siti koirunika k2313067 optika-cahaya

3

Click here to load reader

Upload: siti-khoirunika

Post on 12-Jul-2015

102 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siti koirunika k2313067 optika-cahaya

PR FILSAFAT DAN SEJARAH SAINS

MISKONSEPSI

“OPTIKA – CAHAYA”

DI SUSUN OLEH :

SITI KHOIRUNIKA (K2313067)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Siti koirunika k2313067 optika-cahaya

OPTIKA – CAHAYA

Miskonsepsi merupakan konsepsi siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi secara ilmiah.

Miskonsepsi pembelajaran fisika masih banyak dialami oleh kalangan siswa SMP dan SMA.

Seperti dalam bidang optika, banyak siswa yang salah pengertian mengenai Hukum Refleksi

Cahaya kedua, bahkan saya sendiri dulu juga seperti mereka. Sebagian dari siswa banyak

berpikir bahwa kesamaan antara sudut datang dan sudut refleksi hanya terjadi pada cermin datar.

Padahal hukum tersebut juga berlaku pada cermin lengkung.

Mereka menganggap bahwa cahaya hanya dapat dipantulkan dari permukaan cermin

yang halus (rata), adapun sebaliknya dengan permukaan kasar cahaya tidak dapat dipantulkan.

Selain itu, masih ada beberapa siswa yang mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan

cahaya (V.D. Berg). Dua kesalahan yang diungkapkan, yaitu :

1. Tentang perjalan cahaya, beberapa siswa menyatakan bahwa lilin yang tidak terang tidak

memancarkan cahaya pada siang hari, hanya pada malam hari. Cahaya yang lebih terang

akan berjalan lebih cepat, dan hambatan seperti lensa, filter dan kaca memperlambat perjalanan

cahaya itu.

2. Cahaya yang merambat mengenai benda yang transparan akan diteruskan tanpa

mengalami perubahan arah. Padahal meski melalui benda transparan tetap saja

mengalami perubahan arah, ada pembiasan oleh benda tersebut.

Beberapa siswa SMP dan SMA mempunyai miskonsepsi akan terjadinya pembiasan pada lensa.

Menurut mereka, sinar datang pada lensa cembung atau cekung, tidak dibiaskan pada permukaan lensa,

tetapi pada tengah lensa. Dengan kata lain, permukaan lensa dan ketebalan lensa tidak mempengaruhi

proses pembiasan cahaya(lihat gambar di bawah ini).

Page 3: Siti koirunika k2313067 optika-cahaya

Gambar seperti ini banyak sekali dijelaskan di buku-buku fisika, padahal gambar yang seperti ini

salah. Karena cahaya itu dibelokkan dan dibiaskan justru pada permukaan lensa di mana ada perbedaan

indeks bias dari dua medium, yaitu udara dan kaca, atau kaca dan udara.

Miskonsepsi lain dalam bidang optika yang sering dijumpai adalah bahwa kita melihat

sebuah benda bila kita memancarkan sinar cahaya dari mata ke benda itu. Miskonsepsi yang lain

bahwa kita dapat melihat bayangan sekujur tubuh kita dalam cermin yang kecilyang kecil

asalkan kita berdiri cukup jauh dari cermin itu. Tentu saja semua tidak benar, karena ada ukuran

minimum agar badan kita tampak seluruhnya dalam cermin. Miskonsepsi yang lazim dalam

optika adalah bahwa bila kita mjenatap langit yang bertabur bintang dari bumi pada suatu

malam, kita melihat bintang-bintang itu berkedip-kedip, sedangkan planet-planet tidak berkedip-

kedip. Alas an yang mendukung miskonsepsi ini adalah karena bintang-bintang memancarkan

cahaya sendiri, sedangkan planet hanya sebagai pemantul memang benar, tetapi di langit malam

planet juga berkedip-kedip. Kedip-kedipan itu disebabkan oleh berubahnya rapat udara dalam

atmosfer bumi. Lapisan atmosfer yang bergejolak ini menyimpangkan garis pandang kita. Planet

merupakan obyek yang kelihatan lebih besar sebab letaknya lebih dekat. Itulah sebabnya

mengapa kedipan kedipan planet kurang nyata dibandingkan dengan bintang.

Sumber :

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/miskonsepsi-dalam-pembelajaran-fisika.html

http://arsyadriyadi.blogspot.com/2011/10/miskonsepsi-dan-perubahan-konsep.html

http://fisikane.blogspot.com/2010/04/miskosepsi-gelombang-dan-optik.html