan teknik pemesinan yang telah diberikan sebelum dan

selama melakukan praktek Kompetensi Kejuruan.

4. Siswa Kelas XII Teknik Pemesinan merupakan siswa yang sedang

menempuh Mata Diklat Kompetensi Kejuruan dengan standar kompetensi

Memprogram mesin CNC yang didalamnya terdapat kemampuan

membuat program CNC.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Program

studi Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Klaten tahun ajaran 2014/2015.

Berdasarkan data yang didapat dari pihak sekolah jumlah keseluruhan siswa

kelas XII jurusan Teknik Pemesinan adalah 62 siswa dari 2 kelas yaitu kelas

XIIMA dan XIIMB. Adapun rincian jumlah populasi tersebut adalah siswa dari

kelas XIIMA dan kelas XIIMB berjumlah masing-masing 31 siswa.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian akan sangat

menentukan hasil penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel

terkait variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi.

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2013: 274). Metode

dokumentasi ini dilakukan dengan jalan mengadakan pencatatan-pencatatan

dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan nilai yang merupakan hasil

dari ujian yang diberikan oleh pihak sekolah maupun guru pengampu mata

Page 79: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

64

diklat. Metode dokumentasi tersebut digunakan dalam pengukuran seluruh

variabel dalam penelitian ini, yaitu diantaranya: kemampuan matematis,

membaca gambar teknik, teori pemesinan dan kemampuan membuat

program mesin CNC pada siswa kelas XII jurusan teknik pemesinan SMK

Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

G. Analisis Soal Kemampuan Membuat Program CNC

Berdasarkan hasil dokumentasi, diperoleh transkip nilai dari keempat

variabel. Untuk variabel kemampuan membuat program CNC yang dalam

penelitian ini sebagai variabel terikat diperoleh dokumen berupa silabus dan

soal tes beserta daftar nilai dari siswa terkait dengan pemrograman CNC 3

Axis (mesin milling Siemens 802 S).

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Kemampuan Membuat Program CNC

No. Indikator Sub Indikator No. Butir Σ Butir 1. Elemen program

yang sesuai yang dipilih untuk pengontrol mesin.

a. Pemilihan program yang sesuai

5 1

2 Memahami arti fungsi dasar mesin dan bentuk gerakan perkakas.

a. Penentuan titik referensi.

b. Pemilihan tool.

c. Menentukan feeding (F).

d. Menentukan kecepatan putar spindel utama (S).

e. Gerak lurus tanpa sayat (G0).

f. Interpolasi lurus (G1).

g. Interpolasi Melingkar (G2/G3).

h. Menentukan koordinat untuk membuat program.

i. Akhir program.

1

2,3

4

4

6,16,31 7,9,11,13,15,17,18, 20,22,23,24,26,28, 29,30

8,10,12,14,19,21, 25,27

5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31

32

1

2

1

1

3

15

8

27

1

Jumlah 60

Page 80: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

65

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif,

uji persyarat analisis dan uji hipotesis.

1. Analisis Data Deskriptif

Untuk mendeskripsikan data dari variabel-variabel pada penelitian ini

menggunakan bantuan softwere SPSS versi 17. Dari hasil analisis ini

akan didapat harga rerata (M), Modus (Mo), Median (Me), Standar deviasi

(SD) nilai maksimum dan minimum. Deskripsi data dilengkapi juga

dengan tabel distribusi frekuensi, histogram frekuensi, dan klasifikasi

frekuensi skor dari masing-masing variabel. Klasifikasi nilai digolongkan

menjadi 3 kategori yaitu:

x ≥ (Mi + 1,5 SDi) dikategorikan tinggi

Mi ≤ x < (Mi + 1,5 SDi) dikategorikan sedang

(Mi – 1,5 SDi) ≤ x < Mi dikategorikan kurang

x < (Mi – 1,5 SDi) dikategorikan rendah

2. Uji Persyaratan Analisis

Setelah diperoleh data dari lapangan, selanjutnya perlu dianalisis

sebagai prasyarat uji hipotesis. Uji persyaratan dilakukan untuk

mengetahui tentang normalitas, linieritas dan multikolinieritas sebagai

syarat uji analisis product moment dan regresi ganda.

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah distribusi yang

terjadi merupakan distribusi normal atau tidak. Untuk menguji

normalitas data pada penelitian ini digunakan teknik Chi Kwadrat.

Pengujian data denga (��) dilakukan dengan cara membandingkan

Page 81: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

66

kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul dengan

kurve normal yang baku/standar (Sugiyono, 2012: 79). Selanjutnya

dikemukakan bahwa jika kurve tidak berbeda secara signifikan

dengan kurve standar berarti data tersebut berdistribusi normal.

�� � � �(�� � ��)��� ��

!�

Dimana:

x� = Chi kwadrat fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan (Sugiyono, 2012: 107)

Uji normalitas dilakukan dengan bantuaan program SPSS.

Menurut Sudarmanto (2005: 108), pengambilan keputusan dilakukan

dengan melihat besarnya nilai Asymp. Sig (2-tailed) dan dibandingkan

dengan tingkat alpha yang kita tetapkan sebelumnya apakah 10%,

5% atau 1%. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai signifikansi

lebih dari tingkat alpha yang ditetapkan sebelumnya maka data

berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui sifat hubungan linier

atau tidak antara data variabel bebas dengan data variabel terikat.

Untuk keperluan uji linier dilakukan dengan uji F.

" � #�$%&#�' '

Dimana:

F = Statistik F S�)*+ = Varian regresi S�,-, = Varian sisa

Page 82: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

67

Uji Linieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS. Menurut

Sudarmanto (2005: 135), pengambilan keputusan yang digunakan

yaitu dengan menggunakan harga koefisien signifikansi yang

kemudian dibandingkan dengan tingkat alpha yang dipilih oleh

peneliti, apakah 5% atau 1%. Simpulan yang digunakan adalah

apabila nilai signifikansi dari Deviation from linearity pada ANOVA

Table > dari alpha yang ditetapkan maka hubungan antara kedua

variabel tersebut linier.

c. Uji Multikolinieritas

Menurut Sudarmanto (2005: 136), Uji multikolinieritas ini

dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya

hubungan yang linier antara variabel bebas (independent) dengan

variabel bebas lainnya. Sedangkan pengambilan keputusannya

menurut Gerson (2012: 45), dikatakan terjadi multikolinieritas apabila

nilai tolerance lebih kecil dari 0,2 atau dengan melihat Variance

Infaltion Factors (VIF), yaitu apabila nilai VIF > 5.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis pertama,

kedua dan ketiga yang masing-masing berupa hubungan antara satu

variabel independen dan variabel dependen. Untuk meghitung

koefisien korelasi antara dua variabel ini digunakan teknik analisis

korelasi product moment. Menurut Sugiyono (2012: 228), korelasi

product moment digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua

Page 83: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

68

variabel berbentuk interval atau rasio. Untuk mencari besarnya

korelasi product moment yaitu dengan menggunakan rumus berikut:

./01 � 2 ∑� 4 − (∑� )(∑ 4)5(2 ∑� � − (� )�)(2 ∑4 � − (4 )�)

Selanjutnya menurut Sugiyono (2012: 231), untuk memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan dapat

berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 2. Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

b. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis keempat,

yaitu digunakan untuk mencari hubungan fungsional seluruh prediktor

(variabel independen) dengan kriterium (variabel dependen), koefisien

determinan dari semua variabel bebas terhadap variabel terikat.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi

ganda dan analisis regresi ganda tiga prediktor.

1) Korelasi Ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan variabel prediktor X1, X2, X3 terhadap variabel kriterium

Y. Menurut Sugiyono (2012: 231), korelasi ganda (multiple

correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya

hubungan antara dua variabel independen atau lebih secara

bersama-sama dengan satu variabel dependen. Untuk

Page 84: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

69

menghitung besarnya koefisien korelasi ganda menggunakan

rumus (Sugiyono, 2012: 286):

61.(���) � 8� ∑9�: ; 8� ∑9�: ;8� ∑9�:∑:�

2) Koefisien Determinasi

Menurut Sugiyono (2012: 231), Koefisien determinasi ini

disebut juga koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada

variabel dependen dapat dijelaskan malalui varians yang terjadi

pada variabel independen. Besarnya koefisien determinasi adalah

kuadrad dari koefisien korelasi (r2).

3) Persamaan Garis Regresi Dengan 3 Prediktor

Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk membuat

keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat

dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak

(Sugiyono, 2012: 260). Untuk mencar persamaan garis regresi

dengan 3 prediktor, rumus yang digunakan adalah (Sugiyono,

2012: 275):

: � < ; 8�9� ; 8�9� ; 8�9�

Dimana:

Y = Kriterium X� = Prediktor 1 X� = Prediktor 2 X� a

= Prediktor 3 = Konstanta

b� = Koefisien regresi prediktor 1 b� = Koefisien regresi prediktor 2 b� = Koefisien regresi prediktor 3

Page 85: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

70

Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, b3 digunakan

persamaan simultan sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 283):

1. ΣX1Y = b1ΣX12 + b2ΣX1X2 + b3ΣX1X3

2. ΣX2Y = b1ΣX1X2 + b2ΣX22 + b3ΣX2X3

3. ΣX1Y = b1ΣX1X3 + b2ΣX2X3 + b3ΣX32

a = :> – b19>1 – b29>2 – b39>3

Page 86: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel yang akan diuraikan lebih lanjut.

Keempat variabel tersebut adalah kemampuan matematis, kemampuan

membaca gambar teknik, kemampuan teori pemesinan sebagai variabel

bebas dan kemampuan membuata program CNC sebagai variabel terikat.

Setiap data dari masing-masing variabel tersebut dideskripsikan dengan

maksud untuk mengetahui gambaran jelas tentang karakteristik data

tersebut.

Deskripsi data meliputi data; mean (M), median (Me), modus (Mo),

standar deviasi (SD). Deskripsi data dilengkapi dengan penyajian distribusi

frekuensi, histogram dan klasifikasi nilai dari masing-masing variabel

penelitian. Penjelasan dan uraian dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Kemampuan Matematis

Data tentang kemampuan matematis siswa kelas XII, diperoleh dari

dokumentasi nilai siswa dari ujian sekolah pada semester 2 tahun ajaran

2014/2015 di SMK Negeri 2 Klaten. Standar penilaian dari ujian tersebut

adalah skor ideal terendah sebesar 0 dan tertinggi sebesar 10.

Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah adalah

6,50 dan skor tertinggi adalah 9,75. Berdasarkan hasil analisis data

statistik deskriptif menggunakan program SPSS versi 17 diperoleh nilai;

mean (M) sebesar 8,3790 dan harga simpangan baku (SD) sebesar

0,7928 Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 87: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

72

Berdasarkan data skor terendah dan skor tertinggi dapat ditentukan

nilai; rentang, banyak kelas, dan panjang kelas interval guna menyusun

tabel distribusi frekuensi, untuk data perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan rangkuman dari distribusi frekuensi

kemampuan matematis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kemampuan Matematis

No. Kelas Interval

Freku. Abs.

Frek. Komulatif

Frek. Ref.

Frekuensi Ref.

Komul. 1 6,50 – 7,00 4 4 6,45% 6,45% 2 7,01 – 7,51 4 8 6,45% 12,90% 3 7,52 – 8,02 16 24 25,81% 38,71% 4 8,03 – 8,53 16 40 25,81% 64,52% 5 8,54 – 9,04 12 52 19,35% 83,87% 6 9,05 – 9,55 7 59 11,29% 95,16% 7 9,56 – 10,00 3 62 4,84% 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan

bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 7,52-8,02 dan 8,03-

8,53 dengan jumlah masing-masing 16 orang siswa. Agar lebih jelasnya

dapat dilihat pada histogram berikut:

Gambar 23. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Matematis

Berdasarkan skor ideal teredah 0 dan skor ideal tertinggi 10, maka

diperoleh nilai; M ideal sebesar 5 dan SD ideal sebesar 1,67. Maka

4 4

16 16

12

7

3

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Page 88: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

73

diperoleh 4 klasifikasi frekuensi nilai kemampuan matematis yang

mengacu pada pembagian wilayah dari kurve normal, yaitu; (1) tinggi, (2)

sedang, (3) kurang, dan (4) rendah. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman klasifikasi frekuensi nilai dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Matematis

No. Interval Kategori Frek. Abs. Frek. Ref. 1 7,5 ≤ sampai 10 Tinggi 54 87,10% 2 5 ≤ sampai < 7,5 Sedang 8 12,90% 3 2,5 ≤ sampai < 5 Kurang 0 0% 4 0 sampai < 2,5 Rendah 0 0%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai kemampuan

matematis yang tergolong sedang terdapat 8 orang siswa (12,90%) dan

nilai yang tergolong tinggi adalah 54 orang siswa (87,10%).

2. Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Data tentang kemampuan membaca gambar teknik siswa kelas XII,

diperoleh dari dokumentasi nilai siswa dari ulangan harian yang diadakan

oleh guru pengampu mata pelajaran gambar teknik di SMK Negeri 2

Klaten. Standar penilaian dari ujian tersebut adalah skor ideal terendah

sebesar 0 dan tertinggi sebesar 10.

Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah adalah

4,50 dan skor tertinggi adalah 7,50. Berdasarkan hasil analisis data

statistik deskriptif menggunakan program SPSS versi 17 diperoleh nilai;

mean (M) sebesar 6,2097 dan harga simpangan baku (SD) sebesar

0,5783 Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan data skor terendah dan skor tertinggi dapat ditentukan

nilai; rentang, banyak kelas, dan panjang kelas interval guna menyusun

Page 89: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

74

tabel distribusi frekuensi, untuk data perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan rangkuman dari distribusi frekuensi

kemampuan membaca gambar teknik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Gambar Teknik

No. Kelas Interval

Freku. Abs.

Frek. Komulatif

Frek. Ref.

Frekuensi Ref.

Komul. 1 4,50 - 4,93 1 1 1,61% 1,61% 2 4,94 - 5,37 2 3 3,23% 4,84% 3 5,38 - 5,81 11 14 17,74% 22,58% 4 5,82 - 6,25 24 38 38,71% 61,29% 5 6,26 - 6,69 11 49 17,74% 79,03% 6 6,70 - 7,13 10 59 16,13% 95,16% 7 7,14 - 7,57 3 62 4,84% 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan

bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 5,82-6,25 dengan

jumlah 24 orang siswa (38,71%). Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada

histogram berikut:

Gambar 24. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Berdasarkan skor ideal teredah 0 dan skor ideal tertinggi 10, maka

diperoleh nilai; M ideal sebesar 5 dan SD ideal sebesar 1,67. Maka

diperoleh 4 klasifikasi frekuensi nilai kemampuan membaca gambar

12

11

24

1110

3

0

5

10

15

20

25

30

Page 90: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

75

teknik yang mengacu pada pembagian wilayah dari kurve normal, yaitu;

(1) tinggi, (2) sedang, (3) kurang, dan (4) rendah. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman klasifikasi

frekuensi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Membaca Gambar Teknik

No. Interval Kategori Frek. Abs. Frek. Ref. 1 7,5 ≤ sampai 10 Tinggi 1 1,61% 2 5 ≤ sampai < 7,5 Sedang 60 96,77% 3 2,5 ≤ sampai < 5 Kurang 1 1,61% 4 0 sampai < 2,5 Rendah 0 0%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai kemampuan

membaca gambar teknik terdapat 1 orang siswa (1,61%) yang tergolong

kurang, nilai yang tergolong sedang terdapat 60 siswa (96,77%) dan nilai

yang tergolong tinggi berjumlah 1 orang (1,61%).

3. Kemampuan Teori Pemesinan

Data tentang kemampuan teori pemesinan siswa kelas XII, diperoleh

dari dokumentasi nilai siswa dari ujian yang diadakan oleh pihak sekolah

terkait Kompetensi Kejuruan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Klaten,

yang didalamnya terdapat materi-materi tentang teori pemesinan. Standar

penilaian dari ujian tersebut adalah skor ideal terendah sebesar 0 dan

tertinggi sebesar 100.

Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah adalah

57,50 dan skor tertinggi adalah 85,00. Berdasarkan hasil analisis data

statistik deskriptif menggunakan program SPSS versi 17 diperoleh nilai;

mean (M) sebesar 70,7258 dan harga simpangan baku (SD) sebesar

6,1801 Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 91: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

76

Berdasarkan data skor terendah dan skor tertinggi dapat ditentukan

nilai; rentang, banyak kelas, dan panjang kelas interval guna menyusun

tabel distribusi frekuensi, untuk data perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan rangkuman dari distribusi frekuensi

kemampuan teori pemesinan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kemampuan Teori Pemesinan

No. Kelas Interval

Freku. Abs.

Frek. Komulatif

Frek. Ref.

Frekuensi Ref.

Komul. 1 57,5 - 61,4 4 4 6,45% 6,45% 2 61,5 - 65,4 10 14 16,13% 22,58% 3 65,5 - 69,4 9 23 14,52% 37,10% 4 69,5 - 73,4 18 41 29,03% 66,13% 5 73,5 - 77,4 10 51 16,13% 82,26% 6 77,5 - 81,4 9 60 14,52% 96,77% 7 81,5 - 85,4 2 62 3,23% 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan

bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 69,5-73,4 dengan

jumlah 18 orang siswa (29,03%). Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada

histogram berikut:

Gambar 25. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Teori Pemesinan

4

109

18

109

2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Page 92: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

77

Berdasarkan skor ideal teredah 0 dan skor ideal tertinggi 100, maka

diperoleh nilai; M ideal sebesar 50 dan SD ideal sebesar 16,67. Maka

diperoleh 4 klasifikasi frekuensi nilai kemampuan teori pemesinan yang

mengacu pada pembagian wilayah dari kurve normal, yaitu; (1) tinggi, (2)

sedang, (3) kurang, dan (4) rendah. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman klasifikasi frekuensi nilai dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Teori Pemesinan

No. Interval Kategori Frek. Abs. Frek. Ref. 1 75 ≤ sampai < 100 Tinggi 21 33,87% 2 50 ≤ sampai < 75 Sedang 41 66,13% 3 25 ≤ sampai < 50 Kurang 0 0% 4 0 sampai < 25 Rendah 0 0%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai kemampuan

teori pemesinan yang tergolong sedang berjumlah 41 orang siswa

(66,13%) dan nilai yang tergolong tinggi terdapat 21 orang siswa

(33,87%).

4. Kemampuan Membuat Program CNC

Data tentang kemampuan membuat program mesin CNC siswa kelas

XII, diperoleh dari dokumentasi nilai siswa dari ulangan harian yang

diadakan oleh guru pengampu mata pelajaran memprogram mesin

NC/CNC di SMK Negeri 2 Klaten. Standar penilaian dari ujian tersebut

adalah skor ideal terendah sebesar 0 dan tertinggi sebesar 100.

Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah adalah

37,00 dan skor tertinggi adalah 94,00. Berdasarkan hasil analisis data

statistik deskriptif menggunakan program SPSS versi 17 diperoleh nilai;

Page 93: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

78

mean (M) sebesar 60,5806 dan harga simpangan baku (SD) sebesar

13,3730. Hasil analisis data dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan data skor terendah dan skor tertinggi dapat ditentukan

nilai; rentang, banyak kelas, dan panjang kelas interval guna menyusun

tabel distribusi frekuensi, untuk data perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran. Sedangkan rangkuman dari distribusi frekuensi

kemampuan membuat program CNC dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Program CNC

No. Kelas Interval

Freku. Abs.

Frek. Komulatif

Frek. Ref.

Frekuensi Ref.

Komul. 1 37 – 45 9 9 14,52% 14,52% 2 46 – 54 11 20 17,74% 32,26% 3 55 – 63 15 35 24,19% 56,45% 4 64 – 72 15 50 24,19% 80,65% 5 73 – 81 8 58 12,90% 93,55% 6 82 – 90 3 61 4,84% 98,39% 7 91 – 99 1 62 1,61% 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan

bahwa frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 55-63 dan 64-72

dengan jumlah 15 orang siswa (24,19%). Agar lebih jelasnya dapat dilihat

pada histogram berikut:

Gambar 26. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Membuat Program CNC

9

11

15 15

8

3

1

0

2

4

6

8

10

12

14

16

37-45 46-54 55-63 64-72 73-81 82-90 91-99

Page 94: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

79

Berdasarkan skor ideal teredah 0 dan skor ideal tertinggi 100, maka

diperoleh nilai; M ideal sebesar 50 dan SD ideal sebesar 16,67. Maka

diperoleh 4 klasifikasi frekuensi nilai kemampuan membuat program CNC

yang mengacu pada pembagian wilayah dari kurve normal, yaitu; (1)

tinggi, (2) sedang, (3) kurang, dan (4) rendah. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Rangkuman klasifikasi

frekuensi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Klasifikasi Frekuensi Nilai Kemampuan Membuat Program CNC

No. Interval Kategori Frek. Abs. Frek. Ref. 1 75 ≤ sampai < 100 Tinggi 10 16,13% 2 5 ≤ sampai < 75 Sedang 37 59,68% 3 25 ≤ sampai < 50 Kurang 15 24,19% 4 0 sampai < 25 Rendah 0 0%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai kemampuan

membuat program CNC yang tergolong kurang adalah berjumlah 15

orang siswa (24,19%), yang tergolong sedang berjumlah 37 orang siswa

(59,68%) dan nilai yang tergolong tinggi terdapat 10 orang siswa

(16,13%).

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis statistik, terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji

multikolinieritas. Penggunaan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh. Penggunaan uji linieritas

untuk mengetahui apakah variabel bebas yang dijadikan prediktor

mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Sedangkan uji

multikolinieritas untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi

korelasi atau tidak.

Page 95: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

80

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data menggunakan bantuan

softwere SPSS versi 17. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kemampuan Matematis

Kemampuan Membaca

Gambar Teknik

Kemampuan Teori

Pemesinan

Kemampuan Membuat

Program CNC

N 62 62 62 62

Normal Parametersa,,b

Mean 8.3790 6.2097 70.7258 60.5806

Std. Deviation .79282 .57828 6.18014 13.37302

Most Extreme Differences

Absolute .107 .133 .113 .052

Positive .085 .125 .070 .051

Negative -.107 -.133 -.113 -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .840 1.044 .890 .406

Asymp. Sig. (2-tailed) .481 .225 .407 .997

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pengambilan keputusan dengan melihat besarnya nilai Asymp. Sig (2-

tailed) dan dibandingkan dengan tingkat alpha yang telah ditetapkan

sebelumnya, dalam hal ini menggunakan tingkat alpha 0,05. Berdasarkan

data di atas diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) kemampuan

matematis 0,481, kemampuan membaca gambar teknik 0,225,

kemampuan teori pemesinan 0,407, dan kemampuan membuat program

CNC 0,997. Nilai signifikansi keempat variabel tersebut lebih dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat variabel tersebut

berdistribusi normal. Adapun grafik normalitas dapat dilihat pada gambar

berikut:

Page 96: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

81

Gambar 27. Grafik Uji Normalitas

Kesimpulan dari uji normalitas ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Normalitas

No. Variabel Penelitian

Asymp. Sig

(2-tailed)

Nilai Signifikansi

Standar Keterangan

1 Kemampuan Matematis 0,481 Lebih dari 0,05 Normal

2 Kemampuan Membaca Gambar Teknik

0,225 Lebih dari 0,05 Normal

3 Kemampuan Teori Pemesinan 0,407 Lebih dari 0,05 Normal

4 Kemampuan Membuat Program CNC

0,997 Lebih dari 0,05 Normal

Page 97: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

82

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel

menunjukan hubungan linier atau tidak. Metode pengambilan keputusan

adalah hubungan antara kedua variabel dikatakan linier apabila nilai

signifikansi dari Deviation from linearity pada ANOVA Table > dari alpha,

dalam hal ini menggunakan tingkat alpha 0,05. Adapun hasil uji linieritas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Linieritas

Variabel Signifikansi Kondisi Keterangan X1-Y 0,359 Lebih dari 0,05 Linier X2-Y 0,411 Lebih dari 0,05 Linier X3-Y 0,393 Lebih dari 0,05 Linier

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana anatara dua variabel bebas

atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau

mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak terjadi

multikolinieritas antara variabel-variabel bebas tersebut. Pengujian

multikolinieritas menggunakan bantuan softwere SPSS 17, yaitu dengan

melihat harga tolerace dan VIF.

Pengambilan keputusan pada uji multikolinieritas yaitu apabila

semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin

mendekati multikolinieritas, yaitu jika tolerance lebih dari 0,2 dan VIF

kurang dari 5 maka tidak terjadi multikolinieritas.

Dari hasil uji multikolinieritas tersebut didapat bahwa ketiga variabel

menunjukan tolerance lebih dari 0,2 dan VIF kurang dari 5. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

multikolinieritas. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel:

Page 98: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

83

Tabel 14. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -32.273 25.583 -1.262 .212

Kemampuan Matematis 4.518 2.040 .268 2.215 .031 .957 1.045

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

4.034 2.853 .174 1.414 .163 .919 1.088

Kemampuan Teori Pemesinan

.423 .265 .196 1.598 .116 .933 1.072

a. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat empat empat hipotesis yang akan diuji, dan

pengujian hipotesis-hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan matematis dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten.

Tabel 15. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Matematis dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Correlations

Kemampuan Membuat Program CNC

Kemampuan Matematis

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .327**

Sig. (2-tailed) .009

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 211.605

Covariance 178.838 3.469

N 62 62

Kemampuan Matematis Pearson Correlation .327** 1

Sig. (2-tailed) .009

Sum of Squares and Cross-products

211.605 38.343

Covariance 3.469 .629

N 62 62

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hubungan antara kemampuan matematis dengan kemampuan

membuat program CNC dihitung dengan menggunakan analisis korelasi

Page 99: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

84

product moment. Hasil perhitungan dengan bantuan softwere SPSS 17

menunjukan adanya korelasi sebesar 0,327. Besarnya nilai koefisien

korelasi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa tingkat hubungan antara

kedua variabel tersebut tergolong rendah. Hasil analisis korelasi product

moment selengkapnya dapat dilihat pada Table 13 di atas.

2. Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan membaca gambar teknik dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten.

Hubungan antara kemampuan membaca gambar teknik dengan

kemampuan membuat program CNC dihitung dengan menggunakan

analisis korelasi product moment. Hasil perhitungan dengan bantuan

SPSS 17 menunjukan adanya korelasi sebesar 0,271. Besarnya nilai

koefisien korelasi tersebut dapat diinterprestasikan bahwa tingkat

hubungan antara kedua variabel tersebut tergolong rendah. Hasil analisis

korelasi product moment selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Membaca Gambar Teknik dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Correlations

Kemampuan Membuat Program

CNC

Kemampuan Membaca Gambar

Teknik

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .271*

Sig. (2-tailed) .033

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 127.702

Covariance 178.838 2.093

N 62 62

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Pearson Correlation .271* 1

Sig. (2-tailed) .033

Sum of Squares and Cross-products

127.702 20.399

Covariance 2.093 .334

N 62 62

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 100: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

85

3. Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten.

Hubungan antara kemampuan teori pemesinan dengan kemampuan

membuat program CNC dihitung dengan menggunakan analisis korelasi

product moment. Hasil perhitungan menunjukan adanya korelasi sebesar

0,275. Besarnya nilai koefisien korelasi tersebut dapat diinterprestasikan

bahwa tingkat hubungan antara kedua variabel tersebut tergolong

rendah. Hasil analisis korelasi product moment selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 17. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Teori Pemesinan dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Correlations

Kemampuan Membuat Program

CNC Kemampuan Teori

Pemesinan

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .275*

Sig. (2-tailed) .031

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 1386.371

Covariance 178.838 22.727

N 62 62

Kemampuan Teori Pemesinan

Pearson Correlation .275* 1

Sig. (2-tailed) .031

Sum of Squares and Cross-products

1386.371 2329.839

Covariance 22.727 38.194

N 62 62

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

4. Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan matematis, membaca gambar teknik dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten.

Hubungan antara kemampuan matematis, membaca gambar teknik

dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC

dihitung dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil

Page 101: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

86

perhitungan dengan SPSS 17 menunjukan adanya korelasi sebesar

0,434. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Hasil Perhitungan Korelasi Kemampuan Matematis, Membaca Gambar Teknik dan Teori Pemesinan Dengan Kemampuan Membuat Program CNC

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .434a .189 .147 12.35319

a. Predictors: (Constant), Kemampuan teori pemesinan, Kemampuan Matematis, Kemampuan Membaca Gambar Teknik

b. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua atau lebih variabel

independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan untuk 3

variabel independen adalah Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3. Dalam perhitungan

persamaan regresi digunakan metode skor deviasi, sehingga diperoleh

hasil sebagai berikut:

���� � 4391,25

�519,5��

62� 38,34

���� � 2411,13

�385��

62� 20,40

���� � 312462,5

�4385��

62� 2329,84

��� � 238450 �3756��

62� 10909,10

���� � 31683,25 �519,5��3756�

62� 211,60

���� � 23451,25 �385��3756�

62� 127,70

���� � 267032,5 �4385��3756�

62� 1386,37

Page 102: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

87

����� � 3231,06 −(519,5)(385)

62= 5,14

����� = 36783,75 −(519,5)(4385)

62= 41,69

����� = 27281,88 −(385)(4385)

62= 52,44

Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2 dan b3, maka nilai-nilai yang

sudah didapat di atas kemudian dimasukkan ke dalam rumus persamaan

berikut:

1. ΣX1Y = b1ΣX12 + b2ΣX1X2 + b3ΣX1X3

2. ΣX2Y = b1ΣX1X2 + b2ΣX22 + b3ΣX2X3

3. ΣX3Y = b1ΣX1X3 + b2ΣX2X3 + b3ΣX32

Sehingga didapat persamaan:

211,60 = 38,34 b1 + 5,14 b2 + 41,69 b3 ............ (1)

127,70 = 5,14 b1 + 20,40 b2 + 52,44 b3 ............ (2)

1386,37 = 41,69 b1 + 52,44 b2 + 2329,84 b3 ............ (3)

Untuk menyelesaikan ketiga persamaan tersebut dengan

menggunakan metode eliminasi dan substitusi, maka didapat harga b1 =

4,518; b2 = 4,034; dan b3 = 0,423. Kemudian setelah didapat harga b1, b2

dan b3 kemudian dimasukan ke dalam persamaan berikut:

a = �� – b1��1 – b2��2 – b3��3

Diambil �� = 60,58; ��1 = 8,38;��2 = 6,21;��3 = 70,73, sehingga didapat

harga a = −32,273. Kemudian b1, b2, b3 dan a dimasukan ke dalam

rumus persamaan regresi yaitu Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3, sehingga

didapat persamaan regresi sebagai berikut:

� = −32,273 + 4,518�� + 4,034�� + 0,423��

Page 103: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

88

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Telah ditemukan bahwa variabel kemampuan matematis mempunyai

hubungan yang positif dengan kemampuan membuat program CNC

dengan besarnya koefisien korelasi adalah 0,327. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan

matematis dengan kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII

SMK Negeri 2 Klaten dengan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,327.

Kemampuan matematika seorang teknisi merupakan bidang keahlian

ketiga yang harus dipertimbangkan. Dalam pemrograman part,

kemampuan matematika sangat dibutuhkan dalam perhitungan yang

berkaitan dengan kecepatan dan pemakanan, perhitungan juga

dibutuhkan pada penentuan titik-titik interseksi profil, pusat busur dan lain

sebagainya (Gibbs & Crandell, 1991: 9-2),. Hal ini dikarenakan dalam

metode kerjanya, mesin CNC ini pergerakannya dikontrol menggunakan

komputer dengan menggunakan bahasa numerik. Dalam setiap

gerakannya, mesin CNC ini digambarkan sebagai suatu koordinat untuk

suatu titik yang akan dituju. Dimana titik-titik koordinat tersebut

menggunakan metode koordinat kartesian. Sehingga dibutuhkan

kemampuan pada materi tentang geometri dan trigonometri untuk dapat

melakukan perhitungan dan menentukan titik-titik koordinat tersebut.

Sedangkan kemampuan matematis akan sangat membantu dalam

perhitungan untuk menentukan besarnya kecepatan pemakanan

(feeding), kecepatan potong (cutting speed), maupun kecepatan putar

spindel utama.

Page 104: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

89

2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua

Telah ditemukan bahwa variabel kemampuan membaca gambar

teknik mempunyai hubungan yang positif dengan kemampuan membuat

program CNC dengan besarnya koefisien korelasi adalah 0,271.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif

antara kemampuan membaca gambar teknik siswa dengan kemampuan

membuat program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten dengan

nilai koefisien korelasinya sebesar 0,271.

Kompetensi memprogram CNC erat hubungannya dengan

kemampuan membaca gambar teknik. Hal ini dikarenakan dsebelum

melakukan pemrograman CNC, terlebih dahulu akan disajikan gambar

kerja sebagai alat untuk mengetahui informasi tentang benda kerja

seperti apa yang akan dikerjakan. Seperti diketahui dalam gambar kerja

memuat bentuk dan elemen geometri dari benda kerja yang akan

dikerjakan, sehingga dengan memahami benda kerja maka dapat

diketahui titik koordinat yang dilalui pahat dalam proses pemesinannya.

3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga

Telah ditemukan bahwa variabel kemampuan teori pemesinan

mempunyai hubungan yang positif dengan kemampuan membuat

program CNC dengan besarnya koefisien korelasi adalah 0,275.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif

antara kemampuan teori pemesinan dengan kemampuan membuat

program CNC siswa kelas XII SMK Negeri 2 Klaten dengan nilai koefisien

korelasinya sebesar 0,275.

Page 105: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

90

Kemampuan teori pemesinan ini sangat diperlukan untuk dapat

membuat program CNC yang baik dan benar. Pada program mesin CNC

terdapat awal program atau pendahuluan, yang didalamnya salah

satunya adalah penentuan besarnya parameter pemesinan diantaranya

besarnya pemakanan (feeding), kecepatan potong (cutting speed) dan

kecepatan putar spindel utama yang aman untuk digunakan pada proses

pemesinannya. Selain itu dengan menguasai teori pemesinan, akan

sangat membantu dalam menentukan langkah pengerjaan yang paling

efektif. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan juga

lebih efisien.

4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Keempat

Telah ditemukan bahwa kemampuan matematis, membaca gambar

teknik dan teori pemesinan mempunyai hubungan yang positif dengan

kemampuan membuat program CNC sebesar 0,434. Sehingga dapat

diartikan bahwa ketiga prediktor tersebut secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membuat program CNC.

Adapun harga dari R Square atau koefisien determinasinya adalah

sebesar 0,189. Hal ini dapat diartikan bahwa ketiga variabel bebas

(prediktor) tersebut menentukan terhadap variabel terikat (kriterium)

sebesar 18,9%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 81,1% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan hasil dari analisis regresi

linier berganda diperoleh persamaan regresi � � 32,273 + 4,518�� +

4,034�� + 0,423��.

Page 106: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data statistik deskriptif siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten untuk masing-masing variabel,

diantaranya:

a. Variabel kemampuan matematis diperoleh mean (M) = 8,3790 dan

standar deviasi (SD) = 0,7928. Berdasarkan tabel klasifikasi, rata-rata

data tersebut tergolong tinggi.

b. Variabel kemampuan membaca gambar teknik diperoleh mean (M) =

6,2097 dan standar deviasi (SD) = 0,5783. Berdasarkan tabel

klasifikasi, rata-rata data tersebut tergolong sedang.

c. Variabel kemampuan teori pemesinan didapat mean (M) = 70,7258

dan standar deviasi (SD) = 6,1801. Berdasarkan tabel klasifikasi, rata-

rata data tersebut tergolong sedang.

d. Variabel kemampuan membuat program CNC didapat mean (M) =

60,5806 dan standar deviasi (SD) = 13,3730. Berdasarkan tabel

klasifikasi, rata-rata data tersebut tergolong sedang.

2. Adanya hubungan antara kemampuan matematis dengan kemampuan

membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian Teknik

Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten, (rx1y = 0,327).

Page 107: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

92

3. Adanya hubungan antara kemampuan membaca gambar teknik dengan

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten, (rx2y = 0,271).

4. Adanya hubungan antara kemampuan teori pemesinan dengan

kemampuan membuat program CNC siswa kelas XII program keahlian

Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten, (rx3y = 0,275).

5. Adanya hubungan antara kemampuan matematis, membaca gambar

teknik dan teori pemesinan dengan kemampuan membuat program CNC

siswa kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2

Klaten, (Rx1,2,3y = 0,434). Adapun harga dari R Square atau koefisien

determinasinya adalah sebesar 0,189. Hal ini dapat diartikan bahwa

kemampuan matematis, membaca gambar teknik dan teori pemesinan

bersama-sama menentukan terhadap kemampuan membuat program

CNC sebesar 18,9% sedangkan sisanya sebesar 81,1% berasal dari

faktor lain yang tidak diteliti.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan kesimpulan maka dapat dikemukakan implikasi dari hasil

penelitian yaitu bahwa dalam penelitian ini terdapat adanya hubungan yang

positif antara kemampuan matematis, membaca gambar teknik dan teori

pemesinan terhadap kemampuan membuat program CNC siswa. Hal ini

dapat digunakan sebagai petunjuk yang nyata bahwa kemampuan

matematis, membaca gambar teknik dan teori pemesinan ikut menentukan

dalam kemampuan siswa membuat program CNC. Dengan demikian dapat

dijadikan sebagai gambaran kepada berbagai pihak, bahwa guna

meningkatkan kemampuan membuat program CNC bagi siswa khususnya

Page 108: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

93

program keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Klaten perlu

peningkatan kemampuan dalam pemahaman matematis siswa, kemampuan

membaca gambar teknik dan teori pemesinan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dilakukan dengan cermat dan seteliti

mungkin, namun bukan berarti penelitian ini tidak terdapat kekurangan.

Terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini diantaranya sebagai

berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan secara luas karena

ruang lingkup penelitian ini yang terbatas pada siswa kelas XII program

keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Klaten.

2. Data untuk semua variabel yaitu kemampuan matematis, membaca

gambar teknik, teori pemesinan dan kemampuan membuat program CNC

merupakan data dari nilai ulangan harian dan ujian yang diadakan dari

pihak sekolah, sehingga nilai-nilai tersebut belum benar-benar dapat

mewakili nilai kemampuan siswa yang sebenarnya dikarenakan meteri

ujian yang mungkin masih sangat luas.

3. Dalam penelitian ini hanya terdapat 3 variabel independent yang diteliti

untuk mengetahui kemampuan membuat program CNC, padahal masih

dimungkinkan terdapat banyak variabel yang dapat mempengaruhi

kemampuan membuat program CNC.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

Page 109: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

94

1. Bagi siswa khususnya kelas XII program keahlian Teknik Pemesinan di

SMK Negeri 2 Klaten, agar selalu meningkatkan belajar dan kedisiplinan

dalam mengikuti proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Hal ini

dikarenakan pada suatu kompetensi tertentu pasti dipengaruhi oleh

kompetensi lainnya, sehingga siswa harus mengoptimalkan setiap

kompetensi yang ada. Contoh nyata terdapat pada kemampuan

matematika, gambar teknik dan teori pemesinan dimana kompetensi-

kompetensi tersebut ikut menentukan terhadap kompetensi memprogram

mesin NC/CNC.

2. Bagi guru di SMK Negeri 2 Klaten, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan kajian guna mengoptimalkan kemampuan siswanya, yaitu dengan

mengoptimalkan juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

belajar.

3. Siswa diberikan penjelasan pentingnya mata pelajaran matematika,

gambar teknik, teori pemesinan dan memprogram mesin NC/CNC

khususnya pada bidang teknik. Sehingga dapat menumbuhkan minat

siswa terhadap mata pelajaran yang akan dipelajarinya tersebut.

Page 110: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

95

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darmanto, Joko. (2007). Modul Bekerja Dengan Mesin Bubut Untuk SMK Teknologi dan Industri. Yogyakarta: Yudhistira.

Darmanto, Joko. (2007). Modul CNC Milling. Yogyakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Emrizal MZ. (2009). Membaca dan memahami gambar teknik mesin. Yogyakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Emrizal MZ. (2007). Mesin Bubut Computer Numerically Controlled (CNC). Yogyakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

Encyclopædia Britannica. (2002). Class X Mathematics Trigonometry and Statistics. New Delhi: Popular Prakashan.

Garson, G. David. (2012). Testing Statistical Assumptions. Asheboro: Statistical Publishing Associates.

Gerling, Heinrich. 1982. All About Machine Tools. New Delhi: M.S. Sejwal for Wiley Eaastern Limited.

Gibbs, David & Crandell, Thomas M. (1993). Dasar-Dasar Teknik dan Pemrograman CNC. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Giesecke, Frederick E. (2000). Gambar Teknik (jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Greenberg, Marvin Jay. (1993). Euclidean and non-Euclidean Geometries. United States: W.H. Freeman.

Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Niaga Swadaya.

Harsokoesoemo, H. Darmawan. (2004). Pengantar Perancangan Teknik. Bandung: ITB

Hartoro, Sirod & Pardjono. (2002). Menggambar Mesin. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Hawadi, Reni Akbar. (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hollebrandse, J. J. (1993). Teknik Pemrograman dan Aplikasi CNC. Jakarta: PT Rosda Jayaputra.

Khattar, Dinesh. (2007). The Pearson Guide to Complete Mathematics for AIEEE. India: Pearson Education.

Lynch, B.J. & Parr, R.E. (2000). Mathematics Study and Dictionary. South Melbourn: Oxford University Press.

Page 111: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

96

Martanto, Hudi. (2007). Modul Bekerja Dengan Mesin Umum. Yogyakarta: Yudhistira.

Masykur, Moch & Fathani, Abdul Hakim. (2009). Mathematical Intelligence. Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.

Mayer, Richard E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moyer, Robert E. (2013). Schaum’s Outlines Trigonometry. United States: Mc Graw Hill.

Purwoko, Bambang S.H. (2015). Pemrograman CNC Dasar. Yogyakarta: UPP Universitas Negeri Yogyakarta.

Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba empat.

Rochim, Taufiq. (2007). Klasifikasi Proses, Gaya & Daya Pemesinan. Bandung: ITB

Sato, G. Takeshi & Hartanto, N. Sugiarto. (2005). Menggambar Mesin Menurut I.S.O. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subagio, Dalmasius Ganjar. (2008). Teknik Pemrograman CNC Bubut dan Frais (CNC Lathe and Milling Machine Programming). Jakarta: LIPI Press.

Sudarmanto, R. Gunawan. (2005). Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabet.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabet.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Tim Pengembang MKDP. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Umaryadi. (2007). Modul Bekerja dengan Mesin Frais Untuk SMK Teknologi dan Industri. Yogyakarta: Yudhistira.

Waridah, Ernawati & Suzana. (2014). Kamus Bahasa Indonesia untuk pelajar, Mahasiswa, & Umum. Bandung: Ruang Kata.

Widarto. et. al. (2008). Teknik Pemesinan jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Yogaswara, Eka. (1999). Mesin Bubut Konvensional dan CNC. Bandung: Armico.

Yogaswara, Eka. (2005). Pemesinan. Bandung: CV. Armico.

Page 112: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

97

LAMPIRAN

Page 113: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

98

LAMPIRAN 1

REKAPITULASI SKOR DATA PENELITIAN

Page 114: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

99

TABEL REKAPITULASI SKOR VARIABEL

No. Nama Siawa Kelas Skor

Variabel X1

Skor Variabel

X2

Skor Variabel

X3

Skor Variabel

Y 1 Responden 1 XII TPM A 6.50 5.75 77.5 55

2 Responden 2 XII TPM A 9.50 7.00 75.0 74

3 Responden 3 XII TPM A 7.50 6.00 80.0 56

4 Responden 4 XII TPM A 8.25 6.00 70.0 55

5 Responden 5 XII TPM A 8.25 6.25 70.0 67

6 Responden 6 XII TPM A 9.50 6.50 67.5 78

7 Responden 7 XII TPM A 9.25 7.00 67.5 65

8 Responden 8 XII TPM A 8.25 5.50 60.0 51

9 Responden 9 XII TPM A 8.50 6.00 62.5 53

10 Responden 10 XII TPM A 7.25 6.25 65.0 68

11 Responden 11 XII TPM A 9.00 5.25 62.5 64

12 Responden 12 XII TPM A 9.75 7.00 67.5 60

13 Responden 13 XII TPM A 9.00 4.50 57.5 42

14 Responden 14 XII TPM A 9.00 6.00 80.0 43

15 Responden 15 XII TPM A 9.50 7.00 75.0 42

16 Responden 16 XII TPM A 8.75 5.75 75.0 53

17 Responden 17 XII TPM A 9.00 6.75 75.0 61

18 Responden 18 XII TPM A 9.75 5.50 72.5 39

19 Responden 19 XII TPM A 8.75 5.50 72.5 69

20 Responden 20 XII TPM A 9.00 6.25 82.5 82

21 Responden 21 XII TPM A 8.50 7.00 72.5 37

22 Responden 22 XII TPM A 9.50 7.00 72.5 74

23 Responden 23 XII TPM A 9.00 7.25 70.0 81

24 Responden 24 XII TPM A 8.50 6.50 75.0 58

25 Responden 25 XII TPM A 8.00 6.00 72.5 46

26 Responden 26 XII TPM A 8.75 5.75 70.0 68

27 Responden 27 XII TPM A 9.50 6.00 70.0 77

28 Responden 28 XII TPM A 9.75 6.75 77.5 57

29 Responden 29 XII TPM A 7.25 7.50 72.5 58

30 Responden 30 XII TPM A 9.50 6.00 75.0 77

31 Responden 31 XII TPM A 7.25 6.75 77.5 65

32 Responden 32 XII TPM B 8.50 6.25 75.0 81

33 Responden 33 XII TPM B 8.00 5.50 72.5 72

34 Responden 34 XII TPM B 8.00 5.00 75.0 61

35 Responden 35 XII TPM B 8.50 7.25 72.5 67

36 Responden 36 XII TPM B 8.00 6.50 85.0 83

37 Responden 37 XII TPM B 8.25 6.00 72.5 77

Page 115: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

100

38 Responden 38 XII TPM B 8.50 6.00 75.0 71

39 Responden 39 XII TPM B 7.75 6.50 57.5 55

40 Responden 40 XII TPM B 8.00 6.00 65.0 47

41 Responden 41 XII TPM B 9.00 6.00 70.0 59

42 Responden 42 XII TPM B 8.25 6.50 67.5 64

43 Responden 43 XII TPM B 8.00 6.50 67.5 67

44 Responden 44 XII TPM B 6.75 6.00 67.5 49

45 Responden 45 XII TPM B 8.00 6.00 62.5 42

46 Responden 46 XII TPM B 6.75 6.50 62.5 38

47 Responden 47 XII TPM B 8.00 6.25 65.0 57

48 Responden 48 XII TPM B 8.50 6.25 67.5 94

49 Responden 49 XII TPM B 8.75 6.50 67.5 63

50 Responden 50 XII TPM B 9.00 7.00 62.5 83

51 Responden 51 XII TPM B 8.00 6.50 72.5 51

52 Responden 52 XII TPM B 8.50 6.25 77.5 69

53 Responden 53 XII TPM B 8.00 6.00 70.0 59

54 Responden 54 XII TPM B 7.75 6.50 77.5 49

55 Responden 55 XII TPM B 8.25 6.50 75.0 65

56 Responden 56 XII TPM B 8.50 6.25 80.0 60

57 Responden 57 XII TPM B 7.75 5.50 65.0 48

58 Responden 58 XII TPM B 8.50 6.00 77.5 69

59 Responden 59 XII TPM B 6.50 5.50 65.0 39

60 Responden 60 XII TPM B 8.00 6.00 70.0 54

61 Responden 61 XII TPM B 7.75 5.50 57.5 48

62 Responden 62 XII TPM B 7.75 5.75 67.5 40

Page 116: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

101

LAMPIRAN 2

HASIL DOKUMENTASI VARIABEL TERIKAT

SILABUS KOMPETENSI MEMPROGRAM MESIN NC/CNC

SOAL TES & KUNCI JAWABAN

Page 117: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

102

KURIKULUM SMK NEGERI 2 KLATEN

KOMPETENSI KEAHLIAN : SILABUS KOMPETENSI KEJURUANTEKNIK PEMESINAN HALAMAN 102 DARI 38

SILABUSNAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 KLATENMATA PELAJARAN : KOMPETENSI KEJURUANKELAS/SEMESTER : XII / 5 & 6STANDAR KOMPETENSI : Memprogram mesin NC / CNCKODE KOMPETENSI : 014KK16ALOKASI WAKTU : 108 X 45 menit

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI1. Mengenal bagian-bagian

program mesin NC/CNC Elemen program yang sesuai

yang dipilih untuk pengontrolmesin.

Pengenalan program mesinCNC

Pemilihan program yangsesuai

Tatap Muka (TM) Pengenalan program mesin CNC Memahami pemilihan program yang sesuai( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,

rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas terstruktur (TT)Menyebutkan macam- macam metodapemrograman pada mesin CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas tidak terstruktur ( TTT )Menjelaskan kelibihan masing – masingmetoda pemrograman( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )

Tertulis 6 6(12)

6(24)

Contohprogram cnc

Buku cnc TU2A dan 3A

Page 118: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

103

KURIKULUM SMK NEGERI 2 KLATEN

KOMPETENSI KEAHLIAN : SILABUS KOMPETENSI KEJURUANTEKNIK PEMESINAN HALAMAN 103 DARI 38

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI2. Menulis program mesin

NC/CNC Gambar teknik dan

memahami arti fungsi dasarmesin dan bentuk-bentukgerakan perkakas dapatdimengerti.

Koordinat dihitung untuklintasan perkakas sederhanaatau fungsi dasar permesinan

Program dalam standarKODE KOMPETENSI formatyang sesuai dengan proseduroperasi standar ditulis.

Identifikasi gambar kerja Identifikasi bentuk gerakan

alat potong Penulisan program operasi

mesin. Penentuan koordinat untuk

membuat program. Penulisan Program NC/CNC

dengan standar KODEKOMPETENSI format padaprosedur operasi standar.

Tatap Muka (TM) Memahami gambar kerja Memahami bentuk gerakan alat potong Menulis program operasi mesin. Memahami cara menentukan koordinat untuk

membuat program. Memahami penulisan program NC/CNC dengan

standar KODE KOMPETENSI format padaprosedur operasi standar.

Membuat program dengan format dan proseduroperasi standar

( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas terstruktur (TT)Membuat program mesin CNC sesuai dengangambar kerja( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas tidak terstruktur ( TTT )Menjelaskan langkah langkah lintasan pahatsesuai dengan program mesin cnc yang dibuat( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )

Tertulis Pengamatan

12 14(48)

4(16)

Gambar kerja Contoh

program cnc Mesin cnc

Tu2A dan 3A Simulator cnc

TU 3A/2A

Page 119: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

104

KURIKULUM SMK NEGERI 2 KLATEN

KOMPETENSI KEAHLIAN : SILABUS KOMPETENSI KEJURUANTEKNIK PEMESINAN HALAMAN 104 DARI 38

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI3. Melaksanakan lembar

penulisan operasiNC/CNC;

Lembar operasi dihasilkansesuai dengan spesifikasiberdasarkan denganprosedur operasi standar.

Penulisan informasi dalamlembar operasi NC/CNC.

Tatap Muka (TM) Memahami cara menyusun informasi dalam

lembar operasi NC/CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas terstruktur (TT)Menulis program pada simulator mesin CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas tidak terstruktur ( TTT )Menjelaskan langkah langkah penulisanprogram pada simulator mesin CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab ).

Pengamatan 2 10(20)

4(16)

Simulator cnc Buku modul

M7.18A

Page 120: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

105

KURIKULUM SMK NEGERI 2 KLATEN

KOMPETENSI KEAHLIAN : SILABUS KOMPETENSI KEJURUANTEKNIK PEMESINAN HALAMAN 105 DARI 38

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIANALOKASI WAKTU SUMBER

BELAJARTM PS PI4. Mencoba program Mesin dioperasikan dengan

cara manual untuk menge-test dan membuktikanprogram sesuai persyarat-an

Program diedit untuk pe-nyetelan operasi sesuaipersyaratan.

Komponen - komponendiperiksa untuk kesesuaianterhadap spesifikas sesuaipersyaratan.

pengoperasian mesinNC/CNC sesuai manual

Pengeditan programNC/CNC sesuai standarprosedur.

Pemeriksaan komponenmesin

Tatap Muka (TM) Memahami cara mengoperasikan mesin NC/CNC

sesuai manual Memahami editing program NC/CNC sesuai

standar prosedur. Memahami pemeriksaan komponen mesin Mengoperasikan mesin NC/CNC sesuai manual Melaksanakan pemeriksaan komponen mesin( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas terstruktur (TT)Mencoba menjalankan program padasimulator mesin CNCMengedit program pada simulator Mesin CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )Tugas tidak terstruktur ( TTT )Menjelaskan langkah langkah pengoprasianprogram pada simulator mesin CNC( jujur , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,rasa ingin tahu, gemar membaca dantanggung jawab )

Tertulis Pengamatan Pemberian tugas

8 34(68)

10(40)

SimulatorMesin cnc2A/3A

Instruksi kerja Peralatan

utama mesincnc

Jumlah24 64

(128)20

(80)

Page 121: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

106

SOAL TES KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

Page 122: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

107

KUNCI JAWABA SOAL CNC

N G/M X Y Z F S Keterangan

10 G54 Pemindahan titik 0

mesin ke Benda

20 T1 Panggil Tool1

30 ATC Auto Tool Change

40 G94 M3 F150 S1000 Penentuan

kecepatan spindle

dan feeding

50 G90 G0 X-15. Y0. Z15. Posisi awal pisau

60 G0 X-6. Z-5.

70 G1 X99.

80 G3 X118. Y19. I0. J19. R15

90 G1 Y75.

100 G3 X105. Y88. I-13. J0. R9

110 G1 X18.

120 G3 X0. Y70. I0. J-18. R14

130 G1 Y12.

140 G3 X12. Y0. I12. J0. R8

150 G1 Z3. Naik

160 G0 X28. Y12.

170 G1 Z-3. Turun

180 G1 X70.

190 G3 X82. Y24. I0. J12. R8

200 G1 Y28

210 G3 X70. Y40. I-12 J0. R8

220 G1 X28.

230 G1 Y48.

240 G1 X70.

250 G3 X82. Y60. I0. J12. R8

260 G1 Y64

270 G3 X70. Y76. I-12. J0. R8

280 G1 X28.

290 G1 Y12.

300 G1 Z3. Naik

310 G0 X-15. Y0. Z15.

320 M30 Program berakhir

Page 123: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

108

LAMPIRAN 3

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF DATA

HASIL ANALISIS DESKRIPTIF (X1, X2, X3 & Y)

PERHITUNGAN RENTANG, BANYAK & PANJANG KELAS

INTERVAL (X1, X2, X3 & Y)

PERHITUNGAN MI, SDI & KLASIFIKASI NILAI (X1, X2, X3 & Y)

Page 124: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

109

DESKRIPSI DATA KEMAMPUAN MATEMATIS

Frequencies

Statistics

Kemampuan Matematis

N Valid 62

Missing 0

Mean 8.3790

Median 8.5000

Mode 8.00

Std. Deviation .79282

Minimum 6.50

Maximum 9.75

Kemampuan Matematis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 6.50 2 3.2 3.2 3.2

6.75 2 3.2 3.2 6.5

7.25 3 4.8 4.8 11.3

7.50 1 1.6 1.6 12.9

7.75 5 8.1 8.1 21.0

8.00 11 17.7 17.7 38.7

8.25 6 9.7 9.7 48.4

8.50 10 16.1 16.1 64.5

8.75 4 6.5 6.5 71.0

9.00 8 12.9 12.9 83.9

9.25 1 1.6 1.6 85.5

9.50 6 9.7 9.7 95.2

9.75 3 4.8 4.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 125: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

110

DESKRIPSI DATA KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK

Frequencies

Statistics

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

N Valid 62

Missing 0

Mean 6.2097

Median 6.2500

Mode 6.00

Std. Deviation .57828

Minimum 4.50

Maximum 7.50

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 4.50 1 1.6 1.6 1.6

5.00 1 1.6 1.6 3.2

5.25 1 1.6 1.6 4.8

5.50 7 11.3 11.3 16.1

5.75 4 6.5 6.5 22.6

6.00 16 25.8 25.8 48.4

6.25 8 12.9 12.9 61.3

6.50 11 17.7 17.7 79.0

6.75 3 4.8 4.8 83.9

7.00 7 11.3 11.3 95.2

7.25 2 3.2 3.2 98.4

7.50 1 1.6 1.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 126: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

111

DESKRIPSI DATA KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN

Frequencies

Statistics

Kemampuan Teori Pemesinan

N Valid 62

Missing 0

Mean 70.7258

Median 71.2500

Mode 72.50a

Std. Deviation 6.18014

Minimum 57.50

Maximum 85.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Kemampuan Teori Pemesinan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 57.50 3 4.8 4.8 4.8

60.00 1 1.6 1.6 6.5

62.50 5 8.1 8.1 14.5

65.00 5 8.1 8.1 22.6

67.50 9 14.5 14.5 37.1

70.00 8 12.9 12.9 50.0

72.50 10 16.1 16.1 66.1

75.00 10 16.1 16.1 82.3

77.50 6 9.7 9.7 91.9

80.00 3 4.8 4.8 96.8

82.50 1 1.6 1.6 98.4

85.00 1 1.6 1.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 127: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

112

DESKRIPSI DATA KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC Frequencies

Statistics

Kemampuan Membuat Program CNC

N Valid 62

Missing 0

Mean 60.5806

Median 60.0000

Mode 42.00a

Std. Deviation 13.37302

Minimum 37.00

Maximum 94.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Kemampuan Membuat Program CNC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 37.00 1 1.6 1.6 1.6

38.00 1 1.6 1.6 3.2

39.00 2 3.2 3.2 6.5

40.00 1 1.6 1.6 8.1

42.00 3 4.8 4.8 12.9

43.00 1 1.6 1.6 14.5

46.00 1 1.6 1.6 16.1

47.00 1 1.6 1.6 17.7

48.00 2 3.2 3.2 21.0

49.00 2 3.2 3.2 24.2

51.00 2 3.2 3.2 27.4

53.00 2 3.2 3.2 30.6

54.00 1 1.6 1.6 32.3

55.00 3 4.8 4.8 37.1

56.00 1 1.6 1.6 38.7

57.00 2 3.2 3.2 41.9

58.00 2 3.2 3.2 45.2

59.00 2 3.2 3.2 48.4

60.00 2 3.2 3.2 51.6

61.00 2 3.2 3.2 54.8

63.00 1 1.6 1.6 56.5

64.00 2 3.2 3.2 59.7

65.00 3 4.8 4.8 64.5

67.00 3 4.8 4.8 69.4

Page 128: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

113

68.00 2 3.2 3.2 72.6

69.00 3 4.8 4.8 77.4

71.00 1 1.6 1.6 79.0

72.00 1 1.6 1.6 80.6

74.00 2 3.2 3.2 83.9

77.00 3 4.8 4.8 88.7

78.00 1 1.6 1.6 90.3

81.00 2 3.2 3.2 93.5

82.00 1 1.6 1.6 95.2

83.00 2 3.2 3.2 98.4

94.00 1 1.6 1.6 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 129: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

114

PERHITUNGAN RENTANG, BANYAK KELAS DAN PANJANG KELAS INTERVAL

VARIABEL ��, ��, �� DAN Y

1. Kemampuan Matematis (��)

Skor terendah = 6,50 Skor tertinggi = 9,75 Rentang = data terbesar – data terkecil

= 9,75 – 6,5 = 3,25 Banyak kelas = {1+(3,3 x log n)}

= {1+(3,3 x log 62)} = 6,915 dibulatkan menjadi 7

Panjang kelas interval

= Rentang/banyak kelas = 3,25/7 = 0,464 dibulatkan menjadi 0,5

2. Kemampuan Membaca Gambar Teknik (��)

Skor terendah = 4,50 Skor tertinggi = 7,50 Rentang = data terbesar – data terkecil

= 7,50 – 4,50 = 3,00 Banyak kelas = {1+(3,3 x log n)}

= {1+(3,3 x log 62)} = 6,915 dibulatkan menjadi 7

Panjang kelas interval

= Rentang/banyak kelas = 3,00/7 = 0,429 dibulatkan menjadi 0,43

3. Kemampuan Teori Pemesinan (��)

Skor terendah = 57,50 Skor tertinggi = 80,00 Rentang = data terbesar – data terkecil

= 85,00 – 57,50 = 27,50 Banyak kelas = {1+(3,3 x log n)}

= {1+(3,3 x log 62)} = 6,915 dibulatkan menjadi 7

Panjang kelas interval

= Rentang/banyak kelas = 27,50/7 = 3,928 dibulatkan menjadi 3,9

4. Kemampuan Membuat Program CNC (Y)

Skor terendah = 37,00 Skor tertinggi = 94,00 Rentang = data terbesar – data terkecil

= 94,00 – 37,00 = 57,00 Banyak kelas = {1+(3,3 x log n)}

Page 130: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

115

= {1+(3,3 x log 62)} = 6,915 dibulatkan menjadi 7

Panjang kelas interval

= Rentang/banyak kelas = 57,00/7 = 8,143 dibulatkan menjadi 8

Page 131: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

116

PERHITUNGAN RERATA IDEAL (MI), STANDAR DEVIASI IDEAL (SDI) DAN KLASIFIKASI NILAI KEMAMPUAN MATEMATIS

Untuk mengklasifikasikan nilai terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan

harga M ideal dan SD ideal. Untuk menghitung digunakan acuan sebagai berikut:

Mi = ½ (ST + SR) SDi = 1/6 (ST – SR) Keterangan:

ST : Nilai Tertinggi SR : Nilai Terendah Mi = ½ (ST + SR) = ½ (10 + 0) = ½ (10) = 5

SDi = 1/6 (ST – SR) = 1/6 (10 – 0) = 1/6 (10) = 1,67

Berdasarkan hasil perhitungan harga rata-rata ideal dan standar deviasi ideal

diatas, diperoleh klasifikasi nilai dengan penggunaan rumus sebagai berikut:

Rumus / Acuan Norma Proses Perhitungan x ≥ (Mi + 1,5 SDi) x ≥ (5 + 1,5 · 1,67)

Mi ≤ x < (Mi + 1,5 SDi) 5 ≤ x < (5 + 1,5 · 1,67) (Mi – 1,5 SDi) ≤ x < Mi (5 – 1,5 · 1,67) ≤ x < 5

x < (Mi – 1,5 SDi) x < (5 – 1,5 · 1,67)

Hasil Perhitungan

Kategori (Klasifikasi)

x ≥ 7,5 Tinggi 5 ≤ x < 7,5 Sedang 2,5 ≤ x < 5 Kurang

x < 2,5 Rendah

Keterangan: 1. ST = Skor ideal tertinggi 10 2. SR = Skor ideal terendah 0

Page 132: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

117

PERHITUNGAN RERATA IDEAL (MI), STANDAR DEVIASI IDEAL (SDI) DAN KLASIFIKASI NILAI KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK

Untuk mengklasifikasikan nilai terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan

harga M ideal dan SD ideal. Untuk menghitung digunakan acuan sebagai berikut:

Mi = ½ (ST + SR) SDi = 1/6 (ST – SR) Keterangan:

ST : Nilai Tertinggi SR : Nilai Terendah Mi = ½ (ST + SR) = ½ (10 + 0) = ½ (10) = 5

SDi = 1/6 (ST – SR) = 1/6 (10 – 0) = 1/6 (10) = 1,67

Berdasarkan hasil perhitungan harga rata-rata ideal dan standar deviasi ideal

diatas, diperoleh klasifikasi nilai dengan penggunaan rumus sebagai berikut:

Rumus / Acuan Norma Proses Perhitungan x ≥ (Mi + 1,5 SDi) x ≥ (5 + 1,5 · 1,67)

Mi ≤ x < (Mi + 1,5 SDi) 5 ≤ x < (5 + 1,5 · 1,67) (Mi – 1,5 SDi) ≤ x < Mi (5 – 1,5 · 1,67) ≤ x < 5

x < (Mi – 1,5 SDi) x < (5 – 1,5 · 1,67)

Hasil Perhitungan

Kategori (Klasifikasi)

x ≥ 7,5 Tinggi 5 ≤ x < 7,5 Sedang 2,5 ≤ x < 5 Kurang

x < 2,5 Rendah

Keterangan: 1. ST = Skor ideal tertinggi 10 2. SR = Skor ideal terendah 0

Page 133: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

118

PERHITUNGAN RERATA IDEAL (MI), STANDAR DEVIASI IDEAL (SDI) DAN KLASIFIKASI NILAI KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN

Untuk mengklasifikasikan nilai terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan

harga M ideal dan SD ideal. Untuk menghitung digunakan acuan sebagai berikut:

Mi = ½ (ST + SR) SDi = 1/6 (ST – SR) Keterangan:

ST : Nilai Tertinggi SR : Nilai Terendah Mi = ½ (ST + SR) = ½ (100 + 0) = ½ (100) = 50

SDi = 1/6 (ST – SR) = 1/6 (100 – 0) = 1/6 (100) = 16,67

Berdasarkan hasil perhitungan harga rata-rata ideal dan standar deviasi ideal

diatas, diperoleh klasifikasi nilai dengan penggunaan rumus sebagai berikut:

Rumus / Acuan Norma Proses Perhitungan x ≥ (Mi + 1,5 SDi) x ≥ (50 + 1,5 · 16, 67)

Mi ≤ x < (Mi + 1,5 SDi) 50 ≤ x < (50 + 1,5 · 16,67) (Mi – 1,5 SDi) ≤ x < Mi (50 – 1,5 · 16,67) ≤ x < 50

x < (Mi – 1,5 SDi) x < (50 – 1,5 · 16,67)

Hasil Perhitungan

Kategori (Klasifikasi)

x ≥ 75 Tinggi 50 ≤ x < 75 Sedang 25 ≤ x < 50 Kurang

x < 25 Rendah

Keterangan: 3. ST = Skor ideal tertinggi 100 4. SR = Skor ideal terendah 0

Page 134: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

119

PERHITUNGAN RERATA IDEAL (MI), STANDAR DEVIASI IDEAL (SDI) DAN KLASIFIKASI NILAI KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC

Untuk mengklasifikasikan nilai terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan

harga M ideal dan SD ideal. Untuk menghitung digunakan acuan sebagai berikut:

Mi = ½ (ST + SR) SDi = 1/6 (ST – SR) Keterangan:

ST : Nilai Tertinggi SR : Nilai Terendah Mi = ½ (ST + SR) = ½ (100 + 0) = ½ (100) = 50

SDi = 1/6 (ST – SR) = 1/6 (100 – 0) = 1/6 (100) = 16,67

Berdasarkan hasil perhitungan harga rata-rata ideal dan standar deviasi ideal

diatas, diperoleh klasifikasi nilai dengan penggunaan rumus sebagai berikut:

Rumus / Acuan Norma Proses Perhitungan x ≥ (Mi + 1,5 SDi) x ≥ (50 + 1,5 · 16,67)

Mi ≤ x < (Mi + 1,5 SDi) 50 ≤ x < (50 + 1,5 · 16,67) (Mi – 1,5 SDi) ≤ x < Mi (50 – 1,5 · 16,67) ≤ x < 50

x < (Mi – 1,5 SDi) x < (50 – 1,5 · 16,67)

Hasil Perhitungan

Kategori (Klasifikasi)

x ≥ 75 Tinggi 50 ≤ x < 75 Sedang 25 ≤ x < 50 Kurang

x < 25 Rendah

Keterangan: 5. ST = Skor ideal tertinggi 100 6. SR = Skor ideal terendah 0

Page 135: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

120

LAMPIRAN 4

UJI PERSYARATAN ANALISIS

UJI NORMALITAS

UJI LINIERITAS

UJI MULTIKOLINIERITAS

Page 136: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

121

UJI NORMALITAS VARIABEL KEMAMPUAN MATEMATIS (X1), KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK (X2), KEMAMPUAN

TEORI PEMESINAN (X3) DAN KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kemampuan Matematis

Kemampuan Membaca

Gambar Teknik

Kemampuan Teori

Pemesinan

Kemampuan Membuat

Program CNC

N 62 62 62 62

Normal Parametersa,,b Mean 8.3790 6.2097 70.7258 60.5806

Std. Deviation .79282 .57828 6.18014 13.37302

Most Extreme Differences

Absolute .107 .133 .113 .052

Positive .085 .125 .070 .051

Negative -.107 -.133 -.113 -.052

Kolmogorov-Smirnov Z .840 1.044 .890 .406

Asymp. Sig. (2-tailed) .481 .225 .407 .997

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 137: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

122

UJI LINIERITAS KEMAMPUAN MATEMATIS (X1) DENGAN KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Matematis

Between Groups

(Combined) 3139.329 12 261.611 1.650 .109

Linearity 1167.799 1 1167.799 7.365 .009

Deviation from Linearity

1971.531 11 179.230 1.130 .359

Within Groups 7769.767 49 158.567

Total 10909.097 61

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Matematis

.327 .107 .536 .288

Page 138: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

123

UJI LINIERITAS KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK (X2) DENGAN KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Between Groups

(Combined) 2565.561 11 233.233 1.398 .203

Linearity 799.429 1 799.429 4.791 .033

Deviation from Linearity

1766.132 10 176.613 1.058 .411

Within Groups 8343.536 50 166.871

Total 10909.097 61

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Membaca Gambar Teknik

.271 .073 .485 .235

Page 139: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

124

UJI LINIERITAS KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN (X3) DENGAN KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Teori Pemesinan

Between Groups

(Combined) 2619.975 11 238.180 1.437 .186

Linearity 824.960 1 824.960 4.976 .030

Deviation from Linearity

1795.014 10 179.501 1.083 .393

Within Groups 8289.122 50 165.782

Total 10909.097 61

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Kemampuan Membuat Program CNC * Kemampuan Teori Pemesinan

.275 .076 .490 .240

Page 140: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

125

UJI MULTIKOLINIERITAS KEMAMPUAN MATEMATIS (X1), KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK (X2) DAN KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN (X3)

Collinearity

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Kemampuan Teori Pemesinan, Kemampuan Matematis, Kemampuan Membaca Gambar Teknika

. Enter

a. All requested variables entered.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -32.273 25.583 -1.262 .212

Kemampuan Matematis 4.518 2.040 .268 2.215 .031 .957 1.045

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

4.034 2.853 .174 1.414 .163 .919 1.088

Kemampuan Teori Pemesinan .423 .265 .196 1.598 .116 .933 1.072

a. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

Page 141: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

126

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Kemampuan Matematis

Kemampuan Membaca Gambar

Teknik Kemampuan Teori

Pemesinan

1 1 3.984 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .007 23.346 .00 .77 .19 .15

3 .006 25.608 .00 .00 .67 .54

4 .003 37.677 1.00 .23 .14 .32

a. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

Page 142: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

127

LAMPIRAN 5

HASIL UJI HIPOTESIS

UJI KORELASI X1 → Y

UJI KORELASI X2 → Y

UJI KORELASI X3 → Y

UJI REGRESI GANDA TIGA PREDIKTOR

Page 143: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

128

KORELASI PRODUCT MOMENT KEMAMPUAN MATEMATIS (X1) DENGAN KEMAMPUAN

MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kemampuan Membuat Program CNC

60.5806 13.37302 62

Kemampuan Matematis 8.3790 .79282 62

Correlations

Kemampuan Membuat Program

CNC Kemampuan Matematis

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .327**

Sig. (2-tailed) .009

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 211.605

Covariance 178.838 3.469

N 62 62

Kemampuan Matematis Pearson Correlation .327** 1

Sig. (2-tailed) .009

Sum of Squares and Cross-products

211.605 38.343

Covariance 3.469 .629

N 62 62

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 144: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

129

KORELASI PRODUCT MOMENT KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK (X2) DENGAN KEMAMPUAN

MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kemampuan Membuat Program CNC

60.5806 13.37302 62

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

6.2097 .57828 62

Correlations

Kemampuan Membuat Program

CNC

Kemampuan Membaca Gambar

Teknik

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .271*

Sig. (2-tailed) .033

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 127.702

Covariance 178.838 2.093

N 62 62

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

Pearson Correlation .271* 1

Sig. (2-tailed) .033

Sum of Squares and Cross-products

127.702 20.399

Covariance 2.093 .334

N 62 62

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 145: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

130

KORELASI PRODUCT MOMENT KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN (X3) DENGAN KEMAMPUAN MEMBUAT

PROGRAM CNC (Y)

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kemampuan Membuat Program CNC

60.5806 13.37302 62

Kemampuan Teori Pemesinan 70.7258 6.18014 62

Correlations

Kemampuan Membuat Program

CNC Kemampuan Teori

Pemesinan

Kemampuan Membuat Program CNC

Pearson Correlation 1 .275*

Sig. (2-tailed) .031

Sum of Squares and Cross-products

10909.097 1386.371

Covariance 178.838 22.727

N 62 62

Kemampuan Teori Pemesinan

Pearson Correlation .275* 1

Sig. (2-tailed) .031

Sum of Squares and Cross-products

1386.371 2329.839

Covariance 22.727 38.194

N 62 62

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 146: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

131

REGRESI GANDA TIGA PREDIKTOR KEMAMPUAN MATEMATIS (X1), KEMAMPUAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK (X2) DAN KEMAMPUAN TEORI PEMESINAN (X3) TERHADAP

KEMAMPUAN MEMBUAT PROGRAM CNC (Y)

Regression

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .434a .189 .147 12.35319

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Teori Pemesinan, Kemampuan Matematis, Kemampuan Membaca Gambar Teknik

b. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2058.223 3 686.074 4.496 .007a

Residual 8850.874 58 152.601

Total 10909.097 61

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Teori Pemesinan, Kemampuan Matematis, Kemampuan Membaca Gambar Teknik

b. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

Page 147: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

132

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -32.273 25.583 -1.262 .212

Kemampuan Matematis 4.518 2.040 .268 2.215 .031 .957 1.045

Kemampuan Membaca Gambar Teknik

4.034 2.853 .174 1.414 .163 .919 1.088

Kemampuan Teori Pemesinan .423 .265 .196 1.598 .116 .933 1.072

a. Dependent Variable: Kemampuan Membuat Program CNC

Page 148: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

133

LAMPIRAN 6

SURAT-SURAT KETERANGAN DAN PERIJINAN

Page 149: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

134

4

Page 150: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

135

4

Page 151: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

136

8

Page 152: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

137

4

Page 153: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

138

8

Page 154: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

139

Page 155: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

140

Page 156: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

141

Page 157: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN

142

LAMPIRAN 7

KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Page 158: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN
Page 159: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS … · PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, MEMBACA GAMBAR TEKNIK KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN