sistem saraf dan pembagian hemisfer

25
Sistem Saraf dan Pembagian Fungsi Hemisfer Pada Manusia Andreino Adythia Pause NIM : 102010020 Kelompok : A6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat Alamat Korespondensi : Jalan Terusan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11470 [email protected] Pendahuluan Sistem saraf merupakan salah satu perngkat yang ada di dalam tubuh manusia. Ibaratkan sebuah pembangkit listrik yang memberikan sumber energi ke tiap rumah di seluruh penjuru kota, sistem saraf yang mengatur beribu saraf yang ada di dalam tubuh. Apa bila ada gangguan, walalupun sedikit saja, 1 | Page

Upload: andre-a-pause

Post on 14-Feb-2015

78 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Sistem Saraf dan Pembagian Fungsi Hemisfer Pada ManusiaAndreino Adythia Pause

NIM : 102010020

Kelompok : A6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat

Alamat Korespondensi : Jalan Terusan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11470

[email protected]

Pendahuluan

Sistem saraf merupakan salah satu perngkat yang ada di dalam tubuh manusia.

Ibaratkan sebuah pembangkit listrik yang memberikan sumber energi ke tiap rumah di

seluruh penjuru kota, sistem saraf yang mengatur beribu saraf yang ada di dalam tubuh. Apa

bila ada gangguan, walalupun sedikit saja, itu akan menghambat semua aktivitas yang ada.

Maka dari itu, kita akan membahas semua yang berkaitan dengan sistem saraf.

Sistem Saraf

Sistem saraf, melalui sistem cepat impul listrik, secara umum mengkoordinasikan

aktivitas-aktivitas tubuh yang cepat, misalnya gerakan otot.1 Sistem endokrin, yang

1 | P a g e

Page 2: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

mensekresikan hormon ke dalam darah untuk mempengaruhi tempat-tempat jauh,

terutama mengontrol aktivitas metabolik dan aktivitas lain yang lebih memerlukan durasi

daripada kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah. Walaupunkedua

sistem ini berbeda dalam banyak aspeknya, keduanya juuga memiliki banyak kesamaan.

Pada akhirnya keduanya mengubah sel sasaran dengan mengeluarkan zat perantara kimiawi

(neurotransmiter untuk sel saraf, hormon untuk sel endokrin), yang berinteraksi secara

tertentu dengan reseptor spesifik (protein membran tertentu) sel sasaran.

Pada sistem saraf, setiap sel saraf berujung (berakhir) secara langsung di sel sasaran

spesifiknya; jadi, sistem saraf mememliki “kabel” dalam suatu cara yang sangat spesifik

menjadi jalur-jalur anatomis tertentu yang sangat teroganisasi untuk mengakklurkan sinyal

dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Informasi di bawa di sepanjang rangkaian

neuron-neuron ke tujuan yang di inginkan melalui perambatan potensial aksi dan

penyaluran melalui sinaps. Sebaliknya, sistem endokrin bekerja “tanpa kabel” (wireless),

yang berati kelenjar-kelenjar endokrin tidak secara anatomis berhubungan dengan sel

sasaran mereka.

Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan

medula spinalis, dan susunan saraf tepi(SST), yang terdiri dari serat-serat saraf yang

membawa informasi antara SSP dan bagian tubuh lain. SST kemudian di bagi lagi menjadi

divisi aferen dan eferen. Divisi aferen (afferent berarti “membawa ke”) membawa informasi

ke SSP, memberitahu SSP mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal

yang di atur oleh SSP. Instruksi dari SSP di alurkan melalui divisi eferen (berarti “membawa

dari”) ke organ efektor─otot atau kelenjar yang melaksanakan perintah unutk menimbulkan

efek yang di inginkan. Sistem saraf eferen di bagi menjadi sistem saraf somatik, yang terdiri

dari serat-serat neuron motorik yang mempersarafi otot-otot rangka dan serat-serat sistem

saraf otonom, yang mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem yang

terakhir di bagi lagi menjadi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Keduanya

sebagian besar mempersarafi sebagian besar organ yang di persarafi sitem otonom.

Sistem saraf tersusun oleh tiga kelas neuron: neuron aferen, neuron eferen, dan

antar neuron. Sistem saraf aferen terdiri dari neuron aferen, yang bentuknya berbeda dari

2 | P a g e

Page 3: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

neuron eferen dan antarneuron. Di ujung perifernya, sebuah neuron aferen memiliki

reseptor sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respons terhadap rangsangan

spesifik. Badan sel neuron aferen yang tidak memiliki dendrit dan masukan prasinaps,

terletak dekat dengan korda spinalis. Terdapat sebuah akson periver panjang, sering di

sebut serat aferen, berjalan dari reseptor ke badan sel, dan sebuah akson sentral pendek

berjalan dari badan sel ke dalam korda spinalis. Potensial aksi dimulai di ujung reseptor

akson periver sebagai respons terhadap rangsangan dan menjalar di sepanjang akson

periver dan akson sentral ke korda spinalis. Terminal-terminal akson sentral mengalami

divergensi dan bersinaps dengan neuron-neuron lain di dalam korda spinalis; dengan cara

ini akson terminal menyebarkan informasi mengenai stimulus. Dengan demikian, neuron-

neuron aferen terutema terletak di dalam sistem saraf perifer.

Neuron eferen juga berada terutama di sistem saraf perifer. Badan sel neuron

eferen berada di SSP, tempat banyak masukan prasinaps berlokasi sentral dan

berkonvergensi pada neuron tersebut untuk mempengaruhi kelluaran ke luar organ efektor.

Akson-akson eferen (serat eferen) meningglkan SSp untuk berjalan menuju otot dan kelenjar

yang mereka persarafi, menyampaikan keluaran terintegrasi agar melaksanakan perintah

yang diinginkan. Antarneuron (interneuron) terletak seluruhnya di dalam SSP. Sekitar 99%

dari semua neuron termasuk dalam kategori ini neuron ini mempunyai dua fungsi utama.

Pertama, seperti yang diisyaratkan oleh namanya, mereka terletak di antara neuron aferen

dan eferen dan penting dalam integrasi respon perifer ke informasi perifers. Semakin

kompleks tindakan yang di perlukan, semakin besar jumlah antarneuron yang terletak di

antara pesan aferen dan respons aferen.

Spesialisasi Hemisfer

Setiap hemisfer, sedikit banyak memiliki spesialisasi dalam jenis aktivitas mental

yang terbaik yang dapat di lakukan. Hemisfer serebrum kiri unggul dalam melaksanakan

tugas logis, analitis, sekuensial, dan verbal, misalnya matematika, pembentukan bahasa, dan

filsafat. Sebaliknya, hemisfer serebrum kanan unggul dalam ketrampilan non-bahasa,

terutama persepsi spesial, kemampuan artistik dan musik. Sementara hemisfer kiri

cenderung mengolah informasi dengan cara fragmanter, hemisfer kanan memandang dunia

secara holistis.

3 | P a g e

Page 4: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Dalam keadaan normal, di antara kedua hemisfer terjadi pertukaran informasi yang

luas, sehingga mereka saling melengkapi, tetapi pada banyak orang ketrampilan yang

berkaitan dengan salah satu hemisfer tampaknya berkembang lebih kuat. Tapi, apabila ada

kerusakan yag terjadi pada salah satu hemisfer mengalami kerusakan, maka sisi yang

berlawanan pada otak biasanya akan mengalami perkembangan sempurna dengan sifat-

sifat dominannya.7 Dominansi hemisfer serebrum kiri cenderung di kaitkan dengan

“pemikir”, sedangkan dominasi hemisfer kanan dikaitkan dengan “pencipta”.

Susunan Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula

spinalis).2 Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting

maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga

dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi

radang yang disebut meningitis. Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam

adalah sebagai berikut.

1. Durameter: merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di

dalamnya terdapat cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi

sela sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan

untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan

permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi

serta mengangkut bahan sisa metabolisme.3

Kemudian otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea).

2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba).

4 | P a g e

Page 5: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam

sistem saraf pusat

Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi

susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks)

dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa

materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah

(mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan

jembatan varol.

Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang

berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan

pertimbangan.Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau

sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian

korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor)

yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau

merespon rangsangan.

Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area

ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar

berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan

psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu

mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian

belakang.

5 | P a g e

Page 6: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Gambar 1. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya.5

Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah

terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.

Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata

seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

Gambar2. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnya.5

Otak kecil (serebelum)

6 | P a g e

Page 7: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi

secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau

berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan

kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum

tulang belakang.

Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis

menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti

detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan

sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang

lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna

putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada bagian

yang berbentuk seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap

bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum

tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang

belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel

saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan

akan menghantarkannya ke saraf motor.

7 | P a g e

Page 8: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Pada bagian putih terdapat serabut saraf

asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf

(urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke

otak merupakan saluran asenden dan yang

membawa impuls yang berupa perintah dari otak

merupakan saluran desenden.

Gambar 3. Penampang

melintang sumsum tulang belakang.5

Susunan Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem

saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak,

sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain

denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

8 | P a g e

Page 9: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Gambar 4. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang

keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari

sumsum tulang belakang. Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:

1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8.

2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12.

3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan

10.

9 | P a g e

Page 10: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang

melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk

bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus

disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.

Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan

asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf

punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3

buah pleksus yaitu sebagai berikut.

1. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi

bagian leher, bahu, dan diafragma.

2. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.

3. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

Saraf Otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari

sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat

beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga

membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra

ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf

parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada

posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang

belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion

pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena

ganglion menempel pada organ yang dibantu.

10 | P a g e

Page 11: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem

saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya

ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik Simpatik

mengecilkan pupil menstimulasi aliran ludah memperlambat denyut jantung membesarkan bronkus menstimulasi sekresi kelenjar

pencernaan mengerutkan kantung kemih

memperbesar pupil menghambat aliran ludah mempercepat denyut jantung mengecilkan bronkus menghambat sekresi kelenjar

pencernaan menghambat kontraksi kandung

kemih

Histologi Jaringan dan Susunan Saraf

Susunan saraf manusia merupakan sistem yang paling kompleks di dalam tubuh

manusia dan dibentuk oleh jaringan-jaringan yang tersusun lebih dari 100 juta sel saraf

(neuron), dan di tunjang oleh sel glia dengan jumlah yang lebih besar.4 Neuron ini

berkelompok sebagai sirkuit. Seperti halnya sirkuit listrik, sikuit saraf merupakan kombinasi

unsur yang sangat spesifik yang membentuk sistem dengan berbagau ukuran dan

kompleksitas. Meskipun sirkuit saraf dapat berjumlah tunggal, pada sebagian besar

keadaan, sikuit ini merupakan kombinasi dari dua atau lebih sirkuit yang berinteraksi untuk

berfungsi. Suatu fungsi saraf merupakan seperangkat proses yang terkoordinasi, dan

bertujuan untuk menghasilkan sesuatu, dan beberapa jumlah sirkuit elementer dapat

dikombinasi membentuk suatu sistem yang lebih rumit.

Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi yang

terintegrasi. Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel: sel saraf atau

neuron, yang umumnya memiiki banyak cabang panjang; dan beberpa jenis sel glia, yang

memiliki banyak cabang-cabang pendek, menyangga dan melindungi neuron, dan ikut serta

dalam aktivitas saraf, nutrisi saraf, dan pproses pertahanan susunan saraf pusat.

11 | P a g e

Page 12: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Neuron berespons terhadap perubahan lingkungan(stimulus) dengan mengubah

potensial listrik yang terdapat antara pemukaan dalam dan luar membran. Sel-sel dengan

ciri ini (misalnya, neuron, sel otot, sejumlah sel kelenjar) dapat di rangsang (excitable), atau

irritable. Neuron beraksi langsung terhadap arangsangan di sertai modifikasi potensial listrik

yang mungkin terbatas pada tempat penerima rangsang atau dapat tersebar (propagasi) ke

seluruh neuron melalui membran plasma. Penyebaran ini di sebuut potensial aksi, atau

impuls saraf, sanggup menempuh jarak jauh; imppuls meneruskan informasi ke neuron

lalin, ke otot, dan kelenjar.

Dengan menciptakan, menganalisis, mengenali, dan mengintegrasi informasi,

susunan saraf memiliki du golongan fungsi yang besar: mensjtabilkan kondisi intrinsik

organisme (misalnya tekanan darah, kadar O2, dan CO2,pH, kadar glukosa darah, dan kadar

hormon) agar berada dalam batas normal; dan pola perilaku (misalnya, makan, reproduksi,

pertahanan, interaksi dengan mahluk hidup lainnya).

Perkembangan Jaringan Saraf

Jaringan saraf berkembang dari ektoderm embrional yang di induksi untuk

berkembang oleh korda dorsalis di bawahnya.4 Pertama terbentuk lempeng saraf: kemudian

tepian l;empeng menebal, membentuk alur neural. Tepian alur saling mendekat untuk

akhirnya menyatu, membentuk tuba neural. Struktur ini membentuk seluruh susunan saraf

pusat, yang meliputi neuron, sel glia, sel ependim dan sel epitel pleksus koroidalis. Sel-sel

yang berada lateral dari alur neural mebentuko krista neural. Sel-sel ini mengalami migrasi

jauh dan ikut membentuk susunan saraf tepi, dan beberapa struktut lain. Turunan krista

neural mencakup: (1) sel kromafin medula adrenal; (2) melanosit kullit dan jaringan

sibkutan; (3) odontoblast; (4) sel-sel piameter dan arakhnoid; (5) neuron sensorik di ganglia

sensorik kranial dan spinal; (6) neuron pascaganglion di ganlia simpatis dan parasimpatis; (7)

sel Schwann di akson perifer; dan (8) Sel satelir di ganglia perifer.

Neuron

Sel saraf, atau neuron, berfungsi unutk menerima, meneruskan, dan memroses

stimullus; mememicu aktivitas sel tertentu; dan pelepasan neurotransmiter dan molekul

12 | P a g e

Page 13: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

informasi lainnya. Kebanyakan neuron terdiri atas 3 bagian; yaitu dendrit, badan sel, dan

akson. Neuron dan cabang-cabangnya mempunyai ukuran dan bentuk yang sangat

bervariasi, dan dari situ juga kebanyakan neuron dapat digolongkan ke dalam salah satu dari

3 kategori yang ada.

Neuron multipolar, yang memiliki lebih dari dua cabang, yakni satu cabang berupa

akson dan cabang lainnya berupa dendrit; neuron bipolar, dengan satu dendrit dan satu

akson, dan neuron pseudounipolar, yang memiliki cabang dekat perkarion dan terbagi

menjadi dua cabang. Neuron juga dapat di klasifikasikan berdasarkan peran dan

fungsionalnya. Neuron motorik (eferen) mengendalikan organ efektor seperti serabut otot

dan kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensorik (aferen) terlibat dalam penerimaan

stimulus dan sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Interneuron mengadakan

hubungan antar neuron, dan membentuk jaringan fungsional yang kompleks atau sirkuit.

Gambar 5 . Neuron bipolar, neuron multipolar, dan Neuron Pseudounipolar.6

Bagian-Bagian dari Sel Neuron

Badan Sel

13 | P a g e

Page 14: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Badan sel, yang juga di sebut perikarion, adalah bagian bagian neuron yang

mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, dan tidak mencakup cabang-cabang sel.

Bentuknya dapat menyerupai bulat, lonjong, atau bersudut; beberapa badan sel sangat

besar, berdiameter 150 µm─cukup besar untuk di lihat dengan mata telanjang. Badan sel

merupakan pusat trofik, meskipun struktur ini juga dapat menerima impuls. Perikarion di

kebanyakkan neuron, menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus

eksitatorik atau inhibitorik yang datang dari sel saraf lain.

Gambar 6. Bagian-Bagian yang ada dalam badan sel neuron.7

Badan sel mengandung suatu retikulum endoplasma kasar yang berkembang sangat

baik, berupa kelompok-kelompok sisterna paralel. Di dalam sitoplasma terdapat banyak

poliribosom yang memberi kesan bahwa sel-sel ini menyintesis protein struktural dan

protein transpor.

Dendrit

14 | P a g e

Page 15: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip pohon, dan menerima

banyak sinaps dan merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron.

Kebanyakan sel saraf memiliki dendrit, yang memperluas daerah penerimaan sel.

Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan mengintegrasi

sejumlah besar akson terminal dari sel sarad lain. Berbeda dari akson yang memiliki

diameter tetap dai satu ujung ke ujung yang lain, dendrit makin kecil setiap kali bercabang.

Kebanyakan sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di spina dendrit, yang

umumnya merupakan struktur berbentuk jamur. Spina ini berfungsi penting dan berjumlah

banyak, yaitu sekitar 1014 untuk korteks serebri manusia. Spina itu sendiri, merupakan

tempat pemrosesan pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di neuron.

Akson

kebanyakan neuron hanya memilik satu akson; ada sejumlah kecil yang tak

mempunyai akson sama sekali. Sebuah akson merupakan cabang silindris dengan panjang

dan diameter yang bervariasi, sesuai jenis neuronnya. Semua akson berasal dari dari

daearah berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, ysng umumnya muncul dari

perikarion. Membran plasma di akson di sebut aksolemma; isinya dikenal dengan nama

aksoplasma. Pada neuron yan membentuk akson bermielin, bagian akson di antara muara

akson dan titik awal mielenisasi di sebut segmen inisial, yang merupakan tempat

berkumpulnya berbagai stimulus yang merangsang dan menghambat pada neuron, yang

dijumlahkan secara aljabar, dan menghasilkan keputusan untuk meneruskan─atau tidak

meneruskan─suatu potensial aksi, atau impuls saraf.

Bagian-Bagian Sel Glia

Oligodendrosit

Oligodendrosit membentuk selubung miellin yang merupakan insulator listrik

neuron yang memiliki cabang-cabang yang membungkus akson, dan menghasilkan selubung

mielin.

Sel Schwann

15 | P a g e

Page 16: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Sel ini mempunyai fungsi yang sama dengan oligodendrosit, namun ke beradaannya

terletak di sekitar akson di susunan saraf tepi. Satu sel schwann , membentuk mielin di

sekeliling satu segmen dari satu akson, berbeda dengan oligodendrosit yang dapat

“bercabang” dan meliputi lebih dari satu akson cabangnya.

Astrosit

Astrosit adalah sel yang bintang dengan banyak cabang, dan juga sel-sel ini memiliki

berkas-berkas filamen intermideat, yang terdiri atas protein asam glia berfibril yang

memperkuat strukturnya. Selain fungsi penyokongnya, astrosit ikut serta mengendalikan

lingkungan ion dan kimiawi neuron. Beberapa astrosit memiliki cabang dengan ujung-

ujungnya yang melebar yang berhubungan dengan sel endotel.

Cabang yang melebar juga terdapat pada permukaan luar SSP, tempat cabang-

cabang tersebut menyusun suatu lapisan yang utuh

Sel Ependim

Sel ependim adalah sel epitel silindris yang rendah yang melapisi ventrikel otak dan

kanalis sentralis di medula spinalis. Di lokasi tertentu, sel ependim memiliki silia, yang

memudahkan pergerakan LCS.

Mikroglia

Mikroglia adalah sel kecil memanjang dengan cabang-cabang pendek yang tak

teratur,yang merupakan sel fagositik yang termasuk dalam sistem fagosit menonuklear di

jaringan saraf, yang berasal dari sel prekursor dalam sumsum tulang. Sel-sel ini dapat di

kenali pada sediaan H.E, oleh intinya yang gepeng dan padat, yang berbeda dengan inti sel

glia lain yang bulat.

Susunan Saraf Pusat

Susunan saraf pusat terdiri atas serebrum, serebelum, dan medula spinalis. SSP ini

hampir tidak memiliki jaringan ikat dan karenanya, konsistensi organ ini mirip gel yang

16 | P a g e

Page 17: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

relatif lunak. Bila diiris, serebrum,serebelum, dan medila spinalis memperlihatkan daerah

putih (substansia alba) dan kelabu (substansia grissea).

Unsur utama dari substansi putih adalah akson bermielin dan oligodendrosit

penghasilmielin, dan tidak mengandung badan sel neuron. Subtansia grissea mengandung

badan sel neuron, dendrit, bagian awal akson tak bermielin, dan sel glia. Substansia grissea

terutama terdapat di permukaan serebrum dan serebelum, yang membentuk korteks

serebri dan korteks serebeli, sedangkan substansia alba lebih ke pusat.

Meningen

Di mulai dari lapis terluar, meningen meliputi dura mater, arakhnoid, dan pia mater.

Dura Mater

Adalah lapisan luar yang terdiri atas jaringan ikat padat, yang menyatu dengan

periosteum tengkorak, yang juga membungkus medula spinalis, terpisah dari periosteum

vertebra oleh rongga epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat

longgar, dan jaringan lemak.

Arakhnoid

Arakhnoid memiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura mater dan

suatu sitem trabekula yang membentuk rongga subarakhnoid, yang berisikan LCS dan

terpisah dari rongga subdural. Arakhnoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah,

dan epitel selapis gepeng yang melapisi dura mater juga menutupinya. Karena arakhnoid

memiliki lebih sedikit trabekula di medula spinalis, arakhnoid lebih mudah di bedakan dari

pia mater di daerah tersebut.

Pia Mater

Pia mater adalah jaringan ikat longgar yang banyak mengandung pembuluh darah,

mengikuti semua lekuk permukaan SSP, dan sedikit menembusnya bersama pembuluh

darah. Sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim menutupi pia mater. Pembuluh darah itu

sendiri menembus SSP melalui terowongan yang berlapiskan pia mater─ruang perivaskular.

17 | P a g e

Page 18: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Sawar Otak-Darah

Sawar otak-darah adalah sawar fungsional yang mencegah masuknya zat tertentu,

seperti antibiotik, zat toksik kimiawi dan bakteri, dari darah ke jaringan saraf.

Susunan Saraf Tepi

Komponen utama dari SSP adalah saraf,ganglia, dan ujung saraf. Saraf adalah berkas

serabut saraf yang di kelilingi selubung jaringan ikat.

Serabut Saraf

Serabut saraf terdiri atas akson yang di bungkus selubung khusus yang berasal dari

sel ektodermal. Gabungan serabut saraf membentuk traktus-traktus saraf di otak, medula

spinalis, dan saraf tepi. Serabut saraf yang menjadi bagian dari SST atau SSP menentukan

perbedaan selubung serabut saraf tersebut.

Saraf

Di SST, serabut-serabut saraf berkelompok sebagai berkas membentuk saraf. Saraf

memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang disebut epineurium,

yang juga mengisi rongga di antara berkas-berkas serabut saraf, dan setiap berkasnya

dikelilingi oleh perineurium, yaitu selapis jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel gepeng

mirip-epitel.

Ganglia

Ganglia adalah struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang

di tunjang oleh jaringan ikat. Ganglia juga terbagi atas dua bagian yaitu ganglion sensorik

dan ganglion otonom.

Kesimpulan

18 | P a g e

Page 19: Sistem Saraf Dan Pembagian Hemisfer

Sistem saraf merupakan hal yang sangat penting, maka dari itu, apa bila ada

gangguan yang terjadi dalam sistem saraf,maka itu akan menggangu semua akivitas yang

terjadi di dalam tubuh.

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Editor edisi bahasa Indonesia,

Santoso Beatricia I. Edisi 2. Jakarta. EGC; 2001, hal 106-7.

2. Biologi dan sel manusia.http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-

Pendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm.

3. W Palupi. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC. 2004, hal 166-7.

4. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan

Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC.

2007, hal 153-179.

5. http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/

0086%20Bio%202-9e.htm.

6. Junqueira Luis Carlos. Histologi dasar: teks dan atlas. Alih bahasa , Jan

Tambayong; editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Edisi 10. Jakarta. EGC.

2007, hal 155-6.

7. Guyton A C. Fisiologi kedokteran. Alih bahasa, Irawati dkk; editor bahasa

indonesia, Rachman Y L, Hartanto H, Novrianti A, Wulandari N. Ed 11. Jakarta.

EGC. 2008, hal 755.

19 | P a g e