skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam...

103
HU BU NGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN GAYA HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi 11111111 llllll - lllllllllllllllilb. 111 Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA )iti·rin. Oleh · · - ........ ... _ .. " .. ,- .... " n·i · RACHMA ASIH :1. ; , . .,. lnduk : Q ....... NIM : 1050700023!!!-'J'!'""si : .......................................... . FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430H

Upload: vudiep

Post on 27-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

HU BU NGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN

GAYA HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Psikologi

11111111 llllll - lllllllllllllllilb.

111 Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

)iti·rin. Oleh · · -........ -· '-~-,.,.. ... _ .. " .. ,- .... ~.,~ • " n·i ·

RACHMA ASIH :1. ; :CDj;:C?:;~~(?.5·:::::·::··:::::~ , . .,. lnduk : Q ....... ::.~'.b:::.~J.~~·····

NIM : 1050700023!!!-'J'!'""si : .......................................... .

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M/1430H

Page 2: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

HUBUNGAN HEAL TH LOCUS OF CONTROL DE NGAN

GAYA HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS

. . I PE;;;,u;;;~;:;;~-~,-,;;;;;l Diajukan kepada Fakultas Psi:o~::~~ntuk memen~

1

z ::;:~~~::~~-- ·• memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

RACHMAASIH

NIM: 105070002347

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Nenenq T::~SLPsi NIP. 150300679

~Evangeline I Suaidy, M.Si.Psi NIP.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009 M/1430H

Page 3: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Hubungan Health Locus of Control Dengan Gaya

Hidup Penderita Diabetes Melitus telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah Jakarta Pada

Tanggal 7 Desember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, Desember 2009

Sidang Munaqasyah

Dekan/ Ketua Merangkap Anggota

7·~ Jahja Umar, Ph.D NIP. 130885522

Penguji I

5-Bamban u adi Ph.D NIP. 150326891

Pembimbing I

Neneng ~ti,' M.Si.P•i NIP. 150300679

Anggota

Pembantu Dekan Sekretaris Merangkap Anggota

Dra.k~M.Si NIP. 19561223 198303 2001

Penguji II

Nenoog~i,' M.Si.P•i NIP. 150 300 679

S. Evangeline I Suaidy, M.Si.Psi NIP.

Page 4: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

M<Jtt(): 1Gese~tJvttJvn 5ettJvtu ttJvfnftJvk te'bi~

P.er~tJvr~/Jv setettJv~ kittJv

(e~ittJvn~ tJvnni; tJv, ktJvrentJv 1Ge5e~tJvttJvn

~erurtJvktJvn ~tJvrttJv i;tJvn~ ttJvk ternittJvi

Page 5: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

(A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C) Rachma Asih

ABSTRAK

(D) Hubungan Health Locus of Control Dengan Gaya Hidup Penderita Diabetes Melitus. (E) xii + 82 halaman (F) Semakin majunya kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, maka gaya hidup pun mulai berubah. Termasuk soal makanan, orang-orang lebih memilih makanan fast food (cepat saji) yang tinggi akan kandungan kalori dan lemak namun gizinya rendah. Salah satu penyakit yang timbul akibat perubahan gaya hidup (pola makan) adalah diabetes, yaitu penyakit kronis yang ditandai oleh adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah dalam tubuh yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin dengan tepat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah kontrol personal yaitu bagaimana pasien diabetes menggambarkan derajat keyakinan yang dimilikinya dalam mempersepsi kualitas kesehatan dirinya sebagai hasil dari tindakannya sendiri, sehingga dapat dikontrol (internal), atau sebagai sesuatu yang tidak berhubungan dengan perilakunya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya (external). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara health locus of control dengan gaya hidup penderita diabetes melitus.

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi korelasi. Dalam menentukan sample yang dibutuhkan, penulis menggunakan teknik purposive sampling yaitu dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan dan memiliki karakteristik tertentu. Penelitian ini mengambil sampel 70 responden penderita diabetes tipe 2 yang bertempat di Yayasan Diabetes Rastura yang masih menjalani berobat jalan.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 27.14% responden memiliki health locus of control dalam kategori internal, sedangkan 72.86% respond en memiliki health locus of control dalam kategori eksternal. Sebanyak 42.86% responden memiliki gaya hidup sehat, dan 57.14% memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Ada pun nilai koefisien korelasi antara health locus of control dengan gaya hidup penderita diabetes adalah sebesar 0.322, dengan demikian hubungan health locus of control dengan gaya hid up penderita diabetes memiliki hubungan yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar semua pihak lebih memperhatikan masalah penyakit Diabetes, misalnya dengan mengadakan

Page 6: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

workshop ataupun seminar mengenai pentingnya gaya hidup sehat bagi penderita diabetes, karena penyakit ini telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. (G)16 buku, 1 skripsi, 1 jurnal, 4 media online

ii

Page 7: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah Az:z.a wa Jalla. Dzat yang dengan cinta

dan kasih telah banyak menganugerahkan manusia kecerdasan dan

berlimpah kenikmatan. Shalawat beriring salam penuh rindu semoga selalu

tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, juga bagi

keluarga, para sahabat dan penempuh sunnahnya hingga akhir zaman.

Segala syukur terucap atas terselesaikannya penelitian ini yang mencoba

meneropong health locus of control yang dimiliki penderita diabetes dalam

menjalani gaya hidup yang dilakukannya, dalam menyelesaikan skripsi ini

penulis berterima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh semua

pihak. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang amat dalam

kepada:

1. Jahja Umar,Ph.D Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah dan

jajaran pimpinan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.

2. Neneng Tati Sumiati, M.Si.,Psi sebagai pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran dan kritik yang sangat membangun sehingga skripsi ini

dapat selesai.

3. S. Evangeline I. Suaidy, M.Si.,Psi sebagai pembimbing II yang telah

banyak memberikan bantuan, saran dan motivasi dalam pembuatan

skripsi, sehingga skripsi ini dapat selesai.

Page 8: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

iv

4. Bambang Suryadi,Ph.D sebagai penguji I yang telah banyak memberi

masukan serta saran yang sangat membangun sehingga skripsi ini dapat

menjadi lebih baik lagi.

5. Ayahanda dan lbunda tersayang yang telah membesarkan dan

membiayai dalam mengejar cita - cita, serta kedua kakak tersayang

penulis mbak Uma dan mbak Atty yang senantiasa memberi dukungan

emosional dan motivasi.

6. Yul Anwar yang selalu setia menemani penulis disaat jatuh dan

membutuhkan teman, berkorban waktu untuk mendengarkan keluhan -

kesah, menemani penulis mencari referensi dan memberikan saran -

saran yang membangkitkan semangat serta memberikan motivasi yang

membangun sehingga skripsi ini selesai. Love you much.

7. Kawan-kawan angkatan 2005 terutama kelas C yang telah menjadi

penyemangat dalam berprestasi.

8. Kawan - kawan seperjuangan. Ari, Hany, Yulia, Irma yang selalu

menemani,membantu dan memberi semangat kepada penulis untuk cepat

dalam menyelesaikan skripsi, Achi, Putri, dan Pipit yang senantiasa

bersama mencari bahan skripsi. Dunia terasa indah dan berwarna

bersama kalian.

9. Semua pihak yang sudah banyak membantu penulis baik dalam proses

pembuatan skripsi, sampai skripsi ini selesai yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu terima kasih atas bantuan kalian semua.

Page 9: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Semoga allah SWT membalas dengan ribuan kali kebaikan dan keberkahan.

Akhirnya dengan mengucap Alhamdulillah penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis pribadi.

Walaupun penulis sadar betul bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Ciputat, 15 November 2009

Penulis

v

Page 10: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

DAFTARISI

Abstak .................................................................................................... i

Kata pengantar ...................................................................................... 111

Daftar isi ................................................................................................. vi

Daftar gambar ..................................................................................... , .. x

Daftar tabel ............................................................................................. xi

BABIPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. ldentifikasi masalah ............................................................... 9

1.3. Perumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

1.3.1 Perumusan Masalah .................................................. 1 O

1.3.2. Pembatasan Masalah ..................................................... 10

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian .......................................................... 11

1.4.2. Manfaat Penelitian ......................................................... 11

1.5. Sistematika Penulisan ...................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Gaya Hidup

2.1.1. Definisi Gaya Hidup ............................................................ 14

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya

Hidup ............................................................................. 16

2.2. Locus of Control

vi

Page 11: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

vii

2.2.1. Definisi Locus of Control ..................................................... 20

2.2.2. Faktor-Faktor Locus of Control ............................................ 23

2.2.3. Health Locus of Control ..................................................... 23

2.2.4. lmplikasi dari Health Locus of Control ............................. 25

2.3. Diabetes Melitus

2.3.1. Definisi Diabetes Melitus ................................................... 26

2.3.2. Jenis-jenis Diabetes Melitus .............................................. 27

2.3.3. Penyebab dan Orang yang Memiliki Resiko

Diabetes ............................................................................ 28

2.3.4. Gejala Diabetes ................................................................. 30

2.3.5. Penanganan Diabetes ........................................................ 31

2.4. Kerangka Berfikir ...................................................................... 33

2.5. Hipotesis ................................................................................ 37

BAB Ill METODELOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1.Pendekatan dan Metode penelitian ........................................ 38

3.2. Variabel Penelitian

3.2.1. Definisi Variabel Penelitian .................................................... 39

3.2.2. Definisi Konseptual Penelitian ............................................... 39

3.2.3. Definisi Operasional Penelitian .............................................. 40

3.3. Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi dan Sampel ............................................................. 41

Page 12: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

viii

3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel. ................................................ 42

3.4. Pengumpulan Data

3.4.1. Metade dan lnstrumen Penelitian .......................................... 43

3.4.2. lnstrumen Penelitian .............................................................. 45

3.4.3. Tekhnik Uji Alat Ukur. ............................................................ 48

3.5. Hasil Uji Caba Alat Ukur Penelitian

3.5.1. Hasil Uji Caba Alat Ukur Gaya Hidup .................................... 50

3.5.2. Hasil Uji Caba Alat Ukur Health Locus of Control ................ 52

3.6. Uji Persyaratan ........................................................................ 54

3.7. Teknik Analisis Data ....................................................... 54

3.8. Prasedur Penelitian ........................................................ 55

BAB IV PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A

4.1. Gambaran Umum Respanden Penelitian

4.1.1. Berdasarkan Jenis Kelamin Respanden ............................... 57

4.1.2. Berdasarkan Usia Respanden ............................................... 58

4.1.3. Beradasarkan Pekerjaan Respanden ............................... 58

4.1.4. Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................... 59

4.2. Uji Persyaratan

4.2.1. Uji Narmalitas ......................................................................... 60

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Kategari Skar Skala Health Locus of Control ......................... 63

4.3.2. Kategorisasi Skor Skala Gaya Hidup ..................................... 63

Page 13: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

ix

4.3.3. Skar Pada Masing-Masing Dimensi. ...................................... 64

4.3.4. Uji Hipotesis ........................................................................... 65

4.3.5. Uji Regresi. ................................................................. 68

4.3.6. Hubungan Antara Health Locus of Control dengan Gaya

Hidup ........................................................................ 69

4.4. Hasil Penelitian Utama .................................................... 70

4.5. Hasil Penelitian Tambahan .............................................. 71

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 73

5.2. Diskusi. ..................................................................................... 73

5.3. Saran ........................................................................................ 79

Daftar lampiran ................................................................................ xii

Daftar Pustaka

Page 14: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

x

DAFT AR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berfikir ............................................. 37

Gambar 4.1. Q-Q Plots Skala Health Locus of Control ................... 62

Gambar 4.2. Q-Q Plots Skala Gaya Hidup ...................................... 62

Page 15: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

DAFT AR T ABEL

Tabel 3.1. Skar Skala Model Likert ...................................................... 44

Tabel 3.2. Blue Print Skala Gaya Hidup dalam Penelitian .................... 45

Tabel 3.3. Blue Print Skala Health Locus of Control dalam

Penelitian ........................................................................... 4 7

Table 3.4. Norma Reliabilitas .............................................................. 49

Tabel 3.5. Blue Print Skala Gaya Hidup Try Out.. ................................ 51

Tabel 3.6. Blue Print Skala Health Locus of Control Try Out.. .............. 53

Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden ........................................................................ 57

Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Responden ......................................................................... 58

Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan

Responden ......................................................................... 59

Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir

Respond en ......................................................................... 59

Tabel 4.5. Test of Normality ................................................................. 61

Tabel 4.6. Kategorisasi Health Locus of Control ................................. 63

Tabel 4.7. Kategorisasi Gaya Hidup ................................................... 64

Tabel 4.8. Gambaran Health Locus of Control dengan Jenis

Kelamin .............................................................................. 64

xi

Page 16: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

xii

Tabel 4.9. Nilai Koefisiensi Korelasi Health Locus of Control dengan

Gaya Hidup ........................................................................ 66

Tabel 4.10. Hubungan Antara Health Locus of Control dengan Gaya

Hidup .................................................................................. 69

Tabel 4.11. Hubungan Health Locus of Control dengan Data Kontrol. 71

Tabel 4.12. Hubungan Gaya Hidup dengan Data Kontrol. ................. 71

Page 17: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

1.1 LAT AR BELAKANG

BAB 1

PENDAHULUAN

Semakin majunya kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, gaya

hidup pun mulai berubah. Sekarang ini ada kecenderungan di masyarakat

terutama di kota-kota besar untuk meninggalkan cara hidup tradisional yang

alami dan mulai beralih ke cara kehidupan modern yang serba instant.

Makanan yang dikonsumsi pun mengalami perubahan. Orang-orang lebih

menyukai makanan "enak-enak" alias makanan olahan yang tinggi

kandungan kalori dan lemak namun gizinya rendah, seperti snack, kentang

goreng, potato chips dan berbagai makanan dari restoran fast food yang

mengandung kadar lemak yang tinggi. Fast food merupakan makanan cepat

saji, praktis dan mudah dikonsumsi semua anggota keluarga baik anak-anak

maupun dewasa, hal ini terlihat dari menjamurnya restoran fast food (siap

saji) yang tersebar dimana-mana.

1

Di kota-kota besar junk food dijual di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat

jajanan. Bahkan restoran jenis makanan yang memiliki kadar kolesterol tinggi

ini sudah merambah kota-kota kecil di hampir seluruh pelosok tanah air. Di

Jakarta, misalnya, tempat makan yang menyediakan fast food banyak

dijumpai di seluruh sudut kota. Demikian juga di kota-kota sekitar Jakarta

Page 18: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Cibubur, masyarakat dimanjakan

dengan mudahnya mendapatkan makanan serba instan bahkan gerai-gerai

penjualan makanan cepat saji menawarkan jasa pesan antar.

Pola makan makanan yang serba instan saat ini memang sangat digemari

oleh sebagian masyarakat perkotaan. Sebagai contoh, gorengan, jenis

makanan murah meriah dan mudah didapat karena banyak dijual di pinggir

jalan ini rasanya memang enak. Jajanan seperti pisang goreng, tahu isi, ubi

goreng, pisang coklat (piscok), serta banyak yang lain dengan rasanya yang

gurih, renyah, dan berharga murah, membuat orang menyukai makanan

gorengan.

Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan fast food dan

gorengan bila dikonsumsi secara berlebihan akan mempunyai efek yang

kurang baik terhadap kesehatan, ini di karenakan kandungan gizinya yang

tidak seimbang. Akibatnya, banyak orang mengalami defisiensi zat gizi dan

mempunyai resiko lebih besar terhadap penyakit tertentu.

Salah satu jenis penyakit yang sekarang paling sering ditemui akibat dari

semakin banyak orang mengadopsi cara kehidupan modern seperti

perubahan pola makan ke makanan-makanan cepat saji adalah penyakit

diabetes melitus.

2

Page 19: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

3

Diabetes mellitus atau diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai

oleh kadar gula yang lebih tinggi dari batas normal. Keadaan ini disebabkan

karena tubuh terlalu sedikit atau sama sekali tidak bisa memproduksi insulin

dan insulin tidak dapat bekerja secara maksimal. Padahal, insulin mempunyai

peran utama mengatur kadar glukosa di dalam darah. Karena kadar glukosa

meningkat, kelebihan glukosa tersebut akan dikeluarkan oleh urine, sehingga

terjadilah glukosuria atau adanya glukosa di dalam urine. Pada orang normal,

glukosaria tidak terjadi. Bila keadaan tersebut tidak cepat diberi penanganan,

lama-kelamaan mulai timbul gejala yang disebabkan karena kekurangan

insulin (Tjokroprawiro, 2006).

Menu rut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah

penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja,

terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.

Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia

meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar

mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang

berobat teratur (www.medicastore.com).

Charles Kilo dan Joseph Williamson ( dalam Sarafino, 1998) mengemukakan

bahwa dibandingkan pada individu yang tidak mengidap penyakit diabetes,

orang yang mengidap diabetes 6,8 kali lebih rentan mengalami kebutaan,

Page 20: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

11,3 kali lebih rentan terkena ginjal, 29,9 kali lebih rentan terkena gangrene,

4,6 kali lebih rentan terkena jantung dan 5,4 kali lebih rentan terkena stroke.

Dari paparan diatas, jelaslah resiko kesehatan dari diabetes mellitus

sangatlah serius dan bersifat jangka panjang.

Hingga sekarang, penyakit diabetes merupakan penyakit yang tidak dapat

disembuhkan. Pasien yang mengidapnya hanya dapat berharap terhindar

dari resiko kesehatan yang lebih buruk.

Diabetes mellitus dapat menyerang segala lapisan umur dan ekonomi,

karena penyakit ini dipengaruhi oleh faktor keturunan. Selain faktor

keturunan, perubahan gaya hidup dan pola makanan yang buruk serta

kurangnya olahraga juga berperan besar (Sarafino, 1998).

Jika seseorang sudah mengidap penyakit diabetes melitus, maka individu

tersebut akan mengalami perubahan-perubahan pada rutinitas hidupnya,

diantaranya individu harus menjaga pola makan seperti tidak banyak

mengkonsumsi gula maupun makanan-makanan yang manis, seperti nasi.

Pada penderita diabetes dianjurkan untuk mengurangi makan nasi dan bisa

diganti dengan kentang rebus salah satunya.

4

Page 21: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

5

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Dr. lin Suryani, selain menjaga

pola makan, penderita diabetes juga harus menjalani diet, banyak

berolahraga minimal berjalan kaki, banyak minum air putih dan buah-buahan

seperti jambu biji merah, jeruk, kelapa muda, pear hijau, bengkoang, alpukat,

pisang kepok dan apel manalagi. Namun ada beberapa buah-buahan yang

dilarang untuk di konsumsi oleh penderita diabetes, seperti durian, anggur,

kelengkeng dan rambutan. Pada penderita diabetes juga harus menghindari

pikiran yang berat, karena dapat meningkatkan glukosa dalam darah. Dan

yang paling penting adalah individu harus mengecek gula darah minimal satu

bulan sekali.

Pada dasarnya kesehatan yang dimiliki individu berkaitan erat dengan gaya

hidup mereka. Gaya hidup yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gaya

hidup sehat. Yaitu gaya hidup yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan

sehat, seperti berolahraga teratur, makan dengan gizi seimbang sesuai

kepereluan, tidak merokok, hidup teratur dengan mengelola stress, tidak

memiliki kelebihan berat badan, istirahat cukup dan lain sebagainya. Seperti

yang dipaparkan dalam teori Adler (dalam Hall & Lindzey, 1993), gaya hidup

adalah semua perilaku manusia bersumber dari gaya hidup yang dimilikinya,

dimana ia mempersepsi, mempelajari, dan menyimpan atau

mempertahankan hal-hal yang sesuai dengan gaya hidupnya.

Page 22: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

6

lndividu yang mencerminkan perilaku hidup sehat, seperti istirahat cukup,

berolahraga teratur, tidak merokok dan perilaku-perilaku sehat lainnya, maka

ia cenderung memiliki gaya hidup yang sehat. Sedangkan individu yang

kurang mencerminkan perilaku hidup sehat, seperti merokok, kurang istirahat,

jarang berolahraga, dan perilaku-perilaku tidak sehat lainnya, maka ia

cenderung memiliki gaya hidup yang kurang atau bahkan tidak sehat, dan

semua itu akan mempengaruhi status kesehatan mereka. Menurut Becker

(dalamwww.dahlanforum.wordpress.com) perilaku sehat (healthy behavior)

adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

memelihara dan meningkatkan kesehatan. Perilaku hidup sehat (health

behavior) merupakan bagian dari gaya hidup, sehingga perubahan yang

terjadi pada perilaku hidup sehat akan berpengaruh pada gaya hidup sehat,

juga sebaliknya. Perilaku hidup sehat ini juga mengarahkan individu pada

perilaku yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

status kesehatan kita.

Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang

baik dalam menciptakan kehidupan yang sehat dan menghindarkan

kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Maka gaya hidup yang

sehat dapat dianggap sebagai pola perilaku yang akan memberikan dampak

pada kesehatan kita dan selanjutnya berpengaruh juga pada kesehatan

orang lain.

Page 23: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Walaupun perilaku hidup sehat itu awalnya berkembang karena adanya

pengaruh yang kuat dari faktor keluarga, akan tetapi pada akhirnya perilaku

hidup sehat tersebut dapat dipengaruhi pula oleh faktor lingkungan di sekitar

individu, sehingga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku hidup sehat.

Sarafino (1998) mengatakan, strategi pertama yang paling sering dilakukan

untuk mengantisipasi masalah kesehatan adalah dengan mencari berbagai

macam metode yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.

Strategi yang kedua adalah berusaha untuk tetap menjauhi gaya hidup tidak

sehat. Gaya hidup tidak sehat yaitu kebiasaan yang berhubungan dengan

perilaku hidup yang salah, sehingga dapat mempengaruhi dan berakibat

buruk bagi kesehatan.

7

Senada dengan pendapat tersebut, Taylor (2003) menilai salah satu faktor

yang mempengaruhi gaya hidup sehat adalah kontrol personal, yaitu persepsi

bahwa kesehatan seseorang berada dibawah pengaruh dirinya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, faktor personal selalu mempengaruhi

seseorang dalam mempersepsikan situasi-situasi atau kejadian-kejadian

yang terjadi dalam kehidupannya. Tentu saja hal tersebut akan

mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi situasi tersebut. Situasi

yang sama dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang,

Page 24: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

ada yang merasa tidak berdaya, namun ada juga yang justru tertantang.

Perbedaan reaksi ini tergantung dari orientasi kehidupan yang dimiliki oleh

individu yang oleh Rotter disebut sebagai locus of control. Rotter membagi

locus of control menjadi dua macam, yaitu internal locus of control dan

external locus of control (dalam Robinson, Shaver & Wrightsman, 1991 ).

8

Hal ini akan menimbulkan suatu keyakinan kendali pada diri pasien terhadap

kesehatannya. Keyakinan kendali diri terhadap kesehatan ini merupakan

derajat keyakinan seseorang apakah kesehatannya ditentukan oleh faktor

internal atau oleh faktor eksternal, dalam artian para pasien merasa bahwa

dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap kesehatannya atau dia merasa

bahwa lingkungannya yang memberi andil terbesar akan kesehatannya.

Keyakinan kendali diri terhadap kesehatan ini berbeda-beda pada setiap

orang, sebab ditentukan oleh penilaian dan pengalaman-pengalaman selama

rentang kehidupannya, sehingga menimbulkan perilaku yang berbeda-beda

pula.

Menurut lskandarsyah (2006) pada sebagian orang menampilkan perilaku

yang lebih positif, dimana mereka termotivasi untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya dengan mengikuti prosedur pengobatan yang telah

ditentukan, mereka merasa bahwa dirinya masih mampu untuk melakukan

aktivitas seperti orang lain walaupun tidak seperti sebelumnya. Mereka

Page 25: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

9

merasa bahwa kondisi kesehatannya ditentukan oleh dirinya sendiri

(internal), tetapi pada sebagian orang lainnya menampilkan perilaku yang

lain, dimana mereka merasa pesimis akan kondisi kesehatannya, sehingga

dalam menjalani prosedur pengobatan pun harus didorong oleh orang lain

(external) karena mereka beranggapan bahwa kondisi kesehatannya

sekarang tergantung pada dokter, perawat dan keluarganya ataupun dia

beranggapan bahwa dia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena semua

itu telah ditentukan oleh Tuhan.

Penilaian penderita terhadap penyakitnya serta pengalaman-pengalaman

hidupnya akan menentukan keyakinan kendali diri terhadap kesehatannya.

Hal ini menentukan bagaimana seseorang menyikapi penyakit yang

dideritanya, sehingga akan mendasari perilaku yang ditampilkannya

(lskandarsyah, Aulia. 2006).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti secara langsung

"Apakah ada hubungan yang signifikan antara health locus of control

dengan gaya hidup penderita diabetes mellitus?".

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis telah

mengidentifikasi permasalahan yang ada menjadi :

Page 26: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

11

Health locus of control adalah derajat keyakinan yang dimiliki individu dalam

mempersepi kualitas kesehatan dirinya, dimana mereka percaya bahwa

kesehatan yang dimilikinya merupakan hasil dari tindakannya sendiri,

sehingga dapat dikontrol, atau sebagai sesuatu yang bukan merupakan hasil

dari tindakannya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya.

Gaya hidup disini yaitu gaya hidup yang berhubungan dengan pola- pola

perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health-related behavior)

baik gaya hidup sehat ataupun gaya hidup tidak sehat.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara health locus of control dengan

gaya hidup penderita diabetes mellitus di Yayasan Diabetes Rastura.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis, yaitu:

1. Dari sisi teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman

tentang penyakit diabetes mellitus dan pentingnya health locus of control.

Juga diharapkan dapat memberi sumbangan terhadap khasanah ilmu

Page 27: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

psikologi, dan wawasan mengenai hubungan antara health locus of

control dengan gaya hidup pada penderita diabetes melitus.

12

2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

pada masyarakat tentang gaya hidup dan pengaruhnya terhadap

kesehatan, khususnya bagi para pasien penderita diabetes mellitus agar

lebih dapat memahami tentang pentingnya health locus of control. Selain

itu bagi Yayasan Diabetes penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi

bagi yayasan saat memberi terapi pada pasiennya.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis membuat sistematika penulisan

yang terdiri dari 5 bab dan dilengkapi dengan daftar pustaka. Adapun urutan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BABI

BABll

PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis melakukan pembahasan mengenai latar

belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan dan batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan.

LANDASAN TEORI

Mengenai pengertian gaya hidup, faktor-faktor yang

mempengaruhi gaya hidup, pengertian locus of control, faktor

yang mempengaruhi locus of control, health locus of contra,

implikasi dari health locus of control, pengertian diabetes, jenis-

Page 28: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

BAB Ill

BAB IV

BABV

jenis diabetes, penyebab diabetes, gejala diabetes, kerangka

berpikir dan hipotesis.

METODOLOGI PENELITIAN

13

Pada bab ini, penulis akan membahas pendekatan dan metode

penelitian, variabel penelitian, pengambilan sample, teknik

pengambilan sample, pengumpulan data yaitu, metode dan

instrument penelitian, tipe instrument dan cara skoring, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang gambaran umum

responden, hasil penelitian, serta deskripsi hasil analisis data.

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, penulis akan menyebutkan temuan-temuan baru

dari hasil penelitian dan rekomendasi yang diajukan untuk

penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan.

DAFT AR PUST AKA

Page 29: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

2.1 GAYA HIDUP

BAB2

LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Gaya Hidup

14

Terdapat berbagai pengertian tentang gaya hidup, tergantung dari mana kita

melihatnya. Namun dalam penelitian ini, gaya hidup yang dimaksud adalah

gaya hidup yang bersangkutan dengan pola- pola perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan, baik gaya hidup sehat ataupun gaya hidup

tidak sehat.

Menurut Lalonde (dalam Sheridan. L. C & Radmacher. A. S, 1992) gaya

hidup adalah suatu keputusan yang berhubungan dengan perilaku kesehatan

yang dikontrol oleh individu.

Sedangkan menurut Taylor (2003) perilaku kesehatan adalah perilaku yang

dikerjakan oleh individu untuk meningkatkan atau memelihara kesehatan

mereka.

Pola-pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi

atau lingkungan sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada

yang menetap (fixed). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola

Page 30: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

16

2. Merokok

3. Tidak I jarang sarapan pagi setiap hari

4. Minum minuman beralkohol lebih dari 2 gelas setiap hari

5. Tidak I jarang berolahraga

6. Sering memakan cemilan

7. Memiliki kelebihan berat badan lebih dari 10% dari berat seharusnya.

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup sehat

adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam

menciptakan kehidupan yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk

yang dapat mengganggu kesehatan, seperti istirahat cukup, olahraga teratur,

tidak merokok, sarapan pagi, tidak memakan cemilan,tidak memiliki kelebihan

berat badan, dan tidak meminum alkohol lebih dari 2 gelas. Namun di

Indonesia budaya meminum alkohol tidak terlalu besar, oleh karena itu selain

meminum alkohol, meminum kopi, soft drink terlalu banyak pun tidak baik

untuk kesehatan. Sedangkan gaya hidup tidak sehat adalah kebiasaan yang

berhubungan dengan perilaku hidup yang salah, sehingga dapat

mempengaruhi dan berakibat buruk bagi kesehatan.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup

Hidup sehat adalah dambaan setiap orang, karena dengan hidup sehat

seseorang dapat lebih produktif dan lebih menikmati hidupnya. Hanya saja

Page 31: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

hidup sehat tidak dapat dicapai tanpa usaha dan kernauan yang keras dari

individu tersebut.

17

Adapun faktor-faktor yang rnernpengaruhi seseorang untuk berperilaku hidup

sehat antara lain (Taylor, 2003):

1. Faktor-faktor Dernografis

Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh faktor-faktor dernografis. Orang­

orang yang berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi baik dari segi usia,

tingkat kernakrnuran, dan tingkat pendidikan yang tinggi rnerniliki

kebiasaan perilaku hidup sehat yang lebih baik dibandingkan orang-orang

yang berasal dari kelas sosial yang lebih rendah.

2. Usia

Perilaku-perilaku hid up sehat juga dipengaruhi oleh usia. Biasanya

perilaku hidup sehat yang terjadi pada anak-anak akan rnengalarni

perubahan atau penurunan pada tahap rernaja atau dewasa rnuda. Tetapi

pada tahap perkernbangan selanjutnya akan diperbaiki atau diperbaharui

lagi karena pada usia lanjut seorang rnulai rnernperhatikan kondisi fisik

dikarenakan kondisi fisik yang rnulai rnenurun.

3. Nilai-nilai atau Kebudayaan

Faktor ini secara kuat rnernpengaruhi kebiasaan perilaku hidup sehat

rnisalnya: secara sadar olahraga yang dilakukan oleh wanita akan

rnernpertirnbangkan satu unsur kebudayaan yang disukai dan tidak

Page 32: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

disukai sehingga wanita tersebut akan memilih berada ditengah unsur

kebudayaan tersebut. Jika pada kebudayaan tertentu kegemukan tidak

menjadi masalah dan kebudayaan tertentu melihat kegemukan menjadi

masalah maka wanita tersebut akan berolahraga bukan untuk

mengantisipasi masalah kegemukan dan juga bukan untuk membiarkan

dirinya mengalami kegemukan.

4. Kontrol Personal

18

Persepsi bahwa kesehatan dari seseorang berada di bawah pengaruh

personal kontrol juga menjadi bahan pertimbangan dari perilaku-perilaku

hidup sehat. Health locus of control scale yang digunakan oleh Wallston,

Wallston, DeVellis (dalam Taylor, 2003) mengukur tingkat pencapaian

individu dalam memegang kendali terhadap kesehatan mereka. lndividu­

individu yang memilih untuk memandang kesehatan mereka berada di

bawah kontrol personal akan lebih cenderung untuk melakukan perilaku

hidup sehat dibandingkan mereka yang tidak.

5. Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial juga mempengaruhi perilaku hidup sehat misalkan saja,

keluarga, teman, lingkungan kerja. Masing-masing dari faktor-faktor

tersebut dapat memberikan pengaruh positif atau sebaliknya. Misalnya,

tekanan dari kelompok sering kali menjadi alasan untuk merokok ketika

individu berada pada tahap perkembangan remaja, tetapi tekanan

Page 33: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

kelompok pada tahap perkembangan dewasa berpengaruh terhadap

individu untuk berhenti merokok.

6. Personal Goals

19

Perilaku hidup sehat sangat erat kaitannya dengan personal goals.

Misalnya ketika kondisi tubuh yang bugar merupakan tujuan yang penting

bagi individu tersebut, maka seseorang akan melakukan latihan olahraga

yang teratur begitu juga sebaliknya.

7. Perceived Symptoms (menerima gejala-gejala tertentu)

Beberapa perilaku hidup sehat dikontrol berdasarkan gejala-gejala yang

dirasakan individu. Misalnya, seseorang akan mengurangi perilaku

merokok jika individu menerima gejala-gejala yang diterimanya seperti

batuk atau rasa kering dan sakit di tenggorokan. Karena pada saat itu

individu akan merasa bahwa kondisi fisiknya sedang berada pada tahap

yang rentan dan mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, individu

tersebut akan mengurangi kebiasaan merokoknya.

8. Access To The Health Care Delivery System

Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga dapat

mempengaruhi perilaku kesehatan, seperti tes kesehatan secara rutin,

pemeriksaan organ reproduksi wanita, melakukan pemeriksaan

mammograms secara teratur dll, merupakan contoh dari perilaku-perilaku

secara langsung berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. Perilaku­

perilaku lain, seperti menurunkan berat badan dan berhenti merokok,

Page 34: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

secara tidak langsung dipengaruhi oleh pelayanan kesehatan karena

dewasa ini banyak orang yang mendapatkan nasihat dari ahli gizinya

mengenai gaya hidup

9. Faktor-faktor Kognitif

20

Akhirnya, praktek dari perilaku hidup sehat adalah mengikat pada faktor­

faktor kognitif, seperti kepercayaan I anggapan dimana perilaku hidup

sehat adalah menguntungkan atau perasaan dimana mungkin saja

seseorang dapat terkena satu penyakit jika tidak memperaktekkan

perilaku hidup sehat.

22 LOCUSOFCONTROL

2.2.1 Pengertian Locus of Control

Locus of control adalah derajat keyakinan yang dimiliki individu dalam

mempersepsi kejadian hidupnya sebagai hasil tindakannya sendiri sehingga

dapat dikontrol (internal control), atau sebagai sesuatu yang tidak

berhubungan dengan perilakunya sendiri, sehingga berada di luar control

dirinya (external control) (Robinson,dkk 1991 ).

Konsep dari locus of control, merupakan bagian dari lingkup teori belajar

sosial Rotter (Rotter, Chance, & Phares, dalam Robinson, Shaver &

Wrightsman, 1991 ). Konsep tersebut menggambarkan harapan yang

digeneralisasi yang berkaitan dengan faktor penentu rewards dan

Page 35: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

22

Lebih lanjut dijelaskan oleh Rotter (dalam Robinson dan Shaver, 1980)

adalah sebagai berikut :

"When a reinforcement is perceived by the subject as following some action of his own but not being entirely contingent upon his action, then, in our culture, it is typically perceived as the results of luck, chance, fate, as under the control of powerful others, or as unpredictable because of the great complexity of the forces surrounding him. When the event is interpreted in this way by an individual, we have labeled this a belief in this own behavior or his own relatively permanent characteristic, we have termed this a belief in internal control."

Berdasarkan penjelasan Rotter di atas, dapat disimpulkan bahwa individu

yang mempunyai keyakinan untuk melakukan kontrol atas nasibnya sendiri,

atau beranggapan bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya disebabkan oleh

usaha dan kemampuannya disebut sebagai orang yang mempunyai orientasi

kontrol internal (internal locus of control). lndividu tersebut percaya bahwa ia

mampu mengendalikan lingkungan, mengubah lingkungan, dan dapat

melakukan kontrol atas nasibnya sendiri. Sebaliknya, individu yang memiliki

keyakinan bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor yang berada diluar

diri seperti faktor kebetulan, keberuntungan, takdir, karena kekuasaan orang

lain, sehingga mereka merasa tidak mampu untuk mengendalikan

lingkungan, mengubah lingkungan dan tidak dapat mengontrol nasibnya

sendiri disebut dengan orientasi kontrol eksternal (external locus of control).

Mereka cenderung pasif dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi

dalam hidupnya dan mudah dipengaruhi oleh nilai-nilai dan pendapat orang

lain.

Page 36: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

23

Rotter (dalam Robinson dan Shaver, 1980) kemudian mengembangkan skala

internal-external (1-E) untuk mengukur perbedaan individu dalam

mempersepsikan kejadian yang terjadi dalam dirinya apakah dibawah

kontrolnya sendiri (internal) atau hal-hal diluar dirinya (external).

2.2.2 Faktor-Faktor Locus of Control

McDonald (dalam Robinson & Shaver, 1980) mengemukakan bahwa terdapat

dua hal yang dapat mempengaruhi locus of control, yaitu :

1. Episodic Arnecedents, adalah kejadian-kejadian yang memiliki arti penting

yang muncul dalam suatu waktu tertentu, misalnya kematian orang yang

dicintai dan gempa bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat menyebabkan

orientasi kontrol seseorang berubah, misalnya dari internal menjadi

eksternal, dan perubahan itu bersifat periodik.

2. Accumulative Antecendests, adalah faktor-faktor yang bersifat terus

menerus ada yang dapat mempengaruhi orientasi kontrol seseorang.

Faktor-faktor tersebut seperti diskriminasi sosial, ketidakmampuan yang

berkepanjangan seperti cacat fisik dan pola asuh orang tua.

2.2.3 Health Locus of Control

Health locus of control adalah derajat keyakinan yang dimiliki individu dalam

mempersepi kualitas kesehatan dirinya, dimana mereka percaya bahwa

kesehatan yang dimilikinya merupakan hasil dari tindakannya sendiri,

Page 37: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

24

sehingga dapat dikontrol, atau sebagai sesuatu yang bukan merupakan hasil

dari tindakannya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya (Hutton,

2002,dalam etd.wfu.edu).

Pada awalnya skala health locus of control dikembangkan sebagai

pengukuran unidimensional yaitu terdiri dari internal locus of control dan

external locus of control, kemudian Levenson pada tahun 1981 (dalam

Robinson dkk, 1991 ), mempertanyakan konsep Locus of control sebagai

konstruk unidimensional yang menggabungkan faktor nasib, kebetulan, dan

kekuatan orang lain kedalam satu dimensi, yaitu dimensi external.

Menurutnya konstruk locus of control dapat lebih dimengerti bila memisahkan

dimensi eksternal kedalam dua faktor, yaitu kebetulan (chance) dan

pengaruh orang lain (powerful others). Kemudian dikembangkan alat ukur

yang terdiri dari tiga komponen konstruk control yang terpisah yaitu Internal

(1), Powerful Others (PO), dan Chance (C). pengembangan ini kemudian

dikembangkan lagi oleh Wallston, Wallston, dan DeVellis (dalam Robinson,

dkk., 1991) yang mengkombinasikan Healht locus of control yang

unidimensional dan skala IPC Levenson dan membentuk skala

Multidimensional Health Locus of Control (MHLC) yang terdiri dari Internal

Health Locus of Control (IHLC), Powerful Others Health Locus of Control

(PHLC), dan Chance Health Locus of Control (CHLC).

Page 38: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

25

1. Internal health locus of control (IHLC) merupakan Control belief seseorang

yang meyakini bahwa penyebab terjadinya suatu kejadian disebabkan

oleh usahanya sendiri.

2. Powerful others health locus of control (PHLC) merupakan Control belief

seseorang yang meyakini bahwa penyebab dari terjadinya suatu kejadian

adalah karena bantuan orang lain.

3. Chance health locus of control (CHLC) merupakan Control belief

seseorang yang meyakini bahwa penyebab dari terjadinya suatu kejadian

karena faktor keberuntungan, kesempatan, kesialan, dan faktor-faktor lain

yang berasal dari luar individu.

2.2.4. lmplikasi dari Health Locus of Control

Health locus of control menunjukkan derajat keyakinan yang dimiliki individu

dalam mempersepi kualitas kesehatan dirinya, dimana mereka percaya

bahwa kesehatan yang dimilikinya merupakan hasil dari tindakannya sendiri,

sehingga dapat dikontrol, atau sebagai sesuatu yang bukan merupakan hasil

dari tindakannya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya (Hutton,

2002,dalam etd.wfu.edu).

Bila seseorang memiliki skor yang tinggi pada dimensi internal health locus of

control, maka orang tersebut cenderung percaya bahwa dirinya memiliki

kontrol yang besar terhadap kejadian dalam hidupnya dan kualitas

Page 39: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

26

kesehatannya berdasarkan pada apa yang dia lakukan dalam merawat dan

menjaga kesehatan tersebut. T eta pi bila seseorang memiliki skor yang tinggi

pada external health locus of control, maka orang tersebut percaya bahwa

kesehatannya tergantung pada dokter-dokter dan pekerja kesehatan lainnya

(poerwful others) atau kesehatannya tergantung pada kombinasi dari

kesempurnaan, keberuntungan, serta kebetulan (chance) yang mungkinkan

individu untuk terlibat dalam perilaku merusak kesehatan (P. Bennett et al,

1998).

Sehingga dapat diasumsikan bahwa seseorang yang memiliki skor yang

tinggi pada IHLC akan cenderung berperilaku hidup sehat. Karena orang

tersebut akan memperlihatkan perilaku sehat yang lebih konsisten dan

memiliki standar kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan orang yang

memiliki skor tinggi pada PHLC atau CHLC, mereka juga percaya bahwa

mereka dapat mempengaruhi kesehatannya daripada orang yang memiliki

skor tinggi pada PHLC atau CHLC.

2.3 DIABETES MELITUS

2.3.1 Pengertian Diabetes Melitus

Brenda May (dalam Pitts, M & Phillips, K, 1991) berpendapat,

"Diabetes mellitus is a chronic disorder of carbohydrate, lipid and protein metabolism which results from the inadequate production, or utilization, of insulin ".

Page 40: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Taylor (1995) memberikan definisi sebagai berikut:

"Diabetes mellitus is a chronic disorder in which the body is not able to

manufacture or properly utilize insulin."

27

Menurut tim Vitahealth (2006), diabetes merupakan gangguan metabolisme

(metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak

bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh tidak mampu

menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula dalam

darah.

Dari definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit diabetes

adalah suatu penyakit kronis yang ditandai oleh adanya peningkatan kadar

gula (glukosa) darah dalam tubuh yang disebabkan oleh ketidakmampuan

tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin dengan tepat.

2.3.2 Jenis-jenis Diabetes

Adapun jenis-jenis diabetes adalah sebagai berikut : (Tim Vitahealth, 2006)

1. Diabetes tipe I, tergantung pada insulin.

Pada diabetes tipe ini, penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin

setiap hari selama hidupnya untuk mengatur metabolisme gula dalam

darah. Diabetes tipe I ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai

Page 41: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

l-" PER~USTAl<AAN U~f~;;:~18

UIN SY/.\H\D ji\f<J\h fA

--mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja. Pada umumnya

mayoritas penderita diabetes tipe I terjadi pada usia 30 tahun ke bawah.

2. Diabetes tipe II, tidak tergantung pada insulin.

Diabetes tipe 11 adalah jenis diabetes yang paling banyak ditemukan yaitu

sekitar 90% dari seluruh kasus diabetes. Jenis penyakit ini makin sering

muncul setelah usia 40 tahun. Diabetes tipe II terjadi karena insulin hasil

produksi pankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi

kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula ke

sel tubuh. Pada umumnya penderita diabetes tipe ini memiliki kelebihan

berat badan (obesitas) dan memiliki gaya hidup yang membuat penderita

kurang bergerak. Selain kegemukan dan kurang gerak, faktor penyebab

lainnya adalah pola makan yang salah, prosespenuaan, dan stres yang

mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena

salah gizi (malnuturasi) selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan

pada usia dewasa.

2.3.3 Penyebab dan Orang Yang Memiliki Resiko Diabetes Melitus

Walaupun penyebab penyakit diabetes masih belum dapat dimengerti

sepenuhnya, penelitian-penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik

mempengaruhi munculnya penyakit diabetes (Kilo & Williamson; Pohl,

Gonder-Frederick, & Cox; Wing, Nowalk, & Guare dalam sarafino, 1998).

Namun ada beberapa faktor penyebab individu memiliki resiko menderita

Page 42: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

diabetes, diantaranya faktor keturunan, faktor perubahan gaya hidup yang

merupakan penyebab utama di era globalisasi ini, selain itu kelebihan berat

badan, kurang olahraga dan stress (Tim Vitahealth, 2006).

Adapun orang-orang yang memiliki resiko menderita diabetes adalah

(Tjokoprawiro. 2006) :

• Kedua orangtuanya mengidap penyakit Diabetes Mellitus,

• Salah satu orangtuanya atau saudara kandungnya mengidap penyakit

Diabetes Mellitus,

• Salah satu anggota keluarganya (nenek, paman, bibi, keponakan,

sepupu) mengidap penyakit Diabetes Mellitus,

• Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg,

• Pada waktu pemeriksaan kesehatan pernah ditemukan kadar glukosa

darah melebihi antara 140-190 mg/di,

• Menderita penyakit liver (hati) yang kronik atau agak berat,

29

• Terlalu lama minum obat-obatan, mendapat suntikan atau minuman tablet

golongan kortikosteroid (sering digunakan penderita asma, penyakit kulit,

penyakit reumatik, dan lain-lain), misalnya: Prednison, Oradexon,

Kenacort, Rheumacyl, Kortison, Hidrokortison,

• Terkena infeksi virus tertentu: misalnya virus morbili, virus yang

menyerang kelenjar Judah, seperti virus pada penyakit gondongan, dan

Page 43: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

31

• Penglihatan kabur

• Luka yang lama sembuh

• Kaki terasa kebas, geli, atau merasa terbakar

• lnfeksi jamur pada saluran reproduksi wanita

• lmpotensi pada pria

2.3.5 Penanganan Diabetes

Mempertahankan kadar glukosa darah dalam keadaan normal atau

mendekati normal merupakan tujuan utama dalam penanganan diabetes.

Oleh sebab itu. menangani penyakit diabetes membutuhkan beberapa

kegiatan perawatan diri (self care) yang terutama memfokuskan pada empat

komponen. Empat komponen tersebut adalah :

1. Monitor kadar gula darah

Pasien mengukur kadar gula darah mereka melalui tes urin atau tes darah

itu sendiri (Gonder-Frederick, Cox, Pohl, & Carter, Kilo & Williamson

dalam Sarafino, 1998). Sayangnya, banyak pasien yang mengukur kadar

gula darah mereka sendiri secara tidak objektif sehingga penilaian mereka

sering tidak akurat dan dapat membahayakan diri mereka sendiri.

Contohnya, mereka lebih mengandalkan simptom-simptom tubuh yang

dirasakannya seperti rasa pusing atau keadaan emosi sebagai pengukur

Page 44: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

32

kadar gula darah mereka (Diamnod, Massey & Covey; Gonder-Frederick,

Cox, Bobbitt & Pennebaker dalam Sarafino, 1998).

2. Minum obat anti diabetes (OAD)

Banyak pasien diabetes menggunakan obat-obatan untuk mengkontrol

kadar gula darah mereka. Obat yang berbeda mempunyai cara kerja yang

berbeda pula. Contohnya, beberapa obat bekerja untuk meningkatkan

produksi insulin dimana obat lain mengurangi produksi glukosa pada hati

(Kilo & Williamson dalam Sarafino, 1998).

3. Diet

Penderita diabetes direkomendasikan untuk melakukan diet karena empat

alasan utama, antara lain : (1) mengurangi pemasukan makanan yang

mengandung gula dan karbonhidrat yang dapat meningkatkan kadar gula

darah. (2) mengurangi konsumsi kolestrol. (3) mencapai dan

mempertahankan berat badan yang sehat. (4) mempertahankan

pemasukan nutrisi yang seimbang (Kilo & Williamson; Wing, Epstein &

Nowalk dalam Sarafino, 1998). Standar yang dianjurkan adalah makanan

dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbonhidrat sebanyak 60%-

70%, protein sebanyak 10%-15%, dan lemak sebanyak 20%-25%. Jumlah

kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut dan

kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badan

idaman.

Page 45: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

33

4. Olahraga

Berolahraga rutin juga penting untuk mengendalikan kadar gula darah.

Sebuah penelitian yang dilakukan Zinman (dalam Sarafino, 1998)

menunjukkan bahwa berolahraga setelah makan dapat menghambat

produksi glukosa oleh hati dan meningkatkan pemakaian glukosa oleh

otot. Berolahraga secara rutin 3 sampai 4 kali seminggu selama 30 menit

dapat membantu pasien dalam mengurangi berat badan. Contoh dari

olahraga ringan adalah berjalan kaki biasa selama 30 menit, olahraga

sedang adalah berjalan cepat selama 20 menit dan olahraga berat

misalnya jogging.

2.4 KERANGKA BERFIKIR

Sekarang ini ada kecenderungan di masyarakat terutama di kota-kota besar

untuk meninggalkan cara hidup tradisional yang alami dan mulai beralih ke

cara kehidupan modern yang serba instant, dimana salah satunya adalah

makanan yang dikonsumsi. Orang-orang lebih menyukai makanan "enak­

enak" alias makanan olahan yang tinggi kandungan kalori dan lemak namun

gizinya rendah, seperti snack, kentang goreng, potato chips dan berbagai

makanan dari restoran fast food yang mengandung kadar lemak yang tinggi.

Hal itu dikarenakan fast food merupakan makanan cepat saji, yang praktis

dan mudah dikonsumsi oleh semua anggota keluarga baik anak-anak

maupun dewasa. Selain fast food, pola makan makanan yang saat ini sangat

Page 46: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

digemari oleh sebagian masyarakat perkotaan adalah gorengan, jenis

makanan murah meriah dan mudah didapat karena banyak dijual di pinggir

jalan ini rasanya memang enak.

Jajanan seperti pisang goreng, tahu isi, ubi goreng, pisang coklat (piscok),

serta banyak yang lain dengan rasanya yang gurih, renyah, dan berharga

mu rah, membuat orang menyukai makanan gorengan.

Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa makanan fast food dan

gorengan bila dikonsumsi secara berlebihan akan mempunyai efek yang

kurang baik terhadap kesehatan, ini di karenakan kandungan gizinya yang

tidak seimbang.

Salah satu jenis penyakit yang sekarang paling sering ditemui akibat dari

semakin banyak orang mengadopsi cara hidup modern seperti perubahan

pola makan ke makanan-makanan cepat saji adalah penyakit diabetes

melitus.

34

Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh adanya

peningkatan kadar gula (glukosa) darah dalam tubuh yang disebabkan oleh

ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin

dengan tepat. Dalam penelitian ini, yang akan menjadi sampel peneliti adalah

Page 47: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

35

penderita diabetes mellitus tipe II, yang salah salah satu faktor penyebabnya

adalah perubahan gaya hidup.

Gaya hidup disini yaitu gaya hidup yang berhubungan dengan pola- pola

perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health-related behavior)

baik gaya hidup sehat ataupun gaya hidup tidak sehat

Salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah kontrol personal

yaitu persepsi bahwa kesehatan seseorang berada dibawah pengaruh dirinya

sendiri. Dalam hal ini peneliti ingin melihat Health locus of control pada

penderita diabetes mellitus tipe II yaitu bagaimana pasien diabetes

menggambarkan derajat keyakinan yang dimilikinya dalam mempersepsi

kualitas kesehatan dirinya sebagai hasil dari tindakannya sendiri, sehingga

dapat dikontrol (internal), atau sebagai sesuatu yang tidak berhubungan

dengan perilakunya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya (external).

Bila pasien memiliki internal health locus of control, maka pasien tersebut

cenderung percaya bahwa dirinya memiliki kontrol yang besar terhadap

kejadian dalam hidupnya dan kualitas kesehatannya berdasarkan pada apa

yang dia lakukan dalam merawat dan menjaga kesehatan tersebut. Tetapi

bila pasien memiliki external health locus of control, maka pasien itu percaya

bahwa kesehatannya tergantung pada keluarga, dokter-dokter dan pekerja

Page 48: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

kesehatan lainnya (powetful others) atau kesehatannya tergantung pada

kombinasi dari kesempurnaan, keberuntungan, takdir, serta kebetulan

(chance).

36

Sehingga dapat dikatakan, pasien yang memiliki Internal health locus of

control akan cenderung memiliki gaya hidup yang sehat. Karena pasien akan

memperlihatkan perilaku sehat yang lebih konsisten dan memiliki standar

kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang memiliki Powetful

health locus of control atau Chance health locus of control. Mereka percaya

bahwa kesehatannya tergantung pada keluarga, dokter-dokter dan pekerja

kesehatan lainnya (powetful others) atau kesehatannya tergantung pada

kombinasi dari kesempurnaan, keberuntungan, takdir, serta kebetulan

(chance) sehingga mereka cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Page 49: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Gambar2.1

BAGAN KERANGKA BERFIKIR

Gaya hidup: I. Sehat 2. Tidak sehat

1 Faktor gaya hidup: 1. Faktor demografis 2. Usia 3. Kebudayaan 4. Pengaruh sosial 5. Personal goals 6. Perceived

symptoms 7. Akses

mendapatkan pelayanan

8. Faktor kognitif

2.5. HIPOTESIS

Diabetes

l Locus of control :

1. Internal 2. Ekstemal

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara health locus of control dengan

gaya hidup penderita diabetes melitus.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara health locus of control

dengan gaya hidup penderita diabetes melitus.

37

Page 50: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

38

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

penelitian yang meliputi jenis penelitian, pengambilan sampel, teknik

pengumpulan data, hasil uji coba alat ukur penelitian, teknik analisis data dan

prosedur penelitian.

3.1 JENIS PENELITIAN

3.1.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah korelasi. Penelitian

korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antara variabel. Penelitian

yang dirancang untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel-variabel

yang berbeda dalam suatu populasi (Kountour, 2005). Pengukuran dalam

korelasi ini digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan antara

satu variabel dengan variabel lain.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam

menyimpulkan hasil penelitian, peneliti mengacu pada angka yang diperoleh

dengan rumusan statistik (Sugiyono, 2008). Oleh karena itu penelitian ini

Page 51: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

39

fokus pada pengujian hubungan dua variable maka metode yang digunakan

adalah metode deskripsi korelasional.

3.2 VARIABEL PENELITIAN

3.2.1. Definisi Variabel Penelitian

• Variabel bebas adalah variabel yang digunakan untuk meramal atau

dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah Health locus of control.

• Variabel terikat adalah variabel yang diramalkan atau dipengaruhi oleh

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah gaya hidup.

3.2.2. Definisi Konseptual Penelitian

Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Health locus of control adalah derajat keyakinan yang dimiliki individu

dalam mempersepi kualitas kesehatan dirinya, dimana mereka percaya

bahwa kesehatan yang dimilikinya merupakan hasil dari tindakannya sendiri,

sehingga dapat dikontrol, atau sebagai sesuatu yang bukan merupakan hasil

dari tindakannya sendiri, sehingga berada di luar kontrol dirinya

Page 52: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

b. Gaya hidup disini yaitu gaya hidup yang berhubungan dengan pola-

pola perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health-related

behavior) baik gaya hidup sehat ataupun gaya hidup tidak sehat.

3.2.3. Definisi Operasional Penlitian

40

Definisi operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas

suatu variabel dalam bentuk yang akan diukur (Kountour, 2005). Definisi

operasional ini memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk

mengukur variabel-variabel yang akan diteliti.

Adapun definisi operasional masing-masing variabel pada penelitian ini

adalah:

1. Gaya hidup disini yaitu jumlah skor gaya hidup yang berhubungan dengan

pola- pola perilaku yang berhubungan dengan kesehatan kita (health­

related behavior) pada penderita diabetes mellitus. Adapun penilaian gaya

hidup pada penelitian ini berdasarkan skor penilaian gaya hidup yang

dilakukan penderita diabetes yang didasarkan pada teori Belloc and

Breslow (dalam Taylor,2003), yaitu pola-pola perilaku yang berhubungan

dengan kesehatan, seperti istirahat, tidak merokok, sarapan pagi setiap

hari, olahraga teratur, tidak memakan makanan ringan, tidak meminum

alkohol/soft drink lebih dari 2 gelas setiap hari, dan tidak memiliki

kelebihan be rat bad an lebih dari 10% dari yang seharusnya.

Page 53: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

41

2. Health locus of control adalah jumlah skor yang menunjukkan derajat

keyakinan yang dimiliki individu dalam mempersepi kualitas kesehatan

dirinya, dimana mereka percaya bahwa kesehatan yang dimilikinya

merupakan hasil dari tindakannya sendiri, sehingga dapat dikontrol, atau

sebagai sesuatu yang bukan merupakan hasil dari tindakannya sendiri,

sehingga berada di luar kontrol dirinya. Adapun penilaian health locus of

control pada penelitian ini berdasarkan skor penilaian health locus of

control yang dimiliki penderita diabetes yang didasarkan pada teori Rotter

(dalam Robinson, dkk., 1991 ), yaitu internal health locus of control (IHLC),

external health locus of control yang dibagi menjadi dua yaitu powerful

others health locus of control (PHLC), dan chance health locus of control

(CHLC).

3.3 PENGAMBILAN SAMPEL

3.3.1. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2008). Jadi, populasi adalah seluruh individu atau obyek yang akan diteliti.

Page 54: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

42

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pasien yang

terdaftar dan masih menjalani rawat jalan di Yayasan Diabetes Rastura yang

berjumlah 505 orang.

Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dimbil melalui cara-cara tertentu

dan memiliki karakteristik tertentu sesuai subjek penelitian. Dalam hal ini,

penulis mengambil sampel yaitu sebanyak 70 orang pasien diabetes yang

menjalani rawat jalan di Yayasan Diabetes Rastura Jakarta.

3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive sampling. Arikunto

(2002) menyatakan bahwa purposive sampling adalah suatu bentuk

pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan.

Dikatakan juga sebagai teknik pengambilan sampel bertujuan, yang memiliki

syarat berdasarkan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik yang

ditentukan adalah:

1. lndividu yang menderita diabetes melitus tipe 2, yang disebabkan oleh

bertambahnya umur, kegemukan, kurang gerak dan pola makan yang

tidak sehat.

2. Berusia lebih dari 40 tahun, karena penderita diabetes melitus tipe 2

makin sering muncul setelah usia 40 tahun.

Page 55: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

43

3. Sedang berobat jalan.

Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek yang didasarkan

atas adanya tujuan tertentu, dimana pengambilan sampel harus didasarkan

atas beberapa ciri, sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan beberapa

ciri pokok populasi. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar subjek

yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat dalam populasi

(Arikunto, 2006).

3.4 PENGUMPULAN DATA

3.4.1. Metode dan instrumen penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam peneltian ini menggunakan skala model

likert yang berisi pernyataan tertulis dengan tujuan untuk mengarahkan

jawaban responden kepada pembahasan masalah dan mempermudah

analisis hasil penelitian. Dalam penelitian ini tekhnik pengumpulan data yang

dipakai adalah questioner berupa skala model likert, skala menurut Saefudin

Azwar (2007) memiliki kerakateristik sebagai berikut :

a. Stimulus yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak

langsung mengungkapkan atribut yang hendak diukur melainkan

mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

Page 56: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

44

b. Jawaban subjek merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai

atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai diagnosis

baru dapat dicapai bila semua item telah direspon.

c. Respon subjek tidak diklasifikasikan benar dan salah, semua jawaban

dapat diterima sesuai jawaban jujur dan sungguh-sungguh, hanya saja

jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan.

Selanjutnya responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang

dianggap paling sesuai dengan keyakinan diri individu, dengan memberi

tanda silang (x). Untuk pemberian skor dari skala ini jawaban antara

pernyataan bersifat favorable dengan yang bersifat unfavorable, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada label berikut (Azwar, 2007) :

Tabel 3.1

Skar Skala Model Likert

Skala Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Page 57: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

45

3.4.2. lnstrumen Penelitian

A. Skala gaya hidup

Penyusunan item - item gaya hidup mengacu pada teori Belloc and Breslow

(dalam Taylor, 2003), yaitu pola-pola perilaku yang berhubungan dengan

kesehatan, seperti istirahat, tidak merokok, sarapan pagi setiap hari, olahraga

teratur, tidak memakan makanan ringan, tidak meminum alkohol/soft drink

lebih dari 2 gelas setiap hari, dan tidak memiliki kelebihan berat badan lebih

dari 10% dari yang seharusnya.

Skala ini terdiri dari 49 item yaitu 30 favorable dan 19 unfavorable. Untuk

memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah dalam penelitian ini,

menggunakan tehnik angket dalam bentuk skala model Liker! modifikasi yang

dikembangkan sendiri untuk masing - masing variabel. Berikut ini adalah

blue print skala gaya hidup.

Tabel 3.2

Blue print skala gaya hidup yang digunakan dalam penelitian

Asoek lndikator Sub lndikator F UF JML Gaya a. lstirahat a. Bekerja 1, 15, 3, 11, 8 hid up b. Tidur 18, 20, 12 sehat c. Refresing 31

b.Tidak a. Pasif 2, 24, 7, 13, 7 merokok b. aktif 25 29,32 c.Sarapan a. Jadwal makan 21, 27, 41, 42 8 pagi setiap b. Menu 28, 34, hari makanan 38,45 d.Olahraqa a. Berat 22, 23, 5,36 9

Page 58: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

46

teratur b.Sedang 26, 37, c. Ringan 39, 44,

49 e.Tidak a.Biskuit 4 1 memakan b.Gorengan makanan c.Keripik ringan d. Snack

e. Kue kerinq f.Tidak a. Air putih 9, 19, 6, 8, 14 6 meminum b. Soft drink 30 alkohol, kopi, c. Susu soft drink d. Kopi lebih dari 2 e. Teh manis gelas setiap f. Jus hari g.Tidak a.Mengkonsumsi 16, 17, 10, 40, 10 memiliki sayuran 25, 33, 46,47 kelebihan b.Mengkonsumsi 43,48 berat badan buah-buahan lebih dari 10% c.Memperhatikan dari yang gizi dalam seharusnya makanan

d. Mengatur pola makan

JML 30 19 49

B. Skala Health Locus of Control

Penyusunan item - item health locus of control mengacu pada teori Rotter

(dalam Robinson, dkk., 1991), yaitu internal health locus of control (IHLC),

external health locus of control yang dibagi menjadi dua yaitu powerful others

health locus of control (PHLC), dan chance health locus of control (CHLC).

Skala ini terdiri dari18 item yang keseluruhannya berupa item favorable.

Page 59: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

47

Untuk memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah dalam

penelitian ini, menggunakan tehnik angket dalam bentuk skala model Liker!

yang diambil dari modifikasi gabungan antara form Adan form B skala baku

Wallston, Wallston, & De Vellis yang diujicobakan. Berikut ini adalah blue

print skala health locus of control:

Tabel 3.3

Blue print health locus of control yang digunakan dalam penelitian

Aspek lndikator F UF JML Internal a. Control belief 1, 6, 8, 6 Health penderita diabetes 12, 13, Locus of yang meyakini 17 Control bahwa penyebab

terjadinya suatu kesehatan disebabkan oleh usahanva sendiri.

External a. Powerful Others 3, 5, 7, 6 Locus of Health Locus of 10, 14, Control Control : Control 18

belief penderita diabetes yang meyakini bahwa penyebab dari terjadinya suatu kesehatan adalah karena bantuan oranq lain. b. Chance Health 2, 4, 9, 6 Locus of Control : 11, 15, Control belief 16 penderita diabetes yang meyakini bahwa penyebab dari terjadinya suatu kesehatan adalah

Page 60: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

48

karena faktor keberuntungan, kesempatan, kesialan, dan faktor-faktor lain yang berasal dari luar individu.

JML 18 18

3.4.3. Teknik Uji Alat Ukur

Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis melakukan uji coba (try out) alat

tes. Adapun uji coba (try out) ini dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Arikunto (2002) menyatakan bahwa purposive sampling adalah suatu bentuk

pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan.

Dikatakan juga sebagai teknik pengambilan sampel bertujuan, yang memiliki

syarat berdasarkan karakteristik tertentu. Try out dilaksanakan di Yayasan

Diabetes Rastura dengan sampel sebanyak 50 orang pasien penderita

diabetes.

Uji coba alat ukur dilakukan dengan maksud untuk :

1.Sejauh mana pemahaman sampel terhadap pernyataan atau item-item yang

diberikan.

2.Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan

skor total. Dan item yang valid akan digunakan pada penelitian sebenarnya.

3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen.

Page 61: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

49

1. Pengujian Validitas

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang

akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan pengujian validitas. Suatu

instrurnen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa

yang hendak diukur (Kountour, 2005). Suatu alat ukur dapat dikatakan

mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut.Untuk menghitung korelasi antar

variabel digunakan rumus koefisien korelasi pearson product moment dan

perhitungannya dibantu dengan program SPSS 15.0.

2. Pengujian Reliabilitas

Dalam uji alat tes dilakukan uji reliabilitas. Reliabitas sebenarnya mengacu

kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung

makna kecermatan pengukuran (Saifuddin Azwar, 2007). Pengukuran

reliabilitas bertujuan untuk melihat seberapa jauh alat ukur yang digunakan

dalam penelitian memberikan hasil pengukuran yang konsisten bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap hal yang sama.

Tabel 3.4

Norma Reliabilitas

Koefisien Criteria >90 Sanaat reliable

Page 62: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

50

0.70 sampai 0.90 Reliable 0.40 sampai 0.70 Cukup reliable 0.20 sampai 0.40 Kuranq reliable

<0.20 Tidak reliable

3.5. HASIL UJI COBA ALAT UKUR PENELITIAN

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, peneliti melakukan uji alat ukur dengan

108 item dari dua skala, yaitu 72 item pada skala gaya hidup dan 36 item

pada skala health locus of control. Uji alat ukur diberikan pada 50 subjek.

3.5.1. Hasil Uji Coba Alat Ukur Gaya Hidup

Untuk menganalisis validitas butir item gaya hidup dengan menggunakan

penghitungan SPSS 15.0 dengan memasukkan skor tiap butir item. Butir

item dinyatakan valid jika memiliki validitas > 0,3 (Azwar, 2007).

Hasil penghitungan uji coba dengan menggunakan teknik Pearson's product

moment dihasilkan 49 item valid dari 72 item skala gaya hidup yang

diujicobakan. Item yang dinyatakan valid ini karena memiliki nilai r hitung >

0.300. Reliabilitas pada skala gaya hidup dihitung dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach. Setelah dihitung, maka diperoleh nilai koefisien

reliabilitas alpha sebesar 0.938. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur skala

gaya hidup yang ada memiliki reliabilitas yang sangat baik sehingga

memungkinkan atau layak digunakan dalam penelitian.

Page 63: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

51

Tabel 3.5

Blue print skala gaya hidup hasil try out

Aspek lndikator Sub lndikator F UF JML Ga ya a. lstirahat a. Bekerja 1*, 30, 3*, 2*, 10 hid up b. Tidur 31*, 39, 71* sehat c. Refresing 54*,

55*, 67*,

b.Tidak a. Pasif 2*, 40, 7* 13* , , 8 merokok b. aktif 56*, 29*,

57* 32*, c. Sarapan a. Jadwal makan 4, 20, 35, 43, 13 pagi setiap b. Menu 21*, 58, 62*, hari makanan 27*, 63*

28*, 45*, 50*, 51*,

d.Olahraga a. Berat 22*, 6*, 36*, 10 teratur b.Sedang 23*, 46

c. Ringan 26*, 44*, 49*, 59*, 65*,

e.Tidak a.Biskuit 18,68 5*, 10, 7 memakan b.Gorengan 14, 37, makanan c.Keripik 42, ring an d. Snack

e. Kue kerina f.Tidak a. Airputih 9* ' 8*, 11, 11 meminum b. Soft drink 19*, 15, 47, alkohol, kopi, c. Susu 66* 64, 69, soft drink d. Kopi 70*, lebih dari 2 e. Teh manis 72* gelas setiap f. Jus hari g.Menjaga a.Mengkonsumsi 16*, 34, 38, 13 agar tidak sayuran 17*, 41*, memiliki b.Menakonsumsi 24, 52*,

Page 64: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

52

I PERPUS·~:;,~;~~~~TA~J~. I U!N SYAHID JAKARTA - ---· .. ·-

kelebihan buah-buahan 25*, 53*, berat badan c.Memperhatikan 33*, 61* lebih dari 10% gizi dalam 48*, dari yang makanan 60* seharusnya d. Mengatur pola

makan

JML 37 35 72 .. item yang valid

3.5.2. Hasil Uji Coba Alat Health Locus of Control

Untuk menganalisis validitas butir item health locus of control dengan

menggunakan penghitungan SPSS 15.0 dengan memasukkan skor tiap butir

item. Butir item dinyatakan valid jika memiliki validitas > 0,3 (Azwar, 2007).

Hasil penghitungan uji coba dengan menggunakan teknik Pearson's product

moment dihasilkan 18 item valid dari 36 item yang diambil dari modifikasi

gabungan antara form Adan form B skala baku Wallston, Wallston, & De

Vellis yang diujicobakan. Item yang dinyatakan valid ini karena memiliki nilai r

hitung > 0.300.

Reliabilitas pada skala health locus of control dihitung dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach. Setelah dihitung, maka diperoleh nilai koefisien

reliabilitas alpha sebesar 0.793. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur

modifikasi skala health locus of control memiliki reliabilitas yang baik

sehingga memungkinkan atau layak digunakan dalam penelitian

Page 65: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

53

Tabel 3.6

Blue print health locus of control hasil try out

Aspek lndikator F UF JML Internal a.Control belief 1,6,8,12, 12 Health penderita diabetes 13, 17, Locus of yang meyakini bahwa 20*, 21*, Control penyebab terjadinya 25*, 28*,

suatu kesehatan 33*, 36* disebabkan oleh usahanva sendiri.

External a.Powerful Others 3*, 5*, 7*, 12 Locus of Health Locus of 10*, 14*, Control Control : Control 18*,19,

belief penderita 23*, 24, diabetes yang 30, 31, 34* meyakini bahwa penyebab dari terjadinya suatu kesehatan adalah karena bantuan oranq lain. b.Chance Health 2*, 4, 9*, 12 Locus of Control : 11*, 15*, Control belief 16*, 22, penderita diabetes 26, 27*, yang meyakini bahwa 29*, 32*, penyebab dari 35 terjadinya suatu kesehatan adalah karena faktor keberuntungan, kesempatan, kesialan, dan faktor-faktor lain yang berasal dari luar individu.

JML 36 36 •. item yang vahd

Page 66: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

54

3.6 UJI PERSYARATAN

Uji persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam

mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan adalah uji normalitas dan uji

linearitas dengan menggunakan SPSS 15.0. Uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam

penelitian berdistribus normal atau tidak. Untuk mengetahui kapasitas

sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data

yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistik yang pertama kali

harus dilakukan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Data yang terdistribusi normal maka perhitungan datanya

menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang tidak

terdistribusi secara normal perhitungan datanya menggunakan metode

statistik non parametrik. Uji linearitas adalah uji yang dilakukan untuk

mengetahui apakah variabel yang akan diukur dapat dianalisis dengan model

regresi.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Pengolahan data dalam penelitian merupakan suatu langkah penting dan

mutlak dilaksanakan agar data yang diperoleh memiliki arti, sehingga

penelitian yang dilakukan memberikan kesimpulan yang besar. Analisa data­

data yang digunakan adalah analisa statistik sebagai cara untuk mengetahui

hubungan antara variabel independent (variabel bebas atau variabel x) yaitu

Page 67: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

health locus of control dengan variabel dependent (variabel terikat atau

variabel y) yaitu gaya hidup.

3.8 PROSEDUR PENELITIAN

Berkaitan dengan jalannya penelitian ini, penulis merencanakan langkah­

langkah prosedur penelitian yang diharapkan dapat menunjang kelancaran

serta keberhasilan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap pemilihan dan pengadaptasian tes:

• Penelusuran pentingnya penelitian ini dilakukan

• Pencarian alat ukur yang dianggap sesuai dengan latar belakang

dan tujuan penelitian

2. Tahapan pelaksanaan penelitian

• Penentuan populasi dan sampel penelitian

• Dilakukan uji pemahaman mengenai karakteristik sampel

55

• Pengadministrasian alat tes pada responden yang sesuai dengan

karakteristik sampel yang telah ditetapkan. Kemudian angket

disebarkan pada responden subjek penelitian dan mengunjungi tempat

yaitu Yayasan Diabetes Rastura dan untuk mencari subjek guna

mengisi angket.

• Mengolah data, diwakili dengan pengeditan data yang masuk. Skoring

tiap hasil skala. Menghitung serta membuat tabulasi data yang

Page 68: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

diperoleh, sampai menganalisis data dengan statistik untuk menguji

validitas dan reabilitas. Analisis data menggunakan SPSS versi 15.

56

• Melakukan interpretasi dan pembahasan uji statistik berdasarkan teori

serta merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan menghitung

persentase data penunjang yang diperoleh.

Page 69: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

57

BAB4

PRESENT ASI DAN ANALISIS DAT A

4.1. GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Diabetes Rastura kecamatan Tebet

Jakarta Selatan. Responden penelitian ini sebanyak 70 orang penderita

diabetes tipe 2 yang berusia diatas 40 tahun.

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Diabetes Rastura kecamatan Tebet

Jakarta Selatan, dengan melibatkan 70 responden, yang terdiri dari 40 orang

responden laki laki (57, 14%) dan 30 orang responden perempuan (42,86%).

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin N % responden

Laki-laki 40 57,14% Perempuan 30 42,86%

70 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa setengah dari penderita

diabetes adalah laki-laki yaitu sebanyak 40 orang (57, 14%).

Page 70: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

58

4.1.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Responden

Pada penelitian ini usia responden terbagi menjadi empat kelompok usia,

yaitu usia 40-45 tahun,sebanyak 31 responden (44,28%), 46-50 tahun

sebanyak 16 responden (22,86%), 51-55 tahun sebanyak 8 responden

(11,43%), dan 56-60 tahun sebanyak 15 responden (21,43%).

Tabel 4.2

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Responden

Usia responden N % 40-45 tahun 31 44,28% 46-50 tahun 16 22,86% 51-55 tahun 8 11,43% 56-60 tahun 15 21,43%

70 100%

Berdasarkan table diatas, menunjukkan bahwa kurang dari setengah

penderita diabetes adalah usia 40-45 tahun yaitu sebanyak 31 orang

(44,28%).

4.1.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Gambaran responden berdasarkan pekerjaannya adalah sebagai berikut:

responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 30 responden (42,86%),

responden yang bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak 17 responden

(24,28%), dan responden yang bekerja lainnya seperti ibu rumah tangga dan

pensiunan sebanyak 23 responden (32,86%).

Page 71: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

59

Tabel 4.3

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Pekeriaanresponden N % PNS 30 42,86% Peaawai swasta 17 24,28% Lainnya seperti ibu rumah 23 32,86% tangga dan oensiunan

70 100%

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa kurang dari setengah

penderita diabetes bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 30 orang (42,86%).

4.1.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Responden

Selanjutnya gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah

sebagai berikut: 5 orang responden (7,14%) hanya berpendidikan SMA

6 orang responden lainnya (8,57%) berpendidikan Diploma, 51 orang

respond en (72,86%) sud ah perpendidikan S 1, dan 8 orang responden

lainnya (11,43%) berpendidikan S2.

Tabel 4.4

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan N % terakhir

SMA 5 7,14% Dioloma 6 8,57% S1 51 72,86% S2 8 11,43%

Page 72: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

61

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Health Locus of Control dan Gaya Hidup

Tests of Normality

Kol mo orov-Smirnovl a) Sha[!iro-Wilk Statistic df Sio. Statistic Df Siq.

Gh .186 70 .000 .898 70 .000 Hloc .186 70 .000 .862 70 .000

.. a L11l1efors Significance Correction

Hasil penghitungan uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

probabilitas yang dihasilkan pada data kedua variabel adalah sebesar 0.000,

apakah dihitung dengan megggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov atau pun

megggunakan teknik Shapiro-Wilk.

Karena nilai signifikansi probabilitas yang dihasilkan pada data kedua

variabel < 0.05, maka sebaran data pada kedua variabel dikatakan

berdistribusi tidak normal, sehingga tekhnik analisa data statistiknya

menggunakan uji korelasi Spearman rho.

Normalitas data berdasarkan skala health locus of control dan gaya hidup

dapat dilihat berdasarkan gambar Q-Q plot SPSS 15.00 berikut ini:

Page 73: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

_, 0

0

·<

"

_,

_,

'"

Gambar4.1

QQ plot skala health locus of control

Normal Q-Q Plot of health locus of control

0

0

0 0

00

00 0

0 0 0

" " 65 60 65

Observed Value

Gambar4.2

QQ plot skala gaya hidup

Normal Q-Q Plot of gaya hidup

0

0 0

&. 0

0

0

''° '"' Observed Value '" 200

62

Page 74: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

4.3. HASIL PENELITIAN

4.3.1. Kategorisasi Skor Skala Health Locus of Control

Penulis menggolongkan responden ke dalam 2 kategorisasi health locus of

control, yaitu internal (I) yang diungkap oleh subskala Internal, sedangkan

eksternal (E) yang diungkap secara bersama-sama oleh subskala Powerful

dan subskala Chance. Maka diperoleh kategori sebagai berikut:

Table 4.6

Kategorisasi health locus of control

Kategorisasi Frekuensi %

Internal Zint > 0,50 dan Zeks < 0 19 27.14%

Eksternal Zeks > 0,50 dan Zint < 0 51 72.86%

Jumlah 70 100%

Table diatas menunjukkan 19 responden (27.14%) memiliki health locus of

control dalam kategori internal, sedangkan 51 responden lainnya (72.86%)

memiliki health locus of control dalam kategori eksternal.

4.3.2. Kategorisasi Skor Skala Gaya Hidup

63

Penulis menggolongkan responden ke dalam 2 kategorisasi gaya hidup yaitu

sehat dan tidak sehat. Maka diperoleh kategori sebagai berikut :

Page 75: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

64

Table4.7

kategori skor gaya hidup

Kategorisasi Frekuensi %

Se hat 169 -182 30 42.86%

Tidak Sehat 138 -168 40 57.14%

Jumlah 70 100%

Table di alas menunjukkan 30 responden (42.86%) memiliki gaya hidup

sehat, sedangakan 40 responden (57.14%) memiliki gaya hidup tidak sehat.

4.3.3. Skor Pada Masing-Masing Dimensi

TABEL4.8

Gambaran health locus of control dengan jenis kelamin

Health Locus of Control

Internal Powerful Chance

Health Health Health Total

LoC LoC LoC

Jen is Perempuan 9 6 15 30

Kelamin 12.9% 8.6% 21.4% 42.9%

Laki-laki 10 21 9 40

14.3% 30.0% 12.9% 57.1%

Total 19 27 24 70

27.1% 38.6% 34.3% 100.0%

Dari data di alas dapat dilihat bahwa jumlah penderita diabetes perempuan

Page 76: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

66

dengan gaya hidup penderita diabetes, penulis menggunakan SPSS versi

15.00 dengan rumus statistik spearman rho. Rumus ini digunakan penulis

karena data dari skala health locus of control dengan gaya hidup tidak

berdistribusi normal.

Rumus menghitung koefisien korelasi rank spearman adalah :

rho= 1- 65" 0 2

n(n2-1)

Dengan menggunakan rumus tersebut, pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 15. Berikut ini adalah hasil pengolahan data

yang dimaksud:

Tabel 4.9

Nilai koefisien korelasi health locus of control dengan gaya hidup

Health locus of Gava hidup control

Spearman's Gaya hidup Correlation 1.000 .322(**) rho Coefficient

Sig. (2-.007 tailed)

N 70 70 Health locus Correlation

.322(**) 1.000 of control Coefficient Sig. (2- .007 tailed) N 70 70

'* Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan, nilai koefisien korelasi

Page 77: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

hitung sebesar 0.322. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

koefisien korelasi antara health locus of control dengan gaya hidup adalah

sebesar 0.322 dan bernilai positif.

67

Dalam melakukan uji hipotesis, cara yang umum dilakukan adalah dengan

membandingkan nilai r tabel dan nilai r hitung yang didapatkan. Namun

demikian perbandingan r tabel dan r hitung hanya dapat dilakukan jika jumlah

sampel yang diambil adalah s 30. Jika sampel yang diambil lebih besar dari

30 maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Membandingkan nilai parameter value.

Dalam melakukan uji parameter value berlaku ketentuan:

a> P-value, maka HO ditolak (korelasi signifikan).

a < P-value, maka HO diterima (Korelasi tidak signifikan).

Dengan pedoman tersebut dan nilai a = 5%, maka:

0,05 > 0,007 dengan demikian HO ditolak, maka koefisien

korelasi health locus of control dengan gaya hidup bernilai signifikan.

2. Melakukan uji t

Dalam melakukan uji t, rumus t hitung adalah :

t=rho'1(n-2)

'1( 1-r2ho)

Page 78: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Maka akan diperoleh :

t=0.322,1(70-2) = 2.65 =2.98

,1(1- (0.322)2) 0.89

Dengan nilai derajat bebas (db)= 70 - 2 = 68

Pad a t tabel terdapat nilai untuk derajat bebas (db )=68, berlaku uji hipotesis

dengan ketentuan:

t hitung > t tabel = HO ditolak (korelasi signifikan).

t hitung < t tabel = HO diterima (korelasi tidak signifikan).

Pad a derajat bebas 68 dengan taraf signifikansi 5% didaptkan nilai t tabel

sebesar 2.00, sedangkan pada taraf signifikansi 1 % didapatkan nilai t label

2.65 dengan demikian:

2.98 > 2.00 (taraf signifikansi 5%), maka HO ditolak dan didapatkan

kesimpulan berupa koefisien korelasi health locus of control dengan gaya

hidup penderita diabetes bernilai signifikan.

4.3.5. Uji Regresi

68

Setelah dilakukan uji korelasi kemudian dilakukan penghitungan nilai R

Square untuk mengetahui seberapa besar sumbangsih variabel Health Locus

of Control terhadap variabel Gaya Hidup. Hasilnya disajikan pada label Model

Summary berikut;

Page 79: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

70

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa 11 responden (15.7%)

penderita diabetes yang memiliki IHLC tinggi cenderung memiliki gaya hidup

sehat, sedangkan 8 responden (11.4%) penderita diabetes lainnya yang

memiliki JHLC tinggi masih cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Pada PHLC 11 responden (15.7%) penderita diabetes yang memiliki PHLC

tinggi cenderung sudah memiliki gaya hidup sehat, namun 16 responden

(22.9%) penderita diabetes Jainnya yang memiliki PHLC tinggi masih

cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat.

Pada CHLC 8 responden (11.4%) penderita diabetes yang memiliki CHLC

tinggi cenderung sudah memiliki gaya hidup sehat, tetapi 16 responden

(22.9%) penderita diabetes lainnya masih memiliki gaya hidup tidak sehat.

4.4. HASIL PENELITIAN UTAMA

Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara health locus of

control dengan gaya hidup penderita diabetes. Arah hubungan yang

dihasilkan menunjukkan arah yang positif, yang bermakna bahwa semakin

tinggi health locus of control (internal) yang dimiliki penderita diabetes maka

semakin tinggi atau sehat pula gaya hidup yang dimiliki penderita diabetes.

Page 80: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

71

4.5. HASIL PENELITIAN TAMBAHAN

Adapun hasil penelitian tambahan ini didapatkan dari data responden.

TABEL4.11

Hubungan Health Locus of Control dengan Data Kontrol

Data Health Locus of Control Kontrol

Jen is 0.004 Kelamin

Usia 0.170 Pendidikan 0.475 Pekerjaan 0.001**

**Sigmfikan pada dera1at s1grnfikans1 0.05

Berdasarkan data diatas maka hanya satu saja data kontrol yang memiliki

hubungan dengan health locus of control yaitu pekerjaan, sedangkan untuk

jenis kelamin, usia dan pendidikan tidak terdapat hubungan yang signifikan

dengan health locus of control.

TABEL4.12

Hubungan Gaya Hidup dengan Data Kontrol

Data Kontrol Gava Hidup Jen is 0.000** Kelamin Usia 0.001** Pendidikan 0.071 Pekerjaan 0.040**

0 S1gmfikan pada dera1at s1gmfikans1 0.05

Dari data diatas, maka data control untuk jenis kelamin memiliki hubungan

Page 81: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

dengan gaya hidup yang berarti bahwa ada perbedaan gaya hidup antara

laki-laki dan wanita.

72

Dari data diatas juga diketahui bahwa usia juga memiliki hubungan dengan

gaya hidup, yang berarti ada perbedaan gaya hidup berdasarkan rentang

usia. Hal ini sama seperti apa yang dikatakan Taylor (2003), bahwa perilaku­

perilaku hidup sehat juga dipengaruhi oleh usia. Biasanya perilaku hidup

sehat yang terjadi pada anak-anak akan mengalami perubahan atau

penurunan pada tahap remaja atau dewasa muda. Tetapi pada tahap

perkembangan selanjutnya akan diperbaiki atau diperbaharui lagi karena

pada usia lanjut seorang mulai memperhatikan kondisi fisik dikarenakan

kondisi fisik yang mulai menurun.

Dari data diatas juga dapat diketahui bahwa pekerjaan juga memiliki

hubungan dengan gaya hidup, ini berarti bahwa ada perbedaan gaya hidup

berdasarkan pekerjaan. Hal ini sama seperti yang dikatakan Taylor (2003)

bahwa pengaruh sosial juga mempengaruhi perilaku hidup sehat misalkan

saja, keluarga, teman, lingkungan kerja. Masing-masing dari faktor-faktor

tersebut dapat memberikan pengaruh positif atau sebaliknya.

Page 82: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

73

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 KESIMPILAN

Berdasarkan analisis data, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Health Locus of Control

dengan Gaya Hidup penderita diabetes melitus, dengan arah hubungan yang

dihasilkan menunjukkan arah yang positif, yang bermakna bahwa semakin

tinggi Health Locus of Control (internal) maka semakin tinggi atau sehat Gaya

Hidup penderita diabetes melitus.

5.2 DISKUSI

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara health locus of control dengan gaya hidup penderita

diabetes, dengan arah hubungan yang dihasilkan menunjukkan arah yang

positif, yang bermakna bahwa semakin tinggi health locus of control (internal)

yang dimiliki penderita diabetes maka semakin tinggi atau sehat gaya hidup

yang dimiliki penderita diabetes.

Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa penderita diabetes tipe 2

didomonasi oleh laki-laki yaitu 40 orang (57,14%). Hal ini di karenakan laki­

laki kurang memiliki pola hidup sehat. Mereka cenderung memiliki kebiasaan-

Page 83: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

75 1---~-~-----,.~"

PERPUST/\K/\/\N UT/\M:\ UIN SY/\HID JAKAFHA

lingkungan sekitar merupakan komponen penting dari terbentuknya

kebiasaan sehat. Bila lingkungan mendukung kebiasaan sehat dan mengerti

tentang hakekat kesehatan maka tidak sulit bagi penderita sakit untuk

melakukan terapi kesehatan. Begitu pula sebaliknya perilaku sehat sulit

terwujud ketika lingkungan tidak mendukung, sehingga dapat diketahui

bahwa faktor sosial dapat berfungsi sebagai terbentuknya perilaku sehat dan

tidak sehat.

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa penderita diabetes lebih didominasi

oleh responden yang memiliki kontrol personal eksternal (gabungan antara

powerful dan chance) sebanyak 51 orang (72.86%) yaitu 27 orang (38.6%)

PHLC dan 24 orang (34.3%) CHLC. Mungkin hal ini dikarenakan penderita

diabetes lebih mempercayakan kesehatan mereka pada dokter-dokter dan

pekerja kesehatan, selain itu mereka juga percaya bahwa kesehatan yang

mereka miliki tergantung pada kombinasi dari kesempurnaan, keberuntungan

serta kebetulan (P. Bennett et al, 1998).

Oleh karena itu gaya hidup yang penderita diabetes jalani juga masih

didominasi oleh gaya hidup yang tidak sehat, yaitu sebanyak 40 orang

(57.14%) hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7. Mungkin hal ini terjadi karena

mereka cenderung masih memiliki kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat

seperti merokok (bagi laki-laki), pola makan yang tidak teratur, proporsi

Page 84: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

istirahat yang tidak seimbang dengan aktivitas yang dilakukan serta

kurangnya olahraga. Mereka masih kurang memiliki rasa tanggung jawab

atas kesehatan yang mereka miliki, karena mereka lebih mempercayakan

kesehatan mereka kepada orang-orang terdekat mereka seperti keluarga,

perawat, dan dokter. Mereka juga percaya bahwa kesehatan yang mereka

miliki hanya suatu keberuntungan, dan takdir.

76

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa IHLC lebih didominasi oleh

penderita diabetes yang memiliki gaya hidup sehat yaitu sebanyak 11

responden (15.7%). Menurut Bennett (1998) individu dengan IHLC yang

tinggi akan percaya bahwa dirinya memiliki kontrol yang besar terhadap

kejadian dalam hidupnya dan kualitas kesehatannya berdasarkan pada apa

yang dilakukan dalam merawat dan menjaga kesehatan diri mereka sendiri,

sehingga individu yang memiliki skor tinggi akan memperlihatkan perilaku

hidup sehat yang lebih konsisten dan memiliki standar kesehatan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan individu yang memiliki skor tinggi pada PHLC

dan CHLC.

Hal ini sama dengan hasil penelitian Strickland (1978, dalam Wallson &

Wallson, 1982) yang mendapatkan hasil bahwa individu yang memiliki skor

tinggi dalam IHLC memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri mereka.

Page 85: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

77

Sedangkan pada PHLC lebih didominasi oleh penderita diabetes yang masih

memiliki gaya hidup tidak sehat yaitu sebanyak 16 responden (22.9%),

namun penderita diabetes yang memiliki PHLC tinggi juga memungkinkan

penderita diabetes untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini mungkin dapat

terjadi karena bekaitan dengan status kesehatan penderita diabetes, maka

penderita diabetes perlu melakukan pemeriksaan rutin kepada profesional

untuk mendapatkan anjuran-anjuran kesehatan guna menjaga kesehatan

mereka, karena menurut Bennett (1998), individu yang tinggi pada PHLC

mempercayakan kesehatan mereka pada dokter-dokter dan pekerja

kesehatan.

Dan untuk CHLC juga lebih didominasi oleh penderita diabetes yang masih

memiliki gaya hidup tidak sehat yaitu sebanyak 16 responden (22.9%), hal ini

senada dengan Bennett (1998) yang menyatakan bahwa orang memiliki skor

tinggi pada CHLC kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap kesehatan

mereka, bahkan memungkinkan individu untuk terlibat dalam perilaku

merusak kesehatan mereka. Hal ini disebabkan karena orang dengan skor

yang tinggi pada CHLC percaya bahwa kesehatannya tergantung pada

kombinasi dari kesempurnaan, keberuntungan serta kebetulan (Robinson,

dkk., 1991 ).

Page 86: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

78

Hasil penelitian ini juga ingin menjelaskan sumbangsih yang diberikan

variabel health locus of control bagi perubahan variabel gaya hidup hanya

sebesar 11,2%. Dengan demikian terdapat 88,8% variabel lain selain health

locus of control yang tidak terukur dalam penelitian yang dapat memberikan

perubahan terhadap gaya hidup bagi penderita diabetes, karena menurut

Taylor (2003) kontrol personal merupakan salah satu faktor diantara banyak

faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku hidup sehat,

diantaranya faktor demografis, usia, nilai-nilai, pengaruh sosial, personal

goals, perceived symptoms, access to the health care delivery system dan

faktor-faktor kognitif.

Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya adalah kecilnya ruang lingkup

penelitian, yaitu hanya pada Yayasan Diabetes Rastura, sehingga kurang

diperoleh gambaran bagaimana hubungan health locus of control dengan

gaya hidup penderita diabetes. Oleh karena itu, hasil penelitian ini belum bisa

digeneralisasikan pada seluruh penderita diabetes, namun hanya terbatas

pada responden penelitian saja. Selain itu, kurang kondusifnya situasi tes

mungkin saja dapat membuat jawaban yang respond en berikan kurang jujur

sehingga tidak sesuai dengan gambaran yang ada pada dirinya.

Page 87: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar dapat lebih mengontrol

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan pada gaya

hidup.

80

4. Karena dalam penelitian ini penulis hanya melihat pada aspek

kesehatan fisik saja dari gaya hidup, maka disarankan pada penelitian

selanjutnya untuk lebih komprehensif dengan aspek kesehatan

mentalnya.

5.3.2 Saran praktis

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara IHLC

dengan gaya hidup, walaupun demikian penderita diabetes masih

memerlukan sebuah pelatihan untuk meningkatkan IHLC. Jika terjadi

peningkatan pada IHLC maka diharapkan penderita diabetes akan lebih

bertanggung jawab terhadap kesehatannya dan menerapkan standar

kesehatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu juga perlu diberikan

sebuah workshop ataupun seminar yang berisi tentang pentingnya gaya

hidup sehat bagi penderita diabetes, serta perilaku apa saja yang perlu di

jalani ataupun dijauhi beserta konsekuensi-konsekuensi baik yang

menguntungakan dan merugikan.

Page 88: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

81

DAFT AR PUST AKA

BUKU

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pela jar.

Hall, C. S & Lindzey, G. (1993). Teori-teori Psikodinamika (klinis). A. Supratiknya (editor). Jakarta : Kanisius.

Kountur, Ronny. (2007). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta : PPM.

Pervin, L. A. & John, 0. P. (1997). Personality Theory & Research (1h). Massachusetts : Allyn & Bacon.

Pitts, M & Phillips, K (1991 ). The Psychology of Health An Introduction. London and New York : Routledge.

Robinson. J. P., Shaver, P. R. & Wrightsman, L. S. (1991). Mensures of Personality and Social Psychological Attitudes. California: Academic Press. Inc.

Robinson. J. P., Shaver, P. R. (1980). Measures of Social Psychological Attitudes. Michigan Institute For Social Research.

Sarafino, E. P. (1998). Health Psychology: Biopsychosocial Infractions (3rct ed). New York: John Wiley & Sons. Inc.

Sheridan. L. C & Radmacher. A. S (2992). Health Psychologi : Challenging the Bromedical Model. New York: Jhon Wiley & Sons. Inc.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Taylor, S. E. (1995). Health Psychology: Third Edition USA: Mc Graw Hill.

Taylor, S. E. (2002). Health Psychology: Five Edition USA : Mc Graw Hill.

Page 89: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

82

Tim Vitahealth (2006). Diabetes lnformasi Lengkap untuk Penderita & Keluarganya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Tjokroprawiro, A. (2006). Hidup Sehat Dan Bahagia Bersama Diabetes (3'd ed). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wallston, B.S & Wallston, K.A. (1982). Who is Responsible For Your Health? The Construct of Health Locus of Control. Dim G. Sainders & J. Suls (Eds). Social Psychology of Health & Illness. New Jersey: Eribaum,

JURNAL

P. Bennett et al (1998). Beliefs about alcohol, health locus of control, value for health and reported consumption in a representative population sample. Journal Health Education Research Theory & Practice vol 13 no.

INTERNET

Sidartawan, Soegondo. (2009 ), http://medicastore.com/diabetes/

Dahlanforum. (2009).http://dahlanforum.wordpress.com/2009/10/21/gaya­hidup-sehat/

Hutton. (2002 ~http ://etd. wfu. edu/theses/submitted/etd-05132002-130430/u n restricted/huttonsl_ 05 _2002.pdf

SKRIP SI

lskandarsyah, Aulia. (2006). Hubungan Antara Health Locus Of Control Dan Tingkat Depresi pada Pasien Gaga! Ginjal Kronis di RS. NY.RA. HABIBIE Bandung. Fakultas Psikologi. Universitas Padjadjaran.

Page 90: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

LAMPI RAN

Page 91: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

PERTANYAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

ial

: ........... Tahun

s kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki

iidikan Terakhir : a. SMA/Sederajat b. Diploma (1,2,3) c. SI d. S2 e. S3

tpat tinggal

u Bangsa

ma : Islam b. Kristen c. Katolik d. Hindu e. Budha

us Pemikahan : a. Belum Menikah b. Menikah c. Janda/Duda

: a. Mahasiswa b. PNS c. Pegawai Swasta d. Lainnya, silahkan isi ....

gan ini secara sukrela saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden

~litian dalam penyelesaian skripsi yang dilakukan oleh mahasiswi Semester Akhir Progran1

ta Satu Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta.

i saat pelaksanaan, saya akan diminta untuk melengkapi kuesioner yang terdiri alas dua

an, dan sebuah data identitas pribadi.

1ua jawaban yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan

1k kepentingan penelitian ini. Oleh karena itu, saya tidak perlu memcantumkan nama pada

;ioner maupun pada data identitas pribadi.

i yang betanda tangan dibawah ini :

........................................

1da tangan dan inisial nama)

1yatakan bersedia untuk berpartisipasi

ggal,

PETUNJUK PENGISIAN

Page 92: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

kut ini terdapat butur-butir pemyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pemyataan. Anda

nta untuk mengemukakan apakah pemyataan-pemyataan tersebut sesuai dengan pendapat

t, dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat nomor yang tersedia, pada bagian kanan

masing-masing pemyataan.

:rangan:

;at Sesuai : SS

tai: S

k Sesuai: TS

;at Tidak Sesuai : STS

Pernyataan

Saya suka musik dangdut

Pernyataan Waktu tidur yang saya habiskan setiap harinya rata-rata 7-8 jam. Sebisa mungkin saya menghindari ruangan/tempat yang penuh dengan asap rokok. Sa ya kurang mempunyai waktu untuk berlibur bersama keluarga. Setiap sore saya menghabiskan waktu untuk bersantai sambil minum secangkir teh dan makan kue leering. Saya Iebih menyukai menghabiskan waktu untuk membaca koran dan menonton TV bersama keluarga daii pada berjogging diakhir pekan. Saya memulai aktivitas sehari-hari dengan secangkir kopi. Saya Iebih berkonsentrasi dalam bekerja dengan merokok. Saya dapat menghabiskan 3 cangkir kopi dalam sehari. Setiap hari saya dapat menghabiskan 2 liter air putih.

SS s TS STS

x

SS s TS STS SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

SS s TS STS

Page 93: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Saya menyukai makanan yang banyak SS s TS STS mengandung kalori. Setiap harinya sa ya menghabiskan waktu SS s TS STS hanya untuk bekerja. Saya lebih banyalc menghabiskan waktu SS s TS STS untuk bekerja, dari pada berlibur bersama keluarga diakhir pekan. Saya dapat menghabiskan setengah bungkus SS s TS STS rokok dalam waktu sehari. Saya lebih banyak mengkonsumsi soft drink, SS s TS STS dibandingkan air putih setiap hari. Waktu yang saya habiskan untuk bekerja SS s TS STS setiap harinya sekitar 7 jam. Agar tidak mengalami kegemukan, saya SS s TS STS meni aga makanan yang saya konsumsi. Saya sangat memperhatikan gizi yang SS s TS STS terkandung dalam makanan yang hendak sayamakan. Dalam sebulan sekali, biasanya saya SS s TS STS menghabiskan waktu untuk berlibur bersama keluarga. Hampir setiap hari saya minum susu. SS s TS STS Saya terbiasa tidur dengan lampu yang redup SS s TS STS (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap). Saya memiliki jadwal makan yang teratur. SS s TS STS Waktu yang saya habiskan setiap kali SS s TS STS berolahraga minimal 30 menit. Olahraga mempakan salah satu aktivitas SS s TS STS yang saya lakukan setiap hari. Sa ya alcan menegur orang yang merokok SS s TS STS disebelah saya. Sehabis makan saya suka mengkonsumsi SS s TS STS buah-buahan. Lari pagi merupakan aktivitas saya setiap SS s TS STS hari. Saya membiasakan diri untuk sarapan pagi SS s TS STS sebelum bekerj a. Nasi beserta lauk pauk merupakan menu SS s TS STS favorit saya sehari-hari. W alaupun saya tidak merokok, saya tetap SS s TS STS membiarkan orang lain untuk merokok didekat saya. Hampir setiap hari , saya meminum segelas SS s TS STS JUS.

Setiap akhir pekan, saya banyak SS s TS STS menghabiskan waktu bersama keluarga.

Page 94: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

menentukan seberapa cepat saya sembuh. Scringkali saya merasa bahwa apapun yang SS s TS STS saya lakukan, jika saya akan sakit, maka saya akan sakit. Ketika saya menemui dokter yang hebat SS s TS STS secara rutin, kemungkinan kecil saya akan mengalami masalah kesehatan. Keberuntungan berperan besar dalam proses SS s TS STS penyembuhan ketika saya sakit. Saya hanya dapat menjaga kesehatan saya SS s TS STS dengan berkonsultasi pada profesional kesehatan seperti seorang dokter. Saya yang mengontrol kesehatan saya. SS s TS STS Ketika saya sembuh dari suatu penyakit, SS s TS STS biasanya dikarenakan oleh orang lain yang telah merawat saya dengan baik (perawat, dokter, keluarga, teman). Ketika saya sakit, itu karena kesalahan saya. SS s TS STS Kesehatan yang saya rniliki adalah suatu SS s TS STS keberuntungan. Ahli kesehatan menjaga saya tetap sehat. SS s TS STS Ketika saya sehat, itu hanya keberuntungan SS s TS STS saya. Hal utarna yang rnernpengaruhi kesehatan SS s TS STS saya adalah apa yang saya lakukan. Jika saya menjaga diri saya, maka saya SS s TS STS dapat mencllindari penyakit. Perhatian yang diberikan orang-orang SS s TS STS terdekat saya, mernbuat kondisi saya cepat sernbuh. Ketika saya merawat diri saya, saya tetap SS s TS STS rnudah terserang penyakit. Ketika saya jatuh sakit itu karena takdir. SS s TS STS Ketika saya rnelalcukan tindakan yang SS s TS STS benar, maka sava dapat tetap sehat. Patuh terhadap anjuran dokter adalah cara SS s TS STS terbaik untuk tetap sehat.

Page 95: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

00071

00072

00001

00002

00003

00004

00005 00006

00007

00008

00009 00010

00011

00012

00013 00014

00015

00016

.00017

.00018

.00019 :00020

:00021

:00022 00023

00024

00025

00026

00027

00028

00029 00030

00031

00032

00033 00034

00035

00036

00037

00038

00039

00040

3.5200 I 3.4000

Scale Mean if Item Deleted

215.4800

216.0000

215.2800 215.4000

216.1600

216.0800

215.3600

215.4400

215.0800 215.5200

214.8400

215.4000 215.2800

215.6000

215.2800

215.4000

215.4000

215.4800

217.0400

217.0400

215.2800 216.1600

216.1600

216.0400 215.5600

216.3600

215.1600

215.1200

216.4800

215.6800

215.1600

215.3600 215.9600

215.0800

215.2400

215.9600

215.6800

215.8800

215.2400

216.8000

.81416

.69985

50

50

Item-Total Statistics

Scale Corrected Variance if Item-Total

Item Deleted Correlation

472.989 .719

472.082 .522

482.410 .513

498.122 -.050

471.892 .655

476.483 .610

466.439 .779

479.598 .470

488.810 .372

506.214 -.288

496.953 .007

483.673 .311

466.247 .772

504.653 -.351

498.900 -.088

485.796 .471

478.204 .579

496.091 .016

483.794 .390

501.753 -.220

480.042 .598

462.831 .780

464.545 .773

489.672 .290

479.762 .589

467.664 .621

485.035 .536

486.067 .492

474.949 .517

490.100 .180

475.811 .744

459.337 .810 485.917 .366

490.279 .261

490.717 .281

471.060 .663

508.140 -.501

487.291 .280

503.043 -.271

488.082 .193

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

.936

.937

.937

.939

.936

.936

.935

.937

.938

.941

.939

.938

.935

.940

.939

.937

.937

.940

.938

.940

.937

.935

.935

.938

.937

.936

.937

.937

.937

.939

.936

.935

.938

.938

.938

.936

.941

.938

.940

.939

Page 96: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

to0041 215.3600 479.092 .590 .937 t00042 215.5200 495.847 .025 .939 t00043 215.4800 493.806 .180 .938 t00044 216.3200 461.447 .822 .935 100045 215.5200 480.826 .590 .937 100046 215.6800 500.467 -.129 .940 100047 214.8800 495.700 .074 .939 100048 215.5600 488.660 .359 .938 100049 216.2800 480.206 .5921 .937 100050 215.4000 477.714 .594 .937 100051 215.3600 486.766 .491 .937 100052 215.2400 479.451 .516 .937 100053 215.7600 478.064 .526 .937 100054 215.7600 484.921 .329 .938 100055 215.3600 478.847 .598 .937 100056 216.4000 471.918 .578 .937 100057 217.0400 480.937 .392 .938 100058 215.2000 494.122 .106 .939 100059 216.3200 471.242 .781 .936 100060 215.4400 488.496 .320 .938 100061 215.3600 478.439 .677 .936 100062 215.2000 487.918 .349 .938 100063 215.4000 487.102 .326 .938 100064 215.0800 496.728 .010 .939 100065 216.4000 472.898 .749 .936 100066 216.2800 486.083 .428 .938 100067 215.5600 483.598 .454 .937 100068 215.5200 498.296 -.047 .941 :00069 215.3200 495.732 .057 .939 :00070 214.9200 490.442 .344 .938 :00071 215.1600 469.035 .780 .935 :00072 215.2800 474.981 .712 .936

Scale Statistics

lean Variance Std. Deviation N of Items

8.6800 497.202 22.29802 72

Page 97: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

AL TH LOCUS OF CONTROL

liability Warnings

, space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or d in the analysis.

Case Processing Summary

N % ;es Valid 50 100.0

Excluded 0 .0 (a)

Total 50 100.0

;!wise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

·onbach's I Al ha N of Items

.793 I 36

Item Statistics

Mean Std. Deviation N <00001 3.2000 .75593 50 <00002 2.0000 .80812 50 <00003 1.8800 .71827 50 <00004 1.5200 .50467 50 <00005 1.7600 .65652 50 <00006 3.2400 .59109 50 <00007 1.9200 .69517 50 <00008 3.3600 .74942 50 <00009 1.6400 .48487 50 W0010 2.1600 .73845 50 W0011 2.0000 .69985 50 W0012 3.1600 .61809 50 W0013 3.3200 .79385 50 t00014 3.1200 .77301 50 t00015 2.4800 .90891 50 t00016 2.4800 .70682 50 t00017 3.3200 .62073 50 t00018 2.2400 .95959 50 :00019 2.3600 .48487 50 100020 2.2400 I .77090 50 100021 1.8000 .69985 50 100022 1.2800 .45356 50 100023 3.1200 .65900 50

Page 98: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

(;;:.::==<=~-; -•··~~'·w•-•<~'".,.,,-""*'

W0024 2.8800 .52060 50 flgf\\PU!l;TA\<,~i\N UT W0025 2.0800 .85332 50 UIN SY AH ID J/~f<J\HT f\ W0026 3.2400 .65652 50 ------~

W0027 2.4400 1.07210 50 W0028 2.1200 .71827 50 W0029 2.1600 .73845 50 W0030 3.3200 .68333 50 W0031 3.1200 .52060 50 W0032 2.2800 .88156 50 W0033 2.0800 .98644 50 W0034 2.2800 .92670 50 W0035 3.4400 .57711 50 W0036 2.1200 .77301 50

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

W0001 85.9600 92.039 -.612 .821 W0002 87.1600 73.362 .702 .769 W0003 87.2800 74.491 .703 .771

W0004 87.6400 82.194 .140 .792 W0005 87.4000 74.286 .796 .769

W0006 85.9200 89.871 -.579 .813 W0007 87.2400 77.574 .463 .781 W0008 85.8000 91.755 -.598 .820 W0009 8i5200 80.418 .354 .787 W0010 87.0000 75.429 .605 .775 W0011 87.1600 76.790 .526 .778 W0012 86.0000 91.102 -.657 .817 W0013 85.8400 88.790 -.380 .814 W0014 86.0400 72.121 .839 .764 W0015 86.6800 70.916 .783 .763

W0016 86.6800 74.018 .757 .769 W0017 85.8400 85.688 -.204 .803 W0018 86.9200 70.687 .751 .763 W0019 86.8000 87.837 -.478 .807 W0020 86.9200 75.340 .582 .775 W0021 87.3600 77.949 .428 .782 W0022 87.8800 84.189 -.080 .797 W0023 86.0400 75.141 .714 .772 W0024 86.2800 88.042 -.469 .808 W0025 87.0800 76.238 .454 .780 W0026 85.9200 87.830 -.368 .809 W0027 86.7200 68.532 .791 .758 W0028 87.0400 74.978 .662 .773

Page 99: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

,00029 87.0000 74.857 .652 .773 ,00030 85.8400 86.423 -.249 .806 ,00031 86.0400 86.896 -.354 .805 '00032 86.8800 74.557 .551 .775 '00033 87.0800 70.932 .712 .765 '00034 86.8800 72.189 .678 .768 W0035 85.7200 86.981 -.333 .806 '00036 87.0400 75.549 .564 .776

Scale Statistics

foan Variance Std. Deviation N of Items

!9.1600 83.729 9.15035 36

Page 100: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

mparametric Correlations

Correlations

I I qh

earman's rho gh Correlation 1.000 Coefficient Sig. (2-tailed)

N 70 hloc Correlation .322( .. )

Coefficient Sig. (2-tailed) .007 N 70

:orrelation 1s significant at the 0.01 level (2-talled).

~gression Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables Jdel Entered Removed

hloc(a)

1!1 requested variables entered. lependent Variable: gh

I Method

I Enter

Model Summary

Adjusted R Jdel R R Square Square

.334(a) .112 .099

'red1ctors: (Constant), hloc

Std. Error of the Estimate

10.94898

ANOVA(b)

I Sum of xJel Squares

Regressio n

1024.944

Residual 8151.856 Total 9176.800

'red1ctors: (Constant), hloc 1ependent Variable: gh

df Mean Square

1 1024.944

68 119.880

69

Coefficients( a)

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

Jdel B Std. Error Beta (Constant 126.895 14.255 ) hloc .770 .263 .334

~ependent Vanable: gh

hloc

.322( .. )

.007

70

1.000

70

F Siq.

8.550 .005(a)

t Sia.

8.902 .000

2.924 .005

Page 101: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

Explore Case Processing Summary

Cases

Valid Missina Total

N Percent N Percent N Percent

gh 70 100.0% 0 .QO/o 70 100.0% hloc 70 100.0% 0 .0%1 70 100.0%

Descriptives

I Statistic I Std. Error gh Mean 168.4000 1.37839

95°/o Confidence Lower Bound 165.6502 Interval for Upper Bound Mean 171.1498

5°/o Trimmed Mean 168.9444 Median 167.0000 Variance 132.997 Std. Deviation 11.53244 Minimum 138.00 Maximum 182.00 Range 44.00 Interquartile Range 20.00 Skewness -.268 .287 Kurtosis -.814 .566

hloc Mean 53.9143 .59839 95°/o Confidence Lower Bound 52.7205 Interval for Upper Bound Mean 55.1080

5o/o Trimmed Mean 54.2222 Median 55.0000 Variance 25.065 Std. Deviation 5.00650 Minimum 40.00 Maximum 60.00 Range 20.00 lnterquartlle Range 6.00 Skewness -1.006 .287 Kurtosis -.026 .566

Tests of Normality

Kolmocorov-Smirnovl al Shaoiro-Wilk

Statistic df Sia. Statistic df Sia. gh .186 70 .000 I .898 70 .000 hloc .186 70 .000 .862 70 .000

a L1l!1efors S1gnif1cance Correction

Page 102: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

.,

'"

0.0

•• -;;; 0.2

~ z

Normal Q-Q Plot of gh

0

'"

"' 0

0

'"' Observed Value

0

Ootrondod Normal Q-Q Plot of gh

0

0

0

0

0

''°

0

0 E o.o+------------''----------4 0 00

0 0 ~ i3 .02-

o od'

0

-00

'" '" ''° ''° ,00 Observed Value

Normal Q.Q Plot of hloc:

0

11 0

l! 0 0

li 00

0 0 0

! 0 0 0

., 0

0

• .. " '' " " " Obsctrvc<I V~luc

Page 103: Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28582/1/RACHMA... · (A) Fakultas Psikologi (8) November - 2009 (C)

·"

Oetrended Normnl Q-Q Plot or hloc

0

0

0 0 0

" Obs<>rvod V"lue

0 0

0