sistematika proposal kualitatif

27

Click here to load reader

Upload: ghofuralsumpyuhi

Post on 07-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI RISET KUALITATIFSISTEMATIKA PENYUSUNAN DAN PENULISAN PENELITIAN KUALITATIFDisusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Riset KualitatifDosen Pengajar : Rizky Fitriyasari, S.Kep.,Ns.M.Kep

OLEH:

Irmawan Andri Nugroho

NIM. 131414153028

Diana Rachmania

NIM. 131414153029

Bambang Sri Mulyono

NIM. 131414153030

Elyk Dwi Mumpuningtias

NIM. 131414153031

Fahruddin Kurdi

NIM. 131414153032PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

SISTEMATIKA PENYUSUNAN DAN PENULISAN PENELITIAN KUALITATIFA. SUBSTANSI LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan usulan penelitian untuk penelitian yang tidak membangun pernyataan/kerangka hipotetikal. Hal yang penting diperhatikan peneliti, terutama peneliti pemula (peneliti mahasiswa), bahwa substansi atau isi laporan penelitian pada studi kualitatif sebenarnya bukan hanya menuliskan kelanjutan dari penulisan isi proposal yang sudah ddituliskan sebelumnya (bab pendahuluan, telaah literature, dan bab metode penelitian) yang kemudian dilanjutkan dengan penulisan substansi laporan penelitiannya dengan hanya menambahkan bab hasil dan analisis penelitian, bab diskusi dan pembahasan, dan baba kesimpulan, saran, dan implikasi, ttanpa memeriksa kembali bab-bab sebelumnya (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).

Pada laporan kualitatif, peneliti perlu mengadakan perluassan dan pendalaman telaah literature pada bab telaah literature sesuai dengan data yang ditemukan (proses induktif). Selanjutnya, pada bab metode penelitian, sesuai dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat fleksibel dalam cara pengambilan datanya, pada b ab metode penelitian, peneliti perlu menuliskan secara keseluruhan berbagai peristiwa atau kejadian-kejadian yang dialaminya, termasuk menuliskan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk memperoleh data penelitiannya. Selanjutnya, penulisan substansi laporan pada bab hasil dan analisis juga perlu memperhatikan metodologi yang digunakan. Penulisan berbagai isi kutipan verbal dari para partisipan juga perlu menjadi perhatian peneliti, terutama berkenaan dengan bahasa-bahasa yang digunakan para partisipan (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).B. STRUKTUR FORMAT PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KUALITATIF

Bentuk format penulisan laporan penelitina kualitatif secara umum tidak berbeda dengan format penulisan laporan penelitian kuantitatif. Format penulisan laporan pada umumnya terdiri dari penulisan judul, nama peneliti, abstrak, bab pendahuluan, bab telaah literature, bab metode penelitian, bab hasil dan analisis penelitian, dan bab diskusi, implikasi, dan rekomendasi hasil penelitian serta diakhiri dengan penulisan daftar referensi yang digunakan. Secara umum, berikut uraian penjelasan dalam menuliskan laporan penelitian yang perlu menjadi perhatian peneliti dalam melaporkan hasil penelitian kualitatif (Silverman, 2011; Creswell, 2013 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014):1. Judul PenelitianJudul penelitian berisi pernyataan yang secara spesifik mencerminkan isi penelitian yang akan dilakukan (mencerminkan konsep dari gejala/fenomena yang diteliti) (Mendiknas, 2011)Judul penelitian perlu dibuat menarik perhatian pembaca (eye catching the readers attention). Judul penelitian ini sangat penting terutama jika ini merupakan proyek mahasiswa seperti disertassi atau tesis karena judul merupakan kontak pertama ddan segera dengan pembaca sehingga berdampak pada penilaian mereka, apakan akan membaca terus atau tidak (Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Judul penelitian dapat berupa cerminan permasalahan, deskripsi keadaan, judul yang mencerminkan saran (Sugiyono, 2014)Berikutnya saran yang baik untuk sebuah judul penelitian (Belcher, 2009). Judul dibuat dalam kalimat yang padat tetapi innformatif, bersifat saat ini (present) dan dalam bentuk frasa, bukan kalimat utuh. Penulisan judul sebaiknya juga sudah mengandung ide, tujuan atau hasil dari penelitian yang dilakukan. Bila memungkinkan dalam judul sudah mengandung argumentasi. Argument adalah wacana yang dimaksudkan untuk mengajak pembaca untuk menghilangkan keraguan dengan memahami bukti ilmiah yang disajikan dalam penelitian. Selain itu judul perlu terdiri dari kata-kata yang dapat dditelusuri sebagai kata kunci (searchable keywords) dan dalam bentuk kata kerja (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).Yang perlu dihindari dalam sebuah judul adalah judul yang luas seperti halnya judul sebuah buku, misalnyatradisi dan Penyebaran AIDS di Malawi akan lebih baik menjadi Praktik Tradisional yang Berisiko terhadap Penyebaran HIV/AIDS di Kalangan Perempuan Hamil di Distrik Blantyre, Malawi. Selanjutnya , judul juga tidak boleh mengandung istilah yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu saja. Saran ini sangan perlu diperhatikan karena sering kali peneliti terjebak memberi judul dengan menggunakan istilah yang hanya dipahami oleh sesame peneliti.Judul sebaiknya juga tidak menggunakan banyak kata dan pada umumnya dibatasi pada 12-18 kata (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).2. Penulisan Abstrak

Penulisan abstrak menggambarkan rangkuman singkat hasil penelitian. Isi atau substansi suatu abstrak penelitian pada umumnya menjelaskan ringkasan tentang masalah penelitian, alasan meneliti masalah tersebut dan kemanfaatannya untuk diteliti, metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian, hasil utama penelitian, dan implikasi hasil penelitian untuk peenelitian berikutnya (Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Abstrak pada umumnya ditulis dalam satu halaman diketik satu spasi (Sugiyono, 2014)Penulisan abstrak merupakan bagian akhir dalam membuat laporan penelitian. Akan muncul pertama setelah judul. Abstrak ini memberi pembaca gambaran yang jelas dari keseluruhan studi dengan 100-300 kata tergantung ukuran dan jenis penelitiannya.Bentuk abstrak ada yang berupa satu paragraph (tidak berstruktur) dan ada yang mengandung subjudul (berstruktur). Abstrak ditulis deengan kalimat yang sudah lalu (past tenses). Berikut hal yang harus dihindari dalam menulis abstrak yang baik: hanya menuliskan topic penelitian bukan menjelaskan penelitian tersebut untuk apa; menulis abstrak seperti membuat rencana misalnya denga menggunakan kalimat studi ini mencari.. tatau kami harap dapat dibuktikan; hanya membuat rentetan data tanpa argument atau konklusi; memassukkan catatan kaki. Sitasi atau kutipan; dan menuliskan singkatan atau symbol yang tidak umum diketahui (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).3. Daftar IsiBerisi tentang isi yang ada pada laporan penelitian (Sugiyono, 2014). Sistematika isi daftar isi laporan terdapat pada lampiran.

4. Daftar Tabel Berisi tentang rincian nama-nama tabel yang ada dalam laporan penelitian. Pada umumnya judul diletakkan di atas tabel, dan ditulis dengan huruf besar (Sugiyono, 2014)

5. Daftar Gambar

Berisi tentang rincian nama-nama gambar yang ada pada laporan penelitian. Pada umumnya nama gambar diletakkan di bawah gambar dan ditulis dengan huruf kecil (Sugiyono, 2014)6. Pendahuluan

Topik yang dilaporkan pada bagian ini meliputi pertanyaan autobiografi tentang pengalaman peneliti terhadap fenomena yang diteliti, kejadian atau peristiwa yang menggambarkan rasa ingin tahu peneliti tentang topic yang diteliti, implikasi social dari relevasi fenomena yang diteliti, pengetahuan baru yang dihasilkan dan kontribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan dari fenomena yang diteliti. Perlu diingat bahwa pendahuluan yang baik adalah yang sudah mengandung kalimat argumentasi dan penjabaran bagaimana hasil penelitian dan langkah yang dilakukan selama penelitian secara singkat (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).7. Latar BelakangBagian latar belakang memuat tentang alur pikir peneliti tentang alasan mengapa bagian masalah itu penting dan perlu diteliti, biasa juga berdasarkan fenomena-fenomena atau peristiwa-peristiwa masa lampau yang empiris dan sedang terjadi serta yang bakal terjadi yang berhubungan dengan masalah pada objek penelitian, yang dinilai menampakkan adanya penyimpangan yang memerlukan peneliti untuk menganalisis masalah supaya diadakan penelitian, latar belakang masalah bisa diperoleh dari literature-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti buku-buku, surat kabar, jurnal-jurnal penelitian baik yang berbentuk tulusan maupun didapat dari media internet. Melalui analisis masalah peneliti dapat member fokus, ruang lingkup atau batas-batas maslah yang akan diteliti. Bagian ini menjelaskan apa yang mendorong peneliti menjalangkan kajian yang berdasrkan pengalaman, isu-isu yang hangat dibicarakan dan bacaan penulis atau hasil penelitian-penelitian lepas (Iskandar, 2010). Pada bagian latar belakang pemabaca perl menhgetahui berbagai alas an mengapa penelitian ini dilakukan dan bagaimana kemanfaatan atau kepentingan secara luas untuk kesejahteraan manusia (Burnard, 2004 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014).8. Telaah Literatur Awal atau Gambaran Literatur

Pada bagian ini, peneliti melaporkan hasil telaah berbagai literature yang releven dengan fenomena penelitiannya. Berbeda dengan penelitian kuantItatif, penulisan telaah literature pada laporan penelitian kualitatif tidak memiliki aturan yang baku, dan sangat tergantung pada gaya penulisan setiap peneliti (Santoto & Royanto, 2009 dalam Afiyanti dan Racmawati, 2014). Akan tetapi, topik yang perlu dituliskan peneliti dari satu telaah literature secara umum meliputi latar belakang dan metode studi yang ditelaah dan tema atau kategori yang dihasilkan dari studi tersebut.Secara umum penulisan telaah literature pada laporan penelitian kualitatif meneruskan berbagai literature yang beasal dari aspek telaah teoritis dan aspek telaah empiris (Afiyanti, 2005 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Kedua aspek tersebut dituliskan untuk menggambarkan berbagai kajian dan is yang terkait dengan fenomena yang diteliti. Pada asspek telaah teoritis, peneliti perlu membahas berbagai konsep dan teori yang melandasi fenomena yang diteliti, sementara pada aspek telaah empiris, peneliti perlu membahas kritis hasil penelitian sebelumnya baik yang berasal dari hasil penelitian kuantitaif maupun kualitatif. Perlu ditekankan bahwa laporan penelitian inni tidak perlu melaporkan setiap studi yang sudah diketahuinya dan dikritisi satu persatu, tetapi hanyya studi yang sangat terkait, baik studi yang klasik maupun yang terbaru dan pebdekatan prosedur apa yang digunakan. Selanjutnya, perlu dibuat kesimpulan atau rangkuman telaah literature, baik dalam bentuk bagan atau tulisan berupa ringkassan telaah literature.Di akhir bagian ini pembaca harus sudah yakin dan tidak ada lagi keraguan bahwa bentuk penelitian kualitatif yang digunakan peneliti adalah bentu yang paling tepat untuk menjawab semua masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).9. Fokus PenelitianDalam penelitian kualitatif fokus penelitian identik dengan batasan masalah kegunaannya adalah supaya penelitian lebih terfokus kepada masalah penelitian, agar pelaksanaan penelitian tidak melebar. Adapaun focus penelitian kualitatif adalah berdasarkan grand tour (penelitian pendahuluan) pengamatan lapangan, kajian literature yang berhubungan dengan setting lapangan (Iskandar, 2010).10. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah memunculkan masalah, maka perlu dirumuskan secara spesifik, rumusan masalah merupakan uraian dari maslah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan diatas.rumusan masalah adalah jawaban atas pertayaan apa msalahnya? rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dengan kalimat pertayaan atau peryataan. Bagian ini akan menjelaskan urutan fenomena-fenomena yang berkaitan dengan masalah penelitian sehingga peneliti dapat menyatakan maslah penelitian dengan jelas. Untuk bias memunculkan maslah itu pengting diteliti, seorang peneliti perlu mengadakan studi pustaka, pengalaman langsung dengan objek yang diteliti, observasi sebagai kajian awal (Iskandar, 2010).

Masalah penelitian kualitatif dapat bersifat tentative, yang artinya dapat dikembangkan ketika penelitian dilapangan.Dengan demikian masalah penelitian dapat dirumuskan dan masalah penelitian dapat disesuaikan dengan masalah di lapangan (Iskandar, 2010).11. TujuanTujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertayaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan penelitian dengan penelitian yang dilakukan.Bukan tujuan penulisan skripsi, tesis dan disertasi.Tujuan penelitian bersifat ilmiah (Iskandar, 2010).12. ManfaatApabila penelitian dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan penelitian , dan rumusannya dapat dijawab secara ilmiah. Maka manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainnya tujuan penelitian.Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua sisi, yaitu secara teoritis/ keguanaan terhadap pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan, dan secara praktis hasil penelitian dapat manfaat dan berkonstribusi dalam mengatasi masalah yan ada pada objek yang diteliti (Iskandar, 2010).

13. Acuan Teori/Kajian PustakaPenelitian tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki basis teoritis yang jelas. Kajian pustaka merupakan hal yang tidak bisa terlewatkan dalam penelitian. Walaupun penelitian kualitatif dasar teoritis yang kuat tidak dimutlakkan. Namun, mengadakan pegamatan terhadap data atau yag dihimpun pada bagian sumber pustaka juga dibutuhkan dengan maksud supaya peneliti tidak melakukan pekerjaan sia-sia atau dituduh menciplak hasil penelitian (Iskandar, 2010).14. Deskripsi Lokasi Penelitian ???15. Metode PenelitianPada bagian ini, peneliti wajib menuliskan secara garis besar metodee penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah penelitiannya disertai berbagai alas an peneliti memilih ketepatan metode penelitian ini digunakan untuk kebutuhan penelitiannya. Jika peneliti menggunakan suatu pendeekatan khusus, peneliti perlu menuliskan deskripsi tentang tahapan-tahapan metode tersebuut.

Bagian yang dituliskan pda metode adalah rancangan penelitian termasuk sipapa yang menjadi partisipan atau sampel penelitian, cara menemui partisipan, jumlah partisipan yang berpartisipasi sampai tercapai saturasi data, dan cara prosedur dalam menyiapkan studi yang telah dilakukan, termasuk prosedur dan cara pengambilan sampel dan jenis sampel yang digunakan (orang, lokasi budayyam, system, program, atau organisasi). Tahap pengumpulan data wajib diuraikan secara rinci oleh peneliti, meliputi cara yang digunakan (wawancara, observasi, dokumentasi atau kombinasi ketiga cara tersebut) termasuk jika terdapat perubahan-perubahan yang terjadi selama pengambiilan data.

Selanjutnya, peneliti juga menjelaskan dengan seksama tentang cara atau metode siapa/apa yang digunakan untuk menganalisis data penelitiannya, kemudian cara mengorganisasikan dan mensintesis data yang dihasilkan. Pada bab ini, peneliti juga wajib menuliskan cara-cara peneliti memperoleh keabsahan data penelitiannya tersebut.

Pada bagian ini juga memuat tentang pertimbangan etik penelitian. Harus dinyatakan dengan jelas bagaimana cara pendekatan terhadap partisipan dan bagaimana peneliti memperoleh ijin dari gate keeper, yaitu orang yang berada dala posisi mempunyai wewnang untuk memberikan akses tempat penelitian (manajer, komite etik dan sebagainya). Jika melibatkan pasien, konsultannya seperti dokter atau peawatnya yang bertanggungjawab juga harus dimintai ijin. Yang terakhir, peneliti perlu menjelaskan bagaiman apenerapan prinsip etik penelitian dan bagaimana peneliti memenuhi hak-hak partisipan (Afiyanti dan Rachmawati, 2014).1) Pendekatan Penelitian

Menjelaskan pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah aspek yang sangat pengting dalam suatu peneliti, pendekatan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian akan mendukung kebudahan bagi penelitian dalam mengjalangkan proses penelitian yang akan dijalangkan. Adapun pendekatan penelitian yang sering digunakan bias berbentuk pendekatan kualitatif atau pendekatan kuantatif, sesuai dengan metode penelitian yang sesuai dengan masalah penelitian

2) Latar, Entri, dan Kehadiran Peneliti

a. Latar Penelitian

Peneliti melakukan pengamatan awal untuk mamahami situasi, mempelajari keadaan dan latar subjek penelitian pada lokasi peelitian. Pemilihan subjek peneliti akan di kemukakan secukupnya tentang pengenalan lapangan untuk menilai keadaan sosial, lokasi dan keadaan geografis, informasi demografi dari pelaku-pelaku keadaan sosial (kelompo, strata dan seterusnya), keadaan ekonomi, kondisi lingkungan sosial budaya lingkungan lokasi penelitian.

b. Entri, Proses masuknya peneliti ke dalam setting social

Di dalam proses masuknya peneliti ke dalam setting sosial dilakukan semenjak peneliti melakukan observasi peran-serta melalui grand tour atau melakukan pengamatan lapangan awal dan ini dilakukan hanya sebatas mwlihat sebatas permasalahn secara umum dan meluas pada latar penelitian ini, yang terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin penelitian secar resmi kepada pimpinan lembaga tempat penelitian dengan membangun dan menjalin hubungan rapport dengan subjek/informan penelitian.Selanjutnya setelah terbitnya surat izin penelitian dari pimpinan tempat penelitian.peneliti akan memasuki setting sosial yang mana peneliti melakukan pengamatan lapangan secara terfokus-rinci melalui mini tour.

c. Kehadiran PenelitiKehadiran peneliti bertujuan menciptakan hubungan rapport yang baik dengan subjek penelitian, di sini peneliti secara terbuka atau terang-terangan bertindak melalui pengamatan partisipatif, yakni pengamatan di mana peneliti terlibat langsung dalam kegiatan subjek.

3) Subjek Penelitian (Informan Penelitian)

Sumber informan adalah para informan yang berkompeten dan mempunyai relevansi dengan penelitian yang dijalangkan.Tekik penunjukan informan menggunakan teknik bola salju.

4) Instrumen Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama yang terjun ke lapangan langsung dalam mengumpulkan data di lapangan, seorang peneliti harus mampu menggali mengenali peristiwa-peristiwa yang terjadi melalui subjek dan setting sosial secara kontinu.

5) Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi.

6) Teknik analisis dataMelakukan analisis merupakan kajian untuk mengenali struktur suatu fenomena.Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaan terhadap fenomena-fenomena secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut sera hubungan keterkaitan diantara unsure pembentukan fenomena tersebut serta hubungan keterkaitan di antara unsure pembentukan fenomena.Menurut Gay (1987:211) analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lainnya. Analis data meliputi :

(1) Reduksi data

(2) Display/ penyajian data, dan

(3) Mengambil kesimpulan lalu diverifikasi

7) Keabsahan DataDalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan dilakukan. Uji keabsahan data meliputi kredibiitas data (validitas internal), uji depenabilitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas (validitas eksternal/ generalisasi), dan uji komfirmabilitas (obyektivitas).

16. Jadwal Penelitian17. Temuan Penelitian atau Hasil Penelitian

Pada bagian ini, hasil penelitian ditampilkan sesuai dengan desain penelitian yang digunakan. Komponen yang dituliskan peneliti pada bab hasil penelitian meliputi gambaran karakteristik partisipan sesuai dengan jumlah partisipan yang berpartisipasi sampai tercapai saturasi data dan hasil analisis data penelitian. Hasil analisis data disesuaikan dengan metodologi penelitian yang digunakan. Pada studi fenomenologi, peneliti wajib menuliskan hasil analisis tema-tema yang dihasilkan disertai contoh kutipan para partisipannya (Van Manen, 2007 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Pada studi grunded theory peneliti wajib menuliskan skema teoritis teori atau konsep yang dihasilkan yang berasal dari analisis open, axial, dan selective coding disertai dengan menuliskan referensi dari berbagai literature untuk mendukung teori atau konsep baru yang dihasilkan (Charmaz, 2006 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Selanjutnya pada studi etnografi, peneliti wajib melaporkan tema naratif sebagai hasil penelitiannya (Emerson, Fretz, dan Shaw, 1995 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014). Pada studi kasus hasil penelitian dilaporkan berdasar jenis dari kasus yang diteliti dengan berbagai alternative struktur dasar baik linier maupun non linier (Yin, 2009 dalam Afiyanti dan Rachmawati, 2014).)Berkaitan dengan penulisan kutipan pernyataan para partisipan, peneliti harus berhati-hati terutama dalam menjabarkan perasaan dan makna partisipan.Yang benar-benar berkaitanlah yang perlu dijadikan contoh. Peneliti juga harus selalu memperhatikan apakah identitas partisipan sudah disamarkan, misalnya dengan penamaan urutan partisipan (partisipan 1, 2,/p1, p2) atau dengan nama samaran. Pastikan juga semua nama yang disebut dalam pernyataan partisipan sudah disamarkan. 18. PembahasanPada bagian ini, peneliti menuliskan ringkasan studi yang telah dilakukan dan bernagai pernyataan peneliti yang menjelaskan hasil yang ditemukan pada studi ini memiliki perbedaan dengan hasil studi-studi lainnya.Peneliti mendiskusikan berbagai hasil temuannya kemudian membandingkan persamaan dan perbedaannya dengan hasil-hasil yang ditemuan dengan peneliti-peneliiti sebelumnuuya disertai dengan berbagai argumentasi peneliti berkenaan persamaan atau perbedaan hasi temuannya dengan hasil temuan peneliti lainnya. Selain itu, peneliti juga perlu membahas berbagai konsep atau teori yang terkait dengan hasil penelitiannya untuk melengkapi pembahasan dan interpretasi hasil penelitiannya. Secara khusus, pada studi grounded theory, peneliti wajib mendiskusikan hubungan teori atau konsep yang dihasilakn dengan teori atau konsep yang telah ada dan bergabagai implikasi teori yang dihasilkan untuk praktik dan penelitian berikutnya. Selanjutnya, untuk semua desain kualitatif, pada bab ini, peneliti menuliskan juga keterbatasan dari penelitian yang dilakukan dan impilkasi temuan penelitian pada praktik keperawatan.

- Profil responden penelitian

- Hasil penelitian

Penjabaran hasil penelitian yang dirumuskan secara sistematis

19. Penutup (Simpulan dan Rekomendasi)Penulisan simpulan pada laporan penelitian kulaitatif wajib mencerminkan hasil temuan penelitian dan pembahasannya. Hal ini disebabkan karena penelitian kualitatif mengikuti proses analisis induktif. Simpulan harus secara langsung berkaitan dengan hasil studi dan tidak ada hal baru atau referensi di sini. Bagian ini menelusuri apa yang sudah dipelajari dalam hubungannya dengan tujuan penelitian dan ide teoretis dan proporsi yang muncul dari penelitian.Selanjutnya, pada rekomendasi hasil penelitian, peneliti wajib menuliskan keberlanjutan hasil penelitian yang akan dilakukan selanjutnya, termasuk signifikansi hasil penelitian untuk perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawatan wajib diuraikan peneliti secara eksplisit. Rekomendasi dapat juga mengacu pada keterbatasan penelitian yang telah diuraikan di pembahasan.20. Daftar PustakaPenulisan daftar pustaka pada laporan penelitian mengikuti aturan khusus cara penulisan. Hasil penting yang perlu diperhatikan peneliti adalah bahwa penulisan daftar pustakan wajib ditulis secara konsisten sejak dari menulis sitasi dalam makalah hingga penulisan daftar. Acuan penulisan daftar pustaka yang umum digunakan pada bidang ilmu keperawatan adalah mengikuti aturan APA Manual of Publication.21. LampiranLampiran laporan penelitian berisi daftar informasi partisipan (dengan nama samaran) mencakup usia, pengalaman kerja, tempat kerja, pendidikan terakhir atau hal-hal yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Pedoman wawancara dan contoh transkrip wawancara dapat juga dilampirkan. Hal lain yang bisa dilampirkan antara lain korespondensi proses administrasi terhadap tempat penelitian atau partisipan, copy surat keterangan ijin penelitian dari komite etik, contoh lembar persetujuan penelitian (informed cconsent) dan biodata peneliti. Apa saja isi lampiran ini biasanya tergantung pada aturan dari institusi yang membawahi penelitian yang dilakukan.Lampiran harus diletakkan di bagian akhir setelah daftar pustaka karena ini bukan merupakan bagian dari makalah. Isi lampiran sebaiknya diurutkan berdasarkan kronologisnya, misalnya surat kepada partisipan diletakkan sebelum contoh transkrip wawancara. Urutan kronologis ini akan membantu pembaca memahami proses yang telah dilakukan peneliti.DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti dan Rachmawati. 2014. Metodologi Penelitian Kulitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Iskandar. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).Jakarta : Gaung Persada Press

Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Padjajaran. 2011. Panduan Penyusunan & Penulisan Tesis dan Disertsi. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV AlfabetaLampiran Sistematika Penulisan Penelitian KualitatifHALAMAN JUDUL

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Telaah Literatur Awal

C. Fokus Penelitian

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan penelitian

F. Manfaat penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB IIIPROSEDUR PENELITIAN

A. MetodePendekatan Penelitian

Latar, entri & kehadiran penelitiB. Sumber data & Teknik Pengumpulan dataC. Instrumen Penelitian

D. Teknik Analisa Data

E. Keabsahan Data / Pengujian Kredibilitas Data

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Surat Ijin Penelitian

Lembar Persetujuan Penelitian

Pedoman Wawancara dan observasi

Transkrip Wawancara

Dokumentasi Hasil Penelitian

Peta Lokasi Penelitian

Riwayat Hidup Peneliti