skema sperm a to genesis dan oogenesis
TRANSCRIPT
Skema Spermatogenesis Skema Spermatogenesis dan Oogenesisdan Oogenesis
Ainun Mardliyah (02)Andari Dian Ariestiani (03)Armeinda Nur Aini (04)Nabella Claudia Redysca (16)Siska Fitriana Wahyu W. N. (21)Zufita Wahidatur Rohmah (24)
SPERMATOGENESISSPERMATOGENESIS
SpermatogenesisSpermatogenesisPeralihan dari bakal sel kelamin yang
aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Tahap pembentukan Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :tahap yaitu : Spermatosit Primer
Dihasilkan dari pembelahan mitosis spermatogonium.
Spermatosit SekunderDihasilkan dari pembelahan meiosis pertama.
Spermatid Dihasilkan dari pembelahan meiosis kedua.
SpermatozoaBentuk dari akhir berupa sperma.
Proses SpermatogenesisProses SpermatogenesisSpermatogonium berdiferensiasi dan
membesar menjadi spermatosit primer.Spermatosit primer membelah secara
meiosis menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang bersifat haploid.
Satu spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis lagi menjadi 2 spermatid dan memiliki sifat haploid.
Spermatid jika sudah matang akan berubah menjadi sperma yang memiliki ekor.
SKEMA OOGENESISSKEMA OOGENESIS
OogenesisOogenesisOogenesis adalah proses
pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Mekanisme oogenesis dalam ovarium diatur oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang disekresikan oleh lobus pituitari anterior. Sedangakan ovulasi diatur oleh LH (Luteinizing Hormone).
Tahap OogenesisTahap OogenesisOosit Primer
Dihasilkan dari pembelahan mitosis dari oogonium
Oosit Sekunder dan Badan Kutub Primer Dihasilkan dari pembelahan meiosis I.
Ootid dan Badan Kutub Sekunder Dihasilkan dari pembelahan meiosis II.
OvumBentuk akhir berbentuk ovum
PROSES OOGENESISPROSES OOGENESIS Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel
telur yang disebut oogonium (oogonia). Semula, oogonium membelah secara mitosis
menghasilkan oosit primer. Lalu, oosit primer akan membelah secara meiosis.
Pada pembelahan meiosis I hasil pembelahan berupa dua sel haploid, yaitu oosit sekunder dan badan kutub (polar body) primer.
Kemudian, pada tahap selanjutnya oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meiosis II. Oosit sekunder membelah menjadi ootid dan badan kutub sekunder. Sedangkan badan kutub primer akan membelah menjadi badan kutub sekunder.
Pada perkembangan berikutnya, ootid akan berkembang menjadi ovum matang.