sistem gastroenterohepatologi

52
PERSALINAN MACET (DISTOSIA) MODUL 3

Upload: riska-idayanti-m

Post on 23-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

lalala

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Gastroenterohepatologi

PERSALINAN MACET (DISTOSIA)

MODUL 3

Page 2: Sistem Gastroenterohepatologi

KELOMPOK 8• ANDI RAHMAWATI• AHMAD FATHONI HALIM• RISKA IDAYANTI M.• WINNIE PRATIWI ACHMAD• MUTIAH MUFTIH• INGGRID• ASWAL BASUKI• DWI PRASETYO IRAWANTO• FARID CIADINAN• AYU HUTAMI SYARIF• SRI HIKMAWATY ZAINAL• NURUL REZQI AMALIAH• HIKMAWATI TAHIR• ISRIYANTI SILONDAE• ULMANIATI

Page 3: Sistem Gastroenterohepatologi

Seorang wanita, usia 33 tahun, tiba di unit gawat darurat RS pukul 07.00 dengan keluhan sakit perut tembus ke belakang. Dari anamnesis diketahui ini adalah hamil anak kedua dan keluhan sakit perut tembus ke belakang sejak tadi subuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa tanda vital batas normal, tinggi fundus 3 jari bawah prosesus xyphoideus, punggung di kanan ibu, bagian terendah kepala, perlimaan 3/5. Jarak antara simfisis pubis – tinggi fundus uteri 37 cm, lingkar perut ibu 95 cm. Denyut jantung janin 140x/menit, HIS 2 x dalam 10 menit dengan durasi 25-30 detik. Pembukaan serviks 4 cm, selaput ketuban teraba, penurunan sesuai dengan bidang Hodge 2 dengan kondisi panggul dalam cukup. Pukul 10.00, ibu mengeluh keluar air banyak berwarna jernih dari kemaluan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut jantung janin 130x/menit. HIS 3x dalam 10 menit dengan durasi 25-30 detik. Bagian terendah kepala, perlimaan 3/5 pembukaan serviks 6 cm, selaput ketuban tidak teraba, penurunan sesuai bidang Hodge 2.

SKENARIO

Page 4: Sistem Gastroenterohepatologi

Wanita 33 tahun sakit perut tembus ke belakang G2

PUKUL 07.00 tinggi fundus 3 jari bawah prosesus xyphoideus punggung di kanan ibu perlimaan 3/5 Jarak antara simfisis pubis – tinggi fundus uteri 37 cm, lingkar perut ibu

95 cmselaput ketuban teraba Hodge 2

PUKUL 10.00 Pecah ketuban HIS 3x dalam 10 menit perlimaan 3/5 pembukaan serviks 6 cm selaput ketuban tidak teraba, Hodge 2.

KATA KUNCI

Page 5: Sistem Gastroenterohepatologi

1. Anatomi panggul dan jalan lahir2. Pembagian kala persalinan3. Pembagian perlimaan dan Hodge4. HIS dan penyebabnya5. Penyebab sakit perut tembus ke belakang6. Penyebab ketuban pecah7. Mekanisme persalinan normal8. Partograf pasien9. Penyebab partus macet10. Penanganan partus macet (Distosia)11. Komplikasi partus macet

PEMBAHASAN

Page 6: Sistem Gastroenterohepatologi

12. DD Distosia karena HIS (power) Distosia karena passage Distosia karena passenger

Page 7: Sistem Gastroenterohepatologi

Anatomi Panggul dan Jalan Lahir

Bagian Anatomi UNHAS

Page 8: Sistem Gastroenterohepatologi

8

Page 9: Sistem Gastroenterohepatologi
Page 10: Sistem Gastroenterohepatologi

UKURAN-UKURAN PELVIS

• CONJUGATA VERA : promontorium dgn pinggir atas SOP (11 cm)

• CONJUGATA DIAGONALIS : Promontorium dgn pinggir bawah SOP (12,5 cm)

• DIAMETER TRANSVERSA : linea arcuata kiri dan kanan (12,5 cm)

Bagian Anatomi UNHAS 10

Page 11: Sistem Gastroenterohepatologi

UKURAN-UKURAN PELVIS

• DIAMETER OBLIQUA :art. Sacroiliaca dgn tuberculum pubicum (13 cm)

• DIAMETER RECTA :tepi bawah SOP dgn os coccygeus (10 cm)

• DISTANTIA SPINARUM : SIAS ki-ka

• DISTANTIA CRISTARUM:crista iliaca kiri-kanan (26 cm)

Bagian Anatomi UNHAS 11

Page 12: Sistem Gastroenterohepatologi

Pembagian Kala Persalinan

KALA I : KALA PEMBUKAAN KALA II : KALA PENGELUARAN KALA III : KALA URI KALA IV : KALA PENGAMATAN

Page 13: Sistem Gastroenterohepatologi

KALA I (KALA PEMBUKAAN)KONTRAKSI UTERUS DAN PENIPISAN

SERVIKS.

Terbagi atas:Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3

cm, berlangsung sekitar 7- 8 jam.Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai

lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.

Page 14: Sistem Gastroenterohepatologi

KALA II (KALA PENGELUARAN)MULAI SEJAK PEMBUKAAN LENGKAP

SAMPAI KELUARNYA BAYI SEUTUHNYA.

His optimal (lamanya :45-75 detik ; interval :2-3 menit sekali)

Ketuban pecah Ibu mengejanPerineum meregang dan anus membuka

(hemoroid fisiologik)Lama kala II: primi ± 50 menit – 2 jam

multi ± 20 menit – 1 jam

Page 15: Sistem Gastroenterohepatologi

KALA III (KALA URI)DIMULAI PADA SAAT BAYI TELAH LAHIR

LENGKAP DAN BERAKHIR DENGAN LAHIRNYA PLASENTA.

Lama : ± 8-10 menit setelah bayi keluar spontan

Perdarahan ± 250 ccTanda pelepasan plasenta:

uterus bundar, perdarahan, tali pusat memanjang, fundus uteri naik.

Page 16: Sistem Gastroenterohepatologi

KALA IV (KALA PENGAMATAN)2 JAM SETELAH PLASENTA LAHIR

Ada 7 pokok penting yang diperhatikan:kontraksi uterus harus baik, tidak ada perdarahan pervaginam atau dari

alat genital lain,plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir

lengkap,kandung kencing harus kosong, luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak

ada hematoma,resume keadaan umum bayi, danresume keadaan umum ibu.

Page 17: Sistem Gastroenterohepatologi

PERLIMAANPemeriksaan perlimaan untuk menilai seberapa jauh turunnya

kepala janin dalam panggul dengan kelima jari tangan.5/5 = Kepala janin dapat diraba dengan kelima jari di atas

symphisis pubis dan dapat digerakkan4/5 = Hanya sebagian kecil dari kepala janin masuk pintu

atas panggul3/5 = hanya 3 dari 5 jari yang dapat meraba seluruh kepala

janin2/5 = hanya 2 dari 5 jari yang dapat meraba seluruh kepala

janin1/5 = hanya 1 jari yang dapat meraba kepala janin0/5 = kepala janin tidak dapat teraba berarti seluruh bagian

terendah bayi (kepala)

Pembagian Perlimaan dan Hodge

Page 18: Sistem Gastroenterohepatologi

HodgeHodge I : promontorium dengan pinggir

atas symphisisHodge II : bidang sejajar dengan hodge I,

setinggi bagian bawah symphisisHodge III : bidang sejajar dengan hodge I

dan II, setinggi spina ischiadikaHodge IV : bidang sejajar dengan hodge I , II

dan III , setinggi os coccygeus

Page 19: Sistem Gastroenterohepatologi

His adalah kontraksi rahim pada persalinan.Adapun dinamakan his palsu atau his

pendahuluan yaitu kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus, kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan. His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga pada waktu persalinan sungguhan mulai, pasien berada dalam kondisi yang jelek baik fisik maupun mental.

HIS

Page 20: Sistem Gastroenterohepatologi

Lama : 45-75 detik.Intensitas : 40-50 mmHg.Interval : 10 menit sekali s/d 2 menit

sekali.His persalinan menurut faal:

a. His pembukaan (Kala I)b. His pengeluaran (Kala II)c. His pelepasan uri (Kala III)d. His pengiring/his Royan (Kala IV)

HIS PERSALINAN

Page 21: Sistem Gastroenterohepatologi

Sakit perut tembus ke belakang merupakan nyeri his, disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot polos pada dinding uterus yang berkontraksi, tekanan pada ganglion dalam serviks dan segmen bawah rahim oleh serabut-serabut otot yang berkontraksi, regangan dari serviks dan tarikan peritoneum saat kontraksi.

Penyebab Sakit Perut Tembus ke Belakang

Page 22: Sistem Gastroenterohepatologi

Pecah ketuban secara spontan paling sering terjadi sewaktu waktu pada persalinan normal.pecah ketuban secara khas tampak jelas sebagai semburan cairan yang normalnya jernih atau sedikit keruh,hampir tidak berwarna dengan jumlah yang bevariasi.selaput ketuban yang masih utuh sampai bayi lahir lebih jarang ditemukan.pecah ketuban sebelum persalinan mulai pada tahapan kehamilan manapun disebut ketuban pecah

Penyebab Ketuban Pecah

Page 23: Sistem Gastroenterohepatologi

Mekanisme Persalinan Normal

Page 24: Sistem Gastroenterohepatologi

Gerakan Utama Janin

1. Turunnya kepala2. Fleksi3. Putaran Paksi

Dalam4. Ekstensi5. Putaran Paksi Luar6. Ekspulsi

Page 25: Sistem Gastroenterohepatologi

Partograf

Page 26: Sistem Gastroenterohepatologi

INDIKASI IBU• Bila ibu mengidap penyakit jantung, stres

persalinan bisa memberatkan kondisi si ibu.• Bila ibu terinfeksi penyakit herpes kelamin

aktif, bayi dapat terjangkit infeksi bila dilahirkan secara normal lewat vagina

• Usia• Cephalopelvic diproportion (CPD)• Kelainan Kontraksi Rahim• Ketuban Pecah Dini

Indikasi Sectio Caesariae

Page 27: Sistem Gastroenterohepatologi

INDIKASI JANINAncaman Gawat Janin (fetal distress)Bayi Besar (makrosemia)Letak SungsangFaktor Plasenta (Plasenta previa, Solutio

placenta, Placenta abruption)Kelainan Tali Pusat (Prolapsus tali pusat dan

terlilit tali pusat)

Page 28: Sistem Gastroenterohepatologi

Penyebab Partus Macet

3PPower

Passage

Passanger

Page 29: Sistem Gastroenterohepatologi

Hypotonic Uterine ContractionHypertonic Uterine ContractionIncoordinate Uterine Contraction

Power (His)

Page 30: Sistem Gastroenterohepatologi

GinekoidAntropoidAndroid

Passage (Jalan Lahir)

Page 31: Sistem Gastroenterohepatologi

MalpresentasiMalposisi

Passanger (Janin)

Page 32: Sistem Gastroenterohepatologi

POWER Inersi primer oksitosin Inersi sekunder vakum atau forsep, atau seksio sesarea

PASSAGE Partus percobaan Seksio sesarea Simfisiotomia Kraniotomi Embriotomi

PASSANGER Posisi oksipitalis posterior persistens Ekstraksi cunam Presentasi mukaSS, perasat Thorn Presentasi dahi perasat Thorn, SS Letak sungsangversi luar Letak lintangversi luar, seksio sesarea, versi ekstraksi Presentasi ganda per vaginum, SS CPDSS, episiotomi mediolateral, embriotomi

Penanganan Distosia

Page 33: Sistem Gastroenterohepatologi

PADA MATERNAL:+ Partus Lama+ Ruptur Uteri+ Fistula Saluran Reproduksi+ Sepsis

PADA FETUS:+ Edema pada kulit kepala (Caput suksedaneum)+ Perdarahan Intracerebral+ Asfiksia Intrapartum+ kematian Janin (Asfiksia neonatorum)

Komplikasi Partus Macet

Page 34: Sistem Gastroenterohepatologi

Distosia HIS

Page 35: Sistem Gastroenterohepatologi
Page 36: Sistem Gastroenterohepatologi

Inersia Uteri1. IU Primer2. IU Sekunder

Tetani UteriInkoordinasi Kontraksi Uteri

Distosia Power

Page 37: Sistem Gastroenterohepatologi

Primigravida tua, multigravida, grandemultigravida

PostmaturFaktor HerediterKelainan UterusSalah PimpinanSalah Pemakaian Obat

Etiologi

Page 38: Sistem Gastroenterohepatologi

KEADAAN HIS

INERSIA UTERI

TETANI UTERI

INKOORDINASI

KONTRAKSI UTERI

Primer:→ Tetap Lemah

Sekunder:→ Mula2 Normal, Melemah

Terus dan Kuat

Tanpa Interval

Kontraksi tidak Sinkron dari Masing2 Otot

Page 39: Sistem Gastroenterohepatologi

PENANGANAN

DISTOSIA POWER

INERSIA UTERI

TETANI UTERI

INKOORDINASI

KONTRAKSI UTERI

Oksitosin Drip 5-10 Satuan Dalam 500 cc Dextrose 5%

Bila Ada CPD → SS

Luminal atau Morfin

Tanda Obstruksi → SS

Morfin, Petidin, Valium

Persalinan Berlangsung Lama →Diselesaikan Indikasi Obstetri

Page 40: Sistem Gastroenterohepatologi

Distosia Passage

Page 41: Sistem Gastroenterohepatologi

Distosia karena Kelainan Panggul/Bagian Keras

Kelainan bentuk panggulKelainan ukuran panggul.

Page 42: Sistem Gastroenterohepatologi

Kelainan Bentuk PanggulKelainan bentuk panggul yang tidak normal

gynecoid, misalnya panggul jenis Naegele, Rachitis, Scoliosis, Kyphosis, Robert dan lain-lain.

Page 43: Sistem Gastroenterohepatologi

Kelainan Ukuran Panggul.Pintu atas panggul di anggap sempit apabila

conjugate vera kurang dari 10 cm atau kalau conjugate transfersa kurang dari  12 cm

Page 44: Sistem Gastroenterohepatologi

Kesempitan Midpelvis Ukuran terpenting dalam bidang tengah

panggul, adalah: 1.    Diameter transversa ( diameter antar

spina)     10½ cm.2.    Diameter anteroposterior dari pinggir bawah sympisis ke pertemuan antara sacral ke 4 dan 5 adalah 11½ cm3.    Diameter sagitalis posterior dari pertengahan garis antar spina ke pertemuan sacral 4 dan 5 adalah 5 cm

Page 45: Sistem Gastroenterohepatologi

Kesempitan outletUkuran  pentig dalam pintu bawah panggul

1.    Diameter transversa 11 cm2.    Diameter anteroposterior dari pinggir bawah simpisis ke ujung sacrum 11½ cm3.    Diameter sagitalis posterior dari pertengahan antar tuberum ke uung os sacrum 7½ cm

Page 46: Sistem Gastroenterohepatologi

Kelainan jalan lahir lunakDistosia ServisisServik kaku (rigid cervix)Servik gantung (hanging cervix)Servik konglumer (conglumer cervix)Edema servikKelainan selaput darah dan vaginaSelaput dara yang kaku, tebalSepta vaginaSirkulerAnteris – posterior

Page 47: Sistem Gastroenterohepatologi

Kelainan – kelainan lainnyaTumor – tumor jalan lahir lunak : kista vagina

; polip serviks, mioma uteri, dan sebagainya.Kandung kemih atau rectum ang penuhKelainan letak serviks yang dijumpai pada

multipara dengan perut gantung.Ginjal yang turun ke dalam rongga pelvis.Kelainan – kelainan bentuk uterus : uterus

bikorvus, uterus septus, uterus arkuatus dan sebagainya.

Page 48: Sistem Gastroenterohepatologi

Keadaan yang sulit dalam suatu persalinan akibat kelainan letak dan ukuran janin

Distosia Passenger

Page 49: Sistem Gastroenterohepatologi
Page 50: Sistem Gastroenterohepatologi
Page 51: Sistem Gastroenterohepatologi
Page 52: Sistem Gastroenterohepatologi

THANK YOU