sistem informasi administrasi pembayaran pada poliklinik...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PADA POLIKLINIK UMUM PKU MUHAMMADIYAH CAWAS
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan olah
Maryati 10.11.4302
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
ADMINISTRATION INFORMATION SYSTEM OF PAYMENT IN PUBLIC POLYCLINIC PKU MUHAMMADIYAH CAWAS
SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN PADA
POLIKLINIK UMUM PKU MUHAMMADIYAH CAWAS
Maryati Krisnawati
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Payment is essential in PKU Muhammadiyah Cawas General Polyclinic. Payment
in the existing system at the moment is still done manually as well as receipts, still written by hand. While rekapan Ms.Excel payment or report.
To help address these problems, we need a system that can directly print to print receipts and payments report. The system is expected to help the cashier to serve patients. Therefore, the author tries to make the system.
The system is made to reduce the problems that exist in the old system. Expected to help accordance what is desired by the General Polyclinic PKU Muhammadiyah so that the future could serve the people who need to be better.
Keywords : Payments administration, Polyclinic
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi pada era globalisasi merupakan
salah satu tanda bahwa semakin dibutuhkannya inovasi-inovasi terbaru dalam
kehidupan sehari-hari. Manusia mulai menggunakan alat-alat yang dapat
membantu pekerjaan mereka dengan mudah dan cepat. Salah satu alat yang
sangat membantu pekerjaan manusia pada zaman sekarang adalah komputer
dan sistem-sistem di dalamnya yang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan.
Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang sudah banyak
digunakan untuk mempermudah pekerjaan di berbagai tempat. Tempat tersebut
seperti instansi-instansi perkantoran, pertokoan, dan juga penyedia jasa untuk
masyarakat.
Dalam sebuah tempat penyedia jasa, administrasi pembayaran
merupakan hal sangat penting dalam pengolahan data. Administrasi pembayaran
yang dikelola dengan tidak teratur akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
Bukan hanya ketidak-teraturan tetapi juga masalah ketepatan, keakuratan, dan
efesiensi waktu dalam menyelesaikannya.
Salah satu penyedia jasa yang membutuhkan sistem untuk
mempermudah pengolahan administrasi pembayaran adalah Poliklinik Umum
PKU Muhammadiyah Cawas yang beralamatkan Jl.Cawas-Pedan, Belakang
Polsek Cawas, tepatnya di dukuh Posakan, desa Cawas, kecamatan Cawas,
kabupaten Klaten. Di Poliklinik ini, pencatatan administrasi pembayaran
dilakukan secara manual yaitu ditulis tangan pada kwitansi pembayaran. Selain
pencatatan yang masih menggunakan sistem manual, laporan yang dibuat juga
masih menggunakan Microsoft Office Excel. Hal tersebut membutuhkan waktu
yang lama dan merepotkan. Selain itu, akan sangat susah menemukan
kesalahan yang terjadi pada saat pencatatan, seperti perbedaan angka yang
ditulis, kehilangan atau kelebihan angka, dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang tersebuat di atas, penulis mencoba
memberikan gambaran adanya suatu sistem informasi yang diharapkan dapat
memberilkan solusi pemecahan masalah, maka dari itu penulis terdorong untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Pada Poliklinik Umum PKU Muhammadiyah Cawas”.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka penulis mengasumsikan rumusan
masalah yang diambil yaitu :
a. Apa saja permasalahan yang ada pada sistem lama?
b. Bagaimana membuat sistem informasi administrasi pembayaran yang
mampu membantu petugas pada Poliklik Umum PKU Muhammadiyah
Cawas?
1.3 Batasan Masalah Agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan-
permasalahan yang ada dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka
penulis membatasi ruang lingkup permasalahan, adapun batasan masalah akan
dibahas adalah :
a. Pembayaran yang dikelola hanyalah pembayaran yang harus dibayar oleh
pasien umum, yang akan diwujudkan dalam bentuk kwitansi
b. Perangkat lunak yang digunakan adalah NetBeans 6.9.1 dan MySQL
c. Output yang dihasilkan berupa laporan, kwitansi dan surat rujukan.
d. Sistem ini berbasis desktop dan berjalan di sistem operasi Microsoft
Windows 7
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini antara lain:
a. Mengetahui permasalahan yang ada dalam sistem lama
b. Membuat sistem informasi administrasi pembayaran yang dapat membantu
Poliklinik Umum PKU Muhammadiyah Cawas
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini adalah :
1. Bagi Penulis:
a. Memperoleh gelar sarjana komputer STMIK Amikom Yogyakarta
b. Mengembangkan ilmu dan teori yang telah didapat selama masa
perkuliahan untuk persiapan dunia kerja
2. Bagi Poliklinik Umum PKU Muhammadiyah Cawas :
a. Mempermudah dan mempercepat dalam pelayanan administrasi
pembayaran pasien
b. Mempermudah dalam penulisan laporan
3. Bagi Pembaca :
Sebagai penunjang untuk menambah informasi, pengetahuan, dan referensi
pembelajaran
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem
Sistem diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau
variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling
bergantung sama lain. Selain itu Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk
menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan
mekanisme control.
2.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu,
yaitu mempunyai komponen-komponen antara lain :1
a. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem
yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang
merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system.
Kalau dipandang industri sebagai sistem, maka perusahaan dapat disebut
subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu
sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem
akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaam adalah
supra system dan industri adalah supra dari supra system.
1 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem, (edisi ketiga; Yogyakarta: ANDI), hal. 3‐5.
b. Batasan (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sabagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah
apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari
sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya
membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk di dapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra system. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolahan Sistem (Process System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi
keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran Sistem (Object)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentu
sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang2, diantaranya
adalah sebagai berikut ini.
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologika, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntan, sistem produksi dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made
system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut
dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-
machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic
system)
2 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 1990), hal. 6.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah
contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup,
tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainya.
Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya,
maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip
tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka
hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.1.4 Ciri-ciri Sistem Sistem mempunyai ciri-ciri diantaranya :
a. Adanya tujuan yang jelas
b. Mempunyai struktur yang jelas
c. Terdiri dari satu kesatuan dari bagian-bagian yang saling tergantung dan
berinteraksi satu sama lain.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi didefinisikan oleh Jogiyanto HM, sebagai data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Selain itu informasi adalah hasil dari proses atau hasil dari pengolahan data
yang memberikan suatu arti dan dapat dipakai sebagai daftar yang objektif di
dalam mengambil keputusan dan kebijakan3.
Informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Data yang telah diolah
b. Menjadi bentuk yang tebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima
c. Menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata
d. Digunakan untuk mengambil keputusan
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Jogiyanto juga menjelaskan mengenai siklus sistem, bahwa data yang
diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima
informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang
berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah
data itu kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali
lewat suatu model dan kemudian membentuk suatu siklus. Siklus ini menurut
Jame Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle) kemudian
siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
2.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari informasi (Quality Of Information) tergantung dari tiga hal
menurut John Burch dan Gary Grud Nitski, yaitu informasi harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
b. Tetap Pada Waktunya
Berati informasi yang datang pada penerma tidak boleh terlambat.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.
3 M. Suyanto, Pengenalan Data Elektronik, hal. 10.
2.3 Konsep Dasar Sistem informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem
informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe
Bavis sebagai berikut ini.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan4.
Sedangkan definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang
terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk
menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.5
2.3.2 Komponen Sistem Informasi Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer
(CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut6:
a. Perangkat Keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi
kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data
b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer
c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi
d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antar pengguna
sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu
jaringan kerja yang efektif.
e. Manusia, yanitu personil dari sistem informasi, meliputi manajer, analis,
programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan
sistem.
John Burch dan Gary Grudnitsk mengemukakan bahwa sistem
informasi manajemen terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan
istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok
model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology
block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block).
4 Robert A. Leitch/K. Roscoe Davis, Accounting InformationSystem, (New Jersy; Prentice Hall, 1983), hal. 6. 5 Kusrini, Andi Koniyo, tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server 2000,(Edisi Pertama;Yogyakarta: Andi, 2007), hal. 9. 6 Ibid.
Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut saling berinteraksi menbentuk satu
kesatuan untuk mencapai suatu tujuan7.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasis
data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankam model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
5. Blok Database
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Sementar, menurut pendapat Davis (1995), sistem informasi manajemen
terdiri dari elemen-elemen berikut:
a. Pernagkat keras komputer (hardware)
b. Perangkat lunak (software), yang terdiri dari perangkat lunak sistem
umum, perangkat lunak terapan, dan program aplikasi
c. Database
d. Prosedur
7 Fatta Hanif, Analisis & Perancangan Sistem informasi untuk keungulan bersaing perusaaan &organisasi modern, (Yogyakarta;: Andi,2007), hal.10.
e. Petugas operasional
2.4 Pengertian Administrasi8
Administrasi atau administration berawal dari kata kerja “to administer”
yang berarti mengurus. Dalam arti etimologis kata “administer” yang berasal dari
bahasa Latin adalah gabungan kata “ad + minister”, yang berarti pemberian jasa
atau pengabdian. Pada masa kekuasaan Romawi kata “administer” berarti
pembantu (laki-laki), abdi, kekitangan, penganut. Jadi kata “administer” melekat
pengertian pelayanan (to serve), kemudian timbul pengertian pemberian
pimpinan (to manage) atau pengarahan (to direct), di dalam sana terkandung
juga pengertian penguasaan, pengendalian, atau pemerintahan. Orang yang
menjalankan pelayanan dalam kata inggris disebut servant, yang memberi
pimpinan disebut manager, yang memberi pengarahan disebut director.
Istilah Administratio mengandung arti “administrate” (tata usaha) dan
“administro” (leadership, management). “Asministratio” berarti pemberian
bantuan pelayanan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan, pimpinan,
pengolahan, dan pemerintahan. “Administrate” berati menyelenggarakan
tatausaha, seperti tugas registrasi, inventarisasi, pembukuan, korespodensi,
kearsipan, dan dokumentasi. “Administro” berarti membantu, mengabdi,
memelihara, mengurus, memimpin, mengatur, mengemudikan. Istilah
administrator berarti pengurus, pengelola, dan pemimpin.
2.5 Pengertian Pembayaran Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pembayaran merupaka proses, cara,
perbuatan membayar.
Sedangkan pembayaran yang dipaparkan oleh Handa S. Abidin, S.H.,
LL.M, pembayaran adalah pembayaran guna pembelian makanan dan minuman
atau sewa kamar, termasuk pula semua tambahan-tambahan dengan nama
apapun juga, kecuali untuk pajak, di rumah makan dan rumah penginapan.
(Pasal 1 Hukum a UU Nomor 14 Tahun 1947 Tentang Pemungutan Pajak
Pembangunan Di Rumah Makan dan Rumah Penginapan).
3. Analisi dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisi dalam hal ini
teori analisis yang digunakan adalah teori PIECES (performance, information,
economy, control, eficiency, dan service).
8 Hutabarat, Drs. James M, 1984, Ilmu Administrasi, Yogyakarta : LIBERTY, hal. 17.
a. Analisis Kinerja ( Performance )
b. Analisis Informasi ( Informasi )
c. Analisis Ekonomi ( Economy )
d. Analisis Pengendalian ( Control )
e. Analisis Efisiensi ( Eficiency )
f. Analisis Pelayanan ( Service )
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar-benarnya
kebutuhan dari sistem baru dan pengembangan sebuah sistem yang memadai
kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan
sistem baru tidak dibutuhkan. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai berikut:
a. Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem
b. Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem
Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua jenis yaitu kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non-fungsional.
3.3 Analisis Kelayakan Sistem Dokumen yang dihasilkan dari tahapan-tahapan sebelumnya
dikumpulkan menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan
usulan tersebut bisa diteruskan menjadi proyek yang menguntungkan maka
proposal proyek harus dievaluasi kelayakannya dari berbagai segi kelayakan,
diantaranya:
a. Kelayakan teknis
b. Kelayakan hukum
c. Kelayakan operasinal
d. Kelayakan ekonomi
3.4 Perancangan Sistem 3.4.1 DFD (Data Flow Diagram) 3.4.1.1 DFD Level 0
Gambar 3.1 DFD level 0
3.4.1.2 DFD Level 1
User
Admin
1.proses User
2.Kelola data karyawan
3.Kelola data
Pasien
4.Kelola data
tindakan
5.kelola data
jenis tindakan
6.Kelola data pembayaran
10.kelola data
surat rujukan
Karyawan
Pasien
Tindakan
Jenis tindakan
pembayaran
Surat rujukan
Data Pasien
Data tindakan
Data jenis tindakan
Data pembayaran
Data surat rujukan
Data karyawan
Data Pasien
Data tindakan
Data jenis tindakan
Data pembayaran
Data surat rujukan
Data karyawan
14.pembuatan
laporan
15.Pembuatan
kwitansi
Data user
16. pembuatan
Surat rujukan
kwitansi
Surat rujukan
Data pembayaran
7.kelola data
dokterDokter
Data dokter
Data dokter
8.kelola data
obat
9.kelola data jenis obat
Obat
Jenis obat
Data obat
Data jenis obat
Data obat
Data jenis obat
11.Kelola data bayar obat Bayar Obat
Data Bayar Obat
17.Kelola data
pemeriksaan pemeriksaanData pemeriksaan
Data pemeriksaanData Pemeriksaan
Data PemeriksaanData Pemeriksaan
Gambar 3.2 DFD Level 1
3.4.1.3 DFD Level 2
Contoh DFD level 2
Gambar 3.3 DFD level 2 proses 2
3.4.2 Relasi dan Strukutur Tabel
Gambar 3.4 Relasi antartabel
4. Implementasi dan Pembahasan Sistem 4.1 Pembuatan Database
Pembuatan database dengan masuk pada localhost/phpmyadmin =>
create database
Gambar 3.2 Tampilan create Database
4.2 Manual Program 4.2.1 Tampilan Login
Gambar 4.1 Tampilan Login
4.2.2 Tampilan Menu Utama Contoh tampilan menu utama
Gambar 4.2 Tampilan Menu Admin
4.2.3 Tampilan Pilihan Menu Contoh tampilan pilihan menu
Gambar 4.3 Tampilan Pilihan menu Olah Data
4.2.4 Tampilan Form Contoh tampilan form
Gambar 4.4 Tampilan form Karyawan
4.2.5 Tampilan Laporan Contoh tampilan laporan
Gambar 4.5 Tampilan laporan Surat Rujukan
4.2.6 Tampilan Kwitansi
Gambar 4.6 Tampilan Kwitansi
4.3 Evaluasi 4.3.1 Kelebihan
Kelebihan dari aplikasi yang dibuat ialah :
a. Aplikasi ini memiliki sistem keamanan menggunakan password dan
mampu membagi hak akses (admin dan user).
b. Aplikasi ini dilengkapi dengan perintah cetak laporan.
c. Aplikasi ini dilengkapi fasilitas untuk membuat/ mencetak surat rujukan.
4.3.2 Kekurangan Adapun kekurangan sistem ialah :
a. Aplikasi ini berbasis desktop sehingga tidak dapat diakses secara
multiuser dengan computer yang berbeda.
b. Aplikasi ini belum dilengkapi dengan menu backup dan restore.
c. Jika data yang tersimpan pada database sudah sangat banyak, maka
aplikasi akan berjalan lambat.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan
1. Permasalahan yang ada pada system sebelumnya ialah:
a. Perekapan laporan dilakukan secara manual yang diketik tangan pada
Microsoft Excel
b. Kwitansi yang diberikan kepada pasien ditulis secara manual.
c. Penyimpanan terhadap file masih dilakukan secara manual pada folder-
folder tertentu
2. Untuk menghasilkan hasil yang maksimal, dibutuhkan penyesuaian antara
system dengan manajemen PKU sehingga penyusunan sistem informasi
administrasi pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan pihak PKU dan
memperbaiki kelemahan dari system lama agar lebih tepat dan efisien serta
disusun sedemikian rupa hingga menjadi sistem informasi yang mudah
untuk digunakan
5.2 Saran Setelah mengevaluasi kekurangan sistem, maka penulis berharap skripsi
ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan saran-saran:
1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dalam hal penggunaan secara multiuser
2. Penambahan fasilitas backup dan restore
Pengembangan dapat dilakukan terutama pada pengalokasian database
agar reload yang lambat ketika database telah penuh dapat teratasi
Daftar Pustaka Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI
Huda, Miftakhul dan Bunafit N. 2013. Membuat Aplikasi Penggajian Dengan Java &
MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
HM, Jogiyanto.1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstuktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset
Nugroho, Bunafit. 2004. Database Relational Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi
SK MPKU Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cawas. 2004. Pedoman Kerumahtanggaan
Poliklinik Umum PKU Muhammadiyah Cawas
Susana, Enny. 2013. Konsep Sistem Informasi Lanjut Jurnal Pembeajaran STMIK
Amikom. Semester Ganjil
Utami, Ema dan Sukrisno.2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemograman Database
dengan SQL Server, Ms.Access, dan Ms.Visual Basic. Yogyakarta: Andi Offset
Els. 2013. www.els.co.id diakses pada tanggal 17 September 2013
Komputer, Nano. 2013. http://www.nanokomputer.com diakses pada tanggal 17
September 2013