skenario pelayanan kesehatan

18
Skenario Dr. Anton adalah seorang dokter umum yang bertugas sebagai kepala sebuah puskesmas di kabupaten muaro jambi. Selain bertugas di puskesmas dr. Anton membuka praktik pribadi yang memberikan pelayanan kesehatan primer. Semalam 5 orang pasien mengunjungi tempat praktik pribadinya dengan keluhan muntah-muntah dan kepala pusing. Beberapa diantaranya mengalami diare. Keesokan hari 10 pasien dengan gejala serupa mengunjungi puskesmas tempat dr. Anton bertugas. Hari berikutnya terdapat 12 orang pasien lagi dengan gejala yang sama mengunjungi puskesmas. Dari anamnesis diperoleh keterangan bahwa 24 dari 27 orang tersebut sehari sebelumnya mengunjungi acara hajatan keluarga dan mengkonsumsi makanan yang dihidangkan disana. Data surveilans epidemiologi kesehatan masyarakat setahun terakhir di puskesmas dan Dinas kesehatan kabupaten menunjukkan setiap blan terjadi hanya sekitar 5 kasus seperti itu di kecamatan tersebut. Dr. Anton curiga kemungkinan telah terjadi KLB/wabah keracunan yang menyebabkan gangguan gastroenteritis. Untuk itu dr. Anton mempelajari riwayat alamiah penyakit-penyakit infeksi serta ukuran dan indikator kesehatan masyarakat. Dr. Anton juga mempersiapkan kemungkinan melakukan investigasi KLB/wabah dan melakukan studi epidemiologi analitik kemudian mengolah data yang didapat menggunakan biostatistik deskriptif dan inferensial. Bagaimana menurut pendapat anda tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukan dr. Anton dalam kapasitasnya sebagai kepala

Upload: subli-muhammad

Post on 25-Dec-2015

51 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Umum

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario Pelayanan Kesehatan

Skenario

Dr. Anton adalah seorang dokter umum yang bertugas sebagai kepala sebuah

puskesmas di kabupaten muaro jambi. Selain bertugas di puskesmas dr. Anton membuka

praktik pribadi yang memberikan pelayanan kesehatan primer. Semalam 5 orang pasien

mengunjungi tempat praktik pribadinya dengan keluhan muntah-muntah dan kepala pusing.

Beberapa diantaranya mengalami diare.

Keesokan hari 10 pasien dengan gejala serupa mengunjungi puskesmas tempat dr.

Anton bertugas. Hari berikutnya terdapat 12 orang pasien lagi dengan gejala yang sama

mengunjungi puskesmas. Dari anamnesis diperoleh keterangan bahwa 24 dari 27 orang

tersebut sehari sebelumnya mengunjungi acara hajatan keluarga dan mengkonsumsi makanan

yang dihidangkan disana. Data surveilans epidemiologi kesehatan masyarakat setahun

terakhir di puskesmas dan Dinas kesehatan kabupaten menunjukkan setiap blan terjadi hanya

sekitar 5 kasus seperti itu di kecamatan tersebut. Dr. Anton curiga kemungkinan telah terjadi

KLB/wabah keracunan yang menyebabkan gangguan gastroenteritis. Untuk itu dr. Anton

mempelajari riwayat alamiah penyakit-penyakit infeksi serta ukuran dan indikator kesehatan

masyarakat. Dr. Anton juga mempersiapkan kemungkinan melakukan investigasi

KLB/wabah dan melakukan studi epidemiologi analitik kemudian mengolah data yang

didapat menggunakan biostatistik deskriptif dan inferensial. Bagaimana menurut pendapat

anda tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukan dr. Anton dalam kapasitasnya sebagai

kepala puskesmas dalam menghadapi kecurigaan KLB/wabah pada wilayah kerja

puskesmasnya?

Klarifikasi istilah

1. Pelayanan kesehatan primer : pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama

kali diperlukan masyarakat pada saat mengalami gangguan kesehatan/kecelakaan

2. Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dimasyarakat yang jumlah

penderitanya secara nyata meningkat melebihi keadaan lazimnya pada wajty dan

daerah tertentu

3. Surveilans : epidemiologi kesehatan masyarakat) pengumpulan, analisis dan analisis

data secara terus-menerus dan sistematis yang kemudian disebarluaskan kepada

pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pencegahan penyakit dan masalah

kesehatan yang lainnya

4. Pengolahan data deskriptif

5. Deskriptif : menggambarkan berbagai karakteristik data

Page 2: Skenario Pelayanan Kesehatan

6. Inferensial : pengolahan data dengan melakukan perkiraan, peramalan, dan

pengambilan keputusan

7. KLB : timbulnya angka kejadian, kesakitan, kematian yang bermakna secara

epidemiologi pada suatu daerah dan waktu tertentu

8. Riwayat alamiah penyakit : perkembangan suatu penyakit tanpa adanya campur

tangan medis atau bentuk interfensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung

secara natural

Analisis masalah

1. Jelaskan mengenai upaya pelayanan kesehatan primer?

Upaya promotif : meningkatkan kesehatan kearah yang lebih baik

KLB

Upaya preventif: mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit dan terhindar dari

penyakit

2. Manfaat dan tujuan dari surveilans epidemiologi?

Manfaat :

Memperkirakan kuantitas masalah

Menggambarkan riwayat alamiah penyakit

Mendeteksi wabah/KLB

Menggambarkan distribusi masalah kesehatan

Memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan laboratoris

Membuktikan hipotesis

Menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan

Memonitor perubahan agen infeksius

Memonitor upaya isolasi

Mendeteksi perubahan kegiatan

Merencanakan kegiatan

Tujuan :

- Mengetahui perubahan epidemiologi suatu penyakit

- Identifikasi populasi resiko tinggi

- Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB

- Penyelidikan epidemiolgi setiap KLB

3. Apa saja langkah-langkah dari surveilans epidemiologi?

Page 3: Skenario Pelayanan Kesehatan

4. Ciri khas surveilans epidemiologi?

- Pengumpulan data epidemiologi

Dalam penyampaian data perlu diperhatikan beberapa sumber asal data (sumber

data) yang meliputi :

a. Data berobat jalan

b. Hasil penyelidikan atau kegiatan lapangan

c. Hasil pemeriksaan laboratorium

d. Data cakupan program

Untuk penyampaian data dari sumber data setelah diperoleh, diperlukan form

yang telah dibakukan dan yang tidak kalah pentingnya berupa kelengkapan dan

ketepatan penyampaian.

- Kompilasi data (menggabungkan data menjadi bentuk lain), analisa data dan

interpretasi data

Untuk mengkompilasi data, maka data yang telah terkumpul kita pilah sesuai

dengan variabel atau informasi yang kita perlukan selanjutnya ditabulasi pada

format tabel yang disiapkan. Analisis  dan interpretasi data  dapat ditampilkan

dalam bentuk penyajian data seperti tabel, grafik, chart dan peta.

- Menyebarluaskan hasil interpretasi dan analisa data tersebut (berupa informasi

berdasarkan fakta) kepada yang memerlukan untuk diambil tindakan yang perlu

diambil.

5. Hambatan dalam melakukan surveilans epidemiologi?

- Data tidak valid

- Kurangnya dana

- Lokasi atau geografi atau topografi yang sulit dijangkau

- Peralatan kurang lengkap

Page 4: Skenario Pelayanan Kesehatan

- Sarana dan prasarana tidak memadai

- Masyarakat kurang kooperatif, dll

6. Landasan hukum surveilans epidemiologi?

1. Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

2. UU Kesehatan No. 36 tahun 2009

3. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Penyakit

Menular.

4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989 tentang Jenis Penyakit yang

dapat menimbulkan wabah, tatacara penyampaian laporannya dan tacara

penanggulangan seperlunya.

5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 242 tahun 2003 tentang Penetapan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) sebagai penyakit yang dapat

menimbulkan wabah dan pedoman penanggulangannya.

6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1116 tahun 2003 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Surveilans Epidemilogi Kesehatan. (mewajibkan setiap instansi

kesehatan pemerintah dan swasta untuk melaksanankan kegiatan surveilans

epidemiologi).

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1479 tahun 2003 tentang Surveilans

Terpadu Penyakit.

8. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Sistem Kewaspadan Dini KLB No. 949

tahun 2004.

7. Komponen surveilans epidemiologi?

Menurut WHO :

a. Struktur seurveilans

b. Mutu surveilans

c. Fungsi pokok surveilans

d. Fungsi pendukung surveilans

8. Sumber data surveilans epidemiologi?

- Laporan vital statistic (kematian, kelahiran)

- Laporan penyakit (sarkes, community)

- Laporan KLB (laporan W1,W2)

- Laporan pemeriksaan laboratorium

Page 5: Skenario Pelayanan Kesehatan

- Laporan penyelidikan kasus

- Laporan penyelidikan KLB

- Laporan penyelidikan vector dan reservoir

- Laporan penggunaan obat, serum, vaksin

- Laporan kependudukan dan lingkungan

9. Ruang lingkup dan Sasaran surveiloans epidemiologi?

SK Menkes No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang pedoman penyelenggaraan

surveilans penyakit menular dan tidak terpadu

Surveilans Epidemiologi penyakit menular

Surveilans Epidemiologi penyakit tidak menular

Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku

Surveilans Epidemiologi Masalah kesehatan

Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra

10. Apa saja kriteria KLB?

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal

pada suatu daerah.

2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam

jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya

3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode

sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya

4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan

dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata jumlah per bulan dalam

tahun sebelumnya

5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan

kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian

kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya

6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun

waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih

dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya

dalam kurun waktu yang sama

Page 6: Skenario Pelayanan Kesehatan

7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode

menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya

dalam kurun waktu yang sama.

11. Apa saja langkah-langkah penyelidikan KLB?

1. Persiapan investigasi di lapangan

2. Memastikan adanya KLB

3. Memastikan diagnosis

4. Membuat definisi kampus

5. Epidemiologi deskriptif (waktu,tempat,orang)

6. Membuat hipotesis

7. Menilai hipotesis

8. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan

9. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan

10. Menyampaikan hasil penyelidikan

12. Apa manfaat dan tujuan dari penyelidikan KLB?

Tujuan penyelidikan KLB terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum :

Terselenggaranya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan

terjadinya KLB.

Tujuan khusus :

Untuk mengidentifikasi adanya ancaman KLB

Terselenggaranya kewaspadaan dari KLB

Terselenggaranya kesiagaan menghadapi kemungkinan KLB

Untuk mendeteksi secara dini adanya kondisi rentan KLB

Untuk mendeteksi secara dini adanya KLB

Terselenggara penyelidikan dugaan KLB.6

Untuk mengetahui populasi resiko tinggi

Untuk merencanakan tindakan / penanggulangan selanjutnya

Untuk merencanakan tindakan pencegahan.

Manfaat :

Dapat mengurangi angka kejadian KLB

Dapat mencegah penyebarluasan KLB

Dapat menjadi masukan pelatihan KLB

Dapat mengetahui penyebaran KLB di tempat- tempat lain.

Page 7: Skenario Pelayanan Kesehatan

Agar dapat diputuskan suatu tindakan oleh pembuatan kebijakan (pemerintah)

13. Apa saja hambatan yang ditemui dalam melakukan penyelidikan KLB?

- Data yang didapat kurang akurat (valid)

- Dana untuk penyelidikan tidak mencukupi

- Masyarakat kurang kooperatif dalam memberikan informasi

- Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang tergolong KLB

14. Apa saja kriteria wabah akibat keracunan makanan?

Ditemukan 2 atau lebih penderita penyakit yang sama

Biasa berupa pada gangguan gastrointestinal

Makanan sebagai sumber penularan

15. Fungsi dan manfaat riwayat alamiah penyakit?

- Untuk diagnostik → Masa inkubasi dipakai sebagai pedoman penentu jenis penyakit

- Untuk pencegahanMengetahui kuman pathogen dan rantai perjalanan penyakit

- U ntuk terapiintervensi terapi

16. Apa saja fase riwayat alamiah penyakit?

1. Fase Rentan

Fase rentan adalah tahap berlangsungnya proses etiologi,dimana faktor

“penyebab utama” unuk pertama kalinya bertemu dengan penjamu. Faktor

penyebab utama yang disini adalah faktor resiko. Faktor resiko adalah faktor

yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian penyakit sebelum fase

ireversibilitas. Suatu faktor yang mempunyai hubungan kausal dapat dikatakan

faktor resiko, meski hubungan itu tidak langsung atau belum diketahui

mekanismenya.

2. Fase Subklinis

Fase subklinis disebut juga fase presimptomatis, adalah tahap berlangsungnya

proses perubahan patologis yang diakhiri dengan keadaan ireversibel yaitu

manifestasi penyakit tak dapat dihindarkan.

3. Fase Klinis

Fase klinis merupakan tahap dimana perubahan patologis pada organ telah

cukup banyak, sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi.

Disini telah terjadi manifestasi klinis penyakit.

4. Fase Terminal

Page 8: Skenario Pelayanan Kesehatan

Fase terminal merupakan tahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit :

sembuh dengan terapi, kambuh, perubahan berat ringannya penyakit, cacat

atau kematian.

17. Melalui apa saja penularan pada riwayat alamiah penyakit?

- Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya dijumpai pada beberapa penyakit mata

tertentu

- Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/

penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan

- Melalui saluran pencernaan : baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja

- Melalui saluran urogenitalia : biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang

keluar melalui saluran tersebut

- Melalui luka pada kulit ataupun mukosa

Secara mekanik : seperti suntikan atau gigitan pada beberapa penyakit tertentu

18. Jelaskan ukuran yang menunjukkan kemampuan agen penyakit untuk mempengaruhi

riwayat alamiah penyakit?

19. Kegunaan biostatistik?

K e g un aan st a t i st i k

Mengetahui adanya masalah

Perencanaan program

Page 9: Skenario Pelayanan Kesehatan

Evaluasi program

Research/study

20. Pembagian statistika?

Statistik Deskriptif :

Bagaimana data dikumpulkan dan disajikan.

Mendeskripsikan keadaan yang ditemukan pada obyek yang dihadapi .

Statistik Inferensi :

Bagaimana menganalisi data dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut .

Menginferensi/mengeneralisasi hasil sampel terhadap populasi.

21. Tahap-tahap pengolahan data statistika?

1. Pengumpulan data.

2. Pengolahan data.

3. Penyajian data.

4. Analisis/ interpretasi data.

22. Apa saja tindakan-tindakan yang harus dilakukan dr. Anton dalam kapasitasnya

sebagai kepala puskesmas dalam menghadapi kecurigaan KLB/wabah pada wilayah

kerja puskesmasnya?

Setelah menerima laporan dari masyarakat di puskesmasnya, dr. Anton sebaiknya

segera melakukan penyelidikan KLB dengan mengikuti langkah-langkah

penyelidikan KLB :

1) Persiapan investigasi di lapangan

2) Memastikan diagnosis dan adanya KLB

3) Mendefinisikan kasus

4) Menemukan kasus

5) Epidemiologi deskriptif (waktu,tempat,orang)

6) Membuat hipotesis

7) Menilai hipotesis

8) Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian tambahan

9) Melaksanakan pengendalian dan pencegahan

10) Menyampaikan hasil penyelidikan

Kemudian membuat laporan tiap minggunya disampaikan kepada kepala dinas

kesehatan kabupaten sambil melakukan penanggulangan terhadap KLB didaerahnya

Page 10: Skenario Pelayanan Kesehatan

dan pencegahan agar tidak meluas ke daerah lain dengan menginformasikan kepada

kepala puskesmas yang bersebelahan dengan wilayah kerja puskesmas yang dipimpin

dr. Anton.

Page 11: Skenario Pelayanan Kesehatan

KERANGKA KONSEP

dr. Anton

Surveilance Epidemiologi- Manfaat dan tujuan- Langkah- Ciri khas- Hambatan- Landasan hukum- Komponen- Sumber daya- Ruang lingkup

KLB- Kriteria- Langkah- Manfaat

penyelidikan- Tujuan penyelidikan- Hambatan

penyelidikan

Riwayat Alamia Penyakit- Fungsi & Manfaat- Fase- Penularan

Pelayanan Kesehatan Primer

Epidemiologi Penyakit di Wilayah kerja Puskesmas

Muaro Jambi

Statistika- Pembagian- Tahap Pegelolaan

Biostatistika

Page 12: Skenario Pelayanan Kesehatan

Daftar Pustaka

1. Pelayanan Kesehatan, diunduh pada 2 Juli 2014 pukul 18:46 melalui

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/fkm-juanita5.pdf

2. Asrul, Azwar, Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Binarupa, 2001

3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003

tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

4. Mukti, Bisma. Surveilans. Diunduh pada 2 Juli 2014 pukul 18:12 melalui

http://fk.uns.ac.id/static/materi/Surveilans_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1501/MENKES/PER/10/2010

Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan

Upaya Penanggulangan.

6. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Buku

Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular

Dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit) Edisi Revisi Tahun 2011,

Katalog Terbitan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.

7. Ten Steps In Outbreaks Investigation, diunduh pada 6 Juli 2013 pukul 19:21 melalui

http://health.state.ga.us/pdfs/epi/notifiable/outbreaks/Ten%20Steps%20in

%20Outbreak%20Investigation.pdf

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 949/MENKES/SK/VIII/2004

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa

(KLB)

9. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Principles of Epidemiology in

Public Health Practice, Third Edition, An Introduction to Applied Epidemiology and

Biostatistics, U.S. Department Of Health And Human Services, Updated May 2012.

10. Budiarto, Eko, Dewi Anggraeni, Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2003.

11. Mukti, Bisma. Riwayat Alamiah Penyakit. Diunduh pada 2 Juli 2014 pukul 19:47

http://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit__Prof_Bhisma_Murti.pdf

12. Timmreck, Thomas C, Epidemiologi : Suatu Pengantar, alih bahasa Munaya Fauziah,

et al., Jakarta: EGC, 2004.

Page 13: Skenario Pelayanan Kesehatan

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 2

KEDOKTERAN KOMUNITAS

BLOK XVIII

Yosie Yulanda Putra G1A110025

Indri Lydia G1A110027

Muhammad Subli G1A110046

Ayu Indira G1A110055

Ranty Femilya Utami G1A111025

Putri Kurniawati G1A111026

Virgiawan Yudha Karsa G1A111027

Karolin Anggelina G1A111028

Novita Suryana G1A111056

Oka Kurniawan G1A111057

Andri Meika G1A111058

Dian Friska Panjaitan G1A111063

Tutor: dr. Frizky Arlind

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

T.A 2014/2015