skripsi hubungan pola asuh orang tua dengan …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (komnas...

91
7 SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMA PERGURUAN GAJAH MADA MEDAN 2019 OLEH : RICA MARINTAN SITORUS 032015089 PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2019

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

27 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

7

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN

PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMA

PERGURUAN GAJAH MADA

MEDAN 2019

OLEH :

RICA MARINTAN SITORUS

032015089

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH

MEDAN

2019

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

8

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN

PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMA

PERGURUAN GAJAH MADA

MEDAN 2019

Memperoleh Untuk Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

dalam Program Studi Ners

pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan

oleh :

RICA MARINTAN SITORUS

032015089

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA

ELISABETH MEDAN

2019

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

9

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

10

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

11

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

12

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

13

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

14

ABSTRAK

Rica Marintan Sitorus

032015089

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Bullying pada Siswa SMA

Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Program Studi Ners 2019

Kata kunci: pola asuh orang tua, perilaku bullying

(xviii + 49 + lampiran)

Perilaku bullying merupakan perilaku yang menyimpang, seperti mengejek,

menghina, dan menindas orang yang lemah,hal ini terjadi pada anak sekolah

akibat pola asuh orang tua yang salah dengan kurang mengajari berperilaku

baik, mengajarkan nilai/norma, memberikan perhatian dan kasih sayang serta

menunjukkan sikap dan perilaku yang baik sehingga menjadi panutan bagi

anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua

dengan perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan.

Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Jumlah

sampel 72 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling.

Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan analisa data uji chi

square. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,040 (p<0,05), hal ini

menunjukkan ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying

pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019. Diharapkan orang tua

berperilaku yang baik dalam mendidik anaknya dan menerapkan pola asuh

yang baik agar tidak terjadi perilaku bullying di sekolah.

Daftar Pustaka (2011-2017)

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

15

ABSTRACT

Rica Marintan Sitorus 032015089

Relationship Between Parenting Parents and Bullying Behavior In Medan

Gajah Mada High School Student 2019

Nursing Study Program 2019

Keywords: parenting, bullying behavior

(xviii + 49 + attachments)

Bullying behavior is a deviant behavior, such as mocking, insulting, and

oppressing weak people, this occurs in school children due to parenting parents

who are wrong by not teaching good behavior, teaching values / norms, giving

attention and affection and showing attitude and good behavior so that it

becomes a role model for children. This study aims to determine the

relationship of parenting parents to bullying behavior in Gajah Mada College

High School students in Medan. This research method uses a cross sectional

design. The number of samples is 72 people with a simple random sampling

technique. Data collection using questionnaire sheets with analysis of chi

square test data. The results obtained p = 0.040 (p <0.05), this indicates there

is a relationship between parenting style and bullying behavior in Gajah Mada

College High School students in Medan 2019. It is expected that parents

behave well in educating their children and applying parenting good so that

bullying behavior does not occur at school.

Bibliography (2011-2017)

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian

ini. Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Pola Asuh Orang Tua

dengan Perilaku Bullying pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada

Medan 2019”. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan Program Studi Ners Tahap Akademik di STIKes Santa Elisabeth

Medan.

Skripsi ini telah banyak mendapat bimbingan, perhatian dan kerja sama

dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Mestiana Br. Karo, M.Kep., DNSc selaku ketua STIKes Santa Elisabeth

Medan yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Fo’arota Zega, M.Pd selaku Kepala Sekolah Perguruan Gajah Mada

Medan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan

penelitian di sekolah Perguruan Gajah Mada Medan.

3. Samfriati Sinurat, S.Kep., Ns., MAN selaku Ketua Program Studi Ners

yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

17

4. Imelda Derang, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Ketua II STIKes Santa

Elisabeth Medan, sekaligus pembimbing dan penguji I yang membantu,

membimbing ilmu yang bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Pomarida Simbolon, SKM., M.Kes selaku koordinator Lembaga Pusat

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPPM), sekaligus pembimbing

dan penguji II yang membantu, membimbing ilmu yang bermanfaat dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Sri Martini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Wakil Direktur Keperawatan,

sekaligus penguji III yang membantu, membimbing ilmu yang bermanfaat

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf pengajar di pendidikan STIKes Santa Elisabeth

Medan yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Teristimewa kepada keluarga besarku Ayah tercinta Panahatan Sitorus

atas doa dan harapan yang tak pernah mati dan ibunda tercinta Sinta

Manalu atas motivasi, dukungan materi, kasih sayang, dan doa yang telah

diberikan, serta adik saya Veronica Magdalena Sitorus, Alexus Frengki

Sitorus, Robinson Parsaoran Sitorus atas segala dukungan dan semangat

serta kasih sayang yang luar biasa yang diberikan selama penyusunan

skripsi ini.

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

18

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha

Kuasa mencurahkan berkat dan karunia-Nya kepada pihak yang telah

membantu penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga Tuhan

memberkati kita.

Medan,Mei 2019

Penulis

Rica Marintan Sitorus

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

19

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ....................................................................................... i

SAMPUL DALAM ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSYARATAN GELAR .................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv

SURAT PERSETUJUAN ........................................................................... v

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................... vi

PENGESAHAN .......................................................................................... vii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................... viii

ABSTRAK................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................. xii

KATA PENGANTAR ................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv

DAFTAR ISI TABEL ................................................................................. xv

DAFTAR ISI BAGAN ................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 5

1.3 Tujuan ........................................................................................ 5

1.3.1 Tujuan umum .................................................................... 5

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

1.4.1 Manfaat teoritis ................................................................. 6

1.4.2 Manfaat praktis .................................................................. 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

2.1 Pola Asuh ................................................................................... 7

2.1.1 Definisi pola asuh .............................................................. 7

2.1.2 Jenis-jenis pola asuh .......................................................... 9

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh ..................... 12

2.2 Perilaku Bullying ........................................................................ 15

2.2.1 Definisi perilaku bullying .................................................. 15

2.2.2 Peran dalam bullying ......................................................... 17

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying .................... 17

2.2.4 Kategori perilaku bullying ................................................. 18

2.2.5 Hambatan bullying............................................................. 19

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .......... 21

3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 21

3.2 Hipotesis .................................................................................... 22

BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 23

4.1 Rancangan Penelitian.................................................................. 23

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

20

4.2 Populasi Dan Sampel .................................................................. 23

4.2.1 Populasi ............................................................................. 23

4.2.2 Sampel .............................................................................. 24

4.2.3 Teknik pengambilan sampel ............................................... 25

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 26

4.3.1 Variabel independen .......................................................... 26

4.3.2 Variabel dependen ............................................................. 26

4.3.3 Definisi operasional ........................................................... 26

4.4 Instrumen Penelitian ................................................................... 27

4.5 Lokasi dan waktu penelitian........................................................ 29

4.5.1. Lokasi ............................................................................... 29

4.5.2 Waktu ................................................................................ 30

4.6 Prosedur Pengambilan Data Dan Pengumpulan Data .................. 30

4.6.1 Pengambilan data .............................................................. 30

4.6.2 Teknik pengumpulan data .................................................. 30

4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas ............................................... 31

4.7 Kerangka Konsep ....................................................................... 32

4.8 Analisa Data ............................................................................... 32

4.9 Etika Penelitian........................................................................... 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 36

5.1 Hasil Penelitian............................................................................ 36

5.1.1 Karakteristik responden...................................................... 37

5.1.2 Pola asuh orang tua ............................................................ 38

5.1.3 Perilaku bullying ................................................................ 38

5.1.4 Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying

pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan ................ 39

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pola asuh orang tua ............................................................ 40

5.2.2 Perilaku bullying ................................................................ 42

5.2.3 Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying

Pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan ............... 44

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 47

6.1 Simpulan ..................................................................................... 47

6.2 Saran ........................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 50

LAMPIRAN ................................................................................................ 52

1. Usulan Judul Proposal ................................................................... 53

2. pengajuan Judul ............................................................................. 54

3. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal ............................ 55

4. Surat Persetujuan Izin Pengambilan Data Awal ............................. 56

5. surat permohonan izin penelitian ................................................... 57

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

21

6. surat persetujuan izin penelitian ..................................................... 58

7. surat selesai penelitian ................................................................... 59

8. informed consent ........................................................................... 60

9. pernyataan persetujuan responden .................................................. 61

10. kuesioner ....................................................................................... 62

11. hasil output uji chi square .............................................................. 69

12. kartu bimbingan ............................................................................. 74

13. Dokumentasi .................................................................................. 77

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

22

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.7 Kerangka Operasional hubungan pola asuh orang dengan perilaku

bullying pada siswa disekolah SMA Perguruan Gajah Mada

Medan 2019.....................................................................................

37

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

23

DAFTAR TABEL

Tabel 4.3 Definisi Operasional Hubungan Pola Asuh Terhadap Perilaku

Bullying Pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan

2019..................................................................................

27

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data Demografi

Di SMA Perguruan Gajah Mada Medan

2019...................................................................................

35

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua Di SMA Perguruan

Gajah Mada Medan 2019..........................................................

36

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Reponden Berdasarkan Perilaku Bullying

Pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019...........

36

Tabel 5.4 Tabulasi Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku

Bullying Pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan

2019.....................................................................................

37

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku adalah kegiatan manusia atau mahluk hidup lain yang dapat

dilihat secara langsung pada waktu tertentu disuatu waktu tertentu. Salah satu

jenis dari perilaku adalah perilaku bullying, seperti menggertak atau

mengganggu. Hal ini merupakan bagian dari perilaku agresif anak secara

berulang terhadap temannya atau sesama siswa lainnya yang menyebabkan

adanya korban, hal ini dilakukan secara tertutup dalam sebuah kelompok kecil

yang terbatas, dan seringkali tindakan itu dilakukan sejak mereka masih belia.

Karena jenis tindakannya yang cenderung bersifat rahasia, maka komunitas di

sekitarnya tidak mengetahui peristiwa itu (Astuti, 2017).

Perilaku buly merupakan tingkah laku yang kompleks. Anak-anak tidak

dilahirkan untuk menjadi seorang pembuli. Tingkah laku buly juga tidak

diajarkan secara langsung kepada anak-anak. Terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi seorang anak berkembang menjadi pembuli. Faktor-faktor

tersebut termasuk faktor biologi dan temperamen, pengaruh keluarga, teman,

dan lingkungan. Penelitian membuktikan bahwa gabungan faktor individu,

sosial, resiko lingkungan, dan perlindungan berinteraksi dalam menentukan

etiologi perilaku buli (Yusuf, 2012).

Bullying terjadi ketika satu atau lebih siswa berusaha untuk memiliki

kekuasaan atas siswa lain melalui penggunaan verbal, fisik atau emosional

pelecehan, intimidasi atau bahkan isolasi. Intimidasi adalah, perilaku agresif

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

25

terus menerus disengaja terhadap orang, korban, yang tidak bisa membela

diri, dan ini biasanya melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan antara agresor

dan korban. Setiap perilaku pameran orang, dengan maksud untuk menyakiti

orang lain secara fisik atau psikologis, tanpa penyebab, dianggap suatu

tindakan bullying (Efobi, 2014).

Bullying terjadi di mana-mana dan pada semua umur dan jenis kelamin

yang menjadi korban umumnya adalah anak yang lemah, pemalu, pendiam

dan spesial (cacat, tertutup, pandai, cantik, atau punya ciri tubuh tertentu),

yang dapat menjadi bahan ejekan (Astuti, 2017). Perilaku bullying dapat

menyebabkan dampak serius, seperti luka batin bagi korbannya dan bahkan

ada korban yang bunuh diri (Salmi, 2018).

C.S Mott Children’s Hospital National Poll on Children’s Health

terdapat 10 masalah yang paling mengkhawatirkan pada anak peringkat 6

sebanyak 23% (Davis, 2010). National Institute for Children and Human

Development (NICHD) (2001, dalam Nusantara, 2008) memaparkan hasil

surveinya bahwa lebih dari 16% murid sekolah di Amerika serikat mengaku

mengalami perilaku bullying oleh murid lain.

Indonesia sendiri sudah ada penelitian yang dilakukan oleh yayasan

semai jiwa amini tahun 2008, dengan melibatkan sekitar 1.233 orang siswa

SD, SMP dan SMA di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (61,1 %),

tingkat SMP (77,5%), SMA (72,7%) (Wiyani, 2012), hal inilah menunjukkan

bahwa masalah bullying merupakan masalah di Indonesia yang sangat

memprihatinkan.

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

26

Dr. Amy Huneck mengungkapkan bahwa 1060 % siswa di Indonesia

melaporkan mendapat ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan, tendangan,

ataupun dorongan, sedikitnya sekali dalam seminggu (Nurhayanti, 2013). Hal

ini dibuktikan juga dengan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak,

sepanjang tahun 2011, sebanyak 339 kasus kekerasan terjadi di lingkungan

sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak,

2011).

Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga, sekolah,

media, budaya, peer group. Tapi bullying juga muncul oleh adanya pengaruh

dari situasi politik dan ekonomi koruptif bahwa pihak sekolah terlihat tidak

tuntas dalam menangani kasus bullying, termasuk para guru-gurunya. Di satu

pihak para guru merasa ada kewajiban untuk menyelesaikan masalah ini

secara tuntas dengan melibatkan anggota komunitas sekolah, termasuk orang

tua dan siswa (Astuti, 2017).

Pola asuh orang tua atau pendidik yang diapresiasi anak sebagai

undangan, bantuan, bimbingan dan dorongan untuk membentuknya

mengembangkan diri sebagai pribadi berkarakter adalah orang tua atau pendidik

karena dianggap mampu memancarkan kewibawaan pada anak. Secara

konsisten antara bahasa lisan dan perbuatannya, menerima anak apa adanya dan

menghargai kepribadian anak seutuhnya, karena pola asuh orang tua sehat atau

positif ialah perlakuan orang tua kepada anak-anaknya melalui ucapan dan

tindakan selalu berdampak baik bagi perkembangan kepribadian atau

kemandirian anak. Pola asuh orang tua yang baik seperti Reasonable,

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

27

Encouraging, Concistent, peace Making, Caring, Relaxed, dan Responsible

(Shochib, 2010)

Pola asuh negatif merupakan perlakuan orang tua yang dapat dikenali

melalui ucapan dan tindakannya yang berdampak buruk bagi perkembangan

kepribadian atau kemandirian anak tampak dalam pola asuh orang tua seperti

Overly Critical, Overly Protective, Inconcistent, Argumentative, Uninvolved,

Super-Organized, dan Emotionally Needy (Sunarty, 2016).

Indonesia, pola asuh yang baik (51,7%) dan kurang baik (41,7%). Hal

ini menunjukkan bahwa peran orang tua yang selalu memanjakan anak

menyebabkan anak kurang matang secara sosial, kurang mandiri dan kurang

percaya diri. Prevalensi penduduk di Indonesia penduduk yang menerapkan pola

asuh demokratis (53,85%), pola asuh otoriter (23,66%), dan pola asuh permisif

(22,49%) (Fakhruddin, 2011:29). Maryati (2012) perilaku bullying ini sering

terjadi akibat orang tua dan lingkungannya.

Orang tua sering memperlakukan anaknya dengan mengatur,

menghukum, memerintah, sehingga anaknya merasa tidak di perhatikan, tidak

didengar saat anaknya mau berkompromi. Hal inilah yang membuat anak kurang

percaya diri, kurang bergaul dengan teman-temannya, lebih memilih berdiam

diri, membaca buku diperpustakaan.

Survei awal didapatkan di sekolah SMA Perguruan Gajah Mada Medan

2019 bahwa 70 siswa mendapat mengejek akibatnya mereka kurang percaya diri

dan kurang bergaul dengan teman –temannya dan lebih memilih untuk berdiam

diri dan membaca buku diperpustakaan, 15 siswa berantam karena temannya

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

28

sering mendorongnya dan saat bermain bersama teman-teman dan 66 siswa itu

sering mengikuti tawuran antar sekolah.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian adalah:

Apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada

siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku

bullying siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

1.3.2.Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi pola asuh orang tua pada siswa SMA Perguruan Gajah

Mada Medan 2019.

2. Mengidentifikasi perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah

Mada Medan 2019.

3. Mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku

bullying siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

29

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan menambah ilmu

pengetahuan tentang perkembangan anak sekolah dan pola asuh orang tua

berkaitan dengan perilaku bullying dan dapat memberikan kajian ilmu di

bidang ilmu keperawatan anak dan psikologi.

1.4.2 Manfaat praktis

Bagi orang tua, diharapkan dapat memberikan pendidikan keluarga

yang tepat kepada anak karena bagaimanapun komunikasi anak pertama kali

terdapat didalam keluarga sehingga di harapkan orang tua dapat menjadi

model sekaligus panutan anak untuk menjalani kehidupan agar menjadi anak

yang bermoral.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

30

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pola asuh orang tua

2.1.1 Definisi pola asuh orang tua

Pola asuh merupakan hal yang fundamental dalam pembentukkan

karakter. Teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagi perkembangan

anak-anak, karena anak-anak melakukan modeling dan imitasi dari

lingkungan terdekatnya. Keterbukaan orang tua dan anak menjadi hal penting

agar dapat menghindarkan anak dari pengaruh negatif yang ada diluar

lingkungannya keluarga dan orang tua perlu membantu anak dalam

mendisplinkan diri (Adawiah, 2017).

Pola asuh orang tua atau pendidik yang diapresiasikan anak sebagai

undangan, bantuan, bimbingan, dan dorongan untuk membentuknya

mengembangkan diri sebagai pribadi yang berkarakter adalah orang tua atau

pendidik yang mampu memancarkan kewibawaan pada anak. Pendidik atau

orang tua yang mampu berbuat demikian, dia senantiasa menampilkan

perilaku yang konsisten antara bahasa lisan dan perbuatannnya, menerima

anak apa adanya dan menghargai yang dimiliki serta perilaku anak (Shochib,

2010).

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

31

Pola asuh orang tua adalah sikap orang tua dalam berinteraksi dengan

anak-anaknya. Sikap yang dilakukan orang tua antara lain mendidik,

membimbing, serta mengajarkan nilai-nilai yang sesuai dengan norma-norma

yang dilakukan dimasyarakat. Pola asuh ini juga berpengaruh terhadap

pembentukkan karakter anak selain hubungannya dengan ibunya (Afrilyanti,

2015).

Pola asuh orang tua sehat atau positif ialah perlakuan orang tua kepada

anak-anaknya yang dapat dikenali melalui ucapan dan tindakan orang tua

yang berdampak baik bagi perkembangan kepribadian atau kemandirian anak.

Pola asuh orang tua yang baik seperti Reasonable, Encouraging, Concistent,

peace Making, Caring, Relaxed, dan Responsible.

Pola asuh negatif adalah perlakuan orang tua yang dapat dikenali

melalui ucapan dan tindakannya yang berdampak buruk bagi perkembangan

kepribadian atau kemandirian anak tampak dalam pola asuh orang tua seperti

Overly Critical, Overly Protective, Inconcistent, Argumentative, Uninvolved,

Super-Organized, dan Emotionally Needy (Sunarty, 2016).

Pola asuh merupakan sebagai sekumpulan sikap terhadap anak yang

dikomunikasikan kepada anak dan menciptakan suasana emosional dalam

perilaku-perilaku orang tua diekspresikan. Pengasuhan orang tua adalah

semua interaksi yang terjadi antara orang tua dengan anaknya, interaksi ini

meliputi sikap, nilai, minat dan ajaran-ajaran dalam keluarga (Ningrum,

2015).

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

32

2.1.2 Jenis-jenis pola asuh orang tua (Adawiah, 2017)

1. Pola asuh permisif

Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola perilaku orang tua

dalam berinteraksi dengan anak, yang membebaskan anak untuk melakukan

apa yang ingin di lakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini tidak

menggunakan aturan – aturan yang ketat bahkan bimbingan pun kurang

diberikan, sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan

kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak diijinkan untuk memberi

keputusan untuk dirinya sendiri, tanpa pertimbangan orang tua dan

berperilaku menurut apa yang diinginkannnya tanpa ada kontrol dari orang

tua.

Pola asuh permisif, bersifat children centered yakni cara orang tua

memperlakukan anak sesuai dengan kemauan anak atau keputusan di tanagan

anak. Dampaknya anak implusif, agresif, manja, kurang mandiri, kurang

percaya diri, selalu hidup bergantung, salah bergaul, rendah diri, nakal,

kontrol diri buruk, egois, suka memaksa keinginan, kurang

bertanggungjawab, berperilaku agresif dan antisosial (Sunarty, 2016).

2. Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh dimana orang tua menerapakan

aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberikan kesempatan

pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan

dihukum. Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan akibat hilangnya

kebebasan pada anak, inisiatif dan aktivitasnya menjadi kurang, sehingga

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

33

anak menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya. Anak yang dididik

dalam pola asuh otoriter, cenderung memiliki kedisplinan dan kepatuhan yang

semu.

Dampak pola asuh otoriter jika diterapkan secara berlebihan akan

membuat anak memiliki sikap acuh, pasif, terlalu patuh, kurang inisiatif, dan

kurang kreatif (Sugianto, 2015).

Pola asuh otoriter memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu (Ningrum, 2015):

a. tingginya kontrol dari orang tua terhadap anak. Orang tua dengan pola

asuh otoriter senantiasa berupaya mempengaruhi aktivitas anak secara

berlebihan untuk mencapai tujuan, menanamkan aturan-aturan yang sangat

ketat disertai dengan sistem hukuman yang ditakuti anak.

b. Tuntutan kedewasaan terhadap anak. Orang tua dengan pola asuh

otoriter cenderung memaksa ank untuk mencapai suatu tingkat kemampuan

secar intelektual, sosial dan emosional tanpa memberi kesempatan pada anak

untuk berdikusi.

c. Kurang seimbanganya komunikasi orang tua dengan anak, karena orang

tua tidak menanyakan bagaimana pendapat dan perasaan anak bila

mempunyai persoalan yang harus dipecahkan namun cenderung memaksakan

kehendak pada anaknya.

d. Kurang kasih sayang orang tua terhadap anak. Pola asuh otoriter ditandai

dengan kurangnya kehangatan, cinta perawatan dan perasaan kasih serta

keterlibatan yang meliputi penghargaan dan pujian terhadap prestasi anak.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

34

3. Pola asuh demokratis

Orang tua yang menerapakan pola asuh demokrastis memperlihatkan

dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh

pengertian anak dan orang tua, memberi penjelasan secararasional dan

objektif jika keinginan dan pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini,

anak tumbuh rasa tanggung jawab, mampu bertindak sesuai dengan norma

yang ada. Pola auh demokratis ini, di samping memiliki sisi positif dari anak,

terdapat juga sisi negatifnya di mana anak cenderung mendorong kewibawaan

otoritas orang tua, karena segala sesuatu itu harus dipertimbangkan oleh anak

kepada orang tua.

Pola asuh demokratis dapat meningkatkan kemandirian anak, karena

ucapan dan tindakan orang tua ssperti memandang dirinya dan anak punya

peran masing-masing, memberikan tanggung jawab, dan mendorong anak

melakukan aktivitasnya sendiri, berdialog, saling memberi dan menerima,

mendengarkan keluhan, menghormati dan menghargai suatu keputusan,

bertindak secara obyektif, tegas, hangat, dan penuh pengertian, tegas dalam

mengambil keputusan.

Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri pada ana, selalu

menyemangati anak berbuat sesuai dengan kemampuan sendiri sesuai tahapan

perkembangan, mendorong anak mampu membuat keputusan sendiri, selalu

mendorong melakukan pekerjaan dan kegiatan sendiri, berani mengambil

keputusan dan menanggung risiko dari keputusannya sendiri (Sunarty, 2016).

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

35

Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

kepribadian anak setelah menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dan

unsur-unsur watak seorang individu sebenarnya sudah diletakkan

benihbenihnya ke dalam jiwa seorang individu sejak awal, yaitu pada masa ia

masih kanak-kanak (Sofiyanti,2016).

2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu

karakteristik orang tua yang berupa (Adawiah, 2017).

1. Kepribadian orang tua

Setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi,

sikap dan kematangannya, karakteristik tersebut akan mempengaruhi

kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang tua dan

bagaimana tingkat sensitifitasorang tua terhadap kebutuhan anak – anaknya.

2. Keyakinan

Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan

mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah laku

dalam mengasuh anak – anaknya.

3. Persamaan dengan pola asuh yang diterima orang tua

Bila orang tua merasa bahwa orang tua mereka dahulu berhasil

menerapkan pola asuhnya pada anak dengan baik, maka mereka akan

menggunakan teknik serupa dalam mengasuh anak bila mereka merasa pola

asuh yang digunkan orang tua mereka tidak tepat, maka orang tua akan

beralih keteknik pola asuh yang lain:

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

36

a) Penyesuaian dengan cara disetujui kelompok

Orang tua yang baru memiliki anak atau yang lebih muda dan kurang

berpengalaman lebih dipengaruhi oleh apa yang dianggap anggota kelompok

(bisa berupa keluarga besar, masyarakat) merupakan cara terbaik dalam

mendidik anak.

b) Usia orang tua

Orang tua yang berusia muda cenderung lebih demokratis dan

pemissive bila dibandingkan dengan orang tua yang berusia tua.

c) Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah mendapat pendidikan yang tinggi, dan mengikuti

kursus dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik pengasuhan

authoritative dibandingkan dengan orang tua yang tidak mendapatkan

pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh anak.

d) Jenis kelamin

Ibu pada umunya lebih mengerti anak dan mereka cenderung kurang

otoriter bila dibandingkan dengan bapak.

e) Status sosial ekonomi

Orang tua dari kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras,

memakasa dan kurang toleran dibandingkan dengan orang tua kelas atas.

f) Konsep mengenai peran orang tua dewasa

Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional cenderung lebih

otoriter dibandingkan orang tua yang menganut konsep modern.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

37

g) Jenis kelamin anak

Orang tua umumnya lebih keras terhadap anak perempuan daripada

anak laki – laki.

h) Usia anak

Usia anak dapat mempengaruhi tugas – tugas pengasuhan dan harapan

orang tua.

i) Temperamen

Pola asuh yang diterapakn orang tua akan sangat mempengaruhi

temeperamen seorang anak. Anak yang menarik dan dapat beradaptasi akan

berbeda pengasuhannya dibandingkan dengan anak yang cerewet dan kaku.

j) Kemampuan anak

Orang tua akan membedakan perlakuan yang akan diberikan untuk

anak yang berbakat dengan ank yang memiliki masalah dalam

perkembangannya.

k) Situasi

Anak yang mengalami rasa takut dan kecemasan biasanya tidak diberi

hukuman oleh orang tua. Tetapi sebaliknya, jika anak menentang dan

berperilkau agresif kemungkinan orang tua akan mengasuh dengan pola

authoritatif.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

38

2.2. Perilaku Bullying

2.2.1 Definisi perilaku bullying

Perilaku bullying merupakan sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini

di perlihatkan ke dalam akal, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini

dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat,

tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dilakukan dengan perasaan

senang (Astuti, 2017).

Bully berarti menggertakkan atau mengganggu orang yang lebih lemah.

Istilah bullying kemudian digunakan untuk menunjukkan perilaku agresif

seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan secara berulang-ulang

terhadap orang atau sekelompok orang lain yang lebih lemah untk menyakiti

korban secara fisik maupun mental. Bullying bisa berupa kekerasan dalam

bentuk fisik (misalnya: menampar, memukul, menganiaya, menciderai),

verbal (misalnya: mengejek, mengolok-olok, memaki), dan mental/psikis

(misalnya: memalak, mengancam, mengintimidasi, mengucilkan) atau

gabungan diantara ketiganya.

Bullying terjadi karena dua hal: pertama, adanya ketidakseimbangan

kekuatan antara pelaku bullying paling kuat dan target (korban) yang lebih

lemah. Ketidakseimbangan kekuatan ini bisa berupa ukuran badan, kekuatan

fisik, kepandaian bicara, gender (jenis kelamin), status sosial, dan perasaan

lebih superior. Unsur ketidakseimbangan kekuatan dan intensitas yang

berulang-ulang inilah yang membedakan bullying dengan bentuk kekerasan

lainnya (Prasetyo, 2011).

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

39

Bullying merupakan perilaku yang tidak diharapkan terjadi terutama di

lingkungan sekolah. Bullying dapat diartikan sebagai perilaku agresif yang

terjadi di kalangan anak terutama usia sekolah dan melibatkan

ketidakseimbangan kekuatan yang berpotensi untuk dilakukan secara

berulangulang (Control Disease Center: National Center for Injury

Prevention and Control). Bullying adalah bentuk agresivitas yang dilakukan

oleh satu individu maupun secara berkelompok terhadap individu atau

kelompok lain dengan tujuan mendominasi (dominate), menyakiti (hurt), atau

mengasingkan pihak lain (exclude another) (Putri, 2015).

Faktor risiko bullying terdiri atas variabel psikologis, emosional,

biologis dan faktor lingkungan. Bullying merupakan kontruksi komplek yang

terlihat dan dapat mempengaruhi jumlah serta tergantung pada faktor anak

seperti faktor psikologis, kognitif, emosi dan lingkungan sekitar yang spesifik

seperti harapan orang tua dan status sosial ekonomi. Jumlah sibling dan

kurangnya keterlibatan orangtua merupakan faktor keluarga yang berisiko

meningkatkan perilaku bullying (Hermalinda,2017).

Perilaku bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan secara

berulang oleh sebagaian siswa atau lebih yang bersifat menyerang karena

adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat. Contoh dari

perilaku bullying anatara lain mengejek, menyebarkan gosip, menghasut,

mengucilkan, menakut-nakuti (intimidasi), mengancam, menindas, memelak

atau menyerang secara fisik seperti mendorong, menampar, atau memukul

(Nurhayanti, 2013).

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

40

2.2.2 Peran dalam Bullying

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam perilaku bullying dapat dibagi

menjadi 4 (empat) (Zakiyyah, 2017):

a. Bullies (pelaku bullying) yaitu murid yang secara fisik dan/atau

emosional melukai murid lain secara berulang-ulang. Pelaku bullying sering

memperlihatkan fungsi psikososial yang lebih buruk daripada korban bullying

dan murid yang tidak terlibat dalam perilaku bullying. Pelaku bullying juga

cenderung memperlihatkan simptom depresi yang lebih tinggi daripada murid

yang tidak terlibat dalam perilaku bullying dan simptom depresi yang lebih

rendah daripada victim atau korban.

b. Victim (korban bullying) yaitu murid yang sering menjadi target dari

perilaku agresif, tindakan yang menyakitkan dan hanya memperlihatkan

sedikit pertahanan melawan penyerangnya. Dibandingkan dengan teman

sebayanya yang tidak menjadi korban, korban bullying cenderung menarik

diri, depresi, cemas dan takut akan situasi baru.

c. Bully - victim yaitu pihak yang terlibat dalam perilaku agresif, tetapi juga

menjadi korban perilaku agresif bully victim menunjukkan level agresivitas

verbal dan fisik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lain.

d. Neutral yaitu pihak yang tidak terlibat dalam perilaku agresif atau

bullying.

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying

Perilaku bullying di sekolah agaknya iklim sekolah, kebijakan sekolah

dan pengawasan siswa memberikan kontribusi terhadap frekuensi terjadinya

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

41

masalah bullying disetiap sekolah tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku bullying adalah :

1. Status sosial ekonomi keluarga

2. Tingkat pendidikan orang tua

3. Komposisi keluarga (pendekatan, perceraian, kawin lagi)

4. Parenting style

2.2.4 Bullying disekolah dapat dikategorikan tiga kelompok

1. bullying secara fisik merupakan tindakan pelecehan atau penyerangan

secara fisik terhadap korbannya, seperti memukul, mencubit, menampar, dan

memalak (meminta secara paksa yang bukan barang miliknya).

2. Non-fisik : terbagi menjadi langsung dan tidak langsung:

1. Tidak langsung diantarnya adalah memanipulasi pertemanan,

mengasingkan, tidak mengikutsertakan, mengirim pesan menghasut, curang,

dan sembunyi – sembunyi.

2. Langsung seperti gerakan (tangan, kaki atau anggota badan lain) kasar

atau mengancam, menatap, muka mengancam, menggeram, hentakan

mengancam atau menakuti (Astuti, 2017).

Berbeda dengan keadaan siswa yang mengetahui secara persis kasus-kasus

bullying disekolah, banyak orang tua yang mengetahui ada masalah itu

disekolah. Kalaupun ada orang tua yang mengetahui, mereka sulit atau

tidak mau terlibat. Ini antara lain disebabkan oleh :

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

42

1. Orang tua kurang pengetahuan (informasi) atas kejadian disekolah.

2. Orang tua banyak memberikan kepercayaan kepada pihak sekolah dalam

mengawasi anak.

3. Orang tua tidak diajak berkomunikasi oleh anak, karena anak cenderung

takut atau enggan bicara pada orang tua atas masalah mereka disekolah.

Menurut mereka masalah bukan urusan orang tua.

4. Orang tua cenderung mempersepsikan bullying atau senioritas sebagai

bagian dari bentuk ajaran lain dilingkungan komunitas anak yang menjadi

masalah anak sendiri. Masalah bullying bagi sebagian orang tua dianggap

sebagai masalah yang hanya terjadi pada anak sekolah (Astuti, 2017).

3. bullying secara psikologis merupakan tindak yang tidak dilakukan secara

langsung (fisik maupun verbal) dengan sasaran lebih kearah psikis seperti

mengintimidasi, mengucilkan, mengabaikan dan diskriminasi (Ningrum,

2015).

2.2.5 Hambatan Bullying

Hambatan yang dirasakan siswa SMA dalam mengatasi bullying

adalah sebagai berikut (Astuti, 2017):

1. Kurangnya waktu dan jarang komnukasi yang jauh antara siswa dan guru

serta orang tua, menyebabkan anak menyelesaikan masalahnya dengan diri

sendiri atau peer groupnya.

2. Karena tradisi sekolah dan ada ancaman jika larangan dihapus, maka

mereka enggan untuk mengadukannya kepihak lain termasuk orang tua.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

43

Kurang kondusifnya sekolah dalam mengatasi masalah bullying, yang

seringkali tidak dipedulikan oleh para pengurus sekolah, memungkinkan

sekolah mengalami beban berat yang dampak selanjutnya menyebabkan

kondisi belajar siswa, kepercayaan diri, kehidupan sosialnya dan keluarganya

terganggu. Bullying adalah bagian dari perilaku agresif anak secara berulang

terhadap temannya atau sesama siswa lainnya yang menyebabkan adanya

korban.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

44

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 kerangka konsep penelitian

Kerangka kerja adalah keseluruhan konseptual sebuah penelitian. Tidak

setiap penelitian didasarkan pada teori formal atau model konseptual, namun

setiap penelitian memiliki kerangka kerja yang bersifat konseptual. Dalam

sebuah penelitian yang didasarakan pada teori, kerangka kerja adalah

kerangka teoritis. Dalam setiap studi yang berakar pada model konseptual

tertentu. Kerangka kerja tersebut adalah kerangka konseptual (walaupun

kerangka konseptual dan kerangka teoritis sering digunakan secara

bergantian)

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

Keterangan :

= variabel yang akan diteliti

= yang ada hubungan (variabel independen dan variabel

dependen)

Pola asuh orang tua :

1. Pola asuh otoriter

2. Pola asuh

permisif

3. Pola asuh

demokratis

Perilaku bullying pada

murid SMA

1. Fisik

2. Non fisik

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

45

Pola asuh adalah pola asuh orang tua atau pendidik yang mampu

memancarkan kewibawaan pada anak. Pendidik atau orang tua yang mampu

berbuat demikian, dia senantiasa mampu menampilkan perilaku yang

konsisten antara bahasa lisan dengan perbuatannya, menerima anak apa

adanya.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan

karena hipotesis bisa memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan data,

analisa dan interprestasi (Nursalam, 2013). Hipotesis pada penelitian ini

adalah :

Ha: Ada hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying pada siswa

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

46

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian ini adalah teknik yang digunakan penelitian untuk

menyusun studi dan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang

relevan dengan pertanyaan penelitian (Polit, 2012). Jenis rancangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan

cross sectional. Pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang menekan

waktu pengukuran atau observasi data variabel indepeden dengan dependen

hanya satu kali saja. Rancangan dalam penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada

siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

4.2 Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus

yang sama dapat berbentuk kecil ataupun besar (creswell, 2009). Populasi

yang gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1, dan 2 di SMA

Perguruan Gajah Mada Medan 2019. Populasi dalam penelitian ini murid

kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 pada SMA Perguruan Gajah Mada Medan yang

berjumlah 151 orang.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

47

4.2.2 Sampel

Pengambilan sampel adalah proses pemilahan sebagian populasi untuk

mewakili seluruh populasi. Sampel adalah subyek dari elemen populasi.

Elemen adalah unit paling dasar tentang informasi mana yang dikumpulkan.

Dalam penelitian keperawatan, unsur-unsurnya biasanya manusia (Grove,

2014).

Menurut Surakhmad teknik pengambilan sampel dengan Rumus

sebagai berikut : Apabila jumlah populasi sebanyak kurang lebih dari 100,

maka pengambilan sampel sekurang-kurang nya 50% dari ukuran populasi.

Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih 1000, ukuran sampel

diharapkan sekurang-kurangnya sebesar 15% dari ukuran populasi (Imron,

2010). Sampel pada penelitian ini murid kelas 1 dan 2 SMA. Rumus

pengambilan sampel sebagai berikut:

n = Jumlah sampel yang diambil

N = Jumlah anggota populasi

Dalam penelitian ini jumlah anggota populasi sebanyak 151 orang

perawat, maka penentuan jumlah sampel yang harus ditarik dengan

menggunakan rumus diatas adalah :

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

48

= 15% +

= 15% + 0.945(35%)

= 15% + 33.00%

= 48% x 151

= 0,48 x 151

= 72,48

S = 72 responden

4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambil sampel dalam dalam penelitian ini probability

sampling dengan menggunakan metode simple random sampling. Dimana

simple random sampling adalah desain probabilitas paling dasar, karena

teknik pengambil sampel dalam penelitian ini dengan simple random

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan cara

undian (Polit, 2012).

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

49

4.3 Variabel penelitian meliputi klasifikasi variabel dan definisi

Operasional

4.3.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang diduga menjadi

penyebab, pengaruh dan penentu pada variabel dependen (Polit dan Beck,

2012). Variabel independen dalam penelitian adalah pola asuh orang tua.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen (terikat) adalah perlakuan atau karakteristik yang

menjelaskan dan memprediksi hasil penelitian (Polit dan Beck, 2012).

Variabel dependen dalam penelitian ini perilaku bullying.

4.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah defenisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang di defenisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci defenisi operasional

(Nursalam, 2014).

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

50

Tabel 4.2 Defenisi Operasional Hubungan Pola Asuh dengan Perilaku

Bullying pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

N

o Variabel Definisi Indikator

Alat

ukur Skala Skor

1

2

Pola asuh orang tua

Perilaku bullying

gaya orang tua dalam

membimbing

anak

perilaku negatif dengan cara

mengejek

seseorang

atau siswa tanpa ada alasan

1. Pola asuh otoriter

2. Pola asuh

permisif

3. Pola asuh

demokratis

1. Fisik 2. Non fisik

Kuesioner

Kuesioner

Ordinal

Ordinal

Kurang

= 48-120

Baik

= 121-192

Ada perilaku bullying

= 18-45

Tidak ada perilaku

bullying

= 46-72

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti agar penelitian berjalan dengan baik (Polit & Beck,

2012). Instrument penelitian yang akan digunakan adalah angket berupa

kuesioner yang berisi mengenai masalah atau tema yang sedang diteliti

sehingga menampakkan pengaruh atau hubungan dalam penelitian dan skala

tersebut.

1. Pola asuh rang tua

Instrumen yang digunakan pada variabel independen adalah pola asuh

orang tua memiliki 48 pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan skala yang digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan

persepsi seseorang. Dengan altenatif jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

51

setuju (2), sangat tidak setuju (1). Dengan kategori pola asuh baik dan pola asuh

kurang baik, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana P= panjang kelas, sebesar 48 (selisih nilai tertinggi dan nilai

terendah) dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (pola asuh orang tua: kurang, baik)

didapatkan panjang kelas sebesar 72. Dengan menggunakan p= 72, maka

didapatkan hasil dari penelitian tentang pola asuh orang tua adalah sebagai

berikut:

Kurang : 48-120

Baik : 121-192

2. Perilaku bullying

Variabel dependen adalah perilaku bullying memiliki 18 pertanyaan

dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan

untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang. Dengan altenatif

jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1).

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

52

Dengan kategori ada perilaku bullying dan tidak ada perilaku bullying, yang

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana P= panjang kelas, sebesar 18 (selisih nilai tertinggi dan nilai

terendah) dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (pola asuh orang tua: kurang, baik)

didapatkan panjang kelas sebesar 27. Dengan menggunakan p= 27, maka

didapatkan hasil dari penelitian tentang pola asuh orang tua adalah sebagai

berikut:

Ada perilaku: 18-45

Tidak ada perilaku: 46-72.

4.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.5.1 Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Perguruan Gajah Mada Medan. Peneliti

memilih tempat ini dikarenakan lahan ini dapat memenuhi sampel yang telah

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

53

di tetapkan dan merupakan lahan praktek yang dapat memudahkan peneliti

untuk menelitinya.

4.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01-31 Maret tahun 2019 di

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

4.6 Prosedur Pengambilan Dan Pengumpulan Data

4.6.1 Pengambilan data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada

responden. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Mendapatkan izin penelitian dari STIKes Santa Elisabeth Medan Dan

Kepala Sekolah SMA Perguruan Gajah Mada.

2. Meminta kesediaan sampel menjadi calon responden

3. Peneliti menjelaskan cara pengisian responden

4. Peneliti membagikan kuesioner penelitian kepada responden dan Kepala

sekolah Perguruan Gajah Mada untuk mengetahui perilaku bullying di

sekolah.

4.6.2 Teknik pengumpulan data

Peneliti mengumpulkan data setelah mendapat izin dari ketua STIKes

Santa Elisabeth Medan. Kemudian peneliti meminta izin ke pihak sekolah

SMA Perguruan Gajah Mada Medan untuk melakukan pengumpulan data di

sekolah tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan informed consent pada

responden sebagai tanda persetujuan keikutsertaan dan memberikan

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

54

kuesioner kepada responden. Responden mengisi data demografi yaitu nama

initial, jenis kelamin, suku dan pernyataan pola asuh orang tua sebanyak 48

pernyataan dan perilaku bullying di sekolah sebanyak 18 pertanyaan. Peneliti

mendampingi responden, apabila ada pernyataan yang tidak jelas dan dapat

menjelaskan kepada responden. Setelah selesai peneliti mengumpulkan

kuesioner kembali dan memeriksa apakah kuesioner yang telah diisi sudah

lengkap.

4.6.3 Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas menunjukkan ketepatan pengukuran suatu instrumen,

artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur

apa yang seharusnya diukur. Uji validitas suatu instrumen (dalam kuesioner

dikatakan dengan menggunakan rumus teknik correlation koefisien (r)

dengan ketentuan bila r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid dan bila r <

dari r tabel maka dikatakan tidak valid.

Uji reliabilitas dilakukan setelah data dinyatakan valid, analisis

dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pernyataan dikatakan variabel jika

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu.

Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini pada kuesioner pola asuh

orang tua dan perilaku bullying tidak dilakukan karena menggunakan

kuesioner yang sudah baku untuk pola asuh Yoga (2016) dan perilaku

bullying Annisaa (2017).

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

55

4.7 Kerangka Operasional

Bagan 4.3. Kerangka Operasional Hubungan Pola Asuh Orang dengan

Perilaku Bullying pada Siswa di SMA Perguruan Gajah Mada

Medan 2019

4.8 Cara Analisis Data

Data kuesioner dikumpulkan dan dianalisa, data yang diperoleh diolah

dengan bantuan komputer dengan tiga tahapan. Tahap pertama editing yaitu,

memeriksa kebenaran data dan memastikan data yang diinginkan dapat

dipenuhi, tahap kedua coding yaitu, mengklasifikasikan jawaban menurut

Pengajuan judul proposal

Prosedur izin penelitian

Pengambilan data awal

SMA Perguruan Gajah

Mada

Informed consent

Evaluasi

Pengelolaan data

Analisa data

Hasil

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

56

variasinya dengan memberi kode tertentu, yang ketiga tabulasi yaitu, data

yang telah terkumpul ditabulasi dalam bentuk tabel. Analisa data meliputi:

1. Untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.

Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Analisis ini

menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yaitu

variabel independen (pola asuh orang tua) dan variabel dependen (perilaku

bullying).

2. Untuk mengukur hubungan antara variabel penelitian yaitu variabel

independen (pola asuh orang tua) dengan variabel dependen (perilaku

bullying). Analisis yang digunakan bivariat dengan menggunakan uji Chi-

square dengan tingkat kepercayaan 95% dimana taraf signifikan 0,05,

sehingga bila ditemukan hasil analisis statistik (p< 0,05) maka variabel

dinyatakan berhubungan secara signifikan.

4.9 Etika Penelitian

Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir 90% subjek yang

dipergunakan adalah manusia, sehingga peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika penilitian (Nursalam, 2008). Prinsip-prinsip etika penilitian

sebagai berikut :

1. Lembar persetujuan responden (Informed Consent)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian terlebih dahulu

sebelum melakukan penelitian. Responden dijelaskan terlebih dahulu

mengenai persetujuan tentang akan dilakukannya penelitian sehingga

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

57

responden setuju dan peneliti memberikan lembar persetujuan untuk ditanda

tangani. Pada penelitian ini seluruh responden menandatangani lembar

persetujuan untuk menjadi responden.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti memberikan jaminan dalam menggunakan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil yang akan disajikan. Peneliti memberikan kode angka sebagai

pengganti nama responden sehingga identitas responden dapat terjamin

kerahasiaannya.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan dari data-data yang diperoleh dari responden dijamin oleh

peneliti. Peneliti hanya mengungkapkan data yang didapatkan tanpa

menyebutkan nama asli subyek penelitiannya. Penelitian ini sangat dijaga

kerahasiaannya dan dijamin keamanannya guna mengembangkan penelitian

yang selanjutnya akan dibuat oleh peneliti lain. Hard file berupa kuesioner

akan peneliti hanguskan 3 bulan setelah penelitian dan softfile pada

penyimpanan komputer akan diberi password untuk melindungi kerahasian

data dari responden.

Keterangan layak etik, sesuai dengan nomor surat etik penelitian

kesehatan nomor 0180/KEPK/PE-DT/V/2019 dengan judul hubungan pola

asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa Perguruan Gajah Mada

Medan 2019.

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

58

Dinyatakan layak etik sesuai tujuh standar WHO 2011, yaitu:

1. Nilai sosial

2. Nilai ilmiah

3. Pemerataan bebas dan manfaat

4. Resiko

5. Bujukan/Eksploitas

6. Kerahasiaan/Privacy

7. Persetujuan setelah penjelasan

Yang merujuk pada pedoman CIOMS 2016. Hal ini seperti yang ditunjukkan

oleh terpenuhinya indikator setiap standar.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

59

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada penelitian ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan

mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019. Penelitian ini dimulai pada tanggal

01-30 Maret 2019 responden pada penelitian ini adalah siswa-siswi Perguruan

Gajah Mada Medan. Dari hasil penelitian distribusi dan persentase yang

dijelaskan adalah data demografi responden jenis kelamin, dan suku.

Perguruan Gajah Mada Medan adalah sekolah swasta yang terletak di

Medan perjuangan. Sekolah ini di lengkapi sarana dan prasarana antara lain

laboratorium komputer, UKS, lapangan olahraga, ruangan kesenian, dan

memiliki ekstrakulikuler diantaranya: basket, bulu tangkis, sepak bola, pencak

silat, dan futsal, semua kegiatan ekstrakulikuler ini boleh diikutin oleh seluruh

siswa-siswi. Setiap sekolah memiliki tata tertib sendiri, baik untuk siswa,

guru, dan karyawan. Setiap pelanggaran terhadap tata tertbi yang ada akan

mendapat sanksi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Siswa yang

bermasalah akan ditangani oleh pihak-pihak yang telah ditentukan, antara lain

oleh guru bimbingan dan konseling.

Orangtua siswa setiap satu tahun sekali yaitu saat penerimaan raport

kenaikan kelas akan bertemu dengan pihak sekolah untuk membahas masalah-

masalah yang dihadapi siswa selama satu tahun dan menentukan jalan keluar

yang sesuai atau tepat. Siswa yang bermasalah dengan kasus berat akan

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

60

panggil orangtuanya untuk bertemu pihak sekolah sedangakn untuk kasus

yang ringan atau sedang akan diberi teguran lisan dan surat peringatan.

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Suku, di

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Dari hasil penelitian, diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin, suku, di SMA Perguruan Gajah Mada Medan sebagai beriikut :

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan karakteristik di

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Karakteristik Frekuesi (f) Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki 29 40,3 Perempuan 43 59,7

Total 72 100

Suku

Jawa 15 20,83 Madura 2 2,8

Batak 40 55,6

Dll 15 20,8

Total 72 100

Berdasarkan tabel 5.1 hasil ditribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin

mayoritas perempuan 43 orang (59,7%). Berdasarkan suka mayoritas suku

Batak berjumlah 40 orang (55,6%) dan minoritas suku Madura berjumlah 2

orang (2,8%).

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

61

5.1.2 Distribusi frekuensi pola suh orang tua pada siswa SMA Perguruan

Gajah Mada Medan 2019

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi pola asuh orang tua

pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua pada siswa di SMA

Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Pola asuh Frekuensi (f) Persentase (%)

Kurang 58 80,6 Baik 14 19,4

Total 72 100

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi pola asuh orang tua

pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019 mayoritas pola asuh

kurang sebanyak 58 orang (80,6%).

5.1.3 Distribusi frekuensi perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan

Gajah Mada Medan 2019

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi perilaku bullying pada

siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Reponden Berdasarkan Perilaku Bullying

pada siswa di SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Perilaku bullying Frekuensi (f) Persentase (%)

Ada 39 54,2

Tidak ada 33 45,8

Total 72 100

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi perilaku bullying

pada siswa Perguruan Gajah Mada Medan 2019. Ada perilaku bullying

sebanyak 39 orang (54,2%).

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

62

5.1.4 Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Bullying pada

siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Berdasarkan hasil penelitian hubungan pola asuh orang tua dengan

perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.4. Tabulasi Silang Antara Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah

Mada Medan 2019

Pola asuh

Perilaku Bullying

p-value Ada

perilaku

Tidak ada

perilaku Total

F % F % F %

0,040 Kurang 35 60,3 23 39,7 58 100

Baik 4 28,6 10 71,4 14 100

Hasil analisis hubungan antara pola asuh dengan perilaku bullying

didapatkan dari 58 orang (100%), pola asuh kurang dengan adanya perilaku

bullying sebanyak 35 orang (60,3%) dan tidak ada perilaku bullying sebanyak

23 orang (39,7%), sedangkan dari 14 orang (100%) diperoleh pola asuh baik

dengan tidak adanya perilaku bullying sebanyak 10 orang (71,4%) dan ada

perilaku bullying sebanyak 4 orang (28,6%). Hasil uji statistik diperoleh p-

value 0,040, maka dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara pola

asuh orang tua dengan perilaku bullying.

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

63

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pola asuh orang tua di SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orangtua di SMA

Perguruan Gajah Mada Medan pola asuh kurang yaitu 58 orang (80,6%). Hal

ini disebabkan karena orang tua kurang mengatur jadwal jam belajar, kurang

mengatur kegiatan anak didalam dan diluar sekolah. Pola asuh yang kurang

pada perguruan gajah mada berdasarkan hasil wawancara dengan anak

tersebut bahwa orang tua mengatur waktu belajar anak, membatasi semua

kegiatan anak dan selalu membuat peraturan rumah tanpa memberitahu anak,

dan membela anak walaupun anak tersebut melakukan kesalahan, orang tua

juga tidak memperhatikan tugas atau peran sebagai orang tua.

Sunarty (2016) menyatakan pola asuh negative pada siswa dapat dilihat

melalui ucapan dan tindakan ketika berkomunikasi, bertransaksi atau

berinteraksi dengan anak, selalu mengkritik, melindungi berlebihan, tidak

konsisten, selalu mendebat, serba mengatur, dan orangtua selalu mau dilayani.

Hasil ini sesuai dengan pendapat, Gordon (2000) dan James (2002) yang

menyatakan bahwa pola asuh negatif berdampak buruk bagi perkembangan

kepribadian anak, termasuk menghambat kemandirian anak. Pola perilaku

orangtua juga suka mengabaikan baik secara fisik maupun psikis, yang sangat

menghambat perkembangan kemandirian anak.

Tugas utama orangtua adalah untuk mengasuh anak agar menjadi orang

bertanggung jawab dan menjadi orang dewasa yang kreatif dan dapat

mengembangkan hubungan yang berarti dalam rentang kehidupan. Agar

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

64

pertumbuhan dan perkembangan berjalan sebaik-baiknya. Anak perlu diasuh

dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dilingkungan kehidupan keluarga.

Salah satu peran orang tua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung

perkembangan anak kearah yang positif (Setiawati, 2017).

Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama yang diperoleh anak

dalam kehidupannya. Dilingkugan keluarga seorang anak pertama kalinya

mengenal berbagai hal. Selain itu keluarga juga merupakan lembaga

pendidikan tinggi yang bersifat nonformal yang secara langsung maupun tidak

langsung memberi pengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan dan

perilaku anak, jadi keluargalah kecenderungan anak tersebut dibentuk (Korua,

2015).

Saat tumbuh melewati masa awal anak-anak pola asuh disebabkan

oleh perkembangan kognitif. Berbagai kemampuan baru untuk berpikir

tentang diri mereka atau orang lain dan memahami dunia mereka

memungkinkan anak untuk mengembangkan hubungan sebaya yang lebih

dalam dan bermakna. Disekolah, sebagian besar waktu dihabiskan oleh anak

bersama teman-temannya dibandingkan orang tua mereka. Hal tersebut

mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi siswa

untuk melakukan bullying yakni lingkungan sekitar tempat anak berada

(Pratama, 2016).

Lingkungan dimana individu didalamnya bisa melakukan kekerasan

ataupun perbuatan melanggar norma lainnya dapat mendukung seseorang

menjadi pelaku bullying. Hal tersebut membuat siswa mudah meniru

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

65

kecenderungan lingkungan tersebut dan merasa tidak bersalah saat

melakukannya, sehingga timbullah kecenderungan bullying. Selain itu,

lingkungan di dalam sekolah juga dapat mempengaruhi timbulnya bullying.

Seperti kedisiplinan yang sangat kaku dan peraturan yang tidak konsisten

(Hestina, 2017).

5.2.2 Perilaku bullying pada siwa SMA Perguruan Gajah Mada Medan

Berdasarkan hasil penelitian dari 72 orang responden diperoleh hasil

bahwa jumlah siswa yang melakukan perilaku bullying dan mayoritas yang

ada melakukan perilaku bullying sebanyak 39 orang (54,2%). Ada perilaku

bullying disebabkan karena ada dorongan dengan sengaja oleh teman,

dipukul atau di tendang dengan keras, dan mengancam secara fisik untuk

menyakiti temannya (korban). Korban bullying pada anak sekolah perguruan

gajah mada jika bertemu dengan teman yang suka membullyingnya dia akan

menghindar dan tidak akan bertemu dengan temannya tersebut dan ia pergi

sekolah harus menjaga sikap agar tidak di bullying oleh temannya tersebut.

Mulachela (2017) yang meneliti tentang perilaku bullying pada remaja

ditinjau dari self esteem dan jenis kelamin disekolah SMA Negeri 7

Pekanbaru yang dimana perilaku bullying lebih banyak dilakukan pada remaja

putra dibandingkan remaja putri, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 7

Pekanbaru lebih banyak melakukan perilaku bullying pada jenis kelamin laki-

laki dari pada perempuan.

Anak laki-laki cenderung melakukan tindakan bullying dibandingkan

dengan anak perempuan. Anak laki-laki cenderung melakukan perilaku

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

66

bullying dalam bentuk agresif fisikal. Bullying juga dikatakan sebagai sebuah

tindakan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan tujuan

menyakiti orang tersebut dan dilakukan secara berulang dari waktu kewaktu,

seseorang yang mendapat perilaku bullying disebut korban bullying (Salmi,

2018).

Korban bullying dapat mengalami perasaan cemas, marah, tak berdaya,

kesepian, perasaan terisolasi dan teraniaya. Dampak lain yang dialami adalah

kesulitan dalam berkonsentrasi pada saat belajar dan mengalami penurunan

prestasi akademik dan cenderung takut pergi kesekolah (Yani, 2017).

Kecenderungan Bullying dapat terjadi karena kesalahpahaman

(prasangka/ prejudice) antar pihak yang berinteraksi. Bullying bukanlah

mrupakan suatu kecenderungan yang kebetulan terjadi, melaikan dipengaruhii

oleh berbagai faktor seperti faktor sosial, budaya dan ekonomi. Biasanya

dilakukan oleh pihak-pihak yang erasa lebih kuat, lebih berkuasa, atau bahkan

merasa lebih terhormat untuk menindas pihak lain untuk memperoleh

keuntungan tertentu. Kecenderungan Bullying dapat terjadi dimana saja,

seperti keluarga masyarakat dan sekolah yang merupakan pusat pendidikan

(Hestina, 2017).

Bullying dalam dunia pendidikan termasuk dalam tindakan kekerasan

yang merugikan orang lain. Disebut kekerasan karena tindakan yang

dilakukan untuk menyakiti orang lain, atau bisa juga dengan tujuan tertentu,

misalnya mencari perhatian, ingin berkuasa di sekolah, bahkan ingin dibilang

jagoan. Bila dilakukan terus menerus bullying di sekolah akan menimbulkan

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

67

trauma, ketakutan, kecemasan, depresi, bahkan kematian. Bullying di sekolah

biasanya terjadi pada pihak yang tak berimbang secara kekuatan maupun

kekuasaan. Korban bullying memang telah diposisikan sebagai target (Sari,

2017).

Dampak jangka panjang pada korban bullying adalah merasa cemas

yang berkelanjutan, penyesuaian sosial yang buruk, ingin pindah atau bahkan

putus sekolah, sulit berkonsentrasi di kelas dan timbul rasa takut (Sari, 2010).

Sedangkan dampak dari korban bullying secara fisik biasa mengalami pusing,

mual muntah, jantung berdebar, nafsu makan menurun, dan demam.

5.2.3 Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa

SMA Perguruan Gajah Mada Medan 2019

Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara pola asuh orang tua

dengan perilaku bullying. Ada perilaku bullying di SMA Perguruan Gajah

Mada Medan 2019 disebabkan karena adanya cemoohan, dan menurunkan

harga diri seseorang yang dimana pola asuh orang tua kurang memperhatikan

anak dalam pergaulan diluar lingkungan rumah. Beberapa faktor lain yang

mempengaruhi perilaku bullying selain faktor pola asuh faktor lain yaitu

jumlah saudara, keharmonisan keluarga, pengalaman, lingkungan sekolah,

kebijakan sekolah dan pergaulan.

Jumlah saudara yang sedikit akan memberikan rasa keharmonisan di

banding dengan anak yang memiliki jumlah saudara banyak karena mereka

akan cenderung lebih menunjukkan kelebihannya satu sama lain sehingga

perilaku bullying lebih banyak terjadi yang berpengaruh dalam pergaulannya

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

68

sebagai pengalaman yang didapatkan dalam keluarga. Remaja yang berasal

dari keluarga yang besar memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam

bullying antara saudara sehingga anak menganggap perilaku bullying sebagai

sesuatu yang normal dan diterima (Wong et al, 2009).

Pergaulan anak disekolah akan lebih banyak bersama teman

sebayanya. Anak yang berkelompok dengan kesamaan umur akan mudah

terpengaruh dengan teman sebaya terutama tingkah laku melanggar peraturan

atau disiplin, sehingga mendapat pengakuan dari kelompok tersebut.

Orang tua merupakan sumber pengaruh terkait dengan perilaku

bullying pada remaja. Sikap orang tua yang positif seperti kehangatan

keluarga atau dukungan bisa melindungi remaja dari keterlibatan bullying

baik sebagai pelaku maupun korban.

Perilaku bullying bukan perilaku yang terbentuk dengan sendirinya,

melainkan dari pengalaman yang pernah dialami baik dalam keluarga maupun

sekolah. Keluarga dan sekolah adalah dua sistem yang sangat penting dalam

kehidupan anak. Saat memasuki sekolah keterampilan kognitif anak akan

berkembang, selain itu perkembangan emosi dan sosial anak juga akan

terpengaruhi. Kebijakan sekolah yang baik dan sekolah memiliki soccial

support sebagai sarana penyelesaian masalah sosial siswa sehingga perilaku

agresif seperti bullying dapat ditekan dan dikendalikan.

Korua (2015) berpendapat bahwa orang tua yang memiliki pola asuh

yang kurang tepat dalam membimbing anak-anaknya dan kurang

memperhatikan sikap dan perilaku anak didalam dan diluar sekolah karena

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

69

kurang memperhatikan anak akibatnya anak melakukan perilaku menyimpang

seperti perilaku bullying.

Pola asuh orang tua merupakan cara sikap atau perilaku orang tua saat

berinteraksi dengan anak, termasuk cara penerapan aturan, mengajarkan

nilai/norma, memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukkan sikap

dan perilaku baik sehingga dijadikan panutan bagi anaknya (Yoga, 2016).

Pola asuh orang tua yang tidak baik tidak selamanya mengalami

perilaku bullying. Dimana anak merasa tidak berguna, tidak berdaya, apatis,

tidak diterima, terbuang dari keluarga, kurang bertanggung jawab, tidak mau

mengalah, harga diri yang rendah, sering bermasalah dengan temannya, dan

tidak mandiri (Sunarty, 2016).

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

70

BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Pada bagian akhir penelitian ini, peneliti memaparkan beberapa simpulan

yang dapat mengambil dan saran yang didasarkan pada temuan hasil

penelitian secara umum peneliti menyimpulkan bahwa pola asuh berhubungan

dengan perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan

2019. Secara lebih khusus peneliti dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Pola asuh pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan Tahun

2019 mayoritas siswa mengalami kurang pola asuh orang tua

sebanyak 58 orang (80,6%). Kesimpulannya orang tua siswa tersebut

kurang memperhatikan anaknya.

2. Perilaku bullying pada sekolah SMA Perguruan Gajah Mada

mayoritas siswa mengalami ada perilaku bullying pada siswa SMA

Perguruan Gajah Mada sebanyak 39 orang sebanyak (54,2%) dan

tidak ada perilaku bullying sebanyak 33 orang (45,8%).

Kesimpulannya lebih banyak ada perilaku bullying pada sekolah

SMA Perguruan Gajah Mada.

3. Berdasarkan dari uji chi square didapatkan p-value = 0,000 (p<0,05)

yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua

dengan perilaku bullying pada siswa SMA Perguruan Gajah Mada

Medan Tahun 2019.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

71

6.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan jumlah responden sebanyak 72

orang mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada

siswa SMA Perguruan Gajah Mada Medan, maka dapat disarankan kepada:

1. Sekolah Perguruan Gajah Mada

Hasil penelitian ini diharapkan agar pihak sekolah diharapkan dapat lebih

meningkatkan pendidikan tentang dampak perilaku bullying yang akhir-akhir

ini menjadi masalah serius di bidang pendidikan. Pihak sekolah juga harus

senantiasa memantau dan mengontrol setiap perilaku negatif siswa agar tidak

memberikan dampak yang lebih buruk di kemudian hari dengan lebih

mempertegas peraturan-peraturan sekolah khususnya yang mengatur tentang

perilaku kekerasan di lingkungan sekolah. Bimbingan Konseling secara

efektif membuka layanan untuk menanamkan nilai-nilai moral sehingga

menumbuhkan rasa empati siswa terhadap teman sebayanya.

2. Orang tua

Orang tua diharapkan agar lebih memperhatikan dalam menerapkan pola

asuh yang tepat kepada anak sesuai dengan karakter anak. Khususnya bagi

orang tua yang memiliki anak remaja diharapkan selalu memberikan

pendidikan yang baik serta selalu memperhatikan anaknya supaya tidak

terjerumus ke dalam perilaku menyimpang yang dapat membawa dampak

buruk. Hendaknya orang tua dapat mencontohkan perilaku yang positif,

besifat fleksibel, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

72

berlangsung, memahami anak yang masih berusia remaja sedang mengalami

masa peralihan.

3. Bagi siswa/i

Hendaknya bagi siswa meningkatkan pengetahuan mengenai bullying bahwa

bullying itu tidak hanya berupa penyerangan secara fisik dan non fisik, tetapi

juga secara lisan seperti mengejek sehingga dengan pengetahuan yang

dimiliki siswa dapat mengendalikan dan mengontrol diri dengan baik dari

perilaku bullying agar terwujud hubungan yang harmonis dalam

pergaulannya.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang

merupakan penyebab dari perilaku bullying sehingga dapat digunakan

sebagai data yang berkesinambungan serta berkelanjutan agar dapat

memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi permasalahan sesuai

dengan fenomena yang terjadi. Peneliti lain juga dapat meneliti apakah

perilaku bullying mempengaruhi proses tumbuh kembang remaja.

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

73

DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R. (2017). Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap Pendidikan

Anak: Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten

Balangan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(1), 33-48.

Arofa, I. Z. (2017). Pengaruh Perilaku Bullying terhadap Empati Ditinjau dari

Tipe Sekolah (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Astuti (2017). Meredam Bullying. Jakarta: Grasindo

Creswell, John (2009), Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed

Methods Approaches Third Edition, American: Sage

Fauzi, R. N. F., & Mamnu’ah, M. A. (2017). Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di Smp Muhammadiyah 2

Gamping Sleman Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah

Yogyakarta).

Grove, S.K., Burns, N., & Gray. J. (2014) Understanding Nursing Research:

Building an Evidence-Based Practice. Elsevier Health Sciences

Hestina, H., Yusmansyah, Y., & Mayasari, S. (2017). Hubungan Antara Pola

Asuh Orangtua Dengan Kecenderungan Bullying Siswa. ALIBKIN (Jurnal

Bimbingan Konseling), 5(6).

Korua, S. F., Kanine, E., & Bidjuni, H. (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja SMK Negeri 1 Manado. Jurnal

Keperawatan, 3(2).

Mulachela, Z. H., & Prasetyaningrum, J. (2017). Perilaku Bullying Pada Remaja

Ditinjau Dari Self Esteem Dan Jenis Kelamin (Doctoral dissertation,

Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Ningrum, S. D., & Soeharto, T. N. E. D. (2016). Hubungan Pola Asuh Otoriter

Orang Tua dengan Bullying di Sekolah pada Siswa SMP. Indigenous:

Jurnal Ilmiah Psikologi, 13(1).

Novrian, A. (2017). Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Kecenderungan

Perilaku Bullying Pada Remaja Muslim Kelas Ix Smp Negeri 3

Palembang.[SKRIPSI] (Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah

Palembang).

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

74

Nurhayanti, R., & Novotasari, D. (2013). Tipe Pola Asuh Orang Tua yang

berhubungan dengan Perilaku Bullying di SMA Kabupaten Semarang.

Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(1).

Nursalam (2013) Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedekatan Praktis.

Edisi 3. Jakarta : Salemba medika

Nursalam (2014) Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pedekatan Praktis.

Edisi 4. Jakarta : salemba medika

Polit, D.F., & Beck, C.T. (2012). Nursing research: genering and assessing

evidence for nursing practice. Lippincott Williams & wilkinks.

Pratama, Y. (2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Bullying

Remaja di SMP N 4 Gamping Sleman (Doctoral dissertation, STIKES

Jenderal Achmad Yani Yogyakara).

Salmi, S., Hariko, R., & Afdal, A. (2018). Hubungan kontrol diri dengan perilaku

bullying siswa. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 8(2), 88-99.

Sari, Y. P., & Azwar, W. (2017). Fenomena Bullying Siswa: Studi Tentang Motif

Perilaku Bullying Siswa Di SMP Negeri 01 Painan, Sumatera Barat.

Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 10(2), 333-367.

Siti'Rahmalia, H. D. (2015). Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Status

Identitas Diri Remaja. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu

Keperawatan, 2(2), 899-907.

Sugiyanto, W. P. (2015). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku

Prososial Siswa Kelas V SD Se Gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten

Kulon Progo Tahun Ajaran 2014/2015. Basic Education, 4(15).

Sunarty, K. (2016). Hubungan Pola Asuh Orangtua dan Kemandirian Anak.

Journal of Educational Science and Technology (EST), 2(3), 152-160.

Syofiyanti, D. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Bullying Remaja. Pelita

Bangsa Pelestari Pancasila, 11(1).

Yusuf, H., & Fahrudin, A. (2012). Perilaku bullying: asesmen multidimensi dan

intervensi sosial. Jurnal Psikologi, 11(2), 10.

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

75

Hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa SMA

Perguruan Gajah Mada Medan 2019.

No

Kegiatan

Waktu penelitian

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul

2 Izin pengambilan data awal

3 Pengambilan data awal

4 Penyusunan proposal penelitian

5 Seminar proposal

6 Revisi proposal

8 Prosedur izin penelitian

9 Memberi informed consent

10 Memberikan kuesioner

11 Pengolahan data menggunakan

komputerisasi

12 Analisa data

13 Hasil

16 Seminar hasil

17 Revisi skripsi

18 Pengumpulan skripsi

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

76

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

77

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

78

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

79

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

80

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

81

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

82

Lembar Penjelasan Kepada Responden

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rica Marintan Sitorus

Nim : 032015089

Alamat : Jln. Bunga Terompet No. 118 Pasar VIII Kec. Medan

Selayang

Adalah mahasiswa program studi ners tahap akademik yang sedang

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada

Medan Tahun 2019”. Penelitian ini untuk mengetahui self-regulation

mahasiswa dan prokrastinasi mahasiswa STIKes Santa Elisabeth Medan.

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang akan merugikan bagi

responden, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya digunakan

untuk kepentingan penelitian dan kesediaan saudara/I menjadi responden.

Apabila anda bersedia menjadi responden, saya mohon kesediaannya

untuk menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan serta melakukan

tindakan sesuai dengan petunjuk yang ada. Atas perhatian dan kesediaannya

menjadi responden saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

(Rica Marintan Sitorus)

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

83

INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN)

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk ikut berpartisipasi

sebagai responden setelah mendapat penjelasan dari saudari Rica Marintan

Sitorus dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua

Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa SMA Perguruan Gajah Mada

Medan 2019”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian

ini saya lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kapada peneliti untuk mengambil data-

data saya untuk digunakan sesuai kepentingan dan tujuan penelitian.Sebagai

responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan

melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang telah di sepakati antara

peneliti dan responden maka dengan ini saya menyatakan bersedia untuk

menjadi responden dalam penelitian ini,dengan catatan bila sewaktu-waktu

saya dirugikan dalam bentuk apapun,saya berhak membatalkan persetujuan

ini.

Medan, Maret 2019

(Responden)

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

84

LEMBAR KUESIONER KARAKTERISTK RESONDEN

Petunjuk pengsian :

a. Bacalah dengan teliti pertanyaan yang ada

b. Jawablah semua pertanyaan yang ada dengan memberi tanda silang(x)

pada jawaban yang di anggap benar

c. Terimakasih atas partisipasinya

I. Karakteristik Resonden

1. Nama:

2. Umur: : 11-15 tahun : 15-20

3. Jenis kelamin: Laki-laki : Perempuan

4. Suku :

a. Jawa

b. Madura

c. Batak

d. Dll…..

5. Pendidikan terakhir ibu :

a. Tidak sekolah

b. SD

c. SMP

Kode responden:

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

85

d. SMA

e. Perguruan tinggi

6. Pekerjaan ibu :

a. Bekerja

b. Tidak Bekerja

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

86

LEMBAR KUESIONER POLA ASUH ORANG TUA

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Mohon angket ini diisi untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada

2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia dan pilihlah keadaan yang

sebenarnya

3. Ada empat alternative jawaban, yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN PILIHAN

SS S TS STS

Pola asuh otoriter

1 Orang tua selalu mengatur waktu jam belajar saya.

2 Jika hendak bermain, tidak boleh pulang larut

malam di atas pukul 22.00 malam.

3 Orang tua mengatakan memperoleh prestasi di kelas adalah suatu keharusan.

4 Bila saya memberikan ide untuk keperluan

keluarga, orang tua akan marah dan menganggap

saya lancang.

5 Setiap saya melakukan kesalahan, orang tua akan

menghukum saya.

6 Bila saya ada perkelahian dengan saudara saya

dalam keluarga, maka orang tua memarahi saya dan saudara saya.

7 Jika saya memperoleh prestasi, orang tua tidak

pernah memberi penghargaan bahkan meminta saya

untuk belajar lebih giat lagi.

8 Orang tua tidak pernah memperhatikan dan memuji

ketika saya berprestasi.

Kode responden:

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

87

9 Orang tua selalu mengkomunikasikan semua peraturan yang dibuat secara jelas dengan saya.

10 Orang tua tidak pernah menekan saya untuk

melakukan sesuatu yang diinginkan orang tua.

11 Bila saya memberikan ide untuk keperluan keluarga, orang tua akan mempertimbangkan ide

saya tersebut.

12 Orang tua senang bila saya dapat mengambil keputusan untuk kegiatan saya sendiri.

13 Orang tua bersikap biasa saja, ketika mengetahui

saya melakukan kesalahan.

14 Bila saya melakukan suatu kesalahan, orang tua akan menasehati saya.

15 Orang tua selalu memberi pujian untuk memacu

prestasi saya.

16 Orang tua tidak pernah memberi selamat atas keberhasilan saya.

Pola asuh demokratis

17 Ketika saya meminta orang tua untuk bertukar

pikiran, orang tua akan membantu memecahkan masalah saya, tetapi sayalah yang memutuskan

jalan keluarnya.

18 Orang tua melatih saya untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan yang saya pilih sendiri.

19 Orang tua memberi saya hadiah, ketika saya

menjadi juara kelas.

20 Orang tua saya memberi pujian, karena saya mampu menyelesaikan segala pekerjaan di rumah

dengan baik.

21 Orang tua selalu membimbing saya apabila saya menghadapi masalah.

22 Orang tua memperhatikan perkembangan saya baik

di sekolah maupun di luar sekolah.

23 Orang tua memberiku penjelasan tentang arti pentingnya melaksanakan tugas dan tanggung

jawab di rumah maupun di sekolah.

24 Orang tua memberiku alasan apabila mereka

melarang saya bermain.

25 Saya tidak pernah berfikir untuk melanjutkan

kuliah atau tidak, tetapi orang tua meminya saya

melanjutkan sekolah.

26 Orang tua membiarkan saya melakukan apa saja sesuai keinginan saya.

27 Orang tua tidak pernah memuji apalagi memberi

hadiah, walaupun nilai raport saya bagus.

28 Apabila terjadi masalah, orang tua selalu membela saya meskipun sebenarnya saya yang bersalah.

29 Orang tua jarang berkomunikasi dengan saya.

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

88

30 Orang tua menghukum saya, apabila nilai raport saya jelek.

31 Orang tua memberikan peraturan tanpa

memberikan penjelasan kepada saya mengapa saya harus mematuhinya.

32 Apabila orang tua melarang saya dalam suatu hal,

maka orang tua akan benar-benar melarangnya

tanpa suatu alasan.

Pola asuh permisif

33 Orang tua lebih mengutamakan pekerjaannya

daripada saya.

34 Orang tua membiarkan saya bermain dengan teman, tanpa memperhatikan waktu pulang.

35 Ketika saya melakukan suatu kesalahan orang tua

hanya diam saja.

36 Meski saya sering terlambat sekolah, tetapi orang

tua tidak pernah memberiku hukuman.

37 Jika saya menonton acara TV dan lupa belajar,

orang tua tidak mengingatkan saya.

38 Orang tua tidak pernah mengajak saya untuk

menceritakan pengalaman saya di sekolah.

39 Meskipun saya berbuat baik pada orang lain, orang

tua tidak pernah memberiku pujian dalam bentuk apapun.

40 Orang tua tidak memberiku hadiah meskipun saya

mendapat juara kelas.

41 Orang tua selalu membatasi semua kegiatan saya.

42 Orang tua memberi saya dorongan untuk

meningkatkan potensi saya.

43 Orang tua selalu bersikap tegas terhadap kenakalan

saya.

44 Orang tua akan marah apabila saya tidak

mengerjakan tugas saya.

45 Orang tua selalu mengontrol setiap apa yang saya

lakukan.

46 Orang tua membiarkan saya dalam menghadapi

cita-cita saya.

47 Bila saya merayakan ulang tahun, orang tua akan

mengucapkan selamat dan memberikan hadiah sesuai keinginan saya.

48 Bila orang tua memberiku perintah, maka selalu

ada imbalannya apabila saya telah selesai mengerjakannya.

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

89

LEMBAR KUESIONER PERILAKU BULLYING

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

4. Mohon angket ini diisi untuk menjawab sluruh pertanyaan yang ada

5. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia dan pilihlah

keadaan yang sebenarnya

6. Ada empat alternative jawaban, yaitu :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S TS STS

Fisik

1 Saya didorong, ketika saya berjalan bersama

teman-teman

2 Saya Dipukul atau ditendang dengan keras

3 Ketika saya berjalan siswa lain ada yang

dengan sengaja menabrak saya

4 Barang-barang saya dirusak oleh siswa lain

dengan sengaja Seseorang mengomentari saya dengan pedas dibelakang saya

5 Saya diancam secara fisik ; dilukai, atau

dirugikan

Non fisik

6 Saya diabaikan jika siswa lain sedang

bersama teman temannya

7 Orang tua saya mengajarkan saya tentang yang baik

8 siswa lain membuat lelucon tentang diri saya

9 Tidak ada siswa yang mau berteman dekat

Kode responden:

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

90

dengan saya karena siswa lain tidak menyukai saya

10 Seorang siswa mencari teman untuk

memusuhi saya

11 Seseorang mengomentari saya dengan pedas dibelakang saya

12 Siswa lain mengkritik tentang penampilan

saya, dan saya tidak menyukainya

13 Ketika seorang siswa mengadakan kegiatan, saya tidak diundang karena siswa lain tidak

menyukai saya

14 Saya di ejek dan dikatai dihadapan saya

15 Seorang siswa mencari teman untuk membuat rumor tentang saya

16 Sesuatu dilempar kepada saya untuk

memukul saya

17 Saya diejek teman saya dengan mengatai saya

18 Saya Ditinggalkan ketika dalam suatu

kegiatan atau saat belajar kelompok

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

91

HASIL OLAH DATA PENELITIAN

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 16-20 tahun 72 100,0 100,0 100,0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 29 40,3 40,3 40,3

perempuan 43 59,7 59,7 100,0

Total 72 100,0 100,0

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Jawa 15 20,8 20,8 20,8

madura 2 2,8 2,8 23,6

Batak 40 55,6 55,6 79,2

Dll 15 20,8 20,8 100,0

Total 72 100,0 100,0

pendidikan terakhir ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

tidak sekolah 7 9,7 9,7 9,7

SD 8 11,1 11,1 20,8

SMP 13 18,1 18,1 38,9

SMA 34 47,2 47,2 86,1

Perguruan Tinggi 10 13,9 13,9 100,0

Total 72 100,0 100,0

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

92

pekerjaan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Bekerja 41 56,9 56,9 56,9

tidak bekerja 31 43,1 43,1 100,0

Total 72 100,0 100,0

pola asuh

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang 58 80,6 80,6 80,6

Baik 14 19,4 19,4 100,0

Total 72 100,0 100,0

Bullying

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

ada perilaku bullying 39 54,2 54,2 54,2

tidak ada perilaku

bullying 33 45,8 45,8 100,0

Total 72 100,0 100,0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pola asuh * bullying 72 100,0% 0 0,0% 72 100,0%

pola asuh * bullying Crosstabulation

Bullying

Total ada perilaku

bullying

tidak ada perilaku

bullying

pola asuh kurang

Count 35 23 58

Expected Count 31,4 26,6 58,0

% within pola asuh 60,3% 39,7% 100,0%

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

93

baik

Count 4 10 14

Expected Count 7,6 6,4 14,0

% within pola asuh 28,6% 71,4% 100,0%

Total

Count 39 33 72

Expected Count 39,0 33,0 72,0

% within pola asuh 54,2% 45,8% 100,0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pola asuh (kurang

/ baik) 3,804 1,065 13,591

For cohort bullying = ada perilaku

bullying 2,112 ,899 4,962

For cohort bullying = tidak ada

perilaku bullying ,555 ,351 ,878

N of Valid Cases 72

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4,586a 1 ,032

Continuity Correctionb 3,396 1 ,065

Likelihood Ratio 4,657 1 ,031

Fisher's Exact Test ,040 ,032

Linear-by-Linear Association 4,522 1 ,033

N of Valid Cases 72

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,42.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

94

Frequencies

Statistics

jenis kelamin

N Valid 72

Missing 0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

laki-laki 29 40,3 40,3 40,3

perempuan 43 59,7 59,7 100,0

Total 72 100,0 100,0

Frequencies

Statistics

Suku

N Valid 72

Missing 0

Suku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Jawa 15 20,8 20,8 20,8

Madura 2 2,8 2,8 23,6

Batak 40 55,6 55,6 79,2

Dll 15 20,8 20,8 100,0

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

95

Total 72 100,0 100,0

Frequencies

Statistics

pendidikan terakhir ibu

N Valid 72

Missing 0

pendidikan terakhir ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

tidak sekolah 7 9,7 9,7 9,7

SD 8 11,1 11,1 20,8

SMP 13 18,1 18,1 38,9

SMA 34 47,2 47,2 86,1

Perguruan Tinggi 10 13,9 13,9 100,0

Total 72 100,0 100,0

Frequencies

Statistics

pekerjaan ibu

N Valid 72

Missing 0

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

96

pekerjaan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

bekerja 41 56,9 56,9 56,9

tidak bekerja 31 43,1 43,1 100,0

Total 72 100,0 100,0

Frequencies

Statistics

pola asuh

N Valid 72

Missing 0

pola asuh

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

kurang 58 80,6 80,6 80,6

baik 14 19,4 19,4 100,0

Total 72 100,0 100,0

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN …...sekolah dan 82 diantaranya meninggal dunia (Komnas Perlindungan Anak, 2011). Bullying dapat terjadi akibat faktor lingkungan, keluarga,

97

Frequencies

Statistics

bullying

N Valid 72

Missing 0

Bullying

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

ada perilaku bullying 39 54,2 54,2 54,2

tidak ada perilaku bullying 33 45,8 45,8 100,0

Total 72 100,0 100,0