sistem informasi geografis_ web gis
TRANSCRIPT
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
Rabu, 03 Juni 2009
WEB GIS
KONSEP DASAR WEB GIS
Geographic Information System (GIS) merupakan sistem
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara
spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan
untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi
tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS
saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga
bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan
applikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web
yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena
pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan
potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai
contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna
dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online
melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi
penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis
dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data,
managemen, analisis dan representasi data.
Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan
Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa
dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet
Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS,
sebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan
keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses
permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon
tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur
komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS
Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database
spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat
representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side
Server GIS Komponen berupa software libraries yang menawarkan
layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal
lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak
di sisi client atau di server.
1. Manajemen Data
Untuk melakukan menajeman data geografis paling tidak
Pengikut
Join this siteJoin this sitew ith Google Friend Connect
There are no members yet.Be the first!
Already a member? Sign in
Arsip Blog
▼ 2009 (8)
▼ Juni (3)
JUDUL TUGAS BESAR
WEB GIS
SKALA PENGUKURAN DATA
► Mei (1)
► Maret (4)
Mengenai Saya
Sistem Informasi Geografis
Baik Hati,Tidak Sombong,Gak bisa
nolak kalo ada orang minta tolong.
Lihat profil lengkapku
0BagikanBagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
Sistem Informasi Geografis
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
dibutuhkan sebuah DBMS (Databese Management System).
Pemodelan berorientasi objek menjadi sangat dibutuhkan karena
pemodelan basisdata relational tidak mampu melakukan
penyimpanan data spasial. Pada analisis spasial system manajemen
database memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa
keragaman applikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti
Oracle Spatial, PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres dan yang paling
popular saat ini adalah MySQL.
2. Mendesain GUI
Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi
perlu dirancang sebuah Graphical User Interface (GUI). GUI
berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi geografis
biasanya sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam
pengarsipannya. Menciptakan aspek Dunia Virtual menjadi hal penting
dalam mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia virtual
adalah Level of Detail (LOD).
Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan se-
invisible mungkin tampilan. Penggunaan PHP dan VRML (Virtual
Reality Modeling Language) adalah sebuah ideal perancangan GUI
untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang paling popular
untuk menciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh
Konsorsium Web3D untuk menghasilkan tampilan peta interaktif
dalam web.
3. Detail Proses
Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data
non spasial. Informasi Spasial dapat divisualisasikan dengan
mengkonversinya VRML dan data non Spasial ditampilkan secara
dinamis di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses
request data standart. Request memanggil desain dari PHP yang
berinteraksi dengan database. Setelah menerima respon system
mengikuti alur seperti pada gambar.
Contoh Pemanfaatan Web GIS :
Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat
kita analisa jika sudah ditampilkan kedalam bentuk peta. Gambar
tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika
dilengkapi dengan data-data yang akurat.
1. Isi Web Gis
Web GIS ini berisi data base :
Jaringan jalan,
Fasilitas transportasi,
Saluran pematusan dan
Sarana prasarana pemadam kebakaran.
2. Tujuan Web Gis
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
Tujuan dari WebGIS ini :
Mengembangkan peta digital berbasis WebGis untuk
memudahkan pencarian data dan informasi tentang jaringan
jalan, Fasilitas transportasi, aluran pematusan dan sarana
prasarana pemadam kebakaran.
Memutakhirkan data dan menyusun mekanismenya yang bisa
diterapkan.
3. Manfaat Web Gis
Manfaat dari WebGIS ini :
Tersedianya peta atau informasi yang berbasis
WebGIS yang tersusun dengan baik, akurat,
mudah dibaca, dan mudah dimengerti oleh
awam sekalipun, baik berupa data maupun peta
skematik.
Mendukung perencanaan makro jaringan jalan,
transportasi, sistem drainase, sarana dan
prasarana pemadam kebakaran di Kota
Surabaya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Mengapa WebGIS ini ada?
Kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Surabaya
mengalami perkembangan pesat. Surabaya merupakan kota
metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah ibukota Jakarta.
Perkembangan kota pahlawan ini setidaknya ditunjukkan dengan
peningkatan pertumbuhan penduduk dan perubahan peruntukan
lahan yang semakin cepat. Hal ini terjadi karena kemajuan Kota
Surabaya terutama dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Akibatnya,
jumlah penduduk yang tinggal di wilayah Kota Surabaya semakin
banyak.
Kondisi ini berpengaruh terhadap meningkatnya
kebutuhan penduduk akan hunian, perkantoran, sarana dan
prasarana transportasi, serta fasilitas publik lainnya.
Konsekwensinya, pembangunan fisik kota pun semakin
meningkat, guna memenuhi kebutuhan penduduk tersebut.
Pembangunan fisik dan prasarana perkotaan dapat berupa
pembangunan permukiman sebagai tempat tinggal,
pembangunan pabrik dan perkantoran sebagai tempat bekerja,
pembangunan jaringan jalan sebagai penghubung dan jenis
pembangunan lainnya. Kegiatan pembangunan fisik dan
prasarana perkotaan di Surabaya tentunya menimbulkan
konsekwensi terhadap perubahan peruntukan lahan. Banyak
lahan yang semula berfungsi sebagai areal pertanian beralih
fungsi menjadi areal terbangun.
Perkembangan suatu wilayah dapat berdampak positif,
sekaligus juga bisa berdampak negatif bagi suatu kota.
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
Berdampak positif, bila perkembangan wilayah kota tersebut
dapat dikendalikan sesuai dengan orientasi perencanaan
pembangunan kota. Namun, bila perkembangan tersebut tidak
diantisipasi dan tidak dapat dikendalikan dengan baik maka yang
terjadi justru sebaliknya. Perkembangan kota justru akan
melahirkan permasalahan-permasalahan baru, sehingga problem
perkotaan menjadi semakin kompleks. Hal ini sangat signifikan
untuk diperhatikan sebab pesatnya pekembangan Kota Surabaya
akan membawa konsekuensi logis terhadap menurunnya daya
dukung lingkungan, termasuk di bidang drainase, jaringan jalan,
fasilitas lalu lintas dan pemadam kebakaran.
Dalam konteks inilah, perubahan peruntukan lahan yang
semakin akseleratif tentunya berpotensi menjadikan problem
banjir di Kota Surabaya akan semakin parah. Hal ini terjadi
karena area untuk resapan air semakin berkurang, sehingga air
langsung mengalir melalui saluran pematusan. Sementara daya
dukung saluran pematusan yang ada sudah tidak mampu lagi
mengalirkan air yang debitnya meningkat akibat tidak terserap
kedalam tanah.
Akselerasi pertumbuhan jumlah penduduk dan
pembangunan fisik di Kota Surabaya tentunya berdampak
terhadap peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana
transportasi. Saat ini kebutuhan akan sarana transportasi berupa
kendaraan bermotor memang dapat dipenuhi. Namun,
pemenuhan kebutuhan sarana transportasi tidak diimbangi
dengan pembangunan prasarana transportasi berupa jaringan
jalan dan kelengkapan fasilitas lalu lintasnya. Kondisi inilah yang
mengakibatkan problem kemacetan lalu lintas di Kota Surabaya
semakin meningkat. Indikasinya, semakin banyak ruas jalan di
Kota Pahlawan ini yang derajad kejenuhannya lebih besar dari
0.85 atau melampaui ambang batas yang dipersayaratkan dalam
MKJI (manual kapasitas jalan Indonesia).
Selanjutnya, saat ini kondisi bangunan permukiman di
Kota Surabaya semakin padat dan kondisi fisik bangunan fasilitas
publik, seperti pasar tradisional, yang kondisinya tidak dilengkapi
dengan fasilitas pemadam kebakaran yang memadai. Kondisi
seperti inilah membuat potensi kebakaran di kawasan
permukiman dan fasilitas publik menjadi semakin besar.
Hal tersebut diatas memperlihatkan bahwa
perkembangan kota yang tidak diantisipasi, dikendalikan dan
direncanakan dengan baik justru akan semakin menambah
kompleks permasalahan di Kota Surabaya. Oleh karena itu,
pesatnya perkembangan Kota Surabaya harus diperhatikan
secara serius agar sesuai dengan orientasi yang telah
dicanangkan.
Dengan semakin beragamnya permasalahan, penyajian
data, baik data spasial maupun data nonspasial, dengan metode
konvensional berupa penyampaian data melalui laporan tertulis
dan tabel-tabel angka akan sangat menjadi sulit dicerna. Belum
lagi apabila terjadi ketidaksesuaian data yang seharusnya sama,
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
menyebabkan pemecahan permasalahan tidak segera dicapai.
Tampilan visual untuk memperjelas data sudah jelas akan sangat
membantu, akan tetapi dengan metode konvensional berupa
penggambaran dengan tangan penyiapan bermacam-macam
gambar tematik akan memakan waktu tersendiri pula.
Dalam konteks ini, pembuatan database perlu dilakukan
guna mempermudah dalam melakukan analisa dalam penentuan
kebijakan dalam memecahkan suatu permasalahan di Kota
Surabaya. Apalagi pemerintah Kota Surabaya telah memiliki peta
foto udara digital skala 1 : 1000 yang ada di Dinas Tata Kota dan
Permukiman Kota Surabaya.
Sehubungan dengan era globalisasi yang semakin nyata,
diperlukan Sistem Informasi yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara cepat dan detail. Dengan telah
dibentuknya Sistem Informasi Geografis terpadu di Pemerintah
Kota Surabaya, maka integrasi system database GIS dan
sistempendukung yang lain sudah dapat dilaksanakan. Sistem
informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan
kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk kebutuhan
operasional, Sistem Informasi Geografis masih diperlukan
dukungan data yang lebih lengkap, mencakup semua data agar
sistem dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka
dimungkinkan adanya antisipasi terhadap agenda permasalahan
di Kota Surabaya. Dalam konteks ini, pemanfaatan peta foto
udara digital, skala 1 : 1000, sebagai peta dasar dalam sistem
informasi geografis (SIG), maka kegiatan monitoring dan evaluasi
terhadap permasalahan drainase, jaringan jalan, fasilitas lalu
lintas dan pemadam kebakaran dapat dilakukan dengan lebih
mudah. Penyajian data yang kompleks tidak lagi merupakan
sesuatu hal yang membosankan. Disamping itu, pembuatan
kebijakan atau perencanaan solusi untuk mengatasi agenda
persoalan di Kota Surabaya diharapkan bisa lebih tepat sasaran.
BAB I
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WEB GIS
Geographic Information System (GIS) merupakan sistem
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara
spasial atau koordinat-koordinat geografi.Geographic Information
System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat
geografi.GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data
dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan
menganalisa data. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara
jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman
aplikasinya.
Hal ini disebabkan karena pengaruh pengembangan aplikasi
di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang sangat besar
dalam kaitannya dengan geo informasi.web GIS merupakan
perkembangan dari sistem GIS tradisional, yang seiring dengan
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, turut
menggembangkan diri mengikuti arus teknologi yang sedemikian.
Dengan memanfaatkan aplikasi web GIS ini, penyampaian informasi
tidak lagi dibatasi oleh jarak, perangkat lunak dan sistem operasi
tertentu.
Web Gis atau yang disebut dengan Internet GIS, distributed GIS
atau mobil GIS didefinisikan sebagai suatu jaringan berbasis layanan
informasi geografis yang memanfaatkan internet baik meggunakan
jaringan kabel maupun tanpa kabel untuk mengakses informasi
geografis maupun sebagai tools guna melakukan spatial analysis (Ren
Peng. Z and Hsing Tsou, 2003).
Arsitektur system Eeb GIS
Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah system Web
GIS. Aplikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server
sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text
Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan
web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk
menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser
membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web
Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client
dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam
arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan
server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung
jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti
menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi
yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS
Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan
khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain
yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi
client atau di server.
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
Thin vs Thick system pada system Client/Server
Pendekatan-1 : Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server.
Hampir semua proses dan analisa data dilakukan berdasarkan
request disisi server. Data hasil pemrosesan dikirimkan ke client
dalam format HTML, yang didalamnya terdapat file gambar sehingga
dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi
pengguna terbatas dan tidak fleksibel
Pendekatan-2 : Thick / Fat Client : Pemrosesan data dilakukan disisi
client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vector
yang disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali
dilakukan disisi client. Cara ini menjadikan user dapat berinteraksi
lebih interaktif dan fleksibel.
Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana
pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan
secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas
geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis
dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data,
managemen, analisis dan representasi data.
BAB II
SUMBER DAYA LUNAK WEB GIS
Perkembangan software open source berlangsung dengan
pesat, dan berbagai varian muncul dengan cepat. Fakta bahwa
software open source cenderung gratis dan mudah didapat, menjadi
daya tarik lain yang menunjang popularitas software ini. Dengan
banyaknya software open source ini, tidak menjadikan hal ini menjadi
seuatu yang tabu kagi bgai kita kalau calon pemakai lalu dibuat
bingung untuk memilih software mana yang akan dipakai “Open
source” secara teknis dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang
menyediakan kode sumber (source code) untuk dimodifikasi dan
didistribusikan kepada publik. Ada beberapa lisensi aplikasi open
source (AOS) yang dikoordinasikan oleh “Open Source Initiative”
(http://www.opensource.org). Kesuksesan AOS bukan disebabkan
oleh karena penyediaan kode sumber yang secara bebas dapat
dimodifikasi dan disitribusikan, akan tetapi lebih disebabkan oleh
tumbuh dan berkembangnya komunitas yang memiliki minat yang
sama dalam mengembangkan aplikasi tersebut.
Aplikasi open source GIS berbasis web umumnya digunakan
untuk menyajikan data spasial secara online melalui media internet.
Aplikasi GIS berbasis web sangat erat kaitannya dengan standar
dalam bidang geospasial. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung
interoperabilitas penyediaan dan kerja sama data spasial.
Berbagai aplikasi open source GIS berbasis web antara lain:
UMN MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu), MapServer
merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang
cukup popular. Dikembangkan oleh Universitas Minnesota dan
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
didukung oleh NASA dan Departemen Sumber Daya Alam
Minnesota (Minnesota Department of Natural Resources).
MapGuide Open Source (http://mapguide.osgeo.org/).,
MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online
(web-based mapping) dan dikembangkan dan didukung oleh
OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux
atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS,
sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan
adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript.
GeoServer (http://geoserver.sourceforge.net/)., GeoServer
merupakan aplikasi pemetaan online (web-mapping) yang
berbasiskan Java dan dibangun menggunakan library
GeoTools. GeoServer merupakan implementasi OpenGIS
Consortium untuk Spesifikasi Web Feature Server.
DeeGree (http://deegree.sourceforge.net/). DeeGree,
sebelumnya dikenal dengan nama jaGo, yang menyediakan
beberapa fungsi SIG yang merupakan implementasi dari
OpenGIS yaitu Consortium.
Seiring dengan perkembangan Internet, teknologi GIS pun
senantiasa mengikuti kebutuhan pengguna, terutama untuk
memublikasikan informasi spasial, khususnya yang dalam bentuk peta
melalui media Internet. Dengan hadirnya webGIS sebagai salah satu
komponen GIS yang berfungsi sebagai platform untuk memudahkan
pengguna dalam menyebarluaskan informasi spasial, terutama dalam
bentuk peta, maka diharapkan pertukaran informasi akan menjadi
lebih mudah dan efisien.
Sampai saat ini sudah banyak perangkat lunak webGIS yang
dihasilkan dan dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik
pemerintah, universitas, maupun swasta. Rentang harganya pun
cukup beragam, dari yang gratis sampai dengan yang senilai puluhan
ribu dollar AS yang biasanya sesuai dengan kapabilitas perangkat
lunak tersebut.
Salah satu contoh pemanfaatan webGIS oleh BPPT adalah yang
dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) dan Departemen Kehutanan, yaitu untuk penerapan
Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK). Dalam kegiatan ini, BPPT
juga mendapatkan hibah berupa perangkat lunak GeoMedia
Professional dan WebMap melalui program Open Interoperability
Grant. Dalam kerja sama ini, komponen webGIS digunakan untuk
menyebarluaskan peta indeks cuaca kebakaran, peta vegetasi, dan
informasi spasial yang terkait lainnya melalui media Internet.
Untuk lingkup kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, setelah
dilakukan pengolahan dan analisis citra remote sensing, yang
dipadukan dengan spectral library dan hasil observasi lahan lainnya,
termasuk status pertanaman dan distribusi pertumbuhan, maka
langkah selanjutnya adalah menyampaikan hasil analisis tersebut
kepada khalayak yang lebih luas melalui berbagai media. Salah
satunya adalah media Internet dengan menggunakan webGis.
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
1. ALOV
WebGIS, sudah banyak yang tahu “binatang” apakah ini.
Membuatnyapun sudah bukan masalah lagi dengan semakin
banyaknya pengembang perangkat lunak khusus pendukung. Modal
yang diperlukan untuk membangun ini dari puluhan juta sampai yang
hanya modal warnet dan rajin berselancar di web dalam rangka
mendapatkan versi opensource-nya…
Salah satu engine webgis berbasis java (applet), dan
opensource, adalah ALOV Map. Beberapa pengenalan Alov sudah
pernah tertulis pada beberapa waktu lalu, antara lain:
ALOV Map (berikutnya disebut ALOV) adalah aplikasi WebGIS
portabel berbasis Java® yang digunakan untuk publikasi data vektor
dan raster di Internet. Juga untuk penampilan interaktif pada web
browser. ALOV mendukung arsitektur penyajian yang cukup
kompleks, navigasi yang baik dan dapat bekerja dengan multi layer,
peta-peta tematik, mendukung taut (hyperlink) dan juga data atribut.
ALOV adalah hasil dari proyek kerjasama antara ALOV Software
dan Archeological Computing Laboratory, University of Sydney,
Australia. ALOV dibangun dengan bahasa Java dan dikemas dalam
Applet. Sebagai penghubung antara HTML (Hypertext Markup
Language, bahasa pembangun halaman web) dan proses di dalam
Applets digunakan bahasa XML (Extensible Markup Language).
Paket ALOV dapat di-download melalui situs www.alov.org.
2. MAP SERVER
MapServer merupakan salah satu aplikasi pemetaan online (web GIS)
yang dikembangkan oleh Universitas Minnesota, NASA, dan
Departemen Sumber Daya Alam Minnesota (Minnesota Departemen
of Natural Resources). MapServer merupakan aplikasi open source
yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan
sumber kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih
lanjut. MapServer dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi
yaitu Unix/Linux, MacOS dan Windows.
Paket MapServer dapat di-download melalui situs
www.mapserver.org
3. WebGIS Simpotenda
Webgis Simpotenda menyajikan data unggulan potensi daerah seperti
pendidikan, kesehatan, pertanian, kehutanan, dll. WebGIS
Siptomenda dapat digunakan untuk mendesain, mengelola dan
menyajikan data bereferensi geogra?s atau peta dalam mendukung
pengambilan keputusan.
Paket WebGIS Simpotenda dapat di-download melalui situs
www.webgis.indonetwork.or.id.
4. MS4W
Di dalamnya sudah menyatu aplikasi Apache Web Server, PHP,
Map Server dan berbagai library yang dibutuhkan untuk membangun
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
sistem WebGIS. Ada dua buah versi yang MS4W yang dapat
didownload, versi 1.x dan versi 2.x .Akan tetapi jika kita hendak
menggunakan framework chameleon, lebih baik pilih MS4W versi 1.x
(yang digunakan saat ini adalah versi 1.6) karena Chameleon belum
mendukung secara sempurna PHP5 pada paket MS4W versi 2.x.
Paket MS4W dapat di-download melalui situs www.maptools.org.
BAB III
POTENSI PENGGUNAAN WEB GIS
Dalam penggunaan Web GIS sangat berpotensi sekali untuk
perkembangan geografis di dunia. Terutama untuk penghasilan
perorangan atau sebuah perusahaan yang mengelola Web GIS. Hal
ini dapat dilihat dari kegunaan Web GIS tersebut. Misalnya membuat
Web GIS untuk pemetaan populasi hewan, dan pihak organisasi
perlindungan hewan tersebut dapat menggunakan produk yang telah
dibuat. Dengan itu kita dapat menambah pendapatan.
Banyak sekali peluang pekerjaan jika kita mahir dalam GIS,
yaitu bergerak di bidang swasta, pemerintah maupun perseorangan
dengan jenis aplikasi yang luas dari aplikasi dalam bidang lingkungan,
perikanan, dan pertambangan hingga bidang perbankan, marketing
(Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan,
real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk
melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan
melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan
membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak
hal yang berkait erat dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda
tersebut), kesehatan (misalnya, bisa digunakan untuk memutuskan, di
kawasan mana lagikah pusat layanan kesehatan baru akan didirikan
berdasarkan atas data-data kependudukan. Selanjutnya, berdasarkan
sistem informasi tersebut kita dapat menarik informasi dari peta yang
tersedia dalam aplikasi GIS tersebut, atau sebaliknya, memperoleh
informasi mengenai peta kawasan tertentu manakah yang akan
muncul, jika kita menggunakan informasi tertentu sebagai kriteria
pencariannya.), konstruksi dan retail.
WebGis punya potensi yang besar sebagai penghasil uang.
Mungkin yang pertama adalah dari sektor pembuatan mapnya sendiri.
Yang kedua adalah dari sponsor. yang dimaksud sponsor disini bukan
hanya iklan yang biasa berupa banner yang ada di setiap sudut
sebuah website, tetapi bisa juga melewati map. Contoh studi kasus
adalah sebagai berikut: misalkan seseorang mempunyai sebuah web
berbahasa indonesia yang saya khususkan untuk beredar di indonesia
saja dalam artian tidak bisa diakses dari luar negeri. Kemudian
Traffic dari web itu adalah 10ribu pengunjung tiap harinya. Karena
kolom untuk banner sudah penuh, dia mempunyai inisiatif untuk
menambahkan webgis dalam websitenya. fitur ini kemudian
dipasarkan dan banyak yang merespon positif. cara mengiklankannya
cukup mudah, hanya perlu menentukan posisi kemudian masukkan
data yang diperlukan seperti foto tempat dan lain sebagainya. karena
sang pengiklan merasa terbantu maka mereka mengeluarkan
sejumlah uang sebagai tanda jasa. hal yang sama yang mungkin
estymaniez.blogspot.com/2009/06/web-gis.html
Posting Lebih Baru Posting Lama
dilakukan oleh Google, karena lebih dari 90% pendapatan mereka
berasal dari iklan.
source :jasongibbs.com,eprints.utm.my,webgisdev.com.fajar
WebGis punya potensi yang besar sebagai penghasil uang.
Mungkin yang pertama adalah dari sektor pembuatan mapnya sendiri.
Yang kedua adalah dari sponsor. yang dimaksud sponsor disini bukan
hanya iklan yang biasa berupa banner yang ada di setiap sudut
sebuah website, tetapi bisa juga melewati map. Contoh : kita
membuat sebuah web Gis yang Didalamnya terDapat kawasan-
kawasan wisata, dari situ kita akan mendapat materi dari pihak yang
merasa diuntungkan(pihak pemilik/pengelolah kawasan wisata
tersebut).
Diposkan oleh Sistem Informasi Geografis di 00:02
1 KOMENTAR:
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Araditiya 26 Agustus 2010 21:26
It's so useful. Thanks
Balas