sistem reproduksi
TRANSCRIPT
Kuliah Fisiologi Hewan Biologi – FKIP – UNTIRTA
I n t r o d u c t I o n
Reproduksi Proses pembentukan individu baru
Terdapat 2 macam cara reproduksi :
1. Vegetatif / Aseksual- tidak memerlukan penyatuan gamet
2. Generatif / seksual- diawali dengan penyatuan gamet
3 tingkatan reproduksi :
1. Reproduksi Tingkat individu
2. Reproduksi Tingkat sel pembelahan
3. Reproduksi Tingkat molekuler duplikasi DNA
1. Mekanisme Reproduksi
a. A S E K S U A L
b. S E K S U A L
Reproduksi aseksual dapat berlangsung dengan cara :
1.Pembelahan- Protozoa (Amoeba)
2.Fragmentasi- Hydra, Aurelia
3.Budding/gemasi/bertunas
A s e k s u a l
Reproduksi seksual dicirikan dengan bersatunya gamet jantan dan gamet betina melalui proses “fertilisasi / singami”
Terdapat peristiwa reproduksi yang diawali dengan pembentukan gamet, namun tidak melalui proses pertemuan gametcontoh :
Partenogenesis Partenogenetik Ginogenesis androgenesis
s e k s u a l
Partenogenesis
individu baru terbentuk dari ovum atau sperma yang tidak dibuahi
contoh : Insecta (lebah madu dan tawon)
ovum yang dibuahi individu betina diploid
ovum tidak dibuahi individu jantan haploid
Partenogenetikindividu baru terbentuk dari ovum yang tidak dibuahi
Ginogenesissperma mengaktivasi ovum untuk membelah, tetapi tidak ikut menyumbangkan materi genetik
Androgenesisovum mengaktivasi sperma untuk membelah, tetapi tidak ikut menyumbangkan materi genetik
s e k s u a l
HERMAPRODIT hewan yang menghasilkan 2 gamet (jantan dan betina) dari individu yang sama
GONOKORIS Satu individu menghasilkan satu macam gamet
s e k s u a l
Hewan primitif : gonad tersusun menyebar (difus) Hewan yang lebih maju : gonad berbentuk
khusus dan berlokasi pada tempat tertentu (terlokalisir)
GONADgonad jantan : testis spermagonad betina : ovarium ovum
Dalam gonad akan dihasilkan gamet (melalui gametogenesis)
Gamet dihasilkan dari sel khusus, yaitu sel benih primordial
2. Organ Reproduksi Hewan
Sistem reproduksi vertebrataPISCES
Jantan- testis (panjang dan berlobus) -saluran reproduksi (duktus aferen, vesikula seminalis, duktus deferen, kloaka)-Tidak ada alat kelamin luar Betina- ovarium, oviduk, kloaka
AMFIBIJantan- testis -saluran reproduksi (duktus aferen/duktus mesonefros, vesikula seminalis, kloaka)-Tidak ada alat kelamin luar/ organ kopulatorisBetina- ovarium, oviduk, kloaka
REPTILJantan- testis (panjang dan berlobus) -saluran reproduksi (duktus aferen, epididimis, deferen urogenital)-Hemipenis (ular dan kadal), penis (buaya)Betina- ovarium, oviduk, kloaka
AVESJantan- testis (panjang dan berlobus) -saluran reproduksi (duktus aferen, epididimis, deferen, kloaka)-penisBetina- ovarium, oviduk kiri, kloaka
Sistem reproduksi vertebrata
MAMALIAJantan- testis -saluran reproduksi (duktus aferen, epididimis,deferen, uretra)-penisBetina- ovarium, oviduk, uterus, vagina
3. Gametogenesis
SpermatogenesiSpermatogenesiss
Proses pembentukan
spermasperma (gamet jantan) yang terjadi dalam
testis, tepatnya di tubulus
seminiferus
OogenesisOogenesis
Proses pembentukan ovumovum (gamet betina) yang terjadi dalam
ovarium
Proses spermatogenesis terdiri dari 3 bagian :
1. Proliferasi mitosis2. Meiois pembentukan gamet haploid
- spermatogonia spermatid3.Spermiogenesis / spermiasis
(diferensiasi dan maturasi)- spermatid spermatozoon
- diferensiasi spermatid berlangsung di dekat lumen tubulus, yaitu dalam sel sertoli
- jika telah masak, sperma akan dilepaskan ke lumen tubulus seminiferus
S p e r m a t o g e n e s i s
S p e r m a t o g e n e s i s
S p e r m a t o g e n e s i s
Hormon yang berperan dalam spermatogenesis
hipotalamus : gonadotropin (GnRH) hipofisis anterior : FSH & LH
S p e r m a t o g e n e s i s
Hormon yang berperan dalam spermatogenesis
Sel sertoli nurse cell berperan sbg penutrisi (menghasilkan faktor2 yang
memengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi gamet)
FSH merangsang spermatogenesis (spermatogonia menjadi spermatid) merangsang sel sertoli untuk melepaskan zat tertentu yang dapat merangsang spermiogenesis (spermatid menjadi spermatozoa)
LH Merangsang sel leydig untuk menghasilkan testosteronTestosteron juga merangsang kerja sel sertoli untuk pemasakan spermaSelain itu, testosteron juga penting untuk merangsang petumbuhan dan perkembangan organ reproduksi serta ciri seks sekunder jantan
Spermatogenesis diantara kelas vertebrata pada dasarnya sama. Namun, terdapat perbedaan struktur testis
1.Pisces2.Amfibi
- urodela- anura
3. Reptil4. Aves5. Mamalia
Struktur testis Vertebrata
Testis terdiri dari Komponen tubulus seminiferus berbentuk
tubular (saluran/pipa), yang berselang seling dengan
sekumpulan sel interstitial
Testis tersusun atas lobus atau lobulus, yang masing2
mengandung kista selular.Kista adl rongga berisis cairan.
Di dalam kista terdapat sel sertoli
Bentuk sperma pada berbagai hewan bervariasi, namun secara umum sperma terdiri atas :
1. Kepala
- ujung kepala sperma = akrosom (mengandung enzim)
- di pusat kepala = ada inti sperma
2. Leher
- banyak mengandung mitokondria (pembentukan ATP)
3. Ekor
- membantu pergerakan sperma
sperma
o o g e n e s i s
o o g e n e s i s
OOGONIUM
OVUM
OOTID
Oosit sekunder
Oosit primer
Oosit primer profase 1
(bayi ♀ baru lahir)
Meiosis 1 diselesaikan saat pubertas
Oosit sekunder metafase 2 (OVULASI)
Meiosis 2 diselesaikan saat ovum dimasuki oleh sperma
Meisosis 1
Meisosis 2
o o g e n e s i s
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum
2.LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
3.Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
4. progesteron yang berfungsi mempertahankan ketebalan endometrium
Hormon yang berperan dalam oogenesis
LH merangsang pemasakan folikel agar berkembang secara sempurna
Folikel masak (folikel de graff), maka oosit sekunder akan keluar dari ovarium OVULASI
o o g e n e s i s
kelenjar hipotalamus GnRH
Hipofisis anterior FSH
FSH : merangsang perkembangan folikel sel telurFolikel yang berkembang akan mengeluarkan estrogenEstrogen akan merangsang endometrium untuk menebal
Estrogen juga akan menekan pengeluaran FSH dan merangsang pengeluaran LH
Setelah ovulasi, Oosit sekunder akan menyisakan sisa folikel dalam ovarium
Karena pengaruh LH, sisa folikel diubah menjadi badan kuning (korpus luteum)
Korpus luteum akan menghasilkan progesteron Progesteron akan berfungsi mempertahankan
ketebalan endometrium dan perkembangan kelenjar susu
o o g e n e s i s
Apabila tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum akan menjadi korpus albikan mneghambat produksi estrogen dan progesteron pengeluaran progesteron mulai berkurang kadar progesteron menurun endometrium meluruh menstruasi
Estrogen & progesteron rendah merangsang pelepasan FSH dari hipofisis
Apabila terjadi fertilisasi, korpus luteum dipertahankan progesteron meningkat endometrium dipertahankan implantasi
Fase-fase pada siklus menstruasi adalah :
1.Fase Pra-ovulasi (fase folikuler)
2. Fase ovulasi (fase luteal)
3. Fase pasca-ovulasi
4. Fase menstruasi
Siklus menstruasi
Selama perkembangan oosit, terjadi pembentukan kuning telur/vitelus vitelogenesis
Vitelus sbg cadangan makanan bagi embrio kelako o g e n e s i s
Siklus pemasakan ovum pada Mamalia, dibedakan menjadi 2 :
1. siklus estrus (kebanyakan Mammalia)
- selama satu siklus, hewan betina siap menerima hewan jantan untuk kawin hanya dalam waktu yang singkat, yaitu pada masa ovulasi
- dinding saluran reproduksi pada akhir siklus tidak meluruh, tidak ada pendarahan
2. Siklus menstruasi (pada primata)
- disepanjang siklus, hewan betina siap menerima hewan jantan untuk kawin
- jika tidak terjadi kehamilan, dinding saluran reproduksi akan luruh sehinga terjadi menstruasi
Pada Fertilisasi internal diawali dengan persetubuhan (koitus) Atau perkawinan (kopulasi), yaitu peristiwa
masuknya penis ke vagina Fertilisasi internal Bertemunya sperma dan ovum
membentuk zigot yang berlangsung di oviduc / tuba oviduc / tuba falofiifalofii
4. Pembuahan / fertilisasi pembuahan/fertilisasi adalah penyatuan antara gamet
(sel kelamin) jantan dan betina
Terdapat dua macam fertilisasi :1. fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal)
contoh : InvertebrataVertebrata yang hidup di air (ikan dan katak)
2. Fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi internal)contoh : Vertebrata yang hidup di darat
Berdasarkan perkembangan zigot (embrio) setelah terjadi fertilisasi, dikenal adanya 3 macam golongan hewan :
1. Ovipar/bertelur embrio berkembang dalam telur di luat tubuh indukEmbrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telurTelur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak Misalnya : Pisces, Aves, beberapa jenis Reptil
2. Ovovivipar/bertelur dan beranak embrio berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betinaEmbrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telurSetelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya Misalnya : Reptil (kadal), beberapa jenis ikan hiu.
3. Vivipar/beranak Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan mendapat nutrisi dari induknya melalui plasenta. Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.
Ovum + sperma = zigot embrio
Perkembangan embrio, pada hewan vivipar, terjadi di dalam uterus (rahim) dinamakan bunting
Kebuntingan istilah pada hewan selain manusia Kehamilan / gestasi / pregnansi istilah pada manusia
Lapisan membran yang melindungi embrio dalam uterus : Korion adalah membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio Amnion membran dalam yang melingkupi embrio yang berisi
cairan amnion (ketuban) Alantois (ari-ari) / tali pusar menghubungkan embrio dengan
placenta
5. Kehamilan / gestasi
servic
oviduc
ovariumendometrium
oviduc
Pengeluaran individu baru dari tubuh induk disebut kelahiran (parturisi)
Hormon yang berpengaruh pada saat kelahiran, antara lain :
6. Kelahiran
Hormon
Kelenjar
Peran
relaksin plasenta
Meningkatkan fleksibilitas jaringan di daerah panggul (pelvis) dan pelebaran leher dan mulut rahim
oksitosin
hipofisis Merangsang kontraksi otot rahim janin terdorong ke jalan lahir