skenario 1 telinga

5
III. Analisis Masalah 1. Mengapa keluar cairan putih , kental, tidak berbau dari telinga pasien ? Dari data keluhan pasien diatas bahwa keluar cairan putih pada telinga yang disebut juga dengan otorrhea dikarenakan oleh beberapa penyebab salah satunya adalah proses radang atau inflamasi dari telinga itu sendiri atau yang berasal dari tempat lain. Pada kasus pasien sebelumnya mempunyai riwayat ISPA ( infeksi saluran pernafasan atas ) dimana terdapatnya infasi kuman pada saluran nasofaring yang akhirnya berkolonisasi dan naik ke tuba eustachii. Kemudian cairan tersebut menumpuk pada cavum tympani yang akhirnya dapat menyebabkan perforasi ke meathus acusticus externus. Cairan yang berwarna putih dan tidak berbau tersebut merupakan menggambarkan onset perjalanan penyakit yang akut. 2. Mengapa setelah keluar cairan, nyeri yang dirasa hilang ? Nyeri merupakan tanda inflamasi dikarenakan adanya pelepasan mediator inflamasi untuk membantu membunuh bakteri pada daerah yang terkena. Disini inflamasi terjadi karena cairan yang asalnya dari nasofaring karena ISPA menuju ke tuba eustachii kemudian masuk ke cavum tympani yang akhirnya

Upload: aprila-c-dara

Post on 12-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sww

TRANSCRIPT

III. Analisis Masalah1. Mengapa keluar cairan putih , kental, tidak berbau dari telinga pasien ? Dari data keluhan pasien diatas bahwa keluar cairan putih pada telinga yang disebut juga dengan otorrhea dikarenakan oleh beberapa penyebab salah satunya adalah proses radang atau inflamasi dari telinga itu sendiri atau yang berasal dari tempat lain. Pada kasus pasien sebelumnya mempunyai riwayat ISPA ( infeksi saluran pernafasan atas ) dimana terdapatnya infasi kuman pada saluran nasofaring yang akhirnya berkolonisasi dan naik ke tuba eustachii. Kemudian cairan tersebut menumpuk pada cavum tympani yang akhirnya dapat menyebabkan perforasi ke meathus acusticus externus. Cairan yang berwarna putih dan tidak berbau tersebut merupakan menggambarkan onset perjalanan penyakit yang akut.

2. Mengapa setelah keluar cairan, nyeri yang dirasa hilang ?Nyeri merupakan tanda inflamasi dikarenakan adanya pelepasan mediator inflamasi untuk membantu membunuh bakteri pada daerah yang terkena. Disini inflamasi terjadi karena cairan yang asalnya dari nasofaring karena ISPA menuju ke tuba eustachii kemudian masuk ke cavum tympani yang akhirnya mendorong bagian membrane tympani sehingga membrane tympani menjadi bengkak ( bulging ). Cairan yang meningkat tersebut lama kelamaan akan menyebabkan pecahnya membrane tympani atau perforasi.

VII. Learning objectiveMastoiditis Akut Definisi: Peradangan tulang mastoid yg asalnya dari cavum timpani. perluasan infeksi telinga tengah yang berulang (reaktif) dpt menyebabkan timbulnya perubahan pada mastoid berupa penebalan mukosa dan akumulasi eksudat. Lama kelamaan terjadi peradangan tulang (osteitis) dan pengumpulan eksudat semakin banyak mencari jalan keluar mengenai daerah yg lemah ( di posterior auricula) abses superosteum. (Brunner dan Suddarth, 2000)

Menurut Reeves (2001), penyebab terjadinya mastoiditis antara lain: 1. Menyebarnya infeksi dari telinga bagian tengah, dan nanah yang mengumpul di sel-sel udara tulang mastoid 2. Mastoiditis dapat terjadi 2-3 minggu setelah otitis media akutMenurut George (1997), etologi mastoiditis antara lain: 1. Klien imunosupresan atau orang yang menelantarkan otitis media yang dideritamya 2. Berkaitan dengan virulensi dari organisme otitis media akut yaitu Streptococcus Pnemonieae 3. Bakteri penyebab lain ialah Streptococcus Hemolytikus, pneumococcus, staphylococcus, streptococcus virdians, dan H. Influenza **Streptococcus hemolytikus (60%), Pneumococcus (30 %), staphylococcus albus, Streptococcus viridians, H. Influenza PatofisiologiMastoiditis umumnya disebabkan oleh Infeksi olehstreptococcus(60%), pneumococcus(30%),staphylococcus aureus/albus, s. viridians,H. influezae. Bakteri ini menyerang telinga bagian luar kemudian menjalar ke cavum tympani. Cavum tympani mengalami peradangan. Eksudat mulai terakumulasi. Kemudian infeksi menjalar ke tulang mastoid, mastoid menjadi meradang. Peradangan mastoid ini bisa menjadi 4 macam yaitu:1. Jenis I yaitu mastoiditis disertai nanah dan jaringan granulasi2. Jenis II mastoiditis dan kolesteatom3. Mastoiditis campuran (campuran jenis 1 dan 2)4. Mastoiditis yang sklerotik Bila mastoiditis ini terus berlanjut maka akumulasi eksudat dan nanah semakin meningkat, kemudian dapat menimbulkan edema dan ulserasi dibeberapa tempat. Akibat selanjutnya eksudat dan nanah menekan pembuluh darah dan penekanan ini menyebabkan nekrosis dan granulasi ruang abses. Tulang bagian dalam juga bisa mengalami peradangan (osteitis). Peningkatan akumulasi eksudat di telinga bagian dalam. Eksudat bercampur nanah mencoba mencari jalan keluar. Komplikasi selanjutnya abses subperiosteum.

Adams, G.L, 1997,BOIES Buku Ajar Penyakit THT, Jakarta: EGC Candra, S. P, 2006,Ringkasan Patologi Anatomi, Jakarta: EGC Smeltzer, S. C, 2001,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Jakarta: EGC Wilkinson, J. M, 2007,Buku Ajar Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Jakarta: EGC