sistem pertanian berkelanjutan-wortel

Upload: elena-yanti-simanungkalit

Post on 18-Jul-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

Teknik Budidaya Tanaman Wortel

KELOMPOK 3 Elena Yanti S. Kartika Monica Priscillia Dika Ginanjar Septi Ike K. 150610100123 150610100124 150610100131 150610100145 150610100157

AGRIBISNIS D FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia, berasal dari negeri yang beriklim sedang (subtropis) yaitu berasal dari Asia Timur Dekat dan Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu. Rintisan budidaya wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia dan akhirnya ke seluruh bagian dunia yang telah terkenal daerah pertaniannya. Di Indonesia budidaya wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di Jawa Barat yaitu daerah Lembang dan Cipanas. Namun dalam perkembangannya menyebar luas ke daerah-daerah sentra sayuran di Jawa dan Luar Jawa.

TAKSONOMI TANAMAN WORTEL Kingdom Divisi Sub-Divisi Klas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Umbelliferales : Umbelliferae (Apiaceae) : Daucus : Daucus carrota L.

Syarat Tumbuh Tanaman Wortel Iklim Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi. Tanaman wortel pada permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim hujan. Media Tanam Keadaan tanah yang cocok untuk tanaman wortel adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tata udara dan tata airnya berjalan baik (tidak menggenang).

Ketinggian Tempat Di Indonesia wortel umunya ditanam di dataran tinggi pada ketinggian 1.0001.200 m dpl. tetapi dapat pula ditanam di dataran medium (ketinggian lebih dari 500 m dpl.), produksi dan kualitas kurang memuaskan.

Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Wortel Pembibitan Pengolahan Media Tanam Teknik Penanaman Pemeliharaan Tanaman Panen Pascapanen

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Wortel Hama 1. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.) 2. Kutu daun (Aphid, Aphis spp.) 3. Lalat atau magot (Psila rosae) Penyakit 1. Bercak daun Cercospora 2. Nematoda bintil akar 3. Busuk alternaria

Tumpang Sari

Jenis kombinasi tumpang sari wortel : Wortel --> Sawi Wortel --> Buncis Bawang Merah --> Wortel --> Selada Wortel --> Daun bawang

Tumpang Sari Wortel dengan Apel Muda Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Penggunaanlahan miring untuk usaha tani yang intensif, dapat menimbulkan beberapa masalah. Masalah utama yang sering terjadi pada penggunaan lahan miring untuk usaha tani adalah erosi pada saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Maka dari itu untuk menanggulangi masalah ini, perlu dilakukan tindakan-tindakan konservasi tanah. Tindakan konservasi tanah contohnya dengan menggunakan metode konservasi mekanik ialah dengan pembuatan guludan pada lahan miring, guludan tersebut searah dengan kontur tanah atau memotong lereng Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh arah bedengan terhadap aliran permukaan dan erosi pada lahan miring yang ditanami wortel dan apel muda. Serta mengetahui produktivitas tanaman wortel dengan sistem penanaman tumpang sari dengan tanaman apel muda pada lahan miring yang menggunakan guludan searah lereng dan searah kontur.

1. Perlakuan sistem konservasi (bedengan searah kontur) dapat mengurangi erosi dan limpasan permukaan (runoff) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. 2. Hasil tanaman wortel pada perlakuan konservasi dan non konservasi berbeda nyata.

Adapun persyaratan tanaman wortel yang dapat digunakan dalam penanaman adalah sebagai berikut: Tanaman sudah berumur cukup tua, yakni sekitar tiga bulan Tanaman tumbuh subur dan sehat (tidak terserang hama dan penyakit) Umbi wortel dari tanaman yang terpilih (kriteria a dan b) memiliki bentuk yang normal, sehat, tidak cacat, serta kulit umbi halus dan berwarna kuning atau jingga mengilap.

Tujuannya adalah agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia amat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor dan peningkatan ekspor.