sistem sirkulasi

25
BAB I PENDAHULUAN Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Jantung adalah organ utama peredaran darah. Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, darah harus selalu beredar setiap saat, selama makhluk hidup tersebut hidup. Darah makhluk hidup sealu beredar didalam pembuluh darah.Sekali beredar, darah makhluk hidup dua kali melewati jantung sehingga peredaran darah makhluk hidup dinamakan peredaran darah ganda. 1

Upload: sari-yuliana-sihombing

Post on 22-Dec-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SIRKULASI

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM SIRKULASI

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi

memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan

pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa

sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran

darah tertutup. Jantung adalah organ utama peredaran darah. Pembuluh darah

adalah prasarana jalan bagi aliran darah.

Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, darah harus selalu beredar

setiap saat, selama makhluk hidup tersebut hidup. Darah makhluk hidup sealu

beredar didalam pembuluh darah.Sekali beredar, darah makhluk hidup dua kali

melewati jantung sehingga peredaran darah makhluk hidup dinamakan peredaran

darah ganda.

1

Page 2: SISTEM SIRKULASI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MEKANISME PEREDARAN DARAH

Peredaran makhluk hidup dibedakan menjadi dua, yaitu peredaran darah

besar dan peredan darah kecil.

1. Peredaran darah besar atau peredaran darah tubuh

Peredaran darah besar membawa darah dari jantung menuju seluruh tubuh dan

kembali ke jantung lagi. Darah dari paru- paru masuk ke jantung pada bagian

serambi kiri, lalu diteruskan ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah akan dipompa

keseluruh tubuh melalui pembuluh nadi besar (aorta). Aorta akan bercabang-

cabang menjadi arteri yang akan menyuplai darah ke seluruh tubuh, misalnya:

Arteri karotis; untuk menyuplai darah ke otak

Arteri koronaria; untuk menyuplai darah ke jantung

Arteri subklavia; untuk menyuplai darah ke bahu

Arteri mesenterika; untuk menyuplai darah ke usus

Arteri renalis; untuk menyuplai darah ke ginjal.

Darah dari seluruh bagian tubuh akan kembali lagi ke jantung melalui pembuluh

vena (balik) yang ada masing-masing pada bagian tersebut. Dari pembuluh balik

darah kemudian menyatu pada vena kava dan masuk ke jantung melalui serambi

kanan.

Skema ringkas peredaran darah besar

Darah masuk ke serambi kiri bilik kiri aorta arteri

kapiler pembuluh darah vena vena cava serambi

kanan.

Sistem peredaran hewan-hewan lebih besar umumbya tersusun atas adarah

yang dipompa oleh otot jantung melalui sistem peredaran terbuka ataupun sistem

peredaran darah tertutup.

2. Peredaran darah kecil

Peredaran darah kecil membawa darah dari jantung menuju paru-paru kembali

ke jantung. Darah dari seluruh tubuh yang membawa karbon dioksida (CO2)

masuk ke jantung melalui serambi kanan kemudian diteruskan ke bilik kanan.

2

Page 3: SISTEM SIRKULASI

Dari bilik kanan, darah dipom[pa menuju paru0paru melalui arteri pulmonalis.

Didalam paru-paru tepatnya pada kapiler pulmonalis dan alveolus akan terjadi

pertukaran zat. Darah akan meninggalkan paru paru menuju vena pulmonalis.

Darah ini banyak mengandung oksigen. Darah dari paru-paru masuk ke jantung

mealui serambi kiri.

Skema ringkas peredaran darah kecil

Darah masuk ke serambi kanan Bilik kanan Arteri pulmonalis

Kapiler pulmonalis Vena pulmonalis Serambi kiri

Gambar 1. Sistem peredaran darah pada manusia

2.2 SIRKULASI JANIN

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan

anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas

dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke

tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.

Darah fetal dan maternal melewati plasenta. Darah mengalir melewati pembuluh

darah pada vili plasenta dan kemudian melewati pembuluh intervillia. Darah tidak

tercampur selama berjalan dalam proses ini karena dipisahkan oleh lapisan tipis yang

dimilki oleh pembuluh vili. Selam di plasenta, oksigen dan nutrisi darah diserap dengan

3

Page 4: SISTEM SIRKULASI

menukarkannya dengan sisa metabolisme. Darah yang telah diambil sari makanannya,

dialirkan kembali kepada bayi melalui pembuluh umbilical.

Darah janin dibawa ke dan dari plasenta oleh arteri dan vena umblikus.

Kebanyakan darah yang masuk kedalam atrium kanan melewati vena cava inferior

melalui sebuah muara di septum atrial yang disebut foramen ovale yang secara langsung

masuk ke dalam atrium kiri dan kemudian kedalam ventrikel kiri dan aorta. Darah

kembali ke atrium kanan melalui vena cava superior masuk ke dalam ventikel kiri dan

aorta. Darah yang kembali ke atrium kanan melalui vena cava superior masuk ke dalam

ventrikel kanan kemudian masuk ke paru-paru. Kebanyakan darah ini melewati ductus

arteriosus langsung ke aorta. Pada saat lahir foramen ovale menutup sehingga darah tidak

dapat keluar dari atrium kanan ke atrium kiri, tetapi dialirkan kedalam badan pulmonal

dan kemudian ke paru- paru. Ductus areriosus juga menutup setelah kelahiran.

Gambar 2. Aliran darah menuju dan keluar jantung

Gambar 3. Struktur Plasenta

4

Page 5: SISTEM SIRKULASI

Gambar 4. Sirkulasi janin

2.3 SIRKULASI LIMFATIK DAB VOLUME CAIRAN INTERSTITIAL

Limfe

Limfe adalah jaringan berbentuk cair yang masuk kedalam pembuluh-

pembuluh limfatik. Limfe dialirkan kedalam darah melalui vena ductus limfatik.

Limfe mengandung faktor-faktor pembekuan dan invitro, apabila dibiarkan akan

membeku. Kadar protein limfe umum nya lebih rendah dari pada kadar protein

plasma tetapi berbeda-beda sesuai dari mana limfe tersebut berasal.

Tabel Jumlah Protein Pada Limpa

Lymph from Protein content

(g/dl)

Ankle 0,5

Limbs 2

Intestine 4

Liver 6

Thoracic duct 4

5

Page 6: SISTEM SIRKULASI

Perlu dicatat bahwa usus tidak bebas protein ,getah usus mengandung

protein yang menerobos diding kapiler dan kembali ke dalam darah memaluin

limfe. Lemak yang tidak larut dalam air yang di absobsi dari usus, masuk kedalam

pembeluk limfatik. Dan limfa dalam ductustorasikus berbentuk seperti susu sebab

akan banyak mengandung lemak. Limfosit–limfosit yang masuk kedalam sirkulasi

terutama melalui pembulu limfatik, dan terdapat limfosit dalam jumlah yang besar

dalam limfeductus toracsikus.

System Limfatik

Ketika darah melaluin kapiler-kapiler di dalam jaringan, cairain merembes

keluar melalui dinding kapiler yang berpori yang bersirkulasi di dalam jaringan

tersebut untuk mendarahi setiap sel. Cairan ini di sebut cairan jaringan atau cairan

interstitial. Cairan ini mengisi instestisium atau ruang antar sel yang terdapat di

berbagai jaringan. Cairan ini jernih, encer dan berwarna jerami mirip plasma

darah yang merupakan asal nya. apabila darah bersirkulasi hanya melalui pembulu

darah, cairan jaringan bersirkulasi melalui jaringan dan membawa zat-zat yang

bernutrisi, oksigen, dan air aliran darah ke masing-masing dan membawa produk-

produk sisa,seperti karbondioksida, urea, dan air, dan menghantarkan mereka ke

dalam darah. Dengan kata lain cairan ini merupakan medium penghung antar sel-

sel jaringan darah.

Dari sejumlah cairan yang keluar dari kapler dalam jaringan, sebagian di

antara nya kembali ke sirkulasi melaluin dinding kapiler, tetapi proses kembali ini

lebh sulit dari pada proes keluar nya karena adanya aliran darah yang terus-enerus

datang ke dalam kapiler. Kelebihan cairan yang tidak dapat kembali langsung

kedalam aliran darah bergabung dan kembali kealiran drah melalui perangkat

pembuluh ke dua, yang membentuk system limfatik dan cairan yang mengisi

pembulu ini di sebut limfatik.

Komponen Sistem Limfatik

System limfatik terdiri dari 4 macam struktur yaitu :

Komponen system limfatik

1. Kapiler limfatik

2. Pembuluh limfatik

3. Nodus limfatik(kelenjar getah bening)

6

Page 7: SISTEM SIRKULASI

4. Ductus limfatik

Kapiler Limfatik

Kapiler limfatik berasal dari ruang intra sel jaringan sebagai pembuluh

sangat halus dengan dinding berpori. Kapiler ini menampung kelebihan cairan

dari jaringan dan kemudian bergabung membentuk pembulu limfatik. Dinding

kapiler limfe bersifat permeable terhadap zat-zat dengan ukuran molekul lebih

besar dari pada yang bisa lolos dari dinding kapiler darah.

Pembuluh Limfatik

Pembuluh limfatik merupakan pipa berdinding tipis dan bisa kolaps,

strukturnya mirip dengan struktur vena, tetapi berisi cairan limfa. Pembuluh ini

lebih halus dan jumlah nya lebih banyak dari pada vena dan seperti hal nya vena,

pembuluh ini dilengkapi dengan katup untuk mencegah aliran cairan limfa kearah

yang salah. Pembuluh limfatik di temukan pada banyak jaringan kecuali sistem

saraf pusat, tetapi pembuluh ini khususnya berjalan dalam jaringan subkutan dan

melewati satu atau lebih nodus limfatik.

Nodus Limfatik

Nodus limfatik adalah struktur kecil dengan ukuran yang bervariasi dari

seujung jarum hingga sebesar buah almon. Pembuluh limfatik membawa cairan

limfa ke nodus ini dan disebut pembuluh aferen.

Pembuluh ini masuk kedalam nodus cairan limfe dan kemudian berkumpul

kembali kedal pembulu limfatik baru yang di sebut pembulu eferen, yang

kemudian akan membawa cairan tersebut dan selanjutnya akan berakhir di muara

ke ductus limfatik setelah kemungkinan melewati ductus limfatik yang lain nya.

Ductus limfatik terutama terdiri dari sel-sel yang mirip dengan sel darah putih

(limfosif), yang dikumpulkan oleh satu jaringan ,yang terdiri dari jaringan

penyambung, dan juga membentuk kapsul nodus limfatik.

Fungsi Nodus Limfatik

1. Memfiltrasi bakteri dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus.

Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan

nyeri bila di tekan. Apabila infeksi nya ringan, infeksi tersebut akan di

batasi oleh sel-sel nodus sehingga nyeri gtekanan serta bengkak mereda.

7

Page 8: SISTEM SIRKULASI

2. Memproduksi limfosit bermulitifikasi secara konstan dan sel-sel yang baru

terbentuk akan di bawa limfe

3. Nodus dapat memproduksi beberapa antibody dan antitoksin untuk

mencegah infeksi.

Nodus limfatik umumnya berkelompok di bebagai tubuh. Kelompok nodus

di leher dan dibawah dagu menyaring cairan limfe dari kepala,lidah,dan dasar

mulut. Kelompok nodus di aksila menyaring cairan limfe dari ekstremitas atas dan

dinding dada. Daerah khusus yang banyak terdapat jaringan limfatik adalah :

palatin (langit mulut) dan torsil faringeal, kelenjar timus, agregat folikel limfatik

di usus halus, apendiks dan limpa.

Fungsi lain sistem limfe

Sejumlah besar protein masuk cairan intersititial hati dan usus , dan jumlah

yang lebih sedikit masuk dari darah dalam jaringan lain. Dinding pembulu limfe

permiabel terhadap makro moleku, dan protein di kembalikan kedalam liran darah

melaluin saluran limfe. Jumlah protein yang di kembalikan dengan cara ini dalam

1 hari 25-50% prootein plasma total yng beredar. Dalam ginjal pembentukan urine

yang kepekatan nya maksimum tergntung pada utuhnya sirkulasi limfatik,

pembuangan air yang di reabsobsi pirimid medula ginjal penting untuk kerja yang

efisien dalam mekanis “contercurrent”.

Mekanisme contercurrent

Mekanisme pemekatan tergantung pada pemeliharaan gradien kenaikan

osmolasitas sepanjang piramidin medulla. Gradien ini timbul karena ada kerja

lengkungan heallen sebagai counter current mltipliers dan vasa rekta sebagai

counter current exchangers. Sistem counter current adalah suatu sistem dimana

aliran darah masuk berjalan melalui pararel,berlawan dengan sangat dekat dengan

aliran luar. Cara kerja sistem semacam ini dalam menaikkan pemanansan. Panas

pada cairan yang keluar memanaskan cairan yang masuk sehingga sampai

mencapai tempratur 90 menjadi 100 c. Bukan dari 30 ke 40 c. Lengkungan healen

bekerja pada hal yang sama. Proses desenden lengkun healen relatif permeabel

terhadap air.

Dan air hanya masuk vasa rektabilitas selisih osmotik yang besar antara

interstistitial medula an darah vasa recta di pertahankan oleh drainase cairan

8

Page 9: SISTEM SIRKULASI

interstitial yang mengadung protein ke dalam saluran limfe ginjal. Beberap enzim

yang benar dan khusus yaitu histamin dan lipase sebagian besar dapat mencapai

sirkulasi atau malah semata-mata melalui saluran limfe setelah merekan disekresi

dari sel ke dalam cairan interstitial. Transfor asam lemak rantai panjang dan

kolestrol yang direabsobsi dari usus melalui saluran limfe.

Volume cairan intersitial

Jumlah cairan dalam ruangan intersitial tergantung pada teknan kapiler,

tekanan cairan intestisitial, tekananan oncotik, permeabelitas kapiler, jumlah

kapiler yang aktif ,aliran limfe dan volume total cairan ekstra sel. Pebandingan

resistensi prekapiler dan venanul poskapiler juga penting. Konstriksi prekapiler

menurunkan tekanann filtrasi sedangkan konstraksi postkapiler meningkatkan

tekanan konstrasi filtrasi. Perubahan pada setiap parameter parameter ini cendrung

untuk menguubah volume cairan interstisial. Edema adalah penimbunan cairan

interstisial yang banyak abnormal.

Pada jaringan yang aktif, tekanan kapiler meningkat , sampai pada tingkat

yang melampuin tekanan onkotik sepanjang kapiler. Selain itu metabolik-

metabolik yang aktif osmotik secara temporer dapat tertimbun dalam cairan

intestitial sebab metabolok-metabolik tidak dapat di besihkan secepat

pembentukan nya. Penimbunan metabolok-metabolik sampai batas tertentu

menimbulkan efek osmotik di sebabkan karena tekanan onkontik. Oleh karena itu

jumlah cairan meningkat dan kapiler jels meningkat juga dan jumlah yang masuk

kedalam berkurang. Aliran limfatik yang meningkat menurun derajat cairan yang

tertimbun, tetapi otot yang sedang bekerja , misalnya volume tetap meningkat

sebanyak 25 %.

Cairan interstitial cendrung ertimbun pada bagian tubuh yang bebas sebab

pengaruh gravitasi. Pada posisi berdiri , kapiler tungkai dilindungi dari tekanan

arteri yang tinggi oleh arteriol., tetapi tekanan vena yang tinggi diterusa ke vena

melalui venula. Kontraksi otot rangka mempertahankan tekanan vena rendah

dengan memompa darah mengalir menuju ke jantung, individu bergerak: tetapi

bila bergerak diam untuk waktu yang lama,cairan timbunan dan akhirnya

timbunan edema. Sendi kaki juga bengkak waktu perjalanan jauh saat

9

Page 10: SISTEM SIRKULASI

pelancongan duduk dengan waktu yang lama dengan posisi kaki yang bebas pada

keadaan absobsi vena dapat membentuk edema.

Bila terdapat retensi garam yang abnormal dalam tubuh air juga di retensi.

Garam disebarka di seluruh tubuh di saluran cairan ekstra sel, yang disebabkan

saluran intestitial yang meningkat. Mak predisposisi timbulnya edema. Retensi

fgaram dan air merupakan faktor edema yang terlihat pada payah jantung,

nefprosis dan sirrosis, tetapi pada penyaki ini juga ada variasi dalam mekanisme

yang mengendalikan pengerakan air melalui dinding kapiler. Pada payah jantung

kongesti terjadi peningkatan tekanan vena dan akibatnya tekanan kapiler

meningkat . pada sirropsis hati tekanan onkotiknya rendah sebab sintesis protein

plasma oleh hati berkurang. Dan pada nefrosis tekanan onkotiknya rendah kerana

banyak protein tang hilang pada saat pembuangan urine.

Sebab lain dari edema adalah aliran limfatik yang tidak kuat. Suatu

komplikasi mastektomi radikal yang sering terjadi suatu operasi untuk kanker

mamae dimana noduli limfatik axillaris juga dibuang, edema lengan disebabkan

putusnya cairan limfatik. Pada filariasi suatu parasit cairan cacing yang bermigrasi

kedalam saluran limfr dan menyumbat saluran tersebut. Penimbunan cairan di

tambah reaksi jaringan cendrung menimbulkan pembengkakan massif, biasanya

pda tungkai atau serotum(elefantiasi). Luasnya reaksi mungkin paling banyak di

gambarkan oleh grafik dengan banyak nya laki-laki menderita elefantiasi yang

serotum nya edema .

Sirkulasi limfatik

Dalam keadaan normal, cairan yang keluar melalui dinding kapiler lebih

besar dari pada cairan yang masuk, tetapi cairan ekstra masuk limfatik dan

dialirkan kembali kedalam darah. Ini mempertahankan tekanan cairan interstitial

ari peningkatan dan mempermudah turnover cairan jaringan. Aliran limpatik

normal dalam 24 jam adalah 2-4 liter. Faktor –faktor yang mempengaruhi susunan

limpatik.

Limfatik disebabkan karena pergerakan otot rangka, tekanan interaraks

yang negatif selama inspirasi, rfek sedotan aliran darah yang tinggi dalam vena-

vena di mana saluran limfe berakhir , kontraksi ritmis dinding saluran limfe

mempunyai katup- katup yang mencegah aliran balik, kontraksi otot rangka

10

Page 11: SISTEM SIRKULASI

mendorong limfe ke arah jantung. Denyutan arteri dekat pembulu limfe mungkin

mempunyai efek yang sama. Akan tetapi, kontraksi dinding ductus limfatikus

penting, dan kecepatan kontraksi ini meningkat di bandingkan dengan volume

limfe dalam pembulu. Terdapat bukti bahwa kontraksi faktor penting pendorong

limfe.

Zat –zat yang meningkatkan aliran limfe dinamakan limfogogues. Zat-zat

ini adalah berbagai zat yang meningkatkan permeabilitas kapiler. Zat yang

menyebabkan kontraksi otot polos dan juga meningkatka aliran darah limfe.

Sirkulasi limfatik berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah

meninggalkan jantung melalui arteri dan di kembalikan melalui vena. Sebagai

mana seperti yang kita ketahui dengan cairan yang meninggalkan sirkulasi

dikembalikan dengan saluran limfatik yang menenbus dalam ruang-ruang

jaringan.

Sirkulasi limfe berfungsi mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke

sirkulasi darah, mengankut leukosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah,

membawa emulsi lemak dari usus ke sirkulasi darah, menyaring dan

menghancurkan mikroorganisme dari tempat masuknya ke dalam jaringan tubuh.

Dalam cairan limfe terdapat beberapa unsur seperti kandungan yang sangat

serupa dengan cairan jaringan dan plasma darah. Kompnen-komponen cairan

limfe yaitu: air, bahan baku organik:naitrium,kalium,kalcium,magnesium,

klorida,bicarnat dan fosfat. Protein: albumin,globulin, dan fibrinogen. Bahan-

bahan kumuh bernitrogen : asim urat, urea, kreatin, ammonium, dan kreatinin.

Karbohidrat: glukosa, lemak, kolestrol dan lemak, hormon, gas: oksigen,

karbondioksida, dan nitrogen. Sel-sel darah: tidak mempunyai eritrosit, tetapi

mempunyai lebih banyak limfosit kecil jika dibandingkan dengan leukosit yang

lain.

Kelejar limfe

Kelenjar limfe merupakan getah bening yang berfungsi untuk mencegah

infeksi,penyakit/pertahan terhadap bibit penyakit serta dapat menghasilkan

leukosit. Ada tonjolan yang terdapat pada bagian tertentu pembulu kil yang di

sebut nodus limfa. Nodus limfa terletak di bagian ketiak, leher, pangkal paha,

tonsil, amandel, dan jojot usus. Limfe berfunsi sebagai berikut:

11

Page 12: SISTEM SIRKULASI

1. Sebagin tempat pembuatan leukosit

2. Sebagai tempat pembinaan kuman penyakit

3. Sebagi tempat pembongkaran eretrosit

4. Sebagi tempat penimbunan darah

Pada cairan limfe dapt mengalir atau menembus jaringan pada hewan dan

manusia, kumpulan jalur lalulintas limfa akan membentuk saluran limfa . saluran

limfa pada kepala, leher, ductus organ-organ abdomen membentuk ductus limfa

yaitu:

a. Ductus toractikus: membawa benda cairan kedalam vena bahu kiri

b. Ductus limfa kanan: membawa cairan limfa ke vena bahu kanan

Ductus torosikus bermula sebagai reseptakulum khili atau sinternakhili di

depan vetrebara lumbales, kemudian berjalan ke atas memalui abdomen

dan torak menyimpang kesebelah kiri kolumna vetebralis, kemudian

bersatu dengan vena –vena besar di sebalah kiri bawah leherdan

menuangkan isinya kkedalam vena. Ductus torasikus mengumpulkan

limfa sari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian yang meyalurkan limfe

nya keductus limfa kanan. Ductus limfa kanan kepala dan leher,lengan

kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya kedalam vena

yang berada disebelah bawah kanan leher.

Cairan limfa masuk kedalam nodus limfa yang berfungsi sebagai

pelingdung dari bacteri, benda asing dan leukosit yang mati. Aliran cairan

limfa melalui saluran limfa berjalan searah diakibatkab adanya katup di

sepanjang saluran limfa seperti yang ada pada jantung.

2.4 ALIRAN DARAH DALAM PEREDARAN DARAH

Pada setiap sistolik 70 ml darah dipompakan keluar dari setiap ventrikel.

Jumlah darah tersebut dinamakan isi sekuncup. Aorta dan arteri-arteri besar

merupakan pembuluh elastik dan menampung isi sekuncup dengan sedikit

peningkatan tekanan. Selama diastolik berikutnya, tidak terjadi curahan darah dari

jantung dan tekanan dalam arteri menurun. Darah mengalir berdenyut dalam arteri

dan bila arteri terpotong, darah memencar berdenyut keluar. Aliran darah ke

jaringan dipertahankan oleh gaya recoil elastik dinding arteri. Pada saat darah

12

Page 13: SISTEM SIRKULASI

mencapai kapiler, darah tidak lagi mengalir berdenyut; aliran darah yang mantap

dalam kapiler tidak memperlihatkan perubahan akibat sistolik dan diastolik.

Darah kembali ke jantung melalui vena-vena dengan alioran yang mantap.

Bila vena terpotong, darah keluar dengan lambat dari ujung vena yang terpotong

tanpa berdenyut. Mendekati jantung, aliran kembali berdenyut karena partikel

tidak dapat menerima darah selama sistolik.

TEKANAN DARAH

Tekanan Sistol dan Tekanan Diastol

Tekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah.

Tekanan darah tergantung pada volume darah dalam pembuluh darah, dan

seberapa mudah pembuluh darah dapat meregang.

Pada saat ventrikel berkontraksi (selama periode sistol), sejumlah darah

masuk ke dalam arteri dari ventrikel, sementara itu pada saat yang sama hanya 1/3

volume darah dalam arteri meninggalkan arteri masuk ke arteriol-arteriol. Pada

saat ventrikel relaksasi (selama periode diastol), tidak ada darah yang masuk ke

dalam arteri, sementara itu darah masih terus meninggalkan arteri akibat daya

elastisitas dinding arteri. Akibatnya tekanan darah dalam arteri akan turun.

Tekanan darah maksimum pada arteri pada saat darah dipancarkan ke dalamnya

selama periode diastol ventrikel, disebut tekanan sistol. Pada manusia, tekanan

sistol tersebut besarnya berkisar 120 mmHg. Tekanan darah minimum dalam

arteri selama periode diastol ventrikel disebut tekanan diastol, yang besarnya

pada manusia berkisar 80 mmHg. Tekanan dalam arteri tidak pernah mencapai 0

mmHg sebab kontraksi ventrikel berikutnya akan mengisi lagi arteri dengan darah

sebelum semua darah meninggalkan arteri.

Umumnya tekanan darah ditentukan oleh : (a) tahanan perifer, (b) tekanan

jantung, dan (c) volume darah. Tahanan perifer dipengaruhi oleh terjadinya

kontriksi (penyempitan) dan dilatasi (pelebaran) arteriol dan vena. Tekanan

jantung dipengaruhi oleh jumlah darah dalam jantung dan kekuatan kontraksi

jantung, sedangkan volume darah dalam arteri dipengaruhi oleh keluaran jantung

dan tahanan perifer.

13

Page 14: SISTEM SIRKULASI

Tekanan Pulsa dan Tekanan Arteri Rata-rata

Denyut nadi yang dapat diraba di daerah tertentu pada permukaan tubuh

merupakan perbedaan tekanan sistol dan diastol, yang disebut juga sebagai

tekanan pulsa. Bila tekanan darah 120/80 mmHg, maka tekanan pulsanya adalah

40 mmHG.

Lebih penting daripada tekanan pulsa adalah tekanan arteri rata-rata, yaitu

tekanan yang bertanggung jawab mengalirkan darah ke seluruh jaringan selama

daur jantung. Tekanan arteri rata-rata ini dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Tekanan arteri rata-rata = Tekanan Diastol + (1/3 x Tekanan Pulsa)

Pada seseorang yang memiliki tekanan darah 120/80 mmHg, maka tekanan arteri

rata-ratanya : 80 mmHg + (1/3 x 40) mmHg = 93 mmHg.

Kecepatan Aliran Darah

Kecepatan aliran darah dipengaruhi oleh luas penampang pembuluh darah;

semakin besar jumlah luas keseluruhan penampang pembuluh darah, kecepatan

aliran darahnya semakin lambat, dan sebaliknya semakin sempit luas keseluruhan

penampang pembuluh darah, kecepatan aliran darah di dalamnya semakin cepat.

Pada manusia, kecepatan aliran darah dalam aorta yang penampangnya 4,5

cm2 sebesar 20-50 cm/detik dengan rata-rata 40 cm/detik. Seperti diketahui bahwa

aorta bercabang-cabang menjadi banyak arteri, dan selanjutnya menjadi banyak

kapiler. Diameter dari aorta, arteri, arteriol, dan akhirnya kapiler semakin kecil; di

lain pihak, luas keseluruhan penampang pembuluh darah tadi semakin besar. Ini

mempunyai konsekuensi bahwa urutan kecepatan aliran darah mulai dari aorta

sampai kapiler, adalah semakin lambat.

Luas keseluruhan irisan melintang pembuluh darah pada tempat pertemuan

antara arteriol dengan kapiler mencapai 6000 cm2, dan penampang ini lebih luas

bila dibandingkan dengan jumlah seluruh penampang arteriol. Oleh karena itu

begitu darah masuk ke kapiler, maka alirannya menjadi sangat lambat, yaitu

sekitar 0,03 sampai 0,05 cm/detik, kira-kira hanya 1/1000 kecepatan aliran darah

dalam aorta.

Luas keseluruhan penampang melintang vena setelah anyaman kapiler

adalah 32,5 cm2. Sesuai dengan pernyataan di atas, dengan berkurangnya

14

Page 15: SISTEM SIRKULASI

keseluruhan luas irisan melintang (dari 6000 cm2 ke 32,5 cm2), maka kecepatan

aliran darah di dalam vena menjadi bertambah lagi. Namun bila dibandingkan

dengan kecepatan aliran dalam aorta dan arteri, kecepatan dalam vena jauh sangat

lambat.

Fungsi Atrium

Darah yang kembali ke jantung selama diastolik partikel, mengalir melalui

kedua atrium dan masuk ke ventrikel. Darah yang kembali selama satu sistolik,

tidak dapat masuk ke ventrikel karena katup katup atrioventrikular tertutup. Kedua

atrium berfungsi sebagai penampung darah sampai akhir sistolik pada saat katup

atrioventrikular terbuka. Dengan terbukanya katup-katup tersebut, ventrikrl terisi

dengan cepat oleh darah yang sebelumnys ditampung kedua atrium. Pengisian

sebelumnya ketika darah kembali selama diastolik. Sepersepuluh detik sebelum

awal diastolik kedua ventrikel telah terisi 70 % darah, atrium menguncup dan

menyelesaikan pengisian ventrikel dengan menambahkan sisa darah 30 %.

Kontraksi atrium bukan hal yang penting untuk kehidupan, tetapi fungsi

jantung akan jauh lebih efisien bila arterium berkontraksi. Darah mengalir terus-

menerus melalui paru dan jaringan, tapi alirannya melalui jantung terputus-putus.

Selama satu siklus jantung, darah mengalir melalui kapiler-kapiler jaringan

dengan kecepatan tetap, artinya alirannya tidak berdenyut. Aliran darah paru tidak

memiliki arteriola dan semikian aliran darah melalui darah berubah-ubah selama

satu siklus jantung ; lebih besar pada waktu sistolik dari pada waktu diastolik. Jadi

dalam paru, darah mengalir.

15

Page 16: SISTEM SIRKULASI

BAB III

RANGKUMAN

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat

peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah (arteri,vena,kapiler) dan darah itu

sendiri. Ada dua jenis sistem peredaran darah :

1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik

Peredaran darah panjang/besar/sitemik adalah peredaran darah yang mengalirkan

darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikal) kiri jantung lalu diedarkan

keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida dijaringan

tubuh. Lalu darah yg kaya karbondioksid dibawa melalui vena menuju serambi

kanan (atrium) jantung

2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan

darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi kejantung. Darah yag kaya

karbondioksid dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis,di

alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dgn darah yang kaya oksigen yang

selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan

anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas

dilakukan oleh plasenta.

Kelenjar limfe merupakan getah bening yang berfungsi untuk mencegah

infeksi,penyakit/pertahan terhadap bibit penyakit serta dapat menghasilkan

leukosit

16