sistem komunikasi massa

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan-kemudahan itu, dapat kita rasakan dalam melaksanakan aktivitas yang akan kita lakukan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, hampir semuanya tidak terlepas dari teknologi dan komunikasi. Dalam buku psikologi komunikasi, abad ini disebut abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang-orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Mereka memanfaatkan alat komunikasi jarak jauh seperti telepon atau HP dalam berinteraksi diantara mereka. Orang tidak lagi harus memakan waktu lama jika ingin bepergian keluar negeri, cukup dengan naik pesawat terbang dengan waktu singkat maka ia sampai pada tujuan. Disamping kemajuan-kemajuan teknologi komunikasi ini, orang mulai resah dan takut dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Keresahan yang muncul terjadi akibat kekhawatiran akan adanya orang yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kemajuan ini. Contoh kasus dalam berita TEMPO.CO , Jakarta yang menyatakan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan, hingga April 2014, sudah 74 anggota DPR terlibat kasus korupsi. Hal ini disampaikan untuk 1

Upload: galuh-kikiany-s

Post on 16-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi Massa

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Komunikasi Massa

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka

manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan-

kemudahan itu, dapat kita rasakan dalam melaksanakan aktivitas yang akan kita lakukan.

Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, hampir semuanya tidak terlepas dari

teknologi dan komunikasi.

Dalam buku psikologi komunikasi, abad ini disebut abad komunikasi massa.

Komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang-orang mampu berbicara dengan

jutaan manusia secara serentak dan serempak. Mereka memanfaatkan alat komunikasi

jarak jauh seperti telepon atau HP dalam berinteraksi diantara mereka. Orang tidak lagi

harus memakan waktu lama jika ingin bepergian keluar negeri, cukup dengan naik

pesawat terbang dengan waktu singkat maka ia sampai pada tujuan. Disamping

kemajuan-kemajuan teknologi komunikasi ini, orang mulai resah dan takut dengan

dampak negatif yang ditimbulkan. Keresahan yang muncul terjadi akibat kekhawatiran

akan adanya orang yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kemajuan ini.

Contoh kasus dalam berita TEMPO.CO, Jakarta yang menyatakan Wakil Ketua

Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan, hingga April 2014,

sudah 74 anggota DPR terlibat kasus korupsi. Hal ini disampaikan untuk menunjukkan

adanya kerawanan konflik kepentingan jika pimpinan KPK harus dipilih Dewan

Perwakilan Rakyat. Selain politikus, KPK mencatat total kepala lembaga atau

kementerian yang terlibat ada 12 orang, duta besar 4 orang, komisioner 7 orang,

gubernur 10 orang, wali kota atau bupati 35 orang, pejabat eselon 114 orang, hakim 10

orang, swasta 94 orang, dan lainnya 41 orang. Total seluruh terdakwa yang ditangani

KPK yaitu 401 orang. Pemberitaan yang disampaikan oleh tempo.co akan membuat

masyarakat beranggapan bahwa elit politik hanya bisa menghabiskan uang rakyat untuk

kepentingan pribadinya atau pun kepentingan golongannya saja. Selain itu akan

membuat rakyat tidak percaya lagi dengan para wakil rakyatnya.

1

Page 2: Sistem Komunikasi Massa

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sistem komunikasi massa?

2. Bagaimana pengaruh komunikasi massa terhadap individu?

3. Sebutkan karakteristik dan tujuan komunikasi massa?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa?

5. Bagaimana efek dari komunikasi massa?

6. Sebutkan etika-etika dari komunikasi massa?

C. MANFAAT

1. Untuk mengetahui sistem komunikasi massa.

2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi massa terhadap individu.

3. Untuk mengetahui karakteristik dan tujuan komunikasi massa.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada

komunikasi massa.

5. Untuk mengetahui efek komunikasi massa serta mengetahui etika komunikasi massa.

2

Page 3: Sistem Komunikasi Massa

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM KOMUNIKASI MASSA

Beberapa pengertian komunikasi massa menurut para ahli, diantaranya:

Menurut Bittner (1980) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang

dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

Maletzke (1963) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah setiap bentuk

komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media

penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

Gerbner (1967) menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan

distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu

serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Gerbner 1967)

Jadi dari pengertian sistem dan komunikasi massa, dapat disimpulan bahwa sistem

komunikasi massa adalah susunan kesatuan komunikasi yang disampaikan kepada

khalayak melalui media cetak maupun elektronik secara bersama-sama dan diterima

secara serentak. Secara sederhana komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui

media massa yakni media elektronik (televisi, radio, internet), dan media cetak (koran ,

majalah, dll).

DeFleur dan Dennis melihat komunikasi massa sebagai proses. Menurut mereka,

terdapat lima tahap yang membetuk proses komunikasi massa, yaitu:

1. Pesan komunikasi diformulasikan oleh komunikator-komunikator professional.

2. Pesan komunikasi dikirim melalui cara yang relative cepat dan berkelanjutan

melalui penggunaan media.

3. Pesan tersebet mencapai khalayak yang besar dan begaram yang memilih

mediadengan cara selektif.

4. Para anggota khalayak secara individual menafsirkan pesan tersebut dengan

carasedemikian rupa, sehingga mereka memahami makna yang kurang lebih

sejajar dengan yang dimaksudkan komunikator.

3

Page 4: Sistem Komunikasi Massa

5. Sebagai hasil dari pengalaman memberi makna ini, para anggota khalayak

yangdipengaruhi dalam cara tertentu atau dengan kata lain, komunikasi tersebut

memberi pengaruh tertentu.

B. PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP INDIVIDU

Pengaruh komunikasi massa terhadap individu, terdapat tiga teori yang mempengaruhi

yaitu:

1. Stimulus-Respon (S-R)

Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang

sederhana, dimana efek merupakan suatu reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan

demikian seseorang mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat anatara

pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah:

- Pesan (stimulus)

- Penerima/ receiver

- Efek (respon)

2. Two Step Flow dan pengaruh antar pribadi

Teori ini berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul Lazarsfel mengenai

efek media massa dalam suatu kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada

tahun 1940. Teori dan penelitian-penelitian two step flow memiliki asumsi sebagai

berikut:

- Individu tidak terisolasi dari kehidupan social, tetapi merupakan anggota dari

kelompok-kelompok social dalam berinteraksi dengan orang lain.

- Respon dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi secara langsung,

tetapi melalui perantara dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan social tersebut.

- Ada dua proses yang berlangsung:

a. Mengenai penerimaan dan perhatian. Berkaitan dengan respon dalam bentuk

persetujuan atau penolakan terhadap upaya mempengaruhi atau penyampaian

informasi.

b. Informasi tidak bersikap sama terhadap pesan/kampanye media, melainkan

memiliki berbagai pesan yang berbeda dalam proses komunikasi.

3. Divusi Inovasi

4

Page 5: Sistem Komunikasi Massa

Everet M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker (1973) merumuskan teori ini dengan

memberikan asumsi bahwa sedikitnya ada empat tahap dalam suatu proses divusi

inovasi yaitu:

- Pengetahuan. Kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman

tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.

- Persuasi. Individu memiliki bentuk sifat yang menyetujui atau tidak menyetujui

inovasi tersebut.

- Keputusan. Individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu pilihan

atau mengadopsi atau menolak inovasi.

- Konfirmasi. Individu akan mencari pendapat yang mengutamakan keputusanyang

telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusan sebelumnyamengenai

inovasi yang diterimanya berlawanan satu arah dengan yang lain

C. KARAKTERISTIK DAN TUJUAN KOMUNIKASI MASSA

Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1. Komunikator terlembagakan

Hal ini terlihat dari proses penyusunan pesan sampai  diterima oleh komunikan.

Mulai dari penyusunan pesan dalam bentuk artikel, kemudian diperiksa oleh

penanggung jawab rublik, berlanjut ke redaksi untuk diperiksa laik tidaknya pesan

itu dimuat hingga proses pendistribusian kepada pembaca.

2. Pesan bersifat umum

Komunikasi massa itu bersifat umum atau terbuka. Artinya ditujukan kepada

semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu,

pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan yang disampaikan dapat berupa

fakta atau opini.

3. Komunikannya anonim dan heterogen

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal

komunikan (anonym) karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap

muka. Sedangkan heterogen, yaitu terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang

berbeda, dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan dan sebagainya. Hal ini dapat

kita buktikan dengan melihat acara “siaran berita” yang ditonton oleh jutaan

pemirsa di Indonesia diberbagai pelosok daerah.

4. Media massa menimbulkan keserempakan

5

Page 6: Sistem Komunikasi Massa

Diantara kelebihan komunikasi massa dari komunikasi lain adalah jumlah sasaran

khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Selain

itu, komunikan secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan

yang sama pula.

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan

Dalam komunikasi antarpersonal unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada

komunikasi massa yang penting adalah unsur isi. Pesan harus disusun sedemikian

rupa berdasarkan sistem tertentu disesuaikan dengan karakteristik media massa

yang akan digunakan.

6. Komunikasi massa bersifat satu arah

Disebut komunikasi massa bersifat satu arah karena komunikator dan

komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif

menyampaikan pesan sedangkan komunikan aktif menerima pesan. Selain itu tidak

dapat melakukan dialog secara langsung, berbeda dengan komunikasi

antarapersonal.

7. Stimulasi alat indra “terbatas”

Seluruh alat indra pada komunikasi antarpesonal dapat digunakan secara maksimal,

bersifat tatap muka sehingga kedua belah pihak dapat melihat dan mendengar

secara langsung, bahkan mungkin merasa. Berbeda dengan komunikasi massa,

stimulasi alat indra “terbatas” karena bergantung pada jenis media massa. Pada

surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. Pada siaran radio komunikan

hanya mendengar. Sedangkan pada TV komunikan hanya menggunakan indra

penglihatan dan pendengaran.

8. Umpan balik tertunda (Delayed)

Umpan balik atau lebih dikenal dengan feedback pada komunikasi massa  tertunda

atau lambat. Karena sifatnya hanya satu arah, maka komunikan tidak bisa langsung

merespon pesan yang disampaikan. Feedback pada komunikasi massa tidak

lansung, namun memerlukan waktu untuk menanggapi pesan yang diterima.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KHALAYAK PADA

KOMUNIKASI MASSA

6

Page 7: Sistem Komunikasi Massa

Berbagai faktor akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Faktor-

faktor ini meliputi:

1. Organisasi personal-psikologis individu seperti potensi biologis, sikap, nilai,

kepercayaan, serta bidang pengalaman yang berbeda pada setiap individunya.

Perbedaan ini dapat menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.

2. Kelompok-kelompok sosial dimana individu menjadi anggota yang mempunyai

reaksi pada stimuli tertentu cenderung sama. Setiap anggota dalam suatu kelompok

cenderung memilih kisi komunikasi yang sama dan akan memberi respon

kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.

3. Hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan

penyampaian informasi. Contoh penggunaan media. Diduga orang yang

berpendidikan rendah jarang membaca surat kabar, tetapi sering menonton televisi.

Eksekutif dan kaum bisnis lebih senang membaca surat kabar dan majalah, dan

telah diteliti bahwa kelompok menengah (midle class) cenderung menyukai acara

pendidikan, berita, dan informasi. 

E. EFEK KOMUNIKASI MASSA

1. Efek Kehadiran Media Massa

Menurut Steven H. Chaffee menyebut lima hal yang menjadi efek kehadiran

media massa yaitu:

a. Efek ekonomis, kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha seperti

usaha pensuplai kertas koran, percetakan dan lain sebagainya.

b. Efek sosial, berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial

akibat kehadiran media massa.

c. Efek pada penjadwalan kegiatan

d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu

e. Efek pada perasaan orang terhadap media

2. Efek Kognitif Komunikasi Massa

a. Pembentukan dan perubahan citra, komunikasi massa memberikan informasi,

perincian, analisis, dan tinjauan mendalam tentang berbagai peristiwa sehingga

dapat membentuk citra sesuatu bahkan mengubah citra tersebut. Perubahan

citra seringkali disusul oleh perubahan perilaku.

7

Page 8: Sistem Komunikasi Massa

b. Agenda setting, kemampuan media massa untuk mempengaruhi apa yang

dianggap penting oleh masyarakat. Pada teori agenda setting memiliki asumsi

bahwa media massa menyaring berita, artikel dan tulisan yang akan

disiarkannya.

c. Efek prososial kognitif, media memberikan informasi kepada khalayak dan

khalayak merasa informasi yang diterima bermanfaat sesuai dengan kehendak

khalayak itu sendiri.

3. Efek Afektif Komunikasi Massa

a. Pembentukkan dan perubahan sikap, informasi yang disampaikan melalui

media massa dapat membentuk sikap seseorang terhadap sesuatu yang

diinformasikan, contohnya membentuk sikap pro KPK dalam kasus KPK dan

POLRI setelah diberitakan di televisi. Sebagian besar masyarakat membentuk

sikap antipati kepada POLRI karena dianggap ingin menjatuhkan KPK. Selain

itu, informasi tersebut juga dapat mengubah sikap seseorang yang mungkin

asalnya biasa-biasa saja kepada POLRI berubah menjadi antipati.

b. Rangsangan emosional, rangsangan yang terdapat dalam sebuah informasi

(seperti film, novel, sandiwara) yang disampaikan melalui media massa yang

digunakan untuk menyentuh emosi kita. Rangsangan emosional memiliki lima

faktor yaitu:

1) Suasana emosional, suatu film akan dirasa sangat mengharukan ketika

kita telah mengalami hal yang menyedihkan sebelumnya.

2) Skema kognitif, yaitu semacam “naskah” pada pikiran kita yang

menjelaskan “alur” peristiwa, dapat dikatakan pula konsep awal suatu

peristiwa yang sebelumnya pernah kita alami atau bayangkan. Misalnya

pada skema kognitif kita bahwa orang baik akan selalu menang membuat

kita tidak terlalu cemas ketika menonton film dan tokoh tersebut sedang

terdesak karena merasa bahwa kebaikan akan selalu menang.

3) Suasana terpaan (setting of exposure), merupakan suasana lingkungan

saat kita menonton sebuah film. Selain itu juga dapat berupa respon dari

orang lain pada saat menonton juga akan mempengaruhi.

4) Predisposisi individual, mengacu pada karakteristik pribadi seseorang.

Ketika seseorang mempunyai karakter yang melankolis maka cenderung

8

Page 9: Sistem Komunikasi Massa

akan menanggapi suatu film secara lebih dramatis. Satu acara akan

ditanggapi berbeda oleh orang yang berbeda, karena setiap karakteristik

orang berbeda-beda.

5) Tingkat identifikasi, menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat

dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa.

c. Rangsangan seksual, disebabkan oleh adegan-adegan merangsang dalam

media massa. Objek yang netral dapat menjadi stimuli erotis (stimuli yang

membangkitkan gairah seksual) hanya karena proses pelaziman, imajinasi, dan

pengalaman yang bermacam-macam.

4. Efek Behavioral Komunikasi Massa

a. Efek prososial behavioral, memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi

dirinya sendiri maupun orang lain yang didapat dari media massa karena

media massa juga dapat dijadikan sebagai alat pendidikan.

b. Agresi, film kekerasan mengajari agresi, mengurangi kendali moral

penontonnya, dan menumpulkan perasaan mereka. Karena manusia akan lebih

tertarik untuk mengikuti sesuatu yang ditampilkan dan menarik bagi mereka.

Selain efek-efek diatas, Kappler (1960) mengatakan bahwa komunikasi masa

juga memiliki efek sebagai berikut:

- Conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang

tidak diinginkan.

- Memperlancar atau malah mencegah perubahan

- Memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.

F. ETIKA KOMUNIKASI MASSA

Berkenaan  dengan etika komunikasi massa, ada beberapa poin penting yang

berkaitan dengan etika seperti yang dikemukakan Shoemaker dan Reese dalam Nurdin

(2003) yakni:

1. Tanggung jawab

Jurnalis atau orang yang terlibat dalam komunikasi massa harus mempunyai

tanggung jawab dalam memberikan sesuatu, apa yang diberikan oleh media massa

harus dipertanggungjawabkan. Jadi jurnalis tidak sekedar menyiarkan informasi

9

Page 10: Sistem Komunikasi Massa

tanpa bertanggung jawab akan dampak yang ditimbulkannya. Tanggung jawab ini

bisa pada khaliq, masyarakat, profesi atau dirinya masing-masing.

Tanggungjawab tentunya mempunyai dampak positif. Dampak positif yang terasa

adalah media massa akan berhati-hati untuk menyiarkan dan menyebarkan

informasi. Media tidak seenaknya memberikan informasi atau mengarang cerita

agar medianya laris di pasaran.

2. Kebebasan pers

Tangguang jawab tidak berarti bahwa media tak boleh memiliki kebebasan,

tanggung jawab tidak berarti pengekangan. Kebebasan pers ini juga mutlak

dipunyai media massa. Dengan demikian kebebasan dan tanggun jawab sama-sama

penting. Hanya dengan kebebasanlah berbagai informasi dapat disampaikan kepada

masyarakat. Media massa yang tidak punya kebebasan dalam menyiarkan berita

ibarat sudah kehilangan sifat dasarnya. Bagaimana mungkin ia akan bisa

memberitakan “kebobrokan” dimasyarakat tanpa ada kebebasan yang dipunyai

pers untuk mengungkap dan menyiarkannya?

3. Ketetapan dan objektivitas

Pertama, kebenaran adalah tujuan utama. Kedua, objektivitas dalam pelaporan

berita bertujuan untuk membuktikan melayani profesionalisme wartawan dalam

melayani publik. Ketiaga tiada maaf bagi wartawan yang melakukan

ketidakakuratan dalam penulisan dan peliputan beritanya.

Keempat, headline (berita utama) yang dimunculkan harus benar-benar sesuai

dengan isi yang diberitakan. Kelima,  bagi penyiar radio siaran atau reporter

televisi harus bisa membedakan dan menekankan dalam ucapannya, mana laporan

berita dan mana opini dirinya. Keenam, editorial (tajuk rencana) yang partisan

dianggap melanggar profesionalisme atau semangat kewartawanan. Ketujuh,

artikel khusus atau semua bentuk penyajian yang isinya berupa pembelaan atau

kesimpulan sendiri penulisannya harus menyebutkan nama dan identitas dirinya.

4. Tindakan adil untuk semua orang

Pertama, media berita harus melawan campur tangan individu dalam media.

Kedua, media tidak boleh menjdi “kaki tangan” pihak tertentu yang akan

memengaruhi proses pemberitaannya. Ketiga, media mempunyai kewajiban

membuat koreksi lengkap dan tepat jika terjadi ketidaksengajaan. Ketiga, wartawan

bertanggung jawab atas laporan beritanya kepada publik dan publik pun dapat

10

Page 11: Sistem Komunikasi Massa

menyampaikan keberatannya pada media. Kelima, media tidak perlu melakukan

tuduhan yang bertubi-tubi pada seseorang atas kesalahan tanp memberi kesempatan

sang tertuduh untuk melakukan pembelaan dan tanggapan.

11

Page 12: Sistem Komunikasi Massa

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem komunikasi massa adalah susunan kesatuan komunikasi yang disampaikan

kepada khalayak melalui media cetak maupun elektronik secara bersama-sama dan

diterima secara serentak.

Karakteristik komunikasi massa pada hakikatnya diambil dari definisi sistem

komunikasi massa itu sendiri, meliputi: komunikator terlembagakan, pesan bersifat

umum, komunikannya anonym dan heterogen, media massa menimbulkan

keserempakan, komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, bersifat satu arah,

stimulasi alat indra terbatas, dan yang terakhir umpan balik tertunda. Kemudian diantara

fungsi komunikasi massa yang penulis cantumkan ada empat diantaranya: Fungsi

Informasi, fungsi pendidikan, fungsimemengaruhi, dan fungsi proses pengembangan

mental.

Faktor yang mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa, meliputi: organisasi

personal psikologis individu, kelompok-kelompok sosial, hubungan-hubungan

interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi.

Efek komunikasi massa secara umum terdiri dari efek kehadiran media massa, efek

kognitif komunikasi massa, efek afektif komunikasi massa, dan efek behavioral

komunikasi massa.

Etika komunikasi massa diantaranya, tanggung jawab, kebebsan pers, ketetapan dan

objektivitas, dan terakhir tindakan adil untuk semua orang

B. SARAN

Ketika media massa dipandang sangat berpengaruh, hendaknya kita sebagai

komunikan lebih berfikir efektif. Tidak seharusnya semua pesan-pesan yang disampaikan

media massa kita terima, akan tetapi hendaknya kita menyaring mana pesan yang

seharusnya diterima dan mana pula pesan yang tak selayaknya diterima

12

Page 13: Sistem Komunikasi Massa

DAFTAR PUSTAKAN

Ardianto, E. Erdinaya, Lukiati, K. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

http://www.tempo.co/ (13 November 2014, 15.00 WIB)

Mardhiah, Rubani. 2010. Psikologi Komunikasi. Pekanbaru: UR Press.

Rahmat, Jalaluddin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

13