sistem pemerintahan indonesia
TRANSCRIPT
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KELOMPOK 6:- MERYA ALSHAQINA- PUSPITA ARUMDANI- RIGA AYU BUDIARTI
Sistem pemerintahan di Indonesia pada dasarnya mengacu pada rumusan UUD 1945. UUD telah menggariskan sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya, sehingga menjadi sebuah acuan dalam menjalankan roda pemerintahan.
Secara konstitusional, negara kita berdasarkan hukum yang demokratis. Di dalamnya, terdapat supremasi konstitusi. Konstitusi sebagai hukum dasar tertinggi kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain mengatur aspek-aspek mendasar kenegaraan, seperti prinsip negara hukum dan demokrasi, tujuan dan cita-cita bernegara, pemisahan kekuasaan, hak dan wewenang lembaga negara, hubungan antar lembaga negara, sistem pemerintahan, dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia.
Sembilan prinsip pokok yang mendasari penyusunan sistem penyelenggaraan Negara Indonesia berdasarkan hasil pemikiran para ahli
Ketuhanan Yang Maha Esa
Cita Negara Hukum dan The
Rule of Law
Paham kedaulatan rakyat
dan demokrasi
Demokrasi langsung dan
dmokrasi perwakilan
Pemisahan kekuasaan dan
prinsip checks and balances
Sistem Pemerintahan Presindensial
Persatuan dan Keragaman
Paham demokrasi ekonomi dan
ekonomi pasar sosial
Cita masyarakat Madani
Sistem Pemerintahan Indonesia pada Awal Kemerdekaan
• Sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia sejak awal kemerdekaan mengacu pada isi UUD 1945. Menurut ketentuan UUD 1945, sistem pemerintahan Indonesia bersifat presidensial yaitu para menteri tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif. Para menteri hanya bertindak sebagai pembantu presiden.
• Sistem pemerintahan Indonesia pernah mengalami perubahan, menjadi parlementer. Sejak November 1945, berdasarkan maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, pengumuman Badan Pekerja tanggal 14 November 1945 dan Maklumat Pemerintah tanggal 14 November, tanggung jawab politik terletak di tangan para menteri.
• Sejak berlakunya sistem Kabinet Parlementer (14 November 1945) sampai dengan keluarnya Dekrit Presiden ( 5 Juli 1959), tercatat beberapa kali pergantian kabinet yang urutannya sebagai berikut:
Kabinet Sutan
Syahrir
Kabinet Amir
Syarifuddin
Kabinet Moh.
Hatta Kabinet Natsir
Kabinet Sukirman
Kabinet Wilopo
Kabinet Ali Sastroamijo
yo I
Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Ali Sastroamijo
yo IIKabinet Djuanda
• Selama sistem pemerintahan Parlementer berlangsung, seharusnya Perdana Menteri lebih memiliki wewenang dalam menjalankan roda pemerintahan.
• Dalam pelaksanaannya Presiden tetap ikut menentukan keputusan pemerintahan. Tiga kali sistem parlementer disisihkan dengan maksud memusatkan kembali kekuasaan ke tangan Presiden.
• Faktor penyebabnya adalah tindakan pemerintah yang berupaya mengatasi keadaan darurat di dalam negeri, yaitu sebagai berikut:
Keluarnya Maklumat Presiden untuk mengambil alih kekuasaan sejak 28 Juni sampai 2 Oktober 1946,
Maklumat Presiden untuk mengambil alih kekuasaan sejak 27 Juni sampai 3 Juli 1947,
Pemberian kekuasaan penuh pada presiden untuk mengatasi pemberontakan PKI Madiun.
Tiga hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia tidak melaksanakan sistem pemerintahan Parlementer secara murni. Puncak peralihan sistem pemerintahan Indonesia dari Parlementer menuju ke Presidensial adala keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Melalui Dekrit tersebut, Presiden membubarkan Konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945.
Sistem Pemerintahan Indonesia setelah Adanya Perubahan UUD 1945
UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan yaitu
Hasil perubahan pertama UUD 1945 yang disahkan tanggal 19 Oktober dapat disebut sebagai tonggak sejarah yang berhasil mematahkan semangat konservatisme dan romantisme sebagian masyarakat yang cenderung mensakralkan UUD 1945.
UUD 1945 sejak awal terbentuknya dapat dikatakan masih bersifat sementara dan dapat berubah mengikuti perkembangan zaman. UUD 1945 yang terdiri dari 37 pasal memang hanya memuat aturan-aturan pokok mengenai penyelenggaraan negara.
Perubahan pertama tahun
1999
Perubahan kedua tahun
2000
Perubahan ke tiga tahun
2001
Perubahan ke empat tahun
2002
Lanjutan......
Beberapa yang terjadi pada UUD 1945 pada dasarnya berpengaruh terhadap tata pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia.
Perubahan pertama: UUD 1945 mencakup perubahan atas 9 pasal. Perubahan kedua: UUD 1945 mencakup 27 pasal yang tersebar dalam 7
bab. Perubahan kedua mencakup Bab Pemerintaha Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat, Wilayah Negara, Warga Negara dan Penduduk, Hak Asasi Manusia, Pertahanan dan Keamanan Negara, serta Bab mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Perubahan ketiga: mencakup 23 pasal dan 68 butir ketentuan atau ayat. Perubahan keempat: mencakup 19 pasal yang terdiri atas 3 butir yang
mengalami perubahan, ditambah 1 butir yang dihapuskan dari naskah UUD.
a. MPR setelah amandemen 1945 Lima fungsi penting MPR:
1. Menetapkan UUD 2. Mengubah UUD
3. Menetapkan GHBN
4. Memilih presiden dan wakilnya
5. Meminta pertanggungjawaban
presiden
b. Mahkamah konstitusi dan Komisi Yudisial Sesuai ketentuan UUD 1945 Mahkamah konstitusi memiliki beberapa
kewenangan yaitu : 1. Menguji undang-undang terhadap UUD 2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 3. Memutus pembubaran partai politik 4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu 5. Memutus pendapat DPR bahwa presiden atau wakilnya telah melakukan
pelanggaran hukum 6. Memutus pendapat DPR bahwa presiden dan waklilnya tidak lagi
memenuhi syarat sebagai presiden dan wakil presiden
Komisi yudisial
Kewenangan komisi yudisial dalam UUD 1945 dalam pasal 24B:1. Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan kewenangan dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluruhan martabat, serta perilaku hakim.
2. Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela.
3. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan di berhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR
4. Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang.
c. Pemilihan Presiden secara Langsung Indonesia menerapkan sistem pemilihan presiden secara langsung, pasal 6A menegaskan bahwa
Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik
Pasangan capres dan cawapres yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilu, dan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi
Dalam hal tidak ada pasangan capres dan cawapres terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilu, dipilih langsung oleh rakyat dan pasangan yang memperoleh suara terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil
Tata cara pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang
d. Adanya Mekanisme Checks and Balances
Kedaulatan rakyat dibagikan secara horizontal dengan cara memisahkannya menjadi kekuasaan-kekuasaan dalam fungsi lembaga-lembaga negara yang sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan prinsip Checks and Balance.
Cabang kekuasaan legislatif tetap berada di MPR, majelis ini terdiri dari dua lembaga perwakilan yang sederajat dengan lembaga negara lainnya.
Cabang kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden dan wakil presiden.
PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
1. Sistem Pemerintahan Indonesia sebelum Amandemen UUD 1945. “Tujuh Kunci Pokok Sistem Pemerintahan RI” sebagaimana tercantum dalam penjelasan UUD 1945
Indonesia adalah negara hukum
Sistem Konstitusional
Kekuasaan negara tertinggi di tangan MajelisPermusyawaratan Rakyat
Presiden adalah penyelenggaraa pemerintahan negara yang
tertinggi
Presiden tidak bertanggung jawab
kepada dewan perwakilan rakyat
Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak betanggung jawab
kepada dewan perwakilan rakyat
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
2. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia sebelum Amandemen UUD 1945
Implementasi pemerintahan presidensial sebelum perubahan UUD 1945 periode 1999-2002 selalu mengalami sejumlah risiko. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Kecendrungan otoriter dan terciptanya negara-kekuasaan, maklumat, penpres, surat perintah pada periode 1945-1949 dan 1959-1966 serta sulit merealisasikan negara-hukum
b. Legitimasi pemerintahan negara bukan melalui mekanisme consent by the governed atau berupa direct mandate
c. Timbul kerancuan konstitusional dan institusional pemerintahan negara periode 1959-1966.d. Krisis politik dan sulitnya melakukan suksesi kepala negara dan kepala pemerintahan pada periode 1945-
1966 dan 1966-1998e. Kontrol ketat pemerintah terhadap sistem demokrasi perwakilan melalui pemaksaan fusi partai,
mekanisme recall, litsus, kontrol kebebasan pers.f. Pemerintahan negara mampu mempertahankan negara merdeka, bersatu dan berdaulat namun belum
mencapai negara-adil dan negara-makmurg. Lemahnya perlindungan HAM, baik hak politik maupun ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Sistem pemerintahan negara yang dianut oleh UUD 1945
A. Hak Asasi manusia dalam UUD 945 B. Kekuasaan pemerintahan - pembagian kekuasaan pemerintahan secara vertikal - pembagian kekuasaan pemerintahan secara Horizontal - UUD 1945 tidak cukup mengatur batas kewenangan presiden C. Kekuasaan parlemen - susunan dan kedudukan DPR yang diatur dengan UUD - susunan dan kedudukan DPR diatur dalam ketetapan MPR D. Kekuasaan kehakiman - masalah kekuasaan kehakiman diatur lebih lanjut dalam UU organik