skenario gk
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Skenario GK
1/15
SKENARIO B BLOK 17 TAHUN 2016
Skenario
Nn. Anita, seorang mahasiswi , usia 21 tahun dating ke instalasi Gawat Darurat
RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum masuk RS. eluhan!A! dan gatal"gatal tidak ada. 1# hari $ang lalu Nn. Anita mengalami demam tinggi
terus"menerus. Nn. Anita han$a mengkonsumsi obat %enurun %anas dan keluhan
demam berkurang. &bu dan Nn. Anita diketahui mengida% 'e%atitis ! sejak 1 tahun
$ang lalu.
Pemeriksaan fsik
esadaran kom%os mentis, !!( )# kg *!(1)+m
*anda -ital *D 11#/0#mm'g nadi #/menit, %erna3asan 2#/menit, suhu 45,0#6
Pemeriksaan Spesifk
e%ala skelera ikterik 7/7. onjunti-a tidak anemis
8eher dalam batas normal
*oraks dalam batas normal
Abdomen ins%eksi datar, %al%asi lemas he%ar teraba 2 jari bawah arkus ostae,
te%i tum%ul konsistensi lunak, n$eri tekan 7, %erkusi shi3ting dullness
9":
;kstremitas %almar eritema 9":, akral %uat 9":, edema %eri3er 9":
Pemeriksaan Laora!ori"m
'b 12,+ g/dl
8eukosit ++##/mm4
8;D 1#< mm/jam
!il. Direk +,< mg/dl
SG=* 2) u/l
'!sAg 97:
Anti 'A> &gM 9":
'beAg 9":
't 45 -ol?
-
8/18/2019 Skenario GK
2/15
-
8/18/2019 Skenario GK
3/15
I&en!ifkasi 'asa#a$
1. Nn. Anita, seorang mahasiswi , usia 21 tahun datang ke &nstalasi Gawat
Darurat RSMP dengan keluhan mata kuning sejak 1 minggu sebelum masuk
RS. eluhan !A! dan gatal"gatal tidak ada. (((2. Sejak 1# hari $ang lalu Nn. Anita mengalami demam tinggi terus"menerus.
Nn. Anita han$a mengkonsumsi obat %enurun %anas dan keluhan demam
berkurang. ((4. &bu dan Nn. Anita diketahui mengida% 'e%atitis ! sejak 1 tahun $ang lalu.( &gM 9":
'beAg 9":
't 45 -ol?
-
8/18/2019 Skenario GK
4/15
*rombosit 250.###/mm4
!il total ,
-
8/18/2019 Skenario GK
5/15
Organ dan transplantasi jaringan6airan tubuh 9darah, semen, airan sekresi:
*rans3usi 9 darah $ang tidak di sreening, %roduk darah:ontaminasi jarum dan alat suntikAnak ke anak&bu ke ba$i
bagaimana %erjalanan %en$akit 'e%atitis ! terkait kasusC o)a* !ara* !$a#iab: !agaimana hubungan riwa$at he%atitis ! 1 tahun $ang lalu terhada% keluhan
$ang dialami Nn. Anita sekarangC A+ik* Sara$* m"r!ik ./ Apasaa k#asifkasi $epa!i!is B !ermas"k ak"!* kronik a!a"
persis!en/ .ep#in* ra$ma!* ria'e%atitis ! memilki + jenis genot$%e. @ntuk mengetahui bahwa
seseorang $ang terin3eksi -irus he%atitis ! masuk dalam kategori $ang mana,
kita harus mengetahui %erjalanna %en$akit %ada kasus ini. '!sAg adalah
antigen -irus $ang timbul %ertama kali sekitar 2 minggu sebelum gejala klinis
munul. SG=* dan SGP* $ang meningkat menunjukkan %roses inamasi $ang
sangat akti3 terjadi %ada hati.
HBsA3 4 HBeA
3
HB(%
NA
S5PTS5
OT
Hepa!i!is
Ak"!
6 #n 8 8 Tin33i
Hepa!i!is
kronik
9 6 #n
1-Kronikpersis!e
n
: 8 8 Norma#
2- KronikAk!i;
: 4 4 Tin33i
-
8/18/2019 Skenario GK
6/15
Pada kasus ini diduga Penderita mengalami he%atitis kronis melihat
hasil lab $ang menunjukkan serum anti '! &gM $ang negati-e 9marker
he%atitis akut:, dan '!sAg $ang %ositi3. Sementara serum transaminase SGP*
dan SG=* $ang meningkat tinggi disertai demam menunjukkan inamasi
$ang terus terjadi di hati, sehingga %asien ini dikategorikan 'e%atitis ! kronisdengan inamasi akut.
d: A%akah ada hubungan 3ator geneti denagan riwa$at 'e%atitis !C
jika ada bagaimanaC o)a* !ara* !$a#ia
=- Pemeriksaan fsik
esadaran kompos mentis, !!( )# kg *!(1)+ m
*anda -ital *D 11#/0#mm'g nadi #/menit, %erna3asan 2#/menit, suhu
45,0#6
Pemeriksaan Spesifk
e%ala skelera ikterik 7/7. onjunti-a tidak anemis
8eher dalam batas normal
*oraks dalam batas normal
Abdomen ins%eksi datar, %al%asi lemas he%ar teraba 2 jari bawah arkus
ostae, te%i tum%ul konsistensi lunak, n$eri tekan 7, %erkusi
shi3ting dullness 9":
;kstremitas %almar eritema 9":, akral %uat 9":, edema %eri3er 9":
a: !agaimana inter%retasi dari hasil %emeriksaan s%esiEk dan Esik %ada
kasusC A+ik* Sara$* m"r!ik b: !agaimana mekanisme abnormal terkait kasusC .ep#in* ra$ma!* ria" Sklera &kterik 9kuning: terjadi akibat %eningkatan kadar bilirubin %ada
tubuh, semakin tinggi kadar bilirubin $ang disearkan ke seluruh tubuh
semakin kuning seseorang. &kterik ini berkaitan dengan kelanian
intrahe%ati akibat inamasi he%atitis ! $ang merusak sel he%atosit hati
sehingga konjugasi bilirubin indiret ke bilirubin diret terganggu atautidak terjadi. Peningkatan bilirubin indiret ini akan dile%askan ke
%embuluh darah dan men$ebar ke seluruh tubuh sehingga tam%ak
kuning." 'e%ar teraba 2 jari 9he%atomegal$:, he%atomegal$ $ang terjadi akibat
inamasi %ada hati men$ebabkan s$stem %ertahanan tubuh melawan
in3eksis akibatn$a terjadi %enum%ukan sel"sel he%atosis dan s$stem
%ertahanan tubuh di dalam %arenkim hati, ditambah %eningkatan beban
-
8/18/2019 Skenario GK
7/15
-
8/18/2019 Skenario GK
8/15
8;D meningkat
• Bil direk 8,94 mg/dl, Bil indirek 0,55 mg/dl (Bilirubuk meningkat)
Hepatitis menyebabkan rusaknya parenkim hati !akaupun jumlah bilirubin tak
terk"njugasi ke hati tetap n"rmal, tetapi karena sel dan duktus empedu intrahepati# yangrusak menyebabkan kesukaran pengangkutan bilirubin ke hati $elain itu, terjadi juga
kesukaran k"njugasi bilirubin %engeluaran bilirubin pun menjadi tidak sempurna melalui
duktus hepatikus terus pada hepatitis disebabkan karena kesukaran dalam
pengangkutan, k"njugasi, dan eksresi bilirubin 'adi akan terjadi kenaikan bilirubin direk
dan indirek
• $O *95 u/l, $% +- u/l
%ada a.al masa ikterik terdapat peningkatan yang men#"l"k dari $O dan $%,
kenaikannya dapat men#apai 0 nilai n"rmal 1adarnya akan kembali n"rmal sekitar *2+
bulan 3engan menggunakan rasi" de itis amat bermanaat untuk menentukan jenis
kerusakan hati %ada hepatitis akut, rasi" $O/$% adalah 0,420,8 $edangakan pada
hepatitis kr"nis rasi" $O/$% adalah sekitar atau lebih
• HBs6g (7)
erupakan antigen permukaan yang p"siti kira kira * minggu sebelum gejala klinis mun#ul
dan menghilang selama masa k"nalesen dini tetapi dapat pula bertahan selama 4 sampai
bulan %ada 25 : penderita hepatitis kr"nis, HBs6g bertahan selama lebih dari bulan
dan penderita ini disebut karier H;B Hepati"sit yang terineksi dapat menyintesis dan
menyekresi pr"tein permukaan n"n ineksit (HBs6g) dalam jumlah besar dan mun#ul
dalam serum
• 6nti HBs (2)
6ntib"dy ini mun#ul setelah ineksi membaik dan berguna untuk menggunakan kekebalan
jangka panjang, setelah aksinansi yang hanya memberikan kekebalan terhadap antigen
permukaan, kekebalan dinilai dengan mengukur kadar 6nti HBs (2)
• 6nti HB# &g (2)
6ntigen HB#6g tiu sendiri tidak terdeteksi se#ara rutin dalam serum karena terletak didalam
kulit luar HBs6g 6nti HB# timbul setelah mun#ulnya gambaran klinis dan menetap
untuk seterusnya, antib"dy ini merupakan penanda kekebalan yang paling jelas yang
bukan didapat dari aksinasi melainkan dari ineksi sp"ntan erdapat * jenis yaitu 6nti
HB# &g dan 6nti HB# &g &gm mun#ul pada a.al ineksi dan bertahan lebih dari
-
8/18/2019 Skenario GK
9/15
bulan, antib"dy ini merupakan penanda apakah ineksi ini baru atau sudah le.at 6danya
pred"minasi &g menunjukan ineksi lampau ( bulan) atau ineksi HB; kr"nis
• HBe6g (2)
imbul bersama atau segera setelah HBs6g timbul 6ntigen ini selalu ditemukan pada
semua ineksi akut dan menandakan adanya replikasi irus dan penderita dalam keadaanyang sangat menular 'ika menetap menunjukan ineksi replikati yang kr"nis 6nt"b"di
terhadap HBe6g (6nti HBe) mun#ul berkaitan dengan hilangnya irus irus yang
bereplikasi dan menurunnya daya tular
• 6nti H6; &g (2)
erupakan penanda ser"l"gis untuk ineksi Hepatitis 6 irus $e.aktu timbul ikterik,
antib"dy ini telah dapat diukur dalam serum %ada a.al ineksi, 6nti H6; &g
meningkatr tajam dan memudahkan untuk mendiagn"sis adanya suatu ineksi H6;
$etelah masa akut, 6nti H6; &g menjadi d"minan dan bertahan seterusnya sehingga
dapat menunjukan bah.a penderita pernah terineksi H6; 3alam kasus 6nti H6; &g
(2), hal ini menunjukan bah.a
-
8/18/2019 Skenario GK
10/15
epigastrium epigastrium, ika
obstruksi parsial
nyeri samar di
abdomen kanan
atas, obstruksi
total ? nyeri
seperti ikterus
obstrukti!
Demam (+) (+)
Nyeri Ali" (+) di ba#a"
s$apula kanan
(+) di
punggung
kanan
(+) (+) di punggung
kanan
Kulit kuning (+) (-) (+) (+)
%urp"y&s Sign (+) (-) (+) (-)
'AK te" tua (+) (-) (+) (-)
'A' dempul (+) (-) (+) (-)
eukositosis (+) (+) (-)
D * (-)
'ilirubin otal dan direk * Sedikit
meningkat
otal dan
direk *
otal dan direk *
S.SP (-) Normal
Amilase / ipase Normal * Normal
Nyeri kolik (+) (-) (+) (-)
atal-atal (+) (-) (+)
-
8/18/2019 Skenario GK
11/15
• Diagnosti kerja O)a* !ara* T$a#ia•
;tiologi A+ik* sara$* m"r!ik • ;%idemologi .ep#in* ra$ma!* ria
&nd"nesia dig"l"ngkan sebagai negara dengan kateg"ri endemisitas sedang sampai
tinggi Hasil iset 1esehatan 3asar (iskesdas) tahun *00- menunjukkan dari 0+9 serum
yang diperiksa, prealensi HBs6g p"siti 9,4: yang berarti dari 0 penduduk &nd"nesia
pernah terineksi hepatitis B Bila dik"nersikan dengan jumlah penduduk &nd"nesia maka
jumlah penduduk hepatitis B di negeri ini men#apai *+ juta "rang (3epkes &, *0+)
Berdasarkan data 3epkes & (*00), resik" penularan pada hepatitis B sebesar *-:2
+-: Berdasarkan data !HO (*0), dari +5 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, + juta
diantara nya menerima paparan perkutan dari spesimen darah yang pat"gen setiap tahunnya >
* juta diantaranya menerima paparan irus hepatitis B %aparan ini menghasilkan sekitar
-0000 ineksi hepatitis B =ebih dari 90: ineksi ini terjadi di negara berkembang
-
8/18/2019 Skenario GK
12/15
• Fator resiko O)a* !ara* T$a#ia• PatoEsiologi A+ik* sara$* m"r!ik • Mani3estasi klinis .ep#in* ra$ma!* ria
Banyak pasien de.asa pulih se#ara k"mplit dari ineksi ;HB, namun 520: akan tidak
t"tal bersih dari irus akibat gagal memberikan tanggapan imun yang adekuat sehingga terjadi
ineksi hepatitis B perisiten, dapat bersiat karier inakti atau hepatitis kr"nis yang tidak
menunjukkan gejala, tapi ineksi ini tetap menjadi sangat serius dan dapat mengakibatkan
kerusakan hati atau sir"sis, kanker hati dan kematian (!HO, *00*> Ha?im, *00) !an$akn$a
jumlah -irus $ang mengin3eksi dan usia %asien $ang terin3eksi meru%akan 3aktor%enting $ang menentukan he%atitis ! akut atau kronis. 'an$a sedikit %ro%orsi
in3eksi >'! akut $ang terlihat seara klinis. urang dari 1#? anak dan 4#")#?
dewasa dengan in3eksi >'! akut $ang mengalami %en$akit ikterik. !an$ak
kasus he%atitis ! akut $ang subklinik, dan 1? kasus $ang sim%tomatik ialah
3ulminan. !entuk akut sering mengalami %erbaikan s%ontan setelah
-
8/18/2019 Skenario GK
13/15
sakit. !an$ak %asien mengalami %erbaikan tan%a akibat $ang signiEkan dan
tan%a rekuren 9'=, 2##2:.
• Penegakan diagnosti O)a* !ara* T$a#ia•
Pemeriksaan %enunjang A+ik* sara$* m"r!ik • Pemeriksaan lanjutan .ep#in* ra$ma!* ria
3eteksi irus hepatitis B dapat dilakukan dengan beberapa met"de pemeriksaan, yaitu
ser"l"gi dan Polymerase Chain Reaction (%@) Aji ser"l"gi antara lain menggunakan met"de
Enzyme Immunoassay (&6), Enzyme Linked Immunoassay (=&$6), Enzyme Linked
Flouroscent Assay (=C6), Immunochromatography Test (&@) atau rapid test , Radio
Immunoassay (&6), dan Chemiluminescent microparticle Immunoassay (@&6) $edangkan
untuk mendeteksi 3
-
8/18/2019 Skenario GK
14/15
reagen pada suhu kamar dan harus digunakan se#epatnya setelah kit dibuka dari pak %emba#aan
hasil ditunggu sampai 5 menit &mmun"assay adalah sebuah tes bi"kimia yang mengukur
k"nsentrasi suatu substansi dalam #airan, biasanya berupa serum darah dengan melihat reaksi
antib"di terhadap antigennya et"de @&6 merupakan salah satu tes immun"assay yang paling
peka dengan ketelitian dan ketepatan anallisis yang baik dengan rentang pengukuran yang luas
et"de ini dapat mengukur reakti HBs6g se#ara kuantitati dan memberikan hasil yang akurat
(Fa#her, *0)
HBs6g kuantitati merupakan met"de @&6 yang menggunkan dua step immun"assay
dengan mikr"partikel #hemilumines#ent %r"sesnya yaitu men#ampur sampel dengan manik2
manik paramagnetik yang menyajikan anti2HBs 1emudian diberikan k"njugat dan reaktan serta
peman#aran sinyal #ahaya yang akan sebanding dengan k"nsentrasi HBs6g dalam jarak yang
luas yaitu 0,052*50 &A/ml et"de kalibrasi sudah terstandardisasi "leh !HO &nternati"nal
$tandard dengan durasi +5 menit %engen#eran manual pada a.al pemeriksaan yaitu G00
dilakukan pada seluruh sampel $ampel dengan titer HBs6g*50 &A/ml se#ara manual
dien#erkan pada G5002G*000 agar dapat diba#a dalam jarak kalibrasi $edangkan jika sampel
dengan leel HBs6gI0,05 &A/ml akan dites ulang tanpa pengen#eran (Had?iyannis, *0+>
aylin, et al, *0*)
• *ata laksana, ;dukasi dan %enegahan O)a* !ara* T$a#ia• om%likasi A+ik* sara$* m"r!ik• Prognosis .ep#in* ra$ma!* ria
Mortalitas keseluruhan dari >'! akut adalah 1"4?, namun 2)"4#? %asien karier
kronis akan mengalami he%atitis kronis dengan nekroinamasi, 2)? dari %asien
tersebut akan mengalami sirosis dan/atau he%atoma. Median hara%an hidu% setelahonset sirosis dekom%ensata adalah kurang dari ) tahun dan 1"4? berkembang
menjadi he%atoma setia% tahun 9Mandal H ilkins, 2##5:.
Menurut '= tahun 2##2, %rognosis tidak %asti, terutama %ada in3eksi awal $ang
berkembang menjadi 3ulminan $ang meru%akan kasus 3atal %ada nekrosis he%atitis
akut. Pada anak jarang terjadi %en$akit klinis $ang akut, teta%i keban$akan anak
$ang terin3eksi sebelum usia tujuh tahun akan mengalami karier kronis.
• SD& O)a* !ara* T$a#ia
Keran3ka Konsep
Learnin3 Iss"e
A. Anatotomi, Esiologi, 'istologi 'e%atobiliar o)a* !ara* !$a#ia* a+ik !. 'e%atitis ! SE'UA6. &kterus &ntrahe%atik m"r!ik* ra$ma!* .ep#in* ria
-
8/18/2019 Skenario GK
15/15
HASIL BELAAR 'AN%IRI
%IKU'PULKAN PALIN5
LA'BAT RABU* 1-00 CIBTe#;an&ari1D3mai#-.om'"r!inin3si$013mai#-.om
Hipo!esis
Nn. Anita 21 tahun mengalami demam dan skelera ikterik diduga mengalami
'e%atitis !