skoliosis

33
SKOLIOSIS Presentation by : Noveldi pitna.

Upload: noveldy-pitna

Post on 21-Jul-2015

94 views

Category:

Health & Medicine


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skoliosis

SKOLIOSIS

Presentation by : Noveldi pitna.

Page 2: Skoliosis

DEFINISI

• Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal(leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).

• Skoliosis ini biasanya membentuk kurva “C” atau kurva “S”.

Page 3: Skoliosis

ETIOLOGI

a. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatukelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulangrusuk yang menyatu.

b. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut:

• - Cerebral palsy

• - Distrofi otot

• - Polio

• - Osteoporosis juvenil

Page 4: Skoliosis

e. Faktor hormonal.

Defisiensi melatonin diajukan sebgai penyebab scoliosis. Sekresimelatonin pada malam hari menyebabkan penurunanprogresivitas scoliosis dibandingkan dengan pasien tanpaprogresivitas. Hormon pertumbuhan juga diduga mempunyaiperanan pada perkembangan skoliosis. Kecepatanprogresivitas skoliosis pada umumnya dilaporkan pada pasiendengan growth hormone.

f. Faktor genetik

Page 5: Skoliosis

MANIFESTASI KLINIK

Gejalanya berupa:

• tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping

• bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya

• nyeri punggung

• kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdirilama

• skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besardari 60%) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.

Page 6: Skoliosis

KLASIFIKASI

• Nonstruktural

• Struktural

Page 7: Skoliosis

Nonstruktural

• Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuksemula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung :

a. Skoliosis postural : Disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yangburuk

b. Spasme otot dan rasa nyeri, yang dapat berupa :

c. Nyeri pada spinal nerve roots : skoliosis skiatik

d. Nyeri pada tulang punggung : dapat disebabkan oleh inflamasi ataukeganasan

e. Nyeri pada abdomen : dapat disebabkan oleh apendisitis

Page 8: Skoliosis

f. Perbedaan panjang antara tungkai bawah : Actual shortening dan Apparent

shortening :

1. Kontraktur adduksi pada sisi tungkai yang lebih pendek

2. Kontraktur abduksi pada sisi tungkai yang lebih panjang

Page 9: Skoliosis

Sruktural

a. Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi daritulang punggung

- Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruhskoliosis

- Bayi : dari lahir – 3 tahun

- Anak-anak : 4 – 9 tahun

- Remaja : 10 – 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)

- Dewasa : > 19 tahun

Page 10: Skoliosis

b. OsteopatikKongenital (didapat sejak lahir)

1. Terlokalisasi :

• Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)

• Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)

2. General :

• Osteogenesis imperfecta

• Arachnodactily, ditemukan :

Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma

Rickets dan osteomalasia

Emfisema, thoracoplasty

Page 11: Skoliosis

• Dari besarnya sudut skoliosis dapat dibagi menjadi (Kawiyanadalam Soetjiningsih,2004) :

• Skoliosis ringan : sudut Cobb kurang dari 20”

• Skoliosis sedang : sudut Cobb antara 21 – 40”

• Skoliosis berat : sudut Cobb lebih dari 41”

Page 12: Skoliosis

KOMPLIKASI

• System pernafasan

Pada skoliosis berat, di mana lengkungan lebih dari 70 derajat, iga akan menekan paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitanbernafas. bengkoknya tulang belakang juga bisamengakibatkan volume paru paru ataupun rongga dada jadiberkurang karena sebagian bengkoknya tulang mengambilruang atau tempat paru paru. (Ketut, 2007).

Page 13: Skoliosis

• System kardiovaskuler

Pada lengkungan yang lebih besar dari 100 derajat, kerusakanbukan hanya pada paru,namun juga pada jantung. Padakeadaan demikian, infeksi paru terutama radang paru akanmudah terjadi. jantung juga akan mengalami kesukaranmemompa darah. Dalam keadaan ini, penderita lebih mudahmengalami penyakit paru-paru dan pneumonia.

Page 14: Skoliosis

• System musculoskeletal

Pada beberapa penelitian, disebutkan bahwa skoliosis depanmenimbulkan risiko kehilangan densitas tulang (osteopenia). Terutama pada wanita yang menderita skoliosis sejak remajadan risiko menderita osteoporosis akan meningkat bersamaandengan bertambahnya usia.

Page 15: Skoliosis

• System pencernaan

sistem pencernaan terganggu karena ruang di perut terdesaktulang, sehingga kerja peristaltic usus kian menurun

• System neuromuskuler

berdampak tidak baik pada struktur disekitarnya, salah satunyaadalah menekan saraf yang berseliweran di tulang belakang, gejalanya dapat berupa pegal, kesemutan, sulit bernafas(karena fungsi paru-paru dan jantung terganggu), cepatmerasa lelah, susah untuk fokus, dan lain sebagainya

Page 16: Skoliosis

PemeriksaanRadiologis

• Foto polos

Pemeriksaan radiologis terdiri atas pemeriksaan foto polos, AP,lateral dan oblik. Juga dibuat foto panggul untuk melihat maturitastulang dengan melihat sendi lumbosacral dan krista-iliaka.

• CT-Scan dan MRI

Pemeriksaan CT-Scan bermanfaat bila dilakukan bersam-samadengan mielografi. Pemeriksaan MRI merupakan pemeriksaan noninvasive untuk menilai adanya kelainan pada kanalis spinalis danruang diskus dan dapat menghindarkan penggunaan mielografi.

Page 17: Skoliosis

PemeriksaanKhusus

• Pemeriksaan fungsi paru untuk mengetahui scoliosis yang berat.

Page 18: Skoliosis

PENATALAKSANAAN MEDIS

• Tujuan dilakukannya tatalaksana pada skoliosis meliputi 3 hal penting :

1. Mencegah progresifitas dan mempertahankan keseimbangan

2. Mempertahankan fungsi respirasi

3. Mengurangi nyeri dan memperbaiki status neurologis

Page 19: Skoliosis

• Pengobatan

• Tujuan pengobatan :

1. mencegah progresivitas skoliosis ringan sampai sedang.

2. melakukan koreksi dan stabilisasi pada skoliosis yang lebihberat jenis pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab, onset terjadinya, umur penderita, besarnya kurva danprogresivitas skoliosis.

Page 20: Skoliosis

PengobatanKonservatif

• Observasi

Merupakan suatu pemeriksaan yang teratur setiap 6 bulan untukmenilai progresivitas dari sudut sehingga dapat diputuskan tindakanyang akan dilakukan.

• Fisioterapi

Dapat dilakukan latihan sikap duduk, berdiri, berjalan, relaksasi ototyang tegang, latihan pernapasan serta mobilitas pada jaringan lunakyang memendek.

• Pemasangan penyangga, seperti penyanggah dari Milwaukee ataupenyangga dari boston.

• Pemasangan bidai atau jaket badan menurut Risser Padaprinsipnya pemakaian jaket untuk traksi dan penekanan local

Page 21: Skoliosis
Page 22: Skoliosis

PengobatanOperatifIndikasi :

• Operasi dilakukan apabila sudut dari 400 atau terjadi progresivitasdari sudut sebelum usia penderita mecapai dewasa. Patokan untukmelakukan operasi ini adalah dengan melakukan follow up secarateratur.

• Apabila terdapat deformitas yang memberikan gangguan

• Pengobatan konservatif yang tidak berhasil

• Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi deformitas rasionaldan devisiasi lateral serta melakukan arthrodesis pada seluruh kurvaprimer. Operasi yang sering dilakukan adalah operasi instrumentasimenurut Harrington.

Page 23: Skoliosis
Page 24: Skoliosis

Asuhan Keperawatan

• Anamnesis

- menggali riwayat keluarga, riwayat kehamilan, riwayat antenatal, riwayatPersalinan, riwayat perinatal, persalinan dengan induksi, berat badanlahir, riwayat pertama kali didapatkan adanya deformitas, dan riwayatobat-obatan.

- Anamnesis keluhan lain, seperti adanya sesak napas, cepat lelah, dangangguan diperlukan untuk menegakan diagnosis.

• Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menggali derajat deformitas spina sertamenganalisa adanya deformitas pada bagian lain.

- Pemeriksaan kurvatura untuk menilai adanya deformitas spina padakongenital skoliosis yang bersifat minor biasanya dapat dilakukan denganmenganjurkan pasien berdiri kemudian membungkukan badan.

Page 25: Skoliosis

Penyimpangan KDM

Page 26: Skoliosis

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman nyeri punggung

2. Ketidakefektifan pola napas

3. Gangguan mobilitas fisik

4. Gangguan harga diri rendah

Page 27: Skoliosis

intervensi

Dx 1. Nyeri punggung berhubungan dengan posisi tubuh miring kelateral.

Intervensi :

• Kaji tipe,intensitas dan lokasi nyeri dengan pendekatan PQRST.

• Ajarkan relaksasi dan tehnik distraksi

• Kolaborasi pemberian Analgetik

Page 28: Skoliosis

D2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penekananparu.

Intervensi :

a) Kaji status pernafasan setiap 4 jam

b) Bantu dan ajarkan pasien melakukan nafas dalam setiap 1 jam

c) Atur posisi tidur semi fowler untuk meningkatkan ekspansiparu

Page 29: Skoliosis

D3. Gangguang mobilitas fisik berhubungan dengan posturtubuh yang tidak seimbang.

Intervensi :

a) Kaji tingkat mobilitas fisik

b)Tingkatkan aktivitas jika nyeri berkurang

Page 30: Skoliosis

D4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan postur tubuhyang miring kelateral.

Intervensi :

a)Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan dan masalahnya

b)Beri harapan yang realistik dan buat sasaran jangka pendekuntuk memudahkan pencapaian

Page 31: Skoliosis

Health education

• Latihan sangat dianjurkan untuk mencegah bertambahbesarnya lengkungan. Salah satu contoh latihan tersebutadalah Tung Mei Massage. Tung Mei Massage adalah terapijasmani perpaduan antara gerakan pijat spesifik anmomassage dan sejenis teknik gerakan chiropatic, sepertimenekuk, menarik, serta meregangkan tubuh.

• Terapi ini tetap memakai panduan medis, seperti hasilroentgen dari penderita skoliosis. Agar Tak Kembali Bengkok berikut adalah tips yang dapat dilakukan oleh penderita skoliosis :

Page 32: Skoliosis

• Bila bangun dari posisi berbaring, dianjurkan memiringkantubuh terlebih dulu, barulah bangkit perlahan.

• Tidak boleh membungkukkan badan.

• Jika membungkukkan badan, posisi tubuh harus jongkok--bilaingin mengambil sesuatu.

• Tidak boleh mengangkat barang atau beban berat selamamenjalani terapi, terutama bila masih ada rasa sakit.

• Saat kondisi sudah membaik, bukan berarti bisa beraktivitassembarangan.

• Herniated nucleus pulposus dan skoliosis tidak bisa sembuhtotal serta ada risiko terulang lagi bila ada faktor pemicunya, seperti jatuh, mengangkat beban terlalu berat, atau salah melakukan gerakan tubuh.

Page 33: Skoliosis