sistem skletal.docx

27
 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisahmisahkan  atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti  mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai  badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi  atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut dan untuk  mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu  mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Makanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar  pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan,   perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan.  Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis karena kita mempunyai perasaan, fikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Sistem skelet (tulang kerangka).  Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsur sistem penegak dan  penggerak. Tulang manusia dihubungkan dengan yang lain melalui sambungan tulang atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang meruapakan sitem lokomotif pasif, yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot. Karakteristik Tulang Kerangka 1. Tulang Panjang Pada bagian tengah tulang panjang terdapat diafise dan ujungnya disebut epifise. Ujung tulang dilapisi oleh tulang rawan yang memudahkan gerakan sendi rawan disebut rawan sendi (articulasio). Permukaan luar tulang dibungkus oleh selaput tulang (periostinum) yang mempunyai sifat menyerupai jaringan ikat. Jika tulang dibelah memanjang pada bagian tengah diafise terdapat lubang yang menyerupai pipa. Dinding bagian dalam pipa dilapisi oleh substansi bahan rapat atau padat, sedangkan pada bagian ujung tulang substansi semakin menipis. Bagian

Upload: irma-sri-astuti

Post on 31-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 1/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisahmisahkan  

atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti 

mengurai dan memotong. Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara

mengurai  badan melalui potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh

satu dengan yang lainnya sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi  

atau pekerjaan dari tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut dan untuk  

mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu  

mengetahui struktur dan fungsi tiap alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat

dalam kehidupan sehari-hari. Makanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar 

 pengendalian  kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari

minum dan makan,  perasaan dingin membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. 

Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis karena kita mempunyai perasaan, fikiran, 

dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian kehidupan yang otomatis

memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Sistem skelet (tulang kerangka). 

Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsur sistem penegak dan

 penggerak. Tulang manusia dihubungkan dengan yang lain melalui sambungan tulang

atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang meruapakan sitem lokomotif pasif,

yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot.

Karakteristik Tulang Kerangka

1.  Tulang Panjang

Pada bagian tengah tulang panjang terdapat diafise dan ujungnya disebut

epifise. Ujung tulang dilapisi oleh tulang rawan yang memudahkan gerakan sendi

rawan disebut rawan sendi (articulasio). Permukaan luar tulang dibungkus oleh

selaput tulang (periostinum) yang mempunyai sifat menyerupai jaringan ikat.

Jika tulang dibelah memanjang pada bagian tengah diafise terdapat lubang

yang menyerupai pipa. Dinding bagian dalam pipa dilapisi oleh substansi bahan rapat

atau padat, sedangkan pada bagian ujung tulang substansi semakin menipis. Bagian

Page 2: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 2/27

Page 3: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 3/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 2

epifise dari tulang ini terdapat banyak lubang-lubang kecil yang menyerupai bunga

karang (spongiosa).

2.  Tulang Atap Kepala

Tulang atap kepala terdiri atas dua lapisan, yaitu substansi compacta tubula

eksternal (lapisan luar) dan substansi compacta tubula interna (lapisan dalam).

Diantara kedua lapisan ini terdapat substansi spongiosa. Lubang bagian dalam diafise

terdapat ruang yang disebut cavum medula yang berisi sumsum tulang kuning

(medula oseum plava) dan pada lubang substansi spongiosa terdapat sumsum tulang

merah (medula osseum rubra). Permukaan dalam substansi compacta diliputi oleh

selaput tipis yang disebut endosteum.

Substansi compacta dan spongiosa ini termasuk jaringan penunjang. Jaringan

 penunjang pada jaringan antar sel (substansi intersellularis) banyak mengandung

kalsium (zat kapur), fosfat, kalsium karbonat, dan memiliki sifat yang keras. Bila

dibandin gkan zat-zat organik lebih banyak terdapat dalam tulang anak-anak daripada

lansia sehingga tulang anak-anak lebih lentur(bingkas).

Dalam substansi compacta terdapat saluran yang dikelilingi oleh beberapa

lapis yang disebut lamela harvers (keping tulang yang membentuk saluran) dan

dibawah periostinum terdapat lapisan tulang

1.2.  Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan sistem skletal (rangka) manusia?

2.  Apa fungsi dari sistem rangka/tulang manusia?

3.  Apa saja jenis dari rangka/tulang manusia?

4.  Apa saja kelainan dari sistem rangka ?

1.3.  Tujuan

1.  Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang sistem skletal (rangka)

manusia.

2.  Agar mahasiswa mengetahui fungsi, jenis dang gangguan dari sistem rangka/tulang

manusia.

Page 4: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 4/27

Page 5: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 5/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Sistem Rangka Manusia

Kerangka tubuh manusia juga disebut sistem skelet yaitu merupakan susunan

tulang pembentuk tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif karena

tulang juga akan ikut bergerak, jika alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang

tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang berguna untuk pelekatan otot tubuh. Selain itu,

tulang-tulang tersebut juga berfungsi sebagai pembentukan darah merah yaitu pada

cavum medular(rongga sumsum) yang terdapat pada tulang yang berbentuk pipih atau

 panjang, terutama pada medulla ossea rubra(sumsum tulang merah) sedang pada sumsu

tulang kuning atau medulla ossea flava tidak memproduksi sel darah merah, kecuali jikadiperlukan akan berubah menjadi sumsum tulang merah.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik 

 pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,

internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat

 pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur 

 penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti

tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ

lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat

 bervariasi antara individu.

2.2.  Fungsi Rangka Manusia

  menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh

  melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru

  tempat melekatnya otot-otot

  untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot

  tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah

  memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah.

2.3.  Pengelompokkan Tulang/Rangka Manusia

2.3.1 Berdasarkan Bentuknya

1.  Tulang Pipa (os tubular)

Tulang pipa berbentuk bulat panjang. Tulang pipa dijumpai pada

anggota gerak. Setiap tulang pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian

Page 6: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 6/27

Page 7: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 7/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 4

ujung. Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan

adanya pergerakan. Di bagian tengah terdapat rongga besar yang berisi sumsum

kuning dan banyak mengandung zat lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang

lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang telapak tangan, dan tulang

 betis. Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut: 

1.   Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.

2.   Diafisis, yaitu bagian tengah tulang

3.  Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.

4.  Tulang rawan daerah sendi.

5.   Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi

oleh sumsum tulang kuning.

6.   Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.

Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang),

 jaringan ikat, dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat

melekatnya otot-otot skeleton ke tulang dan berperan dalam nutrisi,

 pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.

2.  Tulang Pipih

Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih terdiri atas dua

lapisan jaringan tulang keras dan di tengahnya berupa lapisan tulang seperti

 bunga karang (spons) yang di dalamnya berisi sum-sum merah sebagai tempat

 pemben-tukan selsel darah. Tulang-tulang pipih berperan dalam melindungi

organ tubuh. Tulang pipih terdapat pada tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan

tulang wajah.

3.  Tulang panjang 

Tulang panjang adalah tulang yang panjangnya melebihi lebarnya.

Biasanya terdiri dari sebuah batang berbentuk tabung yang disebut diafisis dan

sebuah epifsisi pada ujung-ujungnya. Pada masa pertumbuhan diafisis dari

tulang panjang dipisahkandari epifisis oleh sebuah epifisis tulang rawan. Bagian

diafisi yang terletak berdekatan dengan epifisis cartilage disebut dengan

metafisis. Bagian batang atau diafisis dari tulang panjang memiliki sebuah

rongga sempit di bagian tengahnya yang berisi sumsum tulang.

Page 8: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 8/27

Page 9: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 9/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 5

Bagian ujung dari tulang panjang, yaitu epifisis dan metafisis, terdiri

daricancellous bone yang dikelilingi oleh lapisan cortical bone yang tipis.

Permukaan artikular dari ujung tulang panjang dilapisi olehcartilage hialin.

Tulang panjang ditemukan pada tungkai. Yang termasuk tulang panjang adalah

femur, tibia, dan fibula pada paha dan betis, humerus, radius, dan ulna dari

lengan, serta metatarsal, metacarpal, dan phalanges dari kaki dan tangan. Tulang

 panjangpada kaki mencakup setengah dari tinggi manusia. Tulangpanjang

terutama tumbuh akibat perpanjang diafisis.Pertumbuhan longitudinal dari

tulang panjang merupakan hasildari osifikasi endokondrial dari lempeng epifise.

Pertumbuhan memanjang tulang distimulasi oleh growth hormone (GH) yang

disekresikan lobus anterior dari glandula pituitary (Snell, 2004)

4.  Tulang Pendek  

Tulang pendek berbentuk bulat dan berukuran pendek, tidak beraturan,

misalnya terdapat pada tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak 

tangan, dan telapak kaki. Tulang pendek diselubungi jaringan padat tipis.

Tulang pendek sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena

diperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karena kuatnya, maka tulang pendek 

mampu mendukung bagian tubuh seperti terdapat pada tulang pergelangan

tangan.

5.  Tulang-tulang pneumatika 

Tulang-tulang ini membentuk rongga-rongga yang berisi udara dan

dibatasi oleh membran mukosa. Misalnya tulang-tulang pembentuk tengkorak 

(os ethmoidale,os sphenoidale, maxilla,dsb).

6.  Tulang-tulang sesamoid

Tulang sesamoid adalah tulang-tulang kecil yang biasanya terdapat

diantaranya persendian tulang. Misalnya tulang tempurung lutut (os patella)

yang merupakan tulang sesamoid yang terbesar.

Page 10: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 10/27

Page 11: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 11/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 6

2.3.2 Berdasarkan Jenisnya

a.  Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang

dewasa. Tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel

mesenkim. Pada embrio, bagian dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel

 pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Tulang rawan pada anak-anak lebih

 banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada matriksnya. Kondisi ini

 berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang justru lebih banyak 

mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput

rawan yang disebut  perikondrium, yang banyak mengandung matriks. Tulang

rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut

 perikondrium, yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan yang

disebut kondrioblas. Tulang rawan ini dapat dijumpai pada bagian tubuh, di

antaranya pada ujung tulang persendian, taju pedang, cincing batang tenggorok,

daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruas tulang belakang, dan lain-lain. 

Tulang rawan terbagi menjadi 3, yaitu :

  Tulang rawan hialin 

Banyak mengandung serabut kolagen bersifat ulet, kuat dan elastic. Tulang

rawan hialin bersifat sementara karena akan berubah menjadi tulang keras.

Tulang rawan hialin terdapat pada tlang rawan sendi, iga, saluran pernapasan

dsb.

  Tulang rawan elastik 

Substansi interselnya kaya akan serabut elastic dan sedikit kolagen,

ditemukan pada daun telinga, epiglottis dsb.

  Tul ang rawan f ibrosa 

Dikenal sebagai jaringan penyambung tukang rawan, mengadung lebih

sedikit sel dibandingkan jenis yang lain. Fungsi dari tulag fibrosa yaitu

memperdalam rongga-rongga cawan sendi. 

Page 12: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 12/27

Page 13: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 13/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 7

b.  Tulang Sejati (Osteon) 

Tulang sejati bersifat keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan

fosfat. Matriks tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya

terdapat jaringan-jaringan seperti sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada

 bagian tengah tulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah

merah dan sel darah putih.

2.3.3 Secara Mikroskopis Tulang Terbagi Menjadi :

a.  Tulang Spons

Tulang spons memiliki matriks yang berongga. Misalnya, terdapat pada tulang

 pipih dan pendek.

b.  Tulang Kompak 

Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, misalnya terdapat pada

tulang pipa.

2.4.  Pembentukan Tulang (osifikasi)

Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan

(kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi membran dan osifikasi endokondral.

Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi

endokondral atau kombinasi keduanya. Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang

rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung

 jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang

(osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut

center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa

ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang. Sebagian besar tulang juga dapat

terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. pada prosesini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel

kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah

menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk 

membentuk matriks tulang.

Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen

organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut

kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkankolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang

Page 14: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 14/27

Page 15: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 15/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 8

memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas

terus mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien

rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh

osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast.

Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral

dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya. Jaringan yang berkembang akan

disisipi dengan pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti

kalsium dan menyimpannya pada jaringan tersebut.Proses pembentukkan tulang

(osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia genap dua bulan,

walaupun masih berupa tulang rawan (cartilago).

Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal

dari tulang. pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga

yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan

mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang

tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

Proses pembentukan tulang :

a.  Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal.

Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast).

 b.  Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Masing-masing tulang

menghasilkan matriks tulang yang di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium

(Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras.

Berdasarkan pembentukanya tulang dibagi menjadi:

a.  Tulang chondral yaitu tulang yang mengaami osifikasi dengan didahului oleh

 pembentukan tulang rawan lebih dahulu. Dikenal dua jenis penggantian

 pembentukan tulang tersebut yaitu encondral dan pericondral.

 b.  Tulang membran yaitu tulang yang terbentuk tanpa melalui bentuk tulang rawan, ini

 juga disebut tulang desmal. Arah pertumbuhan tulang ke luar dan ke dlam. Misalnya

 pada tulang pipih (tulang tengkorak, tulang belikat, tulang rusuk, dsb).

Page 16: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 16/27

Page 17: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 17/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 9

2.5.  Persendian Antar Tulang (Hubungan Antar Tulang) 

Masing-masing tulang rangka saling berhubungan satu dengan lainnya baik secara

kontinue maupun diskontinue membentuk persendian. Jadi persendian (articulatio)

adalah hubungan antara dua atau lebih tulang tanpa mengingat sifat hubungan tersebut

dapat atau tidak dapat bergerak secara langsung atau tidak langsung.

a.  Terbentuknya sendi adalah sebagai berikut : 

Mula-mula kartilago didaerah sendi membengkak, kedua ujungnya akan

diliputi oleh jaringan pengikat, jaringan serabut, tetap menjaga agar kedua ujung

kartilago tersebut tidak tercerai. Sesudah kedua kartilago terisi sel-sel tulang maka

keduannya diselaputi membran sinovial (selaput sendi) yang giat menghasilkan

minyak sinovial sebagai pelumas. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk 

dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur 

khusus tersebut dinamakan sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago

didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula  –  

mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat.

Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel  – sel tulang , keduanya

diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak 

 pelumas tulang yang disebut sinoval.

1.  Sinartrosis 

Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar 

tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali

tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan

sinkrondosis. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan

 jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sikondrosis adalah

hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya

hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa; hubungan antar tulang

ini tidak dapat digerakkan.

2.  Amfiartrosis

Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk 

sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada

simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada

sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis ,

sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi

anatar tulang betis dan tulang kering.

Page 18: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 18/27

Page 19: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 19/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 10

3.  Diartosis

Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh

 jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi.

Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan

 bergerak dan fleksibel.

Diatrosis dicirikan sebagai berikut:

1.  Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,

2.  Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut

membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi

gesekan,

3.  Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,

4.  Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

b.  Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut 

1)  Sendi Peluru  Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini

memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi

 pada gelang bahu dan gelang panggul.

2)   Sendi Engsel

Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu ,

misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

3)   Sendi Putar 

Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk 

seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya

antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang

tengkorak.

4)   Sendi Ovoid 

Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan

kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil

dan tulang pergelangan tangan.

Page 20: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 20/27

Page 21: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 21/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 11

5)   Sendi Pelana atau Sela 

Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan

 berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik 

kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan

dan ibu jari.

6)   Sendi luncur 

Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan

tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang

 pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

2.6.  Sistem Rangka tubuh manusia

1.  Skeleton aksial Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan

dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam

skeleton aksial yaitu:

a.  Tulang dada 

Tulang dada termasuk tulang pipih,terletak di bagian tengah dada. pada sisi

kiridan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan

rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan

 pembuluh darah besar dari kerusakan Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:

  Tulang hulu/manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat

melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.

  Tulang badan/gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang

rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai

sepuluh.

  Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang

dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan

b.  Tulang tengkorak bagian kepala dan wajah terdiri dari:

  Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari:

· bagian parietal – > tulang dahi

· bagian temporal – > tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga

· bagian occipitas – > daerah belakang daritengkorak 

Page 22: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 22/27

Page 23: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 23/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 12

· bagian spenoid  – > berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang

 baji

· bagian ethmoid – > tulang yang menyususn rongga hidung

Tulang tengkorak tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun

kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang

menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah.

tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.

Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati

yang disebut sutura.

  Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:

-  rahang bawah – > menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal

tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan

yang lebih bebas

-  Rahang bawah – > menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit

-   palatinum (tulang langit-langit)  – > menyusun sebagian dari rongga

hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut

-  zigomatik  – > tulang pipi

-  tulang hidung

-  Tulang lakrimal – > sekat tulang hidung.

c.  Tulang Rusuk  

Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan

tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru.

Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:

  Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada

 bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan

ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang

rawan.

  Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran

lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang

 berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung

tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada

satu titik di tulang dada

Page 24: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 24/27

Page 25: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 25/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 13

  Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang

 berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya

 bebas.

Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:

a)  melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.

 b)  melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan

c)  membantu pernapasan.

d.  Ruas – Ruas tulang Belakang 

Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah

tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5

 bagian yaitu:

  Tujuh ruas pertama disebut tulang leher (vertebra cervicalis).

-  Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua

 berupa tulang pemutar atau poros, bentuk dari tulang atlas

memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan. Karakteristik dari

tulang atlas adalah :

  tidak mempunyai corpus vertebrae

  mempunyai dua arcus yaitu arcus anterior dan arcus posterior 

  mempunyai dataran sendi untuk dens epistrophii sehingga kepala

dapat digelengkan ke kanan dan ke kiri.

  Mempunyai tuberculum anterior dan posterior, tetapi belum

mempunyai processus spinosus.

  Ruas kedua disebut epistropheus (pemutar) sehingga kepala dapat

menggeleng ke kanan dan ke kiri. Karakteristik dari ruas kedua ini yaitu :

  Mempunyai corpus seperti yag dipunyai oleh columna vertebrae lainnya

dengan satu arcus vertebrae anterior.

  Mempnuyai dens epistrophii yang bersendi dengan tulang atlas sehingga

kepala dapat menggeleng ke kanan dan kekiri.

Page 26: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 26/27

Ruas tulang ketujuh

Page 27: SISTEM SKLETAL.docx

7/16/2019 SISTEM SKLETAL.docx

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-skletaldocx 27/27

 Anatomi Fisiologi Sistem Skletal (Rangka) | 14

  Ruas tulang ketujuh

Karakteristik dari ruas tulang ketujuh yaitu :

  Processus spinosusnya runcing dan paling menonjol (dapat diraba dari

luar), oleh karena itu disebut dengan vertebrae prominent.

  Ruas tulang leher lainnya

Memiliki ciri umum yaitu :

  Memiliki corpus vertebrae, foramen vertebralis tempat sumsum tulang

 belakang, processus spinosus yang sering bercabang dua, tetapi

kebanyakan runcing, satu arcus vertebrae anterior, biasanya corpus

vertebra semakin kebawah semakin besar.

  Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung(vertebra thoracalis).

Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan

tempat melekatnya tulang rusuk. Bentuk ruas-ruas ini makin kebawah makin

 besar dan kuat, ruas yang paling bawah hamper sama dengan ruas tulang

 pinggang bersendi dengan os costae membentuk rongga dada (cavum

thoracalis).

  Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang(vertebra lumbalis).

Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-

ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak 

melekat otot-otot. Ruas tulang ini paling kuat dan paling besar disbanding

dengan vertebra lainnya, terutama corpus vertebraenya, processus spinosus

 pendek kea rah sagital. Lempeng arcus vertebraenya lebih tebal, sedang

foramen vertebraenya kecil.

  Lima ruas tulang kelangkangan (vertebra sacralis).

Berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. Bagian kanan

dan kiri os sacrum ini bersendi dengan os coxa kanan dan kiri, merupakan

sendi kaku dan sukar digerakkan, diperkuat dengan ligamentum

  Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),

Tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-