sistem reproduksi pria

28
SISTEM REPRODUKSI PRIA Ns. Wd Syahrani Hajri.S.Kep

Upload: syahrani-hajri

Post on 24-Jul-2015

307 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Reproduksi Pria

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Ns. Wd Syahrani Hajri.S.Kep

Page 2: Sistem Reproduksi Pria

Review Anatomi

Genetalia Eksterna : penis dan skrotum

Genetalia Interna : ♯ Testis♯ Sistem duktus ekskresi :

epididimis dan vas deferens♯ Struktur aksesori :

Vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretra.

Page 3: Sistem Reproduksi Pria
Page 4: Sistem Reproduksi Pria
Page 5: Sistem Reproduksi Pria
Page 6: Sistem Reproduksi Pria

Perbedaan oogenesis dan spermatogenesis

1.Spermatogenesis berlangsung setelah akil balig sampai seumur hidup sedangkan oogenesis dimulai semenjak embrio, terhenti sebagian waktu lahir dan dilanjutkan sampai akil balig sampai menopause

2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus sedangkan oogenesis memiliki siklus (menstruasi)

Page 7: Sistem Reproduksi Pria

Sistem Hormon TestikularHipofisis Anterior

Maturasi organ reproduksi,Karakteristik sekunder pria

MempertahankanSpermatogenesis

Luteinizing Hormone (LH)

Sel2 interstisial Testis (sel Leydig)

Androgenik Hormone (Testosteron)

Page 8: Sistem Reproduksi Pria

Pengkajian Fungsi Repro Pria

Riwayat Kesehatan- Fisiologis

1. apakah mempunyai kelainan/penyakit yg dpt menyebabkan ggn dlm sistem reproduksi pria, Ex;DM, PMS, infertilitas, ulkus genitalia, sekret uretra, dll.2. Apakah indv mendpt obat tertentu yg dpt mengganggu sistem reproduksi pria ex : terapi obat antihipertensi dgn efek samping disfungsi ereksi, riwayat konsumsi alkohol dan perokok.

Page 9: Sistem Reproduksi Pria

Perkembanganapakah indv beresiko tinggi krn usia a/ situasi sosial, Ex; lansia, aktivitas seksual.

- Psikologisadakah msl perilaku emosional yg dpt meningkatkan resiko gangguan pada sistem reproduksinya, Ex; menyangkal adanya gejala PMS, disfungsi ereksi, depresi.

Page 10: Sistem Reproduksi Pria

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan testikulerSkrotum : diinspeksi dan palpasi terhadap adanya nodulus, massa dan inflamasi menunjukan infeksi, hernia, atau tumor testisPenis dan daerah inguinal : inspeksi dan palpasi thdp adanya ulserasi, nodulus, tanda inflamasi, dan rabas.

Page 11: Sistem Reproduksi Pria

Pemeriksaan Rektal Digital (DRE)

Mengkaji ukuran, bentuk, dan konsistensi kelenjar prostat, adanya nyeri tekan skrining kanker kelenjar prostat.

Page 12: Sistem Reproduksi Pria

Pemeriksaan DiagnostikAntigen spesifik-prostat :

terkandung dalam spesimen darah, yg kadarnya meningkat saat terdapat kanker prostat

Ultrasound : mendeteksi kanker prostat tak teraba

Kultur cairan prostatBiopsi prostat

Page 13: Sistem Reproduksi Pria

Gangguan Sistem Reproduksi Pria

Page 14: Sistem Reproduksi Pria

Malformasi KongenitalKriptorkhidisme : kegagalan testis untuk turun ke dalam skrotum

Hispospadias : ostium uretra terletak pada sisi bawah penis

Epispadias : ostium uretra berada pada dorsal penis

Striktur uretra : menyempitnya saluran uretra

Pengobatan : dengan PEMBEDAHAN

Page 15: Sistem Reproduksi Pria

Infeksi Saluran Genitourinaria

PHS yg menyerang repro pria : Gonore : bakteri batang gram negatif

Nisseria gonorrhoeae yg menginfeksi saluran genetalia bawah.

Sifilis : penyakit infeksi oleh Treponema pallidum kongenital dan akuisita. Lesi berupa papula merah yang kemudian menjadi ulkus (chancre), dengan pinggir keras. Dasar ulkus biasanya merah dan tidak sakit bila dipalpasi, Isi ulkus berupa cairan serum yg sangat menular.

Page 16: Sistem Reproduksi Pria

HPV : human papiloma virus kondiloma/ kutil genitalProstatitis : infeksi prostat mikroorganisme terbawa ke prostat dari uretraManifestasi : rasa tdk nyaman

perineal, rasa terbakar, dorongan ingin berkemih, disuria, nyeri.

Diagnosis : spesimen cairan prostat.Infeksi lainnya : epididimitis,

orkhitits, dsb.

Page 17: Sistem Reproduksi Pria

Hiperplasia Prostat Jinak (BPH)

Biasa terjadi pada pria >50 thnPembesaran kelenjar prostat yg memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin dgn menutup orifisium uretra.Etiologi : tdk diketahui pasti. Diduga perubahan kabar hormon, ketidak seimbangan endokrin akibat proses penuaan

Page 18: Sistem Reproduksi Pria

Manifestasi Klinis :

a. Gejala obstruksi- Harus menunggu pd permulaan miksi (hesitancy),- Miksi terputus (intermittency)- Menetes pada akhir miksi (terminal dribbling)- Pancaran miksi menjadi lemah- Rasa belum puas sehabis miksi

Pengosongan urin inkomplit/retensi urinResiko INFEKSI SALURAN KEMIH

Page 19: Sistem Reproduksi Pria

Gejala iritatif :- Bertambahnya frekuensi miksi

(frequency)- Nokturia- Miksi sulit ditahan (urgency)- Nyeri pada saat miksi (dysuria)

Page 20: Sistem Reproduksi Pria

Grading1. Rectal Grading, yaitu dengan rectal

toucher diperkirakan berapa cm prostat yang menonjol ke dalam lumen rektum yang dilakukan sebaiknya pada saat buli-buli kosong.Gradasi ini adalah :

1 cm : grade 01 - 2 cm : grade 12 - 3 cm : grade 23 - 4 cm : grade 3> 4 cm ` : grade 4

Pada grade 3 - 4 batas prostat tidak teraba.

Page 21: Sistem Reproduksi Pria

2. Clinical Grading, megukur sisa urin. Pada pagi hari setelah bangun pasien disuruh kencing sampai selesai, kemudian di masukan kateter ke dalam buli-buli untuk mengukur sisa urine. Sisa urine 0 cc : normal Sisa urine 0-50 cc : grade 1 Sisa urine 50-150 cc : grade 2 Sisa urine > 150 cc : grade 3 Tidak bisa kencing : grade 4

Page 22: Sistem Reproduksi Pria

PenatalaksanaanKonservatif : Obat-obatan manipulasi hormonalSelf care : miksi dan minum teratur,

rendam hangat

Pembedahan : Reseksi transuretralProstatektomi SuprapubisProstatektomi perinealProstatektomi retropubik

Page 23: Sistem Reproduksi Pria

gambar

Page 24: Sistem Reproduksi Pria
Page 25: Sistem Reproduksi Pria

Kanker ProstatNeoplasia maligna pada kelenjar prostatEtiologi tdk jelas b/d peningkatan hormon androgenik (testosteron)Gejala : Gejala Obstruksi urinarius : retensi

urin, penurunan aliran urin, dribbling hidroureter hidroefrosis

Gejala infeksius : disuria, nyeri suprapubik, hematuria

Gejala metastase : nyeri pinggang/panggul, nyeri perineal/rektal, penurunan BB, kelemahan.

Page 26: Sistem Reproduksi Pria

Evaluasi dan Penatalaksanaan

Pemeriksaan Diagnostik :Digital Rectal Evaluation (DRE)Antigen Prostat SpesifikTRUS Tramsurectal Ultrasound

Penatalaksanaan :Pembedahan prostatektomi radikal

(pengankatan prostat dan vesikula seminalis)

Terapi radiasiTerapi Hormonal mengontrol , bkn

menyembuhkan

Page 27: Sistem Reproduksi Pria

Diagnosa KeperawatanBerduka antisipasi b/d kehilangan yang

diantisipasi (mis : kehilangan bagian tubuh, perubahan fungsi tubuh)Nyeri b/d proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, inflamasi)Resiko perubahan pola seksual, dgn faktor risiko perubahan fungsi struktur tubuh, penyakitAnsietas b/d krisis situasi (kanker)Perubahan pola eliminasi urin b/d obstruksi uretral sekunder terhadap pembesaran prostatRisti infeksi, dgn faktor risiko adanya defisiensi immun

Page 28: Sistem Reproduksi Pria

TERIMA KASIH