sistem distribusi listrik

17
Gardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang menyuplai kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan dengan Tegangan Rendah. Gardu Distribusi merupakan kumpulan/gabungan dari perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah. Jenis perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah pada Gardu Distribusi berbeda sesuai dengan jenis konstruksi gardunya. Diagram satu garis gardu distribusi Jenis konstruksi gardu distribusi: Gardu Distribusi Pasangan Luar Gardu Distribusi pasangan luar merupakan gardu yang memiliki trafo dan PHB terpasang pada tiang jaringan dengan kapasitas transformator terbatas. Konstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri atas Fused Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link type expulsion dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir. Elekroda pembumian dipasang pada masing-masing lightning arrester dan pembumian titik netral transformator sisi Tegangan Rendah. Kedua elekroda pembumian tersebut dihubungkan dengan penghantar yang berfungsi sebagai ikatan penyama potensial yang digelar di bawah tanah. Diagram satu garis Gardu Distribusi Portal

Upload: anggiet-cogot

Post on 21-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Gardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang menyuplai kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan dengan Tegangan Rendah. Gardu Distribusi merupakan kumpulan/gabungan dari perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Distribusi Listrik

Gardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang menyuplai kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan dengan Tegangan Rendah. Gardu Distribusi merupakan kumpulan/gabungan dari perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah. Jenis perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah pada Gardu Distribusi berbeda sesuai dengan jenis konstruksi gardunya. 

Diagram satu garis gardu distribusi

Jenis konstruksi gardu distribusi:Gardu Distribusi Pasangan Luar

Gardu Distribusi pasangan luar merupakan gardu yang memiliki trafo dan PHB terpasang pada tiang jaringan dengan kapasitas transformator terbatas. Konstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri atas Fused Cut Out (FCO) sebagai pengaman hubung singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link type expulsion dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir. Elekroda pembumian dipasang pada masing-masing lightning arrester dan pembumian titik netral transformator sisi Tegangan Rendah. Kedua elekroda pembumian tersebut dihubungkan dengan penghantar yang berfungsi sebagai ikatan penyama potensial yang digelar di bawah tanah.

Diagram satu garis Gardu Distribusi Portal

Pada Gardu Distribusi tipe cantol, transformator yang terpasang adalah jenis Completely Self Protected Transformer (CSP). Perlengkapan perlindungan transformator tambahan adalah lightning arrester. Pada transformator tipe CSP fasa 1, penghantar pembumian arrester dihubung langsung dengan badan transformator. Konstruksi pembumian sama dengan gardu portal. Perlengkapan hubung bagi Tegangan Rendah maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua bagian konduktif terbuka dihubungkan dengan pembumian sisi

Page 2: Sistem Distribusi Listrik

Tegangan Rendah. Nilai pengenal LA 5 kA untuk posisi di tengan jaringan dan 10 kA untuk posisi pada akhir jaringan. Nilai tahanan pembumian tidak melebihi 1 Ohm.

Diagram satu garis Gardu Distribusi Beton

Gardu Distribusi Pasangan DalamGardu Distribusi pasangan dalam merupakan gardu yang memiliki trafo dan PHB

terpasang di dalam sebuah gedung beton dengan kapasitas transformator yang besar. Gardu Distribusi pasangan dalam adalah gardu konstruksi beton dengan kapasitas transformator besar, dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi instalasi yang berbeda dengan gardu pasangan luar. Gardu beton dipasok dari baik jaringan saluran udara ataupun saluran kabel tanah.Gardu Induk Pasang Setengah Pasang Luar Gardu induk pasang setengah pasang luar adalah gardu induk yang sebagian dari peralatan tegaangan tingginya terpasang didalam gedung.Gardu ini juga dapat dikatakan sebagai jenis setengah pasang dalam.Biasanya jenis gardu ini bermacam-macam bentuknya dengan berbagai pertimbangan yang sangat ekonomis serta pencegahan kontaminasi garamGardu Induk Jenis Pasang Bawah Gardu induk jenis pasang bawah tanah dimana hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah.Biasanya alat pendinginnya terletak diatas tanah terletak dipusat kota seperti dijalan-jalan kota yang ramai dimana kebanyakan gardu induk ini dibangun dibawah jalan rayaGardu Induk Jenis MobilGardu induk jenis mobil yaitu dimana gardu jenis ini dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer).Gardu ini biasa digunakan jika ada gangguan disuatu gardu lain maka digunakan gardu jenis ini guna pencegahan beban lebih berkala dan juga biasa digunakan pada pemakaian sementara dilokasi pembangunan tenaga listrik.Maka dapat dikatakan bahwa gardu ini tidak dijadikan sebagai gardu utama melainkan sebagai gardu induk cadangan (sebagai penghubung yang dapat berpindah-pindah)

Page 3: Sistem Distribusi Listrik

Jenis Gardu Induk Berdasarkan Isolasi Busbar: Gardu Induk Konvensional adalah Gardu Induk yang peralatan   instalasiny berisolasikan udara bebas karena sebagian   besar peralatannya terpasang di luar gedung (switch yard) dan sebagian kecil di dalam gedung (HV cell, dll) dan memerlukan areal  tanah yang relatif   luas.Gardu Induk GIS (Gas Insulated Switchgear) adalah suatu gardu induk yang semua peralatan switchgearnya berisolasikan gas SF-6 , karena           sebagian besar peralatannya terpasang di dalam           gedung dan dikemas dalam tabungGardu Induk Berdasarkan Sistem BusbarBusbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Berdasarkan busbar gardu induk dibagi menjadi:

- Gardu Induk dengan sistem ring busbar- Gardu Induk dengan busbar tunggal / single busbar- Gardu Induk dengan busbar ganda / double busbar- Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar

      Struktur Sistem Saluran DistribusiSistem RadialTipe ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari semua jenis sistem jaringan distribusi lainnya. Penyalurannya secara radial dari penyulang gardu induk hingga konsumen (baik SUTM maupun SUTR). Namun kemungkinan terjadinya padam sangat besar, yang biasanya disebabkan oleh gangguan trafo distribusi atau salurannya. Nilai drop tegangan sangat besar, terutama pada saluran yang jauh dari penyulangnya. Maka untuk jenis ini dipakai di daerah pedesaan atau daerah beban yang tidak membutuhkan kontinuitas tenaga yang tinggi.

- Radial MurniSistem ini merupakan dasar di mana setiap saluran dari titik sumber dan berakhir di setiap titik beban. Antara titik sumber dan titik beban hanya ada satu jalur penghubung. Terlihat pada gambar di bawah ini,

- Radial PohonSistem ini hamper sama dengan radial murni, namun pada radial pohon hanya ada satu saluran utama (main feeder) keluar dari penyulang gardu induk. Kemudian bercabang-cabang (lateral feeder), dan bercabang-cabang lagi (sub-lateral feeder) hingga ke beban atau konsumen.Maka dari feeder harus mempunyai kapasitas beban total dari lateral feeder dan sub-lateral feeder. Terlihat pada gambar di bawah ini. 

- Radial Dengan Tie dan Switch Pemisah (Radial Interkoneksi)Tipe ini merupakan modifikasi yang lebih menguntungkan, terutama dalam hal kontinuitas tenaga listrik yang disalurkan ke konsumen. Antara sistem penyulang radial yang satu dengan yang lainnya dipasang tie atau switch pemisah (Load Break Switch), yang fungsinya sebagai penghubung ketika suatu misal penyulang radial A gangguan bias dimanuver atau disupply dari penyulang radial B atau C

Page 4: Sistem Distribusi Listrik

- Radial Pusat BebanPada dasarnya tipe ini merupakan radial murni, namun titik sumbernya tidak terletak di titik pusat beban. Dan antara titik sumber (pembangkit) dengan suatu titik dimana dianggap sebagai pusat beban dihubungkan dengan feeder utama yang dinamakanexpress feeder.

- Radial Daerah FasaBeban pada sistem ini hanya disupply oleh salah satu fasa saja, yaitu R, S atau T seperti terlihat pada gambar di halaman berikut. Dan dihapakan pada sistem ini tidak terjadi perkembangan pada beban-beban yang tersambung. Karena perkembangan beban pada tiap fasa tidak akan sama sehingga mengakibatkan tidak simetrisnya fasa pada sumber. Sehingga sistem ini cocok untuk beban rumah tangga yang tidak mengalami perkembangan kapasitas bebannya.

Sistem Ring (Loop)Bentuk jaringan dari sistem ring (loop) merupakan rangkaian tertutup dan seperti

cicin (ring). Dengan menggunakan sistem ini, beban bias disupply dari dua penyulang jika salah satu saluran mengalami ganguan. Sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik lebih baik dari sistem radial dan panjang jaringan yang ditanggung oleh dua penyulang tersebut bias lebih pendek, sehingga voltage dropnya semakin kecil. Gambar di halaman berikut menunjukkan sistem open loop.Sistem ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

- Sistem Open LoopPada tipe ini, dilengkapi dengan saklar yang normaly open (NO) diantara saluran penyulang yang satu dengan saluran penyulang lainnya.

- Sistem Close Loop.Pada tipe ini, dilengkapi dengan saklar Normaly Close (NC).

Sistem MeshSistem ini menyediakan banyak pilihan saluran dan sumber. Jadi, tidak hanya

salurannya yang lebih dari satu, tetapi sumbernya juga lebih dari satu. Tipe ini lebih baik daripada radial ataupun loop. Spesifikasi tipe ini adalah:

- Kontinuitas penyaluran daya paling terjamin.- Kualitas tegangan baik, dan rugi daya pada saluran amat kecil.- Dibanding dengan bentuk dan tipe lain, paling fleksibel dalam melayani

perkembangan dan pertumbuhan beban.- Memerlukan biaya investasi yang mahal.

Jenis Konduktor Isolator Tegangan MenengahBahan konduktor yang paling populer digunakan adalah tembaga (copper) dan

alumunium. Tembaga mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kawat penghantar alumunium karena konduktifitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi kelemahannya ialah, untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih berat daripada alumunium, dan juga lebih mahal. Oleh karena itu kawat penghantar alumunium telah menggantikan kedudukan

Page 5: Sistem Distribusi Listrik

tembaga. Untuk memperbesar kuat tarik dari kawat alumunium digunakan campuran alumunium (alumunium alloy). Oleh karena itu ada beberapa macam jenis konduktor, yaitu :

- AAC (All Alumunium conductor)Kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.

- AAAC (All Alumunium Alloy Conductor)Kawat penghantar yang terbuat dari campuran alumunium

- ACSR (All Conductor Steel Reinforced)Kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.

- ACAR (All Conductor Alloy Reinforced)Kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.

   Transformator  Transformer atau transformator adalah alat untuk memindahkan daya listrik bolak-balik (Alternating Current) dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.Jenis-jenis transformator

             Ada berbagai macam jenis transformator berdasarkan letak kumparan terhadap inti, perbandingan transformasi, konstruksi transformator, jenis fasategangan dan kegunaan.

a. Jenis transformator berdasarkan letak kumparan terhadap inti, terdapat 2 jenis, yaitu :- Jenis Inti, dimana kedudukan kumparan mengelilingi inti.- Jenis Shield, dimana kumparan dikelilingi inti.

b. Jenis transformator berdasarkan perbandingan transformasi. Yang dimaksud dengan perbandingan transformasi adalah perbandingan antara kumparan primer dan kumparan sekunder.Sehingga berdasarkan perbandingan, transformasi ini dikenal dua jenis transformator, yaitu :- Penaik tegangan, bila lilitan primer lebih kecil dari lilitan sekunder , dimana

dalam kaitannya dengan sistem distribusi sering disebut Trafo Daya / Step Up (Power Transformer). Trafo daya merupakan komponen utama pada sebuah pembangkit listrik. Fungsinya adalah mentransformasikan harga arus dan tegangan pada harga daya dengan frekuensi tetap (sama), yakni menerima tegangan rendah pada sisi primer(melalui pembangkit listrik), lalu merubahnya menjadi tegangan menengah dan menyalurkan ke beban / konsumen misalnya gedung Mal Artha Gading lewatsaluran distribusi primer.

- Penurun tagangan, bila lilitan primer lebih besar dari lilitan sekunder, dimana dalam kaitannya dengan sistem distribusi sering disebut sebagai Trafo Distribusi / Step Down (Distribution Transformer). Trafo distribusi memiliki kapasitas yang lebih kecil dari trafo daya, dan perannya adalah mentransformasikan tegangan menengah ke tegangan rendah untuk selanjutnya disalurkan ke beban / konsumen.

Page 6: Sistem Distribusi Listrik

Konstruksi Transformator.Pada dasarnya ada tiga jenis transformator berdasarkan inti yang dipergunakan yaitu

bentuk L, F dan E.

Cara Pendinginan.Berbagai macam cara pendinginan transformator yang dikenal secara umum dapat

dilihat dari table berikut ini :  Sistem pendinginan yang sering digunakan adalah :

- ONAN (Oil Natural Air Natural)Pada jenis ini sirkulasi minyak secara alamiah dan sirkulasi udara pendingin juga secara alamiah. Dalam hal ini terjadi sirkulasi minyakpada radiator karena adanya perbedaan berat jenis antara minyak dingin dan minyak panas.

- ONAF (Oil Natural Air Forced)Pada jenis ini sirkulasi minyak secara alami, tetapi sirkulasi udara menggunakan paksaan / tekanan, yaitu dengan menggunakan hembusan kipas angin yang digerakkan motor listrik. Operasi dari transformer ini umumnya dimulai dengan ONAN atau ONAF dengan hanya sebagian kipas angin yang dijalankan dan bila temperature transformer naik pada suhu tertentu (kenaikan temperature ini dikontrol oleh termostate), maka kipas angin akan dijalankan secara bertahap.

- OFAF (Oil Forced Air Forced)Pada jenis ini sirkulasi minyak pada radiator menggunakan kekuatan pompa, sedangkan sirkulasi udara menggunakan kekuatan lain, yaitu kipas.

Jumlah Fasa TeganganJumlah fasa tegangan yang biasa digunakan dalam sistem tenaga listrik adalah satu

fasa dan tiga fasa. Berdasarkan ini dikenal dua jenis transformator , yaitu transformator satu fasa dan transformator tiga fasa.

Kegunaan.Ada beberapa jenis transformator berdasarkan kegunaan dalam ilmu kelistrikan,yaitu :- Trafo tegangan, untuk sistem transmisi dan distribusi- Auto transformer, belitan primer dan sekunder menjadi satu.- Trafo pengaman, untuk menurunkan tegangan sehingga tidak membahayakan

pekerja.- Trafo pengukuran. Untuk keperluan instrumentasi yang menggukan komponen

elektronika dengan degangan yang sangat rendah.

Page 7: Sistem Distribusi Listrik

Proteksi Trafo Daya.Pemasangan peralatan untuk melindungi trafo daya adalah penting mengingat

peranan-peranan trafo dalam sistem distribusi tenaga listrik. Ada beberapa peralatan yang biasa digunakan untuk melindungi trafo daya, yaitu :

- Pengaman beban lebih.Pembebanan yang berlebihan akan berakibat naiknya temperature transformer. Ada batas kenaikan temperature yang masih bisa ditoleransi suatu transformer daya. Apabila temperature transformer melebihi batas suhu maksimum yang diperbolehkan, maka akan berakibat rusaknya isolasi, konstruksi inti dan kumparan transformer. Contoh pengaman beban lebih adalah cairan indikator suhu dan relay suhu.

- Pengaman arus hubung singkat.Pengaman arus hubung singkat ini harus dapat bekerja dengan cepat untuk meminimalkan kerusakan yang timbul seperti kerusakan mekanis. Kerusakan akibat kenaikan temperature yang ekstrim akan mengikuti peristiwa masuknya arus hubung singkat ke dalam rangkaian trafo. Contoh pengaman arus hubung singkat adalah relay diferensial dan relai arus lebih.

- Pengaman Tegangan Lebih.Pengaman terhadap tegangan lebih ini sangat diperlukan karma akan muncul tegangan sisa akibat switching dan sambaran petir. Maka dipasang arrester untuk pengaman tegangan lebih.

Page 8: Sistem Distribusi Listrik

Peralatan Proteksi dan SwitchPanel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil

kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).

Pada pelaksanaannya banyak pelaku dilapangan menggunakan istilah yang berbeda-beda, kadang ada yang menyebut Distribution Board, Switchgear, MCC, Panel dan sebagainya.Bagian-bagian switch

Cubicle 20 kV adalah komponen peralatan-peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran tegangan, arus, maupun daya, peralatan proteksi, dan kontrol,Disebut cubcle karena peralatan-peralatan tersebut dikemas plat blok berbentuk almari denga pintu di badian depan yang bisa di buka dan di tutup menurut standar Operasi yang diminta,Cubicle 20 kV atau Swichgear 20 kV ini berisi peralatan-peralatan :

- Bus bar- Circuit  Breaker- Load Break Switch (. LBS )- Disconnecting Switch ( DS ) atau Switch ( S )- Earthing Switch ( ES )- Current Transformer  (Trafo Arus ), ( CT )-  Potential Transformer ( Trafo Tegangan ), ( PT' )- Peralatan Ukur ( Volt meter, ampere meter, dsb )- Rele proteksi- Interlocking (  kontrol )

Dikatakan cubicle 20 KV atau Switchgear 20 kV, karena peralatan-peralatan tersebut bekerja pada tegangan nominal fasa-fasa 20 kV, vang termasuk kategori tegangan menengah ( > I KV hingga 35 kV )         Setelah melalui gardu induk PLN ,tegangan 20 KV tersebut memasuki Switch Gear Panel.dimana didalam 20 KV Switch Gear Panel terdiri dari 3 macam bagian yaitu:

1. Incoming Switch Gear.Didalam Incoming Switch Gear terdapat bagian –bagian tertentu yaitu:- GCB (Gas Circuit Breker).

Adalah breker utama yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus power supply yang masuk dari PLN .GCB menggunakan media isolasi SF6,dimana sf6 adalah sebagai “media isolasi yang berfungsi untuk meredam bunga api”yang terjadi pada saatSwitching dan SF6 ini merupakan gas yang tidak berbau dan tidak mudah terbakar.

- ACB (Air Citcuit Breker)Fungsi ACB  ini merupakan saklar utama yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung power supply yang masuk dari PLN .Akan tetapi pada ACB ini menggunakan media isolasi dengan udara yang berfungsi meredam bunga api.

Page 9: Sistem Distribusi Listrik

- Incoming Available LightAdalah lampu indikasi yang akan menyala jika ada power dari PLN (bertegangan).

- DC Control Source Light.Adalah sebuah lampu indikator yang berfungsi sebagai indikator power supply DC untuk control MDP.

- CB On Light.Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi On.

- CB Off Light.Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Off.

- CB Trip Light.Adalah lampu indikator yang menunjukan breker dalam posisi Trip atau terdapat gangguan.

- CB Spring Changed Light.Adalah lampu indikator untuk mengetahui Pompa Circuit Breker telah bekerja.

- Emergency Stop Button.Adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam keadaan Emergency / Darurat.

- Alarm Reset Button.Adalah sakelar tekan untuk mereset alarm.

2. Matering PanelDidalam metering panel terdapat bagian-bagian yaitu:- Ampere Meter(R-Y-B).

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus yang mengalir melalui fasa (R-Y-B)

- Power Factor Meter.Adalah alat yang digunakan untuk mengukur factor daya (cos ) dari PLN..

- KWh Meter.Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang digunakan oleh PT.ETERIDO NUSA GRAHA (ENG).

- Frequensi Meter.Adalah alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi tegangan dari PLN.

- Watt Meter.Adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya yang disupply dari PLN.

- Alarm Stop Button.Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mematikan alarm saat terjadi gangguan.

- Reset Button.Adalah tombol tekan yang digunakan untuk mengembalikan posisi kontak-kontak sakelar otomatis dalam kondisi normal.

- Buzzer.

Page 10: Sistem Distribusi Listrik

Adalah pengubah gelombang – gelombang listrik menjadi getaran suara yang digunakan sebagai alarm (peringatan).

- Earth Fault RelayAdalah sakelar otomatis yang akan trip jika adanya arus bocor ketanah.

- Over Current RelayAdalah sakelar circuit breker yang akan trip jika kelebihan arus.

- Current Test Terminal (CTT).Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya arus listrik diMatering Panel.

- Volt Test Terminal (VTT).Adalah terminal yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya tegangan listrik di Matering Panel.

3. Load Breker Switch Panel.Didalam panel terdapat LBS (Load Breker Switch) yang digunakan sebagai pengaman LBS yang terpasang ini mempunyai kemampuan menahan arus sampai sebesar 400A dan LBS ini mempunyai 3 lampu tanda yaitu:- LBS On Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi On.- LBS Off Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Off.- LBS Trip Light.

Adalah lampu indikator yang menunjukan bahwa LBS dalam posisi Trip.Setelah melewati 20 KV Switch Gear Panel power supply yang bertegangan 20 KV tersebut dihubungkan dengan sisi primer atau sisi tegangan tinggi Transformator.Transformator tersebut menurunkan tegangan (Step Down Transformer) dan mempunyai kapasitas sebesar 4000 KVA,3 Fasa , 50 Hertz.

Macam – macam panel listrik1. Panel tenaga .

Panel ini digunakan untuk membagi tenaga atau daya listrik.2. panel control ( pengendali ).

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Setiap beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan panel kontrol listrik. Guna mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat dikendalikan dari dekat maupun jauh diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus sebagi pengatur. Agar motor dan alat kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya. Dalam praktek penggunaan alat kontrol disesuaikan kebutuhannya contohnya:- Pengontrolan permulaan jalan (start)- Pengontrolan berhenti (Stop)- Pengontrolan membalik arah putaran (Forward Reverse)- Pengontrolan pengaturan kecepatan (speed regulation)

Page 11: Sistem Distribusi Listrik

Fungsi dan karakteristik Komponen pada panel kontrol listrikSaklar magnet / Magnetic  Contactor

Kontaktor magnet adalah suatu alat penghubung rangkaian listrik(saklar) yang  bekerja atas dasar magnet lstrik.  Kontaktor itu ada dua jenis yaitu kontaktor magnet arus searah dan kontaktor dengan arus bolak-balik. Kontaktor arus searah kumparannya tidak menggunakan kumparan hubung singkat, sedang kontaktor arus bolak-balik  inti magnet dipasang kumparan hubung singkat.Kontaktor dibedakan menjadi 2 (dua) bagian:

- Kontaktor utama- Kontaktor bantu

Pengaman motor ( Over Load )Over Load/saklar termis selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai

pengaman. Apabila terjadi kelebihan beban, hubung singkat atau gangguan lainnya yang mengakibatkan naik arus secara otomatis, saklar termis akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban sehingga keamanan beban terjagaAdapun saklar termis bekerja atas dasar panas. Saklar termis ini dibuat dari dua logam yang disatukan yang dikenal dengan bimetal yang masing-masing mempunyai koefisien muai yang berbeda (yang satu mudah memuai dan yang lainya tidak mudah memuai). Dengan demikian apabila kena panas akibat arus listrik melewati ketentuan, plat bimetal akan membengkok menjauhi plat yang tidak mudah memuai akhirnya plat tidak sambung, dan apabila arus yang mengalir normal atau panas normal maka plat tersebut akan ke posisi semula yang akhirnya arus listrik akan mengalir lagi.

MCB/miniatur circuit breakerMCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus

yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuanya. Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang  untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan. Pemutus tenaga mempunyai posisi saat menghubungkan maka antara terminal masukan dan terminal keluaran MCB akan kontak. Pada posisi saat ini MCB pada kedudukan 1 (ON), dan saat ada gangguan MCB dengan sendirinya akan melepas rangkaian secara otomatis kedudukan saklarnya 0 (OFF), saat ini posisi terminal masukan dan keluaran MCB tidak sambung.

Time Delay relay (TDR)Relai penunda waktu digunakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat

diatus/sistel menurut kebutuhan. Setelah distel ia tidak boleh dirubah sampai pada saat yang ditentukan, posisinya akan berubah sendiri.Relai ini dapat digunakan untuk instalasi otomatis seperti:

1. Mengubah hubungan bintang segitiga secara otomatis pada motor2. Mengubah arah putaran motor secara otomatis3. Mengubah kecepatan putaran motor secara otomatis dan sebagainya.

Page 12: Sistem Distribusi Listrik

Cara KerjaApabila arus listrik mengalir pada terminal 2 dan 7(kumparan) dan waktu sudah diatus maka posisi semula titik 3–1 dan 6–8 terbuka sedangkan titik 4–1 dan titik 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi: titik 3–1 dan  6-8 menutup dan titik 4–1 dan 5–8 membuka. Posisi tersebut akan tidak berubah, kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali ke semula. Coba perhatikan gambar konstruksi dari soket/kedudukan TDR dan TDR dibawah ini:

TombolSaklar tekan/tombol (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open

(NO) dan tombol tekan normallly close (NC). Konstruksinya tombol tekan  ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal