kuliah 3 dasar sistem tenaga listrik ( sistem transmisi dan distribusi )
TRANSCRIPT
SISTEM TRANSMISI
• Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi.
• Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut tenaga yang akan dikirim dari pusat pembangkit ke pusat beban harus ditransmisikan dengan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi.
SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik ke
konsumen yang berupa pabrik, industri, perumahan dan sebagainya. Transmisi
tenaga dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi pada saluran transmisi di
rubah pada gardu induk menjadi tegangan menengah atau tegangan
distribusi primer, yang selanjutnya diturunkan lagi menjadi tegangan untuk
konsumen
• Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN kebanyakan mempunyai tegangan 70 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV dalam praktek saat ini disebut sebagai tegangan ekstra tinggi.
• Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa tegangan distribusi primer PLN yang berkembang adalah 20 KV
Kapasitas terpasang: 19.615 MWDaya Mampu Netto : 18.402 MW Generation Mix 2004:Jumlah pembangkit: 216unit. - Coal = 47.7% - Gas = 17.4%Panjang transmisi: 18.532 kms. - Oil = 21.6% - Hydro = 5.3%Jumlah trafo: 45.526 MVA - Geothermal = 6.9
Data 2004 : Produksi : 92.6 TWhData 2005 : Beban Puncak tertinggi : 14.821 MW (29 April 2005)
PT Indonesia Power : 8.952 MW - 122 unitPT PJB : 6.471 MW - 70 unitPLN PMT : 858 MW - 6 unitIPPs : 3.334 MW - 18 unitInstalled Capacity : 19.615 MW - 216 unit
MUARA KARANGSOPP (OIL) : 300 MWSOPP (G) : 400 MWCCPP : 508 MW
MUARA TAWARCCPP (OIL) : 920 MW
CIRATAHEPP : 1008 MW
SURALAYASCPP 1-4 : 1600 MWSCPP 5-7 : 1800 MW
P R I O KSOPP (OIL) : 100 MWGTPP (OIL) : 52 MWCCPP : 1180 MW
SALAK IPPGeo.PP : 183 MW
KRACAK/UBRUGHEPP : 37 MW
JATILUHUR (PJT)HEPP : 180 MW
SUNYARAGIGTPP : 80 MW
JELOK/TIMO/KD.OMBOHEPP : 55 MW
PLENGAN/LAMAJANHEPP : 47 MW
KAMOJANGGeo.PP : 140 MW
W.LINTANG/SEMPORHEPP : 19 MW
MRICA/GARUNG/KETENGERHEPP : 215 MW
WONOGIRI/MICRO HYDROHEPP : 16 MW
BRANTASHEPP : 275 MW
G R E S I KSOPP (OIL) : 200 MWSOPP (G) : 400 MWGTPP : 40 MWCCPP : 1578 MW
TAMBAK LOROKSOPP (OIL) : 300 MWCCPP : 1034 MW P E R A K
SOPP (OIL) : 100 MW
G R A T IGTPP : 302 MWCCPP : 462 MW
PAITON PLNSCPP : 800 MW
PESANGGARANDiesel PP : 66 MWGTPP : 125 MW
SAGULINGHEPP : 700 MW
GILIMANUKGTPP : 134 MW
CILACAPGTPP (OIL) : 55 MW
PAITON IPPSCPP : 2450 MW
SALAK PLNGeo.PP : 180 MW
DARAJAT PLNGeo.PP : 55 MW
WAYANG WINDUGeo.PP : 110 MW
DIENGGeo.PP : 50 MW
PEMARONGTPP : 98 MW
CIKARANG LISTRINDOCCPP : 150 MW
GILITIMURGTPP : 40 MW
DARAJAT IPPGeo.PP : 95 MW
MUARA TAWARGTPP (OIL) : 858 MW
Sistem Tenaga Listrik JAMALI
CLGON
SLAYA
KMBNG BKASI
GNDUL
CWANGCBATU
CIBNG CRATA
SGLNG BDSLN
CRBON
KLTEN
UNGAR PWRDI
SBBRT
GRSIK
SBLTN
PITON
KDIRI
MADURA
BLRJA
DEPOK
MRTWR
CSKAN
TJATI
BABAT
GRATI
TSMYA
SISTEM PEMBANGKITAN
Tenaga listrik dibangkitkan dan dibangun di pusat-pusat listrik. Menurut asal dan sumber dari mana tenaga listrik ini dibuat, maka dapat dikenal :
Energi alam yang berasal dari fossil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam akan menghasilkan pembangkit thermal berupa Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Energi Alam yang berupa bahan galian seperti uranium dan thorium akan menghasilkan pembangkit thermal seperti Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
SISTEM PEMBANGKITAN
– Energi alam yang berasal dari air terjun maupun aliran sungai akan menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
– Energi alam berupa tenaga angin, tenaga pasang naik dan pasang surut air laut masih belum termanfaatkan dengan baik
– Energi alam yang berasal dari tenaga matahari masih dikembangkan terus, sehingga belum dipasarkan secara komersial.
Pemanfaatan Sinar matahari dengan Sistem Photovoltaic
Apakah sel surya ?
• Sel Surya terbuat dari bahan Silikon Polikristalin dengan tebal +/- 0,5 mm berupa keping.
• Setiap keping silikon merupakan hubungan p – n dengan kontak logam dibelakang dan didepan ( bagian yang menghadap sinar matahari ).
• Logam bagian depan dibuat sepotong sepotong shg tidak menghalangi sinar matahari untuk mencapai keping silikon.
• Didalam keping ,sinar matahari memberikan energinya dan dipakai untuk memisahkan pembawa muatan listrik positip (hole) dari pembawa muatan negatip (elektron)
• Hole (+) yang terjadi dikumpulkan pada sisi type p, elektronnya pada sisi type n
• Pemisahan ini terjadi karena ada medan listrik pada daerah antar muka type p dan n terjadilah BATERAI.
SOLAR HOME SYSTEM (SHS)
SISTEM PEMBANGKITAN
Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada umumnya dapat dikategorikan hanya dua macam pembangkit yakni :
Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN
Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti : PLTA, PLT Minihydro, PLT Micorhro, PLT Picohydro
PLTA
– Jenis aliran sungai langsung (run of river), PLTA jenis ini menggunakan aliran sungai langsung secara alamiah. Besar daya listrik yang dibangkitkan tergantung pada deras air sungai yang cukup untuk dapat mengoperasikan turbin dengan generatornya. Bila aliran air sungai dapat cukup lama dipergunakan untuk pembangkit maka PLTA jenis ini dapat dipergunakan untuk memikul beban dasar dari system tenaga listrik.
– Jenis dengan kolam pengatur untuk mengatur aliran sungai, bangunan kolam pengatur dapat melintang sungai dan membangkitkan tenaga listrik sesuai dengan perubahan beban.
PLTA dapat dikategorikan berdasarkan aliran air menjadi 3 macam :
PLTA
• Jenis waduk, mempunyai bendungan yang besar yang dibangun melintang sungai, sehingga terjadi danau buatan. Tenaga listrik yang dihasilkan dapat di manfaatkan sepanjang tahun.
• Jenis dipompa, memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan pada saat tenaga pemakaian listrik berkurang pada tengah malam untuk memompa air dari bagian yang mempunyai elevasi rendah ke bagian penyimpanan yang mempunyai elevasi yang lebih tinggi, air ini dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik selama jam beban puncak untuk memenuhi permintaan tenaga listrik dari system.
PEMBANGKIT LISTRIK PICOHYDRO
TURBIN AIR PICOHYDRO
Electricity For A Better Life
21
DAUR ULANG BAHAN BKAR DARI PLTN
Electricity For A Better Life
22
BAHAN BAKAR DARI PLTN - URANIUM
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembanngkit tenaga listrik yang jauh dari pusat-pusat beban, dan juga untuk saluran interkoneksi antara system tenaga listrik yang satu dengan system tenaga listrik yang lain, yang pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi :
• Berdasarkan arus terdiri dari saluran transmisi arus bolak-balik dan saluran transmisi arus searah.
• Berdasarkan tegangan terdiri dari saluran tegangan rendah, saluran tegangan menengah, saluran tegangan tinggi, dan saluran ekstra tinggi, yang masing-masing mengikuti standar tertentu.
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
• Berdasarkan penempatan terdiri dari saluran udara dan saluran bawah tanah.
• Berdasarkan jarak terdiri dari saluran transmisi jarak pendek sekitar sampai dengan 50 mil saluran transmisi jarak menengah antara 50 mil sampai dengan 150 mil dan saluran transmisi jarak jauh lebih dari 150 mil.
• Berdasarkan karakteristiknya saluran transmisi mempunyai parameter yang terdiri dari resistans, induktans, kapasitans dan konduktans.
SISTEM DISTRIBUSI
Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk membagi tenaga listrik ke konsumen baik pabrik, industri, komersial dan umum untuk kebutuhan tenaga listrik perumahan yang dapat di klasifikasikan menjadi :
• Berbagai tipe saluran distrbusi yang terdiri dari :– Menurut arus, searah dan bolak-balik– Menurut besar tegangan yang dipakai– Menurut frekuensi yang dipakai– Menurut jenis konstruksi yang dipakai– Menurut beban, penerangan, komersial dan industri– Menurut bentuk sambungan, 3 fasa 3 kawat, 3 fasa 4
kawat, fasa tunggal– Menurut hubungan rangkaian, radial, tertutup (loop), dan
jaringan jala (network)– Menurut sistem pentanahan titik netralnya
SISTEM DISTRIBUSI
• Berdasarkan peralatan terdiri dari tiang penyangga, penghantar, isolator, dan trafo distribusi
• Berdasarkan pengamanan gangguan sistem distribusi :
– Pengamanan terhadap arus lebih dapat mempergunakan pengamanan lebur, penutup balik otomatis dan pemutus tenaga untuk distribusi saluran udara; pengaman lebur dan pemutus tenaga untuk saluran distribusi bawah tanah.
– Pengaman terhadap gangguan tegangan lebih, untuk saluran distribusi udara memakai arester atau penangkal petir