skenario 2 stroke
DESCRIPTION
StrokeTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
1/45
1
Marinda R - 1102011155
Skenario 2 Blok Saraf dan Perilaku
LI.1. Memahami & Menjelaskan Grafis Anatomi dan Fisiologi Otak
JARAS SENSORIK OTAK
Fungsi: membawa informasi sensorik (exteroseptif dan proprioseptif) dari receptor ke pusat
sensorik sadar di otak.
Informasi exteroseptif meliputi :
Sakit
Suhu (panas atau dingin)
Sentuhan
Tekanan
Informasi proprioseptif meliputi :
Keadaan otot sadar/otot lurik
Keadaan sendi
Keadaan ligamentum
Tiga stasion jalan sensorik :
Untuk bisa mencapai pusat sadar pada gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1) maka semua
informasi sensorik harus melewati sedikitnya 3 neuron :
1.
Neuron orde pertamaLetak : Pada ganglion radix posterior s. Ganglion spinale (ganglion adalah sel saraf yang
terletak di luar susunan saraf pusat, sedang yang berada di dalam SSP disebut sebagai
nucleus atau neuron)dimana dendrit dari sel saraf tsb. datang dari receptor, sedang axon-
nya pergi memasuki medulla spinalis untuk bersinapsis pada neuron orde kedua
2. Neuron orde kedua
Letak : Pada cornu posterius medulla spinalis, axon-nya dapat menyilang garis tengah atau
langsung berjalan dalam columna lateralispada sisi yang sama, selanjutnya naik keatas
untuk bersinapsis pada neuron orde ketiga
3.
Neuron orde ketigaLetak : Pada thalamusdimana axon-nya akan menuju pusat sensorik sadar pada gyrus
postcentralis( area Bromann 3,2,1)
Jalan raya sensasi sakit dan suhu
Nama jalan : Tractus spinothalamicus lateralis
Jalan pada medulla spinalis :
Axon dari neuron orde pertama (Ganglion spinale)
memasuki ujung cornu posterius substansia grissea medulla spinalis dan segera bercabang dua: Serabut yang naik
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
2/45
2
Serabut yang turun
Sesudah memasuki satu atau dua segment medulla spinalis membentuk Tractus
Posterolateral (Lissaueri). Dia segera bersinapsis dengan neuron orde kedua yang terletak
pada kelompok sel substansia gelatinosapada cornu posterius.
Axon dari neuron orde keduajalan menyilang garis tengah pada commissura anterior substansia grissea dan substansia
alba, kemudian naik keatas pada sisi kontralateral sebagai tractus spinothalamicus lateralis.
Tractus tsb. berjalan medialis dari tractus spinocerebellaris anterius. Sewaktu jalan keatas,
serabut saraf baru terus bertambah sesuai dengan banyaknya segmen medulla spinalis,
demikian rupa sehingga pada bagian atas cervical :
Serabut saraf yang datang dari sacral terletak posterolateral
Serabut saraf yang datang dari cervical terletak anteromedial(serabut saraf
yang mengantar informasi sakit terletak sedikit di depan dari serabut saraf yang
mengantar suhu
Jalan pada medulla oblongata
Pada medulla oblongatatractus tsb. Terletak pada dataran lateral antara nuclues olivarius
inferiusdengan nucleus tractus spinalis N. Trigeminus. Disini dia bergabung dengan :
Tractus spinothalamicus anterius
Tractus spinotectalis
Ketiga tractus tersebut bersama-sama disebut sebagai : Lemniscus spinalis
Jalan pada pons
Lemniscus spinalis naik ke atas di bagian belakang pons
Jalan pada mesencephalon
Lemniscus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis dari lemniscus medialis
Jalan pada diencephalon
Serabut saraf tractus spinothalamicus lateralis akan bersinapsis dengan neuron orde ketiga
yaitu : nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari nucleus lateralis
thalamus).
Disini terjadi penilaian kasar sensasi sakit dan suhu dan reaksi emosi mulai timbul.
Jalan ke cortex cerebri
Axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior capsula interna dan corona
radiatauntuk berakhir pada gyrus postcentralis(area brodmann 3,2,1). Dari sini informasi
sakit dan suhu akan diteruskan ke area motorik dan area asosiasi di cortex lobus parietale.
Fungsi utama cortex cerebri gyrus postcentralis :
Menafsirkan sensasi suhu dan sakit sehingga timbul kesadaraan akan sensasi tsb.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
3/45
3
Jalan raya sensasi sentuhan ringan dan tekanan
Nama jalan : tractus spinothalamicus anterius
Jalan pada medulla spinalis
Axon dari neuron orde pertama: ganglion spinalememasuki ujung cornu posterius medulla
spinalisdimana dia segera bercabang dua :
Serabut yang naik
Serabut yang turun
Serabut saraf tsb.jalan melalui 1 & 2 segment medulla spinalis untuk membentuk tractus
posterolateral (LISSAUERI). Kemudian dia akan bersinapsis pada neuron orde kedua yang
terletak pada substansia gelatinosa cornu posterius substansia grissea.
Axon dari neuron orde kedua jalan menyilang garis tengah untuk berada pada sisi
kontralateral pada commissura anterior substansia alba dan grissea untuk kemuadian naikke atas pada bagian anterolateral substansia alba sebagai tractus spinothalamicus anterior.
Sebagaimana halnya dengan tractus spinothalamicus lateralis, serabut saraf juga bertambah
dari caudal ke cranial. Disini juga di bagian cervical serabut saraf sacralis terletak lebih ke
lateral dan berasal dari cervical lebih ke medial.
Jalan pada medulla oblongata
Jalan beriringan dengan tractus spinothalamicus lateralis dan tractus spinotectalis,
semuanya disebut sebagai Lemniscus spinalis
Jalan pada pons, mesencephalon dan diencephalon
Beriringan dengan lemniscus medialisuntuk akhirnya bersinapsis pada neuron orde ketiga
pada neuron yang sama dengan lemniscus medialis yaitu nuclei posterolateral dari
kelompok ventral thalamus(bagian dari kelompok nuclei lateralis thalamus). Disini sensasi
kasar dari sentuhan dan tekanan mulai diinterpretasi.
Jalan ke cortex cerebri
Axon neuron orde ketiga jalan dalam crus posterius capsula interna dan corona radiata
untuk berakhir pada cortex gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1)dimana sensasisentuhan dan tekanan disadari.
Jalan raya pembedaan sensai diskriminasi sentuhan, getaran sendi/otot sadar
Nama jalan : fasciculus gracilis dan fasciculus cuneatus
Jalan dalam medulla spinalis
Axon dari neuron order pertama (ganglion spinale) memasuki cornu posterius substansia
alba sisi yang sama untuk segera bercabang 2 :
Cabang turun
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
4/45
4
Jalan melewati beberapa segmen medulla spinalis sambil memberikan beberapa cabang
collateral dan bersinapsis dengan neuron pada cornu posterius dan neuron pada cornu
anterius pada segmen yang dilewati. Hubungan intersegmental ini berfungsi dalam reflex
intersegmental.
Cabang naikSerabut sarafnya lebih panjang dan sebagian akan bersinaps dengan neuron orde kedua
pada cornu posterius dan anterius substansia grissea. Hubungan ini berperan dalam reflex
intersegmental. Sebagian besar serabut saraf yang naik berjalan dalam columna posterius
substansia alba sebagai:
Fasciculus Gracilis
Dapat ditemukan sepanjang segmen medulla spinalis lumbalis, dan 6 segmen bawah
thoracal
Fasciculus Cuneatus
Terletak lateralis dari fasciculus gracilis, dan mengandung serabut saraf dari segmen
medulla spinalis 6 buah bagian atas thoracal dan semua segmen cervical.
Jalan dalam medulla oblongata
Axon dari neuron orde pertama jalan ke atas secara ipsilateral (tidak menyilang garis tengah)
dan akan bersinapsis dengan neuron orde kedua : nuclei gracilis dan nuclei cuneatus.
Axon dari neuron orde kedua membentuk berkas serabut saraf disebut sebagai : fibra
arcuata interna.Dia kemudian berjalan menyilang garis tengah membentuk decussatio
sensorik. Selanjutnya pergi kedua tempat:
Pertama: Ke cerebellum melalui pendunculus cerebelli inferior pada sisi yang sama dan
membentuk tractus cuneocerebellaris. Serabutnya sendiri mengelompok membentuk fibra
arcuata externa. Fungsinya untuk mengirimkan informasi sensasi otot skelet dan sendi kecerebellum
Kedua: Ke pons
Jalan dalam pons, mesencephalon dan diencephalon
Setelah decussatio dia jalan ketas sebagai lemniscus medialisuntuk berakhir pada neuron
orde ketiga: nuclei posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari kelompok
nuclei lateralis thalamus)
Jalan ke cortex cerebri
Axon dari neuron orde ketiga kemudian jalan dalam crus posterius capsula interna dan
corona radiatamenuju gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1).Disini baru kita mnyadari
adanya pembedaan sensasi diskriminasi sentuhan dan getaran dari sendi/otot sadar.
Jalan raya sensasi otot sadar(otot lurik) dan sendi ke cerebellum
Ada 3 jalan :
1.tractus spinocerebellaris posterius
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
5/45
5
Jalan dalam medulla spinalis
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki medulla spinalis pada columna
posterius substansia grissea untuk bersinapsis dengan neuron orde kedua: nucleus dorsalis
(Clarki)yang terletak pada bassis cornu posterius substansia grissea.
Axon dari neuron orde keduamemasuki bagian posterolateral substansia alba pada sisiyang sama untuk naik ke atas sebagai: tractus spinocerebellaris posterius.
Jalam dalam medulla oblongata
Tractus spinocerebellaris posterius jalan memasuki Pedunculus cerebellaris inferioruntuk
menuju cortex cerebellum. Karena Nucleus dorsalispaling bawah hanya ada mulai segmen
medulla spinalis lumbalis III atau IV, maka axon dibawah segmen tsb. harus naik langsung
dalam columna posterius substansia alba, sampai dia mencapai segmen medulla spinalis
lumbal III atau IV disana dia baru bersinapsis dengan neuron orde kedua.
Fungsi: membawa informasi dari otot sadar dan sendi, terutama dari receptor Musclespindle dan receptor yang ada di tendo, ligamentum dan capsula articularedari tubuh dan
anggota badan
2.tractus spinocerebellaris anterius
Jalan dalam medulla spinalis
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki medulla spinalis untuk bersinapsis
pada neuron orde kedua: nucleus dorsalis (Clarki).
Bagian terbesar dari axon orde keduajalan menyilang garis tengah dan naik ke atas padabagian depan substansia alba sisi kontralateral.
Bagian kecil dari axon neuron orde keduajalan pada sisi yang sama.
Jalan dalam medulla oblongata
Tractus spinocerebellaris anterius memasuki medulla oblongata dan pons untuk kemudian
memasuki cerebellum melalui pedunculus cerebelli superioruntuk berakhir pada cortex
cerebelli.
Berbeda dengan tractus spinocerebellaris posterius yang tidak terdapat pada semua segmen
medulla spinalis, justru tractus spinocerebellaris anterius terdapat sepanjang segmen
medulla spinalis.
Fungsi: membawa informasi dari receptor muscle spindle dan tendo dari anggota badan atas
dan bawah. Diduga juga membawa informasi dari kulit dan fascia superficialis
3.tractus cuneocerebellaris
Pusat:nulceus cuneatus
Jalan: memasuki pedunculus cerebelli inferior menuju cortex cerebelli sisi yang sama,
sebagai fibra arcuata externa posterius
Fungsi: meneruskan informasi dari muscle spindle dan tendo ke cerebellum
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
6/45
6
Jalan raya naik lainya
1.tractus spinotectalis
Jalan dalam medulla spinalis:
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cornu posterius untuk bersinapsis
dengan neuron orde kedua yang letaknya pada cornu posterius tak persis diketahui.
Axon neuron orde keduajalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas pada
anterolateral substansia alba sebagai tractus spinotectalis.
Jalan dalam medulla oblongata, pons dan mes-encephalon:
Beriringan dengan tractus spinothalamicus lateralis et anterius
Membentuk lemniscus spinalisbersama-sama dengan tractus spinothalamicus
lateralis et anterius
Sinaps akan terjadi pada colliculus superior
Fungsi:membawa informasi untuk reflex spinovisual dan akan menimbulkan gerakan bola
mata dan kepala yang menunjuk ke arah datangnya sumber stimuli
2. tractus spinoreticularis
Jalan dalam medulla spinalis:
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cormu posterius dan bersinapsis
dengan neuron orde kedua yan letaknya pada cornu posterius tidak jelas.
Axon dari neuron orde keduanaik ke atas pada sisi lateral substansia alba pada sisi yang
sama dan bercampur dengan tractus spinothalamicus
Jalan dalam medulla oblongata, pons dan mesencephalon:
Tractus spinoreticularis jalan pada sisi yang sama dan akan bersinapsis dengan neuron orde
ketiga:formatio reticulare di medulla oblongata, pons dan mesencephalon
Fungsi: membawa informasi tentang tingkat-tingkat kesadaran
3.Tractus spinoolivarius
Jalan dalam medulla spinalis:
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)memasuki cormu posterius dan bersinapsis
dengan neuron orde kedua yan letaknya pada cornu posterius tidak jelas.
Axon neuron orde keduajalan menyilang garis tengah kemudian naik ke atas antara cornu
anterius dengan cornu latelare substansia alba sebagai tractus spinoolivarius.
Jalan dalam medulla oblongata:
Tractus spinoolivariusakan bersinaps dengan neuron orde ketiga: nuclei olivarius inferius
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
7/45
7
Axon neuron orde ketigajalan menyilang garis tengah dan memasuki cerebellum melalui
pedunculus cerebelli inferiusuntuk pergi ke cortex cerebellum.
Fungsi: membawa informasi exteroseptif dan proprioseptif ke cerebellum
Jalan raya sensasi visceral
Axon neuron orde pertama (ganglion spinale)dari daerah thorax dan abdomen memasuki
cornu posterius untuk bersinaps dengan neuron orde kedua dalam substansia grissea
mungkin pada cornu posterius atau cornu lateral.
Axon neuron orde keduadiduga bergabung dengan tractus spinothalamicusuntuk berakhir
pada neuron orde ketiga: Nuclei posterolateral dari kelompok ventral thalami (bagian dari
kelompok nuclei lateralis thalamus).
Axon neuron orde ketiga diduga pergi ke gyrus postcentralis (area Brodmann 3,2,1).
Fungsi: informasi pressoreceptor dari tunica mucosa rectum dan vesica urinaria untuk
keperluan defaecatio dan mixtio
JARAS MOTORIK OTAK
Pengertian:
Jalan raya motorik secara tradisional terbagi atas dua jalan :
Systema pyramidalis s. Tractus corticospinalis
Jalan motorik yang berasal dari area Brodmann 4 di samping area 6,3,2,1 cortex cerebri menujumedulla spinalis.
Bertolak dari tempat asal dan tujuannya, jalan motorik ini dikenal juga sebagai : tractus
corticospinalis.
Ada dua alasan kenapa jalan motorik ini disebut sebagai systema pyramidalis:
1. Karena dia berasal dari sel pyramid (lapis ketiga) cortex cerebri khususnya dari area Brodmann 4
2.Karena pada medulla oblongata, jalan motorik tsb menimbulkan benjolan di bagian depan medulla
oblongata yang disebut sebagai : pyramid
Tractus corticospinalis berakhir pada cornu anterior medulla spinalis
Systema Extrapyramidalis
Semua jalan motorik selain tractus corticospinalis :
1.) yang datang dari batang otak menuju medulla spinalis:
Tractus reticulospinalis
Tractus tectospinalis
Tractus rubrospinalis
Tractus vestibulospinalis
Tractus olivospinalis
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
8/45
8
2.) yang datang dari cortex cerebri menuju batang otak disebut sebagai tractus corticobulbaris:
Tractus corticostriata
Tractus corticothalamicus
Tractus corticohypothalamicus
Tractus corticonigra Serabut serabut yang berasal dari area Brodmann 4 dan 6 tapi khusus menuju ke :
Tegmentum,Nuclei pontis, Nucleus olivarius inferius
Pusat: jalan raya motorik punya 2 pusat:
1.)Neuron motorik atas atau pusat supraspinal
Letak: cortex cerebri
Neuron yang di cortex cerebri disebut sebagai : Neuron orde pertama(berupa sel
pyramidalis: sel lapis ketiga cortex cerebri). Axon neuron orde pertama turun ke bawah
melalui corona radiata kemudian masuk ke crus posterior capsula interna, terus ke mes-encephalon,pons, medullad oblongata dan medula spinalis untuk bersinapsis dengan neuron
orde kedua yang terletak pada cornu anterius substansia grissea medulla spinalis
2.)Neuron motorik bawah atau pusat spinal
Letak: Columna anterius substansia grissea medulla spinalis
Disini terdapat 2 kelompok neuron:
Neuron orde kedua (neuron antara)yang terletak pada pangkal columna anterius
substansia grissea.
Punya axon yang sangat pendek untuk bersinapsis dengan neuron orde ketiga
Neuron orde ketigayang terletak juga pada columna anterius substansia grissea
medulla spinalis.
Axon neuron ketiga keluar dari medulla spinalis sebagai radix anterior n.spinalis
untuk bergabung dengan radix posterior membentuk n.spinalis dan akhirnya pergi
ke efektor sadar: otot seran lintang atau otot lurik (otot skelet).
Sebagian kecil serabut penghubung dari neuron orde pertama bersinapsis langsung
dengan neuron orde ketiga yang penting dalam fungsi arcus reflex.
Fungsi: menerima perintah dari pusat supraspinal dan neuron orde kedua yang terletak pada
columna anterius substansia grissea medulla spinalis dan setelah bersinapsis pada neuron pusat
spinal, perintah tadi diteruskan ke efektor : otot skelet
Yang termasuk systema pyramidalis hanya ada satu yaitu:
Tractus Corticospinalis
Asal: Neuron orde pertama :
1/3 berasal dari area 4 Brodmann (pusat motorik primer) pada gyrus
precentralis
1/3 berasal dari area 6 Brodmann (pusat motorik sekunder) pada gyrus
precentralus
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
9/45
9
1/3 berasal dari area 3,2,1 Brodmann (pusat somastesi) pada gyrus
postcentralis
Pusat yang mengontrol otot muka terletak di sebelah bawah, sedang yang mengontrol otot
anggota bawah justru terletak di bagian atas dari dataran medial hemisphaerum cerebri.
Jalan:
Dalam hemisphaerum cerebri:
Mula-mula turun memasuki corona radiata,kemudian memasuki crus posterius capsula interna
yang serabutnya tersusun sbb.:
Serabut yang dekat genu akan mensarafi otot bagian atas leher
Serabut yang terletak lebih kebelakang akan mensarafi otot badan bawah
Dalam mesencephalon:
Dia berjalan pada 3/5 tengah crus cerebrimesencephalon dengan susunan sbb.:
Yang mensarafi bagian atas leher terletak di sebelah medial
Yang mensarafi otot kaki terletak di sebelah lateral
Dalam Pons:
Disini tractus akan terpecah dalam beberapa berkas saraf oleh Fibra pontocerebellaris
transversa
Dalam Medulla oblongata:
Berkas saraf yang tadinya terpeceah-pecah kini bergabung menjadi satu berkas lagi dan akan
menonjolkan medulla oblongata membentuk : pyramid. Itulah sebabnya tractus tsb sering juga
disebut sebagai : Tractus pyramidalis. Pada perbatasan medulla oblongata dengan medulla
spinalis serabut sarafnya akan mengalami 2 hal :
Mayoritas serabut akan saling bersilangan membentuk : Decussatio pyramidalis
Minoritas serabut tidak bersilangan dan langsung memasuki medulla spinalis
Dalam medulla Spinalis
Serabut yang bersilanganmemasuki columna lateralis substansia alba medulla spinalisdisebut sebagai: Tractus corticospinalis lateralis. Dia jalan sepanjang columna lateralis dan
kemudian akan bersinapsis dengan Neuron orde keduapada columna anterius setiap
segmen medulla spinalis
Serabut yang tidak bersilanganmemasuki columna anterius substansia alba medulla spinalis
disebut sebagai : Tractus cortispinalis anterius. Selanjutnya dia akan menyilang garis tengah
dan akan berakhir pada neuron orde keduapada columna anterius segmen medulla spinalis
cervicalis dan bagian atas thoracal. Axon dari neuron orde kedua akan bersinapsis dengan
neuron orde ketigayang juga ada di columna anterius.
Fungsi:
Umum: Bersama-sama dengan tractus lainnya mengantarkan perintah untukmenggerakkan otot seran lintang (otot sadar)
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
10/45
10
Khusus: untuk jalan motorik yang berkaitan dengan ketepatan, ketrampilan terutama
gerakan ujung-ujung anggota badan
Yang termasuk systema extrapyramidalis:
Datang dari Batang Otak menuju Medulla Spinalis
1. Tractus reticulospinalis
Asal : Formatio reticulare yang terletak sepanjang mes-encephalon, pons dan medulla
oblongata (neuron orde pertama).
Jalan :
Dari neuron yang ada di pons, dikirmkan axon lurus kebawah : traktus reticulospinlis
pontinus
Dari neuron di medulla oblongata, menyilang garis tengah baru turun ke medulla
spinalis : traktus reticulospinalis medulla spinalis
Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal: neuron orde kedua dan ketiga)
Fungsi : mengontrol neuron orde kedua dan ketiga dalam bentuk fasilitasi dan inhibisi
kontraksi otot skelet
berkaitan dengan fungsi kseimbangan tubuh.
2. Tractus TectospinalisAsal : colliculus superior mes-encephalon (neuron orde pertama)
Jalan : menyilang garis tengah dan turun melalui pons, medulla oblongata. Jalannya
dekat sekali dengan fasciculus longitudinale medialis
Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal) dan bersinaps dengan neuron orde
kedua dan ketiga
Fungsi :
1) terjadinya reflex pupilodilatasi sbg. respon kalau lagi berada dalam ruang gelap
2) terjadinya reflex gerakan tubuh sbg. respon terhadap ransang penglihatan
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
11/45
11
3. Tractus Rubrospinalis
Asal : nucleus ruber (neuron orde pertama) pada tegmentum mes-encephalon setinggi
coliculus superior.
Jalan : axon neuron orde pertama menyilang garis tengah turun kebawah melewati pns,
medulla oblongata menuju cornu anterior meulla spinalis subt. grisea (pusat spinal)
Fungsi : memacu kontraksi otot fleksor dan menghambat kontraksi otot ekstensor
berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
12/45
12
4. Tractus vestibulospinalis
Asal : nuclei vestibularis = neuron orde pertama (dalam pons dan med. oblongata),
menerima akson dari auris interna melalui N.vestibularis dan cerebelum
Tujuan : cornu anterius medulla spinalis (pusat spinal)
Fungsi : memacu kontraksi otot ekstensor dan menghambat kontraksi otot fleksor
berkaitan dengan fungsi keseimbangan tubuh
5. Tractus olivospinalis
Asal : nucleus olivarius inferius (neuron orde pertama), menerima axon dari : cortex cerebrii,
corpus striatum, nuceu ruber
Tujuan : cornu anterius med. spinalis (pusat spinal)
Fungsi : mempengaruhi kontraksi otot skelet
berkaitan dengan fungsi keseimbangantubuh
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
13/45
13
Datang dari Cortex Cerebri menuju Batang Otak
a. Tractus Corticothalamus
Asal : area brodmann 10, 11, 12
Tujuan : nucleus medialis thalami
Asal : area brodmann 9 dan 11
Tujuan : nuclei septi thalami Asal : area brodmann 9
Tujuan : nucleus medialis et lateralis thalami
Asal : area brodmann 6
Tujuan : nuclei septi thalami, nucleus medualis et lateralis thalami
Asal : area brodmann 4
Tujuan : nuclei lateralis thalami
b. Tractus corticohypothalamicus
Asal : cortec hypocampi
Tujuan : hypothalamus
c. Tractus corticosubthalamicus
Asal : area brodman 6Tujuan : subthalamus
d. Tractus Corticonigra
Asal : area brodmann 4, 6 dan 8
Tujuan : substantia nigra
e. Tractus yang berasal dari area brodmann 4 dan 6
Tujuan : tegmentum (mes-encephalon), nuclei pontis (pons), nucleus olivarius
inferius (medulla oblongata)
NERVUS CRANIALIS
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
14/45
14
Nomor Nama Jenis Fungsi
I Olfaktori SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagaisensasi bau
II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besarotot mata
IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapaotot mata
V Trigeminal Gabungan
Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di
otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkanrahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
VII Fasial Gabungan
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
VIII Vestibulokoklear Sensori
Sensorisistem vestibular:Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak
sebagai suara
IX Glosofaringeal Gabungan
Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
X Vagus GabunganSensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
SARAF OLFAKTORIUS (N.I)
Sistem olfaktorius dimulai
dengan sisi yang menerima
rangsangan olfaktorius.
Sistem ini terdiri dari bagian
berikut: mukosa olfaktorius
pada bagian atas kavum
nasal, fila olfaktoria, bulbussubkalosal pada sisi medial
lobus orbitalis.
Saraf ini merupakan saraf
sensorik murni yang serabut-
serabutnya berasal dari
membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di
bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus
temporal bagian medial sisi yang sama.
Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya mencapai korteks tanpadirilei di talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsu makan dan induksi salivasi
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Okulomotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglosal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipoglosal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aksesori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vagus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Glosofaringeal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_vestibular&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vestibulokoklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abduksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdusen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rahanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Trigeminal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Troklear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Otot_mata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Okulomotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Optik_%28saraf%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Olfaktori&action=edit&redlink=1 -
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
15/45
15
serta bau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah menunjukkan bahwa sistem ini ada
kaitannya dengan emosi. Serabut utama yang menghubungkan sistem penciuman dengan area
otonom adalah medial forebrain bundle dan stria medularis talamus. Emosi yang menyertai
rangsangan olfaktorius mungkin berkaitan ke serat yang berhubungan dengan talamus, hipotalamus
dan sistem limbik.
SARAF OPTIKUS (N. II)
Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini
melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya
pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai
bagian fundus masih utuh sehingga serabut-serabut dari bagian bawah retina ditemukan pada
bagian inferior kiasma optikum dan
sebaliknya.
Serabut-serabut dari lapangan visual temporal
(separuh bagian nasal retina) menyilangkiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan
visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut
untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma
optikum berakhir di kolikulus superior,
dimana terjadi hubungan dengan kedua
nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang
meninggalkan kiasma berhubungan dengan
penglihatan dan berjalan di dalam traktus
optikus menuju korpus genikulatum lateralis.
Dari sini serabut-serabut yang berasal dari
radiasio optika melewati bagian posteriorkapsula interna dan berakhir di korteks visual
lobus oksipital.
Dalam perjalanannya serabut-serabut
tersebut memisahkan diri sehingga serabut-
serabut untuk kuadran bawah melalui lobus
parietal sedangkan untuk kuadaran atas
melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio
serabut-serabut tersebut pada kiasma
optikum serabut-serabut yang berasal dari
lapangan penglihatan kiri berakhir di lobusoksipital kanan dan sebaliknya.
SARAF OKULOMOTORIUS (N. III)
Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian
di depan substansia grisea periakuaduktal
(Nukleus motorik) dan sebagian lagi di dalam
substansia grisea (Nukleus otonom).
Nukleus motorik bertanggung jawab untuk
persarafan otot-otot rektus medialis, superior,dan inferior, otot oblikus inferior dan otot
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
16/45
16
levator palpebra superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat
sedikit mempersarafi otot-otot mata inferior yaitu spingter pupil dan otot siliaris.
SARAF TROKLEARIS (N. IV)
Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior didepan substansia grisea periakuaduktal dan berada di
bawah Nukleus okulomotorius. Saraf ini merupakan satu-
satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang
otak. Saraf troklearis mempersarafi otot oblikus superior
untuk menggerakkan mata bawah, kedalam dan abduksi
dalam derajat kecil.
SARAF TRIGEMINUS (N. V)
Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-
serabut motorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut
motorik mempersarafi otot masseter dan otot temporalis.
Serabut-serabut sensorik saraf trigeminus dibagi menjadi
tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus, maksilaris, dan
mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit,
dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar dan
mandibula, dura dalam fosa kranii anterior dan tengah
bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta
bagian membran timpani.
SARAF ABDUSENS (N. VI)
Nukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi
pons bagian bawah dekat medula oblongata dan terletak
dibawah ventrikel ke empat saraf abdusens mempersarafi
otot rektus lateralis.
SARAF FASIALIS (N. VII)
Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi
sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus
motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari
tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata.
Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang
muncul bersama nukleus motorik dan saraf
vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam
kanalis akustikus interna. Serabut motorik saraf
fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajahterdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator,
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
17/45
17
otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot
platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.
SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (N. VIII)
Saraf vestibulokoklearis terdiri dari duakomponen yaitu serabut-serabut aferen
yang mengurusi pendengaran dan
vestibuler yang mengandung serabut-
serabut aferen yang mengurusi
keseimbangan. Serabut-serabut untuk
pendengaran berasal dari organ corti dan
berjalan menuju inti koklea di pons, dari
sini terdapat transmisi bilateral ke korpus
genikulatum medial dan kemudian
menuju girus superior lobus temporalis.
Serabut-serabut untuk keseimbanganmulai dari utrikulus dan kanalis
semisirkularis dan bergabung dengan
serabut-serabut auditorik di dalam kanalis
fasialis. Serabut-serabut ini kemudian
memasuki pons, serabut vestibutor
berjalan menyebar melewati batang dan
serebelum.
SARAF GLOSOFARINGEUS (N. IX)
Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagusdan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui
foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua
ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan
ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf
berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis
interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot
stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi
mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.
SARAF VAGUS (N. X)
Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion
superior atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum,
keduanya terletak pada daerah foramen jugularis, saraf
vagus mempersarafi semua visera toraks dan abdomen
dan menghantarkan impuls dari dinding usus, jantung dan
paru-paru.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
18/45
18
SARAF ASESORIUS (N. XI)
Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranialis.
Radiks kranial adalah akson dari neuron dalam nukleus
ambigus yang terletak dekat neuron dari saraf vagus. Saraf
aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi ototsternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius,
otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke
samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan
diangkat ke atas.
SARAF HIPOGLOSUS (N. XII)
Nukleus saraf hipoglosus terletak pada medula oblongata
pada setiap sisi garis tengah dan depan ventrikel ke empat
dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf
hipoglosus merupakan saraf motorik untuk lidah dan
mempersarafi otot lidah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus
dan genioglosus.
VASKULARISASI OTAK
Pembuluh Nadi
Darah mengalir ke otak melalui dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis :
Arteri Carotis Interna
Arteri carotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri carotis comunis, naik dan masuk ke
rongga tengkorak melalui canalis carotikus os.temporalis, berjalan dalam sinus cavernosus
menembus duramater dan muncul di medial processus clinoideus setelah itu menembus
arachnoidea untuk berada di dalam subarachnoidea ,kemudian membelok ke belakang dekat area
perforata ujung media sulcus laterali Sylvii, akhirnya bercabang dua : arteri cerebri anterior dan
arteri cerebri media :
1. A.Ophtalmica
a. Jalan : muncul dari sinus cavernosus memasuki canalis opticus lateralis
b. Supply : bola mata serta alat-alat orbita lain,bagian frontal scalp,sinus ethmoidalis
et frontalis,dorsum nasi
2. A.Comunicans Posterior
a. Jalan: dibelaca N.III beranastomosis dg A.cerebri posterior membentuk circulus
Wilisi
3. A.Chorioidea
a. Jalan: belakang tractus opticusmasuk cornu inferior ventriculus lateralispleus
choroideusb. Supply: crus cerebri,corpus geniculatum laterale,tractus opticus,capsula interna
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
19/45
19
4. A.Cerebri anterior
a. Jalan: di depan medial N.II fisura longitudinalis superiorke belakang diatas
corpus callosumberanastomisis A.cerebri posterior
b. Cabang: Rr.Corticales dan Rr.Centrales
c. Supply : memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah,
corpus calosum dan nukleus caudatus5. A.Cerebri Media
a. Jalan: lateral di sulcus lateralis Sylvii
b. Cabang : Rr.corticales dan Rr.Centrales
c. Supply: vaskularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis
A. Vertebralis
Sistem vertebral dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arteri
subclavia, menuju dasar tengkorak melalui canalis transversalis di kolumna vertebralis cervikalis II
s/d VI, masuk rongga kranium melalui foramen magnum,menembus duramater dan
arachnoideamater ke cavum subarachnoid lalu mempercabangkan masing-masing sepasang arteri
cerebelli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, keduanya bersatu menjadi arteri basilaris
dan setelah mengeluarkan 3 kelompok cabang arteri, pada tingkat mesencephalon, arteri basilaris
berakhir sebagai sepasang cabang arteri cerebri posterior.
1. Rr.Meningea
a. Supply:tulang dan duramater di didalam fossa cranii posterior
2. A.Spinalis Posterior
a. Supply: bagian belakang medula spinalis dan alat sekitarnya
3. A.Spinalis anterior
a. Supply : bagian depan medula spinalis dan alat sekitarnya
4. A. Cerebellaris Posteroinferior
a. Supply: dataran bawah vermis,nuclei centralis cerebelli dataran bawahhemisphaerum cerebelli,medula oblongata dan plexus choroideus ventriculus
quartus
5. Aa.Medulares
a. Supply: medula oblongata
A. Basilaris
Terbentuk dari Aa.vertebralis kiri dan kanannaik keats di sulcus mediana pons pada
akhirnya bercabang jadi Aa.Cerebri Posterior
1. Aa.Pontin
a. Supply: Pons
2. A.Labyrinthisa. Supply: meatus acusticus dan alat dalamnya
3. A. Cerbelaris inferior anterior
a. Supply: bagian bawah dan depan pons dan bagian atas medula oblongata
4. A. Cerebelaris superior
a. Supply: bagian atas cerebellum,pons,corpus pinelalis dan velum medulare superior
5. A. Cerebri Posterior
a. Cabang: Rr.corticales,rr.centrales,R.chorioidea
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
20/45
20
Circulus Arteriosus Willisi
Merupakan anastomose yang penting antara 4 arteri (a.vertebralis & a.carotis interna) yang
memasok darah ke otak. Dibentuk oleh 2 a.carotis interna dan 2 a.vertebralis beserta 2
a.communicans posterior, 2 a.cerebri anterior, 2 a.basilaris dan a.comunicans anterior.
Pembuluh nadi untuk daerah otak khusus
1. Corpus striatum dan capsula interna (Rr.Centrales A.cerebri media)
2. Thalamus (cabang-cabang a.comunicans posterior,a.basilaris,a.cerebri posterior)
3. Mesencephalon (a.cerebri posterior,a.cerebelaris superior dan a.basilaris)
4. Pons (a.basilaris dan Aa.cerebelaris anterior,inferior dan superior)
5. Medula oblongata (a.vertebralis,aa.spinales anterio et posterior,a.cerebelaris
inferoposterior dan a.basilaris
6. Cerebellum (a.cerbelaris supeior,anteroinferior dan posteroinferior)
Pembuluh Balik
Ada 2 kelompok pembuluh balik :
1. Vv.cerebrales superficialis (v.cerebri externa)
2. Vv.cerebrales profunda (v.cerebri interna)
Cabang v.cerebri externa : v.cerebri superior, v.cerebri media, v.cerebri anterior dan
v.basilaris v. cerebri externa terdapat dirongga subarachnoid.
Cabang v.cerebri interna : v. terminalis & v. choroidea v. terminalis & v. choroidea
bergabung membentuk v. cerebri magna.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
21/45
21
CAPSULA INTERNA
Letak:
Merupakan berkas serabut saraf berbentuk pita lebar substansi alba yang memisahkan nukleus
lenticularis dengan nucleus caudatus dan thalamus. Mengandung serabut saraf penghubung bolak-
balik antara cortex cerebri dengan thalamus dan medula spinalis
Bentuk:
Membentuk huruf V dengan titik sudut yang disebt genu,mengahadap ke medial dan kaki-kakinya
disebut crus anterior dan crus posterior
1. Crus anterior capsula interna
a.Letak :antara nucleus caudatus dan nucleus lenciculatis yang terdapat
Serabut corticopetal (serabut aferen)
Serabut corticofugal (serabut eferen)
2. Crus posterior capsula interna
a. Letak : antara thalamus dengan nuclei lenticularis,terdapat
Pars lenticulothalamicus (tractus corticobulbaris,corticospinalis dan
corticorubralis)
Pars retrolenticularis (radiatio thalamicus posterior)
Pars sublenticularis (tractus temporopontin,geniculocalcarina dan radiatio
auditorius)
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
22/45
22
LI.2. Memahami & Menjelaskan Stroke
DEFINISI
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
atau global, dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO)
Stroke adalah suatu gangguan neurologis akut, yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran
darah ke otak, dimana timbul mendadak (dalam hitungan detik) atau secara cepat (dalam hitungan
jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu.(3)
KLASIFIKASI
Stroke diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan kelainan patologis
a. Stroke hemoragik
Stroke hemoragikadalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragikada 2 jenis, yaitu
1) Perdarahan intra serebral
- pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak
2) Perdarahan ekstra serebral (subarakhnoid)
- pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara
permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
b. Stroke non-hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)
Stroke iskemikyaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke
otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke
iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Stroke akibat trombosis serebri- Proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan
2) Emboli serebri
- Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah
3) Hipoperfusi sistemik
- Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan
denyut jantung
2. Berdasarkan waktu terjadinya
1) Transient Ischemic Attack (TIA)
- episode singkat disfungsi neurologis yang disebabkan gangguan setempat pada otak
atau iskemiretina yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark,
serta meningkatkan resiko terjadinya stroke di masa depan2) Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
- Gejala neurologis menghilang dalam waktu lebih dari 24 jam
3) Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke
- akibat penyumbatan aliran darah regional yang disebabkan oleh trombus yang
menyumbat pembuluh darah secara parsial, sehingga aliran darah otak berkurang
4) Completed stroke
3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
1) Sistem karotis
a. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
b. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia
c. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaksd. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
http://id.wikipedia.org/wiki/Retinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Retina -
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
23/45
23
2) Sistem vertebrobasiler
a. Motorik : hemiparese alternans, disartria
b. Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia
c. Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
EPIDEMIOLOGI
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), terdapat kecenderungan meningkatnya
jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang
generasi muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat
produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.
Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik
dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh
dunia, tak terkecuali Indonesia.
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan
kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di
seluruh penjuru Indonesia.Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya
bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan
sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus
menerus di kasur.
ETIOLOGI
1.Non modifiable risk factors :
Usia
Jenis kelamin
Berat badan lahir rendah Ras/etnis
genetik
2.Modifiable risk factors
Well-documented and modifiable risk factors
1.Hipertensi
2.Paparan asap rokok
3.Diabetes
4.Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung tertentu
5.Dislipidemia
6.Stenosis arteri karotis
7.Sickle cell disease8.Terapi hormonal pasca menopause
9.Diet yang buruk
10.Inaktivitas fisik
11.Obesitas
Less well-documented and modifiable risk factors
1.Sindroma metabolik
2.Penyalahgunaan alkohol
3.Penggunaan kontrasepsi oral
4.Sleep-disordered breathing
5.Nyeri kepala migren
6.Hiperhomosisteinemia7.Peningkatan lipoprotein (a)
http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/ -
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
24/45
24
8.Peningkatan lipoprotein-associated phospholipase
9.Hypercoagulability
10.Inflamasi
11.Infeksi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Hemorragic Iskmeik
Permulaan Sangat akut Sub akut
Waktu serangan Aktif Bangun pagi
Peringatan sebelumnya - ++
Nyeri kepala ++ -
Muntah ++ -
Kejang ++ -
Bradikardia +++ (dlm 1 hari) + (hari ke 4)
Kesadaran menurun ++ +/-
Perdarahan retina ++ -
Papil edema ++ -
Kaku kuduk, Brudzinski, Kernig ++ -
Ptosis ++ -
Lokasi Subkortikal Kortikal/ Subkortikal
Stroke Iskemik
Berikut ini adalah manifestasi klinis stroke berdasarkan lokasi penyumbatan
1. Pembuluh besar dalam sirkulasi anterior
a. Arteri cerebri media
Sumbatan total :
Contralateral hemiplegia, hemianasthesia, homonymous hemianopia, pandangan
cenderung pada sisi ipsilateral. Dapat pula terjadi global aphasia pada hemisphere yangdominan dan ansognosia, constructional aphasia, dysarthria pada hemisphere non
dominan.
Sumbatan partial :
Lemah tangan / lengan atau lemah wajah dengan aphasia broca dengan atau tanpa
kelemahan lengan. Ataupun dapat terjadi aphasia wernicke tanpa kelemahan.
b. Arteri cerebri anterior
Respons motorik dan verbal menurun, paraparesis, dan inkontinensia urin.
c. Arteri choroid anterior
Hemiplegia contralateral, hemianasthesia, homonymous hemianopia.
d. Arteri carotis interna
Gejala mirip dengan gejala pada arteri cerebri media, namun juga terdapat transientmonocular blindness.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
25/45
25
e. Arteri carotis communis
Gejala sama dengan pada carotis interna.
2. Pembuluh darah besar dalam sirkulasi posterior
a. Arteri cerebri posterior
Infark pada lesi lateral subthalamus, thalamus medial, ipsilateral pedunculus cerebral, danmidbrain. Dapat pula terjadi palsy N. III dengan ataxia contralateral atau hemiplegia
contralateral.
Penyumbatan pada bagian distal arteri ini mengakibatkan infark pada temporal medial dan
occipital, yang kemudian menyebabkan contralateral homonymous hemianopia, gangguan
ingatan apabila hippocampus terlibat. Infark pada splenium corpus callosum menyebabkan
alexia tanpa agraphia.
b. Arteri vertebral dan cerebri posterior inferior
Vertigo, kaku wajah ipsilateral dan badan kontralateral, diplopia, hoarseness, dysarthria,
dysphagia, Wallenbergs syndrome.
Infark cerebral dan edema dapat mengakibatkan respiratory arrest.
c. Arteri basilarisGejala pusing (dizziness), diplopia, dysarthria, kaku wajah, gejala hemisensorik.
d. Arteri cerebelli superior
Ataxia cerebellar ipsilateral, mual muntah, dysarthria, rasa kebal kontralateral, tidak
merasakan sensasi suhu pada ekstremitas, badan, dan wajah.
e. Arteri cerebelli anterior inferior
Penurunan pendengaran ipsilateral, lemah wajah, vertigo, mual muntah, nystagmus,
tinnitus, cerebellar ataxia, kebal contralateral.
3. Pembuluh kecil (lacunar stroke)
Gejala dapat berupa hemiparesis motorik, ataxic hemiparesis, dysarthria, dan aphasia broca.
Stroke Hemoragik
1) Perdarahan intraserebral
Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfer
otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3
Gejala klinis :
Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat
didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah yaitu nyeri kepala,
mual,muntah, gangguan memori, bingung, perdarhan retina, dan epistaksis.
Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat
disertai kejang fokal / umum.
Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola matamenghilang dan deserebrasi
Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TTIK), misalnya papiledema dan
perdarahan subhialoid.
2) Perdarahan subarakhnoid
Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang
subarakhnoid yang timbul secara primer.
Gejala klinis :
Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung
dalam 12 detik sampai 1 menit.
Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, mengigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang.
Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampaibeberapa jam.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
26/45
26
Dijumpai gejala-gejala rangsang meningen
Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala karakteristik perdarahan
subarakhnoid.
Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak
keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan
PATOFISIOLOGI
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
27/45
27
DIAGNOSIS
Anamnesis
Anamnesa yang cermat sangat membantu untuk menegakkan diagnosis yang tepat. Beberapa hal
yang perlu ditanyakan pada penderita stroke adalah :
1.
Harus ditanyakan bagaimana permulaan, apakah sangat akut (mendadak) sehingga dalam
beberapa detik penderita jatuh tidak sadar, atau terjadi subakut dalam beberapa jam. Yang
terakhir biasanya suatu infak.
2. Harus ditanya apakah pada permulaan serangan penderita baru bangun, ataukah serangan
pertama terjadi sewaktu penderita baru marah, baru makan, atau melakukan aktivitas lain.
Yang terakhir biasanya suatu perdarahan atau emboli.
3. Bagaimana selanjutnya perjalanan gejala ; apakah gejala bertambah buruk, ataukah gejala-
gejala semakin berkurang.
4. Berapa kali serangan telah dialami penderita. Pada infark, kadang-kadang sebelumnya telah
terjadi serangan, yang setelah jam sembuh (TIA), kemudian terjadi lagi serangan baru,
yang sembuh lagi, dst. Tiap serangan bertambah berat.
5. Harus ditanya apakah terjadi nyeri kepala sebelum atau selama serangan.
6. Juga harus ditanya apakah penderita mual dan muntah (sering pada suatu perdarahan).
7. Juga harus ditanya kejang (sering pada suatu perdarahan).
8. Apakah intelek penderita akhir-akhir ini mundur.
9. Apakah kesadaran penderita berkurang.
10.Apakah penderita dapat berbicara dan menulis.
11.Apakah ia lumpuh.
12.Apakah separuh dari badan geringgingan.
13.Apakah terdapat gangguan penglihatan.
14.Apakah perderita sering pusing hingga ia jatuh.
15.Apakah terdapat penyakit sebelumnya seperti diabetes, hipertensi, atau anemi.
16.Apakah sebelum timbul gejala penderita minus obat-obatan (antidiabetes, antihipertensi).
Pemeriksaan Fisik
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
28/45
28
Pemeriksaan Penunjang
a.
CT-scan
CT-scan merupakan alat pencitraan yang dipakai pada kasus-kasus emergensi seperti emboli
paru, diseksi aorta, akut abdomen, semua jenis trauma dan menentukan tingkatan dalam stroke.
Pada kasus stroke, CT-scan dapat menentukan dan memisahkan antara jaringan otak yang infark
dan daerah penumbra. Selain itu, alat ini bagus juga untuk menilai kalsifikasi jaringan.
Berdasarkan beberapa studi terakhir, CT-scan dapat mendeteksi lebih dari 90 % kasus stroke
iskemik, dan menjadi baku emas dalam diagnosis stroke.
Pemeriksaan CT Imaging -- Infark pada stroke akut
Infarc : area hypodense focal, pada cortical, sub cortical.
Hemoragik : bayangan hyperdense pada gray / white matter, hematoma yang solid.
Bayangan hyperdense pada arteri intrakanial mayor ; material emboli vaskular. (lihat
pada lampiran )
Resiko CT scan
Pemeriksaan ini memiliki efek samping yang kecil dan tidak menyebabkan nyeri. CT scan
menggunakan radiasi sinar-X yang sedikit. Jika menerima zat kontras akan menimbulkan reaksi
alergi. Reaksi alergi ini bisa serius dan membutuhkan tindakan medikasi segera.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
29/45
29
Normal stroke(tanda-tanda perdarahan (warna
putih/hiperdens) atau tanda iskemia/infark
(warna menurun/hipodens)
khas pada strok non-hemoragik
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI menggunakan medan magnet untuk mendeteksi perubahan isi jaringan otak. Stroke dapat
mengakibatkan penumpukan cairan pada sel jaringan otak segera 30 menit setelah terjadi serangan.
Dengan efek visualisasi (MRI angiogram ) dapat pula memperlihatkan aliran darah di otak denganjelas.
Pemeriksaan MRI -- Infark pada stroke akut
akut : Low signal ( hypointense ) pada area T1, high signal ( hyperintense ) pada spin density
dan/atau T2. Biasanya diikuti distribusi vascular. Massa parenkim berubah.
sub akut : Low signal pada T1 , high signal pada T2 . Diikuti distribusi vascular. Revaskularisasi
dan rusaknya blood-brain barrier .
Old : Low signal pada T1 , high signal pada T2, kehilangan jaringan dengan infark yang luas.
c. Computerized tomography dengan angiography: Menggunakan dye yang disuntikan kedalam
suatu vena di tangan, gambar-gambar dari pembuluh-pembukuh darah didalam otak dapat
memberikan informasi tentang aneurysms atau arteriovenous malformations. Begitu juga,
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
30/45
30
kelainan-kelainan lain dari aliran darah otak mungkin dievaluasi. Dengan peningkatan teknologi
yang canggih, CT angiography telah menggantikan angiogram-angiogram konvensional.
d. Angiogram Konvensional: Suatu angiogram adalah tes lain yang adakalanya digunakan untuk
melihat pembuluh-pembuluh darah. Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam
suatu arteri (biasanya di area pangkal paha) dan dye disuntikan ketika x-rays secara simultan
diambil. Dimana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar-gambar yang paling detildari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur invasif dan digunakan hanya ketika
diperlukan secara mutlak. Contohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage
ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi. Ia juga adakalanya dilaksanakan untuk
secara akurat mengevaluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka
halangan pembuluh darah itu direnungkan.
e. Carotid Doppler ultrasound: Suatu carotid Doppler ultrasound adalah suatu metode non-invasif
yang menggunakan gelombang-gelombang suara untuk menyaring/melihat penyempitan-
penyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid (arteri utama pada leher yang
mensuplai darah ke otak).
f. Tes-Tes Jantung: Tes-tes tertentu untuk mengevaluasi fungsi jantung seringkali dilaksanakan
pada pasien-pasien stroke untk mencari sumber dari suatu embolism. Suatu echocardiogramadalah suatu tes gelombang suara yang dilakukan dengan meletakkan alat microphone pada
dada atau menuruni kerongkongan (transesophageal echocardiogram) dalam rangka untuk
melihat kamar-kamar jantung. Suatu monitor Holter adalah serupa dengan suatu
electrocardiogram (EKG) reguler, namun penempel-penempel electrode tetap pada dada untuk
24 jam atau lebih lama dalam rangka untuk mengidentifikasi suatuirama jantung yang
salah/cacat.
g. Tes-Tes Darah: Tes-tes darah seperti suatu angka pengendapan (sedimentation rate) dan C-
reactive protein dilakukan untuk mencari tanda-tanda dari peradangan yang dapat menyarankan
arteri-arteri yang meradang. Protein-protein darah tertentu yang dapat meningkatkan
kesempatan stroke dengan menebalkan atau mengentalkan darah diukur. Tes-tes ini
dilaksanakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab stroke yang dapat dirawat atau untukmembantu mencegah luka yang lebih jauh. Tes-tes penyaringan darah yang mencari infeksi yang
potensial, anemia, fungsi ginjal, dan kelainan-kelainan elektrolit mungkin juga dipertimbangkan.
DIAGNOSIS BANDING
Acute Coronary Syndrome
Atrial Fibrillation
Bell Palsy
Benign Positional Vertigo
Brain Abscess
Epidural Hematoma
Hemorrhagic Stroke in Emergency Medicine
Inner Ear Labyrinthitis Myocardial Infarction
Neoplasms, Brain
Subarachnoid Hemorrhage
Syncope
Transient Ischemic Attack
TATALAKSANA
Pengobatan Umum
Untuk pengobatan umum ini dipakai patokan 5 B yaitu:
1. Breathing
Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan fungsi paru-paru baik. Pengobatan dengan oksigen
hanya perlu bila kadar oksigen darah berkurang.
http://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/151066-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1146903-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/791414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/781021-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/824029-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/779664-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/794076-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/811669-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/811669-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/794076-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/779664-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/155919-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/824029-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/781021-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/791414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1146903-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/151066-overviewhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/aritmia1.html -
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
31/45
31
2. Brain
Udem otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi. Bila terjadi udem otak, dapat dilihat
dari keadaan pasien yang mengantuk, adanya bradikardi atau dengan pemeriksaan funduskopi,
dapat diberikan manitol. Untuk mengatasi kejang-kejang yang timbul dapat diberikan
Diphenylhydantoin atau Carbamazepin.
3. BloodTekanan darah dijaga agar tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah ke otak. Pengobatan
hipertensi pada fase akut dapat mengurangi tekanan perfusi yang justru akan menambah
iskemik lagi.
Kadar Hb dan glukosa harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak. Pemberian infus glukosa
harus dicegah karena akan menambah terjadinya asidosis di daerah infark yang akan
mempermudah terjadinya udem. Keseimbangan elektrolit harus dijaga.
4. Bowel
Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari terjadinya obstipasi karena akan membuat
pasien gelisah. Nutrisi harus cukup. Bila perlu diberikan nasogastric tube (NGT).
5. Bladder
Miksi dan balance cairan harus diperhatikan. Jangan sampai terjadi retentio urin. Pemasangankateter jika terjadi inkontinensia.
Perawatan suportif
Pelihara oksigenasi jaringan secara adekuat; membutuhkan bantuan saluran napas dan
ventilasi. Cek aspirasi pneumonia yang mungkin terjadi.
Tekanan darah; pada kebanyakan kasus, tekanan darah tidak boleh diturunkan secara cepat.
Jika terlalu tinggi, menurunkan tekanan darah secara berhati-hati, karena status neurologis
dapat bertambah buruk ketika tekanan darah diturunkan.
Status volume darah; koreksi hipovolemia dan elektrolit-elektrolit tetap pada batas normal.
Demam; harus dicari sumber dari demam dan diturunkan dengan anti piretik yang sesuai.
Hypoglycemia/dan atau hyperglycemia; harus dijaga dengan kontrol yang ketat.Hiperglikemia dapat bertambah buruk pada cedera iskemik.
Profilaksis DVT; stroke dengan pasien yang mempunyai risiko tinggi untuk DVT. Penting
untuk menggunakan heparin subcutan 5,000 IU q. 8 atau 12 jam atau subkutan enoksaparin
30 mg q. 12 jam pada ambulasi awal.
a. Penatalaksanaan Stroke Hemoragik
Singkirkan kemungkinan koagulopati. Pastikan hasil masa protrombin dan masa
tromboplastin parsial adalah normal. Jika masa protrombin memanjang, berikan plasma
beku segar (FFP) 4-8 unit intravena setiap 4 jam dan vitamin K 15 mg intravena bolus,
kemudian 3 kali sehari 15 mg subkutan sampai masa protrombin normal. Koreksi
antikoagulasi heparin dengan protamin sulfat 10-50 mg bolus lambat (1 mg mengoreksi 100unit heparin).
Kendalikan HT. Tekanan yang tinggi bisa menyebabkan perburukan perihematom. Tekanan
darah sisitolik >180mmHg dengan labetalol (20 mg intravena dalam 2 menit ulangi 40-80 mg
intravena dalam interval 10 menit sampai tekanan yang diinginkan kemudian infus 2
mg/menit dan dirasi atau penghambat ACE 12,5 mg-25 mg, 2-3 kali sehari atau antagonis
kalsium (nifedipin oral 4x 10 mg).
Pertimbangkan bedah saraf apabila perdarahan serebelum diameter lebih dari 3 cm atau
volum lebih dari 50 ml. Pemasangan ventrikulo-peritoneal bila ada hidroefalus obstruktif
akut atau kliping aneurisma.
Pertimbangkan angiografi untuk menyingkirkan aneurisma/malformasi arteriovenosa.
Berikan manitol 20% (1 mg/kg BB intravena dalan 20-30 menit). Steroid tidak terbukti efektifpada perdarahan intraserebral.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
32/45
32
Pertimbangkan fenitoin (10-20 mg/kg BB intravena atau peroral). Pada umumnya anti
konvulsan diberikan bila terdapat kejang.
Pertimbangkan terapi hipervolemik dan nimodipin untuk mencegah vasospasme.
Untuk mengatasi perdarahan intracerebral : obati penyebabnya, turunkan TIK, beri
neuroprotektor, tindakan bedah dengan pertimbangan GCS >4 dilakukan pada pasien
dengan perdarahan serebelum > 3cm, hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel atauserebelum, perdarahan lobar diatas 60 cc dengan tanda peningkatan TIK akut dan encaman
herniasi.
Pada TIK yang meninggi :
o Manitol bolus, 1 gr/kgBB dalam 20-30 menit lanjutkan dengan 0,25-0,5g/kgBB tiap 6 jam
smpai maksimal 48 jam.
o Gliserol 50% oral, 0,25-1 gr/kgBB setiap 4-6 jam atau gliserol 10% intravena 10 ml/kgBB
dalam 3-4 jam (untuk edema serebri ringan-sedang).
o Furosemid 1mg/ kg BB intravena.
o Intubasi dan hiperventilasi terkontrol sampai pCO229-35 mmHgo Penggunaan steroid masih kontroversial.
o Kraniotomi dekompresif.
Perdarahan subaraknoid
o Nimodipin digunakan untuk mencegah vasospasme.
o Tindakan operasi dapat dilakukan pada perdarahan subaraknoid stadium I dan II akibat
pecahnya aneurisma sakular berry dan adanya komplikasi hidrosefalus obstruktif.
b. Penatalaksanaan Stroke Non-Hemoragik
Tujuan terapi:
1. Pencegahan stroke melalui reduksi faktor risiko.
2. Pencegahan sejak awal atau pada stroke yang rekuren dengan memodifikasi proses patologik
mendasar.
3. Mereduksi kerusakan otak sekunder dengan pemeliharaan perfusi yang adekuat pada daerah
yang secara garis besar mengalami iskemik dengan mengurangi dan atau menurunkan edema.
Penanganan dari Serangan Iskemia Akut
1. Mengeleminasi atau mengontrol faktor-faktor risiko.
2. Memberi edukasi pada pasien mengenai pengurangan faktor risiko dan tanda serta gejala-gejala
dari TIA dan stroke ringan.3. Intervensi-Bedah
Endarterektomi karotis ( Cea)
Pengeluaran plak ateromatosa dengan cara bedah.
Pasien yang direservasi untuk pengeluaran bekuan atau lesi berulserasi yang mengoklusi >
70% dari aliran darah pada arteri karotis.
Dapat menurunkan risiko dari strok > 60% selama tahun keduanya setelah dioperasi dan
wajib mengikuti mengikuti prosedur.
Endarterektomi vertebra umumnya tidak lagi digunakan.
a. Angioplasti balon
Menempatkan suatu balon kecil yang dideflasikan pada pembuluh darah yang yangmengalami stenose Balon kemudian dipompakan menekan plak ateromatosa ke arah
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
33/45
33
dinding. Mempunyai risiko melepasnya emboli kecil yang dapat berpindah ke retina atau
otak.
b. Penempatan Sten
Prosedur eksperimental; > 50-60% mengalami kekambuhan. Menempatkan suatu coil baja
tahan-karat kedalam pembuluh darah yang kemudian difiksasi pada salah satu dinding dari
arteri; saat ini coil ditambahkan dengan obat-obatan slow-release.
4. Agen-agen antiplatelet
Aspirin
Mekanisme kerja: a) Menghambat agregasi platelet. b) Menurunkan atau mengurangi pelepasan
substansi vasoaktif dari platelet. c) Menginaktivasi secara irreversibel siklooksigenase-platelet; dan
efeknya cukup berlangsung selama hidup dari platelet; 5-7 hari
Efikasi
a. ASA telah menunjukkan pengurangan yang bermakna secara klinis (22-24%) pada risiko stroke
dan kematian, pada uji-uji klinis acak pasien-pasien yang telah mengalami suatu TIA sebelumnyaatau strok sebagai pencegahan sekunder.
b. Dosis berkisar dari 50 -1500 mg perhari.
Pada uji klinis terakhir; evaluasi dosis rendah (30-325 mg perhari); hasilnya mengindikasikan
bahwa dosis rendah mungkin lebih bermanfaat dengan berkurangnya efek-efek tidak
diinginkan dari asam salisilat pada lambung.
Pada beberapa studi menyatakan; bahwa ASA lebih efektif pada laki-laki dibanding sejumlah
kecil perempuan pada studi lain.
Peran pada pencegahan primer belum jelas.
Dipiridamol (Persantine)
Mekanisme kerja: a) Inhibitor lemah dari agregasi platelet. b) Sebagai inhibit fosfodiesterase
platelet.
Efikasi: a) Pada uji klinis belum mempunyai bukti yang kuat dalam penggunaan dipiridamol pada
iskemia otak. b) Tidak ada efek aditif yang ditemukan bersama dengan aspirin.
Sulfinpirazon (Anturane)
Mekanisme kerja: Innhibisi reversibel dari siklooksigenase.
Efikasi: Uji klinis belum mempunyai dukungan rekomendasi penggunaan.
Tiklopidin (Ticlid)
Mekanisme Kerja: a) Inhibisi agregasi platelet dan menginduksi ADP. b) Inhibisi agregasi platelet
yang diinduksi oleh kolagen, PAF, epinefrin dan thrombin. c) Waktu perdarahan diperpanjang. d)
Berefek minimal pada siklooksigenase.
Efikasi:
a. Telah menunjukkan dapat mereduksi insidens stroke, kira-kira 22% pada pasien-pasien yang
telah mengalami TIAs sebelumnya atau stroke.
b. Lebih efektif dibanding aspirin dengan kurangnya efek gastrointestinal.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
34/45
34
c. Tidak ada perbedaan gender yang memperlihatkan tiklopidin bereaksi sama; seperti halnya
dengan ASA.
d. Dosis 500 mg perhari dibagi menjadi dua dosis (250 mg peroral-bid)
Efek samping: diare, ruam pada kulit, total kolesterol serum yang meningkat.
Antikoagulasi (warfarin)
a. Belum ada studi-studi yang membuktikan superioritas dari antikoagulan ini sebagai agen
antiplatelet.
b. Dapat mereduksi risiko dari stroke pada pasien dengan infark miokard sebelumnya.
c. Bermanfaat pada pasien yang menderita keluhan simptomatik pada terapi antiplatelet.
d. Eksepsi mayor adalah pada pasien dengan embolisme otak yang berasal kardiac;
1. Antikoagulasi kronik dengan warfarin telah dibuktikan untuk mencegah keadaan gangguan
serebrovaskuler pada pasien dengan AF (atrial fibrilasi).
2. Penanganan terhadap stroke infarction /dan atau ischemic serebral akut.
Obat Antihipertensi Pada Stroke
Golongan/Obat Mekanisme Dosis Interaksi Obat Efek Samping
Tiazid
Diazoksid Aktivasi ATP
sensitive K-
channels
IV bolus: 50-100
mg; IV infus; 15-
30 mg/menit
Awitan < 5 menit Retensi cairan dan
garam,
hiperglikemia
berat, durasi lama
(1-12 jam).ACEI
Enalaprit ACE inhibitor 0,625-1,25 mg IV
selama 15 menit.
Awitan < 15
menit.
Durasi lama (6
jam), disfungsi
renal.
Calcium Channel Blocker
Nikardipin
Clevidipin
Verapamil
Diltiazem
Penyekat kanal
kalsium
5 mg/jam IV, 2.5
mg/jam tiap 15
menit, sampai 15
mg/jam.
Awitan cepat (1-
5 menit), tidak
terjadi rebound.
Eliminasi tidak
dipengaruhi oleh
disfungsi hati/renal, potensi
interaksi obat
rendah.
Bradikardia,
hipotensi, durasi
lama (4-6 jam).
Beta Blocker
Labetalol
Esmolol
Antagonis
reseptor 1, 1,
2
Antagonis selektif
10-80 mg IV tiap
10 menit sampai
300 mg/hari;
infus 0,5-2
mg/menit.
0,25-0,5 mg/kg IV
Awitan cepat (5-
10 menit).
Awitan segera,
Bradikardia,
hipoglikemia,
durasi lama (2-12
jam). Gagal
jantung kongestif,
bronkospasme.
Bradikardia, gagaljantung kongestif.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
35/45
35
Pengobatan Tumor Otak
Pasien dengan tumor otak memiliki beberapa pilihan pengobatan. Tergantung pada jenis dan
stadium tumor, pasien dapat diobati dengan operasi pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi.
Selain itu, pada setiap tahapan penyakit, pasien harus menjalani pengobatan untuk
mengendalikan rasa nyeri dari kanker, untuk meringankan efek samping dari terapi, dan untuk
meringankan masalah emosional. Jenis pengobatan ini disebut perawatan paliatif.
a. Pembedahan
Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk tumor otak. Tujuannya adalah untuk
mengangkat tumornya dan meminimalisir sebisa mungkin peluang kehilangan fungsi otak.
reseptor 1. bolus disusul
dosis
pemeliharaan.
durasi singkat 220/ diastolik >130) tekanan darah tidak perlu
diturunkan, karena akan turun sendiri setelah 48 jam. Pada pasien hipertensi kronis tekanan
darah juga tidak perlu diturunkan segera.
Kadar gula darah. Pasien stroke seringkali merupakan pasein DM sehingga kadar glukosa
darah pasca stroke tinggi. Akan tetapi seringkali terjadi kenaikan glukosa darah pasein
sebagai reaksi kompensasi atau akibat mekanisme stress.
Gangguan jantung. Baik sebagai penyebab maupun sebagai komplikasi. Keadaan ini
memerlukan perhatian khusus, karena seringkali memperburuk keadaan stroke bahkan sering
merupakan penyebab kematian.
Gangguan respirasi. Baik akibat infeksi maupun akibat penekanan di pusat napas.
Infeksi dan sepsis. Merupakan komplikasi stroke yang serius pada ginjal dan hati.
Gangguan cairan, elektrolit, asam dan basa.
Ulcer stres. Yang dapat menyebabkanterjadinya hematemesis dan melena.
2. Komplikasi Kronik
Akibat tirah baring lama di tempat tidur bias terjadi pneumonia, dekubitus, inkontinensia
serta berbagai akibat imobilisasi lain.
Rekurensi stroke.
Gangguan sosial-ekonomi.
Gangguan psikologis.
PENCEGAHAN
RekomendasiAmerican Stroke Association (ASA) tentang pencegahan stroke adalah sebagai berikut:
1. Pencegahan Primer Stroke
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
38/45
38
Pendekatan pada pencegahan primer adalah mencegah dan mengobati faktor-faktor risiko yang
dapat dimodifikasi.
Hipertensi
Hipertensi harus diobati, untuk mencegah stroke ulang maupun mencegah penyakit
vaskular lainnya. Pengendalian hipertensi ini sangat penting artinya bagi para penderita
stroke iskemik dan TIA. Target absolut dalam hal penurunan tekanan darah belum dapatditetapkan, yang penting adalah bahwa tekanan darah < 120 / 80 mm Hg. Modifikasi
berbagai macam gaya hidup berpengaruh terhadap upaya penurunan tekanan darah secara
komprehensif.
Obatobat yang dianjurkan adalah diuretika dan ACE inhibitor; namun demikian pilihan
obat disesuaikan dengan kondisi / karakteristik masingmasing individu.
Diabetes melitus
Pada penderita diabetes melitus maka penurunan tekanan darah dan lipid darah perlu
memperoleh perhatian yang lebih serius. Dalam kasus demikian ini maka obat antihipertensi
dapat lebih dari 1 macam. ACE inhibitor merupakan obat pilihan untuk kasus gangguan ginjal
dan diabetes melitus
Pada penderita stroke iskemik dan TIA, pengendalian kadar gula direkomendasikansampai dengan mendekati kadar gula plasma normal (normoglycemic), untuk mengurangi
komplikasi mikrovaskular dan kemungkinan timbulnya komplikasi makrovaskular. Sementara
itu kadar HbA1c harus lebih rendah dari 7%.
Lipid
Penderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar kolesterol yang tinggi, penyakit arteri
koroner, atau adanya bukti aterosklerosis, maka pasien harus dikelola secara komprehensif
meliputi modifikasi gaya hidup, diet secara tepat, dan pengobatan. Target penurunan kadar
kolesterol adalah sebagai berikut: LDL < 100 mg% dan kadar LDL < 70 mg% bagi penderita
dengan faktor risiko multipel.
Penderita stroke iskemik atau TIA yang dicurigai mengalami aterosklerosis tetapi tanpa
indikasi pemberian statis (kadar kolesterol normal, tanpa penyakit arteri koroner, atau tidakada bukti aterosklerosis) dianjurkan untuk diberi statin untuk mengurangi risiko gangguan
vaskular.
Penderita stroke iskemik atau TIA dengan kadar HDL kolesterol rendah dapat
dipertimbangkan untuk diberi niasin atau gemfibrozil.
Merokok
Setiap pasien stroke atau TIA harus segera menghentikan kebiasaan merokok.
Penghentian merokok dapat diupayakan dengan cara penyuluhan dan mengurangi jumlah
rokok yang dihisap / hari secara bertahap.
Obesitas
Bagi setiap penderita stroke iskemik atau TIA dengan obesitas/overweight sangat
dianjurkan untuk mempertahankan bodymass index (BMI) antara 18,524,9 kg/m2
danlingkat panggul kurang dari 35 inci (perempuan) dan kurang dari 40 inci (lakilaki).
Penyesuaian berat badan diupayakan melalui keseimbangan antara asupan kalori, aktivitas
fisik dan penyuluhan kebiasaan hidup sehat
Aktivitas fisik
Setiap pasien stroke iskemik atau TIA yang mampu untuk melakukan aktivitas fisik
sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit/hari. Untuk pasien
yang tidak mampu melakukan aktivitas fisik maka dianjurkan untuk melakukan latihan
dengan bantuan orang yang sudah terlatih.
2. Pencegahan Sekunder Stroke
Pencegahan sekunder stroke mengacu pada kepada strategi untuk mencegah kekambuhanstroke. Pendekatan utama adalah mengendalikan hipertensi, CEA, dan memakai obat
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
39/45
39
antiagregat antitrombosit. Aggrenox adalah satu-satunya kombinasi aspirin dan dipiridamol yang
telah terbukti efektif untuk mencegah stroke sekunder.
PROGNOSIS
Indikator prognosis adalah: tipe dan luasnya serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran.
Hanya 1/3 pasien bisa kembali pulih setelah serangan stroke iskemik. Umumnya, 1/3-nya lagi adalah
fatal, dan 1/3- nya mengalami kecacatan jangka panjang. Jika pasien mendapat terapi dengan tepat
dalam waktu 3 jam setelah serangan, 33% diantaranya mungkin akan pulih dalam waktu 3 bulan.
Prognosis pasien dengan stroke hemoragik (perdarahan intrakranial) tergantung pada
ukuran hematoma hematoma > 3 cm umumnya mortalitas tinggi, hematoma yang massive
biasanya bersifat lethal.
Jika infark terjadi pada spinal cord prognosis bervariasi tergantung keparahan gangguan
neurologis jika kontrol motorik dan sensasi nyeri tergangguprognosis buruk.
LI.3. Memahami & Menjelaskan Kewajiban Suami terhadap Istri
Pertama: Bergaul dengan istri dengan cara yang maruf (baik)
Yang dimaksud di sini adalah bergaul dengan baik, tidak menyakiti, tidak menangguhkan hak istri
padahal mampu, serta menampakkan wajah manis dan ceria di hadapan istri.
Allah Taalaberfirman,
Dan bergaullah dengan mereka dengan baik. (QS. An Nisa: 19).
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang
maruf. (QS. Al Baqarah: 228).
Dari Aisyah, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda,
Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang
yang paling berbuat baik pada keluargaku (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi
2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ibnu Katsir rahimahullahberkata mengenai surat An Nisa ayat 19 di atas, Berkatalah yang baik
kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada istri. Berbuat baiklah sebagai
engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian. (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 400)
Berbuat maruf adalah kalimat yang sifatnya umum, tercakup di dalamnya seluruh hak istri.Nah,
setelah ini akan kami utarakan berbagai bentuk berbuat baik kepada istri. Penjelasan ini diperincisatu demi satu agar lebih diperhatikan para suami.
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
40/45
40
Kedua: Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal dengan baik
Yang dimaksud nafkah adalah harta yang dikeluarkan oleh suami untuk istri dan anak-anaknya
berupa makanana, pakaian, tempat tinggal dan hal lainnya. Nafkah seperti ini adalah kewajiban
suami berdasarkan dalil Al Quran, hadits, ijma dan logika.
Dalil Al Quran, AllahTaalaberfirman,
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah
tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya
(QS. Ath Tholaq: 7).
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara maruf (QS.Al
Baqarah: 233).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Bapak dari si anak punya kewajiban dengan cara yang maruf
(baik) memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian. Yang dimaksud dengan
cara yang maruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan masyarakatnya tanpa bersikap berlebih-
lebihan dan tidak pula pelit. Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah
untuknya, serta bersikap pertengahan dan hemat (Tafsir Al Quran Al Azhim, 2: 375).
Dari Jabir, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ketika haji wada,
Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah
mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan
kalimat Allah. Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang
pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang
tidak menyakiti. Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian
dengan cara yang maruf (HR. Muslim no. 1218).
Dari Muawiyah Al Qusyairi radhiyallahu anhu, ia bertanya pada Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallammengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda,
Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian
sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di
wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka
nasehat) selain di rumah(HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan shahih).
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
41/45
41
Dari Aisyah, sesungguhnya Hindun binti Utbah berkata kepada Rasulullahshallallahu alaihi wa
sallam, Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang suami yangpelit. Dia tidak
memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya
tanpa sepengetahuannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar
sepatutnya (HR. Bukhari no. 5364).
Lalu berapa besar nafkah yang menjadi kewajiban suami?
Disebutkan dalam ayat,
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang
disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. (QS.
Ath Tholaq: 7).
Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya
(pula) (QS. Al Baqarah: 236).
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallamkepada Hindun,
Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar
sepatutnya (HR. Bukhari no. 5364).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa yang jadi patokan dalam hal nafkah:
1. Mencukupi istri dan anak dengan baik, ini berbeda tergantung keadaan, tempat dan zaman.
2. Dilihat dari kemampuan suami, apakah ia termasuk orang yang dilapangkan dalam rizki
ataukah tidak.
Termasuk dalam hal nafkah adalah untuk urusan pakaian dan tempat tinggal bagi istri. Patokannya
adalah dua hal yang disebutkan di atas.
Mencari nafkah bagi suami adalah suatu kewajiban dan jalan meraih pahala. Oleh karena itu,
bersungguh-sungguhlah menunaikan tugas yang mulia ini.
Ketiga: Meluangkan waktu untuk bercanda dengan istri tercinta
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi kita shallallahu alaihiwa sallam sebagaimana yang diceritakan
oleh istri beliau, Aisyahradhiyallahu anha,
-
5/19/2018 Skenario 2 Stroke
42/45
42
- -
Ia pernah bersama Nabi shallallahu alaihiwa sallam dalam safar. Aisyah lantas berlomba lari
bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu alaihiwa sallam. Tatkala Aisyah sudah
bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasulshallallahu alaihiwa sallam, namun kala itu ia
kalah. Lantas Nabi shallallahu alaihiwa sallam bersabda, Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.
(HR. Abu Daud no. 2578 dan Ahmad 6: 264. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Nabishallallahu alaihiwa sallam masih menyempatkan diri untuk bermain dan bersenda gurau
dengan istrinya tercinta.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata,
Aku melihat Nabi shallallahu alaihiwasallam menutup-nutupi pandanganku dengan pakaiannya,
sementara aku melihat ke arah orang-orang Habasyah yang sedang bermain di dalam Masjid
sampai aku sendirilah yang merasa puas. Karenanya, sebisa mungkin kalian bisa seperti gadis belia
yang suka bercanda (HR. Bukhari no. 5236 dan Muslim no. 892).
Keempat: Menyempatkanwaktu untuk mendengar curhatan istri
Nabi shallallahu alaihiwa sallam biasa duduk dan menyimak curhatan dan cerita
Aisyahradhiyallahu anha, sampai pun kisah itu panjang. Di antara cerita Aisyah pada
Nabi shallallahu alaihiwa sallam dikisahkan dalamhadits yang lumayan panjang berikut ini.
Sebelas orangwanita berkumpul lalu mereka berjanji dan bersepakat untuk tidak menyembunyikan
sedikit pun cerita tentang suami mereka.
Kelima: Mengajarkan istri masalah agama
Sebagian suami kurang mempedulikan hal ini. Mereka hanya tahu bahwa kewajibannya hanyalah
memberi nafkah, pakaian, tempat tinggal atau kesenangan dunia. Kewajiban kali ini sebenarnya
terbilang penting bahkan teramat penting karena berkaitan dengan akhirat.
Coba bayangkan jika suami melihat istrinya enggan berjilbab, malasshalat fardhu, sering bermaksiat,
atau tidak bisa membaca Al Quran,apakah ia rela istrinya seperti itu? Semua itu tentu saja perlu
didikan. Selain dibini, yah harus dibina pula. Bukan hanya biologis saja yang ia nikmati dari istri.
Seharusnya ada simbiosis mutualisme. Istri bisa membahagiakan suami, begitu pula sebaliknya. Dan
kebahagiaan rohani ini lebih dari segalanya, lebih pula dari kebahagiaan dunia.
Semoga menjadi renungan bagi kitapara suami- firman Allah Taala,
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka(QS. At Tahrim:6). Lihatlah tafsiran para salaf mengenai ayat tersebut.
Lihatlah apa yang dikatakan oleh sahabat Aliradhiyallahu anhu,
Ajarilahadab dan agama kepada mereka.
Ibnu Abbasradhiyallahu anhumajuga ber