skripsi hubungan stimulasi ibu terhadap …

107
SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH DESA LIMAU MANIS KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018 BEBI ALDA RATU LARASATI P07524414008 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

SKRIPSI

HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH DESA LIMAU

MANIS KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

BEBI ALDA RATU LARASATI

P07524414008

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

SKRIPSI

HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH DESA LIMAU

MANIS KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV

BEBI ALDA RATU LARASATI P07524414008

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN

TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN SKRIPSI, 23 Juli 2018 Bebi Alda Ratu Larasati Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Di Paud Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 xi + 62 halaman, 13 tabel, 2 gambar, 13 lampiran

Abstrak

Tumbuh kembang balita sangat penting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas generasi masa depan bangsa. Berdasarkan hasil pelayanan SDIDTK dari lima wilayah Jakarta pada 500 anak didapatkan 57 anak (11,9%) mengalami kelainan tumbuh kembang, Depkes RI melaporkan 0,4 juta (16%) balita indonesia mengalami gangguan perkembangan. Dalam perkembangan peran orang tua merupakan salah satu faktor yang mendukung dalam kesesuaian perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Hubungan Antara Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun.

Penelitian ini merupakan penelitian survei analtik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dari bulan November 2017 sampai Juli 2018. Dengan jumlah populasi 47 orang dan sampel berjumlah 43 orang yang diambil dengan teknik sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji Chi Square.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari 26 responden yang stimulasinya baik, 100% perkembangannya normal sedangkan dari 17 responden yang stimulasinya kurang baik 2 responden (11,8%) perkembangannya normal dan 15 responden (88,2%) perkembangannya tidak normal. Hasil analisis bivariat ada hubungan stimulasi ibu dengan perkembangan anak usia 3-5 tahun dengan nilai p=0,000;p<0,05.

Disarankan kepada orang tua untuk lebih aktif lagi dalam memberikan stimulasi kepada anak sesuai dengan usia anak. Kata Kunci : Stimulasi, Perkembangan Daftar Bacaan : 21 (2010-2017)

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY THESIS, 23th July 2018 Bebi Alda Ratu Larasati The Relationship of Mother Stimulation to the Development of 3-5 Years Old Children in Paud Almirah in Limau Manis Village, Tanjung Morawa Subdistrict, Deli Serdang District, 2018 xi + 62 pages, 13 tables, 2 images, 13 attachments

Abstract

Toddler growth and development is very important to note because it involves the quality of the future generation of the nation. Based on the results of SDIDTK services from five areas of Jakarta in 500 children, 57 children (11.9%) experienced growth and development disorders, the Ministry of Health reported 0.4 million (16%) Indonesian children underwent developmental disorders. In the development of the role of parents is one factor that supports the suitability of child development. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between maternal stimulation of child development aged 3-5 years.

This research is an analytical survey research withapproach cross sectional. This study was conducted in Almirah PAUD Limau Manis Village, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency, from November 2017 to July 2018. With a population of 47 people and a sample of 43 people taken withtechnique sampling saturated. Data analysis usingtest Chi Square.

Based on the results of the research conducted, of the 26 respondents who had good stimulation, 100% had normal development while from 17 respondents who had poor stimulation 2 respondents (11.8%) had normal development and 15 respondents (88.2%) had abnormal development. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between mother's stimulation with the development of 3-5 years old children with a value of p = 0,000, p <0.05.

It is recommended for parents to be more active in stimulating children according to the child's age. Keywords : Stimulation, Development Reading List : 21 (2010-2017)

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Stimulasi Ibu

Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Almirah Desa Limau

Manis Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2018” dapat diselesaikan. Penulisan

skripsi ini disusun sebagai syarat menyelesaikan pendidikan program studi

diploma IV Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Medan.

Saya menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini saya

mendapatkan banyak bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh

sebab itu, saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Ibu Ida Nurhayati, M.Kes selaku direktur Poltekkes Kemenkes Medan.

2. Ibu Betty Mangkuji SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan.

3. Ibu Yusniar Siregar SST, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Jurusan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes RI Medan.

4. Ibu Eva Mahayani SST, M.Kes selaku pembimbing utama.

5. Ibu Melva Simatupang SST, M.Kes selaku pembimbing kedua sekaligus

Kaprodi yang lama

6. Kepada orang tua saya, Ayahanda Alm.Suardi dan Ibunda Santun yang

selalu memberikan doa dan dukungan baik dalam bentuk materi maupun

motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Kepada abang saya, Afri Amal Kurniawan dan adik saya Mhd. Gilang

Yolanda Septiawan yang telah memberikan doa dan dukungan baik

dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Kepada teman terdekat saya, Muhammad Fadhlillah Hasan yang telah

banyak membantu saya menyelesaikan skripsi ini

9. Serta teman-teman Angkatan Pertama D-IV Kebidanan yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini,

semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Terimakasih dan mohon maaf kepada semua pihak yang tidak saya

sebutkan satu persatu yang turut membantu dalam penulisan skripsi ini sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi penelitian yang lebih baik.

Medan, Juli 2018

Peneliti

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

C.1 Tujuan Umum ............................................................................. 3 C.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 D.1 Manfaat Teoritis ......................................................................... 4 D.2 Manfaat Praktik .......................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 7

A. Perkembangan .................................................................................. 7 A.1 Pengertian Perkembangan ......................................................... 7 A.2 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang ......................................................... 7 A.3 Faktor-Faktor ............................................................................... 11 A.4 Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang ......................................... 13 A.5 Tahap-Tahap Tumbuh Kembang................................................ 14 A.6 Macam-Macam Perkembangan .................................................. 15 A.7 Stimulasi ...................................................................................... 33 A.8 Prinsip Melakukan Stimulasi ....................................................... 35 A.9 Stimulasi Perkembangan Pada Balita ........................................ 35

B. Kerangka Teori ................................................................................... 41 C. Kerangka Konsep ............................................................................... 42 D. Defenisi Operasional .......................................................................... 43 E. Hipotesis ............................................................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 45

A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 45

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 45 B.1 Lokasi Penelitian ......................................................................... 45 B.2 Waktu Penelitian ......................................................................... 45

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 46 C.1 Populasi ....................................................................................... 46 C.2 Sampel......................................................................................... 46

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................. 46 D.1 Jeni Data ..................................................................................... 46 D.2 Cara Pengumpulan Data ............................................................ 46

E. Alat Ukur/ Instrumen dan Bahan Penelitian .................................... 47 F. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................... 47 G. Prosedure Penelitian ........................................................................ 47 H. Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 48

H.1 Pengolahan Data ......................................................................... 48 H.2 Analisa Data ................................................................................ 50

I. Etika Penelitian ................................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 52

A. Hasil .................................................................................................... 52 A.1 Analisi Univariat .......................................................................... 52 A.1.1 Karakteristik Responden .......................................................... 52 A.1.2 Perkembangan Anak ................................................................ 53 A.1.3 Stimulasi Ibu ............................................................................. 53 A.2 Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak

3-5 Tahun Di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 ............ 54

B. Pembahasan ...................................................................................... 54

BAB V PENUTUP ................................................................................... 60

A. Kesimpulan .................................................................................. 60 B. Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

7

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel E.1 Keaslian Penelitian ............................................................ 5

Tabel A.1 Milestone perkembangan motorik

kasar dan red flag .............................................................. 17

Tabel A.2 Milestone perkembangan motorik

kasar berdasarkan kelompok umur ................................... 18

Tabel A.3 Milestone perkembangan motorik halus

dan red flag ........................................................................ 19

Tabel A.4 Milestone perkembangan personal sosial ......................... 26

Tabel A.5 Milestone dan red flag perkembangan bahasa ................. 30

Tabel D.1 Defenisi Operasional ......................................................... 42

Tabel A.1.1 Distribusi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia .............................................................. 52

Tabel A.1.2 Distribusi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan.................................................... 52

Tabel A.1.3 Distribusi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pekerjaan ..................................................... 53

Tabel A.2.1 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia

3-5 Tahun ........................................................................... 53

Tabel A.3.1 Distribusi Frekuensi Stimulasi Ibu ..................................... 54

Tabel A.4.1 Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap

Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun

di PAUD Almirah Desa Limau Manis ................................ 54

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

DAFTAR GAMBAR

No. Tabel Judul Gambar Halaman

Gambar A.1 Kerangka Teori ................................................................. 41

Gambar C.1 Kerangka Konsep .............................................................. 42

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Survei Penelitian

Lampiran 2 Surat Balasan Izin Survei Penelitian

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 Surat Balasan Pelaksanaan Penelitiaan

Lampiran 5 Ethical Clearance

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 7 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian

Lampiran 8 Kuesioner

Lampiran 9 Master Tabel

Lampiran 10 Hasil Pengolahan Data

Lampiran 11 Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

Lampiran 12 Pernyataan Bukan Plagiat

Lampiran 13 Lembar Konsul

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan generasi penerus bangsa. Selain itu setiap keluarga juga

mengharapkan anaknya kelak bertumbuh kembang optimal (sehat fisik,

mental/kognitif, dan sosial), dapat dibanggakan, serta berguna bagi nusa dan

bangsa . Negara ini dapat menjadi sangat kuat dan kaya bila dikelola oleh

sumber daya manusia atau SDM yang berualitas. Salah satu upaya

pengembangan kualitas SDM dapat dilakukan dengan mengoptimalkan potensi

tumbuh kembang anak secara merata. Pada usia 0-5 tahun merupakan masa

keemasan (golden age) dimana anak sebagai generasi penerus bangsa perlu

diperhatikan bukan hanya pertumbuhannya, perkembangan anak juga

merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan. Tahap perkembangan

awal akan menentukan tahap perkembangan selanjutnya (Soetjiningsih, 2016).

Perkembangan anak sangat erat kaitannya dengan status gizi dan stimulasi

atau rangsangan-rangsangan orang tua, oleh karna itu peran orang tua sangat

penting dalam perkembangan anak. Baik dalam meningkatkan status gizi anak

atau menstimulasi anak agar perkembangan anak berjalan dengan baik (WHO,

2015).

Jumlah balita yang mencapai 10% dari jumlah penduduk Indonesia yaitu

19.189.866, menjadikan tumbuh kembang balita sangat penting untuk

diperhatikan karena menyangkut kualitas generasi masa depan bangsa.

Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang (SDIDTK) dari lima wilayah Jakarta pada 500 anak didapatkan 57 anak

(11,9%) mengalami kelainan tumbuh kembang. Kelainan tumbuh kembang yang

paling banyak yaitu 22 anak mengalami delayed development (pertumbuhan

yang terlambat), 14 anak mengalami global delayed development, 10 anak

kurang gizi, 7 anak Microcephali, dan 7 anak tidak mengalami kelainan berat

badan dalam beberapa bulan terakhir (Kemenkes RI, 2010).

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh

yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai

hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut proses

diferensiensi sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem organ yang

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi

fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan

perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

(Soetjiningsih, 2016).

Terdapat empat aspek yang dinilai dalam perkembangan yaitu

perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus, perkembangan

bahasa serta perkembangan kemandirian. Keempat aspek perkembangan ini

akan berkembang dengan baik sesuai dengan usia anak apabila faktor-faktor

yang mempengaruhi perkembangan pada anak juga ikut mendukung dalam

perkembangan anak (Soetjiningsih, 2016).

Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan balita adalah stimulasi

(asah). Stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak.

Anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibanding dengan anak yang kurang baik/tidak mendapatkan

stimulasi. Stimulasi dapat diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar

lingkungan anak. Mulai dari guru, pengasuh, keluarga serta orang yang paling

dekat dengan anak yaitu orang tua. Faktor ini termasuk kedalam faktor

lingkungan yang merupkan kebutuhan dasar anak dalam perkembangannya

(Soetjiningsih, 2016)

Dalam perkembangan peran orang tua merupakan salah satu faktor yang

mendukung dalam kesesuaian perkembangan anak. Orang tua dapat

memberikan stimulasi kepada anak pada masa emas anak karna akan lebih

optimal, apalagi jika dilengkapi dengan kebutuhan nutrisi yang tepat. Stimulasi

pada anak akan menciptakan anak yang cerdas, dapat tumbuh dan berkembang

secara optimal, mandiri, memiliki emosi yang stabil, serta mudah beradaptasi

(Septiari, 2015).

Maka dari itu orang tua harus lebih memperhatikan perkembangan anaknya

agar mengetahui apakah anak sudah berkembang dengan baik sesuai dengan

usianya atau anak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya. Selain

orang tua tenaga kesehatan juga berperan dalam memantau perkembangan

anak, dengan menjalankan program posyandu terintegrasi dengan mengaktifkan

kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) serta pemberian Komunikasi Informasi dan

Edukasi (KIE) kepada orang tua untuk selalu menstimulasi dan memantau

perkembangan anaknya ( Mahayani, 2016).

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Berdasarkan penelitian Eva (2016) di PAUD AL Ikhlas Padang Bulan hasil

pelaksanaan KPSP didapatkan 50 anak (72,5%) memiliki perkembangan normal,

dan 19 anak (27,5%) memiliki perkembangan tidak normal. Menurut penelitian

Kurnia (2013) dengan pendekatan cross sectional mengenai hubungan stimulasi

orang tua terhadap perkembangan anak usia 5-6 tahun di TK Muslimat Sunan

Ampel Sidomulyo didapatkan hasil anak yang mendapatkan stimulasi positif

memiliki perkembangan sesuai sebanyak 29 responden (55,8%), perkembangan

meragukan 5 responden (9,6%) dan perkembangan menyimpang 1 responden

(1,9%).

Hasil penelitian Sumiyati (2016), satu variabel Independen (stimulasi) yang

mempunyai hubungan bermakna dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun p =

0,000; p<0,05 menggunakan uji chi squar.

Berdasarkan survei pendahuluan yang saya lakukan di PAUD Almirah

Tanjung Morawa pada 10 murid usia 3-5 tahun didapatkan 6 anak memiliki

perkembangan normal dan 4 anak memiliki perkembangan meragukan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin membuat Tugas Akhir yang

berjudul “Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun

di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten

Deli Serdang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah

penelitian adalah apakah ada hubungan stimulasi Ibu terhadap perkembangan

Anak usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

C.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan stimulasi Ibu terhadap perkembangan Anak

usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang.

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

C.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui stimulasi Ibu terhadap Anak usia 3-5 tahun di PAUD

Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang.

2. Untuk mengetahui gambaran perkembangan Anak usia 3-5 tahun di PAUD

Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang

3. Untuk menganalisis hubungan stimulasi Ibu terhadap perkembangan Anak

usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi

dan dapat memberikan masukan dalam pengenmbangan ilmu pengetahuan dan

penerapannya khususnya di bidang kebidanan bagi akademik maupun bagi

instansi pendidikan di PAUD Almirah.

D.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Orang Tua

Data atau informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan informasi kepada orang tua mengenai pentingnya memberikan

stimulasi kepada anak untuk meningkatkan perkembangan anak dan

mengetahui jika anak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan informasi mengenai

pentingnya memberikan stimulasi pada anak untuk meningkatkan

perkembangan anak, sehingga para guru dapat bekerja sama dengan orang

tua dalam memberikan stimulasi pada anak agar perkembangan anak tidak

mengalami keterlambatan.

c. Bagi Kebidanan

Data atau informasi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi

untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh stimulasi Ibu

terhadap perkembangan Anak usia 3-5 tahun.

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan penulisan skripsi.

E. Keaslian Penelitian

Tabel E.1 Keaslian Penelitian

Pembeda

Eva Mahayani,

Dewi Meliasari,

Wildan

Sumiyati, Diki

Retno

Bebi Alda Ratu

Larasati

Judul

Penelitian

Pengaruh

Status Gizi dan

Stimulasi Ibu

Terhadap

Tumbuh

Kembang Balita

di PAUD Al

Ikhlas

Kelurahan

Padang Bulan

Kecamatan

Medan Baru

Kota Medan

Hubungan

Stimulasi dengan

Perkembangan

Anak 4-5 Tahun

di Desa Karang

Tengah

Kecamatan Batu

Aden Kabupaten

Banyumas

Hubungan Stimulasi

Ibu Terhadap

Perkembangan

Anak Usia 3-5

Tahun Di PAUD

Almirah di Desa

Limau Manis

Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten

Deli Serdang

Tahun &

Tempat

2016, Kelurahan

Padang Bulan

Kecamatan

Medan Baru

Kota Medan

2016, Desa

Karang Tengah

Kecamatan Batu

Aden Kabupaten

Banyumas

2017, Desa Limau

Manis Kecamatan

Tanjung Morawa

Kabupaten Deli

Serdang

Usia Anak 24 bulan-60

bulan 4-5 tahun 3-5 tahun

Rancangan Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel E.1 Keaslian Penelitian

Pembeda Eva Mahayani,

Dewi Meliasari,

Wildan

Sumiyati, Diki

Retno

Bebi Alda Ratu

Larasati

Variabel Independen :

Status Gizi dan

Stimulasi Ibu

Dependen :

Tumbuh Kembang

Balita

Independen :

Stimulasi

Dependen :

Perkembangan

Anak 4-5 Tahun

Independen :

Stimulasi Ibu

Dependen :

Perkembangan

Anak 3-5 Tahun

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu penelitian, dimana

penelitian pembanding sebelumnya melakukan penelitian pada tahun 2016

sedangkan penelitian ini dilakukan pada tahun 2017, selain itu yang menjadi

pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah Tempat penelitian,

dimana penelitian sebelumnya dilakukan di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan

Medan Baru Kota Medan, dipenelitian lain dilakukan di Desa Karang Tengah

Kecamatan Batu Aden Kabupaten Banyumas, sedangkan penelitian ini dilakukan

di Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang serta

usia anak yang dijadikan objek penelitian juga berbeda, penelitian sebelumnya

usia anak yg dijadikan sebagai objek penelitian adalah 24-60 bulan, dalam

penelitian lain digunakan objek anak usia 4-5 tahun, dan penelitian ini dilakukan

pada anak usia 3-5 tahun.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkembangan

A.1 Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi

tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut

proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ, dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi

fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan

perkembangan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya.

Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat progresif, terarah, dan

terpadu/koheren. Progresif mengandung arti bahwa perubhan yang terjadi

mempunyai arah tertentu dan cenderung maju kedepan, tidak mundur ke

belakang. Terarah dan terpadu menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

pasti antara perubahan yang terjadi pada saaat ini, sebelumnya, dan berikutnya

(Soetjaningsih, 2016).

Perkembangan menurut Kemenkes (2016) adalah bertambahnya struktur

dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak

halus bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi

secara simultan dengan perkembangan. Perkembangan merupakan hasil

interaksi kematangan susunan saraf pusat organ yang dipengaruhinya, misalnya

perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.

Semua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

A.2 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang

Menurut Hurlock EB (1984), tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri

tertentu, yaitu:

1. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves changes)

Perubahan perkembangan mental, yaitu bertambahnya fungsi dan

keterampilan:

a. Terjadi perubahan pada memori, penalaran, persepsi dan imaginasi

kreatif

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

b. Kemampuan imajinasi menjadi lebih baik daripada kemampuan

penalarannya; sedangkan pada orang dewasa,yang terjadi justru

sebaliknya

c. Ciri khas perilaku bayi juga akan mengalami perubahan, contoh cara

berjalan, cara berbicara.

d. Ciri mental bertambah dewasa, sebagai hasil dari maturitas, proses

belajar, dan pengalaman. Contoh: perhatian dalam seks, standar moral,

atau keyakinan agama.

2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya (Early

development is more critical tahn later development)

Pada tumbuh kembang anak, terdapat suatu aspek perkembangan yang

sangat mendebarkan yaitu saat pertama (first), seperti tersenyum pertama,

emegang dengan kukuh pertama, kata pertama, berjalan pertama, dan

kalimat pertama. Tumbuh kembang pada awal kehidupan sangat penting,

karna menentukan perkembangan selanjutnya. Pada awal kehidupan, anak

sangat rentan terhadap faktor lingkungan.

3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar (Development

isthe product of maturation and learning)

1) Maturitas

a) Maturitas intrinsik, yaitu kemampuan khas yang berasal dari potensi

genetik

b) Fungsi filogenetik, yaitu fungsi yang biasa terjadi pada seseorang,

seperti merayap, merangkak, duduk, berjalan.

c) Fungsi ontogenetik, yaitu fungsi spesifik pada seseorang seperti

berenang, naik sepeda, melukis, sebagai hasil dari suatu pelatihan.

2) Belaja

Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.

Melalui pelatihan, anak akan memperoleh kompetensi dalam

mengoptimalkan potensi genetiknya. Anak harus mendapatkan

kesempatan belajar. Beberapa proses belajar didapat darri praktek atau

pengulangan suatu kegiatan.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan (The developmental pattern is

predictable)

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

a. Arah perkembangan dapat diramalkan, yaitu sefalokaudal dan

poksimodital

Perkembangan motorik kasar berlangsung sefalokaudal, yaitu mulai dari

daerah kepala kemudian karah kaki. Sebagai contoh, perkembangan

pertama sebelum berjalan adalah kemampuan menegakan kepala.

Perkembangan motorik halus mengikuti pola proksimodistal. Sebagai

contoh, secara fungsional, bayi dapat menggunakan tangannya sebagi

satu unit sebelum mereka dapat mengendalikan jari-jarinya.

b. Perkembangan area spesifik mengikuti pola yang dapat diramalkan.

Misalnya, perkembangan motorik perilaku emosi, bicara, perilaku sosial,

konsep perkembangan, dan identifikasi terhadap orang lain.

5. Pola perkembangan memiliki karakteristik yang dapat diramalkan (The

developmental pattern has predictable characteristics)

a. Pola perkembangan anak mengikuti patokan umum dan mempunyai

karakteristik yang dapat diramalkan. Pola perkembangan sama setiap

individu, tetapi kecepatannya berbeda.

b. Perkembangan berlangsung dari umum ke spesifik. Aktivitas seluruh

tubuh akan digantikan oleh respons individu yang khas pada

perkembangan mental maupun motorik. Aktivitas umum selalu

mendahului aktivitas spesifik.

c. Perkembangan adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai

meninggal, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan (nature

& nurture).

d. Masing-masing oragan tubuh mempunyai pola pertumbuhan yang

bberbeda

e. Terdapat kolerasi antara perkembangan dan pertumbuhan. Bila

pertumbuhan fisik berlangsung cepat, perkembangan mental juga cepat.

6. Terdapat perbedaan individual dalam hal perkembangan (There are

individual differences in development)

Meskipun pola perkembangan sama pada setiap anak :

a. Setiap anak akan mengikuti pola yang dapat diramalkan pada jalur dan

pada kecepatannya sendiri, dan

b. Pada umur yang sama, setiap anak tidak selalu mencapai tingakt

perkembangan yang sama.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Penyebab perbedaan tersebut adalah

a. Kondisi biologis dan genetiks etiap anak berbeda

b. Tidak seorang anak pun mempunyai lingkungann yang sama, bahkan

pada kembar identik

c. Perbedaan indivvidual ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal

7. Terdapat periode/tahapan pada pola perkembangan (There are periods in

the development pattern)

Terdapat 5 tahap yang harus dilalui dalam tumbuh kembang anak sampai

dewasa, yaitu masa pranatal, masa bayi, masa anak dini, masa pra-sekolah,

dan masa sekolah. Setiap tahapan memiliki ciri-ciri yang khas, rentang umur

pada setiap tahap hanya berdasarkan perkiraan. Setiap tahapan menyapkan

dan membimbing anak agar berhasil ketahap berikutnya, karna proses

tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan. Perkiraan rentang

waktu tahapan tersebut adalah :

a. Prenatal period: konsepsi sampai lahir

b. Infancy: dari lahir sampai 12 bulan (sampai 18 bulan)

c. Early childhoodI: dari 12 bulan sampai 6 tahun

d. Middle childhood: dari 6 sampai 11 tahun

e. Adolescence: dari 11 sampai 18 tahun

8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (There are

social expectation for every development period)

Harapan sosial in dikenal juga sebagai tugas perkembangan.

1) Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan

a) Nutrisi yang memadai

b) Pertumbuhan fisik yang pesat

c) Kekuatan dan energi diatas rata-rata

d) Terdapa lingkungan yang memberi kesempatan untuk belajar

e) Tuntunan dari orang tua dan guru dalam proses belajar

f) Motivasi yang kuat untuk belajar

g) Kreativitas disertai dengan kemauan anak untuk menjadi berbeda

2) Faktor yang mengahambat tugas perkembangan

a) Gangguan tumbuh kembang fisik an mental

b) Sering sakit

c) Kecacatan

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

d) Tidak ada kesempatan untuk belajar

e) Tidak mendapat tuntunan belajar

f) Tidak ada motivasi belajar

g) Takut untuk menjadi berbeda

9. Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko (Every area of

development has potential hazards)

Tumbuh kemang anak dipengaruhi oleh lingkungan, yang bisa bersifat

sementara maupun permanen serta dapat memengaruhi kecepatan dan

kualitas tumbuh kembang anak. pengaruhnya bisa memperlambat atau

meningkatkan kecepatan tumbuh kembang anak. lingkungan disekitar anak

merupakan potensi resiko terhadap tumbuh kembang anak.

A.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang anak dipengrauhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

tersebut adalah faktor genetik dan dan faktor ingkungan bio-fisiko-sosial, yang

dapat menghambat atau mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dalam

mencapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya,

dan tingkat tercapainya potensi biologik seseorang hasil interaksi dari berbagai

faktor yang saling berkaitan.

Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap

tumbuh kembang anak menurut Soetjiningsih (2016), yaitu :

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan faktor utama dalam mencapai hasil akhir proses

tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung didalam sel

telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.

Pertumbuhan ditandai oleh intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat

sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya

perumbuhan tulang. Yang termasuk faktor genetik adalah berbagai faktor

bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, serta suku bangsa.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya

potensi genetik. lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi

genetik, sedangkan yang tidak baik akan menghambatnya. Faktor lingkungan

terbagi menjadi dua yaitu :

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

1) Faktor Pre Natal (anak dalam kandungan)

a) Gizi ibu saat hamil

b) Mekanis yang disebabkan trauma atau cairan ketuban yang bisa

menyebabkan kelainan bawaan pada bayi baru lahir

c) Toksin/zat kimia yang disebabkan obat-obatan atau pada ibu dengan

kebiasaan merokok atau minum-minuman beralkohol yang menyebabkan

kelahiran dengan bayi berat badab lahir rendah, lahir mati, cacat, dan

retardasi mental.

d) Endokrin, perkembangan hormon-hormon kehamilan sangat

mempengaruhi pertumbuhan janin.

e) Radiasi, sebelum kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian

janin

f) Infeksi, torch menyebabkan cacat bawaan

g) Stress pada ibu dapat mempengaruhi perkembangan janin

h) Imunitas

i) Anoksia embrio yaitu menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan

pada plasenta menyebabkan berat badan lahir rendah.

2) Faktor Post Natal (setelah anak lahir)

a) Faktor lingkungan biologis yang meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi,

kepekaan terhadap penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis dan

hormon.

b) Faktor lingkungan fisik yang meliputi cuaca, musim, sanitasi, dan

keadaan rumah.

c) Faktor lingkungan sosial yaitu stimulasi, motivasi belajar, stress,

kelompok sebaya, ganjaran atau hukuman yang wajar, serta cinta dan

kasih sayang.

d) Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain meliputi pekerjaan,

pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga,

kepribadan ayah/ibu, agama, adat istiadat serta norma-normal.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

A.4 Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan

menjadi tiga kebutuhan dasar menurut Titi (1993) dalam Soetjiningsih (2016),

yaitu :

1. Kebutuhan fisik-biomedis (asuh)

2. Kebutuhan fisik-biomedis meliputi pangan/gizi (kebutuhan terpenting),

perawatan kesehatan dasar (antara lain imunisasi, pemberian ASI,

penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan jika sakit),

papan/pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan,

sandang, kebugaran jasmani, rekreasi, dal lain-lain.

3. Kebutuhan kasih sayang/emosi (asih)

Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang penuh kasih sayang, erat,

mesra, dan selaras antara ibu/pengasuh dan anak merupakan syarat mutlak

untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal, baik fisik, mental, maupun

psikosisial. Peran dan kehadiran ibu/pengasuh sedini dan selanggeng mungkin

akan menjalin rasa aman bagi bayi. Hubungan ini diwujudkan dengan kontak fisik

(kulit/tatap mata) dan psikis sedini mungkin, misalnya dengan menyusui bayi

secepat mungkin segera setelah lahir (inisiasi dini). Peran ayah dalam

memberikan kasih sayang dan menjaga keharmonisan keluarga juga merupakan

media yang bagus untuktumbuh kembang anak. kekurangan kasih sayang ibu

pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai negatif pada tumbuh kembang

anak secara fisik, mental, sosial, emosi, yang disebut sindrom deprivasi internal.

Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat

dan kepercayaan dasar (basic trust).

4. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah)

Asah yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan yang datang dari

lingkungan luar anak antara lain latihan atau bermain, kontak mata, komunikasi

verbal. Stimulsdi mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar (pendidikan

dan pelatihan) pada anak. stimulasi mental (asah) ini merangsang

perkembangan mental psikososial, kecerdasan, keterampilan, kemandirian,

kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas, dan sebagainya.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

A.5 Tahap Tumbuh Kembang Anak

Perkembangan anak secara umum terdiri atas tahapan prenatal, neonatus,

priode bayi, prasekolah, pra remaja dan remaja.

1. Masa pranatal

Masa pranatal mulai dari saat konsepsi sampai lahir. Pada masa ini, terjadi

tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi mengalami

diferensiasi yang berlangsung cepat hingga terbentuk organ-organ tubuh yang

berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9 bulan didalam

kandungan. Masa embrio berlangsung sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8

minggu (ada yang mengatakan sampai 12 minggu). Pada masa ini mulai

terbentuk organ-organ tubuh dan sangat peka terhadap lingkungan. Pada masa

fetus dini, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia yang

sempurna, dan organ-organ tubuh yang telah terbentuk mulai berfungsi.

Sedangkan pada masa fetus lanjut, pertumbuhan berlangsung pesat dan

berkembang fungsi organ-organ tubuh. Pada masa initerjadi transfer

imunoglobulin dari darah ibu melalui plasenta dan terjadi akumulasi asam lemak

esensial omega 3 (docosa hexanoic acid/DHA) dan omega 6 (arachidonic

acid/AA) pada otak dan retina.

2. Masa neonatus (0-28 hari)

Pada masa neonatus, terjadi adaptasi lingkungan dari kehidupan intrauteri

ke kehidupan ekstrauteri dan terjadi perubahan siklus darah. Organ-organ tubuh

berfungsi sesuai tugasnya didalam kehidupan ekstrauteri. Proses adaptasi dari

organ tersebut dimulai dari aktivitas pernapasan yang disertai pertukaran gas

dengan frekuensi pernapasan antara 35-50x/menit, penyesuaian denyut jantung

antara 120-160x/menit dengan ukuran jantung lebih besar apabila dibandingkan

dengan rongga dada, terjadi aktivitas bayi yang mulai meningkat. Selanjutnya

diikuti perkembangan fungsi-fungsi organ lainnya.

3. Masa Bayi dan masa anak dini (28 bulan-3 tahun)

Pada masa bayi dan masa anak dini pertumbuhan masih pesat walaupun

kecepatan pertumbuhan telah mengalami deselerasi dan proses maturasi terus

berlangsung, terutaa sistem saraf.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

4. Masa Prasekolah (3-6 tahun)

Pada masa prassekolah kecepatan pertumbuhan lambat dan berlangsung

stabil (plateau). Pada masa inni terdapat kemajuan perkembangan motorik dan

fungsi ekskresi. Aktivitas fisik bertambah serta keterampilan dan proses berfikir

meningkat.

5. Masa praremaja (6-12 tahun)

Pada masa praremaja, pertumbuhan lebih cepat daripada masa prasekolah,

keterampilan dan intelektual makin mberkembang, anak senang bermain

berkelompok dengan teman berjenis kelamin sama.

6. Masa Remaja (12 sampai sekitar 20 tahun)

Anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki usia remaja dibanding

dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari masa anak ke dewasa.

Pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut

sebagai adolescent growth spurt (pacu tumbuh adolesen). Pada masa ini juga

terjadi pertumbuhan yang pesat padaalat-alat kelamin dan timbul tanda-tanda

seks sekunder.

A.6 Macam-Macam Perkembangan

Adapun macam-macam perkembangan menurut Igan (2016) adalah:

A.6.1 Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan kontrol pergerakan

badan melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. Kontrol

pergerakan ini muncul dari perkembangan refleks-refleks yang dimulai sejak

lahir. Perkembangan motorik mencerminkan mielinisasi pada traktus

kortikospinal, traktus pramidal, dan traktus kortikobulbar. Traktus piramidal

berawal dari kortek motorik dan premotorik, selanjutnya terhubung ke bangsal

ganglia, melewati medula oblongata, dan turun ke bagian lateral medula spinalis.

Mielin sangat penting untuk kecepatan penghantaran rangsangan melalui saraf.

Mielinisasi terjadi kira-kira pada umur kehamilan 32 minggu dengan

kemajuan yang cepat sampai umur 2 tahun, selanjutnya proses ini melambat

sampai umur 12 tahun. Proses tersebut menyebabkan penghambatan

sulikortikal, termasuk refleks primitif, dan meningkatkan perkembangan respons

postural dan postur berdiri, berjalan, dan kontrol motorik halus.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Beberapa refleks primitif akan menghilang sebelum kontrol gerakan dapat

dilakukan. Contoh, tonic neck reflex akan menghilang sebelum gerakan

manipulasi bimanual bisa dikerjakan. Maturasi saraf tulang dan korteks sebri

saja, melainkan diperlukan latihan untuk menyempurnakannya. Postur sempurna

dan kontrol otot yang baik serta gerakan anggota badan memerlukan latihan.

Kontrol postur dipengaruhi oleh gravitasi. Perkembangan motorik pada

bayi terjadi secara sefalokaudal dan proksimodistal. Pergerakan pertama dimulai

pada kepala, bahu, badan, dan panggul. Proses ini sejalan dengan proses

mielinasi pada susunan saraf pusat dan saraf perifer. Kontrol kepala merupakan

kontrol yang pertama dan merupakan tahap perkembangan paling penting.

Perkembangan terbagi menjadi dua, yaitu perkembangan motorik kasar dan

motorik halus. Perkembangan motorik kasar melibatkan otot-otot besar, meliputi

perkembangan gerakan kepala, badan, anggota badan, keseimbangan, dan

pergerakan. Perkembangan motorik halus, adalah koordinasi halus yang

melibatkan otot-otot kecil yang dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik,

fungsi visual yang akurat, dan kemampuan intelek nonverbal.

a. Milestone Perkembangan Motorik Kasar (Gross Motor)

Perkembangan motorik kasar merupakan aspek perkembangan lokomosi

(gerakan) dan postur (posisi tubuh). Kira-kira pada umur 6 bulan, refleks primitif

secra progresif ditekan dan semakin menghilang. Selanjutnya, refleks ini

dihambat oleh jalur kortikal yang lebih tinggi, sehingga muncul gerakan-gerakan

yang bertujuan dapat diperkirakan. Rangkaian perkembangan tersebut sejalan

dengan menghilangnya refleks primitif yang digantikan oleh refleks postural

sebagai pelindungan bagi bayi. Menetapnya refleks primitif menunjukan adanya

gangguan perkembangan susunan saraf pusat.

Pada awal abad ke 20, Gesell, seorang peneliti dlam bidang perkembangan

anak, mengemukanan bahwa keahlian spesifik atau milestone dpat digunakan

untuk menandai kemajuan perkembangan anak. Umur ketika milestone

perkembangan itu terjadi bisa juga membantu diagnosis perkembangan anak,

dengan menentukan apakah anak mengalami keterlambatan keterampilan

motorik sesuai umurnya.

Akan tetapi, milestone perkembangan tersebut dapat terjadi pada umur yang

berbeda-beda. Milestone tersebut mencerminkan rata-rata umur anak dapat

menyelesaikan keterampilan tersebut. Beberapa penelitian mengenai milestone

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

perkembangan telah dilakukan pada bayi-bayi di Amerika Utara, selanjutnya

diperbarui oleh Capute dkk, 1985. WHO juga telah melakukan penelitian melalui

Multicentre Growth Reference Study Group pada tahun 2005, dengan mengambil

sampel dari Brazil, Ghana, India, Norwegia, Oman, dan Amerika Serikat. Dalam

diskusinya, dinyatakan bahwa umur milestone didasarkan pada umur rata-rata.

Tabel A.1 Milestone perkembangan motorik kasar dan red flag

Kemampuan Motorik Kasar Umur Rata-Rata

(Bulan) Red Flag (Bulan)

Berguling dari telungkup ke

terlentang 3,6 6-8

Berguling dari terlentang ke

telungkup 4,8 9

Duduk di sokong 5,3 6

Duduk tanpa disokong 6,3 8-10

Merayap 6,7

Duduk dari posisi berbaring 7,5

Merangkak 7,8 12

Berdiri berpegangan dari posisi

duduk 8,1 12

Berjalan pegangan meja

(merambat) 8,8

Jalan tanpa berpegangan 11,7 15-18

Jalan ke belakang 14,3

Berlari 14,8 21-24

Sumber : Lipkn. Motor Development and Disfunction, 2009 dalam Soetjiningsih (2016)

Red Flag adalah batasan umur pencapaian tahap perkembangan anak

mengkhawatirkan jika pada umur tersebut anak belum mampu mencapai tahap

perkembangan tersebut. Batas umur ini dapat dipakai untuk memprediksi adanya

kelainan pada anak. Contohnya, bila tangan mengepal menetap pada umur 3

bulan atau refleks primitif menetap sampai 9 bulan, kemungkinan anak

mengalami neuromotorik.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.2 Milestone perkembangan motorik kasar berdasarkan kelompok umur

Usia Kemampuan Perkembangan

3-6

bulan

1. Berbalik dari telungkup ke telentang

2. Mengangkat kepala setinggi 90º

3. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

6-9

bulan

1. Duduk sendiri (dalam sikap bersila)

2. Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat

badan

3. Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang

9-12

bulan 1. Mengangkat badannya ke posisi berdiri

2. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi

3. Dapat berjalan dengan dituntun

12-18

bulan

1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan

2. Membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri

kembali

3. Berjalan mundur 5 langkah

18-24

bulan

1. Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik

2. Berjalan tanpa berhuyung-huyung

24-36

bulan

1. Jalan menaiki tangga sendiri

2. Dapat bermain dengan menendang bola kecil

36-48

bulan

1. Berdiri dengan satu kaki selama 2 detik

2. Melompat dengan kedua kaki diangkat

3. Mengayuh sepeda roda tiga

48-60

bulan

1. Berdiri pada satu kaki selama 6 detik

2. Melompat-lompat dengan satu kaki

3. Menari

60-72

bulan

1. Berjalan lurus

2. Berdiri dengan satu kaki selama 11 detik

Sumber : Lipkn. Motor Development and Disfunction, 2009 dalam Soetjiningsih

(2016)

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

b. Milestone Perkembangan Motorik Halus (Fine Motor)

Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstremitas atas,

berlangsung ke proksimodistal, dimulai dari bahu menuju kearah distal sampai

jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi motorik, dan

koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan kemampuan

intelek nonverbal. Keterampil motorik halus merupakan koordinasi halus pada

otot-otot kecil yang menyebabkan suatu peran utama. Suatu keterampilan

menulis huruf “a” merupakan serangkaian beratus-ratus koordinasi saraf-otot.

Pergerakan terampil adalah proses yang sangat kompleks.

Variasi perkembangan motorik halus mencerminkan kemauan dan

kesempatan individu untuk belajar. Anak yang jarang menggunanakan krayon,

akan mengalami keterlambatan perkembangan memegang pensil. Pada bayi

baru lahir, grasp palmar reflex terjadi untuk mengepal ketika suatu objek

menyentuh telapak tangan. Perkembangan motorik halus pertama yang dengan

mudah dapat dikenali dan merupakan perkembangan sangat penting adalah

kemampuan mengepalkan tangan.

Tabel 2.3 Milestone perkembangan motorik halus dan red flag

Keterampilan Motorik Halus Umur Rata-

Rata (Bulan)

Red Flag

(Bulan)

Tidak mengepal 2,7 4

Mamainkan jari-jemari ke arah garis pertengahan

tubuhnya

3

Memindahkan benda melewati garis pertengahan

tubuhnya

4,1 6-8

Menggenggam dengan seluruh tangan 4,7

Overhand raking grasp 5,7

Menjimpit dengan 3 jari 7,8

Memilah-milah dengan jari 9,4

Menjepit dengan 2 jari 9,9 12

Melepaskan objek sesuai dengan keinginan 11 15

Membuat bentuk titik-titik dengan krayon 11,5

Memasukan 10 kubus kedalam gelas 16

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel 2.3 Milestone perkembangan motorik halus dan red flag

Keterampilan Motorik Halus Umur Rata-

Rata (Bulan)

Red Flag

(Bulan)

Mencoret-coret 17,5

Menumpuk 3 kubus keatas 21,3 24

Membangun rangkaian balok secara horisontal 22,3

Melempar horizontal dan vertikal 25,1

Membangun rangkaian balok secara vertikal 29,6

Membangun jembatan dengan 3 kubus 31,1

Menggambar lingkaran 32,6

Menggambar orang dengan kepala ditambah 1

bagian

35,7

Sumber : Lipkn. Motor Development and Disfunction, 2009 dalam Soetjiningsih

(2016) Mileston perkembangan motorik halus berdasarkan kelompok umur

a. Usia 0-3 bulan

1) Menhan barang yang dipegang

2) Menggapai mainan yang digerakan

3) Menggapai kearah obek yang tiba-tiba dijauhkan dari pandangannya

b. Usia 3-6 bulan

1) Menggenggam pensil

2) Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

3) Memegang tangannya sendiri

c. Usia 6-9 bulan

1) Memindahkan benda dari 1 tangan ke tangan lainnya

2) Memungut dua benda, masing-masing tangan memegang satu benda

pada saat yang bersamaan

3) Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

d. Usia 9-12 bulan

1) Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan

2) Menggenggam erat pensil

3) Memasukan benda kemulut

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

e. Usia 12-18 bulan

1) Menumpuk dua buah kubus

2) Memasukan kubus kedalam kotak

f. Usia 18-24 bulan

1) Bertepuk tangan, melambai-lambai

2) Menumpuk empat buah kubus

3) Memungut benda kecil dengan ibub jari dan jari telunjuk

4) Menggelindingkan bola kearah sasran

g. Usia 24-36 bulan

1) Mencoret-coret pensil pada kertas

h. Usia 36-48 bulan

1) Menggambar garis lurus

2) Menumpuk 8 buah kubus

i. Usia 48-60 bulan

1) Menggambar tanda silang

2) Menggambar lingkaranMenggambar orang dengan 3 bagian tubbuuh

(kepala,badan,lengan)

j. Usia 60-72 bulan

1) Menangkap bola kecil dengan kedua tangan

2) Menggambar segi empat

A.6.2 Perkembangan Personal Sosial

Menurut Soetjiningsih (2016) Salah satu dari empat tugas perkembangan

anak adalah personal sosial, sebuah istilah yang sering digunakan karena

perkembangan ini menyangkut tingkah laku individu dan sosial. Perkembangan

keduanya tidak selalu seiring, perkembangan kepribadian individu bisa tidak

sejalan dengan perilaku sosial, begitu pula sebaliknya. Contoh, seorang introvert

mempunyai perkembangan personal yang baik, tapi keterampilan sosialnya

kurang. Kemampuan personal sosial seorang anak tidak selalu sesuai dengan

kemampuan kognitifnya.

a. Perkembangan Personal

Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang dikelompokan

sebagai kebiasaan (habit), kepribadian, watak, dan emosi. Semuanya mengalami

perubahan perkembangan.

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

1. Habit (kebiasaan)

Kebiasaan dibagi menjadi kebiasaan makan, tidur, kontrol sfingter, dan

berpakaian.

a) Memberi makan (feeding) dan makan (eating)

Saat lahir, terdapat suatu reaksi berantai mencri-menghisap-menela

(seek-suck-swallow), tetapi pada umur 4 minggu reaksi ini menjadi sebuah

rutinitas. Pada umur 28 minggu, bayi bisa mengunyah dan mengeksplorasi

segala sesuatu yang ada didalam mulutnya. Pada umur 40 minggu, bayi bisa

menggigit, mengunyah dan menelan. Kebiasaan memberi makan dan makan

ini adalah kebiasaan atau hal-hal yang sering dilakukukan anak dan orang

tua setiap harinya. Misalnya jika anak biasa di ajarkan sejak dini

menggunakan sumpit, maka anak akan terbiasa makan menggunakan

sumpit.

b) Tidur

Tidur adalah suatu tingkah laku yang dapat berubah dan berkembang.

Pada saat lahir bayi akan tidur jika kenyang. Pada umur 4 minggu, bayi

terbangun tanpa menangis. Pada usia 28 minggu 35% bayi tidur terus-

menerus dalam 6 jam. Pada 40 minggu 72% bayi tidur sepanjang malam.

Sekitar 20% bayi usia 15-18 bulan terbangun dalam malam hari. Pada

usia 2-6 bulan bayi membutuhkn tidur total kira-kira 14-16 jam/hari.

c) Kontrol sfingter

Fungsi ekskresi adalah suatu gabungan kompleks antara reaksi volunter

dan involunter dan dipengaruhi oleh kondisi sosial. Pada saat lahir, buang air

kecil dan besar memrupkan aktivitas refleks. Secraa bertahap, mekanisme

involunter berubah menjadi mekanisme kontrol volunter, yaitu sesuai kontrol

yang tidak hanya karena pembelajaran dan kebiasaan melainkan mengalami

pengembangan.

Kontrol buang air besar (bowel control). Pada saat lahir, pengosongan

kolon adalah suatu refleks, tetapi pada umur 4 minggu, bayi terbangun saat

merasakan gerakan usus. Pada usia 16 minggu, buang air besar biasanya

berlangsung setelah makan. Pada usia 18 bulan, anak meminta pot. Muncul

dua pola: anak dengan evakuasi teratur (reguler) dan anak dengan evakuasi

tidak teratur (ireguler). Pada anak usia 2 tahun sudah dapat membedakan

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

antara ingin buang air kecil atau buang air besar dan pada anak usia 2,5

tahun anak sudah dapat menyampaikan keinginanan untukpergi ke toilet.

Kontrol buang air kecil (bladder control). Meskipun pola buang air kecil

meniru pada pola buang air besar, proses maturisasinya memerlukan waktu

yang lebih lama. Pada bayi baru lahir buang air kecil merupakan suatu

refleks. Setelah berumur 4 bulan, bayi akan menangis bila popoknya basah.

Pada usia 18 bulan anak dapat membedakan buang air besar atau buang air

kecil. Pada usia 2 tahun anak sudah mengontrol buag air kecil pada siang

hari. Pada usia 2,5-3 tahun anak jarang mengompol disiang hari tetapi masih

banyak mengompol pada malam hari. Dan pada umur 4 tahun anak tidka lagi

mengompol baik siang maupun malam hari.

d) Berpakaian

Pada usia 28 minggu anak tidak menyukai segala sesuatu yang diletakan

diatas kepalanya. Pada usia 18 bulan anak bisa melapas celana, kaos kaki,

sepatu. Pada usia 3-4 tahun anak sudah dapat menggunakan pakaiannya

sendiri. Pada usia 5 tahun anak sudh dapat memakian dan melepas

pakaiannya sendiri kecuali pakaian yang menggunakan tali dan kancing

belakang.

2. Kepribadian (personality)

Kepribadian adalah aspek pada seseorang yang unik untuk setiap individu,

dan berbeda-beda sejak lahir. Kepribadian mempunyai struktur yang menarik

untuk suatu keadaan menyenangkan dari insting dasar.

3. Watak (Temprament)

Defenisi yang tepat untuk watak masih kontroversial, tetapi umumnya watak

mencerminkan karakteristik gaya emosional anak dan respons tingkah laku

terhadap berbagai siatuasi. Ini dientukan oleh faktor genetik dan dimodifikasi

oleh lingkungan. Terdapat sembilan sifat yang menentukan apakah anak akan

mempunyai watak “mudah (easy)”, “sulit (difficult)” atau “lambat untuk menjadi

hangat (slow-to-warm-up)”.

a) Tingkat aktivitas

b) Kemampuan adaptasi untuk berubah

c) Suasana hati (mood) positif atau negatif

d) Intensitas respon emosional

e) Irama fungsi biologik

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

f) Persistensi terhadap lingkungan

g) Kemampuan mengalihkan perhatian

h) Pendekatan dalam melawan/menolak situasi baru

i) Batas stimulasi yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah respons.

Anak yang “mudah” yaitu: secara umum anak tampak gembira, memiliki

fungsi biologis yang ritmis, dan menerima terhadap pengalaman baru. Anak yang

“sulit” adalah lebih lekas marah, sulit dibuat senang, memiliki ritme biologis yang

tidak teratur, dan lebih kuat dalam mengekspresikan emosi. Sedangkan anak

“lambat untuk menjadi hangat” adalah anak yang tenang namun lambat dalam

beradaptasi terhadap oranga tau situasi yang baru.

4. Emosi (Emotions)

Emosi adalah perubahan dalam arousal level, yang ditandai oleh perubahan

fisiologi, seperti denyut jantung atau frekuensi napas. Perubahan tersebut

menyebabkan peningkatan kemampuan mandiri, dan bersosialisasi yaitu

perasaan mngerti terhadap orang lain, serta belajar menunggu untuk keadaan

yang menyenangkan. Pada anak autis dari anak cemas-depresi tidak mudah

mengenali emosi pada ekspresi wajahnya dibandingkan dengan anak-anak yang

normal. Beberapa emosi mengalami perkembangan adalah menangis,

tersenyum, dan tertawa, cemas, rasa iri, marah, dan menyerang.

b. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial adalah perkembangan kemapuan anak untuk

berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Mula-mula anak hanya

mengenalkan orang-orang yang paling dekat dengan dirinya, yaitu ibunya,

selanjutnya orang-orang yang serumah. Dengan bertambahanya usia anak, perlu

dikembangkan pergaulan yang lebih luas. Anak perlu berkawan dan perlu

diajarkan auran-aturan, disiplin, sopan santun, dan lain-lain.

Proses sensori yaitu proses untuk berinteraksi dengan lingkuangan

dipengaruhi oleh kebutuhan sosial bayi. Bayi mempunyai kemampuan

diskriminasi lebih besar terhadap suara sosial (social voice) yaitu suara-suara

yang mempunyai makna, daripada simulus bukan sosial(kegaduhan lingkungan)

dan model jejaring sosial (social network model). Dalam model epigenetik,

hubungan ibu-anak dianggap sangat penting.

Tahap tahap kedekatan :

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

1) Kedekatan sosial

Kedekatan sosial dibagi menjadi dua, yaitu kedekatan sosial dengan anak-

anak dan kedekatan sosial dengan orang dewasa. Karakteristik kedua kedekatan

tersebut tumpang tindih, tetapi terdapat bukti yang menunjukan bahwasanya

keduanya berbeda.

a) Kedekatan sosial anatara anak-anak

Anak-anak baik laki-laki maupun perempuan yang beberapa tahun lebih tua

dari adiknya, mempunyai suatu pola protektif yang ditujukan pada anak yang

lebih muda. Selain itu, anak yang lebih muda niasanya mempunyai pola penurut

dan tergantung. Pada umumnya anak-anak akan leih mudah berinteraksi

dengan teman sebayanya. Pada umur 2 tahun, sudah terjadi pertukaran sosial

yaitu anak meniru perilaku anak lain atau menetapkan pola “give-and-take”.

b) Kedekatan sosial pada orang dewasa

Anak-anak berumur 14-24 bulan mempunyai kedekatan berbeda terhadap

orang dewasa dan terhadap anak-anak lain. Mereka juga mempunyai tingkah

laku yang berbeda pada kepada ibunya dan kepada orang dewasa lain. Kepada

orang dewasa biasanya anak-anak berinteraksi dengan senyuman, kata-kata

atau sentuhan.

2) Kedekatan dengan benda mati

Kedekatan dengan benda mati, seperti mainan yang enak dipeluk adalah

suatu tahap perkembangan yang penting mencerminkan transisi antara realitas

interval dan eksternal. Pada umur 3 tahun anak memiliki kedekatan dengan

suatu objek adalah hal yang biasa pada anak yang berfikir untuk mandiri.

Tabel A.4 Milestone perkembangan personal sosial

Umur Tahap Perkembangan Red Flags

1-3

bulan

Ikatan bounding orang tua -> bayi

Mulai tersenyum, awalnya tersenyum apda ibunya

Membalas tersenyum bila diajak bicaratersenyum

Melihat dan menatap wajah

Mendengarkan suara dan senang mendengarkan

musik

Penglihatan memilih pada muka manusia

Gerakan tubuh seirama dengan suara orang lain pada

Peka

terhadap

rangsangan

(irritable)

Gangguan

tidur/makan

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.4 Milestone perkembangan personal sosial

Umur Tahap Perkembangan Red Flags

3-6

bulan

Lebih menyukai ibu

Kedekatan (attachment) bayi -> orang tua

Tersenyum spontan

Suka tertawa keras

Dapat menunjukan rasa tidak senang jika kontak

sosial diputus

Menyukai cermin

Gembira pada saat melihat makanan

Berceloteh

Tidak adanya

senyuman

menunjukan

kehilangan visual,

masalah

kedekatan atau

depresi internal

6-9

bulan

Reaksi terhadap suara ibu yang dibuat berbeda

Menyukai ibu

Menunjukan rasa malu dan cemas pada orang

yang tidak dikenal

Dekat pada orang dewasa yang sudah dikenal

Menangis bila ayah ibunya pergi

Tidur nyenyak rutin mulai umur 6 bulan

Bermain tepuk tangan/ciluk ba

Mengambil sesuatu dan dibawa kemulut

Makan kue sendiri

Senang bercermin

10-12

bulan

Berespons bila namanya dipanggil

Senang diajak bermain ciluk ba

Memainkan permainan vciluk ba

Memainkan permainan bola sederhana

Melambaikan tangan “da-da”

Membuat penyesuaian postur untuk berpakaian

Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin

menyentuh apa saja

Memahami perintah sederhana

Menunjukan kasih sayang

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.4 Milestone perkembangan personal sosial

Umur Tahap Perkembangan Red Flags

18-24

bulan

Bermain sendiri didekat orang dewasa yang sudah

dikenal

Menunjukan apa yang diinginkan dengan menunjukan

tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan

suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu

Memeluk orang tua

Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing

Hubungan

sosial

kurang,

kemungkinan

mengalami

autis

18-24

bulan

Minum dari cangkir dengan kedua tangan

Belajar makan sendiri

Mampu melepas kaos kaki dan sepatu dan bisa

melepas pakaian tanpa kancing

Belajar bernyanyi

Meniru aktivitas dirumah

Mencari pertolongan bila ada kesukaran/masalah

Dapat mengeluh bila basah atau kotor

Frekuensi buang air kecil sesuai

Munculnya kontrol buang air kecil, biasanya tidak

kencing pada siang hari

Mampu mengontrol buang air besar

Mulai berbagi mainan dan bekerja bersama-sama

dengan anak lain

Mencium orang tua

Transisi

buruk yang

menetap

kemungkinan

suatu

kelainan

perkembang

an pervasif

24-36

bulan

Menunjukan kemarahan jika terhalang

Mampu makan dengan sendok dan garpu dengan

tepat

Mampu dengan baik minum dengan cangkir

Makan nasi sendiri tanpa banyak yang tumpah

Melepas pakaian sendiri

Sering menceritakan pengalaman baru

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.4 Milestone perkembangan personal sosial

Umur Tahap Perkembangan Red Flags

24-36

bulan

Mendengar cerita dengan gambar

Mampu bermain pura-pura

Mulai membentuk hubungan sosial dan bermain

bersama-sama dengan anak-anak lain

Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan

ditambahkan gerakan isyarat

36-48

bulan

Memainkan permainan sederhana (bersama dengan

anak lain)

Mampu mengenakan celana panjang, kemeja, baju

(pakaian tidak berkancing)

Mampu menggunakan sepatu sendiri

Bisa mencuci dan mengringkan tangan sendiri

48-60

bulan

Berbantah dengan anak-anak lain

Bermain dengan beberapa anak dengan memulai

interaksi sosial dan memainkan peran

Mengembangkan suatu rasa humor

Bereaksi tenang dan tidak rewel bila ditinggal ibu

Pergi ke toilet sendiri

Mengancing baju atau pakaian boneka

Berpakaian atau melepaskan pakaian tanpa bantuan

Menggosok gigi tanpa bantuan

Ingin mandiri

0-72

bulan

Berpakaian dan melepaskan pakaian tanpa bantuin

Mengungkapkan simpati kepada orang lain

Mengikuti aturan permainan

Gemar mencari pengalaman baru

Menuntut dan keras kepala

Menanyakan mengenai arti kata-kata

Suka cekcok dengan para teman

Sumber : Lipkn. Motor Development and Disfunction, 2009 dalam Soetjiningsih (2016)

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

A.6.3 Perkembangan Bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan

anak, karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau

kelianan pada sistem lainnya, seperti kemampuan kognitif, sensori motor,

psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak. rangsangan sensoris yang

berasal dari pendengaran (auditori expressive language development dan

auditory receptive language development) dan penglihatan (visual language

development), sangat penting dalam perkembangan bahasa.

Seorang anak tidak adakan mampu berbicara tanpa dukungan dari

lingkungannya. Mereka harus mendengar dan melihat pembicaraan yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari maupun pengetahuan tentang dunia di

sekitarnya. Mereka harus belajar mengekspresikan diri, membagi pengalaman

dengan orang lain, dan mengemukakan keinginannya.

Tabel A.5 Milestone dan red flag perkembangan bahasa

Umur

peroleha

n

Keterampilan

Bahasa

Umur

Dikatakan

Terlambat

Temuan Abnormal atau

Red Flag yang perlu

Dilakukan Assasment

Baru lahir Respon terhadap

suara

Segera setelah

lahir

Tidak ada respon terhadap

suara

Baru lahir Ketertarikan

sosial terhadap

wajah dan orang

Segera setelah

lahir

Tidak tertarik berinteraksi

dengan orang

2-4 bulan Cooing, menoleh

kearah

pembicara

4 bulan Tidak ada respon terhadap

usaha untuk

berkomuniakasi setelah

umur 4 bulan

4-9 bulan Babbling

(mengulang

konsonan/kombin

asi vokal)

9 bulan Kehilangan kemampuan

untuk babbling

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.5 Milestone dan red flag perkembangan bahasa

Umur

peroleha

n

Keterampilan

Bahasa

Umur

Dikatakan

Terlambat

Temuan Abnormal atau

Red Flag yang perlu

Dilakukan Assasment

6 bulan Respon terhadap

suara

9 bulan Lokalisasi terhadap arah

suara atau tidak responsif

9-12

bulan

Memahami

perintah verbal

15 bulan Pemahaman yang lemah

terhadap perintah verbal

rutin seperti da...da.

9-12

bulan

Menunjuk 15 bulan Sekali-kali bisa menunjuk

untuk menyatakan

keingiannanya, tetapi tidak

bisa menunjuk benda yang

menarik perhatiannya

10-16

bulan

Menunjuk

bagian-bagian

tubuh atau

memahami kata-

kata tunggal

18 bulan Tidak bisa menunjuk

bagian-bagian tubuh, atau

tidak bisa mengikuti

perintah sederhana

18-24

bulan

Memahami

kalimat

sederhana

24 bulan Pemahaman minimal dan

bermain simbol yang

terbatas, misalnya main

boneka atau truk

18-24

bulan

Perbendaharaan

meningkat

24 bulan Pemahaman minimal

simbol yang terbatas,

misalnya main boneka atau

truk

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.5

Milestone dan red flag perkembangan bahasa

Umur

peroleha

n

Keterampilan

Bahasa

Umur

Dikatakan

Terlambat

Temuan Abnormal atau Red

Flag yang perlu Dilakukan

Assasment

24-30

bulan

Pengertiannya

bagus terhadap

percakapan yang

sudah familiar

pada keluarga

36 bulan Lebih setengah dari

percakapan keluarga yang

dimengerti, setelah anak umur

lebih dari 2 tahun

24-30

bulan

Percakapan

melalui tanya

jawab

36 bulan Sering menirukan terhadap

apa yang dikatakan orang

30-42

bulan

Mampu bercerita

pendek, atau

mampu bertanya

“mengapa”

48 bulan Tidak sepenuhnya dapat

menceritakan kembali

36-48

bulan

Pengertiannya

bagus terhadap

kata-kata yang

belum familiar

48 bulan Lebih dari seperempat kata-

katanya tidak bisa dimengerti

oleh orang lain setelah umur 4

tahun

36-48

bulan

Mampu membuat

kalimat yang

sempurna

48 bulan Hanya mampu menggunakan

kalimat pendek dan sederhana

5 tahun Mampu

memproduksi k

sonan dasar

dengan benar

5 tahun Salah melafalkan konsonan

seperti b,d,t,p,k,m,n,l,r,w,s.

7 tahun Mampu

memproduksi

semua bunyi

7 tahun Kurang mampu mengucpkan

kombinasi huruf seperti st, sh,

sp.

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

A.6.4 Kemampuan Perkembangan Balita 12 bulan sampai dengan 5

tahun

Perkembangan yang dilalui anak pada setiap tahapnya menurut

Soetjiningsih (2016) :

a. Dari 12 sampai 18 bulan

1) Belajar dan mengeksplorasi rumah serta keliling rumah

2) Menuyusun 2 atau 3 kotak

3) Dapat mengatakan 5-10 kata

4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

b. Dari 18 sampai 24 bulan

1) Naik turun tangga

2) Menyusun 6 kotak

3) Menunjuk mata dan hidungnya

4) Menyusun 2 kata

5) Belajar makan sendiri

6) Meggambar garis dikertas atau pasir

7) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil

8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih

besar

9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan

mereka

c. Dari umur 2 sampai 3 tahun

1) Belajar meloncat, memanjat, dan melompat dengan satu kaki

2) Membuat jembatan dengan 3 kotak

3) Mampu menyusun kalimat

4) Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang

ditujukan kepadanya

5) Menggambar lingkaran

6) Bermain bersama dengan anak laindan menyadari adanya lingkungan

lain di luar keluarganya

d. Dari umur 3 sampai 4 tahun

1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga

2) Berjalan pada jari kaki

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri

4) Menggambar garis silang

5) Menggambar orang hanya kepala dan badan

6) Mengenal 2 atau 3 warna

7) Bicara dengan baik

8) Menyebut namanya, jenis kelaminnya, dan umurnya

9) Banyak bertanya

10) Bertanya bagaimana anak dilahirkan

11) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan belakangnya

12) Mendengar cerita-cerita

13) Bermain dengan anak lain

14) Menunjukan raas sayang kepada saudara-saudaranya

15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana

e. Dari umur 4 sampai 5 tahun

1) Melompat dan mencari

2) Menggambar orang berdiri dari kepala, lengan, badan

3) Menggambar segiempat dan segitiga

4) Pandai bicara

5) Dapat menghitung jari-jarinya

6) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu

7) Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita

8) Minat kepada kata baru dan artinya

9) Memprotes jika dilarang melakukan apa yang diinginkannya

10) Mengenal 4 warna

11) Memperkiraan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan

kecil

12) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa

A.7 Stimulasi

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6

tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu

mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap

kesempatan (Kemenkes, 2014).

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Stimulasi dini adalah rangsangan bermain yang dilakukan sejak bayi baru

lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan didalam kandungan) dilakukan

dengan penuh kegembiraan, dan kasih sayang setiap hari, untuk merangsang

setiap sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan,

pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus. Gerakan

kasar, dan halus ini meliputi : kaki, tangan, jari-jari, mengajak berkomunikasi,

serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi/balita.

Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi

dengan bayi/balita. Misalnya: ketika memandikan, mengganti popok, menyusui,

menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton

tv, didalam kendaraan, dan menjelang tidur. Jangan memberikan stimulasi

dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memerhatikan

minat atau keinginan bayi/balita.

Pengasuh yang sering marah, bosan, atau sebal, malah tanpa disadari

pengasuh justru memberikan rangsangan emosional yang negatif. Karena pada

prinsipnya semua ucapan, sikap, dan perbuatan pengasuh merupakan stimulasi

yang direkam, diingat, dan akan ditiru atau justru akan menimbulkan ketakutan

pada bayi/balita.

Rangsangan yang dilakukan dengan suasana bermain, kasih sayang sejak

lahir, dan bervariasi, akan merangsang pembentukan cabang-cabang sel otak.

Hal ini dapat melipat gandakan jumlah hubungan antar sel otak, sehingga

membentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih, dan kuat, sehingga

kecerdasan anak semakin tinggi, dan bervariasi (multiple inteligence).

Stimulasi pada anak akan menciptakan anak yang cerdas, dapat tumbuh,

dan berkembang dengan optimasl, mandiri, serta memiliki emosi yang stabil,

mudah beradaptasi. Salah satu langkah untuk memberikan stimulasi pada anak

ialah gerakan. Sebagai orang tua tidak bole h memberikan overstimulasi pada

anak. overstimulasi adalah apabla anak belum bisa merespons karena

kemampuannya memang masih terbatas, tetapi terus dijejali rangsangan.

Misalnya bayi belum mampu meraih benda dihadapannya tetapi terus saja dilatih

bahkan dipaksa. Karena pada dasarnya anak memilikj kemampuan yang

berbeda-beda pada setiap tahapan perkembangannya.

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

A.8 Prinsip melakukan stimulasi perkembangan

a. Sebagai ungkapan rasa sayang dan cinta

b. Bertahap dan berkelanjutan mencakumembangun jembatan dengan 3

kubusp 4 bidang kemampuan perkembangan

c. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai anak

d. Dilakukan dengan wajar, tanpa paksaan, hukuman dan bentakan

e. Anak selalu diberi pujian atas keberhasilannya

f. Alat bantu stimulasibila diperlukan, dicari yang sederhana, tidak

berbahaya dan mudah didapat

g. Suasana diusahakan menyenangkan dan bervariasi

A.9 Stimulasi perkembangan pada balita

Stimulasi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk

merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan

berkembang secara optimasl, stimulasi dilakukn sesuai dengan kelompok umur

pada setap aspek perkembangan (Kemenkes RI, 2016).

1. Stimualsi pada anak 18-24 bulan

a. Kemampuan gerak kasar

1) Stimulasi yang diberikan adalah mendorong anak agar mau berlari,

berjalan dengan berjinjit, bermain di air, menendang, melempar dan

menangkap bola, serta berjalan naik turun tangga

2) Tunjukan anak cara melompat dengan mengangkat kedua kaki

bersamaan, mula-mula pegangi tangan anak

3) Ajari anak berdiri dengan satu kaki secara bergantian

4) Biarkan anak mencoba mainan yang perlu didorong dengan kakinya,

agar mainan mau bergerak

b. Kemampuan gerak halus

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan adalah mendorong anak agar mau

bermain balok, menggambar dengan crayon, menggambar

menggunakan tangan

2) Buat lubang dengan berbagai ukuran dan bentuk, beri anak mainan

yang bisa dimasukan kedalam lubang tersebut.

3) Beri anak permainan puzzlesederhana terdiri dari 2-3 potong

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

4) Tunjukan pada anak cara menggambar bentuk seperti garis, bulatan,

dan ajari menggambar wajah

5) Beri anak adonan kue atau lilin, ajari anak bagaimana cara membuat

berbagai bentuk

c. Kemampuan bicara dan bahasa

1) Stimulasi yang perlu dilakukan yaitu bernyanyi, bercerita, membaca,

bicara kalimat pendek, setiap hari anak dibacakan buku

2) Biarkan anak melihat acara anak-anak di televisi dampingi anak

dengan batasi tidak lebih satu jam sehari

3) Ajak anak mengerjakan perintah sederhana

4) Perlihatkan sering buku dan majalah kepada anak, usahakan ana

mau menceritakan apa yang dilihatnya

d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian

1) Stimulasi yang diberikan yaitu anak mengunjungi temapt bermain,

bujuk dan tenangkan anak ketika rewel, usahakan agar anak mau

melepas pakaiannya sendiri, ajari anak makan sendiri dengan sendok

garpu

2) Beri anak pakaian atau mainan yang mempunyai buah kancing, ajari

anak cara mengancingkannya

3) Usahakan agar anak bermain dnegan teman sebayanya misalnya

bermain petak umpet

4) Ajak anak membuat rumah-rumahan dari kotak kardus

5) Biarkan anak memakai pakaiannya sendiri sejauh yang dapat

dilakukannya

6) Mulai mengajari anak untuk berpisah sementara

2. Stimulasi anak umur 24-36 tahun

a. Kemampuan gerak kasar

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan adalah mendorong anak agar mau

memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan dan bermian

bola.

2) Ajak anak bermain ular naga, berjinjit mengelilingi kursi, melompat

diatas bantal

3) Usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya

bersamaan

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

4) Tunjukan kepada anak cara melempar seuah bola besar dan

menangkapnya kembali.

b. Kemampuan gerak halus

1) Bermian puzzle, balok-balok, memasukan benda ke benda lainnya

dan menggambar

2) Bantu anak memotong gambar dari majalah tua dengan gunting anak

dan membuat gambar tempelan

3) Mengajari anak mengelompokan benda sejenis

4) Mengajari anak mencocokan gambar dengan benda

5) Tunjukan kepada anak cara mengelompokkan benda dengan

menghitung jumlah.

c. Kemampuan bicara dan bahasa

1) Bacakan buku pada anak, mendorong anak agar mau bercerita apa

yang dilihat, bantu anak memilih acara televisi, batasi waktu

menonton anak 1 jam satu hari

2) Ajari anak menyebut namanya secara lengkap, minta anak

mengulanginya

3) Ceritakan kemali kejadian lucu dan menarik yang dialami anak

4) Menyebutkan nama berbagai jenis pakaian, minta nak mengambil

pakaian yang disebutkan

5) Ketiks mengajak anak bicara, gunakan ungkapan yang menyatakan

keadaan sebuah benda

d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian

1) Bujuk dan tengkan anak ketika kecewa, sering-sering mengajak anak

mengunjungi tempat umum, mengajak anak membersihkan tubuhnya

ketika kotor

2) Melatih buang air kecil dan buang air besar dikamar mandi

3) Biarkan anak berdandan dengan pakaian dewasa, dan biarkan anak

memilih sendiri pakaian yang dia inginkan

4) Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan, dan bairkan anak

memilih yang akan dia kenakan.

3. Stimulasi anak umur 36-48 bulan

a. Kemampuan gerak kasar

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

1) Mendorong anak untuk berlari, melompat dengan satu kaki,

memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga

2) Ajak anak menangkap bola dengan bola tenis

3) Tunjukan ada anak untuk berjalan pada garis lurus dengan

merentangkan kedua tangan untuk menjaga keseimbangan

4) Tunjukan pada anak cara melompat dengan satu kaki

5) Ajari anak untuk melempar benda-benda kecil keatas

6) Tunjukan pada anak cara binatang berjalan

7) Ajak anak bermain “lampu hiaju-merah”

b. Kemampuan gerak halus

1) Bermain puzzle yang lebih sulit, menyusun balok-balok, bermain

mencocokan gambar

2) Tunjukan pada anak cara memotong gambar

3) Ajarkan anak membuat buku cerita dengan gamar tempel

4) Beri anak selembar kertas dan pensil, ajari anak menggambar garis

lurus, bulatan, segi empat dan gambar lain

5) Ajari anak menghitung benda

6) Ajak anak menggambar dengan cat menggunakan jari-jari

7) Ajari anak cra mencampur warna

8) Ajari anak membuat gambar tempel

c. Kemampuan bicara dan bahasa

1) Baca buku cerita pada anak, nyanyikan lagu dan bacakan sajak pada

anak, buat anak agar mau menyebutkan nama secara lengkap, bantu

anak dalam memilih acara tv

2) Buat agar anak mengajukan berbagai pertanyaan

3) Buat agar anak mau menceritakan mengenai dirinya

4) Tempelkan foto anak pada album, minta nak menceritakan apa yang

terjadi

5) Ajari anak mengenal huruf

d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian

1) Bujuk dan tengkan anak ketika kecewa dengan memeluknya, dorong

anak untuk emngutarakan perasaannya, ajak anak agar mau

membantu mengerjakan pekerjaan rumah

2) Ajari anak mengancingkan bajunya dengan kancing yang lebih kecil

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

3) Bantu anak makan dengan menggunakan sendok dan garpu

4) Biarkan anak membantu memasak

5) Tunjukan pada anak cara memakai sabun dan membasuh dengan air

ketika mencuci tangan dan kakinya

6) Ajari anak dalam memahami aturan atau batasan

4. Stimulasi anak umur 48-60 bulan

a. Kemampuan gerak kasar

1) Mengajak anak bermain bola, melompatdengan satu kaki,

melompat jauh, jalan diatass papan lurus, berayun-ayun,

melompat

2) Tunjukan pada anak dan teman-temannya cara main balap

karung, cara bermain engklek

3) Tunjukan pada anak cara bermain lompat tali

4) Ajari anak dan teman-temannya

b. Kemampuan gerak halus

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan bermain puzzle, menghitung,

menggambar, memotong, dan menempel gambar

2) Mengajari anak konsep “satu atau separuh”

3) Ketika anak menggambar, minta anak melengkapi gambar

4) Mengajari anak mencocokan dan menghitung

5) Mengajari anak membandingkan besar-kecil, banyak-sedikit,

berat/ringan

6) Mengajari anak percobaan ilmiah sederhana dan membicarakan

hasilnya

7) Mengajak anak untuk berkebun

c. Kemampuan bicara dan bahasa

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan buat anak menceritakan dirinya,

mendorong anak sering melihat buku dan majalah, bantu anak

memeilih acara tv

2) Membantu anak belajar mengingat dengan mencari benda yang

hilang

3) Ajak anak mengenal simbol dan huruf

4) Bantu anak mengenal angka dan berhitung

5) Bacakan dan ajak anak melihat majalah

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

6) Bantu anak mengenal musim hujandan kemarau dan bicarakan

tentang kedua musim tersebut

7) Ajak anak membuat buku kegiatan keluarga

8) Ajk anak melengkapi kalimat

9) Ajak anak mendengarkan cerita masa kecildan menceritakannya

kembali

10) Mengajak anak membantu pekerjaan dapur dan menceritakan

menceritakan kegiatannya, katakan betapa menyenangkan dapat

membantusesama.

d. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian

1) Stimulasi yang perlu dilanjutkan beri tugas pada anak dalam

kegiatan rumah, buat aar anak bermain dengan teman sebayanya,

buatlah rencana bersama anak untuk jalan-jalan

2) Beri kesempatan pada anak untuk mengunjungi tetangga dekat,

teman atau saudara

3) Ajak anak melihat album keluarga

4) Tunjukan cara membuat boneka dan buat anak bermain dengan

temannya

5) Tunjukkan cara menggambar orang

6) Ajak anak bermain sekaligus belajar mengikuti peraturan

7) Ajak anak bermain kreatif dengan teman-temannya

8) Ajak anak bermain “berjualan dan berbelanja ditoko”

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

B. Kerangka Teori

Gambar B.1 Kerangka Teori berdasarkan Teori Soetjiningsih, 2016

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Genetik

Lingkungan Pre Natal

Gizi

Mekanis

Toksin

Endokrin

Radiasi

Infeksi

Stress

Imunitas

Anoksia embrio

Lingkungan Post Natal

Gizi

Keadaan

Rumah

Stimulasi

Pendidikan

dan Pekerjaan

Orang Tua

Perkembangan

Anak Usia 3-5

Tahun

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

C. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar C.1 Kerangka Konsep Penelitian

Stimulasi Ibu

Perkembangan Anak

- Perkembangan Motorik

Kasar

- Perkembangan Motorik

Halus

- Perkembangan

Kemandirian

- Perkembangan Bahasa

- Umur

- Pendidikan

- Pekerjaan

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

D. Defenisi Operasional

Variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah perkembangan anak

usia 3-5 tahun, dan variabel independen (bebas) pada penelitian ini adalah

stimulasi ibu.

Tabel D.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil

Ukur Skala

Perkemban

gan anak

Perkembangan yang

dimiliki anak yang

diukur berdasarkan

KPSP pada anak usia

3-5 tahun, yang

meliputi

perkembangan

motorik kasar, motorik

halus, bahasa, serta

kemandirian.

Kuesioner Pra

Skrining

Perkembangan

(KPSP) yang

terdiri dari 9-10

pertanyaan

yang diberikan

pada anak

sesuai dengan

usianya.

a. Normal,

jika

jawaban

Ya = 9-

10

b. Tidak

normal,

jika

jawaban

Ya <7

Ordinal

Stimulasi

Ibu

Kegiatan merangsang

kemampuan anak

usia 3-5 tahun yang

diberikan orang tua

kepada anak agar

perkembangan anak

menjadi optimal yang

terdiri dari

perkembangan

motorik kasar, motorik

halus, kemandirian,

dan bahasa.

Kuesioner

mengenai

keaktifan ibu

dalam

memberikan

stimulasi pada

anak sesuai

dengan usia

anak yang terdiri

dari 16

pertanyaan

mengenai

keaktifan ibu

dalam

merangsang

a. Baik,

jika

dapat

menja

wab

≥50%

b. Kurang

baik,

jika

menja

wab

<50%

Ordinal

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

perkembangan

motorik kasar,

perkembangan

motorik halus,

perkembangan

bahasa, serta

perkembangan

kemandirian

anak.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis alternatif (Ha) : “Terdapat hubungan antara stimulasi ibu dan

perkembangan anak usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Tanjung Morawa”.

Tabel D.1 Defenisi Operasional Lanjutan

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei

analitik, dimana penelitian ini akan menganalisis bagaimana hubungan antara

stimulasi yang diberikan ibu terhadap perkembangan anak usia 3-5 tahun di

PAUD Almirah Tanjung Morawa. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross

Sectional, dimana hubungan antara stimulasi (variabel independen) dengan

perkembangan (variabel dependen) dilihat dan diukur satu kali dalam waktu yang

bersamaan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PAUD Almirah Jalan Palem Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang. Alasan dipilihnya PAUD almirah sebagai

tempat penelitian adalah :

1) Terdapat subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi yang

diinginkan peneliti.

2) Di PAUD ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai “Hubungan

Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak 3-5 Tahun”.

3) PAUD ini dipilih karena merupakan salah satu PAUD yang sudah dilakukan

survei pendahuluan dan terdapat 6 dari 10 anak mengalami perkembangan

meragukan.

B.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari pengajuan judul pada 9-16 november, kemudian

dilanjutkan dengan survei pendahuluan yang dilakukan setelah pengajuan judul.

Setelah judul diterima peneliti melanjutkan menyelesaikan BAB I sampai BAB III

untuk proposal skripsi dari 21 november 2017-12 februari 2018. Setelah proposal

skripsi diterima dan di uji pada seminar proposal, peneliti melakukan perbaikan

proposal mulai tanggal 13 april-2 mei 2018. Setelah perbaikan diterima peneliti

malakukan penelitian ke PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan pada bulan juni 2018. Setelah

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

penelitian selesai dilakukan, dilanjutkan dengan pengolahan data dan analisa

data, kemudian peneliti menyusun BAB IV dan BAB V mulai tanggal 11 juli-23 juli

2018. Setelah itu dilakukan seminar hasil penelitian pada tanggal 24 juli 2018.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid PAUD Almirah yang

tercatat register tahun 2017/2018 berjumlah 47 orang.

C.2 Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling jenuh

dimana subjek penelitian yaitu murid PAUD Almirah yang memenuhi kriteria

inklusi dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 orang.

Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1) Mendapatkan izin dari calon responden

2) Usia anak 3-5 tahun

3) Tidak menderita kelainan kongenital ataupun retardasi mental

4) Murid yang teregister di PAUD Almirah tahun 2017/2018

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1 Jenis Data

1) Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara wawancara dan quesioner yang diberikan kepada

orang tua murid untuk mendapatkan data stimulasi dan perkembangan anak

yang dilakukan oleh peneliti.

2) Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang didapat dari pihak lain, dalam penelitian ini

data sekunder didapat dari kepala sekolah PAUD Almirah. Data yang didapat

yaitu jumlah murid yang teregister tahun 2017/2018, jumlah murid yang berusia

3-5 tahun, serta alamat orang tua murid.

D.2 Cara Pengumpulan Data

1) Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapatkan izin dari kepala

sekolah untuk melakukan penelitian di PAUD Almirah Tanjung Morawa.

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

2) Meminta persetujuan dari orang tua murid yang sedang menunggu dan

mengantar anaknya ke sekolah. Jika ibu bersedia menjadi responden makan

akan dilakukan wawancara.

3) Jika terdapat orang tua murid yang tidak mengantar anaknya kesekolah,

maka peneliti akan mencoba mencari data orang tua murid ke alamat yang

sudah diberi oleh kepala sekolah.

4) Penelitian dilakukan dengan cara peneliti bertanya kepada responden

dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner, dalam penelitian ini dibantu

oleh guru yang telah distandarisasi KPSP.

5) Apabila ada pertanyaan yang kurang jelas ibu dipersilahkan bertanya

kepada peneliti.

6) Selama proses penelitian, anak diikutsertakan untuk diobservasi

perkembangannya sesuai dengan KPSP serta menggunakan bantuan alat-

alat yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan usia anak.

7) Setelah selesai, peneliti mengecek dan memastikan kembali bahwa semua

pertanyaan sudah terisi. Bila terdapat jawaban terlewat, peneliti langsung

menanyakan kembali pada responden.

E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk

kuesioner perkembangan anak digunakan Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan (KPSP) yang kemudian disesuaikan dengan usia anak yang

akan dinilai perkembangannya. Kuesioner ini dipilih karena dapat dipakai untuk

memperoleh data yang cukup luas. Kuesioner stimulasi ibu digunakan kuesioner

yang sudah pernah digunakan oleh peneliti sebelumnya.

. F. Uji Validitas dan Reabilitas

Tidak dilakukan uji validitas dan reabilitas karna peneliti menggunakan

kuesionar standar dari Kemenkes yaitu kuesioner Pra Skrining Perkembangan

Tahun 2006.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Meminta surat izin dari pengelola program study D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Medan sebagai bukti izin melakukan penelitian.

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

2) Mengajukan surat pemohonan melakukan untuk melakukan penelitian

kepada kepala sekolah PAUD Almirah Tanjung Morawa sebagai tempat

penelitian.

3) Memberikan penjelasan kepada kepala sekolah mengenai penelitian yang

akan di lakukan di PAUD Almirah Tanjung Morawa.

4) Melakukan standarisasi KPSP kepada guru PAUD untuk membantu

peneliti dalam mengumpulkan data.

5) Menemui calon responden, memperkenalkan diri dan menanyakan

apakah calon responden bersedia untuk dijadikan objek penelitian.

6) Jika responden setuju kemudian peneliti mulai menanyakan karakteristik

responden apakah sesuai dengan karakteristik inklusi.

7) Jika sesuai dengan karakteristik inklusi maka peneliti akan bertanya

kepada responden dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner sesuai

umur anak.

8) Selama proses penelitian, anak diikutsertakan untuk diobservasi

perkembangannya sesuai dengan KPSP serta menggunakan bantuan

alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan usia anak.

9) Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan dan

analisa data.

H. Pengolahan dan Analisa Data

H.1 Pengolahan data

Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan program analisis

statistik komputer. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan tahap

sebagai berikut :

a. Editing

Hasil koesioner yang telah diisi oleh responden kemudian dilakukan

pengecekan kembali kelengkapan data, kejelasan tulisan dan apakah

jawaban relevan atau sesuai dengan pertanyaan. Jika terdapat jawaban yang

belum lengkap atau kurang jelas maka peneliti akan menanyakan kembali

kepada responden.

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit selanjutnya akan dilakukan pengkodean

atau coding, yaitu mengubah jawaban dari bentuk kalimat ke bentuk angka

atau bilangan. Coding yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1) Usia Ibu

a) ≤25 tahun : kode 1

b) 26-35 tahun : kode 2

c) 36-45 tahun : kode 3

d) 46-55 tahun : kode 4

2) Tingkat pendidikan

a) Tidak tamat SD : kode 1

b) Lulus SD/MI : kode 2

c) Lulus SMP/MTs : kode 3

d) Lulus SMA/MA/SMK : kode 4

e) Lulus perguruan tinggi : kode 5

3) Status pekerjaan

a) Ibu bekerja : kode 1

b) Ibu rumah tangga : kode 2

4) Stimulasi perkembangan

a) Baik : kode 1

b) Kurang : kode 2

5) Perkembangan anak

a) Normal : kode 1

b) Tidak Normal : kode 2

c. Entry Data

Jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode

dimasukan kedalam program komputer.

d. Cleaning

Setelah memasukan data selesai, kemudian dilakukan pengecekan

kembali untuk melihat kemungkinan ada kesalahan kode atau ketidak

lengkapan. Kemudian dilakukan koreksi atau perbaikan.

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

H.2 Analisa Data

a. Analisa Univariat

Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis adalah usia ibu, pekerjaan ibu,

tingkat pendidikan ibu, stimulasi perkembangan oleh ibu dan perkembangan

anak. ringkasan data yang digunakan dalam bentuk data kategorik dimana

frekuensi atau jumlah tiap kategori (n) dan presentasi tiap kategori (%). Penyajian

dalam analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel untuk dipresentasikan.

Distribusi tiap variabel dihitung dengan rumus:

x 100%

Keterangan :

P : presentasi

F : jumlah soal

100 : bilangan tetap

N : jumlah subjek

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen

yaitu stimulasi ibu dengan variabel dependen yaitu perkembangan anak usia 3-5

tahun dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan

(α) = 0,05 dengan kriteria :

1) Ho diterima jika p < α (0,05) maka terdapat hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

2) Ho ditolak jika p > α (0,05) maka tidak terdapat hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat.

I. Etika Penelitian

1) Mendapatkan surat izin penelitian dari intitusi pendidikan dan memberikan

surat tersebut kepada pimpinan tempat penelitian akan dilakukan. Jika

pimpinan tempat penelitian memberikan izin, maka penelitian bisa

dilakukan.

2) Menanyakan kepada calon responden apakah calon responden setuju

atau tidak menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan. jika

setuju maka peneitian bisa dilanjutkan, tetapi jika calon responden tidak

setuju maka peneliti tidak boleh memaksa calon responden.

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

3) Bersikap sopan kepada calon responden.

4) Mencantumkan referensi jika peneliti melakukan pengutipan dari buku,

jurnal, atau skripsi terdahulu.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

A.1 Analisis Univariat

A.1.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini terdapat tiga karakteristik responden yaitu, karakteristik

responden berdasarkan usia, berdasarkan pendidikan dan berdasarkan

pekerjaan.

Tabel A.1.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

≤25 Tahun 9 20,9

26-35 Tahun 21 48,8

36-45 Tahun 11 25,6

46-55 Tahun 2 4,7

Total 43 100,0

Pada penelitian ini diperoleh lebih banyak ibu usianya masuk dalam

ketegori dewasa awal sebanyak 21 orang (48,84%), dan paling sedikit ibu yang

masuk dalam kategori lansia awal yaitu sebanyak 2 orang (4,65%).

Tabel A.1.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Tidak tamat SD 1 2,3

Lulus SD 3 7,0

Lulus SMP 15 34,9

Lulus SMA 21 48,8

Lulus Perguruan tinggi 3 7,0

Total 43 100,0

Berdassarkan tabel A.1.2 dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini

diperoleh pendidikan ibu lebih banyak lulus SMA/SMK sebanyak 21 orang

(48,84%), dan paling sedikit ibu yang tidak lulus SD yaitu sebanyak 1 orang

(2,33%).

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.1.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Bekerja 16 37,2

Tidak bekerja 27 62,8

Total 43 100,0

Berdasarkan tabel A.3 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak

bekerja 27 orang (62,79%).

A.1.2 Perkembangan Anak

Kemampuan perkembangan anak (motorik kasar, motorik halus,

kemandirian, dan bahasa) dikatakan baik jika anak mengalami peningkatan

kemampuan perkembangannya sejalan dengan pertambahan umurnya.

Perkembangan anak dikatakan normal apabila anak mampu melakukan seluruh

item test yang terdapat pada KPSP.

Tabel A.2.1 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Almirah Desa

Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

Perkembangan Frekuensi Persentase (%)

Normal 28 65,1

Tidak Normal 15 34,9

Total 43 100,0

Dari tabel A.2.1 didapatkan hasil penelitian yang dilakukan pada 43

responden yang mempunyai anak 3-5 tahun dengan melakukan test dan

menanyakan KPSP, menunjukan bahwa perkembangan anak tidak normal

sebanyak 15 orang (34,88%).

A.1.3 Stimulasi Ibu

Stimulsi ibu merupakan ransangan yang diberikan ibu untuk mendorong

perkembangan anak. Ibu yang memberikan stimulasi yang baik akan mendorong

perkembangan anak baik sesuai dengan usia anak. Stimulasi ibu dikatakan baik

apabila ibu dapat menjawab >50% pertanyaan mengenai stimulasi yang

diberikan sesuai dengan usia anak.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Tabel A.3.1 Distribusi Frekuensi Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun

di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

Stimulasi Frekuensi Persentase (%)

Baik 26 60,5

Kurang baik 17 39,5

Total 43 100,0

Hasil dari penelitian ini diperoleh sdari 43 ibu, 39,5% ibu memberikan

stimulasi kurang baik.

A.2 Analisis Bivariat

A.2.1 Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5

Tahun Di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung

Morawa Kabupaten Deli Serdang

Untuk menganalisis hubungan stimulasi ibu terhadap perkembangan

anak menggunakan uji Chi Square dengan nilai α<0,05. Hasil dari uji Chi Square

menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi ibu dengan

perkembangan anak.

Tabel A.4.1 Hubungan Stimualasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di

PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

Stimulasi Ibu

Perkembangan Total Α p

Normal Tidak Normal

N % N % N %

<0,05 0,000 Baik 26 100,0 0 0,0 26 100,0

Kurang baik 2 11,8 15 88,2 17 100,0

Berdasarkan hasil penelitian dari 26 responden 100% responden yang

stimulasinya baik memiliki perkembangan baik, dari 17 responden 15 responden

(88,2%) dengan stimulasi kurang baik memiliki perkembangan tidak normal, dan

dari 17 responden 2 responden (11,8%) yang mendapatkan stimulasi kurang

baik memiliki perkembangan normal.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

B. Pembahasan

B.1 Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Di PAUD Almirah Desa Limau

Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 43 anak berusia 3-5 tahun

yang dinilai kemampuan perkembangan motorik kasar, motorik halus, personal

sosial, serta bahasa di PAUD Almirah Desa Limau Manis menggunakan KPSP

terdapat sebanyak 28 anak (65,12%) mempunyai kemampuan sesuai

perkembangan dan sebanyak 15 anak (34,88%) memiliki perkembangan tidak

sesuai. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada anak 3-5 tahun didapatkan

aspek perkembangan yang paling banyak tidak terpenuhi yaitu :

Pada anak usia 3 tahun yang berjumlah 2 orang didapatkan aspek

perkembangan yang paling banyak belum terpenuhi yaitu kemampuan motorik

kasar, dalam penelitian ini terdapat 2 orang anak belum bisa melompat dengan

mengangkat kedua kakinya secara bersamaan diatas kertas yang diletakan

dilantai. Sedangkan menurut Milestone Perkembangan Lipkn. Motor

Development And Disfunction (2009) anak uisa 3 tahun seharusnya sudah bisa

melompat dengan 2 kaki diangkat.

Dalam penelitian ini terdapat 22 anak berusia 5 tahun, dimana dari 22 anak

terdapat 3 anak belum terpenuhi aspek perkembangan sosial kemandiriannya,

dalam penelitian ini 3 anak berusia 5 tahun belum bisa mengancingkan bajunya

atau pakaian bonekanya dan belum bisa berpakaian sendiri tanpa bantuan orang

lain. Sedangkan menurut Milestone Perkembangan Lipkn. Motor Development

And Disfunction (2009) anak usia 5 tahun sudah dapat berdiri dengan satu kaki

selama 6 detik. Menurut Soetjiningsih (2016) anak usia 5 tahun sudah dapat

mengancingkan bajunya atau baju bonekanya dan mampu berpakaian sendiri

tanpa bantuan. Menurut kemenkes (2014) anak usia 36-48 bulan harunya sudah

dapat melompat dengan kedua kaki diangkat, anak usia 48-60 bulan harusnya

sudah dapat menggunakan pakaian sendiri tanpa bantuan.

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan perkembangan motorik kasar dan

sosial kemandirian adalah aspek yang paling banyak tidak terpenuhi oleh anak

sesuai dengan umurnya. Menurut Soetjiningsih (2016) Salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi perkembangan adalah stimulasi dari orang tua, dalam

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

penelitian Dianita,dkk (2014) salah satu faktor yang mempengaruhi

perkembangan yaitu lingkungan pengasuhan.

Menurut Wong (2000) dalam Maryunani (2013) pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat terutama pada aspe kognitif, motorik dan sosial serta

pembentukan percaya diri anak melalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan

dasar dari orang tua. Perkembangan yang tidak sesuai dengan umur anak

dipengaruhi oleh kurangnya stimulasi dari lingkungan, ibu yang kurang sabar

dalam mengajari anaknya sehingga perkembangan anak di aspek tertentu

menjadi tidak sesuai dengan usia anak.

B.2 Stimulasi Ibu Terhadap Anak Usia 3-5 Tahun Di PAUD Almirah Desa

Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil ibu yang

memberikan stimulasi baik sebanyak 32 orang (60,5%) dan stimulasi kurang baik

sebanyak 17 orang (39,5%).

Dalam penelitian ini didapatkan dari 8 ibu yang memiliki anak berusia 4

tahun, didapatkan 7 ibu tidak memberikan stimulasi pada aspek perkembangan

motorik kasar yaitu ibu tidak mengajari anaknya bermain bola, lari, bermain

ayunan, mai lompat tali, dan main engklek. Hal ini yang menyebabkan mengapa

banyak anak yang perkemangan motorik kasarnya tidak terpenuhi. Ibu tidak

memberikan stimulasi ini dengan alasan anak sudah dapat melakukannya sendiri

tanpa bantuan dari ibunya.

Pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Santrock

(2009) dalam Kuncoro (2013) yang menyatakan bahwa kemajuan perkembangan

akan lebih efektif, terkoordinasi, dan terkendali apabila mendapatkan instruksi,

interaksi, dan dukungan dari orang dewasa disekitar mereka tinggal.

Dari 22 ibu memiliki anak berusia 5 tahun, 8 ibu tidak memberikan stimulasi

yang berkaitan dengan aspek kemampuan sosial dan kemandirian, dimana ibu

tidak melatih anak untuk mengunjungi teman, tetangga dekat tanpa ditemani.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan alasan ibu tidak memberikan stimulasi

dengan baik yaitu karna ibu merasa bahwa anak sudah mampu dan merasa

perkembangan anaknya sudah sesuai dengan usianya,hal ini menyebabkan ibu

merasa sudah tidak perlu lagi memberikan stimulasi atau mengajari anaknya.

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Sedangkan menurut Soetjiningsih (2016) stimulasi ibu merupakan kebutuhan

yang harus diberikan pada anak untuk merangsang perkembangannya agar

perkembangan anak sesuai dengan usianya dan tidak mengalami keterlambatan.

Selain itu menurut Kemenkes (2014) stimulasi yang diberikan kepada anak akan

menciptakan anak yang cerdas, dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,

mandiri, serta memiliki emosi yang stabil, dan mudah beradaptasi.

Titi (1993) mengatakan bahwa stimulasi merangsang perkembangan mental

psikososial, kecerdasan, keterampilan, kemandiriaan, kreativitas, agama,

kepribadian, moral-etika, produktivitas, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian ibu yang bekerja memberikan stimulasi lebih baik

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan karna ibu yang

bekerja lebih perhatian kepada anak saat ibu memiliki waktu luang dan

memberikan stimulasi lebih baik dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

Ibu yang usianya 26-35 tahun memiliki stimulasi lebih baik dibanding dengan

usia lainnya, dan ibu yang lulus SMA juga memiliki stimulasi yang lebih baik. Hal

ini disebabkan karna pengetahuan dan usia ibu juga memiliki keterkaitan dengan

pemberian stimulasi, ibu muda biasanya lebih memiliki pengetahuan yang lebih

baik dibanding usia diatasnya, selain itu tingkat pendidikan ibu juga dapat

mempengaruhi pemberian stimulasi kepada anak.

B.3 Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun

Di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PAUD Almirah Desa Limau

Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang didapatkan hasil ibu

yang stimulasinya baik dengan perkembangan normal sebanyak 26 orang

(60,47%) dan yang tidak normal tidak ada, sedangkan ibu yang stimulasinya

kurang baik dengan perkembangan normal sebanyak 2 orang (4,65%) dan yang

tidak normal 15 orang (34,88%).

Hasil uji Chi-Square dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara stimulasi ibu terhadap perkembangan anak

usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli serdang pada Tahun 2018 dengan nilai p=0,000; p<0,05.

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian sumiyati, dkk (2016) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi ibu

terhadap perkembangan anak usia 4-5 tahun ( p=0,000;p<0,05). Penelitian lain

telah dilakukan yang dilakukan oleh Mahayani,dkk (2016) mengatakan bahwa

ada hubungan antara stimulasi ibu dengan tumbuh kembang balita dengan nilai

p<0,001. Anak yang stimulasi ibunya baik cenderung mengalami perkembangan

yang baik, begitupula dengan anak yang stimulasi ibunya kurang baik akan

mengalami perkembangan yang kurang sesuai dengan usianya.

Menurut WHO (2015) peran orang tua sangat penting dalam perkembangan

anak. Stimulasi yang diberikan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap

perkembengan otak yang mendukung komunikasi, pemahaman, perkembangan

sosial, emosional dan kesejahteraan.

Menurut Wong (2009) dalam Maryunani (2013) kemampuan orang tua dalam

pemenuhan kebutuhan dasar dan memberikan stimulus sensoris motorik mutlak

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Primihastuti,dkk (2013)

mengenai Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perumbuhan dan

Perkembangan Pada Balita menunjukan bahwa stimulasi merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan. Dalam penelitiannya faktor

stimulasi dapat mempengaruhi 23 responden (82,1%) lebih banyak dibandingkan

faktor gizi 22 responden (78,6%).

Dalam penelitian Hati, dkk (2016) mengenai Pengaruh Pemberian Stimulasi

Pada Perkembangan Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul

dengan uji kolerasi spearmen rank mendapatkan hasil koefisien korelasi (r

hitung) 0,682 dengan nilai signifikansi 0,001 OR=3,37 dan keertan hubungan CI

95% 1,24-9,20. Yang menunjukan bahwasannya ada hubungan positif dan

signifikan antara stimulasi ibu dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun.

Penelitian Sari (2013) juga membuktikan bahwa adanya hubungan stimulasi

terhadap perkembangan. Hal ini menunjukan bahwa stimulasi memang sangat di

butuhkan oleh anak baik dilingkungan rumah ataupun sekolah, karna stimulasi

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan, dan

stimulasi merupakan kebutuhan dasar yang diutuhkan oleh anak.

Dari hasil penelitian umur, pendidikan dan perkerjaan orang tua ternyata

mempengaruhi pemberian stimulasi kepada anak. dalam penelitian ini ibu yang

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

memiliki usia reproduktif 26-35 tahun memiliki stimulasi lebih baik dibanding

dengan usia lainnya, selain itu tingkat pendidikan ibu yang memiliki pendidikan

SMA lebih baik stimulasinya dibanding dengan tingkat pendidikan dibawahnya,

tetapi dalam penelitian ini didapatkan ibu yang bekerja malah memberikan

stimulasi lebih baik dibanding dengan ibu yang yang tidak bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian Kusuma (2013) mengenai Hubungan

Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Dini dengan Perkembangan Motorik Anak

Usia 6-24 bulan di Kecamtan Mayang Kabupaten Jember menunjukan variabel

luar lain seperti umur ibu, tingkat pendidikan dan status pekerjaan tidak

mempunyai hubungan yang bermakna dengan perkembangan motorik anak

dengan nilai p > 005.

Dalam penelitian Moonik, dkk (2015) mengenai Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keterlambatan Anak Taman Kanak-Kanak, menggunkaan uji Chi

Square didapatkan hasil pendidikan orang tua tidak memiliki hubungan yang

bermakna terhadap keterlambatan perkembangan anak, dimana nilai p=0,124.

Dalam hal ini menurut peneliti ibu yang bekerja memiliki waktu yang lebih

sedikit dibanding dengan ibu yang tidak bekerja, oleh karna itu jika ibu sedang

memiliki waktu luang atau libur maka ibu akan memberikan perhatian

sepenuhnya kepada anaknya, sehingga kebutuhan stimulasi anak terpenuhi

dengan baik.

Hasil penelitian menunjukan kesesuaian dan keterkaitan antara stimulasi

orang terhadap perkembangan anak usia 3-5 tahun di PAUD almirah. Hal ini

dilihat dari adanya kesesuaian hasil penelitian yaitu ibu yang memberi stimulasi

positif akan mengasilkan perkembangan anak yang sesuai, begitu juga

sebaliknya, stimulasi yang kurang mempengaruhi perkembangan anak menjadi

tidak sesuai dengan usianya. Perkembangan anak lebih optimal jika orang tua,

guru, dan lingkungan aktif dalam memberikan stimuasi pada anak.

Stimulasi dapat diberikan kapan saja dan dimana saja, hanya saja ibu tidak

boleh memaksa atau mudah marah jika anak tidak dapat melakukan sesuai

dengan yang diperintahkan, stimulasi sebaiknya diberikan sejak dini agar

perkembangan anak lebih optimal dan ibu dapat melihat jika anak mengalami

gangguan perkembangan.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Stimulasi orang tua yang didapatkan sebagian besar responden memiliki

stimulasi baik yaitu 26 orang (60,5%)

2. Hasil KPSP pada anak usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis

Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang sebanyak 28 anak

(65,1%) memiliki perkembangan normal dan 15 anak (34,9%) memiliki

perkembangan tidak normal.

3. Ada hubungan antara stimulasi ibu terhadap perkembangan anak usia 3-5

tahun di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang dengan nilai p=0,000;p<0,05. Dari 26 responden

100% responden yang stimulasinya baik memiliki perkembangan baik, dari

17 responden 15 responden (88,2%) dengan stimulasi kurang baik

memiliki perkembangan tidak normal, dan dari 17 responden 2 responden

(11,8%) yang mendapatkan stimulasi kurang baik memiliki perkembangan

normal

B. Saran

1. Bagi Tempat Penelitian

Kepada pihak PAUD Almirah disarankan untuk koordinasi dengan

Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang untuk pemantauan

tumbuh kembang Balita di PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan

Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, dan disarankan kepada guru

untuk memberikan edukasi kepada orang tua murid mengenai pentingnya

stimulasi terhadap perkembangan balita.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan kepada intansi pendidikan untuk lebih melengkapi lagi bahan

bacaan dan sumber pustaka agar mempermudah peneliti seanjutnya

dalam melakukan penelitian.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangankan lagi

penelitian ini mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

perkembangan anak.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

DAFTAR PUSTAKA Bea B. 2015. Mencetak Balita Cerdas dan Pola AsuhOrang Tua. Numed.

Yogyakarta Dewi C rizki, et al. 2015. Teori dan Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Toddler,

Anak dan Usia Remaj. Medical Book. Yogyakarta Fauza E D, dkk. 2016. Pedoman Penyusunan Skripsi. Poltekkes Medan

Hati, Febriani Suci, dkk. 2016. Pengaruh Pemberian Stimulasi pada

Perkemangan Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul. Vol. 4 No. 1 hal 44-48. JNKI

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia

2016. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta ______. 2015. Kesehaatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals

(SDGs). Rakorpop Kementrian Kesehatan RI. Jakarta ______. 2016. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Kementrian Kesehatan RI.

Jakarta Selatan ______. 2014a. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang. Kementrian Kesehatan RI. jakarta

______. 2014b. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Kemenkes

Kusuma, dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Dengan

Perkembnagan Motorik Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA

Mahayani E, et al. 2017. Pengaruh Status Gizi dan Stimulasi Ibu Terhadap

Tumbuh Kembang Balita di PAUD Al Ikhlas Kelurahan Padang Bulan Kecataman Medan Baru Kota Medan. Vol 11 (3):140. Jurnal Ilmiah

PANMED Marchfoedz, I. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif Bidang

Kesehatan,Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran, Disertai Contoh KTI, Skripsi, Tesis. Fitramaya. Yogyakarta

Maryuni, A. 2013. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. TIM. Jakarta Moonik, dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan

Perkembangan Anak Di Tamakn Kanak-Kanak. Vol. 3 No.1. Jurnal e-Clinic (eCl)

Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Primihastuti, dkk. 2013. Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Balita Di Desa Pangalangan RW 03 Menganti Gresik. Stikes William Booth Surabaya

Sari,P. 2013. Hubungan Stimulasi Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Usia

5-6 Tahun. Stikes Dian Husada Mojokerto

Soetjiningsih, 2016. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta Sumiyati dan Yuliana R diki. 2016. Hubungan Stimulasi Ibu Dengan

Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun di Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Vol 12(1): 34-38. Jurnal LINK

Wati C Iin. 2016. Hubungan Stimulasi Perkembangan Terhadap Perkembangan

Anak Usia 0-5 Tahun di RW 8 Kelurahan Kalicari Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

WHO, 2015. Integrating Early Childhood Development (ECD) activities into

Nutrition Programmes in Emergencies. Why, What and How

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

LAMPIRAN

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

“ HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5

TAHUN DI PAUD ALMIRAH DESA LIMAU MANIS KECAMATAN TANJUNG

MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018“

Setelah saya mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian, saya

bersedia menjadi responden tanpa ada unsur paksaan, sebagai bukti saya akan

menanda tangani surat persertujuan penelitian

Medan, Januari 2018

Hormat saya sebagai responden

(..................................................)

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

LEMBAR PENJELASAN KEPADA

CALON SUBJEK PENELITIAN

Assalamualaikum Wr Wb

Dengan Hormat,

Saya, Bebi Alda Ratu Larasati, Mahasiswa Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Medan Jurusan Kebidanan Medan, saya sedang

melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap

Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun Di Paud Almirah Desa Limau Manis

Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 “.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan stimulasi Ibu

terhadap perkembangan Anak usia 3-5 tahun di PAUD Almirah Desa Limau

Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Saya akan

melakukan wawancara terstruktur kepada ibu mengenai :

- Data demografi yang meliputi nama ibu, nama anak, alamat ibu,

pendidikan ibu, pekerjaan ibu, tanggal lahir anak serta jenis kelamin anak.

dan saya akan melihat dan menilai keaktifan ibu dalam memberikan

stimulasi kepada anaknya serta menilai bagaimana perkembangan anak

menggunakan KPSP.

Bagi ibu yang bersedia untuk dilakukan wawancara, akan saya lakukan dan

yang tidak bersedia saya tidak memaksa.

Partisipasi ibu bersifat suka rela tanpa paksaan, setiap data yang ada dalam

penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Untuk penelitian ini tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu/ membutuhkan

penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

1. Nama : Bebi Alda Ratu Larasati

Alamat : Desa Limau Manis Pasar 14 Kecamatan Tanjung Morawa

Kabupaten Deli Serdang

No. HP : 085836441558

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikut sertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan

sesuatu yang berguna untuk perbaikan dalam pelayanan kesehatan ibu dan

anak.

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Sebagai ucapan terimakasih saya pada ibu yang sudah bersedia

meluangkan waktunya disini kami berikan sedikit bingkisan agar ibu dapat

menerimanya .

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini

diharapkan ibu/sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami

persiapkan.

Medan, Januari 2018

Peneliti

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

N

O

URAIAN Y

A

TIDA

K

1. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa

bantuan/petunjuk?

2. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu diatas

kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang

digunakan ukuran 2,5-5 cm

3. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara

seperti “minta minum” “mau tidur” ? “terimakasih” dan

“dadah” tidak ikut dinilai

4. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini

tanpa bantuan?

5. Dapatkah anak melempar bola lurus kearah perut atau dada

anda dari jarak 1,5 meter?

6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat

dengan telunjuk atau mata pada saat memberi perintah

“letakkan kertas ini di lantai”

“letakkan kertas ini di kursi”

“berikan kertas ini kepada ibu”

Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?

7. Buat garis lurus kebawah sepanjang sekurang kurangnya 2,5

cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis

tersebut.

8. Letakkan selembar kertas seukuran buku dilantai. Apakah

anak dapat melompat bagian lebar kertas dengan mengangkat

kedua kakiknya secara bersamaan tanpa didahului lari?

9. Dapatkah anak menggunakan sepatunya sendiri?

10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga setidaknya 3

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 36 BULAN

BUBULAN

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

meter?

N

O

URAIAN Y

A

TIDA

K

1. Dapatkah anak menggunakan sepatunya sendiri?

2. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya

3 meter?

3. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan

tangannya dengan baik sehingga anda tidak perlu

mengulanginya?

4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

5. Letakkan selembar kertas seukuran buku dilantai. Apakah

anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat

kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?

6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran.

Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong

yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?

7. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu diatas

yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?

Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.

8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular tangga atau

permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan

permainan?

9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju,

atau kaos kaki tanpa dibantu? (tidak termasuk kemandirian

memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 42 BULAN

BUBULAN

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

N

O

URAIAN Y

A

TIDA

K

1. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya

3 meter?

2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan

tangannya dengan benar sehingga anda tidak perlu

mengulanginya?

3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

4. Letakkan selembar kertas seukuran buku dilantai. Apakah

anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat

kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?

5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran.

Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong

yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?

6. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu diatas

yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?

Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.

7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular tangga atau

permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan

permainan?

8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju,

atau kaos kaki tanpa dibantu? (tidak termasuk kemandirian

memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)

9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa

dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian

namanya atau ucapannya sulit dimengerti.

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 48 BULAN

BUBULAN

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

N

O

URAIAN Y

A

TIDA

K

1. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu diatas

yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?

Kubus yang digunakan ukuran 2,5-5 cm.

2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular tangga atau

permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan

permainan?

3. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju,

atau kaos kaki tanpa dibantu? (tidak termasuk kemandirian

memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)

4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa

dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian

namanya atau ucapannya sulit dimengerti.

5. Isi titik-titik dibawah ini dengan jawaban anak. Jangan

membantu kecuali mengulangi pertanyaannya.

“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”

Jawab YA bila anak menjawab ketiga pertanyaan tadi dengan

benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil”,

“pakai mantel” atau “masuk kedalam rumah”.

Jika lapar jawaban yang benar adalah “makan”

Jika lelah jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”,

“berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”.

6. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?

7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata

“lebih panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”

Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi

pertanyaan tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan

ulangi

pertanyaan tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih

panjang

sebanyak 3 kali dengan benar?

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 54 BULAN

BUBULAN

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama

gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di

kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat

dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah

berikut ini: “Letakkan kertas ini di atas lantai”.

“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.

“Letakkan kertas ini di depan kamu”

“Letakkan kertas ini di belakang kamu”

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di

bawah”, “di depan” dan “di belakang”

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 54 BULAN

BUBULAN

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

N

O

URAIAN Y

A

TIDA

K

1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan

membantu kecuali mengulangi pertanyaan.

“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”

Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan

benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil”

,”pakai mantel‟ atau “masuk kedalam rumah‟.

Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”

Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”,

“berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”

2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian

boneka?

3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu

tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan

melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan

keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

4. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata

“lebih panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”

Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi

pertanyaan tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan

ulangi

pertanyaan tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih

panjang

sebanyak 3 kali dengan benar?

5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama

gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di

kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ANAK USIA 60 BULAN

BUBULAN

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat

dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah

berikut ini:

“Letakkan kertas ini di atas lantai”.

“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.

“Letakkan kertas ini di depan kamu”

“Letakkan kertas ini di belakang kamu”

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di

bawah”, “di depan” dan “di belakang”

7. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa

menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda

meninqgalkannya?

8. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan

pada anak :

“Tunjukkan segi empat merah”

“Tunjukkan segi empat kuning”

„Tunjukkan segi empat biru”

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

9. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).

Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

10. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH KECAMATAN TANJUNG

MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2017

A. IDENTITAS RESPONDEN

NAMA IBU :

UMUR IBU :

ALAMAT :

PENDIDIKAN IBU :

NAMA ANAK :

TANGGAL LAHIR ANAK :

JENIS KELAMIN :

STIMULASI

KUISIONER STIMULASI ANAK UMUR 36-48 BULAN

NO URAIAN YA TIDAK

A KEMAMPUAN GERAK KASAR

1. Apakah ibu mengajak anak berlari, melompat, berdiri

diatas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai

sepeda roda tiga

2. Apakah ibu mencontohkan anak menangkap bola

dengan bola kecil

3. Apakah ibu mencontokan anak melempar benda-benda

kecil keatas atau menjatuhkan kerikil kedalam kaleng

(benda-benda tidak berbahaya)

4. Apakah ibu mencontohkan anak menirukan binatang berjalan

B KEMAMPUAN GERAK HALUS

1. Apakah ibu mengajak anak belajar membuat buku cerita

dengan menyusun guntingan gambar dan menempel

sehingga membentuk sebuah cerita

2. Apakah ibu mengajar anak menggambar garis lurus,

bulatan segi empat, menulis huruf, angka

3. Apakah ibu mengajari anak berhitung sampai sepuluh

4. Apakah ibu memberi cat air, kuas dan kertas dan

menceritakan pada anak bagaimana warna tercampur

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

ketika anak menggunakan cat air

C KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA

1. Apakah ibu membacakan buku cerita anak dan anaknya

memperhatikan, menyanyikan lagu, membacakan sajak,

menyebutkan nama lengkap dan memilih acara TV

sendiri

2. Apakah ibu mengajari anak untuk mengajukan berbagai

pertanyaan

3. Apakah ibu bercerita tentang sesuatu pada anak dan

menyuruh anak melanjutkan cerita tersebut

4. Apakah ibu memberikan dorongan kepada anak untuk

mengenal huruf dari majalah, koran, dll

D KEMAMPUAN BERSOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN

1. Apakah ibu :

a. Mengajak anak lebih sering pergi ketempat

bermain, toko, kebun binatang

b. Memberikan dorongan kepada anak

mengutarakan perasaannya

c. Membujuk dan menenangkan dengan cara

memeluk dan berbiacara kepadanya

d. Mengajak anak makan bersama keluarga

2. Apakah ibu melatih bisa membuka dan memasang

kancing

3. Apakah ibu mengajari anak makan sendiri dengan

sendok

4. Apakah ibu mengajari anak mencuci tangan dan kaki,

mandi sendiri memakai sabun

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH KECAMATAN TANJUNG

MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2017

B. IDENTITAS RESPONDEN

NAMA IBU :

UMUR IBU :

ALAMAT :

PENDIDIKAN IBU :

NAMA ANAK :

TANGGAL LAHIR ANAK :

JENIS KELAMIN :

STIMULASI

KUISIONER STIMULASI ANAK UMUR 48-60 BULAN

NO URAIAN YA TIDAK

A KEMAMPUAN GERAK KASAR

1. Apakah ibu mencontohkan bermain bola, lari, berayun-

ayun dan memanja

2. Apakah ibu menunjukan pada anak melompat dengan

dua kaki bersamaan dan berlomba dengan temannya

3. Apakah ibu mencontokan anak bermain “engklek”

dilantai atau melompat dengan satu kaki

4. Apakah ibu mencontohkan anak melompat tali, bermain

dengan teman sebayanya

B KEMAMPUAN GERAK HALUS

1. Apakah ibu melanjutkan dorongan kepada anak untuk

menggambar, menghitung, memilih dan

mengelompokan, memotong, dan menempel gambar

2. Apakah ibu memberikan dorongan kepada anak untuk

menggambar dan melengkapi gambar

3. Apakah ibu mengajari anak mencocokan dan

menghitung angka dengan kartu yang ditulis 1-10

4. Apakah ibu mencontohkan menanam bunga atau

tumbuhandan menyiram tanaman

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

C KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA

1. Apakah ibu memberikan dorongan kepada anak untuk

menceritakan tentang pa yang dilihat dan didengarnya

2. Apakah ibu mengajari anak untuk mengenal huruf dan

simbol

3. Apakah ibu memberikan dorongan kepada anak

melengkapi kalimat

4. Apakah ibu memberikan dorongan kepada anak untuk

membaca majalah, koran, dll

D KEMAMPUAN BERSOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN

1. Apakah ibu :

e. Memberikan tugas rutin dalam kegiatan dirumah

f. Memberikan dorongan kepada anak bermain

dengan teman sebaya

g. Memberikan dorongan kepada anak untuk

mengutarakan perasaannya

h. Buat rencana jalan-jalan

2. Apakah ibu melatih anak untuk mengunjungi teman,

tetangga dekat tanpa ditemani

3. Apakah ibu mengajari anak cara menggambar orang

pada selembar kertas dan menjelaskan ketika

menggambar mata, hidung, dan bibir

4. Apakah ibu mengajari anak bermain peran menjadi

penjual dan pembeli dan berpura-pura membeli barang

dengan uang kertas mainan

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

Lampiran : Master Tabel

No Umur Ibu

Pendidikan Pekerjaan Umur Anak

Stimulasi Total Kategori

KPSP Total Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 3 1 5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 7 2

2 4 4 1 3,5 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 2

3 2 4 1 4 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 2

4 2 4 1 4 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 8 2 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 2

5 2 3 1 3 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 8 2 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 2

6 2 4 1 3 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 7 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 2

7 3 4 1 5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 2 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5 2

8 3 3 1 5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 2

9 3 3 1 5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6 2

10 3 5 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

11 1 4 1 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

12 1 4 2 5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

13 1 4 2 5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

14 2 4 2 4 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 2

15 3 3 2 3,5 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 2

16 2 4 2 4 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 8 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 2

17 2 4 2 4 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

18 2 4 2 5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

19 3 3 1 5 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

20 3 3 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

21 2 4 1 5 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1

22 2 3 1 5 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

23 2 4 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1

24 2 4 1 5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

25 2 3 1 5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

26 4 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

27 2 3 1 5 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

28 3 3 2 5 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

29 1 3 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1

30 3 4 2 5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

31 2 4 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

32 2 3 2 4,5 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 2

33 2 4 2 4,5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 2

34 2 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

35 1 4 2 4 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 8 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

36 2 4 2 4,5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1

37 1 5 1 4,5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

38 2 2 1 4,5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

39 3 3 1 4 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

40 1 5 2 4,5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

41 3 3 2 4,5 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 2

42 2 2 1 4,5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

43 1 2 2 4,5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

HASIL PENGOLAHAN DATA

ANALISI UNIVARIAT

Umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid remaja akhir 9 20.9 20.9 20.9

dewasa awal 21 48.8 48.8 69.8

dewasa akhir 11 25.6 25.6 95.3

lansia awal 2 4.7 4.7 100.0

Total 43 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak tamat sd 1 2.3 2.3 2.3

lulus sd 3 7.0 7.0 9.3

lulus SMP 15 34.9 34.9 44.2

lulus SMA 21 48.8 48.8 93.0

lulus PT 3 7.0 7.0 100.0

Total 43 100.0 100.0

Kelompok Pekerjaan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid bekerja 26 60.5 60.5 60.5

tidak bekerja 17 39.5 39.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 2 4.7 4.7 4.7

3,5 2 4.7 4.7 9.3

4 8 18.6 18.6 27.9

4,5 9 20.9 20.9 48.8

5 22 51.2 51.2 100.0

Total 43 100.0 100.0

Kelompok total skor perkembangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal 28 65.1 65.1 65.1

tidak normal 15 34.9 34.9 100.0

Total 43 100.0 100.0

kelompok total skor stimulasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 26 60.5 60.5 60.5

kurang baik 17 39.5 39.5 100.0

Total 43 100.0 100.0

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

kelompok total skor stimulasi * Kelompok total skor perkembangan Crosstabulation

Count

Kelompok total skor

perkembangan

Total normal tidak normal

kelompok total skor stimulasi baik 26 0 26

kurang baik 2 15 17

Total 28 15 43

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 35.231a 1 .000

Continuity Correctionb 31.454 1 .000

Likelihood Ratio 43.303 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 34.412 1 .000

N of Valid Casesb 43

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,93.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes Medan, saya yang bertanda

tangan di bawah ini :

Nama : Bebi Alda Ratu Larasati

NIM : P07524414008

Program Studi : Diploma IV

Jurusan : Kebidanan Medan

Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Poltekkes Kemenkes Medan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-

exclusive Royalty- Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul :

“Hubungan Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun di

PAUD Almirah Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2018”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Medan berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tanjung Morawa

Pada tanggal : 27 Agustus 2018

Yang menyatakan

(Bebi Alda Ratu Larasati)

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …

PERNYATAAN

HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP PERKEMBANGAN

ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD ALMIRAH DESA LIMAU

MANIS KECAMATAN TANJUNG MORAWA

KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 29 Agustus 2018

(Bebi Alda Ratu Larasati)

(NIM. P07524414008)

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …
Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN STIMULASI IBU TERHADAP …