skenario 1 blok etik moral & profesionalisme b5

20
Tugas PBL Skenario 1 Polisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto Disusun oleh KELOMPOK B5 Ketua : Nurin Pascarini Jusaim (1102012205) Sekretaris : Yunisa Trivarsary L.R.P (1102012314) Anggota : Metty Tusiana (1102012162) Ratna Kurnianingsih (1102012228) Rumi Aulia (1102012257) Siti Mutia Latifa (1102012281) Siti Saradita (1102012283) Syifa Amalia (1102012289) Tesha Islami Monika (1102012293) Titis Nur Indah Sari (1102011282)

Upload: mutia12345

Post on 30-Nov-2015

886 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skenario etik

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

Tugas PBL

Skenario 1

Polisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto

Disusun oleh

KELOMPOK B5

Ketua : Nurin Pascarini Jusaim (1102012205)Sekretaris : Yunisa Trivarsary L.R.P (1102012314)Anggota : Metty Tusiana (1102012162)

Ratna Kurnianingsih (1102012228)Rumi Aulia (1102012257)Siti Mutia Latifa (1102012281)Siti Saradita (1102012283)Syifa Amalia (1102012289) Tesha Islami Monika (1102012293)Titis Nur Indah Sari (1102011282)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI

2012/2013

Page 2: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

SKENARIO

Polisi Enggan Beberkan Rekam Medis Cicit Soeharto

JAKARTA -MICOM: Tersangka kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Putri Aryanti Haryowibowo, 21, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, Jakarta Timur.

Agar cicit mantan penguasa Orde Baru itu dapat kembali ke rutan narkoba Polda Metro Jaya, penyelidik masih menunggu keterangan dari dokter soal kondisi kesehatan Putri.

“Sekarang masih di rumah sakit, nanti kalau sudah ada surat dari dokter apakah dia sudah layak dikembalikan ke sini tentu penyidik segera menjemputnya” terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (11/4)

Baharudin mengatakan penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya sudah menerima rekam medis milik Putri. Namun, Baharudin berdalih bahwa rekan medis itu tidak sepenuhnya harus diketahui oleh publik

“kita kan ada, medical record kan kita ambil. Itu medical record kita dapat, untuk yang pertama kali dia dimasukkan, dia dalam keadaan muntah-muntah dan tidak semua keadaan ini kita sampaikan kepada publik,” kata Baharudin.

Seperti yang sudah diberitakan, Putri Aryanti Haryowibowo ditangkap Jajaran Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena mengonsumsi narkotika jenis sabu di Hotel Maharani, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu

1

Page 3: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

SASARAN BELAJAR

LI.1. Memahami dan menjelaskan rekam medik

LO.1.1. Memahami dan menjelaskan definisi rekam medik

LO.1.2. Memahami dan menjelaskan fungsi rekam medik

LO.1.3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis dan isi rekam medik

LO.1.4. Memahami dan menjelaskan cara pembuatan rekam medik

LO.1.5. Memahami dan menjelaskan lama penyimpanan rekam medik

LO.1.6. Memahami dan menjelaskan kepemilikan rekam medik

LO.1.7. Memahami dan menjelaskan syarat-syarat mempublikasikan rekam medik

LO.1.8. Memahami dan menjelaskan hak mengakses rekam medik

LI.2. Memahami dan menjelaskan rahasia medik

LO.2.1. Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medik

LO.2.2. Memahami dan menjelaskan undang-undang mengenai rahasia medik

LI.3. Memahami dan menjelaskan rahasia medik mengenai pandangan agama

2

Page 4: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

LI.1. Memahami dan menjelaskan rekam medik

LO.1.1. Memahami dan menjelaskan definisi rekam medik

1. Menurut Edna K HuffmanRekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan.

2. Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.

3. Menurut Gemala HattaRekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

4. Waters dan MurphyRekam Medis merupakan Kompendium (ikhtisar) yang berisi  informasi tentang keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan.

5. IDIRekam Medis merupakan rekaman dalam bentuk tulisan atau gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan medik/kesehatan kepada seorang pasien.

6. Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008Rekam medisadalah berkas yang brisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

LO.1.2. Memahami dan menjelaskan fungsi rekam medik

1. Sebagai Alat Komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberi pelayanan pengobatan dan perawatan pasien.

2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada pasien.

3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah sakit.

4. Sebagai dasar analisis, studi, evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan.

7. Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien.8. Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan serta sebagai bahan

pertanggungjawaban dan laporan. (Hanafiah dan Amir, 2007)

3

Page 5: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

Berdasarkan Pasal 14 Permenkes no. 749A/Menkes/Per/XII/1989, rekam medis dapat dipakai sebagai:

1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.2. Bahan pembuktian dalam perkara hukum.3. Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan.4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.5. Bahan untuk menyiapkan sytatistik kesehatan.

Berdasarkan pasal 13 ayat 1 Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008, rekam medis dapat dipakai sebagai :

1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien2. Alat bukti dalam proses penegakan hkum, disilin kedokteran, dan kedokteran gigi

dan penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi3. Keperluan pendidikan dan penelitian4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan5. Data statistka kesehatan

LO.1.3. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis dan isi rekam medik

A. Menurut Amri Amir: Jenis rekam medik:Rekam medik terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Untuk pasien rawat jalan2. Untuk pasien rawat inap

Isi rekam medik meliputi : 1. Untuk pasien rawat jalan

Identitas dan formulir perizinan (lembar hak kuasa) Riwayat penyakit, yang berisi :

Keluhan utama Riwayat sekarang Riwayat penyakit yang pernah di derita Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan

Laporan pemeriksaan fisik (hasil test lab, radiologi, dll) Diagnosis dan/atau diagnosis banding Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat kesehatan

yang berwenang.

2. Untuk pasien rawat inap

4

Page 6: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

Isi status medik untuk pasien rawat inap sama dengan pasien rawat jalan, dengan tambahan: Persetujan tindakan medik Catatan konsultasi Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya Catatan observasi klinik dan hasil pengobata Resume akhir dan evaluasi pengobatan

B. Menurut Permenkes No.749A/Menkes/Per/XII/1989 bab IV pasal 16, isi rekam medik untuk pasien rawat inap adalah:1. Identitas pasien2. Anamnesa3. Riwayat penyakit4. Hasil pemeriksaan laboratorik5. Diagnosis6. Persetujuan tindakan medik7. Tindakan / pengobatan8. Catatan perawat9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan10. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

C. Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 pasal 3 :1. Isi rekam medis pasien rawat jalan sekurang-kurangnya adalah:

a) Identitasb) Tanggal dan waktuc) Hasil anamnesisd) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjange) Diagnosisf) Rencana penatalakasanaang) Pengobatan dan/atau tindakanh) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasieni) Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinikj) Persetujuan tindakan bila diperlukan

2. Isi rekam medis pasien rawat inap sekurang-kurangnya memuat :a) Identitas

5

Page 7: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

b) Tanggal dan waktuc) Hasil anamnesisd) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjange) Diagnosisf) Rencana penatalakasanaang) Pengobatan dan/atau tindakanh) Catatan observasi klinis dan hasil pengobatani) Untuk kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinikj) Persetujuan tindakan apabila diperlukank) Ringkasan pulang (discharge summary)l) Nama dan tandatangan dokter, dokter ggi, atau tenaga kesehatan

terrtentu yang memberikan pelayanan kesehatanm) Pelayanan lain yang dilakkukan oleh tenaga kesehatan tertentu

3. Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat:a) Identitasb) Tanggal dan waktuc) Hasil anamnesisd) Hasil pemeriksaan fisik dan penunjange) Diagnosisf) Kondisi saat pasien tiba disarana pelayanan kesehatang) Identitas pengantar pasien pelayanan lain yang telah diberikan kepada

pasienh) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasieni) Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat

darurat dan rencana tindak lanjutj) Sarana transportasi yang digunakan bbagi pasien yang akan

dipindahkan ke sarana kesehatan lain.

4. Isi rekam medis keadaan bencana memuat semua poin dalam pasal 3 dengan tambahan

a) Jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukanb) Kaetgori kegawatan dan nomer pasien bencana masalc) Identitas penemu pasien

5. Isi rekam medis dapat dikembangkan sesuai kebutuhan6. Pelayanan yang diberikan dalam ambulans dicatat juga dalam rekam medis

LO.1.4. Memahami dan menjelaskan cara pembuatan rekam medik

6

Page 8: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

1. . Pencatatan

Pencatatan memuat data yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien

dikelompokkan menjadi 2. Data sosial dan data medis. Data sosial adalah diperoleh

pada saat pasien mendaftarkan diri ditempat penerimaan pasien. Sedangkan data

medis diperoleh dari pasien apabila pasien telah memasuki unit pelayanan kesehatan.

2. Pengolahan

Dari hasil pencatatan kemudian dilakukan pengolahan untuk selanjutnya dipakai

sebagai bahan laporan rumah sakit. Sebelum dilakukan pengolahan, berkas rekam

medik diteliti kelengkapannya, baik isi maupun jumlahnya.

3. Penyimpanan

Ada 2 cara :

- Sentralisasi menyimpan rekam medik suatu pasien, baik catatan poliklinik

maupun catatan selama pasien dirawat yang dilakukan dalam satu kesatuan.

- Desentralisasi Proses pemisahan antara rekam medik poliklinik dan rekam

medis pasien selama dirawat. Rekam medik poloklinik disimpan disuatu tempat

penyimpanan, sedangkan rekam medik pasien selama dirawat disimpan pada

bagian pencatatan medis.

Prinsip Pencatatan Rekam Medis

1. Catat secara tepat

2. Hindari pencatatan dengan sistim blok (Mencatat semua informasi pasien

dalam satu waktu)

3. Catat segera setelah pemberian tindakan

4. Isi bagian format pencatatan yang masih kosong.

(Wildan dan Hidayat, 2008)

LO.1.5. Memahami dan menjelaskan lama penyimpanan rekam medik

7

Page 9: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

A. Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada PERMENKES tentang Rekam medis tahun 1989, pada pasal 7 dinyatakan :

1) Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun terhitung tanggal terakhir pasien berobat.

2) Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat khusus dapat ditetapkan tersendiri.

Rekam medis yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan lain atau dibuat microfilm. Pembuatan mikrofilm atau komputer dll tentu merupakan beban bagi rumah sakit (Hanafiah dan Amir, 2007)

B. Lamanya penyimpanan rekam medis berpedoman kepada PERMENKES tentang Rekam medis tahun 2008, dinyatakan:

Pasal 8:1) Wajib disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun dari tanggal terakhir pasien

berobat atau dipulangkan2) Setelah 5 tahun, rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali ringkasan pulang

dan persetujuan tindakan medik3) Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik dapat disimpan dalam

jangka waktu 10 tahun4) Penyimpanan rekam medis dilakukan oleh petugas yang ditunjuk pimpinan

sarana pelayanan kesehatan

Pasal 9 :

1) Pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit, rekam medis wajib disimpan sekurang-lurangnya dalam jangka waktu 2 tahun

2) Setelah batas waktu yang ditentukan rekam medis dapat dimusnahkan

LO.1.6. Memahami dan menjelaskan kepemilikan rekam medik

A. Berdasarkan Pasal 10 Permenkes No. 749a tahun 19891. Berkas rekam medik milik sarana pelayanan kesehatan.2. Isi rekam medik milik pasien.

B. Berdasarkan pasal 12 Permenkes No. 269 tahun 20081. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan2. Isi rekam medis merupakan milik pasien3. Isi rekam medis dalam bentuk ringkasan rekam medis4. Ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dikopi oleh pasien,

atau orang yang diberi kuasa, atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien

LO.1.7. Memahami dan menjelaskan syarat-syarat mempublikasikan rekam medik

8

Page 10: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

1. Menurut KUHP :a) “ barangsiapa melakukan suatu perbuatan karena pengaruh daya paksa, tidak

dapat pidana.” (pasal 48 KUHP)

(b) “ barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan undang-undang tidak dipidana” (pasal 50 KUHP)

(c) “barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.” (pasal 51 KUHP)

2. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008tentang Rekam Medis : Pasal 10a) Kepentingan kesehatan pasienb) Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegak

hukum atas perintah pengadilanc) Permintaan dan/atau ppersetujuan pasien sendirid) Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangane) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak

menyebutkan identitas pasien

LO.1.8. Memahami dan menjelaskan hak mengakses rekam medik

Menurut pernyataan IDI , hak untuk mengakses rekam medik hanya boleh dilakukan oleh dokter yang bertanggung jawab dalam perawatan pasien yang bersangkutan. Dan hal ini hanya boleh dilakukan untuk:

1. Pasien yang bersangkutan2. Konsumen3. Kepentingan Pengadilan

Untuk Rumah Sakit permintaan pemaparan ini untuk kepentingan pengadilan harus ditujukkan kepada kepala rumah sakit.

LI.2. Memahami dan menjelaskan tentang rahasia medik

LO.2.1. Memahami dan menjelaskan definisi rahasia medik Menurut Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran pasal 1, rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahui tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan pda waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

LO.2.2. Memahami dan menjelaskan undang-undang mengenai rahasia medik

9

Page 11: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

Pasal 322 KUHP (1) “Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib

menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dulu, dihukum dengan hukum penjara selama-lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya enam ratus rupiah.”

(2) “Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seorang yang tertentu, dia hanya dituntut ats pengaduan orang itu.”

Pasal 48 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004“Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hkum, pernintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.”

PP No. 26 Tahun 1960“Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebgai dokter.”

Pada KODEKI kewajiban Dokter terhadap Pasien Pasal 12 disebutkan “ setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

LI.3. Memahami dan menjelaskan rahasia medik mengenai pandangan agama

Menyimpan rahasia seseorang termasuk bagian dari kesetiaan kepada Tuhan, apalagi buat dokter. Bila pasien atau masyarakat menghendaki dibukanya rahasia jabatan merupakan tradisi sejak dahulu kala, tidak boleh pula memberikan sikap yang munafik.

Nabi Muhammad SAW bersabda “tanda-tanda seseorang yang munafik adalah ia bohong bila berbicara, dia ingkar bila berbanji, dan berkhianat bila diberi kepercayaan”.

Dokter harus memegang teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya tentang hal informasi yang didapatkannya dari yang dilihat, didengar, dan kesimpulan yang dibuat.

Semangat Islam mensyaratkan setiap undang-undang haruslah menekankan hak pasien untuk dihormati kepercayaannya yang dipercayakan kepada dokter. (Daldiyono, 2006)

1. Al-Qur’ana. An-nisa : 58

10

Page 12: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

�ن أ �اس� الن �ن� �ي ب �م �م�ت ح�ك �ذ�ا و�إ �ه�ا ه�ل� أ �ل�ى إ �ات� �م�ان األ � �ؤد وا ت ن

� أ �م� ك م�ر�� �أ ي (ه� الل �ن� إ

ا �ص�ير* ب م�يع*ا س� �ان� ك (ه� الل �ن� إ �ه� ب �م �ع�ظ�ك ي �ع�م�ا ن (ه� الل �ن� إ �ع�د�ل� �ال ب � �م�وا �ح�ك ت

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (An-Nisa’: 58)b. Al-anfal ayat 27

� �ال �وا �آم�ن �ذ�ين ي ه�اال� اأ �م�ون� �ع�ل �م�ت نت

� �م�و�أ �ك �ات م�ان� �أ �وا �خ�ون �و�ت ول س� (ه�و�الر� �الل �وا �خ�ون �ت ي

“wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu,sedang kamu mengetahui.”

2. Hadis “ majelis-majelis itu harus menjaga amanat kecuali dalam tiga hal: pertumpahan darah yang haram, kemaluan yang diharamkan dan perampasan harta tanpa hak.” (abu Daud dari Jabir ra-)Rahasia medis menurut pandangan agama.Rahasia adalah perkara tersembunyi yang terjadi di antara diri kita dan orang lain. Dalam Islam menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkan sekedar menampakkannya. Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Allah berfirman :

و�ف�وا � و�أ �ع�ه�د� �ال ب إن� �ع�ه�د� ال �ان� ك * ؤ�وال م�س�

“Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan.” (Al Isra’: 34)

Syarat dibolehkannya membuka rahasia medis :

11

Page 13: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah suatu kaum berkumpul kecuali jika mereka mampu memegang amanah," (Shahih al-Jami'ish Shaghiir wa Ziyaadatihi [7604]).1.Majelis merupakan amanah dan tidak halal seseorang menceritakan rahasia orang lain. Al-Munawi berkata, "Hadits ini berbentuk khabar yang mengandung makna larangan."2.Menjaga rahasia teman dan tidak menceritakannya kepada orang lain merupakan salah satu sikap yang mulia dan adab islami.3.Dalam menjaga rahasia hendaknya kita ketahui bahwa tidak boleh menceritakan rahasia seseroang semasa ia hidup jika merugikan orang tersebut. Apabila ia sudah meninggal dan dengan menceritakan rahasianya dapat merendahkan martabatnya maka hukumnya sama seperti semasa ia hidup. Namun apabila menjaga rahasia tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumpahan darah atau dapat merobek kehormatan seseorang, atau dapat mengakibatkan harta seseorang terampas maka menjaga rahasia tersebut hukumnya haram bahkan wajib untuk disebarkan. Allahu a'la.

12

Page 14: Skenario 1 Blok Etik Moral & Profesionalisme b5

DAFTAR PUSTAKA

Daldiyono. 2006. Bagaimana Dokter Berpikir dan Bekerja. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hanafiah,M.J. dan Amir,A. 2007. Etika Kedokteran dan Hukum Ksehatan edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Permenkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989.

Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008.

Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966.

Wildan,M dan Hidayat, AA. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. 30-33.