sistem komunikasi massa
DESCRIPTION
Psikologi Komunikasi - Sistem Komunikasi MassaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka
manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudahan-
kemudahan itu, dapat kita rasakan dalam melaksanakan aktivitas yang akan kita lakukan.
Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, hampir semuanya tidak terlepas dari
teknologi dan komunikasi.
Dalam buku psikologi komunikasi, abad ini disebut abad komunikasi massa.
Komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang-orang mampu berbicara dengan
jutaan manusia secara serentak dan serempak. Mereka memanfaatkan alat komunikasi
jarak jauh seperti telepon atau HP dalam berinteraksi diantara mereka. Orang tidak lagi
harus memakan waktu lama jika ingin bepergian keluar negeri, cukup dengan naik
pesawat terbang dengan waktu singkat maka ia sampai pada tujuan. Disamping
kemajuan-kemajuan teknologi komunikasi ini, orang mulai resah dan takut dengan
dampak negatif yang ditimbulkan. Keresahan yang muncul terjadi akibat kekhawatiran
akan adanya orang yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kemajuan ini.
Contoh kasus dalam berita TEMPO.CO, Jakarta yang menyatakan Wakil Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan, hingga April 2014,
sudah 74 anggota DPR terlibat kasus korupsi. Hal ini disampaikan untuk menunjukkan
adanya kerawanan konflik kepentingan jika pimpinan KPK harus dipilih Dewan
Perwakilan Rakyat. Selain politikus, KPK mencatat total kepala lembaga atau
kementerian yang terlibat ada 12 orang, duta besar 4 orang, komisioner 7 orang,
gubernur 10 orang, wali kota atau bupati 35 orang, pejabat eselon 114 orang, hakim 10
orang, swasta 94 orang, dan lainnya 41 orang. Total seluruh terdakwa yang ditangani
KPK yaitu 401 orang. Pemberitaan yang disampaikan oleh tempo.co akan membuat
masyarakat beranggapan bahwa elit politik hanya bisa menghabiskan uang rakyat untuk
kepentingan pribadinya atau pun kepentingan golongannya saja. Selain itu akan
membuat rakyat tidak percaya lagi dengan para wakil rakyatnya.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem komunikasi massa?
2. Bagaimana pengaruh komunikasi massa terhadap individu?
3. Sebutkan karakteristik dan tujuan komunikasi massa?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa?
5. Bagaimana efek dari komunikasi massa?
6. Sebutkan etika-etika dari komunikasi massa?
C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui sistem komunikasi massa.
2. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi massa terhadap individu.
3. Untuk mengetahui karakteristik dan tujuan komunikasi massa.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada
komunikasi massa.
5. Untuk mengetahui efek komunikasi massa serta mengetahui etika komunikasi massa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM KOMUNIKASI MASSA
Beberapa pengertian komunikasi massa menurut para ahli, diantaranya:
Menurut Bittner (1980) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Maletzke (1963) menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media
penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
Gerbner (1967) menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan
distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu
serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Gerbner 1967)
Jadi dari pengertian sistem dan komunikasi massa, dapat disimpulan bahwa sistem
komunikasi massa adalah susunan kesatuan komunikasi yang disampaikan kepada
khalayak melalui media cetak maupun elektronik secara bersama-sama dan diterima
secara serentak. Secara sederhana komunikasi massa adalah komunikasi yang melalui
media massa yakni media elektronik (televisi, radio, internet), dan media cetak (koran ,
majalah, dll).
DeFleur dan Dennis melihat komunikasi massa sebagai proses. Menurut mereka,
terdapat lima tahap yang membetuk proses komunikasi massa, yaitu:
1. Pesan komunikasi diformulasikan oleh komunikator-komunikator professional.
2. Pesan komunikasi dikirim melalui cara yang relative cepat dan berkelanjutan
melalui penggunaan media.
3. Pesan tersebet mencapai khalayak yang besar dan begaram yang memilih
mediadengan cara selektif.
4. Para anggota khalayak secara individual menafsirkan pesan tersebut dengan
carasedemikian rupa, sehingga mereka memahami makna yang kurang lebih
sejajar dengan yang dimaksudkan komunikator.
3
5. Sebagai hasil dari pengalaman memberi makna ini, para anggota khalayak
yangdipengaruhi dalam cara tertentu atau dengan kata lain, komunikasi tersebut
memberi pengaruh tertentu.
B. PENGARUH KOMUNIKASI MASSA TERHADAP INDIVIDU
Pengaruh komunikasi massa terhadap individu, terdapat tiga teori yang mempengaruhi
yaitu:
1. Stimulus-Respon (S-R)
Prinsip stimulus respon pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan suatu reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan
demikian seseorang mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan erat anatara
pesan-pesan media dan reaksi audience. Elemen-elemen utama dari teori ini adalah:
- Pesan (stimulus)
- Penerima/ receiver
- Efek (respon)
2. Two Step Flow dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul Lazarsfel mengenai
efek media massa dalam suatu kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada
tahun 1940. Teori dan penelitian-penelitian two step flow memiliki asumsi sebagai
berikut:
- Individu tidak terisolasi dari kehidupan social, tetapi merupakan anggota dari
kelompok-kelompok social dalam berinteraksi dengan orang lain.
- Respon dan reaksi terhadap pesan dari media tidak akan terjadi secara langsung,
tetapi melalui perantara dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan social tersebut.
- Ada dua proses yang berlangsung:
a. Mengenai penerimaan dan perhatian. Berkaitan dengan respon dalam bentuk
persetujuan atau penolakan terhadap upaya mempengaruhi atau penyampaian
informasi.
b. Informasi tidak bersikap sama terhadap pesan/kampanye media, melainkan
memiliki berbagai pesan yang berbeda dalam proses komunikasi.
3. Divusi Inovasi
4
Everet M. Rogers dan Floyd G. Shoemaker (1973) merumuskan teori ini dengan
memberikan asumsi bahwa sedikitnya ada empat tahap dalam suatu proses divusi
inovasi yaitu:
- Pengetahuan. Kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya pemahaman
tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
- Persuasi. Individu memiliki bentuk sifat yang menyetujui atau tidak menyetujui
inovasi tersebut.
- Keputusan. Individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada suatu pilihan
atau mengadopsi atau menolak inovasi.
- Konfirmasi. Individu akan mencari pendapat yang mengutamakan keputusanyang
telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusan sebelumnyamengenai
inovasi yang diterimanya berlawanan satu arah dengan yang lain
C. KARAKTERISTIK DAN TUJUAN KOMUNIKASI MASSA
Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:
1. Komunikator terlembagakan
Hal ini terlihat dari proses penyusunan pesan sampai diterima oleh komunikan.
Mulai dari penyusunan pesan dalam bentuk artikel, kemudian diperiksa oleh
penanggung jawab rublik, berlanjut ke redaksi untuk diperiksa laik tidaknya pesan
itu dimuat hingga proses pendistribusian kepada pembaca.
2. Pesan bersifat umum
Komunikasi massa itu bersifat umum atau terbuka. Artinya ditujukan kepada
semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu,
pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan yang disampaikan dapat berupa
fakta atau opini.
3. Komunikannya anonim dan heterogen
Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal
komunikan (anonym) karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap
muka. Sedangkan heterogen, yaitu terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda, dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan dan sebagainya. Hal ini dapat
kita buktikan dengan melihat acara “siaran berita” yang ditonton oleh jutaan
pemirsa di Indonesia diberbagai pelosok daerah.
4. Media massa menimbulkan keserempakan
5
Diantara kelebihan komunikasi massa dari komunikasi lain adalah jumlah sasaran
khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Selain
itu, komunikan secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan
yang sama pula.
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan
Dalam komunikasi antarpersonal unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada
komunikasi massa yang penting adalah unsur isi. Pesan harus disusun sedemikian
rupa berdasarkan sistem tertentu disesuaikan dengan karakteristik media massa
yang akan digunakan.
6. Komunikasi massa bersifat satu arah
Disebut komunikasi massa bersifat satu arah karena komunikator dan
komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif
menyampaikan pesan sedangkan komunikan aktif menerima pesan. Selain itu tidak
dapat melakukan dialog secara langsung, berbeda dengan komunikasi
antarapersonal.
7. Stimulasi alat indra “terbatas”
Seluruh alat indra pada komunikasi antarpesonal dapat digunakan secara maksimal,
bersifat tatap muka sehingga kedua belah pihak dapat melihat dan mendengar
secara langsung, bahkan mungkin merasa. Berbeda dengan komunikasi massa,
stimulasi alat indra “terbatas” karena bergantung pada jenis media massa. Pada
surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. Pada siaran radio komunikan
hanya mendengar. Sedangkan pada TV komunikan hanya menggunakan indra
penglihatan dan pendengaran.
8. Umpan balik tertunda (Delayed)
Umpan balik atau lebih dikenal dengan feedback pada komunikasi massa tertunda
atau lambat. Karena sifatnya hanya satu arah, maka komunikan tidak bisa langsung
merespon pesan yang disampaikan. Feedback pada komunikasi massa tidak
lansung, namun memerlukan waktu untuk menanggapi pesan yang diterima.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REAKSI KHALAYAK PADA
KOMUNIKASI MASSA
6
Berbagai faktor akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa. Faktor-
faktor ini meliputi:
1. Organisasi personal-psikologis individu seperti potensi biologis, sikap, nilai,
kepercayaan, serta bidang pengalaman yang berbeda pada setiap individunya.
Perbedaan ini dapat menyebabkan pengaruh media massa yang berbeda pula.
2. Kelompok-kelompok sosial dimana individu menjadi anggota yang mempunyai
reaksi pada stimuli tertentu cenderung sama. Setiap anggota dalam suatu kelompok
cenderung memilih kisi komunikasi yang sama dan akan memberi respon
kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.
3. Hubungan-hubungan interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan
penyampaian informasi. Contoh penggunaan media. Diduga orang yang
berpendidikan rendah jarang membaca surat kabar, tetapi sering menonton televisi.
Eksekutif dan kaum bisnis lebih senang membaca surat kabar dan majalah, dan
telah diteliti bahwa kelompok menengah (midle class) cenderung menyukai acara
pendidikan, berita, dan informasi.
E. EFEK KOMUNIKASI MASSA
1. Efek Kehadiran Media Massa
Menurut Steven H. Chaffee menyebut lima hal yang menjadi efek kehadiran
media massa yaitu:
a. Efek ekonomis, kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha seperti
usaha pensuplai kertas koran, percetakan dan lain sebagainya.
b. Efek sosial, berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial
akibat kehadiran media massa.
c. Efek pada penjadwalan kegiatan
d. Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
e. Efek pada perasaan orang terhadap media
2. Efek Kognitif Komunikasi Massa
a. Pembentukan dan perubahan citra, komunikasi massa memberikan informasi,
perincian, analisis, dan tinjauan mendalam tentang berbagai peristiwa sehingga
dapat membentuk citra sesuatu bahkan mengubah citra tersebut. Perubahan
citra seringkali disusul oleh perubahan perilaku.
7
b. Agenda setting, kemampuan media massa untuk mempengaruhi apa yang
dianggap penting oleh masyarakat. Pada teori agenda setting memiliki asumsi
bahwa media massa menyaring berita, artikel dan tulisan yang akan
disiarkannya.
c. Efek prososial kognitif, media memberikan informasi kepada khalayak dan
khalayak merasa informasi yang diterima bermanfaat sesuai dengan kehendak
khalayak itu sendiri.
3. Efek Afektif Komunikasi Massa
a. Pembentukkan dan perubahan sikap, informasi yang disampaikan melalui
media massa dapat membentuk sikap seseorang terhadap sesuatu yang
diinformasikan, contohnya membentuk sikap pro KPK dalam kasus KPK dan
POLRI setelah diberitakan di televisi. Sebagian besar masyarakat membentuk
sikap antipati kepada POLRI karena dianggap ingin menjatuhkan KPK. Selain
itu, informasi tersebut juga dapat mengubah sikap seseorang yang mungkin
asalnya biasa-biasa saja kepada POLRI berubah menjadi antipati.
b. Rangsangan emosional, rangsangan yang terdapat dalam sebuah informasi
(seperti film, novel, sandiwara) yang disampaikan melalui media massa yang
digunakan untuk menyentuh emosi kita. Rangsangan emosional memiliki lima
faktor yaitu:
1) Suasana emosional, suatu film akan dirasa sangat mengharukan ketika
kita telah mengalami hal yang menyedihkan sebelumnya.
2) Skema kognitif, yaitu semacam “naskah” pada pikiran kita yang
menjelaskan “alur” peristiwa, dapat dikatakan pula konsep awal suatu
peristiwa yang sebelumnya pernah kita alami atau bayangkan. Misalnya
pada skema kognitif kita bahwa orang baik akan selalu menang membuat
kita tidak terlalu cemas ketika menonton film dan tokoh tersebut sedang
terdesak karena merasa bahwa kebaikan akan selalu menang.
3) Suasana terpaan (setting of exposure), merupakan suasana lingkungan
saat kita menonton sebuah film. Selain itu juga dapat berupa respon dari
orang lain pada saat menonton juga akan mempengaruhi.
4) Predisposisi individual, mengacu pada karakteristik pribadi seseorang.
Ketika seseorang mempunyai karakter yang melankolis maka cenderung
8
akan menanggapi suatu film secara lebih dramatis. Satu acara akan
ditanggapi berbeda oleh orang yang berbeda, karena setiap karakteristik
orang berbeda-beda.
5) Tingkat identifikasi, menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat
dengan tokoh yang ditampilkan dalam media massa.
c. Rangsangan seksual, disebabkan oleh adegan-adegan merangsang dalam
media massa. Objek yang netral dapat menjadi stimuli erotis (stimuli yang
membangkitkan gairah seksual) hanya karena proses pelaziman, imajinasi, dan
pengalaman yang bermacam-macam.
4. Efek Behavioral Komunikasi Massa
a. Efek prososial behavioral, memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri maupun orang lain yang didapat dari media massa karena
media massa juga dapat dijadikan sebagai alat pendidikan.
b. Agresi, film kekerasan mengajari agresi, mengurangi kendali moral
penontonnya, dan menumpulkan perasaan mereka. Karena manusia akan lebih
tertarik untuk mengikuti sesuatu yang ditampilkan dan menarik bagi mereka.
Selain efek-efek diatas, Kappler (1960) mengatakan bahwa komunikasi masa
juga memiliki efek sebagai berikut:
- Conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang
tidak diinginkan.
- Memperlancar atau malah mencegah perubahan
- Memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.
F. ETIKA KOMUNIKASI MASSA
Berkenaan dengan etika komunikasi massa, ada beberapa poin penting yang
berkaitan dengan etika seperti yang dikemukakan Shoemaker dan Reese dalam Nurdin
(2003) yakni:
1. Tanggung jawab
Jurnalis atau orang yang terlibat dalam komunikasi massa harus mempunyai
tanggung jawab dalam memberikan sesuatu, apa yang diberikan oleh media massa
harus dipertanggungjawabkan. Jadi jurnalis tidak sekedar menyiarkan informasi
9
tanpa bertanggung jawab akan dampak yang ditimbulkannya. Tanggung jawab ini
bisa pada khaliq, masyarakat, profesi atau dirinya masing-masing.
Tanggungjawab tentunya mempunyai dampak positif. Dampak positif yang terasa
adalah media massa akan berhati-hati untuk menyiarkan dan menyebarkan
informasi. Media tidak seenaknya memberikan informasi atau mengarang cerita
agar medianya laris di pasaran.
2. Kebebasan pers
Tangguang jawab tidak berarti bahwa media tak boleh memiliki kebebasan,
tanggung jawab tidak berarti pengekangan. Kebebasan pers ini juga mutlak
dipunyai media massa. Dengan demikian kebebasan dan tanggun jawab sama-sama
penting. Hanya dengan kebebasanlah berbagai informasi dapat disampaikan kepada
masyarakat. Media massa yang tidak punya kebebasan dalam menyiarkan berita
ibarat sudah kehilangan sifat dasarnya. Bagaimana mungkin ia akan bisa
memberitakan “kebobrokan” dimasyarakat tanpa ada kebebasan yang dipunyai
pers untuk mengungkap dan menyiarkannya?
3. Ketetapan dan objektivitas
Pertama, kebenaran adalah tujuan utama. Kedua, objektivitas dalam pelaporan
berita bertujuan untuk membuktikan melayani profesionalisme wartawan dalam
melayani publik. Ketiaga tiada maaf bagi wartawan yang melakukan
ketidakakuratan dalam penulisan dan peliputan beritanya.
Keempat, headline (berita utama) yang dimunculkan harus benar-benar sesuai
dengan isi yang diberitakan. Kelima, bagi penyiar radio siaran atau reporter
televisi harus bisa membedakan dan menekankan dalam ucapannya, mana laporan
berita dan mana opini dirinya. Keenam, editorial (tajuk rencana) yang partisan
dianggap melanggar profesionalisme atau semangat kewartawanan. Ketujuh,
artikel khusus atau semua bentuk penyajian yang isinya berupa pembelaan atau
kesimpulan sendiri penulisannya harus menyebutkan nama dan identitas dirinya.
4. Tindakan adil untuk semua orang
Pertama, media berita harus melawan campur tangan individu dalam media.
Kedua, media tidak boleh menjdi “kaki tangan” pihak tertentu yang akan
memengaruhi proses pemberitaannya. Ketiga, media mempunyai kewajiban
membuat koreksi lengkap dan tepat jika terjadi ketidaksengajaan. Ketiga, wartawan
bertanggung jawab atas laporan beritanya kepada publik dan publik pun dapat
10
menyampaikan keberatannya pada media. Kelima, media tidak perlu melakukan
tuduhan yang bertubi-tubi pada seseorang atas kesalahan tanp memberi kesempatan
sang tertuduh untuk melakukan pembelaan dan tanggapan.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem komunikasi massa adalah susunan kesatuan komunikasi yang disampaikan
kepada khalayak melalui media cetak maupun elektronik secara bersama-sama dan
diterima secara serentak.
Karakteristik komunikasi massa pada hakikatnya diambil dari definisi sistem
komunikasi massa itu sendiri, meliputi: komunikator terlembagakan, pesan bersifat
umum, komunikannya anonym dan heterogen, media massa menimbulkan
keserempakan, komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, bersifat satu arah,
stimulasi alat indra terbatas, dan yang terakhir umpan balik tertunda. Kemudian diantara
fungsi komunikasi massa yang penulis cantumkan ada empat diantaranya: Fungsi
Informasi, fungsi pendidikan, fungsimemengaruhi, dan fungsi proses pengembangan
mental.
Faktor yang mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa, meliputi: organisasi
personal psikologis individu, kelompok-kelompok sosial, hubungan-hubungan
interpersonal pada proses penerimaan, pengelolaan, dan penyampaian informasi.
Efek komunikasi massa secara umum terdiri dari efek kehadiran media massa, efek
kognitif komunikasi massa, efek afektif komunikasi massa, dan efek behavioral
komunikasi massa.
Etika komunikasi massa diantaranya, tanggung jawab, kebebsan pers, ketetapan dan
objektivitas, dan terakhir tindakan adil untuk semua orang
B. SARAN
Ketika media massa dipandang sangat berpengaruh, hendaknya kita sebagai
komunikan lebih berfikir efektif. Tidak seharusnya semua pesan-pesan yang disampaikan
media massa kita terima, akan tetapi hendaknya kita menyaring mana pesan yang
seharusnya diterima dan mana pula pesan yang tak selayaknya diterima
12
DAFTAR PUSTAKAN
Ardianto, E. Erdinaya, Lukiati, K. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
http://www.tempo.co/ (13 November 2014, 15.00 WIB)
Mardhiah, Rubani. 2010. Psikologi Komunikasi. Pekanbaru: UR Press.
Rahmat, Jalaluddin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
13