skripsi diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan...

48
PENGARUH METODE WTL (WRITE TO LEARN) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS MATEMATIS SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: Nurul Hidayanti NIM : 1113017000003 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: trinhnhu

Post on 24-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

PENGARUH METODE WTL (WRITE TO LEARN) TERHADAP

KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS MATEMATIS SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

Nurul Hidayanti

NIM : 1113017000003

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,
Page 3: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,
Page 4: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,
Page 5: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

i

ABSTRAK

NURUL HIDAYANTI (1113017000003). Pengaruh Metode WTL (Write to

Learn) Terhadap Kemampuan Penalaran Logis Matematis Siswa. Skripsi

Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode WTL terhadap

kemampuan penalaran logis matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MTs

Negeri 5 Jakarta tahun ajaran 2017/2018. Subyek penelitian ini adalah 62 siswa

yang terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen (WTL) dan 32 siswa kelas kontrol

(saintifik) yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling pada siswa kelas

VII dengan pokok bahasan bangun datar segitiga dan segiempat. Metode yang

digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain Rendomize Post Test

Only Control Group Design. Indikator kemampuan penalaran logis matematis

siswa yang diukur dalam penelitian ini, yaitu memperkirakan jawaban beserta

alasannya, menarik kesimpulan berdasarkan aturan tertentu, menyusun analisis atau

sintesa suatu masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan

penalaran logis matematis siswa dengan menggunakan metode WTL lebih baik

daripada siswa yang menggunakan pendekatan saintifik.

Kata kunci: Metode WTL, Penalaran Logis Matematis, Quasi Eksperimen

Page 6: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

ii

ABSTRACT

NURUL HIDAYANTI (1113017000003). The Effect of WTL (Write to Learn)

Method in Students’ Mathematical Reasoning Ability. Skripsi. Department of

Mathematics Education, Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, January 2019.

The aim of the study is to analyze the effect of WTL (Write to Learn) method

in Students’ Mathematical Reasoning Ability. The study conducted in MTsN 5

Jakarta in academic year 2017/2018. The subject of the study is 62 students that

contain 30 students of experimental class (WTL) and 32 students of control class

(scientific) and it obtained of using cluster random sampling technique in the

seventh grade students at theme of Triangle, and Square. The method that used in

the study is Quasi-experimental research with Randomize Post Test Only Control

Group Design. The indicators mathematical reasoning ability that measure in the

study are guess the answer and reason, conclude the conclusion according to the

inference, arrange the analyze or the synthesis of a problem. The result of the study

shows that Students’ Mathematical Reasoning Ability using WTL (Write to Learn)

is better than Students’ Ability using Scientific Approach.

Keywords: WTL (Write to Learn) Method, Students’ Mathematical Reasoning

Ability, Quasi-experiment.

Page 7: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan

nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya. Sungguh Allah SWT. adalah sebaik-baik tempat memohon dan

bergantung. Serta Rasul-Nya yang tak pernah meninggalkan umatnya. Salawat serta

salam tak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan

sahabatnya. Selesainya penyusunan skripsi ini mutlak pertolongan dan kemudahan

yang Allah SWT. berikan, maka libatkanlah Allah SWT. dalam setiap perjalanan

ikhtiar dan urusanmu.

Penulis menyadari selama pembuatan dan penulisan skripsi ini banyak

terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik yang bersifat moril maupun

materil. Namun berkat doa, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu dalam kesempatan ini, penulis

mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, LC., M.A., Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai

dosen Pembimbing Akademik angkatan 2013 kelas A yang senantiasa

memberikan arahan dan bimbingan disetiap semesternya.

4. Bapak Dr. Abdul Muin, M.Pd.,S.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd.,Ph.D., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Gusni

Satriawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang selalu senantiasa setia dan

sabar dalam memberikan waktu, bimbingan, pengarahan, nasihat, dan

semangat dalam penulisan skripsi ini.

Page 8: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

iv

6. Seluruh dosen jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang Bapak dan Ibu

berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

7. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan kemudahan dalam pembuatan surta-surat.

8. Seluruh guru MTsN 5 Jakarta, khususnya Ibu Nani Silana, S.Pd., selaku guru

matematika kelas VII-6 dan VII-8 yang telah membantu penulis serta

memberikan dukungan dan semangat dalam melaksanakan penelitian.

9. Seluruh siswa MTsN 5 Jakarta, khusunya siswa kelas VII-6 dan VII-8 yang

telah membantu selama proses penelitian.

10. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak Ali Wafly Fakoubun dan

Ibu Dhini Nurbagia yang tidak henti-hentinya selalu mendoakan,

menyemangati , menyayangi, dan memberikan dukungan baik moril maupun

materil kepada penulis. Untuk Adik-adikku tersayang Qurrota Ainin dan

Zahrotul Hayati, yang yang selalu memberikan semangat dan do’a serta

membantu penulis jika dibutuhkan. Dan semua keluarga yang selalu

mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan

meraih cita-cita.

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2013

terimakasih atas kebersamaan, canda tawa selama ini, semoga silaturahmi ini

terus terjaga. Seluruh warga PMTK terimakasih atas ketersediaannya dalam

memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis.

12. Teman satu kosan, Aulia Dzakiyu Rahmah, Nurul Wahidah dan Santika

Fatmawati terimakasih atas dukungan dan ketersediaannya menemani dan

membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-Teman MAN 5 (keluarga M414) yang senantiasa memberikan

semangat dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

v

14. Kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis

berdoa semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala

jasa dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis.

Demikian skripsi ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun penulis

menyadari bahwa dalama pembuatan skripsi ini masih banyak ditemui kekurangan

dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak sangat dibutuhkan penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik kepada penulis maupun

pembaca.

Jakarta, Januari 2019

Nurul Hidayanti

Page 10: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 8

D. Perumusan Masalah ................................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENAJUAN HIPOTESIS ............................. 11

A. Deskripsi Teoretik ........................................................................................... 11

1. Kemampuan Penalaran Logis Matematis ........................................... 11

a. Kemampuan Penalaran Matematis ............................................... 11

b. Kemampuan Penalaran Logis ...................................................... 16

c. Penalaran Logis Matematis .......................................................... 20

d. Indikator Penalaran Logis Matematis .......................................... 22

2. Metode WTL (Write to Learn) ........................................................... 26

a. Pembelajaran Matematika ............................................................ 26

b. Metode Pembelajaran Matematika ............................................... 28

c. Metode WTL (Write to Learn) ..................................................... 30

3. Pendekatan Saintifik ........................................................................... 36

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................................ 38

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 39

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 42

Page 11: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 43

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................................... 43

C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 45

E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 45

1. Uji Validitas ....................................................................................... 48

2. Uji Reliabilitas ................................................................................... 49

3. Uji Daya Pembeda .............................................................................. 50

4. Uji Taraf Kesukaran ........................................................................... 52

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 54

1. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 55

a. Uji Normalitas .............................................................................. 55

b. Uji Homogenitas (Uji Kesamaan Dua Varians) ........................... 56

2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 56

G. Hipotesis Statistik .................................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 58

A. Deskripsi Data ................................................................................................. 58

1. Kemampuan Penalaran Logis Matematis Kelas Eksperimen ........... 58

2. Kemampuan Penalaran Logis Matematis Kelas Kontrol .................. 59

3. Perbandingan Kemampuan Penalaran Logis Matematis Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................................... 60

4. Perbandingan Kemampuan Penalaran Logis Matematis Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol per Indikator .................................... 62

B. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 64

1. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen ............................................ 64

2. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ................................................... 68

C. Analisis Data .................................................................................................... 69

1. Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 70

a. Uji Normalitas .............................................................................. 70

b. Uji Homogenitas .......................................................................... 70

Page 12: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

viii

2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 71

D. Analisis Kemampuan Penalaran Logis Matematis ..................................... 72

1. Indikator Memperkirakan Jawaban dan Proses Solusi ....................... 73

2. Indikator Menarik Kesimpulan Berdasarkan Aturan Inferensi .......... 75

3. Indikator Menyusun Analisis dan Sintesa suatu Masalah .................. 77

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 81

A. Kesimpulan ......................................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83

LAMPIRAN ........................................................................................................ 87

Page 13: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Macam-Macam Metode Mengajar Matematika ............................ 30

Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 44

Tabel 3.2 Kisi - Kisi Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Logis

Matematis ...................................................................................... 45

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Penalaran Logis Matematis .................... 46

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Penalaran Logis

Matematis ...................................................................................... 49

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen ....................... 50

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Penalaran Logis

Matematis ...................................................................................... 50

Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda ......................................... 51

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Daya Beda Instrumen Kemampuan

Penalaran Logis Matematis ........................................................... 51

Tabel 3.9 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran ...................................... 52

Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan

Penalaran Logis Matematis ........................................................... 53

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Kemampuan Penalaran

Logis Matematis ............................................................................ 54

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Post-Test Kelas Eksperimen ................. 59

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Post-Test Kelas Kontrol ....................... 60

Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Penalaran Logis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................... 61

Tabel 4.4 Persentase Rata-Rata Kemampuan Penalaran Logis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol per Indikator ................................ 62

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis

Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................. 70

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Penalaran Logis

Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 71

Page 14: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

x

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Penalaran Logis Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................ 72

Page 15: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 42

Gambar 4.1 Persentase Rata-Rata Kemampuan Penalaran Logis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol per Indikator ............................... 63

Gambar 4.2 Salah Satu Rumusan Tujuan Pembelajaran ................................. 64

Gambar 4.3 Contoh Penyelesaian Siswa pada Tahap Inspiration/Preview ..... 65

Gambar 4.4 Text type/Writing Strategies ......................................................... 65

Gambar 4.5 Contoh Penyelesaian Siswa pada Tahap Collaborative Writing .. 66

Gambar 4.6 Salah Satu Pendapat Siswa .......................................................... 67

Gambar 4.7 Contoh Penyelesaian Siswa pada Tahap Final Assesment ........... 67

Gambar 4.8 Suasana Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ............ 68

Gambar 4.9 Suasana Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol .................. 69

Gambar 4.10 Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dari Soal Nomor 2b .. 73

Gambar 4.11 Contoh jawaban Siswa Kelas Kontrol dari Soal Nomor 2b ......... 74

Gambar 4.12 Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dari Soal Nomor 3 .... 75

Gambar 4.13 Contoh jawaban Siswa Kelas Kontrol dari Soal Nomor 3 ............ 76

Gambar 4.14 Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dari Soal Nomor 2a .. 78

Gambar 4.15 Contoh jawaban Siswa Kelas Kontrol dari Soal Nomor 2a ......... 78

Page 16: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 87

Lampiran 2 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok

Kontrol .......................................................................................... 95

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Eksperimen ................................... 103

Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen ............................................. 126

Lampiran 5 Soal Uji Coba Instrumen ............................................................. 127

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 130

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 131

Lampiran 8 Hasil Uji Daya Pembeda ............................................................ 132

Lampiran 9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ...................................................... 134

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Pembeda ..................................................................... 136

Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis

Siswa ........................................................................................... 137

Lampiran 12 Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis Siswa 138

Lampiran 13 Kunci jawaban Instrumen .......................................................... 140

Lampiran 14 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis

Siswa ........................................................................................... 145

Lampiran 15 Hasil Posttest Kelas Eksperimen ............................................... 146

Lampiran 16 Hasil Posttest Kelas Kontrol ...................................................... 147

Lampiran 17 Hasil Uji Normalitas Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis

Siswa ........................................................................................... 148

Lampiran 18 Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampuan Penalaran Logis

Matematis Siswa ........................................................................ 149

Lampiran 19 Hasil Uji Hipotesis Statistik Tes Kemampuan Penalaran Logis

Matematis Siswa ........................................................................ 150

Lampiran 20 Kisi-Kisi Instrumen Penalaran Logis Matematis Siswa Pada Pra

Penelitian .................................................................................... 151

Page 17: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

xiii

Lampiran 21 Data Hasil Pra Penelitian ........................................................... 152

Lampiran 22 Uji Referensi .............................................................................. 154

Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 161

Page 18: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan suatu negara tidak terlepas dari peran dan kualitas sumber daya

manusianya. Kualitas sumber daya manusia erat kaitannya dengan pendidikan,

sebab pendidikan merupakan usaha menyiapkan manusia untuk menjalankan

perannya di masa yang akan datang. Dalam UURI No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang ini

menegaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat

mengembangkan potensi siswa sehingga menghasilkan suatu keterampilan yang

akan berguna untuk pembangunan di masa yang akan datang. Diharapkan melalui

pendidikan terlahir individu yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang

sesuai dengan bidangnya. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikannya.

Mutu suatu pendidikan erat kaitannya dengan kualitas proses pembelajaran

yang diterapkan. Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil

belajar.1 Untuk menciptakan proses dan hasil belajar yang efektif, guru perlu

mempersiapkan proses pembelajaran sebaik mungkin dengan menggunakan

model, metode, pendekatan dan strategi yang sesuai untuk diterapkan. Dengan

kata lain, guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.

Usaha lain dalam meningkatkan kualitas SDM adalah melalui pendidikan

matematika. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi

1 Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, cet.

ke-1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h. 46

Page 19: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

2

dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan

dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2 Dalam hal ini,

pendidikan matematika perlu diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar

untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir dan kemampuan

berargumentasi sehingga siswa mampu memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan yang melibatkan kegiatan

berpikir. Kegiatan berpikir terjadi di dalam akal yang berupa gerakan dari satu

pikiran ke pikiran yang lain yang diarahkan untuk memunculkan sebuah

kesimpulan. Proses yang berupan kegiatan menghubungkan satu pikiran dengan

pikiran lain untuk menarik sebuah kesimpulan disebut penalaran.3

Tujuan mata pelajaran matematika dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun

2006 tentang standar isi mata pelajaran matematika yaitu agar siswa memiliki

kemampuan memahami konsep matematika, kemampuan menggunakan

penalaran, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengkomunikasikan

gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan.4 Dalam Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang kurikulum 2013

SMP/MTs diharapkan siswa mampu menggunakan penalaran pada sifat,

melakukan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun

komponen yang ada dalam pemecahan dalam konteks matematika maupun di luar

matematika. 5 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)

menyatakan bahwa standar proses dalam pembelajaran matematika meliputi

2 Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014), h. 185. 3 Arief Sidharta, Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan Telaah,

(Bandung: PT Refika Aditama, 2016), h. 5 4 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar SMA/MA, (Jakarta: BSNP, 2006), h. 146, 5 Kemendikbud, Permendikbud No. 58 Tahun 2014, 2018, h. 326,

(http://jdih.kemdikbud.go.id/new/public/produkhukum/134/detail)

Page 20: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

3

kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran dan pembuktian,

kemampuan komunikasi, kemampuan koneksi dan kemampuan representasi.6

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa salah satu kemampuan matematis yang

perlu dikuasai dan dikembangkan oleh siswa dalam pembelajaran matematika

adalah kemampuan penalaran. Kemampuan penalaran merupakan aspek penting

bagi siswa, karena sangat diperlukan disetiap segi dan sisi kehidupan agar setiap

siswa dapat menganalisis setiap masalah yang muncul secara jernih; dapat

memecahkan masalah dengan tepat; dapat menilai sesuatu secara kritis dan

objektif; serta dapat mengemukakan pendapatnya secara runtut dan logis.7 Hal ini

menunjukkan bahwa penalaran sangat penting dalam pembelajaran matematika,

terutama dalam memecahkan masalah matematika. Salah satu bentuk penalaran

yang berperan dalam proses pemecahan masalah adalah penalaran logis (logical

reasoning).

Penalaran logis sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan, sebab

penalaran logis merupakan pendukung keberhasilan dalam mengambil keputusan.

Seseorang yang terbiasa berpikir logis biasanya akan melakukan segala

tindakannya berdasakan logika, bukan karena menuruti perasaan atau emosi

semata. Oleh karena itu, kemampuan penalaran logis merupakan aspek penting

yang harus dikembangkan dalam diri siswa dan semua orang yang mempelajari

matematika dengan tepat dan sesuai hakekatnya. Inilah kewajiban seorang guru di

sekolah untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan potensi yang

dimiliki siswanya, dalam hal ini kemampuan penalaran logis matematis siswa.

Survei yang dilakukan oleh penelitian Programme for International Student

Assessment (PISA) pada tahun 2015, Indonesia menempati posisi ke 69 dari 72

negara dengan perolehan skor rata-rata matematika yaitu sebesar 386.8 Penilaian

yang digunakan pada PISA 2015 memperhatikan aspek domain proses, konten,

6 John A. Van de Walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Edisi Keenam, Terj. dari

Elementary and Middle School Mathematics Sixth Edition, oleh Suyono, (Jakarta: Erlangga,

2008), h. 4 7 Shahnaz, Yusuf Hartono, Budi Mulyono, Kemampuan Penalaran Siswa pada

Pembelajaran Matematka Menggunakan Model Problem Based Learning di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Palembang, dalam Jurnal Edukasi vol. 5 no. 10, PPPPTK 2014, h. 656 8 OECD, Country Note - Results from PISA 2015, 2017, h. 4,

(https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf)

Page 21: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

4

serta konteks yang telah ditentukan. Hal-hal yang diperhatikan dalam domain

proses, yaitu merumuskan situasi secara matematis (25%); menggunakan konsep

matematika, fakta, prosedur dan penalaran (50%); menafsirkan, menerapkan dan

mengevaluasi hasil matematis (25%).9 Selain itu, PISA 2015 juga menggunakan 6

level kemahiran siswa dalam menyelesaikan masalah dengan kriterianya masing-

masing, yaitu:10

1. Pada level 1, siswa dapat mengidentifikasi dan menjawab pertanyaan

masalah rutin, dimana semua informasi atau petunjuk terdapat jelas pada

soal.

2. Pada level 2, siswa dapat menafsirkan dan mengenali situasi atau konteks

masalah. Pada tingkat ini siswa dapat mengerjakan algoritma, rumus,

langkah-langkah, atau himpunan dalam menyelesaikan masalah.

3. Pada level 3, siswa dapat mengerjakan langkah/ prosedur yang jelas.

Pada level ini siswa dapat menafsirkan sumber yang berbeda dan

menjelaskan alasan mereka, proses penalaran sudah digunakan pada level

ini.

4. Pada level 4, siswa dapat bekerja secara efektif dengan model eksplisit

pada situasi konkrit kompleks yang melibatkan kendala atau asumsi.

Pada tingkat ini siswa dapat mengonstruk dan menyatakan penjelasan

dan argumen berdasarkan interpretasi, pendapat dan tindakan mereka.

5. Pada level 5, siswa dapat berproses dan bekerja dalam situasi kompleks

(rumit), mengidentifikasi kendala dan menentukan asumsi (dugaan).

Mereka dapat memilih, membandingkan, dan mengevaluasi strategi

pemecahan masalah yang cocok sesuai dengan masalah yang berkaitan

dengan model tersebut. Siswa dapat menggunakan penalaran yang luas,

siswa juga mulai merefleksikan pekerjaan mereka dan dapat merumuskan

serta menyatakan interpretasi dan penalaran mereka.

9 OECD, PISA 2015 Assesment and Analitical Framework, (Paris: OECD Publishing, 2016),

h. 68 10 PISA 2015 Results Excellence and Equity in education volume 1, OECD Publishing,2016.

(http://dx.doi.org/10.1787/9789264266490-en)

Page 22: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

5

6. Pada level 6, siswa mampu berpikir matematika tingkat tinggi dan

berpikir nalar. Siswa pada tingkat ini dapat merefleksikan tindakan

mereka, dan dapat merumuskan serta mengemukakan dengan tepat

tindakan dan interpretasi mengenai temuan mereka, penafsiran,

argumentasi, dan ketepatan pada situasi asli.

Mengacu pada standar PISA 2015 diatas, maka kemampuan penalaran logis

matematis dapat dikategorikan pada level 5 dan 6. Hasil tes PISA 2015

menyatakan siswa Indonesia sebanyak 30% berhasil pada level 1. Sedangkan pada

level dua sebanyak 20%. Pada level 3 mengalami penurunan lagi, yakni sebanyak

10%. Sedangkan jumlah siswa yang berhasil pada tahap 4, 5, dan 6 ialah dibawah

10%.11 Data tersebut menunjukkan bahwa siswa Indonesia belum terbiasa dengan

masalah yang bersifat high order thinking dan kemampuan penalaran logis siswa

Indonesia masih tergolong rendah.

Laporan lain ditunjukkan dalam survei yang dilakukan oleh Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2015

Indonesia menempati posisi ke 44 dari 49 negara dengan perolehan skor rata-rata

matematika, yaitu 397. 12 TIMSS memiliki empat tingkatan pada skala yang

berbeda untuk merepresentasikan rentang kemampuan siswa berdasarkan

benckmark internasional, yaitu standar mahir (625), standar tinggi (550), standar

menengah (475), dan standar rendah (400). Penilaian pada TIMSS 2015

ditentukan pada dua dimensi, yaitu dimensi konten dan dimensi kognitif.

Pengkajian matematika dalam dimensi kognitif terbagi atas tiga domain, yaitu

pengetahuan sebesar 40%, penerapan sebesar 40%, dan penalaran sebesar 20%.13

Pada dimensi kognitif, siswa Indonesia memperoleh skor rata-rata pengetahuan

sebesar 395, penerapan sebesar 397 dan penalaran sebesar 397.14 Pada konten

penalaran dijelaskan bahwa penalaran secara matematis melibatkan pemikiran

logis dan sistematis. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan penalaran

11 Ibid. 12 Ina V.S. Mullis, dkk., TIMSS 2015 International Results in Mathematics, IEA,

(timss2015.org/download-center), 2017 13 Liv Sissel Grønmo, dkk., “TIMSS 2015 Mathematics Framework”, dalam Ina V.S. Mullis

dan Michael O. Martin, ed., TIMSS 2015 Assessment Frameworks, (USA: IEA, 2013), h. 12 14 Ina V.S. Mullis, dkk., Op. Cit.

Page 23: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

6

matematis siswa Indonesia termasuk juga dengan penalaran logis berada dibawah

standar rendah benckmark internasional, yaitu 397 dari 400.

Dari data PISA 2015 dan TIMSS 2015 dapat dikatakan bahwa prestasi siswa

Indonesia di kancah internasional dalam mata pelajaran matematika masih cukup

rendah. Rendahnya prestasi siswa Indonesia tersebut menunjukkan bahwa gagal

menguasai dengan baik pokok-pokok bahasan dalam matematika. Menurut

Wahyudin yang dikutip oleh Ranty, salah satu kecenderungan yang menyebabkan

sejumlah siswa gagal menguasai dengan baik pokok-pokok bahasan dalam

matematika yaitu karena siswa kurang menggunakan nalar yang logis dalam

menyelesaikan soal atau persoalan matematika yang diberikan. 15 Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan penalaran logis sangat penting dimiliki siswa

terutama dalam mempelajari matematika. Akan tetapi, pentingnya kemampuan

penalaran logis siswa tidak searah dengan kemampuan penalaran logis yang

dimiliki siswa kita saat ini yang masih tergolong rendah. Oleh karena itu, pelru

kiranya guru membiasakan siswa menggunakan nalar yang logis dalam

menyelesaikan masalah matematika.

Penulis juga melakukan kegiatan pra penelitian pada saat kegiatan Praktik

Prrofesi Keguruan Terpadu (PPKT) tahun ajaran 2016/2017 di SMP

Muhammadiyah 17 Ciputat. Peneliti memberikan soal untuk mengukur

kemampuan penalaran logis matematis siswa pada materi perbandingan dengan

tujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran logis matematis siswa. Hasil dari

kegiatan pra penelitian tersebut menunjukkan rata-rata kemampuan penalaran

logis matematis siswa hanya mencapai 40,28 %, artinya kemampuan penalaran

logis matematis siswa masih cukup rendah.

Rendahnya kemampuan penalaran logis siswa tersebut disebabkan oleh

banyak faktor, salah satunya yaitu penerapan proses pembelajaran matematika

yang masih terpusat pada guru, yang membuat siswa cenderung pasif. Akibatnya,

siswa kurang terlatih untuk mengembangkan kemampuan matematisnya, terutama

kemampuan penalaran logis matematis. Oleh karena itu, perlu kiranya agar guru

15 Ranty Aditya Anggriamurti, Pembelajaran Transformasi Geometri dengan Pendekatan

Konstruktivis untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Kelas XII SMA BPI 2 Bandung, 2017,

h. 2, (home.matematika.upi.edu/wp-content/uploads/2009/09/ARTIKEL.pdf)

Page 24: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

7

mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran matematika yang

ada di dalam kelas, yakni pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi

siswa untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir siswa, salah satunya

dengan menerapkan metode Write to Learn (WTL) di dalam kelas.

Berdasarkan perspektif socio-cultural, metode WTL menggunakan interaksi

sosial dan pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) sebagai ciri utama

dalam proses pembelajaran. WTL menekankan pembelajaran kolaboratif dan telah

dipengaruhi oleh beberapa faktor efektif pedagogis, seperti feedback, formative

feedback dan formative assesment.16 Pembelajaran kolaboratif merupakan strategi

dimana siswa saling bekerja sama dalam kelompok kecil dengan bimbingan

instruktur. Dalam kelompok kecil tersebut, siswa saling membahas dan

menjelaskan konten, memecahkan masalah, serta memberikan umpan balik. 17

Dalam proses interaksi sosial tersebut siswa dapat mengumpulkan informasi-

informasi sehingga dengan menggunakan penalaran logisnya siswa mampu

mengolah informasi tersebut menjadi sebuah kesimpulan yang logis. Oleh karena

itu, muncul ide penulis untuk mengaitkan antara kemampuan penalaran logis

matematis siswa dengan metode WTL, apakah ada pengaruh penerapan metode

pembelajaran WTL terhadap kemampuan penalaran logis siswa?

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

diberi judul “Pengaruh Metode Write to Learn (WTL) terhadap Kemampuan

Penalaran Logis Matematis Siswa”.

16 Annika Agélii Genlott dan Åke Grönlund, Closing the gaps-Improving literacy and

mathematics by ict-enhanced collaboration, Computers and Education, vol. 99, h. 71 17 Rita-Marie Conrad, “Assessing Collaborative Learning”, dalam Patricia Rogers (eds.),

Encyclopedia of Distance Learning, (USA: IGI Global, 2009), h. 89

Page 25: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat

diidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Kemampuan penalaran logis siswa cukup rendah.

2. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang menuntut

kemampuan matematis yang tinggi masih rendah disebabkan proses

pembelajaran yang di terapkan guru belum membiasakan siswa untuk

melatih kemampuan matematisnya, terutama kemampuan penalaran logis

matematis.

3. Metode pembelajaran yang diterapkan guru didalam kelas belum mampu

melatih siswa untuk terbiasa menggunakan kemampuan penalaran

logisnya.

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini

yaitu:

1. Subjek yang diteliti adalah siswa SMP dengan materi bangun datar

segitiga dan segiempat

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode WTL yang lebih menekankan collaborative learning pada

prosesnya serta dipengaruhi oleh beberapa faktor pedagogis seperti

feedback, formative feedback dan formative assessment

3. Kemampuan matematika yang diteliti adalah kemampuan penalaran logis

dengan 3 indikator, yaitu memperkirakan jawaban beserta alasannya,

menarik kesimpulan berdasarkan aturan inferensi dan menyusun analisis

atau sintesa suatu masalah.

Page 26: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

9

D. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, baik dalam perumusan tujuan penelitian

maupun dalam penarikan kesimpulannya, maka penulis terlebih dahulu akan

merumuskan masalah penelitiannya, yaitu:

1. Bagaimana kemampuan penalaran logis siswa yang mendapatkan

pembelajaran matematika dengan menggunakan metode WTL?

2. Bagaimana kemampuan penalaran logis siswa yang mendapatkan

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik?

3. Apakah kemampuan penalaran logis siswa yang mendapatkan

pembelajaran matematika dengan menggunakan metode WTL lebih baik

daripada kemampuan penalaran logis siswa yang mendapatkan

pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan saintifik?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis kemampuan penalaran logis siswa setelah

mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode

WTL

2. Mengetahui dan menganalisis kemampuan penalaran logis siswa yang

mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan saintifik.

3. Menganalisis perbedaan kemampuan penalaran logis siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode WTL dengan

siswa yang medapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan

pedekatan saintifik.

Page 27: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

10

F. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran yang

dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan penalaran logis

matematis siswa.

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini menambah referensi metode pembelajaran yang dapat

digunakan sekolah dalam proses pembelajaran matematika dan

diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di

sekolah.

3. Bagi peneliti lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

mengembangkan dan mengkaji lebih dalam penelitian-penelitian

selanjutnya mengenai metode WTL atau kemampuan penalaran logis

matematis siswa.

Page 28: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 5 Jakarta yang beralamat di Jl.

Sungai Landak No. 10 RT.005/RW.08, Cilincing, Kota Jakarta Utara, DKI

Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018

setelah proposal disetujui.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

(quasi eksperimen). Alasan peneliti menggunakan metode Quasi eksperimen

adalah karena peneliti tidak dapat mengontrol secara penuh variabel–variabel luar

yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Metode ini terdiri dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang proses

pembelajarannya menggunakan metode WTL (Write to Learn), sedangkan kelas

kontrol yaitu kelas yang proses pembelajarannya menggunakan metode

ekspositori.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rendomize

Post Test Only Control Group Design. Dalam desain ini, kelas eksperimen dan

kelas kontrol diberikan perlakuan berupa metode pembelajaran yang berbeda

seperti yang telah dipaparkan di atas. Setelah beberapa pertemuan, kedua

kelompok tersebut diberikan tes yang sama sebagai tes akhir (post test). Peneliti

memilih desain penelitian ini karena peneliti hanya ingin menganalisis

kemampuan penalaran logis matematis siswa setelah diberi perlakuan sehingga

Page 29: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

44

tidak diberikan pre-test. Desain penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1

berikut:1

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Pengambilan

Sampel Kelompok Kelas Treatment Post Test

Acak A X O

Acak B - O

Keterangan:

A : Kelompok Eksperimen

B : Kelompok Kontrol

X : Perlakuan pembelajaran dengan metode WTL (Write to Learn)

O : Tes akhir kemampuan penalaran logis matematis

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 5

Jakarta tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 8 kelas dimana seluruh kelas

tersebut terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan yang sama dengan kata lain

tidak ada kelas unggulan.

Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas dari populasi yang

telah ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan

anggota sampel dari seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 5 Jakarta dengan

mengambil dua kelas secara acak. Kemudian dua kelas tersebut dipilih secara

acak untuk menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan terpilih kelas VII-6

sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-8 sebanyak 32 siswa

sebagai kelas kontrol.

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. ke-2, h.206.

Page 30: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

45

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan instrumen tes. Instrumen tes yang dimaksud berupa lembar tes yang

mengukur kemampuan penalaran logis matematis siswa. Tes tersebut diberikan

kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di akhir pembelajaran (post

test) dengan pertanyaan dan jumlah pertanyaan yang sama.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

tes berupa soal uraian/essay. Tes dilakukan di akhir pembelajaran (post test)

dengan tujuan untuk mengukur kemampuan penalaran logis matematis siswa pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes yang diberikan mengacu kepada

indikator kemampuan penalaran logis matematis yang akan dicapai, yaitu

memperkirakan jawaban beserta alasannya, menarik kesimpulan berdasarkan

aturan tertentu, dan menyusun analisis atau sintesa suatu masalah. Berikut adalah

kisi-kisi instrumen tes kemampuan penalaran logis matematis:

Tabel 3.2

Kisi- Kisi Instrumen Tes Kemampuan Penalaran Logis Matematis

Kompetensi Dasar Indikator

Penalaran Logis Indikator Kompetensi

Nomor

Soal

Mengaitkan rumus

keliling dan luas

untuk berbagai jenis

segiempat (persegi,

persegipanjang,

belahketupat,

jajargenjang,

trapesium, dan

layang-layang) dan

Memperkirakan

jawaban beserta

alasannya

Memperkirakan jawaban

dan proses solusi dari

masalah yang berkaitan

dengan keliling atau luas

segiempat.

2b

Memperkirakan jawaban

dan proses solusi dari

masalah yang berkaitan

dengan keliling atau luas

4

Page 31: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

46

segitiga. segitiga.

Menarik

kesimpulan

berdasarkan

aturan tertentu

Menarik kesimpulan dari

masalah yang berkaitan

dengan keliling atau luas

segiempat.

3

Menarik kesimpulan dari

masalah yang berkaitan

dengan keliling atau luas

segitiga.

6

Menyusun

analisis atau

sintesa suatu

masalah

Menyusun analisis dan

sintesa masalah

kontekstual yang

berkaitan dengan keliling

atau luas segiempat.

1, 2a

Menyusun analisis dan

sintesa masalah

kontekstual yang

berkaitan dengan keliling

atau luas segitiga.

5

Jumlah Soal 6

Untuk mengetahui hasil kemampuan penalaran logis matematis siswa

diperlukan pedoman penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal.

Pedoman penskoran tes kemampuan penalaran logis yang digunakan pada

penelitian ini disajikan dalam tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Pedoman Penskoran Tes Penalaran Logis Matematis

Indikator Kriteria Skor

Memperkirakan jawaban

beserta alasannya

Memberikan perkiraan jawaban beserta

alasan yang logis dan tepat. 4

Tidak memberikan perkiraan namun 3

Page 32: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

47

memberikan jawaban yang logis sehingga

menghasilkan sebuah kesimpulan yang

tepat

Tidak memberikan perkiraan jawaban serta

jawaban yang diberikan kurang logis

sehingga menghasilkan kesimpulan yang

kurang tepat

2

Tidak memberikan perkiraan jawaban serta

jawaban yang diberikan tidak logis

sehingga menghasilkan kesimpulan yang

tidak tepat

1

Tidak menjawab/tidak ada perkiraan dan

alasan yang diberikan. 0

Menarik kesimpulan

berdasarkan aturan

tertentu

Menarik kesimpulan dengan tepat

berdasarkan informasi dan fakta yang

diketahui.

4

Menarik kesimpulan berdasarkan informasi

dan fakta yang diketahui, tetapi kurang

tepat.

3

Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan

tidak berdasarkan informasi dan fakta yang

diketahui.

2

Menarik kesimpulan yang tepat, tetapi

tidak berdasarkan informasi dan fakta yang

diketahui.

1

Tidak menjawab/tidak ada kesimpulan

yang dihasilkan. 0

Menyusun analisis atau

sintesa suatu masalah

Memberikan analisis secara tepat dan jelas

serta menyelesaikan masalah sesuai fakta

yang diketahui

4

Page 33: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

48

Memberikan analisis secara tepat dan jelas

tetapi menyelesaikan masalah tidak sesuai

fakta.

3

Memberikan analisis yang kurang tepat

atau kurang jelas, tetapi menyelesaikan

masalah sesuai dengan fakta yang

diketahui.

2

Memberikan analisis yang tidak tepat atau

tidak jelas serta menyelesaikan masalah

tidak sesuai dengan fakta yang diketahui

1

Tidak memberikan analisis dan tidak

menyelesaikan masalah 0

Instrumen tes kemampuan penalaran logis diberikan kepada kelompok

eksperimen dan kontrol pada akhir pembelajaran (post test). Sebelum instrumen

penelitian ini digunakan, dilakukan pengujian terlebih dahulu berupa uji validitas,

reliabilitas, serta uji untuk mengetahui daya beda dan tingkat kesukaran soal.

1. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen

tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. 2 Pada

penelitian ini, uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

yang digunakan mampu mengukur kemampuan penalaran logis matematis

siswa. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan

perangkat lunak SPSS. Instrumen dikatakan valid apabila nilai sig (2-tailed) <

0,05, sebaliknya apabila nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka instrumen dikatakan

tidak valid.

2 Ibid., h. 228.

Page 34: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

49

Cara lain untuk mengetahui validitas suatu instrumen adalah dengan

melihat Pearson Correlation. Instrumen dikatakan valid jika terdapat * atau

** pada nilai Pearson Correlation. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen

kemampuan penalaran logis matematis disajikan dalam tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Penalaran Logis Matematis

No. Soal Validitas

Keterangan Pearson Correlation Sig (2-tailed)

1 0,827** 0,000 Valid

2a 0,833** 0,000 Valid

2b 0,749** 0,000 Valid

3 0,578** 0,000 Valid

4 0,727** 0,000 Valid

5 0,566** 0,000 Valid

6 0,782** 0,000 Valid

2. Uji Reliabilitas

Langkah selanjutnya setelah melakukan uji validitas adalah dengan

melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan

instrumen. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila

instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali

hasilnya sama atau relatif sama. 3 Uji reliabilitas yang dilakukan dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha pada perangkat

lunak SPSS.

Kriteria menurut Guildford dalam menginterpretasikan derajat reliabilitas

instrumen disajikan dalam tabel 3.5 berikut:4

3 Ibid., h. 229-230 4 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika, (Karawang: PT Refika Aditama, 2015), h.206.

Page 35: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

50

Tabel 3.5

Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Korelasi Interpretasi Reliabilitas

0,90 ≤ 𝑟 ≤ 1,00 Sangat tinggi Sangat baik

0,70 ≤ 𝑟 < 0,90 Tinggi Baik

0,40 ≤ 𝑟 < 0,70 Sedang Cukup

0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah Buruk

𝑟 < 0,20 Sangat rendah Sangat buruk

Rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen kemampuan penalaran logis

matematis disajikan dalam tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Penalaran Logis

Matematis

Variabel Hasil Uji Keterangan

Kemampuan penalaran

logis matematis 0,847 Derajat reliabilitas baik

3. Uji Daya Pembeda

Tujuan dilakukannya uji daya beda butir soal adalah untuk mengetahui

perbedaan kemampuan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dan

kemampuan rendah. Uji daya beda butir soal dalam penelitian ini

menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:5

𝐷𝑝 =𝐵𝐴𝐽𝐴−𝐵𝐵𝐽𝐵

Keterangan:

𝐷𝑝 : Daya pembeda butir

𝐵𝐴 : Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

5 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014), Ed. 1,

Cet. 1, h.241.

Page 36: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

51

𝐵𝐵 : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

𝐽𝐴 : Banyaknya siswa kelas atas

𝐽𝐵 : Banyaknya siswa kelas bawah

Klasifikasi Interpretasi daya beda butir soal yang menjadi acuan dalam

penelitian ini tersaji dalam tabel 3.7 berikut:6

Tabel 3.7

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Dp Interpretasi Daya Beda

𝐷𝑝 ≤ 0,00 Sangat buruk

0,00 < 𝐷𝑝 ≤ 0,20 Buruk

0,20 < 𝐷𝑝 ≤ 0,40 Cukup

0,40 < 𝐷𝑝 ≤ 0,70 Baik

0,70 < 𝐷𝑝 ≤ 1,00 Sangat baik

Rekapitulasi hasil uji daya beda instrumen kemampuan penalaran logis

matematis disajikan dalam tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Uji Daya Beda Instrumen Kemampuan Penalaran

Logis Matematis

Nomor Soal Hasil Daya Beda Keterangan

1 0,375 Cukup

2a 0,375 Cukup

2b 0,388 Cukup

3 0,138 Buruk

4 0,388 Cukup

5 0,097 Buruk

6 0,388 Cukup

6 Ibid., h.243.

Page 37: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

52

4. Uji Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran perlu dilakukan karena bertujuan untuk

mengklasifikasikan tingkat kesukaran tiap butir soal, apakah soal tersebut

termasuk ke dalam soal yang mudah, sedang atau sulit. Untuk mengetahui

taraf kesukaran instrumen kemampuan penalaran logis matematis, digunakan

rumus berikut dalam perhitungannya:7

𝑃 =𝐵

𝐽

Keterangan :

P = taraf kesukaran

B = banyak subjek yang menjawab betul

J = banyak subjek yang mengikuti tes

Jika telah menemukan nilai P maka selanjutnya menginterpretasikan

taraf kesukaran tiap butir tes seperti pada tabel 3.9 berikut:8

Tabel 3.9

Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran

Nilai P Interpretasi

𝑃 = 0,00 Sangat sukar

0,00 < 𝑃 ≤ 0,30 Sukar

0,30 < 𝑃 ≤ 0,70 Sedang

0,70 < 𝑃 < 1,00 Mudah

𝑃 = 1,00 Sangat mudah

Rekapitulasi hasil uji taraf kesukaran instrumen kemampuan penalaran

logis matematis disajikan dalam tabel 3.10 berikut:

7 Ibid., h.246. 8 Ibid.

Page 38: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

53

Tabel 3.10

Rekapitulasi Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan

Penalaran Logis Matematis

Nomor Soal Taraf Kesukaran Keterangan

1 0,534 Sedang

2a 0,319 Sedang

2b 0,243 Sukar

3 0,222 Sukar

4 0,361 Sedang

5 0,090 Sukar

6 0,347 Sedang

Setelah diperoleh hasil uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda dan uji taraf

kesukaran, peneliti memutuskan untuk menggunakan 6 butir soal dari 7 butir soal

yang valid, yaitu butir soal nomor 1, 2a, 2b, 3, 4, 6. Adapun butir soal nomor 3

yang memiliki daya beda yang buruk diperbaiki dengan mengubah redaksi bahasa

dalam soal. Adapun soal tersebut memuat masing-masing satu indikator

kemampuan penalaran logis matematis. Indikator memperkirakan jawaban beserta

alasannya diwakili oleh soal nomor 2b dan 4, Indikator menarik kesimpulan

berdasarkan aturan tertentu diwakili oleh soal nomor 3 dan 6, serta indikator

menyusun analisis atau sintesa suatu masalah diwakili oleh soal nomor 1 dan 2a.

Rekapitulasi hasil analisis instrumen kemampuan penalaran logis matematis

disajikan dalam tabel 3.11 berikut:

Page 39: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

54

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Kemampuan Penalaran Logis

Matematis

No.

Soal Validitas

Daya

Pembeda

Taraf

Kesukaran Reliabilitas Keterangan

1 Valid Cukup Sedang

Tinggi

(Tetap/Baik)

Digunakan

2a Valid Cukup Sedang Digunakan

2b Valid Cukup Sukar Digunakan

3 Valid Buruk Sukar

Digunakan

dengan

perbaikan

4 Valid Cukup Sedang Digunakan

5 Valid Buruk Sukar Tidak

digunakan

6 Valid Cukup Sedang Digunakan

F. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti memperoleh data kemampuan penalaran logis matematis

siswa, langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menggunakan

perangkat lunak SPSS. Data yang dimaksud dalam penelitian ini berupa skor yang

diperoleh siswa dari post-test yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan jenis serta jumlah soal yang sama. Kemudian hasil dari data yang

telah diolah akan dianalisis sehingga dapat menjawab rumusan masalah dan

mengambil kesimpulan dari hipotesis penelitian yang telah ditetapkan.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan

statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul, sedangkan statistik inferensial

digunakan untuk menganalisis data sampel yang hasilnya diberlakukan untuk

Page 40: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

55

populasi. 9 Statistik inferensial dalam penelitian ini berupa pengujian hipotesis

mengenai perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji-t. Sebelum melakukan

pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri

dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji prasyarat pertama yang harus dilakukan sebelum memasuki uji

hipotesis adalah uji normalitas. Uji normalitas dilakukan pada hasil post-

test yang bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Oleh karena itu, hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi norrmal

Jumlah sampel dalam penelitian ini untuk tiap kelasnya kurang dari

50 orang. Oleh sebab itu, uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji Shaphiro-Wilk dengan perangkat lunak SPSS pada taraf

siginifikansi = 5%. Hal ini dilakukan karena jumlah sampel pada tiap

kelas kurang dari 50 dimana telah diketahui bahwa uji Shapiro-Wilk

memiliki tingkat keakuratan yang lebih kuat pada jumlah sampel yang

kurang dari 50.10

Uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS akan

menghasilkan output yang didalamnya terdapat tabel Test of Normality.

Untuk memutuskan hipotesis mana yang berlaku, digunakan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:11

1) Jika nilai sig. atau (p-value) > (0,05) maka H0 diterima yaitu

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alabeta, 2008), h. 207-209. 10 Karunia Eka, op. Cit., h. 243. 11 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h.157.

Page 41: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

56

2) Jika nilai sig. atau (p-value) (0,05) maka H0 ditolak yaitu sampel

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas (Uji Kesamaan Dua Varians)

Uji prasyarat yang kedua adalah uji homogenitas yang dilakukan

pada hasil post-test guna untuk mengetahui apakah kedua kelompok

berasal dari populasi dengan varians yang sama (homogen) atau tidak.

Oleh karena itu, hipotesis statistik yang dirumuskan adalah sebagai

berikut:

H0: varians kedua kelompok sama atau data homogen

H1: varians kedua kelompok berbeda atau data tidak homogen

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Way

ANOVA pada perangkat lunak SPSS dengan taraf signifikansi = 5%

yang akan menghasilkan output berupa tabel Test of Homogenity of

variances. Untuk menentukan hipotesis yang dipilih, digunakan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai sig. atau (p-value) > (0,05) maka H0 diterima yaitu

varians kedua kelompok sama atau data homogen

2) Jika nilai sig. atau (p-value) (0,05) maka H0 ditolak yaitu varians

kedua kelompok berbeda atau data tidak homogen

2. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat analisis, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan uji hipotesis. Jika uji prasyarat analisis yang dilakukan

menunjukkan populasi berdistribusi normal dan data homogen, maka

pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik Independent Sample T-Test.

Namun, jika hasil uji prasyarat analisis menunjukkan populasi tidak

berdistribusi normal atau tidak homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan

dengan teknik Mann-Whithney U-Test. Uji hipotesis ini menggunakan

perangkat lunak SPSS dengan taraf signifikansi = 5%. Pengambilan

Page 42: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

57

keputusan terkait hipotesis yang diterima mengacu kepada nilai Sig. pada

output yang dihasilkan dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai sig. atau (p-value) > (0,05) maka H0 diterima

2) Jika nilai sig. atau (p-value) (0,05) maka H0 ditolak

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik untuk pengujian hipotesis menggunakan uji satu pihak

adalah sebagai berikut:

H0 : 𝜇1 = 𝜇2

H1 : 𝜇1 > 𝜇2

Keterangan:

𝜇1 = rata-rata kemampuan penalaran logis siswa kelas eksperimen

𝜇2 = rata-rata kemampuan penalaran logis siswa kelas kontrol

Ho = rata-rata kemampuan penalaran logis siswa kelas eksperimen sama dengan

rata-rata kemampuan penalaran logis siswa kelas kontrol.

H1 = rata-rata kemampuan penalaran logis siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dari rata - rata kemampuan penalaran logis siswa kelas kontrol.

Page 43: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan penelitian mengenai pengaruh

metode write to learn (WTL) terhadap penalaran logis matematis siswa yang telah

dilaksanakan di MTsN 5 Jakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan penalaran logis matematis siswa yang proses

pembelajarannya menggunakan metode write to learn (WTL) tergolong

cukup baik dengan pencapaian tertinggi terdapat pada indikator

menyusun analisis atau sintesa suatu masalah.

2. Kemampuan penalaran logis matematis siswa yang proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik tergolong cukup

rendah dengan pencapaian terendah terdapat pada indikator

memperkirakan jawaban beserta alasannya.

3. Kemampuan penalaran logis matematis siswa yang proses

pembelajarannya menggunakan metode WTL lebih baik daripada

kemampuan penalaran logis matematis siswa yang proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik.

B. Saran

Selama proses penelitian berlangsung, terdapat beberapa saran yang peneliti

temukan, diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kemampuan

penalaran logis matematis siswa yang proses pembelajarannya

Page 44: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

82

menggunakan metode WTL lebih baik daripada kemampuan penalaran

logis matematis siswa yang proses pembelajarannya menggunakan

pendekatan saintifik. Oleh karena itu, metode WTL dapat menjadi salah

satu pilihan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

matematika untuk megembangkan kemampuan penalaran logis

matematis siswa.

2. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode WTL membutuhkan

waktu yang cukup lama, karena terdapat enam langkah. Oleh karena itu,

sebaiknya penggunaan pembelajaran ini didesain dengan baik dengan

mempertimbangkan alokasi waktu yang disediakan, sehingga proses

pembelajaran dapat selesai tepat waktu.

3. Penelitian ini dilakukan hanya untuk melihat pengaruh metode WTL

terhadap penalaran logis matematis siswa hanya sebatas pada materi

bangun datar. Oleh karena itu, sebaiknya penelitian juga dilakukan pada

materi lain dan juga mengukur kemampuan matematika yang lain.

4. Sebaiknya penelitian ini dilakukan pada kelas yang jumlah siswanya

sedikit, karena peneliti tidak dapat mengontrol seluruh kelompok dengan

jumlah siswa yang terlalu banyak.

Page 45: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

83

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah. “Analisis Kemampuan Penalaran Logis Mahasiswa Program Studi

Pendidikan matematika pada mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika”,

Jurnal Ilmiah DIKDAYA, t.t..

Anggriamurti, Ranty Aditya. “Pembelajaran Transformasi Geometri dengan

Pendekatan Konstruktivis untuk Meningkatkan Penalaran Logis Siswa

Kelas XII SMA BPI 2 Bandung”, home.matematika.upi.edu/wp-

content/uploads/2009/09/ARTIKEL.pdf, 30 Agustus 2017.

APA. APA Dictionary of Psychology. England: APA, 2015.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar Isi, Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta: BSNP, 2006.

Bancong, Hartono dan Subaer. “Profil Penalaran Logis Berdasarkan Gaya Berpikir

dalam Memecahkan Masalah Fisika Peserta Didik”, Jurnal pendidikan IPA

Indonesia, 2013.

Chairani, Zahra. Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika.

Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Conrad, Rita-Marie. “Assessing Collaborative Learning”, dalam Patricia Rogers

(eds.), Encyclopedia of Distance Learning. USA: IGI Global, 2009.

Faturrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar – Stratei

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum

& Konsep Islam. (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.

Genlott, Annika Agélii dan Åke Grönlund. Closing the gaps-Improving literacy

and mathematics by ict-enhanced collaboration, Computers and Education,

vol. 99.

----------------------------. Improving literacy skills through learning reading by

writing: the iWTR method presented and tested, Computers and Education,

vol. 67.

Page 46: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

84

Grønmo, Liv Sissel, dkk.. “TIMSS 2015 Mathematics Framework”, dalam Ina V.S.

Mullis dan Michael O. Martin, ed., TIMSS 2015 Assessment Frameworks,

USA: IEA, 2013.

Hamid, Sholeh. Metode Edutainment. Jogjakarta: DIVA Press, 2011.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet. ke-1, 2014.

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika, Ed. 1, Cet. 1. Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2014.

Hidayati, Kurnia. Pengaruh Kemampuan Penalaran Logika Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di STAIN

Ponorogo, Kodifikasia, vol. 7 No. 1 Tahun 2013.

Ireson, Judy “Cognitive Development”, dalam Susan Capel, dkk., ed., Learning to

Teach in the Secondary School,4th ed.. Oxon: Routledge, 2005.

Jacob, C.. Logika Informal: Pengembangan Penalaran Logis,

http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MAT

EMATIKA/194507161976031-

CORNELIS_JACOB/ARTIKEL_PENHIB.pdf , 2017.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.

Kemendikbud. “Permendikbud No. 58 Tahun 2014”,

http://jdih.kemdikbud.go.id/new/public/produkhukum/134/detail, 8 Januari

2018.

----------------------------. Permendikbud no 103 Tahun 2014: Pembelajaran pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta, Kemdikbud, 2018.

Khuluq, M. Husnul. “Bernalar Logis”, dalam Yusuf Hartono, ed., Matematika:

Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

King, Laura A.. Psikologi Umum, Terj. dari The Science of Psychology: An

Apprecciative View oleh Brian Marwensdy. Jakarta: Salemba Humanika,

2010.

Langton, Nancy dkk.. Organizational Behaviour: Concepts, Controversies,

Applications (Seventh Canadian Edition). USA: Pearson Canada Inc., 2016.

Page 47: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

85

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. Penelitian

Pendidikan Matematika. Karawang: PT Refika Aditama, 2015.

Ling, Jonathan dan Jonathan Catling. Psikologi Kognitif, Terj. dari Psychology

Express: Cognitive Psychology. Jakarta: Erlangga, 2012.

Mahmudi, Ali. “Pembelajaran Kolaboratif”, Makalah disampaikan pada seminar

nasional MIPA 2006, FMIPA UNY, Yogyakarta, 1 Agustus 2006.

Melkun, Cheryl Hawkinson. “Working with Groups Online: Collaborating with

Web Conferencing” dalam Kathleen M. Hunzer (ed.), Collaborative

Learning and Writing. USA: McFarland & Company, 2012.

Mesiono. “Ability Kepemimpinan Kepala Madrasah”, dalam Asrul Daulay (ed),

Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana Publishing,

2012.

Mujahidin, Firdos. Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2017.

Mullis, Ina V.S., dkk.. “TIMSS 2015 International Results in Mathematics”, IEA,

timss2015.org/download-center, l8 Oktober 2017.

OECD. “Country Note - Results from PISA 2015”,

https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf, 24 Agustus 2017.

----------------------------, PISA 2015 Assesment and Analitical Framework, (Paris:

OECD Publishing, 2016)

Offirstson, Topik. Aktivitas Pembelajaran Matematika melalui Inkuiri Berbantuan

Software Cinderella. Yogyakarta: Deepublish, 2014.

Posamentier, Alfred S. dan Stephen Krulik. Problem-Solving Strategies for

Efficient and Elegant Solutions: A Resource for the Mathematics Teacher.

California: Corwin Press, 1998.

Ruseffendi. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya

dalam Penajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: PT.

Tarsito, 2006.

Rusman. Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2017.

Page 48: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45175/1/NURUL... · SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman,

86

Shahnaz, dkk.. Kemampuan Penalaran Siswa pada Pembelajaran Matematka

Menggunakan Model Problem Based Learning di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 1 Palembang, Jurnal Edukasi, vol. 5 no. 10, PPPPTK 2014.

Sidharta, Arief. Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan

Telaah. Bandung: PT Refika Aditama, 2016.

Solso, Robert L., dkk., Psikologi Kognitif, Terj. dari Cognitive Psychology oleh

Mikael Rahardanto dan Kristianto Batuadji, Jakarta: Erlangga, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alabeta, 2008.

Sukardjono. Hakekat dan Sejarah Matematika. Jakarta:Universitas Terbuka, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Sumarmo, Utari. Kumpulan Makalah: Berpikir dan Disposisi Matematika serta

Pembelajarannya. Bandung: UPI, 2013.

----------------------------. “Mengembangkann Instrumen Untuk Mengukur High

Order Mathematical Thinking Skills”, Makalah disampaikan pada

Workshop Pendidikan Matematika UIN Jakarta, Jakarta, 22 Oktober 2014.

Surajiyo, dkk.. Dasar-dasar Logika. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Susanna, Discrete Mathematics: An Introduction to Mathematical Reasoning.

USA: Brooks/Cole, 2011.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Thobroni, M.. Belajar & Pembelajaran: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, t.t..

Turmudi. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika. T.tp.: Leuser

Cita Pustaka, 2008.

Walle, John A. Van de. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Edisi Keenam,

Terj. dari Elementary and Middle School Mathematics Sixth Edition oleh

Suyono. Jakarta: Erlangga, 2008.

Wilson, Patricia S., ed.. Research Ideas for the Classroom: High school

mathematics. New York: Macmillan Publishing Company, 1993.