skripsi - core.ac.uk · pada media padat (na), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam...

19
i SKRIPSI NI’MAH SEPTI WULANDARI PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI 2% V/V PADA PINSET ANATOMI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Upload: phungphuc

Post on 11-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

i

SKRIPSI

NI’MAH SEPTI WULANDARI

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP

EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI

(COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,

PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE)

KONSENTRASI 2% V/V PADA PINSET ANATOMI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

ii

Lembar Pengesahan

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

iii

Lembar Pengujian

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―PENGARUH

WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (

COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS,

BENZALKONIUM CHLORIDE ) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI‖

untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang

memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan

baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. M. Agus Syamsur Rijal, SSi., Msi., sebagai Pembimbing I dan Drs. H. Achmad Inoni,

Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing

dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik

kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Arina Swastika, S. Farm, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt. sebagai Tim

Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi

yang telah saya kerjakan.

3. Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang khusunya Bapak Sugiyartono, M.Sc. Apt. yang telah mendidik

dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

6. Bapak Heru Prabowo Hadi, S.Farm, Apt. sebagai kepala CSSD Rumah Sakit UMM yang

telah membimbing dan memberikan desinfektan yang kami teliti.

7. Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik: Mas

Ferdi, Mbak Evita, Mbak Fat, dan Pak Joko yang banyak membantu saya.

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

v

8. Sovia Aprina Basuki, M.Si. Apt., sebagai Kepala Laboratorium Farmasi yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Akhmad Sobrun Jamil, SSi., MP, sebagai wakil Dosen Wali yang telah banyak memberi

arahan, bimbingan dan masukan mengenai perkuliahan.

10. Bapak, Ibu, Adik, Tante, Mbah ibu, Mbah Budhe, Om dan Keluarga. Terimakasih yang

sebesar-besarnya atas kasih sayang, perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan

moral maupun materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk

membuat kalian bahagia.

11. Teman-teman skripsi Steril: Maya, Icha, Putri, Indah dan Eko. Terimakasih untuk

kerjasama, suka duka perjuangan kita, semangat, dukungan, masukan, kritikan juga doa.

Tetap menjadi keluarga selamanya.

12. Sahabat-sahabatku tersayang Tyas, Rinda, Igun, Dhanif, mas Nana. Terimakasih sudah

menjadi keluarga baru yang menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan

dukungan selama di Malang.

13. Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita selama 4

tahun ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas bantuan, dukungan,

semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian.

Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita

semua. Amin. Terimakasih .

Malang, 14 Juni 2014

Ni’mah Septi W.

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

vi

Ni’mah Septi Wulandari

RINGKASAN

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS

DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,

PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI

2%V/V PADA PINSET ANATOMI

Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah

waktu perendaman atau durasi perendaman. Hal ini dikarenakan, apabila saat melakukan proses

desinfeksi, waktu perendaman yang singkat akan menyebabkan mikroorganisme belum terbunuh

secara maksimal sehingga proses desinfeksi gagal. Sebaliknya, apabila saat melakukan proses

desinfeksi, waktu perendaman lama akan menyebabkan korosi pada alat dan kurang efisiennya

pemakaian alat bedah sehingga pemanfaatan alat akan berkurang. Oleh karena itu efisiensi waktu

perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses desinfeksi berjalan maksimal sehingga

sterilitas alat bisa dijamin.

Penelitian ini mengenai pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitaas desinfektan

kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid)

konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomi. Penelitian ini diawali dengan uji control lingkungan

(Laminar Air Flow Cabinet), uji fertilitas media, uji sterilitas media, kontrol aseptis (meliputi uji

sterilitas larutan homogenizer, uji sterilitas cairan pembilas, dan uji sterilitas pinset anatomi),

serta optimasi penyiapan sampel. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah pinset anatomi

yang telah direndam oleh desinfektan kombinasi konsentrasi 2% v/v pada waktu tertentu.

Pengambilan sampel dilakukan dengan jumlah replikasi 3 kali.

Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air Flow Cabinet

dengan kontrol suhu ruangan 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui proses

kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan tanpa

desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3 menit, dan

4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Metode yang digunakan adalah metode

celup dimana dilakukan pencelupan pada pinset dalam larutan homogenizer (pepton water) dan

kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Penanaman sampel dilakukan dengan cara

inokulasi langsung pada media padat (NA) setelah dilakukan pengenceran sampel kemudian

dilakukan inkubasi.

Inkubasi dilakukan selama 48 jam pada suhu 37 oC, setelah masa inkubasi media padat

(NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang dipilih dan dihitung adalah

mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni sampel yang didapat

dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per ml). Waktu perendaman

mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang hidup. Waktu yang diperlukan membunuh 90%

bakteri pada suhu konstan disebut parameter D, dimana dapat dijadikan parameter keefektifan

suatu desinfektan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi

kombinasi konsentrasi 2% v/v adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda

kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata

koloni bakteri.

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

vii

ABSTRAK

PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS

DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE,

PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI

2%V/V PADA PINSET ANATOMI

NI’MAH SEPTI WULANDARI

Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah

waktu perendaman. Efisiensi waktu perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses

desinfeksi berjalan maksimal sehingga sterilitas alat bisa dijamin. Penelitian ini bertujuan untuk

menetapkan waktu perendaman yang efektif terhadap efektifitas desinfektan kombinasi

(cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) konsentrasi 2%

v/v pada pinset anatomis. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air

Flow Cabinet dengan kontrol suhu 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui

proses kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan

tanpa desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3

menit, dan 4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran, Metode yang digunakan adalah metode

shaking dimana dilakukan setelah pinset dicelupkan dalam larutan homogenizer dan kemudian

dilakukan pengenceran pada sampel. Penaman sampel dilakukan dengan cara inokulasi langsung

pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC.

Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang

dipilih dan dihitung adalah mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni

sampel yang didapat dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per cawan). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi kombinasi konsentrasi 2% v/v

adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda kontaminasi bakteri yang dapat

dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata koloni bakteri.

Kata kunci : Efektifitas waktu perendaman, Desinfektan Kombinasi konsentrasi 2% v/v, Pinset

anatomi, Angka Lempeng Total.

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

viii

ABSTRACT

EFFECT OF IMMERSION TIME ON THE EFFECTIVENESS OF

COMBINATION DISINFECTANT (COCOSPROPYLENE DIAMINE

GUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE)

AT CONCENTRATION 2% V/V ON ANATOMICAL TWEEZER

NI’MAH SEPTI WULANDARI

One of the critical factors that influence the effectiveness of the disinfectant is the

immersing time. Efficiency of immersing time is necessary to ensure disinfection process

running well. This study was establishing an effectiveness of immersing time on the

effectiveness of combination disinfectants (cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium choride) at concentration 2% v/v on anatomical tweezer.

Sampling was done in the Laminar Air Flow Cabinet at 30oC, aseptic. Sampling was divided into

two treatment after going through the process of contamination with Staphylococcus aureus, it

was done without and with disinfection process. Disinfection process was done by immersing

time for 1, 2, 3, and 4 minutes. Then, the dilution step, the method that used was the shaking

method which tweezer was dye in a homogenizer solution and then the sample was diluted.

Sampling was done by direct inoculation on solid medium (NA), then sample was incubating for

48 hours at 37 oC. After incubating period, solid media (NA) was observed for growing number

of microbial colonies. NA was selected and counted which was the number of colonies

containing between 30 to 300. Then, colonies sample could be calculated as Total Plate Count

(number of colonies on plate). The result is showed that the effectiveness of a combination

disinfectant at concentration of 2% v/v is 4 minutes that can be seen from the absence of

turbidity and real growth of bacterial colonies.

Keywords : Effectiveness of immersion time, Combination disinfectants concentration of 2%

v/v, Anatomical tweezer, Total Plate Count

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

ix

DAFTAR SINGKATAN

ADN : Acid Deoxyribonucleic

ALT : Angka Lempeng Total

AOHC : American Occupational Health Conference

APHA : American Public Health Association

BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

CFU : Coloni Form Unit

Cl : Clorin

CPOB : Cara Pembuatan Obat Yang Baik

Depkes : Departemen Kesehatan

DTT : Desinfektan Tingkat Tinggi

FDA : Food and Drug Administration

HBV : Hepatitis B Virus

HCl : Asam Hidroklorida

HCV : Hepatitis C Virus

HIV : Human Imonudeficiency Virus

HOCl : Asam Hipoklorit

IAOP : Infeksi Aliran Darah Primer

ILO : Infeksi Luka Operasi

ISK : Infeksi Saluran Kemih

ISO : Internasional Organisation of Standadisation

LAFC : Laminar Air Flow Cabinet

MIC : Minimun Inhibor Concentration

MPN : Most Probable Number

NA : Nutrient Agar

pH : Potential of Hydrogen

RI : Republik Indonesia

SH : Sulfhidril

UV : Ultraviolet

ZnCl2 : Zink Klorida

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ........................................................................................................................................... .i

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... .....ii

LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................................................... .....iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ .....iv

RINGKASAN .......................................................................................................................... .....vi

ABSTRAK .............................................................................................................................. .....vii

ABSTRACT ........................................................................................................................... .....viii

DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... .....ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................x

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. .xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................................3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................................3

1.4. Hipotesis .........................................................................................................................3

1.5. Manfaat Penelitian ..........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................................4

2.1. Tinjauan Tentang Desinfektan ........................................................................................4

2.1.1 Definisi Desinfektan ............................................................................................4

2.1.2 Mekanisme Kerja Desinfektan ............................................................................5

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Desinfektan ..........................................8

2.1.4 Kinematika Inaktivasi Mikroorganisme .............................................................9

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xi

2.1.5 Pengujian Desinfektan .......................................................................................10

2.2. Tinjauan Desinfektan Kombinasi ..................................................................................11

2.2.1 Tinjauan Fisika Kimia Desinfektan Kombinasi ................................................11

2.3. Tinjauan Tentang Instrumen Bedah ..............................................................................16

2.3.1 Pengenalan Alat Bedah ......................................................................................16

2.3.2 Pinset .................................................................................................................17

2.4. Tinjauan Tentang Proses Pencegahan Infeksi ...............................................................18

2.4.1 Definisi menurut Linda et al, (2004) .................................................................18

2.4.2 Tinjauan Teknik Aseptis ....................................................................................19

2.5.Tinjauan Tentang Mikroorganisme Kontaminan .........................................................21

2.5.1 Infeksi Nosokomial ...........................................................................................22

2.5.2 Sumber Kontaminasi .........................................................................................22

2.5.3. Faktor-foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Mikroorganisme ..................................................................................................23

2.5.4. Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................24

2.6 Metode Pengujian Sampel .............................................................................................25

2.6.1 Metode Sampling ...............................................................................................25

2.6.2 Larutan Pengencer Sampel ................................................................................25

2.6.3 Mikroba Uji .......................................................................................................25

2.6.4 Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................26

2.6.5 Metode Perhitungan Mikroba ............................................................................26

2.6.6 Media Uji ...........................................................................................................28

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................................................29

3.1 Uraian Konseptual .........................................................................................................29

3.2 Skema Kerangka Konseptual .......................................................................................31

BAB IV METODE PENELITIAN ..............................................................................................32

4.1. Desain Penelitiaan .........................................................................................................32

4.2. Lokasi Penelitian ...........................................................................................................32

4.3 Waktu Penelitian ...........................................................................................................32

4.4. Bahan dan Alat ..............................................................................................................32

4.4.1 Bahan .................................................................................................................32

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xii

4.4.2 Alat ....................................................................................................................33

4.5. Metode Kerja .................................................................................................................33

4.6. Cara Kerja......................................................................................................................35

4.6.1. Persiapan Penelitian ............................................................................................35

4.6.2. Penyiapan Larutan Desinfektan Kombinasi ............................................36

4.6.3. Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................37

4.6.4. Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif)………………… ....................................38

4.6.5. Uji Sterilitas pada Pinset Anatomi ………………… .........................................38

4.6.6. Uji Sterilitas Larutan Homogenizer (Larutan Pepton

water)………………… ......................................................................................38

4.6.7. Uji Sterilitas Cairan Pembilas ………………… ................................................38

4.6.8. Uji Kontrol Lingkungan ...................................................................................39

4.6.9 Penyiapan Sampel .............................................................................................39

4.6.10 Uji Penurunan Jumlah Mikroba .........................................................................39

BAB V HASIL PENELITIAN .....................................................................................................43

5.1. Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas ........44

5.2. Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................45

5.3. Hasil Uji Sterilitas Media ( Kontrol Negatif) ...............................................................46

5.4. Hasil Uji Sterilitas larutan homogenizer (larutan peptone water) ................................46

5.5. Hasil Uji Sterilitas cairan pembilas ...............................................................................47

5.6. Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi ...............................................................................47

5.7 Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah

Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v ..................................48

BAB VI PEMBAHASAN..............................................................................................................50

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................56

7.1 Kesimpulan .....................................................................................................................56

7.2 Saran ...............................................................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… ......................................…..57

LAMPIRAN ............................................. .....................................................................................62

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Konsentrasi Hambat Minimum dari Benzalkonium klorida ...................................................16

II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih (Voigt,1995) ...............................................................................19

II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia .............................................................20

II.4 Batas Mikroba yang Disarankan Untuk Pemantauan Area Bersih Selama Kegiatan

Berlangsung (BPOM, 206) ..................................................................................................21

V.1 Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas

menggunakan Media Nutrient Agar ...................................................................................44

V.2 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Menggunakan Media Nutrient Agar ................45

V.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Menggunakan Media Nutrient Agar ..............46

V.4 Hasil Uji Sterilitas Larutan Homogenozer Menggunakan Media Nutrient Agar ...................46

V.5 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas Menggunakan Media Nutrient Agar ...........................47

V.6 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi Menggunakan Media Cair (Thioglikolat dan

Kasamino) ............................................................................................................................48

V.7 Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang

telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media

Nutrient Agar ......................................................................................................................49

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Struktur Kimia Phenoxypopanols (Sweetman,2007) ..........................................................13

2.2. Struktur Kimia Benzalkonium Chloride (Rowe, 2009) ......................................................13

3.1. Skema Kerangka Konseptual ..............................................................................................32

4.1. Skema Kerja Penelitian .......................................................................................................34

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................................62

2. Surat Pernyataan ....................................................................................................................63

3. Sertifikat Analisis Desinfectan Kombinasi ( Cocospropylene Diamineguanidine,

Phenoxypropanols, Benzalkonium Chloride) ......................................................................64

4. Sertifikat Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus ...........................................................65

5. Komposisi Media dan Larutan Homogenizer (Peptone Water) .............................................66

6. Proses Pengolahan Pinset Anatomi ........................................................................................67

7. Skema Kerja Pembuatan Media Padat (NA) .........................................................................68

8. Skema Kerja Pengenceran Sampel dengan Metode ALT ......................................................70

9. Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang

telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media PCA .72

10. Foto Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet ...............................................77

11. Foto Hasil Kontrol Asepik ...................................................................................................78

12. Foto Kontrol Suhu LAFC ....................................................................................................80

13. Foto Alat-alat dan Bahan Praktikum ....................................................................................81

14. Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme (cfu/cawan) yang Terdapat pada Pinset

Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene

diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) Konsentrasi 2% v/v

Menggunakan Media Nutrient Agar (NA) ............................................................................86

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Nurdin. 2011. Reaksi Analisa Protein. Telah diakses pada tanggal 8 Desember 2013.

http://skp.unair.ac.id/repository/Guru.

Agoes, G. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4. Bandung: ITB.

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi

keempat. Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik,

Jakarta: Badan POM.

British Medical Association. 1996. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian

Infeksi Silang .Jakarta: BukuKedokteran EGC

Brooks. G.F., Carrol. K.C., Buttel.J.S.,&Morse.S.A. 2007. Medical Microbiology. Edisi 24. MC

Graw.

Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Cady, Sharmaine S. 2012. Qualitative Analysis of Alcohols, Aldehydes, and Ketone. East

Stroudburg Univesity.

Centre for Healthcare Related Infection Surveillance and Prevention (CHRISP). 2008.

Desinfection and Sterilization Infection Control Guidelines. Queensland Health.

Chem International, Inc. 2013.Material Safety Data Sheet.22 Juli 2013. Diaksestanggal 18

Novermber 2013.

Committee For Veterinary Medicinal Product (CVMP). 2002. Note for Guidance on Quality of

Water for Pharmaceutical Use. London : The European Agency for Evaluation of

Medicinal Products.

Cooper and Gunn’s. 1975.Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth Edition.Pitman

Medical.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba

Medika.

Denyer, SP. And Baird, R.M., 2007. Guide Microbiological Control In Pharmaceuticals and

Medical Devices, 2th

ed., Boca Raton CRC Press, Taylor & Francis Group.

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xvii

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi

(Central Sterile Department /CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta:

DepartemenKesehatan RI.

Goff, Douglas. 2009. Dairy Science and Technology Education. Canada :University of

Guelph.

Greenberg, A. E., Clesceri, L., S., & Eaton, A. D. (Eds). 1992. Standards Method for The

examination of Water and Waste Water, 18th

ed. Washington, D.C.: APHA inc

Gunawan, Sulistia Gan, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI

Jawetz, E, Melnick J &alberg E. 1996.Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiologi).

Diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan Maulana RF. Edisi 20. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran ECG

Jawetz, E., Melnick J. L, Adelberg E. A., 2005. Review of Medical Microbiology, 14th

edition.

Lange Medical Publications: Los Altos-California.

Karakata, Sumiardi. 1992. Bedah Minor. Jakarta: Hipokrates.

L, J. Wickerham. 1951. Taxonomy of yeasts, p.11, dalam Technical bulletin no 1092. U. S.

Department of Agriculture. Washington, D.C.

Lachman. Leon, Herbert A. Lieberman, Joseph L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi

Industry. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi pendamping J. Kawira dan Iisaisyah. Edisi

Ketiga Jakarta: Universitas Indonesia.

Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: ANDI.

Mazzola, dkk. 2003. Determination of Decimal Reduction Time (D-value) of Chemical

Agents Used in Hospitals for Disinfection Purposes. Brazil : Department of

Biochemical and Pharmaceutical Technology, School of Pharmaceutical Sciences,

University of Sao Paulo.

Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2003. Determination of decimal reduction time (D value) of

chemical agents used in hospitals for disinfection purposes. University of Sao Paulo.

Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2009. Choice of sterilizing/disinfecting agent – determination of

the Decimal ReductionTime (D-Value). University of Sao Paulo.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xviii

Muttaqin, Arief dan Kumala Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, proses

dan Aplikasi. Jakarta : Salemba medika.

Nalco. 2009. Global Product Strategi Product Stewardship Summary. 15 September 2009.

Diakses tanggal 18 November 2013. http// www.nalco.com/.../N-Coco_Alkyl-1_3-

Propylenediamine_Acetate.pdf

Nealon, Thomas.F. dan William H.Nealon. 1996. Keterampilan Ilmu Bedah. Diterjemahkan

oleh dr Irene Winata dan dr Brahm U. Pendit. Jakarta : EGC.

Putra, Rahmat Ali. 2011. Tindakan Perawatan Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Luka

Pasca Bedah. Universitas Sumantera Utara.

Rao, Sridar P.N. Sterilization and Desinfection.Juni 2008. http//www.microrao.com/. Diakses

tanggal 23 Oktober 2013.

Rao,Sridhar P. N. 2008. Testing of Desinfectants.

www.microrao.com/micronates/pg/testing_of_desinfectans.pdf. Diakses tanggal 1 Juni

2014.

Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth edition.

London: Pharmaceutical Press.

Rutala, William A. and David J. Weber. 1997. Uses of Inorganic Hypochlorite ( Bleach ) in

Health-Care Facilities. Clinical Microbiologi Review. Vol. 10 No. 4, p. 597-610.

Rutala, William A. and David J. Weber. 2010. Guideline for Desinfection and Sterilization of

Prion-Contaminated medical Instrument. Infection Control and Hospital

Epidemioloy.Vol 31 No. 2.

Rutala, William A., David J. Weber, and TheHeallthcare Infection Control Practices Advisory

Committee (HICPAC). 2008. Guideline for Desinfection and Sterilization in Health

Facilities, 2008. USA: Depatement of Health and Human Service.

Schalffer, MD, Susan D, dkk. 2000. Pencegahan Infeksi & Praktik yang Aman. Editor:

Yasmin Asih S.kp, alih bahasa : Setiawan S,kp. Jakarta: EGC.

Siswandono dan Soekarjo B. 2008. Kimia Medisinal. Edisi 2 Surabaya: Universitas Airlangga

Press.

Soesilo, Slamet, dkk. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Somani, B. Sunil and Nitin W. Ingole. 2012. Formulation of Kinetic Model to Predict

Desinfection of Water by Using Natural Herbs- International Journal Inviromental

Science Vol. 2, No. 3. Amravati: Sant Gadge Baba Amravati University.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba

xix

Sugiartono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFA

Beta.

Sundararaj, T. 2004. Microbiology. Tamil Nadu Text Book Corporation.

Supartono, Basuki. 2003. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi

Silang. Jakarta: EGC.

Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical Press. pp:

577-578.

Thompson, SM., dkk. 2011. The Effect of Sterile Versus Non-steril Tourniquets on

Microbilogical Conolisation in Lower Limb Surgery. UK: RCS Advance

SugicalStandart.

Tietjen,Linda dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan

dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Praawirohardjo dan JNPKKR atau POGI dan JHPIEGO.

Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi Medik.

Malang :Bayumedia Publishing.

U.S Departement of Health and Human Service Food and Drug Administration. 2004. Guidance

for Industry, Sterile Drug Product Product Produced by Aseptic Processing—

Current Good Manufacturing Practice. Pharmaceutical CGMPs.

U.S. Food and Drug Administration. 1995. Bacteriological Analytical Manual. 3th

ed. AOAC,

Arlingtonh,VC.

Voigt, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi.Edisi V. Yogyakarta :Gadjah Mada University

Press.

Waluyo, lud., 2010. Teknik Dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi, Malang : UMM Press.

World Health Organization, Regional Office for South-East Asia and Regional Office for

Western Pasific. 2009. Practical Guidelines for Infection Control in Health Care

Fasilities. New Delhi: World Health Organization.