sistem sirkulasi vena.docx
TRANSCRIPT
Sistem Sirkulasi Vena
BAB I
PENDAHULUAN
Sifat sifat struktural dari setiap bagian sistem sirkulasi darah sistemik
menentukan peran fisiologisnya dalam integrasi fungsi kardiovaskuler. Sirkulasi
sistemik dapat dibagi menjadi 5, dipandang dari sudut anatomi dan fungsi yaitu
arteria, arteriola, kapiler, venula dan vena.
Vena adalah saluran yang berdinding relatif tipis dan berfungsi
menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium
kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan
tekanan yang relatif rendah.
Venokonstriksi dapat menurunkan kapasitas jaringan vena, memaksa
darah bergerak maju menuju jantung dan dengan demikian memperbesar aliran
balik vena. Sistem vena berakhir pada vena kava inferior dan superior. ( Sylvia A
Price, Lorraine M wilson, 1995)
BAB II
ISI
Pembentukan Sistem Vena
Sistem pembuluh balik pada awal pembentukannya terbagi menjadi 3
pasang pembuluh balik utama yang terjadi pada minggu kelima, yaitu :
1. Vena vitellina
Sebelum memasuki sinus venosus, vena vitellina membentuk suatu
pleksus di sekitar duodenum dan menyilang septum transversum. Tali-
tali hati yang tumbuh ke dalam septum menghalangi perjalanan
pembuluh balik dan terbentuklah jalinan pembulu darah yang luas,
yang di kenal sebagai sinusoid hati.
Kornu sinus kiri yang mengecil menyebabkan darah dari sisi kiri hati
disalurkan kembali ke sisi kanan, sehingga menyebabkan vena
vitellina kanan ( saluran hati-jantung kanan) membesar. Saluran hati –
jantung yang membear tersebut membentk bagian hepatokardial vena
kava inferior, sedangkan bagian proksima vena vitellina kiri
menghilang.
Jalinan anastomosis di sekitar duodenum berkembang menjadi sebuah
pembuluh darah tungal, yaitu vena porta. Vena mesenterika superior
yang menyalurkan darah dari gelung usus primitif, berasal dari vena
vitellina kanan sedangkan bagian distal vena vitellina uga menghilang.
2. Vena Umbilikalis
Pada awalnya vena umbilikalis berjalan di sisi kanan dan kiri hati,
akan tetapi ada beberapa yang kemudian berhubungan dengan sinusoid
hati. Bagian proksimal vena umbilikalis dan sisa vena umbilikalis
kanan kemudian menghilang, sehingga vena kiri aja yang merupakan
satu-satunya pengangkut darah dari plasenta ke hati.
Meningkatnya peredaran darah plasenta menyebabkan terbentuknya
hubungan langsung antara vena umbilikalis kiri dengan sluran hati-
jantung kanan, yaitu duktus venosus.
Setelah lahir, vena umbilikalis kiri dan dukus venosus menutup dan
masing-masing membentuk ligamentum teres hepatis dan ligamentum
venosum.
Penutupan vena umbilikalis dan duktus venosus terjadi setelah
penutupan arteri umbilikalis.
3. Vena kardinalis
Pada mulanya, vena kardinalis membentuk sistem aliran pembuluh
balik utama bagi mudigah. Sistem ini terdiri atas vena kardinalis
anterior yang mengalirkan darah dari bagian kepala mudigah, dan vena
kardinalis posterior yang mengalirkan darah dari bagian tubuh
mudigah lainnya. Vena kardinalis anterior dan posterior menyatu
sebelum memasuki kornu sinus dan membentuk vena kardinalis
komunis yang pendek.
Selama minggu kelima hingga ketujuh, terbentuklah sejumlah pembulu
balik tambahan, diantaranya yaitu :
a. Vena subkardinalis, yang terutama berfungsi mengalirkan darah
dari ginjal.
b. Vena sakrokardinalis, yang berfungsi mengalirkan darah dari
anggota tubuh bawah.
c. Vena suprakardinalis, yang berfungsi mengalirkan darah dari
dinding tubuh melalui vena interkostalis, sehingga mengambil alih
fungsi vena kardinalis posterior.
Pembentukan sistem vena kava ditandai oleh terbentuknya anastomosis
anastomosis antara kiri dan kanan sehingga darah dari sisi kiri dapat mengalir ke
sisi kanan. Anastomosis di antara vena kardinalis anterior berkembang menjadi
vena brakiosefalika sinistra.
Bagian terbesar darah dari sisi kiri kepala dan anggota tubuh bagian kiri
atas kemudian disalurkan ke bagian kanan. Bagian akhir vena kardinalis posterior
kiri yang bermuara ke vena brakiosefalika kiri tinggal sebagai pembuluh kecil
yaitu vena interkostalis kiri. Pembuluh vena ini menerima darah dari ruang
interkostalis kedua dan ketiga.
Vena kava superior terbentuk dari vena kardinalis komunis kanan dan
bagian proksimal vena kardinalis anterir kanan.
Anastomosis di antara vena subkardinalis membentuk vena renalis kiri,
dan ssat hubungan ini telah terbentuk vena subkardinalis kiri menghilang, dan
bagian distal yang masih tertinggal sebagai vena gonadal kiri. Sehingga, vena
subkardinali kanan menjadi saluran pengaliran utama dan menjadi pars renalis
vena kava inferior.
Anastomosis antar vena sakrokardinalis membentuk vena iliaka komunis
kiri. Vena sakrokardinalis kanan menjadi pars sakrokardinalis vena kava inferior.
Hubungan antara pars renalis vena kava inferior dengan pars vena hepatika yang
berasal dari vena vitellina kanan membentuk suatu vena kava inferior yang
lengkap.(Saddler,2000)
Sistem Vena
Vena atau pembuluh balik adalah pembuluh yang mengalirkan darah ke
jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai
katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu
arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
(Wikipedia,20007)
Sistem vena jantung mempunyai tiga bagian yaitu :
a. vena tebesia yang merupakan sistem yang terkecil yang menyalurkan
sebagian darah dari miokardium atrium kanan dan ventrikel kanan.
b. Vena kardiaka anterior yang mempunyai fungsi yng cukup berarti,
mengosongkan sebagian besar isi jaringan vena ventrikel kanan,
langsung ke atrium kanan.
c. Sinus koronarius dan cabang-cabangnya merupakan sistem vena yang
paling besar, berfungsi menyalurkan pengembalian darah jaringan
vena miokardia ke dalam atrium kanan melalui ostium sinus
koronarius di samping muara vena kava inferior.
Macam macam vena :
Dibandingkan dengan dinding arteria dinding vena lebih tipis dan mudah
melebar. Kira-kira 70% volume darah terkandung dalam sirkuit vena dengan
tekanan yang relatif rendah. Sirkuit vena bervolume tinggi dan bertekanan rendah
ini berfungsi sebagai sirkuit kapasitans, berbeda dengan sirkuit arteria yang
bervolume rendah dan bertekanan tinggi. Kapasitas dan volume sirkuit vena
merupakan determinan penting dari curah jantung karena volume darah yang
diejeksi oleh jantung tergantung pada alir balik vena.
Aliran vena batang otak dan serebelum berjalan paralel dengan distribusi
pembuluh darah arterianya. Sebagian besar drainase vena serebrum adalah melalui
vene-vena dalam, yang mengalirkan darah ke pleksus vena superfisialis dan ke
sinus-sinus dura. Sinus –sinus ini mengalirkan darah ke vena jugularis interna
pada dasar tengkorak dan bersatu dengan sirkulasi umum.
Medula spinalis menerima darah melalui cabang-cabang arteria vertebralis
dan dari pembuluh-pembuluh segmental regional yang berasal dari aorta torakalis
dan abdominalis. Aliran vena umumnya mengikuti pola distribusi arteria.
Beberapa vena medula spinalis mempunyai katup, berbeda dengan vena- vena
otak dan sinus vena yang tak mempunyai katup. Sistem vaskular medula spinalis
langsung berhubungan denga sistem vena otak. Jadi Bila tekanan vena dalam
medula spinalis meningkat, seperti yang terjadi kalau seseorang sedang batuk atau
mengankat barang yang berat, maka tekanan vena sentralis meningkat sehingga
untuk sementara waktu menghambat aliran vena otak.
Vena pada wajah yaitu vena fasialis yang merupakan penyalur balik darah
utama dari wajah. Vena ini berawal di comissura palpebralis medialis sebagai
vena angularis dengan bersatunya vena supraorbitalis dan vena supratrochlearis.
Vena facialis lalu melintas ke inferolateral melewati wajah, dibelakang arteria
facialis. Di sebelah bawah tepi mandibula ramus anterior vena retromandibularis
bergabung dengan vena facialis. Vena facialis bermuara langsung atau tidak
langsung ke dalam vena jugularis interna.
Vena temporalis superficialis menyalurkan kembali darah dari dahidan
kulit kepala, dan menerima anak-anak cabang dari vena-vena pelipis dan wajah.
Di dekat auricula vena temporalis superficialis memasuki glandula parotidea.
Vena retromandibularis yang terbentuk dari persatuan vna temporalis superficialis
dan vena maxillaris, turun di dalam glandula parotidea, superficial terhadap arteria
carotis eksterna dan di sebelah dalam nervus facialis. Vena retromandibularis
membentuk sebuah ramus anterior yang bergabung dengan vena facialis dan
sebuah ramus posterior yang bersatu dengan vena auricularis posterior menjadi
vena jugularis eksterna.
Vena pada lingua terjadi melalui vena dorsales linguae yang mengikuti
arteria lingualis dan vena profundae linguae yang berawal di ujung lidah (vena
ranina) dan melintas ke posterior di samping frenulum linguae untuk bersatu
dengan vena sub lingualis yang berakhir lengsung atau tidak langsung ke dalam
vena jugularis interna.
Vena jugularis eksterna menyalurkan darah dari hampir seluruh kulit
kepala dan wajah pada sisi yang sama. Vena ini terbentuk dari persatuan bagian
posterior vena retromandibularis dan vena auricularis posterior di angulus
mandibulae. Vena jugularis anterior menyilang di atas permukaan superfisial
musculus sternocleidomastoideous, di sebelah dalam platysma, dan kemudian
menembus lapis penyelubung fascia cervicalis profunda yang merupakan atap
trigonum cervicale posterius, pada tepi posterior musculus
sternocleidomastoideous. Vena jugularis eksterna melintas ke bagian inferior
trigonum cervicale posterius dan bermuara ke dalam vena subclavia. Tepat
superior dari clavicula vena jugularis eksterna menampung vena transversa colli
dan vena supracapsularis.
Vena subclavia, pembuluh balik utama yang menampung darah dari
ekstremitas superior, melintasi bagian inferior trigonum cervicale posterius. Vena
ini melintas di depan musculus scaleneus anterior dan pada batas medial otot ini
bersatu dengan vena jugularis interna untuk membentuk vena brachiocephalika.
Vena jugularis interna menyalurkan darah dari otak dan bagian superfisial
wajah dan leher. Vena yang besar ini berawal pada foramen jugulare di fossa
cranii posterior sebagai lanjutan langsung sinus sigmoideus. Ujung inferior vena
jugularis interna juga melebar untuk membentuk bulbus venae jugularis. Vena
occipitalis biasanya menyalurkan isinya ke dalam pleksus venosus subocipitalis,
tetapi dapat juga bermuara ke dalam vena jugularis interna.
Vena pada larynk mengikuti arteri-arterinya, vena larngea superior
biasanya bersatu dengan vena tiroidea superior, lalu bermuara ke dalam vena
jugularis interna. Vena laryngea inferior bersatu dengan vena tiroidea inferior atau
pleksus vene-vena tiroid yang beranastomosis pada aspek anterior trachea.
Vena dinding abdomen ventrolateral di antaranya yaitu pembuluh
epigastrica superior dari pembuluh thoracica interna, pembuluh epigastrica
inferior dan pembuluh circumflexa iliaca profunda dari pembuluh iliaca eksterna,
pembuluh kecil dari cabang anterior dan cabang kolateral pembuluh intercostalis
posterior di spatia intercostalia X-XI dan dari cabang anterior pembuluh
subcostalis.
Penyaluran balik darah atau vena dari pelvis sesuai dengan nama arteri
yang diiringinya, dan merupakan anak cabang vena iliaca interna. Pada laki-laki
pleksus venosus prostaticus, meliputi fundus vesiae dan prostata, kedua vesicula
sminalis, kedua ductus deferens, dan ujung kaudal kedua ureter. Pleksus venosus
prostaticus yang merupakan anyaman yang rapat, menerima darah dari vena
dorsalis penis. Pleksus venosus vesicalis menyalurkan isinya terutama ke vena
iliaca interna melalui vena vesicalis inferior, tetapi dapat juga menyalurkan darah
ke pleksus venosi vertebrales melalui vena sacralis.
Pada wanita pleksus venosus vesicalis meliputi bagian urethra dalam
pelvis dan cervix vesicae, dan menampung darah dari vena dorsalis clitoridis serta
berhubungan dengan pleksus venosus vaginalis.
Vena cava superior merupakan satu dari dua vena utama yang membawa
darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh ke jantung. Vena vena dari kepala
dan tubuh bagian atas menuju ke vena kava, yang berakhir pada atrium kanan.
Sistem vena pada ekstremitas superior diantaranya vena-vena superfisial
utama ialah vena cephalica dan vena basilica yang berasal dari arcus venosus
dorsalis manus. Vena cephalica melintas ke proksimal pada fascia superfisialis,
mengikuti tepi lateral pergelangan tangan dan pada permukaan anterolateral
lengan bawah dan lengan atas. Di sebelah proksimal vena cephalica melintas
antara musculus deltoideous dan musculus pectoralis mayor dan memasuki
trigonum deltopectorale, lalu bergabung dengan vena axillaris.
Vena basilica melintas pada fascia superfisials di sisi medial lengan bawah
dan bagian distal lengan atas. Vena basilica lalu menembus fasia superfisialis dan
melintas ke dalam dan ke proksimal sampai di ekuk ketiak untuk bergabung
dengan vena brachialis, membentuk vena axillaris. Vena medianan cubiti
merupakan pembuluh penghubung antara vena basilica dan vena cephalica di
sebelah depan daerah fossa cubiti. Vena-vena superfisial, berhubungan dengan
vena-vena profunda melalui vena perforans.
Sistem vena pada ekstremitas bawah terbagi menjadi tiga subsistem yaitu :
1. Susbsistem vena permukaan
Vena permukaan terletak di jaringan subkutan tungkai dan menerima
aliran vena dari pembuluh-pembuluh daah yang lebih kecil di dalam kulit,
jaringan subkutan dan kaki. Sistem permukaan terdiri dari vena safena
magna dan vena safena parva.
Vena safena magna adalah vena terpanjang di tubuh, berjalan di maleolus
di mata kaki, naik ke bagian medial betis dan paha, bermuara ke vena
femoralis tepat di bawah selankangan. Vena safena magna mengalirkan
darah dai bagian anteromedial betis dan paha.
Vena safena parva berjalan di sepanjang sisi lateral dari mata kaki melalui
betis menuju ke lutut, mendapatkan darah dari bagian posterolateral betis
dan mengalirkan darah ke vena poplitea.
Titik pertemuan antara vena safena dan poplitea disebut sebagai pertemuan
safenopoplitea.
2. Subsistem vena dalam
Sistem vena dalam membawa sebagian besar darah dari ekstremitas bawah
dan terletak di dalam kompartemen otot. Vena-vena dalam menerima
aliran dari venula kecil dan pembuluh intramuskular. Sistem vena dalam
cenderung berjalan paralel dengan pembuluh arteria tungkai bawah, dan
diberi nama yang sama dengan arteria tersebut.
Vena tibialis anterior dan posterior, peroneus, poplitea, femoralis
merupakan bagian dari vena dalam. Vena iliaka juga temasuk dalam
sistem vena dalam ekstremitas bawah karena aliran vena dari tungkai ke
vena kava tergantung pada potensi dan integitas dari pembuluh tersebut.
3. Subsistem vena penghubung
Subsistem vena- vena dalam dan permukaan dihubungkan oleh saluran-
saluran pembuluh darah yang disebut vena penghubung. Vena-vena
penghubung menyusun subsistem penghubung ektremitas bawah. Aliran
biasanya dipirau dari vena permukaan ke vena dalam dan selanjutnya ke
vena kava inferior.
Fisiologi dari aliran vena yang melawan kekuatan gravitasi
melibatkan bebagai faktor yan dikenal sebagai pompa vena yang terdiri
dari pompa vena perifer dan sentral. Pompa vena perifer tergantung pada
kompresi saluran vena selama kontraksi otot. Kontraksi otot mendorong
aliran untuk maju di dalam sistem vena dalam, katup-katup vena
mencegah alian retrograd atau refluks darah selama relaksasi otot.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tiga sistem pembuluh balik yang dapat di kenali yaitu:
1. Sistem vitellina yang berkembang menjadi sistem porta
2. Sistem kardinal yang membentuk sistem kava
3. Sistem umbilikal yang menghilang setelah lahir. ( Saddler,2000)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini
berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut,
aliran darah tetap mengalir menuju jantung.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk
ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas diparu-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.(Wikipedia,2007)
Adapun sistem vena pada ekstremitas bawah terbagi menjadi tiga
subsistem di antaranya adalah (1) vena permukaan yang terletak di jaringan
subkutan tungkai dan menerima aliran vena dari pembuluh-pembuluh daah yang
lebih kecil di dalam kulit, jaringan subkutan dan kaki. (2) Sistem vena dalam
membawa sebagian besar darah dari ekstremitas bawah dan terletak di dalam
kompartemen otot. (3) Vena penghubung yang menghubungkan antara vena
permukaan dan vena dalam yang menyusun subsistem penghubung ektremitas
bawah.( Sylvia A Price, Lorraine M wilson, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
DR.Rudolf Spanner.Handatlas der anatomie des menschen. Amsterdam:
Bewegungsapparat .1971
R.Putz dan R.Pabst.Atlas Anatomi Manusia Sobotta.Jakarta:EGC.2000
Sylvia A Price, Lorraine M wilson. Patofisiologi. Jakarta : EGC.1995.
Wikipedia.2007. Pembuluh balik. http://id.wiki.detik.com/wiki/Pembuluh_balik"