sistem endokrin 01
TRANSCRIPT
Sistem Endokrin Eri Rizki P
Bianca Anisa Maulana Yusuf
Mega Anjani Nissa Azillah
Nova Pratidina Ardilla Ramdhan HidayatRatu Suci Afriliani
Reviandika Nur Ilham
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Sistem Endokrin
adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Klasifikasi Hormon Hormon perkembangan : hormon yangmemegang
peranan di dalam perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Klasifikasi Hormon Berdasarkan senyawa kimia pembentuknya : Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →
Thyroid,Katekolamin Golongan Polipeptida/Protein→Insulin,Glukagon,GH,TSH
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone : Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
Berdasarkan lokasi reseptor hormone : Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:
Kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.
Kelenjar – Kelenjar Sistem Endokrin
1. kelenjar hipofisis anterior dan superior 2. Kelenjar tiroid 3. Empat kelenjar paratiroid4. Dua kelenjar Adrenal 5. Pulau – Pulau langerhans pada pankreas
endokrin 6. Dua ovarium 7. Dua testis 8. Kelenjar pineal 9. Kelenjar timus.
Fungsi hormone Hormon membantu dan memastikan tumbesaran manusia yang
lebih sempurna dengan mengawal dan memastikan fungsi dan koordinasi setiap organ.
Hormon mengawal proses metabolisma dan membolehkan pencapaian kesihatan yang lebih baik. Malangnya setelah manusia mencecah umur 25 tahun, penghasilan hormon mulai merosot.
Hormon-hormon utama dalam sistem endoktrin : Human Growth Hormone (HGH) Melatonin Thyroid gland hormone Insulin DHEA Oestrogen Corpus luteum hormone Testis hormone
Human Growth Hormone (HGH) / Hormon Tumbesaran Manusia (HTM)
HTM dirembes oleh kelenjar pituitari sejak kita dilahirkan. Rembesan maksima HTM berlaku pada peringkat baligh dan berkurangan sebanyak 14% bagi setiap 10 tahun selepas itu.
Peranan HTM dalam tubuh : Tumbesaran manusia khususnya pada peringkt
kanak2 Tumbesaran tulang sehingga umur 25 tahun Mengekalkan kesihatan badan dan penghasilan tisu Melakukan proses rejunavasi, menebalkan tisu
kulit, tulang yang kuat dan otot yang sempurna
MelatoninMelatonin dirembes oleh kalenjar pineal dan mempunyai fungsi seperti pil tidur. Orang tua yang tidak dapat tidur dengan nyenyak biasanya disebabkan oleh kekurangan rembesan bahan melatonin.
Peranan melatonin : Memperbaiki kualiti tidur pada waktu malam Melegakan tekanan yang di sebabkan oleh perbezaan
masa, contohnya keletihan dan kebolehan mengenali arahtuju (direction)
Mengoksidasikan radikal bebas yang boleh merosakkan sel-sel badan dan kesan-kesan sampingan metabolism
Hormon Kalenjar Tiroid
Hormon kalenjar tiroid dirembes oleh kalenjar tiroid pada bahagian hadapan leher. Ia merupakan hormone yang dikenali ramai kerana kekurangan hormone ini boleh mengakibatkan kelembapan otak, kegemukkan, kulit dan rambut yang kurang bermaya dan kemungkinan juga jangkitan penyakit jantung.
Fungsi utamanya : Membantu tumbesaran normal dan fungsi otak pada
peringkat bayi. Membantu tumbesaran normal organ dan tisu kanak-
kanak. Menjamin metabolisma sel, tisu dan organ.
Insulin Insulin dirembes oleh “islets-of-langerhans”, sejenis sel yang
terdapat dalam organ pancreas. Di dalam tubuh kita, metabolisme glukosa biasanya dikawal oleh insulin. Rembesan insulin berkait rapat dengan paras glukosa di dalam darah. Kekurangan insulin dapat menyebabkan kandungan gula yang tinggi didalam darah. Ini menyebabkan ketidakseimbangan glukosa.
Fungsi insulin : Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah
kencing manis. Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa
didalam hati Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam
bentuk lemak didalam hati
DHEA
DHEA dirembes oleh kalenjar renal dan merupakan sejenis hormone steroid yang kaya didalam tubuh manusia. Ia terlibat dalam penghasilan hormone seksual iaiutu oestrogen dan hormone testis.
Fungsi DHEA : Meningkatkan daya ketahanan dan mencegah
jangkitan bacteria. Mengekalkan fungsi hati dan organ-organ lain. Menjaga kestabilan dan keseimbangan tekanan
darah dan paras hormon. (Contoh: hormone seksual)
Pencegahan kencing manis pada orang dewasa.
Oestrogen
Oestrogen merupakan hormone yang penting bagi wanita dan ia dirembes didalam ovari. Bagi kaum lelaki pula, oestrogen di rembes pada testis tetapi rembesannya
adalah sedikit.
Fungsi oestrogen : Mengawal fungsi otak Mencegah masalah menopos (putus haid yang melebihi
12 bulan, biasanya mula berlaku diantara umur 45 – 50) Menjamin pertumbuhan tisu yang sihat termasuk
kecekangan dan kelembapan
Hormon Corpus Luteum
Hormon Corpus Luteum ialah satu lagi hormone penting bagi kaum wanita. Semasa wanita mencapai umur subur, hormone ini membantu uterus menyediakan keadaan yang sesuai untuk mengandung.
Fungsinya termasuk : Membantu tumbesaran dan penebalan membrane
uterus semasa berlakunya kitaran haid. Semasa penghamilan, hormone ini membantu
tumbesaran uterus Membantu tumbuh besaran tisu payu dara Mencegah penyakit barah rahim pada peringkat
menopos.
Hormon Testis
Hormon testis ialah hormone seksual terpenting untuk lelaki. Lelaki yang berumur antara 40 – 47 mengalami kekurangan hormone ini sebanyak 1% setiap tahun. Fenomena ini agak menyerupai fenomena menopos putus haid pada wanita.
Fungsi hormone testis : Mengawal keinginan berserks (lelaki dan wanita) Merangsang tumbesaran otot, tulang, kulit dan organ seks Merangsang tumbesaran rambut, janggut dan organ
kelakian. Menambah baik fungsi otak dan penglihatan, daya
pemahaman dan penglihatan serta naluri ruang.
Hormon Hipofisis
Hipofisis terletak pada dasar otak di sela tursika pada tulang sphenoid Berhubunga dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis (infundibulum) Dibedakan atas tiga bagian utama:
Adenohipofisis (lobus anterior, pars distalis) Lobus intermedier (pars intermedia) Neurohipofisis (lobus posterior, pars nervosa)Hormon Hipofisis dibagi menjadi : Adehipofisis
dan Neurohipofisis.
1.Adenohipofisis Tipe sel penyusun : Acidophil ( eosin, orang G, erythrosin) Basophil (priodic acid Schiff/PAS, eldehyde fuscin) Chromophob (tidak terwarna oleh pewarna asam ataupun basa Tipe sel menurut hormon yang dihasilkan –Somatotrop - Thyroprop –Mammotrop - Gonadotrop 2.Neurohipofisis Tersusun atas jaringan syaraf terutama serabut syaraf yang berasal dari magnoselular neuron di PV nuclei dan SO nuclei.
Aksondan terminal magnoselular neuron menempati 40% dari neurohipofisis sisanya berupa sel neuroglial yang disebut
pituicyte. Hormon neurohipofisis berupa peptida dengan 8 macam asam
amino oktapeptida
Hormon neurohipifisis dikelompokkan menjadi :Peptida basa (antidiuretic-vasoactive) Arginine vasotocine (AVT) Arginine vasopressin (AVP) Lysine vasopressin (LVP) Phenylpressin
Peptida netral Oxytocin Mesotocin Valitocin Isotocin Glumitocin Aspartocin
Hormon Tiroid
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus, dihubungkan oleh isthmus, terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin trakea ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat metabolisme. Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).
Proses pembentukan hormon tiroid Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme
pompa iodida. Proses pembentukan tiroglobulin. Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses iodinasi asam amino tirosin. Proses organifikasi tiroid. Proses coupling (penggandengan tirosin yang
sudah teriodinasi).
Efek hormon tiroid dalam meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria; Meningkatkan kecepatan pembentukan ATP.
Efek tiroid dalam transpor aktif adalah meningkatkan aktifitas enzim NaK-ATPase yang akan menaikkan kecepatan transpor aktif dan tiroid dapat mempermudah ion kalium masuk membran sel.
Efek tiroid pada metabolisme karbohidrat adalah menaikkan aktivitas seluruh enzim,
Efek pada metabolisme lemak mempercepat proses oksidasi dari asam lemak.
Efek pada plasma dan lemak hati hormon tiroid menurunkan kolesterol, fosfolipid, dan trigliserid dan menaikkan asam lemak bebas.
Efek tiroid pada metabolisme vitamin adalah menaikkan kebutuhan tubuh akan vitamin karena vitamin bekerja sebagai koenzim dari metabolisme.
Regulasi hormon tiroid diprakarsai oleh hormon TSH (Tiroid Stimulating Hormone) yang dilepas
hipotalamus.
TSH berfungsi untuk: Meningkatkan proteolisis tiroglobulin; Meningkatkan aktivitas pompa iodium; Meningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan
kecepatan proses coupling; Meningkatkan ukuran dan meningkatkan aktivitas
sekretorik sel tiroid; Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai
perubahan sel kuboid jadi kolumner. Hormon TSH dirangsang oleh TRH (Tirotropin Releasing Hormone).
Hormon AdrenokortikalKelenjar Adrenal Terletak di bagian atas dari ginjal. Terdiri dari 2 lapisan yaitu korteks dan medulla. Medula adrenal mensekresikan hormon epinefrin dan norepinefrin yang berkaitan dengan sistem saraf simpatis, sedangkan korteks adrenal mensekresikan hormon kortikosteroid. Korteks adrenal terdiri atas 3 lapisan yaitu: Zona Glomerulosa (bagian luar), Zona Fasicullata (bagian tengah) dan Zona Retikularis (dibawah zona fasicullata). Kelenjar adrenal menghasilkan 3 jenis hormon steroid yaitu: Glukokortikoid, Mineralokortikoid/Aldosteron dan Gonadokortikoid/hormon seks.
Hormon Insulin Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar
pankreas. Dalam kalenjar pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel beta.
Oleh sel beta-lah hormon insulin diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi.
Sel alfa yang memiliki fungsi memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari hormon insulin, yakni meningkatkan kadar glukosa darah.
Peran Insulin dalam tubuh Peran insulin di dalam tubuh sangat penting, antara
lain adalah mengatur kadar gula darah agar tetap dalam rentang nilai normal.
Selain itu, dengan bantuan insulin, kadar glukosa yang lebih dari kebutuhan akan disimpan di dalam hati (liver) dalam bentuk glikogen.
Ada dua macam kelainan yang disebabkan oleh gangguan insulin.
Pertama, kelainan pada pankreas sehingga insulin tidak dapat diproduksi. Keadaan ini disebut penyakit diabetes tipe 1.
Kedua, pankreas tetap dapat menghasilkan insulin, tetapi jumlahnya tidak memadai, atau jumlah produksi insulin masih normal, tetapi sel tubuh tidak dapat menggunakannya (resisten). Keadaan terakhir ini disebut diabetes tipe 2.
Glukagon Glukagon adalah antagonis dari insulin:
Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam darah. Dia diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon selain di pankreas juga terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di sistem pencernaan.
Hormon Paratiroid Hormon paratiroid (HPT) berasal dari kelenjar paratiroid
yang tadi empat kelenjar kecil, terletak bilateral pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid.
Fungsi utama: ikut mempertahankan kadar Ca++ dalam cairan ekstrasel agar tetap stabil. Berbagai mekanisme yang dipengaruhi a.l: absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, penyimpanan dalam tulang dan mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, keringat dan air susu, efek utama HPT mobilisasi Ca++ dr tulang, aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca++ dalam darah atau dalam sel kelenjar. Bila kadar Ca++ rendah, sekresi HPT meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama, terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Pada keadaan hiperkalsemia terjadi hal yang sebaliknya.
Kalsitonin Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yang berefek hipokalsemik
dan hipofosfatemik. Pertama kali diisolasi dari kelenjar tiroid. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yang membentuk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca++ plasma; bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya. Pengukuran kadar kalsitonin dengan cara imunoassay didapatkan, kadar basal kalsitonin < 100 pg/ml. Pemberian infus Ca++ dapat meningkatkan kadar basal ini sampal 2-3 kali lipat. Kadar rata-rata kalsitonin pada wanita lebih rendah daripada pria.
Mekanisme kerja Kalsitonin Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terjadi akibat efek
penghambatan langsung kalsitonin terhadap resorpsi tulang oleh sel-sel osteoklas dan osteosit. Hormon ini kecuali menghambat resorpsi tulang juga dapat merangsang pembentukkan tulang oleh osteoblast.
Meskipun kalsitonin dapat mengurangi efek osteolisis HPT, tetapi bukan merupakan antihormon paratiroid; oleh karenanya tidak menghambat aktivasi adenil siklase sel tulang maupun ambilan Ca++ ke tulang yang diinduksi oleh HPT.
Kerja kalsitonin tidak dihambat oleh inhibitor sintesis RNA maupun protein. Nampaknya sebagian efek kalsitonin diperantarai oleh adanya peningkatan kadar AMP-sikIik di osteoblas.
Akibat kadar hormon yang abnormal
a. Hormon Lobus Anterior Abnormalitas sekresi GH
› Kerdil ( dwarfism). › Gigantisme. › Akromegali.
b. Hormone Lobus posterior : ADH dan oksitosin
Sekresi Abnormal ADH › Hiposekresi› Hipersekresi
c. Kelenjar Tiroid Abnormalitas Sekresi , terjadi akibat
defisiensi iodium, atau malfungsi hipotalamus, hipofisis, atau kelenjar tiroid.› Hipotiroidisme› Hipertiroidisme› Golter(gondok)
d. Kelenjar Tiroid Abnormalitas Sekresi , terjadi akibat
defisiensi iodium, atau malfungsi hipotalamus, hipofisis, atau kelenjar tiroid.
D. Kelenjar paratiroidismeAbnormal Sekresi Hipersekresi
(hiperparatiroidisme),mengakibatkan peningkatan aktivitas osteoklas, resorbsi tulang dan dekalsifikasi , serta pelemahan tulang.
Hiposekresi (hipoparatiroidisme) mengakibatkan penurunan kadar kalsium
F. Kelenjar Adrenal Abnormalitas sekresi Adrenokortikal
› Hiposekresi terjadi karena dekstruksi jaringan kortikal akibat penyakit atau artrofil, dikenal sebagai penyakit Addison.
• Hipersekresi dapat terjadi akibat tumor adrenal atau akibat peningkatan produksi ACTH. Efek hipersekresi ini bergantung pada jenis sel dalam korteks adrenal yang mensekreksi hormon dalam jumlah besar. Seperti Aldosteronisme primer,Cushing’s disease, Sindrom adrenogenital (virilisme adrenal ) dll.
G. Pankreas Endokrin Abnormalitas Sekresi 1. Diabetes melitus tipe I dan II 2. Hiperinsulinisme