skripsi farid yuliyadi
TRANSCRIPT
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK
BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
FARID YULIYADI A.420.060.071
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
i
PERSETUJUAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK
BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
FARID YULIYADI A 420 060 071
Disetujui untuk dipertahankan
Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1
Mengetahui,
Pembimbing I
Dra. Tuti Rahayu, M.Pd Tanggal: 12 Mei 2010
Pembimbing II
Dra. Suparti, M.Si Tanggal: 17 Mei 2010
ii
PENGESAHAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK
BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
FARID YULIYADI A 420 060 071
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Hari Rabu, Tanggal: 02 Juni 2010 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji:
1. Dra. Tuti Rahayu, M.Pd ( )
2. Dra. Suparti, M.Si ( )
3. Drs. Sumanto ( )
Surakarta, 02 Juni 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, 24 Mei 2010
FARID YULIYADI A 420 060 071
iv
MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO
“♥♥♥♥”
“Kebahagiaan itu bukan karena kekayaan harta semata, tetapi kebahagiaan itu
ketika seseorang sudah merasa cukup dengan apa yang Allah SWT berikan
kepadaya meski dalam jumlah yang sedikit”
(Penulis)
“♥♥♥♥”
“Ingatlah bawah ketika kamu berada di atas, karena sesungguhnya
keberadaanmu di atas berawal dari bawah. Dan ingatlah ketika kamu di atas
sewaktu-waktu ada ancaman untuk jatuh be bawah, sesungguhnya
di bawah setelah di atas lebih sakit jika kamu tidak
berpegang teguh pada tali Allah”
(Penulis)
“♥♥♥♥”
“Berbuat baiklah kepada orang lain meski hanya kecil harganya bagimu, belum
tentu sesuatu yang kecil bagimu kecil pula menurut orang lain, berbagilah
semampumu kepada sesama InsyaAllah Allah akan mengasihimu”
(Penulis)
“♥♥♥♥”
v
PERSEMBAHAN
Seuntai karya nan sederhana ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT
Yang telah memberikan ni’mat dan karunia, membimbing dan memberikan jalan terbaik dalam setiap langkah hidupku
Ayah dan Ibundaku tercinta
(Bp. Sukirman & Ibu khustiyanah)
Yang selalu memberikan doa, semangat, kasih dan sayang, perhatian, dukungan dan kesabaran serta nasehat yang tak pernah bosan untuk keberhasilan anak-anaknya.
Terimakasih untuk semuanya.
Kakak Dan Adik-adikku tersayang
(Tafiffudin, SE. Agustin Farida & Fatoni Agus Setyawan) Terimakasih telah memberi dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.
Semoga kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita. Amin.
Adindaku
Terimakasih untuk semangat dan kebersamaannya. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik dan semoga hari esok lebih baik serta selalu mendapat Ridhlo
Allah SWT
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, inayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Pendidikan S-I pada Program Studi Pendidikam Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Shalawat dan salam tak
lupa dihaturkan kepada pembawa risalah kebenaran Nabi Besar Muhammad
SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah kelah.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga selesainya skripsi ini
dengan judul : “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Pokok Bahasan Sistem Pernapasan
Manusia Siswa Kelas Xi Ipa 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran
2009/2010”. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada:
1. Dra. Tuti Rahayu, M.Pd, sebagai pembimbing I yang dengan kesabaran dan
keikhlasan telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sejak
awal hingga selesainya skripsi ini.
2. Dra. Suparti, M.Si, Sebagai Pembimbing II yang dengan sabar dan ikhlas telah
membimbing dan memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skripsi ini.
vii
3. Bapak dan Ibu Dosen Progdi Pendidikan Biologi Falkultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah banyak
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
4. Drs. Juari, MM, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kartasura yang telah
memeberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Dra. Wiwik Purwaningsih, selaku Guru Biologi Kelas XI IPA 3 SMA Negeri
1 Kartasura yang telah memberi arahan dan bimbingan.
6. Keluarga Besar Laboratorium Biologi UMS (Ibu Trias, Pak Heni, Mas Anto,
Mas Irfan, Mas Ari, Asisten Angkatan 05, Angkatan 06 dan 07) tetap ukir
prestasi dimanapun kita berpijak.
7. Teman-teman angkatan 2006, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
pendidikan, dan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia.
Seiring do’a semoga Allah SWT memberikan kebaikan yang berlipat
ganda dan menjadikan amal tersebut sebagai ibadah, Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 24 Mei 2010
Farid Yuliyadi
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN ........................................................................................ ii
PENGESAHAN ......................................................................................... iii
PERNYATAAN ........................................................................................ vi
MOTTO .................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
ABSTRAK ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................ 7
C. Perumusan Masalah ................................................................. 8
D. Tujuaan Penelitian .................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 10
B. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 12
C. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ......................................... 14
D. Penguasaan Konsep ................................................................... 18
E. Sistem Pernapasan Manusia ..................................................... 20
F. Kerangka Pemikiran ................................................................. 22
G. Hipotesis ................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25
ix
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26
C. Prosedur Penelitian ................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Tempat Penelitian .......................................................... 34
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 35
C. Pembahasan ............................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 63
B. Saran ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 65
LAMPIRAN ............................................................................................... 67
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa SMA N 1 Kartasura Tahun ajaran 2009/2010 ............... 35
2. Pelaksanaan pembelajaran Siklus I ........................................................ 40
3. Pelaksanaan pembelajaran Siklus II ....................................................... 45
4. Pelaksanaan pembelajaran Siklus III ..................................................... 50
5. Data peningkatan Kualitas Penguasaan Konsep Siswa dalam
pembelajaran Biologi .............................................................................. 54
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pendekatan Inkuiri/Discovery .............................................................. 17
2. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23
3. Model Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 28
4. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Ditinjau Dari Rata-rata Kelas .......... 55
5. Grafik Peningkatan Keaktivan pembelajaran Siswa ............................. 55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ................................................................................................. 67
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 69
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................................... 75
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .................................... 80
5. Soal dan jawaban siklus I sampai III..................................................... 85
6. Daftar Siswa Kelas XI IPA 3 (Absen Ganjil) TA 2009/2010 .............. 93
7. Daftar nilai Rata-rata Kelas Siklus I sampai III ................................... 94
8. Lembar Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa ............................ 95
9. Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 101
xiii
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK
BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
Farid Yuliyadi, A 420 060 071, Program Studi Pendidikan Biologi Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2010. 66 halaman
ABSTRAK
Siswa pasif dan kurang memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran, menyebabkan hasil belajar biologi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada siswa yang berjumlah 19. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, metode tes dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Sumber data diperoleh dari hasil rata-rata kelas dan pengamatan aktivitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran biologi berlangsung. Rata-rata kelas nilai post test dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada siklus I sebesar 69,42 meningkat 2,89 point dari nilai awal 66,53 sedang rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 11,05 termasuk dalam kategori cukup berminat. Pada siklus II rata-rata kelas nilai post test hasil belajar sebesar 72,89 meningkat 3,47 point dari nilai siklus I, untuk rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 13,16 termasuk dalam kategori cukup berminat. Pada siklus III rata-rata kelas nilai post test sebesar 85,74 meningkat 12,85 point dari nilai siklus II, sedang rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 17,11 termasuk dalam kategori berminat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2010. Kata kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Penguasaan Konsep.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi yang berkembang
begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal.
Perubahan itu telah berdampak pada setiap aspek kehidupan, termasuk pada
sistem pendidikan dan pembelajaran. Namun tidak semua berdampak
negatif, dengan kemajuan IPTEK dan semakin ketatnya persaingan di
bidang pendidikan, tingkat satuan pendidikan (sekolah) diharuskan memiliki
kompetensi guna peningkatan mutu pembelajaran dan mempunyai daya
saing pada dunia kerja. Untuk meningkatkan mutu tersebut bukan hal yang
mudah, sekolah perlu memperhatikan seluruh instrumen yang ada di
sekolah, seperti kualitas para pendidik, motivasi belajar siswa, media
pembelajaran yang mencukupi, fasilitas pembelajaran dan lain-lain.
Webster’s New World Dictionary dalam Sagala (2009:01),
menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan
pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya, khususnya
lewat persekolahan formal. Sedangkan menurut Suderadjat (2005:08),
pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dengan
mengaktualisasikan seluruh potensi manusia menjadi kemampuan yang
dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan merupakan
1
proses pemberdayaan siswa (student empowerment), sehingga mereka
memiliki kemampuan fisik manual, intelektual, dan emosional.
Kualitas pendidikan terutama di Indonesia saat ini masih kurang
memuaskan. Ukuran kualitas pendidikan tersebut dapat dilihat dari jumlah
siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN), nilai ujian akhir yang
masih rendah dan keluaran (output) dari satuan pendidikan yang kurang
mengenai sasaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
perlu adanya peningkatan mutu dan kualitas komponen pendidikan, baik
berupa fasilitas maupun tenaga pengajar (Guru).
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat
penting. Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar
mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu
pokok bahasan disebabkan pada saat proses belajar mengajar guru kurang
membangkitkan perhatian dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai pendidik dengan
fungsi utama mengajar dan mencerdaskan siswa. Pendidik dalam arti
sederhana adalah semua orang yang dapat membantu perkembangan
kepribadian seseorang dan mengarahkannya pada tujuan pendidikan.
Agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik maka
hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting
dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada dasarnya adalah
2
interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi
pendidikan, oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran,
keuletan dan sikap saling terbuka. Demikian pula siswa dituntut adanya
semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar khususnya
pelajaran biologi, pasti terdapat beberapa kelemahan yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya adalah : 1. Siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru, 2. Siswa tidak mampunyai kemauan dalam
mata pelajaran biologi, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada
pembelajaran biologi dan, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam
pembelajaran biologi.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru dapat memilih dan
menggunakan beberapa strategi atau metode mengajar yang sekiranya sesuai
diterapkan di dalam kelas. Pemilihan suatu strategi perlu memperhatikan
beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu
yang tersedia, jumlah siswa, materi pembelajaran dan kondisi siswa dalam
pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam
proses pembelajaran. Melihat beberapa kelemahan yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa yang telah dikemukakan di atas maka
diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat memberi kesempatan
kepada siswa untuk terlibat atau berpatisipasi aktif dalam proses
pembelajaran biologi sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep atau
hasil belajar biologi.
3
Belajar biologi adalah proses dimana biologi ditemukan dan
dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih
dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar
biologi pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa
cenderung mendengarkan konsep biologi yang diberikan oleh guru dan
menghafal konsep-konsep tersebut tanpa memahami maksud dan isinya. Jika
konsep dasar diterima salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali.
Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-
konsep biologi secara utuh, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan
masalah-masalah biologi siswa tidak mengalami kesulitan.
Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
biologi perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep-konsep
dalam pembelajaran biologi. Mengingat pentingnya biologi dalam banyak
hal, maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan
guru, yaitu dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada pada
pelajaran biologi dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas XI IPA 3 memiliki
kemampuan berpikir yang relatif tinggi, namun memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya : 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
pada saat pembelajaran. 2. Siswa kurang cakap dalam pengambilan
kesimpulan dalam pembelajaran biologi. 3. Konsentrasi siswa kurang
4
terfokus pada pembelajaran biologi. 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam
pembelajaran biologi.
Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu pokok bahasan
mata pelajaran biologi yang dibebankan pada siswa SMA kelas XI semester
genap, dimana pokok bahasan ini menjelaskan proses pertukaran gas di
dalam tubuh. Pada dasarnya pokok bahasan ini mudah sehingga kebanyakan
dari siswa menganggap remeh. Akibatnya konsep yang diterima siswa salah
dan berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Selain itu,
penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang monoton menjadikan
siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka untuk
mengatasi kelemahan tersebut peneliti menggunakan Strategi Pembelajaran
Inkuiri (SPI).
SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses belajar itu
sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
SPI melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Melalui SPI ini siswa diharapkan akan lebih terlihat aktif dalam
proses pembelajaran biologi, memberikan kesempatan peserta didik
mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, siswa mencari
5
permasalahan yang berkaitan dengan materi dan sekaligus menemukan
jawaban dari permasalahan yang telah diajukan, sehingga terjalin interaksi
sosial antara siswa dengan siswa serta dapat bermuara pada peningkatan
penguasaan konsep yang telah dipelajari. Guru tidak lagi menjadi sumber
belajar bagi siswa, tetapi berperan sebagai fasilitator dan motivator yang
membantu siswa agar mampu belajar aktif dan memahami pelajaran biologi
dengan jalan berproses mandiri serta menjadikan siswa suka pada biologi.
Karena biologi merupakan salah satu bidang studi yang tersusun atas materi-
materi yang cukup kompleks, banyak hafalan yang dapat membosankan
siswa.
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa maka
perlu diadakan suatu penelitian tindakan. Kata “tindakan” dalam hal ini
adalah guru melakukan sesuatu. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu harus berkaiatan dengan
pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan yang seperti itu adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.
Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau
ruang kelas tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih
peserta didik. Atau PTK dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan
6
sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan
oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau peserta didik
di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2009:10-11).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan
penelitian yang berjudul ”Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
untuk meningkatkan penguasaan konsep Biologi pokok bahasan sistem
pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura
tahun ajaran 2009/2010”.
B. Pembatasan Masalah
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian yaitu penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia.
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura
Tahun Ajaran 2009/2010.
3. Parameter
Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan adanya peningkatan
penguasaan konsep biologi (hasil belajar yang diuji dengan Post test)
dengan target rata-rata kelas (>85) dan aktivitas pembelajaran siswa
selama proses pembelajaran.
7
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat
meningkatkan penguasaan konsep biologi pada pokok bahasan Sistem
Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura
Tahun Ajaran 2009/2010?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
penguasaan konsep biologi dengan penerapan Strategi Pembelajaran
Inkuiri (SPI) pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia siswa
Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI).
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman bagi guru biologi tentang manfaat diterapkannya
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan kemampuan
penguasaan konsep siswa.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI) dalam pembelajaran aktif di sekolah.
b. Bagi guru Biologi dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan
strategi pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran akan
menjadi menarik dan dapat melibatkan siswa secara menyeluruh.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran
Menurut Degeng dalam Uno (2008:02) pembelajaran atau
pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini
secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada
kondisi pengajaran yang ada.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar
terjadi berkat siswa memperoleh suatu yang ada di lingkungan sekitar.
Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 07).
Yamin (2009:96) menyatakan bahwa belajar merupakan proses
orang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar mulai dari
masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah SAW, menyatakan
dalam salah satu hadistnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan
hingga liang lahat. Neiser dalam Yamin (2009:96) menyebutkan bahwa
anak-anak membutuhkan pengetahuan awal, dan memiliki keyakinan,
10
kepercayaan yang masih semu, di samping itu anak-anak memiliki banyak
pengharapan akan sesuatu, pada masa itu anak-anak membutuhkan banyak
belajar dan memungkinkan memberi pengetahuan kepadanya.
Menurut Slameto (2003:02) pengertian belajar secara psikologis
yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Sedang definisi
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Adapun ciri-ciri belajar menurut Baharudin dan Wahyuni (2008:15-
16) adalah sebagai berikut :
1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior), ini berarti hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah
laku, yaitu adanya tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar,
maka tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
2. Perubahan perilaku relatife permanent. Ini berarti perubahan tingkah
laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau
tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
11
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensional.
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5. Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku.
B. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Arikunto (2006:96) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di
sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Lebih lanjut Arikunto,
Suhardjono dan Supardi (2007:2-3) menjelaskan istilah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dalam bahas Inggris adalah Classroom action Research (CAR).
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada
tiga pengertian yaitu :
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
12
2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Menurut Hopkins dalam Muslich (2009:08) Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang
dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional
dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam
pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
Wiriaatmadja (2006:13) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan
kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka
sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik
pembelajaran, dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut.
Tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan. Hasil dan
penggunaan pengetahuan ini berpangkal dan dikondisikan oleh tujuan utama
tersebut. Peningkatan kualitas pembelajaran mencakup penyadaran akan
13
nilai-nilai yang akhirnya dapat dikembangkan, misalnya peningkatan
aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Meskipun
demikian, hasil akhir dari peningkatan kualitas pembelajaran bukan
merupakan jaminan proses awal yang benar (Mulyasa, 2009:37).
C. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Sanjaya (2006:196-197) menyatakan bahwa Pembelajaran Inkuiri
merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama Strategi Pembelajaran
Inkuiri (SPI), diantaranya :
1. Menekankan pada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan jawaban atas suatu permasalahan, dengan kata lain
menempatkan siswa sebagai subyek belajar,
2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan sepenuhnya untuk
menemukan dan menyimpulkan jawaban sendiri, sehingga menciptakan
rasa percaya diri (self believe). Oleh sebab itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama melakukan
inkuiri,
3. Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis
yang dapat mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses
14
pengembangan mental. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah
menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan
ketrampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan
mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu.
Slameto (2003:156) menyatakan bahwa teknik untuk
mengembangkan kreatifitas dapat dilakukan dengan pendekatan “Inquiry”
yang memungkinkan siswa menggunakan semua proses mental untuk
menemukan konsep atau prinsip ilmiah. Pendekatan ini banyak memberikan
keuntungan antara lain meningkatkan fungsi intelegensi, membantu siswa
belajar, melakukan penelitian, meningkatkan daya ingat, menghindari proses
belajar secara menghafal, mengembangkan kreativitas, meningkatkan
aspirasi, membuat proses pengajaran menjadi “student centered” sehingga
dapat membantu lebih baik ke arah pembentukan konsep diri, memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menampung serta memahami informasi.
Menurut Sanjaya (2006:202-205) secara umum proses pembelajaran
dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Orientasi, adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.
2. Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkannya.
15
3. Merumuskan hipotesis, merupakan jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji.
4. Mengumpulkan data, merupakan aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis, merupakan proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan, merupakan proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Menurut Sudjana (2005:154 dan 158) Pendekatan “inquiry”
merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan
mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa
lebih banyak belajar sendiri. Mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan
masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar.
Peranan guru dalam pendekatan “inquiry” adalah pembimbing belajar dan
fasilitator belajar. tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu
dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Tugas
berikutnya dari guru adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam
rangka pemecahan masalah. Sudah barang tentu bimbingan dan pengawasan
dari guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau intervensi
terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
16
Adapun pendekatan inquiry adalah sebagai berikut :
Keterangan:
Jalur 1 – 2 – 3 – 4a – 5
1 – 2 – 3 – 3a – 4b – 5 pendekatan inquiry
Gambar : 1 Pendekatan Inquiry/Discovery
Guru memilih tingkah laku/tujuan
Guru mengajukan pertanyaan yang dapat menumbuhkan siswa mengemukakan pendapatnya
Siswa menetapkan hipotesis/praduga jawaban untuk dikaji lebih lanjut (alternatif jawaban)
Secara spontan siswa menjelajahi informasi/data untuk menguji praduga baik secara individu ataupun kelompok.
Siswa tidak banyak berusaha mencari informasi untuk membuktikan praduga
Siswa menarik kesimpulan
Inquiry
Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban/menarik kesimpulan
Guru membantu siswa atau mendorong melakukan kegiatan belajar untuk mencari informasi yang diperoleh
2 1
3
4a 3a
4b
5
17
Menurut Roestiyah (2001:76-77) Inkuiri memiliki keunggulan antara
lain :
1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel consept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih
baik,
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru,
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap objektif, jujur dan terbuka,
4. Mendorong siswa untuk merumuskan hipotesisnya sendiri,
5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik,
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang,
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu,
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri,
9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional,
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
D. Penguasaan Konsep
Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep merupakan buah
pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi
sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori.
Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan
18
berpikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan meramalkan.
Hamalik (2008:162) menyebutkan bahwa suatu konsep adalah suatu kelas
atau kategori yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli adalah objek-objek atau
orang. Kita menyebut suatu konsep dengan menyebut ”nama” misalnya
buku, perang, siswa, wanita cantik, guru-guru yang berdedikasi dan
sebagainya. Semua konsep tersebut menunjuk ke kelas/kategori stimuli. Ada
beberapa stimuli yang sebenarnya bukan konsep, misalnya lampu merah,
perang Iran-Irak, dan sebagainya. Konsep bukan stimuli khusus, melainkan
kelas stimuli. Perbedaannya misalnya antara wanita cantik adalah meliputi
semua wanita cantik, dan tidak meliputi yang tidak cantik.
Menurut Hamalik (2008:169) menilai belajar konsep merupakan
langkah yang menekankan pada aspek penyimpulan (generalisasi) tentang
apakah siswa telah memahami suatu (dalam arti perubahan/perbaikan
perilakunya). Jadi menilai belajar konsep berfungsi sebagai kegiatan
penilaian terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat
berfungsi sebagai penguatan atau umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
Sudjana (2005:49) menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang ingin
dicapai dapat dikatagorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif
(penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan
nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan/keterampilan bertindak atau
berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus
nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.
19
Menurut Sudjana (2005:111) fungsi penilaian yang dilakukan
terhadap proses belajar mengajar yaitu untuk :
1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah
tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat
penguasaan bahan pelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa.
Dengan perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai para
siswa.
2. Mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan
guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia
mengajar. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-
mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang
berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai
kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam
memperbaiki usahanya, yakni tindakan mengajar berikutnya.
E. Sistem Pernapasan Manusia
Menurut Mudafir dalam Uno (2008:11) sistem dapat diartikan
sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang saling berintegrasi dan berinteraksi
secara fungsional yang memproses masukan menjadi keluaran. Senada
dengan itu Sanjaya (2006:49) menjelaskan sistem adalah satu kesatuan
komponen yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal
20
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem, yaitu :
1. Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan merupakan ciri utama suatu
sistem. Tidak ada sistem tanpa tujuan. Tujuan adalah arah yang harus
dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan maka
semakin mudah menentukan pergerakan sistem.
2. Sistem selalu mengandung suatu proses. Proses adalah suatu rangkaian
kegiatan. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan. Semakin komplek
tujuan, maka semakin rumit pula proses kegiatan.
3. Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan
memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu. Suatu
sistem tidak mungkin hanya memiliki satu komponen saja. Sistem
memerlukan dukungan berbagai komponen yang saling berkaitan.
Sesuai dengan buku akta mengajar V, Depdikbud dalam Uno
(2008:11) ciri-ciri sistem antara lain:
1. Ada tujuan yang ingin dicapai,
2. Ada fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan,
3. Ada komponen yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,
4. Ada interaksi antar komponen,
5. Ada penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan,
6. Ada proses transformasi,
7. Ada proses balikan untuk perbaikan,
8. Ada daerah batasan dan lingkungan.
21
Campbell (2005:57-58) menyatakan bahwa pertukaran gas (gas
exchange) atau disebut juga respirasi yaitu pengambilan oksigen molekuler
(O2) dari lingkungan dan pembuangan karbondioksida (CO2) ke lingkungan.
Manusia dan hewan memerlukan suplai O2 secara terus menerus untuk
respirasi seluler sehingga dapat mengubah molekul bahan bakar yang
diperoleh dari makanan menjadi kerja. Hewan juga harus membuang CO2,
produk buangan respirasi seluler. Pertukaran gas melibatkan baik sistem
respirasi maupun sistem sirkulasi.
F. Kerangka Pemikiran
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta
semakin ketatnya persaingan di bidang pendidikan, mengharuskan tingkat
satuan pendidikan (sekolah) memiliki kompetensi guna peningkatan mutu
pembelajaran dan mempunyai daya saing pada dunia kerja. Untuk
meningkatkan mutu tersebut bukan hal yang mudah, dimana sekolah perlu
memperhatikan seluruh instrumen yang ada di dalamnya, seperti kualitas
para pendidik, motivasi belajar siswa, proses pembelajaran yang didukung
dengan media dan fasilitas pembelajaran.
Untuk meningkatkan proses pembelajaran perlu adanya penggunaan
strategi yang sesuai dengan kondisi siswa. Hal ini akan menjadikan motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
22
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang sesuai diterapkan di SMA Negeri 1 Kartasura,
dikarenakan siswa memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dan didukung
oleh jumlah siswa yang sedikit yang dikarenakan pemberlakuan sistem
moving class.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat bagan sebagai
berikut:
Gambar : 2 Kerangka Pemikiran
Perkembangan IPTEK dan persaingan di bidang pendidikan semakin ketat
Karakteristik Siswa Kelas XI IPA 3: 1. Kurang konsentrasi 2. Kurang memperhatikan
pelajaran yang disampaikan. 3. Kurang motivasi 4. Siswa kurang sadar akan
pentingnya pelajaran 5. Kemampuan berpikir yang tinggi 6. Jumlah siswa yang sedikit
(moving class)
Diperlukan adanya penerapan strategi yang tepat
Kognitif, peningkatan penguasaan konsep siswa, Afektif, keaktifan siswa
Perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran
Pembelajaran Inkuiri - Melibatkan seluruh
siswa - siswa aktif selama
proses pembalajarn - Menimbulkan motivasi
siswa - Dapat meningkatkan
rasa percaya diri
23
G. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang telah di
uraikan di muka, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut : ”Ada peningkatan penguasaan konsep pada pokok bahasan Sistem
Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun
Ajaran 2009/2010 dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)”.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai
tujuan, sedangkan penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-
metode ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang
disusun secara sistematis dengan mengikuti konsep-konsep ilmiah yang
digunakan dalam rangka pengumpulan data.
Untuk mencapai tujuan penelitian dan memperoleh manfaat penelitian
sebagaimana yang telah dirumuskan perlu dipilih metode penelitian yang tepat.
Adapun komponen-komponen yang tercakup dalam metode penelitian meliputi
jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, teknik
pengumpulan data serta teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau Classroom Action Research (CAR). Pelaksanaan PTK dimulai dari
siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui
letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan dari siklus
pertama tersebut guru dapat menentukan rancangan untuk siklus kedua.
Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan
kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau
25
untuk meyakinkan hasil. Akan tetapi, umumnya kegiatan yang dilakukan
pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan
terdahulu yang tentu saja ditentukan untuk memperbaiki berbagai hambatan
atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.
Dalam PTK siklus ketiga dilakukan apabila hasil dari siklus kedua
kurang memenuhi target yang ingin dicapai. Pada dasarnya pelaksanaan
siklus ketiga tidak jauh berbeda dengan siklus kedua, hanya saja perlu
diadakan perbaikan dan didasarkan pada refleksi pada siklus kedua.
B. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura, tepatnya di kelas
XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2009-Maret 2010
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan penjelasan langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam suatu penelitian. Supaya penelitian ini dapat berjalan
dengan lancar dan baik, maka prosedur penelitian dibagi menjadi beberapa
tahap, yaitu :
26
1. Persiapan
1) Merencanakan pembelajaran aktif. Rencana yang disusun dan
direncanakan oleh guru melalui tindakan kelas dengan partisipasi
dan peran aktif siswa.
2) Melakukan observasi awal. Dalam pelaksanaan tersebut peneliti
melakukan observasi (pengawasan) terhadap guru, siswa, dan
situasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti mencatat hal-hal
yang muncul atas tindakan yang dilakukan.
3) Membahas hasil observasi, sehingga guru dapat mengetahui
kekurangan-kekurangan yang ada di dalam kelasnya.
4) Mengatasi kekurangan tersebut dengan PTK. Langkah-langkah
yang diambil dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu:
1. Perencaaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi.
4. Refleksi.
27
Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2007:16) menyatakan
bahwa adapun model langkah-langkah dalam penelitian adalah
sebagai berikut :
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 3 : Model Penelitian Tindakan Kelas
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari :
a. Perencanaan Tindakan
Setelah diadakan observasi diharapkan membawa
kesadaran tentang pentingnya meningkatkan penguasaan konsep
biologi. Oleh karena itu perlu merencanakan solusi masalah. Solusi
yang peneliti tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan hasil
belajar siswa melalui penerapan SPI dalam proses pembelajaran.
SPI dipilih dengan berbagai pertimbangan antara lain, siswa
diharapkan lebih berpatisipasi aktif untuk mengikuti pelajaran
biologi, sehingga bermuara pada peningkatan hasil belajar biologi.
Perencanaan
28
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksaan tindakan, peneliti melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan SPI dalam usaha ke arah
perbaikan. Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan
perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di
lapangan. Pada tahap ini dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas lebih mengarah pada substansi yang menjadi permasalahan
pokok untuk dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa yaitu
dengan penerapan SPI. Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan
post test untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dari
aspek kognitif, sedangkan untuk aspek afektif diukur dengan
menggunakan lembar penilaian keaktifan siswa.
3. Observasi
Pada tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat
pelaksanaan pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat
semua hal yang diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format observasi
atau penilaian yang telah disusun termasuk juga pengamatan secara
cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya
terhadap proses hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data
kuantitatif dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa,
antusias siswa dan lain-lain. Berdasarkan data yang terkumpul tersebut
29
kemudian dilakukan analisis dan refleksi terhadap tindakan yang telah
dilakukan.
4. Refleksi
Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguasai secara
menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang
terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan berikutnya. Refleksi ini menyangkut analisis, sintesis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika
terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian
ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan : perencanaan
ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan
dapat teratasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan usaha sadar untuk
mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematik dan terstandar. Untuk
memperoleh data-data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam
suatu penelitian maka perlu menentukan metode pengumpulan data yang
sesuai dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Metode pengumpulan
data yang diperlukan antara lain:
a. Metode Observasi
Digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam interaksi
pembelajaran biologi, dapat dengan lembar pengamatan maupun
30
dengan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami siswa
dalam rangka pengumpulan data. Menurut Sukardi (2006:49), observasi
adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media
pengamatan. Dalam melakukan observasi ini peneliti menggunakan
sarana utama indera penglihatan. Melalui pengamatan mata dan kepala
sendiri seorang peneliti diharuskan melakukan tindakan pengamatan
terhadap tindakan dan perilaku responden di lapangan dan kemudian
mencatat atau merekamnya sebagai material utama untuk dianalisis.
b. Metode Wawancara
Sukardi (2006:53) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data
yang lain yang sering digunakan oleh para peneliti di lapangan adalah
teknik wawancara, yaitu pertemuan langsung yang direncanakan antara
pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan atau
menerima informasi tertentu. Wawancara, menurut Moleong dalam
Sukardi (2006:53) adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu,
yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang
diwawancarai.
Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam
kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-
banyaknya. Bahasa harus jelas dan terarah. Suasana harus tetap rileks
agar data yang diperoleh objektif dan dapat dipercaya.
31
c. Metode Tes
Metode tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan
menggunakan post test. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data
kenaikan prestasi belajar yang dilakukan dengan penerapkan SPI.
d. Metode Dokumentasi
Adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan
sebagainya (Arikunto, 2006:231) dokumentasi yang digunakan untuk
memperoleh data sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama
siswa, nomor induk, nilai siswa yaitu dengan melihat dokumentasi yang
ada di sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis
data dari penelitian ini yaitu secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara
menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus III.
Sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas dengan deskriptif
kualitatif, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan,
dikembangkan sampai proses perolehan data sampai dengan penyusunan
laporan. Teknik yang digunakan adalah media alur. Terdiri dari tiga
kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Reduksi data adalah kegiatan penulisan data, penyederhanaan data
dan hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informasi
32
dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah
untuk dipahami. Penarikan kesimpulan merupakan pengambilan intisari dari
sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau
kalimat singkat, padat dan bermakna yang dilakukan secara bertahap untuk
memperoleh tingkat kepercayaan yang tinggi.
Sedangkan data yang diperoleh dari nilai awal, post-test I, post-test
II dan post-test III dengan lembar penilaian dianalisis secara kuantitatif.
Perbandingan antara rata-rata kelas antara nilai awal, post-test I, post-test II,
dan post-test III dipergunakan untuk mengetahui adanya peningkatan nilai
hasil belajar siswa. Jika nilai rata-rata kelas pada post-test III lebih besar
dari nilai awal post-test I dan post-test II, maka ada peningkatan penguasaan
konsep (hasil belajar) pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia
siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Tempat Penelitian
Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian tentang Penerapan
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Siswa adalah SMA Negeri 1 Kartasura. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya
Solo-Jogja, tepatnya Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten
Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Berdiri pada tahun 1978, saat ini SMA
Negeri 1 Kartasura dipimpin oleh Drs. Juari, MM.
SMA Negeri 1 Kartasura memiliki fasilitas pembelajaran yang
memadai, mulai dari kantor, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,
lapangan olahraga, ruang kesenian, koperasi, lahan parkir, tempat beribadah,
kantin dan lain sebagainya yang kesemuanya menunjang dalam peningkatan
proses belajar mengajar.
Ditinjau dari tenaga pengajar, SMA Negeri 1 kartasura pada tahun
ajaran 2009/2010 memiliki tenaga pengajar berjumlah 83 orang dan
kebanyakan lulusan S-1 Pendidikan, sehingga sangat menunjang proses
pembelajaran. Selain tenaga pengajar, terdapat karyawan dan tenaga
administrasi berjumlah 23 orang yang siap membantu lancarnya proses
belajar mengajar.
Perilaku siswa terlihat lebih disiplin dan lebih tertata. Hal ini
didukung oleh fasilitas sekolah dan peraturan sekolah yang menuntut siswa
34
berperilaku baik. Pagar tembok yang mengelilingi lingkungan sekolah dan
satpam yang menjaga sehingga siswa tidak ada kesempatan untuk membolos,
bahkan untuk ijin keluar dari sekolah siswa harus membawa surat ijin dari
guru BK.
Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai
berikut :
Tabel 1 : Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010.
Kelas Siswa Laki-laki Siswa Perempuan Jumlah X XI IPA XI IPS XI BAHASA XII IPA XII IPS XII BAHASA
132 60 90 10 51 81 7
229 88 90 15 125 89 14
361 148 180 25 176 170 21
TOTAL 431 650 1081 B. Hasil Penelitian
1. Kondisi Prasiklus
Untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu seorang peneliti harus
mengetahui bagaimana kondisi tempat dan siswa yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian. Untuk mengetahui kondisi tersebut, peneliti harus
melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian.
Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung pada saat
pembelajaran berlangsung. Hal yang perlu diamati adalah metode yang
diterapkan guru serta kelebihan dan kekurangan siswa saat mengikuti
proses belajar mengajar.
Dari hasil observasi, ada beberapa kelebihan dan kekurangan siswa
dalam mengikuti pebelajaran biologi, diantaranya adalah sebagai berikut :
35
siswa memiliki kemampuan berfikir yang relatif tinggi, namun memiliki
beberapa kelemahan yaitu : Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
pada saat pembelajaran, siswa kurang cakap dalam pengambilan
kesimpulan pada pembelajaran biologi, konsentrasi siswa kurang terfokus
pada pembelajaran biologi dan kurangnya kesadaran siswa dalam
pembelajaran biologi
Selain kondisi siswa, metode yang diterapkan oleh guru dalam
proses belajar mengajar kurang bervariasi yaitu ceramah. Dengan hanya
menggunakan metode ceramah, siswa kurang berperan aktif dalam
pembelajaran, karena siswa hanya ditempatkan sebagai objek dan kurang
dilibatkan dalam memecahkan suatu permasalahan pada topik atau pokok
bahasan tertentu. Kebanyakan dari siswa hanya diam dan perhatian mereka
tertuju pada buku paket dan guru yang sedang menerangkan, sehingga
mereka enggan untuk berpikir memecahkan permasalahan serta siswa
kurang aktif dalam penjabaran konsep pada suatu pokok bahasan,
2. Perencanaan Tindakan
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan peneliti bersama dengan guru
biologi untuk mengetahui permasalahan yang ada pada proses
pembelajaran biologi kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun
ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil identifikasi antara guru biologi dan
peneliti, ditemukan beberapa permasalahan diantaranya : 1. Siswa
kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran, 2.
36
Siswa kurang cakap dalam pengambilan kesimpulan pada pembelajaran
biologi, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran
biologi, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti pembelajaran
biologi, 5. Dalam penyampaiannya guru menggunakan metode ceramah
dalam proses pembelajaran. Beberapa permasalahan di atas dapat
mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
biologi dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar yang
dicapai siswa rendah.
b. Perencanaan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan yang ada pada siswa kelas XI IPA
3 SMA Negeri 1 Kartasura, perlu adanya suatu tindakan yang dapat
memberikan motivasi kepada siswa agar lebih baik dalam mengikuti
pembelajaran biologi. Salah satu cara yaitu dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan melakukan penelitian,
seorang guru/peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
siswa sehingga ada upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep pada
siswa kelas XI IPA 3. Sesuai dengan hasil kesepakatan antara guru
biologi dan peneliti, tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah langkah yang ditempuh guru
dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang direncanakan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. SPI merupakan
37
strategi yang menekankan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
Dengan strategi ini, siswa dilibatkan secara maksimal seluruh
kemampuannya untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri. Dengan dilibatkan secara langsung dalam
pembelajaran, siswa lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran sehingga dapat membuat pelajaran yang mereka
terima tetap melekat dalam pikiran dan menjadikan belajar tidak
terlupakan.
2) Tindakan Pembelajaran
Tindakan pembelajaran merupakan tindakan yang dilakukan
oleh guru biologi untuk mengatasi permasalahan siswa yang terjadi
di kelas. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, guru biologi
sebagai kolaborator dengan peneliti mempunyai kesepakatan untuk
melakukan suatu tindakan pembelajaran.
Tindakan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-
masing siklus dilaksanakan selama 2×45 menit yang terbagi
menjadi tiga tahap, tahap pertama pendahuluan dengan alokasi
waktu 5 menit, tahap kedua kegiatan inti degan alokasi waktu 65
menit dan tahap ketiga penutup dengan alokasi waktu 20 menit.
Sebelum melaksanakan tindakkan, Guru dan Peneliti terlebih
dahulu menyusun istrumen pembelajaran yaitu silabus yang
38
digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran (Lampiran 1) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan untuk
mempermudah guru dalam proses pembelajaran, yaitu agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara sistematis dan terencana dengan
baik (Lampiran 2, 3 dan 4).
3. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dalam penelitian dilaksanakan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun berdasarkan
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA
3 SMA Negeri 1 Kartasura yang berpedoman pada silabus dan
dikonsultasikan dengan kolaborator pada setiap kali melakukan tindakan.
Pelaksanaan tindakan ini direncanakan dalam tiga siklus, siklus
pertama dengan materi ajar struktur dan fungsi alat-alat pada sistem
pernapasan manusia, siklus kedua dengan materi ajar proses/mekanisme
pernapasan pada manusia dan siklus ketiga dengan materi ajar
gangguan/kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan
manusia. Ketiga siklus tersebut dilakukan sesuai dengan jam pelajaran
biologi siswa kelas XI IPA 3, dimana setiap minggu terdiri dari dua kali
pertemuan yaitu hari Selasa dan Rabu dan masing-masing pertemuan
terdiri dari 2 jam pelajaran.
Berikut ini rekapitulasi data hasil pelaksanaan tindakan kelas yang
berlangsung selama 3 siklus :
39
a. Tindakan Kelas Siklus 1
1) Perencanaan Tindakan Siklus 1
Berdasarkan kesepakatan kolaborator dan peneliti, tindakan
yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura adalah dengan
penerapan SPI dalam pembelajaran biologi pada sub pokok
bahasan struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada
manusia. Sebelum melaksanakan tindakan, kolaborator dan
peneliti terlebih dahulu menyusun silabus (Lampiran 1) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 2) yang disusun
pada saat perencanaan tindakan. Selain silabus dan RPP, yang
perlu dipersiapkan dalam perencanaan adalah instrument lembar
penilaian aktivitas pembelajaran siswa yang akan digunakan pada
setiap tindakan.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 9 Maret 2010 jam ke 1-2 yaitu pukul 07.00-08.30 WIB.
Jumlah siswa yang hadir 19 siswa. Adapun pelaksanaan tindakan
siklus I disajikan pada tabel 2 :
Tabel 2. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menerapkan Stretegi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Waktu (menit)
Kegiatan
5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada manusia.
5’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dengan penerapan SPI.
40
25’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung teka-teki mengenai struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada manusia, siswa membuat hipotesis dari permasalahan.
35’
Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab dan mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.
20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .
3) Hasil Tindakan Kelas Siklus I
a) Observasi Tindakan Kelas Siklus I
Dalam pembelajaran biologi siklus I, guru masuk dan
mengucapkan salam kepada siswa kemudian siswa
menjawab. Guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan
kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran biologi. Pada awal
pembelajaran guru memberikan informasi tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus
dicapai siswa pada akhir pembelajaran, dilanjutkan dengan
melakukan apersepsi (menanyakan tentang sistem dan
pernapasan) yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi
kepada siswa dengan memberikan pertanyaan tentang sistem
pernapasan.
Pada pembelajaran inti, guru menjelaskan peta
konsep tentang sistem pernapasan dan menjelaskan pokok-
pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan dengan pembelajaran inkuiri. Guru
merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang
mengandung teka-teki tentang struktur dan fungsi alat-alat
41
pernapasan manusia sedangkan siswa membuat hipotesis
(jawaban sementara) dari permasalahan yang telah diberikan.
Selang beberapa saat guru memberikan pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban
dari permasalahan yang dikaji. Dengan metode Tanya jawab
tiap siswa yang ingin mengajukan jawaban ataupun
pertanyaan diminta untuk angkat tangan dan menyebutkan
nomor absen agar mudah dalam menilai aktivitas
pembelajaran siswa. Tanya jawab ini berlangsung sampai
beberapa siswa menyampaikan pendapatnya tentang
permasalahan yang timbul, baik yang timbul dari guru
ataupun yang timbul dari siswa itu sendiri.
Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji
bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan
permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan
mengadakan post test selama 15 menit. Sebelum menutup
pembelajaran guru menyampaikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya. Setelah pembelajaran berakhir
guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.
b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus I
Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan
kelas siklus I. Dari observasi diperoleh beberapa
42
permasalahan yang perlu diperhatikan dan dicatat sebagai
masukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun
beberapa permasalahan tersebut antara lain :
(1) Siswa masih terlihat canggung dengan penerapan SPI
dalam pembelajaran biologi.
(2) Beberapa siswa masih ragu untuk menyampaikan
pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
(3) Masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan pada
saat guru menyampaikan materi.
(4) Hanya ada beberapa siswa yang meresum dari beberapa
pertanyaan yang muncul.
Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas siklus 1 di
atas, perlu adanya revisi rencana tindakan ulang untuk
memecahkan beberapa permasalahan yang timbul saat
tindakan siklus I dilaksanakan, dimana revisi rencana
tindakan ini akan dilaksanakan pada siklus II. Adapun revisi
rencana tindakan yang disepakati antara kolaborator dan
peneliti antara lain :
(1) Perlu adanya persamaan persepsi antara Guru dan
Peneliti ketika pembelajaran berlangsung.
(2) Siswa perlu dibiasakan dalam hal bertanya dan
menjawab pertanyaan yang muncul dari teman dan guru.
43
(3) Dalam setiap pertemuan, Guru dan Peneliti memberikan
dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih aktif
ketika pembelajaran berlangsung.
(4) Memberikan pengertian dan manfaat meresum hal yang
belum mereka fahami dalam pembelajaran.
(5) Pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan SPI pada
pokok bahasan sistem pernapasan manusia.
b. Tindakan Kelas Siklus II
1) Perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan tindakan pada siklus II ini berkaitan dengan
pembelajaran siklus I yang sudah direvisi. Strategi yang
diterapkan sama yaitu SPI, sedang materi ajar yang disampaikan
adalalah sub pokok bahasan proses/mekanisme pernapasan pada
manusia. Pada materi ini, siswa diperkenalkan dengan bagaimana
proses pernapasan pada manusia berlangsung, pertukaran udara
dari luar tubuh ke dalam tubuh, beberapa pernapasan yang terjadi
berdasarkan organ yang berkaitan dengan pernapasan dan masih
banyak materi yang kesemuanya merupakan materi yang
menyenangkan apabila disajikan dengan strategi yang tepat.
Alokasi waktu pada siklus II yaitu 2 jam pelajaran.
Perencanaan tindakan siklus II disusun berdasarkan refleksi
pada siklus I yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang
timbul pada siklus I sehingga penguasaan konsep siswa lebih
44
meningkat pada pembelajaran biologi. Untuk memperlancar
tindakan pada siklus II perlu adanya persiapan yang matang, yaitu
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses
pembelajaran, mencakup silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (Lampiran 3), lembar penilaian aktivitas
pembelajaran dan lain sebagainya.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 17 Maret 2010 jam ke 5-6 yaitu pukul 10.15-11.45 WIB.
Jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa. Adapun pelaksanaan
tindakan siklus II disajikan pada tabel 3 :
Tabel 3. Pelaksanaan pembelajaran Siklus II menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Waktu (menit)
Kegiatan
5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan proses/mekanisme pernapasan pada manusia.
10’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dan menjelaskan pembelajaran dengan penerapan SPI.
20’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung teka-teki mengenai proses/mekanisme pernapasan pada manusia, sedang siswa membuat hipotesis dari permasalahan yang ada.
35’
Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab dan mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.
20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .
3) Hasil Tindakan Kelas Siklus II
a) Observasi Tindakan Kelas Siklus II
Dalam pembelajaran biologi siklus II, guru masuk dan
mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab,
45
kemudian guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan
kesiapan siswa untuk belajar biologi. Pada awal pembelajaran
seperti pada siklus I guru memberikan informasi tentang
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang
harus dicapai siswa pada akhir pembelajaran, dilanjutkan
dengan melakukan apersepsi (mengulas materi sebelumnya
tentang struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada
manusia) yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi
kepada siswa dengan melakukan tanya jawab mengenai
mekanisme pernapasan pada manusia.
Pada pembelajaran inti, guru menjelaskan konsep
tentang mekanisme pernapasan dan menjelaskan pokok-
pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan dengan pembelajaran inkuiri. Guru
merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang
mengandung teka-teki tentang mekanisme pernapasan
(macam proses pernapaan berdasarkan organ yang berkaitan,
mekanisme inspirasi dan ekspirasi, dan mekanisme
pertukaran udara dalam alveolus) sedangkan siswa membuat
hipotesis (jawaban sementara) dari permasalahan yang telah
diberikan.
Keingintahuan siswa tentang mekanisme pernapasan
membuat jalannya pembelajaran menjadi menyenangkan dan
46
aktif. Karena banyak siswa yang bertanya tentang hal-hal
yang mereka alami dan siswa lain yang mengetahui
menjawab dengan penuh percaya diri.
Selang beberapa saat guru memberikan pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban
dari permasalahan yang dikaji. Dengan metode Tanya jawab
tiap siswa yang ingin mengajukan jawaban ataupun
pertanyaan diminta untuk angkat tangan dan menyebutkan
nomor absen agar mudah dalam pengambilan nilai aktivitas
belajar siswa. Tanya jawab ini berlangsung sampai beberapa
siswa menyampaikan pendapatnya tentang permasalahan
yang timbul, baik yang timbul dari guru maupun yang timbul
dari siswa. Pada proses pembelajaran siklus II ini, siswa
sudah terlihat antusias dalam pembelajaran, terlihat dari
jumlah siswa yang berani menyampaikan argumen dan
bertanya ketika pembelajaran berlangsung.
Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji
bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan
permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan
mengadakan post test selama 20 menit. Sebelum menutup
pembelajaran guru menyampaikan materi yang akan dibahas
47
pada pertemuan selanjutnya. Setelah pembelajaran berakhir
guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.
b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus II
Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan
kelas siklus II. Dari observasi diperoleh beberapa hal yang
perlu diperhatikan dan dicatat sebagai masukan untuk
perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun beberapa hal
tersebut antara lain :
(1) Sudah adanya peningkatan kemauan mengajukan dan
menjawab pertanyaan.
(2) Siswa sudah mulai tertarik dengan penerapan SPI dalam
pembelajaran biologi.
(3) Dengan memberikan motivasi kepada siswa dan
penerapan strategi yang tepat membuat siswa tidak
canggung dalam mengikuti pembelajaran.
(4) Sebagian besar dari siswa sudah meresum materi yang
dianggap penting.
(5) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang
memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas siklus II,
perlu adanya revisi rencana tindakan ulang untuk
memecahkan beberapa permasalahan yang masih timbul saat
tindakan siklus II dilaksanakan. Revisi rencana tindakan ini
48
akan dilaksanakan pada siklus III. Adapun revisi rencana
tindakan yang disepakati antara guru dan peneliti antara lain :
(1) Siswa perlu dibiasakan dalam hal bertanya dan
menjawab pertanyaan yang muncul dari guru dan teman,
karena pada siklus II masih ada sebagian siswa yang
malu dalam menyampaikan pendapat dan kurang aktif
saat pembelajaran berlangsung.
(2) Perlunya memberikan dorongan atau motivasi kepada
siswa yang belum aktif ketika pembelajaran berlangsung.
(3) Pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan SPI
pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia.
(4) Guru dan peneliti harus mengupayakan agar
pembelajaran pada siklus selanjutnya menjadi lebih
menarik.
c. Tindakan Kelas Siklus III
1) Perencanaan Tindakan Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, maka pada siklus III
guru dan peneliti berusaha memperbaiki kekurangan yang terjadi
pada siklus I dan II, dengan harapan adanya peningkatan
penguasaan konsep siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1
Kartasura.
Strategi yang diterapkan sama yaitu SPI, sedang materi ajar
yang disampaikan adalah sub pokok bahasan gangguan, penyakit
49
dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.
Pada materi ini, siswa diajak untuk menyebutkan beberapa
gangguan, penyakit dan kelainan sistem pernapasan manusia.
Selain menyebutkan jenis siswa diminta menyebutkan gejala,
penyebab, pencegahan serta pengobatannya. Alokasi waktu pada
siklus III yaitu 2 jam pelajaran.
Untuk memperlancar tindakan pada siklus III perlu adanya
persiapan yang matang, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses pembelajaran, mencakup silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 4), lembar
penilaian aktivitas pembelajaran dan lain sebagainya yang
dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada
pembelajaran biologi.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 31 Maret 2010 jam ke 5-6 yaitu pukul 10.15-11.45 WIB.
Jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa. Adapun pelaksanaan
tindakan siklus III disajikan pada tabel 4 :
Tabel 4 : Pelaksanaan pembelajaran Siklus III dengan menerapkan SPI
Waktu (menit)
Kegiatan
5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan gangguan, penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan manusia.
10’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dan menjelaskan pembelajaran dengan penerapan SPI.
20’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung
50
teka-teki mengenai gangguan, penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan manusia, sedang siswa membuat hipotesis dari permasalahan yang ada.
35’
Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab serta mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.
20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .
3) Hasil Tindakan Kelas Siklus III
a) Observasi Tindakan Kelas Siklus III
Dalam pembelajaran biologi siklus III, guru masuk
dan mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab,
kemudian guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan
kesiapan siswa untuk pelajaran biologi. pada awal
pembelajaran seperti pada siklus I dan II guru memberikan
informasi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator yang harus dicapai siswa pada akhir pembelajaran,
dilanjutkan dengan melakukan apersepsi (mengulas materi
sebelumnya tentang mekanisme pernapasan pada manusia)
yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada siswa
dengan melakukan tanya jawab mengenai gangguan, penyakit
dan kelainan pada sistem pernapasan manusia.
Pada pembelajaran inti, guru menanyakan kepada
siswa perbedaan antara gangguan, penyakit dan kelainan
yang dilanjutkan dengan menanyakan beberapa gangguan,
penyakit dan kelainan yang siswa ketahui. Dengan
pembelajaran inkuiri, pembelajaran berjalan lancar dan siswa
51
antusias dalam pembelajaran. Banyak siswa yang
mengangkat tangan dan menyebutkan jenis gangguan,
penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan. Siswa yang
menyebutkan salah satu gangguan diminta menjelaskan
bagaimana gangguan tersebut dapat terjadi, indikasi dan
penanganannya jika terkena.
Dalam pembelajaran siklus III ini tidak jarang siswa
tertawa karena pertanyaan yang timbul berdasarkan apa yang
mereka alami. Siswa lebih antusias menjadikan pembelajaran
aktif dan menyenangkan. Siswa yang semula enggan
bertanya pada siklus I dan II sudah nampak berani
mengajukan pertanyaan dan menjawab. Perhatian siswa tidak
terpusat pada guru, tetapi mereka berpikir untuk memecahkan
permasalahan yang timbul dari teman.
Berlangsungnya pembelajaran yang menyenangkan
membuat siswa tertarik untuk belajar dan memecahkan
permasalahan yang ada. Dengan strategi yang diterapkan
yaitu SPI siswa lebih antusias karena pada dasarnya
pembelajaran inkuiri menekankan pada proses menemukan
jawaban dari permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran.
Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji
52
bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan
permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan
mengadakan post test selama 20 menit. Setelah pembelajaran
berakhir guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.
b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus III
Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan
kelas siklus III. Dari observasi diperoleh beberapa hal yang
perlu diketahui. Adapun beberapa hal tersebut antara lain :
(1) Adanya peningkatan kemauan mengajukan dan
menjawab pertanyaan.
(2) Siswa tertarik dengan penerapan SPI dalam
pembelajaran biologi.
(3) Dengan memberikan motivasi kepada siswa dan
penerapan strategi yang tepat membuat siswa antusias
dalam mengikuti pembelajaran biologi.
(4) Hampir keseluruhan dari siswa sudah meresum materi
yang dianggap penting.
(5) Siswa memperhatikan guru atau teman yang sedang
berbicara saat pembelajaran berlangsung.
Dari hasil observasi dan refleksi tindakan kelas siklus
III telah diketahui adanya peningkatan aktivitas siswa dalam
beberapa hal, seperti mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan, perhatian terhadap pembelajaran, antusias dalam
53
mengikuti pembelajaran dan penghargaan terhadap teman
yang berpendapat. Dengan adanya peningkatan aktivitas
siswa dalam belajar, dapat berpengaruh pada peningkatan
penguasaan konsep siswa terhadap pembelajaran yang
diajarkan, yaitu pokok bahasan sistem pernapasan manusia.
4. Hasil Pembelajaran
Penelitian ini, aspek yang dinilai mencakup nilai rata-rata kelas dan
penilaian aktifitas pembelajaran siswa. Nilai rata-rata kelas siswa ditinjau
dari hasil belajar yang diambil melalui post test setelah pembelajaran,
sedang penilaian aktivitas pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa saat
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan
sikap.
Kualitas hasil peningkatan penguasaan konsep rata-rata kelas dan
penilaian aktivitas pembelajaran siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1
Kartasura tahun ajaran 2009/2010 dengan Penerapan SPI pada pokok
bahasan sistem pernapasan manusia dapat dilihat pada tabel 6 sebagai
berikut :
Tabel 6 : Data rata-rata kelas peningkatan kualitas penguasaan konsep biologi siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI).
Aspek Penilaian
Nilai Awal
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
Nilai Siklus III
Rata-rata kelas
66,53 69,42 72,89 85,74
Aktivitas Pembelajaran
- 11,05 13,16 17,11
54
Adapun grafik peningkatan rata-rata kelas sebelum tindakan
sampai tindakan siklus III adalah sebagai berikut :
Gambar : 5 Grafik data peningkatan rata-rata kelas dalam pembelajaran biologi
Sedang grafik peningkatan aktivitas pembelajaran tindakan siklus I
sampai tindakan siklus III adalah sebagai berikut :
Gambar: 6 Grafik data peningkatan Aktivitas Pembelajaran biologi Siswa
0102030405060708090
100
Nilai Awal Nilai siklus I Nilai Siklus IINilai Siklus III
Rat
a-R
ata
Has
il be
laja
r
Siklus
Data peningkatan rata-rata kelas siswa dalam pembelajaran Biologi
Rata-rata kelas
02468
1012141618
Nilai siklus I Nilai Siklus II Nilai Siklus III
Rat
a-R
ata
hasi
l bel
ajar
Siklus
Data Peningkatan Rata-rata Kelas Siswa Dalam Pembelajaran Biologi (Aktivitas Pembelajaran)
Aktivitas pembelajaran
55
C. Pembahasan
Pendidikan merupakan proses pemberdayaan, yang diharapkan
mampu memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia
berilmu dan berpengetahuan, serta manusia terdidik. Pemberdayaan siswa,
misalnya dilakukan melalui proses belajar, proses latihan, proses memperoleh
pengalaman, atau melalui kegiatan lainnya. Melalui proses belajar mereka
diharapkan memperoleh pengalaman memecah masalah, pengalaman etos
kerja, dan ketuntasan bekerja dengan hasil yang baik. Melalui proses belajar,
mereka juga diharapkan memperoleh pengalaman mengembangkan potensi
mereka serta melakukan pekerjaan dengan baik, dan mampu bekerja sama
dalam kemandirian (Uno, 2007:11).
Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru memiliki peran yang
sangat besar. Mengajar dimanifestasikan dalam berbagai tindakan yang
dilakukan sesuai dengan yang dilaksanakan guru pada tingkat prinsip dan
profesional tertentu. Mengajar juga akan meliputi deskripsi tindakan-tindakan
yang ditunjukkan guru sebagai gambaran dari komitmen mereka terhadap
filsafat pendidikan tertentu, yang beberapa diantaranya telah diterangkan oleh
para ahli dari berbagai sudut pandang. Selain itu, mengajar merupakan
komunikasi antara dua orang atau lebih dimana antara keduannya terdapat
saling mempengaruhi melalui pemikiran-pemikiran mereka dan belajar
sesuatu dari interaksi itu (Wahab, 2007:7).
Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran, perlu
adanya variasi penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
56
dimana penerapan strategi tersebut melibatkan siswa untuk aktif. Salah satu
strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA 3
SMA Negeri 1 Kartasura adalah Strategi Pembelajaran Inkuiri. Menurut
Sanjaya (2006:196-197) pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa)
secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Strategi ini dianggap sesuai diterapkan karena kemampuan siswa
yang relatif tinggi dan kondisi kelas XI IPA 3 dalam pembelajaran biologi
diterapkan sistem pembagian kelas (moving class). Dalam moving class,
siswa dibagi menjadi dua kelompok belajar dan terdapat dua guru dalam
pembelajaran serta dua ruang yang berbeda. Pembagian dilakukan dengan
memperhatikan nomor absen, yaitu genap dan ganjil. Secara bergiliran setiap
pembelajaran biologi siswa menemui guru biologi di ruang yang telah
ditentukan, untuk objek yang diteliti pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
IPA 3 dengan nomor absen ganjil yang berjumlah 19 siswa.
Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan penerapan SPI dapat
mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas seperti siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran, siswa kurang cakap
dalam pengambilan kesimpulan, Konsentrasi siswa kurang terfokus pada
pembelajaran biologi dan kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran
biologi. Selain dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, dengan penerapan
57
SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran biologi.
SPI tepat diterapkan pada proses pembelajaran biologi pada siswa
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura karena strategi ini memiliki
beberapa keunggulan diantaranya :
1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel consept” pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih
baik,
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru,
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,
bersikap objektif, jujur dan terbuka,
4. Mendorong siswa untuk merumuskan hipotesisnya sendiri,
5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik,
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang,
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu,
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri,
9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional,
10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi (Roestiyah, 2001:76-77).
Melihat dari beberapa keunggulan SPI, seluruh kegiatan pembelajaran
diarahkan pada aktivitas pembelajaran siswa secara aktif. Dalam
penerapannya, SPI mengembangkan intelegensi siswa untuk mencari dan
58
menemukan jawaban dari permasalahan yang muncul saat pembelajaran
berlangsung. Bukan hanya permasalahan yang muncul dari guru, tetapi
permasalahan yang muncul dari teman. Guru bukan lagi sebagai sumber
pembelajaran, tetapi guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Tugas guru hanya memotivasi dan mengembangkan permasalahan, sedang
siswa menelusuri permasalahan dan menemukan jawaban dari literatur yang
ada pada pembelajaran.
Pada tindakan siklus I, siswa masih beradaptasi dengan strategi yang
diterapkan guru, terlihat masih banyak siswa yang diam dan kurang
merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta masih sedikit siswa yang
mengajukan pertanyaan, akan tetapi siswa terlihat lebih memperhatikan
pembelajaran dibanding dengan saat observasi awal. Dengan strategi yang
diterapkan, siswa dituntut untuk mencari pemecahan masalah yang timbul
dalam pembelajaran, jadi bukan guru yang memecahkannya. Adapun rata-rata
kelas hasil belajar pada siklus 1 adalah 69,42 meningkat 2,89 point jika
dibandingkan dengan nilai sebelum tindakan yaitu 66,53 dengan nilai
minimal 48 dan nilai maksimal 94. Dari hasil pengamatan aktivitas
pembelajaran pada tindakan siklus I sebesar 11,05 termasuk dalam kategori
cukup berminat. Aktivitas pembelajaran siswa terlihat dari keaktifan siswa
menjawab dan mengajukan pertanyaan serta memperhatikan dan menghargai
pendapat teman.
Pada tindakan siklus II, terdapat peningkatan yang mulai terlihat
dibandingkan siklus I. Dari hasil rata-rata kelas penguasaan konsep siswa
59
meningkat 3,47 point yang pada tindakan siklus I adalah 69,42 menjadi 72,89,
dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimal 97. Dari hasil pengamatan
aktivitas pembelajaran juga mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, rata-rata penilaian aktivitas pembelajaran siswa pada tindakan
siklus II adalah 13,16 termasuk dalam kategori cukup berminat.
Peningkatan aktivitas pembelajaran dapat terlihat dari aktivitas siswa
yang sudah berani menjawab dan mengajukan pertanyaan serta perhatian
siswa sudah terfokus pada pembelajaran. Namun dari hasil tindakan siklus II
masih ada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Sebagian siswa
cenderung diam meski sudah terlihat antusias untuk mengikuti pembelajaran.
Untuk menanamkan keberanian siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan,
perlu adanya evaluasi dan perbaikan untuk membantu siswa memecahkan
permasalahan yang masih ada pada tindakan siklus kedua agar pembelajaran
pada siklus berikutnya siswa lebih aktif.
Pada tindakan siklus III terdapat peningkatan yang pesat. Hal ini
terlihat dari hasil rata-rata kelas penguasaan konsep siswa yang meningkat
12,85 point yang pada siklus II sebesar 72,89 menjadi 85,74, dengan nilai
minimal 70 dan nilai maksimal 100. Dari pengamatan aktivitas pembelajaran
juga mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran, rata-rata
penilaian aktivitas pembelajaran siswa pada tindakan siklus III meningkat
dibanding dengan siklus I dan II yaitu 17,11 termasuk dalam kategori
berminat. Peningkatan aktivitas pembelajaran siswa terlihat dari antusias
siswa dalam proses pembelajaran. Sudah banyak siswa yang menjawab dan
60
mengajukan pertanyaan dengan penerapan SPI. Selain keaktifan menjawab
dan mengajukan pertanyaan siswa terlihat saling menghargai pendapat teman
dan memperhatikan jika guru menyampaikan kesimpulan tentang
pembelajaran. Dengan aktif menemukan dan mencari jawaban pada
pembelajaran, siswa lebih memahami konsep yang ada pada pokok bahasan
yang dibahas. Hal ini terjadi karena pada saat proses pembelajaran siswa
mencari dan menemukan sindiri jawaban dari permasalahan yang timbul dari
proses pembelajaran.
Sesudah melakukan tindakan siklus III terlihat siswa sudah dapat
menyesuaikan dan menerima strategi yang diterapkan oleh guru yaitu
penerapan SPI pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia. Dari hasil
tindakan dengan menerapkan strategi yang melibatkan siswa secara aktif,
dapat meningkatkan hasil penguasaan konsep yang akan berpengaruh pada
tingginya hasil belajar siswa. Hasil ini ditunjukkan dengan tingginya nilai
minimal yang didapat siswa pada tindakan siklus III setelah dilakukan post
test yaitu 70 dan nilai maksimal yang didapat yaitu 100.
Berdasarkan uraian pembahasan di atas menunjukkan bahwa
pembelajaran melalui penerapan SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep
biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3
SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2010 dilihat dari hasil belajar
yang diukur dengan melakukan post test, aktifitas siswa pada saat proses
pembelajaran, interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa atau antara
siswa dengan guru dan keterampilan guru dalam mengajar.
61
Dengan demikian data penelitian ini mendukung diterimanya hipotesis
bahwa penerapan SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi pokok
bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1
Kartasura tahun ajaran 2009/2010.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan
penguasaan konsep biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa
kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2009.
Hasil peningkatan dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil
belajar dari siklus I sampai siklus III, peningkatan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan
prestasi belajar siswa sudah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
SMA Negeri 1 Kartasura di kelas XI yaitu ≥ 64.
1. Hasil penguasaan konsep siswa dalam kegiatan belajar mengajar
meningkat. Sebelum tindakan sebesar 66,53, siklus I meningkat menjadi
69,42, siklus II meningkat menjadi 73,89 dan pada siklus III meningkat
menjadi 85,74.
2. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat. Pada siklus
I sebesar 11,05 (cukup berminat), siklus II meningkat menjadi 13,16
(Cukup berminat) dan siklus III meningkat menjadi 17,11 (Berminat).
3. KKM ≥ 64 dalam kegiatan belajar mengajar meningkat meski pada
sebelum tindakan sudah tuntas. Sebelum tindakan 100%, siklus I 57%,
siklus II meningkat 73% dan pada siklus III meningkat menjadi 100%.
63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif
yang telah dilaksanakan dalam usaha peningkatan penguasaan konsep siswa
di kelas melalui penerapan Strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) maka diajukan
sejumlah saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru Biologi
a. Dalam pembelajaran, guru biologi perlu memperhatikan tingkat
pengetahuan biologi siswa dan pengalaman keseharian siswa.
b. Guru biologi perlu memperbanyak pengetahuan tentang variasi strategi
pembelajaran. Hal ini akan membantu guru untuk dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
2. Kepada siswa
a. Siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru dan
saling membantu sesama teman agar proses mengajar terjadi secara
efektif dan hasil evaluasi belajarnya juga meningkat.
b. Untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas, perlu
dukungan siswa yang mempunyai semangat dan motivasi untuk
belajar.
3. Kepada Peneliti Berikutnya
Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran biologi.
Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar biologi disekolah berjalan
efektif yang akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi., Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan kelas.
Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Campbel. 2005. Biologi. Ed.5-Jld 3. Jakarta: Erlangga. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, H. E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Menciptakan Perbaikan
Berkesinambungan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah.
Jakarta: Bumi Aksara. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
. 2009. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Suderadjat, Hari. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Implementasi KBK. Bandung: Cipta Cekas Grafika.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
65
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.
Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan. Problema, Solusi dan Reformasi
Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Wahab, Abdul Aziz. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfa Beta.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rusdakarya. Yamin, Martinis. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada.
66
SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XI/IPA Semester : 2 (Genap) Standar Kompetensi :2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya
dalam konteks salingtemas.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
Waktu (menit)
Sumber /Bahan/Alat Teknik Bentuk
Contoh instrumen
3.4.Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sisitem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)
• Struktur dan fungsi alat pernapasan Alat manusia berupa paru-paru (bronkus, bronkeolus,alveolus) yang membangun sistem yang khas.
• Mekanisme pernapasan pada manusia Pernapasan dilakukan secara inspirasi dan ekspirasi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara pada rongga dada.
• Menggunakan charta sistem pernapasan pada manusia untuk menemukan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.
• Mengkaji dari beberapa literatur tentang struktur dan fungsi alat-alat pernapasan manusia.
• Menggunakan pemodelan salah seorang siswa untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi ppada waktu melakukan proses bernapas.
• Menunjuk dan menyebutkan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.
• Menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan pada manusia
• Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
Tes tertulis Tes tertulis
Esay Esay
Apa yang anda ketahui sistem pernapasan? Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan
2X45’ 2X45’
Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI, Erlangga Bahan : LKS, Literatur Alat : Torso.
Lampiran 1
67
• Kelainan dan penyakit yang terjadi . Beberapa penyakit/kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.
• Mengkaji literatur untuk menemukan proses pertukaran oksigen dari alveolus ke kapiler darah.
• Mengkaji dari literatur untuk menemukan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.
• Menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.
• Menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.
Tes tertulis
Esay
intra sel? Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?
2X45’
68
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Siklus 1)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Smester : XI-IPA/2
Pertemuan ke : 1
Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung)
Indikator : 1. Menunjuk dan menyebutkan struktur alat-alat
pernapasan pada manusia.
2. Menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan
pada manusia
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.
2. Siswa dapat menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan pada
manusia.
B. Materi Pembelajaran
Sistem Pernapasan pada Manusia
Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang saling
berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses masukan
menjadi pengeluaran.
Lampiran 2
Pernapasan atau
lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida
(CO2) sebagai hasil metabolisme tubuh ke lingkungan.
suplai O2 secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat
mengubah molek
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan
dan mekanisme pernapasan.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut :
Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru
(bronkeolus dan alveolus).
a. Rongga Hidung
• Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
masuk.
• Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar s
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan.
• Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara.
• Terdiri dari 2 lubang
rongga hidung
• Pada atap terdapat sel
pertama (nervus olfaktorius)
Pernapasan atau respirasi yaitu pengambilan oksigen molekuler (O
lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida
) sebagai hasil metabolisme tubuh ke lingkungan. Manusia
secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat
mengubah molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan
dan mekanisme pernapasan.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut :
Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru
(bronkeolus dan alveolus).
gga Hidung
Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sidorifera). Selapu lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
pernapasan.
Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara.
Terdiri dari 2 lubang (cavum nasalis) yang dipisahkan ole
rongga hidung (septum nasi).
Pada atap terdapat sel-sel pembau yang berhubungan dengan saraf otak
(nervus olfaktorius) sehingga dapat mencium bau.
70
oksigen molekuler (O2) dari
lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida
Manusia memerlukan
secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat
ul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan
Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru-paru
Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang
Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
dorifera). Selapu lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran
Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
yang dipisahkan oleh sekat
sel pembau yang berhubungan dengan saraf otak
sehingga dapat mencium bau.
71
b. Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasn dan jalan
makanan. Berupa pipa berotot panjang 12,5-13 cm, terletak antara koane
sampai belakang laring. Faring dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
Nasofaring, Orofaring d an Laringofaring.
c. Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara, terletak
di depan faring sampai ketinggian vertebrae servicalis dan masuk ke dalam
trakea di bawahnya. Laring terdiri dari 5 tulang rawan, yaitu :
Promentia Laringae : 2 buah, untuk pembeltuk suara
Kartilago tiroid : 1 buah terletak di depan jakun.
Kartilago artiteranoid : 2 buah terletak di atas krikoid
Kartilago krikoid : membatasi bagian bawah laring.
Epiglotis : terletak di puncak laring dan berbentuk daun.
d. Trakea
Berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di
leher dan sebagian di rongga dada (torak). Memiliki dinding yang tipis dan
kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan (annulus trachealis) dan pada
bagian dalam rongga bersilia. Silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan. Pada bagian ujung terdapat
percabangan trakea yang disebut bifurcatio tracheae.
e. Bronkus
Merupakan cabang dari tenggorokan, memiliki lapisan mukosa yang sama
dengan trakea, tetapi tulang rawan yang menyusunnya memiliki bentuk
yang tidak teratur. Cabang dari bronkus disebut bronkeolus, tidak terdapat
cincin yang pada ujungnya terdapat gelembung paru-paru yang disebut
alveolus.
f. Paru-paru (pulmo)
Terletak di dalam rongga dada bagian atas, yang dibatasi oleh otot dan
rusuk, sedangkan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat.
72
Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Ada 2 macam
pleura, yaitu pleura visceral yang langsung membungkus paru-paru dan
pleura parietal yang melapisi rongga dada sebelah luar. Pulmo dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu pulmo dexter dan sinester.
Pulmo dexter terdiri dari 3 lobus (superior, medial, inferior)
Pulmo sinester terdiri dari 2 lobus (superior, inferior).
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.
Strategi pembelajaran : Inkuiri
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit)
• Guru membuka dengan salam
• Apersepsi
• motivasi
2. Kegiatan inti (65 menit)
• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).
• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung
teka-teki mengenai sistem pernapasan.
• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang
telah diberikan.
• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang
dikaji.
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari
informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil
dipecahkan oleh siswa.
73
3. Penutup (20 menit)
• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran
tentang sistem pernapasan.
• Guru memberi evaluasi (Post test).
• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan salam.
E. Sumber Belajar
Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga
Bahan : LKS
Alat : Torso
F. Penilaian
1. Tekhnik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Esay
3. Kisi-kisi soal :
Indikator pembelajaran 1. Menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada
manusia, mencakup soal nomor : 1 (C1), 2 (C1), 3 (C2).
Indikator pembelajaran 2. Menyebutkan fungsi masing-masing alat
pernapasan pada manusia, mencakup soal nomor : 4 (C2), 5 (C3), 6 (C4),
7 (C4), 8 (C5), 9 (C5)dan 10 (C6).
4. Soal/istrumen :
Tabel lembar instrumen Siklus 1
Jenis Soal Soal Skor
1 Pengetahuan (C1)
1. Apa yang anda ketahui tentang sistem pernapasan?
5
2. Sebutkan saluran pernapasan manusia secara urut!
5
2 Pemahaman (C2)
3. Jelaskan karakteristik dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan pada manusia!
10
4. Jelaskan fungsi dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan!
10
3 Penerapan 5. Buktikan bahwasanya CO2 dan H2O 10
(C3)
4 Analisis (C4)
5 Sintesis (C5)
6 Evaluasi (C6)
∑ Skor Maksimal = 100
Nilai =
Mengetahui
Guru Biologi
Dra. Wiwik Purwaningsih
NIP : 19620919 198603 2 008
merupakan hasil dari pernapasan!
Analisis (C4)
6. Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?
7. Apa yang menyebabkan pertukaran udara dapat terjadi di alveolus?
Sintesis (C5)
8. Pada saat kita bernapas, apakah semua gas yang terhurip adalah O2?
9. Dari jawaban di atas (soal no.8), jika
tidak maka apa yang harus dilakukan untuk mengurangi zat/partikel lain yang ikut terhirup?
Evaluasi (C6)
10. Sistem pernapasan merupakan kesatuan kerja alat-alat yang saling berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!
Skor Maksimal = 100
Kartasura, 09 Maret 2010
Mengetahui
Guru Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071
74
Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?
5
Apa yang menyebabkan pertukaran udara 15
apakah semua 10
Dari jawaban di atas (soal no.8), jika tidak maka apa yang harus dilakukan untuk mengurangi zat/partikel lain yang 15
Sistem pernapasan merupakan alat yang saling
berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!
15
Kartasura, 09 Maret 2010
Farid Yuliyadi
NIM : A 420 060 071
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Siklus 2)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Smester : XI-IPA/2
Pertemuan ke : 2
Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung)
Indikator : 1. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
2. Menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen
dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).
G. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.
4. Siswa dapat menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dan
karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.
H. Materi Pembelajaran
Mekanisme pernapasan pada manusia
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu pernapasan luar (ekstra sel) dan pernapasan dalam (Intra
sel).
Lampiran 3
76
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah
pernapasan yang terjadi di dalam sel tubuh.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi)
dan pengeluaran udara (ekspirasi), maka mekanisme pernapasan dibedakan
atas 2 macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan dada.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang
rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
Fase inspirasi, merupakan fase dimana otot antar tulang rusuk
berkontraksi sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar, sehingga
udara dari luar yang kaya akan oksigen masuk.
Fase ekspirasi, merupakan fase dimana kembalinya otot-otot tulang
rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi lebih kecil. Sebagai akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan luar sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya akan karbondioksida menjadi
keluar.
b. Pernapasan perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut
dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu :
Fase inspirasi, pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga
diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan
menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase ekspirasi, pada fase ini otot diafragma berelaksasi (kembali
keposisi semula) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi
lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.
77
I. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.
Strategi pembelajaran : Inkuiri
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal (5 menit)
• Guru membuka dengan salam
• Apersepsi
• motivasi
5. Kegiatan inti (65 menit)
• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).
• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung
teka-teki mengenai mekanisme pernapasan pernapasan pada manusia.
• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang
telah diberikan.
• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang
dikaji.
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari
informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil
dipecahkan oleh siswa.
6. Penutup (20 menit)
• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran
tentang mekanisme pernapasan pada manusia.
• Guru memberi evaluasi (Post test).
• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan salam.
78
K. Sumber Belajar
Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga
Bahan : LKS dan literatur
L. Penilaian
1. Tekhnik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Esay
3. Kisi-kisi soal :
Indikator pembelajaran 1. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada
manusia, mencakup soal nomor : 1 (C1), 2 (C1), 3 (C2), 6 (C3), 7 (C4), 8
(C4), 9 (C5), 10 (C6).
Indikator pembelajaran 2. Menjelaskan proses mekanisme pertukaran
oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah mencakup soal
nomor : 4 (C2), 5 (C2).
4. Soal/istrumen :
Tabel instrumen siklus II No Jenis soal Soal Skor
1 Pengetahuan (C1)
1. Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan intra sel?
5
2. Sebutkan 2 macam mekanisme yang terjadi pada respirasi.
5
2 Pemahaman (C2)
3. Sehubungan dengan organ yang berkaitan dengan pernapasan, pernapasan dibagi menjadi berapa? Sebut dan jelaskan!
10
4. Bagaimanakah mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru?
10
5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan O2 dan CO2 di dalam darah oleh hemoglobin?
10
3 Penerapan (C3) 6. Buktikan bahwasanya kecepatan
bernapas dipengaruhi oleh aktifitas yang dilakukan.
5
4
Analisis (C4)
7. Mengapa bernapas dengan menggunakan hidung lebih baik daripada bernapas menggunakan
15
5 Sintesis (C5)
6 Evaluasi (C6)
∑ Skor Maksimal = 100
Nilai =
Mengetahui
Guru Biologi
Dra. Wiwik Purwaningsih
NIP : 19620919 198603 2 008
mulut? 8. Mengapa pada saat inspirasi otot
tulang rusuk berkontraksi dan pada saat ekspirasi berelaksasi?
Sintesis (C5)
9. Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut masuk ke dalam tubuh?
Evaluasi (C6)
10. Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan bagaimana dampaknya terhadap alat-alat pernapasan!
Maksimal = 100
Kartasura, 17 Maret 2010
Mengetahui
Guru Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071
79
Mengapa pada saat inspirasi otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan pada 15
Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut
15
Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan bagaimana dampaknya terhadap
15
Kartasura, 17 Maret 2010
Farid Yuliyadi
NIM : A 420 060 071
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Siklus 3)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Smester : XI-IPA/2
Pertemuan ke : 3
Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada
sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya
burung)
Indikator : 1. Menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang
terjadi pada sistem pernapasan manusia..
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).
M. Tujuan Pembelajaran
5. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi
pada pernapasan manusia.
N. Materi Pembelajaran
Gangguan sistem pernapasan
Gangguan maupun penyakit yang dapat terjadi pada saluran pernapasan
antara lain :
1. Asma, merupakan penyempitan atau kontriksi yang terjadi di bagian
saluran pernapasan tertentu, seperti penyempitan bronkiolus. Umumnya
disebabkan oleh alergi atau terlalu sensitif terhadap sesuatu, seperti
perubahan cuaca, debu, zat aditif makanan, bulu binatang, bau dan
rangsangan tertentu lainnya. Asma dapat menyebabkan menurunnya
Lampiran 4
81
efisiensi pernapasan dan mengurangi jumlah pasokan oksigen ke jaringan
tubuh. Akibatnya, frekuensi pernapasan bertambah cepat dan napas
menjadi tersengkal-sengkal.
2. Emfisma, merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
berkurang atau hilangnya elastisitas paru-paru. Merokok adalah salah satu
penyebab emfisma. Dengan berkurang atau hilangnya elastisitas jaringan
paru-paru, maka paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis
secara normal. Akibatnya, selain tidak dapat menyerap O2 secara
maksimum, efisiensi pertukaran udara di dalam paru-paru menjadi
berkurang, sehingga pasokan O2 untuk jaringan tubuh menjadi berkurang
pula.
3. Tuberculosis (TBC), disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini bersifat parasit dan hidup dalam jaringan paru-
paru. Jika tidak diobati, bakteri akan berkembang dan menggerogoti paru-
paru secara perlahan. Akibatnya efektifitas pertukaran udara dalam paru-
paru berkurang, sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh menjadi tidak
maksimal.
4. Radang paru-paru, dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun oleh
penyebab lain. Jika radang disertai dengan cairan, maka cairan dalam paru-
paru akan menghalangi penyerapan O2 dan pengeluaran CO2. Akibatnya,
napas menjadi tersengal-sengal dan tubuh tidak bertenaga karena pasokan
O2 ke jaringan tidak maksimal.
5. Bronchitis, merupakan radang pada bronkus atau bronkiolus. Penyebabnya
antara lain adalah merokok, alergi dan bakteri. Merokok dapat merusak
jaringan mukosa. Jaringan mukosa adalah jaringan yang menghasilkan
lendir. Lendir berguna untuk menangkap zat-zat atau partikel yang
membahayakan tubuh. Jika produksi lendir diproduksi secara berlebihan,
karena adanya benda asing, maka saluran pernapasan akan dipenuhi dahak
sehingga pernapasan menjadi terganggu.
6. Influenza, disebabkan oleh virus. Umumnya terjadi pada saat perubahan
musim atau pada saat stamina tubuh kurang baik. Gejalanya adalah timbul
82
peradangan di jaringan mukosa hidung yang ditandai dengan pilek, batuk
dan penyumbatan rongga hidung.
7. Kanker paru-paru, merupakan pertumbuhan sel yang tidak dapat
terkendali. Kanker dapat terjadi karena adanya mutasi atau perubahan
susunan gen. tar dalam tembakau dapat memicu pertumbuhan kanker.
O. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.
Strategi pembelajaran : Inkuiri
P. Langkah-Langkah Pembelajaran
7. Kegiatan awal (5 menit)
• Guru membuka dengan salam
• Apersepsi
• motivasi
8. Kegiatan inti (65 menit)
• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh
siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).
• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung
teka-teki mengenai kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernapasan.
• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang
telah diberikan.
• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat
mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang
dikaji.
• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari
informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil
dipecahkan oleh siswa.
9. Penutup (20 menit)
83
• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran
tentang kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan.
• Guru memberi evaluasi (Post test).
• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.
• Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Q. Sumber Belajar
Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga
Bahan : LKS dan literatur
R. Penilaian
1. Tekhnik : Tes tertulis
2. Bentuk instrumen : Esay
3. Kisi-kisi soal :
Indikator pembelajaran yaitu menyebutkan dan menjelaskan
kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia, mencakup
semua nomor yang terdiri dari 10 soal esay mencakup 6 prinsip penilaian
yaitu C1, C2, C3, C3, C4, C5 dan C6.
4. Soal/istrumen :
Tabel instrumen siklus III Jenis Soal Soal Skor
1 Pengetahuan (C1)
1. Apa yang anda ketahui tentang emfisma, bronchitis dan bakteri Mycobacterium tuberculosis?
10
2. Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?
5
3. Pada kebanyakan perokok, sering terjadi gangguan-gangguan pada saluran pernapasannya. Berdasarkan uraian di atas, berikan 3 contoh zat pada rokok yang berbahaya bagi saluran pernapasan manusia serta penyakit apa yang ditimbulkan?
10
2 Pemahaman (C2)
4. Jelaskan gejala seseorang yang terserang penyakit TBC?
10
5. Jelaskan fungsi lendir pada rongga 10
3 Penerapan (C3)
4
Analisis (C4)
5 Sintesis (C5)
6 Evaluasi (C6)
∑ Skor Maksimal = 100
Nilai =
Mengetahui
Guru Biologi
Dra. Wiwik Purwaningsih
NIP : 19620919 198603 2 008
hidung? Dan apakah akibatnya jika diproduksi secara berlebihan?
Penerapan 6. Apa yang anda rasakan ketika berada di
daerah kawasan industri dan bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?
Analisis (C4)
7. Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak-anak dan menghilang pada saat dewasa?
8. Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang influenza?
Sintesis (C5) 9. Apa yang sebaiknya dilakukan penderita
asma agar tidak mudah kambuh ?
Evaluasi (C6) 10. Bagaimana cara yang tepat agar
pernapasan kita terjaga dengan baik?
Skor Maksimal = 100
Kartasura, 31 Maret 2010
Mengetahui
Guru Biologi Peniliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071
84
hidung? Dan apakah akibatnya jika
Apa yang anda rasakan ketika berada di daerah kawasan industri dan bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?
15
Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak dan menghilang pada saat 15
Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang influenza?
5
Apa yang sebaiknya dilakukan penderita
10
Bagaimana cara yang tepat agar pernapasan kita terjaga dengan baik?
10
Kartasura, 31 Maret 2010
Farid Yuliyadi
NIM : A 420 060 071
85
SOAL POST-TEST SIKLUS I
STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT-ALAT PERNAPASAN
PADA MANUSIA
1. Apa yang anda ketahui sistem pernapasan?
2. Sebutkan saluran pernapasan manusia secara urut?
3. Jelaskan karakteristik dari alat pernapasan, diantaranya rongga hidung, trakea
dan paru-paru?
4. Jelaskan fungsi dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan?
5. Buktikan bahwasanya CO2 dan H2O merupakan hasil dari pernapasan?
6. Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?
7. Apa yang menyebabkan pertukaran udara dapat terjadi di alveolus?
8. Pada saat kita bernapas, apakah semua gas yang terhurip adalah O2?
9. Dari jawaban di atas (soal no.8), jika tidak maka apa yang harus dilakukan
untuk mengurangi zat/partikel lain yang ikut terhirup?
10. Sistem pernapasan merupakan kesatuan kerja alat-alat yang saling
berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa
yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!
Lampiran 5
86
JAWABAN SOAL SIKLUS 1
1. Sistem Pernapasan dapat diartikan sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang
saling berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses
masukan berupa O2 dari lingkungan menjadi pengeluaran berupa CO2 ke
lingkungan.
2. Rongga, Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Paru-paru (bronkeolus dan
alveolus)
3. Rongga hidung, memiliki rambut yang tebal dan pendek, mengandung kapiler
darah dan selaput lendir serta terdiri dari dari dua lubang yang dibatasi oleh
septum nasi.
4. Rongga hidung, terdapat rambut yang berfungsi menyaring kotoran dan lendir
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Faring, sebagai tempat persimpangan antara saluran pernapasan dan
pencernaan
Laring, merupakan saluran udara serta sebagai pembentuk suara.
Trakea, terdapat silia yang berfungsi menyapu kotoran ke atas untuk
dikeluarkan melalui saluran pencernaan.
Bronkus, memiliki silia yang sama seperti pada trakea berfungsi menyapu
kotoran ke atas untuk dikeluarkan melalui saluran pencernaan.
Paru-paru, merupakan tempat pertukaran antara O2 dan CO2.
5. CO2 dibuktikan dengan percobaan air kapur, apa bila menghembuskan nafas
di atas air kapur, maka akan tampak bintik-bintik hitam/kotorang yang ikut
pada nafas, sedang H2O dapat diketahui dengan cara menghembuskan nafas
di cermin, maka cermin akan mengembun.
6. Silia pada dinding trakea berfungsi untuk menyapu kotoran yang ikut
bersama dengan lendir naik keatas untuk dikeluarkan bersama dengan lendir
melalui mulut.
7. Karena struktur dari alveolus yang lentur dan dapat mengembang dan
mengempis, yang dipenuhi oleh kapiler darah, sehingga pada alveolus dapat
terjadi pertukaran udara secara difusi.
87
8. Tidak, ada beberapa partikel yang masuk ketika kita bernapas, seperti
kotoran, gas dan lain-lain.
9. Untuk mengurangi terhirupnya partikel yang masuk, kita perlu menjaga
kebersihan, menggunakan masker jika perlu dan menjauhi dari perokok.
10. Jika salah satu organ terdapat gangguan atau kerusakan, maka akan terjadi
gangguan pula pada system pernapasan, seperti jika lendir yang dihasilkan
rongga hidung terlalu berlebihan (ketika Flu), maka rongga hidung akan
tersumbat yang berdampak pada sulitnya bernapas.
88
SOAL POST-TEST SIKLUS II
PROSES/MEKANISME PERNAPASAN
1. Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan intra
sel?
2. Sebutkan 2 macam mekanisme yang terjadi pada respirasi.
3. Sehubungan dengan organ yang berkaitan dengan pernapasan, pernapasan
dibagi menjadi berapa? Sebut dan jelaskan!
4. Bagaimanakah mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru?
5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan O2 dan CO2 di dalam
darah oleh hemoglobin?
6. Buktikan bahwasanya kecepatan bernapas dipengaruhi oleh aktifitas yang
dilakukan.
7. Mengapa bernapas dengan menggunakan hidung lebih baik daripada
bernapas menggunakan mulut?
8. Mengapa pada saat inspirasi otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan pada
saat ekspirasi berelaksasi?
9. Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut
masuk ke dalam tubuh?
10. Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan
bagaimana dampaknya terhadap alat-alat pernapasan!
89
JAWABAN SOAL SIKLUS II
1. Pernapasan ekstrasel adalah pertukaran antara O2 dan CO2 dari alveolus ke
kapiler darah arteri secara difusi, sedang pernapasan intrasel adalah
pertjukaran antara O2 dan CO2 dari kapiler darah arteri ke sel/ jaringan secara
difusi.
2. Inspirasi (proses menghirup udara), dan ekspirasi (Proses pengeluaran udara).
3. Dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Pernapasan dada, yaitu pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk.
Terdiri dari 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
b. Pernapasan perut, yaitu pernapasan yang melibatkan diafragma. Terdiri
dari 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi.
4. Mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru (alveolus) terjadi
karena perbedaan tekanan parsial antara O2 dan CO2. Yaitu tekanan parsial O2
dalam alveolus lebih besar dari pada di dalam kapiler darah, sehingga secara
difusi O2 masuk dalam kapiler darah, serta tekanan parsial CO2 dalam kapiler
darah lebih tinggi dari pada di dalam alveolus sehingga secara difusi CO2
masuk ke dalam alveolus.
5. Mekanisme pengikatan Hb terhadap O2 adalah Hb + O2 → HbO2
(Oksihaemoglobin). Sedang pengikatan Hb terhadap CO2 adalah Hb + CO2 →
HbCO2 (karbominohaemoglobin).
6. Jika kita melakukan percobaan, pernapasan seseorang yang tidak melakukan
kegiatan umumnya adalah 12-15 kali, sedagkan ketika setelah melakukan
kegiatan (lari), maka akan terjadi peningkatan jumlah pernapasan.
7. Karena pada hidung terdapat beberapa alat yang memang berfungsi untuk
membantu paru-paru dalam mengikat O2, seperti rambut dan selaput lendir.
sedang mulut tidak memiliki alat seperti pada rongga hidung. sehingga
bernapas dengan hidung lebih baik dari pada bernapas dengan mulut.
8. Pada saat inspirasi tulang rusuk berkontraksi agar tekanan dalam rongga dada
menjadi kecil sehingga udara dapat masuk, sedang pada saat ekspirasi, tulang
rusuk berelaksasi agar tekanan dalam rongga dada menjari lebih besar
sehingga udara dapat keluar.
90
9. Maka akan terjadi pengeluaran udara melalui mulut.
10. Tersedak merupakan gangguan saluran pernapasan yang dapat terjadi karena
adanya makanan yang masuk kedalam saluran pernapasan. Hal ini dapat
menimbulkan rasa yang tidak enak pada saluran pernapasan. Tetapi tidak
berdampak pada proses pertukaran udara di dalam paru-paru.
91
SOAL POST-TEST SIKLUS III
GANGGUAN/PENYAKIT YANG DAPAT TERJADI PADA SISTEM
PERNAPASAN MANUSIA
11. Apa yang anda ketahui tentang emfisma, bronchitis dan bakteri
Mycobacterium tuberculosis?
12. Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan
manusia?
13. Pada kebanyakan perokok, sering terjadi gangguan-gangguan pada saluran
pernapasannya. Berdasarkan uraian di atas, berikan 3 contoh zat pada rokok
yang berbahaya bagi saluran pernapasan manusia serta penyakit apa yang
ditimbulkan?
14. Jelaskan gejala seseorang yang terserang penyakit TBC?
15. Jelaskan fungsi lendir pada rongga hidung? Dan apakah akibatnya jika
diproduksi secara berlebihan?
16. Apa yang anda rasakan ketika berada di daerah kawasan industri dan
bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?
17. Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak-anak dan menghilang pada
saat dewasa?
18. Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang
influenza?
19. Apa yang sebaiknya dilakukan penderita asma agar tidak mudah kambuh ?
20. Bagaimana cara yang tepat agar pernapasan kita terjaga dengan baik?
92
JAWABAN SOAL SIKLUS III
1. Emfisma merupakan keadaan dimana paru-paru kelebihan udara, yang
mengakibatkan pengembungan pada alveolus.
Bronchitis merupakan infeksi pada bronkus/bronkeolus
Bakteri Mycobacterium tuberculosis meupakan bakteri yang menyebabkan
penyakit TBC
2. Emfisma, TBC, difteri, asma dan bronchitis
3. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara
distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang
menyebabkan kanker paru-paru
METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika
diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian
NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa
lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok
4. Tubuh kurus, batuk-batuk dan jika sudah parah dapat batuk darah, terasa
nyeri pada paru-paru, paru-paru mengempis.
5. Lendir berfungsi untuk menyaring kotoran dan melembabkan udara. Jika
diroduksi terlalu banyak akan mengakibatkan susah bernapas/flu.
6. Pada kawasan industi akan terasa sesak atau mudah bersin. Karena udara
sudah tercemar. Jika dikawasan taman/hutan akan terasa segar karena O2
yang dihasilkan tumbuhan banyak. Dan udara bersih.
7. Karena pada saat anak-anak sensitifitas organ masih tinggi sehingga mudah
terserang penyakit, sedang pada saat dewasa organ sudah berkembang
sehingga penyakit seperti asma kemungkinan sembuh.
8. Karena Influenasa mudah menyerang pada orang yang sedang tidak enak
badan. Orang yang staminanya turun antibodi dalam darahpun menurun.
9. Membiasakan hidup sehat dengan berlorah raga, kurangi kerja yang terlalu
berat, kurangi berada ditempat yang ekstrim.
10. Menjaga kesehatan tubuh, berolah raga, menggunakan masker ketika berada
ditempat yang banyak polusi.
93
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI IPA 3 (ABSEN GANJIL)
SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
No Absen
L/P No Induk Nama
1 L 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 L 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA HANASTI 5 P 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH MAWARNI 7 L 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 9 P 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 11 P 0 8 11026 FITRIYANI 13 L 0 8 11032 ILYAS FATHONI 15 L 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 17 P 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA DHANACITTA 19 P 0 8 11039 MISIA LESTARI 21 P 0 8 10877 NENEN SARI 23 L 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 25 P 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 27 P 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 29 P 0 8 10883 RISCA SAFITRI 31 P 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 33 L 0 8 10969 TRISNO WIYONO 35 L 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN HARI MUKTI 37 P DWI OKTAVIA PRATIWI
Guru Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071
Lampiran 6
94
DAFTAR NILAI RATA-RATA KELAS AWAL DAN POST-TEST KE I-III
SISWA KELAS XI IPA 3 (No Absen Ganjil) SMA NEGERI 1 KARTASURA
TAHUN AJARAN 2009/2010
No Absen No Induk Nama Siswa
Nilai Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 64 62 52 70 3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 67 64 79 90 5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 64 80 59 75 7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 64 92 78 70 9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 64 48 53 88 11 0 8 11026 FITRIYANI 64 66 88 80 13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 85 94 97 100 15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 64 75 82 82 17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 64 62 50 94 19 0 8 11039 MISIA LESTARI 71 73 60 80 21 0 8 10877 NENEN SARI 64 52 85 94 23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 64 61 80 80 25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 64 60 65 88 27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 64 78 86 90 29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 64 60 70 88 31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 75 73 81 95 33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 64 61 81 75 35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN.
HM 64 73 80 90
37 DWI OKTAVIA PRATIWI 70 85 78 100 Jumlah 1264 1319 1404 1629 Rata-rata 66,53 69,42 73,89 85,74 Nilai Maksimal 85 94 97 100 Nilai Minimal 64 48 50 70
Guru Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071
Lampiran 7
95
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap
No Absen
No Induk
Indikator sikap
Nama Siswa
Mem
perh
atik
an
Men
jaw
ab
Per
tany
aan
Men
gaju
kan
Per
tany
aan
Ked
isip
linan
Men
ghar
gai
Tem
an y
ang
berb
ica
ra Skor Total
1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 3 3 9
3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 3 2 3 8
5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 4 1 4 3 12
7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 3 2 3 8
9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 3 3 2 8
11 0 8 11026 FITRIYANI 4 1 3 3 11
13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 4 2 3 4 4 17
15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 5 3 2 4 3 17
17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 4 3 1 4 4 16
19 0 8 11039 MISIA LESTARI 3 2 3 8
21 0 8 10877 NENEN SARI 3 2 3 8
23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 4 3 3 10
25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 3 3 2 8
27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 3 1 3 3 10
29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 3 1 3 3 10
31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 3 3 2 8
33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 1 2 4 11
35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 4 3 4 3 14
37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 3 1 4 4 17
Jumlah 210
Rata-rata 11,05
Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :
5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat
4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat
Lampiran 8
96
3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat
2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat
1 : Tidak Baik
Kartasura, 09 Maret 2010
Guru Mapel Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071
97
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap
No Absen
No Induk
Indikator sikap
Nama Siswa
Mem
perh
atik
an
Men
jaw
ab
Per
tany
aan
Men
gaju
kan
Per
tany
aan
Ked
isip
linan
Men
ghar
gai
Tem
an y
ang
berb
ica
ra Skor Total
1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 3 2 8
3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 4 1 3 4 12
5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 3 3 3 9
7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 4 2 4 4 14
9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 5 3 5 5 18
11 0 8 11026 FITRIYANI 3 1 4 3 11
13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 5 1 3 5 5 19
15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 4 2 4 4 14
17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 5 3 3 5 5 21
19 0 8 11039 MISIA LESTARI 3 3 3 9
21 0 8 10877 NENEN SARI 3 1 3 4 11
23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 3 1 4 3 11
25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 5 3 2 5 5 20
27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 4 2 1 4 4 15
29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 2 3 3 8
31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 3 3 3 9
33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 2 4 4 14
35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 3 1 4 3 11
37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 2 1 4 4 16
Jumlah 250
Rata-rata 13,16
Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :
5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat
4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat
98
3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat
2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat
1 : Tidak Baik
Kartasura, 17 Maret 2010
Guru Mapel Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071
99
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA
PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap
No Absen
No Induk
Indikator sikap
Nama Siswa
Mem
perh
atik
an
Men
jaw
ab
Per
tany
aan
Men
gaju
kan
Per
tany
aan
Ked
isip
linan
Men
ghar
gai
Tem
an y
ang
berb
ica
ra Skor Total
1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 4 2 5 4 15
3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 5 3 1 4 5 18
5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 4 4 3 11
7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 4 3 5 4 16
9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 5 2 2 4 5 18
11 0 8 11026 FITRIYANI 4 4 4 12
13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 5 5 3 5 5 23
15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 5 2 1 4 5 17
17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 5 5 4 5 5 24
19 0 8 11039 MISIA LESTARI 5 2 4 4 15
21 0 8 10877 NENEN SARI 5 2 4 4 15
23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 5 3 3 5 5 21
25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 5 4 5 5 5 24
27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 4 1 4 4 13
29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 4 1 4 4 13
31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 4 4 3 11
33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 1 1 4 4 14
35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 5 5 3 5 5 23
37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 4 3 5 5 22
Jumlah 325
Rata-rata 17,11
Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :
5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat
4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat
100
3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat
2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat
1 : Tidak Baik
Kartasura, 31 Maret 2010
Guru Mapel Biologi Peneliti
Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi
NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071
101
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1 : Kondisi Siswa Saat Post Test
Lampiran 9
102
Gambar 2 : Keaktifan siswa saat pembelajaran biologi