sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

28
SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN OLEH Ns. Ade Rahman, S.Kep

Upload: ade-rahman

Post on 30-Jul-2015

100 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

SISTEM PENDIDIKAN KEPERAWATAN

OLEHNs. Ade Rahman, S.Kep

Page 2: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Landasan pengembangan pendidikan keperawatan

Page 3: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Faktor penentu >> Landasan

1. Tekanan dan tuntutan kebutuhan masayarakat

2. Perkembangan global keperawatan profesional

3. Kemampuan sistem memanfaatkan hasil/ keluaran

4. Kemampuan sistem dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya pendidikan

Page 4: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

1. Tekanan dan tuntutan Kebutuhan meningkatSemakin hari kebutuhan masyarakat akan

kesehatan semakin meningkat

Based on education

Kemampuan untuk memprediksi tuntutan kebutuhan dan perkembangan di masa depan

Page 5: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

2. Perkembangan global keperawatan profesional

Pendidikan keperawatan berkembang sesuai kaidah-kaidah

keperawatan sebagai profesi yg mengarah pada pengembangan

keprawatan global

Pertanggungjawaban profesional

Tetap, sehingga tidak terombang ambing oleh pandangan

perorangan dan kepentingan sesaat

Page 6: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

3. Kemampuan sistem memanfaatkan hasil/ keluaran

Kegiatan Tidak boleh Melampaui

kebutuhan dan merugikan sistem

keluaranbermanfaat

Dapat dimanfaatkan

Page 7: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

4. Kemampuan sistem dalam pengadaan dan pengembangan

sumber daya pendidikan

Staff akademik (educational staff)

Beberapa bentuk pengalaman belajar yang

sangat menentukan (learning experience)

Fasilitas , ex: laboratorium, library, and

RS Pendidikan

Page 8: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Sistem pendidikan keperawatan bagian dari sistem pendidikan tinggi kesehatan

Dikembangkan secara menyuluruh berdasarkan filosofi keperawatan

Orientasi pendidikan

Masayarakat serta ilmu pengetahuan dan

teknologi keperawatan

Berpegang pada kerangka konsep pendidikan yang diyakini sebagai

landasan penyusunan program pendidikan

Page 9: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Filosofi = Paradigma berkembang

Sejalan dengan perkembangan masyarakatkhususnya

Pendidikan dan program pendidikan tinggi keperawatan memberi arah pada pengembangan dan pembinaan

Masyarakat dan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan

Page 10: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Untuk menentukan bagaimana sistem pendidikan tinggi keperawatan dikembangkan

Berkelanjutan mengikuti dan menerapkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi keperawatan

menentukan keluaran

Lulusan Kebutuhan

dan tuntutan

masyrakatASKEP

Page 11: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Selain orientasi pendidikan di atas, dalam menyusun dan melaksanakan program pendidikan hendaknya harus sesuai dengan kerangka konsep pendidikan tinggi keperawatan, antara lain :

1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi2. Sikap, tingkah laku , dan kemampuan

profesional3. Menyelesaikan masalah secara ilmiah4. Belajar sendiri dan mandiri5. Belajar di masyarakat

Page 12: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan Seluruh rangkaian proses pendidikan pada program pendidikan tinggi keperawatan

harus ditata dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai tuntutan profesi keperawatan (Standar Profesional), dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi keperwatan. Pada tahapan ini peserta didik dituntut untuk menguasai body of knowledge yang diperlukan oleh perawat profesional dan menguasai metode dan tekik keperawatan yang diperlukan untuk meaksanakan pelayanan/ Asuhan keperawatan.

2. Menyelesaikan masalah secara ilmiahDalam seluruh rangkaian pengalaman belajar pada pendidikan tinggi keperawatan secara bertahap dan terintegrsikan sepenuhnya, ditumbuhkan dan dibina kemampuan untuk memecahkan masalah secara ilmiah problem solving), termasuk penalaran ilmiah (sciencetific reasoning). Penumbuhan dan pembinaan kemampuan ini juga di kaitkan dengan tercapainya penguasaan proses keperawatan (nursing proses) oleh peserta didik yang merupakan pendekatan penyelesaian masalah secara ilmiah, termasuk pengambilan keputusan klinis(clinicadecision)

Page 13: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

3. Sikap dan tingkah laku professionalPenumbuhan dan pembinaan bersikap kemampuan berfikir dan bertindak profesional merupakan proses panjang an berlanjut, terlaksana dalam suatu lingkungan yang sarat dengan model peran (role model).

4. Belajar aktif dan mandiriKemampuan dan kemauan belajar aktif mandiri dan mengarahkan belajar sendiri harus ditumbuh kembangkan sejak awal proses pendidikan, menuju terbinanya sikap dan kemauan belajar sepanjang hayat. Segala bentuk penglaman belajar dikembangkan dan dilaksakan dengan berorientasi kepada peserta didik (student oriented)

Page 14: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

5. Pendidikan berada di masyarakat Pendidikan atau pengalaman belajar yang

dikembangkan dalam masyarakat(comunity based learning) memungkinkan untuk menumbuhkan dan membina sikap dan keterampilan profesional para pesrta didik melalui bentuk pengalaman belajar yang dilaksanakan di masyarakat, yaitu metode PBK dan PBL ditumbuhkan dan di bina kemampuan pengambilan keputusan klinik yang merupakan penerapan secara terintegrasi kemampuan penalaran ilmiah dan penalaran etik dengan bertolak dari masalah-masalah nyata dalam bidang keperawatan (nursing problems)

Page 15: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Perkembangan Pendidikan

Keperawatan dan Proses Profesionalisme

Page 16: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Virginia Handerson (1966) :

“ in order for a nurse to practice as an expert in her own right and to use scientific approach to the improvement of practice, the nurse

needs the kind of education available only in colleges and unversities.”

Page 17: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Adanya perkembangan dalam teori keperawatan dan metodologi keperawatan yang bersumber pada pergeseran pandangan dan keyakinan tentang keperawatan dan pergeseran dalam asuhan keperawatan >> tekanan utama terjadinya perubahan dalam pendidikan keperawatan

Page 18: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

• Pendidikan keperawatan diselenggarakan oleh - Depkes berdasarkan : UU no. 20 tahun 2003, -PP no. 19 tahun 2000 bahwa pendidikan keperawatan dibawah naungan

Depkes karena :terdapat pada UU no. 20 tahun 1989, mengatur bahwa

penyelenggaraan pendidikan oleh Departemen .

Pada UU 20 tahun 2003, Depmen 23/24 tahun 2001 pendidikan keperawatan S1 diselenggarakan oleh Diknas.

Page 19: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Jenis dan jenjang pendidikan keperawatan1. Pendidikan Vokasional; yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan

jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan

pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana

yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus

Page 20: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

UU No. 20 / 2003Program Pendidikan D III

Penjelasan psl 20:1Diploma III termasuk dalam pendidikan vokasional

Penjelasan psl 15:Pendidikan vokasi: pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

Diploma III Keperawatan: lulusannya memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

Page 21: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

UU N. 20 / 2003Program Pendidikan Ners S1 Kepr.

Penjelasan psl 15:

Pendidikan profesi dan merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Arti: - keahlian khusus keperawatan- “first professional degree”- program profesi dasar

Page 22: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Program pendidikan profesi lanjut

Jenis:Program spesialis 1 keperawatan (Second professional degree)Program spesialis 2 / konsultan keperawatan (Third professional degree)

Bidang kekhususan:

Keperawatan Komunitas

Keperawatan Klinik

Page 23: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Program pendidikan akademik

Program Magister Keperawatan- Dasar Keperawatan- Keperawatan kekhususan

Program Doktor Keperawatan - Penelitian aplikatif (Professional Doctor)- Penelitian Dasar (PhD in nursing)

Page 24: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Arah / Struktur pendidikan tinggi keperawatan

Program Doktor Keperawatan

Program Magister Program Spesialis Kepr

Non Kepr Klinik KomunitasKepr Dasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keperawatan KeperawatanKlinik Komunitas

6. Kelg7. Komunitas Ners8. Keseh. Kerja 9. Gerontik Profesi (Ners) 1. KMB

2. Maternitas Akademik (Skep) 3. Anak

4. Jiwa 5. Emergensi

SMU DIII

Page 25: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Doktor ilmu keperawatan

Magister Ilmu Keperawatan

Sumber : M.Arifin Husin (2000)

Program doktor

Ners Spesialis

Program Pendidikan Ners

spesialis

Ners

Program pendidikan DIII Keperawatan

Program Magister

Program Pendidikan

Ners

S.Kep

Page 26: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting
Page 27: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

TUGAS :Perkembangan pendidikan Keperawatan : * Zaman Purbakala * UnderGraduate

Kelompok I : -Pertengahan abad VI masehi-Permulaan abad XVI-Pertengahan abad XVIII-XIX

Kelompok II :-Perkembangan pendidikan keperawatan secara historikal * 1945-1962 * 1963-1983 *1984- sekarang-Perkembangan pendidikan keperawatan secara konseptual

Page 28: Sistem pendidikan keperawatan 3rd meeting

Kelompok III :-Perkembangan pendidikan keperawatan di masa lalu-Perkembangan pendidikan keperawatan di masa transisi

Tugas diketik rapi,langsung ke pointKirim ke email : [email protected] lambat : 25 November 2014 , pukul 24.00 WIB