skenario 2 stroke

Upload: marindaramadhany

Post on 10-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Stroke

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    1/45

    1

    Marinda R - 1102011155

    Skenario 2 Blok Saraf dan Perilaku

    LI.1. Memahami & Menjelaskan Grafis Anatomi dan Fisiologi Otak

    JARAS SENSORIK OTAK

    Fungsi: membawa informasi sensorik (exteroseptif dan proprioseptif) dari receptor ke pusat

    sensorik sadar di otak.

    Informasi exteroseptif meliputi :

    Sakit

    Suhu (panas atau dingin)

    Sentuhan

    Tekanan

    Informasi proprioseptif meliputi :

    Keadaan otot sadar/otot lurik

    Keadaan sendi

    Keadaan ligamentum

    Tiga stasion jalan sensorik :

    Untuk bisa mencapai pusat sadar pada gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1) maka semua

    informasi sensorik harus melewati sedikitnya 3 neuron :

    1.

    Neuron orde pertamaLetak : Pada ganglion radix posterior s. Ganglion spinale (ganglion adalah sel saraf yang

    terletak di luar susunan saraf pusat, sedang yang berada di dalam SSP disebut sebagai

    nucleus atau neuron)dimana dendrit dari sel saraf tsb. datang dari receptor, sedang axon-

    nya pergi memasuki medulla spinalis untuk bersinapsis pada neuron orde kedua

    2. Neuron orde kedua

    Letak : Pada cornu posterius medulla spinalis, axon-nya dapat menyilang garis tengah atau

    langsung berjalan dalam columna lateralispada sisi yang sama, selanjutnya naik keatas

    untuk bersinapsis pada neuron orde ketiga

    3.

    Neuron orde ketigaLetak : Pada thalamusdimana axon-nya akan menuju pusat sensorik sadar pada gyrus

    postcentralis( area Bromann 3,2,1)

    Jalan raya sensasi sakit dan suhu

    Nama jalan : Tractus spinothalamicus lateralis

    Jalan pada medulla spinalis :

    Axon dari neuron orde pertama (Ganglion spinale)

    memasuki ujung cornu posterius substansia grissea medulla spinalis dan segera bercabang dua: Serabut yang naik

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    2/45

    2

    Serabut yang turun

    Sesudah memasuki satu atau dua segment medulla spinalis membentuk Tractus

    Posterolateral (Lissaueri). Dia segera bersinapsis dengan neuron orde kedua yang terletak

    pada kelompok sel substansia gelatinosapada cornu posterius.

    Axon dari neuron orde keduajalan menyilang garis tengah pada commissura anterior substansia grissea dan substansia

    alba, kemudian naik keatas pada sisi kontralateral sebagai tractus spinothalamicus lateralis.

    Tractus tsb. berjalan medialis dari tractus spinocerebellaris anterius. Sewaktu jalan keatas,

    serabut saraf baru terus bertambah sesuai dengan banyaknya segmen medulla spinalis,

    demikian rupa sehingga pada bagian atas cervical :

    Serabut saraf yang datang dari sacral terletak posterolateral

    Serabut saraf yang datang dari cervical terletak anteromedial(serabut saraf

    yang mengantar informasi sakit terletak sedikit di depan dari serabut saraf yang

    mengantar suhu

    Jalan pada medulla oblongata

    Pada medulla oblongatatractus tsb. Terletak pada dataran lateral antara nuclues olivarius

    inferiusdengan nucleus tractus spinalis N. Trigeminus. Disini dia bergabung dengan :

    Tractus spinothalamicus anterius

    Tractus spinotectalis

    Ketiga tractus tersebut bersama-sama disebut sebagai : Lemniscus spinalis

    Jalan pada pons

    Lemniscus spinalis naik ke atas di bagian belakang pons

    Jalan pada mesencephalon

    Lemniscus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis dari lemniscus medialis

    Jalan pada diencephalon

    Serabut saraf tractus spinothalamicus lateralis akan bersinapsis dengan neuron orde ketiga

    yaitu : nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari nucleus lateralis

    thalamus).

    Disini terjadi penilaian kasar sensasi sakit dan suhu dan reaksi emosi mulai timbul.

    Jalan ke cortex cerebri

    Axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior capsula interna dan corona

    radiatauntuk berakhir pada gyrus postcentralis(area brodmann 3,2,1). Dari sini informasi

    sakit dan suhu akan diteruskan ke area motorik dan area asosiasi di cortex lobus parietale.

    Fungsi utama cortex cerebri gyrus postcentralis :

    Menafsirkan sensasi suhu dan sakit sehingga timbul kesadaraan akan sensasi tsb.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    3/45

    3

    Jalan raya sensasi sentuhan ringan dan tekanan

    Nama jalan : tractus spinothalamicus anterius

    Jalan pada medulla spinalis

    Axon dari neuron orde pertama: ganglion spinalememasuki ujung cornu posterius medulla

    spinalisdimana dia segera bercabang dua :

    Serabut yang naik

    Serabut yang turun

    Serabut saraf tsb.jalan melalui 1 & 2 segment medulla spinalis untuk membentuk tractus

    posterolateral (LISSAUERI). Kemudian dia akan bersinapsis pada neuron orde kedua yang

    terletak pada substansia gelatinosa cornu posterius substansia grissea.

    Axon dari neuron orde kedua jalan menyilang garis tengah untuk berada pada sisi

    kontralateral pada commissura anterior substansia alba dan grissea untuk kemuadian naikke atas pada bagian anterolateral substansia alba sebagai tractus spinothalamicus anterior.

    Sebagaimana halnya dengan tractus spinothalamicus lateralis, serabut saraf juga bertambah

    dari caudal ke cranial. Disini juga di bagian cervical serabut saraf sacralis terletak lebih ke

    lateral dan berasal dari cervical lebih ke medial.

    Jalan pada medulla oblongata

    Jalan beriringan dengan tractus spinothalamicus lateralis dan tractus spinotectalis,

    semuanya disebut sebagai Lemniscus spinalis

    Jalan pada pons, mesencephalon dan diencephalon

    Beriringan dengan lemniscus medialisuntuk akhirnya bersinapsis pada neuron orde ketiga

    pada neuron yang sama dengan lemniscus medialis yaitu nuclei posterolateral dari

    kelompok ventral thalamus(bagian dari kelompok nuclei lateralis thalamus). Disini sensasi

    kasar dari sentuhan dan tekanan mulai diinterpretasi.

    Jalan ke cortex cerebri

    Axon neuron orde ketiga jalan dalam crus posterius capsula interna dan corona radiata

    untuk berakhir pada cortex gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1)dimana sensasisentuhan dan tekanan disadari.

    Jalan raya pembedaan sensai diskriminasi sentuhan, getaran sendi/otot sadar

    Nama jalan : fasciculus gracilis dan fasciculus cuneatus

    Jalan dalam medulla spinalis

    Axon dari neuron order pertama (ganglion spinale) memasuki cornu posterius substansia

    alba sisi yang sama untuk segera bercabang 2 :

    Cabang turun

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    4/45

    4

    Jalan melewati beberapa segmen medulla spinalis sambil memberikan beberapa cabang

    collateral dan bersinapsis dengan neuron pada cornu posterius dan neuron pada cornu

    anterius pada segmen yang dilewati. Hubungan intersegmental ini berfungsi dalam reflex

    intersegmental.

    Cabang naikSerabut sarafnya lebih panjang dan sebagian akan bersinaps dengan neuron orde kedua

    pada cornu posterius dan anterius substansia grissea. Hubungan ini berperan dalam reflex

    intersegmental. Sebagian besar serabut saraf yang naik berjalan dalam columna posterius

    substansia alba sebagai:

    Fasciculus Gracilis

    Dapat ditemukan sepanjang segmen medulla spinalis lumbalis, dan 6 segmen bawah

    thoracal

    Fasciculus Cuneatus

    Terletak lateralis dari fasciculus gracilis, dan mengandung serabut saraf dari segmen

    medulla spinalis 6 buah bagian atas thoracal dan semua segmen cervical.

    Jalan dalam medulla oblongata

    Axon dari neuron orde pertama jalan ke atas secara ipsilateral (tidak menyilang garis tengah)

    dan akan bersinapsis dengan neuron orde kedua : nuclei gracilis dan nuclei cuneatus.

    Axon dari neuron orde kedua membentuk berkas serabut saraf disebut sebagai : fibra

    arcuata interna.Dia kemudian berjalan menyilang garis tengah membentuk decussatio

    sensorik. Selanjutnya pergi kedua tempat:

    Pertama: Ke cerebellum melalui pendunculus cerebelli inferior pada sisi yang sama dan

    membentuk tractus cuneocerebellaris. Serabutnya sendiri mengelompok membentuk fibra

    arcuata externa. Fungsinya untuk mengirimkan informasi sensasi otot skelet dan sendi kecerebellum

    Kedua: Ke pons

    Jalan dalam pons, mesencephalon dan diencephalon

    Setelah decussatio dia jalan ketas sebagai lemniscus medialisuntuk berakhir pada neuron

    orde ketiga: nuclei posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari kelompok

    nuclei lateralis thalamus)

    Jalan ke cortex cerebri

    Axon dari neuron orde ketiga kemudian jalan dalam crus posterius capsula interna dan

    corona radiatamenuju gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1).Disini baru kita mnyadari

    adanya pembedaan sensasi diskriminasi sentuhan dan getaran dari sendi/otot sadar.

    Jalan raya sensasi otot sadar(otot lurik) dan sendi ke cerebellum

    Ada 3 jalan :

    1.tractus spinocerebellaris posterius

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    5/45

    5

    Jalan dalam medulla spinalis

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki medulla spinalis pada columna

    posterius substansia grissea untuk bersinapsis dengan neuron orde kedua: nucleus dorsalis

    (Clarki)yang terletak pada bassis cornu posterius substansia grissea.

    Axon dari neuron orde keduamemasuki bagian posterolateral substansia alba pada sisiyang sama untuk naik ke atas sebagai: tractus spinocerebellaris posterius.

    Jalam dalam medulla oblongata

    Tractus spinocerebellaris posterius jalan memasuki Pedunculus cerebellaris inferioruntuk

    menuju cortex cerebellum. Karena Nucleus dorsalispaling bawah hanya ada mulai segmen

    medulla spinalis lumbalis III atau IV, maka axon dibawah segmen tsb. harus naik langsung

    dalam columna posterius substansia alba, sampai dia mencapai segmen medulla spinalis

    lumbal III atau IV disana dia baru bersinapsis dengan neuron orde kedua.

    Fungsi: membawa informasi dari otot sadar dan sendi, terutama dari receptor Musclespindle dan receptor yang ada di tendo, ligamentum dan capsula articularedari tubuh dan

    anggota badan

    2.tractus spinocerebellaris anterius

    Jalan dalam medulla spinalis

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki medulla spinalis untuk bersinapsis

    pada neuron orde kedua: nucleus dorsalis (Clarki).

    Bagian terbesar dari axon orde keduajalan menyilang garis tengah dan naik ke atas padabagian depan substansia alba sisi kontralateral.

    Bagian kecil dari axon neuron orde keduajalan pada sisi yang sama.

    Jalan dalam medulla oblongata

    Tractus spinocerebellaris anterius memasuki medulla oblongata dan pons untuk kemudian

    memasuki cerebellum melalui pedunculus cerebelli superioruntuk berakhir pada cortex

    cerebelli.

    Berbeda dengan tractus spinocerebellaris posterius yang tidak terdapat pada semua segmen

    medulla spinalis, justru tractus spinocerebellaris anterius terdapat sepanjang segmen

    medulla spinalis.

    Fungsi: membawa informasi dari receptor muscle spindle dan tendo dari anggota badan atas

    dan bawah. Diduga juga membawa informasi dari kulit dan fascia superficialis

    3.tractus cuneocerebellaris

    Pusat:nulceus cuneatus

    Jalan: memasuki pedunculus cerebelli inferior menuju cortex cerebelli sisi yang sama,

    sebagai fibra arcuata externa posterius

    Fungsi: meneruskan informasi dari muscle spindle dan tendo ke cerebellum

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    6/45

    6

    Jalan raya naik lainya

    1.tractus spinotectalis

    Jalan dalam medulla spinalis:

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cornu posterius untuk bersinapsis

    dengan neuron orde kedua yang letaknya pada cornu posterius tak persis diketahui.

    Axon neuron orde keduajalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas pada

    anterolateral substansia alba sebagai tractus spinotectalis.

    Jalan dalam medulla oblongata, pons dan mes-encephalon:

    Beriringan dengan tractus spinothalamicus lateralis et anterius

    Membentuk lemniscus spinalisbersama-sama dengan tractus spinothalamicus

    lateralis et anterius

    Sinaps akan terjadi pada colliculus superior

    Fungsi:membawa informasi untuk reflex spinovisual dan akan menimbulkan gerakan bola

    mata dan kepala yang menunjuk ke arah datangnya sumber stimuli

    2. tractus spinoreticularis

    Jalan dalam medulla spinalis:

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cormu posterius dan bersinapsis

    dengan neuron orde kedua yan letaknya pada cornu posterius tidak jelas.

    Axon dari neuron orde keduanaik ke atas pada sisi lateral substansia alba pada sisi yang

    sama dan bercampur dengan tractus spinothalamicus

    Jalan dalam medulla oblongata, pons dan mesencephalon:

    Tractus spinoreticularis jalan pada sisi yang sama dan akan bersinapsis dengan neuron orde

    ketiga:formatio reticulare di medulla oblongata, pons dan mesencephalon

    Fungsi: membawa informasi tentang tingkat-tingkat kesadaran

    3.Tractus spinoolivarius

    Jalan dalam medulla spinalis:

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cormu posterius dan bersinapsis

    dengan neuron orde kedua yan letaknya pada cornu posterius tidak jelas.

    Axon neuron orde keduajalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas antara cornu

    anterius dengan cornu latelare substansia alba sebagai tractus spinoolivarius.

    Jalan dalam medulla oblongata:

    Tractus spinoolivariusakan bersinaps dengan neuron orde ketiga: nuclei olivarius inferius

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    7/45

    7

    Axon neuron orde ketigajalan menyilang garis tengah dan memasuki cerebellum melalui

    pedunculus cerebelli inferiusuntuk pergi ke cortex cerebellum.

    Fungsi: membawa informasi exteroseptif dan proprioseptif ke cerebellum

    Jalan raya sensasi visceral

    Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)dari daerah thorax dan abdomen memasuki

    cornu posterius untuk bersinaps dengan neuron orde kedua dalam substansia grissea

    mungkin pada cornu posterius atau cornu lateral.

    Axon neuron orde keduadiduga bergabung dengan tractus spinothalamicusuntuk berakhir

    pada neuron orde ketiga: Nuclei posterolateral dari kelompok ventral thalami (bagian dari

    kelompok nuclei lateralis thalamus).

    Axon neuron orde ketiga diduga pergi ke gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1).

    Fungsi: informasi pressoreceptor dari tunica mucosa rectum dan vesica urinaria untuk

    keperluan defaecatio dan mixtio

    JARAS MOTORIK OTAK

    Pengertian:

    Jalan raya motorik secara tradisional terbagi atas dua jalan :

    Systema pyramidalis s. Tractus corticospinalis

    Jalan motorik yang berasal dari area Brodmann 4 di samping area 6,3,2,1 cortex cerebri menujumedulla spinalis.

    Bertolak dari tempat asal dan tujuannya, jalan motorik ini dikenal juga sebagai : tractus

    corticospinalis.

    Ada dua alasan kenapa jalan motorik ini disebut sebagai systema pyramidalis:

    1. Karena dia berasal dari sel pyramid (lapis ketiga) cortex cerebri khususnya dari area Brodmann 4

    2.Karena pada medulla oblongata, jalan motorik tsb menimbulkan benjolan di bagian depan medulla

    oblongata yang disebut sebagai : pyramid

    Tractus corticospinalis berakhir pada cornu anterior medulla spinalis

    Systema Extrapyramidalis

    Semua jalan motorik selain tractus corticospinalis :

    1.) yang datang dari batang otak menuju medulla spinalis:

    Tractus reticulospinalis

    Tractus tectospinalis

    Tractus rubrospinalis

    Tractus vestibulospinalis

    Tractus olivospinalis

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    8/45

    8

    2.) yang datang dari cortex cerebri menuju batang otak disebut sebagai tractus corticobulbaris:

    Tractus corticostriata

    Tractus corticothalamicus

    Tractus corticohypothalamicus

    Tractus corticonigra Serabut serabut yang berasal dari area Brodmann 4 dan 6 tapi khusus menuju ke :

    Tegmentum,Nuclei pontis, Nucleus olivarius inferius

    Pusat: jalan raya motorik punya 2 pusat:

    1.)Neuron motorik atas atau pusat supraspinal

    Letak: cortex cerebri

    Neuron yang di cortex cerebri disebut sebagai : Neuron orde pertama(berupa sel

    pyramidalis: sel lapis ketiga cortex cerebri). Axon neuron orde pertama turun ke bawah

    melalui corona radiata kemudian masuk ke crus posterior capsula interna, terus ke mes-encephalon,pons, medullad oblongata dan medula spinalis untuk bersinapsis dengan neuron

    orde kedua yang terletak pada cornu anterius substansia grissea medulla spinalis

    2.)Neuron motorik bawah atau pusat spinal

    Letak: Columna anterius substansia grissea medulla spinalis

    Disini terdapat 2 kelompok neuron:

    Neuron orde kedua (neuron antara)yang terletak pada pangkal columna anterius

    substansia grissea.

    Punya axon yang sangat pendek untuk bersinapsis dengan neuron orde ketiga

    Neuron orde ketigayang terletak juga pada columna anterius substansia grissea

    medulla spinalis.

    Axon neuron ketiga keluar dari medulla spinalis sebagai radix anterior n.spinalis

    untuk bergabung dengan radix posterior membentuk n.spinalis dan akhirnya pergi

    ke efektor sadar: otot seran lintang atau otot lurik (otot skelet).

    Sebagian kecil serabut penghubung dari neuron orde pertama bersinapsis langsung

    dengan neuron orde ketiga yang penting dalam fungsi arcus reflex.

    Fungsi: menerima perintah dari pusat supraspinal dan neuron orde kedua yang terletak pada

    columna anterius substansia grissea medulla spinalis dan setelah bersinapsis pada neuron pusat

    spinal, perintah tadi diteruskan ke efektor : otot skelet

    Yang termasuk systema pyramidalis hanya ada satu yaitu:

    Tractus Corticospinalis

    Asal: Neuron orde pertama :

    1/3 berasal dari area 4 Brodmann (pusat motorik primer) pada gyrus

    precentralis

    1/3 berasal dari area 6 Brodmann (pusat motorik sekunder) pada gyrus

    precentralus

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    9/45

    9

    1/3 berasal dari area 3,2,1 Brodmann (pusat somastesi) pada gyrus

    postcentralis

    Pusat yang mengontrol otot muka terletak di sebelah bawah, sedang yang mengontrol otot

    anggota bawah justru terletak di bagian atas dari dataran medial hemisphaerum cerebri.

    Jalan:

    Dalam hemisphaerum cerebri:

    Mula-mula turun memasuki corona radiata,kemudian memasuki crus posterius capsula interna

    yang serabutnya tersusun sbb.:

    Serabut yang dekat genu akan mensarafi otot bagian atas leher

    Serabut yang terletak lebih kebelakang akan mensarafi otot badan bawah

    Dalam mesencephalon:

    Dia berjalan pada 3/5 tengah crus cerebrimesencephalon dengan susunan sbb.:

    Yang mensarafi bagian atas leher terletak di sebelah medial

    Yang mensarafi otot kaki terletak di sebelah lateral

    Dalam Pons:

    Disini tractus akan terpecah dalam beberapa berkas saraf oleh Fibra pontocerebellaris

    transversa

    Dalam Medulla oblongata:

    Berkas saraf yang tadinya terpeceah-pecah kini bergabung menjadi satu berkas lagi dan akan

    menonjolkan medulla oblongata membentuk : pyramid. Itulah sebabnya tractus tsb sering juga

    disebut sebagai : Tractus pyramidalis. Pada perbatasan medulla oblongata dengan medulla

    spinalis serabut sarafnya akan mengalami 2 hal :

    Mayoritas serabut akan saling bersilangan membentuk : Decussatio pyramidalis

    Minoritas serabut tidak bersilangan dan langsung memasuki medulla spinalis

    Dalam medulla Spinalis

    Serabut yang bersilanganmemasuki columna lateralis substansia alba medulla spinalisdisebut sebagai: Tractus corticospinalis lateralis. Dia jalan sepanjang columna lateralis dan

    kemudian akan bersinapsis dengan Neuron orde keduapada columna anterius setiap

    segmen medulla spinalis

    Serabut yang tidak bersilanganmemasuki columna anterius substansia alba medulla spinalis

    disebut sebagai : Tractus cortispinalis anterius. Selanjutnya dia akan menyilang garis tengah

    dan akan berakhir pada neuron orde keduapada columna anterius segmen medulla spinalis

    cervicalis dan bagian atas thoracal. Axon dari neuron orde kedua akan bersinapsis dengan

    neuron orde ketigayang juga ada di columna anterius.

    Fungsi:

    Umum: Bersama-sama dengan tractus lainnya mengantarkan perintah untukmenggerakkan otot seran lintang (otot sadar)

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    10/45

    10

    Khusus: untuk jalan motorik yang berkaitan dengan ketepatan, ketrampilan terutama

    gerakan ujung-ujung anggota badan

    Yang termasuk systema extrapyramidalis:

    Datang dari Batang Otak menuju Medulla Spinalis

    1. Tractus reticulospinalis

    Asal : Formatio reticulare yang terletak sepanjang mes-encephalon, pons dan medulla

    oblongata (neuron orde pertama).

    Jalan :

    Dari neuron yang ada di pons, dikirmkan axon lurus kebawah : traktus reticulospinlis

    pontinus

    Dari neuron di medulla oblongata, menyilang garis tengah baru turun ke medulla

    spinalis : traktus reticulospinalis medulla spinalis

    Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal: neuron orde kedua dan ketiga)

    Fungsi : mengontrol neuron orde kedua dan ketiga dalam bentuk fasilitasi dan inhibisi

    kontraksi otot skelet

    berkaitan dengan fungsi kseimbangan tubuh.

    2. Tractus TectospinalisAsal : colliculus superior mes-encephalon (neuron orde pertama)

    Jalan : menyilang garis tengah dan turun melalui pons, medulla oblongata. Jalannya

    dekat sekali dengan fasciculus longitudinale medialis

    Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal) dan bersinaps dengan neuron orde

    kedua dan ketiga

    Fungsi :

    1) terjadinya reflex pupilodilatasi sbg. respon kalau lagi berada dalam ruang gelap

    2) terjadinya reflex gerakan tubuh sbg. respon terhadap ransang penglihatan

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    11/45

    11

    3. Tractus Rubrospinalis

    Asal : nucleus ruber (neuron orde pertama) pada tegmentum mes-encephalon setinggi

    coliculus superior.

    Jalan : axon neuron orde pertama menyilang garis tengah turun kebawah melewati pns,

    medulla oblongata menuju cornu anterior meulla spinalis subt. grisea (pusat spinal)

    Fungsi : memacu kontraksi otot fleksor dan menghambat kontraksi otot ekstensor

    berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    12/45

    12

    4. Tractus vestibulospinalis

    Asal : nuclei vestibularis = neuron orde pertama (dalam pons dan med. oblongata),

    menerima akson dari auris interna melalui N.vestibularis dan cerebelum

    Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal)

    Fungsi : memacu kontraksi otot ekstensor dan menghambat kontraksi otot fleksor

    berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh

    5. Tractus olivospinalis

    Asal : nucleus olivarius inferius (neuron orde pertama), menerima axon dari : cortex cerebrii,

    corpus striatum, nuceu ruber

    Tujuan : cornu anterius med. spinalis (pusat spinal)

    Fungsi : mempengaruhi kontraksi otot skelet

    berkaitan dengan fungsi keseimbangantubuh

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    13/45

    13

    Datang dari Cortex Cerebri menuju Batang Otak

    a. Tractus Corticothalamus

    Asal : area brodmann 10, 11, 12

    Tujuan : nucleus medialis thalami

    Asal : area brodmann 9 dan 11

    Tujuan : nuclei septi thalami Asal : area brodmann 9

    Tujuan : nucleus medialis et lateralis thalami

    Asal : area brodmann 6

    Tujuan : nuclei septi thalami, nucleus medualis et lateralis thalami

    Asal : area brodmann 4

    Tujuan : nuclei lateralis thalami

    b. Tractus corticohypothalamicus

    Asal : cortec hypocampi

    Tujuan : hypothalamus

    c. Tractus corticosubthalamicus

    Asal : area brodman 6Tujuan : subthalamus

    d. Tractus Corticonigra

    Asal : area brodmann 4, 6 dan 8

    Tujuan : substantia nigra

    e. Tractus yang berasal dari area brodmann 4 dan 6

    Tujuan : tegmentum (mes-encephalon), nuclei pontis (pons), nucleus olivarius

    inferius (medulla oblongata)

    NERVUS CRANIALIS

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    14/45

    14

    Nomor Nama Jenis Fungsi

    I Olfaktori SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak

    untuk diproses sebagaisensasi bau

    II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak

    untuk diproses sebagai persepsi visual

    III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besarotot mata

    IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapaotot mata

    V Trigeminal Gabungan

    Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di

    otak sebagai sentuhan

    Motorik: Menggerakkanrahang

    VI Abdusen Motorik Abduksi mata

    VII Fasial Gabungan

    Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk

    diproses di otak sebagai sensasi rasa

    Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan

    ekspresi wajah

    VIII Vestibulokoklear Sensori

    Sensorisistem vestibular:Mengendalikan keseimbangan

    Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak

    sebagai suara

    IX Glosofaringeal Gabungan

    Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk

    diproses di otak sebagai sensasi rasa

    Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

    X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalam

    Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

    XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

    XII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

    SARAF OLFAKTORIUS (N.I)

    Sistem olfaktorius dimulai

    dengan sisi yang menerima

    rangsangan olfaktorius.

    Sistem ini terdiri dari bagian

    berikut: mukosa olfaktorius

    pada bagian atas kavum

    nasal, fila olfaktoria, bulbussubkalosal pada sisi medial

    lobus orbitalis.

    Saraf ini merupakan saraf

    sensorik murni yang serabut-

    serabutnya berasal dari

    membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di

    bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus

    temporal bagian medial sisi yang sama.

    Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya mencapai korteks tanpadirilei di talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsu makan dan induksi salivasi

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Okulomotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglosal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglosal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Okulomotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktori&action=edit&redlink=1
  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    15/45

    15

    serta bau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah menunjukkan bahwa sistem ini ada

    kaitannya dengan emosi. Serabut utama yang menghubungkan sistem penciuman dengan area

    otonom adalah medial forebrain bundle dan stria medularis talamus. Emosi yang menyertai

    rangsangan olfaktorius mungkin berkaitan ke serat yang berhubungan dengan talamus, hipotalamus

    dan sistem limbik.

    SARAF OPTIKUS (N. II)

    Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini

    melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya

    pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai

    bagian fundus masih utuh sehingga serabut-serabut dari bagian bawah retina ditemukan pada

    bagian inferior kiasma optikum dan

    sebaliknya.

    Serabut-serabut dari lapangan visual temporal

    (separuh bagian nasal retina) menyilangkiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan

    visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut

    untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma

    optikum berakhir di kolikulus superior,

    dimana terjadi hubungan dengan kedua

    nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang

    meninggalkan kiasma berhubungan dengan

    penglihatan dan berjalan di dalam traktus

    optikus menuju korpus genikulatum lateralis.

    Dari sini serabut-serabut yang berasal dari

    radiasio optika melewati bagian posteriorkapsula interna dan berakhir di korteks visual

    lobus oksipital.

    Dalam perjalanannya serabut-serabut

    tersebut memisahkan diri sehingga serabut-

    serabut untuk kuadran bawah melalui lobus

    parietal sedangkan untuk kuadaran atas

    melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio

    serabut-serabut tersebut pada kiasma

    optikum serabut-serabut yang berasal dari

    lapangan penglihatan kiri berakhir di lobusoksipital kanan dan sebaliknya.

    SARAF OKULOMOTORIUS (N. III)

    Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian

    di depan substansia grisea periakuaduktal

    (Nukleus motorik) dan sebagian lagi di dalam

    substansia grisea (Nukleus otonom).

    Nukleus motorik bertanggung jawab untuk

    persarafan otot-otot rektus medialis, superior,dan inferior, otot oblikus inferior dan otot

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    16/45

    16

    levator palpebra superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat

    sedikit mempersarafi otot-otot mata inferior yaitu spingter pupil dan otot siliaris.

    SARAF TROKLEARIS (N. IV)

    Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior didepan substansia grisea periakuaduktal dan berada di

    bawah Nukleus okulomotorius. Saraf ini merupakan satu-

    satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang

    otak. Saraf troklearis mempersarafi otot oblikus superior

    untuk menggerakkan mata bawah, kedalam dan abduksi

    dalam derajat kecil.

    SARAF TRIGEMINUS (N. V)

    Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-

    serabut motorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut

    motorik mempersarafi otot masseter dan otot temporalis.

    Serabut-serabut sensorik saraf trigeminus dibagi menjadi

    tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus, maksilaris, dan

    mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit,

    dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar dan

    mandibula, dura dalam fosa kranii anterior dan tengah

    bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta

    bagian membran timpani.

    SARAF ABDUSENS (N. VI)

    Nukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi

    pons bagian bawah dekat medula oblongata dan terletak

    dibawah ventrikel ke empat saraf abdusens mempersarafi

    otot rektus lateralis.

    SARAF FASIALIS (N. VII)

    Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi

    sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus

    motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari

    tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata.

    Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang

    muncul bersama nukleus motorik dan saraf

    vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam

    kanalis akustikus interna. Serabut motorik saraf

    fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajahterdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator,

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    17/45

    17

    otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot

    platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.

    SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (N. VIII)

    Saraf vestibulokoklearis terdiri dari duakomponen yaitu serabut-serabut aferen

    yang mengurusi pendengaran dan

    vestibuler yang mengandung serabut-

    serabut aferen yang mengurusi

    keseimbangan. Serabut-serabut untuk

    pendengaran berasal dari organ corti dan

    berjalan menuju inti koklea di pons, dari

    sini terdapat transmisi bilateral ke korpus

    genikulatum medial dan kemudian

    menuju girus superior lobus temporalis.

    Serabut-serabut untuk keseimbanganmulai dari utrikulus dan kanalis

    semisirkularis dan bergabung dengan

    serabut-serabut auditorik di dalam kanalis

    fasialis. Serabut-serabut ini kemudian

    memasuki pons, serabut vestibutor

    berjalan menyebar melewati batang dan

    serebelum.

    SARAF GLOSOFARINGEUS (N. IX)

    Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagusdan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui

    foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua

    ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan

    ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf

    berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis

    interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot

    stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi

    mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.

    SARAF VAGUS (N. X)

    Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion

    superior atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum,

    keduanya terletak pada daerah foramen jugularis, saraf

    vagus mempersarafi semua visera toraks dan abdomen

    dan menghantarkan impuls dari dinding usus, jantung dan

    paru-paru.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    18/45

    18

    SARAF ASESORIUS (N. XI)

    Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis.

    Radiks kranial adalah akson dari neuron dalam nukleus

    ambigus yang terletak dekat neuron dari saraf vagus. Saraf

    aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi ototsternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius,

    otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke

    samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan

    diangkat ke atas.

    SARAF HIPOGLOSUS (N. XII)

    Nukleus saraf hipoglosus terletak pada medula oblongata

    pada setiap sisi garis tengah dan depan ventrikel ke empat

    dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf

    hipoglosus merupakan saraf motorik untuk lidah dan

    mempersarafi otot lidah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus

    dan genioglosus.

    VASKULARISASI OTAK

    Pembuluh Nadi

    Darah mengalir ke otak melalui dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis :

    Arteri Carotis Interna

    Arteri carotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri carotis comunis, naik dan masuk ke

    rongga tengkorak melalui canalis carotikus os.temporalis, berjalan dalam sinus cavernosus

    menembus duramater dan muncul di medial processus clinoideus setelah itu menembus

    arachnoidea untuk berada di dalam subarachnoidea ,kemudian membelok ke belakang dekat area

    perforata ujung media sulcus laterali Sylvii, akhirnya bercabang dua : arteri cerebri anterior dan

    arteri cerebri media :

    1. A.Ophtalmica

    a. Jalan : muncul dari sinus cavernosus memasuki canalis opticus lateralis

    b. Supply : bola mata serta alat-alat orbita lain,bagian frontal scalp,sinus ethmoidalis

    et frontalis,dorsum nasi

    2. A.Comunicans Posterior

    a. Jalan: dibelaca N.III beranastomosis dg A.cerebri posterior membentuk circulus

    Wilisi

    3. A.Chorioidea

    a. Jalan: belakang tractus opticusmasuk cornu inferior ventriculus lateralispleus

    choroideusb. Supply: crus cerebri,corpus geniculatum laterale,tractus opticus,capsula interna

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    19/45

    19

    4. A.Cerebri anterior

    a. Jalan: di depan medial N.II fisura longitudinalis superiorke belakang diatas

    corpus callosumberanastomisis A.cerebri posterior

    b. Cabang: Rr.Corticales dan Rr.Centrales

    c. Supply : memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah,

    corpus calosum dan nukleus caudatus5. A.Cerebri Media

    a. Jalan: lateral di sulcus lateralis Sylvii

    b. Cabang : Rr.corticales dan Rr.Centrales

    c. Supply: vaskularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis

    A. Vertebralis

    Sistem vertebral dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arteri

    subclavia, menuju dasar tengkorak melalui canalis transversalis di kolumna vertebralis cervikalis II

    s/d VI, masuk rongga kranium melalui foramen magnum,menembus duramater dan

    arachnoideamater ke cavum subarachnoid lalu mempercabangkan masing-masing sepasang arteri

    cerebelli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, keduanya bersatu menjadi arteri basilaris

    dan setelah mengeluarkan 3 kelompok cabang arteri, pada tingkat mesencephalon, arteri basilaris

    berakhir sebagai sepasang cabang arteri cerebri posterior.

    1. Rr.Meningea

    a. Supply:tulang dan duramater di didalam fossa cranii posterior

    2. A.Spinalis Posterior

    a. Supply: bagian belakang medula spinalis dan alat sekitarnya

    3. A.Spinalis anterior

    a. Supply : bagian depan medula spinalis dan alat sekitarnya

    4. A. Cerebellaris Posteroinferior

    a. Supply: dataran bawah vermis,nuclei centralis cerebelli dataran bawahhemisphaerum cerebelli,medula oblongata dan plexus choroideus ventriculus

    quartus

    5. Aa.Medulares

    a. Supply: medula oblongata

    A. Basilaris

    Terbentuk dari Aa.vertebralis kiri dan kanannaik keats di sulcus mediana pons pada

    akhirnya bercabang jadi Aa.Cerebri Posterior

    1. Aa.Pontin

    a. Supply: Pons

    2. A.Labyrinthisa. Supply: meatus acusticus dan alat dalamnya

    3. A. Cerbelaris inferior anterior

    a. Supply: bagian bawah dan depan pons dan bagian atas medula oblongata

    4. A. Cerebelaris superior

    a. Supply: bagian atas cerebellum,pons,corpus pinelalis dan velum medulare superior

    5. A. Cerebri Posterior

    a. Cabang: Rr.corticales,rr.centrales,R.chorioidea

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    20/45

    20

    Circulus Arteriosus Willisi

    Merupakan anastomose yang penting antara 4 arteri (a.vertebralis & a.carotis interna) yang

    memasok darah ke otak. Dibentuk oleh 2 a.carotis interna dan 2 a.vertebralis beserta 2

    a.communicans posterior, 2 a.cerebri anterior, 2 a.basilaris dan a.comunicans anterior.

    Pembuluh nadi untuk daerah otak khusus

    1. Corpus striatum dan capsula interna (Rr.Centrales A.cerebri media)

    2. Thalamus (cabang-cabang a.comunicans posterior,a.basilaris,a.cerebri posterior)

    3. Mesencephalon (a.cerebri posterior,a.cerebelaris superior dan a.basilaris)

    4. Pons (a.basilaris dan Aa.cerebelaris anterior,inferior dan superior)

    5. Medula oblongata (a.vertebralis,aa.spinales anterio et posterior,a.cerebelaris

    inferoposterior dan a.basilaris

    6. Cerebellum (a.cerbelaris supeior,anteroinferior dan posteroinferior)

    Pembuluh Balik

    Ada 2 kelompok pembuluh balik :

    1. Vv.cerebrales superficialis (v.cerebri externa)

    2. Vv.cerebrales profunda (v.cerebri interna)

    Cabang v.cerebri externa : v.cerebri superior, v.cerebri media, v.cerebri anterior dan

    v.basilaris v. cerebri externa terdapat dirongga subarachnoid.

    Cabang v.cerebri interna : v. terminalis & v. choroidea v. terminalis & v. choroidea

    bergabung membentuk v. cerebri magna.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    21/45

    21

    CAPSULA INTERNA

    Letak:

    Merupakan berkas serabut saraf berbentuk pita lebar substansi alba yang memisahkan nukleus

    lenticularis dengan nucleus caudatus dan thalamus. Mengandung serabut saraf penghubung bolak-

    balik antara cortex cerebri dengan thalamus dan medula spinalis

    Bentuk:

    Membentuk huruf V dengan titik sudut yang disebt genu,mengahadap ke medial dan kaki-kakinya

    disebut crus anterior dan crus posterior

    1. Crus anterior capsula interna

    a.Letak :antara nucleus caudatus dan nucleus lenciculatis yang terdapat

    Serabut corticopetal (serabut aferen)

    Serabut corticofugal (serabut eferen)

    2. Crus posterior capsula interna

    a. Letak : antara thalamus dengan nuclei lenticularis,terdapat

    Pars lenticulothalamicus (tractus corticobulbaris,corticospinalis dan

    corticorubralis)

    Pars retrolenticularis (radiatio thalamicus posterior)

    Pars sublenticularis (tractus temporopontin,geniculocalcarina dan radiatio

    auditorius)

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    22/45

    22

    LI.2. Memahami & Menjelaskan Stroke

    DEFINISI

    Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal

    atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan

    kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO)

    Stroke adalah suatu gangguan neurologis akut, yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran

    darah ke otak, dimana timbul mendadak (dalam hitungan detik) atau secara cepat (dalam hitungan

    jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu.(3)

    KLASIFIKASI

    Stroke diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan kelainan patologis

    a. Stroke hemoragik

    Stroke hemoragikadalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.

    Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragikada 2 jenis, yaitu

    1) Perdarahan intra serebral

    - pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak

    2) Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid)

    - pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara

    permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

    b. Stroke non-hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)

    Stroke iskemikyaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke

    otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke

    iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

    1) Stroke akibat trombosis serebri- Proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan

    2) Emboli serebri

    - Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah

    3) Hipoperfusi sistemik

    - Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan

    denyut jantung

    2. Berdasarkan waktu terjadinya

    1) Transient Ischemic Attack (TIA)

    - episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan setempat pada otak

    atau iskemiretina yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark,

    serta meningkatkan resiko terjadinya stroke di masa depan2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)

    - Gejala neurologis menghilang dalam waktu lebih dari 24 jam

    3) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke

    - akibat penyumbatan aliran darah regional yang disebabkan oleh trombus yang

    menyumbat pembuluh darah secara parsial, sehingga aliran darah otak berkurang

    4) Completed stroke

    3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler

    1) Sistem karotis

    a. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria

    b. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia

    c. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaksd. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia

    http://id.wikipedia.org/wiki/Retinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Retina
  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    23/45

    23

    2) Sistem vertebrobasiler

    a. Motorik : hemiparese alternans, disartria

    b. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia

    c. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia

    EPIDEMIOLOGI

    Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya

    jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang

    generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat

    produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.

    Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik

    dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh

    dunia, tak terkecuali Indonesia.

    Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan

    kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di

    seluruh penjuru Indonesia.Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya

    bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan

    sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus

    menerus di kasur.

    ETIOLOGI

    1.Non modifiable risk factors :

    Usia

    Jenis kelamin

    Berat badan lahir rendah Ras/etnis

    genetik

    2.Modifiable risk factors

    Well-documented and modifiable risk factors

    1.Hipertensi

    2.Paparan asap rokok

    3.Diabetes

    4.Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu

    5.Dislipidemia

    6.Stenosis arteri karotis

    7.Sickle cell disease8.Terapi hormonal pasca menopause

    9.Diet yang buruk

    10.Inaktivitas fisik

    11.Obesitas

    Less well-documented and modifiable risk factors

    1.Sindroma metabolik

    2.Penyalahgunaan alkohol

    3.Penggunaan kontrasepsi oral

    4.Sleep-disordered breathing

    5.Nyeri kepala migren

    6.Hiperhomosisteinemia7.Peningkatan lipoprotein (a)

    http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/
  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    24/45

    24

    8.Peningkatan lipoprotein-associated phospholipase

    9.Hypercoagulability

    10.Inflamasi

    11.Infeksi

    MANIFESTASI KLINIS

    Gejala Hemorragic Iskmeik

    Permulaan Sangat akut Sub akut

    Waktu serangan Aktif Bangun pagi

    Peringatan sebelumnya - ++

    Nyeri kepala ++ -

    Muntah ++ -

    Kejang ++ -

    Bradikardia +++ (dlm 1 hari) + (hari ke 4)

    Kesadaran menurun ++ +/-

    Perdarahan retina ++ -

    Papil edema ++ -

    Kaku kuduk, Brudzinski, Kernig ++ -

    Ptosis ++ -

    Lokasi Subkortikal Kortikal/ Subkortikal

    Stroke Iskemik

    Berikut ini adalah manifestasi klinis stroke berdasarkan lokasi penyumbatan

    1. Pembuluh besar dalam sirkulasi anterior

    a. Arteri cerebri media

    Sumbatan total :

    Contralateral hemiplegia, hemianasthesia, homonymous hemianopia, pandangan

    cenderung pada sisi ipsilateral. Dapat pula terjadi global aphasia pada hemisphere yangdominan dan ansognosia, constructional aphasia, dysarthria pada hemisphere non

    dominan.

    Sumbatan partial :

    Lemah tangan / lengan atau lemah wajah dengan aphasia broca dengan atau tanpa

    kelemahan lengan. Ataupun dapat terjadi aphasia wernicke tanpa kelemahan.

    b. Arteri cerebri anterior

    Respons motorik dan verbal menurun, paraparesis, dan inkontinensia urin.

    c. Arteri choroid anterior

    Hemiplegia contralateral, hemianasthesia, homonymous hemianopia.

    d. Arteri carotis interna

    Gejala mirip dengan gejala pada arteri cerebri media, namun juga terdapat transientmonocular blindness.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    25/45

    25

    e. Arteri carotis communis

    Gejala sama dengan pada carotis interna.

    2. Pembuluh darah besar dalam sirkulasi posterior

    a. Arteri cerebri posterior

    Infark pada lesi lateral subthalamus, thalamus medial, ipsilateral pedunculus cerebral, danmidbrain. Dapat pula terjadi palsy N. III dengan ataxia contralateral atau hemiplegia

    contralateral.

    Penyumbatan pada bagian distal arteri ini mengakibatkan infark pada temporal medial dan

    occipital, yang kemudian menyebabkan contralateral homonymous hemianopia, gangguan

    ingatan apabila hippocampus terlibat. Infark pada splenium corpus callosum menyebabkan

    alexia tanpa agraphia.

    b. Arteri vertebral dan cerebri posterior inferior

    Vertigo, kaku wajah ipsilateral dan badan kontralateral, diplopia, hoarseness, dysarthria,

    dysphagia, Wallenbergs syndrome.

    Infark cerebral dan edema dapat mengakibatkan respiratory arrest.

    c. Arteri basilarisGejala pusing (dizziness), diplopia, dysarthria, kaku wajah, gejala hemisensorik.

    d. Arteri cerebelli superior

    Ataxia cerebellar ipsilateral, mual muntah, dysarthria, rasa kebal kontralateral, tidak

    merasakan sensasi suhu pada ekstremitas, badan, dan wajah.

    e. Arteri cerebelli anterior inferior

    Penurunan pendengaran ipsilateral, lemah wajah, vertigo, mual muntah, nystagmus,

    tinnitus, cerebellar ataxia, kebal contralateral.

    3. Pembuluh kecil (lacunar stroke)

    Gejala dapat berupa hemiparesis motorik, ataxic hemiparesis, dysarthria, dan aphasia broca.

    Stroke Hemoragik

    1) Perdarahan intraserebral

    Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer

    otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3

    Gejala klinis :

    Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat

    didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala,

    mual,muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.

    Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat

    disertai kejang fokal / umum.

    Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola matamenghilang dan deserebrasi

    Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan

    perdarahan subhialoid.

    2) Perdarahan subarakhnoid

    Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang

    subarakhnoid yang timbul secara primer.

    Gejala klinis :

    Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung

    dalam 12 detik sampai 1 menit.

    Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.

    Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampaibeberapa jam.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    26/45

    26

    Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen

    Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan

    subarakhnoid.

    Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak

    keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan

    PATOFISIOLOGI

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    27/45

    27

    DIAGNOSIS

    Anamnesis

    Anamnesa yang cermat sangat membantu untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Beberapa hal

    yang perlu ditanyakan pada penderita stroke adalah :

    1.

    Harus ditanyakan bagaimana permulaan, apakah sangat akut (mendadak) sehingga dalam

    beberapa detik penderita jatuh tidak sadar, atau terjadi subakut dalam beberapa jam. Yang

    terakhir biasanya suatu infak.

    2. Harus ditanya apakah pada permulaan serangan penderita baru bangun, ataukah serangan

    pertama terjadi sewaktu penderita baru marah, baru makan, atau melakukan aktivitas lain.

    Yang terakhir biasanya suatu perdarahan atau emboli.

    3. Bagaimana selanjutnya perjalanan gejala ; apakah gejala bertambah buruk, ataukah gejala-

    gejala semakin berkurang.

    4. Berapa kali serangan telah dialami penderita. Pada infark, kadang-kadang sebelumnya telah

    terjadi serangan, yang setelah jam sembuh (TIA), kemudian terjadi lagi serangan baru,

    yang sembuh lagi, dst. Tiap serangan bertambah berat.

    5. Harus ditanya apakah terjadi nyeri kepala sebelum atau selama serangan.

    6. Juga harus ditanya apakah penderita mual dan muntah (sering pada suatu perdarahan).

    7. Juga harus ditanya kejang (sering pada suatu perdarahan).

    8. Apakah intelek penderita akhir-akhir ini mundur.

    9. Apakah kesadaran penderita berkurang.

    10.Apakah penderita dapat berbicara dan menulis.

    11.Apakah ia lumpuh.

    12.Apakah separuh dari badan geringgingan.

    13.Apakah terdapat gangguan penglihatan.

    14.Apakah perderita sering pusing hingga ia jatuh.

    15.Apakah terdapat penyakit sebelumnya seperti diabetes, hipertensi, atau anemi.

    16.Apakah sebelum timbul gejala penderita minus obat-obatan (antidiabetes, antihipertensi).

    Pemeriksaan Fisik

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    28/45

    28

    Pemeriksaan Penunjang

    a.

    CT-scan

    CT-scan merupakan alat pencitraan yang dipakai pada kasus-kasus emergensi seperti emboli

    paru, diseksi aorta, akut abdomen, semua jenis trauma dan menentukan tingkatan dalam stroke.

    Pada kasus stroke, CT-scan dapat menentukan dan memisahkan antara jaringan otak yang infark

    dan daerah penumbra. Selain itu, alat ini bagus juga untuk menilai kalsifikasi jaringan.

    Berdasarkan beberapa studi terakhir, CT-scan dapat mendeteksi lebih dari 90 % kasus stroke

    iskemik, dan menjadi baku emas dalam diagnosis stroke.

    Pemeriksaan CT Imaging -- Infark pada stroke akut

    Infarc : area hypodense focal, pada cortical, sub cortical.

    Hemoragik : bayangan hyperdense pada gray / white matter, hematoma yang solid.

    Bayangan hyperdense pada arteri intrakanial mayor ; material emboli vaskular. (lihat

    pada lampiran )

    Resiko CT scan

    Pemeriksaan ini memiliki efek samping yang kecil dan tidak menyebabkan nyeri. CT scan

    menggunakan radiasi sinar-X yang sedikit. Jika menerima zat kontras akan menimbulkan reaksi

    alergi. Reaksi alergi ini bisa serius dan membutuhkan tindakan medikasi segera.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    29/45

    29

    Normal stroke(tanda-tanda perdarahan (warna

    putih/hiperdens) atau tanda iskemia/infark

    (warna menurun/hipodens)

    khas pada strok non-hemoragik

    b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

    MRI menggunakan medan magnet untuk mendeteksi perubahan isi jaringan otak. Stroke dapat

    mengakibatkan penumpukan cairan pada sel jaringan otak segera 30 menit setelah terjadi serangan.

    Dengan efek visualisasi (MRI angiogram ) dapat pula memperlihatkan aliran darah di otak denganjelas.

    Pemeriksaan MRI -- Infark pada stroke akut

    akut : Low signal ( hypointense ) pada area T1, high signal ( hyperintense ) pada spin density

    dan/atau T2. Biasanya diikuti distribusi vascular. Massa parenkim berubah.

    sub akut : Low signal pada T1 , high signal pada T2 . Diikuti distribusi vascular. Revaskularisasi

    dan rusaknya blood-brain barrier .

    Old : Low signal pada T1 , high signal pada T2, kehilangan jaringan dengan infark yang luas.

    c. Computerized tomography dengan angiography: Menggunakan dye yang disuntikan kedalam

    suatu vena di tangan, gambar-gambar dari pembuluh-pembukuh darah didalam otak dapat

    memberikan informasi tentang aneurysms atau arteriovenous malformations. Begitu juga,

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    30/45

    30

    kelainan-kelainan lain dari aliran darah otak mungkin dievaluasi. Dengan peningkatan teknologi

    yang canggih, CT angiography telah menggantikan angiogram-angiogram konvensional.

    d. Angiogram Konvensional: Suatu angiogram adalah tes lain yang adakalanya digunakan untuk

    melihat pembuluh-pembuluh darah. Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam

    suatu arteri (biasanya di area pangkal paha) dan dye disuntikan ketika x-rays secara simultan

    diambil. Dimana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar-gambar yang paling detildari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur invasif dan digunakan hanya ketika

    diperlukan secara mutlak. Contohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage

    ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi. Ia juga adakalanya dilaksanakan untuk

    secara akurat mengevaluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka

    halangan pembuluh darah itu direnungkan.

    e. Carotid Doppler ultrasound: Suatu carotid Doppler ultrasound adalah suatu metode non-invasif

    yang menggunakan gelombang-gelombang suara untuk menyaring/melihat penyempitan-

    penyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid (arteri utama pada leher yang

    mensuplai darah ke otak).

    f. Tes-Tes Jantung: Tes-tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung seringkali dilaksanakan

    pada pasien-pasien stroke untk mencari sumber dari suatu embolism. Suatu echocardiogramadalah suatu tes gelombang suara yang dilakukan dengan meletakkan alat microphone pada

    dada atau menuruni kerongkongan (transesophageal echocardiogram) dalam rangka untuk

    melihat kamar-kamar jantung. Suatu monitor Holter adalah serupa dengan suatu

    electrocardiogram (EKG) reguler, namun penempel-penempel electrode tetap pada dada untuk

    24 jam atau lebih lama dalam rangka untuk mengidentifikasi suatuirama jantung yang

    salah/cacat.

    g. Tes-Tes Darah: Tes-tes darah seperti suatu angka pengendapan (sedimentation rate) dan C-

    reactive protein dilakukan untuk mencari tanda-tanda dari peradangan yang dapat menyarankan

    arteri-arteri yang meradang. Protein-protein darah tertentu yang dapat meningkatkan

    kesempatan stroke dengan menebalkan atau mengentalkan darah diukur. Tes-tes ini

    dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab stroke yang dapat dirawat atau untukmembantu mencegah luka yang lebih jauh. Tes-tes penyaringan darah yang mencari infeksi yang

    potensial, anemia, fungsi ginjal, dan kelainan-kelainan elektrolit mungkin juga dipertimbangkan.

    DIAGNOSIS BANDING

    Acute Coronary Syndrome

    Atrial Fibrillation

    Bell Palsy

    Benign Positional Vertigo

    Brain Abscess

    Epidural Hematoma

    Hemorrhagic Stroke in Emergency Medicine

    Inner Ear Labyrinthitis Myocardial Infarction

    Neoplasms, Brain

    Subarachnoid Hemorrhage

    Syncope

    Transient Ischemic Attack

    TATALAKSANA

    Pengobatan Umum

    Untuk pengobatan umum ini dipakai patokan 5 B yaitu:

    1. Breathing

    Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan fungsi paru-paru baik. Pengobatan dengan oksigen

    hanya perlu bila kadar oksigen darah berkurang.

    http://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/151066-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1146903-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/791414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/781021-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/824029-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/779664-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/794076-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/811669-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/811669-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/794076-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/779664-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/824029-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/781021-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/791414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1146903-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/151066-overviewhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.html
  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    31/45

    31

    2. Brain

    Udem otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi. Bila terjadi udem otak, dapat dilihat

    dari keadaan pasien yang mengantuk, adanya bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi,

    dapat diberikan manitol. Untuk mengatasi kejang-kejang yang timbul dapat diberikan

    Diphenylhydantoin atau Carbamazepin.

    3. BloodTekanan darah dijaga agar tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah ke otak. Pengobatan

    hipertensi pada fase akut dapat mengurangi tekanan perfusi yang justru akan menambah

    iskemik lagi.

    Kadar Hb dan glukosa harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak. Pemberian infus glukosa

    harus dicegah karena akan menambah terjadinya asidosis di daerah infark yang akan

    mempermudah terjadinya udem. Keseimbangan elektrolit harus dijaga.

    4. Bowel

    Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari terjadinya obstipasi karena akan membuat

    pasien gelisah. Nutrisi harus cukup. Bila perlu diberikan nasogastric tube (NGT).

    5. Bladder

    Miksi dan balance cairan harus diperhatikan. Jangan sampai terjadi retentio urin. Pemasangankateter jika terjadi inkontinensia.

    Perawatan suportif

    Pelihara oksigenasi jaringan secara adekuat; membutuhkan bantuan saluran napas dan

    ventilasi. Cek aspirasi pneumonia yang mungkin terjadi.

    Tekanan darah; pada kebanyakan kasus, tekanan darah tidak boleh diturunkan secara cepat.

    Jika terlalu tinggi, menurunkan tekanan darah secara berhati-hati, karena status neurologis

    dapat bertambah buruk ketika tekanan darah diturunkan.

    Status volume darah; koreksi hipovolemia dan elektrolit-elektrolit tetap pada batas normal.

    Demam; harus dicari sumber dari demam dan diturunkan dengan anti piretik yang sesuai.

    Hypoglycemia/dan atau hyperglycemia; harus dijaga dengan kontrol yang ketat.Hiperglikemia dapat bertambah buruk pada cedera iskemik.

    Profilaksis DVT; stroke dengan pasien yang mempunyai risiko tinggi untuk DVT. Penting

    untuk menggunakan heparin subcutan 5,000 IU q. 8 atau 12 jam atau subkutan enoksaparin

    30 mg q. 12 jam pada ambulasi awal.

    a. Penatalaksanaan Stroke Hemoragik

    Singkirkan kemungkinan koagulopati. Pastikan hasil masa protrombin dan masa

    tromboplastin parsial adalah normal. Jika masa protrombin memanjang, berikan plasma

    beku segar (FFP) 4-8 unit intravena setiap 4 jam dan vitamin K 15 mg intravena bolus,

    kemudian 3 kali sehari 15 mg subkutan sampai masa protrombin normal. Koreksi

    antikoagulasi heparin dengan protamin sulfat 10-50 mg bolus lambat (1 mg mengoreksi 100unit heparin).

    Kendalikan HT. Tekanan yang tinggi bisa menyebabkan perburukan perihematom. Tekanan

    darah sisitolik >180mmHg dengan labetalol (20 mg intravena dalam 2 menit ulangi 40-80 mg

    intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkan kemudian infus 2

    mg/menit dan dirasi atau penghambat ACE 12,5 mg-25 mg, 2-3 kali sehari atau antagonis

    kalsium (nifedipin oral 4x 10 mg).

    Pertimbangkan bedah saraf apabila perdarahan serebelum diameter lebih dari 3 cm atau

    volum lebih dari 50 ml. Pemasangan ventrikulo-peritoneal bila ada hidroefalus obstruktif

    akut atau kliping aneurisma.

    Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma/malformasi arteriovenosa.

    Berikan manitol 20% (1 mg/kg BB intravena dalan 20-30 menit). Steroid tidak terbukti efektifpada perdarahan intraserebral.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    32/45

    32

    Pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kg BB intravena atau peroral). Pada umumnya anti

    konvulsan diberikan bila terdapat kejang.

    Pertimbangkan terapi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme.

    Untuk mengatasi perdarahan intracerebral : obati penyebabnya, turunkan TIK, beri

    neuroprotektor, tindakan bedah dengan pertimbangan GCS >4 dilakukan pada pasien

    dengan perdarahan serebelum > 3cm, hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atauserebelum, perdarahan lobar diatas 60 cc dengan tanda peningkatan TIK akut dan encaman

    herniasi.

    Pada TIK yang meninggi :

    o Manitol bolus, 1 gr/kgBB dalam 20-30 menit lanjutkan dengan 0,25-0,5g/kgBB tiap 6 jam

    smpai maksimal 48 jam.

    o Gliserol 50% oral, 0,25-1 gr/kgBB setiap 4-6 jam atau gliserol 10% intravena 10 ml/kgBB

    dalam 3-4 jam (untuk edema serebri ringan-sedang).

    o Furosemid 1mg/ kg BB intravena.

    o Intubasi dan hiperventilasi terkontrol sampai pCO229-35 mmHgo Penggunaan steroid masih kontroversial.

    o Kraniotomi dekompresif.

    Perdarahan subaraknoid

    o Nimodipin digunakan untuk mencegah vasospasme.

    o Tindakan operasi dapat dilakukan pada perdarahan subaraknoid stadium I dan II akibat

    pecahnya aneurisma sakular berry dan adanya komplikasi hidrosefalus obstruktif.

    b. Penatalaksanaan Stroke Non-Hemoragik

    Tujuan terapi:

    1. Pencegahan stroke melalui reduksi faktor risiko.

    2. Pencegahan sejak awal atau pada stroke yang rekuren dengan memodifikasi proses patologik

    mendasar.

    3. Mereduksi kerusakan otak sekunder dengan pemeliharaan perfusi yang adekuat pada daerah

    yang secara garis besar mengalami iskemik dengan mengurangi dan atau menurunkan edema.

    Penanganan dari Serangan Iskemia Akut

    1. Mengeleminasi atau mengontrol faktor-faktor risiko.

    2. Memberi edukasi pada pasien mengenai pengurangan faktor risiko dan tanda serta gejala-gejala

    dari TIA dan stroke ringan.3. Intervensi-Bedah

    Endarterektomi karotis ( Cea)

    Pengeluaran plak ateromatosa dengan cara bedah.

    Pasien yang direservasi untuk pengeluaran bekuan atau lesi berulserasi yang mengoklusi >

    70% dari aliran darah pada arteri karotis.

    Dapat menurunkan risiko dari strok > 60% selama tahun keduanya setelah dioperasi dan

    wajib mengikuti mengikuti prosedur.

    Endarterektomi vertebra umumnya tidak lagi digunakan.

    a. Angioplasti balon

    Menempatkan suatu balon kecil yang dideflasikan pada pembuluh darah yang yangmengalami stenose Balon kemudian dipompakan menekan plak ateromatosa ke arah

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    33/45

    33

    dinding. Mempunyai risiko melepasnya emboli kecil yang dapat berpindah ke retina atau

    otak.

    b. Penempatan Sten

    Prosedur eksperimental; > 50-60% mengalami kekambuhan. Menempatkan suatu coil baja

    tahan-karat kedalam pembuluh darah yang kemudian difiksasi pada salah satu dinding dari

    arteri; saat ini coil ditambahkan dengan obat-obatan slow-release.

    4. Agen-agen antiplatelet

    Aspirin

    Mekanisme kerja: a) Menghambat agregasi platelet. b) Menurunkan atau mengurangi pelepasan

    substansi vasoaktif dari platelet. c) Menginaktivasi secara irreversibel siklooksigenase-platelet; dan

    efeknya cukup berlangsung selama hidup dari platelet; 5-7 hari

    Efikasi

    a. ASA telah menunjukkan pengurangan yang bermakna secara klinis (22-24%) pada risiko stroke

    dan kematian, pada uji-uji klinis acak pasien-pasien yang telah mengalami suatu TIA sebelumnyaatau strok sebagai pencegahan sekunder.

    b. Dosis berkisar dari 50 -1500 mg perhari.

    Pada uji klinis terakhir; evaluasi dosis rendah (30-325 mg perhari); hasilnya mengindikasikan

    bahwa dosis rendah mungkin lebih bermanfaat dengan berkurangnya efek-efek tidak

    diinginkan dari asam salisilat pada lambung.

    Pada beberapa studi menyatakan; bahwa ASA lebih efektif pada laki-laki dibanding sejumlah

    kecil perempuan pada studi lain.

    Peran pada pencegahan primer belum jelas.

    Dipiridamol (Persantine)

    Mekanisme kerja: a) Inhibitor lemah dari agregasi platelet. b) Sebagai inhibit fosfodiesterase

    platelet.

    Efikasi: a) Pada uji klinis belum mempunyai bukti yang kuat dalam penggunaan dipiridamol pada

    iskemia otak. b) Tidak ada efek aditif yang ditemukan bersama dengan aspirin.

    Sulfinpirazon (Anturane)

    Mekanisme kerja: Innhibisi reversibel dari siklooksigenase.

    Efikasi: Uji klinis belum mempunyai dukungan rekomendasi penggunaan.

    Tiklopidin (Ticlid)

    Mekanisme Kerja: a) Inhibisi agregasi platelet dan menginduksi ADP. b) Inhibisi agregasi platelet

    yang diinduksi oleh kolagen, PAF, epinefrin dan thrombin. c) Waktu perdarahan diperpanjang. d)

    Berefek minimal pada siklooksigenase.

    Efikasi:

    a. Telah menunjukkan dapat mereduksi insidens stroke, kira-kira 22% pada pasien-pasien yang

    telah mengalami TIAs sebelumnya atau stroke.

    b. Lebih efektif dibanding aspirin dengan kurangnya efek gastrointestinal.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    34/45

    34

    c. Tidak ada perbedaan gender yang memperlihatkan tiklopidin bereaksi sama; seperti halnya

    dengan ASA.

    d. Dosis 500 mg perhari dibagi menjadi dua dosis (250 mg peroral-bid)

    Efek samping: diare, ruam pada kulit, total kolesterol serum yang meningkat.

    Antikoagulasi (warfarin)

    a. Belum ada studi-studi yang membuktikan superioritas dari antikoagulan ini sebagai agen

    antiplatelet.

    b. Dapat mereduksi risiko dari stroke pada pasien dengan infark miokard sebelumnya.

    c. Bermanfaat pada pasien yang menderita keluhan simptomatik pada terapi antiplatelet.

    d. Eksepsi mayor adalah pada pasien dengan embolisme otak yang berasal kardiac;

    1. Antikoagulasi kronik dengan warfarin telah dibuktikan untuk mencegah keadaan gangguan

    serebrovaskuler pada pasien dengan AF (atrial fibrilasi).

    2. Penanganan terhadap stroke infarction /dan atau ischemic serebral akut.

    Obat Antihipertensi Pada Stroke

    Golongan/Obat Mekanisme Dosis Interaksi Obat Efek Samping

    Tiazid

    Diazoksid Aktivasi ATP

    sensitive K-

    channels

    IV bolus: 50-100

    mg; IV infus; 15-

    30 mg/menit

    Awitan < 5 menit Retensi cairan dan

    garam,

    hiperglikemia

    berat, durasi lama

    (1-12 jam).ACEI

    Enalaprit ACE inhibitor 0,625-1,25 mg IV

    selama 15 menit.

    Awitan < 15

    menit.

    Durasi lama (6

    jam), disfungsi

    renal.

    Calcium Channel Blocker

    Nikardipin

    Clevidipin

    Verapamil

    Diltiazem

    Penyekat kanal

    kalsium

    5 mg/jam IV, 2.5

    mg/jam tiap 15

    menit, sampai 15

    mg/jam.

    Awitan cepat (1-

    5 menit), tidak

    terjadi rebound.

    Eliminasi tidak

    dipengaruhi oleh

    disfungsi hati/renal, potensi

    interaksi obat

    rendah.

    Bradikardia,

    hipotensi, durasi

    lama (4-6 jam).

    Beta Blocker

    Labetalol

    Esmolol

    Antagonis

    reseptor 1, 1,

    2

    Antagonis selektif

    10-80 mg IV tiap

    10 menit sampai

    300 mg/hari;

    infus 0,5-2

    mg/menit.

    0,25-0,5 mg/kg IV

    Awitan cepat (5-

    10 menit).

    Awitan segera,

    Bradikardia,

    hipoglikemia,

    durasi lama (2-12

    jam). Gagal

    jantung kongestif,

    bronkospasme.

    Bradikardia, gagaljantung kongestif.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    35/45

    35

    Pengobatan Tumor Otak

    Pasien dengan tumor otak memiliki beberapa pilihan pengobatan. Tergantung pada jenis dan

    stadium tumor, pasien dapat diobati dengan operasi pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi.

    Selain itu, pada setiap tahapan penyakit, pasien harus menjalani pengobatan untuk

    mengendalikan rasa nyeri dari kanker, untuk meringankan efek samping dari terapi, dan untuk

    meringankan masalah emosional. Jenis pengobatan ini disebut perawatan paliatif.

    a. Pembedahan

    Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk tumor otak. Tujuannya adalah untuk

    mengangkat tumornya dan meminimalisir sebisa mungkin peluang kehilangan fungsi otak.

    reseptor 1. bolus disusul

    dosis

    pemeliharaan.

    durasi singkat 220/ diastolik >130) tekanan darah tidak perlu

    diturunkan, karena akan turun sendiri setelah 48 jam. Pada pasien hipertensi kronis tekanan

    darah juga tidak perlu diturunkan segera.

    Kadar gula darah. Pasien stroke seringkali merupakan pasein DM sehingga kadar glukosa

    darah pasca stroke tinggi. Akan tetapi seringkali terjadi kenaikan glukosa darah pasein

    sebagai reaksi kompensasi atau akibat mekanisme stress.

    Gangguan jantung. Baik sebagai penyebab maupun sebagai komplikasi. Keadaan ini

    memerlukan perhatian khusus, karena seringkali memperburuk keadaan stroke bahkan sering

    merupakan penyebab kematian.

    Gangguan respirasi. Baik akibat infeksi maupun akibat penekanan di pusat napas.

    Infeksi dan sepsis. Merupakan komplikasi stroke yang serius pada ginjal dan hati.

    Gangguan cairan, elektrolit, asam dan basa.

    Ulcer stres. Yang dapat menyebabkanterjadinya hematemesis dan melena.

    2. Komplikasi Kronik

    Akibat tirah baring lama di tempat tidur bias terjadi pneumonia, dekubitus, inkontinensia

    serta berbagai akibat imobilisasi lain.

    Rekurensi stroke.

    Gangguan sosial-ekonomi.

    Gangguan psikologis.

    PENCEGAHAN

    RekomendasiAmerican Stroke Association (ASA) tentang pencegahan stroke adalah sebagai berikut:

    1. Pencegahan Primer Stroke

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    38/45

    38

    Pendekatan pada pencegahan primer adalah mencegah dan mengobati faktor-faktor risiko yang

    dapat dimodifikasi.

    Hipertensi

    Hipertensi harus diobati, untuk mencegah stroke ulang maupun mencegah penyakit

    vaskular lainnya. Pengendalian hipertensi ini sangat penting artinya bagi para penderita

    stroke iskemik dan TIA. Target absolut dalam hal penurunan tekanan darah belum dapatditetapkan, yang penting adalah bahwa tekanan darah < 120 / 80 mm Hg. Modifikasi

    berbagai macam gaya hidup berpengaruh terhadap upaya penurunan tekanan darah secara

    komprehensif.

    Obatobat yang dianjurkan adalah diuretika dan ACE inhibitor; namun demikian pilihan

    obat disesuaikan dengan kondisi / karakteristik masingmasing individu.

    Diabetes melitus

    Pada penderita diabetes melitus maka penurunan tekanan darah dan lipid darah perlu

    memperoleh perhatian yang lebih serius. Dalam kasus demikian ini maka obat antihipertensi

    dapat lebih dari 1 macam. ACE inhibitor merupakan obat pilihan untuk kasus gangguan ginjal

    dan diabetes melitus

    Pada penderita stroke iskemik dan TIA, pengendalian kadar gula direkomendasikansampai dengan mendekati kadar gula plasma normal (normoglycemic), untuk mengurangi

    komplikasi mikrovaskular dan kemungkinan timbulnya komplikasi makrovaskular. Sementara

    itu kadar HbA1c harus lebih rendah dari 7%.

    Lipid

    Penderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar kolesterol yang tinggi, penyakit arteri

    koroner, atau adanya bukti aterosklerosis, maka pasien harus dikelola secara komprehensif

    meliputi modifikasi gaya hidup, diet secara tepat, dan pengobatan. Target penurunan kadar

    kolesterol adalah sebagai berikut: LDL < 100 mg% dan kadar LDL < 70 mg% bagi penderita

    dengan faktor risiko multipel.

    Penderita stroke iskemik atau TIA yang dicurigai mengalami aterosklerosis tetapi tanpa

    indikasi pemberian statis (kadar kolesterol normal, tanpa penyakit arteri koroner, atau tidakada bukti aterosklerosis) dianjurkan untuk diberi statin untuk mengurangi risiko gangguan

    vaskular.

    Penderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar HDL kolesterol rendah dapat

    dipertimbangkan untuk diberi niasin atau gemfibrozil.

    Merokok

    Setiap pasien stroke atau TIA harus segera menghentikan kebiasaan merokok.

    Penghentian merokok dapat diupayakan dengan cara penyuluhan dan mengurangi jumlah

    rokok yang dihisap / hari secara bertahap.

    Obesitas

    Bagi setiap penderita stroke iskemik atau TIA dengan obesitas/overweight sangat

    dianjurkan untuk mempertahankan bodymass index (BMI) antara 18,524,9 kg/m2

    danlingkat panggul kurang dari 35 inci (perempuan) dan kurang dari 40 inci (lakilaki).

    Penyesuaian berat badan diupayakan melalui keseimbangan antara asupan kalori, aktivitas

    fisik dan penyuluhan kebiasaan hidup sehat

    Aktivitas fisik

    Setiap pasien stroke iskemik atau TIA yang mampu untuk melakukan aktivitas fisik

    sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit/hari. Untuk pasien

    yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik maka dianjurkan untuk melakukan latihan

    dengan bantuan orang yang sudah terlatih.

    2. Pencegahan Sekunder Stroke

    Pencegahan sekunder stroke mengacu pada kepada strategi untuk mencegah kekambuhanstroke. Pendekatan utama adalah mengendalikan hipertensi, CEA, dan memakai obat

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    39/45

    39

    antiagregat antitrombosit. Aggrenox adalah satu-satunya kombinasi aspirin dan dipiridamol yang

    telah terbukti efektif untuk mencegah stroke sekunder.

    PROGNOSIS

    Indikator prognosis adalah: tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran.

    Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik. Umumnya, 1/3-nya lagi adalah

    fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan jangka panjang. Jika pasien mendapat terapi dengan tepat

    dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan.

    Prognosis pasien dengan stroke hemoragik (perdarahan intrakranial) tergantung pada

    ukuran hematoma hematoma > 3 cm umumnya mortalitas tinggi, hematoma yang massive

    biasanya bersifat lethal.

    Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan

    neurologis jika kontrol motorik dan sensasi nyeri tergangguprognosis buruk.

    LI.3. Memahami & Menjelaskan Kewajiban Suami terhadap Istri

    Pertama: Bergaul dengan istri dengan cara yang maruf (baik)

    Yang dimaksud di sini adalah bergaul dengan baik, tidak menyakiti, tidak menangguhkan hak istri

    padahal mampu, serta menampakkan wajah manis dan ceria di hadapan istri.

    Allah Taalaberfirman,

    Dan bergaullah dengan mereka dengan baik. (QS. An Nisa: 19).

    Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang

    maruf. (QS. Al Baqarah: 228).

    Dari Aisyah, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda,

    Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang

    yang paling berbuat baik pada keluargaku (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi

    2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

    Ibnu Katsir rahimahullahberkata mengenai surat An Nisa ayat 19 di atas, Berkatalah yang baik

    kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Berbuat baiklah sebagai

    engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian. (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 400)

    Berbuat maruf adalah kalimat yang sifatnya umum, tercakup di dalamnya seluruh hak istri.Nah,

    setelah ini akan kami utarakan berbagai bentuk berbuat baik kepada istri. Penjelasan ini diperincisatu demi satu agar lebih diperhatikan para suami.

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    40/45

    40

    Kedua: Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal dengan baik

    Yang dimaksud nafkah adalah harta yang dikeluarkan oleh suami untuk istri dan anak-anaknya

    berupa makanana, pakaian, tempat tinggal dan hal lainnya. Nafkah seperti ini adalah kewajiban

    suami berdasarkan dalil Al Quran, hadits, ijma dan logika.

    Dalil Al Quran, AllahTaalaberfirman,

    Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang

    disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah

    tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya

    (QS. Ath Tholaq: 7).

    Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara maruf (QS.Al

    Baqarah: 233).

    Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Bapak dari si anak punya kewajiban dengan cara yang maruf

    (baik) memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian. Yang dimaksud dengan

    cara yang maruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakatnya tanpa bersikap berlebih-

    lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah

    untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat (Tafsir Al Quran Al Azhim, 2: 375).

    Dari Jabir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ketika haji wada,

    Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah

    mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan

    kalimat Allah. Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang

    pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang

    tidak menyakiti. Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian

    dengan cara yang maruf (HR. Muslim no. 1218).

    Dari Muawiyah Al Qusyairi radhiyallahu anhu, ia bertanya pada Rasulullahshallallahu alaihi wa

    sallammengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda,

    Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian

    sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di

    wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka

    nasehat) selain di rumah(HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits

    ini hasan shahih).

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    41/45

    41

    Dari Aisyah, sesungguhnya Hindun binti Utbah berkata kepada Rasulullahshallallahu alaihi wa

    sallam, Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang suami yangpelit. Dia tidak

    memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya

    tanpa sepengetahuannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

    Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar

    sepatutnya (HR. Bukhari no. 5364).

    Lalu berapa besar nafkah yang menjadi kewajiban suami?

    Disebutkan dalam ayat,

    Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang

    disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. (QS.

    Ath Tholaq: 7).

    Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya

    (pula) (QS. Al Baqarah: 236).

    Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallamkepada Hindun,

    Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar

    sepatutnya (HR. Bukhari no. 5364).

    Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa yang jadi patokan dalam hal nafkah:

    1. Mencukupi istri dan anak dengan baik, ini berbeda tergantung keadaan, tempat dan zaman.

    2. Dilihat dari kemampuan suami, apakah ia termasuk orang yang dilapangkan dalam rizki

    ataukah tidak.

    Termasuk dalam hal nafkah adalah untuk urusan pakaian dan tempat tinggal bagi istri. Patokannya

    adalah dua hal yang disebutkan di atas.

    Mencari nafkah bagi suami adalah suatu kewajiban dan jalan meraih pahala. Oleh karena itu,

    bersungguh-sungguhlah menunaikan tugas yang mulia ini.

    Ketiga: Meluangkan waktu untuk bercanda dengan istri tercinta

    Inilah yang dicontohkan oleh Nabi kita shallallahu alaihiwa sallam sebagaimana yang diceritakan

    oleh istri beliau, Aisyahradhiyallahu anha,

  • 5/19/2018 Skenario 2 Stroke

    42/45

    42

    - -

    Ia pernah bersama Nabi shallallahu alaihiwa sallam dalam safar. Aisyah lantas berlomba lari

    bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu alaihiwa sallam. Tatkala Aisyah sudah

    bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasulshallallahu alaihiwa sallam, namun kala itu ia

    kalah. Lantas Nabi shallallahu alaihiwa sallam bersabda, Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.

    (HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

    Nabishallallahu alaihiwa sallam masih menyempatkan diri untuk bermain dan bersenda gurau

    dengan istrinya tercinta.

    Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata,

    Aku melihat Nabi shallallahu alaihiwasallam menutup-nutupi pandanganku dengan pakaiannya,

    sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid

    sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia

    yang suka bercanda (HR. Bukhari no. 5236 dan Muslim no. 892).

    Keempat: Menyempatkanwaktu untuk mendengar curhatan istri

    Nabi shallallahu alaihiwa sallam biasa duduk dan menyimak curhatan dan cerita

    Aisyahradhiyallahu anha, sampai pun kisah itu panjang. Di antara cerita Aisyah pada

    Nabi shallallahu alaihiwa sallam dikisahkan dalamhadits yang lumayan panjang berikut ini.

    Sebelas orangwanita berkumpul lalu mereka berjanji dan bersepakat untuk tidak menyembunyikan

    sedikit pun cerita tentang suami mereka.

    Kelima: Mengajarkan istri masalah agama

    Sebagian suami kurang mempedulikan hal ini. Mereka hanya tahu bahwa kewajibannya hanyalah

    memberi nafkah, pakaian, tempat tinggal atau kesenangan dunia. Kewajiban kali ini sebenarnya

    terbilang penting bahkan teramat penting karena berkaitan dengan akhirat.

    Coba bayangkan jika suami melihat istrinya enggan berjilbab, malasshalat fardhu, sering bermaksiat,

    atau tidak bisa membaca Al Quran,apakah ia rela istrinya seperti itu? Semua itu tentu saja perlu

    didikan. Selain dibini, yah harus dibina pula. Bukan hanya biologis saja yang ia nikmati dari istri.

    Seharusnya ada simbiosis mutualisme. Istri bisa membahagiakan suami, begitu pula sebaliknya. Dan

    kebahagiaan rohani ini lebih dari segalanya, lebih pula dari kebahagiaan dunia.

    Semoga menjadi renungan bagi kitapara suami- firman Allah Taala,

    Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka(QS. At Tahrim:6). Lihatlah tafsiran para salaf mengenai ayat tersebut.

    Lihatlah apa yang dikatakan oleh sahabat Aliradhiyallahu anhu,

    Ajarilahadab dan agama kepada mereka.

    Ibnu Abbasradhiyallahu anhumajuga ber