skripsi inovasi dinas kesehatan melalui program …

79
i SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM AMMACA GUNA MEWUJUDKAN KABUPATEN GOWA MENJADI KABUPATEN LAYAK ANAK Disusun dan Diusulkan Oleh : ASRULLAH. T Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01880 14 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

i

SKRIPSI

INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM AMMACA

GUNA MEWUJUDKAN KABUPATEN GOWA MENJADI

KABUPATEN LAYAK ANAK

Disusun dan Diusulkan Oleh :

ASRULLAH. T

Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01880 14

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

ii

Page 3: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

iii

Page 4: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Asrullah T

Nomor Induk Mahasiswa : 10564 01889 14

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri

tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis / dipublikasikan orang lain atau

melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 22 Agustus 2020

Yang Menyatakan,

Asrullah. T

Page 5: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

v

ABSTRAK

ASRULAH T. 2020. Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA

Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak.

(Dibimbing oleh Muhlis Madani dan Abdul Kadir Adys).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi dinas kesehatan melalui

program ammaca guna mewujudkan Kabupaten Gowa menjadi Kabupaten Layak

Anak dan faktor-faktor apa yany mempengaruhinya. Penelitian di laksanakan di

Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dengan jenis penelitian kualitatif dan tipe

penelitian deskriptif. Teknik pengambilan Informan mengunakan pourposive

sampling dengan jumlah 5 (lima) orang dengan pengumpulan data yang

digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis

mengunakan tahap reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan secara layanan terintegrasi yaitu

peningkatan kualitas dan pelayanan yang signifikan membutuhkan kepemimpinan

dan menejemen pengetahuan diseluruh organisasi dengan pendekatan pemecahan

masalah sehingga perbaikan kualitas pelayanan lebih maksimal; Secara

desentralisasi pemerintah hendaknya bersinergi dengan dinas pendidikan untuk

melaksanakan program sekolah ramah anak dengan memasukkan unsur kesehatan

menjadi hal yang penting dalam konsep sekolah ramah anak sebagai sinergitas

pelayanan terhadap masyarakat; Pemanfaatan kerjasama dalam pembangunan

KLA yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat,

keluarga dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan

dalam kebijakan pemenuhan hak-hak anak; Pelibatan warga masyarakat

memberikan jaminan keberlangsungan masa depan anak, masyarakat dan

pemerintah didorong untuk memenuhi seluruh hak anak, mulai dari hak hidup,

tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi; Pemanfaatan teknologi

memberikan kemudahan pada masyarakat untuk menggetahui informasi baik

sosialisasi terkait pelayanan kesehatan yang di lakukan dalam gerakan ammaca

di Kabupaten Gowa guna mewujudkan kabupaten layak anak. Adapun faktor

pendukung yaitu Sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang berkaitan

dengan inovasi ammaca. Faktor penghambat kurangnya kesadaran untuk

membaca walaupun semua pihak baik dari pemerintah daerah maupun kader

posyandu setempat sangat mendukung adanya program ammaca yang ada di

Kabupaten Gowa guna mewujudkan kabupaten layak anak.

Keyword: Inovasi, Ammaca, Kabupaten Layak Anak

Page 6: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh

makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi

kita Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.

Dengan keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan

Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang saya ajukan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiayah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak

Abdul Kadir Adys, SH., MM selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan.

Secara khusus penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang Ayahanda Tambai Dg. Tombong

dan Ibunda Hamdana yang sangat berjasa dalam membersarkan, merawat dan

memberikan pendidikan sampai jenjang saat ini, yang tidak pernah bosan untuk

Page 7: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

vii

mendoakan, menyemangati, memotivasi serta memberikan bantuan moril maupun

materil. Dan tak lupa pula kasih sayang yang tak hentinya beliau berikan kepada

saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan pada program S1 Universitas

Muhammadiyah Makassar

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk memberi ilmu kepada penulis

selama menempuh perkuliahan.

5. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa yang telah banyak memberikan

informasi dan data yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung.

6. Saudara(i)ku anak Ilmu Pemerintahan angkatan 2014 seperjuangan dalam

meraih cita-cita yang telah banyak memberikan saran, dukungan, motivasi

dan selalu setia menemani saya dalam suka maupun duka, serta semua

pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

viii

7. Serta senior-senior yang telah membimbing dan memberikan nasehat-

nasehat yang baik selama saya kuliah selalu mendukung dan mendoakanku

agar bisa secepatnya menyelesaikan skripsi ini.

Dan seluruh rekan serta pihak yang penulis tidak sebutkan namanya satu

persatu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan doanya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini

sangatlah jauh dari kata sempurna. Dan demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan

kritik yang sifatnya membangun penulis sangat diharapkan. Semoga karya skripsi

ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang

membutuhkan.

Makassar, 22 Agustus 2020

Penulis,

Asrullah T

Page 9: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah. ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian. .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian. .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Inovasi .......................................................................... 7

1. Pengertian Inovasi ............................................................................... 7

2. Jenis-jenis Inovasi ............................................................................... 8

3. Karakteristik Inovasi ........................................................................... 9

4. Hambatan Inovasi ............................................................................... 14

B. Tinjaun Umum Kabupaten/Kota Layak Anak. ....................................... 16

1. Pengertian Kabupaten/Kota Layak Anak ........................................... 16

2. Tahap Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak......................... 16

C. Tinjauan Program Ammaca .................................................................... 18

D. Kerangka Pikir ........................................................................................ 22

E. Fokus dan Deskripsi Penelitian. .............................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian. ................................................................ 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian. ....................................................................... 26

C. Sumber Data............................................................................................ 27

D. Informan Penelitian. ................................................................................ 27

Page 10: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

x

E. Teknik Pengumpulan Data. ..................................................................... 28

F. Teknik Analisis Data............................................................................... 29

G. Keabsahan Data ...................................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gamabaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 32

B. Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna

Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak ......... 37

C. Faktor Pendukung dan Penghamabat Inovasi Dinas Kesehatan

Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa

Menjadi Kabupaten Layak Anak ............................................................ 50

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 64

B. Saran ....................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak sejak 5 September

1990. Hal ini merupakan komitmen Indonesia dalam menghormati dan

memenuhi hak anak. Komitmen ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 28 B (2), dan operasionalnya pada Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Untuk mentransformasikan hak anak

ke dalam proses pembangunan, pemerintah mengembangkan kebijakan

Kota/Kabupaten Layak Anak.

Sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak bahwa anak memiliki hak untuk dilindungi baik oleh keluarga,

masyarakat, pemerintah, bangsa dan Negara. Hak anak dalam hal ini

berdasarkan pada perlindungan khusus yaitu perlindungan yang diberikan

kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak

dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi

dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban

penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban

penculikan penjualan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau

mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakukan salah dan

penelantaran.

Page 12: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

2

Oleh karena itu kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan pada

tahun 2005 memperkenalkan kota layak anak melalui kebijakan kota layak

anak dengan tujuan agar dapat mengakomodasi pemerintah kabupaten. Dalam

kebijakan tersebut digambarkan bahwa kota layak anak merupakan upaya

pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat terwujudnya pengembangan

Kota Layak Anak (KLA), KPP (Kementerian Negara Pemberdayaan

Perempuan) menjadikan model KLA ini sebagai prioritas program dalam

bidang kesejahteraan dan perlindungan anak dengan menetapkan 7 (tujuh)

aspek penting dalam pengembangan KLA yaitu : 1) Kesehatan; 2) Pendidikan;

3) Sosial; 4) Hak Sipil dan Partisipasi; 5) Perlindungan Hukum; 6)

Perlindungan Ketenagakerjaan; 7) Infrastruktur. (Kementerian Pemberdayaan

Perempuan Republik Indonesia, 2006).

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan kota

layak anak. Informasi mengenai kesehatan anak merupakan hal-hal yang perlu

diketahui oleh seorang anak, supaya mereka mengetahui sumber penyakit, jenis

penyakit dan upaya pencegahannya. Melalui pemberian informasi seorang anak

secara bertahap belajar memahami mengapa seorang anak bisa sakit, dan

bagaimana mencegahnya. Hasil belajar anak mengenai kesehatan anak,

menghasilkan persepsi anak mengenai kesehatan anak. Dalam rangka

mewujudkan Kota/Kabupaten Layak Anak dengan memberikan jaminan

keberlangsungan masa depan anak, masyarakat dan pemerintah didorong untuk

memenuhi seluruh Hak Anak, mulai dari hak hidup, tumbuh kembang,

perlindungan dan partisipasi. Dalam Kota/Kabupaten Layak Anak semua

Page 13: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

3

semua pelayanan publik yang berkaiatan dengan anak mesti memberikan

pelayanan yang Ramah Anak, sehingga anak-anak yang menerima pelayanan

tersebut anak harus merasa aman, nyaman dan gembira.

Setelah melakukan komitmen bersama menuju Kabupaten Layak Anak,

Berbagai kegiatan inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa

yang tujuannya adalah melakukan yang terbaik bagi anak-anak di Kabupaten

Gowa dan hal ini dilakukan melalui OPD sesuai tugas dan fungsi OPD masing-

masing. Hal ini terlihat pada Dinas Kesehatan yang sangat mendukung

program Kabupaten menuju layak anak khususnya di Kluster 3. Beberapa

kegiatan inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan antara lain; Pemenuhan

hak anak di Kabupaten Gowa, dimana semua anak lahir di sarana pelayanan

kesehatan dan mendapatkan akte kelahiran.

Semua program yang diimplementasikan pemerintah kepada ibu-ibu

tidak akan berjalan optimal tanpa adanya perubahan perilaku dari ibu-ibu. Oleh

karena itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan untuk

menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi penggerak

dalam menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pemberdayaan

masyarakat dilakukan dengan kemitraan berbagai pihak, dimana pemerintah

berperan untuk membuka akses informasi dan dialog, menyiapkan regulasi dan

menyiapkan masyarakat dengan membekalinya dengan pengetahuan dan

ketrampilan bagi ibu-ibu maupun masyarakat dan ibu-ibu maupun masyarakat

dapat berpartisipasi dengan memberikan kritikan yang membangun untuk

menurunkan AKI.

Page 14: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

4

Dalam upaya menekan Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir, dengan

menggunakan sarana yang sudah ada, telah di upayakan Gerakan AMMACA

(Amma; Ibu, Caradde ; Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10 -15

menit sebelum ANC (Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan

yang ada di wilayah Puskesmas. AMMACA merupakan istilah kearifan lokal

dapat di definisikan sebagai kekayaan budaya lokal, yang sangat bisa

mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup, “Amma” (Makassar)

adalah panggilan Mulia dari seorang anak terhadap kedekatan emosional

seorang Ibu dan anaknya, begitupn “Caradde” (Makassar) merupakan Strata

masyarakat tentang kecerdasan, kesigapan dan kearifan dalam sebuah tatanan

masyarakat yang ada. Hal ini bertujuan agar Ibu Hami sebelum melahirkan

mengetahui bagaimana merawat dan menjaga kesehatannya sebelum

melahirkan dan ini merupakan salah satu cara untuk menekan angka kematian

Ibu dan Bayi Sertifikat lulus imunisasi lengkap.

Pertama, buku ini berisi informasi tentang kehamilan, nifas, dan

perkembangan anak. Ibu, suami dan anggota keluarga diwajibkan mengerti

tentang informasi tersebut sehingga jika ada kejadian yang terjadi pad ibu dan

anak, maka ibu, suami dan anggota keluarga bisa mengambil langkah yang

tepat untuk penanganannya. Kedua, Buku KIA ini diperoleh sejak ibu

dinyatakan hamil dan masih terus digunakan sampai anak berusia 6 tahun.

Buku ini harus dibawa kemana saja ibu pergi, terutama bila ingin mendatangi

layanan kesehatan karena buku ini berisi catatan kondisi ibu. Jika ibu pindah

layanan fasilitas kesehatan, buku buku tersebut tidak perlu diganti tapi

Page 15: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

5

diteruskan karena buku menyertai ibu dan anak. Ketiga, jangan sampai buku

KIA rusak dan hilang. Buku ini harus senantiasa dijaga. Sebab, buku KIA

berisi catatan penting tentang kesehatan ibu dan bayi. Keempat, tenaga

kesehatan maupun kader kesehatan setempat berkewajiban memberikan

informasi mengenai penggunaan buku KIA kepada ibu dan keluarga. Tentunya,

informasi kesehatan dan prosedur di dalam buku tersebut wajib diterapkan

demi kesehatan ibu dan bayi serta terpenuhinya hak anak untuk mendapatkan

akta kelahiran.

Strategi inovasi dengan melibatkan Petugas, Ibu Hamil dan seluruh unsur

yang terlibat yang bisa menekan Kematian Ibu Melahirkan dan bayi baru lahir

dengan pendekatan kearifan loka, gerakan AMMACA ini yang di dukung

langsung pemangku kebijakan yang ada di desa/lurah, Ibu PKK, kader

Kesehatan, Tokoh masyrakat, masyarakat secara luas yang ada didesa/Lurah,

maka dengan adanya Gerakan AMMACA disetiap desa dan kelurahan

diwilayah Puskesmas, diharapkan Gerakan AMMACA menjadi simpul dan

motivasi tersendiri buat Ibu Hamil dan keluarga dalam mengembangkan diri

dalam memacu hal-hal apa saja yang dibutuhkan dalam mempersiapakan

kehamilannya.

Sebelum pelaksanaan Gerakan AMMACA angka kematian Ibu di Tahun

2014 ada 2 ibu hamil yang meninggal, Gerakan AMMACA punya kontribusi

dalam menekan Angka kematian Ibu Melahirkan yang bisa dirasakan sejak

Tahun 2015, 2016, 2017 hingga sekarang Angka kematian Ibu Melahirkan

menjadi 0 (Nol) di wilayah Puskesmas Pallangga, yang di satu sisi kematian

Page 16: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

6

Ibu di kabupaten Gowa masih jadi tantangan pada periode tahun 2015 : 14,

2016 : 18, 2017 ; 16 begitupun dalam menekan Angka kematian Bayi baru

lahir diwilayah Puskesmas Palllangga. Gerakan AMMACA menjadi

pembicaraan dimana-mana, viral, masyarakat tidak canggung bicara tentang

penyelamatan Ibu Melahirkan dan bayi baru lahir yang melibatkan Masyarakat

secara luas, kader kesehatan, dan petugas Puskesmas Pallangga.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi

Kabupaten Layak Anak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan pada latar belakang, maka

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna

Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak ?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi

Kabupaten Layak Anak ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitin berjutuan untuk :

1. Untuk mengetahui Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA

Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak.

Page 17: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

7

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Inovasi Dinas

Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten

Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang pemenuhan hak anak

tentang pelayanan pemerintah dalam memenuhi hak anak juga kendala yang

dirasakan oleh pemerintah dalam menangani kekerasan terhadap anak.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh positif bagi

pemerintah untuk mengembangkan kebijakan yang berpihak terhadap anak

dan memberikan sumbangsi pikiran dapat meningkatkan kesejahteraan

sosial, khususnya dalam Anak-anak juga berhak mendapatkan kesehatan

karena mereka sangat rentan terhadap suatu penyakit. Oleh sebab itu,

kesehatan perlu diperhatikan oleh masyarakat dengan dibantu pemerintah.

Page 18: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Inovasi

1. Pengertian Inovasi

Menurut Mirnasari (2013), Inovasi adalah sebuah ide, praktik inovasi

adalah Sesuatu yang baru, dapat diimplementasikan, dan memliki dampak

yang menguntungkan. Inovasi bukan sebuah kejadian ataupun aktivitas ini

adalah konsep, proses, penerapan, dan kapabilitas yang menentukan

kesuksesan organisasi. Inovasi dapat membantu sektor publik untuk

membuat nilai untuk masyarakat.

Secara umum inovasi seringkali diterjemahkan sebagai penemuan

baru. Namun sebenarnya aspek kebaruan dalam inovasi sangat ditekankan

untuk inovasi pada sektor swasta maupun industri. sedangkan pada sektor

publik lebih ditekankan pada aspek perbaikan yang dihasilkan dari kegiatan

inovasi tersebut, yaitu pemerintah mampu memberikan pelayan publik

secara lebih efektif, efisien dan berkualits, murah dan terjangkau

(Wijayanti,2008).

Definisi dari inovasi itu sendiri menurut Wes & Far (Ancok, 2012)

adalah pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk,

dan prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang

untuk memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi maupun

masyarakat luas.

Page 19: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

9

2. Jenis-Jenis Inovasi

Menciptakan inovasi harus bisa menentukan inovasi seperti apa yang

seharusnya dilakukan dalam meningkatkan pelayanan publik agar inovasi

tersebut dapat berguna dan bertahan lama. Jenis-jenis inovasi menurut

Robertson dalam Nugroho (2003), diharapkan dapat memberikan masukan

yang positif dalam menciptakan inovasi layanan publik, jenis-jenis inovasi

tersebut antara lain:

a. Inovasi Terus Menerus

Adalah modifikasi dari produk yang sudah ada dan bukan

pembuatan produk yang baru sepenuhnya. Inovasi ini menimbulkan

pengaruh yang paling tidak mengacaukan pola perilaku yang sudah

mapan. Contohnya, memperkenalkan perubahan model baru,

menambahkan mentol pada rokok atau mengubah panjang rokok.

b. Inovasi Terus Menerus Secara Dinamis

Mungkin melibatkan penciptaan produk baru atau perubahan

produk yangsudah ada, tetapi pada umumnya tidak mengubah pola yang

sudah mapan darikebiasaan belanja pelanggan dan pemakaian produk.

Contohnya antara lain, sikat gigi listrik, compact disk, makanan alami

dan raket tenis yang sangat besar.

c. Inovasi Terputus

Melibatkan pengenalan sebuah produk yang sepenuhnya baru yang

menyebabkan pembeli mengubah secara signifikan pola perilaku mereka,

Contohnya, komputer, videocassete recorder.

Page 20: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

10

3. Karakteristik Inovasi

Secara umun inovasi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian.

Menurut Damanpour (Suwarno, 2008), inovasi organisasi sebagai gagasan

atau perilaku baru dalam organisasi dapat berupa produk atau jasa yang

baru, teknologi yang baru, teknologi proses, sistem struktur dan administrasi

baru atau rencana baru bagi anggota organisasi.

Dalam penerapannya inovasi memiliki atribut yang melekat didalam

inovasi tersebut. Atribut inovasi yang dimaksud menurut Rogers (Suwarno,

2008), anatra lain sebagai berikut:

a) Relative Advantage atau keuntungan relatif,sebuah inovasi harus

mempunyai keunggulan dan nilai lebih dibandingkan dengan inovasi

sebelumnya. Selalu ada nilai kebaruan yang melekat dalam inovasi yang

menjadi ciri yang membedakannya dengan yang lain;

b) Compaibility atau Kesusaian,inovasi juga mempunyai sifat kompatibel

dan sesuai dengan inovasi yang digantinya. Hal ini dimaksudkan agar

inovasi yang lama tidak serta merta dibuang begitu saja,selain karena

alasan faktor biaya yang tidak sedikit,namun juga inovasi yang lama

menjadi bagian proses transisi ke inovasi terbaru.selain itu juga dapat

memudahkan proses adaptasi dan proses pembelajaran terhadap inovasi

itu secara lebih cepat.

c) Complexity atau kerumitan, dengan sifatnya yang baru, maka inovasi

mempunyai tingkat kerumitan yang boleh menjadi lebih tinggi

dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namun demikian,karena

Page 21: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

11

sebuah inovasi menawarkan cara yang lebih baru dan lebih baik,maka

tingkat kerumitan ini pada umumnya tidak menjadi masalah penting.

d) Triability atau kemungkinan dicoba,inovasi hanya bisa diterima apabila

telah terujidan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai lebih

dibandingkan dengan inovasi lama. sehingga sebuah produk inovasi

harus melewati fase “uji coba”, dimana setiap orang atau pihak

mempunyai kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah inovasi.

e) Observability atau kemudahan diamati,Sebuah inovasi harus juga dapat

diamati, dari segi bagaimana sebuah inovasibekerja dan menghasilkan

sesuatu yang lebih baik.

Aspek penting lainnya dalam kajian inovasi adalah berkenaan dengan

level inovasi yang mencerminkan variasi besarnya dampak yang

ditimbulkan oleh inovasi yang belangsung. Kategorisasi level inovasi ini

dijelaskankan oleh Mulgan &Albury (Muluk, 2008) berentang mulai dari

inkremental, radikal sampai transformatif.

Inovasi inkremental, berarti inovasi yang membawa perubahan-

perubahan kecil terhadap proses atau layanan yang ada. Umumnya sebagian

besar inovasi berada pada level ini dan jarang sekali membawa perubahan

terhadap struktur organisasi dan hubungan keorganisasian. walau demikian,

inovasi inkremental memainkan peran-peran penting dalam pembaruan

sektor publik karena dapat diterapkan secara terus-menerus,dan mendukung

rajutan pelyanan yang responsif terhadap kebutuhan lokal dan perorangan,

serta mendukung nilai tambah uang (value for money) (Muluk,2008).

Page 22: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

12

Inovasi radikal, merupakan perubahan yang mendasar dalam pelayan

publik atau pengenalan cara-cara yang sama sekali baru dalam proses

keorganisasian atau pelayan. inovasi jenis ini jarang sekali dilakukan karena

membutuhkan dukungan politik yang sangat besar karena memiliki resiko

yang lebih besar pula. Inovasi radikal diperlukan untuk membawa perbaikan

yang nyata dalam kinerja pelayan publk dan memenuh harapan pengguna

layanan yang lama terabaikan (Muluk, 2008).

Inovasi transformatif atau sistematis, membawa perubahan dalam

struktur angkatan kerja dan keoganisasian dengan mentransformasi semua

sektor secara dramatis mengubah hubungan keoganisasian. inovasi jenis ini

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh hasil yang

diinginkan dan membutuhkan perubahan mendasar dalam susunan sosial,

budaya, dan organisasi. Inovasi jenis ini tentu bersifat lebih mendalam.

karena mencakup struktur sistematis keorganisasian (Muluk, 2008).

Dilihat dari segi prosesnya, inovasi juga dapat dibedakan dalam dua

kategori, yaitu :

1) Sustaining innovation (inovasi terusan) merupakan proses inovasi yang

membawa perubahan baru namun dengan tetap mendasarkan diri pada

kondisi pelayanan dan sistem yang sedang berjalan atau produk yang

sudah ada;

2) Distcontinues innovation (inovasi terputus) merupakan proses inovasi

yang membawa perubahan yang sam sekali baru dan tidak lagi berdasar

pada kondisi yang sudah ada sebelumnya.

Page 23: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

13

Di dalam administrasi publik terdapat beberapa perbedaan tipe inovasi

dan perbedaan cara pengelompokan di dalam literaturinovasi pemerintahan.

Penggunaan tipelogi untuk tujuan kita sebagai berikut:

1. Inovasi institusional, dimana fokus pada pembaharuan institusi yang

sudah ada dan/atau pembentukan institusi baru;

2. Inovasi organisasi, termasuk pengenalan cara kerja baru, prosedur atau

teknik manajemen baru di dalam administrasi publik;

3. Inovasi proses, dimana fokus pada perbaikan kualitas cara pemberian

layanan publik;

4. Inovasi konseptual, dimana fokus pada pengenalan bentuk pemerintahan

baru (misalnya Pembuatan kebijakan interaktif, keterlibatan dalam

kepemerintahan, reformasi anggaran publik, jaringan horizontal).

Inovasi dan analisis praktek yang sukses menurut Sangkala (2013),

menunjukkan bahwa ada lima strategi utama didalam sektor pemerintahan

yaitu:

a. Layanana Terintegrasi, Sektor publik akan menawarkan sejumlah

layanan dengan, bagi warga memiliki harapan tidak sederhana dimana

warga meminta layanan yang disediakan disertai dengan

kenyamanan.kewenangan publik sering kali mengeintegrasikan produk

dan ayanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka. misalnya

penggunaan call center, email, kartu debit e-goverment dan lain-lain.

b. Desentralisasi, Pemeberian Layanan dan Monitoring Layanan, akan

membwa layanan lebih dekat dengan masyarakat dan biasanya

Page 24: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

14

membentuk kepastian terhadap tingkat permintaan yang tinggi sehingga

meningkatkan kepuasan masyarakat atau pelaku bisnis.desentralisasi

layanan mendorong menegembangkan ekonomi baru. desentralisasi

layanan meningkatkan partisispasi warga dan meningkatkan kepercayaan

dalam pemerintah.

c. Pemanfaatan Kerjasama, bermakna Sebagai Pemerintahan yang inovatif

untuk memenuhi peningkatan pemenuhan agar lebih efesien dalam

pemberian layanan publik, lebih kolaboratif antar organisasi dan juga

terjadi kerjasama antar publikdan suwasta. misalnya kolaborasi dengan

dalam upaya mempromosikan efisiensi dan kualitas layanan administrasi

publik.

d. Pelibatan warga Masyarakat, kewenangan pemerintahan yang inovatif

harus mereliasasikan perang pentingnya dengan mendorong peran warga

untuk berpartisispasi dalam mendorong perubahan. ketika Pemerintah

menyediakan forum bagi publik untuk mengekspresikan pandanganya

dan terlibat didalam seluruh langkah-langkah proses, maka hasil inovasi

lebih memiliki kemungkinan untuk sukses dan lebih luas jangkauanya,

pendekatan partisipasi memungkinkan warga mengungkapkan kebutuhan

dan opininya terhadap proposal teknis dan memfasilitasi penerapan

proyek yang diberikan dan memastikan kesuksesan yang berkelanjutan

dari sebuah inovasi.

e. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan informasi, united nation word

publik sector report tahun 2004 mencatat penggunaan layanan berbasis

Page 25: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

15

iternet untuk memotong rid tape dengan cepat keseluruh sektor publik.

kontribusi iternet untuk menyederhanakan dan memeperbaiki cara warga

negara memperoleh informasi berkomunikasi dengan integrasi publik

dapat juga bermanfaat sebagai alat perbaikan transparansi dan integritas

dalam administrasi publik.

4. Hambatan Inovasi

Inovasi tidak terjadi secara mulus atau tanpa resistensi. Banyak dari

kasus inovasi diantaranya justru terkendala oleh berbagai faktor, Menurut

Mulgan Albury dalam Suwarno (2008), terdapat tujuh penghambatan

dalam tumbuhnya inovasi:

1) Reluctance to close down failing program or organization (keengganan

untuk menutup program atau organisasi yang gagal).

2) Over-reliance on high performers as source of innovation (tingginya

ketergantungan pada salah satu pihak sebagai sumber inovasi).

3) Technologies available but constraining cultural or organization

alarrangement (Teknologi tersedia tetapi tidak sesuai dengan budaya

organisasi).

4) No rewards or incentives to innovate or adopt innovations (Tidak ada

imbalan atau insentif untuk berinovasi atau mengadopsi inovasi).

5) Poor skills in active risk or change management (rendahnya

kemampuan).

6) Short-term budget and planning horizons (perencanaan dan

penganggaran jangka pendek).

Page 26: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

16

7) Delivery pressures and administrative burdens (adanya tekanan

administrasi).

Menurut Said (2007), Inovasi yaitu sesuatu yang terencana dengan

peralatan yang baru dengan lingkup kerja di instansi atau perbaikan cara

kerja yang lebih baik berdaya guna dengan mengintegrasikan sumber daya

sosial, sumber daya pegawai dan sumber daya kepegawaian.

Inovasi adalah suatu gagasan baru yang belum perna ada ataupun

diterbitkan. Inovasi berisi terobosan baru mengenai sebual hal yang akan

diteliti oleh inovator. Suatu inovasi dapat di manfaatkan untuk

menghasilkan perubahan nyata bagi masyarakat dalam merambah

kehidupan baru yang belum perna di bayangkannya.

Fontana Larasati (2015), mengatakan beberapa faktor yang dapat

merangsang inovasi dalam organisasi.

a. Organisasi membutuhkan orang-orang dan kelompok-kelompok yang

kreatif dalam organisasi.

b. Faktor budaya, dimana budaya berperan penting dalam merangsang dan

memelihara inovasi.

c. Faktor manusia, dimana organisasi perlu melakukan investasi dalam

pengembangan SDM yang ada pada organisasi melalui pelatihan dan

pengembangan, pendamping coaching.

Page 27: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

17

B. Tinjauan Umum Kabupaten/Kota Layak Anak

1. Pengertian Kabupaten/Kota Layak Anak

Kabupaten/Kota Layak Anak adalah suatu sistem pembangunan suatu

wilayah administrasi yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya

pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh

dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan pemenuhan hak-

hak anak.

Kabupaten/Kota Layak Anak merupakan kabupaten/kota yang

mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian

komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang

terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program

dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak

(www.kla.or.id). Menurut Permen PPPA Nomor 11 Tahun 2011, tujuan dari

pengembangan KLA yaitu untuk membangun inisiatif pemerintah

kabupaten/kota yang mengarah pada upaya transformasi konsep hak anak ke

dalam kebijakan, program, dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak

anak di kabupaten/kota. Pendekatan KLA yang dilakukan untuk

mengefektifkan segala upaya untuk mewujudkan KLA perlu memperhatikan

konsep dan tahapan pengembangan KLA sebagaimana yang diaturdalam

Permen PPPA Nomor 11 Tahun 2011.

2. Tahap-tahap Pengembangan Kota/Kabupaten Layak Anak

Sesuai dengan Permen PPPA Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan

Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak Pasal 8 terdapat 6 tahapan

Page 28: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

18

pengembangan KLA yaitu persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Berikut uraian tahapan pengembangan

KLA menurut Permen PPPA Nomor 11 tahun 2011 yaitu: (1) Persiapan;

(2)Perencanaan; (3) Pelaksanaan; (4) Pemantauan; (5) Evaluasi; (6)

Pelaporan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak No. 12 Tahun 2011 Tentang Indikator Kabupaten/ Kota

Layak Anak dijelaskan tentang 31 indikator kabupaten layak anak

sebagaiberikut ; Pasal 8 dijelaskan indikator KLA untuk klaster hak sipil

dan kebebasan meliputi huruf (a) :

1. Persentase anak yang teregistrasi dan mendapatkan Kutipan Akta

Kelahiran

2. Tersedia fasilitas informasi layak anak, dan

3. Jumlah kelompok anak, termasuk forum anak, yang ada di

kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan

Selanjutanya dalam pasal 9 disebutkan indikator KLA untuk klaster

lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif meliputi :

1. Persentase usia perkawinan pertama di bawah 18 (delapan belas) tahun

2. Tersedia lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga tentang pengasuhan

dan perawatan anak, dan

3. Tersedia lembaga kesejahteraan sosial anak.

Page 29: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

19

Pasal 10 Peraturan Pemerintah tersebut mengatur indikator KLA

untuk klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan yang meliputi :

1. Angka kematian bayi.

2. Prevalensi kekurangan gizi pada balita

3. Persentase air susu ibu (ASI) eksklusif

4. Jumlah pojok ASI

5. Persentase imunisasi dasar lengkap

6. Jumlah lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan

mental

7. Jumlah anak dari keluarga miskin yang memperoleh akses peningkatan

kesejahteraan

8. Persentase rumah tangga dengan air bersih, dan

9. Tersedia kawasan tanpa rokok.

Kemudian pasal 11 mengatur indikator KLA untuk klaster pendidikan,

pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya meliputi :

1. Angka partisipasi pendidikan anak usia dini.

2. Persentase wajib belajar pendidikan 12 (dua belas) tahun

3. Persentaese kelahiran rumah anak

C. Tinjauan Program AMMACA

Strategi dengan melibatkan Petugas, Ibu Hamil dan seluruh unsur yang

terlibat yang bisa menekan Kematian Ibu Melahirkan dan bayi baru lahir

dengan pendekatan kearifan loka, gerakan AMMACA ini yang di dukung

langsung pemangku kebijakan yang ada di desa/lurah, Ibu PKK, kader

Page 30: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

20

Kesehatan, Tokoh masyrakat, masyarakat secara luas yang ada didesa/Lurah,

maka dengan adanya Gerakan AMMACA disetiap desa dan kelurahan

diwilayah Puskesmas Pallangga, diharapkan Gerakan AMMACA menjadi

simpul dan motivasi tersendiri buat Ibu Hamil dan keluarga dalam

mengembangkan diri dalam memacu hal-hal apa saja yang dibutuhkan dalam

mempersiapakan kehamilannya.

Kearifan lokal dapat di definisikan sebagai kekayaan budaya lokal, yang

sangat bisa mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup, “Amma”

(Makassar) adalah panggilan Mulia dari seorang anak terhadap kedekatan

emosional seorang Ibu dan anaknya, begitupn “Caradde” (Makassar)

merupakan Strata masyarakat tentang kecerdasan, kesigapan dan kearifan

dalam sebuah tatanan masyarakat yang ada.

Dalam upaya menekan Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir, dengan

menggunakan sarana yang sudah ada, telah di upayakan Gerakan AMMACA

(Amma; Ibu, Caradde ; Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10 -15

menit sebelum ANC (Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan

yang ada di wilayah Puskesmas Pallangga. Setiap petugas medis, hendaknya

mengedukasi ibu maupun keluarganya jika belum mengetahui fungsi dan

kegunaan buku KIA. Bukan hanya kewajiban tenaga medis, kader kesehatan

setempat juga memiliki peran penting untuk memberikan penjelasan mengenai

buku KIA. Karenanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait buku

KIA.

Page 31: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

21

Pertama, buku ini berisi informasi tentang kehamilan, nifas, dan

perkembangan anak. Ibu, suami dan anggota keluarga diwajibkan mengerti

tentang informasi tersebut sehingga jika ada kejadian yang terjadi pad ibu dan

anak, maka ibu, suami dan anggota keluarga bisa mengambil langkah yang

tepat untuk penanganannya. Kedua, Buku KIA ini diperoleh sejak ibu

dinyatakan hamil dan masih terus digunakan sampai anak berusia 6 tahun.

Buku ini harus dibawa kemana saja ibu pergi, terutama bila ingin mendatangi

layanan kesehatan karena buku ini berisi catatan kondisi ibu. Jika ibu pindah

layanan fasilitas kesehatan, buku buku tersebut tidak perlu diganti tapi

diteruskan karena buku menyertai ibu dan anak. Ketiga, jangan sampai buku

KIA rusak dan hilang. Buku ini harus senantiasa dijaga. Sebab, buku KIA

berisi catatan penting tentang kesehatan ibu dan bayi. Keempat, tenaga

kesehatan maupun kader kesehatan setempat berkewajiban memberikan

informasi mengenai penggunaan buku KIA kepada ibu dan keluarga. Tentunya,

informasi kesehatan dan prosedur di dalam buku tersebut wajib diterapkan

demi kesehatan ibu dan bayi serta terpenuhinya hak anak untuk mendapatkan

akta kelahiran.

Dalam upaya menekan Angka kematian Ibu Melahirkan dan Bayi baru

lahir, telah di upayakan Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ; Cerdas),

dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC (Antenatal

Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas

Pallangga, adapun manfaat yang didapatkan dengan penggunaan buku KIA

dengan metode AMMACA di wilayah Puskesmas Pallangga, adalah :

Page 32: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

22

1. Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu mulai

hamil sampai anak berumur lima tahun

2. Instrumen pencatatan dan pemantauan, informasi, komunikasi dan

penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan standar pelayanan KIA yang

lengkap di tingkat keluarga termasuk rujukannya

3. Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak

4. Menanggapi kebutuhan maupun keinginan ibu hamil dan balita

5. Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik

ibu ataupun keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan KIA serta

masalah gizi di rumah.

6. Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA berkualitas.

7. Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen pelayanan

KIA yang lebih efektif.

8. Menjalin Hubungan emosional antara petugas dengan Ibu Hamil

Program AMMACA bersinergi langsung dengan 4 Program Strategis

Pemerintah kecamatan Pallangga :

1) Pallangga bersih dan sehat (2016) yang di dalamnya ada Kecamatan ODF

(Open Defecation Free) yg pertama di kab. Gowa,

2) Pallangga Ramah Anak (2017), yang juga pertama di kab Gowa,

3) Pemenuhan Hak Anak (2017) dengan Pemberian Akte keahiran setiap anak

yg lahir, di dalamnya ada Program Gerakan Ayah Asi (2016)

4) Dialog Hati.(2018) Membuka ruang komunikasi antar Pemerintah dgn

masyarakat Terhadapa persoalan kemasyarakatan yg ada.

Page 33: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

23

Terkait dengan 4 program yang ada pada Pemerintah Kecamatan

Pallangga , AMMACA punya peran penting fase 1000 hari kehidupan , yang

merupakan Periode Emas pembentukan 100 Milyar Sel Otak akan lebih

Maksimal, kualitas pengetahuan yang rendah serta masih adanya penyakit

infeksi lainnya serta Akses sanitasi yg buruk yg masih jadi tantangan di

wilayah Kecamatan Pallangga yang banyak mencuri fase tersebut.

D. Kerangka Pikir

Inovasi adalah sesuatu yang baru yang dapat diimplementasikan dan

memliki dampak yang menguntungkan. Inovasi bukan sebuah kejadian

ataupun aktivitas; ini adalah konsep, proses, penerapan, dan kapabilitas yang

menentukan kesuksesan organisasi. Inovasi dapat membantu sektor publik

untuk membuat nilai untuk masyarakat. Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program Amma Caradde (AMMACA) merupakan salah satu Program Inovasi

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa demi mempermudah

masyarakat menerima layanan kesehatan dalam hal dalam upaya menekan

Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir, dengan menggunakan sarana yang

sudah ada, telah di upayakan Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10 -15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada sehingga

menunjang menjadi kabupaten layak anak (KLA). Berikut gambar bagan

kerangka pikir :

Page 34: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

24

Bagan Kerangka Pikir

E. Fokus dan Deskripsi Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program

AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Layak Anak, yang menjadi

fokus penelitian ini adalah: Bagaimana Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Layak Anak.

Adapun deskripsi fokus penelitian yang ingin diteliti adalah sebagai

berikut:

Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program AMMACA Guna Mewujudkan

Kabupaten Gowa Layak Anak

Indikator Inovasi

(Sangkala, 2013)

1. Layanan Terintegrasi

2. Desentralisasi

3. Pemanfaatan Kerja

Sama

4. Perlibatan Masyrakat

5. PemanfaatanTeknolog

Masyarakat Penerima Layanan

AMMACA di Kabupaten Gowa

Faktor

Penghambat

Faktor

Pendukung

Page 35: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

25

1. Layanan terintegrasi dalam hal ini memberikan peningkatan layanan

disektor publik yang dimana masyarakat berhak meminta layanan yang

disediakan oleh pemerintah terkait Program AMMACA Guna Mewujudkan

Kabupaten Gowa Layak Anak.

2. Desentralisasi pemberian layanan dan monitoring layanan merupakan

bentuk kerja atau pendekatan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pihak

AMMACA yang bertujuan untuk memberikan atau meningkatkan kepuasan

kepada masyarakat serta memberikan kepercayaan masyarakat kepada

pemerintahan.

3. Pemanfaatan kerja sama, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dalam

Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Layak Anak,

pemerintah melakukan kerja sama dengan berbagai perusahan swasta

maupun organisasi lainnya sehingga dapat membantu meningkatkan

pelayanan termaksud meberikan penyediaan fasilitas yang baik untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan.

4. Pelibatan Masyarakat, Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam AMMACA harus

melibatkan masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui program

yang dilakukan oleh pemerintah setempat, dengan adanya partisispasi atau

pelibatan masyarakat dapat membantu meningkatkan inovasi yang ada dan

melibatkan masyarakat dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat

kesuksesan dari pada inovasi yang diterapkan pada AMMACA Guna

Mewujudkan Kabupaten Gowa Layak Anak.

Page 36: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

26

5. Pemanfaatan Teknologi merupakan suatu langkah yang ditempuh oleh

pemerintah dalam meningkatkan inovasi pelayanan kesehatan pada

AMMCA Pemanfaatan teknologi memberikan kemudahan pada masyarakat

untuk menggetahui informasi yang ada terkait pelayanan kesehatan yang di

lakukan dalam Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa

Layak Anak.

6. Faktor Pendukung, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang

dapat mendukung dalam melaksanakan inovasi program AMMACA guna

mewujudkan kabupaten layak anak di Kabupaten Gowa.

7. Faktor penghmabat, yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hal-hal yang

ditemukan dalam implementasi program inovasi AMMACA dalam

mewujudkan Kabupaten Gowa layak anak.

Page 37: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 feberuari sampai dengan 29

maret 2020 di Puskesmas Pallanga Kabupaten Gowa. Alasan peneliti memilih

lokasi ini karena di Puskesmas Pallanga yang pertama menerapkan Program

AMMACA. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti tentang Inovasi

Pemerintah daerah dalam sektor Pelayanan Kesehatan studi kasus Inovasi

Pelayan Kesehatan Melalaui Program AMMACA di Kabupaten Gowa.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diambil

yang didukung oleh data-data yang tertulis hasil wawancara. berwujud

pernyataan atau berupa kata-kata.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif yang berupaya

menggambarkan secara umum dengan fakta yang ada untuk menjawab

semua permasalahan yang akan diangkat atau diteliti, oleh sebab itu untuk

menjelaskan suatu hal yang kemudian diklasifikasikan sehingga dapat

diambil suatu kesimpulan-kesimpulan tersebut dapat lebih mempermudah

dalam melakukan penelitian dan pengamatan.

Page 38: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

28

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dijaring dari sumber data primer dan

data sekunder dengan proposisi sesuai dengan tujuan penelitian ini.

1. Data primer, adalah data yang diperoleh dari pengamatan langsung

(observasi), dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada informan

yang betul-betul mengetahuai tentang bagaimana inovasi Dinas Kesehatan

melalui program AMMACA guna mewujudkan Kabupaten Gowa Layak

Anak.

2. Data sekunder, adalah sumber data pendukung yang diperlukan untuk

melengkapi data primer yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya

penyesuaian dengan kebutuhan data lapangan yang terkait dengan objek

yang dikaji, data sekunder terutama diperoleh melalui dokumentasi.

D. Informan Penelitian

Metode pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, artinya teknik penentuan sumber data mempertimbangkan

terlebih dahulu, bukan diacak. Artinya menentukan informan sesuai dengan

kreteria terpilih yang relevan dengan fenomena penelitian. Misalnya peneliti

ingin mengetahui tentang Program AMMACA Kabupaten Gowa. Dalam

penelitian ini peneliti menetapkan informan yang betul-betul dapat

memberikan informasi sesuai dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

Adapun informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 39: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

29

Tabel 3.1. Informan Penelitian

No Nama Informan Pekerjaan/Jabatan

1. dr. H. Hasanuddin Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Gowa

2. dr. Tri Octaviyani Djam’an,

MPH

Kepala Puskesmas Pallangga

Kabupaten Gowa

3. Nur Anshar Leo Kepala Tata Usaha Puskesmas

Pallangga

4. Suhardi Tokoh Masyarakat

5. Jamaluddin Tokoh Masyarakat

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung

dilapangan untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai inovasi Dinas

Kesehatan melalui program AMMACA guna mewujudkan Kabupaten Gowa

Layak Anak.

2. Wawancara

Peneliti akan melakukan wawancara langsung secara mendalam

kepada informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu : Dinas

Kesehatan, Puskesmas Pallangga, Masyarakat yang pernah ikut serta dalam

Program AMMACA. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

penelitian mengenai inovasi Dinas Kesehatan melalui program AMMACA

guna mewujudkan Kabupaten Gowa Layak Anak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dimana arsip-arsip

yang dianggap menunjang dan penting dengan persoalan yang akan di teliti

Page 40: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

30

baik berupa buku-buku, laporan tahunan, jurnal, karya tulis ilmiah,

dokumen peraturan pemerintah serta undang-undang yang telah ada pada

organisasi yang terkait dipelajari, disusun dan dikaji sedemikian rupa

sehingga diperoleh data guna membagikan informasi berkaitan dengan

observasi yang akan dilakukan.

F. Teknik Analisi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sitematis

yang didapat dari hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dengan

cara menyusun data kedalam kategori, menguraikan kedalam komponen-

komponen, melakukan penggabungan, menyusun kedalam struktur, memilih

mana yang dianggap penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami baik untuk diri sendiri maupun

orang lain. (Sugiyono, 2013:244).

Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis data model

interaktif Milles dan Huberman yaitu terdapat tiga proses yang berlangsung

secara interaktif. (Pertama), Reduksi Data, yaitu cara memilih, memfokuskan,

dan menyederhanakan informasi dari berbagai sumber data misalnya dari

catatan lapangan, dokumen, arsip dan sebagainya, sedangkan untuk proses

mempertegas, mempersingkat, menghilangkan yang tidak perlu, memili fokus,

dan menyusun data sehingga kesimpulan bisa dibuat. (Kedua), Penyajian Data,

seperti menyusun data dan mempersentasikan data dengan baik agar lebih

mudah untuk dipahami. Penyajian bisa berupa matrik, gambar, skema, jaringan

kerja, tabel dan seterusnya. (Ketiga), Menarik Kesimpulan atau melakukan

Page 41: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

31

verifikasi, proses penarikan kesimpulan awal masi belum kuat, terbuka dan

skeptis. Kesimpulan akhir akan dilakukan setelah penghimpunan data berakhir.

Sugiyono, (2013:246).

G. Keabsahan Data

Semua data yang diperoleh dan yang ditemukan dalam penelitian ini

akan diuji kredibilitasnya dengan cara triangulasi. Menurut Sugiyono (2012)

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Lebih lanjutnya Sugiyono membagi

triangulasi kedalam tiga macam yaitu :

1. Triangulasi Sumber

Trangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil

pengamatan, wawancara dan dokumen-dokumen yang ada. Kemudian

peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan

membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik diartikan sebagai penguji kreadibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengontrol data pada sumber yang sama dengan

menggunakan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari hasil

wawancara, kemudian dicocokkan dengan hasil observasi dan dokumen.

Apabila dengan teknik pengujian kreadibilitas data tersebut masi

menimbulkan hasil data yang berbeda-beda, maka peneliti akan melakukan

Page 42: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

32

diskusi yang lebih mendalam dengan sumber data yang berkaitan atau yang

lain guna memastikan data yang dianggap benar atau mungkin semua benar

karena sudut pandangnya berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga seringkali mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang

dikumpulkan dari hasil wawancara di pagi hari pada saat narasumber masi

segar, belum banyak masalah akan memberi data yang lebih valid sehingga

lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kreadibilitas data dapat

dibuat dengan cara melakukan pemeriksaan dengan wawancara, observasi,

atau cara lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

memunculkan data yang berbeda, maka akan dilakukan tes secara berulang-

ulang sehingga didaptkan kepastian datanya.

Page 43: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Luas Wilayah Kabupaten Gowa

Secara geografis Kabupaten Gowa berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kota Makassar dan Kabupaten Maros

Sebelah Timur : Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba dan

Bantaeng

Sebelah Selatan : Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto

Sebelah Barat : Kota Makassar dan Kabupaten Takalar

Kabupaten Gowa berada pada 120

38.16’ Bujur Timur dari Jakarta

dan 50

33.6’ Bujur Timur dari Kutub Utara. sedangkan letak wilayah

administrasinya antara 12033.19’ hingga 13015.17’ Bujur Timur dan 505’

hingga 5034.7’ Lintang Selatan dari Jakarta, dengan luas wilayah 1.883,33

kilometer persegi atau sama dengan 3,01 persen dari luas Provinsi Sulawesi

Selatan. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai

kemiringan tanah di atas 40 derajat yaitu Kecamatan Parangloe,

Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu.

2. Jumlah Desa/Kelurahan

Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan

167 kelurahan/desa dengan luas wilayah 1.883,33 kilometer persegi atau

sama dengan 3,01 persen dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah

Page 44: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

34

Kabupaten Gowa sebagian besar terletak di daratan tinggi yaitu sekitar

72,26%, ada 9 wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu

Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolopao, Parigi,

Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu.

3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

Jumlah penduduk di Kabupaten Gowa termasuk terbesar ketiga dari

kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Jumlah penduduk dengan urutan

pertama adalah Kota Makassar, urutan kedua Kabupaten Bone dan urutan

ketiga adalah Kabupaten Gowa. Berdasarkan Gowa Dalam Angka Tahun

2016 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak

735.493, penduduk laki-laki sebanyak 361.814 (53%) dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 373.679 (54,9%), pada Tahun 2017 jumlah penduduk

Kabupaten Gowa secara keseluruhan sebanyak 722.268, penduduk laki-laki

sebanyak 379.905 (52%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak

392.352 (54%), pada Tahun 2018 jumlah penduduk Kabupaten Gowa secara

keseluruhan sebanyak 751.981, penduduk laki- laki sebanyak 370.151

(49%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 381.830 (51%)

sedangkan pada Tahun 2019 jumlah penduduk kabupaten Gowa secara

keseluruhan sebanyak 772.684.

4. Rasio Jenis Kelamin

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari

rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan

penduduk perempuan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

Page 45: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

35

Kabupaten Gowa, didapatkan jumlah penduduk di Kabupaten Gowa

pada tahun 2016 sebanyak 735.493, penduduk laki-laki sebanyak 361.814

(53%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 373.679 (54,9%),

sehingga kita dapatkan rasio jenis kelaminnya sebesar 96,8. Pada Tahun

2017 jumlah penduduk Kabupaten Gowa sebanyak 722.268, penduduk laki-

laki sebanyak 379.905 (52%) dan jumlah penduduk perempuan sebanyak

392.352 (54%), sehingga kita dapatkan rasio jenis kelaminnya sebesar 96,8.

Sedangkan tahun 2018 jumlah penduduk Kabupaten Gowa sebanyak

751.981, penduduk laki-laki sebanyak 370.151 (49%) dan jumlah penduduk

perempuan 381.830 sebanyak (50%). Sehingga kita dapatkan rasio jenis

kelaminnya sebesar 96,94. Untuk rasio jenis kelamin di kabupaten Gowa

pada tahun 2019 belum ada data update dari BPS kabupaten Gowa.

5. Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan/ Pengelola

Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Gowa meliputi

Puskesmas dan jajarannya. Rumah Sakit Pemerintah serta sarana

lainnya yang berjumlah 512 sarana kesehatan, Sarana kesehatan di

kabupaten Gowa berdasarkan kepemilikan atau pengelolaan meliputi rumah

sakit milik pemerintah berjumlah 1 unit, rumah sakit milik swasta berjumlah

2 unit. Kemudian puskesmas rawat inap milik pemerintah berjumlah 26

unit. Puskesmas keliling milik pemerintah kabupaten berjumlah 17 unit,

puskesmas pembantu milik pemerintah kabupaten berjumlah 115 unit serta

rumah bersalin milik pemerintah kabupaten berjumlah 1 unit.

Page 46: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

36

Menurut Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 tentang klinik

menjelaskan bahwa klinik pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a merupakan Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik

dasar baik umum maupun khusus sedangkan klinik utama sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan klinik yang menyelenggarakan

pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik, di

kabupaten gowa sarana pelayanan kesehatan berupa klinik pratama

milik TNI/POLRI berjumlah 3 unit, klinik pratama milik BUMM berjumlah

2 unit, klinik pratama milik swasta berjumlah 17 unit dan klinik utama milik

swasta berjumlah 3 unit.

Jumlah praktek dokter bersama milik swasta berjumlah 3 unit, praktek

dokter gigi perorangan milik swasta di kabupaten gowa berjumlah 50 unit,

praktek dokter spesialis perorangan milik swasta berjumlah 9 unit, praktek

pengobatan tradisional milik swasta berjumlah 1 unit dan kabupaten Gowa

juga memiliki laboratorium kesehatan milik pemerintah kabupaten

berjumlah 1 unit. Industri obat tradisional milik swasta berjumlah 1 unit

sedangkan pedagang besar farmasi milik swasta berjumlah 2 unit. Apotek

milik swasta berjumlah 66 unit. Toko obat milik swasta berjumlah 1 unit.

6. Kedudukan dan Latar Belakang Dinas Kesehatan Kab. Gowa

Dinas kesehatan Kabupaten Gowa yang memiliki tugas dan fungsi di

bidang pelayanan kesehatan. Tugas Dinas Kesehatan adalah melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan yang menjadi

Page 47: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

37

tanggung jawab berdasarkan kewenangannya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Dinas Kesehatan adalah :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pelayanan kesehatan

3) Pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan sesuai dengan lingkup

tugasnya

4) Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, sarana,

keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan.

5) Pelaksanaan tugas lain yang dibebankan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Tugas dan fungsi tersebut diaplikasikan dalam sejumlah program dan

kegiatan yang direncanakan setiap tahunnya, selain itu Dinas Kesehatan

dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung mengacu pada Standar

Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit serta sejumlah indikator lainnya.

Program Unggulan ;

a. Pelayanan Kesehatan Gratis

b. Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

7. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Gowa

Visi

Visi Dinas Kesehatan yaitu “ GOWA MENUJU SEHAT “. Secara

filosofis, visi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Kesehatan

Kabupaten Gowa dengan segala potensinya akan berusaha untuk

Page 48: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

38

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berperilaku sehat dengan

menerapkan konsep- konsep sehat pada semua tatanan baik

perorangan,keluarga maupun kelompok-kelompok masyarakat secara

konsisten, untuk mencapai hal tersebut maka harus dilakukan secara terus

menerus.

Misi

Adapun Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa :

1) Menyiapkan Tenaga sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan

2) Memelihara dan meningkatkan Pelayanan yang bermutu merata dan

terjangkau

3) Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat

4) Memelihara dan meningkatkan Kesehatan idividu Keluarga dan

Masyarakat beserta lingkungannya.

B. Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan

Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak.

Inovasi yaitu sebuah pelayanan publik bisa diartikan sebagai prestasi

dalam meraih, meningkatkan, dan memperbaiki efektivitas, efisiensi dan

akuntabilitas pelayanan publik yang dihasilkan oleh inisiatif pendekatan,

metodologi, dan atau alat baru dalam pelayanan masyarakat. Inovasi pelayanan

dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang berisi konsep-konsep baru dan

produksi, pengembangan dan implementasi perilaku. ini juga merupakan

metode, perubahan respon terhadap lingkungan eksternal atau tindakan pertama

akibat pengaruh lingkungan terhadap transformasi organisasi.

Page 49: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

39

Indikator tentang Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA) seperti disebutkan

dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak No.13 tahun 2011, dalam pasal 9 disebutkan indikator KLA untuk klaster

lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif meliputi: persentase usia

perkawinan pertama di bawah usia 18 (delapan belas) tahun; tersedianya

lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga tentang pengasuhan dan perawatan

anak; dan tersedianya lembaga kesejahteraan sosial anak.

Pasal 10 PP tersebut mengatur indikator KLA untuk klaster kesehatan

dasar dan kesejahteraan yang meliputi: angka kematian bayi; prevalensi

kekurangan gizi pada balita; persentase air susu ibu (ASI) eksklusif; jumlah

pojok asi; persentase imunisasi dasar lengkap; jumlah lembaga yang

memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan mental; jumlah anak dari

keluarga miskin yang memperoleh akses peningkatan kesejahteraan; persentase

rumah tangga dengan akses air bersih; dan tersedianya kawasan tanpa rokok.

AMMACA merupakan istilah kearifan lokal dapat di definisikan sebagai

kekayaan budaya lokal, yang sangat bisa mengakomodasi kebijakan (wisdom)

dan kearifan hidup, “Amma” (Makassar) adalah panggilan Mulia dari seorang

anak terhadap kedekatan emosional seorang Ibu dan anaknya, begitupn

“Caradde” (Makassar) merupakan Strata masyarakat tentang kecerdasan,

kesigapan dan kearifan dalam sebuah tatanan masyarakat yang ada. Inovasi

Dinas Kesehatan Melalui Program Amma Caradde (AMMACA) merupakan

salah satu program inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa

demi mempermudah masyarakat menerima layanan kesehatan dalam hal dalam

Page 50: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

40

upaya menekan Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir guna mewujudkan

Kabupaten Gowa menjadi kabupaten layak anak, dengan menggunakan sarana

yang sudah ada, telah di upayakan gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada sehingga

menunjang menjadi kabupaten layak anak (KLA). Inovasi dan analisis praktek

yang sukses, menunjukkan bahwa ada lima strategi utama didalam sektor

pemerintahan yaitu:

1. Layanan Terintegrasi

Layanana Terintegrasi, Sektor publik akan menawarkan sejumlah

layanan, bagi warga memiliki harapan tidak sederhana dimana warga

meminta layanan yang disediakan disertai dengan kenyamanan. kewenangan

publik sering kali mengeintegrasikan produk dan layanan untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan mereka. Pemeberian Layanan dan Monitoring

Layanan, akan membawa layanan lebih dekat dengan masyarakat dan

biasanya membentuk kepastian terhadap tingkat permintaan yang tinggi

sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat atau pelaku bisnis.

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan

kabupaten layak anak. Informasi mengenai kesehatan anak merupakan hal-

hal yang perlu diketahui oleh seorang anak, supaya mereka mengetahui

sumber penyakit, jenis penyakit dan upaya pencegahannya. Melalui

pemberian informasi seorang anak secara bertahap belajar memahami

mengapa seorang anak bisa sakit, dan bagaimana mencegahnya. Hasil

Page 51: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

41

belajar anak mengenai kesehatan anak, menghasilkan persepsi anak

mengenai kesehatan anak.

Maka Inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa

dalam upaya menekan Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir untuk

menciptakan kabupaten layak anak, dengan menggunakan sarana yang

sudah ada, telah di upayakan Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada di wilayah

Puskesmas. Hal ini bertujuan agar Ibu Hamil sebelum melahirkan

mengetahui bagaimana merawat dan menjaga kesehatannya sebelum

melahirkan dan ini merupakan salah satu cara untuk menekan angka

kematian Ibu dan Bayi Sertifikat lulus imunisasi lengkap. Berikut kutipan

wawancara dengan informan tentang layanan terintegrasi yang dilakukan

dalam inovasi Ammaca di Kabupaten Gowa.

“Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ; Cerdas), dengan metode

membaca buku KIA 10 -15 menit sebelum ANC (Antenatal Care)

periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas.

ini sangat bermaafaat bagi masyarakat di kerenakan memberikan

pelayanan dan pengetahuan kesehatan ibu hamil, bersalin, serta bayi

baru lahir sehingga masyarakat mengetahui prosedur pola hidup sehat

untuk anak dan juga memahami dan mudah mendapatkan pelayanan

dengan fasilitas yang memuaskan”(wawancara dengan TOD, Tanggal,

6 Maret 2020).

Hasil wawancara diatas mengungkapkan bahwa bentuk upaya

inovasi yang terkhusus dengan melibatkan Petugas, Ibu Hamil dan seluruh

unsur yang terlibat yang bisa menekan Kematian Ibu Melahirkan dan bayi

baru lahir dengan pendekatan kearifan lokal, gerakan AMMACA ini yang di

Page 52: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

42

dukung langsung pemangku kebijakan yang ada di desa/lurah, Ibu PKK,

kader Kesehatan, Tokoh masyrakat, masyarakat secara luas yang ada

didesa/Lurah, maka dengan adanya Gerakan AMMACA disetiap desa dan

kelurahan diwilayah Puskesmas, diharapkan Gerakan AMMACA menjadi

simpul dan motivasi tersendiri buat Ibu Hamil dan keluarga dalam

mengembangkan diri dalam memacu hal-hal apa saja yang dibutuhkan

dalam mempersiapakan kehamilannya. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi resiko yang akan terjadi pada ibu hamil dalam upaya

menekan Angka kematian Ibu dan Bayi baru lahir guna menunjang menjadi

kabupaten layak anak, dengan menggunakan sarana yang sudah ada.

Pelayanan publik menunjukan pelayanan berfungsi untuk memberikan

kepastian hukum bagi pihak penyelenggara pelayanan publik maupun

masyarakat. aparatur penyelenggara harus merasa memiliki kewajiban

hukum untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sebab pelayanan

merupakan hak masyarakat sebagai warga Negara Indonesia. Pelayanan

Kesehatan bersifat prima yaitu pelayanan yang cepat, mudah, pasti, murah,

dan akuntabel. Melihat kenyataan tersebut, maka pelayanan harus

dilaksanakan secara berkualitas agar adanya masalah/penyakit ataupun

komplikasi dapat dideteksi dan ditangani secara dini. Hadirnya inovasi

program AMMACA diharapkan dapat memenuhi hak setiap ibu hamil

memperoleh pelayanan yang berkualitas, meningkatkan peran aktif keluarga

dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan

Page 53: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

43

mengahadapi komplikasi. Seperti hasil wawancara kami dengan salah satu

masyarakat dibawah ini.

“Setiap petugas medis, hendaknya mengedukasi ibu maupun

keluarganya jika belum mengetahui fungsi dan kegunaan buku KIA.

Bukan hanya kewajiban tenaga medis, kader kesehatan setempat juga

memiliki peran penting untuk memberikan penjelasan mengenai buku

KIA. Karenanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait

buku KIA”. (Wawancara dengan SA tanggal, 7 Maret 2020).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap inovasi program AMMACA

secara Layanan Terintegrasi, Peningkatan kualitas dan pelayanan yang

signifikan membutuhkan kepemimpinan dan menejemen pengetahuan

diseluruh organisasi. Perbaikan kualitas pelayanan berfokus pada kegiatan

yang tidak pernah berakhir serta pendekatan pemecahan masalah sehingga

perbaikan kualitas pelayanan lebih maksimal.

2. Desentralisasi.

Dalam upaya menekan Angka kematian Ibu Melahirkan dan Bayi baru

lahir, telah di upayakan Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada di wilayah

Puskesmas Pallangga, adapun manfaat yang didapatkan dengan

penggunaan buku KIA dengan metode AMMACA di wilayah Puskesmas

Pallangga, adalah :

Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu

mulai hamil sampai anak berumur lima tahun, nstrumen pencatatan dan

pemantauan, informasi, komunikasi dan penyuluhan tentang kesehatan, gizi

dan standar pelayanan KIA yang lengkap di tingkat keluarga termasuk

Page 54: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

44

rujukannya, Deteksi dini adanya gangguan atau masalah kesehatan ibu dan

anak, Menanggapi kebutuhan maupun keinginan ibu hamil dan balita,

Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik

ibu ataupun keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan KIA serta

masalah gizi di rumah, Meningkatkan jangkauan pelayanan KIA

berkualitas., Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen

pelayanan KIA yang lebih efektif dan Menjalin Hubungan emosional antara

petugas dengan Ibu Hamil

Program AMMACA bersinergi langsung dengan 4 Program Strategis

Pemerintah kecamatan Pallangga : Pallangga bersih dan sehat (2016) yang

di dalamnya ada Kecamatan ODF (Open Defecation Free) yg pertama di

kab. Gowa, Pallangga Ramah Anak (2017), yang juga pertama di kab

Gowa, Pemenuhan Hak Anak (2017) dengan Pemberian Akte keahiran

setiap anak yg lahir, di dalamnya ada Program Gerakan Ayah Asi (2016)

dan Dialog Hati (2018) Membuka ruang komunikasi antar Pemerintah dgn

masyarakat Terhadapa persoalan kemasyarakatan yg ada.

Terkait dengan 4 program yang ada pada Pemerintah Kecamatan

Pallangga , AMMACA punya peran penting fase 1000 hari kehidupan ,

yang merupakan Periode Emas pembentukan 100 Milyar Sel Otak akan

lebih Maksimal, kualitas pengetahuan yang rendah serta masih adanya

penyakit infeksi lainnya serta Akses sanitasi yg buruk yg masih jadi

tantangan di wilayah Kecamatan Pallangga yang banyak mencuri fase

tersebut. Selanjutnya fase stimulasi , Kecamatan Ramah anak Punya Banyak

Page 55: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

45

berperan, dengan adanya Sarana bermain, Puskesmas Pallangga Ramah

anak dengan Penghargaan Oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan Tahun

2016, Sekolah ramah anak punya peran penting, PAUD sehingga sel 100

Milyar Otak tadi yang sudah terbentuk secara sempurna akan terhubung

sinapsnya secara maksimal. Yang suatu saat kelak akan disambut oleh

Program Pendidikan Gratis yg Berkualitas Yg lebih dulu di canangkan oleh

Bapak Bupati terdahulu Bapak DR. Ichsan yasin limpo. SH., MH.

Desentralisasi layanan mendorong menegembangkan ekonomi baru.

desentralisasi layanan meningkatkan partisispasi warga dan meningkatkan

kepercayaan dalam pemerintah. Dalam upaya menekan Angka kematian Ibu

dan Bayi baru lahir demi wujudkan kabupaten layak anak, upaya inovasi

yang terkhusus dengan melibatkan Petugas, Ibu Hamil dan seluruh unsur

yang terlibat yang bisa menekan Kematian Ibu Melahirkan dan bayi baru

lahir dengan pendekatan kearifan lokal, gerakan AMMACA ini yang di

dukung langsung pemangku kebijakan yang ada di desa/lurah, Ibu PKK,

kader Kesehatan, Tokoh masyrakat, masyarakat secara luas yang ada

didesa/Lurah, maka dengan adanya Gerakan AMMACA disetiap desa dan

kelurahan diwilayah Puskesmas, dengan menggunakan sarana yang sudah

ada, telah di upayakan Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) periksa Ibu hamil disarana kesehatan yang ada di wilayah

Puskesmas. Berikut kutipan wawancara dengan informan tentang

Page 56: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

46

Desentralisasi yang dilakukan dalam Inovasi gerakan AMMACA di

puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa, bahwa :

“dengan adanya gerakan AMMACA disetiap desa dan kelurahan

diwilayah Puskesmas Pallangga, diharapkan gerakan AMMACA

menjadi simpul dan motivasi tersendiri buat Ibu Hamil dan keluarga

dalam mengembangkan diri dalam memacu hal-hal apa saja yang

dibutuhkan dalam mempersiapakan kehamilannya.” (Wawancara

dengan NAL, tanggal, 6 Maret 2020).

Adanya faktor penyulit menjadi faktor risiko terjadinya kematian ibu

sehingga perlu dilakukan tindakan medis sebagai upaya untuk

menyelamatkan ibu dan anak. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam

inovasi AMMACA merupakan bentuk percepatan penurunan AKI/AKB

khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak bagi masyarakat kurang

memiliki pengetahuan.

Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Gowa

dalam hal ini dinas kesehatan yaitu perhatian terhadap ibu hamil dan

proses persalinannya. Ibu hamil serta proses persalinannya memiliki

tingkat resiko yang sangat tinggi belum lagi masalah komplikasi atau

adanya faktor yang menyulitkan yang dapat menyebabkan resiko

terjadinya kematian ibu dan anak. angka kematian ibu dan anak

merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan

karena kematian ibu dan anak mengakibatkan negara kehilangan sejumlah

tenaga produktif. Seperti hasil wawancara sebagai berikut.

“Kita sebagai Pemerintah dalam menyediakan fasilitas masyarakat

kita menyediakan mobil ambulance yang dilengkapi dengan peralatan

dan obat-obatan untuk menjemput pasien dalam waktu 24 jam dan

melayani selama di fasilitas kesehatan dan memberikan pengetahuan

kepada ibu untuk menekan angka kematian ibu dan anak guna

Page 57: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

47

mewujudkan kabupaten layak anak.” (wawancara dengan HSD, pada

tanggal 5 Maret 2020).

Keberadaan rumah sakit ramah anak juga termasuk salah satu rencana

aksi yang perlu dilakukan. Fasilitas yang tersedia di rumah sakit anak adalah

adanya : tempat Pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak

yang disebut PPKPA; pelayanan poliklinik anak; rumah sakit sayang anak

dan ibu di rumah sakit umum (RSU); pemberian penyuluhan termasuk anak/

langsung mengunjungi ke pasien dibangsal-bangsal; tempat penitipan anak

(TPA); pojok ASI; perpustaakaan untuk umum; adanya senam bayi, dan

senam ibu hamil; tempat rehabilitasi medis untuk terapi anak; ada bangsal

anak yang ramah anak; serta ruang bermain untuk anak; diterapkannya

inisiasi menyusu dini/IMD. Rumah sakit ramah anak yang ada juga bisa

dijadikan sebagai tempat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Fasilitas berikutnya yang diperlukan yaitu puskesmas ramah anak.

Fasilitas yang diharapkan ada ketersediaan fasilitas di puskesmas ramah

anak yaitu: layanan kesehatan khusus untuk ibu dan anak; tempat

pemeriksaan khusus untuk anak; dokter spesialis anak & kandungan; taman

gizi; taman bermain; tempat pelayanan korban kekerasan terhadap anak;

tenaga konseling untuk anak; pojok ASI; dan tumbuh kembang anak. Dapat

dilihat bahwa fasilitas yang perlu disediakan di rumah sakit dan puskesmas

dalam rangka rencana aksi pemenuhan hak kesehatan dan kesejahteraan

anak mempunyai beberapa kesamaan fasilitas yang perlu disediakan. Selain

puskesmas dan rumah sakit, fasilitas berupa pondok kasih ibu (POKASI)

dan posyandu model juga dapat dijadikan sebagai fasilitas pendukung

Page 58: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

48

rencana aksi kota ramah anak. POKASI adalah tempat pelayanan kesehatan

untuk ibu hamil dan anak dari keluarga miskin terkait penerapan pemberian

ASI eksklusif. Beberapa hal yang dilakukan untuk pengimplementasian

POKASI, yaitu: penyediaan sarana pojok ASI di tempat-tempat bisnis,

perkantoran, pelayanan publik dan area umum lainnya, serta kampanye ASI.

Posyandu Model adalah posyandu yang kegiatannya bersamasama

diintegrasikan antara BKB, PAUD, Posyandu.

Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap inovasi pelayanan

kesehatan melalui program AMMACA secara Desentralisasi kabupaten layak

anak, pihak kabupaten/kota hendaknya bersinergi dengan dinas pendidikan

untuk melaksanakan program sekolah ramah anak. Standar sarana dan

prasarana sekolah ramah anak, tetap memasukkan unsur kesehatan menjadi

hal yang penting dalam konsep sekolah ramah anak. sebagai sinergitas

sebagai ujung tombak pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini

pemerintah yang memiliki tanggung jawab yang harus melaksanakan tugas

pelayanan terhadap masyarakat.

3. Pemanfaatan Kerjasama

Pemanfaatan Kerjasama bermakna Sebagai Pemerintahan yang

inovatif untuk memenuhi peningkatan pemenuhan agar lebih efesien dalam

pemberian layanan publik, lebih kolaboratif antar organisasi dan juga terjadi

kerjasama antar publik dan swasta. misalnya kolaborasi dengan dalam

upaya mempromosikan efisiensi dan kualitas layanan administrasi publik.

Page 59: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

49

Dalam perencanaan kabupaten layak anak, pihak kabupaten

hendaknya bersinergi dengan dinas pendidikan untuk melaksanakan

program sekolah ramah anak. Standar sarana dan prasarana sekolah ramah

anak, tetap memasukkan unsur kesehatan menjadi hal yang penting dalam

konsep sekolah ramah anak, yaitu : tersedianya alat kebersihan yang cukup

dan tersedianya tempat sampah organic dan non organik yang memadai;

tersedianya tempat cuci tangan beserta sabun cair; sekolah tidak

menyediakan asbak; tersedianya fasilitas air bersih; tersedianya alat-alat

olah raga dan permainan sekolah; warga sekolah tidak merokok di sekolah;

adanya peringatan kawasan tanpa rokok; adanya larangan menjual rokok di

lingkungan sekolah; adanya satuan tugas (satgas) anti rokok; tersediannya

peralatan sekolah yang hygienis di kantin, unit kesehatan sekolah (UKS)

dan toilet; tersedianya ruang kelas yang cukup ventilasi dan pencahayan;

serta tersedianya tempat bermain dan olahraga untuk anak.

Pemanfaatan dengan membaca buku KIA dapat meningkatkan

pengetahuan status kesehatan ibu, melalui upaya yang bersifat promotif,

preventif, maupun kuratif dan rehabilitative. Upaya tersebut berupa

pelayanan kesehatan pada ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan, penanganan komplikasi, pelayanan konseling KB dan kesehatan

reproduksi karena Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan

kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi

yang sehat, seperti hasil wawancara berikut ini.

Page 60: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

50

“Tersedianya ruang ammaca sesuai dengan kebutuhan di pelayanan

kesehatan dan ruang khusus menyusui bagi ibu dan taman bermain

bagi anak-anak serta adanya dukunagan dari pemerintah daerah,

swasta maupun masyarakat Dalam mensukseskan gerakan ammaca ini

guna mewujudkan kabupaten layak anak”.(Wawancara dengan TOD,

tanggal 6 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menarik kesimpulan,

bahwa pemanfaatan kerjasama gerakan ammaca adalah peningkatan

pelayanan kesehatan untuk menurunkan komplikasi pada ibu hamil berisiko.

Pelaksanaan pelayanan publik menjadi tanggung jawab instansi pemrintah

pusat maupun daerah, pelayanan publik yang dimaksud yaitu segala bentuk

jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik

dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat.

Apa yg di upayakan kaitannya dgn mempersiapkan masyarakat

menjadi manusia yang unggul yang kelak akan bisa bersaing dgn tantangan

kehidupan yang ada, dan sekaligus kami mengambil bagian dari Program

pemerintah kab. Gowa yaitu Pembangunan Sumber daya Manusia Jangka

Panjang, rangkaian upaya strategis tadi akan memutus Mata rantai

ketertinggalan dan kemiskinan yg masih jadi tantangan masyarakat

Pallangga.

Strategi lain dengan melibatkan mahasiswa praktek klinis di

puskesmas Pallangga dari institusi pendidikan yang telah bekerjasama

dengan Puskesmas Pallangga, dengan melibatkan langsung Gerakan

AMMACA di jam pelayanan ANC Ibu Hamil di sarana kesehatan yang ada.

Beberapa Stakeholder yang terlibat dalam pembentukan inovasi

AMMACA, inilah menjadi media atau berperan untuk mensosialisasikan ke

Page 61: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

51

masyarakat sebagai ujung tombak dalam inovasi layanan kesehatan dalam

program AMMACA dalam pemanfaatan kerjasama dalam menyukseskan

sebuah inovasi untuk mewujudkan kabupaten layak anak. Seperti hasil

wawancara berikut ini :

“Dinas kesehatan kabupaten Gowa yang bekerjasama dengan bebrapa

jajaran yang ada seperti kepala desa/lurah, tim penggerak PKK dan

tokoh masyarakat Mendukung dan menyebarkan informasi kepada

masyarakat tentang keberadaan program ammaca untuk kepentingan

ibu hamil”. (wawancara dengan, HSD, tanggal, 5 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara penulis penyimpulkan dalam

pemanfaatan kerjasama inovasi ammaca untuk mencapai sasaran perlu

melibatakan beberapa Stakeholder dan beberapa jajaran untuk mendukung

dan menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan

gerakan ammaca untuk kepentingan ibu hamil untuk menunjang kabupaten

layak anak.

Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, program ammaca yang

ada di Kabupaten Gowa. Kabupaten Layak Anak adalah sistem

pembangunan kabupaten yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya

pemerintah, masyarakat, keluarga dan dunia usaha yang terencana secara

menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan

untuk pemenuhan hak hak anak.

4. Pelibatan warga Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam KLA merupakan sebuah keniscayaan,

selain itu mencerminkan sebuah demokratisasi proses kebijakan, keberadaan

partisipasi masyarakat menjadi salah satu indicator dalam kebijakan

Page 62: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

52

pengembangan KLA dan sesuai dengan Peraturan Menneg PPPA,

partisipasi masyarakat menjadi sesuatu yang diharuskan. Meski demikian

ada beberapa tantangan yang muncul dalam keterlibatan masyarakat dalam

kebijakan pengembangan KLA Gowa.

Kewenangan pemerintahan yang inovatif harus mereliasasikan perang

pentingnya dengan mendorong peran warga untuk berpartisispasi

dalam mendorong perubahan. ketika Pemerintah menyediakan forum bagi

publik untuk mengekspresikan pandanganya dan terlibat didalam seluruh

langkah-langkah proses, maka hasil inovasi lebih memiliki kemungkinan

untuk sukses dan lebih luas jangkauanya, pendekatan partisipasi

memungkinkan warga mengungkapkan kebutuhan dan opininya terhadap

proposal teknis dan memfasilitasi penerapan proyek yang diberikan dan

memastikan kesuksesan yang berkelanjutan dari sebuah inovasi. Seperti

hasil wawancara berikut ini.

“Ammaca adalah wujud dari keterlibatan masyarakat langsung dalam

pembangunan kesehatan terutama menurunkan angka kematian ibu

yang resiko tinggi serta bayi baru lahir dan merupakan terobosan dan

upaya dari Dinkes Gowa Dalam upaya mewujudkan kabupaten layak

anak”. (wawancara dengan, NAL, 6 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa

Keterlibatan tokoh masyarakat mempunyai peran yang signifikan untuk

memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya. ammaca yang pada

awalnya dilakukan di puskesmas. Namun atas dukungan masyarakat,

ditetapkanlah diseluruh fasilitas kesehatan yang ada dikabupaten Gowa.

Page 63: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

53

Sosialisasi melibatkan Kepala Desa dan Lurah setempat, Tokoh

Masyarakat dan Agama, Kader Kesehana, Kelompok Masyarakat yang

peduli akan pentingnya Gerakan AMMACA di tingkat desa dan kelurahan.

Selain itu di lakukan juga advokasi dukungan Gerakan AMMACA oleh

pihak Pemerintah Kecamatan dalam Upaya bersama dalam menekan Angka

kematian Ibu Melahirkan dan Bayi baru Lahir. Strategi lain dengan

melibatkan mahasiswa praktek klinis di puskesmas Pallangga dari institusi

pendidikan yang telah kerjasama dengan Puskesmas Pallangga, dengan

melibatkan langsung Gerakan AMMACA di jam pelayanan ANC Ibu Hamil

di sarana kesehatan yang ada.

Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Layak Anak dengan

memberikan jaminan keberlangsungan masa depan anak, masyarakat dan

pemerintah didorong untuk memenuhi seluruh Hak Anak, mulai dari hak

hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi. Dalam Kabupaten

Layak Anak semua semua pelayanan publik yang berkaiatan dengan anak

mesti memberikan pelayanan yang Ramah Anak, sehingga anak-anak yang

menerima pelayanan tersebut anak harus merasa aman, nyaman dan

gembira.

5. Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan informasi

Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Layak Anak dengan

memberikan jaminan keberlangsungan masa depan anak, masyarakat dan

pemerintah didorong untuk memenuhi seluruh Hak Anak, mulai dari hak

hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi. Dalam

Page 64: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

54

Kota/Kabupaten Layak Anak semua semua pelayanan publik yang

berkaiatan dengan anak mesti memberikan pelayanan yang Ramah Anak,

sehingga anak-anak yang menerima pelayanan tersebut anak harus merasa

aman, nyaman dan gembira.

Pemanfaatan Teknologi merupakan suatu langkah yang ditempuh oleh

pemerintah dalam meningkatkan inovasi pelayanan kesehatan pada gerakan

ammaca. Pemanfaatan teknologi memberikan kemudahan pada masyarakat

untuk menggetahui informasi yang ada terkait pelayanan kesehatan yang

di lakukan dalam ammaca di Kabupaten Gowa. Seperti hasil wawancara

berikut ini.

“Perlu adanya teknologi komunikasi dan informasi dalam

menyebarkan informasi tentang gerakan ammaca pada saat

memberikan penyuluhan kepada ibu hamil berkunjung ke posyandu”.

(wawancara dengan JL, tanggal 7 Maret 2020).

Berdasarkan hasil penilitian penulis menarik kesimpulan bahwa

dalam inovasi sangat diperlukan pemanfaatan teknologi komunikasi dan

ninformasi agar dalam melakukan sosialisasi gampang dan dapat dipahmi

terhadapa sasaran terhadap hadirnya gerakan ammaca.

Inovasi bisa dapat dikaitkan dengan teknologi namun tak selamanya

dengan teknologi bisa juga dikaitkan dengan dunia bisnis. namun didunia

bisnis tak sedikit pebisnis yang mengerti betul bagaimana cara

menunbuhkan inovasi suatu produk sehingga dapat selalu diterima dipasar

dengan baik sehingga dapat bersiang dengan pesaing secara sehat.

Sosialisasi Pentingnya Gerakan AMMACA (Amma; Ibu, Caradde ;

Page 65: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

55

Cerdas), dengan metode membaca buku KIA 10-15 menit sebelum ANC

(Antenatal Care) pada sosial media, Seperti hasil wawancara berikut ini :

“Kesehatan itu salah satu aspek penting dalam mewujudkan kabupaten

layak anak. Informasi mengenai kesehatan anak merupakan hal-hal

yang perlu diketahui oleh seorang anak, supaya mereka mengetahui

sumber penyakit, jenis penyakit dan upaya pencegahannya. Melalui

pemberian informasi seorang anak secara bertahap belajar memahami

mengapa seorang anak bisa sakit, dan bagaimana mencegahnya”.

(wanwancara dengan HSD, pada tanggal 5 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menarik kesimpulan,

bahwa dalam Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dan informasi sangat

penting adanya berhubung dengan kecepatan yang dibutuhkan dalam

pelayanan kesehatan untuk perlindungan agar dapat menekan resiko yang

akan terjadi yang dikhwatirkan secara bersama. Dalam melaksanakan

program ammaca ini agar masyarakat dapat percaya terhadap inovasi yang

dibuat maka perlu mensosialisakian kepada masyarakat.

Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, program ammaca yang

ada di Kabupaten Gowa. Pelayanan Kesehatan melalaui gerakan ammaca

harus melibatkan masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui

program yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Secara teknologi

merupakan bentuk kerja atau pendekatan kepada masyarakat yang

dilakukan oleh pihak pemerintah yang bertujuan untuk memberikan atau

meningkatkan kepuasan kepada masyarakat serta memberikan kepercayaan

masyarakat kepada pemerintahan. manfaat kerja sama dalam meningkatkan

pelayanan kesehatan dalam program ammaca, pemerintah melakukan

kerja sama dengan berbagai perusahan swasta maupun organisasi.

Page 66: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

56

Pemanfaatan teknologi memberikan kemudahan pada masyarakat untuk

menggetahui informasi yang ada terkait pelayanan kesehatan yang di

lakukan dalam gerakan ammaca di Kabupaten Gowa guna mewujudkan

kabupaten layak anak.

C. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Inovasi Dinas Kesehatan

Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa

Menjadi Kabupaten Layak Anak.

Inovasi adalah suatu gagasan baru yang belum pernah ada ataupun

diterbitkan. Inovasi berisi terobosan baru mengenai sebual hal yang akan

diteliti oleh inovator. Suatu inovasi dapat di manfaatkan untuk menghasilkan

perubahan nyata bagi masyarakat dalam merambah kehidupan baru yang belum

perna di bayangkankannya.

Inovasi adalah sebuah ide, praktik inovasi adalah Sesuatu yang baru,

dapat diimplementasikan, dan memliki dampak yang menguntungkan. Inovasi

bukan sebuah kejadian ataupun aktivitas ini adalah konsep, proses, penerapan,

dan kapabilitas yang menentukan kesuksesan organisasi. Inovasi dapat

membantu sektor publik untuk membuat nilai untuk masyarakat. Meskipun

Inovasi di Indonesia sudah berkembang pesat akan tetapi masih dilakukan

secara relatif parsial Parsial karena biasanya sebuah inovasi tidak otomatis

terkoneksi dengan inovasi lain.

Dari hal yang telah penulis sampaikan di atas terlihat bagaimana faktor-

faktor yang mempengaruhi pemerintah daerah untuk mewujudkan KLA di

Indonesia. Terlepas dari hal tersebut, perlindungan anak ini harus bergerak dari

Page 67: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

57

Orang tua, Keluarga dan Masyarakat tempat anak biasa beraktifitas.

Pemerintah Daerah di sini penulis menilai hanya berfungsi sebagai alat untuk

membantu hal itu bisa terwujud. Jika perlindungan anak dimulai dari sejak

dini, maka tidak akan mungkin jika daerah di seluruh Indonesia bisa menjadi

KLA dan menjadikan Negara Indonesia yang ramah anak dan memiliki

generasi yang baik dan menjadikan Negara Indonesia up-grade dari negara

berkembang menjadi negara maju yang menjadi patokan Negara ramah anak di

Dunia.

Apabila dilihat dari inovasi yang terjadi pada pelayanan kesehatan

melalui gerakan ammaca untuk mewujudkan kabupaten layak anak, beberapa

faktor yang dapat merangsang inovasi dalam organisasi dan beberapa faktor

penghambat dalam tumbuhnya inovasi.

1. Faktor Pendukung

Faktor pendukung yang dapat merangsang inovasi yaitu organisasi

membutuhkan orang-orang dan kelompok-kelompok yang kreatif dalam

organisasi. Personil tidak akan berinovasi tanpa lisensi, budaya inovatif

membutuhkan pemerintahan pro-inovasi dan dukungan dari atas untuk

memastikan ide-ide terangkut masalah kebijakan dan perilaku mengintip

inovasi dalam setiap pesan. Dari analisis Angka kematian Ibu Melahirkan

dan Bayi baru lahir di Puskesmas Pallangga sebelum di canangkannya

AMMACA setiap tahunnya terdapatnya Kematian Ibu yang menghawatirkan,

dan dengan mengetahui persis manfaat Info Buku KIA dan maknanya dari

Program 1000 hari kehidupan awal, maka dipandang perlu melibatkan lintas

Page 68: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

58

sektor dan lintas program dalam menekan angka kematian Ibu melahirkan

dan Bayi baru lahir tersebut, perlu kemasan dan upaya yang menarik dengan

berbagai pendekatan, sehingga pilihan program melibatkan Petugas dan Ibu

Hamil dipandang perlu dan strategis, segingga di namakan AMMACA,

Seperti hasil wawancara berikut ini.

“Ammaca ini dibentuk karena ada kejadian yang sangat

memperhatingkan karena kurangnya pengetahuan untuk dirujuk ke

rumah sakit sehingga mengakibatkan meninggal dunia,. (Wawancara

dengan NAL pada tanggal 6 Maret 2020).

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menarik kesimpulan bahawa

Inovasi pelayanan Kesehatan merupakan cara Pemerintah Kabupaten Gowa

dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu hamil

dengan membentuk gerakan ammaca.

Dengan terlibatnya ibu hamil dalam Gerakan AMMACA tentunya

sebagai modal utama. Dukungan keluarga dalam menekan angka kematian

Ibu Melahirkan dan bayi baru lahir bisa terwujud. Dengan Pahamnya Ibu

hamil akan pentingnya Buku KIA digunakan sebagai pelayanan yang

berkesinambungan mulai dari rumah, posyandu, poskesdes, pustu,

puskesmas, serta rumah sakit. Dengan buku KIA pemeriksaan dapat

dilakukan dimana saja, mulai dari posyandu, poskesdes, pustu, puskesmas,

rumah sakit dan klinik-klinik swasta sesuai dengan registrasi kohort ibu

hamil. Tugas kita sebagai tenaga kesehatan memberikan buku KIA kepada

setiap ibu hamil atau setiap anak. Dan ingatkan pada ibu hamil untuk selalu

membawa buku KIA kemana saja setiap pergi ke pelayanan kesehatan.

Page 69: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

59

“Melihat kondisi pengetahaun ibu hamil yang kurang, Ammaca

diperuntukkan kepada masyarakat yang berkunjung kepuskesmas

dalam pelayanan ibu dan anak agar mereka paham bagaman pola

hidup sehat saat hamil dan seduah untuk mendidik anak demi

mewujudkan kabupaten layak anak”. (Wawancara dengan TOD pada

tanggal 6 Maret 2020).

Faktor manusia, dimana organisasi perlu melakukan investasi dalam

pengembangan SDM yang ada pada organisasi melalui pelatihan dan

pengembangan, pendamping coaching. Merupakan sumber atau pasokan

dimana sebuah organisasi mendapatkan keuntungan. Inovasi Ammaca harus

melibatkan masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui program

yang dilakukan oleh pemerintah setempat, dengan adanya partisispasi

atau pelibatan masyarakat dapat membantu meningkatkan inovasi yang ada

dan melibatkan masyarakat dapat dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat

kesuksesan dari pada inovasi yang diterapkan pada Ammaca. Seperti hasil

wawancara mengenai sumber daya yang mendukung rumah tuggu kelahiran.

“Ammaca dikelola oleh Kader Posyandu , Bidan desa/kelurahan

bertugas memantau kondisi ibu dan anak.”(wawancara dengan, TOD

pada tanggal 6 Maret 2020).

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menarik kesimpulan bahwa

inovasi pada inti strategi dan melengkapinya, mengidentifikasi bidang

prioritas untuk inovasi. Memperbaharui kebijakan sumber daya manusia

untuk mengeluarkan yang terbaik dari inovator. Membangun lingkungan

fisik yang membuat orang berpartisipasi. Maka perlunya Inovasi Pelayanan

Kesehatan dalam ammaca harus melibatkan masyarakat sehingga

masyarakat dapat mengetahui program yang dilakukan oleh pemerintah

setempat, dengan adanya partisispasi atau pelibatan masyarakat dapat

Page 70: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

60

membantu meningkatkan inovasi yang ada dan melibatkan masyarakat dapat

dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat kesuksesan dari pada inovasi

yang diterapkan pada ammaca.

Mengeksploitasi perbedaan melibatkan personil yang bersemangat

yang berpikir kreatif dan melihat pola-pola baru, penggambaran pada

teknologi baru untuk menarik kebutuhan dan kemungkinan secara bersama-

sama. membentuk tim khusus dan jaringan yang bertanggung jawab untuk

mempromosikan inovasi. Mendorong dan menarik untuk menciptakan

tekanan untuk inovasi, juga menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi. Mengelola persediaan dan arus pengetahuan untuk

memperkaya bahan baku pemikiran kreatif. Inovasi keuangan untuk

memastikan bahwa kurangnya sumber daya bukanlah kendala serius.

Alihkan sebagian kecil dari anggaran untuk menghasilkan, memilih,

melaksanakan, dan menyebarkan inovasi, termasuk pelatihan. dana untuk

hasil yang dicapai, bukan aturan yang dipatuhi. Mengambil persediaan

dengan menghargai pertanyaan, inspeksi, dan audit dari apa yang bekerja,

menjanjikan atau muncul.

Faktor budaya, dimana budaya berperan penting dalam merangsang

dan memelihara inovasi ammaca. Memelihara budaya kepercayaan dimana

inovasi yang secara alamiah, bahkan biasa, dan personil berkomunikasi

secara bebas dalam mendukung ide-ide baru dan diperbolehkan.

menyelaraskan insentif dan manfaat, memperbaiki disinsentif, dan

memperkenalkan inovasi dalam setiap bagian dari organisasi.

Page 71: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

61

Penulis mengambil kesimpulan observasi dari data yang diperoleh

dalam faktor pendukung Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program

AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak

Anak adalah Sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang berkaitan

dengan inovasi pelayanan publik ini adalah ammaca dikelola oleh Kader

Posyandu, Bidan desa/kelurahan bertugas memantau kondisi ibu dan anak.

2. Faktor Penghambat

Upaya yang dilakukan tidak menemukan kendala berarti, kecuali

waktu yang tersedia, seringkali dilakukan sosialisasi pada saat jam kerja,

maka Ibu Hamil akan sulit berlama-lama untuk ketemu oleh petugas /bidan

ANC disarana kesehatan yang ada, perlu ada pertimbangan untuk dilakukan

pada sore atau malam hari. Penggunaan Istilah AMMACA seringkali

diplesetkan menjadi kata elitis, yang punya makna berbeda, tetapi hal ini

justru menggairahkan topik, sekaligus menjadi pengalihan isu sementara

terutama saat proses membaca bersama buku KIA dan proses tanya jawab

terjadi.

Menyadari kondisi pengetahuan yang menyulitkan ibu dan anak

tersebut pemerintah bersama masyarakat berinisiatif menyediakan ruang

baca yang pada awalnya dilakukan hanya di puskemas pallangga.

Selanjutnya atas dukungan pemerintah dilaksanakan di seluruh fasilitas

kesehatan ibu dan anak sebagai bentuk mewujudkan kabupaten layak anak.,

seperti hasil wawancara berikut ini.

Page 72: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

62

“Ibu hamil dan anak atau keluarga terkadang bosan menunggu

sehingga disediakan buku untuk membaca dalam menambah

pengetahuan khususnya dalam kesehatan anak”. (wawancara dengan,

NAL pada tanggal 6 Maret 2020).

Keengganan untuk menutup program atau organisasi yang gagal

sehingga tingginya ketergantungan pada salah satu pihak sebagai sumber

inovasi seperti Teknologi tersedia tetapi tidak sesuai dengan budaya

organisasi serta tidak ada imbalan atau insentif untuk berinovasi atau

mengadopsi inovasi atau rendahnya kemampuan perencanaan dan

penganggaran jangka pendek karena adanya tekanan administrasi.

Rendahnya akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang

berkualitas adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya

kematian ibu maupun bayi. Namun dengan pahamnya Ibu hamil tentang

Buku KIA dengan Gerakan AMMACA dan stiker P4K (Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) diharapkan akan tercipta banyak

tenaga kesehatan yang terampil dalam bidang klinis dan komunikasi.

Tenaga kesehatan yang terampil tentu akan dapat membantu ibu dan suami

termasuk keluarganya agar mampu membuat perencanaan, persalinan dan

pencegahan komplikasi sehingga ibu dan bayi selamat.

Segala sesuatu dapat dimudahkan dapat dilancarkan pelaksanaanya

suatu pelayanan tersebut, fasilitas fisik suatu yang mempunyai peran dan

memudahkan, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana

yang dilayani fasilitas perwatan pelayanan kesehatan yang khusunya

perawatan pasien, fasilitas dalam pelayanan kesehatan sesuatu yang dapat

membantu memudahkan dalam pekerjaan, tujuan dan sebagainya fasilitas

Page 73: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

63

merupakan pelaksanaan fungsi yang digunakan oleh setiap masyarakat atau

suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Masih mahalnya pembiayaan pelayanan kebidanan bagi ibu di

kalangan miskin dapat diatasi dengan adanya asuransi bagi ibu hamil

dimana asuransi tersebut merupakan tanggung jawab dari pemerintah,

masyarakat dan swasta. Asuransi tersebut harus bersifat efektif, efisien, adil

dan transparan. Jadi, pemerintah harus menjangkau pembiayaan persalinan

secara efektif dan efisien serta adil dan transparan bagi ibu hamil.

Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulkan bahwa

faktor penghambat yaitu kurangnya kesadaran untuk membaca walaupun

semua pihak baik dari Pemerintah Daerah maupun kader posyandu setempat

sangat mendukung adanya Program Ammaca yang ada di Kabupaten

Gowa guna mewujudkan kabupaten layak anak sehingga masyarakat juga

dapat menerima pelayanan yang lebih baik

Page 74: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil peneiltian mengenai Inovasi Dinas Kesehatan Melalui

Program AMMACA Guna Mewujudkan Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten

Layak Anak, dapat disimpulkan sebagai beriku:

1. Inovasi Dinas Kesehatan Melalui Program AMMACA Guna Mewujudkan

Kabupaten Gowa Menjadi Kabupaten Layak Anak. Berdasarkan hasil

penelitian secara Layanan Terintegrasi, Peningkatan kualitas dan pelayanan

yang signifikan membutuhkan kepemimpinan dan menejemen pengetahuan

diseluruh organisasi. Perbaikan kualitas pelayanan berfokus pada kegiatan

yang tidak pernah berakhir serta pendekatan pemecahan masalah sehingga

perbaikan kualitas pelayanan lebih maksimal; Secara Desentralisasi

kabupaten layak anak, pihak kabupaten/kota hendaknya bersinergi dengan

dinas pendidikan untuk melaksanakan program sekolah ramah anak. Standar

sarana dan prasarana sekolah ramah anak, tetap memasukkan unsur

kesehatan menjadi hal yang penting dalam konsep sekolah ramah anak.

sebagai sinergitas sebagai ujung tombak pelayanan terhadap masyarakat,

dalam hal ini pemerintah yang memiliki tanggung jawab yang harus

melaksanakan tugas pelayanan terhadap masyarakat; Pemanfaatan

kerjasama dalam program ammaca yang ada di Kabupaten Gowa.

Kabupaten Layak Anak adalah sistem pembangunan kabupaten yang

mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat,

Page 75: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

65

keluarga dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan

berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan

hak-hak anak; Pelibatan warga masyarakat dalam rangka mewujudkan

Kabupaten Layak Anak dengan memberikan jaminan keberlangsungan masa

depan anak, masyarakat dan pemerintah didorong untuk memenuhi seluruh

Hak Anak, mulai dari hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan

partisipasi. Dalam Kabupaten Layak Anak semua semua pelayanan publik

yang berkaiatan dengan anak mesti memberikan pelayanan yang Ramah

Anak, sehingga anak-anak yang menerima pelayanan tersebut anak harus

merasa aman, nyaman dan gembira; Pemanfaatan teknologi memberikan

kemudahan pada masyarakat untuk menggetahui informasi yang ada terkait

pelayanan kesehatan yang di lakukan dalam gerakan ammaca di

Kabupaten Gowa guna mewujudkan kabupaten layak anak.

2. Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam mewujudkan Kabupaten

Layak Anak yang yaitu Sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang

berkaitan dengan inovasi pelayanan publik ini adalah ammaca dikelola oleh

Kader Posyandu, Bidan desa/kelurahan bertugas memantau kondisi ibu dan

anak. Faktor penghambat kurangnya kesadaran untuk membaca walaupun

semua pihak baik dari pemerintah daerah maupun kader posyandu setempat

sangat mendukung adanya program ammaca yang ada di Kabupaten Gowa

guna mewujudkan kabupaten layak anak sehingga masyarakat juga dapat

menerimah pelayanan yang lebih baik.

Page 76: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

66

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang ingin penulis

berikan sebagai berikut;

1. Diperlukan adanya peningkatan Pelayanan baik dalam sarana maupun

prasarana Kabupaten Layak Anak yang mengintegrasikan komitmen dan

sumberdaya pemerintah, masyarakat, keluarga dan dunia usaha yang

terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program

dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak.

2. Kepada pihak pemerintah yakni Dinas Kesehatan Masih perlu meninjau

kembali atau melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawai atau kader

yang ada fasilitas kesehatan terutama dibidang ibu dan anak yang

melaksanakan pelayanan kesehatan.

Page 77: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

67

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, Djamaludin. 2012, Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Erlangga:

Jakarta.

Larasati, Endang. 2015. Inovasi Pelayanan Kesehatan Publik Bidang Perijinan:

Kabupaten Kudus Semarang.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (PPPA) Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kota Layak

Anak. Jakarta.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik

Indonesia. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (PPPA) Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Kota Layak

Anak. Jakarta.

Mirnasari, Rina Mei. 2013. Inovasi Pelayanan Publik UPTD Terminal Purubaya

Bungurasih. Universitas Airlangga. Volume 1.

Muluk, Khairul M.R. 2008, Knowledge Management: Kunci Sukses Inovasi

Pemerintahan Daerah, Malang: Banyumedia Publishing.

Nugroho,J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana: Jakarta.

Said, M. Mas’ud. 2007. Birokrasi di Negara Birokratus. Malang: UMM Press.

Sangkala. 2013. Dimensi-Dimensi Manajemen Publik: Yogyakarta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.

Yogyakarta : Rajawali Pers.

Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di Sektor Publik. Jakarta. STIA LAN Press

Wijayanti, Sri Wahyuni. 2008, Inovasi Pada Sektor Publik.Jurnal Administrasi

Publik. Vol. 4,No. 4, Hal 39-52

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Peraturan Menteri PPPA Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan

Kabupaten/Kota Layak Anak.

Page 78: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

68

Lampiran:

Dokumentasi

Ket: ruang tunggu sekaligus lokasi yang di gunakan ibu hamil untuk membaca

buku KIA sebelum melakukan ANC ( antenatal care )

Ket: taman bermain anak

Page 79: SKRIPSI INOVASI DINAS KESEHATAN MELALUI PROGRAM …

69

Ket: ruang asi. Ruangan yang di gunakan oleh ibu untuk menyususi anaknya