faktor2 yang mempengaruhi oogenesis

Upload: averdy

Post on 07-Jul-2018

287 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    1/16

    PERUBAHAN FOLIKEL OVARIUM SELAMA OOGENESIS

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Oogenesis adalah proses pembentukan, pertumbuhan, dan pematangan sel

    kelamin betina (oosit). Secara umum, oogenesis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

    tahap proliferasi atau pembentukan oogonia, tahap pertumbuhan atau

    folikulogenesis, dan tahap pematangan atau maturasi (Guyton, !").

    Oogenesis diregulasi oleh berbagai faktor di luar o#arium dan di dalam

    o#arium. Setiap faktor regulator memegang peran pentingnya masing$masing

    sesuai tahap perkembangan folikel. %erkembangan folikel preantral lebih dominan

    diregulasi oleh faktor$faktor lokal o#arium dan folikel itu sendiri (&l#in et al ,

    !!!). Sedangkan faktor di luar o#arium yang meregulasi oogenesis adalah

    hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipothalamus dan hipofisis (Guyton, !").

    'ormon gonadotropin diperlukan untuk perkembangan folikel normal.

     amun penelitian lebih lanjut menemukan baha sel granulosa tidak hanya

    dipengaruhi oleh hormon$hormon tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh induksi

    dari berbagai growth factor  proliferasi. Growth factor  ini secara fisiologis penting

    dalam meregulasi proliferasi sel granulosa dan replikasi sel. Sumber dari growth

     factor   ini antara lain diperkirakan berasal dari sel$sel teka folikel sehingga dapat

    dikatakan baha  growth factor   ini berasal dari faktor lokal o#arium (*ousa,

    !!).

    1.2 Ruu!an Ma!ala"

    ". +agaimanakah proses oogenesis. +agaimanakah perubahan yang terjadi pada folikel selama oogenesis

    1.# Man$aat

    ". *engetahui proses oogenesis

    . *engetahui perubahan yang terjadi pada folikel selama oogenesis 

    1

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    2/16

    BAB 2

    %IN&AUAN PUS%AKA

    2.1 O'gene!(!

    2.1.1 De$(n(!( O'gene!(!

    Oogenesis adalah proses pembentukan, pertumbuhan, dan pematangan sel

    kelamin betina (oosit). Secara umum, oogenesis dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

    tahap proliferasi atau pembentukan oogonia, tahap pertumbuhan atau

    folikulogenesis, dan tahap pematangan atau maturasi (Guyton, !"). -ahap

    tumbuh dan tahap menjadi matang berjalan terus secara periodik pada hean

     betina deasa yang tidak bunting (Soenardirahardjo dkk, !"").

    2.1.2 %a"a)*%a"a) O'gene!(!

    Oogenesis terbagi atas 3 tahap, yaitu: tahap proliferasi atau pembentukan

    oogonia, tahap pertumbuhan atau folikulogenesis, dan tahap pematangan atau

    maturasi oosit.

    2.1.2.1 %a"a) Pr'l($era!(

    %ada tahap proliferasi, sel germinal primordial membagi diri secara

    mitosis. 'asil proliferasi berupa oogonium. umlah oogonium untuk setiap

    o#arium dapat berkisar antara /!.!!!$3!!.!!! bahkan lebih yang tergantung pada

     jenis hean. %ada sapi misalnya dihasilkan sekitar 0!.!!!. %roses proliferasi ini

    terjadi pada periode pre$natal (sebelum dilahirkan) sampai periode fetus bahkan

    sampai neonatus (beberapa saat setelah dilahirkan) (Soenardirahardjo dkk, !"").

    Selanjutnya, oogonium yang telah dihasilkan seolah$olah beristirahat.

    %roses istirahat ini dimulai sejak fetus dilahirkan sampai menginjak pubertas(deasa kelamin) (Soenardirahardjo dkk, !"").

    Secara histologis, oogonium terlihat sebagai sel yang berdiri sendiri, di

    sebelah luarnya tidak diselimuti oleh sel$sel lain dan letaknya berkelompok$

    kelompok atau tersebar. Oleh karena itu, mudah dibedakan dari bentuk$bentuk 

    yang lain (Soenardirahardjo dkk, !"").

    2

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    3/16

    Ga+ar 2.1.2.1.1 O'g'n(u )a,a %e)( K'rtek! O-ar(u

    Kue"nel/ 200#

    2.1.2.2 %a"a) Pertu+u"an

    -ahap pertumbuhan dimulai setelah hean menginjak umur deasa

    kelamin. -ahap pertumbuhan ditandai oleh isi sitoplasma bertambah banyak oleh

    kuning telur (deuteroplasma), membran sel berkembang membentuk 1ona

     pellusida dan terjadi proliferasi sel$sel folikel. Oosit diselimuti oleh lapisan sel$selfolikel. Oosit beserta sel$sel folikel yang mengitarinya disebut folikel. Sel$sel

    folikel bertindak sebagai sel$sel pengasuh dan memberi nutrisi pada

    deuteroplasma. 'asil akhir tahap pertumbuhan oosit berupa oosit primer (n)

    (Soenardirahardjo dkk, !"").

    2ntuk mengetahui perkembangan oosit, dapat dilakukan dengan melihat

     perkembangan folikel. Oosit matur terdapat pada folikel de Graaf yang siap

    mengalami o#ulasi. 2ntuk mengamati perkembangan folikel, dapat dilakukan

    dengan melihat karakteristik histologis folikel, maupun dengan melihat ukuran

    folikel. Secara histologis, dilakukan pearnaan 'ematoillin &osin pada sediaan

    o#arium untuk melihat karakteristik folikel. 4arakteristik tahapan perkembangan

    folikel secara histologis didasarkan pada bentuk dan jumlah lapisan sel granulosa,

    1ona pelusida, dan ada tidaknya rongga (anthrum) folikuli ('amny dkk, !"!).

    3

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    4/16

    %roses pertumbuhan oogonium menjadi oosit primer dapat dibagi menjadi

    dua tahap:

    ". -ahap pertama terjadi pertumbuhan ukuran oosit yang cepat disertai dengan

     perkembangan folikel kira$kira sampai dimulai pembentukan anthrum

    (cairan) folikel. %erkembangan folikel pada tahap ini dimulai dari folikel

     primer hingga folikel tersier aal (Soenardirahardjo dkk, !""). %ada folikel

     primer dan sekunder, belum terbentuk anthrum sehingga kedua folikel ini

    disebut juga sebagai folikel preantral. Sedangkan folikel tersier disebut juga

    folikel anthral karena telah memiliki anthrum folikuli. 4arakteristik folikel

    secara histologis dapat dijelaskan sebagai berikut:

    •5olikel primer 

    *erupakan folikel dengan ciri oosit telah dikelilingi oleh "$ lapis

    sel granulosa yang berbentuk kuboid. Sel granulosa merupakan

    diferensiasi dari sel epitel yang meliputi oosit. %eningkatan diameter 

    folikel disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah sel$sel granulosa

    melalui proses proliferasi dan diferensiasi yang mengelilingi oosit

    sehingga membran basal semakin terdesak untuk meluas ('amny dkk,

    !"!).

    Ga+ar 2.1.2.2.1 F'l(kel Pr(er )a,a O-ar(u Men(t

    Han3 ,kk/ 2010

    4

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    5/16

    • 5olikel sekunder 

    *erupakan folikel yang terdiri dari $" lapis sel granulosa. %ada

    folikel ini terlihat baha jumlah sel granulosa yang semakin meningkat

    mengakibatkan diameter folikel semakin membesar akibat desakan sel$sel

    tersebut. %ada tahap ini, oosit telah dikelilingi oleh suatu lapisan yang

    disebut 1ona pelusida. 6ona pelusida merupakan suatu glikoprotein yang

    disekresikan oleh oosit dan sel granulosa dan berperan penting dalam

     proses fertilisasi terutama pada proses binding spermato1oa pada oosit.

    7apisan sel$sel teka yang mengelilingi folikel juga mulai terlihat jelas. Sel$

    sel teka ini bersal dari sel$sel jaringan ikat o#arium yang kemudian

     berdiferensiasi dan melingkupi sebelah luar sel$sel granulosa mengelilingifolikel ('amny dkk, !"!).

    Ga+ar 2.1.2.2.2 F'l(kel Sekun,er )a,a O-ar(u Kan(l. %a)ak 

    4'na Pelu!(,a tan,a )ana" ,an Sel %eka ,( La)(!an Luar Sel Granul'!a

    Han3 ,kk/ 2010

    • 5olikel tersier%ada tahap ini, telah terbentuk anthrum folikuli. 8nthrum ini berisi

    cairan yang mengandung hormon estrogen yang dihasilkan oleh sel$sel

    granulosa atas rangsangan 5S' dan 7' kelenjar hipofisis. 9engan

    semakin banyaknya cairan anthrum, oosit mulai bergerak di bagian tepi

    folikel. 9iameter folikel semakin membesar akibat pembentukan anthrum.

    5olikel tersier yang oositnya sudah matur dan siap untuk dio#ulasikan

    disebut folikel de Graaf ('amny dkk, !"!).

    5

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    6/16

    Ga+ar 2.1.2.2.# F'l(kel %er!(er )a,a O-ar(u Kan(l. %a)ak tela"

    %er+entuk Ant"ru F'l(kel

    Han3 ,kk/ 2010

    . -ahap berikutnya, oosit tidak bertambah besar, tetapi folikel secara cepat

     bertambah besar disebabkan oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar 

    hipofisis. %ada tahap ini, terjadi perkembangan folikel tersier hingga menjadi

    folikel de Graaf dan siap untuk mengalami o#ulasi (Soenardirahardjo dkk,

    !"").-idak semua folikel akan berkembang hingga menjadi folikel de

    Graaf. %ada manusia, hanya satu folikel dominan yang akan terpilih untuk 

     bero#ulasi setiap siklusnya (Guyton, !"). %ada hean, jumlah sel telur 

    yang dio#ulasikan setiap siklus pada periode estrus bergantung pada spesies

    heannya (Soenardirahardjo dkk, !""). Seleksi folikel dominan ini

    merupakan mekanisme yang kompleks yang melibatkan tidak hanya faktor 

    endokrin, tetapi juga faktor lokal o#arium sendiri. 5olikel lain yang tidak 

     berkembang menjadi folikel dominan akan mengalami atresia (ans, !!3).

    • 5olikel de Graaf 

    9i dalam folikel de Graaf, oosit seperti terletak di suatu bukit yang

    dibentuk oleh sel$sel folikel. +ukit tersebut disebut kumulus oophorus.

    8dakalanya, beberapa penjuluran sel$sel folikel menunjang sebuah sel

    6

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    7/16

    telur, misal folikel de Graaf kelinci. %enjuluran$penjuluran folikel

    demikian disebut retinakulum (Soenardirahardjo dkk, !"").

    ika perkembangan folikel telah mencapai folikel de Graaf, hal ini

    menunjukkan baha oosit yang ada di dalamnya telah siap untuk 

    dio#ulasikan. 9inding luar folikel de Graaf (stratum granulosum) terdiri

    atas beberapa lapis sel folikel. 7apisan ini bersandar pada membran basalis

    (teka). 7apisan sel$sel teka terdiri atas dua lapis, yaitu teka interna dan

    teka eksterna. ika sel telur berhasil dio#ulasikan, maka sisa folikel de

    Graaf akan berkembang menjadi korpus luteum. %roses perubahan ini

     berlangsung secara bertahap dan perkembangannya bergantung pada nasib

    sel telur yang dio#ulasikan. 4orpus luteum akan mensekresi hormon

    estrogen, progesteron, dan inhibin (Soenardirahardjo dkk, !"").

    Ga+ar 2.1.2.2.5 F'l(kel ,e Graa$. %a)ak tela" %er+entuk Kuulu!

    O')"'ru! ,( Sek(tar O'!(t 3ang %ela" Bera,a ,( %e)( F'l(kel

    Han3 ,kk/ 2010

    2.1.2.# %a"a) Peatangan

    *aturasi oosit terjadi bersamaan dengan pertumbuhan folikel.

    %erkembangan folikel berhubungan dengan perkembangan dan maturasi oosit

    (ans, !!3). Oosit akan mengalami maturasi hingga siap untuk dio#ulasikan

    dan dibuahi. Oosit matur terdapat pada folikel de Graaf.

    7

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    8/16

    2.1.# Regula!( O'gene!(! ,an Matura!( O'!(t

    *aturasi oosit in #i#o berjalan bersamaan dengan perkembangan folikel.

    +erbagai faktor yang meregulasi oogenesis juga dianggap mempengaruhi

    maturasi oosit. Oogenesis diregulasi oleh berbagai faktor di luar o#arium dan di

    dalam o#arium itu sendiri. Setiap faktor regulator memegang peran pentingnnya

    masing$masing sesuai tahap perkembangan folikel. %erkembangan folikel

     preantral lebih dominan diregulasi oleh faktor$faktor lokal o#arium dan folikel itu

    sendiri. Oosit diketahui mampu memproduksi faktor larut air yang meregulasi

     beberapa proses pada perkembangan folikel, termasuk ekspansi kumulus pada

     periode preo#ulasi (&l#in et al , !!!). 5aktor di luar o#arium yang meregulasi

    oogenesis adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipothalamus dan

    hipofisis. *ekanisme kontrol regulasi oogenesis terdiri dari tiga hierarki hormon

    sebagai berikut:

    ". 'ormon yang dikeluarkan hipothalamus, yaitu Gonadotropin Releasing 

     Hormone (Gn')

    . 'ormon yang dihasilkan hipofisis anterior, yaitu  Follicle Stimulating 

     Hormone (5S') dan Luteneizing Hormone (7'). 4eduanya disekresi sebagai

    respon terhadap pelepasan Gn' dari hipothalamus

    3. 'ormon$hormon yang dihasilkan o#arium, yaitu estrogen dan progesteron

    yang disekresi o#arium sebagai respon terhadap kedua hormon seks dari

    kelenjar hipofisis anterior 

    +erbagai macam hormon ini disekresi dengan kecepatan yang sangat

     berbeda pada berbagai bagian yang berbeda dari siklus menstruasi.

    *ekanisme sistem umpan balik hormonal yang meregulasi oogenesis pada

    anita dapat dijelaskan sebagai berikut (Guyton,!"):

    • 'ipothalamus mulai mensekresi Gn' untuk merangsang hipofisis

    anterior mengeluarkan 5S' dan 7'. %ada aalnya, sekresi 5S'

    meningkat lebih banyak daripada 7' dan menyebabkan perkembangan

    folikel primordial hingga menjadi folikel preantral. +eberapa hari

    kemudian, kadar 7' meningkat. 5S' dan 7' menstimulasi target selnya

    dengan terlebih dahulu berikatan pada reseptornya yang sangat spesifik 

    di membran sel targetnya. 'ormon$hormon ini merangsang pertumbuhan

    folikel o#arium. 5ase ini disebut sebagai fase folikuler o#arium. 9engan

    8

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    9/16

    adanya 7', folikel o#arium mulai terstimulasi memproduksi estrogen

    kira$kira pada hari ke$",0$"3 dari siklus menstruasi. Selama ""$" hari

     pertama pertumuhan folikel, kecepatan sekresi 5S' dan 7' akan sedikit

     berkurang akibat efek umpan balik negatif dari estrogen. 4emudian,

    ketika akan terjadi o#ulasi, kadar 7' akan meningkat secara bermakna

    disertai sedikit peningkatan 5S'. %eristia ini dikenal dengan LH-surge

    atau lonjakan 7' dan 5S' preo#ulasi yang akan diikuti dengan

    terjadinya o#ulasi.

    • Setelah o#ulasi, korpus luteum tetap mensekresi sejumlah besar 

     progesteron dan sedikit estrogen serta inhibin. Semua hormon ini

    mempunyai efek umpan balik negatif terhadap kelenjar hipofisis anterior dan hipothalamus sehingga menyebabkan penekanan sekresi 5S', 7',

    dan Gn' hingga mencapai kadar terendahnya kira$kira 3$/ hari

    sebelum dimulainya siklus menstruasi yang baru.

    • 2sia korpus luteum pada manusia adalah " hari. 9ua sampai tiga hari

    sebelum menstruasi,korpus luteum mengalami regresi dan berin#olusi

    total sehingga sekresi progesteron, estrogen, dan inhibin menjadi sangat

    rendah. 'al ini menyebabkan hipothalamus menanggapi umpan balik 

    negatif dari rendahnya kadar hormon$hormon tersebut dengan

    mensekresi Gn' sekitar " hari sebelum menstruasi dan memulai siklus

    menstruasi yang baru.

    9

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    10/16

    Ga+ar 2.1.#.1 Mekan(!e U)an Bal(k Negat($ H()'t"alau!*

    H()'$(!(! Anter('r*O-ar(u

    Gu3t'n/ 2012

    *enurut 'afe1, kontrol perkembangan dan seleksi folikel o#arium,

    tampaknya dilakukan melalui 3 le#el ('afe1 and  'afe1, !!!):

    ". 'ormon gonadotropin menginisiasi perkembangan folikel dan pembentukan

    hormon intrafolikuler 

    Selama beberapa hari pertama siklus menstruasi, konsentrasi 5S'

    maupun 7' yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat sedikit

    menjadi sedang, dengan peningkatan 5S' yang sedikit lebih besar daripada

    7' dan lebih aal beberapa hari dari 7'. 'ormon$hormon ini, khususnya

    10

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    11/16

    5S', mempercepat pertumbuhan ;$" folikel primer setiap bulan. &fek 

    aalnya adalah proliferasi sel$sel granulosa yang berlangsung cepat, sehingga

    meningkatkan lebih banyak lagi lapisan sel$sel tersebut. Selain itu, sel$sel

     berbentuk kumparan yang berasal dari interstitial o#arium berkumpul menjadi

     beberapa lapisan di luar sel granulosa, membentuk massa sel kedua yang

    disebut sel teka. -eka terbagi menjadi dua lapisan, yaitu teka interna dan teka

    eksterna. 9i dalam teka interna, sel$selnya mempunyai karakteristik epitelium

    yang mirip dengan sel$sel granulosa dan mampu untuk mensekresi hormon

    steroid intrafolikel (estrogen dan progesteron) (Guyton, !").

    'ormon estrogen dan progesteron adalah steroid yang disintesis di

    o#arium dari kolesterol yang berasal dari darah, dan sebagian kecil dari asetil

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    12/16

    Ga+ar 2.1.#.2 S(nte!(! E!tr'gen/ Pr'ge!ter'n/ ,an An,r'gen 'le" F'l(kel

    Gu3t'n/ 2012

    %ertumbuhan aal folikel primer sampai tahap antral folikel

    dirangsang oleh 5S' saja. 4emudian terjadi pertumbuhan folikel yang sangat

    cepat. %ercepatan pertumbuhan ini terjadi oleh karena mekanisme sebagai

     berikut: a). &strogen disekresi ke dalam folikel dan menyebabkan sel

    granulosa membentuk sejumlah reseptor 5S' yang semakin banyak= keadaan

    ini menyebabkan efek umpan balik positif karena estrogen membuat sel$sel

    granulosa semakin sensitif terhadap 5S'. b). 5S' dari hipofisis dan estrogen

     bersama$sama memacu terbentuknya reseptor 7' pada sel granulosa

    sehingga folikel nantinya tidak hanya terstimulasi oleh 5S' saja, tetapi juga

    oleh 7'. 7' akan memicu peningkatan sekresi folikuler yang lebih cepat

    lagi. c). &strogen folikel yang meningkat ditambah dengan 7' yangmeningkat menyebabkan terjadinya peningkatan proliferasi dan sekresi dari

    sel$sel teka (Guyton, !").

    Setelah pertumbuhan selama satu minggu atau lebih, sebelum

    terjadinya o#ulasi, salah satu folikel tumbuh melebihi yang lain menjadi

    folikel dominan. Sedangkan, folikel yang lain mengalami in#olusi menjadi

    folikel atresia ('afi1uddin dan 8kmal, !").

    12

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    13/16

    . 5olikel dominan memproduksi growth factor  yang mensupresi perkembangan

    folikel yang lain melalui mekanisme negative feedback  gonadotropin.

    Growth factor   ini secara fisiologis penting dalam meregulasi

     proliferasi sel granulosa dan replikasi sel. Sumber dari  growth factor   ini

    antara lain diperkirakan berasal dari sel$sel teka folikel sehingga dapat

    dikatakan baha growth factor  ini berasal dari faktor lokal o#arium (*ousa,

    !!).

    3. 5aktor lokal folikel o#arium, yang meningkatkan stimulasi gonadotropin pada

    folikel

    2.2 Matura!( O'!(t

    2.2.1 Ga+aran O'!(t Matur

    Oosit matur akan dio#ulasikan setiap siklus menstruasi atau siklus estrus.

    umlah oosit yang dio#ulasikan bergantung pada jenis spesies. Oosit pre o#ulasi

    di dalam folikel de Graaf akan bergerak ke arah tepi dan siap untuk keluar dari

    folikel pada saat o#ulasi ('afi1uddin dan 8kmal, !"). %ada saat ini, cairan

    folikel yang mengisi anthrum mencapai jumlah maksimal dan kumulus oophorus

    mulai berdesintegrasi sehingga oosit berikut selaputnya bebas bergerak dalam

    folikel. %ada aktu itu, pada mammalia terjadi pelepasan badan kutub (polar 

    bod! pertama (Soenardirahardjo dkk, !""). Oosit melepaskan polar bod >, yang

    mengandung kromosom pelengkap haploid. Setelah pembelahan meiosis pertama

    sempurna, pembelahan meiosis kedua dimulai hingga tahap metafase >>. Setelah

    tahap ini, oosit akan beristirahat sampai terjadi kontak dengan sel spermato1oa

    (*ousa, !!).

    *aturasi oosit meliputi maturasi nukleus dan maturasi sitoplasma oosit.

    2ntuk melihat pematangan sitoplasma oosit in #itro dapat diamati melalui

    diferensiasi sel$sel granulosa. Oosit yang sudah mengalami pematangan

    sitoplasma, sel$sel granulosanya akan tampak longgar. Sedangkan oosit yang

     belum matang, sel$sel granulosa akan tampak rapat dan berarna hitam

    (?idayanti, "@@@).

    *aturasi oosit merupakan peristia yang berhubungan dengan inisiasi

     perusakan #esikel germinal ( germinal vesicle break down) dan selesainya

     pembelahan meiosis yang pertama. 8da beberapa komponen yang esensial untuk 

    indikasi maturasi, yaitu antara lain: terputusnya membran nukleus yang disebut

    13

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    14/16

     germinal vesicle breakdown (GA+9), ekstrusi polar bod pertama, dan ekspansi

    sel$sel kumulus. &kspansi sel$sel kumulus bertepatan dengan terjadinya

     pembelahan meiosis (?idayanti, "@@@). -ahap$tahap maturasi oosit secara in

    #itro, dapat dilihat pada gambar berikut.

    Ga+ar 2.2.1.1 ,an 2.2.1.2 O'!(t Dengan Pe6arnaan Ore(n 17 ,an

    Pe+e!aran M(kr'!k') 5008 A Nukle'lu! O'!(t ,ala Ve!(kel Ger(nal

    B Fa!e Germinal Vesicle Breakdown

    S"atten and  Sun/ 2011

    Secara skematik, tahap maturasi oosit dijelaskan lebih rinci melalui

    gambar berikut. *aturasi oosit dimulai dengan inisiasi perusakan #esikel

    germinal. 4emudian terjadilah  germinal vesicle breakdown  sebagai aal

    terjadinya meiosis > (Schatten and  Sun, !"").

    14

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    15/16

    Ga+ar 2.2.1.# D(agra Skeat(k %a"a) Matura!( O'!(t

    a. Nukle'lu! O'!(t ,ala Ve!(kel Ger(nal9 +. Germinal Vesicle Breakdown

    GVBD9 . O'!(t )a,a Fa!e Meta$a!e Me('!(! I9 ,. O'!(t )a,a Fa!e Ana$a!e

    Me('!(! I ,an Pe+entukan Polar Body I PBI9 e. Fa!e Meta$a!e Me('!(! II9

    $. Fa!e Ana$a!e Me('!(! II ,an Pengeluaran Polar Body II $a!e $ ter:a,(

    !etela" $ert(l(!a!(

    S"atten and  Sun/ 2011

    15

  • 8/18/2019 Faktor2 Yang Mempengaruhi Oogenesis

    16/16

    BAB #

    KESIMPULAN

    +erdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini, kesimpulan

    yang dapat diambil adalah:

    "GF-#  merupakan salah satu faktor lokal o#arium yang mempengaruhi

    maturasi oosit dengan menginisiasi sel granulosa folikel o#arium untuk 

    meningkatkan sensitifitasnya terhadap rangsangan 5S' dalam memproduksi

    hormon $%#-estradiol . 'ormon $%#-estradiol   dan 5S' akan meningkatkan

     jumlah reseptor 7' pada sel teka dimana 7' menginduksi maturasi oosit.

    16