skizofrenia paranoid

30
Skizofrenia Paranoid Pembimbing: dr. Susi Wijayanti, SpKJ Mardha Dhian Hastarini 11.2014.015

Upload: meilysasraya

Post on 07-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kasus skizofrenia paranoid

TRANSCRIPT

Skizofrenia Paranoid

Skizofrenia ParanoidPembimbing: dr. Susi Wijayanti, SpKJMardha Dhian Hastarini11.2014.015IDENTITAS PASIENNama: Tn. R.F.Tempat, tanggal lahir: Bandung, 21 Februari 1979Jenis kelamin: Laki-lakiAgama: KatholikPendidikan: SMA tidak tamatPekerjaan: Designer Status perkawinan: Belum menikahAlamat: Jln. Ugar Arum no.6 RT 01 RW 06, Cibeunying, Cimenyan, Bandung. RIWAYAT PSIKIATRIKeluhan utama: pasien marah-marah (agresifitas verbal) dan melempari rumah tetangga dengan batubata (agresifitas motorik).Riwayat penyakit sekarang: 5 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien datang dengan dibawa oleh keluarganya dan polisi. Pasien dibawa ke rumah sakit jiwa karena pasien marah-marah (agresifitas verbal) dan melempari rumah tetangga menggunakan batubata (agresifitas motorik) sehingga tetangganya melaporkannya ke polisi dan kemudian polisi membawanya ke rumah sakit jiwa. Pasien merasa bahwa tetangganya tersebut meremehkan dirinya dan sangat mengganggu dirinya dan keluarganya sehingga dia merasa sangat terusik dan beberapa kali mengakibatkan pertengkaran antara dia dengan anggota keluarganya (waham curiga). Pasien merasa mendapatkan broadcast dari tetangganya itu. Broadcast itu berupa suara yang meremehkan dirinya (halusinasi auditorik). Dan suara tersebut muncul dalam setiap aktivitasnya. Dia juga berpikiran bahwa orang lain bisa membaca pikirannya (thought broadcasting). Jadi, setiap dia mempunyai ide untuk mendesain dan akan menyimpannya, pasien berpikiran bahwa tetangganya itu mengetahui idenya dan mengaku bahwa ide itu miliknya.Riwayat gangguan sebelumnya: Gangguan psikiatrik: Pasien pertama kali mengeluhkan gangguan ini pada tahun 2000, pada saat pasien masih SMA. Pasien juga beberapa kali di rawat di rumah sakit. Namun, pasien selalu control dan rutin minum obat. Riwayat gangguan medic: -Riwayat penggunaan zat psikoatif: pasien pernah menggunakan zat psikoaktif pada saat SMA, alkohol (-), merokok (+)Skema perjalanan penyakit

2000 2005 2006 2007 2013 2014

Riwayat kehidupan pribadiRiwayat perkembangan fisik: lahir normal, spontanRiwayat perkembangan pribadi:Masa kanak-kanak: pasien lebih suka bermain game boy. Tidak pernah diberi hukuman jika melakukan kesalahan. Diasuh oleh kedua orang tuanya. Masa remaja: pada saat SMA pasien mengikuti kegiatan OSIS dan karang taruna. Hubungannya dengan guru baik, tidak pernah membuat kekacauan. Idolanya Queen dan the beatles. Masa dewasa: singleRiwayat pendidikan: pendidikan terakhir pasien adalah SMA kelas 3. Pasien pernah sekali tidak naik kelas pada SMP kelas 3. Pelajaran favoritnya adalah bahasa inggris. Pasien pernah sekali mendapat peringkat 1. Riwayat pekerjaan: pasien mengaku mempunyai kendala dalam pekerjaannya yaitu bagaimana untuk menjual hasil desainnya. Pasien melakukan pekerjaannya ini sendiri dirumah.Kehidupan beragama: pasien beribadah setahun sekali karena dirinya menganggap bahwa Tuhan memiliki banyak pekerjaan jadi beroda ketika ada yang penting saja. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya tidak cocok dengan cara berdoa yang ada, baginya itu aneh dan dia memiliki cara berdoa sendiriKehidupan sosial dan perkawinan: Pasien belum menikah dan bahkan belum punya pacar. Pasien mengatakan bahwa sebelum dirinya sakit, dia memiliki banyak teman, tetapi semenjak dia sakit, dia mulai menutup diri, lebih suka menyendiri.Riwayat keluarga

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: MeninggalSituasi kehidupan sosial sekarangSemenjak sakit, pasien kurang bersosialisasi dengan orang lain. Baginya dunia telah berubah sehingga dia harus keep up. Pasien lebih suka menyendiri, pasien mengatakan bahwa tidak suka bersosialisasi dengan orang lain. Pasien kadang merasa bingung apa yang harus dia bicarakan dengan orang lain. Jadi, ketika berada di rumah sakit dirinya hanya tiduran sendiri.

STATUS MENTALDeskripsi umum:Penampilan: seorang pria 35 tahun terlihat seusianya. Pasien terlhat tenang, bersih, perawatan diri cukup.Kesadaran: neurologic (CM), psikiatrik (tidak tampak terganggu)Perilaku dan aktifitas psikomotorSebelum wawancara: pasien sedang tiduran dan terlihat menutup diriSelama wawancara: Pasien tetap tiduran di kasur, hanya menjawab pertanyaan dengan kalimat singkat, kooperatifSesudah wawancara: pasien tampak tenang dan kembali menutupi dirinya dengan selimut.Sikap terhadap pemeriksa: pasien kooperatif dan penuh perhatianPembicaraan:Cara berbicara: spontan, lancar, volume biasa, artikulasi jelasGangguan berbicara: tidak ada

Alam perasaan:Suasana perasaan: datarAfekArus: cepatStabilisasi: stabilKedalaman: dalamSkala diferensiasi: luasKeserasian: serasiPengendalian impuls: kuatEkspresi: datarDramatisasi: tidak adaGangguan persepsiHalusinasi: auditorik (mendengar suara tetangganya)Ilusi: tidak adaDepersonalisasi: tidak adaDerealiasasi: tidak ada

Sensorium dan kognitifTaraf pendidikan: SMA namun tidak tamatPengetahuan umum: BaikKecerdasan : rata-rataKonsentrasi: BaikOrientasiWaktu: BaikTempat: BaikOrang: BaikDaya ingatJangka panjang: BaikJangka pendek: BaikSegera: BaikPikiran abstraktif: Baik Visuospatial: BaikBakat kreatif: BaikKemampuan menolong diri sendiri: Baik

Proses pikirArus pikirProduktifitas: pasien berbicara seperlunya saja, hanya menjawab pertanyaan (kemiskinan ide)Kontinuitas: menjawab dengan terarah dan relevanHendaya bahasa:tidak adaIsi pikirPreokupasi: tidak adaWaham : thought broadcasting (tetangganya tahu apa yang dia pikirkannya) dan waham curiga (pasien memiliki pemikiran bahwa tetangganya suka menggangunya)Obsesi: tidak adaFobia: tidak adaGagasan rujukan: tidak adaGagasan pengaruh: tidak ada

Pengendalian impuls: baikDaya nilai:Daya nilai sosial: kurang baik (pasien tidak peduli dengan sesuatu yang tidak menyangkut dirinya)Uji daya nilai: kurang baik (pasien mengatakan bahwa tidak peduli dengan dompet yang dia temukan di pinggir jalan)Uji daya realitas: baikTilikan: tilikan 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya)Reabilitas: baikPEMERIKSAAN FISIKSTATUS INTERNUSKesadaran umum: tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisTekanan darah: 120/80Suhu badan: 36,5 CFrekuensi pernapasan: 20 kali per menitBentuk tubuh: atletikusSystem kardiovaskular: Dalam batas normalSistem respiratorius: Dalam batas normalSystem gastro intestinal: Dalam batas normalSystem musculoskeletal: Dalam batas normalSystem urogenital: tidak dilakukan pemeriksaan

STATUS NEUROLOGIKSaraf cranial (I-XII): Dalam batas normalGejala rangsang meningeal: tidak adaMata]: konjuctiva anemis (-), sclera ikterus (-)Pupil: isokorOfthalmoscopy: tidak dilakukanMotorik: Superior 5/5, inferior 5/5 Sensibilitas: Superior +/+. Inferior +/+Sistem saraf vegetative: tidak dilakukanFungsi luhur: baikGangguan khusus: tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium: darah rutin, fungsi hatiEKGIKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien laki-laki 35 tahun dengan memakai seragam RSJ berwarna biru dengan penampilan seusianya dan tampak tenang. Pasien dibawa oleh keluarga dan polisi karena pasien marah-marah (agresifitas verbal) dan melempari rumah tetangga dengan batu bata (agresifitas motoric) dikarenakan pasien merasa terganggu dengan tetangganya tersebut. Pasien merasa bahwa tetangganya tersebut meremehkan dirinya dan sangat mengganggu dirinya dan keluarganya sehingga dia merasa sangat terusik dan beberapa kali mengakibatkan pertengkaran antara dia dengan anggota keluarganya (waham curiga). Pasien merasa mendapatkan broadcast dari tetangganya itu. Broadcast itu berupa suara yang meremehkan dirinya (halusinasi auditorik). Dan suara tersebut muncul dalam setiap aktivitasnya. Dia juga berpikiran bahwa orang lain bisa membaca pikirannya (thought broadcasting). Dalam berkomunikasi, pasien hanya menjawab pertanyaan yang diberikan secara singkat. (kemiskinan ide).Semenjak sakit, pasien juga mengaku lebih suka sendiri daripada bermain bersama teman-temannya. Bahkan di dalam rumah sakitpun pasien terlihat menutup diri dan lebih memilih untuk tidur. Hubungannya dengan Tuhan juga akhir-akhir ini kurang baik, pasien mengatakan bahwa ke gereja cukup sekali dan jika ada yang penting saja, pasien menganggap Tuhan memiliki banyak pekerjaan, jadi jangan menambah pekerjaanNya lagi. Pasien memiliki riwayat penyakit seperti ini sejak tahun 2000, beberapa kali dirawat tetapi rutin control dan rutin minum obat.

FORMULASI DIAGNOSTIKAksis I: Gangguan klinisBerdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan mengalami:Gangguan jiwa, karena adanya :curiga tehadap orang lain (Waham curiga)marah-marah (agresifitas verbal)merusak rumah tetangga (agresifitas motoric)mendengar suara (halusinasi auditorik)merasa orang lain bisa mengetahui idenya (thought broadcasting)Gangguan jiwa ini termasuk GMNO, karena:Tidak terdapat gangguan kesadaran dan neurologikTidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan jiwanya.Tidak terdapat gangguan orientasi.Tidak terdapat gangguan memori.GMNO ini termasuk golongan skizofrenia paranoid:Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofreniaSebagai tambahan:Halusinasi dan waham yang menonjolSuara-suara halusinasi yang meremehkan diaPasien berpikir bahwa orang lain bisa mengetahui pikirannya Adanya waham curiga dimana pasien berpikir bahwa tetangganya itu mengganggu dia.

Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi MentalPasien memiliki sikap curiga terhadap tetangganya dimana kecurigaan tersebut mendalam, berulang dan tanpa ada dasar yang jelas. Pasien cenderung menyimpan denam terhadap tetangganya dimana sudah terjadi selama bertahun-tahun. Aksis III: Kondisi Medik UmumTidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi medis umum.Aksis IV: Masalah Psikososial dan LingkunganPasien memiliki kendala dalam pergaulan dikarenakan pasien menutup diri dan lebih suka sendiri.Aksis V: Global Assessment of Functioning (GAF)Global Assessment Functional 6051: Beberapa gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

EVALUASI MULTIAKSIALAksis I: F20.0 Skizofrenia Paranoid diagnosis banding: epilepsy dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan, kedaan paranoid involusional (F22.8), paranoia (F22.0)Aksis II: F 60.0 gangguan kepribadian paranoidAksis III: tidak ada diagnosisAksis IV: masalah berkaitan dengan lingkungan socialAksis V: GAF scale 6051: gejala sedang (modereate), diasbilitas sedang. PROGNOSISFaktor yang mendukung prognosis baik : Akut Simptom positif: waham, halusinasiDukungan keluarga baikFaktor yang mendukung prognosis buruk : Usia mudaPresipitasi tidak jelasSingle Kesimpulan prognosis:Ad vitam: dubia ad bonamAd functionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad malam

DAFTAR MASALAHOrganobiologikTidak adaPsikologi /psikiatrikKemiskinan ide, waham curiga, thought broadcasting, halusinasi auditorik.Sosial/keluargaKurangnya keinginan untuk bersosialisasi, tidak peduli terhadap orang lain, dan memiliki sifat curiga terhadap orang lain.TERAPIFarmakoterapi:R/ Haloperidol 5 mg tab no. XS3 dd tab 1R/ trihehexylphenidyl 2 mg tab no.XS2dd tab 2 Psikoterapi:Terapi individualMemberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnyaMemberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya minum obat secara teraturMemotivasi pasien.Terapi kelompokApabila kondisi pasien sudah lebih baik diberikan terapi aktivitas kelompok, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam pengendalian impuls saat memberikan respon terhadap stimulus dari luar, belajar mengungkapkan komunikasi verbal dan mengekspresikan emosi secara sehat, membantu pasien untuk meningkatkan orientasinya realitas dan memotivasi pasien agar dapat bersosialisasi dengan sehat.

Terhadap keluargaMemberi penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif tentang keadaan penyakit pasien sehingga bisa menerima dan memahami keadaan pasien.Memberi informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang diberikan kepada pasien dan pentingnya pasien untuk kontrol dan minum obat secara teraturMemberikan informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai pentingnya dukungan dari pihak keluarga dalam keadaan pasien yang seperti ini.

Terima Kasih