skema plan of colombia bab iii intervensi amerika …eprints.umm.ac.id/48934/4/bab iii.pdf · 2019....
TRANSCRIPT
48
BAB III
INTERVENSI AMERIKA SERIKAT TERHADAP KOLOMBIA MELALUI
SKEMA PLAN OF COLOMBIA
Pada bab ini akan menjelaskan secara lengkap intervensi oleh Amerika
Serikat terhadap Kolombia melalui program war on drugs, yakni Plan of
Colombia. Dimana di balik nama war on drugs terdapat strategi bantuan baik
dalam hal ekonomi maupun militer dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas
Kolombia di Amerika Latin. Selain itu, juga akan dijelaskan mengenai kerjasama
pangkalan militer SACTA sebagai perpanjangan tangan Plan of Colombia dalam
upaya bagi Amerika untuk membangun pangkalan militer di Kolombia.
3.1 Hubungan Amerika Serikat dengan Kolombia Melalui Plan of Colombia
dan SACTA
3.1.1 Sejarah Hubungan Kolombia dengan Amerika Serikat
Kolombia merupakan negara dengan bentuk pemerintahan
demokrasi. Sistem pemerintahan yang dianut oleh Kolombia merupakan
sistem demokrasi tertua di wilayah Amerika Latin. Bahkan, sejak tahun
1910, Kolombia menjadi negara demokrasi pluralis serta memiliki banyak
partai (multipartai) di dalamnya.
Tetapi, kenyataan yang terjadi di Kolombia adalah banyaknya
kasus kekerasan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia, serta tingginya
jarak antara masyarakat yang kaya dengan masyarakat yang miskin.
49
Tingkat kekerasan yang tinggi di Kolombia di pengaruhi oleh beberapa
faktor yakni drugs trafficking, korupsi di dalam pemerintahan, hutang
yang menumpuk, serta adanya konflik bersenjata.
Dinamika hubungan antara Kolombia dengan Amerika Serikat
terjalin baik sejak abad kesembilan belas. Tetapi, hubungan antara kedua
negara ini kemudian mengalami ketegangan akibat keterlibatan Presiden
Theodore Roosevelt dalam pengambil-alihan Panama. Meskipun terjadi
ketegangan diplomatik antara Kolombia dengan Amerika Serikat, tidak
kemudian menjadikan kedua negara ini bersitegang dalam hal ekonomi.
Hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan sumber pendapatan
utama ekspor kopi bagi Kolombia.
Tahun 1920 menjadi bukti kedekatan hubungan Kolombia dengan
Amerika Serikat dimana Presiden Kolombia (Marco Fidel Suarez)
menyatakan suatu doktrin yang disebut dengan Res Pice Polum (Ikuti
Bintang Utara), yakni suatu doktrin yang menjelaskan bahwa terdapat
ikatan takdir antara Kolombia dengan Amerikat Serikat yang didasarkan
kepada geografi, perdagangan, dan demografi.74
74Humberto Marquez, 2009“Colombia-Venezuela: Conflict Heating Up-Again”. Diakses dalam http://www.globalnewsblog.com/wp/2009/07/31/colombia-veneuela-conflict-heating-up-again (12/03/2018, 20.13 WIB).
50
Gambar 3.1.1 Peta Negara Kolombia
Sumber: Christiansen Frisilya Perangin-angin, Loc. Cit.
Hubungan antara Kolombia dengan Amerika Serikat kemudian
diwarnai dengan ketegangan serta ketidakstabilan. Hal ini dapat dilihat
dari kebijakan luar negeri Kolombia terkait kemitraan dengan Amerika
Serikat. Pada tahun 1975, Presiden Kolombia, Lopez Michelsen
mengeluarkan kebijakan untuk menolak bantuan luar negeri dari Amerika
Serikat serta menghentikan aliran dana dari United States for International
Development. Presiden Lopez Michelsen berpendapat bahwa ekonomi
Kolombia menjadi suatu ketergantungan yang tidak sehat akibat bantuan
dari luar negeri.75Kemudian di tahun 1978, Julio Cesar Turbay Ayala
terpilih untuk menjadi Presiden Kolombia selanjutnya menggantikan
Presiden Lopez Michelsen.
75Claire Marshall, “Colombia’s Foreign Policy to United States (1970-1980)”. Diakses dalam http://www.usofficeoncolombia.org (12/03/2018, 21.34 WIB).
51
Pada masa awal pemerintahan Presiden Turbay, Kolombia
melanjutkan kebijakan luar negeri yang telah digagas oleh Presiden
Michelsen, yakni kebijakan luar negeri tanpa intervensi dari Amerika
Serikat. Tetapi seiring dengan pemerintahannya, Presiden Turbay
kemudian membuka kembali hubungan dengan Amerika Serikat di tahun
1981. Hal ini dikarenakan ketegangan yang terjadi antara Kolombia
dengan Kuba terkait perebutan wilayah Nikaragua di Kepulauan Karibia.
Pada tahun 1982, Presiden Betancur terpilih menjadi Presiden di
Kolombia. Terkait kebijakan luar negerinya, Betancur kembali menjauh
dan menunjukkan keinginan tanpa intervensi Amerika Serikat yang
sebelumnya telah digunakan oleh presiden-presiden sebelumnya. Tetapi di
tahun 1985, Betancur dihadapkan kepada masalah keuangan di Kolombia
serta meningkatnya masalah obat-obatan terlarang. Hal inilah kemudian
yang menjadikan Betancur mengambil kebijakan untuk bekerja sama lebih
erat dengan Amerika Serikat dalam upayanya untuk mengatasi masalah
perdagangan obat-obatan terlarang. Di sisi lain, dampak dari kerjasama ini
bagi Kolombia adalah Amerika Serikat mendukung Kolombia dalam re-
negosiasi utang dengan IMF (International Monetary Fund) dan Bank
Dunia.76
Masalah perdagangan obat-obatan terlarang di Kolombia terjadi
pada tahun 1970 hingga 1980, dimana Kolombia menjadi negara pemasok
utama masuknya kokain dan mariyuana ke dalam Amerika Serikat.
76Ibid.
52
Langkah yang kemudian diambil oleh Amerika Serikat dalam menangani
masalah ini adalah dengan memberikan bantuan dana sebesar $26 juta
kepada Kolombia di tahun 1979 sebagai bantuan program anti narkotika.
Presiden Betancur yang ketika itu menjabat pada awalnya menolak
bantuan dana tersebut, tetapi kekhawatiran Presiden Betancur akan
terjadinya implikasi terhadap stabilitas politik Kolombia, serta
meningkatnya penyalahgunaan narkotika di kalangan anak muda
menjadikan Presiden Betancur mau menerima dana tersebut.
Hubungan antara Kolombia dengan Amerika Serikat ini kemudian
berkembang terutama dalam hal perdagangan obat-obatan terlarang.
Konteks inilah yang kemudian menjadikan Amerika Serikat terlibat dalam
pengawasan obat-obatan terlarang di Kolombia. Hal ini dijelaskan oleh
Amerika Serikat dalam pidatonya:
“Amerika Serikat menyatakan berperang melawan narkotika, hal ini menjadi sebuah ancaman internal bagi Amerika Serikat yang akan terus berlanjut hingga menghasilkan keberhasilan dalam mengurangiangka masuknya obat-obatan terlarang ke dalam Amerika Serikat ”.77
Dimulai pada era pemerintahan presiden Nixon, Amerika Serikat
kemudian menyatakan bahwa perdagangan obat-obatan terlarang sebagai
masalah keamanan nasional, hal ini kemudian dikenal dengan istilah War
on Drugs. Istilah ini kemudian menjadi perhatian dalam pemerintahan
Amerika Serikat serta menjadikan Amerika Serikat menyediakan banyak
dana sebagai bagian dari perang terhadap perdagangan obat-obatan
terlarang.
77R. Crandall, 2002, Driven by Drugs: U.S. Policy Toward Colombia, London: Lynne Rienner Pub. Diakses dalam https://www.rienner.com/uploads/48208845e4df6.pdf(11/08/2017, 09.43 WIB).
53
Dalam pemerintahan presiden Nixon, terdapat beberapa metode
yang dilakukan sebagai bagian dari war on drugs, yakni dibentuknya
Undang-Undang anti narkotika yang baru yaitu Comprehensive Drug
Abuse Prevention Act di tahun 1970 dan Drug Abuse and Treatment Act di
tahun 1972, serta didirikannya fasilitas perawatan nasional yang disebut
Special Action Office.
Kemudian pada masa pemerintahan presiden Ford dan Carter,
kebijakan war on drugs masih tetap dijalankan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya aliran dana kepada penegakan hukum sebagai upaya melawan
obat-obatan terlarang di tahun 1970. Pada tahun 1977, sebanyak $382 juta
telah dialokasikan untuk pelaksanaan undang-undang hukum narkotika.
Kemudian di tahun 1981, ditingkatkannya dua kali lipat alokasi dana
penegakan hukum terhadap obat-obatan terlarang menjadi $707 juta.78
Pada masa pemerintahan Presiden Bush di tahun 1989, secara
resmi menyatakan perang terhadap obat-obatan terlarang. Gagasan ini
kemudian dituangkan kedalam Aksi Anti Penyalahgunaan Narkotik dan
Strategi Pengendalian Obat. Tujuan dari kedua program ini adalah untuk
menekan pasokan heroin dan kokain yang masuk ke Amerika Serikat.
Didukung dengan Amandemen Undang-Undang 1988 dan Undang-
Undang Bantuan Luar Negeri 1961, Presiden Bush memaksimalkan
larangan dan pemberantasan obat-obatan terlarang, serta memperluas
78Rilis Dwiantari (090408025X), 2010, Latar Belakang Implementasi Drug War Policy Amerika Serikat Ke Kolombia Pada Masa Pemerintahan Clinton (1992-2000), Skripsi Jurusan Hubungan Internasional, FISIP-Universitas Indonesia. Diakses dalam http://lib.ui.ac.id (07/04/2017, 20.15 WIB).
54
peran Departemen Pertahanan sebagai badan yang memimpin dalam
mengawasi masuknya obat-obatan terlarang ke Amerika Serikat melalui
jalur darat, laut, dan udara.79
Strategi Pengendalian Obat yang telah digagas oleh Presiden Bush
memiliki empat instrument utama. Pertama, menjadi instrumen dalam
pemberantasan tanaman illegal. Dalam hal ini Amerika Serikat
memberikan bantuan teknis yang diperlukan kepada Kolombia seperti
bahan herbisida kimia, alat-alat semprot, dan peralatan pesawat. Kedua,
dibentuknya larangan akan obat-obatan terlarang serta bahan kimia untuk
masuk ke wilayah Amerika Serikat yang dilakukan dengan pemantauan
oleh pihak keamanan baik di darat maupun di perairan. Ketiga,
dilakukannya program bilateral oleh Amerika Serikat melalui USAID
(United States Agency for International Development) dan program
kerjasama multilateral lainnya seperti UNODCCP (United Nations Office
of Drug Control and Crime Prevention).80
Amerika Serikat semakin gencar memerangi obat-obatan terlarang
di tahun 1989. Kemudian di bulan September 1989, The Andean Initiative
diumumkan sebagai perpanjangan program War on Drugs. Tujuan utama
dari The Andean Initiative adalah untuk memerangi pasokan obat-obatan
terlarang ke Amerika Serikat. Bantuan dana yang dialirkan oleh Amerika
Serikat dalam program ini adalah sebesar $22 juta selama kurun waktu 5
79Ibid.80E. C. Bertram, 1996, Drug War Politics: The Price of Denial, Berkeley: University of California Press, hal. 102.
55
tahun (1989 sampai 1994) ke tiga negara dengan masalah obat-obatan
tertinggi yakni Kolombia, Bolivia, serta Peru.81
Kasus kekerasan yang terjadi di Kolombia erat kaitannya dengan
banyaknya industri obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh kelompok-
kelompok gerilya atau pemberontak. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah Kolombia dalam menekan industri perdagangan obat-obatan.
Salah satunya adalah cara yang dilakukan oleh Presiden Andreas Pastrana
Arango di tahun 2002, yakni melakukan perjanjian damai dengan salah
satu kelompok gerilya terbesar di Kolombia yaitu FARC (Fueras Armadas
Revolutionaries de Colombia), tetapi perjanjian damai ini tidaklah berhasil
dan yang kemudian terjadi adalah semakin meluasnya industri obat-obatan
terlarang di Kolombia.
Semakin berkembangnya masalah perdagangan obat-obatan
terlarang di Kolombia juga menjadi dampak meningkatnya masalah
peredaran obat-obatan terlarang di Amerika Serikat. Indikator inilah yang
kemudian menjadikan kedua negara ini melakukan kerjasama
pemberantasan obat-obatan terlarang di Kolombia. Kerjasama tersebut
diimplementasikan ke dalam suatu program yang disebut dengan Plan of
Colombia.
81Ibid.
56
3.1.2 Kerjasama Kolombia dan Amerika Serikat melalui Plan of
Colombia
Plan of Colombia merupakan suatu program yang dicanangkan
oleh Presiden Andres Pastrana Arango sebagai salah satu upaya dalam
menyelesaikan konflik yang terjadi di Kolombia serta sebagai bantuan
dana yang diberikan oleh Presiden Clinton kepada Kolombia. Adanya
Plan of Colombia menjadi bukti meningkatnya ketergantungan oleh
pemerintahan Kolombia beserta elit-elit politiknya kepada Amerika
Serikat. Tetapi bagi pemerintah Kolombia, dengan adanya Plan of
Colombia tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi di wilayah
Kolombia semata, melainkan juga sebagai program yang dirancang untuk
dapat mengurangi gerakan-gerakan yang mengancam (separatis). Hal ini
disampaikan oleh Presiden Pastrana dalam pidatonya:
“[Tanaman obat-obatan] adalah masalah sosial yang mana solusinya adalah dengan cara militer......Negara maju haruslah membantu dalam menerapkan Marshall Plan bagi Kolombia serta melalui program ini dapat memungkinkan dalam mengembangkan investasi di bidang sosial, serta dapat menawarkan alternatif lainnya bagi para petani tanaman koka.”82
Plan of Colombia diumumkan pada tanggal 11 Januari 1999, sejak
diumumkannya program ini telah menjadi kebijakan luar negeri utama
Amerika Serikat terhadap Kolombia. Menurut Clinton, Plan of Colombia
merupakan suatu program yang kuat dilihat dari berbagai aspek, dimana di
satu sisi terdapat Amerika Serikat sebagai negara yang akan memberikan
82Hyemi lee, Uncle Sam Desires el Pais del Sagrado Corazon: Colombia Matters to US by Counter Narcotics. Diakses dalam http://www.allacademic.com/meta/p396010_index.html (07/04/2017, 14.23 WIB).
57
dukungan bantuan substansial.83 Dalam pernyataan Clinton, Plan of
Colombia menjadi program yang ditargetkan untuk membantu
meningkatkan kemampuan dalam memberantas obat-obatan terlarang di
Kolombia, membantu pengembangan ekonomi khususnya di wilayah
selatan kolombia, perlindungan terhadap hak asasi manusia, serta
membantu reformasi peradilan.
“ ....Kami mengaharapkan program ini akan memberikan keuntungan yang dapat dirasakan setelah penerapannya yang membutuhkan waktu bertahu-tahun. Tetapi saya yakin bahwa dengan adanya dukungan kami dan negara lain, program ini akan dapat mempercepat pemulihan keadaan ekonomi bagi Kolombia. Dalam jangka panjang, kita akan dapat melihat keefektifan dalam memberantas narkotika dan mengurangi angka pengiriman narkotika. Memperkuat stabilitas dan demokrasi di Kolombia, serta memrangi perdagangan narkotika merupakan kepentingan utama kita. Jadi, dengan Presiden Pastrana dan Kongres ini, kita harus dan akan terus mengintensifkan program penting ini.”84
Plan of Colombia di sisi Amerika sendiri merupakan suatu
program yang disetujui serta dijalankan dikarenakan adanya asumsi yang
telah ditekankan oleh Amerika bahwa keberhasilan Amerika dalam
menanggulangi konflik di wilayah Amerika Latin. Plan of Colombia
merupakan bentuk baru namun di satu sisi juga merupakan program
lanjutan dari keterlibatan Amerika Serikat di wilayah Amerika Latin pada
masa pemerintahan Presiden Kennedy. Pada masa pemerintahan Presiden
Clinton, program ini tetap dijalankan dan dikembangkan. Tetapi terdapat
perbedaan tujuan antara Kennedy dengan Clinton, pada masa Kennedy
program ini dijalankan sebagai upaya containment policy atas komunis
83United States Institute of Peace Library, 2000. Diakses dalam http://www.usip.org/library/pa/colombia/adddoc/plan_colombia_1011999.html(08/04/2017, 15.18 WIB).84US Department of State Bureau of Western Hemisphere Affairs, 2001, Plan Colombia. Diakses dalam http:// www.state.gov/p/wha/rls/fs/2001/1042.html (12/05/2017, 20.45 WIB).
58
internasional, sedangkan pada masa Clinton program ini dijalankan
sebagai upaya mencegah masalah narkotika.
Plan of Colombia dijelaskan oleh Presiden Andreas Patrana
sebagai program Marshall Plan di Kolombia. Dimana tujuan dari Plan of
Colombia ini adalah untuk membangun Kolombia lebih baik lagi. Selain
itu, program ini juga ditujukan untuk membantu memperbaiki
pemerintahan dan meningkatkan legitimasi institusional baik lokal
maupun nasional. Selain itu, isu penting lainnya seperti pelanggaran hak
asasi manusia dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam demokrasi juga
menjadi hal yang fundamental dalam dibentuknya program ini.85 Terdapat
5 elemen penting dalam program Plan of Colombia, yakni the peace
process, the economy, counter-drug strategy, reform of the judicial system,
dan social development.86
Tahun 1999, pemerintah Kolmbia dan Amerika Serikat melakukan
perjanjian DCA (Defense Cooperation Agreement) agar dapat
merealisasikan program Plan of Colombia. Plan of Colombia merupakan
program rencana enam tahun untuk mengakhiri konflik senjata,
perdagangan obat-obatan terlarang, serta meningkatkan pembangunan
ekonomi dan sosial di Kolombia. Pendanaan untuk Plan of Colombia dari
tahun 2000 hingga tahun 2005 sebanyak $2,8 juta. Kemudian dana
85Mario A. Murillo, 2004, Colombia and the United States: War, Unrest, and Destabilization, Kanada: Hushion House, hal. 127.86Andy Mc Inerney, Op. Cit.
59
tersebut meningkat menjadi $4,5 juta.87Plan of Colombia merupakan
program dengan tujuan berbeda dari sisi Kolombia dan Amerika Serikat.
Tujuan utama program Plan of Colombia bagi Amerika Serikat
adalah sebagai metode atau upaya untuk mencegah aliran obat-obatan
terlarang masuk ke wilayah Amerika Serikat, serta membantu Kolombia
mempromosikan perdamaian dan pembangunan ekonomi untuk keamanan
regional di wilayah Amerika Latin. Sedangkan tujuan utama bagi
Kolombia adalah untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan
ekonomi, meningkatkan keamanan, dan pemberantasan obat-obatan
terlarang di Kolombia. Baik tujuan Amerika Serikat dan Kolombia
berevolusi dari waktu ke waktu, pada mulanya tujuan Plan of Colombia
fokus terhadap obat-obatan terlarang, tetapi seiring berjalan waktu fokus
Plan of Colombia juga mencakup kegiatan kontraterorisme.
Program Plan of Colombia menjadikan Kolombia sebagai negara
utama penerima bantuan militer dan polisi oleh Amerika Serikat,
menggantikan Turki.88 Kolombia menerima lebih banyak bantuan militer
Amerika Serikat dibandingkan negara-negara di Amerika Latin lainnya.
Pada tahun 1999, total bantuan yang diterima oleh Kolombia sebanyak
$300 juta. Angka bantuan ini dapat meningkat apabila Kongres Amerika
87CRS Report for Congress, Plan Colombia: A Progress Report. Diakses dalam http://www.fas.org/sgp/crs/row/RL32774.pdf (12/05/2017, 20:47 WIB).88Ibid., hal. 3.
60
Serikat menerima usulan terkait Plan of Colombia oleh Presiden Bill
Clinton.89
Besarnya dana yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada
Kolombia melalui program Plan of Colombia didasarkan pada alasan
bahwa pemerintah Amerika Serikat haruslah melakukan sesuatu terhadap
masalah obat-obatan terlarang yang dapat mengancam nyawa masyarakat
Amerika Serikat. Masalah obat-obatan yang bersumber dari Kolombia
merupakan suatu ancaman bagi kehidupan di Amerika Serikat, karena
itulah melindungi masyarakat dari masalah obat-obatan terlarang
merupakan langkah yang penting dilakukan oleh pemerintah Amerika
Serikat, di sisi lain hal ini juga menjadi suatu keharusan dalam upaya
untuk melindungi keamanan nasional Amerika Serikat. Bagi Amerika
Serikat, satu-satunya alasan kuat dalam memberantas masalah obat-obatan
terlarang adalah dengan cara militer.
Amerika Serikat sebagai negara yang mencanangkan program Plan
of Colombia juga turut berperan aktif di tahun 2000 melalui program ACI
(The Andean Counterdrug Initiative) dengan menyumbangkan dana
sebesar $1,3 milyar atas persetujuan Kongres Amerika Serikat. Kemudian
pada masa pemerintahan Presiden Obama, menyumbangkan dana sebesar
$7,5 milyar selama 2 tahun berturut-turut sebagai bantuan militer baik
peralatan militer maupun personil militer terkait dengan program Plan of
89Adam Isacson and Joy Olson, 1999, Just the Facts: A Citizen’s Guide to US Defense and Security Assistance to Latin America and the Caribbean, Latin America Working Group and Center for Internatonal Policy, Washington DC. Diakses dalamhttps://www.ciponline.org/images/uploads/jtfipr.pdf (12/05/2017, 14.23 WIB).
61
Colombia. Sedangkan di sisi lain, pemerintah Kolombia bersama dengan
IMF, Eropa, dan Bank Dunia juga menyumbangkan dana sebesar $ 6
milyar kepada program Plan of Clombia terkait bantuan sosial dan
ekonomi di Kolombia.90 Tujuan Amerika Serikat membantu Kolombia
adalah mencegah masuknya ekspor narkotika ke dalam wilayah
Amerika.91
Tidak hanya bantuan dana semata yang diberikan oleh Amerika
Serikat kepada Kolombia terkait program Plan of Colombia, di sisi lain
personil militer pun juga turut dilibatkan oleh Amerika Serikat. Menurut
data yang telah dikeluarkan oleh Colombia Reports menjelaskan bahwa
pada tahun 2007 terdapat 536 personil militer dan 440 kontraktor militer
Amerika. Kemudian pada tahun 2009, penurunan jumlah personil militer
menjadi 333 dan 368 kontraktor militer, serta pada tahun 2010 sebelum
adanya kerjasama bilateral pangkalan militer ditandatangani, sebanyak 227
personil militer dan 257 kontraktor militer berada di Kolombia.92
3.1.3 Kerjasama Kolombia dan Amerika Serikat Melalui SACTA
Kerjasama antara Kolombia dengan Amerika Serikat dimulai pada
tahun 1974 ditandai dengan penandatanganan kerjasama pakta militer oleh
90Noam Chomsky, Loc. Cit.91Connie Veillette, Loc. Cit.92Colombia Reports, US Military Presence In Colombia Drops, Loc. Cit.
62
kedua negara dengan hasil kerjasama tersebut yakni hadirnya pasukan
serta peralatan militer Amerika Serikat di Kolombia.93
“Perjanjian antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Kolombia difokuskan terhadap bidang angkatan bersenjata, angkatan laut, dan angkatan udara Amerika Serikat yang berada di wilayah Kolombia, ditandatangani di Bogota 7 Oktober 1974.“
Hubungan baik antara kedua negara ini pun berlanjut sampai tahun
2009 dimana kedua negara ini melakukan kerjasama pangkalan militer
serta diberikannya ijin oleh Kolombia kepada Amerika Serikat dalam
menampung sebanyak 800 personil militer serta 600 kontraktor pertahanan
sipil yang berbasis di Kolombia.
“Amerika Serikat yang memiliki kedekatan dan hubungan bilateral yang strategis. Penandatanganan DCA (secara resmi bernama Perjanjian Kerjasama Tambahan serta Bantuan Teknis dan Keamanan atau SACTA) yang telah direncanakan difokuskan kepada masalah keamanan. DCA akan memfasilitasi kerjasama bilateral kedua negara dan masalah keamanan di Kolombia, dalamhal ini termasuk produksi dan perdagangan narkotika, terorisme, penyelundupan ilegal, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam .“ 94
DCA atau SACTA merupakan kelanjutan dari program Plan of
Colombia yang telah habis masa perjanjiannya. Kerjasama DCA ini
merupakan kerjasama pertahanan antara Amerika Serikat dengan
Kolombia setelah berakhirnya kerjasama antara Amerika Serikat dengan
Ekuador, dimana Ekuador telah memaksa Amerika Serikat dari markas
militer Ekuador serta serta ketidakinginan Presiden Ekuador untuk
memperbaharui kerjasama militer tersebut. Kerjasama SACTA merupakan
93Supplemental Agreement For Cooperation and Technical Assistance In Defense And Security Between The Goverments Of The United States Of America And The Republic Of Colombia. Diakses dalam https://www.state.gov/documents/organization/131654.pdf (13/04/2018, 20.45 WIB).94Fact Sheet: Office of the Spokesman , 2009, U.S-ColombiaDefense Cooperation Agreement. Diakses dalam https://2009-2017.state.gov/r/pa/prs/ps/2009/oct/131134.htm (14/04/2018, 11.24 WIB).
63
manifestasi terbaru dari kerjasama bilateral antara Amerika Serikat dengan
Kolombia.
Inti dari kerjasama SACTA adalah untuk memperkuat kerjasama
antara Kolombia dengan Amerika Serikat dalam hal pemantauan,
pelacakan, dan mencegah kegiatan perdagangan narkoba antara kedua
negara ini melalui berbagai rute yang digunakan oleh kartel-kartel obat
dalam menyediakan perlengkapan dan tempat produksi. Berikut adalah
uraian mengenai kerjasama SACTA95:
1. Meningkatkan secara kuantitatif personil militer Amerika Serikat
yang dikhususkan untuk teknis dan kerja intelijen. SACTA tidak
menyiratkan adanya personil tempur atau penempatan pasukan
Amerika Serikat di Kolombia.
2. Jumlah maksimum yang diizinkan oleh Kolombia untuk Amerika
Serikat baik dalam hal teknis maupun kerja intelijen adalah
sebanyak 800 personil militer dan 600 kontraktor militer.
3. Undang-Undang khusus mengenai kekebalan telah disetujui untuk
personil militer Amerika serikat sesuai dengan perjanjian. Dalam
hal ini Undang-Undang kekebalan ini tidak termasuk kontraktor
sipil maupun swasta untuk tidak menghalangi Kolombia dalam
mengawasi dan meminta laporan dalam hal penyelidikan akan
kasus-kasus tertentu. Amerika Serikat akan bertanggung jawab
95VicenteTorrijos R, 2010, Sparks of War? Military Cooperation Between Colombia and The US from a Strategic Perspective (ARI), Journal of Political Science and International Relations, University of Rosario, Colombia. Diakses dalam https://www.files.ethz.ch/isn/145512/ARI16-2010_Torrijos_Militray_Cooperation_Colombia_US.pdf (16/05/2018, 04.35 WIB).
64
atas semua ganti rugi yang diakibatkan oleh personil militer
Amerika Serikat.
4. SACTA merupakan kerjasama yang telah disederhanakan serta
berkembang pada pra perjanjian internasional yang ada dan sah
secara hukum internasional. Oleh karena itu, kerjasama SACTA
tidaklah tunduk pada persetujuan Kongres baik di Amerika Serikat
maupun Kolombia, meskipun masing-masing Kongres
mempertahankan kompetensi konstitusional dalam hal kontrol
politik dan pemantauan pelaksanaan serta kepatuhan.
5. Kolombia akan mengizinkan penggunaan frekuensi dan
pemasangan receiver satelit di wilayahnya tanpa adanya proses
hukum sebelum dan tanpa lisensi.
Melalui kerjasama SACTA ini, Kolombia tidak membebaskan
Amerika Serikat untuk mendirikan pangkalan militer di setiap wilayah,
hanya 3 wilayah yang mendapat izin untuk didirikan pangkalan militer
yakni Palanquero, Apiay, dan Malambo. SACTA juga mengatur bahwa
semua instalasi militer akan tetap berada di bawah kendali Kolombia. Hal-
hal terkait perintah, kontrol, administrasi, keamanan akan terus ditangani
oleh angkatan bersenjata Kolombia.96 Kehadiran personil militer di
Kolombia telah diatur dalam perjanjian Plan of Colombia. Penempatan
personi militer tersebut sebagai tujuan dalam memerangi penyelundupan
96Ibid.
65
obat terlarang juga di sisi lain sebagai kebijakan Amerika Serikat yang
konsisten dalam mendukung pemerintah Kolombia.
Gambar 3.1.3 Peta Pangkalan Militer Amerika Serikat di Kolombia
Sumber: Mariani Vicente Kijong, Loc. Cit.
Adanya fasilitas wilayah militer di Kolombia menjadi kemudahan
bagi personil militer Amerika Serikat dalam meningkatkan kapasitas
dalam melakukan intervensi di sebagian besar wilayah Amerika Latin.
Rencana tersebut dibentuk dikarenakan adanya ketegangan antara Amerika
Serikat dengan Venezuela, Bolivia, dan Ekuador. Amerika Serikat juga
telah mengeluarkan dana sebesar $ 46 juta untuk pembangunan instalasi
militer di Palanquero, Kolombia.97Fasilitas militer di Palanquero tidak
hanya terbatas pada kerjasama pelarangan obat-obatan terlarang semata,
tetapi juga sebagai tujuan didirikannya markas atau basis mobilitas udara
97John Lindsay-Poland, 2009, New Military Base In Colombia Would Spread Pentagon Reach Throughout Latin America. Diakses dalam http://upsidedownworld.org/news-briefs/news-briefs-news-briefs/new-military-base-in-colombia-would-spread-pentagon-reach-throughout-latin-america/ (07/08/2018, 12.34 WIB).
66
yang dapat menjangkau di Amerika Selatan oleh USSOUTHCOM (United
State Southern Command) yang beroperasi hingga tahun 2025.98
Sementara di sisi lain, wilayah operasi militer di Array akan akan
digunakan oleh militer Amerika Serikat sebagai akses operasi darurat,
logistik, dan pelatihan.99
Departemen Pertahanan Kolombia mengatakan bahwa pemerintah
Kolombia berusaha untuk memperoleh peningkatan bantuan militer
Amerika Serikat sebagai bagian dari dasar negosiasi. Pangkalan militer di
Palanquero yang diberikan dana oleh Amerika Serikat akan dibangun
infrastruktur canggih dengan landasan pacu 10.000 kaki, hangar yang
mampu menyimpan lebih dari 100 pesawat, perumahan yang diperuntukan
bagi 2.000 orang, restoran, kasino, supermarket, serta sistem radar. Para
aktivis Kolombia juga menunjukkan bahwa selain pangkalan militer di
Palanquero, kehadiran militer Amerika Serikat juga akan memperkuat
wilayah lainnya di Kolombia seperti di Tres Esquinas dan Tolemaida.100
Pangkalan militer di Palanquero juga akan memberikan
kesempatan yang unik bagi angkatan udara Amerika Serikat untuk
melakukan operasi spektrum penuh. Istilah operasi “spektrum penuh“
menjelaskan bahwa pangkalan militer di Kolombia dapat digunakan
sebagai landasan yang tidak hanya untuk operasi kontra narkotika dan
terorisme semata, tetapi juga untuk segala bentuk operasi militer
98White Paper Air Mobility Command Global En Route Strategy, 2009. Diakses dalam http://www.latinreporters.com/colombieBasesWhitePaperAirMobilityCommand.htm (07/08/2018, 12.34 WIB), hal. 22.99John Lindsay-Poland, Loc. Cit.100John Lindsay-Poland, Loc. Cit.
67
dimanapun di wilayah Amerika Latin.101 Pada dasarnya, kerjasama
pertahanan antara Amerika Serikat dengan Kolombia tidaklah terfokus
kepada kegiatan kontra narkotika dan terorisme di wilayah Kolombia
semata. Dengan kata lain, militer Amerika Serikat dengan leluasa dapat
menggunakan pangkalan militer Kolombia untuk melakukan semua jenis
operasi militer yang diinginkan terhadap semua sasaran dimanapun di
kawasan Amerika Latin. Hal ini kemudian menjadikan pangkalan
Palanquero di Kolombia menjadi sangat penting bagi Amerika Serikat
dalam mencapai tujuan yakni memerangi perdagangan narkotika di
Kolombia juga termasuk mengelola ancaman yang ditimbulkan oleh
negara-negara anti Amerika di kawasan Amerika Latin.
3.2 Peningkatan Kapabilitas Militer Kolombia Pasca Plan of Colombia
Secara harfiah, kapabilitas militer merupakan jumlah atau gabungan dari
sumber daya manusia, sumber daya materiil, dan organisasi militer. Sumber daya
manusia dan sumber daya materiil merupakan kapabilitas atau kekuatan yang
nampak dalam bentuk angka, artinya dapat dihitung baik dari segi jumlah dan
kualitas dari personil militer dan peralatan militer.102 Hal tersebut lebih jelas
dipaparkan oleh Taik-Young Hamm dalam bukunya, yakni:
“Kapabilitas militer, dalam artian sempit dalam istilah, didefinisikan sebagai ‘potensi peperangan oleh angkatan bersenjata yang aktif dan siap digunakan‘ oleh suatu negara. Hal itu dihitung dari jumlah total dan gabungan dari sumber daya manusia (tenaga kerja), sumber daya material (peralatan, persediaan, dll), dan sumber daya
101Garry Leech, 2009, US Military Documents Show Colombia Base Agreement Poses Threat To Region. Diakses dalam http://londonprogressivejournal.com/article/view/569/us-military-documents-show-colombia-base-agreement-poses-threat-to-region (11/08/2018, 21.54 WIB).102 Taik-Young Hamm, 1999, Arming The Two Koreas: State, Capital, and Military Power, London: Routledge, hal. 41-42.
68
organisasi (efektivitas) yang dimiliki oleh suatu negara untuk berperang. Sumber daya manusia dan material diistilahkan ‘terlihat‘ dan hal tersebut dapat disebut dengan ‘kuantitatif‘ sebagai lawan dari komponen organisasi yang disebut dengan ‘kualitatif‘. Dikarenakan komponen sebelumnya dapat diidentifikasi dan dihitung baik jumlah manusia dan senjata yang biasanya diatur dan digunakan dalam peperangan. Namun, jumlah tidak menjamin kekuatan. Sumber daya manusia, material, dan kapasistas organisasi memiliki ukurannya sendiri, yakni produktivitas, atau dalam hal ini, sifat atau karakter yang ditentukan oleh si pemakai atau prajurit. Ditentukan baik keterampilan dan kualitas dari pemakai tersebut. Kapabilitas organisasi mencakup strategi, taktik, persediaan, dan ‘unit yang selaras‘ yang dalam hal ini juga mencakup kedisiplinan dan kepemimpinan. Hal inilah yangdisebut dengan Komando, Kontrol, Komunikasi, dan Kecerdasan (C3I atau C4I termasuk Komputer).“
Sejak era Presiden Alvaro Uribe, Kolombia mulai menfokuskan diri
terhadap peningkatan militer serta peningkatan kuantitas personil militer.103 Pada
tahun-tahun sebelumnya, Kolombia memiliki jumlah militer yang tidak terlalu
melonjak, seperti pada tahun 2004 dimana negara dengan jumlah personil terbesar
di kawasan Amerika Latin ditempati oleh Barzil dengan jumlah sebanyak 653,
disusul di posisi kedua ditempati oleh Peru sebanyak 423, selanjutnya Chili di
posisi ketiga dengan jumlah 387, Argentina di posisi keempat dengan 319, dan
Kolombia dengan jumlah sebanyak 314.104
Tetapi, pada tahun 2007 terjadi peningkatan yang signifikan terkait
jumlah personil militer Kolombia, sebanyak 17.800 personil militer yang dimiliki.
Hal ini menjadikan Kolombia menjadi negara dengan personil militer tertinggi
kedua setelah Brazil. Kemudian di tahun 2008 Kolombia menduduki peringkat
pertama dengan jumlah personil militer sebanyak 210.000.105 Pada tahun 2009,
personil militer Kolombia mengalami kenaikan dengan jumlah sebanyak 280.000
103 U.S. Department of State: Diplomacy In Action, Loc. Cit.104 Raul Zibechi, Military Crisis in South America: The Result of Plan Colombia, Sumber: Americas Program: Center for International Policy (CIP). Diakses dalam www.alainet.org/en/active/23108 (27/03/2019, 16.39 WIB).105 Ibid.
69
dan di tahun 2010 jumlah personil militer Kolombia bertambah menjadi
285.000.106
Tidak hanya terbatas pada personil semata, tetapi Kolombia juga
meningkatkan dalam bidang sumber materiil atau peralatan militer. Hal ini dapat
dilihat di tahun sebelumnya, Kolombia telah membeli sebanyak 25 pesawat
tempur dengan jenis Super Turcano Fighter Planes dari Brazil. Kemudian di
tahun 2007 Kolombia membeli sebanyak 13 pesawat tempur berjenis Fighter
Planes dari Israel, serta adanya bantuan helikopter jenis Black Hawk dari Amerika
Serikat.107
Tabel 3.2 Peralatan Militer Kolombia108
Keterangan Jenis dan Jumlah
1. Tank Tempur: 12
2. Kendaraan Bersenjata: 135
3. Transportasi Bersenjata: 192
4. Mortir: 639
Alutsista Militer
Angkatan Darat (AD)
5. Helikopter: 41
1. Kapal Selam: 4
2. Corvette-Class: 4
3. Kapal Patroli: 179
Alutsista Militer
Angkatan Laut (AL)
4. Helikopter: 3
1. Pesawat Udara: 9
2. Transportasi: 24
3. Helikopter: 61
4. Arteleri: 30
Alutsista Militer
Angkatan Udara (AD)
5. Pesawat Tempur: 52
106 U.S. Department of State: Diplomacy In Action, Loc. Cit.107 Raul Zibechi, Loc. Cit.108 Reuters, Factbox: Military Power In Colombia, Venezuela, and Ecuador. Diakses dalam www.reuters.com/article/amp/idUSN0428234420080305 (28/03/2019, 16.47 WIB).
70
Data di atas menjelaskan bahwa di tahun 2008 Kolombia mempunyai
peralatan militer yang lebih unggul jika dibandingkan dengan Venezuela dan
Ekuador. Kemajuan ini tidak hanya terhenti di tahun 2008 semata, tahun-tahun
berikutnya Kolombia semakin gencar meningkatkan peralatan militernya. Terlihat
di tahun 2009, peralatan militer kolombia mengalami modernisasi dimana di
tahun tersebut pemerintah Kolombia melakukan penandatanganan kontrak
pembelian senjata dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Israel,
dan Perancis.109
Wakil Menteri Pertahanan Kolombia, Juan Carlos Pinzon mengatakan
bahwa program modernisasi peralatan militer Kolombia tidak hanya sebatas
pembelian alat dari beberapa negara semata, tetapi pemerintah juga akan
mendatangkan sebanyak 25 pesawat pelatihan agar dapat dirakit di Kolombia.
Selanjutnya di tahun yang sama, Kolombia juga menerima sebanyak 4 jet tempur
dari Israel dan sebanyak 24 pesawat tempur Kolombia akan dimordenisasikan
oleh Israel. Sebanyak 30 kendaraan lapis baja, 12 helikopter, 60 kapal, dan kapal
lainnya diterima oleh Kolombia, serta dibuatnya kesepakatan antara Amerika
Serikat dengan Kolombia yang mana Amerika Serikat akan membangun pelatihan
pesawat di Kolombia.110
Kolombia merupakan negara di kawasan Amerika Latin yang aktif dalam
meningkatkan kekuatan militer dengan cara memodernisasi persenjataan militer.
Tercatat sejak tahun 2007 hingga tahun 2010, Kolombia menjadi negara dengan
109 Eric Schemitt, 2000, Senate Approves $1 Billion To Aid Colombia Military. Diakses dalam www.nytimes.com/2000/06/22/world/senate-approves-i-billion-to-aid-colombia-military.html (28/03/2019, 16.52 WIB).110 Ibid.
71
posisi teratas dalam jumlah pembelian senjata militer Amerika Serikat. Berikut
data pembelian senjata oleh Kolombia111:
Tabel 3.2 Pembelian Senjata Militer Oleh Kolombia Tahun 2007112
Nama Peralatan Jumlah
Helikopter UH-60 9
Perahu dan Kapal 30
Senjata dan Peralatan Perang 101
Pistol dan Revolver 101
Senapan 455
Senjata Subkaliber 9
Tabel 3.2 Pembelian Senjata Militer Oleh Kolombia tahun 2008113
Nama Peralatan Jumlah
Aircraft Cargo C-47 1
Senjata Mesin 1
Peralatan Komunikasi 655
Senjata dan Peralatan Perang 221
Pistol 150
Senapan 266
Tabel 3.2 Pembelian Senjata Oleh Kolombia Tahun 2009114
Nama Peralatan Jumlah
Mortir 60mm 23
Mortir 81mm 23
Perahu, Kapal, dan Misc 7
Senjata Mesin 128
Peralatan Komunikasi 548
Senjata dan Peralatan Perang 48
111 Catherine A. Theohary for CRS Report, 2015, Conventional Arms Transfer to Developing Nations, 2007-2014. Diakses dalam https://fas.org/sgp/crs/weapons/R44320.pdf (30/03/2019, 17.02 WIB). 112 Ibid.113 Ibid.114 Ibid.
72
Pistol 638
Tabel 3.2 Pembelian Senjata Oleh Kolombia Tahun 2010115
Nama Peralatan Jumlah
Pesawat Mata-Mata jenis 0-1 2
Pesawat 4
Mobil Lapis Baja 39
Senjata Mesin 205
Helikopter UH-60 15
Mortir 66mm 24
Senjata dan Peralatan Perang 71
Pistol 1460
Pada tahun 2010, Kolombia kembali melakukan transaksi pemesanan dan
pembelian persenjataan dari suatu perusahaan terkemuka sebaga upaya dari
program modernisasi peralatan militer. Antara lain:116
1. Pada tanggal 24 Maret 2010, Kolombia melakukan kesepakatan
dengan Sirkosky Aerospace Service dengan tujuan agar dapat
menyediakan fasilitas pelatihan helikopter jenis Black Hawk di
pangkalan militer Angkatan Udara Kolombia yang terletak di
wilayah Melgar.
2. Pada tanggal 05 Agustus 2010, Kolombia melakukan
pembeliaan kepada US DSCA yakni 9 helikopter jenis Black
Hawk UH-60L, dimana sembilan helikopter tersebut akan di
115 Ibid.116 Defense Industry Daily, 2013, Colombia’s Defense Modernization. Diakses dalam www.defenseindustrydaily.com/colombias-defense-modernization-05273/ (28/03/2019, 16.55 WIB).
73
operasikan di Angkatan Udara, Kepolisian Nasional Kolombia,
dan di Militer Nasional Kolombia.
3. Pada tanggal 1 September 2010, Kolombia melakukan
pembelian sebanyak 12 pesawat dari Brazil.
4. Pada tanggal 4 November 2010, Kolombia menerima konversi
transport tank jenis 767-200ER MMTT dari perusahaan militer
Israel.
5. Pada tanggal 01 Desember 2010, Kolombia melakukan
kerjasama militer dengan perusahaan AAR dalam perjanjian
pemesanan peralatan militer agar memproduksi dek utama
kargo sistem B767-200 MMTT (Multi-Mission Tanker
Transport).
Dalam sektor organisasi militer, Kolombia telah menjalin kerjasama yang
panjang dan signifikan dengan Amerika Serikat. Kerjasama tersebut antara lain
contohnya adalah Plan of Colombia, USSOUTHCOM, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Tot Qual (Total Force Quality), di peringkat pertama diduduki Brazil
dengan nilai 33, disusul di peringkat kedua Kolombia dengan nilai 26, Chili di
posisi ketiga dengan nilai 25, Venezueal di posisi keempat dengan nilai 20, Cuba
di posisi kelima dengan nilai 16, Nikaragua di posisi keenam dengan nilai 14,
Bolivia di posisi ketujuh dengan nilai 12, dan Ekuador di posisi terakhir dengan
nilai 11.117
117 Taik-Young Hamm. Op. Cit.