sk. sentral linen .docx

13
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO NOMOR : TENTANG PELAYANAN SENTRALISASI LINEN DI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO DIREKTUR UTAMA RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO Menimbang : 1. Bahwa RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo salah satu rumah sakit kelas A yang melaksanakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian. 2. Bahwa dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta mencegah infeksi nosokomial di rumah sakit perlu penanganan linen dengan baik. 3. Bahwa dalam pengelolaan linen di rumah sakit membutuhkan sistem sentralisasi linen sebagai acuan kerja untuk meningkatkan mutu pelayanan linen di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 4. Bahwa sistem sentralisasi linen diberlakukan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Mengingat : 1. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undan Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Undang Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 986/Menkes/Per/XI/ 1992 tentang Penyehatan Lingkungan Rumah sakit. 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/ 2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah 1

Upload: dara-vinson

Post on 18-Jan-2016

125 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SK. SENTRAL LINEN .docx

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

NOMOR : TENTANG

PELAYANAN SENTRALISASI LINEN DI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

DIREKTUR UTAMA RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Menimbang : 1. Bahwa RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo salah satu rumah sakit kelas A yang melaksanakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian.

2. Bahwa dalam rangka menunjang peningkatan mutu pelayanan kesehatan serta mencegah infeksi nosokomial di rumah sakit perlu penanganan linen dengan baik.

3. Bahwa dalam pengelolaan linen di rumah sakit membutuhkan sistem sentralisasi linen sebagai acuan kerja untuk meningkatkan mutu pelayanan linen di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

4. Bahwa sistem sentralisasi linen diberlakukan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Mengingat :

Memperhatikan :

1. Undang Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undan Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Undang Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 986/Menkes/Per/XI/ 1992 tentang Penyehatan Lingkungan Rumah sakit.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/ 2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor ......./Menkes/Per/..../ tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP ................

8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 139/Menkes/SK/II/ 2006 tentang Perbaikan Lampiran Keputusan Menteri RI es/SK/X/2005 tentang Pengangkatan Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

Keputusan Rapat Pimpinan RSUP .............

1

Page 2: SK. SENTRAL LINEN .docx

MEMUTUSKAN ;

Menetapkan :

Kesatu :

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUP............TENTANG PELAYANAN SENTRALISASI LINEN DI RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

Memberlakukan Pelayanan Sentralisasi Linen RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dengan ketentuan sebagai berikut :

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1PENGERTIAN

1. Unit Pelayanan Laundry adalah salah satu unit penunjang bisnis di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan pengelolaan linen, serta melaksanakan kegiatan pelayanan cuci, setrika, linen orang sakit dan linen rumah tangga rumah sakit, serta menyelenggarakan kegiatan pengendalian mutu laundry dan pengendalian infeksi nosokomial.

2. Pelayanan Sentralisasi Linen adalah terpusatnya semua kegiatan pengelolaan linen pada satu titik sehingga semua kegiatan linen berawal dan berakhir ditempat yang sama mulai dari perencanaan, pengusulan, pengadaan, penerimaan, pemberian identitas, distribusi ke unit-unit terkait yang membutuhkan, pemanfaatan linen oleh unit-unit terkait, pencucian, pemeliharaan, pengawasan dan evaluasi.

3. Linen adalah seluruh produk tekstil yang berada di rumah sakit yang meliputi linen di ruang perawatan, rawat jalan maupun linen untuk ruang operasi.

4. Kewaspadaan universal rumah sakit adalah suatu prinsip dimana darah, semua jenis cairan tubuh, sekreta, kulit yang tidak utuh, dan selaput lendir pasien DIANGGAP sebagai sumber potensial untuk penularan infeksi HIV maupun infeksi lainnya.

5. Peralatan adalah peralatan yang dipergunakan untuk proses kegiatan laundry yaitu : mesin cuci, mesin pengering, mesin penyetrika, mesin penyetrika press, mesin jahit.

6. Pendistribusian adalah pencatatan linen yang keluar dengan mempergunakan sistem FIFO yaitu linen yang tersimpan sebelumnya di penyimpanan (lemari/rak) harus dilkeluarkan, sedangkan yang selesai dicuci disiapkan untuk yang berikutnya.

2

Page 3: SK. SENTRAL LINEN .docx

7. Pengelolaan pencucian linen adalah pencucian linen kotor yang dikirim dari Departemen/Bagian/Instalasi/Unit Kerja yang akan dilakukan pencucian baik yang infeksius maupun non infeksius dengan tujuan menghilangkan noda (bersih) awet (tidak cepat rapuh) namun memenuhi persyaratan sehat (bebas dari microorganisme phatogen).

Pasal 2TUJUAN PELAYANAN SENTRALISASI LINEN

1. Tujuan Umum : untuk meningkatkan mutu pelayanan linen di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus :

a. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di rumah sakit.

b. Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen berumah sakit, kering, rapi, utuh dan siap pakai.

c. Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang.

d. Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung dan lingkungan dari terpapar dari bahaya potensial.

e. Untuk menjamin ketersediaan linen di setiap unit kerja di rumah sakit.

Pasal 3RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan sentralisasi linen adalah:1. Perencanaan linen2. Pengelolaan pencucian linen3. Pengawasan dan evaluasi

BAB IIPENGORGANISASIAN

Pasal 4

1. Kegiatan pengelolaan sistem sentralisasi linen dikelola oleh Unit Pelayanan Laundry yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelayanan Laundry.

2. Kepala Unit Pelayanan Laundry bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum dan Operasional.

3. Dalam melaksanakan kegiatan Kepala Unit Pelayanan Laundry dibantu oleh :a Kepala Sub. Unit Operasional b Kepala Sub. Unit Administrasi

3

Page 4: SK. SENTRAL LINEN .docx

Pasal 5KETENAGAAN

1. Kualifikasi tenaga sesuai kebutuhan dan kompetensi di Unit Pelayanan Laundry.2. Jumlah tenaga sesuai dengan pola ketenagaan serta standar tenaga.3. Standar tenaga berdasarkan perhitungan beban kerja di Unit Pelayanan Laundry.

Pasal 6PERALATAN

1. Peralatan dikelompokkan menjadi :a. Peralatan inventaris rumah sakit (mesin).b. Peralatan inventaris rumah tangga rumah sakit (linen, peralatan kantor).

2. Peralatan yang harus ada untuk proses kegiatan operasional laundry yang terdiri dari :a. Mesin Cuci/Washing Machine b. Mesin Pengering/Drying Tublerc. Mesin Penyetrika/Flatwork Ironerd. Mesin Penyetrika Pres/Fresser Ironere. Mesin Jahit/Sewing Machinef. Timbangan g. Lemari penyimpanan linenh. Trolly linen (kotor – bersih dibedakan)

BAB IIIPENGELOLAAN LINEN

Pasal 7PERENCANAAN LINEN

1. Perencanaan linen untuk kepentingan rumah sakit diusulkan oleh Unit Pelayanan Laundry sebagai rekapitulasi usulan kebutuhan linen dari setiap Departemen/Bagian/Instalasi/Unit Kerja.

2. Perencanaan linen berdasarkan kebutuhan mengacu pada standarisasi linen di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

3. Perencanaan yang dibuat oleh unit laundry adalah :

a. Linen untuk kepentingan unit di rumah sakitb. Bahan chemicalc. Peralatan/mesin

4

Page 5: SK. SENTRAL LINEN .docx

Pasal 8PENGADAAN LINEN

1. Pengadaan linen rawat inap, rawat jalan serta linen operasi, linen keperawatan, linen rumah tangga rumah sakit dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang Milik Negara yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama dan Unit Layanan Pengadaan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

2. Pengadaan linen berdasarkan perencanaan yang dibuat oeh Departemen/Bagian/Instalasi/Unit Kerja yang kemudian di rekapitulasi usulan dari unit oleh Unit Pelayanan Laundry sebagai sentral linen rumah sakit.

3. Untuk pengadaan yang sifatnya emergency dapat dilakukan oleh Unit Pelayanan

Laundry dengan menggunakan Uang Muka Kerja.

Pasal 9PENDISTRIBUSIAN

1. Pendistribusian dengan mempergunakan sistem FIFO yaitu linen yang tersimpan sebelumnya di penyimpanan (lemari/rak) harus dilkeluarkan, sedangkan yang selesai dicuci disiapkan untuk yang berikutnya.

2. Jumlah linen yang di distrubusikan berdasarkan jumlah linen kotor yang dikirim.

3. Pendistribusian linen dengan menggunakan formulir penerimaan linen. 4. Waktu pendistribusian pada saat unit mengirimkan sejumlah linen kotor.

Pasal 10PENYIMPANAN LINEN

1. Penyimpanan linen dapat dilakukan di :a. Unit Pelayanan Laundry sebagai sentralisasi linen.b. Unit kerja untuk perumah sakitedian linen emergency.

2. Syarat penyimpanan linen : a. Penyimpanan linen untuk melindungi linen dari kontaminasi ulang baik dari

bahaya seperti mikroorganisme juga untuk mengontrol posisi linen tetap stabil.b. Penyimpanan linen pada lemari yang tertutup, semua permukaan lemari

dalam keadaan bersih dan kering dengan suhu ruangan 22-27 C.c. Penyusunan linen sesuai dengan jenis linen.d. Persediaan linen di ruang rawat minimal 3 pastok.

5

Page 6: SK. SENTRAL LINEN .docx

Pasal 11PENGAWASAN

1. Pengawasan pada tahap perencanaan dilakukan oleh Kepala Unit dengan cara melakukan verifikasi serta merekap usulan dari unit kerja; kemudian membuat usulan perencanaan kebutuhan linen rumah sakit.

2. Pengawasan pengelolaan linen dilakukan secara berjenjang mulai dari proses penerimaan linen kotor sampai pendistribuasian linen bersih.

3. Pengawasan dilakukan disetiap kegiatan oleh petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut.

Pasal 12PEMAKAIAN BAHAN KIMIA

1. Pemakaian bahan kimia (chemical) disesuaikan dengan persyaratan bahan kimia untuk linen rumah sakit.

2. Persyaratan bahan kimia (chemical) adalah harus ramah lingkungan, sesuai dosis dan cara pemakaian yang ditetapkan oleh pabrikan.

3. Sifat bahan kimia yang dibutuhkan : a. Emulsifier (Menghilangkan lemak) b. Alkali (Menghancurkan kotoran) c. Detergent (Mengangkat kotoran)d. Chlorine bleach (Menghilangkan noda darah) e. Oxygen bleach (Mencerah warna) f. Netralizir (Menetralkan sisa detergent) g. Softener (Pelembut linen) h. Desinfectan (Sanitasi & Penghilang bau linen operasi)

Pasal 13PEMUSNAHAN

1. Pemusnahan linen rumah sakit dilakukan oleh Panitia Pemusnahan yang ditunjuk dan diberi tugas oleh Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.

2. Waktu pemusnahan dilaksanakan seuai jadwal yang disusun oleh Panitia Pemusnahan.

3. Persyaratan linen yang dimusnahkan apabila dinilai sudah tidak layak pakai.

BAB IVPENGELOLAAN PENCUCIAN LINEN

Pasal 14PENERIMAAN LINEN KOTOR

1. Penerimaan linen kotor yang dikirim dari Departemen/Bagian/Instalasi/Unit Kerja diterima oleh petugas penerimaan linen.

2. Linen ditimbang, kemudian dilakukan pemilahan, perhitungan dan pencatatan.3. Linen dipisahkan antara linen kotor non infeksius dan linen kotor infeksius.

6

Page 7: SK. SENTRAL LINEN .docx

4. Linen kotor infeksius tidak dilakukan pemilahan tetapi langsung dilakukan pencucian awal dengan cara perendaman sebelum linen tersebut dilakukan pencucian selanjutnya.

Pasal 15PENCUCIAN

1. Pelaksanaan pencucian linen dengan menggunakan mesin cuci dan bahan kimia (chemical).

2. Pencucian untuk linen infeksius dilakukan di ruang khusus pencucian linen infeksius.

3. Pemakaian mesin cuci harus memperhatikan kapasitas mesin, waktu, suhu serta bahan kimia (chemical) yang dipakai serta kebutuhan air.

4. Pencucian linen berwarna dengan linen putih dipisahkan.

Pasal 16PENGERINGAN

1. Proses pengeringan linen dilaksanakan setelah proses pencucian dinyatakan selesai.

2. Alat yang dipergunakan untuk proses pengeringan adalah mesin pengering. 3. Waktu pengeringan sesuai jenis linen.

Pasal 17PENYETERIKAAN DAN PELIPATAN

1. Proses penyeterikaan dengan menggunakan mesin setrika/rool press dan mesin press.

2. Cara penyeterikaan sesuai jenis linen.3. Pelipatan sesuai jenis dan bentuk linen.4. Linen yang sudah dilipat dimasukkan kedalam trolley linen /lemari linen.

BAB VEVALUASI

Pasal 18KUANTITAS DAN KUALITAS LINEN

1. Evaluasi terhadap kualitas hasil pencucian dilakukan oleh penaggung jawab pengendalian mutu.

2. Hasil evaluasi kulitas linen adalah linen bersih, tidak bernoda, tidak berbau, warna cemerlang, pelipatan rapih, layak pakai, tidak ada sobek dan bebas kuman.

7

Page 8: SK. SENTRAL LINEN .docx

3. Evaluasi terdahap kuantitas linen :a. Pengeluaran linen dengan jumlah linen yang diterima harus sama.b. Evaluasi dilakukan setiap hari dan dilakukan stock opname pada akhir bulan.

Pasal 19BAKU MUTU

1. Baku mutu terdiri atas baku mutu air dan mutu linen serta mutu udara.2. Pemeriksaan baku mutu air dilakukan secara periodik yang direncanakan oleh

Unit Sanitasi dan Lingkungan.3. Hasil pemeriksaan baku mutu sebagai dasar evaluasi serta untuk dilakukan

perbaikan bila diperlukan.

BAB VIPENCATATAN PELAPORAN

Pasal 20PENCATATAN

1. Pencatatana. Pencatatan harian terhadap kegiatan pencucian linen.b. Pencatatan bulanan terhadap data cucian, inventaris rumah tangga rumah

sakit, realisasi anggaran.

2. Hal-hal yang harus dicatat meliputi :a. Data pencucian linen.b. Data inventaris barang hasil pakai.

3. Petugas pencatatan adalah petugas administrasi.

Pasal 21PELAPORAN

1. Pelaporan rutin :a. Pelaporan data cucian.b. Pelaporan realisasi anggaran.c. Pelaporan inventaris kebutuhan barang habis pakai, linen.

2. Pelaporan Insidentil dibuat apabila dalam pengelolaan linen rumah sakit ada hal-hal yang tidak terprediksi sebelumnya.

3. Pelaporan pengelolaan linen rumah sakit dilakukan setiap bulan, triwulan dan tahunan yang dilaporkan kepada Direktur Umum & Operasional dengan tembusan kepada Direktur Medik dan Keperawatan, Direktur Keuangan, Bagian Anggaran, Bagian Perencanaan dan Unit Kerja terkait.

8

Page 9: SK. SENTRAL LINEN .docx

BAB VIIPENUTUP

Pasal 22

1. Sistem sentralisasi linen di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo agar dilaksanakan penuh tanggung jawab oleh seluruh unit kerja terkait.

2. Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya surat keputusan ini

menjadi beban anggaran rumah sakit

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan apabila terdapat kekeliruan dalam menerbitkan surat keputusan ini akan dilakukan revisi / perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JakartaTanggal : -----------------------------------------------Direktur Utama

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K)NIP. : 1955072719801011001

Tembusan Yth :1. Para Direktur 2. Kepala Satuan Pemeriksa Intern3. Kepala Departemen Medik/UPT/Bidang/Instalasi/Unit Kerja4. Arsip

9