sistem polyphasa2 edit
TRANSCRIPT
N SA
A1
BB1
A
A1B
B1
N
SISTEM POLYPHASA
Untuk membangkitkan dan mentransmisikan daya listrik dengan efisien, maka dipergunakan sistem polyphasa. Sistem polyphasa menggunakan gabungan dari dua tiga atau lebih tegangan sinusoidal.Dalam bagian ini akan dibahas sistem dua phasa dan sistem tiga phasa.
Sistem Dua PhasaBila dua kumparan yang saling tegak lurus diputar dalam medan magnet yang tetap, (lihat gambar).
Maka pada masing-masing kumparan akan diinduksikan tegangan dengan perbedaan phasa 900.Bila banyaknya lilitan kumparan pertama sama dengan banyaknya lilitan kumparan kedua, maka
tegangan yang diinduksikan pada kedua kumparan akan mempunyai amplitudo yang sama seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
N1=N2 tegangan yang di induksikan pada kedua kumparan akan mempunyai amplitude yang sama
maka diagramphasornya
+Vm
0 900 1800 2700 3600
-Vm Dari diagram phasor tegangan dapat ditulis bahwa :
VBN = Vcoil <00
VAN = Vcoil <900
Bila ujung-ujung kumparan A1 dan B1 disatukan dan disebut line N, maka sistem dua phas tersebut akan mempunyai tiga line A, B, dan N.Tegangan diantara line A dan B :VAB = VAN + VNB
1Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
= Vcoil<900 + Vcoil<1800
= Vcoil.cos 900 + jVcoil sin 900 + Vcoil.cos 1800+jVcoil
VAB = -Vcoil + jVcoil
Contoh :Sistem dua phasa dengan Vline to netral adalah 200 V mensuply beban hubung seimbang dengan impedansi masing-masing 20<300 .Cari IL dan daya total Line A
Vcoil=200<900VVAB = 2 Vcoil1350V
VBN = 20000V VAN =200900V
VAB = 2 Vcoil1350V = 2 .2001350V = 282,81350V
2Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
=√(−V coil )2(V coil )2<Tan−V coil
−V coil
¿√2Vcoil
2<−45±1800
¿√2V coil<1350
V AN=V coil<900
V BN=V coil<00
V AB=VAN+VNB
= Vcoil<900+V coil<1800
V AB=√2.V coil<1350
I=VZ
I AB=V AB
20<300=
282 ,8<135
20<300=14 ,14<1050 A
IBN=V BN
20<300=200<0
20<300=10<−300 A
I AN=V AN
20<300=200<90
20<300=10<600A
Gunakan KCL pada setiap junctionIA = IAN +IAB = 10600+ 14,141050
= 5+j8,66-3,66+j13,66 = 1,34+j22,32 = 22,3686,560 AIB = IBN – IAB = 10-300-(14,141050) = 8,66-j5+3,66-j13,66 = 12,32 – j18,66 = 22,36-56,570 AIN = -IAN – IBN = -(10600 )-( 10-300) = -5-j8,66-8,66+j5 = -13,66-j3,66 = 14,14-1650 A
Daya pada (Z = 20300 = 17,32 + j10 )ZAB P = IAB
2 . R = (14,14)2 . 17,32 = 3462,95 WZAN P = IAN
2 . R = (10)2 . 17,32 = 1732 WZBN P = IBN
2 . R = (10)2 . 17,32 = 1 732 W Daya total = 6926,95 W
Jadi untuk system 2 phasa A
B A1 B1
Generator Coil
A Line A
+- VAN
Line N
3Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
A
A1
B
B1
C
C1
A
A1
BB1
C1
C
A B C
1200
2400
A
A1
CC1
B1
B
A C B
1200
2400
+ VBN
Line B
Sistem Tiga PhasaUntuk memperoleh sistem tiga phasa, maka tiga buah kumparan yang digulung dengan perbedaan
sudut 1200 diputar dalam medan magnet.
(a) (b)
(c)
Tegangan pada kumparan A akan lebih dahulu mencapai harga maksimumnya diikuti oleh B dan C. Ini disebut urutan ABC. Urutan ini terlihat jelas dari diagram phasornya yang berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam dimana ketiga phasor tersebut akan melalui sebuah titik tetap menuruti urutan A-B-C-A-B-C. Seperti diperlihatkan juga pada diagram tegangan sesaat.
Bila putaran kumparan dirubah, maka akan diperoleh urutan CBA seperti diperlihatkan gambar ini :
4Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
A
A1
B
B1
C
C1
Vcoil=Vphasa
Vline
Pp
A
B
C
C1B
A1C
AB1
Pp
Pada gambar (a) terlihat bahwa bagian mesin yang berputar (rotor) adalah kumparan, sedang bagian mesin yang diam (stator) adalah kutub-kutub magnet. Tetapi banyak mesin-mesin listrik dimana bagian yang berputar adalah kutub-kutub magnet sedangkan yang diam adalah kumparannya.
Hubungkan ujung-ujung kumparan A1, B1 dan C1 pada gambar (a) dibawah ini,hubung yang dihasilkan adalah hubung bintang (Y) sedangkan hubungan AB1, BC1 dan CA1 pada gambar (b) disebut hubung delta (Δ).
(a) Hubung bintang (b) Hubung deltaPada hubungan bintang, arus pada kumparan sama dengan arus pada line dan tegangan line to
line sama dengan 3 kali tegangan coil.Pada hubung delta tegangan line to line sama dengan tegangan coil dan arus line sama dengan 3
kali arus coil.
Hubung bintang (Y) Hubung Δ
5Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
V L=V coil=Vp
IL=√3 . I coil=√3 . IPPP=V L. IP cosθPT= 3 .V L. IP cosθ
= 3.V L.IL√3
cosθ
=√3 V L I LcosθatauPT= 3 I
coil2 .Rcoil
V L=√3V coil=√3 VpIL=Icoil=IPPP=V P . I LcosθPT= 3 .V P . I Lcosθ
= 3.V L
√3. ILcosθ
=√3 V L I LcosθatauPT= 3 I
coil2 .Rcoil
A B
C
D
EF
300
Vp= Vcoil
X
VL
A
BC
N
A
BC
N
300
Untuk kedua jenis hubungan diatas,line A, B dan C memberikan sistem tegangan tiga phasa. Titik netral pada hubungan bintang adalah penghantar keempat dari sistem tiga phasa dan sistem demikian disebut sistem empat kawat.
Tegangan Sistem Tiga PhasaDengan menetapkan sebuah tegangan referensi dan sudut phasa nol, kota akan dapat
menentukan sudut phasa yang lainnya pada sistem tiga phasa. Sebagai contoh ditetapkan VBC sebagai referensi. Segitiga pada gambar dibawah ini memperlihatkan tegangan sistem tiga phasa untuk urutan ABC dan CBA.
Urutan ABC Urutan CBAVAB = VL<1200 VAB = VL<2400
VBC = VL<00 VBC = VL<00 VCA = VL<2400 VCA = VL<1200 VAN = VL3<900 VAN = VL3<-900 VBN = VL3<-300 VBN = VL3<300 VCN = VL3<-1500 VCN = VL3<1500
6Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
AB=BC=CA∠ A=∠B=∠C=600
CD⊥ABCD= garisberat=garis bagi=garis tinggi
N = titik berat
cos 300 = XVp
= Vp cos 300
V L = 2. X
= 2 . Vp cos 300
= 12√3 . 2 Vp
= √3 . Vp
IA
IB
IC
A
B
C
10<300Ω
10<300Ω
10<300Ω
ICAIAB
IBC
VCA= 220<2400 V VAB = 220<1200 V
VBC= 220<00 V
Tegangan sistem adalah tegangan diantara pasangan line AB, BC dan CA. Pada sistem tiga phasa dengan empat kawat tegangan line ke netral adalah 1/3 kali tegangan line.
Contoh :Sebuah sistem tiga phasa, empat kawat, 220 Volt. Dari pernyataan diatas maka diketahui VL = 220 Volt VLN = 220/3 = 127 VoltSehingga didapat untuk masing-masing urutan :
ABC CBAVAB = 220<1200 V VAB = 220<2400 VVBC = 220<00 V VBC = 220<00 V VCA = 220<2400 V VCA = 220<1200 V
VAN = 220
√3 <900 V VAN =
220
√3<-900 V
= 127 <900 V =127 <-900 VVBN = 127<-300 V VBN = 127<300 VVCN = 127<-1500 V VCN=120<1500 V
Beban Tiga Phasa SeimbangDalam sistem , beban dihubungkan secara delta () dan bintang (Y).
a. Hubung Delta ()Contoh :Sebuah sistem 3, 3 kawat, urutan ABC, 220 Volt mensuply 3 buah beban yang dihubungkan delta (). Masing-masing beban mempunyai harga 10<300 .Tentukan arus line 1A, IB dan IC dan gambar diagram phasornya.
Penyelesaian :
7Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
IAB=V AB
Z=220∠1200
10∠300=22∠900= j 22 A
IBC=V BC
Z=
220∠ 00
10∠300=22∠−300=19 ,1− j11 A
ICA=V AC
Z=220∠2400
10∠300=22∠2100=−19 ,1−j11 A
VAB
VBC
VCA
IA
IB
IC 600
-600
IA
IB
IC
IA
IC
IB
IN
A
B
N
Dengan menggunakan KCL :IA = IAB – ICA = j22+19,1+j11 =19,1+j33=38,13<59,90A =38,13<600A IB= IBC – IAB = 19,1-j11 - j22 =19,1-j33=38,13<-59,90A =38,13<-600A IC = ICA – IBC = 19,1-j11-19,1+j11 =-38,2 =38,2<1800A
Diagram phasor diatas memperlihatkan, arus line seimbang yaitu 38,130 A dengan perbedaan phasa 1200. Untuk beban seimbang yang dihubungkan delta, tegangan line sama dengan tegangan phasa dan arus line adalah 3 kali arus phasa.Kesimpulan :IL= 38,13 A , seimbang dengan beda phasa 1200
IP= 22 A IL= 3 IP
= 3. 22 = 38,11 A≈ 38,13 A
b. Hubung Bintang (Y)Contoh :Sebuah sistem 3 , empat kawat, 110 Volt, urutan CBA mensuply 3 buah beban yang dihubungkan bintang. Masing-masing beban mempunyai harga 40<-1300 . Hitung arus line dan gambarkan diagram phasornya.
8Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
VCN
VBN
VAN
IA
IB
IC
300
Penyelesaian :
Diagram phasornya adalah sebagai berikut :
Untuk beban seimbang yang dihubung bintang (Y), arus line sama dengan arus phasa, arus netral sama dengan nol dan tegangan line sama dengan 3 kali tegangan phasa.
Rangkaian ekivalen satu line untuk beban seimbangMenurut transformasi Y - , tiga buah impedansi yang dihubungkan secara dapat diubah menjadi
hubung Y yang ekivalen ataupun sebaliknya dari Y ke . Bila besarnya impedansi sama, maka ZY = 1/3 ZA. Kemudian perhitungan yang lebih langsung pada rangkaian Y adalah mungkin bila beban seimbang.
9Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
I A=V AN
Z=
110
√3∠−900
40∠300=63 ,5∠−900
40∠300=1 ,59∠−1200 A
IB=V BN
Z=
110√3
∠300
40∠300=63 ,5∠300
40∠300=1 ,59∠00 A
IC=V CN
Z=
110√3
∠1500
40∠300=63 ,5∠−900
40∠300=1 ,59∠1200 A
VLN< 00
IL
Z
Δ
Z
Z
Z
VAN
VBN
VCN
A
B
C
N
IA
IB
IC
A
B
C
8<250Ω
8<250Ω
8<250Ω
ICA
IAB
IBC
VCA= 150<2400 V VAB= 150<1200 V
VBC= 150<00 V
VLN< 00=86,6<00
IL
Z=<250 Ω
Δ
Sebuah rangkaian 3, empat kawat yang dihubungkan Y dapat dirubah menjadi sebuah rangkaian ekivalen satu line dimana tegangan yang digunakan adalah tegangan line to netral dan sudut phasanya adalah nol.
Rangkaian ekivalen satu line
Arus line yang dihitung dari rangkaian ekivalen satu line ini mempunyai sudut relatif terhadap sudut phasa nol pada tegangan. Arus line sebenarnya IA, IB dan IC akan mendahului atau tertinggal dari tegangan masing-masing line to netral sebesar phasa arus line yang dihitung.
Contoh :Sebuah sistem tegangan 3, 150 Volt, urutan ABC mensuply beban seimbang yang dihubung . Bila besar beban adalah 8<250 , tentukanlah arus line IA, IB, dan IC dengan menggunakan rangkaian ekivalen satu line.
-Ubah hubung ke Y dimana ZY = Buat rangkaian ekivalen satu line.
10Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
13ZΔ=8
3<450
IA
IB
A
B ZBC=10<100Ω
ICAIAB
VCA= 220<2400 V VAB= 220<1200 V
VBC= 220<00 V
ZAB=5<160ΩZCA=25<300Ω
Karena arus line yang dihitung tertinggal 250 dari tegangan, maka arus line sebenarnya
yaitu IA, IB dan IC tertinggal 450 dari tegangan VAN, VBN dan VCN. Untuk urutan ABC.
VAN = 150/3<900 = 86,6<900V IA = 32,5<900-250 = 32,5<650 AVBN = 86,6<-300 IB = 32,5<-900-250=32,5<-550 A VCN = 86,6<-1500 Ic =32,5<-1500-250
=32,5<-1750 AArus phasa pada hubung delta () adalah :
Untuk menentukan sudut phasanya adalah dengan cara menentukan terlebih dahulu sudut phasa tegangan line to line. Maka arus phasa tertinggal 450 dari sudut tegangan.
Jadi :VAB = 150<1200 IAB = 18,76<1200-250
= 18,76<950 AVBC = 150<00 IBC = 18,76<00-250
= 18,76<-250 AVCA = 150<2400 ICA = 18,76<2400-250
= 18,76<2150 A
Beban Tiga Phasa Tak Seimbang a. Hubung Delta ()
Penyelesaian persoalan beban tak seimbang yang dihubungkan delta terdiri dari perhitungan arus phasa dan kemudian dengan menggunakan KCL pada ketiga junction untuk memperoleh arus line :
Contoh :Semua sistem tegangan 3, 3 kawat, 220 Volt, urutan ABC mensuply beban yang dihubung . ZAB = 5<160
, ZBC = 10<100 dan ZCA = 25<300 . Hitung arus line dan gambar diagram phasornya :
11Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
V L−N=V L
√3=
150
√3=86 ,60
I L=V L−N
Z=86 ,6∠00
83∠ 450
=32 ,5<−250 A
I p=I L√3
=32 ,5√3
=18 ,76 A
VAB
VBC
VCA
IA
IB
IC
Dengan menggunakan KCL akan diperoleh arus line :IA = IAB – ICA = 44<1040 – 8,8<2100 = -10,65+j42,69+7,62+j4,4 = -3,03+j47,09 = 47,19<93,680AIB = IBC – IAB = 24<-100 – 44<1040 =23,64 –j4,17+10,65-j42,69 = 34,29-j46,86 = 58,1<-53,80AIC = ICA – IBC = 8,8<2100 – 24<-100 = -7,62-j4,4-23,64+j4,17 = -31,26-j0,23 = 31,26<-179,580A
Diagram phasornya sebagai berikut :
b. Hubung Bintang Empat Kawat
Pada hubung bintang empat kawat beban tak seimbang, penghantar netral akan mengalirkan arus dan tegangan pada masing-masing beban impedansi sama dengan tegangan line to netral. Arus line tidak sama dan tidak akan mempunyai perbedaan phasa 1200.
Contoh :Sebuah sistem tegangan 3, 4 kawat, 200 volt, urutan CBA mensuply beban yang dihubungkan secara bintang.
ZA = 10<00 , ZB = 10<300 dan ZC
= 5<450 .
12Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
IAB=V AB
ZAB
=220<1200
15<160=44<1040 A
IBC=V BC
ZBC
=220<00
10<100=22<−100 A
ICA=V CA
ZCA
=220<2400
25<300=8,8<2100 A
IA
IB
IC
IA
IC
IB
IN
A
B
C
N
Hitunglah ketiga arus line dan arus netral. Gambarkan diagram phasornya.
Penyelesaian :
Diagram phasornya :
13Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
I A=V AN
Z A
=115 ,5∠−900
10∠00=11 ,55∠−900 A
IB=V BN
ZB=115 ,5∠300
10∠300=11 ,55∠00 A
IC=V CN
ZC=
115 ,5∠1500
5∠ 450=23 ,1∠1050 A
IN=−( I A+ IB+ IC) = - (11 ,55∠-900+11 ,55∠00+23 ,1∠1050 ) A==−(− j11 ,55+11 ,55−5 ,98+ j 22 ,31 )=−(5 ,57+ j 10 ,76 )=−5 ,57− j 10 ,76 = 12 ,12∠−117 ,370 A
VAN
VBNVCN
IA
IB
IC
IA
IB
IC
A
B
C
VAB=200<2400V
VBC=200<00V
ZA=10<00Ω
ZB=10<300Ω
ZC=5<450ΩI1
I2
0
c. Hubung Bintang (Y) Tiga KawatBila beban tak seimbang, dihubungkan bintang, 3 kawat, common point ke tiga beban impedansi
bukanlah potensial netral, tetapi diberi tanda 0.
Jadi perlu diketahui apa yang disebut displacement neutral voltage. Yakni perpindahan dari titik
netral dan tegangan masing-masing impedansi tidak sama dengan V L .
3
Contoh :Sebuah sistem tegangan 3, 3 kawat, 200 volt, urutan CBA mensuply beban yang dihubung Y, ZA = 10<00 , ZB = 10<300 dan ZC
= 5<450 .Hitunglah arus line dan tegangan pada masing-masing impedansi. Gambar diagram phasor ketiga tegangannya dan tentukan displacement neutral voltage (VON)
Penyelesaian :
14Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
Tentukan arus loop I1 dan I2.Persamaan matriks I1dan I2 adalah :
Arus line :
15Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
[10∠00+10∠300 . .. .. . .. .. . .. .. . .. .−(10∠300 )¿ ] ¿¿
¿¿
¿¿
I 2=| 19,32∠150 . .. .. . .. .. . .. .2 00∠2400 ) ¿|¿¿
¿¿¿¿
¿
¿
VCO VBo
VAo
-89,390o
165,260
C
O
B
N
A
N
O
IA = I1 = 14,73<-89,390AIB = I2 – I1 = 20,34<-59,740 – 14,73<-89,390
= 10,25-j17,57-0,157+j14,73 = 10,093-j2,84 = 10,49<-15,720 AIc = -I2 = - (20,34<-59,740) = -10,25+j17,57 = 20,34<120,260 A
Tegangan pada masing-masing impendasi adalah :VAO = IA.ZA = (14,73<-89,390). (10<00) = (147,3<-89,390)V
VBO = IB.ZB = (10,49<-15,720). (10<300)
= 104,9<14,280VVCO = IC.ZC = (20,34<120,260).(5<450) = 101,7<165,260 V
Dengan phasor ketiga tegangan ini diperlihatkan oleh gambar berikut ini :
Untuk menghitung displacement Neutral Voltage VON perhatikan gambar berikut ini :
16Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
A
BC
O
YAVAO
YB YC
IA
IB
IC
d. Metode Displacement Neutral, beban Tak Seimbang Hubung Bintang
Pada contoh terakhir diperlihatkan bahwa tegangan displacement neutral VON diperoleh dari tegangan beban. Jika kita menentukan VON terlepas dari tegangan beban, maka perhitungan arus dan tegangan dapat dilakukan secara langsung. Seperti diperlihatkan contoh berikut ini :
Untuk memperoleh tegangan displacement neutral, tulis arus line dalam bentuk tegangan beban dan admitansi beban.IA = VAO YA
IB = VBO YB
IC = VCO YC
Tulislah KCL pada titik nol,IA + IB + IC = 0Atau VAO.YA+VBO.YB+VCO.YC=0……………. (1)
Sesuai gambar didapat :VAO = VAN + VNO
17Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
VON= VOB+ VBN
= - (104,9∠14 ,280 )+(200
√3∠300 )
=−(101 ,66+ j 25 ,88 )+115 , 47∠ 300 V= -101,66-j25,88+100+ j57,74= -1,66+ j31,86= 31,9∠92,980V
VON= VOC+ VCN
= - (101,7∠165 ,260 )+115 ,47∠1500
= 98 ,35 -j25,88−100+ j57,74= -1,66+ j31,86= 31,9∠92,980V
VON= VOA+ VAN
= - (147,3∠−89 ,390 )+115 , 47∠−900
=−1 ,57+ j 147 ,29−115 ,47= -1,57+ j31,86= 31,9∠92,80V
VBO = VBN + VNO
VCO=VCN+ VNO ……….……………….. (2)
Subsitusi persamaan (2) ke persamaan (1) diperoleh :
(VAN+VNO)YA+(VBN+VNO)YB+(VCN+VNO) YC = 0dan diperoleh : maka jika system 3Φ,3 kawat,200 volt, urutan CBA mensuply beban hubung Y :
ZA=10<00 Ω ZB=10<300 Ω ZC=5<450 Ω
Tentukan VON,IL dan V pada masing-masing beban.
Penyelesaian :
VAO = VAN + VNO
= 115,47 ∠ -900-31,9 ∠92,80
= -j115,47+1,56-j31,86 = 1,56-j147,33 = 147,34 ∠ -89,390VVBO = VBN + VNO
= 115,47 ∠300-31,9 ∠92,80
18Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
VON=V ANY A+V BN Y B+V CN YC
Y A+Y B+Y C
Y A=1
10∠00=0,1∠00mho
Y B=1
10∠300=0,1∠−300mho
YC=1
5∠ 450=0,2∠−450mho
V AN=200
√3∠−900= 115 ,47∠−900 V
V BN=200√3
∠300= 115 ,47∠300 V
V CN=200√3
∠1500= 115 ,47∠1500 V
VON=(115 ,43∠−900 )(0,1∠00 )+(115 ,43∠300 )(0,1∠−300 )+(115 ,43∠1500 )(0,2∠−450 )(0,1∠ 00 )+(0,1∠−300 )+(0,2∠−450 )
=11 ,547∠−900+11 ,547∠00+23 ,094∠1050
0,1+0 ,087−J 0 ,05+0 ,14−J 0 ,14
=−J 11 ,547+11 ,547−5 ,98+J 22 ,310 ,327−J 0 ,19
= 5 ,567+J 10 ,7630 ,327−J 0 ,19
= 12 ,12∠62 ,650
0 ,38∠−30 ,160
=31 ,89∠ 92 ,810
= 31 ,9∠92 ,80 Volt
ZA
WAA
N
VAN
IA
= 100+j57,74+1,56-j31,86 = 101,56+j25,88 = 104,81 ∠14,290VVCO =VCN+ VNO
= 115,47 ∠1500-31,9 ∠92,80
= -100+j57,74+1,56-j31,86 = -98,446+j25,88 = 101,79 ∠165,270V
Arus line adalah :IA =VAO. YA
= 147,34 ∠ -89,390. 0,1 ∠00
= 14,734 ∠ -89,390AIB =VBO. YB
= 104,81 ∠14,290. 0,1 ∠ -300
= 10,481∠ -15,710
IC =VCO. YC
= 101,79 ∠165,270. 0,2 ∠ -450
= 20,36∠120,270 A
DAYA PADA BEBAN TIGA PHASA SEIMBANGKarena impedansi phasa beban seimbang, hubungan bintang dan delta adalah sama, maka daya
pada masing-masing phasa adalah 1/3 daya total.
Pada hubung delta seimbang, daya phasa adalah :PP = VL IP cos dan daya total adalah :PT = 3 VL IP cos Oleh karena IL = 3IP maka :PT = 3 VL IL cos …………………(4)
Pada hubungan bintang seimbang, daya phasa adalah :PP = VL IL cos dan daya total adalah :PT = 3 VL IL cos Oleh karena IL = 3IP maka :PT = 3 VL IL cos ……….…………. (2)
Karena persamaan (1) dan (2) adalah identik, maka daya total pada setiap beban tiga phasa seimbang adalah : 3.V1.IL cos.Daya semu total adalah :ST = 3 VL IL danDaya reaktif total :OT = 3 VL IL sin
WATTMETER DAN BEBAN HUBUNGAN BINTANG EMPAT KAWATWattmeter adalah sebuah instrumen yang terdiri dari sebuah kumparan tegangan dan sebuah
kumparan arus yang disusun sedemikian rupa sehingga penunjukkan sebanding dengan VIcos dimana adalah perbedaan phasa tegangan dengan arus.
Untuk mengukur daya pada beban hubung bintang empat kawat diperlukan tiga buah wattmeter seperti diperlihatkan oleh gambar berikut ini :
19Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
A
B
C
A
B C
VAB
VBCVCB
VCA
VAC
IAC
ICA
Diagram phasor pada gambar (b), memperlihatkan arus tertinggal pada phasa A dan leading pada
phasa B dan C dengan sudut ӨA, ӨB dan ӨC.Maka wattmeter akan menunjukkan :
WA = VAN.IA cosA
WB = VBN.IB cosB
WC = VCN.IC cosC
Daya total :PT = WA + WB + WC
METODE DUA WATTMETERDaya total sebuah sistem tiga phasa, beban tiga kawat adalah jumlah penunjukkan dua wattmeter yang dipasang pada dua line dimana kumparan tegangan wattmeter dihubungkan pada line ke tiga (gambar berikut ini) :
Penunjukkan wattmeter adalah :WA = VAB.IA cos <A
AB
WB = VCB.IB cos <CCB
Dimana :<A
AB = Perbedaan phasa antara VAB dan IA
<CCB = Perbedaan phasa antara VBC dan IC
20Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
A
B
C
WA
WC
Z<00
Z<00
Z<00
VAB
VBC
VCA
VAN
VBNVCN
IA
IB
IC
Dengan menggunakan KCL pada junction A dan C diperoleh :IA = IAB + IAC danIC = ICA + ICB
Karena itu dapat ditulis :WA = VAB.IABcos<AB
AB + VABIAC cos <ACAB
WC = VCB.ICAcos<CACB + VCBICB cos <CB
CB
Dimana :VABIAB cos <AB
AB = Daya pada phasa AB dibebanVCBICB cos <CB
CB = Daya pada phasa CB dibebanVAB.IAC dan VCB.ICA = dapat dinyatakan dari diagram phasor gambar (metode dua wattmeter), dimana IAC
dimisalkan tertinggal sebesar sudut Ө dari VAC.
<ACAB = 600 + Ө dan
<CACB = 60 - Ө
Maka dapat ditulis :VABIAC cos <AC
AB = VLIAC cos (600 + )VCBICA cos <CA
CB = VLIAC cos (600 - )
Jadi daya total adalah :PT = VABIAB cos <AB
AB + VCBICB cos <CBCB
+ VLIAC cos (600 + ) + VLIAC cos (600- )PT = VABIAB cos <AB
AB + VCBICB cos <CBCB
+VLIAC cos Watt
METODE DUA WATTMETER BEBAN SEIMBANG
Pada diagram phasor gambar (b) dimisalkan arus tertinggal sebesar . Penunjukkan wattmeter pada line A dan C adalah :WA = VABIA cos <A
AB
WC = VCBIC cos <CCB
Dari diagram phasornya :<A
AB = 30 + <C
CB = 30 - Karena itu dapat ditulis :
21Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
WA = VABIA cos (300 + )WC = VCBICcos (300 - )
Bila metode dua wattmeter digunakan pada beban seimbang, penunjukkan meter adalah VLIL Cos (30 + ) dan VLIL Cos (300 – ) dimana adalah sudut impedansi.
Kedua penunjukkan wattmeter dapat digunakan menentukan sudut sebagai berikut :W1 = VLIL (Cos 300 Cos – sin 300 sin )W2 = VLIL (Cos 300 Cos + sin 300 sin )
Maka :
Sehingga dapat ditulis :
tan =
1) Tiga buah impedansi yang sama besar 10300 dihubung bintang & 3 buah impedansi yang juga sama besar 1500 juga dihubung bintang. Adapun keduanya merupakan sistem 3 phasa, 3 kawat, harga tegangan sistem 250 volt. Hitung daya total dengan menggunakan metode one-line equivalen.
10<300
IL
15<00VL
VL
IL
VL
IL
Dengan menggunakan metode one-line equivalen
22Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
W 1+W 2=√3 VL I LCos θ danW 1−W 2= VL IL Sin θ
√3(W 2−W 1
W 1+W 2)
IL
VL-N <00 volt 10<300 15<00 = 144,5<00 volt
Sehingga arus :
23Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
V L-N=V L
√3=250 /√3=144 ,5 volt
IL=V L-N∠00
10∠ 300+V L-N∠00
15∠00
IL=144 ,5∠00
10∠ 300+144 ,5∠00
15∠00
IL=14 ,45∠−300+9 ,62∠00
IL=12 ,51− j7,23+9,62IL=22 ,13−j7,23 A
IL=23 ,28∠−18 ,090 A=23,3∠ -18,10 A
atau
IL=V L-N∠00
Zek ⇒ Zek=
10∠300 . 15∠ 00
10∠300+15∠00
IL=144 ,5∠00
6 ,20∠18 ,10 =150∠300
8 ,66+ j5+15
IL=23 ,31∠−18 ,10 A =150∠300
23 ,66+ j5
IL=23 ,3∠−18 ,10 A =150∠300
24 ,18∠11 ,9 Zek=6 ,20∠18 ,10 Zek=5 ,89+ j1,93 maka :P =√3 . V L. ILcosθ
P =√3 . (250 ) (23,30 ) cos 18,10=9590 WatauP = 3 . I
L2 .Rek
P = 3 .(23,3 )2 . 5,89 = 9590 W
2) Sebuah sistem 3 phasa, 3 kawat, 240 volt, urutan CBA, mensuply beban hubung delta dengan harga ZAB = 25900 ohm, ZBC = 15300, ZCA = 2000Hitung Iline dan daya total.
IA A A ICA
IAB240<240 V 25<900
20<00
15<300 IB B C
240<1200 V
240<00 V IBC
IC
Untuk urutan CBA
24Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
atau
IL=V L-N∠00
Zek ⇒ Zek=
10∠300 . 15∠ 00
10∠300+15∠00
IL=144 ,5∠00
6 ,20∠18 ,10 =150∠300
8 ,66+ j5+15
IL=23 ,31∠−18 ,10 A =150∠300
23 ,66+ j5
IL=23 ,3∠−18 ,10 A =150∠300
24 ,18∠11 ,9 Zek=6 ,20∠18 ,10 Zek=5 ,89+ j1,93 maka :P =√3 . V L. ILcosθ
P =√3 . (250 ) (23,30 ) cos 18,10=9590 WatauP = 3 . I
L2 .Rek
P = 3 .(23,3 )2 . 5,89 = 9590 W
IAB=V AB
ZAB
=240<2400
25<900=9,6<1500 A
IBC=V BC
ZBC
=240<00
15<300=16 ,0<−300 A
ICA=V AC
ZCA
=240<1200
20<00=12 ,0<1200 A
Sehingga :
I A=IAB−ICA=9,6<1500−(+(12<1200)) = 6,06<2470 AIB=IBC−IAB=16<−300−(9,6<1500) = 25,6<−300 AIC=ICA−IBC=12<1200−(16<−300) =27 ,1<13 7,20 A
Daya pada masing-masing impedansi ZAB = 25900 = 0 + j25
PAB = I2AB . RAB = (9,6)2 (0) = 0
ZBC = 15300 = 13 + j7,5PBC = I2
BC . RBC = (16)2 (13) = 3330 W ZCA = 2000 = 20 + j0
PCA = I2CA . RCA = (12)2 (20) = 2880 W
Maka : PT = PAB + PBC + PCA
PT = 0 + 3330 + 2880 = 6210 W
3) Sebuah sistem 3 phasa, 4 kawat, 208 volt, urutan CBA, mensuply 3 buah beban yang hubung Y masing-masing beban mempunyai harga 20-300 Hitung arus line IA, IB, IC
IA A 20-300
VAN
IN IA N IB
20-300 20-300
VBN
IB B C IC
IC
25Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
V AN=208
√3∠−900 V = 120∠ -900 V
V BN=208
√3∠300 V = 120∠300 V
V AN=208√3
∠1500 V = 120∠1500 V
I A=V AN
Z=120<−900
20<−300=6<−600 A = 3 - j5 A
IB=V BN
Z=
120<300
20<−300=6<600 A = 3 + j5 A
IC=V CN
Z=120<1500
20<−300=6<1800 A =-6 A
4. Tiga beban seimbang Z = 1053,10 , dihubung pada sistem 3 phasa, 3 kawat, 240 volt, urutan CBA. Hitung I line dengan one-line equivalen method.Dik :
A
VL = 240 volt Z Z
B Z
C Dit : I lineJawab :
IL
VL-N 0
Jadi IL tertinggal 53,10 dari VL-N sehingga untuk urutan CBA
VAN = VL-N-900 IA = 41,6-900-53,10 A IA = 41,6-143,10 A
VBN = VL-N300 IB = 41,6300-53,10 A IB = 41,6-23,10 A
VCN = VL-N1500 IC = 41,61500-53,10 A IC = 41,696,90 A
26Teknik Elektro Universitas Sriwijaya
ZY=13ZΔ
ZY=13
. 10∠53 ,10
ZY=3 ,33∠53 ,10
V L-N=V L
√3=240√3
=138 ,6 Volt
IL=V L-N
Z=
138 ,6∠ 00
3.33∠53 ,10=41 ,6∠−53 ,10 A