siswa pun jadi presiden direktur....pdf

4
Kompas Print Berlangganan Pasang Iklan ePaper Tentang Kami Kompas.com Kompas TV PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN Siswa Pun Jadi Presiden Direktur... Oleh ESTER LINCE NAPITUPULU Cetak | 15 Maret 2015 341 dibaca 0 komentar Murid SMA/SMK menjadi presiden direktur yang mengelola sebuah perusahaan penghasil produk yang diminati pasar dan tak lupa melaksanakan program tanggung jawab sosial? Mengapa tidak? Lewat program perusahaan siswa alias student company, banyak remaja Indonesia telah mengalami suka-duka menjadi seorang presiden direktur sebuah perusahaan terbuka. Pendidikan kewirausahaan untuk merangsang minat anak-anak muda Indonesia menjadi pengusaha, terutama murid kelas X SMA/SMK, tak cukup hanya berupa teori. Namun, perlu sampai memberikan pengalaman kepada siswa cara mendirikan perusahaan sesungguhnya. Salah satu gagasan agar murid mendapat pengalaman itu ialah dengan program perusahaan siswa (student company/SC). Program itu dikembangkan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Prestasi Junior merupakan afiliasi organisasi yang bergerak di bidang pendidikan bisnis dan ekonomi Junior Achievement (JA) Worldwide yang berpusat di Boston, Amerika Serikat. Vira Alverina, siswi kelas X IPS SMAN 66 Jakarta, misalnya, menjabat Presiden Direktur Batakarta SC, perusahaan yang memproduksi kaus bertemakan mainan tradisional. Vira yang berminat menjadi pengusaha ini menjalankan perannya sebagai pemimpin tertinggi perusahaan. Tugasnya, membuat semua bagian, mulai dari produksi, keuangan, pemasaran, hingga sumber daya manusia, bisa bekerja sama dengan baik. Menurut Vira, ketika memutuskan untuk menjual sebuah produk, semua anggota Batakarta SC terlibat untuk mencari ide yang terbaik. Akhirnya, kaus yang di bagian depan bertuliskan MAE NAN dipilih. Uniknya, di tiap huruf dibentuk dari susunan nama-nama permainan tradisional yang ada di Jakarta, seperti egrang, gundu, atau dam das 12 batu. SAINS > PENDIDIKAN > SISWA PUN JADI PRESIDEN DIREKTUR... Utama Politik Ekonomi Olahraga Sains Internasional Regional Opini Gaya Hidup Galeri KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Murid sejumlah sekolah menengah kejuruan di Jakarta menata produk yang dihasilkan para murid saat berlangsung peluncuran program kewirausahaan remaja di Jakarta, Rabu (11/3). Program tersebut menumbuhkan generasi muda yang mandiri, cerdas, dan kreatif.

Upload: nita-pramana-s

Post on 14-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • Kompas Print Berlangganan Pasang Iklan ePaper Tentang Kami

    Kompas.com Kompas TV

    PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

    Siswa Pun Jadi PresidenDirektur...Oleh ESTER LINCE NAPITUPULU

    Cetak | 15 Maret 2015 341 dibaca 0 komentar

    Murid SMA/SMK menjadi presiden direktur yang mengelola sebuahperusahaan penghasil produk yang diminati pasar dan tak lupamelaksanakan program tanggung jawab sosial? Mengapa tidak?Lewat program perusahaan siswa alias student company, banyakremaja Indonesia telah mengalami suka-duka menjadi seorangpresiden direktur sebuah perusahaan terbuka.

    Pendidikan kewirausahaan untukmerangsang minat anak-anak mudaIndonesia menjadi pengusaha, terutamamurid kelas X SMA/SMK, tak cukup hanyaberupa teori. Namun, perlu sampaimemberikan pengalaman kepada siswacara mendirikan perusahaansesungguhnya.

    Salah satu gagasan agar murid mendapatpengalaman itu ialah dengan programperusahaan siswa (student company/SC).Program itu dikembangkan Prestasi JuniorIndonesia (PJI). Prestasi Junior merupakanafiliasi organisasi yang bergerak di bidangpendidikan bisnis dan ekonomi JuniorAchievement (JA) Worldwide yangberpusat di Boston, Amerika Serikat.

    Vira Alverina, siswi kelas X IPS SMAN 66Jakarta, misalnya, menjabat PresidenDirektur Batakarta SC, perusahaan yang

    memproduksi kaus bertemakan mainan tradisional. Vira yang berminatmenjadi pengusaha ini menjalankan perannya sebagai pemimpin tertinggiperusahaan. Tugasnya, membuat semua bagian, mulai dari produksi,keuangan, pemasaran, hingga sumber daya manusia, bisa bekerja samadengan baik.

    Menurut Vira, ketika memutuskan untuk menjual sebuah produk, semuaanggota Batakarta SC terlibat untuk mencari ide yang terbaik. Akhirnya, kausyang di bagian depan bertuliskan MAE NAN dipilih. Uniknya, di tiap hurufdibentuk dari susunan nama-nama permainan tradisional yang ada di Jakarta,seperti egrang, gundu, atau dam das 12 batu.

    SAINS > PENDIDIKAN > SISWA PUN JADI PRESIDEN DIREKTUR...

    Utama Politik Ekonomi Olahraga Sains Internasional Regional Opini Gaya Hidup Galeri

    KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

    Murid sejumlah sekolah menengah kejuruan diJakarta menata produk yang dihasilkan para muridsaat berlangsung peluncuran programkewirausahaan remaja di Jakarta, Rabu (11/3).Program tersebut menumbuhkan generasi mudayang mandiri, cerdas, dan kreatif.

    NitaHighlight

    NitaHighlight

    NitaHighlight

    NitaHighlight

    NitaHighlight

  • Yang memproduksi kaus sablonan banyak. Tetapi, peluang tetap ada denganmencari keunikan. Karena kami mau ikut melestarikan permainan tradisional,muncullah ide menuliskan berbagai jenis mainan tradisional yang mungkintidak dikenal banyak anak muda sekarang di kaus, ujar Vira.

    Hitung-hitungan bisnis pun dilakukan Vira dan timnya. Mereka menjual sahamkepada publik sebanyak 75 lembar yang dijual Rp 22.000 per lembar. Denganmodal inilah, Vira dan timnya menjalankan ide bisnis.

    Di sekolah lain, M Kahfi, siswa kelas X Akuntansi, menjabat sebagai PresidenDirektur Garda Infinity milik siswa SMKN 6 Jakarta. Perusahaan siswa inimemproduksi sepatu yang dapat diubah menjadi sandal.

    Jakarta, kan, sering banjir. Kalau di jalan pas kejebak banjir, siswa ataukaryawan yang pakai produk kami bisa melepasnya menjadi sandal anti air.Lalu, saat di sekolah atau kantor, bisa memasang bagian atasnya untuk diubahmenjadi sepatu yang tetap kering, ujar Kahfi.

    Menurut Kahfi, untuk menjadi pengusaha ternyata tidaklah mudah. Sampaisaat ini timnya masih terus uji coba untuk mencari bahan yang terbaik, yangcocok dengan kebutuhan konsumen.

    Di tengah pematangan produk, Kahfi dan tim sudah merencanakan peluncuranproduk dengan memanfaatkan hari bebas kendaraan atau car free day diJakarta. Semua tim bakal turun untuk mempromosikan sepatu Double S danmenerima pesanan.

    Memberi pilihan karier

    Siswa SMK teknik yang berpikir ketika lulus mencari peluang kerja sebagaiteknisi juga tetap bisa dibekali dengan kewirausahaan. Febrian RN, siswa kelasX teknik gambar bangunan yang juga Presiden Direktur Kingdom Of BionicSMKN 26 Jakarta, mengatakan, kolaborasi siswa program komputer jaringan,permesinan, dan gambar bangunan di sekolahnya menghasilkan alat penahantelepon seluler saat sedang diisi baterainya. Alat ini dibuat denganmemanfaatkan tempat sampo plastik yang sudah jadi sampah.

    Program pendidikan kewirausahaan membuat kami terbuka untuk berani jadiwirausaha. Kami bukan hanya berinovasi mengembangkan produk yang bisadigantung di meja kantor. Tetapi, kami juga punya program untuk bisamenyadarkan masyarakat agar bisa memilah sampah organik dan anorganik,kata Febrian.

    Kesempatan sekitar lima bulan untuk mengembangkan perusahaan di sekolahmembuat siswa belajar banyak hal. Mereka diajar untuk bisa memikirkan ide-ide kreatif dengan menangkap peluang yang ada di sekitar.

    Para siswa juga belajar untuk bekerja sama di dalam tim. Mereka haruspresentasi dan meyakinkan publik untuk bisa melihat potensi bisnisperusahaan, hingga terlibat dalam pemasaran dengan menciptakan cara-carayang kreatif atau memanfaatkan internet.

    Vira mengatakan, dirinya belajar banyak menjadi seorang pemimpin. Dia jaditertantang untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif yang membuat timnyasemangat untuk membesarkan perusahaan.

    Menurut Vira, timnya akan memanfaatkan pendapatan dari perusahaan siswauntuk tiga hal, yakni 70 persen untuk menggelar kegiatan, 20 persen untukdana tanggung jawab sosial perusahaan, serta 10 persen untuk investor.Kegiatan yang sudah disiapkan adalah lomba permainan tradisional bagi anak-anak SD. Pemenangnya akan diajak ke Kampung Betawi.

    Adapun program tanggung jawab sosial perusahaan yang disepakati adalahmengunjungi anak-anak penderita kanker di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.Mereka akan mengajak anak-anak ini memainkan permainan tradisional yang

    NitaHighlight

    NitaHighlight

    NitaHighlight

    NitaHighlight

  • Kirim

    arum shukmawati

    Tulis Komentar...

    tertera di kaus MAE NAN.

    Kesempatan mendapatkan pendidikan kewirausahaan sejak remaja inimembuat siswa juga mengenal pilihan karier pada masa depan yang tidakkalah menjanjikan. Kahfi yang tadinya berpikir sekadar menjadi karyawan dibursa efek Jakarta, kini mulai memikirkan untuk mendirikan usaha sendiri.

    Pengusaha muda

    Ketika anggota Dewan PJI Sarwono Kusumaatmaja menanyakan akan menjadiapa para presiden direktur SC 15 tahun ke depan, Kahfi dengan lugasmenjawab, Saya membayangkan sedang duduk di kursi perusahaan sayasambil sibuk menandatangani perjanjian bisnis dengan perusahaan darinegara-negara lain.

    Menurut Sarwono, menciptakan pengusaha dari kalangan generasi mudamenjadi bagian menyambut bonus demografi bagi Indonesia. Pendidikankewirausahaan bukan sekadar memberikan kompetensi menjadi pengusaha,tetapi juga menyiapkan generasi muda yang percaya diri untuk menciptakanproduk atau pekerjaan, memupuk kemampuan bekerja sama, bersaing, danbisa dipercaya.

    Pendidikan kewirausahaan yang dijalankan bukan pengetahuan yangdihafalkan, tetapi memberikan pengalaman kepada siswa untuk jadipengusaha dengan membuat perusahaan sendiri. Dengan cara ini, siswa lebihberani untuk menjadi wirausahawan, ujar Sarwono.

    Communication and Development Executive PJI Robert Gardiner mengatakan,dalam program itu ada dua tahap, yakni, pertama, tahap materi di kelas yangdisebut program JA Be Entrepreneurial. Itu merupakan program materi tentangkewirausahaan dan bisnis yang disampaikan di kelas oleh guru dan relawandari perusahaan yang bermitra dengan PJI untuk mendukung programpendidikan kewirausahaan di sekolah.

    Selanjutnya, pada tahap praktik, siswa diminta membuka perusahaan siswayang dinamakan program JA SA. Ini merupakan program ekstrakurikuler yangbertujuan memberikan pengalaman langsung pada siswa tentang operasiperusahaan dengan membuat sebuah usaha mikro di sekolah.

    Dalam pelaksanaan program, para siswa memperoleh pelatihan dankesempatan untuk menjalankan sebuah usaha. Kegiatan ini sangatkomprehensif dan sesuai dengan kondisi riil, seperti pendirian perusahaanterbuka, penentuan posisi dan tanggung jawab jajaran direksi, perencanaandan pelaksanaan strategi bisnis, hingga tata penjualan saham/atau penutupanusaha. Pada penghujung program, perusahaan siswa ini akan dilombakansecara regional, nasional, hingga internasional. Saat itu, akan terlihatperusahaan siswa yang bertumbuh.

    Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Maret 2015, di halaman 9 dengan judul "Siswa PunJadi Presiden Direktur...".

    Bagikan 0 Tweet 2

    KOMENTAR

    2Bagikan

  • Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantorpusat di Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas MediaNusantara yang merupakan bagian dari kelompok usahaKompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh PK. Ojong(almarhum) dan Jakob Oetama sejak 28 Juni 1965.

    Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompasdikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, danmendalam.

    KRITIK & SARAN NEWSLETTER

    REDAKSI

    Gedung Kompas GramediaJalan Palmerah Selatan 26-28Jakarta 10270 Indonesia

    021 - 534 7710/20/30, 530 2200

    IKLAN

    Gedung Kompas GramediaJalan Palmerah Selatan 15Jakarta 10270 Indonesia

    021 - 5367 9909, 5367 9599

    [email protected]

    TENTANG KAMI

    Profil PerusahaanTonggak Sejarah

    PRODUK

    KOMPAS Kioskprint.kompas.comKOMPAS ePaper

    IKLAN

    Tarif Iklan RegulerTarif Iklan KlasikaInfo Klasika

    Tanya Jawab Hubungi Kami Media Sosial

    Kembali ke Atas

    Copyright 2013 - 2015 Kompas. All rights reserved.