sistem distribusi - alfith.itp.ac.id · daya listrik besar (bu lk power source) sampai ke konsumen....

12
SISTEM DISTRIBUSI

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SISTEM DISTRIBUSI

KELOMPOK 2

• 1. RA’AFI RIVANDA• 2. AIDIL SAPUTRA

• 3. THIO AFDI• 4. HIDAYATUL ASRA

SISTEM DISTRIBUSISistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumberdaya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.

Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:1. Pembagi atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan

pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayanilangsung melalui jaringan distribusi.

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation) Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission),

bertegangan tinggi (HV, UHV, EHV) Daerah III : Bagian Distribusi Primer,

bertegangan menengah (6 atau 20kV). Daerah IV : (Di dalam bangunan pada

beban/konsumen), Instalasi, berteganganrendah

KLASIFIKASI MENURUT JENIS KONDUKTORNYA:

a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) danperlengkapannya, dan dibedakan atas: Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus. Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.

b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (groundcable).

c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut (submarinecable).

Sal Konfigurasi Horisontal Sal Konfigurasi Vertikal Sal Konfigurasi Delta

MENURUT SUSUNAN RANGKAIANNYA

A. Jaringan Distribusi Radial Bila antara titik sumber dan titik bebannya hanya terdapat satu saluran (line), tidak

ada alternatif saluran lainnya. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secararadial dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu, dan dicabang-cabang ke titik-titik beban yang dilayani.

Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah:◦ Bentuknya sederhana.(+)◦ Biaya investasinya relatif murah.(+)◦ Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, karena rugi tegangan dan rugi daya

yang terjadi pada saluran relatif besar.(-)◦ Kontinyuitas pelayanan daya tidak terjamin, sebab antara titik sumber dan titik

beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut mengalamigangguan, maka seluruh rangkaian sesudah titik gangguan akan mengalami"black out“ secara total.(-)

Jaringan distribusi radial ini memiliki beberapa bentuk modifikasi, antara lain:1. Radial tipe pohon.2. Radial dengan tie dan switch pemisah.3. Radial dengan pusat beban.4. Radial dengan pembagian phase area.

JARINGAN RADIAL TIPEPOHON

Bentuk ini merupakan bentuk yangpaling dasar. Satu saluran utamadibentang menurut kebutuhannya,selanjutnya dicabangkan dengansaluran cabang (lateral penyulang)dan lateral penyulang ini dicabang-cabang lagi dengan sublateralpenyulang (anak cabang).Sesuai dengan kerapatan arus yangditanggung masing-masing saluran,ukuran penyulang utama adalahyang terbesar, ukuran lateral adalahlebih kecil dari penyulang utama,dan ukuran sub lateral adalah yangterkecil.

Bentuk ini merupakan modifikasi bentukdasar dengan menambahkan tie dan switchpemisah, yang diperlukan untukmempercepat pemulihan pelayanan bagikonsumen, dengan cara menghubungkanarea-area yang tidak terganggu padapenyulang yang bersangkutan, denganpenyulang di sekitarnya.Dengan demikian bagian penyulang yangterganggu dilokalisir, dan bagian penyulanglainnya yang "sehat" segera dapatdioperasikan kembali, dengan cara melepasswitch yang terhubung ke titik gangguan,dan menghubungkan bagian penyulangyang sehat ke penyulang di sekitarnya.

JARINGAN RADIAL TIPE PUSATBEBAN.

Bentuk ini mencatu daya denganmenggunakan penyulang utama (mainfeeder) yang disebut "express feeder"langsung ke pusat beban, dan darititik pusat beban ini disebar denganmenggunakan "back feeder" secararadial.

Pada bentuk ini masing-masing fasa darijaringan bertugas melayani daerah bebanyang berlainan. Bentuk ini akan dapatmenimbulkan akibat kondisi sistem 3 fasayang tidak seimbang (simetris), biladigunakan pada daerah beban yang baru danbelum mantap pembagian bebannya.Karenanya hanya cocok untuk daerah bebanyang stabil dan penambahan maupunpembagian bebannya dapat diatur meratadan simetris pada setiap fasanya

B. JARINGAN DISTRIBUSIRING (LOOP).

Bila pada titik beban terdapat dua alternatif saluranberasal lebih dari satu sumber. Jaringan inimerupakan bentuk tertutup, disebut juga bentukjaringan "loop". Susunan rangkaian penyulangmembentuk ring, yang memungkinkan titik bebandilayani dari dua arah penyulang, sehinggakontinyuitas pelayanan lebih terjamin, sertakualitas dayanya menjadi lebih baik, karena rugitegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebihkecil.

Merupakan gabungan dari beberapasaluran mesh, dimana terdapat lebihsatu sumber sehingga berbentuksaluran interkoneksi. Jaringan iniberbentuk jaring-jaring, kombinasiantara radial dan loop.

D. JARINGAN DISTRIBUSISPINDLE.

• Selain bentuk-bentuk dasar dari jaringan distribusi yang telah ada, makadikembangkan pula bentuk-bentuk modifikasi, yang bertujuan meningkatkankeandalan dan kualitas sistem. Salah satu bentuk modifikasi yang populeradalah bentuk spindle, yang biasanya terdiri atas maksimum 6 penyulangdalam keadaan dibebani, dan satu penyulang dalam keadaan kerja tanpabeban.

• Fungsi "express feeder" dalam halini selain sebagai cadanganpada saat terjadi gangguanpada salah satu "workingfeeder", juga berfungsi untukmemperkecil terjadinya droptegangan pada sistem distribusibersangkutan pada keadaanoperasi normal. Dalam keadaannormal memang "express feeder"ini sengaja dioperasikan tanpabeban.

JARINGAN SISTEM DISTRIBUSI SEKUNDER

• Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardudistribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunderbentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapatmenggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem inibiasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepadakonsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:1) Papan pembagi pada trafo distribusi,2) Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).3) Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)4) Alat Pembatas dan pengukur daya (kWH. meter) serta fuse atau pengaman padapelanggan.

Komponen saluran distribusi sekunder seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

TEGANGAN SISTEM DISTRIBUSI SEKUNDER

Sebagai anggota, IEC (International Electrotechnical Comission),Indonesia memakai sistem tegangan 220/380 Volt.

TERIMA KASIH