sistem informasi data usaha mikro kecil menengah...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI DATA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI
KABUPATEN PURBALINGGA
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Sarwono
07.11.1765
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2011
MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES (SME) OF INFORMATION SYSTEM AT DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI
KABUPATEN PURBALINGGA
SISTEM INFORMASI DATA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI
KABUPATEN PURBALINGGA
Sarwono Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Department of Industry, Trade and Cooperatives has a fundamental duty to help the Regent in implementing the local government affairs in the field of Industry, Commerce and Cooperatives and SMEs based on policies set by the Regents. Disperindagkop Purbalingga to perform their functions properly, there is a division of the areas that have the responsibility of each, namely: areas of the Secretariat, Industry, Trade, cooperatives, and MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises).
The existence of data collection each year, the field of SMEs have difficulty in data input and so does when performing a search on a particular SMEs thick booked between 1064 and 3465 pages, because it consists of many Labour Indonesia Standard Industrial Code (ISIC), type of commodity, sector of activity, type companies, entrepreneurs, existing companies in Purbalingga, even assets, turnover, labor, raw materials, production equipment, products, and marketing of each company.
In this case, researchers will analyze and assess the field of SMEs on how to perform data collection in accordance with the predetermined format, input data, and search data easily, then created a database system to store data so that it becomes an information for Disperindagkop in general, and MSME sector in particularly.
Keywords: Disperindagkop Purbalingga, MSME
1. Pendahuluan
Bidang UMKM Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop)
Kabupaten Purbalingga setiap tahunnya atau periode tertentu melakukan pendataan dan
perkembangan seluruh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di wilayah
Kabupaten Purbalingga. Pendataan tersebut dibukukan dengan tebal antara 1064 dan 3465
halaman.
Pencarian data pada UMKM tertentu cenderung lambat bahkan sulit karena terdiri
atas banyaknya Klasifikasi Baku Lapangan Kerja Indonesia (KBLI), jenis komoditi, sektor
kegiatan, jenis badan usaha, pengusaha, perusahaan yang ada di kabupaten purbalingga,
bahkan asset, omset, tenaga kerja, bahan baku, peralatan produksi, produk, dan
pemasarannya dari masing-masing perusahaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini sistem pendataan dan pencarian
data UMKM secara manual sudah tidak efisien lagi, sehingga membutuhkan sistem yang
dapat memenuhi dan mempermudah dalam pendataan dan pencarian data tersebut. Sistem
tersebut akan digunakan di masing-masing bidang yang ada di Disperindagkop, yakni
bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM, dan Sekretariat dengan beberapa
tingkat akses dalam penggunaan sistem.
2. Landasan Teori
2.1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 pasal 1 tediri
atas 15 ayat. Ayat 1 sampai 3 menjelaskan bahwa:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
maupun tidak langsung dari Usaha Menegah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yag bukan merupakan anak
perusahaan yang dimiliki dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2.2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6
Kriteria usaha sesuai dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 Pasal 6 disebutkan bahwa :
1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.0000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan palig banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
3. Analisis (Proses Penelitian
3.1 Tinjauan Umum
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perindustrian
Perdagangan dan Koperasi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.
Disperindagkop Kabupaten Purbalingga agar menjalankan fungsinya dengan baik, terdapat
pembagian bidang-bidang yang memiliki tanggung jawab masing-masing, yaitu:
a. Bidang Sekretariat;
b. Bidang Industri;
c. Bidang Perdagangan;
d. Bidang Koperasi;
e. Bidang UMKM.
3.2 Analisis
3.2.1 Analisis Kelemahan Sistem
Metode yang digunakan dalam menganalisis kelemahan sistem lama yang telah
dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purbalingga
dapat menggunakan metode PIECES yang dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1.1 Analisis Performance
Tabel 3.1 Analisis Performance
Parameter Hasil Analisis
Produktivitas
- Pendataan yang dilakukan oleh bidang Industri Kecil Menengah
(IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM, sekarang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah atau UMKM) merupakan pendataan yang
terpisah antara Bidang Industri dan UKM, sehingga tidak ada
kesinambungan dalam data dan informasinya, padahal objek
yang didata sama.
- Sistem lama dalam memasukkan data terjadi berulang kali
setiap pendataan per periodenya yang seharusnya cukup
dimasukkan satu kali dan dapat digunakan pendataan
berikutnya, misalnya data pengusaha atau perusahaan.
Jumlah Pekerjaan
- Pencarian data pada sistem lama membutuhkan waktu yang
lama dengan melakukan pencarian buku setebal antara 1064
dan 3465 halaman. Buku-buku tersebut disimpan dalam lemari
dan tempat tersendiri, dan jika dalam kurun waktu yang lama
maka tidak menutup kemungkinan akan kekurangan tempat
dalam penyimpanannya.
3.2.1.2 Analisis Information
Tabel 3.2 Analisis Information
Parameter Hasil Analisis
Akurat
- Pendataan yang telah dilakukan pada sistem lama masih
membutuhkan pengkajian lain yang hanya tersedia kode KBLI
sebanyak 1399, sehingga informasi tidak akurat yang
membutuhkan buku lain yang memberikan penjelasan dari kode
KBLI tersebut berupa jenis komoditi dan sektor kegiatannya.
Akurat - Informasi yang didapatkan tidak akurat dan terkadang memiliki
informasi yang berbeda dalam sistem lama antara buku
Database UKM dan IKM walaupun dengan objek yang sama.
Relevan
- Pendataan yang dilakukan dalam sistem lama hanya memiliki
informasi dan data sesuai dengan bidang masing-masing,
padahal objek atau UMKM itu sendiri dapat mencakup semua
bidang yang ada di Disperindagkop.
Tepat Waktu
- Informasi yang didapatkan dalam sistem lama hanya diurutkan
berdasarkan kecamatan dan desa, dan jika membutuhkan
informasi tentang pengusaha atau perusahaan tertentu yang
bergerak dalam bidang yang sama perlu diurutkan yang
membutuhkan pembukuan kembali, sehingga waktu yang
dibutuhkan memakan waktu yang lama.
3.2.1.3 Analisis Economic
Tabel 3.3 Analisis Economic
Parameter Hasil Analisis
Biaya Operasional
- Sistem lama membutuhkan biaya yang tinggi terutama
dalam pembukuannya yang dilakukan setiap pendataan per
periodenya.
- Sistem lama membutuhkan rak atau lemari untuk
penyimpanan buku dan tidak menutup kemungkinan apabila
masih menggunakan sistem lama membutuhkan ruangan
tersendiri.
- Sistem lama dalam pendataan setiap bidang melakukan
pendataan sendiri-sendiri, sehingga biaya yang dibutuhkan
cukup besar untuk masing-masing bidang.
3.2.1.4 Analisis Control
Tabel 3.4 Analisis Control
Parameter Hasil Analisis
Media penyimpanan Mengontrol data dan buku terlalu banyak dan berada dalam
ruang berbeda yang ada di masing-masing bidang.
Keamanan data
Data yang disediakan dalam buku memang sudah baik, akan
tetapi tidak adanya pemantauan data untuk mencegah adanya
penyalahgunaan data yang jika bidang lain atau instansi
tertentu meminjam buku tersebut maka semua data yang
dibuku akan diketahuinya.
3.2.1.5 Analisis Efficiency
Tabel 3.5 Analisis Efficiency
Parameter Hasil Analisis
Waktu
Penyimpanan data UKM dan IKM yang telah dibukukan disimpan di
bidang masing-masing sehingga apabila bidang lain membutuhkan
informasi tentang data tersebut harus datang langsung yang berbeda
gedung setiap bidangnya.
3.2.1.6 Analisis Service
Tabel 3.6 Analisis Service
Parameter Hasil Analisis
Layanan
- Pendataan dan pembukuannya hanya dilakukan pengurutan
berdasarkan kecamatan dan desa.
- Tidak adanya pengelompokkan pengusaha dan perusahaan yang
bergerak dalam sektor kegiatan atau jenis komoditi yang sama.
- Tidak ada pengelompokkan berdasarkan jenis perusahaan.
- Tidak ada keterangan bahwa perusahaan telah memiliki nomor dan
ijin usahan.
- Tidak diketahui Omset perusahaan setiap periodenya.
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.2.1 Kebutuhan Sistem Fungsional
a. Sistem berbasis client-server yang dapat diakses oleh banyak client yang terhubung
dalam satu server.
b. Sistem pada sisi client tidak dapat berjalan sebelum server dijalankan atau
diaktifkan. Menjalankan dan menghentikan sisi server harus log in terlebih dahulu
sebagai superadmin.
c. Sistem pada sisi client secara otomatis dapat membedakan antara superadmin,
admin, user dan user biasa. Masing-masing yang berwenang diantaranya Bidang
UMKM sebagai superadmin, kemudian Bidang Industri, Perdagangan dan Koperasi
sebagai admin. Bidang Sekretariat dan Kepala Dinas Disperindagkop sebagai user,
pengusaha atau instansi lainnya hanya sebagai user biasa. Hak Akses sistemnya
adalah sebagai berikut:
1. Sistem memberikan akses tidak terbatas saat pengguna login sebagai
superadmin, baik pada sisi client maupun sisi server.
2. Sistem membatasi menu-menu tertentu yang dapat diakses oleh admin ketika
login.
3. Sistem membatasi menu-menu tertentu yang dapat diakses oleh user ketika
login.
4. Sistem memberikan akses sangat terbatas kepada user biasa karena tidak
perlu login.
d. Sistem harus dapat melakukan create, read, update, delete (CRUD) data UMKM
sesuai dengan hak aksesnya masing-masing, yaitu:
1. Superadmin dan admin dapat memasukkan (create) data UMKM ke dalam
sistem yang berupa Klasifikasi Baku Lapangan Kerja Indonesia (KBLI), jenis
komoditi, sektor kegiatan, jenis perijinan, jenis badan usaha, periode,
kecamatan, desa, pengusaha, perusahaan di Purbalingga.
2. Superadmin, admin, user dan user biasa dapat melihat (read) data yang telah
dimasukkan oleh superadmin dan admin dalam menu pencarian sesuai data
yang akan dicari berdasarkan urutan (sortlist) yang dipilih.
3. Superadmin dapat menambahkan atau mengubah (update) data pada sistem.
4. Superadmin dapat menghapus (delete) data pada sistem.
e. Sistem harus dapat memberikan hasil print out atau laporan dari data yang telah
dimasukkan oleh superadmin dan admin. Print out berupa laporan UMKM yang
dikelompokkan dan diurutkan berdasarkan periode, kriteria usaha, kecamatan, desa,
sekor kegiatan, jenis komoditi, dan perusahaan tertentu yang dapat dilakukan
dengan memilih salah satu atau semua.
3.2.2.2 Kebutuhan Sistem Non Fungsional
a. Kebutuhan Operasional
1. Digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows XP, Microsoft Windows
Vista, dan Microsoft Windows 7.
2. Membutuhkan 2 komputer atau lebih yang digunakan sebagai sisi client dan sisi
server. Salah satu komputer sebagai server diinstall sistem server dan XAMPP
yang terdapat DBMS MySQL, komputer yang lainnya diinstal sistem client.
3. Printer digunakan untuk print out atau mencetak laporan Sistem Informasi Data
UMKM Disperindagkop Kabupaten Purbalingga.
b. Kebutuhan Sekuriti
1. Sistem aplikasi maupun database-nya dilengkapi password.
2. Sistem membatasi hanya superadmin yang dapat mengakses semua fasilitas
atau menu.
3. Sistem membatasi admin, dapat melakukan pencarian data, print laporan, dan
memasukkan data tetapi tidak dapat mengubah dan menghapusnya.
4. Sistem membatasi user, hanya dapat melihat data dan print laporan.
5. Sistem membatasi user biasa, hanya dapat mengakases menu pencarian.
c. Kebutuhan Informasi
1. Sistem memberikan informasi pengusaha yang tergolong dalam kriteria usaha
mikro, kecil, dan menengah yang dilihat melalui asset dan omset perusahaan
sesuai dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2008 pada Pasal 6.
2. Sistem dapat memberikan informasi Klasifikasi Baku Lapangan Kerja Indonesia
(KBLI), jenis komoditi, sektor kegiatan, jenis perijinan, jenis badan usaha,
periode, kecamatan, desa, pengusaha, perusahaan, asset, omset, tenaga kerja,
bahan baku, peralatan produksi, produk, dan pemasarannya dari masing-masing
perusahaan yang ada di Kabupaten Purbalingga.
3. Sistem dapat memberikan informasi pengusaha yang berada dalam kecamatan,
desa atau kelurahan, sektor kegiatan, dan jenis komoditi tertentu, bahkan dapat
memberikan informasi dari semuanya di atas.
4. Sistem dapat memberikan laporan UMKM yang dikelompokkan dan diurutkan
berdasarkan periode, kriteria usaha, kecamatan, desa, sekor kegiatan, jenis
komoditi, dan perusahaan tertentu dengan memilih salah satu atau semua.
d. Kebutuhan Kinerja
1. Sistem dapat melakukan pendataan dengan objek yang sama dan dapat
memberikan informasi, baik terhadap bidang-bidang yang ada di
Disperindagkop maupun instansi lain yang membutuhkan.
2. Sistem memberikan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi.
3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Perancangan Desain Basis Data
3.3.2 Perancangan Desain Sistem dan Programming
.
Main Menu
(Home)
Superadmin
(0)
Hak Akses
Pengolahan Data
Pencarian Data
Laporan Data
Bantuan
0
Cek
Koneksi
Keluar
Sistem
Login
Logout
0
Cara
Menggunakan
Sistem Tentang
Data
Wilayah
Data Jenis
Data UMKM 0
0
Sistem Informasi Data UMKM Disperindagkop Kabupaten Purbalingga
DesktopPane
-
X Penca
rian
Lapor
an
Bantu
an
Input
Data
Hom
e
Hak
Akse
s
Button dari masing-masing tab menu.
3.3.3 Rancangan Tampilan Antarmuka (interface)
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Pembahasan
Antarmuka (interface) merupakan tampilan yang berkaitan langsung dengan
pengguna. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tampilan dibuat dengan
memodifikasi dari tampilan microsoft office yang terdiri atas tab menu dan di setiap tab
tersebut terdiri atas menu-menu untuk memanggil form-form yang dibutuhkan. Sistem
menggunakan konsep client-server sehingga perlu adanya host yang menghubungkan
antara kedua sistem. Selain itu, perlu adanya setting database untuk menghubungkan ke
database pada sisi server.
4.2 Manual Program
Sistem server terdapat 8 menu yang terdiri atas menu start, stop, setting database,
cek koneksi, login, help, about, close. Sistem ketika pertama kali dijalankan semua menu
aktif kecuali menu start dan stop, kemudian untuk mengaktifkan menu start harus login
terlebih dahulu, namun diperlukan setting database agar dapat login. Sistem server ketika
pertama kali dijalankan akan tampil seperti gambar berikut:
a. Menu start digunakan untuk mengaktifkan port pada “service.Impl” dan
serviceDaoImpl sebagai remote sehingga method-method yang ada interface
serviceDao dapat dipanggil atau digunakan di client.
b. Menu stop merupakan lawan dari menu start yakni untuk menghentikan port dengan
menggunakan “UnicastRemoteObject”.
c. Menu setting database digunakan untuk memanggil form setting database. Form
tersebut untuk menentukan driver, tipe database, nama database, internet protocol
(IP), user dan password sebagai hak akses di xampp agar dapat login dan
terhubung ke database.
d. Menu cek koneksi digunakan untuk mengecek bahwa sistem sudah terkoneksi
dengan database atau belum.
e. Menu login digunakan untuk memanggil form login yang merupakan dialog sebuah
sistem terhadap pengguna yang bertujuan sebagai keamanan dari sistem. Apabila
pengguna telah memasukkan username dan password dengan benar maka sistem
akan mengijinkan pengguna untuk dapat mengakses keseluruhan dari sistem yang
tadinya masih belum aktif.
f. Menu help digunakan untuk memanggil form yang berisi langkah-langkah cara
menggunakan sistem. Apabila pengguna mendapat kesulitan tentang penggunaan
sistem, maka dapat melihat form ini sebagai panduannya.
g. Menu about merupakan menu untuk melihat bahwa siapa yang telah
mengembangkan Sistem Informasi Data Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purbalingga
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan penulisan skripsi dan pembuatan
“Sistem Informasi Data Usaha Mikro Kecil menengah Dinas Perindustrian Perdagangan dan
Koperasi Kabupaten Purbalingga” ini antara lain:
1. Sistem yang dibuat menggunakan arsitektur client-server sehingga dapat terhubung
dengan jaringan komputer yang ada di Disperindagkop.
2. Sistem yang dibuat untuk menyimpan data UMKM yang ada di wilayah Kabupaten
Purbalingga.
3. Sistem dapat meminimalisir pengeluaran dalam pendataan UMKM yang tadinya dari
masing-masing bidang melakukan pendataan sendiri-sendiri, namun kini pendataan
dapat dilakukan hanya sekali dan hasil data dapat memberikan informasi ke semua
bidang.
4. Sistem dapat membantu pencarian terhadap pengusaha atau perusahaan yang
tergolong dengan kriteria usaha mikro, kecil, atau menengah. Pencarian kriteria
tersebut dapat dilakukan berdasarkan kecamatan, desa, sektor kegiatan, jenis
komoditi, jenis badan usaha dalam periode tertentu.
5. Sistem dapat menentukan pengguna berdasarkan hak aksesnya, yaitu sebagai
superadmin, admin, user dan user biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. “Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern”. Yoggyakarta : Andi Offset.
Amrullah, Afif. “Unified Modelling Language”. http://afif.web.id/kuliah/uml.ppt. diakses 06
Oktober 2010.
Anonim. 2008. “Pengertian Umum Istilah Server dan Workstation”. http://gpinkom.wordpress.com/2008/08/14/pengertian-umum-istilah-server-dan-workstation/. diakses 26 September 2010.
Anonim. “Java Serialization Tutorial”. http://ejlp.blogspot.com/2005/03/java-serialization-
tutorial.html. diakses 25 Januari 2011.
Anonim. “Pengenalan Unified Modelling Language (UML)” http://iaprima.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5456/Bahasan7_UML_bagian1.pdf. diakses 06 Oktober 2010.
Arief, M. Rudyanto. 2006. “Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000”. Yogyakarta: Andi Offset.
FitzGerald, Jerry dan FitzGerald, A.F. 1997. “Fundamental of System Analysis”. New York : John Wiley dan Sons.
Fowler, Martin. 2004. “UML Distilled Edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek Standar”. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto HM, MBA, Akt., Ph.D. 2003. “Sistem Teknologi Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir, Abdul. 2003. “Dasar Pemrograman Java”. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Khannedy, Eko Kurniawan. 2010. “Video Tutorial Membangun Aplikasi Client Server Menggunakan Java”. http://eecchhoo.wordpress.com/2010/01/27/ video-tutorial-membangun-aplikasi-client-server-menggunakan-java/. diakses 26 September 2010.
Korth, H.F. dan Silberschatz, A. 1991. “Database System Concepts – Second Edition”.
Singapore : Mc. Graw-Hill Inc.
Munawar. 2005. “Pemodelan Visual dengan UML”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Prasetyo, Dwi D. 2007. “150 Rahasia Pemrograman Java”. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Pratama, Muhamad Rizky. 2010. “Membuat Laporan Menggunakan JRBeanCollectionDataSource”. http://javaroot.com/2010/05/membuat-laporan-menggunakan-jrbeancollectiondatasource/ diakses 18 Februari 2011.
Raharjo, Budi dan Heryanto, Imam dan Haryono, Arif. 2007. “Tuntunan Pemrograman Java Untuk Handphone”. Bandung : Penerbit Informatika.
Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis. 1983. “Accounting Information System Prentice-Hall”.
New Jersey.