skala nyeri

2
PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan BPH berupa4 : Watchful Waiting Watchful waiting dilakukan pada penderita dengan keluhan ringan. Tindakan yang dilakukan adalah observasi saja tanpa pengobatan. Terapi Medikamentosa Pilihan terapi non-bedah adalah pengobatan dengan obat (medikamentosa). Terapi Bedah Konvensional Open simple prostatectomy Indikasi untuk melakukan tindakan ini adalah bila ukuran prostat terlalu besar, di atas 100g, atau bila disertai divertikulum atau batu buli-buli. Terapi Invasif Minimal 1. Transurethral resection of the prostate (TUR-P) Menghilangkan bagian adenomatosa dari prostat yang menimbulkan obstruksi dengan menggunakan resektoskop dan elektrokauter. 2. Transurethral incision of the prostate (TUIP) Dilakukan terhadap penderita dengan gejala sedang sampai berat dan dengan ukuran prostat kecil. Terapi laser Tekniknya antara lain Transurethral laser induced prostatectomy (TULIP) yang dilakukan dengan bantuan USG, Visual coagulative necrosis, Visual laser ablation of the prostate (VILAP), dan interstitial laser therapy. F. Terapi alat 1. Microwave hyperthermia Memanaskan jaringan adenoma melalui alat yang dimasukkan melalui uretra atau rektum sampai suhu 42-45oC sehingga diharapkan terjadi koagulasi. 2. Trans urethral needle ablation (TUNA) Alat yang dimasukkan melalui uretra yang apabila posisi sudah diatur, dapat mengeluarkan 2 jarum yang dapat menusuk adenoma dan mengalirkan panas, sehingga terjadi koagulasi sepanjang jarum yang menancap di jaringan prostat. 3. High intensity focused ultrasound (HIFU) Melalui probe yang ditempatkan di rektum yang memancarkan energi ultrasound dengan intensitas tinggi dan terfokus. 4. Intraurethral stent Adalah alat yang secara endoskopik ditempatkan di fosa prostatika untuk mempertahankan lumen uretra tetap terbuka. 5. Transurethral baloon dilatation Dilakukan dengan memasukkan kateter yang dapat mendilatasi fosa prostatika dan leher kandung kemih. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifikTingkat Kesadaran APRIL 30, 2010

Upload: kf-filcha-novirman

Post on 30-Jun-2015

631 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: skala nyeri

PENATALAKSANAANPenatalaksanaan BPH berupa4 :Watchful WaitingWatchful waiting dilakukan pada penderita dengan keluhan ringan. Tindakan yang dilakukan adalah observasi saja tanpa pengobatan.Terapi MedikamentosaPilihan terapi non-bedah adalah pengobatan dengan obat (medikamentosa).Terapi Bedah KonvensionalOpen simple prostatectomyIndikasi untuk melakukan tindakan ini adalah bila ukuran prostat terlalu besar, di atas 100g, atau bila disertai divertikulum atau batu buli-buli.Terapi Invasif Minimal1. Transurethral resection of the prostate (TUR-P)Menghilangkan bagian adenomatosa dari prostat yang menimbulkan obstruksi dengan menggunakan resektoskop dan elektrokauter.2. Transurethral incision of the prostate (TUIP)Dilakukan terhadap penderita dengan gejala sedang sampai berat dan dengan ukuran prostat kecil.Terapi laserTekniknya antara lain Transurethral laser induced prostatectomy (TULIP) yang dilakukan dengan bantuan USG, Visual coagulative necrosis, Visual laser ablation of the prostate (VILAP), dan interstitial laser therapy.F. Terapi alat1. Microwave hyperthermiaMemanaskan jaringan adenoma melalui alat yang dimasukkan melalui uretra atau rektum sampai suhu 42-45oC sehingga diharapkan terjadi koagulasi.2. Trans urethral needle ablation (TUNA)Alat yang dimasukkan melalui uretra yang apabila posisi sudah diatur, dapat mengeluarkan 2 jarum yang dapat menusuk adenoma dan mengalirkan panas, sehingga terjadi koagulasi sepanjang jarum yang menancap di jaringan prostat.3. High intensity focused ultrasound (HIFU)Melalui probe yang ditempatkan di rektum yang memancarkan energi ultrasound dengan intensitas tinggi dan terfokus.4. Intraurethral stentAdalah alat yang secara endoskopik ditempatkan di fosa prostatika untuk mempertahankan lumen uretra tetap terbuka.5. Transurethral baloon dilatationDilakukan dengan memasukkan kateter yang dapat mendilatasi fosa prostatika dan leher kandung kemih. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara

spesifikTingkat KesadaranAPRIL 30, 2010tags: apatis, delirium, koma, komposmentis, letargie, semi koma,somnolen, sopor, stupor

oleh panmedical

Page 2: skala nyeri

Komposmentis. Sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun

lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.

Apatis. Pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.

Delirium. Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur-

bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh, gelisah, kacau, disorientasi, dan

meronta-ronta

Somnolen (letargie). Keadaan mengantuk yang masih dapat pulih bila

dirangsang, tapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur kembali.

Sopor (Stupor). Keadaan mengantuk yang dalam. Bisa dibangunkan dengan

rangsang kuat (rangsang nyeri), tapi pasien tidak bangun sempurna dan tidak

dapat memberikan jawabab verbal dengan baik.

Semi Koma. Penurunan kesadaran yang tidak memberikan respon terhadap

rangsang verbal, dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tapi reflex (kornea,

pupil) masih baik. Respon nyeri tidak adekuat.

Koma. Penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan

tidak daa respon terhadap rangsang nyeri.

Skala wajah untuk nyeri