skripsi farid yuliyadi

116
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : FARID YULIYADI A.420.060.071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 i

Upload: nicholas-kline

Post on 17-Feb-2015

61 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Farid Yuliyadi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

FARID YULIYADI A.420.060.071

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

i

Page 2: Skripsi Farid Yuliyadi

PERSETUJUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

FARID YULIYADI A 420 060 071

Disetujui untuk dipertahankan

Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra. Tuti Rahayu, M.Pd Tanggal: 12 Mei 2010

Pembimbing II

Dra. Suparti, M.Si Tanggal: 17 Mei 2010

ii

Page 3: Skripsi Farid Yuliyadi

PENGESAHAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

FARID YULIYADI A 420 060 071

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Hari Rabu, Tanggal: 02 Juni 2010 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji:

1. Dra. Tuti Rahayu, M.Pd ( )

2. Dra. Suparti, M.Si ( )

3. Drs. Sumanto ( )

Surakarta, 02 Juni 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547

iii

Page 4: Skripsi Farid Yuliyadi

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, 24 Mei 2010

FARID YULIYADI A 420 060 071

iv

Page 5: Skripsi Farid Yuliyadi

MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO

“♥♥♥♥”

“Kebahagiaan itu bukan karena kekayaan harta semata, tetapi kebahagiaan itu

ketika seseorang sudah merasa cukup dengan apa yang Allah SWT berikan

kepadaya meski dalam jumlah yang sedikit”

(Penulis)

“♥♥♥♥”

“Ingatlah bawah ketika kamu berada di atas, karena sesungguhnya

keberadaanmu di atas berawal dari bawah. Dan ingatlah ketika kamu di atas

sewaktu-waktu ada ancaman untuk jatuh be bawah, sesungguhnya

di bawah setelah di atas lebih sakit jika kamu tidak

berpegang teguh pada tali Allah”

(Penulis)

“♥♥♥♥”

“Berbuat baiklah kepada orang lain meski hanya kecil harganya bagimu, belum

tentu sesuatu yang kecil bagimu kecil pula menurut orang lain, berbagilah

semampumu kepada sesama InsyaAllah Allah akan mengasihimu”

(Penulis)

“♥♥♥♥”

v

Page 6: Skripsi Farid Yuliyadi

PERSEMBAHAN

Seuntai karya nan sederhana ini ku persembahkan untuk :

Allah SWT

Yang telah memberikan ni’mat dan karunia, membimbing dan memberikan jalan terbaik dalam setiap langkah hidupku

Ayah dan Ibundaku tercinta

(Bp. Sukirman & Ibu khustiyanah)

Yang selalu memberikan doa, semangat, kasih dan sayang, perhatian, dukungan dan kesabaran serta nasehat yang tak pernah bosan untuk keberhasilan anak-anaknya.

Terimakasih untuk semuanya.

Kakak Dan Adik-adikku tersayang

(Tafiffudin, SE. Agustin Farida & Fatoni Agus Setyawan) Terimakasih telah memberi dukungan dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

Semoga kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita. Amin.

Adindaku

Terimakasih untuk semangat dan kebersamaannya. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik dan semoga hari esok lebih baik serta selalu mendapat Ridhlo

Allah SWT

vi

Page 7: Skripsi Farid Yuliyadi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, inayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Pendidikan S-I pada Program Studi Pendidikam Biologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Shalawat dan salam tak

lupa dihaturkan kepada pembawa risalah kebenaran Nabi Besar Muhammad

SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul kiyamah kelah.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu

baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga selesainya skripsi ini

dengan judul : “Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Pokok Bahasan Sistem Pernapasan

Manusia Siswa Kelas Xi Ipa 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran

2009/2010”. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada:

1. Dra. Tuti Rahayu, M.Pd, sebagai pembimbing I yang dengan kesabaran dan

keikhlasan telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sejak

awal hingga selesainya skripsi ini.

2. Dra. Suparti, M.Si, Sebagai Pembimbing II yang dengan sabar dan ikhlas telah

membimbing dan memberikan arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal

hingga akhir penulisan skripsi ini.

vii

Page 8: Skripsi Farid Yuliyadi

3. Bapak dan Ibu Dosen Progdi Pendidikan Biologi Falkultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah banyak

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

4. Drs. Juari, MM, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kartasura yang telah

memeberikan ijin untuk melakukan penelitian.

5. Dra. Wiwik Purwaningsih, selaku Guru Biologi Kelas XI IPA 3 SMA Negeri

1 Kartasura yang telah memberi arahan dan bimbingan.

6. Keluarga Besar Laboratorium Biologi UMS (Ibu Trias, Pak Heni, Mas Anto,

Mas Irfan, Mas Ari, Asisten Angkatan 05, Angkatan 06 dan 07) tetap ukir

prestasi dimanapun kita berpijak.

7. Teman-teman angkatan 2006, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi

pendidikan, dan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan

di Indonesia.

Seiring do’a semoga Allah SWT memberikan kebaikan yang berlipat

ganda dan menjadikan amal tersebut sebagai ibadah, Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 24 Mei 2010

Farid Yuliyadi

viii

Page 9: Skripsi Farid Yuliyadi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN ........................................................................................ ii

PENGESAHAN ......................................................................................... iii

PERNYATAAN ........................................................................................ vi

MOTTO .................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

ABSTRAK ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ................................................................ 7

C. Perumusan Masalah ................................................................. 8

D. Tujuaan Penelitian .................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 10

B. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................ 12

C. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ......................................... 14

D. Penguasaan Konsep ................................................................... 18

E. Sistem Pernapasan Manusia ..................................................... 20

F. Kerangka Pemikiran ................................................................. 22

G. Hipotesis ................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25

ix

Page 10: Skripsi Farid Yuliyadi

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26

C. Prosedur Penelitian ................................................................... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30

E. Teknik Analisis Data ................................................................ 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian .......................................................... 34

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 35

C. Pembahasan ............................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 63

B. Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 65

LAMPIRAN ............................................................................................... 67

x

Page 11: Skripsi Farid Yuliyadi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Siswa SMA N 1 Kartasura Tahun ajaran 2009/2010 ............... 35

2. Pelaksanaan pembelajaran Siklus I ........................................................ 40

3. Pelaksanaan pembelajaran Siklus II ....................................................... 45

4. Pelaksanaan pembelajaran Siklus III ..................................................... 50

5. Data peningkatan Kualitas Penguasaan Konsep Siswa dalam

pembelajaran Biologi .............................................................................. 54

xi

Page 12: Skripsi Farid Yuliyadi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pendekatan Inkuiri/Discovery .............................................................. 17

2. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 23

3. Model Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 28

4. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Ditinjau Dari Rata-rata Kelas .......... 55

5. Grafik Peningkatan Keaktivan pembelajaran Siswa ............................. 55

xii

Page 13: Skripsi Farid Yuliyadi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ................................................................................................. 67

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 69

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................................... 75

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .................................... 80

5. Soal dan jawaban siklus I sampai III..................................................... 85

6. Daftar Siswa Kelas XI IPA 3 (Absen Ganjil) TA 2009/2010 .............. 93

7. Daftar nilai Rata-rata Kelas Siklus I sampai III ................................... 94

8. Lembar Pengamatan Aktivitas Pembelajaran Siswa ............................ 95

9. Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 101

xiii

Page 14: Skripsi Farid Yuliyadi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI POKOK

BAHASAN SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

Farid Yuliyadi, A 420 060 071, Program Studi Pendidikan Biologi Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2010. 66 halaman

ABSTRAK

Siswa pasif dan kurang memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran, menyebabkan hasil belajar biologi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada siswa yang berjumlah 19. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, metode tes dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Sumber data diperoleh dari hasil rata-rata kelas dan pengamatan aktivitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran biologi berlangsung. Rata-rata kelas nilai post test dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) pada siklus I sebesar 69,42 meningkat 2,89 point dari nilai awal 66,53 sedang rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 11,05 termasuk dalam kategori cukup berminat. Pada siklus II rata-rata kelas nilai post test hasil belajar sebesar 72,89 meningkat 3,47 point dari nilai siklus I, untuk rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 13,16 termasuk dalam kategori cukup berminat. Pada siklus III rata-rata kelas nilai post test sebesar 85,74 meningkat 12,85 point dari nilai siklus II, sedang rata-rata aktivitas pembelajaran sebesar 17,11 termasuk dalam kategori berminat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2010. Kata kunci : Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Penguasaan Konsep.

xiv

Page 15: Skripsi Farid Yuliyadi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi yang berkembang

begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal.

Perubahan itu telah berdampak pada setiap aspek kehidupan, termasuk pada

sistem pendidikan dan pembelajaran. Namun tidak semua berdampak

negatif, dengan kemajuan IPTEK dan semakin ketatnya persaingan di

bidang pendidikan, tingkat satuan pendidikan (sekolah) diharuskan memiliki

kompetensi guna peningkatan mutu pembelajaran dan mempunyai daya

saing pada dunia kerja. Untuk meningkatkan mutu tersebut bukan hal yang

mudah, sekolah perlu memperhatikan seluruh instrumen yang ada di

sekolah, seperti kualitas para pendidik, motivasi belajar siswa, media

pembelajaran yang mencukupi, fasilitas pembelajaran dan lain-lain.

Webster’s New World Dictionary dalam Sagala (2009:01),

menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pelatihan dan pengembangan

pengetahuan, keterampilan, pikiran, karakter, dan seterusnya, khususnya

lewat persekolahan formal. Sedangkan menurut Suderadjat (2005:08),

pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dengan

mengaktualisasikan seluruh potensi manusia menjadi kemampuan yang

dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Pendidikan merupakan

1

Page 16: Skripsi Farid Yuliyadi

proses pemberdayaan siswa (student empowerment), sehingga mereka

memiliki kemampuan fisik manual, intelektual, dan emosional.

Kualitas pendidikan terutama di Indonesia saat ini masih kurang

memuaskan. Ukuran kualitas pendidikan tersebut dapat dilihat dari jumlah

siswa yang tidak lulus pada Ujian Nasional (UN), nilai ujian akhir yang

masih rendah dan keluaran (output) dari satuan pendidikan yang kurang

mengenai sasaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan

perlu adanya peningkatan mutu dan kualitas komponen pendidikan, baik

berupa fasilitas maupun tenaga pengajar (Guru).

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen yang saling

berkaitan satu dengan yang lainnya. Peranan guru dalam mengajar sangat

penting. Interaksi antara guru dengan peserta didik pada saat proses belajar

mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang

diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu

pokok bahasan disebabkan pada saat proses belajar mengajar guru kurang

membangkitkan perhatian dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

Dalam proses pembelajaran, guru berperan sebagai pendidik dengan

fungsi utama mengajar dan mencerdaskan siswa. Pendidik dalam arti

sederhana adalah semua orang yang dapat membantu perkembangan

kepribadian seseorang dan mengarahkannya pada tujuan pendidikan.

Agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik maka

hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting

dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada dasarnya adalah

2

Page 17: Skripsi Farid Yuliyadi

interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi

pendidikan, oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran,

keuletan dan sikap saling terbuka. Demikian pula siswa dituntut adanya

semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar khususnya

pelajaran biologi, pasti terdapat beberapa kelemahan yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Diantaranya adalah : 1. Siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru, 2. Siswa tidak mampunyai kemauan dalam

mata pelajaran biologi, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada

pembelajaran biologi dan, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam

pembelajaran biologi.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru dapat memilih dan

menggunakan beberapa strategi atau metode mengajar yang sekiranya sesuai

diterapkan di dalam kelas. Pemilihan suatu strategi perlu memperhatikan

beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu

yang tersedia, jumlah siswa, materi pembelajaran dan kondisi siswa dalam

pembelajaran serta hal-hal yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam

proses pembelajaran. Melihat beberapa kelemahan yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa yang telah dikemukakan di atas maka

diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat memberi kesempatan

kepada siswa untuk terlibat atau berpatisipasi aktif dalam proses

pembelajaran biologi sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep atau

hasil belajar biologi.

3

Page 18: Skripsi Farid Yuliyadi

Belajar biologi adalah proses dimana biologi ditemukan dan

dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih

dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar

biologi pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa

cenderung mendengarkan konsep biologi yang diberikan oleh guru dan

menghafal konsep-konsep tersebut tanpa memahami maksud dan isinya. Jika

konsep dasar diterima salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali.

Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-

konsep biologi secara utuh, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan

masalah-masalah biologi siswa tidak mengalami kesulitan.

Gambaran permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran

biologi perlu diperbaiki guna meningkatkan pemahaman konsep-konsep

dalam pembelajaran biologi. Mengingat pentingnya biologi dalam banyak

hal, maka diperlukan pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan

guru, yaitu dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran yang dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada pada

pelajaran biologi dan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas XI IPA 3 memiliki

kemampuan berpikir yang relatif tinggi, namun memiliki beberapa

kelemahan, diantaranya : 1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru

pada saat pembelajaran. 2. Siswa kurang cakap dalam pengambilan

kesimpulan dalam pembelajaran biologi. 3. Konsentrasi siswa kurang

4

Page 19: Skripsi Farid Yuliyadi

terfokus pada pembelajaran biologi. 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam

pembelajaran biologi.

Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu pokok bahasan

mata pelajaran biologi yang dibebankan pada siswa SMA kelas XI semester

genap, dimana pokok bahasan ini menjelaskan proses pertukaran gas di

dalam tubuh. Pada dasarnya pokok bahasan ini mudah sehingga kebanyakan

dari siswa menganggap remeh. Akibatnya konsep yang diterima siswa salah

dan berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal. Selain itu,

penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang monoton menjadikan

siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka untuk

mengatasi kelemahan tersebut peneliti menggunakan Strategi Pembelajaran

Inkuiri (SPI).

SPI adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada

proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses belajar itu

sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

SPI melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk

mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara

sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri.

Melalui SPI ini siswa diharapkan akan lebih terlihat aktif dalam

proses pembelajaran biologi, memberikan kesempatan peserta didik

mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang sama, siswa mencari

5

Page 20: Skripsi Farid Yuliyadi

permasalahan yang berkaitan dengan materi dan sekaligus menemukan

jawaban dari permasalahan yang telah diajukan, sehingga terjalin interaksi

sosial antara siswa dengan siswa serta dapat bermuara pada peningkatan

penguasaan konsep yang telah dipelajari. Guru tidak lagi menjadi sumber

belajar bagi siswa, tetapi berperan sebagai fasilitator dan motivator yang

membantu siswa agar mampu belajar aktif dan memahami pelajaran biologi

dengan jalan berproses mandiri serta menjadikan siswa suka pada biologi.

Karena biologi merupakan salah satu bidang studi yang tersusun atas materi-

materi yang cukup kompleks, banyak hafalan yang dapat membosankan

siswa.

Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa maka

perlu diadakan suatu penelitian tindakan. Kata “tindakan” dalam hal ini

adalah guru melakukan sesuatu. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu harus berkaiatan dengan

pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan yang seperti itu adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian

tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.

Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau

ruang kelas tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih

peserta didik. Atau PTK dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk

mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

6

Page 21: Skripsi Farid Yuliyadi

sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan

oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau peserta didik

di bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2009:10-11).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan

penelitian yang berjudul ”Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

untuk meningkatkan penguasaan konsep Biologi pokok bahasan sistem

pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura

tahun ajaran 2009/2010”.

B. Pembatasan Masalah

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian yaitu penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia.

2. Objek Penelitian

Obyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura

Tahun Ajaran 2009/2010.

3. Parameter

Parameter yang digunakan adalah ditunjukkan adanya peningkatan

penguasaan konsep biologi (hasil belajar yang diuji dengan Post test)

dengan target rata-rata kelas (>85) dan aktivitas pembelajaran siswa

selama proses pembelajaran.

7

Page 22: Skripsi Farid Yuliyadi

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

Apakah penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat

meningkatkan penguasaan konsep biologi pada pokok bahasan Sistem

Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura

Tahun Ajaran 2009/2010?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

penguasaan konsep biologi dengan penerapan Strategi Pembelajaran

Inkuiri (SPI) pada pokok bahasan Sistem Pernapasan Manusia siswa

Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

pengembangan dunia pendidikan mengenai penerapan Strategi

Pembelajaran Inkuiri (SPI).

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pemahaman bagi guru biologi tentang manfaat diterapkannya

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan kemampuan

penguasaan konsep siswa.

8

Page 23: Skripsi Farid Yuliyadi

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan Strategi

Pembelajaran Inkuiri (SPI) dalam pembelajaran aktif di sekolah.

b. Bagi guru Biologi dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan

strategi pembelajaran yang baik agar proses pembelajaran akan

menjadi menarik dan dapat melibatkan siswa secara menyeluruh.

9

Page 24: Skripsi Farid Yuliyadi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Menurut Degeng dalam Uno (2008:02) pembelajaran atau

pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini

secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.

Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada

kondisi pengajaran yang ada.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar

terjadi berkat siswa memperoleh suatu yang ada di lingkungan sekitar.

Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda, hewan,

tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar

(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 07).

Yamin (2009:96) menyatakan bahwa belajar merupakan proses

orang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar mulai dari

masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah SAW, menyatakan

dalam salah satu hadistnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan

hingga liang lahat. Neiser dalam Yamin (2009:96) menyebutkan bahwa

anak-anak membutuhkan pengetahuan awal, dan memiliki keyakinan,

10

Page 25: Skripsi Farid Yuliyadi

kepercayaan yang masih semu, di samping itu anak-anak memiliki banyak

pengharapan akan sesuatu, pada masa itu anak-anak membutuhkan banyak

belajar dan memungkinkan memberi pengetahuan kepadanya.

Menurut Slameto (2003:02) pengertian belajar secara psikologis

yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Sedang definisi

belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Adapun ciri-ciri belajar menurut Baharudin dan Wahyuni (2008:15-

16) adalah sebagai berikut :

1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior), ini berarti hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah

laku, yaitu adanya tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar,

maka tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

2. Perubahan perilaku relatife permanent. Ini berarti perubahan tingkah

laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau

tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

terpancang seumur hidup.

11

Page 26: Skripsi Farid Yuliyadi

3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat

potensional.

4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5. Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku.

B. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Arikunto (2006:96) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di

sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Lebih lanjut Arikunto,

Suhardjono dan Supardi (2007:2-3) menjelaskan istilah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dalam bahas Inggris adalah Classroom action Research (CAR).

Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada

tiga pengertian yaitu :

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

12

Page 27: Skripsi Farid Yuliyadi

2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Menurut Hopkins dalam Muslich (2009:08) Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang

dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional

dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam

pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

Wiriaatmadja (2006:13) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan

kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka

sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik

pembelajaran, dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut.

Tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan. Hasil dan

penggunaan pengetahuan ini berpangkal dan dikondisikan oleh tujuan utama

tersebut. Peningkatan kualitas pembelajaran mencakup penyadaran akan

13

Page 28: Skripsi Farid Yuliyadi

nilai-nilai yang akhirnya dapat dikembangkan, misalnya peningkatan

aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran. Meskipun

demikian, hasil akhir dari peningkatan kualitas pembelajaran bukan

merupakan jaminan proses awal yang benar (Mulyasa, 2009:37).

C. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Sanjaya (2006:196-197) menyatakan bahwa Pembelajaran Inkuiri

merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia

atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama Strategi Pembelajaran

Inkuiri (SPI), diantaranya :

1. Menekankan pada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan

menemukan jawaban atas suatu permasalahan, dengan kata lain

menempatkan siswa sebagai subyek belajar,

2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan sepenuhnya untuk

menemukan dan menyimpulkan jawaban sendiri, sehingga menciptakan

rasa percaya diri (self believe). Oleh sebab itu kemampuan guru dalam

menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama melakukan

inkuiri,

3. Mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis

yang dapat mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses

14

Page 29: Skripsi Farid Yuliyadi

pengembangan mental. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah

menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan

ketrampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan

mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu.

Slameto (2003:156) menyatakan bahwa teknik untuk

mengembangkan kreatifitas dapat dilakukan dengan pendekatan “Inquiry”

yang memungkinkan siswa menggunakan semua proses mental untuk

menemukan konsep atau prinsip ilmiah. Pendekatan ini banyak memberikan

keuntungan antara lain meningkatkan fungsi intelegensi, membantu siswa

belajar, melakukan penelitian, meningkatkan daya ingat, menghindari proses

belajar secara menghafal, mengembangkan kreativitas, meningkatkan

aspirasi, membuat proses pengajaran menjadi “student centered” sehingga

dapat membantu lebih baik ke arah pembentukan konsep diri, memberikan

kesempatan bagi siswa untuk menampung serta memahami informasi.

Menurut Sanjaya (2006:202-205) secara umum proses pembelajaran

dengan menggunakan SPI dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi, adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan

agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran.

2. Merumuskan masalah, merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkannya.

15

Page 30: Skripsi Farid Yuliyadi

3. Merumuskan hipotesis, merupakan jawaban sementara dari suatu

permasalahan yang sedang dikaji.

4. Mengumpulkan data, merupakan aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

5. Menguji hipotesis, merupakan proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh

berdasarkan pengumpulan data.

6. Merumuskan kesimpulan, merupakan proses mendeskripsikan temuan

yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

Menurut Sudjana (2005:154 dan 158) Pendekatan “inquiry”

merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan

mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa

lebih banyak belajar sendiri. Mengembangkan kekreatifan dalam pemecahan

masalah. Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subjek yang belajar.

Peranan guru dalam pendekatan “inquiry” adalah pembimbing belajar dan

fasilitator belajar. tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu

dilontarkan kepada kelas untuk dipecahkan oleh siswa sendiri. Tugas

berikutnya dari guru adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam

rangka pemecahan masalah. Sudah barang tentu bimbingan dan pengawasan

dari guru masih tetap diperlukan, namun campur tangan atau intervensi

terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

16

Page 31: Skripsi Farid Yuliyadi

Adapun pendekatan inquiry adalah sebagai berikut :

Keterangan:

Jalur 1 – 2 – 3 – 4a – 5

1 – 2 – 3 – 3a – 4b – 5 pendekatan inquiry

Gambar : 1 Pendekatan Inquiry/Discovery

Guru memilih tingkah laku/tujuan

Guru mengajukan pertanyaan yang dapat menumbuhkan siswa mengemukakan pendapatnya

Siswa menetapkan hipotesis/praduga jawaban untuk dikaji lebih lanjut (alternatif jawaban)

Secara spontan siswa menjelajahi informasi/data untuk menguji praduga baik secara individu ataupun kelompok.

Siswa tidak banyak berusaha mencari informasi untuk membuktikan praduga

Siswa menarik kesimpulan

Inquiry

Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban/menarik kesimpulan

Guru membantu siswa atau mendorong melakukan kegiatan belajar untuk mencari informasi yang diperoleh

2 1

3

4a 3a

4b

5

17

Page 32: Skripsi Farid Yuliyadi

Menurut Roestiyah (2001:76-77) Inkuiri memiliki keunggulan antara

lain :

1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel consept” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih

baik,

2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru,

3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersikap objektif, jujur dan terbuka,

4. Mendorong siswa untuk merumuskan hipotesisnya sendiri,

5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik,

6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang,

7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu,

8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri,

9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional,

10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka

dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

D. Penguasaan Konsep

Sagala (2006:71) menyatakan bahwa konsep merupakan buah

pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi

sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori.

Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan

18

Page 33: Skripsi Farid Yuliyadi

berpikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan meramalkan.

Hamalik (2008:162) menyebutkan bahwa suatu konsep adalah suatu kelas

atau kategori yang memiliki ciri-ciri umum. Stimuli adalah objek-objek atau

orang. Kita menyebut suatu konsep dengan menyebut ”nama” misalnya

buku, perang, siswa, wanita cantik, guru-guru yang berdedikasi dan

sebagainya. Semua konsep tersebut menunjuk ke kelas/kategori stimuli. Ada

beberapa stimuli yang sebenarnya bukan konsep, misalnya lampu merah,

perang Iran-Irak, dan sebagainya. Konsep bukan stimuli khusus, melainkan

kelas stimuli. Perbedaannya misalnya antara wanita cantik adalah meliputi

semua wanita cantik, dan tidak meliputi yang tidak cantik.

Menurut Hamalik (2008:169) menilai belajar konsep merupakan

langkah yang menekankan pada aspek penyimpulan (generalisasi) tentang

apakah siswa telah memahami suatu (dalam arti perubahan/perbaikan

perilakunya). Jadi menilai belajar konsep berfungsi sebagai kegiatan

penilaian terhadap penguasaan konsep oleh siswa, dan sekaligus dapat

berfungsi sebagai penguatan atau umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

Sudjana (2005:49) menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang ingin

dicapai dapat dikatagorikan menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif

(penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan

nilai) serta bidang psikomotor (kemampuan/keterampilan bertindak atau

berperilaku). Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan

yang tidak terpisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus

nampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.

19

Page 34: Skripsi Farid Yuliyadi

Menurut Sudjana (2005:111) fungsi penilaian yang dilakukan

terhadap proses belajar mengajar yaitu untuk :

1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah

tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat

penguasaan bahan pelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa.

Dengan perkataan lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai para

siswa.

2. Mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan

guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia

mengajar. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-

mata disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang

berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai

kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam

memperbaiki usahanya, yakni tindakan mengajar berikutnya.

E. Sistem Pernapasan Manusia

Menurut Mudafir dalam Uno (2008:11) sistem dapat diartikan

sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang saling berintegrasi dan berinteraksi

secara fungsional yang memproses masukan menjadi keluaran. Senada

dengan itu Sanjaya (2006:49) menjelaskan sistem adalah satu kesatuan

komponen yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan saling

berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal

20

Page 35: Skripsi Farid Yuliyadi

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian tersebut,

maka ada tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem, yaitu :

1. Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan merupakan ciri utama suatu

sistem. Tidak ada sistem tanpa tujuan. Tujuan adalah arah yang harus

dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan maka

semakin mudah menentukan pergerakan sistem.

2. Sistem selalu mengandung suatu proses. Proses adalah suatu rangkaian

kegiatan. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan. Semakin komplek

tujuan, maka semakin rumit pula proses kegiatan.

3. Proses kegiatan dalam suatu sistem selalu melibatkan dan

memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu. Suatu

sistem tidak mungkin hanya memiliki satu komponen saja. Sistem

memerlukan dukungan berbagai komponen yang saling berkaitan.

Sesuai dengan buku akta mengajar V, Depdikbud dalam Uno

(2008:11) ciri-ciri sistem antara lain:

1. Ada tujuan yang ingin dicapai,

2. Ada fungsi-fungsi untuk mencapai tujuan,

3. Ada komponen yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut,

4. Ada interaksi antar komponen,

5. Ada penggabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan,

6. Ada proses transformasi,

7. Ada proses balikan untuk perbaikan,

8. Ada daerah batasan dan lingkungan.

21

Page 36: Skripsi Farid Yuliyadi

Campbell (2005:57-58) menyatakan bahwa pertukaran gas (gas

exchange) atau disebut juga respirasi yaitu pengambilan oksigen molekuler

(O2) dari lingkungan dan pembuangan karbondioksida (CO2) ke lingkungan.

Manusia dan hewan memerlukan suplai O2 secara terus menerus untuk

respirasi seluler sehingga dapat mengubah molekul bahan bakar yang

diperoleh dari makanan menjadi kerja. Hewan juga harus membuang CO2,

produk buangan respirasi seluler. Pertukaran gas melibatkan baik sistem

respirasi maupun sistem sirkulasi.

F. Kerangka Pemikiran

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta

semakin ketatnya persaingan di bidang pendidikan, mengharuskan tingkat

satuan pendidikan (sekolah) memiliki kompetensi guna peningkatan mutu

pembelajaran dan mempunyai daya saing pada dunia kerja. Untuk

meningkatkan mutu tersebut bukan hal yang mudah, dimana sekolah perlu

memperhatikan seluruh instrumen yang ada di dalamnya, seperti kualitas

para pendidik, motivasi belajar siswa, proses pembelajaran yang didukung

dengan media dan fasilitas pembelajaran.

Untuk meningkatkan proses pembelajaran perlu adanya penggunaan

strategi yang sesuai dengan kondisi siswa. Hal ini akan menjadikan motivasi

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

22

Page 37: Skripsi Farid Yuliyadi

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang sesuai diterapkan di SMA Negeri 1 Kartasura,

dikarenakan siswa memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dan didukung

oleh jumlah siswa yang sedikit yang dikarenakan pemberlakuan sistem

moving class.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat bagan sebagai

berikut:

Gambar : 2 Kerangka Pemikiran

Perkembangan IPTEK dan persaingan di bidang pendidikan semakin ketat

Karakteristik Siswa Kelas XI IPA 3: 1. Kurang konsentrasi 2. Kurang memperhatikan

pelajaran yang disampaikan. 3. Kurang motivasi 4. Siswa kurang sadar akan

pentingnya pelajaran 5. Kemampuan berpikir yang tinggi 6. Jumlah siswa yang sedikit

(moving class)

Diperlukan adanya penerapan strategi yang tepat

Kognitif, peningkatan penguasaan konsep siswa, Afektif, keaktifan siswa

Perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran

Pembelajaran Inkuiri - Melibatkan seluruh

siswa - siswa aktif selama

proses pembalajarn - Menimbulkan motivasi

siswa - Dapat meningkatkan

rasa percaya diri

23

Page 38: Skripsi Farid Yuliyadi

G. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang telah di

uraikan di muka, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut : ”Ada peningkatan penguasaan konsep pada pokok bahasan Sistem

Pernapasan Manusia Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura Tahun

Ajaran 2009/2010 dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)”.

24

Page 39: Skripsi Farid Yuliyadi

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai

tujuan, sedangkan penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-

metode ilmiah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara yang

disusun secara sistematis dengan mengikuti konsep-konsep ilmiah yang

digunakan dalam rangka pengumpulan data.

Untuk mencapai tujuan penelitian dan memperoleh manfaat penelitian

sebagaimana yang telah dirumuskan perlu dipilih metode penelitian yang tepat.

Adapun komponen-komponen yang tercakup dalam metode penelitian meliputi

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, teknik

pengumpulan data serta teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

atau Classroom Action Research (CAR). Pelaksanaan PTK dimulai dari

siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui

letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan dari siklus

pertama tersebut guru dapat menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan

kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau

25

Page 40: Skripsi Farid Yuliyadi

untuk meyakinkan hasil. Akan tetapi, umumnya kegiatan yang dilakukan

pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan

terdahulu yang tentu saja ditentukan untuk memperbaiki berbagai hambatan

atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.

Dalam PTK siklus ketiga dilakukan apabila hasil dari siklus kedua

kurang memenuhi target yang ingin dicapai. Pada dasarnya pelaksanaan

siklus ketiga tidak jauh berbeda dengan siklus kedua, hanya saja perlu

diadakan perbaikan dan didasarkan pada refleksi pada siklus kedua.

B. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kartasura, tepatnya di kelas

XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2009-Maret 2010

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan penjelasan langkah-langkah yang

harus ditempuh dalam suatu penelitian. Supaya penelitian ini dapat berjalan

dengan lancar dan baik, maka prosedur penelitian dibagi menjadi beberapa

tahap, yaitu :

26

Page 41: Skripsi Farid Yuliyadi

1. Persiapan

1) Merencanakan pembelajaran aktif. Rencana yang disusun dan

direncanakan oleh guru melalui tindakan kelas dengan partisipasi

dan peran aktif siswa.

2) Melakukan observasi awal. Dalam pelaksanaan tersebut peneliti

melakukan observasi (pengawasan) terhadap guru, siswa, dan

situasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti mencatat hal-hal

yang muncul atas tindakan yang dilakukan.

3) Membahas hasil observasi, sehingga guru dapat mengetahui

kekurangan-kekurangan yang ada di dalam kelasnya.

4) Mengatasi kekurangan tersebut dengan PTK. Langkah-langkah

yang diambil dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu:

1. Perencaaan

2. Pelaksanaan

3. Observasi.

4. Refleksi.

27

Page 42: Skripsi Farid Yuliyadi

Arikunto, Suhardjono dan Supardi (2007:16) menyatakan

bahwa adapun model langkah-langkah dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?

Gambar 3 : Model Penelitian Tindakan Kelas

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdiri dari :

a. Perencanaan Tindakan

Setelah diadakan observasi diharapkan membawa

kesadaran tentang pentingnya meningkatkan penguasaan konsep

biologi. Oleh karena itu perlu merencanakan solusi masalah. Solusi

yang peneliti tawarkan untuk mengatasi masalah peningkatan hasil

belajar siswa melalui penerapan SPI dalam proses pembelajaran.

SPI dipilih dengan berbagai pertimbangan antara lain, siswa

diharapkan lebih berpatisipasi aktif untuk mengikuti pelajaran

biologi, sehingga bermuara pada peningkatan hasil belajar biologi.

Perencanaan

28

Page 43: Skripsi Farid Yuliyadi

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksaan tindakan, peneliti melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan SPI dalam usaha ke arah

perbaikan. Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan

perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di

lapangan. Pada tahap ini dalam melaksanakan pembelajaran di

kelas lebih mengarah pada substansi yang menjadi permasalahan

pokok untuk dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa yaitu

dengan penerapan SPI. Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan

post test untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dari

aspek kognitif, sedangkan untuk aspek afektif diukur dengan

menggunakan lembar penilaian keaktifan siswa.

3. Observasi

Pada tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat

pelaksanaan pengamatan. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat

semua hal yang diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format observasi

atau penilaian yang telah disusun termasuk juga pengamatan secara

cermat pelaksanaan tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya

terhadap proses hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data

kuantitatif dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa,

antusias siswa dan lain-lain. Berdasarkan data yang terkumpul tersebut

29

Page 44: Skripsi Farid Yuliyadi

kemudian dilakukan analisis dan refleksi terhadap tindakan yang telah

dilakukan.

4. Refleksi

Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguasai secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya. Refleksi ini menyangkut analisis, sintesis dan

penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika

terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian

ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan : perencanaan

ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan

dapat teratasi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan usaha sadar untuk

mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematik dan terstandar. Untuk

memperoleh data-data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam

suatu penelitian maka perlu menentukan metode pengumpulan data yang

sesuai dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Metode pengumpulan

data yang diperlukan antara lain:

a. Metode Observasi

Digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam interaksi

pembelajaran biologi, dapat dengan lembar pengamatan maupun

30

Page 45: Skripsi Farid Yuliyadi

dengan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami siswa

dalam rangka pengumpulan data. Menurut Sukardi (2006:49), observasi

adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media

pengamatan. Dalam melakukan observasi ini peneliti menggunakan

sarana utama indera penglihatan. Melalui pengamatan mata dan kepala

sendiri seorang peneliti diharuskan melakukan tindakan pengamatan

terhadap tindakan dan perilaku responden di lapangan dan kemudian

mencatat atau merekamnya sebagai material utama untuk dianalisis.

b. Metode Wawancara

Sukardi (2006:53) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data

yang lain yang sering digunakan oleh para peneliti di lapangan adalah

teknik wawancara, yaitu pertemuan langsung yang direncanakan antara

pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan atau

menerima informasi tertentu. Wawancara, menurut Moleong dalam

Sukardi (2006:53) adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu,

yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang

diwawancarai.

Wawancara harus dilaksanakan dengan efektif, artinya dalam

kurun waktu yang sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-

banyaknya. Bahasa harus jelas dan terarah. Suasana harus tetap rileks

agar data yang diperoleh objektif dan dapat dipercaya.

31

Page 46: Skripsi Farid Yuliyadi

c. Metode Tes

Metode tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan

menggunakan post test. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data

kenaikan prestasi belajar yang dilakukan dengan penerapkan SPI.

d. Metode Dokumentasi

Adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan

sebagainya (Arikunto, 2006:231) dokumentasi yang digunakan untuk

memperoleh data sekolah dan identitas siswa antara lain seperti nama

siswa, nomor induk, nilai siswa yaitu dengan melihat dokumentasi yang

ada di sekolah.

E. Teknik Analisis Data

Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis

data dari penelitian ini yaitu secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara

menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus III.

Sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas dengan deskriptif

kualitatif, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan,

dikembangkan sampai proses perolehan data sampai dengan penyusunan

laporan. Teknik yang digunakan adalah media alur. Terdiri dari tiga

kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data adalah kegiatan penulisan data, penyederhanaan data

dan hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informasi

32

Page 47: Skripsi Farid Yuliyadi

dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah

untuk dipahami. Penarikan kesimpulan merupakan pengambilan intisari dari

sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau

kalimat singkat, padat dan bermakna yang dilakukan secara bertahap untuk

memperoleh tingkat kepercayaan yang tinggi.

Sedangkan data yang diperoleh dari nilai awal, post-test I, post-test

II dan post-test III dengan lembar penilaian dianalisis secara kuantitatif.

Perbandingan antara rata-rata kelas antara nilai awal, post-test I, post-test II,

dan post-test III dipergunakan untuk mengetahui adanya peningkatan nilai

hasil belajar siswa. Jika nilai rata-rata kelas pada post-test III lebih besar

dari nilai awal post-test I dan post-test II, maka ada peningkatan penguasaan

konsep (hasil belajar) pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia

siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura.

33

Page 48: Skripsi Farid Yuliyadi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian tentang Penerapan

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep

Siswa adalah SMA Negeri 1 Kartasura. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya

Solo-Jogja, tepatnya Desa Pucangan Kecamatan Kartasura Kabupaten

Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Berdiri pada tahun 1978, saat ini SMA

Negeri 1 Kartasura dipimpin oleh Drs. Juari, MM.

SMA Negeri 1 Kartasura memiliki fasilitas pembelajaran yang

memadai, mulai dari kantor, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,

lapangan olahraga, ruang kesenian, koperasi, lahan parkir, tempat beribadah,

kantin dan lain sebagainya yang kesemuanya menunjang dalam peningkatan

proses belajar mengajar.

Ditinjau dari tenaga pengajar, SMA Negeri 1 kartasura pada tahun

ajaran 2009/2010 memiliki tenaga pengajar berjumlah 83 orang dan

kebanyakan lulusan S-1 Pendidikan, sehingga sangat menunjang proses

pembelajaran. Selain tenaga pengajar, terdapat karyawan dan tenaga

administrasi berjumlah 23 orang yang siap membantu lancarnya proses

belajar mengajar.

Perilaku siswa terlihat lebih disiplin dan lebih tertata. Hal ini

didukung oleh fasilitas sekolah dan peraturan sekolah yang menuntut siswa

34

Page 49: Skripsi Farid Yuliyadi

berperilaku baik. Pagar tembok yang mengelilingi lingkungan sekolah dan

satpam yang menjaga sehingga siswa tidak ada kesempatan untuk membolos,

bahkan untuk ijin keluar dari sekolah siswa harus membawa surat ijin dari

guru BK.

Adapun jumlah siswa pada tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai

berikut :

Tabel 1 : Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010.

Kelas Siswa Laki-laki Siswa Perempuan Jumlah X XI IPA XI IPS XI BAHASA XII IPA XII IPS XII BAHASA

132 60 90 10 51 81 7

229 88 90 15 125 89 14

361 148 180 25 176 170 21

TOTAL 431 650 1081 B. Hasil Penelitian

1. Kondisi Prasiklus

Untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu seorang peneliti harus

mengetahui bagaimana kondisi tempat dan siswa yang akan dijadikan

sebagai objek penelitian. Untuk mengetahui kondisi tersebut, peneliti harus

melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung pada saat

pembelajaran berlangsung. Hal yang perlu diamati adalah metode yang

diterapkan guru serta kelebihan dan kekurangan siswa saat mengikuti

proses belajar mengajar.

Dari hasil observasi, ada beberapa kelebihan dan kekurangan siswa

dalam mengikuti pebelajaran biologi, diantaranya adalah sebagai berikut :

35

Page 50: Skripsi Farid Yuliyadi

siswa memiliki kemampuan berfikir yang relatif tinggi, namun memiliki

beberapa kelemahan yaitu : Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru

pada saat pembelajaran, siswa kurang cakap dalam pengambilan

kesimpulan pada pembelajaran biologi, konsentrasi siswa kurang terfokus

pada pembelajaran biologi dan kurangnya kesadaran siswa dalam

pembelajaran biologi

Selain kondisi siswa, metode yang diterapkan oleh guru dalam

proses belajar mengajar kurang bervariasi yaitu ceramah. Dengan hanya

menggunakan metode ceramah, siswa kurang berperan aktif dalam

pembelajaran, karena siswa hanya ditempatkan sebagai objek dan kurang

dilibatkan dalam memecahkan suatu permasalahan pada topik atau pokok

bahasan tertentu. Kebanyakan dari siswa hanya diam dan perhatian mereka

tertuju pada buku paket dan guru yang sedang menerangkan, sehingga

mereka enggan untuk berpikir memecahkan permasalahan serta siswa

kurang aktif dalam penjabaran konsep pada suatu pokok bahasan,

2. Perencanaan Tindakan

a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan peneliti bersama dengan guru

biologi untuk mengetahui permasalahan yang ada pada proses

pembelajaran biologi kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun

ajaran 2009/2010. Berdasarkan hasil identifikasi antara guru biologi dan

peneliti, ditemukan beberapa permasalahan diantaranya : 1. Siswa

kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran, 2.

36

Page 51: Skripsi Farid Yuliyadi

Siswa kurang cakap dalam pengambilan kesimpulan pada pembelajaran

biologi, 3. Konsentrasi siswa kurang terfokus pada pembelajaran

biologi, 4. Kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti pembelajaran

biologi, 5. Dalam penyampaiannya guru menggunakan metode ceramah

dalam proses pembelajaran. Beberapa permasalahan di atas dapat

mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran

biologi dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar yang

dicapai siswa rendah.

b. Perencanaan Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan yang ada pada siswa kelas XI IPA

3 SMA Negeri 1 Kartasura, perlu adanya suatu tindakan yang dapat

memberikan motivasi kepada siswa agar lebih baik dalam mengikuti

pembelajaran biologi. Salah satu cara yaitu dengan melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan melakukan penelitian,

seorang guru/peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan

siswa sehingga ada upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep pada

siswa kelas XI IPA 3. Sesuai dengan hasil kesepakatan antara guru

biologi dan peneliti, tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

1) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah langkah yang ditempuh guru

dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang direncanakan

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. SPI merupakan

37

Page 52: Skripsi Farid Yuliyadi

strategi yang menekankan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Dengan strategi ini, siswa dilibatkan secara maksimal seluruh

kemampuannya untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,

manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan

penuh percaya diri. Dengan dilibatkan secara langsung dalam

pembelajaran, siswa lebih termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran sehingga dapat membuat pelajaran yang mereka

terima tetap melekat dalam pikiran dan menjadikan belajar tidak

terlupakan.

2) Tindakan Pembelajaran

Tindakan pembelajaran merupakan tindakan yang dilakukan

oleh guru biologi untuk mengatasi permasalahan siswa yang terjadi

di kelas. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, guru biologi

sebagai kolaborator dengan peneliti mempunyai kesepakatan untuk

melakukan suatu tindakan pembelajaran.

Tindakan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-

masing siklus dilaksanakan selama 2×45 menit yang terbagi

menjadi tiga tahap, tahap pertama pendahuluan dengan alokasi

waktu 5 menit, tahap kedua kegiatan inti degan alokasi waktu 65

menit dan tahap ketiga penutup dengan alokasi waktu 20 menit.

Sebelum melaksanakan tindakkan, Guru dan Peneliti terlebih

dahulu menyusun istrumen pembelajaran yaitu silabus yang

38

Page 53: Skripsi Farid Yuliyadi

digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran (Lampiran 1) dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan untuk

mempermudah guru dalam proses pembelajaran, yaitu agar proses

pembelajaran dapat berjalan secara sistematis dan terencana dengan

baik (Lampiran 2, 3 dan 4).

3. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dalam penelitian dilaksanakan sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun berdasarkan

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA

3 SMA Negeri 1 Kartasura yang berpedoman pada silabus dan

dikonsultasikan dengan kolaborator pada setiap kali melakukan tindakan.

Pelaksanaan tindakan ini direncanakan dalam tiga siklus, siklus

pertama dengan materi ajar struktur dan fungsi alat-alat pada sistem

pernapasan manusia, siklus kedua dengan materi ajar proses/mekanisme

pernapasan pada manusia dan siklus ketiga dengan materi ajar

gangguan/kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan

manusia. Ketiga siklus tersebut dilakukan sesuai dengan jam pelajaran

biologi siswa kelas XI IPA 3, dimana setiap minggu terdiri dari dua kali

pertemuan yaitu hari Selasa dan Rabu dan masing-masing pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran.

Berikut ini rekapitulasi data hasil pelaksanaan tindakan kelas yang

berlangsung selama 3 siklus :

39

Page 54: Skripsi Farid Yuliyadi

a. Tindakan Kelas Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan Siklus 1

Berdasarkan kesepakatan kolaborator dan peneliti, tindakan

yang dilakukan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa

kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura adalah dengan

penerapan SPI dalam pembelajaran biologi pada sub pokok

bahasan struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada

manusia. Sebelum melaksanakan tindakan, kolaborator dan

peneliti terlebih dahulu menyusun silabus (Lampiran 1) dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 2) yang disusun

pada saat perencanaan tindakan. Selain silabus dan RPP, yang

perlu dipersiapkan dalam perencanaan adalah instrument lembar

penilaian aktivitas pembelajaran siswa yang akan digunakan pada

setiap tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 9 Maret 2010 jam ke 1-2 yaitu pukul 07.00-08.30 WIB.

Jumlah siswa yang hadir 19 siswa. Adapun pelaksanaan tindakan

siklus I disajikan pada tabel 2 :

Tabel 2. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dengan menerapkan Stretegi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Waktu (menit)

Kegiatan

5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada manusia.

5’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dengan penerapan SPI.

40

Page 55: Skripsi Farid Yuliyadi

25’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung teka-teki mengenai struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada manusia, siswa membuat hipotesis dari permasalahan.

35’

Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab dan mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.

20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .

3) Hasil Tindakan Kelas Siklus I

a) Observasi Tindakan Kelas Siklus I

Dalam pembelajaran biologi siklus I, guru masuk dan

mengucapkan salam kepada siswa kemudian siswa

menjawab. Guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan

kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran biologi. Pada awal

pembelajaran guru memberikan informasi tentang standar

kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus

dicapai siswa pada akhir pembelajaran, dilanjutkan dengan

melakukan apersepsi (menanyakan tentang sistem dan

pernapasan) yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi

kepada siswa dengan memberikan pertanyaan tentang sistem

pernapasan.

Pada pembelajaran inti, guru menjelaskan peta

konsep tentang sistem pernapasan dan menjelaskan pokok-

pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan dengan pembelajaran inkuiri. Guru

merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang

mengandung teka-teki tentang struktur dan fungsi alat-alat

41

Page 56: Skripsi Farid Yuliyadi

pernapasan manusia sedangkan siswa membuat hipotesis

(jawaban sementara) dari permasalahan yang telah diberikan.

Selang beberapa saat guru memberikan pertanyaan

yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban

dari permasalahan yang dikaji. Dengan metode Tanya jawab

tiap siswa yang ingin mengajukan jawaban ataupun

pertanyaan diminta untuk angkat tangan dan menyebutkan

nomor absen agar mudah dalam menilai aktivitas

pembelajaran siswa. Tanya jawab ini berlangsung sampai

beberapa siswa menyampaikan pendapatnya tentang

permasalahan yang timbul, baik yang timbul dari guru

ataupun yang timbul dari siswa itu sendiri.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji

bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan

permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan

mengadakan post test selama 15 menit. Sebelum menutup

pembelajaran guru menyampaikan materi yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya. Setelah pembelajaran berakhir

guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.

b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus I

Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan

kelas siklus I. Dari observasi diperoleh beberapa

42

Page 57: Skripsi Farid Yuliyadi

permasalahan yang perlu diperhatikan dan dicatat sebagai

masukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun

beberapa permasalahan tersebut antara lain :

(1) Siswa masih terlihat canggung dengan penerapan SPI

dalam pembelajaran biologi.

(2) Beberapa siswa masih ragu untuk menyampaikan

pendapat dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

(3) Masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan pada

saat guru menyampaikan materi.

(4) Hanya ada beberapa siswa yang meresum dari beberapa

pertanyaan yang muncul.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas siklus 1 di

atas, perlu adanya revisi rencana tindakan ulang untuk

memecahkan beberapa permasalahan yang timbul saat

tindakan siklus I dilaksanakan, dimana revisi rencana

tindakan ini akan dilaksanakan pada siklus II. Adapun revisi

rencana tindakan yang disepakati antara kolaborator dan

peneliti antara lain :

(1) Perlu adanya persamaan persepsi antara Guru dan

Peneliti ketika pembelajaran berlangsung.

(2) Siswa perlu dibiasakan dalam hal bertanya dan

menjawab pertanyaan yang muncul dari teman dan guru.

43

Page 58: Skripsi Farid Yuliyadi

(3) Dalam setiap pertemuan, Guru dan Peneliti memberikan

dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih aktif

ketika pembelajaran berlangsung.

(4) Memberikan pengertian dan manfaat meresum hal yang

belum mereka fahami dalam pembelajaran.

(5) Pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan SPI pada

pokok bahasan sistem pernapasan manusia.

b. Tindakan Kelas Siklus II

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan pada siklus II ini berkaitan dengan

pembelajaran siklus I yang sudah direvisi. Strategi yang

diterapkan sama yaitu SPI, sedang materi ajar yang disampaikan

adalalah sub pokok bahasan proses/mekanisme pernapasan pada

manusia. Pada materi ini, siswa diperkenalkan dengan bagaimana

proses pernapasan pada manusia berlangsung, pertukaran udara

dari luar tubuh ke dalam tubuh, beberapa pernapasan yang terjadi

berdasarkan organ yang berkaitan dengan pernapasan dan masih

banyak materi yang kesemuanya merupakan materi yang

menyenangkan apabila disajikan dengan strategi yang tepat.

Alokasi waktu pada siklus II yaitu 2 jam pelajaran.

Perencanaan tindakan siklus II disusun berdasarkan refleksi

pada siklus I yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang

timbul pada siklus I sehingga penguasaan konsep siswa lebih

44

Page 59: Skripsi Farid Yuliyadi

meningkat pada pembelajaran biologi. Untuk memperlancar

tindakan pada siklus II perlu adanya persiapan yang matang, yaitu

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses

pembelajaran, mencakup silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (Lampiran 3), lembar penilaian aktivitas

pembelajaran dan lain sebagainya.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 17 Maret 2010 jam ke 5-6 yaitu pukul 10.15-11.45 WIB.

Jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa. Adapun pelaksanaan

tindakan siklus II disajikan pada tabel 3 :

Tabel 3. Pelaksanaan pembelajaran Siklus II menerapkan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

Waktu (menit)

Kegiatan

5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan proses/mekanisme pernapasan pada manusia.

10’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dan menjelaskan pembelajaran dengan penerapan SPI.

20’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung teka-teki mengenai proses/mekanisme pernapasan pada manusia, sedang siswa membuat hipotesis dari permasalahan yang ada.

35’

Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab dan mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.

20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .

3) Hasil Tindakan Kelas Siklus II

a) Observasi Tindakan Kelas Siklus II

Dalam pembelajaran biologi siklus II, guru masuk dan

mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab,

45

Page 60: Skripsi Farid Yuliyadi

kemudian guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan

kesiapan siswa untuk belajar biologi. Pada awal pembelajaran

seperti pada siklus I guru memberikan informasi tentang

standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang

harus dicapai siswa pada akhir pembelajaran, dilanjutkan

dengan melakukan apersepsi (mengulas materi sebelumnya

tentang struktur dan fungsi alat-alat sistem pernapasan pada

manusia) yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi

kepada siswa dengan melakukan tanya jawab mengenai

mekanisme pernapasan pada manusia.

Pada pembelajaran inti, guru menjelaskan konsep

tentang mekanisme pernapasan dan menjelaskan pokok-

pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk

mencapai tujuan dengan pembelajaran inkuiri. Guru

merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang

mengandung teka-teki tentang mekanisme pernapasan

(macam proses pernapaan berdasarkan organ yang berkaitan,

mekanisme inspirasi dan ekspirasi, dan mekanisme

pertukaran udara dalam alveolus) sedangkan siswa membuat

hipotesis (jawaban sementara) dari permasalahan yang telah

diberikan.

Keingintahuan siswa tentang mekanisme pernapasan

membuat jalannya pembelajaran menjadi menyenangkan dan

46

Page 61: Skripsi Farid Yuliyadi

aktif. Karena banyak siswa yang bertanya tentang hal-hal

yang mereka alami dan siswa lain yang mengetahui

menjawab dengan penuh percaya diri.

Selang beberapa saat guru memberikan pertanyaan

yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban

dari permasalahan yang dikaji. Dengan metode Tanya jawab

tiap siswa yang ingin mengajukan jawaban ataupun

pertanyaan diminta untuk angkat tangan dan menyebutkan

nomor absen agar mudah dalam pengambilan nilai aktivitas

belajar siswa. Tanya jawab ini berlangsung sampai beberapa

siswa menyampaikan pendapatnya tentang permasalahan

yang timbul, baik yang timbul dari guru maupun yang timbul

dari siswa. Pada proses pembelajaran siklus II ini, siswa

sudah terlihat antusias dalam pembelajaran, terlihat dari

jumlah siswa yang berani menyampaikan argumen dan

bertanya ketika pembelajaran berlangsung.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji

bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan

permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan

mengadakan post test selama 20 menit. Sebelum menutup

pembelajaran guru menyampaikan materi yang akan dibahas

47

Page 62: Skripsi Farid Yuliyadi

pada pertemuan selanjutnya. Setelah pembelajaran berakhir

guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.

b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus II

Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan

kelas siklus II. Dari observasi diperoleh beberapa hal yang

perlu diperhatikan dan dicatat sebagai masukan untuk

perbaikan pada siklus selanjutnya. Adapun beberapa hal

tersebut antara lain :

(1) Sudah adanya peningkatan kemauan mengajukan dan

menjawab pertanyaan.

(2) Siswa sudah mulai tertarik dengan penerapan SPI dalam

pembelajaran biologi.

(3) Dengan memberikan motivasi kepada siswa dan

penerapan strategi yang tepat membuat siswa tidak

canggung dalam mengikuti pembelajaran.

(4) Sebagian besar dari siswa sudah meresum materi yang

dianggap penting.

(5) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang

memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan kelas siklus II,

perlu adanya revisi rencana tindakan ulang untuk

memecahkan beberapa permasalahan yang masih timbul saat

tindakan siklus II dilaksanakan. Revisi rencana tindakan ini

48

Page 63: Skripsi Farid Yuliyadi

akan dilaksanakan pada siklus III. Adapun revisi rencana

tindakan yang disepakati antara guru dan peneliti antara lain :

(1) Siswa perlu dibiasakan dalam hal bertanya dan

menjawab pertanyaan yang muncul dari guru dan teman,

karena pada siklus II masih ada sebagian siswa yang

malu dalam menyampaikan pendapat dan kurang aktif

saat pembelajaran berlangsung.

(2) Perlunya memberikan dorongan atau motivasi kepada

siswa yang belum aktif ketika pembelajaran berlangsung.

(3) Pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan SPI

pada pokok bahasan sistem pernapasan pada manusia.

(4) Guru dan peneliti harus mengupayakan agar

pembelajaran pada siklus selanjutnya menjadi lebih

menarik.

c. Tindakan Kelas Siklus III

1) Perencanaan Tindakan Siklus III

Berdasarkan hasil refleksi siklus II, maka pada siklus III

guru dan peneliti berusaha memperbaiki kekurangan yang terjadi

pada siklus I dan II, dengan harapan adanya peningkatan

penguasaan konsep siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Kartasura.

Strategi yang diterapkan sama yaitu SPI, sedang materi ajar

yang disampaikan adalah sub pokok bahasan gangguan, penyakit

49

Page 64: Skripsi Farid Yuliyadi

dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan manusia.

Pada materi ini, siswa diajak untuk menyebutkan beberapa

gangguan, penyakit dan kelainan sistem pernapasan manusia.

Selain menyebutkan jenis siswa diminta menyebutkan gejala,

penyebab, pencegahan serta pengobatannya. Alokasi waktu pada

siklus III yaitu 2 jam pelajaran.

Untuk memperlancar tindakan pada siklus III perlu adanya

persiapan yang matang, yaitu mempersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan proses pembelajaran, mencakup silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 4), lembar

penilaian aktivitas pembelajaran dan lain sebagainya yang

dimaksudkan untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa pada

pembelajaran biologi.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Tindakan kelas siklus III dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 31 Maret 2010 jam ke 5-6 yaitu pukul 10.15-11.45 WIB.

Jumlah siswa yang hadir adalah 19 siswa. Adapun pelaksanaan

tindakan siklus III disajikan pada tabel 4 :

Tabel 4 : Pelaksanaan pembelajaran Siklus III dengan menerapkan SPI

Waktu (menit)

Kegiatan

5’ Guru membuka pelajaran dan memberikan pengantar tentang sub pokok bahasan gangguan, penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan manusia.

10’ Guru menjelaskan peta konsep (pokok-pokok bahasan) dalam pembelajaran dan menjelaskan pembelajaran dengan penerapan SPI.

20’ Guru merangsang siswa dengan permasalahan yang mengandung

50

Page 65: Skripsi Farid Yuliyadi

teka-teki mengenai gangguan, penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan manusia, sedang siswa membuat hipotesis dari permasalahan yang ada.

35’

Guru mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang dikaji dan siswa menjawab serta mencari dari literatur tentang pertanyaan yang diajukan guru.

20’ Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan dari permasalahan yang telah diselesaikan dan memberikan evaluasi .

3) Hasil Tindakan Kelas Siklus III

a) Observasi Tindakan Kelas Siklus III

Dalam pembelajaran biologi siklus III, guru masuk

dan mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab,

kemudian guru mengkondisikan siswa dengan menanyakan

kesiapan siswa untuk pelajaran biologi. pada awal

pembelajaran seperti pada siklus I dan II guru memberikan

informasi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar dan

indikator yang harus dicapai siswa pada akhir pembelajaran,

dilanjutkan dengan melakukan apersepsi (mengulas materi

sebelumnya tentang mekanisme pernapasan pada manusia)

yang dilanjutkan dengan memberikan motivasi kepada siswa

dengan melakukan tanya jawab mengenai gangguan, penyakit

dan kelainan pada sistem pernapasan manusia.

Pada pembelajaran inti, guru menanyakan kepada

siswa perbedaan antara gangguan, penyakit dan kelainan

yang dilanjutkan dengan menanyakan beberapa gangguan,

penyakit dan kelainan yang siswa ketahui. Dengan

pembelajaran inkuiri, pembelajaran berjalan lancar dan siswa

51

Page 66: Skripsi Farid Yuliyadi

antusias dalam pembelajaran. Banyak siswa yang

mengangkat tangan dan menyebutkan jenis gangguan,

penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan. Siswa yang

menyebutkan salah satu gangguan diminta menjelaskan

bagaimana gangguan tersebut dapat terjadi, indikasi dan

penanganannya jika terkena.

Dalam pembelajaran siklus III ini tidak jarang siswa

tertawa karena pertanyaan yang timbul berdasarkan apa yang

mereka alami. Siswa lebih antusias menjadikan pembelajaran

aktif dan menyenangkan. Siswa yang semula enggan

bertanya pada siklus I dan II sudah nampak berani

mengajukan pertanyaan dan menjawab. Perhatian siswa tidak

terpusat pada guru, tetapi mereka berpikir untuk memecahkan

permasalahan yang timbul dari teman.

Berlangsungnya pembelajaran yang menyenangkan

membuat siswa tertarik untuk belajar dan memecahkan

permasalahan yang ada. Dengan strategi yang diterapkan

yaitu SPI siswa lebih antusias karena pada dasarnya

pembelajaran inkuiri menekankan pada proses menemukan

jawaban dari permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan tentang permasalahan yang sudah dikaji

52

Page 67: Skripsi Farid Yuliyadi

bersama dalam pembelajaran, guru menjelaskan

permasalahan yang dikira masih belum dapat dipecahkan dan

mengadakan post test selama 20 menit. Setelah pembelajaran

berakhir guru mengucap salam dan siswa menjawabnya.

b) Refleksi Tindakan Kelas Siklus III

Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan

kelas siklus III. Dari observasi diperoleh beberapa hal yang

perlu diketahui. Adapun beberapa hal tersebut antara lain :

(1) Adanya peningkatan kemauan mengajukan dan

menjawab pertanyaan.

(2) Siswa tertarik dengan penerapan SPI dalam

pembelajaran biologi.

(3) Dengan memberikan motivasi kepada siswa dan

penerapan strategi yang tepat membuat siswa antusias

dalam mengikuti pembelajaran biologi.

(4) Hampir keseluruhan dari siswa sudah meresum materi

yang dianggap penting.

(5) Siswa memperhatikan guru atau teman yang sedang

berbicara saat pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi dan refleksi tindakan kelas siklus

III telah diketahui adanya peningkatan aktivitas siswa dalam

beberapa hal, seperti mengajukan pertanyaan, menjawab

pertanyaan, perhatian terhadap pembelajaran, antusias dalam

53

Page 68: Skripsi Farid Yuliyadi

mengikuti pembelajaran dan penghargaan terhadap teman

yang berpendapat. Dengan adanya peningkatan aktivitas

siswa dalam belajar, dapat berpengaruh pada peningkatan

penguasaan konsep siswa terhadap pembelajaran yang

diajarkan, yaitu pokok bahasan sistem pernapasan manusia.

4. Hasil Pembelajaran

Penelitian ini, aspek yang dinilai mencakup nilai rata-rata kelas dan

penilaian aktifitas pembelajaran siswa. Nilai rata-rata kelas siswa ditinjau

dari hasil belajar yang diambil melalui post test setelah pembelajaran,

sedang penilaian aktivitas pembelajaran ditinjau dari keaktifan siswa saat

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan

sikap.

Kualitas hasil peningkatan penguasaan konsep rata-rata kelas dan

penilaian aktivitas pembelajaran siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Kartasura tahun ajaran 2009/2010 dengan Penerapan SPI pada pokok

bahasan sistem pernapasan manusia dapat dilihat pada tabel 6 sebagai

berikut :

Tabel 6 : Data rata-rata kelas peningkatan kualitas penguasaan konsep biologi siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI).

Aspek Penilaian

Nilai Awal

Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

Nilai Siklus III

Rata-rata kelas

66,53 69,42 72,89 85,74

Aktivitas Pembelajaran

- 11,05 13,16 17,11

54

Page 69: Skripsi Farid Yuliyadi

Adapun grafik peningkatan rata-rata kelas sebelum tindakan

sampai tindakan siklus III adalah sebagai berikut :

Gambar : 5 Grafik data peningkatan rata-rata kelas dalam pembelajaran biologi

Sedang grafik peningkatan aktivitas pembelajaran tindakan siklus I

sampai tindakan siklus III adalah sebagai berikut :

Gambar: 6 Grafik data peningkatan Aktivitas Pembelajaran biologi Siswa

0102030405060708090

100

Nilai Awal Nilai siklus I Nilai Siklus IINilai Siklus III

Rat

a-R

ata

Has

il be

laja

r

Siklus

Data peningkatan rata-rata kelas siswa dalam pembelajaran Biologi

Rata-rata kelas

02468

1012141618

Nilai siklus I Nilai Siklus II Nilai Siklus III

Rat

a-R

ata

hasi

l bel

ajar

Siklus

Data Peningkatan Rata-rata Kelas Siswa Dalam Pembelajaran Biologi (Aktivitas Pembelajaran)

Aktivitas pembelajaran

55

Page 70: Skripsi Farid Yuliyadi

C. Pembahasan

Pendidikan merupakan proses pemberdayaan, yang diharapkan

mampu memberdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia

berilmu dan berpengetahuan, serta manusia terdidik. Pemberdayaan siswa,

misalnya dilakukan melalui proses belajar, proses latihan, proses memperoleh

pengalaman, atau melalui kegiatan lainnya. Melalui proses belajar mereka

diharapkan memperoleh pengalaman memecah masalah, pengalaman etos

kerja, dan ketuntasan bekerja dengan hasil yang baik. Melalui proses belajar,

mereka juga diharapkan memperoleh pengalaman mengembangkan potensi

mereka serta melakukan pekerjaan dengan baik, dan mampu bekerja sama

dalam kemandirian (Uno, 2007:11).

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru memiliki peran yang

sangat besar. Mengajar dimanifestasikan dalam berbagai tindakan yang

dilakukan sesuai dengan yang dilaksanakan guru pada tingkat prinsip dan

profesional tertentu. Mengajar juga akan meliputi deskripsi tindakan-tindakan

yang ditunjukkan guru sebagai gambaran dari komitmen mereka terhadap

filsafat pendidikan tertentu, yang beberapa diantaranya telah diterangkan oleh

para ahli dari berbagai sudut pandang. Selain itu, mengajar merupakan

komunikasi antara dua orang atau lebih dimana antara keduannya terdapat

saling mempengaruhi melalui pemikiran-pemikiran mereka dan belajar

sesuatu dari interaksi itu (Wahab, 2007:7).

Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran, perlu

adanya variasi penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru,

56

Page 71: Skripsi Farid Yuliyadi

dimana penerapan strategi tersebut melibatkan siswa untuk aktif. Salah satu

strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA 3

SMA Negeri 1 Kartasura adalah Strategi Pembelajaran Inkuiri. Menurut

Sanjaya (2006:196-197) pembelajaran Inkuiri merupakan kegiatan

pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa)

secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Strategi ini dianggap sesuai diterapkan karena kemampuan siswa

yang relatif tinggi dan kondisi kelas XI IPA 3 dalam pembelajaran biologi

diterapkan sistem pembagian kelas (moving class). Dalam moving class,

siswa dibagi menjadi dua kelompok belajar dan terdapat dua guru dalam

pembelajaran serta dua ruang yang berbeda. Pembagian dilakukan dengan

memperhatikan nomor absen, yaitu genap dan ganjil. Secara bergiliran setiap

pembelajaran biologi siswa menemui guru biologi di ruang yang telah

ditentukan, untuk objek yang diteliti pada penelitian ini adalah siswa kelas XI

IPA 3 dengan nomor absen ganjil yang berjumlah 19 siswa.

Dalam penelitian ini, pembelajaran dengan penerapan SPI dapat

mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas seperti siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran, siswa kurang cakap

dalam pengambilan kesimpulan, Konsentrasi siswa kurang terfokus pada

pembelajaran biologi dan kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran

biologi. Selain dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, dengan penerapan

57

Page 72: Skripsi Farid Yuliyadi

SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran biologi.

SPI tepat diterapkan pada proses pembelajaran biologi pada siswa

kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura karena strategi ini memiliki

beberapa keunggulan diantaranya :

1. Dapat membentuk dan mengembangkan “sel consept” pada diri siswa,

sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih

baik,

2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru,

3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri,

bersikap objektif, jujur dan terbuka,

4. Mendorong siswa untuk merumuskan hipotesisnya sendiri,

5. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik,

6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang,

7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu,

8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri,

9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional,

10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi (Roestiyah, 2001:76-77).

Melihat dari beberapa keunggulan SPI, seluruh kegiatan pembelajaran

diarahkan pada aktivitas pembelajaran siswa secara aktif. Dalam

penerapannya, SPI mengembangkan intelegensi siswa untuk mencari dan

58

Page 73: Skripsi Farid Yuliyadi

menemukan jawaban dari permasalahan yang muncul saat pembelajaran

berlangsung. Bukan hanya permasalahan yang muncul dari guru, tetapi

permasalahan yang muncul dari teman. Guru bukan lagi sebagai sumber

pembelajaran, tetapi guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Tugas guru hanya memotivasi dan mengembangkan permasalahan, sedang

siswa menelusuri permasalahan dan menemukan jawaban dari literatur yang

ada pada pembelajaran.

Pada tindakan siklus I, siswa masih beradaptasi dengan strategi yang

diterapkan guru, terlihat masih banyak siswa yang diam dan kurang

merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta masih sedikit siswa yang

mengajukan pertanyaan, akan tetapi siswa terlihat lebih memperhatikan

pembelajaran dibanding dengan saat observasi awal. Dengan strategi yang

diterapkan, siswa dituntut untuk mencari pemecahan masalah yang timbul

dalam pembelajaran, jadi bukan guru yang memecahkannya. Adapun rata-rata

kelas hasil belajar pada siklus 1 adalah 69,42 meningkat 2,89 point jika

dibandingkan dengan nilai sebelum tindakan yaitu 66,53 dengan nilai

minimal 48 dan nilai maksimal 94. Dari hasil pengamatan aktivitas

pembelajaran pada tindakan siklus I sebesar 11,05 termasuk dalam kategori

cukup berminat. Aktivitas pembelajaran siswa terlihat dari keaktifan siswa

menjawab dan mengajukan pertanyaan serta memperhatikan dan menghargai

pendapat teman.

Pada tindakan siklus II, terdapat peningkatan yang mulai terlihat

dibandingkan siklus I. Dari hasil rata-rata kelas penguasaan konsep siswa

59

Page 74: Skripsi Farid Yuliyadi

meningkat 3,47 point yang pada tindakan siklus I adalah 69,42 menjadi 72,89,

dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimal 97. Dari hasil pengamatan

aktivitas pembelajaran juga mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam

pembelajaran, rata-rata penilaian aktivitas pembelajaran siswa pada tindakan

siklus II adalah 13,16 termasuk dalam kategori cukup berminat.

Peningkatan aktivitas pembelajaran dapat terlihat dari aktivitas siswa

yang sudah berani menjawab dan mengajukan pertanyaan serta perhatian

siswa sudah terfokus pada pembelajaran. Namun dari hasil tindakan siklus II

masih ada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Sebagian siswa

cenderung diam meski sudah terlihat antusias untuk mengikuti pembelajaran.

Untuk menanamkan keberanian siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan,

perlu adanya evaluasi dan perbaikan untuk membantu siswa memecahkan

permasalahan yang masih ada pada tindakan siklus kedua agar pembelajaran

pada siklus berikutnya siswa lebih aktif.

Pada tindakan siklus III terdapat peningkatan yang pesat. Hal ini

terlihat dari hasil rata-rata kelas penguasaan konsep siswa yang meningkat

12,85 point yang pada siklus II sebesar 72,89 menjadi 85,74, dengan nilai

minimal 70 dan nilai maksimal 100. Dari pengamatan aktivitas pembelajaran

juga mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran, rata-rata

penilaian aktivitas pembelajaran siswa pada tindakan siklus III meningkat

dibanding dengan siklus I dan II yaitu 17,11 termasuk dalam kategori

berminat. Peningkatan aktivitas pembelajaran siswa terlihat dari antusias

siswa dalam proses pembelajaran. Sudah banyak siswa yang menjawab dan

60

Page 75: Skripsi Farid Yuliyadi

mengajukan pertanyaan dengan penerapan SPI. Selain keaktifan menjawab

dan mengajukan pertanyaan siswa terlihat saling menghargai pendapat teman

dan memperhatikan jika guru menyampaikan kesimpulan tentang

pembelajaran. Dengan aktif menemukan dan mencari jawaban pada

pembelajaran, siswa lebih memahami konsep yang ada pada pokok bahasan

yang dibahas. Hal ini terjadi karena pada saat proses pembelajaran siswa

mencari dan menemukan sindiri jawaban dari permasalahan yang timbul dari

proses pembelajaran.

Sesudah melakukan tindakan siklus III terlihat siswa sudah dapat

menyesuaikan dan menerima strategi yang diterapkan oleh guru yaitu

penerapan SPI pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia. Dari hasil

tindakan dengan menerapkan strategi yang melibatkan siswa secara aktif,

dapat meningkatkan hasil penguasaan konsep yang akan berpengaruh pada

tingginya hasil belajar siswa. Hasil ini ditunjukkan dengan tingginya nilai

minimal yang didapat siswa pada tindakan siklus III setelah dilakukan post

test yaitu 70 dan nilai maksimal yang didapat yaitu 100.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas menunjukkan bahwa

pembelajaran melalui penerapan SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep

biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3

SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2010 dilihat dari hasil belajar

yang diukur dengan melakukan post test, aktifitas siswa pada saat proses

pembelajaran, interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa atau antara

siswa dengan guru dan keterampilan guru dalam mengajar.

61

Page 76: Skripsi Farid Yuliyadi

Dengan demikian data penelitian ini mendukung diterimanya hipotesis

bahwa penerapan SPI dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi pokok

bahasan sistem pernapasan manusia siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1

Kartasura tahun ajaran 2009/2010.

62

Page 77: Skripsi Farid Yuliyadi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

dengan penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat meningkatkan

penguasaan konsep biologi pokok bahasan sistem pernapasan manusia siswa

kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2009/2009.

Hasil peningkatan dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil

belajar dari siklus I sampai siklus III, peningkatan aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

prestasi belajar siswa sudah melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

SMA Negeri 1 Kartasura di kelas XI yaitu ≥ 64.

1. Hasil penguasaan konsep siswa dalam kegiatan belajar mengajar

meningkat. Sebelum tindakan sebesar 66,53, siklus I meningkat menjadi

69,42, siklus II meningkat menjadi 73,89 dan pada siklus III meningkat

menjadi 85,74.

2. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkat. Pada siklus

I sebesar 11,05 (cukup berminat), siklus II meningkat menjadi 13,16

(Cukup berminat) dan siklus III meningkat menjadi 17,11 (Berminat).

3. KKM ≥ 64 dalam kegiatan belajar mengajar meningkat meski pada

sebelum tindakan sudah tuntas. Sebelum tindakan 100%, siklus I 57%,

siklus II meningkat 73% dan pada siklus III meningkat menjadi 100%.

63

Page 78: Skripsi Farid Yuliyadi

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif

yang telah dilaksanakan dalam usaha peningkatan penguasaan konsep siswa

di kelas melalui penerapan Strategi pembelajaran Inkuiri (SPI) maka diajukan

sejumlah saran sebagai berikut:

1. Kepada Guru Biologi

a. Dalam pembelajaran, guru biologi perlu memperhatikan tingkat

pengetahuan biologi siswa dan pengalaman keseharian siswa.

b. Guru biologi perlu memperbanyak pengetahuan tentang variasi strategi

pembelajaran. Hal ini akan membantu guru untuk dapat meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Kepada siswa

a. Siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru dan

saling membantu sesama teman agar proses mengajar terjadi secara

efektif dan hasil evaluasi belajarnya juga meningkat.

b. Untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas, perlu

dukungan siswa yang mempunyai semangat dan motivasi untuk

belajar.

3. Kepada Peneliti Berikutnya

Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran biologi.

Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar biologi disekolah berjalan

efektif yang akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

64

Page 79: Skripsi Farid Yuliyadi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan kelas.

Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Campbel. 2005. Biologi. Ed.5-Jld 3. Jakarta: Erlangga. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyasa, H. E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Menciptakan Perbaikan

Berkesinambungan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah.

Jakarta: Bumi Aksara. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

. 2009. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Menpengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Suderadjat, Hari. 2005. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS). Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Implementasi KBK. Bandung: Cipta Cekas Grafika.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

65

Page 80: Skripsi Farid Yuliyadi

Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Uno, Hamzah B. 2007. Profesi Kependidikan. Problema, Solusi dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.

Wahab, Abdul Aziz. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Alfa Beta.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Remaja Rusdakarya. Yamin, Martinis. 2009. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Gaung Persada.

66

Page 81: Skripsi Farid Yuliyadi

SILABUS

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Program : XI/IPA Semester : 2 (Genap) Standar Kompetensi :2. Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya

dalam konteks salingtemas.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu (menit)

Sumber /Bahan/Alat Teknik Bentuk

Contoh instrumen

3.4.Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sisitem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya burung)

• Struktur dan fungsi alat pernapasan Alat manusia berupa paru-paru (bronkus, bronkeolus,alveolus) yang membangun sistem yang khas.

• Mekanisme pernapasan pada manusia Pernapasan dilakukan secara inspirasi dan ekspirasi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara pada rongga dada.

• Menggunakan charta sistem pernapasan pada manusia untuk menemukan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.

• Mengkaji dari beberapa literatur tentang struktur dan fungsi alat-alat pernapasan manusia.

• Menggunakan pemodelan salah seorang siswa untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi ppada waktu melakukan proses bernapas.

• Menunjuk dan menyebutkan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.

• Menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan pada manusia

• Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.

Tes tertulis Tes tertulis

Esay Esay

Apa yang anda ketahui sistem pernapasan? Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan

2X45’ 2X45’

Sumber : Buku Biologi SMA Kelas XI, Erlangga Bahan : LKS, Literatur Alat : Torso.

Lampiran 1

67

Page 82: Skripsi Farid Yuliyadi

• Kelainan dan penyakit yang terjadi . Beberapa penyakit/kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.

• Mengkaji literatur untuk menemukan proses pertukaran oksigen dari alveolus ke kapiler darah.

• Mengkaji dari literatur untuk menemukan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.

• Menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.

• Menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia.

Tes tertulis

Esay

intra sel? Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?

2X45’

68

Page 83: Skripsi Farid Yuliyadi

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Siklus 1)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Smester : XI-IPA/2

Pertemuan ke : 1

Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin

terjadi serta implikasinya pada salingtemas

Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya

burung)

Indikator : 1. Menunjuk dan menyebutkan struktur alat-alat

pernapasan pada manusia.

2. Menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan

pada manusia

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada manusia.

2. Siswa dapat menyebutkan fungsi masing-masing alat pernapasan pada

manusia.

B. Materi Pembelajaran

Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang saling

berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses masukan

menjadi pengeluaran.

Lampiran 2

Page 84: Skripsi Farid Yuliyadi

Pernapasan atau

lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida

(CO2) sebagai hasil metabolisme tubuh ke lingkungan.

suplai O2 secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat

mengubah molek

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan

dan mekanisme pernapasan.

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut :

Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru

(bronkeolus dan alveolus).

a. Rongga Hidung

• Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang

masuk.

• Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar

sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar s

berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran

pernapasan.

• Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel

kotoran yang masuk bersama udara.

• Terdiri dari 2 lubang

rongga hidung

• Pada atap terdapat sel

pertama (nervus olfaktorius)

Pernapasan atau respirasi yaitu pengambilan oksigen molekuler (O

lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida

) sebagai hasil metabolisme tubuh ke lingkungan. Manusia

secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat

mengubah molekul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan

dan mekanisme pernapasan.

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut :

Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru

(bronkeolus dan alveolus).

gga Hidung

Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang

Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar

sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sidorifera). Selapu lendir

berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran

pernapasan.

Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel

kotoran yang masuk bersama udara.

Terdiri dari 2 lubang (cavum nasalis) yang dipisahkan ole

rongga hidung (septum nasi).

Pada atap terdapat sel-sel pembau yang berhubungan dengan saraf otak

(nervus olfaktorius) sehingga dapat mencium bau.

70

oksigen molekuler (O2) dari

lingkungan yang digunakan untuk oksidasi dan pembuangan karbon dioksida

Manusia memerlukan

secara terus menerus untuk respirasi seluler sehingga dapat

ul bahan bakar yang diperoleh dari makanan menjadi kerja.

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yaitu saluran pernapasan

Rongga Hidung Faring Laring Trakea Bronkus Paru-paru

Banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang

Berlapis selaput lendir , di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar

dorifera). Selapu lendir

berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran

Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel

yang dipisahkan oleh sekat

sel pembau yang berhubungan dengan saraf otak

sehingga dapat mencium bau.

Page 85: Skripsi Farid Yuliyadi

71

b. Faring

Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasn dan jalan

makanan. Berupa pipa berotot panjang 12,5-13 cm, terletak antara koane

sampai belakang laring. Faring dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

Nasofaring, Orofaring d an Laringofaring.

c. Laring

Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara, terletak

di depan faring sampai ketinggian vertebrae servicalis dan masuk ke dalam

trakea di bawahnya. Laring terdiri dari 5 tulang rawan, yaitu :

Promentia Laringae : 2 buah, untuk pembeltuk suara

Kartilago tiroid : 1 buah terletak di depan jakun.

Kartilago artiteranoid : 2 buah terletak di atas krikoid

Kartilago krikoid : membatasi bagian bawah laring.

Epiglotis : terletak di puncak laring dan berbentuk daun.

d. Trakea

Berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di

leher dan sebagian di rongga dada (torak). Memiliki dinding yang tipis dan

kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan (annulus trachealis) dan pada

bagian dalam rongga bersilia. Silia ini berfungsi menyaring benda-benda

asing yang masuk ke saluran pernapasan. Pada bagian ujung terdapat

percabangan trakea yang disebut bifurcatio tracheae.

e. Bronkus

Merupakan cabang dari tenggorokan, memiliki lapisan mukosa yang sama

dengan trakea, tetapi tulang rawan yang menyusunnya memiliki bentuk

yang tidak teratur. Cabang dari bronkus disebut bronkeolus, tidak terdapat

cincin yang pada ujungnya terdapat gelembung paru-paru yang disebut

alveolus.

f. Paru-paru (pulmo)

Terletak di dalam rongga dada bagian atas, yang dibatasi oleh otot dan

rusuk, sedangkan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot

kuat.

Page 86: Skripsi Farid Yuliyadi

72

Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Ada 2 macam

pleura, yaitu pleura visceral yang langsung membungkus paru-paru dan

pleura parietal yang melapisi rongga dada sebelah luar. Pulmo dibagi

menjadi 2 bagian, yaitu pulmo dexter dan sinester.

Pulmo dexter terdiri dari 3 lobus (superior, medial, inferior)

Pulmo sinester terdiri dari 2 lobus (superior, inferior).

C. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.

Strategi pembelajaran : Inkuiri

D. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal (5 menit)

• Guru membuka dengan salam

• Apersepsi

• motivasi

2. Kegiatan inti (65 menit)

• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).

• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung

teka-teki mengenai sistem pernapasan.

• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang

telah diberikan.

• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat

mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang

dikaji.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari

informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil

dipecahkan oleh siswa.

Page 87: Skripsi Farid Yuliyadi

73

3. Penutup (20 menit)

• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran

tentang sistem pernapasan.

• Guru memberi evaluasi (Post test).

• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.

• Guru menutup pembelajaran dengan salam.

E. Sumber Belajar

Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga

Bahan : LKS

Alat : Torso

F. Penilaian

1. Tekhnik : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Esay

3. Kisi-kisi soal :

Indikator pembelajaran 1. Menjelaskan struktur alat-alat pernapasan pada

manusia, mencakup soal nomor : 1 (C1), 2 (C1), 3 (C2).

Indikator pembelajaran 2. Menyebutkan fungsi masing-masing alat

pernapasan pada manusia, mencakup soal nomor : 4 (C2), 5 (C3), 6 (C4),

7 (C4), 8 (C5), 9 (C5)dan 10 (C6).

4. Soal/istrumen :

Tabel lembar instrumen Siklus 1

Jenis Soal Soal Skor

1 Pengetahuan (C1)

1. Apa yang anda ketahui tentang sistem pernapasan?

5

2. Sebutkan saluran pernapasan manusia secara urut!

5

2 Pemahaman (C2)

3. Jelaskan karakteristik dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan pada manusia!

10

4. Jelaskan fungsi dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan!

10

3 Penerapan 5. Buktikan bahwasanya CO2 dan H2O 10

Page 88: Skripsi Farid Yuliyadi

(C3)

4 Analisis (C4)

5 Sintesis (C5)

6 Evaluasi (C6)

∑ Skor Maksimal = 100

Nilai =

Mengetahui

Guru Biologi

Dra. Wiwik Purwaningsih

NIP : 19620919 198603 2 008

merupakan hasil dari pernapasan!

Analisis (C4)

6. Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?

7. Apa yang menyebabkan pertukaran udara dapat terjadi di alveolus?

Sintesis (C5)

8. Pada saat kita bernapas, apakah semua gas yang terhurip adalah O2?

9. Dari jawaban di atas (soal no.8), jika

tidak maka apa yang harus dilakukan untuk mengurangi zat/partikel lain yang ikut terhirup?

Evaluasi (C6)

10. Sistem pernapasan merupakan kesatuan kerja alat-alat yang saling berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!

Skor Maksimal = 100

Kartasura, 09 Maret 2010

Mengetahui

Guru Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071

74

Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?

5

Apa yang menyebabkan pertukaran udara 15

apakah semua 10

Dari jawaban di atas (soal no.8), jika tidak maka apa yang harus dilakukan untuk mengurangi zat/partikel lain yang 15

Sistem pernapasan merupakan alat yang saling

berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!

15

Kartasura, 09 Maret 2010

Farid Yuliyadi

NIM : A 420 060 071

Page 89: Skripsi Farid Yuliyadi

75

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Siklus 2)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Smester : XI-IPA/2

Pertemuan ke : 2

Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin

terjadi serta implikasinya pada salingtemas

Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya

burung)

Indikator : 1. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.

2. Menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen

dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).

G. Tujuan Pembelajaran

3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme pernapasan pada manusia.

4. Siswa dapat menjelaskan proses mekanisme pertukaran oksigen dan

karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah.

H. Materi Pembelajaran

Mekanisme pernapasan pada manusia

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan

menjadi 2 jenis yaitu pernapasan luar (ekstra sel) dan pernapasan dalam (Intra

sel).

Lampiran 3

Page 90: Skripsi Farid Yuliyadi

76

Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam

alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah

pernapasan yang terjadi di dalam sel tubuh.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi)

dan pengeluaran udara (ekspirasi), maka mekanisme pernapasan dibedakan

atas 2 macam yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan dada.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang

rusuk.

Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :

Fase inspirasi, merupakan fase dimana otot antar tulang rusuk

berkontraksi sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam

rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar, sehingga

udara dari luar yang kaya akan oksigen masuk.

Fase ekspirasi, merupakan fase dimana kembalinya otot-otot tulang

rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi lebih kecil. Sebagai akibatnya tekanan

dalam rongga dada menjadi lebih besar dari pada tekanan luar sehingga

udara dalam rongga dada yang kaya akan karbondioksida menjadi

keluar.

b. Pernapasan perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya

melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut

dan rongga dada.

Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu :

Fase inspirasi, pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga

diafragma mendatar akibatnya rongga dada membesar dan tekanan

menjadi kecil sehingga udara luar masuk.

Fase ekspirasi, pada fase ini otot diafragma berelaksasi (kembali

keposisi semula) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi

lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.

Page 91: Skripsi Farid Yuliyadi

77

I. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.

Strategi pembelajaran : Inkuiri

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

4. Kegiatan awal (5 menit)

• Guru membuka dengan salam

• Apersepsi

• motivasi

5. Kegiatan inti (65 menit)

• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).

• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung

teka-teki mengenai mekanisme pernapasan pernapasan pada manusia.

• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang

telah diberikan.

• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat

mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang

dikaji.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari

informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil

dipecahkan oleh siswa.

6. Penutup (20 menit)

• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran

tentang mekanisme pernapasan pada manusia.

• Guru memberi evaluasi (Post test).

• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.

• Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Page 92: Skripsi Farid Yuliyadi

78

K. Sumber Belajar

Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga

Bahan : LKS dan literatur

L. Penilaian

1. Tekhnik : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Esay

3. Kisi-kisi soal :

Indikator pembelajaran 1. Menjelaskan mekanisme pernapasan pada

manusia, mencakup soal nomor : 1 (C1), 2 (C1), 3 (C2), 6 (C3), 7 (C4), 8

(C4), 9 (C5), 10 (C6).

Indikator pembelajaran 2. Menjelaskan proses mekanisme pertukaran

oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler darah mencakup soal

nomor : 4 (C2), 5 (C2).

4. Soal/istrumen :

Tabel instrumen siklus II No Jenis soal Soal Skor

1 Pengetahuan (C1)

1. Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan intra sel?

5

2. Sebutkan 2 macam mekanisme yang terjadi pada respirasi.

5

2 Pemahaman (C2)

3. Sehubungan dengan organ yang berkaitan dengan pernapasan, pernapasan dibagi menjadi berapa? Sebut dan jelaskan!

10

4. Bagaimanakah mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru?

10

5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan O2 dan CO2 di dalam darah oleh hemoglobin?

10

3 Penerapan (C3) 6. Buktikan bahwasanya kecepatan

bernapas dipengaruhi oleh aktifitas yang dilakukan.

5

4

Analisis (C4)

7. Mengapa bernapas dengan menggunakan hidung lebih baik daripada bernapas menggunakan

15

Page 93: Skripsi Farid Yuliyadi

5 Sintesis (C5)

6 Evaluasi (C6)

∑ Skor Maksimal = 100

Nilai =

Mengetahui

Guru Biologi

Dra. Wiwik Purwaningsih

NIP : 19620919 198603 2 008

mulut? 8. Mengapa pada saat inspirasi otot

tulang rusuk berkontraksi dan pada saat ekspirasi berelaksasi?

Sintesis (C5)

9. Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut masuk ke dalam tubuh?

Evaluasi (C6)

10. Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan bagaimana dampaknya terhadap alat-alat pernapasan!

Maksimal = 100

Kartasura, 17 Maret 2010

Mengetahui

Guru Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071

79

Mengapa pada saat inspirasi otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan pada 15

Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut

15

Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan bagaimana dampaknya terhadap

15

Kartasura, 17 Maret 2010

Farid Yuliyadi

NIM : A 420 060 071

Page 94: Skripsi Farid Yuliyadi

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Siklus 3)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kartasura

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Smester : XI-IPA/2

Pertemuan ke : 3

Standar Kompetensi : 3. Memahami struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan dan atau penyakit yang mungkin

terjadi serta implikasinya pada salingtemas

Kompetensi Dasar : 3.4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

sistem pernapasan pada manusia dan hewan (misalnya

burung)

Indikator : 1. Menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang

terjadi pada sistem pernapasan manusia..

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 kali pertemuan).

M. Tujuan Pembelajaran

5. Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kelainan/penyakit yang terjadi

pada pernapasan manusia.

N. Materi Pembelajaran

Gangguan sistem pernapasan

Gangguan maupun penyakit yang dapat terjadi pada saluran pernapasan

antara lain :

1. Asma, merupakan penyempitan atau kontriksi yang terjadi di bagian

saluran pernapasan tertentu, seperti penyempitan bronkiolus. Umumnya

disebabkan oleh alergi atau terlalu sensitif terhadap sesuatu, seperti

perubahan cuaca, debu, zat aditif makanan, bulu binatang, bau dan

rangsangan tertentu lainnya. Asma dapat menyebabkan menurunnya

Lampiran 4

Page 95: Skripsi Farid Yuliyadi

81

efisiensi pernapasan dan mengurangi jumlah pasokan oksigen ke jaringan

tubuh. Akibatnya, frekuensi pernapasan bertambah cepat dan napas

menjadi tersengkal-sengkal.

2. Emfisma, merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh

berkurang atau hilangnya elastisitas paru-paru. Merokok adalah salah satu

penyebab emfisma. Dengan berkurang atau hilangnya elastisitas jaringan

paru-paru, maka paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis

secara normal. Akibatnya, selain tidak dapat menyerap O2 secara

maksimum, efisiensi pertukaran udara di dalam paru-paru menjadi

berkurang, sehingga pasokan O2 untuk jaringan tubuh menjadi berkurang

pula.

3. Tuberculosis (TBC), disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosis. Bakteri ini bersifat parasit dan hidup dalam jaringan paru-

paru. Jika tidak diobati, bakteri akan berkembang dan menggerogoti paru-

paru secara perlahan. Akibatnya efektifitas pertukaran udara dalam paru-

paru berkurang, sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh menjadi tidak

maksimal.

4. Radang paru-paru, dapat disebabkan oleh virus, bakteri maupun oleh

penyebab lain. Jika radang disertai dengan cairan, maka cairan dalam paru-

paru akan menghalangi penyerapan O2 dan pengeluaran CO2. Akibatnya,

napas menjadi tersengal-sengal dan tubuh tidak bertenaga karena pasokan

O2 ke jaringan tidak maksimal.

5. Bronchitis, merupakan radang pada bronkus atau bronkiolus. Penyebabnya

antara lain adalah merokok, alergi dan bakteri. Merokok dapat merusak

jaringan mukosa. Jaringan mukosa adalah jaringan yang menghasilkan

lendir. Lendir berguna untuk menangkap zat-zat atau partikel yang

membahayakan tubuh. Jika produksi lendir diproduksi secara berlebihan,

karena adanya benda asing, maka saluran pernapasan akan dipenuhi dahak

sehingga pernapasan menjadi terganggu.

6. Influenza, disebabkan oleh virus. Umumnya terjadi pada saat perubahan

musim atau pada saat stamina tubuh kurang baik. Gejalanya adalah timbul

Page 96: Skripsi Farid Yuliyadi

82

peradangan di jaringan mukosa hidung yang ditandai dengan pilek, batuk

dan penyumbatan rongga hidung.

7. Kanker paru-paru, merupakan pertumbuhan sel yang tidak dapat

terkendali. Kanker dapat terjadi karena adanya mutasi atau perubahan

susunan gen. tar dalam tembakau dapat memicu pertumbuhan kanker.

O. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Ceramah dan tanya jawab.

Strategi pembelajaran : Inkuiri

P. Langkah-Langkah Pembelajaran

7. Kegiatan awal (5 menit)

• Guru membuka dengan salam

• Apersepsi

• motivasi

8. Kegiatan inti (65 menit)

• Guru menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa untuk mencapai tujuan (langkah-langkah inkuiri).

• Guru merangsang siswa dengan suatu permasalahan yang mengandung

teka-teki mengenai kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem

pernapasan.

• Siswa membuat hipotesis (jawaban sementara) atas permasalahan yang

telah diberikan.

• Guru mengajukan berbagai pertanyaan (Terlampir) yang dapat

mendorong siswa untuk merumuskan jawaban dari permasalahan yang

dikaji.

• Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan mencari

informasi dari literatur dan seterusnya sampai permasalahan berhasil

dipecahkan oleh siswa.

9. Penutup (20 menit)

Page 97: Skripsi Farid Yuliyadi

83

• Guru memberikan tanggapan dan kesimpulan diakhir pembelajaran

tentang kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan.

• Guru memberi evaluasi (Post test).

• Guru menyampaikan pokok bahasan untuk pertemuan berikutnya.

• Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Q. Sumber Belajar

Sumber : Buku Biologi SMA kelas XI, Erlangga

Bahan : LKS dan literatur

R. Penilaian

1. Tekhnik : Tes tertulis

2. Bentuk instrumen : Esay

3. Kisi-kisi soal :

Indikator pembelajaran yaitu menyebutkan dan menjelaskan

kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pernapasan manusia, mencakup

semua nomor yang terdiri dari 10 soal esay mencakup 6 prinsip penilaian

yaitu C1, C2, C3, C3, C4, C5 dan C6.

4. Soal/istrumen :

Tabel instrumen siklus III Jenis Soal Soal Skor

1 Pengetahuan (C1)

1. Apa yang anda ketahui tentang emfisma, bronchitis dan bakteri Mycobacterium tuberculosis?

10

2. Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?

5

3. Pada kebanyakan perokok, sering terjadi gangguan-gangguan pada saluran pernapasannya. Berdasarkan uraian di atas, berikan 3 contoh zat pada rokok yang berbahaya bagi saluran pernapasan manusia serta penyakit apa yang ditimbulkan?

10

2 Pemahaman (C2)

4. Jelaskan gejala seseorang yang terserang penyakit TBC?

10

5. Jelaskan fungsi lendir pada rongga 10

Page 98: Skripsi Farid Yuliyadi

3 Penerapan (C3)

4

Analisis (C4)

5 Sintesis (C5)

6 Evaluasi (C6)

∑ Skor Maksimal = 100

Nilai =

Mengetahui

Guru Biologi

Dra. Wiwik Purwaningsih

NIP : 19620919 198603 2 008

hidung? Dan apakah akibatnya jika diproduksi secara berlebihan?

Penerapan 6. Apa yang anda rasakan ketika berada di

daerah kawasan industri dan bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?

Analisis (C4)

7. Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak-anak dan menghilang pada saat dewasa?

8. Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang influenza?

Sintesis (C5) 9. Apa yang sebaiknya dilakukan penderita

asma agar tidak mudah kambuh ?

Evaluasi (C6) 10. Bagaimana cara yang tepat agar

pernapasan kita terjaga dengan baik?

Skor Maksimal = 100

Kartasura, 31 Maret 2010

Mengetahui

Guru Biologi Peniliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP : 19620919 198603 2 008 NIM : A 420 060 071

84

hidung? Dan apakah akibatnya jika

Apa yang anda rasakan ketika berada di daerah kawasan industri dan bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?

15

Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak dan menghilang pada saat 15

Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang influenza?

5

Apa yang sebaiknya dilakukan penderita

10

Bagaimana cara yang tepat agar pernapasan kita terjaga dengan baik?

10

Kartasura, 31 Maret 2010

Farid Yuliyadi

NIM : A 420 060 071

Page 99: Skripsi Farid Yuliyadi

85

SOAL POST-TEST SIKLUS I

STRUKTUR DAN FUNGSI ALAT-ALAT PERNAPASAN

PADA MANUSIA

1. Apa yang anda ketahui sistem pernapasan?

2. Sebutkan saluran pernapasan manusia secara urut?

3. Jelaskan karakteristik dari alat pernapasan, diantaranya rongga hidung, trakea

dan paru-paru?

4. Jelaskan fungsi dari setiap alat yang menyusun saluran pernapasan?

5. Buktikan bahwasanya CO2 dan H2O merupakan hasil dari pernapasan?

6. Mengapa pada bagian dinding trakea tersusun oleh mukosa yang bersilia?

7. Apa yang menyebabkan pertukaran udara dapat terjadi di alveolus?

8. Pada saat kita bernapas, apakah semua gas yang terhurip adalah O2?

9. Dari jawaban di atas (soal no.8), jika tidak maka apa yang harus dilakukan

untuk mengurangi zat/partikel lain yang ikut terhirup?

10. Sistem pernapasan merupakan kesatuan kerja alat-alat yang saling

berhubungan. Jika salah satu diantaranya mengalami kerusakan, maka apa

yang akan terjadi? Berikan pendapatmu!

Lampiran 5

Page 100: Skripsi Farid Yuliyadi

86

JAWABAN SOAL SIKLUS 1

1. Sistem Pernapasan dapat diartikan sebagai satu kesatuan unsur-unsur yang

saling berintegrasi dan berinteraksi secara fungsional yang memproses

masukan berupa O2 dari lingkungan menjadi pengeluaran berupa CO2 ke

lingkungan.

2. Rongga, Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Paru-paru (bronkeolus dan

alveolus)

3. Rongga hidung, memiliki rambut yang tebal dan pendek, mengandung kapiler

darah dan selaput lendir serta terdiri dari dari dua lubang yang dibatasi oleh

septum nasi.

4. Rongga hidung, terdapat rambut yang berfungsi menyaring kotoran dan lendir

yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.

Faring, sebagai tempat persimpangan antara saluran pernapasan dan

pencernaan

Laring, merupakan saluran udara serta sebagai pembentuk suara.

Trakea, terdapat silia yang berfungsi menyapu kotoran ke atas untuk

dikeluarkan melalui saluran pencernaan.

Bronkus, memiliki silia yang sama seperti pada trakea berfungsi menyapu

kotoran ke atas untuk dikeluarkan melalui saluran pencernaan.

Paru-paru, merupakan tempat pertukaran antara O2 dan CO2.

5. CO2 dibuktikan dengan percobaan air kapur, apa bila menghembuskan nafas

di atas air kapur, maka akan tampak bintik-bintik hitam/kotorang yang ikut

pada nafas, sedang H2O dapat diketahui dengan cara menghembuskan nafas

di cermin, maka cermin akan mengembun.

6. Silia pada dinding trakea berfungsi untuk menyapu kotoran yang ikut

bersama dengan lendir naik keatas untuk dikeluarkan bersama dengan lendir

melalui mulut.

7. Karena struktur dari alveolus yang lentur dan dapat mengembang dan

mengempis, yang dipenuhi oleh kapiler darah, sehingga pada alveolus dapat

terjadi pertukaran udara secara difusi.

Page 101: Skripsi Farid Yuliyadi

87

8. Tidak, ada beberapa partikel yang masuk ketika kita bernapas, seperti

kotoran, gas dan lain-lain.

9. Untuk mengurangi terhirupnya partikel yang masuk, kita perlu menjaga

kebersihan, menggunakan masker jika perlu dan menjauhi dari perokok.

10. Jika salah satu organ terdapat gangguan atau kerusakan, maka akan terjadi

gangguan pula pada system pernapasan, seperti jika lendir yang dihasilkan

rongga hidung terlalu berlebihan (ketika Flu), maka rongga hidung akan

tersumbat yang berdampak pada sulitnya bernapas.

Page 102: Skripsi Farid Yuliyadi

88

SOAL POST-TEST SIKLUS II

PROSES/MEKANISME PERNAPASAN

1. Apa yang anda ketahui tentang pernapasan ekstra sel dan pernapasan intra

sel?

2. Sebutkan 2 macam mekanisme yang terjadi pada respirasi.

3. Sehubungan dengan organ yang berkaitan dengan pernapasan, pernapasan

dibagi menjadi berapa? Sebut dan jelaskan!

4. Bagaimanakah mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru?

5. Jelaskan bagaimana mekanisme pengangkutan O2 dan CO2 di dalam

darah oleh hemoglobin?

6. Buktikan bahwasanya kecepatan bernapas dipengaruhi oleh aktifitas yang

dilakukan.

7. Mengapa bernapas dengan menggunakan hidung lebih baik daripada

bernapas menggunakan mulut?

8. Mengapa pada saat inspirasi otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan pada

saat ekspirasi berelaksasi?

9. Apa yang akan terjadi jika pada saat kita makan terdapat udara yang ikut

masuk ke dalam tubuh?

10. Tersedak merupakan salah satu gangguan proses pernapasan. Jelaskan dan

bagaimana dampaknya terhadap alat-alat pernapasan!

Page 103: Skripsi Farid Yuliyadi

89

JAWABAN SOAL SIKLUS II

1. Pernapasan ekstrasel adalah pertukaran antara O2 dan CO2 dari alveolus ke

kapiler darah arteri secara difusi, sedang pernapasan intrasel adalah

pertjukaran antara O2 dan CO2 dari kapiler darah arteri ke sel/ jaringan secara

difusi.

2. Inspirasi (proses menghirup udara), dan ekspirasi (Proses pengeluaran udara).

3. Dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Pernapasan dada, yaitu pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk.

Terdiri dari 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi.

b. Pernapasan perut, yaitu pernapasan yang melibatkan diafragma. Terdiri

dari 2 mekanisme, yaitu inspirasi dan ekspirasi.

4. Mekanisme pertukaran O2 dan CO2 di dalam paru-paru (alveolus) terjadi

karena perbedaan tekanan parsial antara O2 dan CO2. Yaitu tekanan parsial O2

dalam alveolus lebih besar dari pada di dalam kapiler darah, sehingga secara

difusi O2 masuk dalam kapiler darah, serta tekanan parsial CO2 dalam kapiler

darah lebih tinggi dari pada di dalam alveolus sehingga secara difusi CO2

masuk ke dalam alveolus.

5. Mekanisme pengikatan Hb terhadap O2 adalah Hb + O2 → HbO2

(Oksihaemoglobin). Sedang pengikatan Hb terhadap CO2 adalah Hb + CO2 →

HbCO2 (karbominohaemoglobin).

6. Jika kita melakukan percobaan, pernapasan seseorang yang tidak melakukan

kegiatan umumnya adalah 12-15 kali, sedagkan ketika setelah melakukan

kegiatan (lari), maka akan terjadi peningkatan jumlah pernapasan.

7. Karena pada hidung terdapat beberapa alat yang memang berfungsi untuk

membantu paru-paru dalam mengikat O2, seperti rambut dan selaput lendir.

sedang mulut tidak memiliki alat seperti pada rongga hidung. sehingga

bernapas dengan hidung lebih baik dari pada bernapas dengan mulut.

8. Pada saat inspirasi tulang rusuk berkontraksi agar tekanan dalam rongga dada

menjadi kecil sehingga udara dapat masuk, sedang pada saat ekspirasi, tulang

rusuk berelaksasi agar tekanan dalam rongga dada menjari lebih besar

sehingga udara dapat keluar.

Page 104: Skripsi Farid Yuliyadi

90

9. Maka akan terjadi pengeluaran udara melalui mulut.

10. Tersedak merupakan gangguan saluran pernapasan yang dapat terjadi karena

adanya makanan yang masuk kedalam saluran pernapasan. Hal ini dapat

menimbulkan rasa yang tidak enak pada saluran pernapasan. Tetapi tidak

berdampak pada proses pertukaran udara di dalam paru-paru.

Page 105: Skripsi Farid Yuliyadi

91

SOAL POST-TEST SIKLUS III

GANGGUAN/PENYAKIT YANG DAPAT TERJADI PADA SISTEM

PERNAPASAN MANUSIA

11. Apa yang anda ketahui tentang emfisma, bronchitis dan bakteri

Mycobacterium tuberculosis?

12. Sebutkan 5 gangguan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan

manusia?

13. Pada kebanyakan perokok, sering terjadi gangguan-gangguan pada saluran

pernapasannya. Berdasarkan uraian di atas, berikan 3 contoh zat pada rokok

yang berbahaya bagi saluran pernapasan manusia serta penyakit apa yang

ditimbulkan?

14. Jelaskan gejala seseorang yang terserang penyakit TBC?

15. Jelaskan fungsi lendir pada rongga hidung? Dan apakah akibatnya jika

diproduksi secara berlebihan?

16. Apa yang anda rasakan ketika berada di daerah kawasan industri dan

bandingkan ketika anda berada di taman atau hutan?

17. Mengapa asma kebanyakan dialami oleh anak-anak dan menghilang pada

saat dewasa?

18. Mengapa pada saat stamina tubuh tidak baik kita mudah terserang

influenza?

19. Apa yang sebaiknya dilakukan penderita asma agar tidak mudah kambuh ?

20. Bagaimana cara yang tepat agar pernapasan kita terjaga dengan baik?

Page 106: Skripsi Farid Yuliyadi

92

JAWABAN SOAL SIKLUS III

1. Emfisma merupakan keadaan dimana paru-paru kelebihan udara, yang

mengakibatkan pengembungan pada alveolus.

Bronchitis merupakan infeksi pada bronkus/bronkeolus

Bakteri Mycobacterium tuberculosis meupakan bakteri yang menyebabkan

penyakit TBC

2. Emfisma, TBC, difteri, asma dan bronchitis

3. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara

distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang

menyebabkan kanker paru-paru

METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika

diminum dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian

NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa

lapar. Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok

4. Tubuh kurus, batuk-batuk dan jika sudah parah dapat batuk darah, terasa

nyeri pada paru-paru, paru-paru mengempis.

5. Lendir berfungsi untuk menyaring kotoran dan melembabkan udara. Jika

diroduksi terlalu banyak akan mengakibatkan susah bernapas/flu.

6. Pada kawasan industi akan terasa sesak atau mudah bersin. Karena udara

sudah tercemar. Jika dikawasan taman/hutan akan terasa segar karena O2

yang dihasilkan tumbuhan banyak. Dan udara bersih.

7. Karena pada saat anak-anak sensitifitas organ masih tinggi sehingga mudah

terserang penyakit, sedang pada saat dewasa organ sudah berkembang

sehingga penyakit seperti asma kemungkinan sembuh.

8. Karena Influenasa mudah menyerang pada orang yang sedang tidak enak

badan. Orang yang staminanya turun antibodi dalam darahpun menurun.

9. Membiasakan hidup sehat dengan berlorah raga, kurangi kerja yang terlalu

berat, kurangi berada ditempat yang ekstrim.

10. Menjaga kesehatan tubuh, berolah raga, menggunakan masker ketika berada

ditempat yang banyak polusi.

Page 107: Skripsi Farid Yuliyadi

93

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI IPA 3 (ABSEN GANJIL)

SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

No Absen

L/P No Induk Nama

1 L 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 L 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA HANASTI 5 P 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH MAWARNI 7 L 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 9 P 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 11 P 0 8 11026 FITRIYANI 13 L 0 8 11032 ILYAS FATHONI 15 L 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 17 P 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA DHANACITTA 19 P 0 8 11039 MISIA LESTARI 21 P 0 8 10877 NENEN SARI 23 L 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 25 P 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 27 P 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 29 P 0 8 10883 RISCA SAFITRI 31 P 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 33 L 0 8 10969 TRISNO WIYONO 35 L 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN HARI MUKTI 37 P DWI OKTAVIA PRATIWI

Guru Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071

Lampiran 6

Page 108: Skripsi Farid Yuliyadi

94

DAFTAR NILAI RATA-RATA KELAS AWAL DAN POST-TEST KE I-III

SISWA KELAS XI IPA 3 (No Absen Ganjil) SMA NEGERI 1 KARTASURA

TAHUN AJARAN 2009/2010

No Absen No Induk Nama Siswa

Nilai Awal

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 64 62 52 70 3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 67 64 79 90 5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 64 80 59 75 7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 64 92 78 70 9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 64 48 53 88 11 0 8 11026 FITRIYANI 64 66 88 80 13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 85 94 97 100 15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 64 75 82 82 17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 64 62 50 94 19 0 8 11039 MISIA LESTARI 71 73 60 80 21 0 8 10877 NENEN SARI 64 52 85 94 23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 64 61 80 80 25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 64 60 65 88 27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 64 78 86 90 29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 64 60 70 88 31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 75 73 81 95 33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 64 61 81 75 35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN.

HM 64 73 80 90

37 DWI OKTAVIA PRATIWI 70 85 78 100 Jumlah 1264 1319 1404 1629 Rata-rata 66,53 69,42 73,89 85,74 Nilai Maksimal 85 94 97 100 Nilai Minimal 64 48 50 70

Guru Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071

Lampiran 7

Page 109: Skripsi Farid Yuliyadi

95

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA

PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap

No Absen

No Induk

Indikator sikap

Nama Siswa

Mem

perh

atik

an

Men

jaw

ab

Per

tany

aan

Men

gaju

kan

Per

tany

aan

Ked

isip

linan

Men

ghar

gai

Tem

an y

ang

berb

ica

ra Skor Total

1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 3 3 9

3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 3 2 3 8

5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 4 1 4 3 12

7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 3 2 3 8

9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 3 3 2 8

11 0 8 11026 FITRIYANI 4 1 3 3 11

13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 4 2 3 4 4 17

15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 5 3 2 4 3 17

17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 4 3 1 4 4 16

19 0 8 11039 MISIA LESTARI 3 2 3 8

21 0 8 10877 NENEN SARI 3 2 3 8

23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 4 3 3 10

25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 3 3 2 8

27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 3 1 3 3 10

29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 3 1 3 3 10

31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 3 3 2 8

33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 1 2 4 11

35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 4 3 4 3 14

37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 3 1 4 4 17

Jumlah 210

Rata-rata 11,05

Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :

5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat

4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat

Lampiran 8

Page 110: Skripsi Farid Yuliyadi

96

3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat

2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat

1 : Tidak Baik

Kartasura, 09 Maret 2010

Guru Mapel Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071

Page 111: Skripsi Farid Yuliyadi

97

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA

PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap

No Absen

No Induk

Indikator sikap

Nama Siswa

Mem

perh

atik

an

Men

jaw

ab

Per

tany

aan

Men

gaju

kan

Per

tany

aan

Ked

isip

linan

Men

ghar

gai

Tem

an y

ang

berb

ica

ra Skor Total

1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 3 3 2 8

3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 4 1 3 4 12

5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 3 3 3 9

7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 4 2 4 4 14

9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 5 3 5 5 18

11 0 8 11026 FITRIYANI 3 1 4 3 11

13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 5 1 3 5 5 19

15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 4 2 4 4 14

17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 5 3 3 5 5 21

19 0 8 11039 MISIA LESTARI 3 3 3 9

21 0 8 10877 NENEN SARI 3 1 3 4 11

23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 3 1 4 3 11

25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 5 3 2 5 5 20

27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 4 2 1 4 4 15

29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 2 3 3 8

31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 3 3 3 9

33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 2 4 4 14

35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 3 1 4 3 11

37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 2 1 4 4 16

Jumlah 250

Rata-rata 13,16

Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :

5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat

4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat

Page 112: Skripsi Farid Yuliyadi

98

3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat

2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat

1 : Tidak Baik

Kartasura, 17 Maret 2010

Guru Mapel Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071

Page 113: Skripsi Farid Yuliyadi

99

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA SELA MA

PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA 3/Genap

No Absen

No Induk

Indikator sikap

Nama Siswa

Mem

perh

atik

an

Men

jaw

ab

Per

tany

aan

Men

gaju

kan

Per

tany

aan

Ked

isip

linan

Men

ghar

gai

Tem

an y

ang

berb

ica

ra Skor Total

1 0 8 10854 ALUYSIUS IAYA NS 4 2 5 4 15

3 0 8 10858 ARTONO HASTODJAYA. H 5 3 1 4 5 18

5 0 8 10864 EKSANTI DANARSIH. M 4 4 3 11

7 0 8 11224 ERLANGGA WIRA YUDHA 4 3 5 4 16

9 0 8 10907 FERISA INTAN ARGA RINI 5 2 2 4 5 18

11 0 8 11026 FITRIYANI 4 4 4 12

13 0 8 11032 ILYAS FATHONI 5 5 3 5 5 23

15 0 8 10872 ISKANDAR EKO SUSILO 5 2 1 4 5 17

17 0 8 10873 LOURENSIA DINAREKA. D 5 5 4 5 5 24

19 0 8 11039 MISIA LESTARI 5 2 4 4 15

21 0 8 10877 NENEN SARI 5 2 4 4 15

23 0 8 10918 NOVI ANDRIYANTO 5 3 3 5 5 21

25 0 8 11080 RAHMAWATI YULIKASARI 5 4 5 5 5 24

27 0 8 10881 RANI KRISTIANTY 4 1 4 4 13

29 0 8 10883 RISCA SAFITRI 4 1 4 4 13

31 0 8 10967 STEFFI KRISTIAWATI 4 4 3 11

33 0 8 10969 TRISNO WIYONO 4 1 1 4 4 14

35 0 8 10892 YOHANES CHRISTIAWAN 5 5 3 5 5 23

37 DWI OKTAVIA PRATIWI 5 4 3 5 5 22

Jumlah 325

Rata-rata 17,11

Keterangan Skor Nilai : Kriteria Penilaian :

5 : Sangat Baik 6-10 : Tidak Berminat

4 : Baik 11-15 : Cukup Berminat

Page 114: Skripsi Farid Yuliyadi

100

3 : Cukup Baik 16-20 : Berminat

2 : Kurang Baik 21-25 : Sangat Berminat

1 : Tidak Baik

Kartasura, 31 Maret 2010

Guru Mapel Biologi Peneliti

Dra. Wiwik Purwaningsih Farid Yuliyadi

NIP. 19620919.198603.2.008 NIM. A420 060 071

Page 115: Skripsi Farid Yuliyadi

101

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 : Kondisi Siswa Saat Post Test

Lampiran 9

Page 116: Skripsi Farid Yuliyadi

102

Gambar 2 : Keaktifan siswa saat pembelajaran biologi