skb 11 kopi kurma daffee

28
MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS DAFFEE (DATES COFFEE) Disusun oleh: Nurul Afifah (F0311090) Yan Fathoni (F0311120) Yoshia Christian (F0311122)

Upload: bha

Post on 27-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

syalala oooooooooo

TRANSCRIPT

Page 1: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

DAFFEE

(DATES COFFEE)

Disusun oleh:

Nurul Afifah (F0311090)

Yan Fathoni (F0311120)

Yoshia Christian (F0311122)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

2013

Page 2: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

A. JUDUL PROGRAM :

PEMANFAATAN ISI KURMA MENJADI KOPI KURMA

B. LATAR BELAKANG

Kopi merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat luas baik didalam

maupun diluar negeri. Di Indonesia sendiri masyarakat sering menjadikan kopi sebagai

minuman wajib untuk mengawali hari. Aromanya yang sedap dan harganya yang relatif

terjangkau membuat minuman ini mempunyai banyak penggemar. Kegemaran akan kopi

tersebut menyebabkan permintaan terhadap produk ini semakin meningkat. Namun,

produk kopi yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan masih didominasi oleh kopi

dengan kandungan kafein yang tinggi. Padahal jika terlalu sering mengonsumsi kopi yang

mengandung kafein dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan mempercepat denyut

jantung yang tentunya dapat membahayakan kesehatan konsumen.

Komposisi Kopi (per 100 gram)

Berdasarkan informasi diatas dapat terlihat bahwa konsumsi kopi masyarakat

Indonesia hanya bertujuan untuk memenuhi kegemaran terhadap kopi tanpa

memperhatikan efek sampingnya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu dibutuhkan

inovasi kopi yang tidak mengandung kafein sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan

tubuh.

Kopi biji kurma merupakan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Selain itu, kopi ini adalah produk yang sangat berpotensi dalam menguasai

pasar. Hal tersebut dikarenakan dalam kopi biji kurma terkandung berbagai khasiat yang

baik bagi kesehatan tubuh. Kopi biji kurma tidak terbuat dari biji kopi melainkan dari biji

kurma, sehingga tidak mengandung kafein yang berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan

kajian ilmiah, kelebihan biji kurma sendiri adalah memiliki serat yang tinggi, rendah

lemak, dan tinggi protein, sehingga baik untuk mencegah penyakit gout, agen

litonotriptik, mencegah batu ginjal, dan penyakit hepatic (hati), serta bermanfaat untuk

menjaga kecantikan kulit.

2

Page 3: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

Produk kopi ini bernama “DAFFEE”. Nama tersebut merupakan singkatan dari

“Dates Coffee” yang berarti kopi kurma. Nama yang memang cukup sederhana, namun

dengan nama tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui bahan baku

pembuatannya, sehingga tertarik untuk membelinya dan mengganti kopi mereka dengan

produk ini.

Kurma merupakan buah yang kaya khasiat dan dapat diolah menjadi berbagai

macam makanan dan minuman, seperti selai kurma, jus kurma, cake kurma, brownies

kurma dan lain-lain. Dengan berbagai macam olahan dari kurma tersebut maka banyak

biji kurma yang akan terbuang sia-sia. Jika semakin banyak produk olahan kurma yang

dihasilkan maka semakin banyak biji kurma yang tersisa. Biji-biji kurma tersebut dapat

memiliki nilai tambah apabila diproses dan diolah menjadi kopi.

Disamping memanfaatkan biji kurma yang biasanya diabaikan, pembuatan kopi

kurma ini ditujukan untuk mencari alternatif kopi rendah kafein yang baik bagi kesehatan

tubuh. Dengan adanya kopi biji kurma, diharapkan ketergantungan akan kopi berkafein

dapat dikurangi terutama dikalangan remaja guna menghasilkan generasi muda yang

berkualitas dari sisi kesehatan.

C. RUMUSAN MASALAH

Kedai kopi yang ada saat ini kebanyakan hanya menyediakan kopi biasa dengan

kandungan kafein yang tinggi dan dapat menyebabkan kecanduan. Dengan

adanya produk “DAFFEE” diharapkan dapat mengurangi ketergantungan

masyarakat terhadap kopi biasa yang berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan latar

belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Cara mencari alternatif lain dari kopi sebagai minuman yang memasyarakat.

2. Cara memproduksi kopi biji kurma.

3. Strategi pemasaran produk kopi biji kurma.

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari pembuatan produk “ DAFFEE” ini adalah :

3

Page 4: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

1. Meningkatkan added value dan menambah nilai ekonomis dari biji kurma.

2. Mencari alternatif minuman kopi yang menyehatkan bagi tubuh.

3. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha mahasiswa.

E. PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM USAHA

1. Latar Belakang dan Motivasi Usaha

1.1 Latar Belakang

Produk kopi adalah suatu produk minuman yang mempunyai tingkat permintaan

tinggi di masyarakat. Akan tetapi kandungan kafein yang ada didalamnya sangat

tinggi. Keadaan seperti ini menyebabkan peluang usaha di bidang minuman terutama

kopi sangat besar. Kopi “DAFFEE” merupakan usaha yang mempunyai pangsa pasar

yang prospektif dan sangat menjanjikan. Selain kopi merupakan minuman yang laku

keras di pasaran, produk “DAFFEE” ini memiliki kelebihan yaitu berkhasiat

menyembuhkan beberapa penyakit atau sebagai obat herbal.

1.2 Motivasi Usaha

Motivasi dari calon tim pelaksana dan peran mahasiswa antara lain :

Mengembangkan jiwa usaha dan melatih kemandirian dengan membuka

usaha sendiri.

Mencari alternatif pengganti minuman yang sangat memasyarakat yang

notabene membahayakan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Mengaplikasikan pengetahuan dan pelajaran yang selama ini diperoleh, baik

dari bangku sekolah maupun kuliah.

2. Justifikasi Pemilihaan Obyek Usaha

Usaha kopi “DAFFEE” merupakan prospek usaha yang disesuaikan dengan

tingginya permintaan pasar akan konsumsi kopi. Investasi yang dibutuhkan untuk

usaha ini cukup kecil, karena bahan utamanya merupakan biji kurma kualitas

rendah, hal ini dikarenakan apabila semakin bagus kualitas kurma maka biji yang

dihasilkan akan semakin kecil.

3. Analisis Produk

4

Page 5: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

3.1 Jenis, Nama dan Karakteristik Produk

Jenis produk yang dihasilkan usaha ini hanya satu yaitu produk kopi

“DAFFEE”.

Nama produk kopi ini adalah “DAFFEE” (Dates Coffee).

Karakteristik produk ini adalah tinggi serat, bermanfaat bagi kesehatan, tidak

mengandung kafein, dan mempunyai aroma yang khas.

3.2 Keunggulan produk kopi “DAFFEE” dibanding kopi yang lain :

Memiliki kandungan

Protein 1.82-5.2 %

Lemak 6.8-9.32%

Serat 6.4-13.6%

Abu,Sterol&Estrone 0.89-1.57%

PolisakaridaLarut Alkali 0.89-1.57%

Minyak Kuning-hijau 6-8%

Lauric 8%

Myrictic 4%

Palmitc 25%

Stearic 10%

Lenoleic 10%

Oleic 45%

Memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah. Hal ini dikarenakan di

kota Solo dan sekitarnya banyak ditemukan usaha yang menggunakan buah

kurma sebagai bahan bakunya, seperti toko roti, toko oleh-oleh, dll.

Walupun kandungan mineral didalamnya sangat tinggi serta memiliki

berbagai macam khasiat apabila dibandingkan dengan kopi biasanya, harga

kopi biji kurma ini relatif terjangkau karena bahan baku yang digunakan

adalah kurma kualitas rendah.

4. Analisis Pasar

5

Page 6: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

4.1 Profil Konsumen

Kecenderungan konsumen khususnya anak muda yang tertarik akan segala

sesuatu yang segar dan unik, kaum pria yang umumnya gemar meminum

kopi, serta orang tua yang memperhatikan dan peduli akan kesehatan tubuh,

dengan tingkat ekonomi bervariasi.

Pola konsumsi kopi masyarakat pada umumnya tidak hanya diminum satu hari

sekali, akan tetapi dijadikan minuman wajib atau teman saat bersantai.

4.2 Potensi Pasar dan STP (Segmentasi. Target and Possitioning)

a. Potensi Pasar

Daerah Solo dan sekitarnya termasuk Boyolali, Sragen, Jogjakarta,

Klaten, dan Sekitarnya. Dimana daerah tersebut dekat dengan tempat

produksi dan belum banyak produk sejenis yang beredar diwilayah

tersebut.

Tingginya permintaan produk kopi dipasaran. Hal ini dikarenkan

sifatnya sebagai barang konsumsi yang mudah habis dan dapat

diminum kapan saja, sehingga memungkinkan munculnya varian-

varian baru dalam industri kopi.

b. STP ( Segmentasi. Target and Possitioning ) Produk.

Segmentasi Produk

Segmentasi produk “DAFFEE” dilakukan berdasarkan wilayah

geografis, yaitu wilayah Solo dan sekitarnya.

Targeting Produk

b 1. Catur wulan pertama

- 30% kedai kopi, pertokoan didaerah kampus UNS dan UMS.

- Pemasaran produk ke masyarakat melalui toko-toko di daerah

Pasar Kliwon Surakarta.

- Membangun brand kopi “DAFFE”

b 2. Catur wulan kedua

6

Page 7: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

- 45% kedai kopi dan toko-toko yang berada didaerah Surakarta,

Klaten, Jogjakarta dan sekitarnya.

- Mempertahankan dan meningkatkan target penjualan.

b 3. Catur wulan ketiga

- Persiapan membuat kedai kopi “DAFFEE” terutama didaerah

sekitar kampus.

- Persiapan peralatan untuk pengembangan usaha.

c. Positioning Produk

Menciptakan produk kopi tanpa kafein yang menyehatkan dengan harga

terjangkau.

4.3 Analisis Pesaing dan Peluang Pasar

a. Analisis Pesaing

Produk kopi “DAFFEE” merupakan salah satu inovasi baru didalam industri

minuman, sehingga belum banyak pesaing yang memasarkan produk sejenis di

wilayah Surakarta dan sekitarnya, sehingga hal tersebut akan memperbesar

prospek dari usaha ini.

b. Analisis Peluang Pasar

Besarnya potensi akan konsumsi kopi oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya

serta minimnya pesaing, merupakan suatu peluang besar untuk memasarkan

produk “DAFFEE”. Selain itu pemasaran yang dimulai dari daerah sekitar

kampus khususnya di kalangan anak muda diharapkan menjadikan brand produk

ini cepat menyebar.

5. Metode Pemasaran

5.1 Sistem Distribusi

Usaha poduk kopi “DAFFEE” menggunakan alur distribusi pendek yang intensif,

yaitu dari produsen ke pengecer kemudian konsumen akhir, dimana jumlah

pengecer yang dibutuhkan cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah target

penjualan. Oleh karena itu disini kami hendak menjalin kerjasama dengan

beberapa distributor didaerah Surakarta dan sekitarnya agar kami dapat lebih

7

Page 8: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

mudah untuk memasarkan produk kami melalui toko-toko dan supermarket-

supermarket yang ada disana.

5.2 Metode Promosi

- Media Sosial (Facebook, Tweeter, Blog, dll)

- Brosur untuk dibagi-dibagikan ke masyarakat.

- Spanduk (dipasang di tempat usaha dan tempat nongkrong kaum muda)

- Menggunakan personal selling yaitu dengan beberapa tenaga penjual yang telah

memenuhi kriteria, yang tersebar diberbagai daerah pemasaran.

6. Tahapan Produksi / Proses Produksi

6.1 Pasokan Bahan Baku

Kami mendapatkan bahan baku yang berupa biji kurma dari perusahaan-perusahaan

pengolah daging kurma melalui kerjasama.

6.2 Bahan Baku dan Peralatan yang Diperlukan

Bahan Baku :

- Biji Kurma

Peralatan :

- Kompor

- Alat penggorengan kopi

- Alat penggiling kopi

Pelengkap :

- Plastik berlabel

- Pengepres

Cara Pembuatan:

o Menyiapkan bahan baku

o Mencuci biji kurma

o Menyangrai biji kurma hingga berubah warna menjadi hitam

o Setelah dingin, biji kurma siap digiling hingga halus.

o Proses selanjutnya adalah pembungkusan produk kedalam plastik yang

sudah diberi label.

o Pengepakan dilanjutkan dengan proses pemasaran.

8

Page 9: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

7. Strategi Usaha yang Diterapkan

Adapun strategi yang ingin diterapkan menurut konsep Michael Porter, yaitu;

7.1 Differensiasi

Kami mencoba menghadirkan bisnis yang berbeda dengan bisnis-bisnis yang sudah ada,

tetapi mempunyai prospek yang bagus. Inovasi baru berupa kopi biji kurma ini masih

belum banyak pesaing apalagi dengan brand kopi “DAFFEE” yang unik diharapkan akan

menciptakan suasana baru dikalangan penikmat kopi.

7.2 Tempat

Pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena akan

berpengaruh terhadap biaya transportasi dan pengembangan usaha kedepannya. Lokasi

yang kami pilih adalah Kota Surakarta sebagai lokasi awalnya. Hal ini dikarenakan Kota

Surakarta merupakan tempat produksi dan sekaligus sebagai target pasar yang utama.

7.3 Strategi Produk dan Harga

a. Pada awalnya pemasaran produk ini dilakukan dengan sistem titipan berupa consigned

good. Jadi pemegang barang dagangan adalah perusahaan yang dititipi (consignee)

tetapi kepemilikan tetap berada pada perusahaan yang menitipkan (konsinyasi) sampai

barang tersebut dijual kepada konsumen.

b. Melayani pesanan melalui telepon.

c. Memberikan harga yang terjangkau bagi konsumen.

d. Memberikan diskon produk untuk pembelian dalam jumlah besar.

8. Analisis Manajemen dan Sumber Daya Manusia

8.1 Manajemen Studi Kelayakan

a. Pembentukan Tim Kerja

Usaha produksi kopi biji kurma ini masih berupa wacana dan belum diwujudkan.

Kami berharap usaha ini tidak hanya sekedar wacana saja, namun benar-benar

dapat kami wujudkan menjadi kenyataan. Kelak usaha ini akan kami jalankan

bersama-sama, sehingga kami akan membentuk suatu tim kerja. Dikarenakan

usaha ini baru dirintis maka semua pekerjaan akan kami lakukan sendiri dan

9

Page 10: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

belum mempekerjakan pegawai, sehingga tim tersebut hanya terdiri dari kami

bertiga.

b. Pembagian Kerja

Dalam memproduksi kopi biji kurma ini kami hanya membentuk satu tim kerja

sehingga tim tersebut akan bertindak sebagai tim pengarah sekaligus sebagai tim

pelaksana. Kami yang akan menciptakan ide-ide atau gagasan-gagasan baru dan

juga akan melaksanakan ide-ide atau gagasan-gagasan tersebut, sehingga semua

pekerjaan akan kami laksanakan sendiri.

Bagan Tim Kerja

c. Pembuatan Rencana Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan operasional nanti, kami membuat sebuah rencana

kerja (action plan). Pembuatan rencana kerja (action plan) ini kami lakukan

bersama-sama agar kami dapat mengemukakan ide-ide dan gagasan kami masing-

masing agar dapat saling melengkapi dan dapat menciptakan sebuah rencana kerja

(action plan) yang baik. Rencana kerja (action plan) yang kami buat meliputi:

1. Sistematika studi kelayakan

2. Penyediaan peralatan produksi

3. Pengumpulan bahan baku produksi

10

Tim Pengarah

Tim Leader

Sekretaris

Legal ProduksiMarketing Keuangan

Page 11: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

4. Proses produksi / pengolahan bahan baku

5. Pengepakkan hasil produksi

6. Pemasaran / promosi & pendistribusian hasil produksi

7. Penyusunan laporan

d. Penyusunan Anggaran

Agar usaha pembuatan kopi biji kurma ini berjalan sukses, maka diperlukan

penyusunan anggaran. Anggaran dalam hal ini adalah semua biaya / dana yang

dibutuhkan untuk melaksanakan segala kegiatan mulai dari proses produksi

hingga proses pemasaran. Kami telah menyusun anggaran yang dibutuhkan untuk

memproduksi kopi biji kurma ini dengan rincian sebagai berikut.

1. Tempat produksi.

2. Peralatan produksi, diantaranya kompor, alat penggorengan kopi, alat

penggiling kopi, dan mesin press.

3. Bahan baku dan bahan pembantu, yakni biji kurma, gas LPG untuk

menyangrai, dan plastik pembungkus serta label untuk mengemas bubuk

kopi.

4. Kendaraan operasional, yakni sepeda motor untuk mendistribusikan hasil

produksi.

5. Biaya pengiriman barang untuk distribusi ke luar kota.

6. Biaya listrik, telepon, internet, dan bahan bakar kendaraan yang digunakan

dalam kegiatan operasional maupun promosi.

7. Komputer, printer, dan kertas untuk menyusun laporan.

8. Biaya riset dan perolehan data, ide, serta gagasan.

e. Penyusunan Jadwal (Scheduling)

Agar seluruh kegiatan operasional kelak dapat berjalan dengan baik dan lancar,

maka perlu disusun sebuah jadwal agar mempermudah dalam melaksanakan

kegiatan operasional tersebut. Untuk itu, kami telah menyusun sebuah jadwal

yang diharapkan dapat membantu kami dalam menjalankan usaha pembuatan kopi

biji kurma ini.

11

Page 12: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

No

.

Kegiatan Pelaksana Biaya Target Waktu Realisasi

1 Sistematika studi

kelayakan

Semua

2 Penyediaan

peralatan produksi

Yoshia

3 Pengumpulan

bahan baku

produksi

Nurul

Yan

4 Proses produksi /

pengolahan bahan

baku

Yan

Nurul

5 Pengepakkan hasil

produksi

Yan

6 Pemasaran/promosi

& pendistribusian

hasil produksi

Nurul

Yoshia

7 Penyusunan

laporan

Yoshia

8.2 Manajemen Proyek

a. Identifikasi Kebutuhan Proyek

Dalam menjalankan usaha pembuatan kopi biji kurma ini diperlukan identifikasi

terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memulainya. Hal-hal yang kami

butuhkan dalam memulai usaha pembuatan kopi biji kurma ini antara lain:

perencanaan; pengadaan peralatan, bahan baku, dan bahan pembantu; kegiatan

operasional, promosi / pemasaran, dan pendistribusian; serta kegiatan administrasi

dan keuangan.

b. Bagan Organisasi

12

Page 13: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

Bagan organisasi disusun untuk mempermudah pembagian kerja dan

pertanggungjawaban kegiatan usaha. Disini kami mencoba membuat bagan

organisasi sederhana yang dibuat berdasarkan jadwal (scheduling) yang telah

kami susun sebelumnya agar lebih mudah untuk dipahami dan diterapkan.

No. Tugas

Nama

Nurul Yan Yoshia

1 Pengadaan Alat & Bahan X V X

2 Produksi V X V

3 Packing V X V

4 Promosi & Pemasaran X V V

5 Distribusi V V X

6 Pelayanan Pelanggan X V V

7 Transaksi V V X

8 Keuangan V V X

9 Inventory V X V

Keterangan Sifat

X Wajib

V Optional

c. Job Description

Untuk mencegah terjadinya pekerjaan yang overlapping, maka kami membuat job

description (uraian pekerjaan) dari seluruh pekerjaan yang hendak kami kerjakan

dalam bisnis pembuatan kopi biji kurma ini. Berikut ini merupakan job

description (uraian pekerjaan) yang telah kami buat.

1. Bagian “Pengadaan Alat & Bahan” bertugas untuk menyediakan peralatan,

bahan baku, dan bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses

pembuatan kopi.

2. Bagian “Produksi” bertugas untuk mengolah bahan baku yang berupa biji

kurma menjadi produk akhir yang berupa kopi.

13

Page 14: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

3. Bagian “Packing” bertugas untuk mengemas dan mengepak produk yang

telah jadi kedalam kemasan yang telah diberi label.

4. Bagian “Promosi & Pemasaran” bertugas untuk mempromosikan dan

memasarkan produk kepada konsumen agar tertarik untuk membeli.

5. Bagian “Distribusi” bertugas mendistribusikan produk ke toko-toko dan

mengirimkan produk yang telah dipesan oleh pelanggan.

6. Bagian “Pelayanan Pelanggan” bertugas untuk melayani pelanggan apabila

terjadi keluhan atau komplain serta saran dan masukan dari pelanggan

tentang produk yang dijual.

7. Bagian “Transaksi” bertugas untuk melakukan proses transaksi penagihan

atas penjualan produk kopi biji kurma ke toko-toko maupun kepada

pelanggan.

8. Bagian “Keuangan” bertugas untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi

dan menyusun laporan keuangan sederhana atas seluruh kegiatan usaha.

9. Bagian “Inventory” bertugas untuk memastikan dan memenuhi

ketersediaan barang dagangan sehingga stoknya tidak habis serta untuk

memelihara dan menjaga kualitas produk yang disimpan.

d. Jadwal dan Rencana Kerja

Agar terdapat acuan yang jelas dalam melaksanakan usaha produksi kopi biji

kurma ini, maka kami menggunakan jadwal dan rencana kerja yang telah dibuat

sebagai pedoman dalam melaksanakan usaha kami. Dengan begitu, diharapkan

agar apa yang akan kami lakukan dapat berjalan secara sistematis dan sesuai

dengan waktu, biaya, dan sumber daya yang telah kami tentukan.

9. Analisis Aspek Hukum dan Legalitas

9.1 Skala Usaha

Skala usaha adalah ukuran usaha yang diklasifikasikan menurut jumlah aset yang

dimiliki. Indonesia membagi skala usaha menjadi 4, yaitu: Usaha Mikro (aset usaha

maksimal Rp. 25 juta), Usaha Kecil (aset maksimal Rp. 200 juta), Usaha Menengah (aset

14

Page 15: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

usaha antara Rp. 200 – Rp 500 juta) dan Usaha Besar (aset usaha diatas Rp. 500 juta)

yang semuanya diluar tanah dan bangunan. Dilihat dari skala usaha, “DAFFEE” dapat

dikategorikan sebagai Usaha Mikro. Hal ini dikarenakan jumlah aset yang dimiliki

“DAFFEE” diperhitungkan sekitar Rp. 5 juta-8 juta (Dapat dilihat di Aspek Ekonomi).

9.2 Bentuk Usaha

Usaha “DAFFEE” disepakati sebagai Home Industry dimana modal usaha adalah

gabungan/patungan penyertaan dari pendiri usaha sebanyak 3 orang. Sehingga usaha ini

bisa dikatakan bukanlah usaha perseorangan, namun juga bukan Firma dikarenakan nama

usaha kami ini bukanlah nama bersama.

9.3 Perizinan dan Legalitas Usaha dan Produk

Pendiri menganalisis sekiranya ada beberapa proses legalitas dan perizinan yang harus

dipenuhi, yaitu:

SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

SIUP harus diurus di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surakarta. Proses

pembuatannya memakan waktu selama 5 hari. Adapun biaya yang harus dikeluarkan

untuk membuat SIUP adalah Rp. 650.000,-. Syarat yang harus dipenuhi antara lain:

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk

Mengisi formulir permohonan

Fotocopy NPWP apabila berbadan hukum

Pas Foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar

Fotokopi izin gangguan apabila wajib

Fotokopi akta pendirian bila berbadan hukum

Materai Rp. 6000 sebanyak 2 lembar

Map 3 buah

Sertifikasi Halal dari MUI

Sertifikasi ini adalah salah satu bentuk legalitas produk dikarenakan produk kami adalah

produk minuman serbuk. Biaya yang dibutuhkan dalam mengurus sertifikat ini adalah

Rp. 250.000 – Rp. 5.000.000 tergantung jenis produk yang akan diteliti. Untuk mengurus

sertifikasi halal, maka kami harus pergi ke LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan

15

Page 16: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia). Persyaratan yang ditentukan

adalah:

Persiapan sistem Jaminan halal

Pendaftaran/Penyerahan dokumen mencakup pembayaran dan pra audit

memorandum

Pemeriksaan dokumen kemudian diaudit (dengan catatan, pembayaran lunas)

Rapat auditor

Analisis lab (Jika dalam analisis Lab, sah dan tidak ada unsur haram lanjut ke tahap

selanjutnya)

Rapat komisi fatwa

Persyaratan semua terpenuhi

Penerbitan sertifikasi halal

Dalam mengisi formulir, maka harus melampirkan:

Spesifikasi dan sertifikat halal bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong serta

bagan alir proses.

Sertifikat halal atau Surat Keterangan halal dari MUI Daerah (produk lokal) atau

sertifikat halal dari Lembaga Islam yang telah diakui oleh MUI (produk impor) untuk

bahan yang berasal dari hewan dan turunannya.

Sistem jaminan halal yang diuraikan dalam panduan halal beserta prosedur baku

pelaksanaannya.

Pendaftaran Produk ke Dinas Kesehatan (PIRT)

PIRT adalah izin Pangan Industri Rumah Tangga yang diberikan oleh dinas kesehatan

pemerintah daerah sebagai jaminan bahwa usaha makanan/minuman yang kita jual telah

memenuhi standar keamanan makanan. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.

225.000,-. Adapun syarat yang harus dipenuhi antara lain:

Fotokopi Kartu Tanda Penduduk

Pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar

Surat Keterangan Domisili Usaha oleh pihak kecamatan

Surat Keterangan Puskesmas atau Dokter

Denah lokasi dan denah bangunan

16

Page 17: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

10. Analisis Aspek Keuangan

BIAYA MODAL INVESTASINo

. Keterangan Harga1 Mesin Penggiling (Maxindo) 2.400.0002 Wajar Sangrai 7.0003 Kompor Gas 250.0004 Mesin Pengemas 250.000

JUMLAH 2.907.000

BIAYA MODAL KERJANo

. Keterangan Harga1 Gas 3 kg 15.0002 Kemasan Plastik Full Foil (Rp 400 / 8x12 = 900 plastik/bulan) 360.0003 Biaya Cetak Kemasan (Rp 500/kemasan) 450.0004 Biaya Pembelian Bahan 1 Bulan (Rp 5.000 x 90kg) 450.000

JUMLAH 1.275.000

BIAYA START UPNo

. Keterangan Harga1 Sertifikat Halal 750.0002 SIUP 650.0003 Daftar ke Depkes 225.0004 Biaya Posting Domain 60.0005 Merek Dagang 600.000

JUMLAH 1.785.000

HARGA POKOK PENJUALAN [(450.000 : 900 bungkus) + 400 +500] 1.400HARGA JUAL 2.500

Keterangan :Pemasukan 1 hari (2000 x 30) 60.000Laba 1 hari 18.000Laba 1 bulan 540.000

PERHITUNGAN ARUS KAS SEDERHANA PER BULAN

No. Keterangan Jumlah1 Pemasukan 2.250.0002 Biaya Produksi 1.260.000

17

Page 18: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

3 Laba Kotor 990.0004 Depresiasi 362.5005 Laba Bersih 627.500

ARUS KAS BULAN INo

. Keterangan Jumlah1 Laba 627.5002 Depresiasi 362.5003 Kas dari Aktivitas Operasi 990.0004 Aktivitas Investasi 2.907.0005 Aktivitas Pendanaan 0

JUMLAH -1.917.000

ARUS KAS BULAN IINo

. Keterangan Jumlah1 Laba 627.5002 Depresiasi 362.500

JUMLAH 990.000

Payback Period

18

-5.967.000 -1.917.000 990.000 990.000 990.000

-5.967.000 -7.884.000 -6.894.000 -5.904.000 -4.914.000

990.000 990.000 990.000 990.000 990.000

-3.924.000 -2.934.000 -1.944.000 -954.000 36.000

1 2 3 4

5 6 7 8 9

Page 19: Skb 11 Kopi Kurma Daffee

8 bulan + (954.000 : 990.000) = 8,96

F. KESIMPULAN

Kopi “DAFFEE” merupakan usaha yang mempunyai pangsa pasar yang prospektif

dan sangat menjanjikan. Selain kopi merupakan minuman yang laku keras di pasaran,

produk “DAFFEE” ini memiliki kelebihan yaitu berkhasiat menyembuhkan beberapa

penyakit atau sebagai obat herbal. Apalagi kecenderungan konsumen khususnya anak

muda yang tertarik akan segala sesuatu yang segar dan unik, kaum pria yang umumnya

gemar meminum kopi, serta orang tua yang memperhatikan dan peduli akan kesehatan

tubuh, dengan tingkat ekonomi bervariasi.

Potensi pasar adalah daerah Solo dan sekitarnya termasuk Boyolali, Sragen,

Jogjakarta, Klaten, dan Sekitarnya. Dimana daerah tersebut dekat dengan tempat produksi

dan belum banyak produk sejenis yang beredar diwilayah tersebut. Usaha poduk kopi

“DAFFEE” menggunakan alur distribusi pendek yang intensif, yaitu dari produsen ke

pengecer kemudian konsumen akhir, dimana jumlah pengecer yang dibutuhkan cukup

banyak dan tersebar di berbagai daerah target penjualan.

Kami berharap usaha ini tidak hanya sekedar wacana saja, namun benar-benar dapat

kami wujudkan menjadi kenyataan. Kelak usaha ini akan kami jalankan bersama-sama,

sehingga kami akan membentuk suatu tim kerja. Dikarenakan usaha ini baru dirintis

maka semua pekerjaan akan kami lakukan sendiri dan belum mempekerjakan pegawai,

sehingga tim tersebut hanya terdiri dari kami bertiga.

Dilihat dari skala usaha, “DAFFEE” dapat dikategorikan sebagai Usaha Mikro. Hal ini

dikarenakan jumlah aset yang dimiliki “DAFFEE” diperhitungkan sekitar Rp. 5 juta-8

juta (Dapat dilihat di Aspek Ekonomi). Dan usaha ini cukup menjanjikan melihat pada

perhitungan perkiraan kami sebagai pendiri usaha dengan segala asumsi yang ada bahwa

dalam jangka waktu kurang lebih sembilan bulan, usaha ini bisa balik modal.

19