strukwan sistem sirkulasi

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi, dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Pada hewan, sistem transportasi umumnya disebut sistem peredaran darah karena cairan transportasi mengalir melalui rangkaian. Sebagian besar hewan memiliki satu atau lebih organ yang disebut jantung untuk memompa cairan. Saluran yang dilalui aliran fluida adalah arteri (yang mengarah dari jantung), pembuluh darah (yang mengarah ke jantung), dan kapiler

Upload: blue

Post on 06-Dec-2015

261 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sistem sirkulasi pada hewan

TRANSCRIPT

Page 1: Strukwan Sistem Sirkulasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam

tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah

tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses

metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan

juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan

aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh

organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi,

dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan.

Sistem ini menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga

kemudian ia dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini

dimiliki oleh semua organisme, termasuk hewan. Pada hewan, sistem

transportasi umumnya disebut sistem peredaran darah karena cairan

transportasi mengalir melalui rangkaian. Sebagian besar hewan memiliki satu

atau lebih organ yang disebut jantung untuk memompa cairan. Saluran yang

dilalui aliran fluida adalah arteri (yang mengarah dari jantung), pembuluh

darah (yang mengarah ke jantung), dan kapiler (pembuluh darah mikroskopis

antara arteri dan vena). Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan

dibagi atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem

peredaran darah terbuka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem peredaran (sirkulasi) ?

2. Apa saja mekanisme pada sistem peredaran (sirkulasi) ?

3. Bagaimana sistem peredaran pada hewan invertebrata?

4. Bagaimana sistem peredaran pada hewan vertebrata?

Page 2: Strukwan Sistem Sirkulasi

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahuidan mempelajari tentang peredaran (sirkulasi).

2. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem peredaran pada hewan

invertebrata.

3. Untuk mengetahui dan mempelajari sistem peredaran pada hewan

vertebrata.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah

metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya

melalui berbagai referensi dari buku-buku dan internet.

Page 3: Strukwan Sistem Sirkulasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peredaran (Sirkulasi) Hewan

Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di dalam

tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak ataukah

tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan proses

metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan

juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan

aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh

organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi,

dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini

menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia

dikenal juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh

semua organisme, termasuk hewan.

Sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi memiliki fungsi antara lain

sebagai berikut:

1. Untuk menjamin keberlangsungan kebutuhan tubuh terhadap nutrient juga

oksigen.

2. Sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil sisa

proses metabolisme.

3. sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta menstabilkan tekanan dari

dalam.

Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi atas dua bagian

yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah terbuka.

1. Sistem Sirkulasi Terbuka

Relaksasi otot jantung (tekanan negatif dalam rongga jantung)

Terjadi kekuatan menghisap darah secara aktif

Terjadi gelombang peristaltik pada dinding aorta yang mendorong

darah ke arah kepala

Darah akan keluar dan mengalir bebas di antara sel jaringan

Page 4: Strukwan Sistem Sirkulasi

Cairan tubuh tersaring dan secara perlahan kembali ke jantung melalui

ostia (lubang pada jantung)

Sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah pada setiap

kontraksi jantung.volume darah yang dapat dikeluarkan hanya sedikit

terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari

makanan yang dilepaskan ke sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme

terbatas.. Contohnya: Moluska dan Artropoda.

2. Sistem Sirkulasi Tertutup

Jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus

menerus. Tekanan dipertahankan tetap tinggi, mengakibatkan:

darah yang keluar dari pembuluh akan segera

masuk kembali ke jantung dengan cepat

Akibat selanjutnya:

Darah mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh

Pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah yang memadai ke

tiap sel

Proses metabolisme dapat terselenggara dengan baik

Contohnya : Annelida, Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-

cumi) dan Vertebrata.

Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila

dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah

tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong

oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung

bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus

sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi.

Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke

jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem, darah

akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke setiap sel tubuh. Hal

ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan oksigen dalam jumlah

memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat terselenggara dengan

baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme (misalnya saat

Page 5: Strukwan Sistem Sirkulasi

melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan jumlah pasokan

darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi penyebaran

darah ke daerah yang kurang/ tidak aktif (misalnya organ

gasroinointestinal). Organ sirkulatori pada hewan yang memiliki sistem

terdiri atas jantung dan pembuluh darah, mulai dari pembuluh ateri, vena,

arteriol, venula, hingga jaringan kapiler.

2.2 Mekanisme Pertukaran Zat

Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah

yang dipompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg.

Tekanan ini semakin jauh dari jantung akan semakin menurun. Pembuluh

kapiler (arteri) tekanannya 40 mm Hg sedangkan cairan ekstrasel tekanannya

25 mm Hg dan pembuluh kapiler (vena) tekanannya 15 mm Hg. Permainan

tekanan inilah yang akan menyebabkan terjadinya perpindahan air dan

partikel terlarut dari arteri ke vena melewati arterioles dan venula. Untuk

menjaga kondisi homeostatis kelebihan air dan partikel zat  harus

dikembalikan ke dalam kapiler darah, dinding kapiler yang semipermiabel

dan tekanan darah yang lebih tinggi mendorong cairan ke luar dari pembuluh

dengan ultrafiltrasi, namun protein plasma tetap dipertahankan dalam kapiler.

Fungsi Darah

 Fungsi umum darah : Mempertahankan kondisi lingkungan dalam keadaan

relatif konstan, yang mana mekanismenya disebut Homeostatik. Fungsi

khusus darah:

1. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan

2.  Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan

3. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan-

jaringan keorgan-organ ekskresi

4.  Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur

fungsi sel

5. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam

berbagai organ tubuh

Page 6: Strukwan Sistem Sirkulasi

Cairan darah : cairan dalam pembuluh darah yang beredar ke seluruh tubuh

mulai dari jantung dan segera kembali ke jantung. Sel darah terdiri atas:

Eritrosit 

Gambar 1.1 Eritrosit

Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak terdapat dalam darah

makluk hidup sel darah merah bertambah merah jika di dalamnya

mengandung banyak oksigen dan warna merah ini berasal dari hemoglobin

yang membentuk sel darah merah,hemoglobin dibentuk oleh zat besi.sel

darah merah yang memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan

pada tubuh lewat darah, fungsi yang lain penentu golongan darah karena

ditentukan oleh ada atau tidaknya anti gen bernama aglutinogen dalam sel

darah merah ada dua anti gen yang telah dikenali dalam sel darah merah yaitu

anti gen A dan B.

Leukosit 

Gambar 1.2 Leukosit

Sel darah putih memiliki fungsi menjaga sistem kekebalan tubuh yang

memiliki ciri khas yaitu tidak berwarna dan dapat bergerak secara amoebeit

Page 7: Strukwan Sistem Sirkulasi

dan dapat menenbus dinding kapiler.Selain itu sel darah putih tidah

berasosiasi secara ketat dengan organ tertentu,mereka bekerja secara

independen seperti organisme sel tunggal.Leukosit mampu bergerak secara

bebas berinteraksi dan menangkap serpihan seluler,partikel asing atau

mikroorganisme penyusup. Memiliki 5 jenis : Neutrofil, Linfosit, Monosit,

Eosinofil, Basofil.

Gambar 1.3 Proses pada Leukosit

Trombosit

Gambar 1.4 Trombosit

Trombosit adalah keping-keping darah yang berukuran lebih kecil

dibandingkan dengan eritrosit dan  leukosit. Trombosit  tidak berinti,

bentuknya kecil (2 μm–5 μm), tidak teratur, dan berasal dari bagian

megakariosit dalam sumsum tulang. Jumlah trombosit dalam 1 milimeter

Page 8: Strukwan Sistem Sirkulasi

kubik darah kurang lebih 200 ribu sampai 400 ribu sel trombosit. Trombosit

berperan penting dalam proses pembekuan darah jika tubuh mengalami luka. 

Trombosit adalah struktur yang sangat aktif. Masa hidupnya dalam darah

adalah 8 hari atau 10 hari. Trombosit mudah pecah jika keluar dari pembuluh

darah dan jika terkena benda keras.

Fungsi trombosit adalah menghentikan pendarahan jika terjadi luka

dengan cara membekukan darah disekitar daerah luka sehingga darah berhenti

mengalir. Jika terjadi luka, trombosit dalam darah pecah dan mengeluarkan

enzim trombokinase. Enzim trombokinase merangsang protrombin untuk

membentuk thrombin dengan bantukan vitamin K dan ion Ca. Trombin

merangsang fibrinogendalam plasma darah untuk membentuk fibrin, yaitu

berupa benang-benang yang membentuk anyaman dan dapat menjaring darah

supaya eritrosit dalam darah tidak keluar lagi dan menutup luka.

Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut di

dalamnya. Kandungan zat terlarut di dalam Plasma darah:

Nutrien: glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid

Bahan untuk dibuang: urea dan senyawa nitrogen

Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, dan sulfat

Bahan lain yang terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respiratori,

vitamin, dan enzim

Protein plasma: albumin, globulin, dan fibrinogen

Plasma darah memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel,

mengandung protein penting dalam konsentrasi relatif rendah, antara 1,0

hingga 100-150 mg/ml. untuk menghasilkan tekanan osmotik koloid yang

bekerja untuk reabsorpsi.

Protein plasma pada Vertebrata tingkat tinggi dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu: Fibrinogen: proses pembekuan darah, Globulin: reaksi imun dan

transpor molekul, Albumin: mempertahankan volume plasma.

Page 9: Strukwan Sistem Sirkulasi

2.3 Sistem Peredaran (Sirkulasi) Hewan Invertebrata

a. Porifera

Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan

sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit

berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan

keseluruh tubuh oleh amoebosit.

b. Hydra

Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna

dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.

c. Platyhelminthes

Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah

dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal

pada Planaria.

d. Annelida

Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh

darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta

yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).

Arah aliran darah :

Lengkung aorta - pembuluh ventral - kapiler (seluruh jaringa tubuh)-

pembuluh dorsal - lengkung aorta (pembuluh jantung).

Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke

pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing

tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

e. Mollusca

Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah

terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh

darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa).

f. Arthropoda

Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung

pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa. Arah

aliran darah :

Page 10: Strukwan Sistem Sirkulasi

Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri

ke rongga tubuh > jaringan tubuh tanpa melalui kapiler > jantung

pembuluh melalui ostium.

Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel.

Hemolimfa tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat

oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui

sistem trakea.

2.4 Sistem Peredaran (Sirkulasi) Hewan Vertebrata

Pada vertebrata, darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup

cairan kekuningan, disebut plasma darah yang di dalamnya terkandung sel-sel

darah. Sel-sel darah terdiri dari :

1.    Sel darah merah (eritrosit)

2.    Sel darah putih (leukosit)

3.    Keping darah (trombosit).

Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah.

Pada umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti. Akan tetapi

eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.Sel darah putihnya

ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas khusus.Menurut

jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan

menjadi dua macam, yaitu peredaran darah dan sistem limfatik (peredaran

getah bening). Berdasarkan cara peredarannya, sistem sirkulasi pada vertebrata

ada dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka pada limfa, dan sistem

peredaran darah tertutup pada darah.

Sistem peredaran hewan vertebrata terdiri atas jantung, pembuluh arteri,

pembuluh vena, kapiler darah, serta pembuluh limfa.

Darah membawa oksigen yang didapatkannya dari organ pernafasan; zat

makanan didapat dari saluran pencernaan makanan; hormone dari system

endoktrin; substansi-substansi lain yang diperlukan untuk memelihara

homeostatis dan kekebalan terhadap penyakit-penyakit; serta sampah

metabolism untuk dibuang oleh organ ekskresi.

Page 11: Strukwan Sistem Sirkulasi

Pembuluh limfa menampung cairan jaringan yang tidak diambil oleh

pembuluh darah dan lemak yang diserap oleh intestinum halus. Pembuluh

limfa berakhir di pembuluh vena.

Arteri membawa darah menjauhi jantung. Pembuluh arteri dindingnya

berotot dan elastis Oleh karena itu berkemampuan untuk mengembang dengan

datangnya darah. Arteri yang paling kecil disebut arteriol, berfungsi mengatur

tekanan darah di kapiler. Arteriol berakhir dikapiler. Vena dimulai di kapiler

dan berfungsi mengankut darah kembali ke jantung. Pembuluh vena kurang

berotot dan kurang mengadung jaringan elastic; lebih banyak mengandung

serabut kolagen, oleh karena itu relative kurang dapat mengembang dan

menyempit. Vena terkecil yang dimulai di kapiler disebut venul.

Walaupun semua pembuluh vena akhirnya berakhir di jatung, namun ada

vena yang disebut vena porta yang berakhirkan anyaman kapiler di suatu

organ. Dengan demikian suatu system porta adalah suatu system vena yang

bermula dengan kapiler darah pada sebuah atau beberapa buah organ dan

berakhir dengan anyaman kapiler di organ lain. Dikenal misalnya system porta

hepatica atau system porta renalis (Gb 1.6).

Gb. 1-6 Sistem porta pokok vertebrata. Sistem porta renal tidak terdapat pada

Theria dewasa dan system porta hipofisa belum pernah dibuktikan pada

banyak Osteichthyes. (Dari Kent: Comparative anatomy of the vertebrates,

1969,The C.V. Nosby Company).

Page 12: Strukwan Sistem Sirkulasi

Sistem Sirkulasi pada Pisces

Sistem cardiovascular terdiri atas:

a. Jantung

b. Arteri dan arteriolae

c. Kapiler

d. Venulae dan venae

e.  Darah

Gambar 1.7 Skema peredaran darah pada ikan

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii.Ia terdiri atas sinus

venosus, atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus,

atrium, dan ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus

tidak.Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis.Sistem

peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik

(ventrikel) dan sebuah seeambi (atrium).Jantung terletak di bawah faring di

dalam rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di

anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur

penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di

ruang depan jantung.

Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan

dengan vertebrata darat.Plasma darah mengandung sel darah merah yang

berinti dan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem

Page 13: Strukwan Sistem Sirkulasi

peredaran, terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-

pembuluh limpa.

Proses sirkulasi pada pisces:

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2

kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian

masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan

dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat

pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh

darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis

darah diedarkan ke seluruh tubuh.Di jaringan tubuh darah mengikat

CO2. Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan

badan menuju jantung.Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis

anterior, dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh melewati

hati) dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati

ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena

darah hanya satu kali melewati jantung. 

Perhatikan bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan

kapiler selama masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan

yang kedua, yang disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang.Ketika

darah mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik

yang mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan

demikian darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain

dengan sangat lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh

pergerakan tubuh selama berenang.

Sistem Sirkulasi pada Amphibi

Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri,

vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun

Page 14: Strukwan Sistem Sirkulasi

dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula)

yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah.

Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan

oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:

1. Jantung

2. Arteri

3.  Kapiler

4. Vese

5. Pembuluh-pembuluh limpa

6.  Cairan darah dan limpa

 Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima

rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding

yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang

paling luar disebut pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum

pericardii yang berisi cairan sedikit.

Jantung katak terdiri dari:

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior

2. Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri

(atrium sinister)

3.  Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari

jantung

4. Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar

anterior bilik

Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik

terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat

(septum).Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.

Page 15: Strukwan Sistem Sirkulasi

Gambar 1.6 Skema peredaran darah pada katak

Proses sirkulasi pada Amphibi:

Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang

yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit : sirkuit

pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke

jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah

akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya

oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di

antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.

 Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ

tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium

kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin

aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu

dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan

kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi

tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ

respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.

  Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk

oleh pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh

kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di

Page 16: Strukwan Sistem Sirkulasi

dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian

masuk ke dalam vena yang menuju jantung.Sistem porta yang penting adalah

sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal

Sistem Sirkulasi pada Reptilia

 Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan

sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan

tidak beroksigen dalam jantung.  Jantung reptilia terletak di rongga dada di

bagian depan ventral.Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1

ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator.Tetapi ventrikulus cordis

dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang

disebut septum interventricularisyang membentang dari apex cordis sampai

ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat.Perlu

diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga

masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.

Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah

sempurna, sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan

darah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari

venticulus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar,

yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta

dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-cabang ke semua

bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus

aorta dekster keluar dari ventrikel sinister.Pada crocodilia, arcus aorta dekster

dan arcus aorta sinister berssilangan dan bersinggungan dimana tempat

persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa sehingga timbul suatu lubang

yang disebut foramen panizzae.Pada crocodilia septum interventriculare

sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4.Namum demikian percampuran

darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga percampuran ini

Page 17: Strukwan Sistem Sirkulasi

terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu untuk

membentuk aorta dorsalis.

Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi

pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas

dalam paru-paru dan kembali ke jantung.Pada satu ordo reptilian, reptiliann,

ventrikel secara sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.

Gambar 2.7 Skema peredaran darah reptil

Proses sirkulasi pada reptilian:

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke

serambi kanan, kemudian bilik kanan.Darah yang berasal dari paru-paru,

melalui arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri.Dari

bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus

aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis

yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.  Dari

seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus

venosus dan kembali ke jantung.

Page 18: Strukwan Sistem Sirkulasi

Sistem Sirkulasi pada Aves

Untuk  mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran

dari burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat

peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah.Darah pada burung

tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.Jantung burung berbentuk

kerucut dan terbungkus selaput perikardium.Jantung terdiri dari dua serambi

yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang

keluar dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang

lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang,

dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang

menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh

nadi ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah

ekor menjadi dorsalis (pembuluh nadi puggung).Pembuluh nadi yang keluar

dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-

paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:

1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).Vena ini

membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot

pektoralis menuju jantung.

2.  Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior).Membawa

darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.

3. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru

kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Page 19: Strukwan Sistem Sirkulasi

Gambar 1.8 Sistem peredaran darah pada aves

Sistem Sirkulasi pada Mamalia

Umumnya, sistem peredaran darah pada mammalia sama dengan

manusia. Peredaran darahnya paling kompleks dan sempurna dibandingkan

hewan lain. Alat peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh

darah. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah

tertutup. Jantung pada Mammalia terbagi menjadi empat bagian, yaitu

atrium dexter yang merupakan tempat bermuaranya vena cava, atrium

sinister yang merupakan tempat bermuaranya vena pulmonalis, ventrikel

sinister yang merupakan tempat keluarnya aorta, dan ventrikel dexter yang

merupakan tempat keluarnya arteri pulmonalis. Pembuluh darah pada

Mammalia terdiri atas pembuluh darah vena dan pembuluh darah balik.

Page 20: Strukwan Sistem Sirkulasi

Gambar 1.9 Sistem peredaran darah mamalia

Proses sirkulasi pada mamalia:

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri

pulmoner.Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan

dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah

yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke

atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam

ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi.

Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen keluar

ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel

kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh

tubuh.Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan

darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang

menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan).

Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambil mengalirkan darah yang

kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen

dan kaki (tungkai belakang).

Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi

artriola, yang selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah

melepaskan banyak oksigennya dan mengambil karbondioksida yang

Page 21: Strukwan Sistem Sirkulasi

dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali membentuk

venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen

dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang

disebut vena cava anterior (superior).  Vena besar lainnya yang disebut vena

cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan

tungkai belakang.Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium

kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam

ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).

Ruang – Ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua atrium(serambi) yang

berdinding tipis dan dua ventrikel (bilik) yang berdinding tebal.

1.   Atrium

Atrium kanan

Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena

kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava

(kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan

impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium

berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang.

Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel

kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen

dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.

Atrium kiri

Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui

vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial

kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel

kiri. Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum

atrium.

Page 22: Strukwan Sistem Sirkulasi

2. Ventrikel

Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol

disebut muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun

katub atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.

a. Ventrikel kanan

Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak

atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup,

memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah

ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,

menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup

trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan

pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri

pulmonalis menuju paru-paru.

b.  Ventrikel kiri

Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen

sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke

ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan

untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,

mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup

mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah

darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta

memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh

tubuh. Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum

ventrikel.

Page 23: Strukwan Sistem Sirkulasi

Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan saluran dimana jantung sebagai

yang mendorong darah agar tetap mengalir. Pembuluh darah terdiri

atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada

bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian

endotheliumnya.

Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal

dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga

lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium,

lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan

lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan

serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler.

Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya

memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran

basal.

Macam-macam pembuluh darah yaitu sebagai berikut:

1. Pembuluh Arteri

a. Arteri

Dinding pembuluh darah arteri dapat dibedakan menjadi 3

lapis. Lapisan yang berbatasan dengan lumen disebut tunika

intima, elemen-elemen yang membangunnya tersusun

Page 24: Strukwan Sistem Sirkulasi

memanjang. Lapisan tengah disebut tunika media, eleman-

eleman yang membangunnya tersusun melingkar. Lapisan

terluar disebut tunika adventisia, elemen-elemen yang

membangunnya tersusun memanjang. Tunika media

merupakan lapisan yang paling tebal.

Arteri elastis

Yang termasuk arteri elastis yaitu aorta, arteri, anonima,

arteri komunis, arteri, subklavia, arteri pulmonalis.

Arteri penyebar

Hampir semua pembuluh arteri yang terdapat pada tubuh,

merupakan arteri penyebar, dengan lapisan-lapisannya

sebagai berikut:

b. Arteriol

Arteriol, merupakan pembuluh arteri dengan diameter 0,3mm

atau yang lebih kecil.

Arteriol yang cukup besar dindingnya terdiri atas:

a. Tunika intima, dibangun oleh lapisan endotelium yang

langsung melekat pada membran elastika interna.

b. Tunika media terdiri atas sel-sel otot polos yang tersusun

konsentris dan dilapisi oleh serabut –serabut kolagen dan

elastin.

c. Tunika adventisia, tebalnya dapat sama dengantunika media,

terdiri atas jaringan ikat kendur tetapi tidak mempunyai

membran elastika eksterna. Tunika adventisia dari arteriol

yang kecil hanya dibangun oleh serabut kolagen dan sedikit

fibroblas.

2. Pembuluh Kapiler

Pembuluh kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang

membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan venula.

pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter antara 5 hingga 10

mikrometer, yang menghubungkan pembuluh arteri dan vena, dan

Page 25: Strukwan Sistem Sirkulasi

memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta

nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di

sekitarnya.

3. Pembuluh Vena

a. Venul

Dari kapiler darah ditampung dalam venul. Ukuran

diameternya 20 mikron, terdiri atas lapisan endotellium, serabut

kolagen dan sel-sel fibrin.

b. Vena

Vena dengan ukuran menengah dibangun oleh 3 lapisan:

1. Tunika intima terdiri atas lapisan endotellium ,

subendotelium dan membran elastis interna.

2. Tunika media, bila dibandingkan dengan arteri dengan

diameter yang sama pada lapisan ini jauh lebih tipis.

3. Tunika adventisia merupakan lapisan paling tebal terdiri atas

jaringan kendur dengan komposisi yang sama dengan tunika

adventisia arteri.

c. Vena ukuran besar

1. Tunika intima terdiri atas lapisan endotellium,

subendotellium yang tebal dan

membran elastika interna.

2. Tunika media, tipis bahkan tidak ada, dibangun oleh sel-sel

otot polos dan serabut kolagen.

3. Tunika adventisia merupakan lapisan tebal, bagian paling

luar banyak mengandung kelompok sel-sel otot polos. Jumlah

vasa vasonun lebih banyak daripada arteri

Sistem Peredaran Limfa

Di miliki oleh semua vertebrata. Terdiri atas pembuluh limfa,

cairan limfa, nodus limpa dan beberapa spesies jantung limfa.

Page 26: Strukwan Sistem Sirkulasi

Perbedaan pokok dari sistem peredaran darah adalah bahwa limfa

mengalir hanya ke satu arah yakni jantung.

Pembuluh limpa menyusup hampir ke semua jaringan lunak

dan bermula sebagai kapiler limfa yang buntu yang mengumpulkan

cairan interstitiel. Pembuluh limfa di vili mengumpulkan butir-butir

lemak yang diabsorpsi oleh intestinum. Pembuluh limfa ini disebut

lacteals dan cairan limfa didalamnya chyle.

Pembuluh limfa yang mengalirkan limfa dari dinding tubuh,

anggota, dan ekor membuka dipembuluh darah di dekatnya seperti

vena kaudalis, vena iliaka, vena kardinal posterior atau vena

subklaivia. Pembuluh limfa yang mengalirkan limfa dari visera

pada vertebrata berpasangan tetapi pada kebanyak mammalia

terdapat sebuah duktus toraks (thoracic duct) yang di mulai oleh

suatu sinus limfa abdomininalis. Duktus toraks menerima juga

pembuluh limfa yang mengalirkan limfa dari sisi kiri kepala dan

leher, serta dari anggota depan yang kiri

Sistem Penerus Impuls

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang

menghantarkan aliran listrk, jaringan tersebut mempunyai sifat-

sifat yang khusus yaitu sebagai berikut:

1. Otomatisasi : kemampuan menghasilkan impuls secara

spontan.

2. Ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur.

3. Kondutifitas : kemampuan untuk menyalurkan impuls.

4. Daya rangsang : kemampuan untuk menanggapi stimulasi.

Bedasarkan dari sifat-sifat diatas, maka secara spontan dan

teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan

melalui sistem hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa

menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls dimulai dari nodus

SA, nodus AV,berkas his, sampai ke serabut purkinje.

Page 27: Strukwan Sistem Sirkulasi

1. Nodus 

SA (sino atrial) merupakan kepingan berbentuk sabit dari otot yang

mengalami spesialisasi degan lebar kira-kira 3 mm dan panjang 1 cm,

simpul inni terletak pada dinding posterior atrium dexta, tepat dibawah

dan medial terhadap vena kava superior, serabut-serabut simpul ini

masing-masing begaris tengah 3-5 mikron. Serabut SA ini

berhubujngan langsung dengan serabut atrium sehingga setiap

potensial aksi yang mulai pada simpul SA segera menyebar ke atrium.

Pada keadaan normal impuls yang dikeluakan frekuensinya 60-10

kali/ment. Respon dari SA memberikan dampak pada aktifitas atrium.

SA node dapat menghasilkan impuls karena adanya sel-sel pacemaker

yang mengeluarkan impuls secara otomatis. Sel ini dipengaruhi oleh

saraf simpatis dan parasimpatis.

2. Nodus Atrioventrikular (AV) adalah sebuah berkas kecil sel-sel otot

jantung yang khusus didasar atrium kanan, dekat spektum, tepat diatas

peraturan atrium dan ventrikel.

3. berkas his adalah suatu jaras sel-sel yang berasal dari nodus AV dan

masuk ke septum antarventrikuler, tempat berkas tesebut bercabang

membentuk berkas kanan dan kiri yang berajlan kabawah melalui

septum, melingari ujung bilik septum, melingkari ujung bilik ventrikel,

dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.

4. Serabut purkinje adalah serat-serat terminal halus yang berjalan dari

berkas his menyebar keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting-

ranting pohon.

Page 28: Strukwan Sistem Sirkulasi

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

Fawcett, Don W., 2002. Buku Ajar Histologi edisi 12.Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

Kimball, John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid dua. Jakarta: Erlangga.

Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

Suripto. 2000. Struktur Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudarwati, Sutasurya. 1990. Dasar-dasar Struktur dan Perkembangan Hewan.

FMIPA ITB